Upload
djoelianaprahartiwi
View
78
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
MOTIVASI BELAJAR
Anggota kelompok :
Nanda Pramudiana P.Annisa Puspitasari
Y. Indrari Prahartiwi
Pengertian Motivasi :
konsep yang menjelaskan alasan seseorang berperilaku, Motivasi tidak hanya penting bagi peserta didik melakukan aktivitas belajar melainkan menentukan berapa banyak peserta didik dapat belajar dari aktivitas yang mereka lakukan .
Pentingnya Motivasi Dalam Belajar
Motivasi penting bagi peserta didik. Apabila anak tidak memiliki motivasi
belajar, maka tidak terjadi kegiatan pada diri anak tersebut.Ada faktor lain seperti kemampuan dan kualitas pembelajaran
yang harus diperhatikan juga.
Faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
1. Sikap: sikap memiliki pengaruh kuat terhadap perilaku dan belajar peserta didik karena sikap membantu peserta didik dalam merasakan dunianya dan memberi pedoman yang dapat membantu dalam menjelaskan.
2. Kebutuhan : kebutuhan adalah kondisi yang dialami individu sebagai suatu kekuatan yang memandu peserta didik mencapai tujuan.
3. Rangsangan : rangsangan membantu memenuhi kebutuhan belajar peserta didik, apabila mereka tidak menemukan proses pembelajaran yang merangsang maka perhatiannya menurun.
4. Afeksi : afeksi ini berkaitan dengan pengalaman emosional kecemasan kepedulian dan pemikiran dari individu atau kelompiok belajar.dan afeksi dapat mempengaruhi perilaku.
5. Kompetensi : di situasi pembelajaran rasa kompetensi pada peserta didik akan timbul bila menyadari pengetahuan / kompetensi yang diperoleh memenuhi standar yang ditentukan.
6. Penguatan : merupakan peristiwa yang mempertahankan atau meningkatkan respon.Peserta didik dalam belajar akan disertai usaha yang kuat atau besar dan belajar efektif apabila perilaku belajarnya diperkuat secara positif oleh pendidik.
TEORI-TEORI MOTIVASI
Teori belajar behavioral
Pakar behaviorisme menyatakan, tidak perlu memisahkan teori belajar dengan motivasi, karena motivasi merupakan produk dari sejarah penguatan.a) Hadiah dan penguatan : Nilai pengutan dari suatu
penguat sebagian besar ditentukan oleh faktor-faktor kepribadian atau situasional.
b) Menetapkan nilai penguatan : Nilai dari suatu penguatan akan bermakna apabila tugas yang dikerjakan peserta didik sudah selesai atau pada saat peserta didik mengalami kasulitan dalam mengerjakan tugas, kemudian mereka berusaha keras dan berhasil.
Teori kebutuhan manusia
Abraham Maslow merupakan pakar teori kebutuhan manusia, menjelaskan konsep motivasi untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
a) Hirarki kebutuhan dari Maslow : Dalam teori Maslow kebutuhan yang lebih rendah dalam hirarki harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum mencoba memenuhi kebutuhan di atasnya.
Lanjutan...
b) Aktualisasi diri : Aktualisasi diri ditandai adanya penerimaan diri dan anak lain, spontanitas, terbuka, relatif tegas namun demokratis, mudah bergaul dengan anak lain, kreatif, humoris dan mandiri, mereka sehat secara psikis.
c) Implikasi dalam pendidikan : Pentingnya teori Maslow pada pendidikan adalah tentang kebutuhan akan kekurangan dan kebutuhan akan pertumbuhan. Kebutuhan akan kekurangan yang paling penting di sekolah adalah kebutuhan tentang afeksi dan penghargaan
Teori disonansi
Teori disonansi menyatakan bahwa kebutuhan untuk mempertahankan citra dirinya yang positif merupakan motivator yang sangat kuat. Kebanyakan perilaku anak diarahkan pada upaya pemenuhan standar personalnya.
a) Eksperimen Festinger : Dalam eksperimen yang menggambarkan disonansi kognitif. Implikasi dalm pendidikan.
b) Teori disonansi kognitif sering diterapkan dalam proses pembelajaran ketika peserta didik menerima balikan ynag tidak menyenagkan atas kinerja akademik yang diperoleh.
Teori kepribadian
Istilah motivasi umumnya digunakan untuk menggambarakan sesuatu dorongan kebutuhan atau keinginan untuk melakukan sesuatu. Penggunaan konsep motivasi ditujukan untuk menggambarakan kecenderungan umum yang mendorong ke arah tujuan tertentu.
Teori atribusi
Berupaya memahami penjelasan dan alasan-alasan perilaku, terutama apabila diterapkan pada keberhasilan atau kegagalan anak.
a) Atribusi untuk sukses atau gagal : Teori atribusi menjelaskan 4 hal tentang keberhasilan dan kegagalan dalam situasi berprestasi, yaitu: kemampuan, usaha, kesulitan tugas, dan keberuntungan.
LOKASI PENGENDALIAN (LOCUS OF CONTROL)
Faktor keberhasilan peserta didik
•kemampuan
•usahaInternal
•Faktor tingkat kesulitan tugas
•Perilaku pendidik
•Keberuntungan (luck factor)
Eksternal
LOKASI PENGENDALIAN (LOCUS OF CONTROL)
Memiliki Lokasi pengendalian internal
Keberhasilan/ kegagalan
Usahakemampuan
Tanpa Lokasi pengendalian internal
Keberhasilan/ kegagalan
Luck factor Kesulitan tugas
tindakan anak lain
LOKASI PENGENDALIAN (LOCUS OF CONTROL)
Tingkat intelegensi sama
Lokasi pengendalian internal tinggiMau berusahaNilai ujian baik
Lokasi pengendalian internal rendah
Mengandalkan luck factor
Nilai ujian kurang
Yakin akan gagal
Motivasi belajar rendah
Tidak mengerjakan
tugas
Mengalami kegagalan
Cara mengatasi kurangnya motivasi belajar
Mengomunikasikan sistem penilaian kepada peserta didik
Keberhasilan peserta didik ditentukan oleh usahanya
Penerapan pembelajaran individualisasi
6. Teori harapanmenurut Edward and Atkinson
M = MotivasiP = Probabilitas yang diyakini
(kemungkinan utk berhasil/ optimis)I = Nilai Intensif yang diperoleh atas
keberhasilan yg dicapai (pentingnya nilai bagi siswa)
M = P x I
7. Teori Motivasi Berprestasi
Adalah kecenderungan untuk mencapai
keberhasilan/ tujuan dan melakukan kegiatan yang mengarah pada
kesuksesan/ kegagalan.
7. Teori Motivasi Berprestasi
Memiliki Motivasi Berprestasi Tidak memiliki Motivasi Berprestasi
Memilih partner belajar yang cakap
Memilih partner berdasarkan persahabatan
Kegagalan disebabkan kurangnya usaha
Kegagalan disebabkan tingkat kesulitan tugas dan keberuntungan
Memiliki keinginan untuk berhasil dan mau berusaha
Hanya mengandalkan keberuntungan dan kurang berusaha keras
Klasifikasi motivasi berprestasiLearning goals (tujuan belajar) Performance goals (tujuan
kinerja)
Tujuan bersekolah untuk memperoleh kompetensi
Tujuan bersekolah untuk memperoleh penilaian positif
Menyukai tantangan Bermain aman (play save)
Tidak malas untuk mencoba Sering merasa cemas, berpenampilan serius
optimis Merasa tidak berdaya, dan tidak berpeluang sukses
Berusaha memperoleh keberhasilan (success seeker)
Menghindari kegagalan (failure avoider)
Memilih tugas bertingkat kesulitan sedang(lebih realistis)
Memilih tugas yg paling sukar/ paling mudah
Prinsip mengatasi ketidakberdayaan dalam belajar
Penekanan pada tindakan positif
Pengurangan tindakan negatif
Pengenalan hal baru yg dikaitkan dgn lingkungan siswa
Menciptakan tantangan dalam belajar
E. Strategi motivasi Belajar
Minat belaja
r
Rasa ingin tahu
Variasi metode pembelajaran
Merumusk
an tujua
n pembelajar
anStrategi