Upload
rendyseptada
View
18
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
free
Citation preview
7/21/2019 Terapi lesi praganas
http://slidepdf.com/reader/full/terapi-lesi-praganas 1/6
2.4 Penatalaksanaan
Sampai dengan stadium IIa histerektomi radikal disertai dengan pengambilan
kelenjar getah bening pelvis (operasi radikal Wertheim) merupakan pilihan pertama, kadang
perlu tambahan/ajuvan sitostatika atau radiasi, bergantung pada temuan saat operasi dan
hasil pemeriksaan patologi. ntuk stadium IIb sampai III, pengobatan dengan
pen!inaran/radioterapi dan atau sitostatika merupakan pilihan terbaik, sedangkan untuk
stadium akhir pengobatan paliati" lebih dianjurkan.4
#erapi karsinoma serviks dilakukan bilamana diagnosis telah dipastikan se$ara
histologik dan sesudah dikerjakan peren$anaan !ang matang oleh tim !ang sanggup
melakukan rehabilitasi dan pengamatan lanjutan (tim kanker / tim onkologi).
#indakan pengobatan atau terapi sangat bergantung pada stadium kanker serviks saatdidiagnosis. %ikenal beberapa tindakan (modalitas) dalam tata laksana kanker serviks
antara lain& '
a. #erapi esi Prakanker
Penatalaksanaan lesi prakanker serviks !ng pada umun!a tergolong *IS (*eoplasia
Intraepitelial Serviks) dapat dilakukan dengan observasi saja, medikamentosa, terapi
destruksi dan terapi eksisi. '
#indakan observasi dilakukan pada tes Pap dengan hasil +P, atipia, *IS ' !angtermasuk dalam lesi intraepitelial skuamosa derajat rendah (IS%-). #erapi *IS dengan
destruksi dapat dilakukan pada IS%- dan IS%# (esi intraepitelial skuamosa derajat
tinggi). %emikian juga terapi eksisi dapat ditujukan untuk IS%- dan IS%#. Perbedaan
antara terapi destruksi dan terapi eksisi adalah pada terapi destruksi tidak mengangkat lesi
tetapi pada terapi eksisi ada spesimen lesi !ang diangkat. '
7/21/2019 Terapi lesi praganas
http://slidepdf.com/reader/full/terapi-lesi-praganas 2/6
ambar 2.2
lasi"ikasi lesi prakanker serviks dan penanganann!a'
'. #erapi *IS dengan destruksi lokal
0ang termasuk pada metode terapi ini adalah krioterapi, elektrokauter,
elektrokoagulasi, dan 12 laser. Penggunaan metode ini bertujuan untuk memusnahkan
daerah3daerah !ang terpilih !ang mengandung epitel abnormal, !ang kelak akan digantikan
dengan epitel skuamosa !ang baru. '
a.rioterapi
rioterapi adalah suatu $ara pen!embuhan pen!akit dengan $ara mendinginkan
bagian !ang sakit sampai dengan suhu 1. Pada suhu sekurang3kurangn!a
251sel3sel jaringan termasuk *IS akan mengalami nekrosis. Sebagai akibat dari
pembekuan sel3sel tersebut, terjadi perubahan tingkat seluller dan vaskular, !aitu&
'. sel3sel mengalami dehidrasi dan mengkerut6 2.konsentrasi elektrolit dalam sel
terganggu6 . S!ok termal dan denaturasi kompleks lipid protein6 dan 4. Status
umum sistem mikrovaskular. Pada saat ini hampir semua alat menggunakan *2. '
elebihan krioterapi adalah mudah dan tidak memerlukan tingkatan
kompetensi !ang tinggi, aman karena kedalamann!a terbatas (5mm) dan tidak
disertai resiko perdarahan. Sedangkan keterbatasan pada krioterapi adalah jika
serviks besar atau bentukn!a tidak teratur sehingga sukar memilih bentuk probe
!ang dapat kontak dengan seluruh permukaan serviks, lesi !ang menjorok ke
dalam kanalis servikaslis sukar dipastikan apakah sudah ter$apai oleh probe !ang
dipergunakan, tidak bisa didapa spe$imen untuk kon"irmasi histopatologi, dan
kesulitan pasukan $airan *2 atau 12 untuk daerah agak terpen$il. 7
S!arat dari kriterapi adalah serviks berbentuk dan berukuran normal,
kontraindikasin!a adalah kehamilan, ke$urigaan kanker, terdapat ketidaksesuaiansitologi, kolposkopi dan histopatologi serta terdapat in"eksi vagina, serviks, dan
pelvis. 7
b. 8lektrokauter
9etode elektrokauter dapat dilakukan pada pasien ra:at jalan. Penggunaan
elektrokauter memungkinkan untuk pemusnahan jaringan dengan kedalaman 2
atau mm. esi *IS ' !ang ke$il di lokasi !ang keseluruhann!a terlihat pada
umumn!a dapat disembuhkan dengan e"ekti". '
$.%iatermi 8lektokoagulasi -adikal
%iatermi elektrokoagulasi dapat memusnahkan jaringan lebih luas dan
e"ekti" jika dibandingkan dengan elektrokauter, tetapi harus dilakukan dengan
anastesi umum. #indakan ini memungkinkan untuk memusnahkan jaringan serviks
7/21/2019 Terapi lesi praganas
http://slidepdf.com/reader/full/terapi-lesi-praganas 3/6
sampai kedalaman ' $m, tetapi "isiologi serviks dapat dipengaruhi, terutama jika
lesi tersebut sangat luas. %ianjurkan penggunaann!a han!a terbatas pada kasus
*IS ' atau 2 dengan batas lesi !ang dapat ditentukan. '
d.12 aser
Penggunaan sinar laser ( Iight amplication by stimulation emission of
radiation), suatu muatan listrik dilepaskan dalam suatu tabung !ang berisi
$ampuran gas helium, gas nitrogen, dan gas 12 sehingga akan menimbulkan
sinar laser !ang mempun!ai panjang gelombang ',7u. Perubahan patologis !ang
terdapat pada serviks dapat dibedakan dalam dua bagian, !aitu penguapan dan
nekrosis. apisan paling luar dari mukosa serviks menguap karena $airan
intraseluler mendidih, sedangkan jaringan !ang mengalami nekrotik terletak di
ba:ahn!a. olume jaringan !ang menguap atau sebanding dengan kekuatan dan
lama pen!inaran. '
2.#erapi *IS dengan eksisi
a.88P ( Loop Electrosurgical Excision Procedures)
;da beberapa istilah dipergunakan untuk 88P ini. 1artier dengan
menggunakan ka:at loop ke$il untuk biopsi pada saat kolposkopi !ang
men!ebutn!a dengan istilah diatermi loop. Prendeville et al men!ebutn!a 8#<
( Large Loop Excisional Tranformation Zone). '
ambar
2.
88P
88P dapat dilakukan di tempat praktik atau poliklinik dengan penggunaan
anastesi lokal tanpa perlu pera:atan. euntungan ini men!ebabkan alat ini dipakai
untuk mengangkat lesi abnormal pada saat pemeriksaan kolposkopi atau tes I;
( see and treat. Indikasi 88P adalah pengangktan lesi epithelial serviks. =an!ak
senter !ang berpendapat bah:a 88P dipergunakan untuk lesi intraepithelial
derajat tinggi karena kedalaman pengambilan jaringan dapat lebih besar sehingga
7/21/2019 Terapi lesi praganas
http://slidepdf.com/reader/full/terapi-lesi-praganas 4/6
seluruh kripta endoserviks dapat terambil, !ang mungkin luput pada pemakaian
krioterapi. Penanganan dnegan krioterapi tidak dapat mendapatakan jaringan untuk
pemeriksaan P;. Indikasi selanjutn!a adalah neoplasia intraepithelial dari hasil
biopsi dengan kolposkopi tidak memuaskan. 88P dapat mengambil lesi dari
kanalis servikalis. 7
ontraindikasi 88P adalah kehamilan, dimana tindakan ini sebain!a
dilakukan dalam > hari setelah haid atau sekurang3kurangn!a 4 hari sebelum haid
dnegan pertimbangan pasien dapat dipastikan tidak dalam keadaan hamil. 8dema
pas$a tindakan tidak menghalangi darah haid dan darah haid tidak dika$aukan
dengan perdarahan !ang terlambat setelah tindakan. ontraindikasi !ang kedua
adalah karsinoma serviks invasi". 7
b.onisasi
#indakan konisasi dapat dilakukan dengan berbagai teknik !aitu konisasi
$old kni"e, konisasi diatermi loop (8#<) dan konisasi laser. %idalam praktikn!a,
tindakan konisasi juga sering merupakan tindakan diagnostik. '
ambar 2.4
onisasi
$.+isterektomi
#indakan histerektomi pada *IS kadang3kadang merupakan terapi terpilih
pada beberapa keadaan, antara lain sebagai berikut & '
'.+isterektomi pada *IS dilakukan pada keadaan kelanjutan konisasi.
2.onisasi akan tidak adekuat dan perlu dilakukan histerektomi dengan mengangkat
bagian atas vagina.
.arena ada uterus miomatosus6 ke$urigaan invasive harus disingkirkan.
4.9asalah teknis untuk konisasi, misaln!a porsio mendatar pada usia lanjut.
7/21/2019 Terapi lesi praganas
http://slidepdf.com/reader/full/terapi-lesi-praganas 5/6
ambar 2.5
+isterektomi
7/21/2019 Terapi lesi praganas
http://slidepdf.com/reader/full/terapi-lesi-praganas 6/6