15

Click here to load reader

Terapi Musik Fix2

Embed Size (px)

Citation preview

Terapi Musik1.1 DefinisiTerapi musik adalah suatu proses yang terencana, bersifat preventif dalam usaha penyembuhan terhadap penderita yang mengalami kelainan dan hambatan dalam pertumbuhannya, baik fisik, motorik, sosial emosional, maupun ental intelegensi. Musik merupakan seni budaya hasil cipta, rasa, dan karsa manusia yang ditata berdasarkan bunyi yang indah, berirama atau dalam bentuk lagu. Musik juga merupakan perwujudan dari seni tertentu seperti seni suara, seni tari, seni drama, baca puisi, dan gerak berirama. Jadi terapi musik adalah suatu usaha yang berupa bantuan yang merupakan proses terencana dengan menggunakan musik sebagai media penyembuhan bagi anak yang mengalami hambatan dalam masa pertumbuhan dan perkembangan. Dalam hal ini musik merupakan alat bantu atau media untuk menumbuhkembangkan kemauan daya kreasi serta kemampuan konsentrasi pada penderita yang mengalami hambatan, baik fisik, motorik, sosial emosional, serta mental intelegensi. Pada umumnya manusia membutuhkan hiburan atau rekreasi (Suryana, 2012). Terapi musik terdiri dari dua kata yaitu terapi dan musik. Kata terapi berkaitan dengan serangkaian upaya yang dirancang untuk membantu dan menolong orang. Biasanya kata tersebut digunakan dalam konteks masalah fisik dan mental. Terapi musik adalah usaha meningkatkan kualitas fisik dan mental dengan rangsangan suara yang terdiri dari melodi, ritme, harmoni, bentuk dan gaya yang diorganisir sedemikian rupa hingga tercipta musik yang bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental (Eka, 2011).

Terapi musik adalah penggunaan musik untuk relaksasi, mempercepat penyembuhan, meningkatkan fungsi mental dan menciptakan rasa sejahtera. Musik dapat mempengaruhi fungsi-fungsi fisiologis, seperti respirasi, denyut jantung dan tekanan darah (Djohan, 2006). Musik juga dapat menurunkan kadar hormon kortisol yang meningkat pada saat stres. Musik juga merangsang pelepasan hormon endorfin, hormon tubuh yang memberikan perasaan senang yang berperan dalam penurunan nyeri (Djohan, 2006).

Terapi musik memberikan berbagai manfaat yang diantaranya adalah mampu mengurangi ketegangan otot dan memperbaiki gerak dan koordinasi tubuh, mampu menutupi bunyi dan perasaan tidak menyenangkan, mampu memperlambat dan menyeimbangkan gelombang dalam otak, mempengaruhi pernapasan, mempengaruhi denyut jantung, nadi dan tekanan darah manusia, bisa mempengaruhi suhu tubuh manusia, bisa merangsang pencernaan, bisa meningkatkan daya tahan tubuh manusia, bisa meningkatkan endorfin (Djohan, 2006)Terapi musik dalam kedokteran disebut sebagai terapi pelengkap (complementary medicine). Potter juga mendefinisikan terapi musik sebagai teknik yang digunakan untuk penyembuhan suatu penyakit dengan menggunakan bunyi dan irama tertentu. Jenis musik yang digunakan dalam terapi musik dapat sesuai dengan keinginan, seperti musik klasik, instrumental, slow musik, orchestra, dan musik modern lainnya. Tetapi beberapa ahli menyarankan untuk tidak menggunakan jenis musik tertentu seperti pop, disco, dan rock and roll. Musik berirama lembut dan teratur seperti instrumentalia dan musik klasik merupakan musik yang sering digunakan untuk terapi musik (Potter, 2005).1.2 Tujuan dan Manfaat Terapi Musik

Terapi musik memiliki beberapa tujuan yang secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut ini(Suryana, 2012) :a. Membuat hati dan perasaan seseorang menjadi senang dan terhibur

b. Membantu mengurangi beban penderitaan seseorang

c. Tempat penyaluran bakat seseorang.

Adapun tujuan dari terapi musik secara khusus adalah untuk menumbuhkembangkan potensi-potensi yang ada pada penderita, serta memfungsikan sisa-sisa kemampuan yang ada pada penderita yang berkelainan. Dengan demikian sisa-sisa kemampuan yang ada pada penderita akan tumbuh menjadi anak yang percaya diri dan merasa bisa berbuat atau beraktivitas seperi manusia pada umumnya. Dengan diberikannya terapi musik diharapkan seseorang dapat mengurangi dan menghilangkan ketegangan-ketegangan penderita pada aspek social emosional, mental intelegency, fase motoric. Terapi musik sangat penting bagi anak yang berkelainan karena dengan latihan terapi musik dapat membantu perembangan penderita yang bersifat membangun, mendorong, menumbuhkan percaya diri, juga membentuk kepribdian si penderita menjadi pribadi yang optimis, pantang menyerah, dan dapat meneriam kenyataan hidup dengan apa adanya. Banyak anak cacat yang merasa pesimis, rendah diri, atau kurang mendapatkan perhatian serta kasih saying dari lingkungannya sehingga timbul perasaan atau anggapan bahwa mereka itu tidak bisa berbuat apa-apa (Suryana, 2012).Menurut Spawnthe Anthony, 2003 dalam Suryana, 2012, musik mempunyai manfaat sebagai berikut:

a. Efek mozzart adalah salah satu istilah untuk efek yang bisa dihasilkan dari sebuah musik yang dapat meningkatkan intelegensia seseorang

b. Refreshing, pada saat pikiran seseorang lagi kacau atau jenuh dengan mendengarkan musik walaupun sejenak, terbukti dapat menenangkan dan menyegarkan pikiran kembali.

c. Motivasi adah hal yang hanya bisa dilahirkan dengan feeling tertentu. Apabila ada motivasi, semangatpun akan muncul dan segala kegiatan bisa dilakukan

d. Perkembangan kepribadian, kepribadian seseorang diketahui mempengaruhi dan dipengaruhi oleh jenis musik yang didengarnya selama masa perkembangan.

e. Terapi, berbagai penelitian dan literature menearangkan tentang manfaat terapi musik untuk kesehatan, baik untuk kesehatan fisik maupun mental. Beberapa gangguan atau penyakit yang dapat ditangani dengan musik antara lain: kanker, stroke, demensia, dan bentuk gangguan intelegensia lain, penyakit jantung, nyeri, gangguan kemampuan belajar, dan bayi premature.

f. Komunikasi, musik mampu menyampaikan berbagai pesan ke seluruh bangsa tanpa harus memahami bahasanya. Pada kesehatan mental, terapi musik diketahui dapat memberi kekuatan komunikasi dan keterampilan fisik pada penggunanya. Selain itu terdapat beberapa manfaat lain yang didapatkan dari pembreian terapi musik adalah (Swarihadiyanti, 2014):

a. Mampu menutupi bunyi dan perasaan yang tidak menyenangkan.

b. Mampu memperlambat dan menyeimbangkan gelombang dalam otak.c. Mempengaruhi pernafasan.d. Mempengaruhi denyut jantung. nadi dan tekanan darah manusia.e. Bisa mengurangi ketegangan otot dan memperbaiki gerak dan koordinasi tubuh.f. Bisa mempengaruhi suhu tubuh manusia.

g. Bisa meningkatkan endorphin.

h. Bisa mengatur hornion (hubungannya dengan stres).

i. Mengubah persepsi tentang ruang dan waktu.j. Bisa memperkuat memori dan kemampuan akadernik.k. Bisa merangsang pencernaan.l. Bisa meningkatkan daya tahan tubuh manusia.m. Bisa meningkatkan penerimaaan secara tak sadar terhadap simbolisme.

n. Bisa menimbulkan rasa aman dan sejahtera.o. Bisa mengurangi rasa sakit.

Penggunaan terapi musik telah terbukti bermanfaat bagi perkembangan kognisi, perilaku serta kesehatan. Bahkan terapi musik juga telah digunakan untuk menolong para korban dalam perang dunia I dan II. Dengan penggunaan terapi musik maka para korban dilaporkan lebih cepat sembuh dan memiliki kondisi lebih baik. Terapi musik juga rnempunyai dampak Iebih berkepanjangan (long-last), berpengaruh terhadap keseluruhan kemampuan (multiple). dan banyak laporan kemajuan kesehatan akibat intervensi terapi musik. Terapi musik juga pemah di uji cobakan pada bayi. Bayi-bayi yang baru lahir diletakkan dalarn sebuah tempat tidur besar dan dikepala mereka diletakkan headphone untuk mendengarkan musik. bila diperhatikan jari-jari dengar. Terapi musik dapat rnenyembuhkan warga Frankfurt yang menderita penyakit keturunan yang menyakitkan dan sampai saat ini belum ada obatnya. Jaringan ikatnya melemah hingga mengganggu organ dalam Iainnya. termasuk jantung. Sudah tiga kali mengalami serangan jantung ringan. Pada mulanya music dan headphone selama 15 menit untuk membebaskan dan keadaan stress, berdasarkan pantauan tcrhadap aktivitas ototnya. Sctelah tiga minggu dirawat dengan terapi musik, cuma 5 menit mendengarkan musik sudah bisa tenang (Swarihadiyanti, 2014).1.3 Mekanisme Penyembuhan

Musik bersifat terapeutik artinya dapat menyembuhkan. Salah satu alasanya karena musik menghasilkan rangsangan ritmis yang kemudian di tangkap melalui organ pendengaran dan diolah di dalam sistem saraf tubuh dan kelenjar otak yang selanjutnya mereorganisasi interpretasi bunyi ke dalam ritme internal pendengarannya. Ritme internal ini mempengaruhi metabolisme tubuh manusia sehingga prosesnya berlangsung dengan lebih baik. Dengan metabolisme yang lebih baik, tubuh akan mampu membangun sistem kekebalan yang Iebih baik, dan dengan system kekebalan yang Iebih baik menjadi lebih tangguh terhadap kemungkinan serangan penyakit (Satiadarma 2002). Sebagian besar perubahan tisiologis tersebut terjadi akibat aktivitas dua sistern neuroendokrin yang dikendalikan oleh hipotalamus yaitu sistem simpatis dan sistern korteks adrenal (Prabowo & Regina 2007).

Hipotalamus juga dinamakan pusat stress otak karena fungsi gandanya dalam keadaan darurat. Fungsi pertamanya mengaktiftkan cabang simpatis dan sistem otonorn. Hipotalarnus rnenghantarkan impuls saraf ke nukleus-nukleus di batang otak yang mengendalikan fungsi sistem saraf otonom. Cabang simpatis saraf otonom bereaksi langsung pada otot polos dan organ internal yang menghasilkan beberapa perubahan tubuh seperti peningkatan denyut jantung dan pcningkatan tekanan darah. Sistem simpatis juga menstimulasi medulla adrenal untuk melepaskan hormone epinefrin (adrenalin) dan norepinefrin ke dalam pembuluh darah, sehingga berdampak meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, dan norepinefrin secara tidak Iangsung rnelalui aksinya pada kelenjar hipotalamus melepaskan gula dan hati. Adrenal Coriticortropin Homion (ACTH) menstimulasi lapisan luar kelenjar adrenal (korteks adrenal) yang menyebabkan pelepasan hormon (salah satu yang utama adalah kortisol) yang meregulasi kadar glukosa dan

mineral tertentu (Primadita 2011).Salah satu manfaat musik sebagai terapi adalah seIf mastery yaitu kemampuan untuk mengendalikan diri. Musik mengandung vibrasi energi. vibrasi ini juga mengaktilkan sel-sel di dalarn diri seseorang. sehingga dengan aktifnya sel-sel tersebut system kekebalan tubuh seseorang lebih berpeluang untuk aktif dan meningkat fngsinya. Selain itu. musik dapat meningkatkan serotonin dan pertumbuhan hormon yang sama baiknya dengan menurunkan hormon ACTH (Setiadarama 2002).1.4 Indikasia. Pasien yang mengalami kecemasan saat proses persalinan seksio sesarea (SC)b. Pasien yang mengalami nyeri saat wound care pada pasien post op

c. Pasien yang mengalami gangguan psikologis

d. Pasien yang memiliki masalah kepikunan dan kehilangan ingatan

e. Pasien yang mengalami gangguan pernafasan1.5 Kontraindikasi

1.6 Prosedur

Terapi musik tidak selalu membutuhkan kehadiran ahli terapi, walau mungkin membutuhkan bantuannya saat mengawali terapi musik. Untuk mendorong peneliti menciptakan sesi terapi musik sendiri, berikut ini beberapa dasar terapi musik yang dapat digunakan untuk melakukannya (Suryana, 2012).

a. Untuk memulai melakukan terapi musik, khususnya untuk relaksasi, pasien dapat memilih sebuah tempat yang tenang, yang bebas dari gangguan. Pasien dapat juga menyempurnakannya dengan aroma lilin wangi aromaterapi guna membantu menenangkan tubuh.

b. Untuk mempermudah, peneliti dapat mendengarkan berbagai jenis musik pada awalnya. Ini berguna untuk mengetahui respon dari tubuh responden. Lalu anjurkan responden untuk duduk di lantai dengan posisi tegak dan kaki bersilangan, ambil nafas dalam-dalam, Tarik dan keluarkan perlahan-lahan melalui hidung.c. Saat musik dimainkan, dengarkan dengan seksam instrumennya, seolah-olah pemainnya sedang ada di ruangan memainkan musik khusus untuk responden. Peneliti juga bisa emilih tempat duduk lurus di depan speaker, atau bisa juga menggunakan headphone. Tapi yang terpenting biarkan suara musik mengalir ke seluruh tubuh responden, bukan hanya bergaung di kepala.

d. Bayangkan gelombang suara itu datang dari speaker dan mengalis ke seluruh tubuh responden. Bukan hanya dirasakan secara fisik tapi juga fokuskan dalam jiwa. Fokuskan di tempat mana yang ingin peneliti sembuhkan dan suara itu mengalir ke sana. Dengarkan, sembari responden membayangkan alunan musik mengalir melewai seluruh tubuh dan melengkapi kembali sel-sel, melapisi tipis tubuh dan organ dalam klien.

e. Saat terapis melakukan terapi musik, klien akan memangun metode ini melakukan yang terbaik bagi diri sendiri. Sekali telah mengetahui bagaimana tubuh merespon pada isntrumen, warna nada, dan gaya musik yang didengarkan, klien dapat mendesain sesi dalam serangkaian yang telah dilakukan sebagai hal yang paling berguna bagi diri sendiri.

f. Idelanya terapis dapat melakukan terapi musik selam kurang lebih 30 menit hingga satu jam tiap hari, namun jika tidak memiliki cukup waktu 10 menitpun jadi, karena selam waktu 10 menit telah membantu pikiran responden beristirahat.

1.7 Hal-hal yang perlu diperhatikan

Hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu (Suryana, 2012). :

a. Hindari interupsi yang diakibatkan cahaya yang remang-remang dan hindari menutup gorden atau pintu

b. Usahakan klien untuk tidak menganalisa musik, dengan prinsip nikmati musik kemanapun musik membawa

c. Gunakan jenis musik sesuai dengan kesukaan klien terutama yang berirama lembut dan teratur. Upayakan untuk tidak menggunakan jenis musik rock and roll, disco, metal, dan sejenisnya. Karena jenis musik klasik tersebut mempunyai karakter yang berlawanan dengan irama jantung manusia

DAPUS

Eka. 2011. Mengenal terapi musik. http://www.terapimusik.com/terapi_musik.htm. Diakses pada 25 September 2014.Djohan. 2006. Terapi musik, teori dan aplikasi. Yogyakarta: Galangpress

Potter, D. F., & Perry, A. G. 2005. Buku Ajar : Fundamental keperawatan, konsep, proses, dan praktik (Edisi 4). Jakarta : EGC.Satiadarma, M. 2002. Terapi Musik, cetakan pertama. Jakarta : Milenia popular

Prabowo, H. & Regina, H. S. 2007. Tritmen Meta Musik untuk menurunkan stress. http:://repository. Gunadarma.ac.id Diakses pada 25 September 2014.Primadita, A. 2011. Efektifitas intervensi terapi Musik Klasik terhadap stress. Skripsi. Universitas diponegoro

Swarihadiyanti, ratih. 2014. Pengaruh pemberian terapi music instrumental dan music klasik terhadap nyeri saat wound care pada pasien post op di ruang mawar RSUD DR. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO wonogiri. Skripsi.

Suryana, Dayat. 2012. Terapi musik e-book. http://books.google.co.id/books?id=fuCO5gqmoVcC&pg=PP3&lpg=PP3&dq=Suryana,+Dayat.+2012.+Terapi+musik.&source=bl&ots=g2bfRiNIAB&sig=H3dGug_on17H0ySeRkoFQlr-PeM&hl=en&sa=X&ei=fssmVP6gLYbguQTJk4LgBg&ved=0CDcQ6AEwBA#v=onepage&q=Suryana%2C%20Dayat.%202012.%20Terapi%20musik.&f=false . Diakses pada 25 September 2014.