32
Teori Perubahan Organisasi MANAJEMEN KESEHATAN PROGRAM STUDI ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2015 Putu Leny Febriyani 101414453054 Qurrotu Aini 101414453002

Teori-Teori Perubahan PPO Rev

Embed Size (px)

DESCRIPTION

nn

Citation preview

Teori-Teori Perubahan

Teori Perubahan Organisasi MANAJEMEN KESEHATANPROGRAM STUDI ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATANFAKULTAS KESEHATAN MASYARAKATUNIVERSITAS AIRLANGGASURABAYA2015

Putu Leny Febriyani 101414453054Qurrotu Aini 101414453002PENDAHULUANPerubahan merupakan kata yang pasti di era transformasi seperti sekarang ini.

Perubahan adalah sesuatu yang biasa terjadi dalam sebuah organisasi.

Organisasi yang baik adalah yang mau belajar dari keberhasilan organisasi lain serta terus dapat melakukan perubahan, sehingga penting bagi kita mengetahui teori perubahan dan hal-hal yang terkait dengan perubahan tersebut

Teori PerubahanTeori Motivasi (Beckhard & Harris, 1987)Teori Proses Perubahan Manajerial (General Manajer---Led Process Model) Beer et. Al. (1990)Teori Perubahan Alfa, Beta, dan GammaTeori Contingency (Tannenbaum & Schmidt 1973)Teori Manajemen Kerja SamaTeori untuk Mengatasi Resistensi dalam PerubahanModel accounting turn around Harlan D Platt ( 1998)Teori Force Field (Kurt Lewin, 1951)Teori Organizational DevelopmentPengembangan Teori LewinMenggambarkan bagaimana suatu perubahan yang efektif dapat terjadi dengan mempertimbangkan pihak yang mendukung dan menentang terhadap perubahan

Bapak Manajemen Perubahan

Menurut Lewin perubahan terjadi karena munculnya tekanan-tekanan terhadap organisasi, individu, atau kelompok.

Menyimpulkan kekuatan tekanan (driving forces) akan berhadapan dengan keengganan (resistances) untuk berubah. Perubahan itu sendiri dapat terjadi dengan memperkuat driving forces itu, atau melemahkan resistance to change.

Teori Force Field (Kurt Lewin, 1951)

Lewins change model 3 steps:unfreezing reducing strength of forces which maintain current equilibriummoving developing new organisational values, attitudes and behaviours to help move the organisation onrefreezing stabilizing after the changes have been made so that theres a new equilibrium.

Teori Force Field (Kurt Lewin, 1951)

Teori Force Field (Kurt Lewin, 1951)

merupakan perkembangan teori Lewin, yang menekankan pada latar belakang individu yang terlibat dalam perubahan dan lingkungan tempat perubahan itu terjadi.

Terdapat Lima Fase perubahan menurut Rogers

Teori RogersTeori RogersContPengembangan dari teori LewinAda 7 hal yang harus diperhatikan manager dalam sebuah perusahaan, yaitu :

Teori Lippit (1973)

Teori HavelockModifikasi dari teori Lewin, yang menekankan perencanaan yang akan mempengaruhi perubahan

Menurut Havelock ada 6 tahap dalam mengadakan perubahan, yaitu: Membangun suatu hubunganMendiagnosis masalahMendapatkan sumber-sumber yang berhubunganMemilih jalan keluarMeningkatkan penerimaanStabilisasi dan perbaikan diri sendiri

Teori Spradley menegaskan bahwa perubahan terencana harus secara konstan dipantau untuk mengembangkan hubungan yang bermanfaat antara agen berubah dan sistem berubah.

Delapan langkah dasar Spradley adalah sebagai berikut:Mengenali gejalaMendiagnosis masalah Menganalisis alternatif jalan keluar Memilih perubahan Merencanakan perubahanMengimplementasikan perubahanMengevaluasi perubahan Menstabilkan perubahan

Teori ReddinMenurut Redin sedikitnya ada empat hal yang harus dilakukan seorang manager sebelum melakukan perubahan, yaitu :Ada perubahan yang akan dilakukanApa keputusan yang dibuat dan mengapa keputusan itu dibuatBagaimana keputusan itu akan dilaksanakanBagaimana kelanjutan pelaksanaannyaSyarat terjadinya perubahan:Manfaat-BiayaKetidakpuasanPersepsi Hari EsokCara yang Praktis

Teori Motivasi (Beckhard & Harris, 1987)

Jadi kalau dirumuskan dalam persamaan matematika secara sederhana ditulis sebagai berikut:

A = KetidakpuasanB = Persepsi Hari EsokC = Ada Cara yang PraktisD = Biaya untuk melakukan perubahan

Teori Motivasi (Beckhard & Harris, 1987)

A B C > DBeer et al (1990) lewat studinya menemukan pentingnya melibatkan sedemikian banyak orang dalam perubahan tugas utama seorang GM yang intinya adalah bagaimana memperoleh support, consensus, dan komitmen.

TEORI PROSES PERUBAHAN MANAJERIAL DARI BEER et. Al. (1990)

Untuk menghasilkan perubahan secara manajerial perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut :

Organizational Development (OD) adalah teknik untuk implementasi perubahan yang paling dasar yang dikembangkan sepanjang waktu dan dipengaruhi oleh banyak teori dan perspektif yang berbeda-beda.

TEORI-TEORI OD DALAM PERUBAHAN ORGANISASI

Pendekatan OD (Organization Development), yang menyentuh dua kategori yang saling berinteraksiManusia proses organisasi: komunikasi, pengambilan keputusan, pemecahan masalahTeknologi mempengaruhi struktur organisasi: job design, task method, desain organisasi

Intervensi pada kedua kategori ini menghasilkan pemenuhan kebutuhan manusia dan penyelesaian tugas.

TEORI-TEORI OD DALAM PERUBAHAN ORGANISASI

Perubahan alfa adalah perubahan kepercayaan (trust) yang terjadi antara suatu dimensi waktu yang stabil sebelum dan setelah team-building dilakukan. Perubahan beta adalah perubahan dalam cara menilai trust.

Perubahan gamma, yaitu perubahan yang terjadi karena manusia atau kelompok melihat adanya faktor atau variable lain yang lebih penting dari yang sekedar diteliti.

TEORI PERUBAHAN ALFA, BETA, DAN GAMMA

Teori ini berpendapat tingkat keberhasilan pengambilan keputusan sangat ditentukan oleh sejumlah gaya yang dianut dalam mengelola perubahanpengambilan keputusan dan implementasi.

Vroom dan Jago (1988) tingkat keberhasilan masing-masing gaya kepemimpinan tersebut berkaitan erat dengan sejumlah contingencies (kemungkinan-kemungkinan), yaitu:Seberapa penting komitmen karyawan dibutuhkan dalam pengambilan keputusan?Apakah karyawan mau terlibat dalam tujuan perubahan?Apakah manajer memiliki informasi yang cukup untuk mengambil keputusan yang baik?Apakah karyawan cukup punya kompetensi untuk mengambil keputusan?Jika manajer membuat keputusan, apakah karyawan mau menurutinya?Berapa banyak waktu yang tersedia untuk mengambil keputusan?

TEORI CONTINGENCY DALAM MANAJEMEN PERUBAHAN DARI TANNENBAUM DAN SCHMIDT (1973)

Menurut teori ini tidak selalu komitmen dan partisipasi bawahan diperlukan. Semua ini memerlukan analisis dan diagnosis mengenai kesiapan kedua belah pihak, yaitu atasan dan bawahan, baik sikap mental, motivasi, maupun kompetensinya.

TEORI CONTINGENCY DALAM MANAJEMEN PERUBAHAN DARI TANNENBAUM DAN SCHMIDT (1973)

TEORI KERJA SAMA

berubahMengapa kerjasama?Kotter & Schlesinger (1979) teori untuk mengatasi keengganan (resistensi) dalam perubahan teknik yang berbeda-beda perlu diterapkan untuk kelompok yang berbeda-beda, tergantung pada tingkat resistensi masing-masing kelompok

Adanya prakondisi yang sudah ditanamkan pada kelompok yang akan diubah untuk menerima norma-norma otoritas, dan bila mematuhinya akan diberikan imbalan atau hukuman bila sebaliknya.

Ada persepsi yang kuat terhadap figure otoritas.

Ada faktor pengikat: persetujuan untuk berpartisipasi

TEORI-TEORI UNTUK MENGATASI RESISTENSI DALAM PERUBAHAN

McShane dan Von Glinow, 2007, pp 494-497:Komunikasi (Communication)Pembelajaran (Learning)Keterlibatan Pegawai (Employee Involvement)Manajemen Stress (Stress Management)Negosiasi (Negotiation)Pemaksaan (Coercion)Strategi untuk mengatas ResistensiSangat kental dengan warna-warni akuntansi dan hukum.

Tidak semua korporat dapat diselamatkan atau diubah.

MODEL ACCOUNTING---TURNAROUND DARI HARLAN D. PLATT (1998)

ContSyarat Korporat untuk BerubahStrategi Perubahan:Transformasi korporatTurnaroundStrategic turnaround meningkatkan pangsa pasar, bisnis baru Operating turnaround upaya peningkatan revenue, penurunan biaya

Managemen krisis

Cont