Upload
moh-luni-maulana-albi
View
213
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/20/2019 Teori perilaku memilih
http://slidepdf.com/reader/full/teori-perilaku-memilih 1/5
1. Teori perilaku memilih (voting behavior)
Kemenangan seseorangan kandidat akan di pengaruhi salah satunya adalah
orientasi perilaku memilih dari konstituen, apakah kostituen memiliki kecenderungan
untuk terikat pada identifikasi partai atau kandidat, atau kostituen lebih rasional dalam
menentukan pemilihan-pemilhan politiknya. Teori ini mengemukakan tentang faktor-
faktor yang di anggap mempengaruhi kecenderunganperilaku memilih individu, yang
ada giliranya akan dapat di gunakan untukk menjelaskan tentang kemenangan
seseorang kandidat bila di kaitkan dengan orientasi perilaku pemilihan tersebut.
Pada mulanyaperilaku studi memilih dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran
yang bersumber dari sosiologi, sehingga variable yang di anggap mempengaruhi
prefensi politik seseorang berupa lingkungan sosial dimana mereka berinteraksi. ini
menekankan pengaruh kondisi-kondisi sosial, sebagai faktor yang menentukan
prefensi politik. Pengelompokan secara vertikal maupun horizontal yang muncul
sebagai akibat dari adanya perbedaan-perbedaan status sosial ekonomi., orientasi
kegamaan, ideologi, akan mempengaruhi sikap dan perilaku politik sekarang.
Dalam perkembangannya studi perilaku memilih banyak di pengaruhi oleh
pendekan spikologi. enurut salah satu seorang pendukungnya !amuel "ong,
pendekatan ini lebih memperhatikan pada aspek hubungan antara sikap dan perilaku
memilih. Dalam proses sosialisasi politik itu sendiri menurut gabriel #lmond di
butuhkan sarana atau agen-agen yang terdiri atas $ keluarga, sekolah, kelompok
pergaulan, pekerjaan, media massa, serta kontak-kontak politik "angsung.
Pendekatan paling mutahir adalah di pengaruhi oleh studi komunikasi, yang
menjelaskan pengaruh media massa dan elemen-elemen komunikasi politik yang lain,
seperti aktor %komunikasi politik & pengaruhnya terhadap perilaku memilih, yang
secara khusu akan dijelaskan dalam sub bab teori komunikasi politik berikut ini.
1. Teori Komunikasi Politik
Teori ini di gunakan untuk menjelaskan aspek-aspek komunikasi politik pengaruhnya
terhadap orientasi perilaku memilih %voting behavior& konstituen yang kemudian
berimbas positif terhadap kemenangna seorang kandidat, dalam hal ini dada 'osada
pada pemilu pilkada ())*. #spek-aspek yang di anggap sangat menentukan
kemenangan dada rosada, seperti kapabilitas dada rosada sebagai aktor komunikasi
politik, serta pemanfaatan media komunikasi politik yang di gunakan tim sukses pada
8/20/2019 Teori perilaku memilih
http://slidepdf.com/reader/full/teori-perilaku-memilih 2/5
'osada, terutama yang terkait dengan strategi kampanye politiknya, maupun
mengintegrasikan kekuatan-kekuatan sosial yang berserak di masyarakat, baik yang
berkelompok dalam organisasi "! atau ormas, maupun yang berdiri sendiri sebagai
informal leader %pemimpin informal& yang di+ilayah pasundan dikenal dengan istilah
ajengan.
enurut 'ichard argen, komunikasi politik adalah suatu aktivitas
komunikasi yang memba+a konsek+ensi-konsek+ensi politik, baik yag aktual
maupun yang ada di dalam suatu sistem politik. #rangruen menyebutkan bah+a
komunikasi politik tidak lain adalah suatu penyampaian pesan-pesan politik %terutama
pesan-pesn yang dilambangkan dengan menggunakan bahasa dalam arti luas& dari
suatu sumber kepada sejumlah sasaran dengan tujuan yang pasti. !ementara itu, "ord
indlesham melihat komunikasi politik dari aspek tujuan, dengan menyatakan bah+a
komunikasi politik adalah suatu penyampaian pesan politik yang secara senggaja
dilakukan oleh komunikator politik kepada komunikasi dengan tujuan membuat
komunikan berperilaku tertentu.
Patrick sellers berpendapat kampanye politik adalah penerapan strategi seni
ketimbang ilmu dalam meraih suara. /uput utama dari kampanye adalah meraih
simpati masyrakat sebanyak-banyaknya ketika kampanye politik tersebut di
laksanakan. !impati politik dapat di raih dalam kampanye politik melalui media
simbolik dalam kampanye.
!ecara sederhana aktor politik adalah mereka yang terlibat dalam proses
politik. enurut c0air, yang termasuk aktor politik adalah orang atau individu
dalam sebuah organisasi politik., partai politik, organisasi politik, kelompok penekan,
dan bahkan teroris.
#da beberapa fungsi aktor politik$
a. enentukan manajemen publik. Di sini keputusan publik harus dilakukan oleh
aktor politik pada saat yang tepat. Di sini aktor politik pun harus bisa
memperiotaskan program, sehingga bisa memilih mana yang bisa disetujui dan
mana yang tidak.
b. enentukan kebijakan keuangan publik %publik monies& dalam realitas ekonomi,
termasuk anggaran pajak.
c. enjadi saluran konstituennya. Disini aktor politik harus bisa menyenangkan
kostituennya. Karena kostituen itulah yang jadi legitimasinya sebagai aktor
politik.
d. enjaga keseimbangan sosial. Disini aktor politik di tuntut menjadi peredam
gejola baik itu dari pihak internalnya sendiri maupun dri rakyat secara umum,
8/20/2019 Teori perilaku memilih
http://slidepdf.com/reader/full/teori-perilaku-memilih 3/5
karena aktor politik harus bisa menjaga kondisi politik agar tetap kondusif untuk
diurus.
e. engajukan pemikiran pemerintah yang mendukung rasionalitas sosial.
f. enciptakan konsensus.
g. enjadi analisis kebijakan.
Dari fungsi di atas nyatalah bah+a aktor politik adalah individu atau kelompok
yang mencari sebuah penghargaan demi me+ujudkan kepentikan mereka dengan
jalan konflik ataupun kerjasama dalam konstek kebijakan politik.
2. Strategi Politik
Kata strategi itu sendiri merupakan turunan dari kata dalam bahasa yunani, strategos.
#dapun strategos dapat di terjemahkan sebagai komandan militer pada zaman
demokrasi #thena. !trategi politik mulai di publasikan pada tahun 123( oleh 0iccolo
achiavelli, dalam The prince . dalam bukunya yang memuat (4 5ab tersebut secara
ekplisit di jelaskan tentang strategi politik yang harus di jankan seorang 'aja ketika
harus mempertahankan dan melaksanakan kekuasaan.
enurut Peter !chroder, strategi politik adalah rencana untuk tindakan,
dimana penyusunan dan pelaksanaan strategi mempengaruhi sukses atau gagalnya
strategi itu pada akhirnya. Dalam hal ini !chorder menjelaskan bah+a strayegi politik
di bagi menjadi dua yaitu strategi ofensif %menyerang& dan strategi defensif
%bertahan&. !trategi ofensif selalu dibutuhkan, misalnya apabila partai ingin
meningkatkan jumlah pemilihannya atau apabila pihak eksekutif ingin ingin
memplementasikan sebuah proyek.
!trategi ofensif dalam politik, yang harus di jual dan di tampilkan adalah
perbedaan tentang keadaan yang berlaku saat itu serta keuntungan-keuntungan yang
dapat di harapkan darinya. 6ang termasuk strategi ofensif adalah strategi perluasan
arena kontestasi dan strategi menembus secara kontestasi. Denga asumsi bah+a
kostituen terkotak-kotak dalam basis politik tertentu. ketika hedak memasuki basis
partai lain, di perlukan strategi memperluas atau atau menembus arena kontestasi
%barbasis politik partai-partai&. !trategi memperluas basis konstituen dapat di lakukan
dengan dua cara, yaitu$
1. elalui kampanye politik
Dalam kampanye pemilu, strategi perluasan basis yang ofensif bertujuan
untuk membentuk kelompok pemilih baru di samping para pemilih yang
telah ada. /leh karena itu harus ada pena+aran baru atau pena+aran yang
lebih baik bagi para pemilih yang selama ini memilih partai pesaing. adi
8/20/2019 Teori perilaku memilih
http://slidepdf.com/reader/full/teori-perilaku-memilih 4/5
yang bahas disini adalah strategi persaingan yang faktual, dimana berbagai
partai bertarung untuk memilih dalam sebuah kompetisi.
(. Dalam 7mplementasi Politik
Dalam kasus ini, produk yang di ta+arkan yaitu politik baru atau lebih
tepatnya keuntungan yang di hasilkan politik baru tersebut perlu di
iklankan. 8ntuk itu pertama tema politik harus di rumuskan secara jelas.
Disini pihak eksekutif sering kali salah bertindak karena gagasan dan
keunggulan-keunggulan yang tita+arkannya tidak dirumuskan secara
jelas., sehingga tidak dimenggerti oleh +arga.
enurut Peter !chroder, strategi menembus arena kontestasi bukan
menyangkut ditariknya pemilih la+an atau +arga yang selama ini tidak
aktif dalam memberikan pena+aran yang lebih baik atau baru, melainkan
penggalian bagian yang dimiliki dalam kelompok target dimana
keberhasilan telah diraih sebelumnya. Tujuan yang di milikinya adalah, di
perolehnya hasil yang baik dalam sebuah target. 9al ini menyangkut
sosialisasi progam yang di miliki secara lebih baik dan peningkatan
intesitas dan keselarasan antara program dan individu. !eperti halnya
memperbesar tekanan terhadap kelompok-kelompok target.
Kalau strategi ofensif pada dasarnya strategi untuk memperluas dan
menembus basis konstituen atau arena konstetasi dan strategi, maka
straetegi defensif menyangkut strategi untuk mempertahankan basis
konstituen, %pemilih tradisionalnya& dan strategi untuk menutup
penyerangan dari partai lain,. !trategi defensif akan muncul kepermukaan,
salah satunya apabila partai pemerintah atau sebuah koalisi pemerintahan
yang terdiri atas beberpa partai ingin mempertahankan mayoritasnya
apabila potensial constituen %pemilih potensial& ingin di pertahankan.
!elain itu strategi defensif akan muncul apabila sebuah arena kontestasiatau basis konstituen tidak akan di pertahankan lebih lanjut atau ingin di
tutup., dan penutupan basis kosntituen di harapkan memba+a keuntungan
sebanyak mungkin.
enurut :arl ;on :lause+itz, terdapat perbedaan antara taktik dan
strategi. Taktik merupakan seni menggunakan kekuatan bersenjata untuk
memenangkan pertempuran. Kemenangan dalam pertempuran dengan
desain jangka panjang bertujuan untuk me+ujudkan perdamaian yang
merupakan tahap yang disebut dengan strategi. Taktik adalah bagian dari
8/20/2019 Teori perilaku memilih
http://slidepdf.com/reader/full/teori-perilaku-memilih 5/5
strategi yang bersifat jangka pendek, sedangkan strategi adalah bagian dari
keseluruhan perencenaan yang dibuat. Dalam menjelaskan konsep strategi,
9enry inzberg memberikan pengertian yang berbeda. enurutnya
strategi adalah a pattern in a stream of actions over time, atau suatu pola
aliran tindakan sepanjang masa.