3
Terapi PMS Limfogranuloma Venerum Dahulu dianggap bahwa sulfa merupakan obat pilihan untuk LGV, tapi akhir-akhir ini mulai berkurang khasiatnya. Saat ini penggunaan kotrimoxazole yaitu kombinasi sulfametoksazole dan trimetroprim dikatakan lebih poten. Satu tablet kotromoksazole berisi 400 mg sulfametoxazole dan 80 mg trimetroprim. Dosis pemberiannya yaitu 2x2 tablet perhari, dan diberikan secara terus menerus hingga pasien sembuh. Efek samping sulfa ialah anemia hemolitik, agranulositosis, dan methemoglobinemia. Meskipun efek samping tersebut sangat jarang terjadi, sebaiknya diperiksa kadar Hb, jumlah leukosit, dan hitung jenis sebelum pengobatan dimulai dan selanjutnya setiap minggu. Penggunaan trimetroprim pada wanita hamiltidak dianjurkan, meskipun ada laporan yang menulis bahwa obat tersebut tidak bersifat teratogenik. Obat yang merupakan pilihan kedua yaitu sulfa dengan dosis 3x1 gram sehari. Berikunya adalah tetrasiklin dengan dosis 3x500 mg sehari, dan yang kurang efektif ialah kloramfenikol dan eritromisin dengan dosis 3x500 mg sehari, sama dengan dosis tetrasiklin. Pada sindrom inguinal dianjurkan pula untuk beristirahat di tempat tidur. Pengobatan topical berupa kompres terbuka jika abses telah memecah, misalnya dengan larutan permanganas kalikus 1/5000. Pengobatan pada bentuk

Terapi PMS

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jnh bndjfvncdfj

Citation preview

Page 1: Terapi PMS

Terapi PMS

Limfogranuloma Venerum

Dahulu dianggap bahwa sulfa merupakan obat pilihan untuk LGV, tapi akhir-

akhir ini mulai berkurang khasiatnya. Saat ini penggunaan kotrimoxazole yaitu

kombinasi sulfametoksazole dan trimetroprim dikatakan lebih poten. Satu tablet

kotromoksazole berisi 400 mg sulfametoxazole dan 80 mg trimetroprim. Dosis

pemberiannya yaitu 2x2 tablet perhari, dan diberikan secara terus menerus hingga pasien

sembuh.

Efek samping sulfa ialah anemia hemolitik, agranulositosis, dan

methemoglobinemia. Meskipun efek samping tersebut sangat jarang terjadi, sebaiknya

diperiksa kadar Hb, jumlah leukosit, dan hitung jenis sebelum pengobatan dimulai dan

selanjutnya setiap minggu. Penggunaan trimetroprim pada wanita hamiltidak dianjurkan,

meskipun ada laporan yang menulis bahwa obat tersebut tidak bersifat teratogenik. Obat

yang merupakan pilihan kedua yaitu sulfa dengan dosis 3x1 gram sehari. Berikunya

adalah tetrasiklin dengan dosis 3x500 mg sehari, dan yang kurang efektif ialah

kloramfenikol dan eritromisin dengan dosis 3x500 mg sehari, sama dengan dosis

tetrasiklin.

Pada sindrom inguinal dianjurkan pula untuk beristirahat di tempat tidur.

Pengobatan topical berupa kompres terbuka jika abses telah memecah, misalnya dengan

larutan permanganas kalikus 1/5000. Pengobatan pada bentuk lanjut ialah tindakan

dengan pembedahan dan kortikosteroid. Jangan lupa pula untuk mengobati pasangan

seksual penderita tersebut.

Ulkus Mole

a. Obat sistemik

Azitromycin 1 gr, oral, single dose.

Seftriakson 250 mg dosis tunggal, injeksi IM.

Siprofloksasin 2x500 mg selama 3 hari.

Eritromisin 4x500 mg selama 7 hari.

Amoksisilin + asam klavunat 3x125 mg selama 7 hari.

Streptomisin 1 gr sehari selama 10 hari.

Page 2: Terapi PMS

Kotrimoksasol 2x2 tablet selama 7 hari.

b. Obat local

Kompres dengan larutan normal salin (NaCl 0,9%) 2 kali sehari selama 15 menit.

c. Aspirasi abses transkutaneus dianjurkan untuk bubo yang berukuran 5 cm atau

lebih dengan fluktuasi ditengahnya.

Granuloma Inguinale

Penanganan medis yang dilakukan pada penderita Granuloma Inguinalis adalah

dengan memberikan antibiotik. Terapi yang dapat diberikan, antara lain :\

a. Tetrasiklin 4 x 500 mg. Obat pilihan pertama walaupun pernah terjadi resistensi

b. Kloramfenikol 4 x 500 mg

c. Eritromisin 4x 500 mgselama 2-3 minggu (dianjurkan untuk wanita hamil)

d. Trimethoprim-sulfamethoxazole, 1 tablet double strength per oral dua kali sehari

minimal selama 3 minggu,

e. Doksisiklin 100 mg dua kali sehari selama 3 minggu,

f. Ciprofloxacine 750 mg 2 kali sehari selama 3 minggu,

g. Terapi paling efektif adalah azitromisin 1 x 500 mg/hari selama 1 minggu.

h. Golongan quinolon : norfloksasin, siprofloksasin dan ceftriaxon.

Pengobatan harus dilanjutkan sampai lesi sembuh sempurna, minimal 3 minggu.

Bila pengobatan dihentikan sebelum 3 minggu biasanya terjadi penyembuhan tapi

kemungkinan rekurensi lebih besar. Jangka waktu pengobatan harus sampai

penyembuhan total.