10
TERITORIALITAS BALE SANTIKA UNIVERSITAS PADJAJARAN OLEH FADHILAH OCTAVIANINGSIH 1403124036 DI’12 – E ERGONOMI DI2222 TAHUN AJARAN 2013/2014

TERITORIALITAS

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ergonomi

Citation preview

Page 1: TERITORIALITAS

TERITORIALITAS

BALE SANTIKA UNIVERSITAS PADJAJARAN

OLEH

FADHILAH OCTAVIANINGSIH

1403124036

DI’12 – E

ERGONOMI DI2222

TAHUN AJARAN 2013/2014

Page 2: TERITORIALITAS

TERITORIALITAS

PENGERTIAN

Teritorialitas adalah sesuatu yang berkaitan dengan fisik, tanda, kepemilikan, pertahanan, penggunaan yang eksidutif, personalisasi dan identitas, termasuk di dalamnya didominasi, kontroll, konflik, keamanan, gugatan akan sesuatu dan pertahanan. “Julian Edney (1974)”.

Klasifikasi teritorialitas adalah

1. Teritorialitas primer, hanya orang yang sudah akrab, dan memiliki izin khusus. 2. Teritorialitas sekunder, dimiliki bersama beberapa orang yang sudah atau cukup

mengenal.3. Teritorialitas public, terbuka untuk umum, melibatkan orang yang tidak dikenali.

BALE SANTIKA UNIVERSITAS PADJAJARAN

TERITORIALITAS PRIMER

Sesuai pembagaian bagan teritorialitas primer yang diarsir warna merah terletak di bagian belakang panggung, area tersebut merupakan area audio, changing room, storage, dan sebagainya. Kegiatan di dalamnya melibatkan orang yang sudah akrab dan memiliki izin khusus. Dalam kegiatan show performance yang memiliki izin khusus dalam kegiatan pada teritorialitas

Kamar Mandi

Panggung

Audio, changing room

Page 3: TERITORIALITAS

primer adalah pelaku-pelaku utama dalam kegiatan show performance yaitu, penyelenggara ataupun panitia.

Data Fisik

1. Ruangan berukuran sekitar 8 x 4 meter2. Fasilitas ; audio system, storage, 3. Memiliki sirkulasi exit dan entrance berupa pintu4. 2 buah pintu yang terhubungan langsung dengan panggung/ stage berfungsi untuk

sirkulasi bagi orang-orang primer dan sekunder yang memiliki peran pada stage.

Analisis sisi ergonomi

- Penempatan sirkulasi untuk entrance dan exit sesuai pada fungsinyaSatu pintu yang berhubungan dengan area luar bangunan, sirkulasi ini diperlukan untuk orang-orang utama (penyelenggara) sebagai sirkulasi masuk dan keluar tanpa melalui main entrance.

- Dua pintu di masing-masing samping kiri dan kanan panggung yang berfungsi sebagai entrance bagi yang berusan dengan stage atau announcer.

Page 4: TERITORIALITAS

TERITORIALITAS SEKUNDER

Teritori sekunder adalah tempat-tempat yang dimiliki bersama oleh sejumlah orang yang sudah cukup mengenal. Kendali pada teritori ini tidak sepenting penggunaan dengan orang asing. Misalnya, ruang kelas, kantin kampus, ruang latihan olahraga, dll.

Analisis teritorialitas sekunder Balai Santika Universitas Padjajaran:

- Fasilitas Ruangan

Pada teritorialitas sekunder terdapat di bagian stage balai santika itu sendiri, dengan ukuran skitar 2,5 x 7 meter persegi. Pencahayaan menggunakan general lighting downlight. Memiliki kedudukan tinggi yang berbeda sebagai penanda status. Dan ornament dibagian dinsing.

FurniturePada setiap sisi samping kanan dan kiri terdapat instalasi sound dan pendingin udara (air conditioner).

- Identitas Dengan kedudukan tinggi lantai , ornament sebagai point of view, instalasi screen projector.

Page 5: TERITORIALITAS

- ErgonomicPosisi dua pintu di bagian masing-masing samping kanan dan kiri pada stage dengan fungsi bagi orang primer dan sekunder tepat pada fungsinya.

Karena dengan posisi kedua pintu memudahkan dalam memantau kegiatan pada stage oleh pemeran primer, dan sebagai sirkulasi bagi announcer sehingga terlihat tertata rapih.

Pada bagian kotak biru merupakan aliran udara buatan pendingin udara (ac) bagi yang berperan pada stage.

TERITORIALITAS PUBLIC

Teritori public adalah tempat-tempat yang terbuka untuk umum. Pada orinsipnya, setiap orang diperkenalkan untuk berada di tempat tersebut. Misalnya, pusat perbelanjaan, tempat rekreasi, lobi hotel, dan ruang siding pengadilan yang dinyatakan terbuka untuk umum, kadang-kadang teritori public dikuasai oleh kelompok tertentu dan tertutup bagi kelompok yang lain, seperti bar hanya untuk orang dewasa atau tempat-tempat hiburan yang terbuka untuk dewasa umum, kecuali anggota ABRI.

Pada balai santika teritori public ada pada area bagi penonton dimana tersedia fasilitas duduk dengan ukuran sofa, tersusun barisan dan memiliki ketinggian berbeda di setiap baris hingga bagian tertinggi, teritori public pada area ini dimana orang-orang yang berada didalamnya tidak saling mengenal dan area itu terbuka untuk umum seperti pada pengertian teritori public.

Kemudian teritori public juga terlihat pada area service yaitu kamar mandi, karena dalam area ini orang-orang yang bersangkutan beberapa tidak saling mengenal karena merupakan ruang umum dengan tujuan sebagai self service.

Analisis

- Fasilitas

Page 6: TERITORIALITAS

Ruangan Ukuran ruangan ini cukup luas dan mencukup tempat duduk yang banyak, dengan tinggi yang berbeda.Fasilitas duduk, fasilitas duduk dimana bagian sandaran dalam posisi terbaring satu posisi dengan alas duduk, bila ingin duduk maka harus ditarik. Kemudian pada hand kursi bagian kanan terdapat meja built in, dimana bila diperlukan bagi penonton jika ingin menyatat. Namun kekurangannya adalah posisi duduk yang berada pada kolom struktur bangunan, menggangu bagi penonton sehingga itu tidak ergonomis.

Page 7: TERITORIALITAS

KESIMPULAN

Teritorialitas menurut Julian Edney terbagi menjadi tiga yaitu teritori primer, teritori sekunder, dan teritori public. Teritori primer melibatkan orang yang sudah akrab dan memiliki ijin khusus, Teritori sekunder dimiliki bersama beberapa orang yang sudah atau cukup mengenal, kemudian teritori public terbuka untuk umum, melibatkan orang yang tidak dikenali.

Pada balai santika teritori primer terlihat pada area di belakang panggung, dimana semua kegiatan didalamnya melibatkan orang-orang yang sudah dikenal, karena dalam prakteknya orang-orang ini bertugas sebagai pengatur jalanya kegiatan dalam balai santika atau disebut panitia.

Kemudian teritori sekunder terlihat pada bagian stage dimana yang terlibat beberapa orang yang sudh cukup dikenal, dalam arti kata adalah bagi si pemeran panggung, announcer dan juga pengatur kegiatan, keduanya cukup saling mengenal.

Teritori public ada pada bagian service dan area penonton dengan fasilitas duduk, namun kekurangannya adalah posisi duduk yang berada pada belakang struktur kolom bangunan yang tidak efisien, yang berarti desain ini tidak memberikan problem solving yang sesuai kebutuhan dan fungsi.

Pada kesimpulannya posisi ketiga teritori memiliki peran persentase seperti pada diagram di samping.