29
TEORI TEORI MOTIVASI Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan sebagai rencana atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan menghindari kegagalan hidup. Dengan kata lain motivasi adalah sebuah proses untuk tercapainya suatu tujuan. Seseorang yang mempunyai motivasi berarti ia telah mempunyai kekuatan untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan.. Motivasi dapat berupa motivasi intrinsic dan ekstrinsic. Motivasi yang bersifat intinsik adalah manakala sifat pekerjaan itu sendiri yang membuat seorang termotivasi, orang tersebut mendapat kepuasan dengan melakukan pekerjaan tersebut bukan karena rangsangan lain seperti status ataupun uang atau bisa juga dikatakan seorang melakukan hobbynya. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah manakala elemen elemen diluar pekerjaan yang melekat di pekerjaan tersebut menjadi faktor utama yang membuat seorang termotivasi seperti status ataupun kompensasi. Banyak teori motivasi yang dikemukakan oleh para ahli yang dimaksudkan untuk memberikan uraian yang menuju pada apa sebenarnya manusia dan manusia akan dapat menjadi seperti apa. Landy dan Becker membuat pengelompokan pendekatan teori motivasi ini menjadi 5 kategori yaitu teori

TEORI TEORI MOTIVASI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

nothing

Citation preview

Page 1: TEORI TEORI MOTIVASI

TEORI TEORI MOTIVASI

Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan

atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan sebagai rencana atau

keinginan untuk menuju kesuksesan dan menghindari kegagalan hidup. Dengan kata lain

motivasi adalah sebuah proses untuk tercapainya suatu tujuan. Seseorang yang

mempunyai motivasi berarti ia telah mempunyai kekuatan untuk memperoleh kesuksesan

dalam kehidupan..

Motivasi dapat berupa motivasi intrinsic dan ekstrinsic. Motivasi yang bersifat

intinsik adalah manakala sifat pekerjaan itu sendiri yang membuat seorang termotivasi,

orang tersebut mendapat kepuasan dengan melakukan pekerjaan tersebut bukan karena

rangsangan lain seperti status ataupun uang atau bisa juga dikatakan seorang melakukan

hobbynya. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah manakala elemen elemen diluar

pekerjaan yang melekat di pekerjaan tersebut menjadi faktor utama yang membuat

seorang termotivasi seperti status ataupun kompensasi.

Banyak teori motivasi yang dikemukakan oleh para ahli yang dimaksudkan untuk

memberikan uraian yang menuju pada apa sebenarnya manusia dan manusia akan dapat

menjadi seperti apa. Landy dan Becker membuat pengelompokan pendekatan teori

motivasi ini menjadi 5 kategori yaitu teori kebutuhan,teori penguatan,teori keadilan,teori

harapan,teori penetapan sasaran.

A. TEORI MOTIVASI ABRAHAM MASLOW (1943-1970)

Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia

memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk

piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu

dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis

dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks; yang hanya akan penting setelah

kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat paling tidak harus terpenuhi

sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat berikutnya menjadi penentu tindakan yang

penting.

Page 2: TEORI TEORI MOTIVASI

• Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya)

• Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya)

• Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain, diterima,

memiliki)

• Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi, dan mendapatkan dukungan

serta pengakuan)

• Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui, memahami, dan

menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian, keteraturan, dan keindahan; kebutuhan

aktualisasi diri: mendapatkan kepuasan diri dan menyadari potensinya)

Bila makanan dan rasa aman sulit diperoleh, pemenuhan kebutuhan tersebut akan

mendominasi tindakan seseorang dan motif-motif yang lebih tinggi akan menjadi kurang

signifikan. Orang hanya akan mempunyai waktu dan energi untuk menekuni minat

estetika dan intelektual, jika kebutuhan dasarnya sudah dapat dipenuhi dengan mudah.

Karya seni dan karya ilmiah tidak akan tumbuh subur dalam masyarakat yang anggotanya

masih harus bersusah payah mencari makan, perlindungan, dan rasa aman.

B. TEORI MOTIVASI HERZBERG (1966)

Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang untuk

berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor itu

disebutnya faktorhigiene (faktor ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor intrinsik). Faktor

higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan, termasuk didalamnya

adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan sebagainya (faktor

ekstrinsik), sedangkan faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai

Aktualisasi diri

penghargaan

sosial

keamanan

Faali

Page 3: TEORI TEORI MOTIVASI

kepuasan, yang termasuk didalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan tingkat

kehidupan, dsb (faktor intrinsik).

C. TEORI MOTIVASI DOUGLAS McGREGOR

Mengemukakan dua pandangan manusia yaitu teori X (negative) dan teori y

(positif), Menurut teori x empat pengandaian yag dipegang manajer

a. karyawan secara inheren tertanam dalam dirinya tidak menyukai kerja

b. karyawan tidak menyukai kerja mereka harus diawasi atau diancam dengan

hukuman untuk mencapai tujuan.

c. Karyawan akan menghindari tanggung jawab.

d. Kebanyakan karyawan menaruh keamanan diatas semua factor yang dikaitkan

dengan kerja.

Kontras dengan pandangan negative ini mengenai kodrat manusia ada empat teori Y :

a. karyawan dapat memandang kerjasama dengan sewajarnya seperti istirahat dan

bermain.

b. Orang akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri jika mereka komit

pada sasaran.

c. Rata rata orang akan menerima tanggung jawab.

d. Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif.

D. TEORI MOTIVASI VROOM (1964)

Teori dari Vroom (1964) tentang cognitive theory of motivation menjelaskan

mengapa seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia yakini ia tidak dapat

melakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat dapat ia inginkan. Menurut

Vroom, tinggi rendahnya motivasi seseorang ditentukan oleh tiga komponen, yaitu:

• Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas

• Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jika berhasil dalam

melakukan suatu tugas (keberhasilan tugas untuk mendapatkan outcome tertentu).

• Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif, netral, atau

Page 4: TEORI TEORI MOTIVASI

negatif.Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang melebihi harapanMotivasi

rendah jika usahanya menghasilkan kurang dari yang diharapkan

E. Achievement TheoryTeori achievement Mc Clelland (1961),

yang dikemukakan oleh Mc Clelland (1961), menyatakan bahwa ada tiga hal penting

yang menjadi kebutuhan manusia, yaitu:

• Need for achievement (kebutuhan akan prestasi)

• Need for afiliation (kebutuhan akan hubungan sosial/hampir sama dengan soscialneed-

nya Maslow)

• Need for Power (dorongan untuk mengatur)

F. Clayton Alderfer ERG

Clayton Alderfer mengetengahkan teori motivasi ERG yang didasarkan pada kebutuhan

manusia akan keberadaan (exsistence), hubungan (relatedness), dan pertumbuhan

(growth). Teori ini sedikit berbeda dengan teori maslow. Disini Alfeder mngemukakan

bahwa jika kebutuhan yang lebih tinggi tidak atau belum dapat dipenuhi maka manusia

akan kembali pada gerakk yang fleksibel dari pemenuhan kebutuhan dari waktu kewaktu

dan dari situasi ke situasi.

Pengertian Motivasi. Motif seringkali

diartikan dengan istilah dorongan.

Dorongan atau tenaga tersebut

merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk

berbuat. Jadi motif tersebut merupakan

suatu driving force yang menggerakkan

manusia untuk bertingkah-laku, dan di

dalam perbuatannya itu mempunyai

tujuan tertentu. Setiap tindakan yang

dilakukan oleh manusia selalu di mulai

dengan motivasi (niat). Menurut Wexley &

Yukl (dalam As’ad, 1987) motivasi adalah

Page 5: TEORI TEORI MOTIVASI

pemberian atau penimbulan motif, dapat

pula diartikan hal atau keadaan menjadi

motif. Sedangkan menurut Mitchell

(dalam Winardi, 2002) motivasi mewakili

proses- proses psikologikal, yang

menyebabkan timbulnya, diarahkanya,

dan terjadinya persistensi kegiatan-

kegiatan sukarela (volunter) yang

diarahkan ke tujuan tertentu.

Sedangkan menurut Gray (dalam Winardi,

2002) motivasi merupakan sejumlah

proses, yang bersifat internal, atau

eksternal bagi seorang individu, yang

menyebabkan timbulnya sikap antusiasme

dan persistensi, dalam hal melaksanakan

kegiatan- kegiatan tertentu.

Morgan (dalam Soemanto, 1987)

mengemukakan bahwa motivasi bertalian

dengan tiga hal yang sekaligus merupakan

aspek- aspek dari motivasi. Ketiga hal

tersebut adalah: keadaan yang mendorong

tingkah laku (motivating states), tingkah

laku yang di dorong oleh keadaan tersebut

(motivated behavior), dan tujuan dari

pada tingkah laku tersebut (goals or ends

of such behavior). McDonald (dalam

Soemanto, 1987) mendefinisikan motivasi

sebagai perubahan tenaga di dalam diri

seseorang yang ditandai oleh dorongan

efektif dan reaksi- reaksi mencapai

tujuan. Motivasi merupakan masalah

Page 6: TEORI TEORI MOTIVASI

kompleks dalam organisasi, karena

kebutuhan dan keinginan setiap anggota

organisasi berbeda satu dengan yang

lainnya. Hal ini berbeda karena setiap

anggota suatu organisasi adalah unik

secara biologis maupun psikologis, dan

berkembang atas dasar proses belajar

yang berbeda pula (Suprihanto dkk, 2003)

.

Soemanto (1987) secara umum

mendefinisikan motivasi sebagai

suatu perubahan tenaga yang ditandai

oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi

pencapaian tujuan. Karena kelakuan

manusia itu selalu bertujuan, kita dapat

menyimpulkan bahwa perubahan tenaga

yang memberi kekuatan bagi tingkahlaku

mencapai tujuan,telah terjadi di dalam

diri seseorang.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan

bahwa motivasi adalah energi aktif yang

menyebabkan terjadinya suatu perubahan

pada diri sesorang yang nampak pada

gejala kejiwaan, perasaan, dan juga

emosi, sehingga mendorong individu

untuk bertindak atau melakukan sesuatu

dikarenakan adanya tujuan, kebutuhan,

atau keinginan yang harus terpuaskan.

‹ › Beranda

Page 7: TEORI TEORI MOTIVASI

Lihat versi web

Jumat, 20 April 2012

Tugas Kampus di 20.33

Pengertian Motivasi dan Teori-Teori

Motivasi

Definisi

Robbins dan Judge (2007)

mendefinisikan motivasi sebagai proses

yang menjelaskan intensitas, arah dan

ketekunan usaha untuk mencapai suatu

tujuan.

Samsudin (2005) memberikan

pengertian motivasi sebagai proses

mempengaruhi atau mendorong dari luar

terhadap seseorang atau kelompok kerja

agar mereka mau melaksanakan sesuatu

yang telah ditetapkan. Motivasi juga

dapat diartikan sebagai dorongan (driving

force) dimaksudkan sebagai desakan yang

alami untuk memuaskan dan

memperahankan kehidupan.

Mangkunegara (2005,61) menyatakan :

“motivasi terbentuk dari sikap (attitude)

karyawan dalam menghadapi situasi

kerja di perusahaan (situation). Motivasi

merupakan kondisi atau energi yang

menggerakkan diri karyawan yang

terarah atau tertuju untuk mencapai

tujuan organisasi perusahaan. Sikap

mental karyawan yang pro dan positif

terhadap situasi kerja itulah yang

Page 8: TEORI TEORI MOTIVASI

memperkuat motivasi kerjanya untuk

mencapai kinerja maksimal”.

Pengertian Motivasi

Motivasi adalah suatu perubahan energi

dalam diri (pribadi) seseorang yang

ditandai dengan timbulnya perasaan dan

reaksi untuk mencapai tujuan. (Mr.

Donald : 1950).

Motivasi adalah suatu proses untuk

menggiatkan motif-motif menjadi

perbuatan / tingkah laku untuk

memenuhi kebutuhan dan mencapai

tujuan / keadaan dan kesiapan dalam diri

individu yang mendorong tingkah lakunya

untuk berbuat sesuatu dalam mencapai

tujuan. (Drs. Moh. Uzer Usman : 2000)

Motivasi adalah kekuatan tersembunyi

di dalam diri kita yang mendorong kita

untuk berkelakuan dan bertindak dengan

cara yang khas (Davies, Ivor K : 1986)

Motivasi adalah usaha – usaha untuk

menyediakan kondisi – kondisi sehingga

anak itu mau melakukan sesuatu (Prof.

Drs. Nasution : 1995)

Berdasarkan pengertian di atas,

maka motivasi merupakan respon

pegawai terhadap sejumlah pernyataan

mengenai keseluruhan usaha yang timbul

dari dalam diri pegawai agar tumbuh

dorongan untuk bekerja dan tujuan yang

dikehendaki oleh pegawai tercapai.

Page 9: TEORI TEORI MOTIVASI

Motivasi dalam Pembelajaran

Pentingnya peranan motivasi dalam

proses pembelajaran perlu dipahami oleh

pendidik agar dapat melakukan berbagai

bentuk tindakan atau bantuan kepada

siswa. Motivasi dirumuskan sebagai

dorongan, baik diakibatkan faktor dari

dalam maupun luar siswa, untuk

mencapai tujuan tertentu guna

memenuhi / memuaskan suatu

kebutuhan. Dalam konteks pembelajaran

maka kebutuhan tersebut berhubungan

dengan kebutuhan untuk pelajaran.

Peran motivasi dalam proses

pembelajaran, motivasi belajar siswa

dapat dianalogikan sebagai bahan bakar

untuk menggerakkan mesin motivasi

belajar yang memadai akan mendorong

siswa berperilaku aktif untuk berprestasi

dalam kelas, tetapi motivasi yang terlalu

kuat justru dapat berpengaruh negatif

terhadap kefektifan usaha belajar siswa.

Fungsi motivasi dalam pembelajaran

diantaranya :

1. Mendorong timbulnya tingkah

laku atau perbuatan, tanpa

motivasi tidak akan timbul

suatu perbuatan misalnya

belajar.

2. Motivasi berfungsi sebagai

pengarah, artinya mengarahkan

Page 10: TEORI TEORI MOTIVASI

perbuatan untuk mencapai

tujuan yang diinginkan.

3. Motivasi berfungsi sebagai

penggerak, artinya

menggerakkan tingkah laku

seseorang. Besar kecilnya

motivasi akan menentukan

cepat atau lambatnya suatu

pekerjaan.

Pada garis besarnya motivasi

mengandung nilai-nilai dalam

pembelajaran sebagai

berikut :

1. Motivasi menentukan tingkat

berhasil atau gagalnya kegiatan

belajar siswa.

2. Pembelajaran yang

bermotivasi pada hakikatnya

adalah pembelajaran yang

sesuai dengan kebutuhan,

dorongan, motif, minat yang ada

pada diri siswa.

3. Pembelajaran yang

bermotivasi menuntut

kreatifitas dan imajinitas guru

untuk berupaya secara sungguh-

sungguh mencari cara-cara yang

relevan dan serasi guna

membangkitkan dan

memeliharan motivasi belajar

siswa.

Page 11: TEORI TEORI MOTIVASI

4. Berhasil atau gagalnya dalam

membangkitkan dan

mendayagunakn motivasi dalam

proses pembelajaran berkaitan

dengan upaya pembinaan

disiplin kelas.

5. Penggunaan asas motivasi

merupakan sesuatu yang

esensial dalam proses belajar

dan pembelajaran.

Motivasi dan Prestasi Belajar

Siswa

Dalam rumusan masalah diatas kami

mengamati apakah motivasi itu

berpengaruh dalam prestasti belajar

siswa, ternyata sangat berpengaruh

yaitu :

· Motivasi pada umumnya

mempertinggi prestasi dan

memperbaiki sikap

terhadap tugas dengan kata

lain, motivasi dapat

membangkitkan rasa puas

dan menaikkan prestasi

sehingga melebih prestasi

normal.

· Hasil baik dalam

pekerjaan yang disertai oleh

pujian merupakan dorongan

bagi seseorang untuk

bekerja dengan giat. Bila

Page 12: TEORI TEORI MOTIVASI

hasil pekerjaan tidak

diindahkan orang lain,

mungkin kegiatan akan

berkurang. Pujian harus

selalu berhubungan erat

dengan prestasi yang baik.

Anak-anak harus diberi

kesempatan untuk

melakukan sesuatu dengan

hasil yang baik, sehingga

padanya timbul suatu “sense

of succes” atau perasaan

berhasil.

· Motivasi berprestasi

merupakan harapan untuk

memperoleh kepuasan

dalam penguasaan perilaku

yang menentang dan sulit

(Mr. Clelland, 1955).

Sumber-Sumber Motivasi Belajar

Siswa

Dalam rumusan tersebut juga diamati

dari mana saja sumber-sumber motivasi

belajar siswa itu, diantaranya :

· Motivasi Intrinsik

yaitu motivasi yang

bersumber pada faktor-

faktor dari dalam, tersirat

baik dalam tugas itu sendiri

maupun pada diri siswa

yang didorong oleh

Page 13: TEORI TEORI MOTIVASI

keinginan untuk

mengetahui, tanpa ada

paksaan dorongan orang

lain, misalnya keinginan

untuk mendapat

ketrampilan tertentu,

memperoleh informasi dan

pemahaman,

mengembangkan sikap

untuk berhasil, menikmati

kehidupan, secara sadar

memberikan sumbangan

kepada kelompok, dan

sebagai berikut.

· Motivasi Ekstrinsik

yaitu motivasi yang

bersumber akibat pengaruh

dari luar individu, apakah

karena adanya ajakan,

suruhan atau paksaan dari

orang lain sehingga dengan

keadaan demikian siswa

mau melakukan sesuatu

atau belajar. Pelajar di

motivasi dengan adanya

angka, ijazah, tingkatan,

hadiah, medali,

pertentangan, persaingan.

Guru dan Motivasi Pembelajaran

Dalam rumusan tersebut juga

dipertanyakan bagaimana cara guru

Page 14: TEORI TEORI MOTIVASI

memotivasi belajar siswa agar menarik

minat siswa untuk belajar, motivasi yang

diberikan guru diantaranya :

1. Memberi angka

2. Hadiah

3. Saingan

4. Hasrat untuk belajar

5. Ego envolvement

6. Sering memberi ulangan

7. Mengetahui hasil

8. Kerja sama

9. Tugas yang “challenging”

10. Pujian

11. Teguran dan kesamaan

12. Suasana yang

menyenangkan

13. Tujuan yang diakui dan

diterima baik oleh murid

14. Hargailah pekerjaan murid

Model Pengukuran Motivasi

Model-model pengukuran motivasi

kerja telah banyak dikembangkan,

diantaranya oleh McClelland

(Mangkunegara, 2005:68)

mengemukakan 6 (enam) karakteristik

orang yang mempunyai motivasi

berprestasi tinggi, yaitu :

Memiliki tingkat tanggung jawab

pribadi yang tinggi

Berani mengambil dan memikul resiko

Memiliki tujuan realistik

Page 15: TEORI TEORI MOTIVASI

Memiliki rencana kerja yang

menyeluruh dan berjuang untuk

merealisasikan tujuan

Memanfaatkan umpan balik yang

konkrit dalam semua kegiatan yang

dilakukan

Mencari kesempatan untuk

merealisasikan rencana yang telah

diprogramkan.

Edward Murray (Mangkunegara,

2005,68-67) berpendapat bahwa

karakteristik orang yang mempunyai

motivasi berprestasi tinggi adalah sebagai

berikut :

Melakukan sesuatu dengan sebaik-

baiknya

Melakukan sesuatu dengan mencapai

kesuksesan

Menyelesaikan tugas-tugas yang

memerlukan usaha dan keterampilan

Berkeinginan menjadi orang terkenal

dan menguasai bidang tertentu

Melakukan hal yang sukar dengan hasil

yang memuaskan

Mengerjakan sesuatu yang sangat

berarti

Melakukan sesuatu yang lebih baik dari

orang lain.

Teori-Teori Motivasi

Secara garis besar, teori motivasi

dikelompokkan ke dalam tiga kelompok

Page 16: TEORI TEORI MOTIVASI

yaitu teori motivasi dengan pendekatan

isi/kepuasan (content theory), teori

motivasi dengan pendekatan proses

(process theory) dan teori motivasi

dengan pendekatan penguat

(reinforcement theory).Motivasi dapat

diartikan sebagai kekuatan (energi)

seseorang yang dapat menimbulkan

tingkat persistensi dan entusiasmenya

dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik

yang bersumber dari dalam diri individu

itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun

dari luar individu (motivasi ekstrinsik).

Seberapa kuat motivasi yang

dimiliki individu akan banyak

menentukan terhadap kualitas perilaku

yang ditampilkannya, baik dalam konteks

belajar, bekerja maupun dalam

kehidupan lainnya.. Kajian tentang

motivasi telah sejak lama memiliki daya

tarik tersendiri bagi kalangan pendidik,

manajer, dan peneliti, terutama dikaitkan

dengan kepentingan upaya pencapaian

kinerja (prestasi) seseorang. Dalam

konteks studi psikologi, Abin

Syamsuddin Makmun (2003)

mengemukakan bahwa untuk memahami

motivasi individu dapat dilihat dari

beberapa indikator, diantaranya:

Durasi kegiatan

Frekuensi kegiatan

Page 17: TEORI TEORI MOTIVASI

Persistensi pada kegiatan

Ketabahan, keuletan dan kemampuan

dalam mengahadapi rintangan dan

kesulitan;

Devosi dan pengorbanan untuk

mencapai tujuan

Tingkat aspirasi yang hendak dicapai

dengan kegiatan yang dilakukan

Tingkat kualifikasi prestasi atau produk

(out put) yang dicapai dari kegiatan yang

dilakukan

Arah sikap terhadap sasaran kegiatan

Untuk memahami tentang

motivasi, kita akan bertemu dengan

beberapa teori tentang motivasi, antara

lain :

· Teori Hierarki Kebutuhan

Maslow

Kebutuhan dapat didefinisikan

sebagai suatu kesenjangan atau

pertentangan yang dialami antara

satu kenyataan dengan dorongan

yang ada dalam diri. Apabila

pegawai kebutuhannya tidak

terpenuhi maka pegawai tersebut

akan menunjukkan perilaku

kecewa. Sebaliknya, jika

kebutuhannya terpenuhi amak

pegawai tersebut akan

memperlihatkan perilaku yang

gembira sebagai manifestasi dari

Page 18: TEORI TEORI MOTIVASI

rasa puasnya.

Kebutuhan merupakan fundamen

yang mendasari perilaku pegawai.

Karena tidak mungkin memahami

perilaku tanpa mengerti

kebutuhannya.

Abraham Maslow (Mangkunegara,

2005) mengemukakan bahwa

hierarki kebutuhan manusia adalah

sebagai berikut :

1. Kebutuhan fisiologis, yaitu

kebutuhan untuk makan,

minum, perlindungan fisik,

bernapas, seksual. Kebutuhan

ini merupakan kebutuhan

tingkat terendah atau disebut

pula sebagai kebutuhan yang

paling dasar

2. Kebutuhan rasa aman, yaitu

kebutuhan akan perlindungan

diri dari ancaman, bahaya,

pertentangan, dan lingkungan

hidup

3. Kebutuhan untuk rasa

memiliki (sosial), yaitu

kebutuhan untuk diterima oleh

kelompok, berafiliasi,

berinteraksi, dan kebutuhan

untuk mencintai serta dicintai

4. Kebutuhan akan harga diri,

yaitu kebutuhan untuk

Page 19: TEORI TEORI MOTIVASI

dihormati dan dihargai oleh

orang lain

5. Kebutuhan untuk

mengaktualisasikan diri, yaitu

kebutuhan untuk menggunakan

kemampuan, skill dan potensi.

Kebutuhan untuk berpendapat

dengan mengemukakan ide-ide,

gagasan dan kritik terhadap

sesuatu

· Teori Keadilan

Keadilan merupakan daya

penggerak yang memotivasi

semangat kerja seseorang, jadi

perusahaan harus bertindak adil

terhadap setiap karyawannya.

Penilaian dan pengakuan mengenai

perilaku karyawan harus dilakukan

secara obyektif. Teori ini melihat

perbandingan seseorang dengan

orang lain sebagai referensi

berdasarkan input dan juga hasil

atau kontribusi masing-masing

karyawan (Robbins, 2007).

· Teori X dan Y

Douglas McGregor mengemukakan

pandangan nyata mengenai

manusia. Pandangan pertama pada

dasarnya negative disebut teori X,

dan yang kedua pada dasarnya

positif disebut teori Y (Robbins,

Page 20: TEORI TEORI MOTIVASI

2007).

McGregor menyimpulkan bahwa

pandangan manajer mengenai sifat

manusia didasarkan atas beberapa

kelompok asumsi tertentu dan

bahwa mereka cenderung

membentuk perilaku mereka

terhadap karyawan berdasarkan

asumsi-asumsi tersebut.

· Teori dua Faktor Herzberg

Teori ini dikemukakan oleh

Frederick Herzberg dengan asumsi

bahwa hubungan seorang individu

dengan pekerjaan adalah mendasar

dan bahwa sikap individu terhadap

pekerjaan bias sangat baik

menentukan keberhasilan atau

kegagalan. (Robbins, 2007).

Herzberg memandang bahwa

kepuasan kerja berasal dari

keberadaan motivator intrinsik

dan bawa ketidakpuasan kerja

berasal dari ketidakberadaan

faktor-faktor ekstrinsik. Faktor-

faktor ekstrinsik (konteks

pekerjaan) meliputi :

1. Upah

2. Kondisi kerja

3. Keamanan kerja

4. Status

5. Prosedur perusahaan

Page 21: TEORI TEORI MOTIVASI

6. Mutu penyeliaan

7. Mutu hubungan interpersonal

antar sesama rekan kerja,

atasan, dan bawahan

Keberadaan kondisi-kondisi ini

terhadap kepuasan karyawan tidak

selalu memotivasi mereka. Tetapi

ketidakberadaannya menyebabkan

ketidakpuasan bagi karyawan,

karena mereka perlu

mempertahankan setidaknya suatu

tingkat ”tidak ada kepuasan”,

kondisi ekstrinsik disebut

ketidakpuasan,atau faktor hygiene.

Faktor Intrinsik meliputi :

1. Pencapaian prestasi

2. Pengakuan

3. Tanggung Jawab

4. Kemajuan

5. Pekerjaan itu sendiri

6. Kemungkinan berkembang.

Tidak adanya kondisi-kondisi ini

bukan berarti membuktikan

kondisi sangat tidak puas. Tetapi

jika ada, akan membentuk

motivasi yang kuat yang

menghasilkan prestasi kerja yang

baik. Oleh karena itu, faktor

ekstrinsik tersebut disebut sebagai

pemuas atau motivator.

· Teori Kebutuhan McClelland

Page 22: TEORI TEORI MOTIVASI

Teori kebutuhan McClelland

dikemukakan oleh David

McClelland dan kawan-kawannya.

Teori ini berfokus pada tiga

kebutuhan, yaitu (Robbins, 2007) :

a. Kebutuhan pencapaian (need

for achievement) : Dorongan

untuk berprestasi dan

mengungguli, mencapai standar-

standar, dan berusaha keras

untuk berhasil.

b. Kebutuhan akan kekuatan

(need for pewer) : kebutuhan

untuk membuat orang lain

berperilaku sedemikian rupa

sehingga mereka tidak akan

berperilaku sebaliknya.

c. Kebutuhan hubungan (need for

affiliation) : Hasrat untuk

hubungan antar pribadi yang

ramah dan akrab.

Apa yang tercakup dalam teori

yang mengaitkan imbalan dengan

prestasi seseorang individu .

Menurut model ini, motivasi

seorang individu sangat

dipengaruhi oleh berbagai faktor,

baik yang bersifat internal maupun

eksternal. Termasuk pada faktor

internal adalah :

a. Persepsi seseorang mengenai

Page 23: TEORI TEORI MOTIVASI

diri sendiri

b. Harga diri

c. Harapan pribadi

d. Kebutuhaan

e. Keinginan

f. Kepuasan kerja

g. Prestasi kerja yang dihasilkan.

Sedangkan faktor eksternal

mempengaruhi motivasi seseorang,

antara lain ialah :

a. Jenis dan sifat pekerjaan

b. Kelompok kerja dimana

seseorang bergabung

c. Organisasi tempat bekerja

d. Situasi lingkungan pada

umumnya

e. Sistem imbalan yang berlaku

dan cara penerapannya.