47
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Review Hasil Penelitian Terdahulu Berdasarkan hasil penelitia yang dilakukan penulis dari review terdahulu ditemukan penelitian yang dilakukan oleh Lia Marisa mahasiswi STEI (2002) dimana tempat penelitian dilakukan pada perusahaan yang bergerak dibidang penjualan barang dan jasa berupa computer yaitu: PT. Accel Mitra Solusi. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa metode yang digunakan oleh perusahaan tersebut dalam hal pengakuan pendapatan dan bebabn menggunakan metode titik penjualan (point of sale), dimana konsumen memperoleh hak kepemilikkan atas barang tersebut pada saat barang diserahkan dan perusahaan memiliki tuntutan (klaim) 1

Teori-Pendapatan

  • Upload
    afanani

  • View
    1.969

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Teori-Pendapatan

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Review Hasil Penelitian Terdahulu

Berdasarkan hasil penelitia yang dilakukan penulis dari review terdahulu

ditemukan penelitian yang dilakukan oleh Lia Marisa mahasiswi STEI (2002)

dimana tempat penelitian dilakukan pada perusahaan yang bergerak dibidang

penjualan barang dan jasa berupa computer yaitu: PT. Accel Mitra Solusi. Hasil

penelitian ini menjelaskan bahwa metode yang digunakan oleh perusahaan

tersebut dalam hal pengakuan pendapatan dan bebabn menggunakan metode titik

penjualan (point of sale), dimana konsumen memperoleh hak kepemilikkan atas

barang tersebut pada saat barang diserahkan dan perusahaan memiliki tuntutan

(klaim) berupa kas atau setara kas terhadap konsumen tersebut.

2.2. Pendapatan

Pada bab ini peneliti akan membahas mengenai metode pengakuan

pendapatan tetapi sebelumnya peneliti akan menguraikan pengertian pendapatan,

sumber-sumber pendapatan, proses-proses pendapatan, penilaian, pengakuan, dan

pengukuran pendapatan, metode pengakan pendapatan, serta konsep penjualan

jasa yag dilakukan.

1

Page 2: Teori-Pendapatan

2.2.1 Pengertian Penjualan

Pendapatan sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup perusahaab,

semakin besar pendapatan yang diperoleh maka semakin besar kemampuan

perusahaan untuk membiayai segala pengeluaran dan kegiatan-kegiatan yang

akan dilakukan oleh perusahaan.

Selain itu pula pendapatan juga berpengaruh terhadap laba rugi perusahaan

yang tersaji dalam laporan laba rugi. Dan yang perlu diingat lagi, pendapatan

adalah darah kehidupan dari suatu perusahaan. Tanpa pendapatan tidak ada laba,

tanpa laba, maka tidaka ada perusahaan. Hal ini tentu saja tidak mungkin terlepas

dari pengaruh pendapatan dari hasil operasi perusahaan.

Pengertian tentang pendapatan itu sendiri ada beberapa macam, berikut ini

ada beberapa pandangan yang menegaskan arrti konseptual dari pendapatan.

Sebelum penulis lebih lanjut menelaah mengenai pengertian pendapatan, maka

terlebih dahulu perlu diketahui mengenai konsep kesatuan usaha.

Konsep kesatuan usaha menurut Zaki Baridwan (1992 : 8 ) adalah sebagai

berikut:

“Konsep ini menyatakan bahwa dalam akuntansi perusahaan dipandang sebagai suatu kesatuan usaha atau badan usaha yangberdiri sendiri, bertindak atas namanya sendiri da terpisah dari pemilik dan pihak lain

2

Page 3: Teori-Pendapatan

yang menanamkan dana dalam perusahaan”.1

Berdasarkan konsep kesatuanusaha diatas, konsep tersebut mempunyai

koknsekuensi yaitu bahwa pendapatan dan laba harus dipandang sebagi kenaikan

kekayaan perusahaan, sedangkan biaya dan rugi sebagai pengurang kekayaan

perusahaan. Oleh karena itu, Standar Akuntansi harus menyelesaikan pengertian

pendapatan dan biaya dengan memendangnya sebagai perubahan kekayaan, buka

sebagai kenaikan atau penurunan kekayaan pemilik atau pemegang saham.

Ikatan akuntan Indonesia dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

PSAK) No. 23 mendefinisikan pendapata sebagai berikut:

“Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk iti mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.”2

Disamping definisi yang dinyatakan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia.

Untuk menyatakan gambran yang lebih lengkap mengenai pengertian pendapatan,

penulis akan mengutip pendapat-pendapat yang diambil dari berbagai macam

bacaan.

1 Zaki Baridwan, (1997), Intermediate Accounting, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta, hal 82 Ikatan Akuntan Indonesia, (2002), Standar Akuntansi Keuangan, Penerbit Salemba 4, Jakarta, hal. 23.

3

Page 4: Teori-Pendapatan

Menurut Zaki Baridwan dalam Buku Intermediate Accounting

merumuskan pengertian pendapatan adalah:

“Pendapatan adalah aliran masuk atau kenaikan lain aktiva suatu badn usaha atau pelunasan utang (atau kombinasi dari keduanya) selama suatu periode yang berasal dari penyerahan atau pembuatan barang, penyerahan jasa, atau dari kegiatan lain yang merupakan kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama adan usaha”3

Menurut M. Munandar ( 1981 : 16 ) yang mengemukakan bahwa

pendapatan adalah:

“Sutau pertambahan assets yang mengakibatkan bertambahnya Owner’s Equity, tetapi bukan karena panambahan modal dari pemiliknya, dan bukan pula merupakan pertambahan assets yang disebabkan karena betambahnya liabilities”4

Menurut Eldon S. Hendriksen ( 2000 : 374 ) dalam Teori Akuntansi

menjelaskan bahwa pendapatan adalah:

“Pendapatan (revenue” dapat mendefinisikan secara umum sebagai hasil dari suatu perusahaan. Hal itu biasanya diukur dalam satuan harga pertukaran yang berlaku. Pendapatan diakui setelah kejadian penting atau setelah proses penjualan pada dasarnya telah diselesaikan. Dalam praktek ini biasanya pendapatan diakui pada saat penjualan”5

Disamping definisi yang dinyatakan diatas terdapat definisi pendapatan

dari C. Rollin Niswonger, Carl S. Warren dan Philip E. Fess ( 1992:56-57):

3 Zaki Baridwan, Op.cit, Hal 30.4 M. Munandar (1981), Pokok-pokok Intermediate Accounting, Penerbit Liberty, Yogyakarta, Hal. 165 Eldon S. Hendriksen dan Michael F. Van Breda, (2000), Teori Akunting, (terjemahan) Buku I, Edisi Kelima, Penerbit Interaksara, Jakarta, hal. 374.

4

Page 5: Teori-Pendapatan

“Pendapatan merupakan kenaikan kotor atau garis dalam modal pemilik yang dihasilkan dari penjualan barang dagangan, pelayanan jasa kepada klien, penyewaan harta, peminjaman uang dan semua kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh penghasilan”.6

Sofyan Syafri Harahap (2001:236) mengemukakan bahwa pendapatan

adalah : “Pendapatan adalah hasil penjualan barang dan jasa yang dibebankan

kepada langganan/mereka yang menerima”.

Eldon Hendriksen mengemukakan definisi mengenai pendapatan sebagai

berikut: :Konsep dasar pendapatan adalah pendapatan merupakan proses arus,

yaitu penciptaan barang dan jasa selama jarak waktu tertentu”.

Definisi-definisi diatas memperlihatkan bahwa ada 2 konsep tentang

pendapatan yaitu sebagai berikut:

1. Konsep Pendapatan yang meusatkan pada arus masuk (inflow) aktiva sebagai

hasil dari kegiatan operasi perusahaan. Pendekatan ini menganggap

pendapatan sebagai inflow of net asset.

2. Konsep Pendapatan yang memusatkan perhatian kepada penciptaan barang

dan jasa serta penyaluran konsumen atau produsen lainnya, jadi pendekatan

ini menganggap pendapatan sebagai outflow of good and services.7

6 C. Rollin Niswonger, Carl S. Warren dan Philip E. Fess, (1992), Prinsip-prinsip Akuntansi (terjemahan), Alih Bahasa : Alfonsus Sirait, Jilid I, Edisi 16, Penerbit Erlangga, Jakarta, Hal. 56-57.7 Eldon S. Hendriksen,(1997), Teori Akuntansi, (terjemahan), Alih Bahasa : Wimliyono, Edisi 4. Jakarta,Erlangga

5

Page 6: Teori-Pendapatan

Jika pendapatan dirumuskan dengan cara lain maka pengecualian harus

dinyatakan dengan jelas, misalnya pendapatan diakui sebelum arus masuk aktiva

benar-benar terjadi.

Konsep dasar pendapatan yang diungkapkan oleh Patton dan Littleton

dinamakan sebagai produk perusahaan yang menekankan bahwa pendapatan

merupakan arus yaitu penciptaan barang dan jasa oleh perusahaan.8

2.3 Sumber-Sumber Pendapatan

Soemarso SR mengatakan pendapatan dalam perusahaan dapat

diklasifikasikan sebagai pendapatan opeerasi dan non operasi. Pendapatan operasi

adalah pendapatan yang diperoleh dari aktivitas uama perusahaan. Sedangkan,

pendapatan non opearsi adalah pendapatan yang diperoleh bukan dari kegiatan

utama perusahaan.

Jumlah nilai nominal aktiova dapat bertambah melalui berbagai transaksi

tetapi tidak semua transaksi mencerminkan timbulnya pendapatan. Dalam

penentuan laba adalah membedakan kenaikan aktiva yang menunjukkan dan

mengukur pendapatan kenaikan jumlah nilai nominal aktiva dapat terjadi dari:

8

? Suwardjono, (1989), Teori Akuntansi, Penerbit BPFE Yogyakarta. Yogyakarta.

6

Page 7: Teori-Pendapatan

1. Transaksi modal atau endapatan yang mengakibatkan adanya tambahan dana

yang ditanamkan oleh pemegang saham.

2. Laba dari penjualan aktiva yang bukan berupa “barang dagangan” seperti

aktiva tetap, surat-surat berharga, atau penjualan anak atau cabang

perusahaan.

3. Hadiah, sumbangan, atau penemuan.

4. Revaluasi aktiva.

5. Penyerahan produk perusahaan, yaitu aliran penjualan produk.

Dari kelima sumber tambahan aktiva diatas hanya butir kelima yang harus

diakui sebagai sumber pendapatan walaupun laba atau rugi mungkin timbul

dalam hubungannya dengan penjualan aktiva selain produk sebagaimana yang

disebutkan dalam butir ke-dua.9

2.4. Proses Pendapatan

Ada dua konsep yang sangat erat hubungannya dengan masalah proses

pendapatan yaitu konsep proses pembentukan pendapatan (Earning Process) dan proses

realisasi pendapatan (Realization Process).

1. Proses pembentukan pendapatan (Earnings Process)

9 Suwardjono, op.cit, hal 80

7

Page 8: Teori-Pendapatan

Proses pembentukkan pendapatan adalah suatu konsep tentang

terjadinya pendapatan. Konsep ini berdasrkan pada asumsi bahwa semua

kegiatan opoerasi yang diperlukan dalam rangka mencapai hasil, yang

meliputi semua tahap kegiatan produksi, pemasaran, maupun pengumpulan

piutang, memberikan kontribusi terhadap hasil akhir pendapatan

berdasarkan perbandingan biaya yang terjadi sebelum perusahaan tersebut

melakukan kegiatan produksi.

2. Proses realisasi pendapatan (realization Process)

Proses realisasi pendapatan adalah proses pendapatan yang terhimpun

atau terbentuk sesudah produk selesai dikerjakan dan terjual atas dkontrak

penjualan. Jadi, pendapatan dimulai dengan tahap terakhir kegiatan

produksi, yaitu pada saat barang atau jasa dikirimkan atau diserahkan

kepada pelanggan. Jika, kontrak penjualan mendahului produksi barang atau

jasa maka pendapatan belum dapat dikatakan terjadi, karena belum terjadi

proses penghimpunan pendapatan.

Proses realisasi pendapatan ditandai oleh dua kejadian berikut ini:

8

Page 9: Teori-Pendapatan

Kepastian perubahan produk menjadi potensi jasa yang lain melalui proses

penjualan yang sah atau semacamnya.

Pengesahan atau validasi transaksi penjualan tersebut dengan aktiva lancar.

Penilaian, Pengukuran, Pengakuan, dan Pemgungkapan Pendapatan.

Penilaian Pendapatan

Standar Akuntansi memberikan pedoman dasar penilaian yang dapat

digunakan untuk menentukan berapa rupiah yan diperhitungkan dan dicatat

pertama kali dalam suatu transaksi atau berapa jumlah rupiah yang harus

diletakkan pada suatu akun dalam laporan keuangan.

Ada empat dasar dalam penilaian pendapatan antara lain sebagai berikut:

1. Biaya Historis (historical cost) : Aktiva dicatat sebesar pengeluaran kas

(atau setara kas) yang dibayar ssebesar nilai wajar dari imbalan yang

diberikan untuk memperoleh aktiva tersebut pada saat perolehan.

2. Biaya Kini (current cost): aktiva dinilai dalam wujud kas (atau setara kas)

9

Page 10: Teori-Pendapatan

yang seharusnya dibayar bila aktiva yang sama atau setara yang diperoleh

sekarang.

3. Nilai realisasi atau penyelesaian (realization/settlement value) : Aktiva

dinyatakan dalam jumlah kas (atau setara kas) yang sama atau setara aktiva

yang sekarang dengan menjual aktiva dalam pelepasan normal (orderly

disposal).

4. Nilai sekarang (present value) : Aktiva dinyatakan sebesar kas masuk bersih

dimasa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang dari pos yang

diharapkan dapat memberikan hasil dalam pelaksanaan usaha normal.

2.5.2. Pengukuran Pendapatan

Ada dua hal yang perlu diperhatikan pada saat suatu pendapatan diakui,

yaiti pengukuran pendapatan dengan satuan atau ukuran moneter dan penetapan

waktu bahwa pendapatan tersebut dapat dilaporkan sebagai pendapatan.

Ikatan Akuntan Indonesia (2002:23) memberikan ketentuan mengenai

pengukuran pendapatan yang dinyatakan dalam Standar Akuntansi Keuangan

yang isinya sebagai berikut:

“Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang dapat diterima,

10

Page 11: Teori-Pendapatan

jumlah pendapatan yang imbul dari suatu transaksi biasanya ditentukan oleh persetujuan antra perusahaan pembeli atau pemakai perusahaan tersebut. Jumlah tersebut, dapat diukur denga nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima perusahaan dikurangi jumlah diskon dagang dan rabat volume yang diperbolehkan perusahaan”.10

Pendapatan dapat diukur dengan nilai tukar, ada dua hal yang perlu

diperhatikan dalam nilai tukar ini yaitu sebagai berikut:

1. Potongan pembayaran dan pengurangan lain dari harga seperti rugi [iutang

ragu-ragu perlu disesuaikan untuk menghitung net cash yang sebenarnya.

2. Untuk transaksi bukan dengan kas., apabila nilai dari barang yang diserahkan

dianggap sama dengan nilai pasar wajar dari barang yang akan diterima maka

nilai tukarnya adalah nilai buku barang yang akan diterima lebih atau kurang

dari nilai buku barang yang akan diserahkan maka selisihnya nilai pasar

barang yang diterima dengan nilai buku barang yang diserahkan merupakan

keuntungan.

Berikut ini ada berbagai macam dasar pengukuran pendapatan antara lain:

a) Cash Equivalent

Jumlah rupiah kas penghargaan produk yang terjual baru akan menjadi

pendapatan yang sepenuhnya setelah produk yang tejual baru akan

diproduksi dan penjualan benar-benar terjadi.

b) Nilai setara kas

10 Ikatan Akuntan Indonesia, op.cit, Hal. 23.

11

Page 12: Teori-Pendapatan

Jumlah rupiah kas yang diperkirakan atau diterima atau dibayarkan

pada masa mendatang dari hasil, penjualan aktiva dalam kegiatan normal

perusahaan.

c) Harga dibawah harga pasar

Harga pasar yang berlaku sekarang tetap, nilainya dibawah harga

semula.

d) Harga pasar

Harga jual bersih yang diperkirakan dikurangi biaya simpanan, biaya

penjualan, dan biaya penyerahan produk.

e) Harga kesepakatan

Harga dimana yang nerupakan kesepakatan dengan pelanggan dari

setiap jumlah rupiah penjualan yang disepakati dengan pelanggan.

2.5.3. Pengakuan Pendapatan

Tujuan dari semua usaha pada akhirnya dalah untuk mendapatkan

pendapatan yang bias meningkatkan nilai perusahaan. Secara umu, pendapatan

diakui pada saat realisasinya atau sepanjang tahap (siklus)operasi.

Ikatan Akuntan Indonesia dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

12

Page 13: Teori-Pendapatan

(PSAK) No. 23 menjelaslan kapan suatu pendapatan diakui adalah sebagai

berikut:

1. Pendapatan dari transaksi penjuala produk diakui pasa saat tanggal penjualan,

biasanya merupakan tanggal penyerahan produk kepada pelanggan.

2. Pendapatan atas jasa yang diberikan oleh perusahaan jasa diakui pada saat

jasa tersebut telah dilakukan dapat dibuat fakturnya.

3. Imbalan yang diperoleh atas penggunaan aktiva sumber-sumber ekonomi

perusahaan oleh pihak lain, seperti” pendapata bunga, dan royalty diakui

sejalan dengan berlakunya waktu atau pada saat digunakan aktiva yan

bersangkutan.

4. Pendapatan dari penjualan aktiva diluar barang dagangan seperti penjualan

aktiva tetap atau surat berharga diakui pada saat tangal penjualan.11

Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau

yang dapat diterima. Pada umumnya imbalan tersebut berbentuk kas atau setara

kas. Bila arus masuk dari kas atau setara kas ditangguhkan, nilai wajar dari

imbalan tersebut mungkin kurang dari jumlah nominal dari kas yang diterima

atau yang dapat diterima.

Berkaitan dengan masalah pendapatan tersebut, ada beberapa hal yang

perlu diketahui tentang prinsip pengakuan pendapatan yang menyatakan bahwa

11 Ikatan Akuntan Indonesia, op.cit, Hal. 23.

13

Page 14: Teori-Pendapatan

pendapatan harus diakui dalam laporan keuangan ketika:

1. Pendapatan dihasilkan, dan

2. Pendapatan direalisasi atau dapat direalisasi.12

Pengakuan pendapatan mendapat kendala yaitu proses penentuan kapan

pendapatan dapat diakui dan dilaporkan untuk suatu periode tertentu dan berapa

jumlahnya, proses penetuan waktu dan besarnya pendapatan yang diakui ini

berkaitan dengan konsep realisasi pendapatan (Revenue Realization)

Eldon S HEndriksen mengutp pernyataan American Accounting

Association Committee on Concept and Standard External reporting mengenai

realisasi ini yaitu:

“Realisasi bukan suatu determinan dalam konsep laba, realisasi hanya berfungsi sebagai pedoman memutuskan kapan kejadian yang jika dipecahkan sebagai termasuk dalam laba objektif yaitu apabila ketidakpastian telah sampai tingkat yang dapat diterima”.13

Secara teoritik titik waktu dari pengakuan pendapatan dapat dilakukan

pada berbagai saat, yait:

12 Dyckman, Dukes dan Davis (1999), Akuntansi Keuangan Menengah I (terjemahan), Jilid I, Edisi 3, Alih Bahasa : Munir Ali, Jakarta: Erlangga. Hal 238

13 Eldon S. Hendriksen, op.cit. hal 169

14

Page 15: Teori-Pendapatan

1. Pengakuan pendapatan diakui pada saat proses produksi

2. Pengakuan pendapatan diakui pada saat selesainya produksi

3. Pengakuan pendapatan diakui pada saat penjualan

4. Pengakuan pendapatan diakui pada saat penerimaan kas

1. Pengakuan pendapatan diakui pada saat proses produksi

Pengakuan pendapatan diakui pada saat proses produksi biasanya

dilakukan oleh perusahaan yang menjalankan produksi untuk kontrak jangka

panjang. GAAP memperbolehkan dua metode akuntansi untu pendapatan atas

kontrak jangka panjang, yaitu sebagai berikut:

a. Metode Persentase Penyelesaian (Percentage of Completion

Method)

Metode persentase penyelesaian adalah bentu alternative atas metode

kontrak selesai. Dalam metode ini, pengakuan pendapatan dicatat berdasarkan

tingkat kemajuan pekerjaan atau dengan kata lain jumlah pendapatan yang

diakui untuk tiap periode ditentukan berdasarkan tingkat penyelesaian, bagian

pendapatan dan beban (dan juga laba) diakui ketika dihasilkan pada setiap

periode akuntansi.

Besarnya tingkat penyelesaian dari suatu kontrak harus diukur dimana

pengukuran yang biasa digunakan adalah pengukuran masukan dan

15

Page 16: Teori-Pendapatan

pengukuran keluaran.

1. Pegukuran masukan (input measure)

Pengukuran masukan adalah upaya yang dikorbankan pada suatu

proyek pada tanggal tertentu dibandingkan dengan total upaya yang

diperkirakan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek. Pengukuran ini

meliputi:

Metode biaya ke biaya (cost to cost method)

Metode ini paling sering digunakan, dimana tingkat penyelesaian

ditentukan dengan membandingkan biaya yang telah dikeluarkan dengan

estimasi biaya total yang diharapkan.

Metode usaha yang diupyakan (effort expended method)

Metode ini didasarkan oleh ukuran dari pelaksanaan pekerjaan

yang meliputi jam kerja, upah, jam mesin, atau kuantitas bahan. Bahan

penyelesaian dengan menggunakan metode ini diperoleh dengan cara yang

sama seperti metode biaya ke biaya.

2. Pengeluaran keluaran (output measure)

Pengukuran keluraran adalah hasil pada tanggal tertentu dibandingkan

16

Page 17: Teori-Pendapatan

dengan total hasil kerja proyek yang diselesaikan. Pengukuran pendapatan

dengan menggunakan ukuran keluaran didasarkan pada hasil yang dicapai

dengan nilai tambah.

b. Metode kontrak selesai (completed contract method)

Menurut metode ini, pendapatan diakui jika pekerjaan sudah selesai

100%. Semua biaya selama pelaksanaan dalam pekerjaan. Tagihan atas

kemajuan tidak dicatat sebagaimana pendapatan, tetapi diakumulasikan dalam

akun kontrak persediaan. Metode kotrak selesai harus digunakan hanya:

(1) Jika suatu entitas terutama mempunyai kontrak jangka pendek,

(2) Jika syarat-syarat untuk menggunakan metode persentase penyelesaian

tidak dapat dipenuhi, atau

(3) Jika terdapat bahaya yang melejat dalam kontrak itu diluar resiko bisnis

yang normal dan berulang.

Metode kontak selesai (completed contract method) ini hanya akan

diguakan jika metode perssentase penyelesaian (percentage of completion

17

Page 18: Teori-Pendapatan

method) tidak tepat.

2. Pengakuan pendapatan pada saat selesainya produksi

Pengakuan pendapatan atas dasar penyelesaian produksi ditujukan untuk

produk dalam criteria;

(1) Adanya harga jual yang dapat ditentukan atau harga pasar yang stabil,

(2) Biaya pemasaran yang tidak besar,

(3) Unit-unit yang dipertukarkan pelaoran pendapatan pada waktu penyelesaian

produksi tergantung pada tingkat kepastian diaman harga jual dan biaya

tambahan dapat diestimasi.

Kriteria utama untuk menmggunakan metode ini adalah kemampuan

realisasi yang handal yaitu produk harus dapat dipasarkan segera pada harga

tertentu yang dapat dipengaruhi produsen tertentu.

3. Pengakuan pandapatan pada saat penjualan

18

Page 19: Teori-Pendapatan

Untuk tujuan pengakuan pendapatan saat terjadinya penjualan merupakan

dasar yang paling utama. Hal tersebut didukung dengan alasan antara lain:

Harga produk sekarang sudah lebih pasti.

Produk telah berada diluar perusahaan dan aktiva baru sudah

menggantikannya, yakni pertukaran telah terjadi.

Untuk sebagian perusahaan, penjualan diasumsikan sebagai peristiwa

keuangan yang paling penting dalam kegiatan ekoknomi perusahaan.

Sebagian besar biaya yang menyangkut pembuatan atau peroleha produk

dan biaya pelepasan sekarang telah terjadi atau sekarang sudah ditentukan.

Dasar pengakuan ini sangat tepat untuk diterapkan pada perusahaan yang

bergerak dlam bidang produksi atau perusahaan dagang. Kegiatan penjualan

merupakan hal yang paling menentukan dan mempunyai arti keuangan sebab

transaksi penjualan mengakibatkan masuknya aktiva bau kedalam perusahaan

yang berupa kas atau piutang.14

4. Pengakuan pendapatan pada saat penerimaan kas

14 Suwardono, op.cit . hal 90

19

Page 20: Teori-Pendapatan

Penerimaan kas merupakan hal yang signifikan dalam pengukuran

pendapatan. Umumnya, tidak kritis dalam proses opersaional untuk

meningkatkan aktiva bersih perusahaan. Penerapan dasar penerimaan kas paling

banyak dijumpai dalam perusahaan yang melakukan penjualan yang bayarannya

secara angsuran.

Dalam perusahan jasa, kalau satuan jasa dilakukan dalam waktu relative

pendek. Misalnya, perusahaan angkutan atau bioskop maka saat penerimaan uang

dari konsumen hamper bersamaan dengan penyerahan jasa sehingga keduanya

dapat dijadikan dasar dalam pengukuran dan pengakuan pendapatan. Untuk

jangka panjang didalam satuan jasa, misalnya penyewaan ruangan atau bangunan

maka terdapat perbedaan antara jumlah rupiah pendapatan yang diakui dala suatu

periode atas dasar penerimaan uang.15

2.5.4. Pengungkapan Pendapatan

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 23

mengenai pengungkapan pendapatan, perusahaan harus mengungkapkan sebagai

berikut:

15 Suwardjono, op.cit , hal.96

20

Page 21: Teori-Pendapatan

a. Kebijakan akuntansi yang dianut untuk pengakuan pendapatan termasuk

metode yang dianut untuk menentkan tingkat penyelesaian transaksi

penjualan jasa.

b. Jumlah setiap kategori signifikan dari pendapatan diakui selama periode

tersebut termasuk pendapatan dari:

(1) Penjualan barang

(2) Penjualan Jasa

(3) Bunga

(4) Dividen, dan

(5) Royalty.

2.6. Kriteria Pengakuan Pendapatan

Pengaakuan pendapatan yang diajukan oleh Financial Accounting

Standard Board (FASB) ada dua kriteria yaitu sebagai berikut:

1. Pendapatan baru diakui jika jumlah pendapatan terealisasi atau cukup pasti

akan segera terealisasi.

2. Pendapatan baru adapat diakui jika pendapatan tersebut sudah terbentuk

atau terhimpun.

2.6.1. Metode Pencatatan Pendapatan

Di dalam laporan akuntansi dasar pencatatan pendapatan harus

21

Page 22: Teori-Pendapatan

berdasarkan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

1. Nilai ekonomis harus sudah ditambahkan perusahaan pada produknya

2. Jumlah pendapatan harud dapat diukur

3. Pengukuran yang dilakukan haruslah bebas

4. Biaya-biaya yang berkaitan harus dapat diestimasi dengan tingkat

kecermatan yang memuaskan.

Metode dalam pencatatan pendapatan terdiri dari dua metode, yaitu

sebagai berikut: metode berbasis kas(cash basis method) dan metode aberbasis

akrual (accrual basis method)

1. Metode cash basis

Suatu system dimana pendapatan belum diakui sebelum pendapatan

tersebut belum diterima. Metode ini banyak digunakan pada perusahaan

kecil dan orang-orang yang menjual jasa, pada umumnya adalah orang-

orang yang memiliki keahlian tertentu.

2. Metode accrual basis

Metode pencatatan pendapatan, dimana pendapatan itu dicatat pada

22

Page 23: Teori-Pendapatan

saat sudah terjadi hak tanpa memperhatikan pendapatan tersebut diterima.

Keuntungan metode ini adalah karena metode ini sangat teliti dalam

pengukuran keuntungan (dalam laporan laba rugi) dan neraca selisih.16

2.7. Metode pengakuan pendapatan untuk penjualan jasa

Ada empat metode pengakuan pendapatan untuk perusahaan yang

kegiatannya sebagian besar dalam penjualan jasa dibandingkan produksi yaitu

sebagai berikut:17

1. Metode kinerja khusus

Metode ini digunakan untuk penapatan jasa yang dihasilkan dengan

melakukan aksi tunggal.

Sebagai contoh: seorang dokter gigi menghasilkan pendapatan atas penyelesaian

penambalan gigi.

2. Metode Kinerja Profesional

Metode ini digunakan untuk mengakui pendapatan jasa yang dihasilkan

oleh lebih dari satu aksi tunggal dan hanya ketika jasa melebihi satu periiode

16 Eldon S. Hendriksen, op.cit . hal 16917 Dyckman, Dukes dan Davis, op.cit. hal 238

23

Page 24: Teori-Pendapatan

akuntansi.

3. Metode Kinerja Selesai

Metode ini digunakan untuk mengakui pendapatan jasa yang dihasilkan

dengan melakukan serangkaian tindakan dimana yang terakhir sangat penting

dalam hubungannya dengan total transaksi jasa dimana pendapatan jasa dianggap

telah dihasilkan hanya setelah tindakan terakhir terjadi. Metode ini serupa dengan

metode kontrak selesai, yang digunakan untuk kontrak jangka panjang.

4. Metode Penagihan

Metode ini digunakan untuk pendapatamn jasa ketika ketdakpastian

penagihan sangat tinggi atau estimasi beban yang terkait dengan pendapatan tidak

dapat dipercaya sehingga persyaratan reliabilitas tidak dipenuhi. Pendapatan

diakui hanya ketika kas diperoleh. Metode ini serupa dengan metode pemulihan

biya yang digunakan untuk penjualan produk.

2.8. Konsep dasar yang diperkirakan dalam pengakuan pendapatan

Ada beberapa konsep dasar yang melandasi laporan keuangan antara lain

sebagai berikut:

24

Page 25: Teori-Pendapatan

1. Konsep Upaya dan HAsil (effort and accomplishment concept)

Konsep ini menyatakan bahwa kas merupakan pengukur upaya dan

pendapatan merupakan pengukur hasil.

2. Konsep Bukti Berdaya Uji dan Objektif

Laporan keuangan akan mempunyai tingkat manfaat dan tingkat

keandalan 6yang cukup tinggi apabila data keuangan didalamnya di dukung

oleh bukti-bukti yang objektif dan dapat diuju kebenarannya,

3. Konsep Akuntansi mengakui adanya asumsi yang relevan (assumption

consept)

Konsep akuntansi menagkui adanya asumsi-asumsi seperti bidang

pengetahuan lain, dalam banyak hal konsep dasar akuntansi dengan

sendirinya merupakan asunsi atau paling tidak didasarkan atas asumsi

yangtidak dapat diuji validitasnya dengan pembuktian yang tuntas tetapi

dianggap mempunyai relevansi dengan tujuan pelaporan keuangan.

4. Konsep Biaya Historical

Konsep biaya histories merupakan pengukur potensi jasa yang paling

objektif untuk jasa yang baru diperoleh. Baiaya histories ini menunjukkan

harga pertukaran padasaat terjadinya salah satu keunggulan biaya histories

25

Page 26: Teori-Pendapatan

yang terjadi dari hasil kesepakatan dua pihak yang independent.

26

Page 27: Teori-Pendapatan

----------------

Contoh Skripsi Tesis Disertasi Dotcom…

Contoh Skripsi Tesis Disertasi Dotcom spesialis menyediakan kumpulan, koleksi, daftar contoh ribuan skripsi, tesis dan disertasi yang sudah jadi dari berbagai disiplin ilmu penge-tahuan berikut kebutuhan terkait pembuatan tugas akhir kesarjanaan mahasiwa program S1, S2, dan S3.

Anda bisa mendowload tanpa batas koleksi ribuan contoh skripsi, tesis dan disertasi yang sudah jadi. Kumpulan skripsi, tesis, dan disertasi ini merupakan contoh-contoh penelitian tingkat sarjana dan pasca sarjana dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan sosial dan pasti alam.

Skripsi

Administrasi Bisnis NiagaAdministrasi NegaraAdministrasi PublikAkuntansi Arsitektur Astronomi Bahasa Inggris Biologi Bisnis dan Manajemen Ekonomi Ekonomi Manajemen Ekonomi Pembangunan Farmasi Filsafat Fisika Fisika Teknik Geofisika Hukum Acara Hukum Perdata Hukum Pidana Hukum Tata Negara Ilmu Hukum Ilmu Keperawatan Ilmu Komputer Ilmu Komunikasi Ilmu Pemerintahan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kehidupan Kedokteran Kedokteran Hewan

27

Page 28: Teori-Pendapatan

Kesehatan Masyarakat Kimia Manajemen Manajemen dan Keuangan Matematika Meteorologi Oseanografi Pendidikan Bahasa Indonesia Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Biologi Pendidikan Ekonomi Pendidikan Fisika Pendidikan Geografi Pendidikan Kewarganegaraan Pendidikan Matematika Pendidikan Teknik Elektro Pengembangan SDM Penjaskes Perencanaan Kota dan Wilayah Perhotelan Psikologi Seni dan Desain Sistem Informasi Sistem Informasi Akuntansi Sistem Komputer Sosiologi Syariah Tarbiyah Teknik Bahan Teknik Dirgantara Teknik Elektro Teknik Geodesi dan Geomatika Teknik Geofisika Teknik Geologi Teknik Industri Teknik Informatika Teknik Kelautan Teknik Komputer Teknik Lingkungan Teknik Mesin Teknik Metalurgi Teknik Perminyakan Teknik Pertambangan Teknik Sipil Teknik Telekomunikasi

28

Page 30: Teori-Pendapatan

Tesis

Administrasi Bisnis Arsitektur Astronomi Biologi Desain Farmasi Fisika Fisika Teknik Geofisika Terapan Ilmu Pengetahuan Aktuaria Ilmu Pengetahuan dan Teknik Bahan Ilmu Pengetahuan Tanah Instrumentasi dan Kontrol Kimia Matematika MBA Teknologi Oseanografi dan Ilmu Pengetahuan Atmosfir Perencanaan Kota dan Wilayah Seni Sistem dan Teknik Jalan Raya Studi Pembangunan Tata Kota dan Wilayah Teknik dan Manajemen Industri Teknik Dirgantara Teknik Elektro Teknik Geodesi dan Geomatika Teknik Geologi Teknik Informatika Teknik Kimia Teknik Lingkungan Teknik Mesin Teknik Nuklir Teknik Perkeretaapian Teknik Perminyakan Teknik Pertambangan Teknik Sipil Transportasi

30

Page 31: Teori-Pendapatan

Disertasi

Ilmu Pengetahuan Teknik Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Sejarah Teori dan Kritik Seni

Jasa Pembuatan Skripsi Tesis

Kami juga menyediakan jasa pembuatan skripsi/tesis dengan rincian sebagai berikut:

I. Biaya Skripsi Rp. 2.800.000:

1. Proposal Rp. 300.0002. Bab 1 Rp. 500.0003. Bab 2 Rp. 500.0004. Bab 3 Rp. 500.0005. Bab 4 Rp. 500.0006. Bab 5 Rp. 500.000

II. Biaya Tesis Rp. 3.300.000:

1. Proposal Rp. 300.0002. Bab 1 Rp. 600.0003. Bab 2 Rp. 600.0004. Bab 3 Rp. 600.0005. Bab 4 Rp. 600.0006. Bab 5 Rp. 600.000

Syarat dan Ketentuan Pekerjaan:

1. Pekerjaan bisa dipilih per bab. Ini berarti pekerjaan hanya dilakukan untuk bab yang anda minta. Misalnya, bila anda meminta bantuan bab 2, maka kami mengerjakan hanya bab 2; atau bila anda meminta bantuan bab 5, maka kami mengerjakan hanya bab 5; begitu seterus-nya.

2. Pekerjaan tidak mesti semua bab. Ini berarti anda bisa meminta bantuan hanya bab yang anda pilih. Misalnya, anda bisa meminta bantuan bab1 saja tanpa perlu melibatkan bab 2, 3, 4, dan 5; anda bisa meminta bantuan bab 4 saja tanpa perlu melibatkan bab 1, 2, 3, dan 5; atau anda bisa meminta bantuan gabungan bab-bab tertentu saja tanpa perlu melibatkan gabungan bab-bab lainnya; begitu seterusnya.

3. Pekerjaan bab-bab dalam skripsi/tesis harus sambung-menyambung. Ini berarti bab yang anda minta harus menyatu dengan bab-bab lain yang sudah anda miliki. Misalnya, bila anda meminta bantuan bab 2, maka anda harus memiliki bab sebelumnya (bab 1); atau bila anda meminta bantuan bab 5, maka anda harus memiliki bab 1, 2, 3, dan 4; begitu seterusnya.

31

Page 32: Teori-Pendapatan

4. Pembayaran dilakukan per bab dan ditransfer penuh sebelum pekerjaan dimulai. Pemba-yaran dikirim lewat transfer bank; sementara bahan maupun hasil kerja dikirim lewat email.

5. Pekerjaan dilaksanakan sampai tuntas. Tuntas berarti selesai dalam arti yang sebenar-be-narnya. Bilamana perlu, segala upaya perbaikan, perombakan, penambahan atau penguran-gan terhadap bab yang sudah dikerjakan akan diupayakan semaksimalkan mungkin.

6. Tidak ada tambahan biaya untuk perbaikan, perombakan, penambahan, atau pengurangan terhadap bab yang sudah dikerjakan.

7. Untuk kemudahan komunikasi kedua belah pihak, keanggotaan Paid Member dalam situs ini akan diberikan secara otomatis kepada pemberi pekerjaan tanpa penambahan biaya. Mis-alnya, bila anda meminta bantuan pembuatan proposal, pembuatan bab 5, atau pembuatan bab-bab lainnya, maka dengan sendirinya status anda adalah Paid Member dalam situs ini dan berhak atas segala fasilitas yang disediakan.

8. SKRIPSI/TESIS INI DIJAMIN ORISINIL ALIAS TIDAK PLAGIAT. SEPERTI HAL-NYA ANDA, KAMI JUGA ANTI PLAGIARISME.

Olahdata Statistik

Situs Skripsi Tesis Disertasi Dotcom meyediakan layanan olahdata statistik:

* regresi linier (sederhana dan berganda)* korelasi* analysis of variance (anova)* uji t* uji F* linieritas* uji normalitas* uji asumsi klasik (heteroskedastisitas, normalitas, multikolinearitas, autokorelasi),* Kolmogorov Smirnov* validitas dan reliabilitas* one way* dll

Program olahdata yang digunakan:

* SPSS* Eviews* Lisrel* AMOS* dll

Biaya:

32

Page 33: Teori-Pendapatan

* Rp. 500.000 (olahdata skripsi)* Rp. 600.000 (olahdata tesis)

Untuk detilnya hubungi kami:

www.skripsitesisdisertasi.com

Email: [email protected]. Waru 39 Rt. 007/07 Rawamangun Jakarta - IndonesiaTelp. 021 - 4705484 Hp. 08151151192 (Toto)Hp.02195010199 (Roni) Hp. 08164821885 (Ajir)

33