Upload
others
View
43
Download
16
Embed Size (px)
Citation preview
Halaman 1 dari 28
Kontes Terbuka
Olimpiade Fisika
Komunitas Olimpiade Fisika Indonesia (KOFI)
@KTOFIndonesia
KTO Fisika
KTOF I Oktober 2018
Naskah Soal dan Marking Scheme
Kontes Terbuka Olimpiade Fisika
Oktober 2018
Waktu : 60 Jam
Komunitas Olimpiade Fisika Indonesia
Tahun 2018
Halaman 2 dari 28
Kontes Terbuka
Olimpiade Fisika
Komunitas Olimpiade Fisika Indonesia (KOFI)
@KTOFIndonesia
KTO Fisika
KTOF I Oktober 2018
Tata cara dan petunjuk pelaksanaan tes
1. Soal terdiri dari 7 soal essay. Waktu total pengerjaan tes adalah 60 Jam, dimulai
dari Jumat, 19 Oktober 2018 pukul 12.00 WIB s.d. Minggu, 21 Oktober 2018
pukul 23.59 WIB.
2. Jawaban dituliskan di lembar jawaban yang telah disediakan. Lembar jawaban
telah dikirim bersama soal, silahkan di print dan diperbanyak sendiri (boleh
fotocopy).
3. Tuliskan nomor peserta anda pada tempat yang telah disediakan di lembar
jawaban.
4. Skore nilai untuk setiap soal berbeda dan telah tertulis pada setiap soal.
5. Peserta diharuskan menulis jawabannya pada lembar jawaban yang terpisah
untuk setiap nomor.
6. Gunakan ballpoint untuk menulis jawaban anda dan jangan menggunakan pensil.
7. Peserta mengerjakan soal tes secara mandiri. Peserta dilarang bekerja sama
dengan orang lain dalam mengerjakan tes.
8. Jawaban discan atau difoto kemudian dikirimkan ke email [email protected]
dengan judul:
Nomor Peserta_KTOF Oktober 2018
Contoh : KTOF-18-10-01-123_KTOF Oktober 2018
Selambat-lambatnya hari Minggu,21 Oktober 2018 pukul 23.59 WIB
Halaman 3 dari 28
Kontes Terbuka
Olimpiade Fisika
Komunitas Olimpiade Fisika Indonesia (KOFI)
@KTOFIndonesia
KTO Fisika
KTOF I Oktober 2018
1. (10 Poin) Dari permukaan tanah, terdengar suara tembakan dari dasar parit. Setelah
𝑡 detik kemudian, terlihat sebuah bola keluar dari parit. Bola ini berada di atas
permukaan tanah selama ∆𝑡 detik, sebelum akhirnya turun lagi ke parit. Jarak dari
tempat bola pertama kali keluar parit sampai mulai masuk kembali ke parit adalah 𝑑.
Anggap bola hanya dipengaruhi percepatan gravitasi 𝑔 mengarah ke bawah, dan
waktu yang diperlukan suara tembakan untuk mencapai permukaan tanah jauh lebih
kecil daripada 𝑡 maupun ∆𝑡, sehingga dapat diabaikan. Kita tertarik untuk mencari
tahu karakteristik dari tembakan ini dan posisi awal bola ini ditembakkan. Kecepatan
awal bola adalah 𝑣0, sudut tembakan terhadap dasar parit adalah 𝜃, jarak horizontal
dan vertikal dari pengamat (anggap pengamat berada tepat di depan dan di bawah
puncak lintasan bola) ke posisi awal tembakan berturut-turut adalah 𝑠 dan ℎ.
a. (5 Poin) Tuliskan persamaan-persamaan yang dapat anda gunakan untuk
menentukan 𝑣0, 𝜃, 𝑠, dan ℎ!
b. (5 Poin) Tentukan 𝑣0, 𝜃, 𝑠, dan ℎ, dinyatakan dalam 𝑡, ∆𝑡, 𝑑, dan 𝑔!
Solusi :
a. Karena terdapat 4 variabel yang harus dicari, maka harus ada 4 persamaan yang
setidaknya mengandung salah satu dari 4 variabel tersebut. Persamaan tersebut
harus saling independen dan dapat diturunkan dari prinsip dasar gerak parabola.
Ada banyak kombinasi persamaan tersebut, kita hanya akan mencari salah satu
kombinasi tersebut.
Waktu yang diperlukan bola untuk menempuh jarak horizontal 2𝑠 adalah
𝜃
𝑑
ℎ
𝑠
𝑣0
Halaman 4 dari 28
Kontes Terbuka
Olimpiade Fisika
Komunitas Olimpiade Fisika Indonesia (KOFI)
@KTOFIndonesia
KTO Fisika
KTOF I Oktober 2018
2𝑡 + ∆𝑡 =2𝑠
𝑣0 cos𝜃 ⋯ (1)… (𝟏 𝐏𝐨𝐢𝐧)
Waktu yang diperlukan bola untuk menempuh jarak horizontal 𝑑 adalah
∆𝑡 =𝑑
𝑣0 cos 𝜃 ⋯ (2) … (𝟏 𝐏𝐨𝐢𝐧)
Hubungan antara ℎ dengan waktu 𝑡 adalah
ℎ = 𝑣0𝑡 sin 𝜃 −1
2𝑔𝑡2 ⋯ (3) … (𝟏 𝐏𝐨𝐢𝐧)
Kecepatan bola arah vertikal tepat setelah keluar parit adalah
𝑣 = √𝑣02 sin2 𝜃 − 2𝑔ℎ… (𝟏 𝐏𝐨𝐢𝐧)
Hubungan antara waktu ∆𝑡 dengan kecepatan 𝑣 adalah
∆𝑡 =2𝑣
𝑔=2√𝑣02 sin2 𝜃 − 2𝑔ℎ
𝑔 ⋯ (4) … (𝟏 𝐏𝐨𝐢𝐧)
b. Langkah pengerjaan sub-soal yang ditampilkan disini didasarkan kepada 4
persamaan yang sudah kita temukan di sub-soal a). Gabung persamaan (1) dan
(2), dengan menghilangkan faktor 𝑣0 cos 𝜃, maka didapat
2𝑠
2𝑡 + ∆𝑡=𝑑
∆𝑡
𝑠 =𝑑
2(1 +
2𝑡
∆𝑡)… (𝟏 𝐏𝐨𝐢𝐧)
Selesaikan persamaan (3) untuk 𝑡, dan ambil solusi negatif, maka didapat
𝑡 =𝑣0 sin 𝜃 − √𝑣02 sin2 𝜃 − 2𝑔ℎ
𝑔=𝑣0 sin 𝜃
𝑔−∆𝑡
2
𝑣0 sin 𝜃 = 𝑔 (𝑡 +∆𝑡
2) ⋯ (5) … (𝟏 𝐏𝐨𝐢𝐧)
Persamaan (2) dan (5) dapat digabung untuk mencari nilai 𝑣0 dan 𝜃.
𝑣02 = 𝑣0
2 sin2 𝜃 + 𝑣02 cos2 𝜃 = 𝑔2 (𝑡 +
∆𝑡
2)2
+ (𝑑
∆𝑡)2
𝑣0 = √𝑔2 (𝑡 +∆𝑡
2)2
+ (𝑑
∆𝑡)2
…(𝟏 𝐏𝐨𝐢𝐧)
tan 𝜃 =𝑣0 sin 𝜃
𝑣0 cos𝜃=𝑔∆𝑡 (𝑡 +
∆𝑡2)
𝑑… (𝟏 𝐏𝐨𝐢𝐧)
Halaman 5 dari 28
Kontes Terbuka
Olimpiade Fisika
Komunitas Olimpiade Fisika Indonesia (KOFI)
@KTOFIndonesia
KTO Fisika
KTOF I Oktober 2018
Persamaan (5) dan (3) dapat digunakan untuk mencari nilai ℎ.
ℎ = 𝑔𝑡 (𝑡 +∆𝑡
2) −
1
2𝑔𝑡2 =
𝑔𝑡
2(𝑡 + ∆𝑡)… (𝟏 𝐏𝐨𝐢𝐧)
(Yuwanza Ramadhan)
2. (18 Poin) Di dalam suatu ruangan bebas gesekan udara terdapat medan gravitasi
bumi sebesar 𝑔 yang arahnya ke bawah. Terdapat sebuah tongkat bermassa 𝑀 dan
panjang 𝐿 di dalam ruangan ini. Kedua ujung tongkat ini diikat dengan tali kemudian
tali diikatkan ke langit-langit sedemikian hingga tongkat berada dalam kondisi
horizontal dan tongkat diam. Kemudian 2 buah bola kecil (dapat dianggap benda titik)
menumbuk ujung-ujung tongkat secara tegak lurus tongkat dan kedua bola ini pada
awalnya bergerak pada bidang horizontal dengan kelajuan yang sama nilainya yaitu
𝑣0. Kedua bola ini masing-masing bermassa 𝑚1 dan 𝑚2. Sesaat setelah menumbuk
tongkat, kedua bola ini menempel pada kedua ujung tongkat. Asumsikan 𝑚1 > 𝑚2
Tali yang digunakan untuk menggantung tongkat tidak bermassa. Di sini terdapat dua
buah percobaan. Bagian (a) akan membahas bagaimana keadaan sistem pada
percobaan pertama sedangkan bagian (b), (c) dan (d) akan membahas bagaimana
keadaan sistem pada percobaan kedua.
Percobaan Pertama
a. (5 Poin) Jika kedua bola yang menumbuk tongkat pada awalnya memiliki arah
kecepatan yang sama dengan kelajuan yang sama pula yaitu 𝑣0, tentukan
kecepatan pusat massa sistem dan kecepatan sudut tongkat sessat setelah
tumbukan!
𝑔
𝐿
𝑀 𝑥
𝑦
𝑧
Halaman 6 dari 28
Kontes Terbuka
Olimpiade Fisika
Komunitas Olimpiade Fisika Indonesia (KOFI)
@KTOFIndonesia
KTO Fisika
KTOF I Oktober 2018
Percobaan Kedua
b. (5 Poin) Sekarang kedua bola menumbuk tongkat dari arah yang berlawanan,
tentukan kecepatan pusat massa sistem dan kecepatan sudut tongkat setelah
tumbukan!
c. (3 Poin) Untuk kasus pada bagian khusus dimana 𝑚1 = 𝑚2 = 𝑚, berapakah
ketinggian maksimum yang dicapai kedua bola diukur dari ketinggian dimana
tumbukan terjadi! Untuk soal selanjutnya gunakan juga 𝑚1 = 𝑚2 = 𝑚.
d. (5 Poin) Sistem ini kemudian berosilasi, berpakah periode osilasi dari sistem bola
dan tongkat ini untuk simpangan yang kecil?
Solusi :
a. (5 Poin) Pada kondisi sesaat setelah tumbukan, tali masih vertikal sehingga tidak
ada gaya eksternal pada bidang horizontal yang mengakibatkan pula tidak ada
torsi eksternal pada arah ini pula. Akibatnya momentum linear sistem ini dan
momentum angular pada kondisi sessat sebelum dan sesudah tumbukan akan
kekal.
𝑧
𝑥
𝑣0 𝑣0
𝑚1 𝑚2
𝑧
𝑥
𝑣0
𝑣0
𝑚1
𝑚2
Halaman 7 dari 28
Kontes Terbuka
Olimpiade Fisika
Komunitas Olimpiade Fisika Indonesia (KOFI)
@KTOFIndonesia
KTO Fisika
KTOF I Oktober 2018
Misalkan jarak pusat massa sistem ini relatif 𝑚1 dan 𝑚2 masing-masing adalah 𝐿1
dan 𝐿2. Kecepatan pusat massa dan kecepatan sudut sistem setelah tumbukan
adalah 𝑣pm dan 𝜔.
Kekekalan momentum linear (konservasi momentum linear)
𝑝i = 𝑝f
𝑚1𝑣0�̂� + 𝑚2𝑣0�̂� = (𝑚1 +𝑚2 +𝑀)𝑣pm
𝑣pm =(𝑚1 +𝑚2)𝑣0𝑚1 +𝑚2 +𝑀
�̂� ⟹ |𝑣pm| = 𝑣pm =(𝑚1 +𝑚2)𝑣0𝑚1 +𝑚2 +𝑀
…(𝟏 𝐏𝐨𝐢𝐧)
Catatan : indeks i dan f maksudnya adalah initial (awal) dan final (akhir)
Kekekalan momentum angular (konservasi momentum angular) relatif pusat
massa sistem. Mengapa kita tinjau relatif pusat massa sistem? Sebenarnya
momentum angular ini kekal relatif semua titik yang bisa dijadikan poros, namun
dengan meninjau relatif pusat massa sistem kita akan dimudahkan karena tidak
perlu meninjau kontribusi momentum angular dari pusat massa sistem.
�⃗⃗�i = �⃗⃗�f
𝑚1𝑣0𝐿1𝑗̂ − 𝑚2𝑣0𝐿2𝑗̂ = 𝐼pm�⃗⃗⃗� … (𝟏 𝐏𝐨𝐢𝐧)
Berikutnya kita hitung 𝐿1 dan 𝐿2. Dari teorema pusat massa akan kita peroleh
𝐿1 =𝑚1(0) +𝑚2𝐿
𝑚1 +𝑚2⟹ 𝐿1 =
𝑚2𝐿
𝑚1 +𝑚2…(𝟎, 𝟓 𝐏𝐨𝐢𝐧)
𝐿2 =𝑚1𝐿 +𝑚2(0)
𝑚1 +𝑚2⟹ 𝐿2 =
𝑚1𝐿
𝑚1 +𝑚2…(𝟎, 𝟓 𝐏𝐨𝐢𝐧)
Momen inersia sistem adalah momen inersia 𝑚1 dan 𝑚2 relatif pusat massa
sistem ditambah momen inersia tongkat relatif pusat massa sistem pula (untuk
mencari momen inersia tonkat relatif pusat massa sistem gunakan teorema
sumbu sejajar)
𝑧
𝑥
𝜔 𝜔
𝑚1 𝑚2 𝑣pm
𝐿1 𝐿2
𝑀
Halaman 8 dari 28
Kontes Terbuka
Olimpiade Fisika
Komunitas Olimpiade Fisika Indonesia (KOFI)
@KTOFIndonesia
KTO Fisika
KTOF I Oktober 2018
𝐼pm = 𝑚1𝐿12 +𝑚2𝐿2
2 +1
12𝑀𝐿2 +𝑀(
𝐿2 − 𝐿12
)2
𝐼pm =𝑚1𝑚2
(𝑚1 +𝑚2)𝐿2 +
1
12𝑀𝐿2 +
1
4𝑀 (
𝑚1 −𝑚2
𝑚1 +𝑚2)2
𝐿2
Kita bisa sederhanakan menjadi
𝐼pm =3𝑚1𝑚2(𝑚1 +𝑚2) + 𝑀[𝑚1
2 +𝑚22 −𝑚1𝑚2]
3(𝑚1 +𝑚2)2𝐿2…(𝟏 𝐏𝐨𝐢𝐧)
Jika kita subtitusi kembali hasil ini ke persamaan (2) akan kita peroleh bahwa
�⃗⃗⃗� = 0… (𝟏 𝐏𝐨𝐢𝐧), artinya sistem tidak berotasi setelah tumbukan.
b. (5 Poin) Seperti sebelumnya
Konservasi momentum linear
𝑝i = 𝑝f
𝑚1𝑣0�̂� − 𝑚2𝑣0�̂� = (𝑚1 +𝑚2 +𝑀)𝑣pm
(𝑚1 −𝑚2)𝑣0�̂� = (𝑚1 +𝑚2 +𝑀)𝑣pm
𝑣pm =(𝑚1 −𝑚2)𝑣0𝑚1 +𝑚2 +𝑀
�̂�
dan besarnya adalah
|𝑣pm| = 𝑣pm =(𝑚1 −𝑚2)𝑣0𝑚1 +𝑚2 +𝑀
…(𝟐 𝐏𝐨𝐢𝐧)
Konservasi momentum angular
�⃗⃗�i = �⃗⃗�f
𝑚1𝑣0𝐿1𝑗̂ + 𝑚2𝑣0𝐿2𝑗̂ = 𝐼pm�⃗⃗⃗�
𝑚1𝑣0 (𝑚2𝐿
𝑚1 +𝑚2) 𝑗̂ + 𝑚2𝑣0 (
𝑚1𝐿
𝑚1 +𝑚2) 𝑗̂
=3𝑚1𝑚2(𝑚1 +𝑚2) + 𝑀[𝑚1
2 +𝑚22 −𝑚1𝑚2]
3(𝑚1 +𝑚2)2𝐿2�⃗⃗⃗�
2𝑚1𝑚2𝑣0𝐿
𝑚1 +𝑚2𝑗̂ =
3𝑚1𝑚2(𝑚1 +𝑚2) + 𝑀[𝑚12 +𝑚2
2 −𝑚1𝑚2]
3(𝑚1 +𝑚2)2𝐿2�⃗⃗⃗�
�⃗⃗⃗� =6𝑚1𝑚2(𝑚1 +𝑚2)𝑣0
3𝑚1𝑚2(𝑚1 +𝑚2)𝐿 +𝑀[𝑚12 +𝑚22 −𝑚1𝑚2]𝐿
𝑗̂
Dimana besarnya adalah
|�⃗⃗⃗�| = 𝜔 =6𝑚1𝑚2(𝑚1 +𝑚2)𝑣0
3𝑚1𝑚2(𝑚1 +𝑚2)𝐿 +𝑀[𝑚12 +𝑚22 −𝑚1𝑚2]𝐿
… (𝟑 𝐏𝐨𝐢𝐧)
Halaman 9 dari 28
Kontes Terbuka
Olimpiade Fisika
Komunitas Olimpiade Fisika Indonesia (KOFI)
@KTOFIndonesia
KTO Fisika
KTOF I Oktober 2018
c. (3 Poin) Untuk kasus khusus dimana 𝑚1 = 𝑚2 = 𝑚 akan kita dapatkan
𝜔 =12𝑚𝑣0
6𝑚𝐿 + 𝑀𝐿… (𝟎, 𝟓 𝐏𝐨𝐢𝐧) dan 𝐼pm =
6𝑚 +𝑀
12𝐿2…(𝟎, 𝟓 𝐏𝐨𝐢𝐧)
Setelah tumbukan, sistem ini selama pergerakannya tidak menerima kerja dari
gaya nonkonservatif sehingga energi mekanik totalnya konstan. Misalkan
kenaikan pusat massa sistem maksimum sistem adalah ℎ. Saat mencapai
kenaikan maksimum ini, sistem diam.
Hukum kekekalan energi mekanik (konservasi energi mekanik)
𝐸i = 𝐸f
1
2𝐼pm𝜔
2 = (2𝑚 +𝑀)𝑔ℎ
1
2(6𝑚 +𝑀
12𝐿2) (
12𝑚𝑣06𝑚𝐿 +𝑀𝐿
)2
= (2𝑚 +𝑀)𝑔ℎ
6𝑚2𝑣02
6𝑚 +𝑀= (2𝑚 +𝑀)𝑔ℎ ⟹ ℎ =
6𝑚2𝑣02
(6𝑚 +𝑀)(2𝑚 +𝑀)𝑔(𝟐 𝐏𝐨𝐢𝐧)
d. (5 Poin) Kita tinjau kondisi sistem saat tongkat tersimpang sejauh 𝜃 dari posisi
kesetimbangannya. Pada saat ini pula, misalkan tali tersimpang sejauh 𝜙 dari
posisi vertikalnya, maka hubungan keduanya dengan menggunakan pendekatan
simpangan yang kecil adalah
𝐿
2𝜃 = 𝐻𝜙 ⟹ 𝜙 =
𝐿
2𝐻𝜃… (𝟏 𝐏𝐨𝐢𝐧)
Proyeksi gaya tegangan tali (𝑇0) pada bidang horizontal memberikan torsi
pemulih pada sistem yang besarnya adalah (menggunakan pendekatan
simpangan yang kecil)
𝜏p = 2(𝑇0𝐿
2𝜙) ⟹ 𝜏p = 𝑇0𝐿𝜙… (𝟎, 𝟓 𝐏𝐨𝐢𝐧)
Karena simpangan yang kecil pula, pada arah vertikal kita bisa asumsikan
percepatan sistem sama dengan nol sehingga
2𝑇0 = (2𝑚 +𝑀)𝑔 ⟹ 𝑇0 =1
2(2𝑚 +𝑀)𝑔… (𝟎, 𝟓 𝐏𝐨𝐢𝐧)
Sehingga torsi permulih sistem dapat kita tulis ulang menjadi
𝜏p =1
2(2𝑚 +𝑀)𝑔𝐿
𝐿
2𝐻𝜃 ⟹ 𝜏p =
(2𝑚 +𝑀)𝑔𝐿2
4𝐻𝜃… (𝟏 𝐏𝐨𝐢𝐧)
Halaman 10 dari 28
Kontes Terbuka
Olimpiade Fisika
Komunitas Olimpiade Fisika Indonesia (KOFI)
@KTOFIndonesia
KTO Fisika
KTOF I Oktober 2018
Persamaan gerak sistem akan menjadi
∑𝜏 = −𝜏p = 𝐼pm�̈�
−(2𝑚 +𝑀)𝑔𝐿2
4𝐻𝜃 =
6𝑚 +𝑀
12𝐿2�̈�
�̈� +3(2𝑚 +𝑀)𝑔
(6𝑚 +𝑀)𝐻𝜃 = 0… (𝟏 𝐏𝐨𝐢𝐧)
Persamaan terakhir ini analog dengan persamaan gerak harmonik sederhana
yaitu �̈� + 𝜔2𝜃 = 0 sehingga kecepatan atau frekuensi sudut osilasi sistem adalah
𝜔 = √3(2𝑚 +𝑀)𝑔
(6𝑚 +𝑀)𝐻…(𝟎, 𝟓 𝐏𝐨𝐢𝐧)
karena 𝜔 =2𝜋
𝑇 atau 𝑇 =
2𝜋
𝜔,maka periode osilasi sistem ini adalah
𝑇 = 2𝜋√(6𝑚 +𝑀)𝐻
3(2𝑚 +𝑀)𝑔… (𝟎, 𝟓 𝐏𝐨𝐢𝐧)
(Ahmad Basyir Najwan)
3. (13 Poin) Soal ini akan meninjau sebuah bidang yang memiliki koefisien gesek 𝜇 dan
koefisien restitusi 𝑒, dan pengaruhnya kepada benda yang menabraknya. Untuk
seterusnya, anggap bendanya adalah benda titik, dan nilai 𝜇 tidak terlalu besar agar
selama proses tumbukan, benda masih bisa slip terhadap bidang. Sebuah benda
menabrak bidang ini dengan kecepatan 𝑣𝑦 tegak lurus bidang, dan 𝑣𝑥 paralel bidang,
sesaat sebelum menabrak bidang.
a. (3 Poin) Tentukan kecepatan benda tepat setelah tumbukan, arah tegak lurus dan
paralel bidang, dinyatakan dalam 𝑣𝑥 , 𝑣𝑦 , 𝜇, dan 𝑒!
𝑚 𝑣𝑥
𝑣𝑦
𝑣𝑦′
𝑣𝑥′
𝑚
𝜇, 𝑒
Halaman 11 dari 28
Kontes Terbuka
Olimpiade Fisika
Komunitas Olimpiade Fisika Indonesia (KOFI)
@KTOFIndonesia
KTO Fisika
KTOF I Oktober 2018
Untuk sub-soal b), ada sebuah benda bermassa 𝑚 diberi kecepatan awal 𝑣0 paralel
bidang, dengan posisi awalnya di ketinggian ℎ diatas bidang ini. Medan gravitasi
bekerja ke arah tegak lurus bidang sebesar 𝑔.
b. (4 Poin) Tentukan kecepatan benda tepat setelah tumbukan ke-1, 2, dan 3, lalu
perhatikan pola yang terlihat di ketiga hasil itu, dan generalisir pola tersebut
untuk mendapatkan kecepatan benda tepat setelah tumbukan ke-𝑛.
Untuk sub-soal c), sekarang bidangnya ada dua, kedua bidang paralel satu sama lain,
dan permukaan kasarnya saling berhadapan. Sebuah benda bermassa 𝑚 yang
awalnya menyentuh salah satu bidang, diberi kecepatan awal 𝑣0 yang orientasinya
sebesar 𝜃 terhadap bidang tersebut, diarahkan menuju bidang yang lain. Abaikan
gravitasi pada kasus ini.
c. (4 Poin) Tentukan kecepatan benda tepat setelah tumbukan ke-1, 2, dan 3, lalu
perhatikan pola yang terlihat di ketiga hasil itu, dan generalisir pola tersebut
untuk mendapatkan kecepatan benda tepat setelah tumbukan ke-𝑛.
d. (2 Poin) Berdasarkan hasil b) dan c), tentukan kecepatan benda sesaat setelah
tumbukan ke-𝑛, dimana 𝑛 → ∞, untuk kedua kasus diatas.
Solusi :
a. Persamaan impuls gaya normal dan gaya gesek yang bekerja pada benda adalah
𝑁 𝑑𝑡 = 𝑚(𝑣𝑦′ + 𝑣𝑦) … (𝟎, 𝟕𝟓 𝐏𝐨𝐢𝐧)
−𝜇𝑁 𝑑𝑡 = 𝑚(𝑣𝑥′ − 𝑣𝑥) … (𝟎, 𝟕𝟓 𝐏𝐨𝐢𝐧)
𝜇, 𝑒
ℎ
𝑣0 𝑔 𝑚
𝜇, 𝑒
𝜇, 𝑒
𝜃
𝑣0
𝑚
Halaman 12 dari 28
Kontes Terbuka
Olimpiade Fisika
Komunitas Olimpiade Fisika Indonesia (KOFI)
@KTOFIndonesia
KTO Fisika
KTOF I Oktober 2018
Hubungan 𝑣𝑦′ dan 𝑣𝑦 adalah
𝑣𝑦′ = 𝑒𝑣𝑦 …(𝟎, 𝟓 𝐏𝐨𝐢𝐧)
Selesaikan ketiga persamaan diatas untuk 𝑣𝑥′ dan 𝑣𝑦
′ , maka didapat
𝑣𝑥′ = 𝑣𝑥 − 𝜇(1 + 𝑒)𝑣𝑦…(𝟎, 𝟓 𝐏𝐨𝐢𝐧)
𝑣𝑦′ = 𝑒𝑣𝑦 …(𝟎, 𝟓 𝐏𝐨𝐢𝐧)
Hasil ini akan berguna untuk mempermudah pengerjaan sub-soal berikutnya.
b. Analisis setiap tumbukan:
1) Tumbukan pertama. Kecepatan tepat sebelum tumbukan
𝑣𝑥0 = 𝑣0
𝑣𝑦0 = √2𝑔ℎ
Kecepatan tepat setelah tumbukan
𝑣𝑥1 = 𝑣0 − 𝜇(1 + 𝑒)√2𝑔ℎ
𝑣𝑦1 = 𝑒√2𝑔ℎ
2) Tumbukan kedua. Kecepatan tepat sebelum tumbukan
𝑣𝑥1 = 𝑣0 − 𝜇(1 + 𝑒)√2𝑔ℎ
𝑣𝑦1 = 𝑒√2𝑔ℎ
Kecepatan tepat setelah tumbukan
𝑣𝑥2 = 𝑣0 − 𝜇(1 + 𝑒)√2𝑔ℎ(1 + 𝑒)
𝑣𝑦2 = 𝑒2√2𝑔ℎ
3) Tumbukan ketiga. Kecepatan tepat sebelum tumbukan
𝑣𝑥2 = 𝑣0 − 𝜇(1 + 𝑒)√2𝑔ℎ(1 + 𝑒)
𝑣𝑦2 = 𝑒2√2𝑔ℎ
Kecepatan tepat setelah tumbukan
𝑣𝑥3 = 𝑣0 − 𝜇(1 + 𝑒)√2𝑔ℎ(1 + 𝑒 + 𝑒2)
𝑣𝑦3 = 𝑒3√2𝑔ℎ
Memberikan penurunan pola yang sesuai untuk 𝒗𝒙 (1 Poin)
Memberikan penurunan pola yang sesuai untuk 𝒗𝒚 (1 Poin)
Berdasarkan pola yang terlihat, dapat disimpulkan bahwa
Halaman 13 dari 28
Kontes Terbuka
Olimpiade Fisika
Komunitas Olimpiade Fisika Indonesia (KOFI)
@KTOFIndonesia
KTO Fisika
KTOF I Oktober 2018
𝑣𝑥𝑛 = 𝑣0 − 𝜇(1 + 𝑒)√2𝑔ℎ(1 + 𝑒 + 𝑒2 +⋯+ 𝑒𝑛−1)
= 𝑣0 − 𝜇(1 + 𝑒)1 − 𝑒𝑛
1 − 𝑒√2𝑔ℎ … (𝟏, 𝟓 𝐏𝐨𝐢𝐧)
𝑣𝑦𝑛 = 𝑒𝑛√2𝑔ℎ … (𝟎, 𝟓 𝐏𝐨𝐢𝐧)
c. Analisis setiap tumbukan:
1) Tumbukan pertama. Kecepatan tepat sebelum tumbukan
𝑣𝑥0 = 𝑣0cos (𝜃)
𝑣𝑦0 = 𝑣0sin (𝜃)
Kecepatan tepat setelah tumbukan
𝑣𝑥1 = 𝑣0cos (𝜃) − 𝜇(1 + 𝑒)𝑣0sin (𝜃)
𝑣𝑦1 = 𝑒𝑣0sin (𝜃)
2) Tumbukan kedua. Kecepatan tepat sebelum tumbukan
𝑣𝑥1 = 𝑣0cos (𝜃) − 𝜇(1 + 𝑒)𝑣0sin (𝜃)
𝑣𝑦1 = 𝑒𝑣0sin (𝜃)
Kecepatan tepat setelah tumbukan
𝑣𝑥2 = 𝑣0cos (𝜃) − 𝜇(1 + 𝑒)𝑣0sin (𝜃)(1 + 𝑒)
𝑣𝑦2 = 𝑒2𝑣0sin (𝜃)
3) Tumbukan ketiga. Kecepatan tepat sebelum tumbukan
𝑣𝑥2 = 𝑣0cos (𝜃) − 𝜇(1 + 𝑒)𝑣0sin (𝜃)(1 + 𝑒)
𝑣𝑦2 = 𝑒2𝑣0sin (𝜃)
Kecepatan tepat setelah tumbukan
𝑣𝑥3 = 𝑣0cos (𝜃) − 𝜇(1 + 𝑒)𝑣0sin (𝜃)(1 + 𝑒 + 𝑒2)
𝑣𝑦3 = 𝑒3𝑣0sin (𝜃)
Memberikan penurunan pola yang sesuai untuk 𝒗𝒙 (1 Poin)
Memberikan penurunan pola yang sesuai untuk 𝒗𝒚 (1 Poin)
Berdasarkan pola yang terlihat, dapat disimpulkan bahwa
𝑣𝑥𝑛 = 𝑣0cos (𝜃) − 𝜇(1 + 𝑒)𝑣0sin (𝜃)(1 + 𝑒 + 𝑒2 +⋯+ 𝑒𝑛−1)
= 𝑣0cos (𝜃) − 𝜇(1 + 𝑒)1 − 𝑒𝑛
1 − 𝑒𝑣0sin (𝜃) … (𝟏, 𝟓 𝐏𝐨𝐢𝐧)
𝑣𝑦𝑛 = 𝑒𝑛𝑣0 sin(𝜃) … (𝟎, 𝟓 𝐏𝐨𝐢𝐧)
d. (2 Poin) Karena 𝑒 < 1, maka ketika 𝑛 → ∞, 𝑒𝑛 → 0. Sehingga
Halaman 14 dari 28
Kontes Terbuka
Olimpiade Fisika
Komunitas Olimpiade Fisika Indonesia (KOFI)
@KTOFIndonesia
KTO Fisika
KTOF I Oktober 2018
Kasus sub-soal b):
𝑣𝑥∞ = 𝑣0 − 𝜇1 + 𝑒
1 − 𝑒√2𝑔ℎ… (𝟎, 𝟓 𝐏𝐨𝐢𝐧)
𝑣𝑦∞ = 0… (𝟎, 𝟓 𝐏𝐨𝐢𝐧)
Kasus sub-soal c):
𝑣𝑥∞ = 𝑣0 (cos (𝜃) − 𝜇1 + 𝑒
1 − 𝑒sin (𝜃))… (𝟎, 𝟓 𝐏𝐨𝐢𝐧)
𝑣𝑦∞ = 0… (𝟎, 𝟓 𝐏𝐨𝐢𝐧)
(Yuwanza Ramadhan)
4. (12 Poin) Tiga benda, masing-masing bermassa 3𝑚, 2𝑚, dan 2𝑚 dihubungkan dengan
tali sehingga membentuk segitiga sama kaki dengan ketiga massa berada di titik sudut
segitiga tersebut. Panjang alas dan sisi miring segitiga ini adalah 𝑎 dan 𝑏. Sistem ini
berputar secara bebas (tanpa pengaruh dari luar sistem) dengan kecepatan sudut 𝜔.
Anggap sistem ini diletakkan di atas bidang licin, sehingga tidak ada pengaruh
gravitasi kepada sistem ini.
a. (2 Poin) Tentukan posisi pusat massa sistem, diukur dari posisi massa 3𝑚.
b. (3 Poin) Tentukan besar momentum anguler sistem terhadap pusat massanya.
c. (7 Poin) Selama berputar, ketiga tali akan memberikan gaya kepada ketiga benda
tersebut. Tentukan besar gaya yang dikerjakan masing-masing tali! (Hati-hati! Jika
anda menghasilkan persamaan yang lebih banyak daripada variabel yang
diketahui, pastikan bahwa solusi yang anda dapatkan konsisten untuk semua
persamaan. Jika tidak, maka sudah pasti tidak ada solusi untuk semua persamaan
tersebut.)
3𝑚
2𝑚 2𝑚
𝜔 𝜔
𝜔
𝑎
𝑏 𝑏
Halaman 15 dari 28
Kontes Terbuka
Olimpiade Fisika
Komunitas Olimpiade Fisika Indonesia (KOFI)
@KTOFIndonesia
KTO Fisika
KTOF I Oktober 2018
Solusi :
a. (2 Poin) Perhatikan gambar di bawah ini!
Posisi pusat massa sistem akan berada di garis tinggi segitiga, karena sistem ini
simetris terhadap garis tingginya. Jika posisi massa 3𝑚 dijadikan 𝑧 = 0, maka
posisi pusat massa sistem adalah
𝑧𝑝𝑚 =2𝑚 ∙ √𝑏2 −
𝑎2
4 + 2𝑚 ∙√𝑏2 −
𝑎2
42𝑚 + 2𝑚 + 3𝑚
=4
7√𝑏2 −
𝑎2
4… (𝟐 𝐏𝐨𝐢𝐧)
b. (3 Poin) Jarak dari massa 2𝑚 ke pusat massa adalah
𝑠 = √𝑎2
4+ (√𝑏2 −
𝑎2
4− 𝑧𝑝𝑚)
2
=1
7√10𝑎2 + 9𝑏2 …(𝟏 𝐏𝐨𝐢𝐧)
Momen inersia sistem jika sumbu putarnya tegak lurus bidang melewati pusat
massa sistem adalah
𝐼𝑝𝑚 = 3𝑚 ∙ 𝑧𝑝𝑚2 + 2𝑚 ∙ 𝑠2 + 2𝑚 ∙ 𝑠2 =
4
7𝑚(3𝑏2 + 𝑎2)… (𝟏 𝐏𝐨𝐢𝐧)
Sehingga, momentum anguler sistem terhadap pusat massanya adalah
𝐿 = 𝐼𝑝𝑚𝜔 =4𝑚𝜔
7(3𝑏2 + 𝑎2) … (𝟏 𝐏𝐨𝐢𝐧)
c. (7 Poin) Perhatikan diagram gaya pada massa 3𝑚 dan 2𝑚 berikut!
3𝑚
2𝑚 2𝑚
𝜃2
𝜃1
𝜃 𝜃
𝜃2 𝜃1
𝑧pm
Halaman 16 dari 28
Kontes Terbuka
Olimpiade Fisika
Komunitas Olimpiade Fisika Indonesia (KOFI)
@KTOFIndonesia
KTO Fisika
KTOF I Oktober 2018
Persamaan gaya yang bekerja kepada setiap massa adalah
2𝑇1 cos𝜃 = 3𝑚𝜔2𝑧𝑝𝑚 ⋯ (1) … (𝟎, 𝟓 𝐏𝐨𝐢𝐧)
𝑇1 cos 𝜃2 + 𝑇2 cos 𝜃1 = 2𝑚𝜔2𝑠 ⋯ (2)… (𝟎, 𝟓 𝐏𝐨𝐢𝐧)
𝑇1 sin 𝜃2 − 𝑇2 sin 𝜃1 = 0 ⋯ (3)… (𝟎, 𝟓 𝐏𝐨𝐢𝐧)
Ada 2 variabel yang tersedia, sedangkan kita memiliki 3 persamaan. Kita harus
mengkonfirmasi bahwa tetap ada solusi untuk setiap variabel yang konsisten
dengan ketiga persamaan ini. Dari persamaan (1), maka didapat
𝑇1 =3𝑚𝜔2𝑧𝑝𝑚2 cos𝜃
=6𝑚𝜔2𝑏
7… (𝟏 𝐏𝐨𝐢𝐧)
Gunakan persamaan (3) untuk mencari 𝑇2 dinyatakan dalam 𝑇1, lalu disubstitusi
ke persamaan (2), maka didapat
𝑇1 (cos𝜃2 +sin 𝜃2sin 𝜃1
cos 𝜃1) = 2𝑚𝜔2𝑠
𝑇1sin 𝜃1
sin(𝜃1 + 𝜃2) = 2𝑚𝜔2𝑠
𝑇1𝑠
√𝑏2 −𝑎2
4 − 𝑧𝑝𝑚
√𝑏2 −𝑎2
4𝑏
= 2𝑚𝜔2𝑠
𝑇17
3𝑏= 2𝑚𝜔2
2𝑚𝜔2 = 2𝑚𝜔2…(𝟏 𝐏𝐨𝐢𝐧)
Dari analisis diatas, terbukti bahwa persamaan (2) dan (3) sebenarnya tidak
independen, sehingga kita bisa memilih untuk mencari 𝑇2 dari persamaan (2)
atau (3), dan hasilnya tidak akan berbeda. Kita akan gunakan persamaan (3)
untuk mencari 𝑇2.
2𝑚
𝑇2
𝑠 𝜔
𝑇1
𝜃2
𝜃1
3𝑚
𝜃 𝜃
𝑧pm 𝑇1 𝑇1
𝜔
Halaman 17 dari 28
Kontes Terbuka
Olimpiade Fisika
Komunitas Olimpiade Fisika Indonesia (KOFI)
@KTOFIndonesia
KTO Fisika
KTOF I Oktober 2018
𝑇2 = 𝑇1sin 𝜃2sin 𝜃1
…(𝟎, 𝟓 𝐏𝐨𝐢𝐧)
Kita dapat mencari sin 𝜃2 dengan menggunakan aturan sinus.
sin 𝜃
𝑠=sin 𝜃2𝑧𝑝𝑚
sin 𝜃2 = sin 𝜃𝑧𝑝𝑚𝑠… (𝟏 𝐏𝐨𝐢𝐧)
Sehingga,
𝑇2 = 𝑇1sin 𝜃 ∙
𝑧𝑝𝑚𝑠
(
√𝑏2 −
𝑎2
4 − 𝑧𝑝𝑚
𝑠
)
= 𝑇12𝑎
3𝑏⟹ 𝑇2 =
4𝑚𝜔2𝑎
7… (𝟐 𝐏𝐨𝐢𝐧)
(Yuwanza Ramadhan)
5. (17 Poin) Suatu batang bermassa 𝑚 dan memiliki panjang 𝑑 berada pada suatu bidang
vertikal dimana ujung atasnya dipasang pada suatu poros bebas gesekan. Batang ini
pada awalnya ditahan untuk tetap diam. Kemudian suatu piringan dengan jari-jari 𝑅
dan massa 𝑀 menumbuk batang tepat di ujung bawahnya secara horizontal. Piringan
ini pada awalnya bergerak dengan kelajuan 𝑣0 dan berotasi dengan kecepatan sudut
𝜔0 terhadap pusat massanya. Setelah tumbukan, pusat massa piringan menyatu
dengan ujung bawah batang sehingga piringan berhenti melakukan gerak translasi.
Akan tetapi, karena ujung bawah batang yang berhimpit dengan pusat massa piringan
dapat dianggap sebagai poros bebas gesekan, piringan akan tetap berotasi setelah
tumbukan.
𝜔0
𝑣0 𝑅
𝑀
𝑑
poros atas
penahan
𝑔
𝑑
𝜔1 =?
𝑅 𝑚
𝑀
penahan
Halaman 18 dari 28
Kontes Terbuka
Olimpiade Fisika
Komunitas Olimpiade Fisika Indonesia (KOFI)
@KTOFIndonesia
KTO Fisika
KTOF I Oktober 2018
a. (2 Poin) Besaran apakah yang kekal selama proses tumbukan antara piringan dan
batang yang tidak dapat bergerak tersebut?
b. (2 Poin) Berapakah kecepatan sudut piringan setelah tumbukan?
c. (1 Poin) Penahan pada batang kemudian dilepaskan, apakah dia akan bergerak?
d. (3 Poin) Suatu ketika, piringan tersentak sehingga dia
berhenti berotasi terhadap pusat massanya dan batang
mulai bergerak bersama piringan. Tentukan besar
kecepatan sudut batang dan piringan saat ini!
e. (5 Poin) Batang dan piringan ini kemudian berosilasi
karena kecepatan sudut awal piringan cukup kecil,
tentukan kecepatan sudut osilasi sistem!
f. (4 Poin) Berapa sudut maksimum yang dibentuk oleh batang dan garis vertikal!
Solusi :
a. (2 Poin) Besaran yang kekal adalah momentum angular piringan relatif terhadap
pusat massanya (1 Poin) karena pada kerangka ini tidak ada torsi eksternal yang
bekerja pada piringan (1 Poin).
b. (2 Poin) Dari konservasi momentum angular akan kita peroleh
𝐿i = 𝐿f…(𝟏 𝐏𝐨𝐢𝐧)
Perhatikan bahwa momentum angular piringan kekal dan tidak ada tambahan
pada momen inersia piringan saat sudah menyatu dengan batang sehingga
kecepatan sudutnya tetap
𝜔1 = 𝜔0 …(𝟏 𝐏𝐨𝐢𝐧)
c. (1 Poin) Saat penahan dilepas, batang belum akan bergerak karena piringan sudah
seimbang dan tidak terjadi perubahan pada poros rotasinya. Piringan akan tetap
berotasi dengan kecepatan sudut 𝜔0 (𝟏 𝐏𝐨𝐢𝐧).
d. (3 Poin) Jika batang dan tongkat kita tinjau menjadi suatu kesatuan sistem, maka
gaya luar hanya akan berasal dari poros rotasi atas. Maka jika kita tinjau
momentum angular sistem relatif poros atas ini kan kekal.
Sistem ini seperti bandul fisis dengan momen inersia terhadap poros nya adalah
𝐼sis =3𝑚(𝑅2 + 2𝑑2) +𝑀𝑑2
6… (𝟏 𝐏𝐨𝐢𝐧)
𝜔2 =?
𝑑
𝑅 𝑚
𝑀
Halaman 19 dari 28
Kontes Terbuka
Olimpiade Fisika
Komunitas Olimpiade Fisika Indonesia (KOFI)
@KTOFIndonesia
KTO Fisika
KTOF I Oktober 2018
Misalkan kecepatan sudut awal sistem setelah piringan tersentak dan bergerak
bersama batang adalah 𝜔2.
Konservasi momentum angular (relatif poros atas)
𝐿i = 𝐿f…(𝟏 𝐏𝐨𝐢𝐧)
1
2𝑚𝑅2𝜔0 = (
3𝑚(𝑅2 + 2𝑑2) + 𝑀𝑑2
6)𝜔2
3𝑚𝑅2𝜔0 = (3𝑚(𝑅2 + 2𝑑2) + 𝑀𝑑2)𝜔2
𝜔2 =3𝑚𝑅2𝜔0
3𝑚(𝑅2 + 2𝑑2) + 𝑀𝑑2…(𝟏 𝐏𝐨𝐢𝐧)
e. (5 Poin) Posisi pusat massa sistem dari poros rotasi adalah
𝑟pm =𝑚(𝑑/2) +𝑀𝑑
𝑚+𝑀⟹ 𝑟pm =
𝑚 + 2𝑀
2𝑚+ 2𝑀𝑑…(𝟏 𝐏𝐨𝐢𝐧)
Tinjau kondisi saat sistem tersimpang sejauh 𝜃 dari posisi kesetimbangannya
Hukum II Newton untuk gerak rotasi sistem memberikan
∑𝜏 = 𝐼sis�̈�
−(𝑀 +𝑚)𝑔 sin 𝜃 𝑟pm = 𝐼sis�̈� … (𝟏 𝐏𝐨𝐢𝐧)
Untuk simpangan yang kecil berlaku sin 𝜃 ≈ 𝜃 sehingga
−(𝑀 +𝑚)𝑔𝜃𝑚 + 2𝑀
2𝑚 + 2𝑀𝑑 =
3𝑚(𝑅2 + 2𝑑2) +𝑀𝑑2
6�̈�
�̈� +3(𝑚 + 2𝑀)𝑔𝑑
3𝑚(𝑅2 + 2𝑑2) + 𝑀𝑑2𝜃 = 0… (𝟐 𝐏𝐨𝐢𝐧)
Persamaan di atas analog dengan persmaan gerak harmonik sederhana yang
berbentuk �̈� + 𝜔2𝜃 = 0, sehingga kecepatan sudut osilasi sistem adalah
𝜃
(𝑀 + 𝑚)𝑔
𝑟pm
�̈�
Halaman 20 dari 28
Kontes Terbuka
Olimpiade Fisika
Komunitas Olimpiade Fisika Indonesia (KOFI)
@KTOFIndonesia
KTO Fisika
KTOF I Oktober 2018
𝜔 = √3(𝑚 + 2𝑀)𝑔𝑑
3𝑚(𝑅2 + 2𝑑2) + 𝑀𝑑2…(𝟏 𝐏𝐨𝐢𝐧)
f. (4 Poin) Solusi umum persamaan gerak harmonik sederhana �̈� + 𝜔2𝜃 = 0 adalah
𝜃(𝑡) = 𝜃maks sin(𝜔𝑡 + 𝜙)… (𝟎, 𝟕𝟓 𝐏𝐨𝐢𝐧)
dan turunan pertamanya terhadap waktu adalah
�̇�(𝑡) = 𝜔𝜃maks cos(𝜔𝑡 + 𝜙)… (𝟎, 𝟕𝟓 𝐏𝐨𝐢𝐧)
Dengan 𝜃maks adalah sudut simpangan maksimum sistem dan 𝜙 adalah fase awal.
Kita definisikan saat awal adalah sesaat setelah piringan dan tongkat berotasi
bersama (setelah peristiwa sentakan). Maka saat awal (𝑡 = 0) sistem belum
tersimpang (𝜃(0) = 0) dan kecepatan sudutnya adalah �̇�(0) = 𝜔2 sehingga
𝜃(0) = 0 = 𝜃maks sin 𝜙 ⟹ 𝜙 = 0…(𝟎, 𝟕𝟓 𝐏𝐨𝐢𝐧)
Kemudian
�̇�(0) = 𝜔2 = 𝜔𝜃maks cos(0)
𝜔2 = 𝜔𝜃maks ⟹ 𝜃maks =𝜔2𝜔…(𝟎, 𝟕𝟓 𝐏𝐨𝐢𝐧)
Dengan mensubtitusi 𝜔2 dan 𝜔 akan kita peroleh simpangan sudut maksimum
sistem yaitu
𝜃maks =3𝑚𝑅2𝜔0
3𝑚(𝑅2 + 2𝑑2) + 𝑀𝑑2(√
3(𝑚 + 2𝑀)𝑔𝑑
3𝑚(𝑅2 + 2𝑑2) +𝑀𝑑2)
−1
𝜃maks =3𝑚𝑅2𝜔0
√3(𝑚 + 2𝑀)𝑔𝑑(3𝑚(𝑅2 + 2𝑑2) +𝑀𝑑2)… (𝟏 𝐏𝐨𝐢𝐧)
(Ahmad Basyir Najwan)
1. (12 Poin) Perhatikan sistem berikut!
𝑣t 𝑣r 𝑣
𝑏
𝑎
𝑚
O O
𝑎
𝑣
𝑚
Halaman 21 dari 28
Kontes Terbuka
Olimpiade Fisika
Komunitas Olimpiade Fisika Indonesia (KOFI)
@KTOFIndonesia
KTO Fisika
KTOF I Oktober 2018
Sebuah benda dengan massa 𝑚 dihubungkan ke tali dengan panjang tali 𝑏, dan tali
dihubungkan ke titik O. Massa 𝑚 dengan titik O berada di atas sebuah bidang licin.
Awalnya, benda ini berjarak 𝑎 dari titik O, dimana 𝑎 < 𝑏, sehingga awalnya tali masih
kendur, dan benda ini diberi kecepatan awal 𝑣, tegak lurus dengan garis yang
menghubungkan titik O dengan posisi awal benda. Setelah tali mulai menegang,
panjangnya akan bertambah sebesar ∆𝑥 sampai benda tidak memiliki kecepatan arah
radial tali. Proses pemanjangan tali ini dianggap berlangsung dengan sangat singkat,
dan ∆𝑥 dianggap jauh lebih kecil daripada 𝑏, sehingga selama proses ini, penurunan
kecepatan arah radial terhadap waktu dianggap konstan.
a. (3 Poin) Tentukan perubahan energi kinetik benda!
Hasil bagian (a) akan dicari dengan cara yang berbeda di sub soal berikutnya.
b. (4 Poin) Tentukan bentuk umum dari gaya yang dikerjakan tali kepada benda, lalu
gunakan substitusi yang diperlukan!
c. (5 Poin) Tentukan usaha yang dikerjakan gaya ini kepada benda, dari 𝑏 sampai
𝑏 + ∆𝑥!
Solusi :
a. (3 Poin) Energi kinetik awal benda adalah
𝐸𝑎𝑤𝑎𝑙 =1
2𝑚𝑣2 …(𝟎, 𝟓 𝐏𝐨𝐢𝐧)
Perhatikan gambar di bawah ini!
Momentum anguler benda terhadap titik O kekal, sehingga kecepatan tangensial
akhir benda (𝑣𝑡′) adalah
𝑎 ×𝑚𝑣 = (𝑏 + ∆𝑥) × 𝑚𝑣𝑡′
𝑎
𝑏 + Δ𝑥
𝑚
𝑣t
O
Halaman 22 dari 28
Kontes Terbuka
Olimpiade Fisika
Komunitas Olimpiade Fisika Indonesia (KOFI)
@KTOFIndonesia
KTO Fisika
KTOF I Oktober 2018
𝑣𝑡′ =
𝑣𝑎
𝑏 + ∆𝑥…(𝟎, 𝟓 𝐏𝐨𝐢𝐧)
Energi kinetik akhir benda adalah
𝐸𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 =1
2𝑚𝑣2 (
𝑎
𝑏 + ∆𝑥)2
…(𝟏 𝐏𝐨𝐢𝐧)
Sehingga,
∆𝐸 = 𝐸𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 − 𝐸𝑎𝑤𝑎𝑙 =1
2𝑚𝑣2 ((
𝑎
𝑏 + ∆𝑥)2
− 1)… (𝟏 𝐏𝐨𝐢𝐧)
b. (4 Poin) Gaya yang diberikan tali akan memberikan percepatan radial dan
tangensial pada benda, sehingga
𝐹 = 𝑚�̈� −𝑚𝑟�̇�2…(𝟏 𝐏𝐨𝐢𝐧)
Perubahan kecepatan arah radial terhadap waktu bernilai konstan, dan
momentum anguler benda terhadap titik O masih kekal, sehingga
�̈� = −𝑣𝑟∆𝑡= −
𝑣√𝑏2 − 𝑎2
𝑏∆𝑡… (𝟏 𝐏𝐨𝐢𝐧)
dan
𝑎 ×𝑚𝑣 = 𝑟 × 𝑚𝑟�̇�
�̇� =𝑣𝑎
𝑟2…(𝟏 𝐏𝐨𝐢𝐧)
Sehingga, bentuk akhir persamaan gayanya adalah
𝐹 = −𝑚𝑣√𝑏2 − 𝑎2
𝑏∆𝑡−𝑚𝑣2𝑎2
𝑟3…(𝟏 𝐏𝐨𝐢𝐧)
c. (5 Poin) Usaha yang dikerjakan tali adalah
𝑊 = ∫ 𝐹 ∙ 𝑑𝑟𝑏+∆𝑥
𝑏
= ∫ (−𝑚𝑣√𝑏2 − 𝑎2
𝑏∆𝑡−𝑚𝑣2𝑎2
𝑟3) ∙ 𝑑𝑟
𝑏+∆𝑥
𝑏
𝑊 = −𝑚𝑣√𝑏2 − 𝑎2
𝑏
∆𝑥
∆𝑡+𝑚𝑣2𝑎2
2(
1
(𝑏 + ∆𝑥)2−1
𝑏2)… (𝟐 𝐏𝐨𝐢𝐧)
Karena kecepatan arah radial benda turun secara linier terhadap waktu, maka
0 = 𝑣𝑟2 − 2
𝑣𝑟∆𝑡∆𝑥
∆𝑥
∆𝑡=𝑣√𝑏2 − 𝑎2
2𝑏… (𝟏 𝐏𝐨𝐢𝐧)
Sehingga,
Halaman 23 dari 28
Kontes Terbuka
Olimpiade Fisika
Komunitas Olimpiade Fisika Indonesia (KOFI)
@KTOFIndonesia
KTO Fisika
KTOF I Oktober 2018
𝑊 = −𝑚𝑣(𝑏2 − 𝑎2)
2𝑏2+𝑚𝑣2𝑎2
2(
1
(𝑏 + ∆𝑥)2−1
𝑏2)
𝑊 =1
2𝑚𝑣2 (−1 + (
𝑎
𝑏 + ∆𝑥)2
)… (𝟐 𝐏𝐨𝐢𝐧)
(Yuwanza Ramadhan)
7. (18 Poin) Sebuah silinder homogen dengan massa 𝑀 dan jari-jari 𝑅 di gantung pada
sebuah atap melalui 2 buah tali yang panjangnya 𝐿 yang diikatkan pada 2 titik tetap
di atap sehingga kedua tali sejajar dan poros yang melalui pusat massanya. Kemudian
suatu beban bermassa 𝑚 juga digantung di atap dimana tali yang menggantung beban
ini di paku di bagian tengah dari kedua tali yang menggantung silinder. Percepatan
gravitasi adalah 𝑔 dan arahnya ke bawah pada sistem ini.
a. (2 Poin) Tentukan sudut yang dibentuk tali penggantung silinder dengan vertikal!
Sekarang, titik pakuan tali yang menggantungkan silinder di atap dipindahkan ke
suatu dinding kasar. Pada silinder kemudian dililitkan tali dan pada ujung tali ini
dipasang beban 𝑚.
𝑀
𝑚
𝐿
𝑅 kasar
𝑀
𝑚
𝐿
𝑅
Halaman 24 dari 28
Kontes Terbuka
Olimpiade Fisika
Komunitas Olimpiade Fisika Indonesia (KOFI)
@KTOFIndonesia
KTO Fisika
KTOF I Oktober 2018
b. (2 Poin) Gambarkan diagram gaya pada beban dan silinder!
c. (2 Poin) Tentukan besar gaya gesek antara dinding dan silinder!
d. (2 Poin) Tentukan besar gaya normal yang diberikan dinding pada slinder!
e. (2 Poin) Agar sistem ini setimbang, berapakah koefisien gesek minimum (𝜇min)
antara silinder dengan dinding?
f. (3 Poin) Jika sekarang nilai 𝜇 < 𝜇min, sistem ini tidak setimbang, baik silinder
maupun beban akan bergerak. Tentukan persamaan-persamaan pada Silinder dan
beban yang memenuhi Hukum Newton!
g. (1 Poin) Bagaimana hubungan antara percepatan sudut silinder dengan
percepatan beban?
h. (4 Poin) Berapakah percepatan sudut silinder dan percepatan beban?
Solusi :
a. (2 Poin) Perhatikan bahwa pada arah mendatar atau
horizontal, pada sistem kita tidak ada gaya horizontal
eksternal yang bekerja, sehingga pusat massa sistem akan
tepat ada di bawah titik dimana tali menggantung pada
atap. Sehingga akan kita dapatkan
𝑥pm =𝑚𝑥m −𝑀𝑥M𝑀 +𝑚
= 0…(𝟎, 𝟓 𝐏𝐨𝐢𝐧)
𝑀𝑥M = 𝑚𝑥m
𝑀𝐿 sin 𝜙⏟ (𝟎,𝟓 𝐏𝐨𝐢𝐧)
= 𝑚(𝑅 − 𝐿 sin 𝜙)⏟ (𝟎,𝟓 𝐏𝐨𝐢𝐧)
(𝑀 +𝑚)𝐿 sin𝜙 = 𝑚𝑅
sin 𝜙 =𝑚𝑅
(𝑀 +𝑚)𝐿
𝜙 = sin−1 [𝑀𝑅
(𝑀 +𝑚)𝐿]… (𝟎, 𝟓 𝐏𝐨𝐢𝐧)
b. (2 Poin) Berikut gambar diagram gaya pada silinder dan beban.
𝑀
𝑚
𝐿
𝑅
𝜙
𝑥M 𝑥m
Halaman 25 dari 28
Kontes Terbuka
Olimpiade Fisika
Komunitas Olimpiade Fisika Indonesia (KOFI)
@KTOFIndonesia
KTO Fisika
KTOF I Oktober 2018
(1,5 Poin) untuk diagram pada silinder
(0,5 Poin) untuk diagram pada beban
c. (2 Poin) Tinjau keseimbangan masing-masing benda menggunakan Hukum I
Newton.
Untuk beban, keseimbangan arah sumbu 𝑦
∑𝐹y = 0
𝑇 − 𝑚𝑔 = 0 ⟹ 𝑇 = 𝑚𝑔…(𝟎, 𝟓 𝐏𝐨𝐢𝐧)
Untuk silinder arah, keseimbangan arah sumbu 𝑥 dan 𝑦
∑𝐹x = 0
−𝐾 sin 𝜃 + 𝑁 = 0⟹ 𝐾 sin 𝜃 = 𝑁…(1) … (𝟎, 𝟓 𝐏𝐨𝐢𝐧)
∑𝐹y = 0
𝐾 cos𝜃 − 𝑀𝑔 − 𝑇 − 𝑓 = 0
𝐾 cos𝜃 = 𝑓 + (𝑀 +𝑚)𝑔… (2) … (𝟎, 𝟓 𝐏𝐨𝐢𝐧)
Dari keseimbangan torsi untuk silinder terhadap pusat massanya akan kita
peroleh
∑𝜏pm = 0
𝑓𝑅 − 𝑇𝑅 = 0 ⟹ 𝑓 = 𝑇 = 𝑚𝑔…(𝟎, 𝟓 𝐏𝐨𝐢𝐧)
d. (2 Poin) Persamaan (2) akan menjadi
𝐾 cos𝜃 = (𝑀 + 2𝑚)𝑔
𝐾 =(𝑀 + 2𝑚)𝑔
cos𝜃… (3)… (𝟏 𝐏𝐨𝐢𝐧)
Subtitusi persamaan (3) ke (1)
𝑀𝑔
𝑚𝑔
𝐾
𝑁
𝑓 𝑇
𝑇 𝜃
Halaman 26 dari 28
Kontes Terbuka
Olimpiade Fisika
Komunitas Olimpiade Fisika Indonesia (KOFI)
@KTOFIndonesia
KTO Fisika
KTOF I Oktober 2018
(𝑀 + 2𝑚)𝑔
cos𝜃sin 𝜃 = 𝑁 ⟹ 𝑁 = (𝑀 + 2𝑚)𝑔 tan 𝜃 … (𝟏 𝐏𝐨𝐢𝐧)
e. (2 Poin) Hubungan gaya gesek dan gaya normal dari dinding pada silinder adalah
𝑓 ≤ 𝜇𝑁…(𝟎, 𝟓 𝐏𝐨𝐢𝐧)
𝜇 ≥𝑓
𝑁=
𝑚𝑔
(𝑀 + 2𝑚)𝑔 tan𝜃
𝜇min =𝑚
(𝑀 + 2𝑚) tan 𝜃… (𝟎, 𝟓 𝐏𝐨𝐢𝐧)
Dari geometri sistem kita akan peroleh
sin 𝜃 =𝑅
𝐿⟹ tan 𝜃 =
𝑅
√𝐿2 − 𝑅2…(𝟎, 𝟓 𝐏𝐨𝐢𝐧)
Sehingga
𝜇min =𝑚√𝐿2 − 𝑅2
(𝑀 + 2𝑚)𝑅… (𝟎, 𝟓 𝐏𝐨𝐢𝐧)
f. (3 Poin) Berikut adalah diagram gaya yang bekerja pada silinder dan beban jika
𝜇 < 𝜇min
Silinder masih memenuhi Hukum I Newton untuk gerak translasi sehingga
∑𝐹x = 0
−𝐾′ sin 𝜃 + 𝑁′ = 0 ⟹ 𝐾′ =𝑁′
sin 𝜃… (4)… (𝟎, 𝟕𝟓 𝐏𝐨𝐢𝐧)
∑𝐹y = 0
𝐾′ cos𝜃 −𝑀𝑔 − 𝑇′ − 𝜇𝑁′ = 0
𝑀𝑔 𝑚𝑔
𝐾′
𝑁′
𝑓′ = 𝜇𝑁′
𝛼 𝑎
𝑇′
𝑇′ 𝜃
Halaman 27 dari 28
Kontes Terbuka
Olimpiade Fisika
Komunitas Olimpiade Fisika Indonesia (KOFI)
@KTOFIndonesia
KTO Fisika
KTOF I Oktober 2018
𝐾′ cos 𝜃 = 𝜇𝑁′ + 𝑇′ +𝑀𝑔…(5)… (𝟎, 𝟕𝟓 𝐏𝐨𝐢𝐧)
Silinder berotasi dengan percepatan sudut 𝛼, menggunakan Hukum II Newton
untuk gerak rotasi akan kita peroleh
−𝑓′𝑅 + 𝑇′𝑅 =1
2𝑀𝑅2𝛼
−𝜇𝑁′ + 𝑇′ =1
2𝑀𝑅𝛼… (6)… (𝟎, 𝟕𝟓 𝐏𝐨𝐢𝐧)
Untuk gerak beban arah vertikal, dari Hukum II Newton kita peroleh pula
∑𝐹y = 𝑚𝑎
𝑚𝑔 − 𝑇′ = 𝑚𝑎 ⟹ 𝑇′ = 𝑚𝑔 − 𝑚𝑎…(7)… (𝟎, 𝟕𝟓 𝐏𝐨𝐢𝐧)
g. (1 Poin) Percepatan beban akan sama dengan percepatan tali dan percepatan tali
akan sama dengan percepatan suatu titik di tepi silinder yang merupakan
percepatan tangensial tepi silinder. Dari sini akan kita peroleh bahwa
𝑎 = 𝛼𝑅… (𝟏 𝐏𝐨𝐢𝐧)
h. (4 Poin) Subtitusi persamaan di atas dan persamaan (7) ke persamaan (6)
−𝜇𝑁′ +𝑚𝑔 −𝑚𝑎 =1
2𝑀𝑎
𝜇𝑁′ = 𝑚𝑔 −2𝑚 +𝑀
2𝑎… (8) … (𝟎, 𝟓 𝐏𝐨𝐢𝐧)
Subtitusi persamaan (7) dan (8) ke (5)
𝐾′ cos 𝜃 = 𝑚𝑔 −2𝑚 +𝑀
2𝑎 +𝑚𝑔 −𝑚𝑎 +𝑀𝑔
𝐾′ cos 𝜃 =2𝑚 +𝑀
2𝑔 −
4𝑚 +𝑀
2𝑎… (𝟎, 𝟕𝟓 𝐏𝐨𝐢𝐧)
Subtitusi persamaan (4)
𝑁′
sin 𝜃cos 𝜃 =
2𝑚 +𝑀
2𝑔 −
4𝑚 +𝑀
2𝑎
𝑁′ =2𝑚 +𝑀
2𝑔 tan 𝜃 −
4𝑚 +𝑀
2𝑎 tan𝜃 … (9) … (𝟎, 𝟕𝟓 𝐏𝐨𝐢𝐧)
Subtitusi persamaan (9) ke (8)
𝜇2𝑚 +𝑀
2𝑔 tan𝜃 − 𝜇
4𝑚 +𝑀
2𝑎 tan 𝜃 = 𝑚𝑔 −
2𝑚+𝑀
2𝑎
Halaman 28 dari 28
Kontes Terbuka
Olimpiade Fisika
Komunitas Olimpiade Fisika Indonesia (KOFI)
@KTOFIndonesia
KTO Fisika
KTOF I Oktober 2018
𝜇(2𝑚 +𝑀)𝑔 tan 𝜃 − 𝜇(4𝑚 +𝑀)𝑎 tan 𝜃 = 2𝑚𝑔 − (2𝑚 +𝑀)𝑎
(2𝑚 +𝑀 − 𝜇(4𝑚 +𝑀) tan 𝜃)𝑎 = (2𝑚 − 𝜇(2𝑚 +𝑀) tan 𝜃)𝑔
𝑎 =2𝑚 − 𝜇(2𝑚 +𝑀) tan 𝜃
2𝑚 +𝑀 − 𝜇(4𝑚 +𝑀) tan𝜃𝑔… (𝟏 𝐏𝐨𝐢𝐧)
dan
𝛼 =2𝑚 − 𝜇(2𝑚 +𝑀) tan 𝜃
𝑅(2𝑚 +𝑀 − 𝜇(4𝑚 +𝑀) tan 𝜃)𝑔… (𝟏 𝐏𝐨𝐢𝐧)
dengan tan 𝜃 =𝑅
√𝐿2 − 𝑅2
(Ahmad Basyir Najwan)