53
TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN 1 Pamungkas Satya Putra

TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN - · PDF fileNegara adanya lebih dulu dari gereja. 7 ... bentuk yang konkrit menjelma sebagai hukum/ ... secara tegas/sempurna. b

  • Upload
    lytu

  • View
    229

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN -  · PDF fileNegara adanya lebih dulu dari gereja. 7 ... bentuk yang konkrit menjelma sebagai hukum/ ... secara tegas/sempurna. b

TEORI LEGITIMASI

KEKUASAAN

1

Pamungkas Satya Putra

Page 2: TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN -  · PDF fileNegara adanya lebih dulu dari gereja. 7 ... bentuk yang konkrit menjelma sebagai hukum/ ... secara tegas/sempurna. b

• Legitimasi Legitimize (Bahasa Inggris).

• Anglo Saxon: kualitas hukum dalam menerima putusan

pengadilan.

• Eropa Kontinental: penerimaan dan pengakuan masyarakat

tentang kewenangan, keputusan (beleid), atau kebijakan

(policy top-bottom) pemimpin atau pemegang kekuasaan.

• Legislatif (Badan Perwakilan/ Legislator);

• Eksekutif (Badan Pelaksana/ Eksekutor);

• Yudikatif (Badan Peradilan/ Yudikator).

• Penerimaan masyarakat? Menerima atau menolak.

• Hubungan antara pemegang kekuasaan dan masyarakat.

2

Pamungkas Satya Putra

Page 3: TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN -  · PDF fileNegara adanya lebih dulu dari gereja. 7 ... bentuk yang konkrit menjelma sebagai hukum/ ... secara tegas/sempurna. b

Terdapat tiga (3) persoalan berkaitan dengan legitimasi:

1. Sumber Kekuasaan;

2. Pemegang kekuasaan (kekuasaan tertinggi/ kedaulatan);

3. Pengesahan kekuasaan.

3

Pamungkas Satya Putra

Page 4: TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN -  · PDF fileNegara adanya lebih dulu dari gereja. 7 ... bentuk yang konkrit menjelma sebagai hukum/ ... secara tegas/sempurna. b

SUMBER KEKUASAAN

• Dari manakah sumber/ asal kekuasaan:

1.Teori Teokrasi

Sumber kekuasaan adalah Tuhan.

2.Teori Hukum Alam

Kekuasaan berasal dari rakyat, yang berasal dari alam kodrat.

Dari rakyat kemudian diserahkan pada Raja. (Ingat teori

perjanjian langsung dan perjanjian bertingkat).

3.Teori Hukum Positif (George Jellinek dan Hans Kelsen)

Kekuasaan berasal dari hukum yang ditetapkan dan disahkan

oleh lembaga perwakilan rakyat. Segala sesuatunya

berdasarkan peraturan perundang-undangan.

4

Pamungkas Satya Putra

Page 5: TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN -  · PDF fileNegara adanya lebih dulu dari gereja. 7 ... bentuk yang konkrit menjelma sebagai hukum/ ... secara tegas/sempurna. b

PEMEGANG KEKUASAAN

• Siapakah yang menjadi sumber, pemilik dan pemegangkekuasaan?

• Kedaulatan adalah kekuasaan yang tertinggi dalam suatunegara.

• Jean Bodin: kedaulatan merupakan kekuasaan tertinggi untukmenentukan hukum dalam suatu negara.

Kekuasaan: kemampuan dari seseorang/ sekelompok oranguntuk mengubah berbagai tabiat/ sikap dalam suatu kebiasaan,menurut keinginannya, dan untuk mencegah perubahan tabiat/sikap yang tidak menjadi keinginannya menjadi kebiasaannya.

5

Pamungkas Satya Putra

Page 6: TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN -  · PDF fileNegara adanya lebih dulu dari gereja. 7 ... bentuk yang konkrit menjelma sebagai hukum/ ... secara tegas/sempurna. b

PEMEGANG KEKUASAAN

1. TEORI KEDAULATAN TUHAN;

2. TEORI KEDAULATAN NEGARA;

3. TEORI KEDAULATAN RAKYAT;

4. TEORI KEDAULATAN HUKUM.

6

Pamungkas Satya Putra

Page 7: TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN -  · PDF fileNegara adanya lebih dulu dari gereja. 7 ... bentuk yang konkrit menjelma sebagai hukum/ ... secara tegas/sempurna. b

TEORI KEDAULATAN TUHAN

• Kekuasaan tertinggi/ kedaulatan adalah TUHAN. Siapakahwakil Tuhan di dunia, Raja/ Paus?

• AUGUSTINUS: yang mewakili Tuhan di dunia adalah PAUS.Kedudukan gereja yang dipimpin Paus lebih tinggi darikedudukan negara yang diperintah RAJA.

• THOMAS AQUINAS: Kekuasaan RAJA dan PAUS sama,hanya tugasnya berlainan. RAJA dalam lapangankeduniawian, PAUS dalam lapangan keagamaan.

• MARSILLIUS: Negara lebih tinggi kedudukannya darigereja. Negara adanya lebih dulu dari gereja.

7

Pamungkas Satya Putra

Page 8: TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN -  · PDF fileNegara adanya lebih dulu dari gereja. 7 ... bentuk yang konkrit menjelma sebagai hukum/ ... secara tegas/sempurna. b

TEORI KEDAULATAN NEGARA

• Kedaulatan itu tidak ada pada Tuhan, tapi ada pada NEGARA.

• Kemudian yang menciptakan hukum adalah NEGARA. Segala

sesuatu tunduk pada NEGARA.

• JEAN BODIN: Kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi

terhadap warga negara dan rakyatnya, tanpa ada suatu

pembatasan apapun dari undang-undang.

8

Pamungkas Satya Putra

Page 9: TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN -  · PDF fileNegara adanya lebih dulu dari gereja. 7 ... bentuk yang konkrit menjelma sebagai hukum/ ... secara tegas/sempurna. b

Jean Bodin

• Kekuasaan tertinggi ini adalah kekuasaan untuk membuat

hukum di dalam suatu negara, yang sifatnya:

1.Tunggal: hanya negaralah yang memiliki kekuasaan;

2.Asli: kekuasaan itu tidak berasal dari kekuasaan lain;

3.Abadi: bahwa yang mempunyai kedaulatan adalah negara

yang adanya abadi.

4.Tidak dapat dibagi-bagi: kedaulatan tidak dapat diserahkan

kepada pihak lain, baik sebagian atau seluruh.

9

Pamungkas Satya Putra

Page 10: TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN -  · PDF fileNegara adanya lebih dulu dari gereja. 7 ... bentuk yang konkrit menjelma sebagai hukum/ ... secara tegas/sempurna. b

GEORGE JELLINEK

• Hukum merupakan penjelmaan kehendak/ kemauan negara.

• Jadi negaralah yang menciptakan hukum, maka negara

dianggap satu-satunya sumber hukum, dan negaralah yang

memiliki kekuasaan tertinggi/ kedaulatan.

10

Pamungkas Satya Putra

Page 11: TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN -  · PDF fileNegara adanya lebih dulu dari gereja. 7 ... bentuk yang konkrit menjelma sebagai hukum/ ... secara tegas/sempurna. b

TEORI KEDAULATAN RAKYAT

• Kekuasaan tertinggi adalah rakyat. Jadi yang berdaulat adalah

RAKYAT.

• Raja hanya merupakan pelaksana dari apa yang telah

diputuskan atau dikehendaki oleh rakyat.

11

Pamungkas Satya Putra

Page 12: TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN -  · PDF fileNegara adanya lebih dulu dari gereja. 7 ... bentuk yang konkrit menjelma sebagai hukum/ ... secara tegas/sempurna. b

TEORI KEDAULATAN HUKUM

• Kekuasaan tertinggi di dalam suatu negara adalah HUKUM;

• KRABBE: hukum itu tidaklah timbul dari kehendak negara danhukum itu berlaku terlepas dari kehendak negara. Hukummerupakan penjelmaan dari salah satu bagian perasaanmanusia, yaitu rasa hukum yang kemudian berkembang jadikesadaran hukum.

12

Pamungkas Satya Putra

Page 13: TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN -  · PDF fileNegara adanya lebih dulu dari gereja. 7 ... bentuk yang konkrit menjelma sebagai hukum/ ... secara tegas/sempurna. b

LEGITIMASI KEKUASAAN

L. DARI SEGI OBJEK L. DARI SEGI KRITERIA

L. MATERI WEWENANGL.SUBJEK

WEWENANG L. SOSIOLOGIS LEGALITAS L. ETIS

13

Pamungkas Satya Putra

Page 14: TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN -  · PDF fileNegara adanya lebih dulu dari gereja. 7 ... bentuk yang konkrit menjelma sebagai hukum/ ... secara tegas/sempurna. b

• Legitimasi wewenang: mempertanyakan wewenang dari segi

fungsinya.

• Legitimasi subjek wewenang: mempertanyakan dasar wewenang

seseorang untuk membuat undang-undang/ peraturan.

• Legalitas: kesesuaian dengan hukum yang berlaku. Legalitas

merupakan salah satu kemungkinan kriteria bagi keabsahan

wewenang. Legalitas menuntut agar wewenang dijalankan sesuai

dengan hukum yang berlaku.

• Legitimasi etis: mempersoalkan keabsahan wewenang kekuasaan

politik dari segi norma moral.

14

Pamungkas Satya Putra

Page 15: TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN -  · PDF fileNegara adanya lebih dulu dari gereja. 7 ... bentuk yang konkrit menjelma sebagai hukum/ ... secara tegas/sempurna. b

KLASIFIKASI NEGARA

15

Pamungkas Satya Putra

Page 16: TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN -  · PDF fileNegara adanya lebih dulu dari gereja. 7 ... bentuk yang konkrit menjelma sebagai hukum/ ... secara tegas/sempurna. b

• Yang dibahas adalah masalah kemungkinan-kemungkinan bentuk-bentuk negara. Bukanmembicarakan bentuk negara yang telah ada.Dari kemungkinan kemudian diklasifikasikan.

• Jadi yang dibahas adalah ajaran mengenaikemungkinan bentuk-bentuk negara.

16

Pamungkas Satya Putra

Page 17: TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN -  · PDF fileNegara adanya lebih dulu dari gereja. 7 ... bentuk yang konkrit menjelma sebagai hukum/ ... secara tegas/sempurna. b

Menurut SOEHINO, belum ada kesatuan pendapat

tentang kemungkinan bentuk negara. Mengapa?

1. Negara setiap waktu dapat mengalami perubahan;

2. Dalam perkembangan pemikiran negara dan hukum,peristilahan dalam ilmu kenegaraan sering mengalamiperubahan pengertian;

3. Dalam mengadakan klasifikasi bentuk negara, para sarjanamempergunakan kriteria atau dasar yang berbeda-beda;

4. Para pemikir tentang negara dan hukum memberikanpengertian yang berbeda tentang negara;

5. Suatu istilah kadang-kadang mempunyai pengertian yangbermacam-macam.

17

Pamungkas Satya Putra

Page 18: TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN -  · PDF fileNegara adanya lebih dulu dari gereja. 7 ... bentuk yang konkrit menjelma sebagai hukum/ ... secara tegas/sempurna. b

Klasifikasi negara klasik-tradisional

Monarki, Aristokrasi, DemokrasiKriteria yang digunakan:

1. Susunan Pemerintahan: Jumlah orangyang memegang pemerintahan satu (1) orang,beberapa orang, atau rakyat;

2. Sifat Pemerintahannya: untuk kepentinganumum ini yang baik, untuk kepentinganpenguasa ini yang jelek.

18

Pamungkas Satya Putra

Page 19: TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN -  · PDF fileNegara adanya lebih dulu dari gereja. 7 ... bentuk yang konkrit menjelma sebagai hukum/ ... secara tegas/sempurna. b

JUMLAH

MEMERINTAH

SIFAT PEMERINTAHAN

BAIK JELEK

1 ORANG

(TUNGGAL)

MONARKI TYRANI

BEBERAPA ORANG ARISTOKRASI OLIGARKI

PADA PRINSIPNYA

SELURUH RAKYAT

POLITY DEMOKRASI

19Pamungkas Satya Putra

Page 20: TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN -  · PDF fileNegara adanya lebih dulu dari gereja. 7 ... bentuk yang konkrit menjelma sebagai hukum/ ... secara tegas/sempurna. b

• Bentuk yang “jelek” sering disebut “bentukkemerosotan” dari bentuk yang “baik”.

• HOBBES tidak mengenal bentuk-bentukkemerosotan. Baginya bentuk tirani, oligarki dananarki hanya sebutan yang dipergunakan olehmereka yang tidak puas dengan bentuk monarki,aristokrasi dan demokrasi.

• Apa yang dimaksud dengan ANARKI olehHobbes adalah sama dengan apa yang dimaksuddengan DEMOKRASI oleh Aristoteles.

• Apa yang dimaksud POLITY oleh Aristotelesadalah apa yang dimaksud dengan DEMOKRASIyang dikenal sampai sekarang.

20

Pamungkas Satya Putra

Page 21: TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN -  · PDF fileNegara adanya lebih dulu dari gereja. 7 ... bentuk yang konkrit menjelma sebagai hukum/ ... secara tegas/sempurna. b

KLASIFIKASI NEGARA DALAM BENTUK

MONARKI & REPUBLIK

Kriteria yang digunakan: CARATERBENTUKNYA KEMAUAN NEGARA

Karena negara dianggap sebagai suatu kesatuan yang mempunyai dasar-dasar hidup, sehingganegara mempunyai kehendak/ kemauan.

Kemauan negara sifatnya abstrak, dan dalambentuk yang konkrit menjelma sebagai hukum/undang-undang.

21

Pamungkas Satya Putra

Page 22: TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN -  · PDF fileNegara adanya lebih dulu dari gereja. 7 ... bentuk yang konkrit menjelma sebagai hukum/ ... secara tegas/sempurna. b

CARA TERBENTUKNYA KEMAUAN NEGARA:

1. Terbentuk di dalam jiwa seseorang yang mempunyaiwujud fisik, hanya ditentukan oleh satu orang tunggal.Negara yang mempunyai kemauan fisik disebutMONARKI.

2. Terbentuk di dalam suatu DEWAN. Dewan sifatnyaabstrak dan berbentuk yuridis, karena pengertiandewan hanya di dalam hukum. Dewan yangberanggotakan sekelompok orang, ada karenaditetapkan oleh peraturan hukum, dewan ini dalamkonstruksi hukum. Disebut KEMAUAN YURIDIS.Negara yang mempunyai kemauan yuridis disebutREPUBLIK.

22

Pamungkas Satya Putra

Page 23: TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN -  · PDF fileNegara adanya lebih dulu dari gereja. 7 ... bentuk yang konkrit menjelma sebagai hukum/ ... secara tegas/sempurna. b

LEON DUGUIT:

Kriteria yang digunakan adalah CARAPENUNJUKKAN/ PENGANGKATAN KEPALANEGARA:

1. Berdasarkan sistem/cara pewarisan: MONARKI

2. Tidak berdasarkan sistem pewarisan: REPUBLIK

23

Pamungkas Satya Putra

Page 24: TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN -  · PDF fileNegara adanya lebih dulu dari gereja. 7 ... bentuk yang konkrit menjelma sebagai hukum/ ... secara tegas/sempurna. b

KLASIFIKASI NEGARA MENURUT

R.KRANENBURG

Mengklasifikasikan kelompok manusia jadi 4dengan kriteria yang digunakan:

1. Sifat kesetempatan, kelompok itu punya sifatsetempat atau tidak setempat;

2. Sifat keteraturan, kelompok itu sifatnya teraturatau tidak teratur.

24

Pamungkas Satya Putra

Page 25: TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN -  · PDF fileNegara adanya lebih dulu dari gereja. 7 ... bentuk yang konkrit menjelma sebagai hukum/ ... secara tegas/sempurna. b

kelompok manusia itu adalah:

1. kelompok manusia yang sifatnya setempat tapitidak teratur;

2. kelompok manusia yang sifatnya setempat danteratur;

3. kelompok manusia yang sifatnya tidaksetempat dan tidak teratur;

4. kelompok manusia yang sifatnya tidaksetempat dan teratur;

25

Pamungkas Satya Putra

Page 26: TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN -  · PDF fileNegara adanya lebih dulu dari gereja. 7 ... bentuk yang konkrit menjelma sebagai hukum/ ... secara tegas/sempurna. b

• Dalam kelompok subyektif ini diperlukanadanya pengaturan karena orang inginmemperoleh kepastian tentang sikap, tingkahlaku dan perbuatannya.

• Maka perlu ada pembuat peraturan atau badanlegislatif.

• Perlu ada badan yang melaksanakan peraturanatau badan eksekutif.

• Perlu ada badan yang mengawasi pelaksanaanperaturan atau badan yudikatif.

26

Pamungkas Satya Putra

Page 27: TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN -  · PDF fileNegara adanya lebih dulu dari gereja. 7 ... bentuk yang konkrit menjelma sebagai hukum/ ... secara tegas/sempurna. b

Baik tidaknya suatu negara tergantung pada:

1. Hubungan fungsi dengan organnya;

2. Hubungan antara organ-organ itu satu samalain.

Itulah sebabnya maka dalammengklasifikasikan negara R. KRANENBURGmenggunakan kriteria:

1. Sifat hubungan antara fungsi-fungsi denganorgan-organ yang ada dalam negara itu;

2. Sifat dari organ itu sendiri.

27

Pamungkas Satya Putra

Page 28: TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN -  · PDF fileNegara adanya lebih dulu dari gereja. 7 ... bentuk yang konkrit menjelma sebagai hukum/ ... secara tegas/sempurna. b

KLASIFIKASI NEGARA Menurut

R.KRANENBURG:1. Negara di mana semua fungsi/kekuasaan

negara dipusatkan pada satu (1) organ. Negaraini melaksanakan “sistem absolut”. Jika sistemabsolut dikombinasikan dengan sifat organakan menghasilkan;

a. Monarki absolut;

b. Aristokrasi/ Oligarki absolut;

c. Demokrasi absolut.

28

Pamungkas Satya Putra

Page 29: TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN -  · PDF fileNegara adanya lebih dulu dari gereja. 7 ... bentuk yang konkrit menjelma sebagai hukum/ ... secara tegas/sempurna. b

KLASIFIKASI NEGARA Menurut R.KRANENBURG:2. Negara di mana fungsi/kekuasaan negara dipisah-pisahkan, kemudian

diserahkan pada beberapa orang.

a. Negara dengan sistem pemerintahan presidensiil. Jikanegara melaksanakan sistem pemisahan kekuasaansecara tegas/sempurna.

b. Negara dengan sistem pemerintahan parlementer. Jikanegara melaksanakan sistem pemisahan kekuasaan,tetapi organ-organ tersebut (terutama legislatif &eksekutif) dapat saling mempengaruhi.

c. Negara dengan sistem referendum. Jika negaramelaksanakan sistem pemisahan kekuasaan tetapi padaprinsipnya badan eksekutif hanya bersifat sebagai badanpekerja dari badan legislatif, dan disertai kontrollangsung dari rakyat melalui referendum.

29

Pamungkas Satya Putra

Page 30: TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN -  · PDF fileNegara adanya lebih dulu dari gereja. 7 ... bentuk yang konkrit menjelma sebagai hukum/ ... secara tegas/sempurna. b

KLASIFIKASI NEGARA MENURUT HANS KELSEN

Kriteria yang digunakan:

1. Sifat mengikatnya peraturan hukum yang dibuat oleh penguasa yang berwenang;

a. Negara Heteronom;

b. Negara Autonom.

2. Sifat keleluasaan penguasa/pemerintah dalam mengatur perikehidupan warganegaranya.

a. Negara Totaliter/ Etatistis;

b. Negara Liberal.

30

Pamungkas Satya Putra

Page 31: TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN -  · PDF fileNegara adanya lebih dulu dari gereja. 7 ... bentuk yang konkrit menjelma sebagai hukum/ ... secara tegas/sempurna. b

Negara HETERONOM:

1. Negara di mana pada asasnya peraturan hukum yang dikeluarkan penguasa hanya mengikat Warga Negara.

2. Penguasa cenderung membuat peraturan sebanyak mungkin.

3. Derajat pembatasan kebebasan pribadi Warga Negara bersifat maksimal.

4. Kebebasan pribadi Warga Negarabersifat minimum

Negara AUTONOM:

1. Negara di mana pada asasnya peraturan yang dikeluarkan penguasa, kecuali mengikat Warga Negara juga mengikat si pembuat peraturan itu sendiri.

2. Penguasa cenderung membuat peraturan sesedikit mungkin.

3. Derajat pembatasan kebebasan pribadi Warga Negara bersifat minimum.

4. Kebebasan pribadi Warga Negara bersifat maksimum

31

Pamungkas Satya Putra

Page 32: TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN -  · PDF fileNegara adanya lebih dulu dari gereja. 7 ... bentuk yang konkrit menjelma sebagai hukum/ ... secara tegas/sempurna. b

NEGARA TOTALITER:

1. Negara di mana pada asasnya

penguasa /negara mempunyai

keleluasaan untuk mengatur

segala segi kehidupan Warga

Negaranya.

2. Penguasa cenderung

mengeluarkan peraturan

sebanyak mungkin.

3. Derajat kebebasan pribadi

Warga Negaranya bersifat

maksimum.

4. Kebebasan pribadi Warga

Negaranya bersifat minimum

NEGARA LIBERAL:

1. Negara di mana pada

asasnya penguasa hanya

dapat mengatur Warga

Negaranya yang pokok-

pokok saja.

2. Derajat kebebasan pribadi

Warga Negaranya bersifat

minimum.

3. Kebebasan pribadi Warga

Negaranya bersifat

maksimum.

32

Pamungkas Satya Putra

Page 33: TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN -  · PDF fileNegara adanya lebih dulu dari gereja. 7 ... bentuk yang konkrit menjelma sebagai hukum/ ... secara tegas/sempurna. b

KESIMPULAN:

• Negara-negara yang memakai SISTEM AUTONOMI ada

kecenderungan untuk merubah sistemnya ke arah SISTEM

LIBERALISME.

• Negara-negara yang memakai SISTEM HETERONOM ada

kecenderungan untuk merubah sistemnya ke arah SISTEM

TOTALITER.

33

Pamungkas Satya Putra

Page 34: TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN -  · PDF fileNegara adanya lebih dulu dari gereja. 7 ... bentuk yang konkrit menjelma sebagai hukum/ ... secara tegas/sempurna. b

KLASIFIKASI NEGARA MENURUT MAC IVERHanya ada 2 kemungkinan bentuk pemerintahan, yaitu:

1. OLIGARKI, (apabila dalam suatu negara, golongan kecil

tidak bertanggung jawab terhadap rakyat).

2. DEMOKRASI, (apabila dalam suatu negara, golongan kecil

yang memerintah itu bertanggung jawab terhadap rakyat).

Jumlah orang yang banyak atau seluruh rakyat dalam

kenyataannya tidak pernah memerintah. Pemerintahan

senantiasa berada dalam tangan golongan kecil.

34

Pamungkas Satya Putra

Page 35: TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN -  · PDF fileNegara adanya lebih dulu dari gereja. 7 ... bentuk yang konkrit menjelma sebagai hukum/ ... secara tegas/sempurna. b

• Karena bentuk-bentuk pemerintahan itu belum

sempurna menerangkan bentuk-bentuk pemerintahan

yang ada, maka Mac Iver mengadakan konspectus

bentuk pemerintahan berdasarkan 4 kriteria

35

Pamungkas Satya Putra

Page 36: TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN -  · PDF fileNegara adanya lebih dulu dari gereja. 7 ... bentuk yang konkrit menjelma sebagai hukum/ ... secara tegas/sempurna. b

Dasar

konstitusionil

Dasar

ekonomis

Dasar

persekutuan

Struktur

kedaulatan

I. Oligarki - - -

1. Kerajaan 1. Ek Rkyt Pem

Primitif

1. Pem Kesukuan 1. Pem Kesatuan

2. Kediktatoran 2. Pem Feodal 2. Pem “Polis” 2. Imperium Jajahan

Depedency

3. Ketuhanan 3. Pem Kapitalis 3. Pem Negeri 3. Pem Federal

4. Kepemimpinan

Jamak

4. Pem Sosialis 4. Pem Nasional

II. Demokrasi - - -

1. Kerajaan - 5. Pem Multi Nas -

2. Republik - 6. Pem Dunia -

36Pamungkas Satya Putra

Page 37: TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN -  · PDF fileNegara adanya lebih dulu dari gereja. 7 ... bentuk yang konkrit menjelma sebagai hukum/ ... secara tegas/sempurna. b

Catatan:

Kalau kita akan menentukan suatu negara masuk

golongan yang mana, maka dengan dasar kriteria

tersebut dapat digunakan. Misalnya Indonesia:

• Dengan dasar konstitusional adalah republik

• Dengan dasar ekonominya adalah sosialis

• Dengan dasar persekutuannya adalah negara nasional

• Dengan dasar kedaulatan adalah negara kesatuan

37

Pamungkas Satya Putra

Page 38: TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN -  · PDF fileNegara adanya lebih dulu dari gereja. 7 ... bentuk yang konkrit menjelma sebagai hukum/ ... secara tegas/sempurna. b

SUSUNAN NEGARA

38

Pamungkas Satya Putra

Page 39: TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN -  · PDF fileNegara adanya lebih dulu dari gereja. 7 ... bentuk yang konkrit menjelma sebagai hukum/ ... secara tegas/sempurna. b

Membicarakan bentuk-bentuk negara ditinjau dari

segi susunannya:

1. Negara Kesatuan, negara yang bersusun

tunggal

2. Negara Federasi, negara yang bersusun jamak

39

Pamungkas Satya Putra

Page 40: TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN -  · PDF fileNegara adanya lebih dulu dari gereja. 7 ... bentuk yang konkrit menjelma sebagai hukum/ ... secara tegas/sempurna. b

NEGARA KESATUAN/UNITARIS

• Hanya ada satu negara, tidak ada negara di dalamnegara. Jadi hanya ada satu pemerintahan, yaitupemerintah pusat, yang mempunyai kekuasaan tertinggidalam lapangan pemerintahan.

• Menurut C.F STRONG ada 2 ciri mutlak dari negarakesatuan:

1. Adanya supremasi dari parlemen pusat;

2. Tidak adanya badan-badan lain yang berdaulat.

• Dalam negara kesatuan, penyelenggaraan pemerintahanoleh pemerintah pusat didaerahnya dilakukan dengan 2asas: dekonsentrasi dan desentralisasi

40

Pamungkas Satya Putra

Page 41: TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN -  · PDF fileNegara adanya lebih dulu dari gereja. 7 ... bentuk yang konkrit menjelma sebagai hukum/ ... secara tegas/sempurna. b

Dekonsentrasi: pelimpahan wewenang daripemerintah pusat kepada pejabat-pejabatnya didaerah.

Pelaksanaan asas dekonsentrasi menghasilkanPemerintah Daerah Administratif/ PemerintahWilayah Administratif.

Pemerintah ini merupakan wakil dari pusat dantugasnya menyelenggarakan pemerintahan di daerahatas petunjuk Pemerintah Pusat.

Desentralisasi: penyerahan wewenang daripemerintah pusat kepada daerah (sekarang daerahkabupaten).

41

Pamungkas Satya Putra

Page 42: TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN -  · PDF fileNegara adanya lebih dulu dari gereja. 7 ... bentuk yang konkrit menjelma sebagai hukum/ ... secara tegas/sempurna. b

NEGARA FEDERAL

Menurut C.F Strong diperlukan 2 syarat utk

mewujudkan suatu federasi:

1. Harus ada semacam perasaan nasional (sense of

nationality) di antara anggota kesatuan politik

yang hendak berfederasi

2. Harus ada keinginan dari anggota-anggota

kesatuan politik itu akan persatuan dan bukan

kesatuan, karena apabila anggota-anggota itu

menginginkan kesatuan maka bukan federasi

yang terbentuk melainkan negara kesatuan

42

Pamungkas Satya Putra

Page 43: TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN -  · PDF fileNegara adanya lebih dulu dari gereja. 7 ... bentuk yang konkrit menjelma sebagai hukum/ ... secara tegas/sempurna. b

Negara Federal ditandai adanya 3 ciri:

1. Adanya supremasi konstitusi dalam mana

federal itu terwujud;

2. Adanya pembagian kekuasaan antara negara

federal dengan negara bagian;

3. Adanya lembaga yang diberi wewenang untuk

menyelesaikan suatu perselisihan antara

pemerintah federal dengan pemerintah negara

bagian.

43

Pamungkas Satya Putra

Page 44: TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN -  · PDF fileNegara adanya lebih dulu dari gereja. 7 ... bentuk yang konkrit menjelma sebagai hukum/ ... secara tegas/sempurna. b

BEDA NEGARA FEDERAL DENGAN NEGARA

KESATUAN MENURUT KRANENBURG

NEGARA KESATUAN:• Organisasi bagian

negara dalam garis besar oleh pembentuk UU Pusat.

• Wewenang pembentuk UU Pusat ditetapkan dalam rumusan yang umum dan wewenang pembentuk UU lokal tergantung pada badan pembentuk UU Pusat.

NEGARA FEDERAL:• Bagian suatu federasi

memiliki “pouvoir constituant” dan wewenang mengatur organisasi sendiri dalam rangka konstitusi federal

• Wewenang pembentuk UU pusat untuk mengatur hal-hal tentang telah diperinci satu persatu dalam konstitusi federal

44

Pamungkas Satya Putra

Page 45: TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN -  · PDF fileNegara adanya lebih dulu dari gereja. 7 ... bentuk yang konkrit menjelma sebagai hukum/ ... secara tegas/sempurna. b

PERSERIKATAN NEGARA/KONFEDERASI

• Adalah suatu ikatan dari dua atau lebih negara yangberdaulat.

• Pembentukan suatu konfederasi tidak membentuknegara baru berdaulat. Komponen-komponenkonfederasi itulah yang berdaulat, dan tetapdinamakan negara.

• Keanggotaan suatu konfederasi tidak menghilangkankedaulatan negara-negara anggotanya. Karena itukonfederasi bukan merupakan negara.

• Konfederasi dibentuk untuk maksud-maksud tertentu,terutama maksud dalam bidang politik luar negeridan pertahanan.

45

Pamungkas Satya Putra

Page 46: TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN -  · PDF fileNegara adanya lebih dulu dari gereja. 7 ... bentuk yang konkrit menjelma sebagai hukum/ ... secara tegas/sempurna. b

PERBEDAAN NEGARA FEDERAL DENGAN

KONFEDERASI

• GEORG JELLINEK

Ada pada siapakah kedaulatan itu, pada negara

federalnya atau pada negara bagian.

▫ Apabila kedaulatan itu ada pada negara federalnya,

maka negara itu disebut NEGARA FEDERAL.

▫ Apabila kedaulatan ada pada negara-negara bagian,

maka negara itu disebut KONFEDERASI/

PERSERIKATAN NEGARA.

46

Pamungkas Satya Putra

Page 47: TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN -  · PDF fileNegara adanya lebih dulu dari gereja. 7 ... bentuk yang konkrit menjelma sebagai hukum/ ... secara tegas/sempurna. b

PERBEDAAN NEGARA FEDERAL DENGAN

KONFEDERASI

KRANENBURGPerbedaan itu terletak pada persoalan dapat atau tidaknyapemerintah federal/ gabungan membuat peraturan hukum yanglangsung mengikat/ berlaku terhadap Warga Negara dari negarabagiannya.

• Apabila dapat membuat peraturan hukum yang langsung mengikat/berlaku terhadap Warga Negara dari negara bagiannya disebutNEGARA FEDERAL.

• Apabila tidak dapat membuat peraturan hukum yang langsungmengikat/ berlaku terhadap Warga Negara dari negara bagiannya,dan masih memerlukan tindakan lain dari pemerintah negarabagiannya, disebut KONFEDERASI.

47

Pamungkas Satya Putra

Page 48: TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN -  · PDF fileNegara adanya lebih dulu dari gereja. 7 ... bentuk yang konkrit menjelma sebagai hukum/ ... secara tegas/sempurna. b

PERBEDAAN NEGARA FEDERASI DENGAN

KONFEDERASI

FEDERASI

• Dilengkapi jawatan pemerintahan sipil dan militer yang berada dibawah pengawasan eksklusif badan-badan pusat.

• Memiliki angkatan perang.

• Negara bagian suatu federasi tidak mudah melepaskan diri dari federasi.

KONFEDERASI

• Tidak memiliki jawatan-jawatantersebut. Hanya memiliki jawatan yang melakukan pekerjaan-pekerjaan, penyelidikan & pelayanan.

• Bila dilengkapi angkatan perang maka hanya kontingen negara-negara anggota yang dalam kenyataannya tunduk padaperintah negara yang mengirimnya.

• Kerjasama dalam suatu konfederasi bergantung padakemauan sukarela negara anggota. Anggota mudah melepaskan dari konfederasi.

48

Pamungkas Satya Putra

Page 49: TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN -  · PDF fileNegara adanya lebih dulu dari gereja. 7 ... bentuk yang konkrit menjelma sebagai hukum/ ... secara tegas/sempurna. b

PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB)

• Cara mencegah perang atau mempertahankan perdamaian.

• Menurut DANTE ALLEGHIERI mencita-citakan

pembentukan “negara dunia” yang akan menghimpun umat

manusia secara rukun dan damai.

• PBB dibentuk 26 Juni 1945 di San Fransisco, Amerika Serikat.

49

Pamungkas Satya Putra

Page 50: TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN -  · PDF fileNegara adanya lebih dulu dari gereja. 7 ... bentuk yang konkrit menjelma sebagai hukum/ ... secara tegas/sempurna. b

Tujuan PBB:

1. Memelihara perdamaian dan keamananinternasional;

2. Mengadakan hubungan persahabatan antara bangsa-bangsa;

3. Mengadakan kerjasama internasional dalammenyelesaikan masalah-masalah ekonomi, sosial,kultural atau humaniter dalam menjalankan danmemajukan HAM dan kebebasan-kebebasanfundamental manusia tanpa perbedaan berdasarkanras, jenis kelamin, bahasa atau agama

50

Pamungkas Satya Putra

Page 51: TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN -  · PDF fileNegara adanya lebih dulu dari gereja. 7 ... bentuk yang konkrit menjelma sebagai hukum/ ... secara tegas/sempurna. b

Asas-asas PBB:1. PBB didirikan atas dasar kedaulatan yang sederajat dari

semua anggotanya;

2. Semua anggota harus melaksanakan dengan itikad baiksemua kewajiban-kewajiban yang telah disetujui sesuaidengan ketentuan Piagam;

3. Sengketa-sengketa internasional akan diselesaikan dengancara damai demikian rupa sehingga perdamaian, keamanandan keadilan internasional tidak dibahayakan;

4. Semua anggota tidak akan mengancam atau menggunakankekerasan terhadap keutuhan teritorial atau kemerdekaansetiap negara, atau dengan tiap cara lainnya yang tidaksesuai dengan Piagam PBB

51

Pamungkas Satya Putra

Page 52: TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN -  · PDF fileNegara adanya lebih dulu dari gereja. 7 ... bentuk yang konkrit menjelma sebagai hukum/ ... secara tegas/sempurna. b

5. Semua anggota harus membantu PBB dalam tindakannya

yang diambil berdasarkan ketentuan-ketentuan Piagam dan

tidak akan membantu negara mana terhadap siapa dilakukan

tindakan-tindakan itu;

6. PBB harus menjamin agar negara-negara yang bukan

anggota PBB bertindak sesuai dengan asas-asas yang

ditetapkan oleh PBB;

7. PBB tidak akan mengadakan campur tangan dalam masalah-

masalah dalam negeri dari setiap negara atau mengharuskan

penyelesaian-penyelesaian masalah itu menurut ketentuan-

ketentuan Piagam.

52

Pamungkas Satya Putra

Page 53: TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN -  · PDF fileNegara adanya lebih dulu dari gereja. 7 ... bentuk yang konkrit menjelma sebagai hukum/ ... secara tegas/sempurna. b

Badan-badan PBB

• Majelis Umum;

• Dewan Keamanan;

• Dewan Ekonomi dan Sosial;

• Dewan Perwalian;

• Mahkamah Internasional;

• Sekretaris Jenderal.

53

Pamungkas Satya Putra