Upload
nnsaa-carinna
View
58
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1 Teori Psikologi Analitis Menurut Carl G Jung
Psikologi analitis merupakan aliran psikologi dinamis yang
dikembangkan oleh Carl Gustav Jung (1975 1959). Sama
halnya dengan Adler, Jung semula juga merupakan sahabat Freud
dan termasuk tokoh terkemuka dalam organisasai psikoanalisis. Dan
kerana perbedaan pendapat pula keduanya lalu berpisah. Jung
kemudian mengembangkan aliran psikologi yang dia beri nama Psikologi Analistis.
Kepribadian atau psyche (istilah yang dipakai Jung untuk kepribadian) tersusun dari
sejumlah sistem yang beroperasi dalam tiga tingkat kesadaran : ogo beroperasi pada tingkat
sadar, kompleks beroperasi pada tingkat tak sadar pribadi, dan arsetip beroperasi pada tingkat
tak sadar kolektif.1
Adapula yang mengatakan bahwa psyche menurut Jung adalah totalitas segala
peristiwa psikis baik yang disadari maupun yang tidak disadari , maka dari itu jiwa manusia
terdiri dari dua alam yaitu :
A Alam sadar (Kesadaran)
B Alam tak sadar (Ketidaksadaran)
Kedua alam itu tidak hanya saling mengisi, tetapi berhubungan secara kompensatoris.
Adapun fungsi kedua-duannya adalah penyesuaian, yaitu :
aAlam sadar : penyesuaian terhadap dunia luar
b Alam tak sadar : penyesuaian terhadap dunia dalam
Batas antara kedua alam itu tidak tetap melainkan dapat berubah-ubah, artinya luas daerah
kesadaran dan ketidaksadaran itu dapat berubah atau berkurang, sebagai ilustrasi perhatikan
gambar berikut:
Kesadaran
Ketidaksadaran
1 Drs. Kuntjojo, M.Pd. Diktat Psikologi Kepribadian (UNIV NUSANTARA PGRI KEDIRI, 2009) h.30
( garis tengah menggambarkan batas alam sadar dan alam tak sadar )2
2 Struktur Kesadaran
Dalam kenyataannya daerah kesadaran itu hanya merupakan sebagian kecil saja dari
pada alam kejiwaan, dimana kesadaran mempunyai dua komponen pokok yaitu fungsi jiwa
dan sikap jiwa yang masing-masing mempunyai peranan penting dalam orientasi manusia
dalam dunianya.
A Fungsi jiwa
Apa yang dimaksud dengan fungsi jiwa oleh jung ialah suatu bentuk aktifitas
kejiwaan yang secara teoritis tidak berubah dalam lingkungan yang berbeda-beda.
Jung membedakan empat fungsi pokok, yang dua rasional yaitu pikiran dan perasaan,
sedangkan dua lagi irasional yaitu pendirian dan intuisi.
Dalam berfungsinya fungsi-fungsi rasional bekerja dengan penilaian dimana
pemikiran menilai atas dasar benar dan salah, sedangkan perasaan menilai atas dasar
menyenangkan dan tidak menyenangkan. Kemudian kedua fungsi irasional dalam fungsinya
tidak memberikan penilaian melainkan hanya semata-mata mendapat pengamatan : pendirian
mendapatkan pengamatan dengan sadar (indriah) sedangkan intuisi mendapatkan pengamatan
secara tidak sadar (naluriah).
Fungsi-fungsi jiwa menurut Jung
Fungsi jiwa Sifatnya Cara bekerjaPikiran
Perasaan
Pendirian
Intuisi
Rasional
Rasional
Irasional
Irasional
Dengan penilaian : benar salah
Dengan penilaian : senang tak senang
Tanpa penilaian : sadar indriah
Tanpa penilaian : sadar naluriah
2 Agus Sujanto,Halem,Lubis, Psikologi Kepribadian (cet. 5; Jakarta: Bumi Aksara,1991) h.67
Pada dasarnya tiap manusia memiliki empat fungsi itu akan tetapi biasanya hanya satu
fungsi saja yang paling berkembang, fungsi yang paling berkembang itulah yang merupakan
fungsi superior dan menentukan type orangnya ( type pemikir, type perasa, dll).3
B Sikap Jiwa
Yang dimaksud dengan sikap jiwa ialah arah dari pada enersi psikhis umum atau
libido yang menjelma dalam bentuk orientasi manusia terhadap dunianya. Arah orientasi
manusia terhadap dunianya dapat keluar ataupun kedalam.
Tiap orang mengadakan orientasi terhadap dunia sekitarnya, namun dalam caranya
mengadakan orientasi itu orang yang satu berbeda dengan yang lainnya, misalkan ada orang
yang lekas menutup dirinya atau menutup jendela dikala merasakan hawa dingin tetapi ada
yang acuh tak acuh saja.
Berdasarkan atas sikap jiwa manusia dapat digolongkan menjadi dua type yaitu :
A Manusia yang bertype ekstrovert
B Manusia yang bertype introvert
Manusia yang bertype ekstrovert dipengaruhi oleh dunia obyektif yaitu dunia diluar
dirinya, orientasinya tertuju keluar dimana pikiran,perasaan, serta tindakan-tindakannya
ditentukan oleh lingkungannya baik lingkungan sosial maupun lingkungan non-sosial, dia
bersikap positif terhadap masyarakat, hatinya terbuka, mudah bergaul, hubungan dengan
orang lain lancar.
Sedangkan manusia yang bertype introvert dipengaruhi oleh dunia subyektif yaitu dunia
didalam dirinya ssendiri, orientasinya tertuju kedalam pikiran, perasaan, serta tindakan-
tindakan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor subyektif. Penyesuaiannya dengan dunia luar
kurang baik jiwanya tertutup ,sukar bergaul, sukar berhubungan dengan orang lain, kurang
dapat menarik hati orang lain tetapi penyesuaian dengan hatinya selalu baik.4
Tabel Typologi Jung
Sikap jiwa Fungsi jiwa Type Ketidaksadaran
3 Ibid, h.684 Ibid, h.69
Ekstravert Pikiran Pemikir ekstravert Perasa introvert Ekstravert Perasaan Persaan Ekstravert Pemikir introvertEkstravert Pendirian Pendria Ekstravert Intuitif introvertEkstravert Intuisi Intuitif Ekstravert Pendria introvertIntrovert Pikiran Pemikir introvert Perasa EkstravertIntrovert Perasaan Perasa introvert Pemikir EkstravertIntrovert Pendirian Pendria introvert Intuitif EkstravertIntrovert Intuisi Intuitif introvert Pendria Ekstravert
3 Dinamika kepribadian
Jung menyatakan bahwa kepribadian atau psyche bersifat dinamis dengan gerak yang
terus-menerus. Dinamika psyche tersebut disebabkan oleh enerji psikis yang oleh Jung
disebut libido. Dalam dinamika psyche terdapat prinsip-prinsip sebagai berikut :
aPrinsip oposisi
Berbagai sistem, sikap, dan fungsi kepribadian saling berinteraksi dengan tiga cara,
yaitu : saling bertentangan (oppose), saling mendukung (compensate), dan bergabung
mejnadi kesatuan (synthese).
Menurut Jung, prinsip oposisi paling sering terjadi karena kepribadian berisi berbagai
kecenderungan konflik. Oposisi juga terjadi antar tipe kepribadian, ekstraversi lawan
introversi, pikiran lawan perasaa, dan penginderaan lawan intuisi.
b Prinsip kompensasi
Prinsip ini berfungsi untuk menjaga agar kepribadian tidak mengalami gangguan.
Misalnya bila sikap sadar mengalami frustrasi, sikap tak sadar akan mengambil alih. Ketika
individu tidak dapat mencapai apa yang dipilihnya, maka dalam tidur sikap tak sadar
mengambil alih dan munculah ekpresi mimpi.
cPrinsip penggabungan
Menurut Jung, kepribadian terus-menerus berusaha menyatukan pertentangan-
pertentangan yang ada agar tercapai kepribadian yang seimbang dan integral.
4 Perkembangan kepribadian
Carl Gustav Jung menyatakan bahwa manusia selalu maju atau mengejar kemajuan,
dari taraf perkembangan yang kurang sempurna ke taraf yang lebih sempurna. Manusia juga
selalu berusaha mencapai taraf diferensiasi yang lebih tinggi.
aTujuan perkembangan : aktualisasi diri
Menurut Jung, tujuan perkembangan kepribadian adalah aktualisasi diri, yaitu diferensiasi
sempurna dan saling hubungan yang selaras antara seluruh aspek kepribadian.
b Jalan perkembangan : progresi dan regresi
Dalam proses perkembangan kepribadian dapat terjadi gerak maju (progresi) atau
gerak mundur (regresi). Progresi adalah terjadinya penyesuaian diri secara
memuaskan oleh alam sadar baik terhadap tuntutan dunia luar mapun kebutuhan-kebutuhan
alam tak sadar.
Apabila progesi terganggu oleh sesuatu sehingga libido terhalangi untuk digunakan secara
progresi maka libido membuat regresi, kembali ke fase yang telah dilewati atau masuk ke
alam tak sadar.
cProses individuasi
Untuk mencapai kepribadian yang sehat dan terintegrasi secara kuat maka setiap aspek
kepribadian harus mencapai taraf diferensiasi dan perkembangan yang optimal. Proses
untuk sampai ke arah tersebut oleh Jung dinamakan proses individuasi atau proses penemuan
diri.5
5 Ketidaksadaran individu dan kolektif dalam pandangan Carl G Jung
Ketidaksadran pribadi (individu) adalah daerah yang berdekatan dengan ego.
Ketidaksadaran pribadi terdiri dari pengalaman-pengalaman yang pernah sadar tetapi
kemudian dilupakan atau diabaikan serta pengalaman-pengalaman yang terlalu lemah untuk
menciptakan kesan sadar pada sang pribadi.
Sedangkan Ketidaksadaran kolektif adalah gudang bekas-bekas ingatan laten yang
diwariskan dari masa lampau leluhur seseorang, masa lampau yang meliputi tidak hanya
5 Drs. Kuntjojo, M.Pd. Diktat Psikologi Kepribadian (UNIV NUSANTARA PGRI KEDIRI, 2009) h.31
sejarah ras manusia sebagai suatu spesies tersendiri tetapi juga leluhur pramanusiawi atau
nenek moyang binatangnya. Ketidaksadaran kolektif adalah sisa psikis perkembangan evolusi
manusia, sisa yang menumpuk sebagai akibat dari pengalaman-pengalaman yang berulang
selama banyak generasi. Semua manusia kurang lebih memiliki ketidaksadaran kolektif yang
sama. Jung menghubungkan sifat universal ketidaksadaran kolektif itu dengan kesamaan
stuktur otak pada semua ras manusia dan kesamaan ini sendiri disebabkan oleh evolusi
umum.6
6 Calvin S. Hall & Gardner Lindzey, Psikologi Kepribadian 1 TEORI-TEORI PSIKODINAMIK (KLINIS) h.183