Upload
afanani
View
1.969
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Review Hasil Penelitian Terdahulu
Berdasarkan hasil penelitia yang dilakukan penulis dari review terdahulu
ditemukan penelitian yang dilakukan oleh Lia Marisa mahasiswi STEI (2002)
dimana tempat penelitian dilakukan pada perusahaan yang bergerak dibidang
penjualan barang dan jasa berupa computer yaitu: PT. Accel Mitra Solusi. Hasil
penelitian ini menjelaskan bahwa metode yang digunakan oleh perusahaan
tersebut dalam hal pengakuan pendapatan dan bebabn menggunakan metode titik
penjualan (point of sale), dimana konsumen memperoleh hak kepemilikkan atas
barang tersebut pada saat barang diserahkan dan perusahaan memiliki tuntutan
(klaim) berupa kas atau setara kas terhadap konsumen tersebut.
2.2. Pendapatan
Pada bab ini peneliti akan membahas mengenai metode pengakuan
pendapatan tetapi sebelumnya peneliti akan menguraikan pengertian pendapatan,
sumber-sumber pendapatan, proses-proses pendapatan, penilaian, pengakuan, dan
pengukuran pendapatan, metode pengakan pendapatan, serta konsep penjualan
jasa yag dilakukan.
1
2.2.1 Pengertian Penjualan
Pendapatan sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup perusahaab,
semakin besar pendapatan yang diperoleh maka semakin besar kemampuan
perusahaan untuk membiayai segala pengeluaran dan kegiatan-kegiatan yang
akan dilakukan oleh perusahaan.
Selain itu pula pendapatan juga berpengaruh terhadap laba rugi perusahaan
yang tersaji dalam laporan laba rugi. Dan yang perlu diingat lagi, pendapatan
adalah darah kehidupan dari suatu perusahaan. Tanpa pendapatan tidak ada laba,
tanpa laba, maka tidaka ada perusahaan. Hal ini tentu saja tidak mungkin terlepas
dari pengaruh pendapatan dari hasil operasi perusahaan.
Pengertian tentang pendapatan itu sendiri ada beberapa macam, berikut ini
ada beberapa pandangan yang menegaskan arrti konseptual dari pendapatan.
Sebelum penulis lebih lanjut menelaah mengenai pengertian pendapatan, maka
terlebih dahulu perlu diketahui mengenai konsep kesatuan usaha.
Konsep kesatuan usaha menurut Zaki Baridwan (1992 : 8 ) adalah sebagai
berikut:
“Konsep ini menyatakan bahwa dalam akuntansi perusahaan dipandang sebagai suatu kesatuan usaha atau badan usaha yangberdiri sendiri, bertindak atas namanya sendiri da terpisah dari pemilik dan pihak lain
2
yang menanamkan dana dalam perusahaan”.1
Berdasarkan konsep kesatuanusaha diatas, konsep tersebut mempunyai
koknsekuensi yaitu bahwa pendapatan dan laba harus dipandang sebagi kenaikan
kekayaan perusahaan, sedangkan biaya dan rugi sebagai pengurang kekayaan
perusahaan. Oleh karena itu, Standar Akuntansi harus menyelesaikan pengertian
pendapatan dan biaya dengan memendangnya sebagai perubahan kekayaan, buka
sebagai kenaikan atau penurunan kekayaan pemilik atau pemegang saham.
Ikatan akuntan Indonesia dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
PSAK) No. 23 mendefinisikan pendapata sebagai berikut:
“Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk iti mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.”2
Disamping definisi yang dinyatakan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia.
Untuk menyatakan gambran yang lebih lengkap mengenai pengertian pendapatan,
penulis akan mengutip pendapat-pendapat yang diambil dari berbagai macam
bacaan.
1 Zaki Baridwan, (1997), Intermediate Accounting, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta, hal 82 Ikatan Akuntan Indonesia, (2002), Standar Akuntansi Keuangan, Penerbit Salemba 4, Jakarta, hal. 23.
3
Menurut Zaki Baridwan dalam Buku Intermediate Accounting
merumuskan pengertian pendapatan adalah:
“Pendapatan adalah aliran masuk atau kenaikan lain aktiva suatu badn usaha atau pelunasan utang (atau kombinasi dari keduanya) selama suatu periode yang berasal dari penyerahan atau pembuatan barang, penyerahan jasa, atau dari kegiatan lain yang merupakan kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama adan usaha”3
Menurut M. Munandar ( 1981 : 16 ) yang mengemukakan bahwa
pendapatan adalah:
“Sutau pertambahan assets yang mengakibatkan bertambahnya Owner’s Equity, tetapi bukan karena panambahan modal dari pemiliknya, dan bukan pula merupakan pertambahan assets yang disebabkan karena betambahnya liabilities”4
Menurut Eldon S. Hendriksen ( 2000 : 374 ) dalam Teori Akuntansi
menjelaskan bahwa pendapatan adalah:
“Pendapatan (revenue” dapat mendefinisikan secara umum sebagai hasil dari suatu perusahaan. Hal itu biasanya diukur dalam satuan harga pertukaran yang berlaku. Pendapatan diakui setelah kejadian penting atau setelah proses penjualan pada dasarnya telah diselesaikan. Dalam praktek ini biasanya pendapatan diakui pada saat penjualan”5
Disamping definisi yang dinyatakan diatas terdapat definisi pendapatan
dari C. Rollin Niswonger, Carl S. Warren dan Philip E. Fess ( 1992:56-57):
3 Zaki Baridwan, Op.cit, Hal 30.4 M. Munandar (1981), Pokok-pokok Intermediate Accounting, Penerbit Liberty, Yogyakarta, Hal. 165 Eldon S. Hendriksen dan Michael F. Van Breda, (2000), Teori Akunting, (terjemahan) Buku I, Edisi Kelima, Penerbit Interaksara, Jakarta, hal. 374.
4
“Pendapatan merupakan kenaikan kotor atau garis dalam modal pemilik yang dihasilkan dari penjualan barang dagangan, pelayanan jasa kepada klien, penyewaan harta, peminjaman uang dan semua kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh penghasilan”.6
Sofyan Syafri Harahap (2001:236) mengemukakan bahwa pendapatan
adalah : “Pendapatan adalah hasil penjualan barang dan jasa yang dibebankan
kepada langganan/mereka yang menerima”.
Eldon Hendriksen mengemukakan definisi mengenai pendapatan sebagai
berikut: :Konsep dasar pendapatan adalah pendapatan merupakan proses arus,
yaitu penciptaan barang dan jasa selama jarak waktu tertentu”.
Definisi-definisi diatas memperlihatkan bahwa ada 2 konsep tentang
pendapatan yaitu sebagai berikut:
1. Konsep Pendapatan yang meusatkan pada arus masuk (inflow) aktiva sebagai
hasil dari kegiatan operasi perusahaan. Pendekatan ini menganggap
pendapatan sebagai inflow of net asset.
2. Konsep Pendapatan yang memusatkan perhatian kepada penciptaan barang
dan jasa serta penyaluran konsumen atau produsen lainnya, jadi pendekatan
ini menganggap pendapatan sebagai outflow of good and services.7
6 C. Rollin Niswonger, Carl S. Warren dan Philip E. Fess, (1992), Prinsip-prinsip Akuntansi (terjemahan), Alih Bahasa : Alfonsus Sirait, Jilid I, Edisi 16, Penerbit Erlangga, Jakarta, Hal. 56-57.7 Eldon S. Hendriksen,(1997), Teori Akuntansi, (terjemahan), Alih Bahasa : Wimliyono, Edisi 4. Jakarta,Erlangga
5
Jika pendapatan dirumuskan dengan cara lain maka pengecualian harus
dinyatakan dengan jelas, misalnya pendapatan diakui sebelum arus masuk aktiva
benar-benar terjadi.
Konsep dasar pendapatan yang diungkapkan oleh Patton dan Littleton
dinamakan sebagai produk perusahaan yang menekankan bahwa pendapatan
merupakan arus yaitu penciptaan barang dan jasa oleh perusahaan.8
2.3 Sumber-Sumber Pendapatan
Soemarso SR mengatakan pendapatan dalam perusahaan dapat
diklasifikasikan sebagai pendapatan opeerasi dan non operasi. Pendapatan operasi
adalah pendapatan yang diperoleh dari aktivitas uama perusahaan. Sedangkan,
pendapatan non opearsi adalah pendapatan yang diperoleh bukan dari kegiatan
utama perusahaan.
Jumlah nilai nominal aktiova dapat bertambah melalui berbagai transaksi
tetapi tidak semua transaksi mencerminkan timbulnya pendapatan. Dalam
penentuan laba adalah membedakan kenaikan aktiva yang menunjukkan dan
mengukur pendapatan kenaikan jumlah nilai nominal aktiva dapat terjadi dari:
8
? Suwardjono, (1989), Teori Akuntansi, Penerbit BPFE Yogyakarta. Yogyakarta.
6
1. Transaksi modal atau endapatan yang mengakibatkan adanya tambahan dana
yang ditanamkan oleh pemegang saham.
2. Laba dari penjualan aktiva yang bukan berupa “barang dagangan” seperti
aktiva tetap, surat-surat berharga, atau penjualan anak atau cabang
perusahaan.
3. Hadiah, sumbangan, atau penemuan.
4. Revaluasi aktiva.
5. Penyerahan produk perusahaan, yaitu aliran penjualan produk.
Dari kelima sumber tambahan aktiva diatas hanya butir kelima yang harus
diakui sebagai sumber pendapatan walaupun laba atau rugi mungkin timbul
dalam hubungannya dengan penjualan aktiva selain produk sebagaimana yang
disebutkan dalam butir ke-dua.9
2.4. Proses Pendapatan
Ada dua konsep yang sangat erat hubungannya dengan masalah proses
pendapatan yaitu konsep proses pembentukan pendapatan (Earning Process) dan proses
realisasi pendapatan (Realization Process).
1. Proses pembentukan pendapatan (Earnings Process)
9 Suwardjono, op.cit, hal 80
7
Proses pembentukkan pendapatan adalah suatu konsep tentang
terjadinya pendapatan. Konsep ini berdasrkan pada asumsi bahwa semua
kegiatan opoerasi yang diperlukan dalam rangka mencapai hasil, yang
meliputi semua tahap kegiatan produksi, pemasaran, maupun pengumpulan
piutang, memberikan kontribusi terhadap hasil akhir pendapatan
berdasarkan perbandingan biaya yang terjadi sebelum perusahaan tersebut
melakukan kegiatan produksi.
2. Proses realisasi pendapatan (realization Process)
Proses realisasi pendapatan adalah proses pendapatan yang terhimpun
atau terbentuk sesudah produk selesai dikerjakan dan terjual atas dkontrak
penjualan. Jadi, pendapatan dimulai dengan tahap terakhir kegiatan
produksi, yaitu pada saat barang atau jasa dikirimkan atau diserahkan
kepada pelanggan. Jika, kontrak penjualan mendahului produksi barang atau
jasa maka pendapatan belum dapat dikatakan terjadi, karena belum terjadi
proses penghimpunan pendapatan.
Proses realisasi pendapatan ditandai oleh dua kejadian berikut ini:
8
Kepastian perubahan produk menjadi potensi jasa yang lain melalui proses
penjualan yang sah atau semacamnya.
Pengesahan atau validasi transaksi penjualan tersebut dengan aktiva lancar.
Penilaian, Pengukuran, Pengakuan, dan Pemgungkapan Pendapatan.
Penilaian Pendapatan
Standar Akuntansi memberikan pedoman dasar penilaian yang dapat
digunakan untuk menentukan berapa rupiah yan diperhitungkan dan dicatat
pertama kali dalam suatu transaksi atau berapa jumlah rupiah yang harus
diletakkan pada suatu akun dalam laporan keuangan.
Ada empat dasar dalam penilaian pendapatan antara lain sebagai berikut:
1. Biaya Historis (historical cost) : Aktiva dicatat sebesar pengeluaran kas
(atau setara kas) yang dibayar ssebesar nilai wajar dari imbalan yang
diberikan untuk memperoleh aktiva tersebut pada saat perolehan.
2. Biaya Kini (current cost): aktiva dinilai dalam wujud kas (atau setara kas)
9
yang seharusnya dibayar bila aktiva yang sama atau setara yang diperoleh
sekarang.
3. Nilai realisasi atau penyelesaian (realization/settlement value) : Aktiva
dinyatakan dalam jumlah kas (atau setara kas) yang sama atau setara aktiva
yang sekarang dengan menjual aktiva dalam pelepasan normal (orderly
disposal).
4. Nilai sekarang (present value) : Aktiva dinyatakan sebesar kas masuk bersih
dimasa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang dari pos yang
diharapkan dapat memberikan hasil dalam pelaksanaan usaha normal.
2.5.2. Pengukuran Pendapatan
Ada dua hal yang perlu diperhatikan pada saat suatu pendapatan diakui,
yaiti pengukuran pendapatan dengan satuan atau ukuran moneter dan penetapan
waktu bahwa pendapatan tersebut dapat dilaporkan sebagai pendapatan.
Ikatan Akuntan Indonesia (2002:23) memberikan ketentuan mengenai
pengukuran pendapatan yang dinyatakan dalam Standar Akuntansi Keuangan
yang isinya sebagai berikut:
“Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang dapat diterima,
10
jumlah pendapatan yang imbul dari suatu transaksi biasanya ditentukan oleh persetujuan antra perusahaan pembeli atau pemakai perusahaan tersebut. Jumlah tersebut, dapat diukur denga nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima perusahaan dikurangi jumlah diskon dagang dan rabat volume yang diperbolehkan perusahaan”.10
Pendapatan dapat diukur dengan nilai tukar, ada dua hal yang perlu
diperhatikan dalam nilai tukar ini yaitu sebagai berikut:
1. Potongan pembayaran dan pengurangan lain dari harga seperti rugi [iutang
ragu-ragu perlu disesuaikan untuk menghitung net cash yang sebenarnya.
2. Untuk transaksi bukan dengan kas., apabila nilai dari barang yang diserahkan
dianggap sama dengan nilai pasar wajar dari barang yang akan diterima maka
nilai tukarnya adalah nilai buku barang yang akan diterima lebih atau kurang
dari nilai buku barang yang akan diserahkan maka selisihnya nilai pasar
barang yang diterima dengan nilai buku barang yang diserahkan merupakan
keuntungan.
Berikut ini ada berbagai macam dasar pengukuran pendapatan antara lain:
a) Cash Equivalent
Jumlah rupiah kas penghargaan produk yang terjual baru akan menjadi
pendapatan yang sepenuhnya setelah produk yang tejual baru akan
diproduksi dan penjualan benar-benar terjadi.
b) Nilai setara kas
10 Ikatan Akuntan Indonesia, op.cit, Hal. 23.
11
Jumlah rupiah kas yang diperkirakan atau diterima atau dibayarkan
pada masa mendatang dari hasil, penjualan aktiva dalam kegiatan normal
perusahaan.
c) Harga dibawah harga pasar
Harga pasar yang berlaku sekarang tetap, nilainya dibawah harga
semula.
d) Harga pasar
Harga jual bersih yang diperkirakan dikurangi biaya simpanan, biaya
penjualan, dan biaya penyerahan produk.
e) Harga kesepakatan
Harga dimana yang nerupakan kesepakatan dengan pelanggan dari
setiap jumlah rupiah penjualan yang disepakati dengan pelanggan.
2.5.3. Pengakuan Pendapatan
Tujuan dari semua usaha pada akhirnya dalah untuk mendapatkan
pendapatan yang bias meningkatkan nilai perusahaan. Secara umu, pendapatan
diakui pada saat realisasinya atau sepanjang tahap (siklus)operasi.
Ikatan Akuntan Indonesia dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
12
(PSAK) No. 23 menjelaslan kapan suatu pendapatan diakui adalah sebagai
berikut:
1. Pendapatan dari transaksi penjuala produk diakui pasa saat tanggal penjualan,
biasanya merupakan tanggal penyerahan produk kepada pelanggan.
2. Pendapatan atas jasa yang diberikan oleh perusahaan jasa diakui pada saat
jasa tersebut telah dilakukan dapat dibuat fakturnya.
3. Imbalan yang diperoleh atas penggunaan aktiva sumber-sumber ekonomi
perusahaan oleh pihak lain, seperti” pendapata bunga, dan royalty diakui
sejalan dengan berlakunya waktu atau pada saat digunakan aktiva yan
bersangkutan.
4. Pendapatan dari penjualan aktiva diluar barang dagangan seperti penjualan
aktiva tetap atau surat berharga diakui pada saat tangal penjualan.11
Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau
yang dapat diterima. Pada umumnya imbalan tersebut berbentuk kas atau setara
kas. Bila arus masuk dari kas atau setara kas ditangguhkan, nilai wajar dari
imbalan tersebut mungkin kurang dari jumlah nominal dari kas yang diterima
atau yang dapat diterima.
Berkaitan dengan masalah pendapatan tersebut, ada beberapa hal yang
perlu diketahui tentang prinsip pengakuan pendapatan yang menyatakan bahwa
11 Ikatan Akuntan Indonesia, op.cit, Hal. 23.
13
pendapatan harus diakui dalam laporan keuangan ketika:
1. Pendapatan dihasilkan, dan
2. Pendapatan direalisasi atau dapat direalisasi.12
Pengakuan pendapatan mendapat kendala yaitu proses penentuan kapan
pendapatan dapat diakui dan dilaporkan untuk suatu periode tertentu dan berapa
jumlahnya, proses penetuan waktu dan besarnya pendapatan yang diakui ini
berkaitan dengan konsep realisasi pendapatan (Revenue Realization)
Eldon S HEndriksen mengutp pernyataan American Accounting
Association Committee on Concept and Standard External reporting mengenai
realisasi ini yaitu:
“Realisasi bukan suatu determinan dalam konsep laba, realisasi hanya berfungsi sebagai pedoman memutuskan kapan kejadian yang jika dipecahkan sebagai termasuk dalam laba objektif yaitu apabila ketidakpastian telah sampai tingkat yang dapat diterima”.13
Secara teoritik titik waktu dari pengakuan pendapatan dapat dilakukan
pada berbagai saat, yait:
12 Dyckman, Dukes dan Davis (1999), Akuntansi Keuangan Menengah I (terjemahan), Jilid I, Edisi 3, Alih Bahasa : Munir Ali, Jakarta: Erlangga. Hal 238
13 Eldon S. Hendriksen, op.cit. hal 169
14
1. Pengakuan pendapatan diakui pada saat proses produksi
2. Pengakuan pendapatan diakui pada saat selesainya produksi
3. Pengakuan pendapatan diakui pada saat penjualan
4. Pengakuan pendapatan diakui pada saat penerimaan kas
1. Pengakuan pendapatan diakui pada saat proses produksi
Pengakuan pendapatan diakui pada saat proses produksi biasanya
dilakukan oleh perusahaan yang menjalankan produksi untuk kontrak jangka
panjang. GAAP memperbolehkan dua metode akuntansi untu pendapatan atas
kontrak jangka panjang, yaitu sebagai berikut:
a. Metode Persentase Penyelesaian (Percentage of Completion
Method)
Metode persentase penyelesaian adalah bentu alternative atas metode
kontrak selesai. Dalam metode ini, pengakuan pendapatan dicatat berdasarkan
tingkat kemajuan pekerjaan atau dengan kata lain jumlah pendapatan yang
diakui untuk tiap periode ditentukan berdasarkan tingkat penyelesaian, bagian
pendapatan dan beban (dan juga laba) diakui ketika dihasilkan pada setiap
periode akuntansi.
Besarnya tingkat penyelesaian dari suatu kontrak harus diukur dimana
pengukuran yang biasa digunakan adalah pengukuran masukan dan
15
pengukuran keluaran.
1. Pegukuran masukan (input measure)
Pengukuran masukan adalah upaya yang dikorbankan pada suatu
proyek pada tanggal tertentu dibandingkan dengan total upaya yang
diperkirakan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek. Pengukuran ini
meliputi:
Metode biaya ke biaya (cost to cost method)
Metode ini paling sering digunakan, dimana tingkat penyelesaian
ditentukan dengan membandingkan biaya yang telah dikeluarkan dengan
estimasi biaya total yang diharapkan.
Metode usaha yang diupyakan (effort expended method)
Metode ini didasarkan oleh ukuran dari pelaksanaan pekerjaan
yang meliputi jam kerja, upah, jam mesin, atau kuantitas bahan. Bahan
penyelesaian dengan menggunakan metode ini diperoleh dengan cara yang
sama seperti metode biaya ke biaya.
2. Pengeluaran keluaran (output measure)
Pengukuran keluraran adalah hasil pada tanggal tertentu dibandingkan
16
dengan total hasil kerja proyek yang diselesaikan. Pengukuran pendapatan
dengan menggunakan ukuran keluaran didasarkan pada hasil yang dicapai
dengan nilai tambah.
b. Metode kontrak selesai (completed contract method)
Menurut metode ini, pendapatan diakui jika pekerjaan sudah selesai
100%. Semua biaya selama pelaksanaan dalam pekerjaan. Tagihan atas
kemajuan tidak dicatat sebagaimana pendapatan, tetapi diakumulasikan dalam
akun kontrak persediaan. Metode kotrak selesai harus digunakan hanya:
(1) Jika suatu entitas terutama mempunyai kontrak jangka pendek,
(2) Jika syarat-syarat untuk menggunakan metode persentase penyelesaian
tidak dapat dipenuhi, atau
(3) Jika terdapat bahaya yang melejat dalam kontrak itu diluar resiko bisnis
yang normal dan berulang.
Metode kontak selesai (completed contract method) ini hanya akan
diguakan jika metode perssentase penyelesaian (percentage of completion
17
method) tidak tepat.
2. Pengakuan pendapatan pada saat selesainya produksi
Pengakuan pendapatan atas dasar penyelesaian produksi ditujukan untuk
produk dalam criteria;
(1) Adanya harga jual yang dapat ditentukan atau harga pasar yang stabil,
(2) Biaya pemasaran yang tidak besar,
(3) Unit-unit yang dipertukarkan pelaoran pendapatan pada waktu penyelesaian
produksi tergantung pada tingkat kepastian diaman harga jual dan biaya
tambahan dapat diestimasi.
Kriteria utama untuk menmggunakan metode ini adalah kemampuan
realisasi yang handal yaitu produk harus dapat dipasarkan segera pada harga
tertentu yang dapat dipengaruhi produsen tertentu.
3. Pengakuan pandapatan pada saat penjualan
18
Untuk tujuan pengakuan pendapatan saat terjadinya penjualan merupakan
dasar yang paling utama. Hal tersebut didukung dengan alasan antara lain:
Harga produk sekarang sudah lebih pasti.
Produk telah berada diluar perusahaan dan aktiva baru sudah
menggantikannya, yakni pertukaran telah terjadi.
Untuk sebagian perusahaan, penjualan diasumsikan sebagai peristiwa
keuangan yang paling penting dalam kegiatan ekoknomi perusahaan.
Sebagian besar biaya yang menyangkut pembuatan atau peroleha produk
dan biaya pelepasan sekarang telah terjadi atau sekarang sudah ditentukan.
Dasar pengakuan ini sangat tepat untuk diterapkan pada perusahaan yang
bergerak dlam bidang produksi atau perusahaan dagang. Kegiatan penjualan
merupakan hal yang paling menentukan dan mempunyai arti keuangan sebab
transaksi penjualan mengakibatkan masuknya aktiva bau kedalam perusahaan
yang berupa kas atau piutang.14
4. Pengakuan pendapatan pada saat penerimaan kas
14 Suwardono, op.cit . hal 90
19
Penerimaan kas merupakan hal yang signifikan dalam pengukuran
pendapatan. Umumnya, tidak kritis dalam proses opersaional untuk
meningkatkan aktiva bersih perusahaan. Penerapan dasar penerimaan kas paling
banyak dijumpai dalam perusahaan yang melakukan penjualan yang bayarannya
secara angsuran.
Dalam perusahan jasa, kalau satuan jasa dilakukan dalam waktu relative
pendek. Misalnya, perusahaan angkutan atau bioskop maka saat penerimaan uang
dari konsumen hamper bersamaan dengan penyerahan jasa sehingga keduanya
dapat dijadikan dasar dalam pengukuran dan pengakuan pendapatan. Untuk
jangka panjang didalam satuan jasa, misalnya penyewaan ruangan atau bangunan
maka terdapat perbedaan antara jumlah rupiah pendapatan yang diakui dala suatu
periode atas dasar penerimaan uang.15
2.5.4. Pengungkapan Pendapatan
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 23
mengenai pengungkapan pendapatan, perusahaan harus mengungkapkan sebagai
berikut:
15 Suwardjono, op.cit , hal.96
20
a. Kebijakan akuntansi yang dianut untuk pengakuan pendapatan termasuk
metode yang dianut untuk menentkan tingkat penyelesaian transaksi
penjualan jasa.
b. Jumlah setiap kategori signifikan dari pendapatan diakui selama periode
tersebut termasuk pendapatan dari:
(1) Penjualan barang
(2) Penjualan Jasa
(3) Bunga
(4) Dividen, dan
(5) Royalty.
2.6. Kriteria Pengakuan Pendapatan
Pengaakuan pendapatan yang diajukan oleh Financial Accounting
Standard Board (FASB) ada dua kriteria yaitu sebagai berikut:
1. Pendapatan baru diakui jika jumlah pendapatan terealisasi atau cukup pasti
akan segera terealisasi.
2. Pendapatan baru adapat diakui jika pendapatan tersebut sudah terbentuk
atau terhimpun.
2.6.1. Metode Pencatatan Pendapatan
Di dalam laporan akuntansi dasar pencatatan pendapatan harus
21
berdasarkan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
1. Nilai ekonomis harus sudah ditambahkan perusahaan pada produknya
2. Jumlah pendapatan harud dapat diukur
3. Pengukuran yang dilakukan haruslah bebas
4. Biaya-biaya yang berkaitan harus dapat diestimasi dengan tingkat
kecermatan yang memuaskan.
Metode dalam pencatatan pendapatan terdiri dari dua metode, yaitu
sebagai berikut: metode berbasis kas(cash basis method) dan metode aberbasis
akrual (accrual basis method)
1. Metode cash basis
Suatu system dimana pendapatan belum diakui sebelum pendapatan
tersebut belum diterima. Metode ini banyak digunakan pada perusahaan
kecil dan orang-orang yang menjual jasa, pada umumnya adalah orang-
orang yang memiliki keahlian tertentu.
2. Metode accrual basis
Metode pencatatan pendapatan, dimana pendapatan itu dicatat pada
22
saat sudah terjadi hak tanpa memperhatikan pendapatan tersebut diterima.
Keuntungan metode ini adalah karena metode ini sangat teliti dalam
pengukuran keuntungan (dalam laporan laba rugi) dan neraca selisih.16
2.7. Metode pengakuan pendapatan untuk penjualan jasa
Ada empat metode pengakuan pendapatan untuk perusahaan yang
kegiatannya sebagian besar dalam penjualan jasa dibandingkan produksi yaitu
sebagai berikut:17
1. Metode kinerja khusus
Metode ini digunakan untuk penapatan jasa yang dihasilkan dengan
melakukan aksi tunggal.
Sebagai contoh: seorang dokter gigi menghasilkan pendapatan atas penyelesaian
penambalan gigi.
2. Metode Kinerja Profesional
Metode ini digunakan untuk mengakui pendapatan jasa yang dihasilkan
oleh lebih dari satu aksi tunggal dan hanya ketika jasa melebihi satu periiode
16 Eldon S. Hendriksen, op.cit . hal 16917 Dyckman, Dukes dan Davis, op.cit. hal 238
23
akuntansi.
3. Metode Kinerja Selesai
Metode ini digunakan untuk mengakui pendapatan jasa yang dihasilkan
dengan melakukan serangkaian tindakan dimana yang terakhir sangat penting
dalam hubungannya dengan total transaksi jasa dimana pendapatan jasa dianggap
telah dihasilkan hanya setelah tindakan terakhir terjadi. Metode ini serupa dengan
metode kontrak selesai, yang digunakan untuk kontrak jangka panjang.
4. Metode Penagihan
Metode ini digunakan untuk pendapatamn jasa ketika ketdakpastian
penagihan sangat tinggi atau estimasi beban yang terkait dengan pendapatan tidak
dapat dipercaya sehingga persyaratan reliabilitas tidak dipenuhi. Pendapatan
diakui hanya ketika kas diperoleh. Metode ini serupa dengan metode pemulihan
biya yang digunakan untuk penjualan produk.
2.8. Konsep dasar yang diperkirakan dalam pengakuan pendapatan
Ada beberapa konsep dasar yang melandasi laporan keuangan antara lain
sebagai berikut:
24
1. Konsep Upaya dan HAsil (effort and accomplishment concept)
Konsep ini menyatakan bahwa kas merupakan pengukur upaya dan
pendapatan merupakan pengukur hasil.
2. Konsep Bukti Berdaya Uji dan Objektif
Laporan keuangan akan mempunyai tingkat manfaat dan tingkat
keandalan 6yang cukup tinggi apabila data keuangan didalamnya di dukung
oleh bukti-bukti yang objektif dan dapat diuju kebenarannya,
3. Konsep Akuntansi mengakui adanya asumsi yang relevan (assumption
consept)
Konsep akuntansi menagkui adanya asumsi-asumsi seperti bidang
pengetahuan lain, dalam banyak hal konsep dasar akuntansi dengan
sendirinya merupakan asunsi atau paling tidak didasarkan atas asumsi
yangtidak dapat diuji validitasnya dengan pembuktian yang tuntas tetapi
dianggap mempunyai relevansi dengan tujuan pelaporan keuangan.
4. Konsep Biaya Historical
Konsep biaya histories merupakan pengukur potensi jasa yang paling
objektif untuk jasa yang baru diperoleh. Baiaya histories ini menunjukkan
harga pertukaran padasaat terjadinya salah satu keunggulan biaya histories
25
yang terjadi dari hasil kesepakatan dua pihak yang independent.
26
----------------
Contoh Skripsi Tesis Disertasi Dotcom…
Contoh Skripsi Tesis Disertasi Dotcom spesialis menyediakan kumpulan, koleksi, daftar contoh ribuan skripsi, tesis dan disertasi yang sudah jadi dari berbagai disiplin ilmu penge-tahuan berikut kebutuhan terkait pembuatan tugas akhir kesarjanaan mahasiwa program S1, S2, dan S3.
Anda bisa mendowload tanpa batas koleksi ribuan contoh skripsi, tesis dan disertasi yang sudah jadi. Kumpulan skripsi, tesis, dan disertasi ini merupakan contoh-contoh penelitian tingkat sarjana dan pasca sarjana dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan sosial dan pasti alam.
Skripsi
Administrasi Bisnis NiagaAdministrasi NegaraAdministrasi PublikAkuntansi Arsitektur Astronomi Bahasa Inggris Biologi Bisnis dan Manajemen Ekonomi Ekonomi Manajemen Ekonomi Pembangunan Farmasi Filsafat Fisika Fisika Teknik Geofisika Hukum Acara Hukum Perdata Hukum Pidana Hukum Tata Negara Ilmu Hukum Ilmu Keperawatan Ilmu Komputer Ilmu Komunikasi Ilmu Pemerintahan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kehidupan Kedokteran Kedokteran Hewan
27
Kesehatan Masyarakat Kimia Manajemen Manajemen dan Keuangan Matematika Meteorologi Oseanografi Pendidikan Bahasa Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Biologi Pendidikan Ekonomi Pendidikan Fisika Pendidikan Geografi Pendidikan Kewarganegaraan Pendidikan Matematika Pendidikan Teknik Elektro Pengembangan SDM Penjaskes Perencanaan Kota dan Wilayah Perhotelan Psikologi Seni dan Desain Sistem Informasi Sistem Informasi Akuntansi Sistem Komputer Sosiologi Syariah Tarbiyah Teknik Bahan Teknik Dirgantara Teknik Elektro Teknik Geodesi dan Geomatika Teknik Geofisika Teknik Geologi Teknik Industri Teknik Informatika Teknik Kelautan Teknik Komputer Teknik Lingkungan Teknik Mesin Teknik Metalurgi Teknik Perminyakan Teknik Pertambangan Teknik Sipil Teknik Telekomunikasi
28
Teknologi Pertanian Teologi
29
Tesis
Administrasi Bisnis Arsitektur Astronomi Biologi Desain Farmasi Fisika Fisika Teknik Geofisika Terapan Ilmu Pengetahuan Aktuaria Ilmu Pengetahuan dan Teknik Bahan Ilmu Pengetahuan Tanah Instrumentasi dan Kontrol Kimia Matematika MBA Teknologi Oseanografi dan Ilmu Pengetahuan Atmosfir Perencanaan Kota dan Wilayah Seni Sistem dan Teknik Jalan Raya Studi Pembangunan Tata Kota dan Wilayah Teknik dan Manajemen Industri Teknik Dirgantara Teknik Elektro Teknik Geodesi dan Geomatika Teknik Geologi Teknik Informatika Teknik Kimia Teknik Lingkungan Teknik Mesin Teknik Nuklir Teknik Perkeretaapian Teknik Perminyakan Teknik Pertambangan Teknik Sipil Transportasi
30
Disertasi
Ilmu Pengetahuan Teknik Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Sejarah Teori dan Kritik Seni
Jasa Pembuatan Skripsi Tesis
Kami juga menyediakan jasa pembuatan skripsi/tesis dengan rincian sebagai berikut:
I. Biaya Skripsi Rp. 2.800.000:
1. Proposal Rp. 300.0002. Bab 1 Rp. 500.0003. Bab 2 Rp. 500.0004. Bab 3 Rp. 500.0005. Bab 4 Rp. 500.0006. Bab 5 Rp. 500.000
II. Biaya Tesis Rp. 3.300.000:
1. Proposal Rp. 300.0002. Bab 1 Rp. 600.0003. Bab 2 Rp. 600.0004. Bab 3 Rp. 600.0005. Bab 4 Rp. 600.0006. Bab 5 Rp. 600.000
Syarat dan Ketentuan Pekerjaan:
1. Pekerjaan bisa dipilih per bab. Ini berarti pekerjaan hanya dilakukan untuk bab yang anda minta. Misalnya, bila anda meminta bantuan bab 2, maka kami mengerjakan hanya bab 2; atau bila anda meminta bantuan bab 5, maka kami mengerjakan hanya bab 5; begitu seterus-nya.
2. Pekerjaan tidak mesti semua bab. Ini berarti anda bisa meminta bantuan hanya bab yang anda pilih. Misalnya, anda bisa meminta bantuan bab1 saja tanpa perlu melibatkan bab 2, 3, 4, dan 5; anda bisa meminta bantuan bab 4 saja tanpa perlu melibatkan bab 1, 2, 3, dan 5; atau anda bisa meminta bantuan gabungan bab-bab tertentu saja tanpa perlu melibatkan gabungan bab-bab lainnya; begitu seterusnya.
3. Pekerjaan bab-bab dalam skripsi/tesis harus sambung-menyambung. Ini berarti bab yang anda minta harus menyatu dengan bab-bab lain yang sudah anda miliki. Misalnya, bila anda meminta bantuan bab 2, maka anda harus memiliki bab sebelumnya (bab 1); atau bila anda meminta bantuan bab 5, maka anda harus memiliki bab 1, 2, 3, dan 4; begitu seterusnya.
31
4. Pembayaran dilakukan per bab dan ditransfer penuh sebelum pekerjaan dimulai. Pemba-yaran dikirim lewat transfer bank; sementara bahan maupun hasil kerja dikirim lewat email.
5. Pekerjaan dilaksanakan sampai tuntas. Tuntas berarti selesai dalam arti yang sebenar-be-narnya. Bilamana perlu, segala upaya perbaikan, perombakan, penambahan atau penguran-gan terhadap bab yang sudah dikerjakan akan diupayakan semaksimalkan mungkin.
6. Tidak ada tambahan biaya untuk perbaikan, perombakan, penambahan, atau pengurangan terhadap bab yang sudah dikerjakan.
7. Untuk kemudahan komunikasi kedua belah pihak, keanggotaan Paid Member dalam situs ini akan diberikan secara otomatis kepada pemberi pekerjaan tanpa penambahan biaya. Mis-alnya, bila anda meminta bantuan pembuatan proposal, pembuatan bab 5, atau pembuatan bab-bab lainnya, maka dengan sendirinya status anda adalah Paid Member dalam situs ini dan berhak atas segala fasilitas yang disediakan.
8. SKRIPSI/TESIS INI DIJAMIN ORISINIL ALIAS TIDAK PLAGIAT. SEPERTI HAL-NYA ANDA, KAMI JUGA ANTI PLAGIARISME.
Olahdata Statistik
Situs Skripsi Tesis Disertasi Dotcom meyediakan layanan olahdata statistik:
* regresi linier (sederhana dan berganda)* korelasi* analysis of variance (anova)* uji t* uji F* linieritas* uji normalitas* uji asumsi klasik (heteroskedastisitas, normalitas, multikolinearitas, autokorelasi),* Kolmogorov Smirnov* validitas dan reliabilitas* one way* dll
Program olahdata yang digunakan:
* SPSS* Eviews* Lisrel* AMOS* dll
Biaya:
32
* Rp. 500.000 (olahdata skripsi)* Rp. 600.000 (olahdata tesis)
Untuk detilnya hubungi kami:
www.skripsitesisdisertasi.com
Email: [email protected]. Waru 39 Rt. 007/07 Rawamangun Jakarta - IndonesiaTelp. 021 - 4705484 Hp. 08151151192 (Toto)Hp.02195010199 (Roni) Hp. 08164821885 (Ajir)
33