Upload
didit23
View
1.245
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
TEORIFAKTOR
HJ. EYESENCK
HJ. Eysecnk dilahirkan dijerman pada tahun 1916, dan disana pulalah dia mendapatkan pendidikanya yang mula-mula. Pada tahun 1934, karena ada serangan Nazi dia meninggalkan jerman dan pindah ke inggris. Disinilah dia melanjutkan studinya, dan pada tahun 1940 dia berhasil memperoleh gelar Ph.D. dala psikologi Universitas London
Riwayat hidup EysenckRiwayat hidup Eysenck
Pokok-pokok teori Eysenck
Inti pandangan Eysenck dalam psikologi dapat dicari sumbernya pada kenyakinannya bahwa pengukuran adalah fundamental dalam segala kemajuan ilmiah, dan bahwa dalam lapangan psikologi sebenarnya orang belum pasti tentang hal “apa” yang sebenarnya diukur.klasifikasi tingkah laku adalah langkah pertama yang menentukan dan bahwa analisis faktor adalah alat yang paling memadai untuk mengejar tujuan ini.
Struktur kepribadian
personality is the sum total of actual or potensial behavior patterns of the organism as determineed by heredity and environment ; it organites and develops throught the fungctional interaction of the four mainseltors into wich these behavior patterns are organized ; thecignitive sector (intelegence) , the conative sector (character)the affective sector (temperament) and somative sector (constitution).
1. Kepribadian
• Yaitu bahwa kepribadian merupakan jumlah total dari aktual atau potensial organisme yang ditentukan oleh hereditas dan lingkungan; ini berawal dan berkembang melalui interaksi fungsional dari sektor utama dalam pola perilaku yang diorganisasikan : sektor kognitif (intelejen), sektor konatif (karakter), sektor afektif (temperamen), dan sektor somatis (konstitusi).
2. Struktur Kepribadian
•Type bersangkutan dengan general factor
•Traits bersangkutan dengan group ( common ) factor
•Habitual response bersangkutan dengan special ( specific) factor
•Specific response bersangkutan dengan error factor
Ideology AttitudeHabitual opnion, danSpecific opinion
3. Sifat kepribadian
”sifat” itu didefinisikan secara operasional atau disertai prosedur pengukuran tertentu. Kegunaan “ sifat” petama dapat dikemukakan pada peranannya untuk membuat identifikasi dimensi – dimensi dasar atau tipe – tipe kepribadian dan kedua pada pencandraan mengenai tipe – tipe dilakukan dengan membuat pencandraan yang teliti mengenai sifat – sifat.
1. Introvers (neurotis)Ciri-ciri:• Memperlihatkan kencendrungan mengembangkan gejala-
gejala ketakutan dan depresi, yang ditandai oleh kencendrungan obsesi mudah tersinggung, apati(ketiadaan perasaan, emosi, minat; sikap tidak acuh; sikap masa bodoh) dan syaraf otonom labil.
• Mudah tidur, mudah gugup, menderita rasa rendah diri,
mudah melamun, dan perasaan mudah terluka.
• Dipandang dari habitus (bentuk badan; perawakan) mereka ukuran menegak dominan, sekresi salivarius kurang lancar.
• Inteligensi relatif tinggi, perbendaharaan kata baik, dan keras kepala.
•Umumnya teliti namun lambat.•Taraf aspirasi tinggi tetapi ada kecendrungan untuk menaksir rendah prestasinya.•Agak kaku, memperlihatkan “intara-personal variability” yang kecil.•Pilihan kesenian tertuju pada gambar-gambar yang tenang dan model lama.•Kurang suka pada lelucon terutama terhadap lelucon mengenai seks.
2. Ekstraves (neurotis)Ciri-ciri : Tipe kepribadian ini memiliki ciri-ciri: Memperlihatkan kecendrungan untuk mengembangkan gejala-gejala
histeris. Memperlihatkan sedikit energi, perhatian yang sempit, sejarah kerja yang
kurang baik, hypochondris. Memiliki kesukaran karena gagap, gampang kena kecelakaan, sering merasa
sakit, tak puas. Dipandang dari segi habitusnya ukuran mendatar dominan, sekresi
salivarius lancar. Inteligensi relatif rendah, perbendaharaan kata kurang, dan cenderung
tidak berpendirian. Umumnya cepat tetapi tidak teliti. Taraf aspirasi rendah, tetapi mereka menilai sendiri berlebih-lebihan. Tidak begitu kaku dan memperlihatkan “intra-personal variability” yang
besar. Pilihan kesenian tertuju pada gambar yang berwarna dan model baru. Senang pada lelucun, terutama lelucon mengenai seks.
Tidak lancar Prestasi rendah dalam penjumlahan (angka-
angka) yang kontinyu Dalam “miror drawing” asimilasinya lambat
pada test perspektif, kurang pasti terhadap sikap-sikap sosial, daya konsentrasi rendah, ingatan kurang baik, cenderung membuat gerak-gerik yang lebih besar dan menaksir jarak serta score berlebih-lebihan, membaca lambat, taraf aspirasi kurang sesuai dengan kenyataan.
Inteligensi adalah faktor g pada aspek kognitif
Ekstraversi-introversi merupakan faktor g pada aspek afektif
Neuroticsm adalah faktor g pada aspek konatif.
Jadi neuroticsm sedikit banyak merupakan ketidaksempurnaan dalam kemampuan pada perbuatan bermotif. (kurang ahli dalam menentukan motif perbuatan)
Faktor
Dimensi Kepribadian Dimensi
Kognitif
Dimensi
Afektif
Dimensi
Konatif
Dimensi
Somatif
G tipe inteligensi/
ideologi
introversion
-
extraversion
neuroticism -
C trait attitude - - -
S habitual
response
habitual
opinion
- - -
E specific
response
specific
opinion
- - -
THANK YOU …!!