16
SATUAN ACARA BERMAIN Pokok Bahasan : Terapi Bermain Sub Pokok Bahasan: Terapi Bermain Pada Anak Usia 1-2 tahun Sasaran : Anak Usia 1-2 tahun Tempat : Ruang D RSUD Klungkung Waktu : Hari/Tanggal : Senin, 25 November 2013 A. LATAR BELAKANG Bermain merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia berdasarkan empat belas (14) kebutuhan dasar Virginia Handerson. Terlebih pada anak-anak bermain merupakan keseluruhan aktifitas anak termasuk bekerja, kesenangannya dan merupakan metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bagi anak-anak bermain tidak hanya sekedar mengisi waktu tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya makanan, perawatan, cinta kasih dan lain-lain. Anak memerlukan berbagai variasi permainan untuk kesehatan fisik, mental dan perkembangan emosinya. Melalui bermain anak tidak hanya menstimulasi pertumbuhan otot-ototnya tetapi lebih dari itu. Anak tidak sekedar melompat, melempar atau berlari. Tetapi mereka bermain dengan menggunakan seluruh emosi, perasaan dan pikirannya. Kesenangan merupakan elemen pokok dalam bermain. Anak akan bermain sepanjang aktivitas bermain menghiburnya. Pada saat mereka bosan merekan akan berhenti

Terapi Bermain Pada Anak

Embed Size (px)

Citation preview

SATUAN ACARA BERMAIN

Pokok Bahasan : Terapi Bermain

Sub Pokok Bahasan: Terapi Bermain Pada Anak Usia 1-2 tahun

Sasaran : Anak Usia 1-2 tahun

Tempat : Ruang D RSUD Klungkung

Waktu :

Hari/Tanggal : Senin, 25 November 2013

A. LATAR BELAKANG

Bermain merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia berdasarkan empat belas

(14) kebutuhan dasar Virginia Handerson. Terlebih pada anak-anak bermain merupakan

keseluruhan aktifitas anak termasuk bekerja, kesenangannya dan merupakan metode

bagaimana mereka mengenal dunia. Bagi anak-anak bermain tidak hanya sekedar

mengisi waktu tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya makanan, perawatan,

cinta kasih dan lain-lain. Anak memerlukan berbagai variasi permainan untuk kesehatan

fisik, mental dan perkembangan emosinya. Melalui bermain anak tidak hanya

menstimulasi pertumbuhan otot-ototnya tetapi lebih dari itu. Anak tidak sekedar

melompat, melempar atau berlari. Tetapi mereka bermain dengan menggunakan seluruh

emosi, perasaan dan pikirannya. Kesenangan merupakan elemen pokok dalam bermain.

Anak akan bermain sepanjang aktivitas bermain menghiburnya. Pada saat mereka bosan

merekan akan berhenti bermain. Bermain bukan berarti membuang-buang waktu juga

bukan berarti membuat anak menjadi sibuk sementara orangtuanya mengerjakan

pekerjaannya sendiri. Melalui bermain anak-anak mendapatkan pengalaman yang nyata

sehingga anak akan menemukan kekuatan dan kelemahannya sendiri, minatnya, cara

menyelesaikan tugasnya dengan bermain. Jadi bermain merupakan unsur yang penting

untuk perkembangan anak baik fisik, emosi, mental intelektual, kreativitas dan sosial.

Anak yang mendapatkan kesempatan cukup untuk bermain akan menjadi orang dewasa

yang mudah berteman, kreatif dan cerdas, bila dibandingkan dengan mereka yang masa

kecilnya kurang mendapat kesempatan bermain.

Berdasarkan uraian diatas kami mahasiswa program profesi NERS STIKes Wira

Medika PPNI Bali kelompok E (2) akan memberikan terapi bermain pada kelompok

anak usia 1-2 tahun dengan mengambil topik khusus permainan untuk menstimulasi

perkembangan intelektual/kognitif.

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)

Mengetahui pengaruh terapi bermain terhadap proses adaptasi/hospitalisasi dan

perkembangan anak usia 1-2 tahun yang menjalani rawat inap di Ruang D RSUD

Klungkung.

C. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)

Setelah mendapatkan terapi bermain selama 50 menit diharapkan anak mampu :

1. Bisa merasa tenang selama dirawat.

2. Anak bisa merasa senang dan tidak takut lagi dengan dokter dan perawat

3. Mengurangi rasa sakit yang diderita

4. Memenuhi kebutuhan aktifitas bermain

D. METODE

Ceramah dan bermain bersama

E. MEDIA

1. Mainan Donat-donatan

F. ISI MATERI

1. Pengertian bermain

2. Fungsi bermain pada anak

3. Tujuan bermain

4. Ciri alat permainan untuk anak usia 1-2 tahun

G. PROSES PELAKSANAAN

No Terapi Waktu Subjek terapi

1 Persiapan

a. Menyiapkan ruangan.

b. Menyiapkan alat-alat.

c. Menyiapkan anak

dan keluarga

10 menit Ruangan, alat, anak dan

keluarga siap

2 Proses :

a. Membuka

proses terapi bermain dengan

mengucapkan salam,

memperkenalkan diri.

b. Menjelaska

n pada anak dan keluarga

tentang tujuan dan manfaat

bermain, menjelaskan cara

permainan.

c. Mengajak

anak bermain .

d. Mengevalua

si respon anak dan keluarga.

2 menit

5 menit

25 menit

3 menit

Menjawab salam,

Memperkenalkan diri,

Memperhatikan

Bermain bersama dengan

antusias dan mengungkapkan

perasaannya

3 Penutup

Menyimpulkan, mengucapkan

salam

5 menit Memperhatikan dan menawab

salam

H. SETTING TEMPAT

Leader

FasilitatorModerator

Anak usia 1-2 tahun

Observer

I. EVALUASI

1. Struktur

a. Persiapan media yang akan digunakan

b. Persiapan tempat yang akan digunakan

c. Persiapan peserta yang mengikuti program terapi bermain

d. Kontrak waktu

2. Proses

a. Selama proses bermain anak usia 1-2 tahun mengikuti program terapi

bermain dengan baik

b. Selama proses bermain anak usia 1-2 tahun mau bekerja sama dengan

perawat

c. Selama proses bermain perawat mendampingi anak.

3. Hasil

a. Anak mampu melatih gerakan motorik kasar dan halus lebih matang

b. Anak mampu mengembangkan kemampuan kognitif

c. Anak mampu mengembangkan kreatifitas

d. Anak mampu dapat bersosialisasi dengan teman sebaya yang di rawat di

ruang yang sama

e. Anak mampu mengurangi kejenuhan selama dirawat di RS

J. PENGORGANISASIAN

1. Ketua : Ni Made Rupikawati

2. Moderator : Ni Nyoman Darmayanti

3. Penyaji : Ni Putu Ayu Purnama Dewi

4. Fasilitator : Putu Hendri Pratiwi

I Wayan Agus Budiantara

Putu Agus Suparta Ariawan

TERAPI BERMAIN

A. PENGERTIAN BERMAIN

Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan secara sukarela untuk

memperoleh kesenangan atau kesenangan. Bermain merupakan cerminan

kemampuan fisik, intelektual, emosional, dan social dan bermain merupakan media

yang baik untuk belajar karena dengan bermain, anak-anak akan berkata-kata

(berkomunikasi), belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan, melakukan apa

yang dapat dilakukannya dan mengenal waktu, jarak serta suara (Wong, 2003)

Menurut Champhell (1995) bermain sama dengan bekerja pada orang

dewasa dan merupakan aspek terpenting dalam kehidupan anak serta merupakan

satu cara yang paling efektif untuk menurunkan stres pada anak dan penting untuk

kesejahteraan mental dan emosional anak

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa bermain adalah kegiatan yang

tidak dapat dipisahkan dari kehidupan anak sehari-hari karena bermain sama dengan

bekerja pada orang dewasa, yang dapat menurunkan stress anak, media yang baik

bagi anak untuk belajar berkomunikasi dengan lingkungannya, menyesuaikan diri

terhadap lingkungan, belajar mengenal dunia sekitar kehidupannya, dan penting

untuk meningkatkan kesejahteraan mental serta social anak.

B. FUNGSI BERMAIN PADA ANAK

Fungsi utama pada bermain adalah merangsang perkembangan sensoris

motoris, perkembangan intelektual, perkembangan social, perkembangan kreatifitas,

perkembangan kesadaran diri, perkembangan moral dan bermain sebagai terapi.

Dalam perkembangan kognitif aktivitas bermain bagi anak berfungsi untuk

belajar berhubungan dengan lingkungannya, belajar mengenai objek dan bagaimana

menggunakannya. Anak belajar berpikir abstrak, dapat meningkatkan kemampuan

bahasa dan dapat mengatasi masalah dan menolong anak membandingankan fantasi

dan realitas. Bermain juga berfungsi untuk menciptakan dan meningkatkan

kreativitas anak. Melalui bermain untuk menjadi kreatif, anak mencoba ide - ide

baru dalam bermain. Kalau anak merasa puas dari kreatifitas baru, maka anak akan

mencoba pada situasi yang lain.

Dengan bermain akan mengembangkan dan memperluas sosialisasi anak

sehingga anak cepat mengatasi persoalan yang akan timbul dalam hubungan sosial.

Dengan sosialisasi akan berkembang nilai - nilai moral dan etik. Anak belajar yang

benar dan yang salah serta bertanggung jawab atas kehendaknya.

Bermain berfungsi juga sebagai alat untuk memupuk kesadaran diri anak

karena dengan bermain anak akan sadar tentang kemampuan, kelemahan dan

tingkah lakunya. Perkembanggan moral diperoleh dari guru dan orangtua serta

orang sekitarnya. Anak akan menunjukkan tingkah laku yang dapat diterima oleh

temannya.

Salah satu bentuk permainan adalah menggunakan simbol - simbol.

Penggunaan simbol - simbol ini mulai muncul pada anak umur satu tahun karena

anak mulai ikut dalam kegiatan keluarga seperti makan, minum bersama. Pada anak

pra sekolah penggunaan simbol ini lebih dominan, karena anak mulai berfantasi dan

belajar dari model keluarga, misalnya peran guru, ibu dan perawat.

C. MACAM BERMAIN

1. Bermain aktif

Pada permainan ini anak berperan secara aktif, kesenangan diperoleh dari apa

yang diperbuat oleh mereka sendiri. Bermain aktif meliputi :

a. Bermain mengamati/menyelidiki (Exploratory Play)

Perhatian pertama anak pada alat bermain adalah memeriksa alat

permainan tersebut, memperhatikan, mengocok-ocok apakah ada bunyi,

mencium, meraba, menekan dan kadang-kadang berusaha membongkar.

b. Bermain konstruksi (Construction Play)

Pada anak umur 3 tahun dapat menyusun balok-balok menjadi rumah-

rumahan.

c. Bermain drama (Dramatic Play)

Misal bermain sandiwara boneka, main rumah-rumahan dengan teman-

temannya.

d. Bermain fisik

Misalnya bermain bola, bermain tali dan lain-lain.

2. Bermain pasif

Pada permainan ini anak bermain pasif antara lain dengan melihat dan

mendengar. Permainan ini cocok apabila anak sudah lelah bernmain aktif dan

membutuhkan sesuatu untuk mengatasi kebosanan dan keletihannya.

Contoh ; Melihat gambar di buku/majalah.,mendengar cerita atau

musik,menonton televisi dsb.

Dalam kegiatan bermain kadang tidak dapat dicapai keseimbangan dalam

bermain, yaitu apabila terdapat hal-hal seperti dibawah ini :

1. Kesehatan anak menurun. Anak yang sakit tidak mempunyai energi

untuk aktif bermain.

2. Tidak ada variasi dari alat permainan.

3. Tidak ada kesempatan belajar dari alat permainannya.

4. Tidak mempunyai teman bermain.

C. TUJUAN BERMAIN

Beberapa tujuan yang diperoleh seorang anak melalui bermain adalah:

1. Untuk melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang normal pada saat

sakit anak mengalami gangguan dalam pertumbuhan dan perkembangannya.

Walaupun demikian, selama anak dirawat di Rumah Sakit kegiatan stimulasi

pertumbuhan dan perkembangan masih harus tetap dilanjutkan untuk menjaga

kesinambungannya.

2. Menggekpresikan perasaannya, keinginan dan fantasi, serta ide-idenya. Pada

saat sakit dan dirawat di Rumah Sakit, anak mengalami berbangai perasaan yang

sangat tidak menyenangkan. Pada anak yang belum dapat mengekspresikannya

secara verbal, permainan adalah media yang sangat efektif untuk

mengekspresikannya.

3. Mengembangkan kreatifitas dan kemampuan memecahkan masalah.

Permainana akan menstimulasi daya pikir, imajinasi, dan fantasinya, untuk

menciptakan sesuatu seperti yang ada dalam pikirannya. Pada saat melakukan

permainannya, anak juga akan dihadapkan pada masalah dalam konteks

permainananya, semakin lama ia bermain dan semakin tertantang untuk dapat

menyelesaikannya dengan baik.

4. Dapat beradaptasi secara efektif terhadap stress karena sakit dan dirawat di

Rumah Sakit. Stress yang dialami anak saat dirawat di rumah sakit tidak dapat

dihindarkan sebagaimana juga yang dialami orang tuanya. Untuk itu yang

penting adalah bagaimana menyiapkan anak dan orang tua untuk dapat

beradaptasi dengan stressor yang dialaiminya di rumah sakit secara efektif.

Permainan adalah media yang efektif untuk beradaptasi karena telah terbukti

dapat menurunkan rasa cemas, takut, nyeri dan marah.

D. CIRI ALAT PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 1-2 TAHUN

1. Usia 1 – 2 tahun

Tujuan :

a. Menyalurkan emosi dan perasaan

b. Melatih anak melakukan gerakan mendorong dan menarik.

c. Melatih motorik halus - kasar

d. Melatih kerjasama mata – tangan

e. Melatih imajinasinya.

f. Melatih anak melakukan kegiatan sehari-hari semuanya dalam bentuk

kegiatan yang menarik

* Karakteristik: Pararel Play & solitary play

Anak yang bermain dengan usia 1-2 tahun adalah anak yang bermain

secara spontan, dan bebas bermain dan berhenti sesukanya. Disamping itu

karena kondisi motorik masih kurang sehingga anak sering merusak alat - alat

permainannnya. Perlu diingatkan juga bahwa anak memilih autonomi dan

kemandirian, sehingga penting diperhatikan keamanan atau keselamatannya

antara lain alat - alat permainan yang runcing, tidak menimbulkan keracunan

( cat )

Alat permainan yang dianjurkan:

a.Genderang, bola dengan giring-giring didalamnya.

b. Alat permainan yang dapat didorong dan ditarik.

c.Alat permainan yang terdiri dari: alat rumah tangga(misal: cangkir yang

tidak mudah pecah, sendok botol plastik, ember, waskom, air), balok-

balok besar, kardus-kardus besar, buku bergambar, kertas untuk dicoret-

coret, krayon/pensil berwarna, donat-donatan.

DAFTAR PUSTAKA

Soetjiningsih.1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC

Supartini, Yupi. 2004. Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC

Wong, Donna L. 2003. Pedoman klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGC

SATUAN ACARA BERMAIN

MENYUSUN DONAT PADA ANAK USIA 1-2 TAHUN

DI RUANG D RSUD KLUNGKUNG

TANGGAL 25 NOVEMBER 2013

OLEH : KELOMPOK II

I WAYAN AGUS BUDI ANTARA 13.901.0486

NI MADE RUPIKAWATI 13.901.0502

NI NYOMAN DARMAYANTI 13.901.0503

NI PUTU AYU PURNAMA DEWI 13.901.0504

PUTU AGUS SUPARTA ARIAWAN 13.901.0511

PUTU HENDRIANI PRATIWI 13.901.0518

PROGRAM PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILUM KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI

2013