24
MOTIVASI BELAJAR

teori motivasi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: teori motivasi

MOTIVASI BELAJAR

Page 2: teori motivasi

Anggota kelompok :

Nanda Pramudiana P.Annisa Puspitasari

Y. Indrari Prahartiwi

Page 3: teori motivasi

Pengertian Motivasi :

konsep yang menjelaskan alasan seseorang berperilaku, Motivasi tidak hanya penting bagi peserta didik melakukan aktivitas belajar melainkan menentukan berapa banyak peserta didik dapat belajar dari aktivitas yang mereka lakukan .

Page 4: teori motivasi

Pentingnya Motivasi Dalam Belajar

Motivasi penting bagi peserta didik. Apabila anak tidak memiliki motivasi

belajar, maka tidak terjadi kegiatan pada diri anak tersebut.Ada faktor lain seperti kemampuan dan kualitas pembelajaran

yang harus diperhatikan juga.

Page 5: teori motivasi

Faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

1. Sikap: sikap memiliki pengaruh kuat terhadap perilaku dan belajar peserta didik karena sikap membantu peserta didik dalam merasakan dunianya dan memberi pedoman yang dapat membantu dalam menjelaskan.

2. Kebutuhan : kebutuhan adalah kondisi yang dialami individu sebagai suatu kekuatan yang memandu peserta didik mencapai tujuan.

3. Rangsangan : rangsangan membantu memenuhi kebutuhan belajar peserta didik, apabila mereka tidak menemukan proses pembelajaran yang merangsang maka perhatiannya menurun.

4. Afeksi : afeksi ini berkaitan dengan pengalaman emosional kecemasan kepedulian dan pemikiran dari individu atau kelompiok belajar.dan afeksi dapat mempengaruhi perilaku.

5. Kompetensi : di situasi pembelajaran rasa kompetensi pada peserta didik akan timbul bila menyadari pengetahuan / kompetensi yang diperoleh memenuhi standar yang ditentukan.

6. Penguatan : merupakan peristiwa yang mempertahankan atau meningkatkan respon.Peserta didik dalam belajar akan disertai usaha yang kuat atau besar dan belajar efektif apabila perilaku belajarnya diperkuat secara positif oleh pendidik.

Page 6: teori motivasi

TEORI-TEORI MOTIVASI

Page 7: teori motivasi

Teori belajar behavioral

Pakar behaviorisme menyatakan, tidak perlu memisahkan teori belajar dengan motivasi, karena motivasi merupakan produk dari sejarah penguatan.a) Hadiah dan penguatan : Nilai pengutan dari suatu

penguat sebagian besar ditentukan oleh faktor-faktor kepribadian atau situasional.

b) Menetapkan nilai penguatan : Nilai dari suatu penguatan akan bermakna apabila tugas yang dikerjakan peserta didik sudah selesai atau pada saat peserta didik mengalami kasulitan dalam mengerjakan tugas, kemudian mereka berusaha keras dan berhasil.

Page 8: teori motivasi

Teori kebutuhan manusia

Abraham Maslow merupakan pakar teori kebutuhan manusia, menjelaskan konsep motivasi untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

a) Hirarki kebutuhan dari Maslow : Dalam teori Maslow kebutuhan yang lebih rendah dalam hirarki harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum mencoba memenuhi kebutuhan di atasnya.

Page 9: teori motivasi

Lanjutan...

b) Aktualisasi diri : Aktualisasi diri ditandai adanya penerimaan diri dan anak lain, spontanitas, terbuka, relatif tegas namun demokratis, mudah bergaul dengan anak lain, kreatif, humoris dan mandiri, mereka sehat secara psikis.

c) Implikasi dalam pendidikan : Pentingnya teori Maslow pada pendidikan adalah tentang kebutuhan akan kekurangan dan kebutuhan akan pertumbuhan. Kebutuhan akan kekurangan yang paling penting di sekolah adalah kebutuhan tentang afeksi dan penghargaan

Page 10: teori motivasi

Teori disonansi

Teori disonansi menyatakan bahwa kebutuhan untuk mempertahankan citra dirinya yang positif merupakan motivator yang sangat kuat. Kebanyakan perilaku anak diarahkan pada upaya pemenuhan standar personalnya.

a) Eksperimen Festinger : Dalam eksperimen yang menggambarkan disonansi kognitif. Implikasi dalm pendidikan.

b) Teori disonansi kognitif sering diterapkan dalam proses pembelajaran ketika peserta didik menerima balikan ynag tidak menyenagkan atas kinerja akademik yang diperoleh.

Page 11: teori motivasi

Teori kepribadian

Istilah motivasi umumnya digunakan untuk menggambarakan sesuatu dorongan kebutuhan atau keinginan untuk melakukan sesuatu. Penggunaan konsep motivasi ditujukan untuk menggambarakan kecenderungan umum yang mendorong ke arah tujuan tertentu.

Page 12: teori motivasi

Teori atribusi

Berupaya memahami penjelasan dan alasan-alasan perilaku, terutama apabila diterapkan pada keberhasilan atau kegagalan anak.

a) Atribusi untuk sukses atau gagal : Teori atribusi menjelaskan 4 hal tentang keberhasilan dan kegagalan dalam situasi berprestasi, yaitu: kemampuan, usaha, kesulitan tugas, dan keberuntungan.

Page 13: teori motivasi

LOKASI PENGENDALIAN (LOCUS OF CONTROL)

Faktor keberhasilan peserta didik

•kemampuan

•usahaInternal

•Faktor tingkat kesulitan tugas

•Perilaku pendidik

•Keberuntungan (luck factor)

Eksternal

Page 14: teori motivasi

LOKASI PENGENDALIAN (LOCUS OF CONTROL)

Memiliki Lokasi pengendalian internal

Keberhasilan/ kegagalan

Usahakemampuan

Tanpa Lokasi pengendalian internal

Keberhasilan/ kegagalan

Luck factor Kesulitan tugas

tindakan anak lain

Page 15: teori motivasi

LOKASI PENGENDALIAN (LOCUS OF CONTROL)

Tingkat intelegensi sama

Lokasi pengendalian internal tinggiMau berusahaNilai ujian baik

Lokasi pengendalian internal rendah

Mengandalkan luck factor

Nilai ujian kurang

Page 16: teori motivasi

Yakin akan gagal

Motivasi belajar rendah

Tidak mengerjakan

tugas

Mengalami kegagalan

Page 17: teori motivasi

Cara mengatasi kurangnya motivasi belajar

Mengomunikasikan sistem penilaian kepada peserta didik

Keberhasilan peserta didik ditentukan oleh usahanya

Penerapan pembelajaran individualisasi

Page 18: teori motivasi

6. Teori harapanmenurut Edward and Atkinson

M = MotivasiP = Probabilitas yang diyakini

(kemungkinan utk berhasil/ optimis)I = Nilai Intensif yang diperoleh atas

keberhasilan yg dicapai (pentingnya nilai bagi siswa)

M = P x I

Page 19: teori motivasi

7. Teori Motivasi Berprestasi

Adalah kecenderungan untuk mencapai

keberhasilan/ tujuan dan melakukan kegiatan yang mengarah pada

kesuksesan/ kegagalan.

Page 20: teori motivasi

7. Teori Motivasi Berprestasi

Memiliki Motivasi Berprestasi Tidak memiliki Motivasi Berprestasi

Memilih partner belajar yang cakap

Memilih partner berdasarkan persahabatan

Kegagalan disebabkan kurangnya usaha

Kegagalan disebabkan tingkat kesulitan tugas dan keberuntungan

Memiliki keinginan untuk berhasil dan mau berusaha

Hanya mengandalkan keberuntungan dan kurang berusaha keras

Page 21: teori motivasi

Klasifikasi motivasi berprestasiLearning goals (tujuan belajar) Performance goals (tujuan

kinerja)

Tujuan bersekolah untuk memperoleh kompetensi

Tujuan bersekolah untuk memperoleh penilaian positif

Menyukai tantangan Bermain aman (play save)

Tidak malas untuk mencoba Sering merasa cemas, berpenampilan serius

optimis Merasa tidak berdaya, dan tidak berpeluang sukses

Berusaha memperoleh keberhasilan (success seeker)

Menghindari kegagalan (failure avoider)

Memilih tugas bertingkat kesulitan sedang(lebih realistis)

Memilih tugas yg paling sukar/ paling mudah

Page 22: teori motivasi

Prinsip mengatasi ketidakberdayaan dalam belajar

Penekanan pada tindakan positif

Pengurangan tindakan negatif

Pengenalan hal baru yg dikaitkan dgn lingkungan siswa

Menciptakan tantangan dalam belajar

Page 23: teori motivasi

E. Strategi motivasi Belajar

Minat belaja

r

Rasa ingin tahu

Variasi metode pembelajaran

Merumusk

an tujua

n pembelajar

anStrategi

Page 24: teori motivasi