6
TERM OF REFERENCE (TOR) Kerangka Acuan Kementrian Lembaga/Negara : Pemerintah Provinsi Jawa Timur Nama SKPD : Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur UPT. RS. KUSTA KEDIRI Tahun : 2014 Program Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tujuan Program Memberikan informasi kepada masyarakat tentang tanda-tanda penyakit kusta serta pengobatan kusta Latar Belakang Gambaran Umum : Kusta bukanlah penyakit keturunan, tapi suatu penyakit menular menahun yang disebabkan oleh kuman kusta (mycobacterium leprae) yang menyerang kulit , saraf tepi dan jaringan tubuh lainnya. Penyakit kusta di Indonesia menempati urutan no.3 di dunia setelah india dan brasil yang pada tahun 2011 terdapat 23.169 kasus kusta baru. Penyakit kusta di Indonesia terutama di Jawa Timur menempati urutan no.1 sebanyak 3714 ribu, anak-anak 339 penderita atau 9%, 527 atau 14% kondisi cacat dan 564 orang berpotensi cacat kasus. Proporsi cacat tingkat 2 pada penderita kusta laki-laki ditemukan Data yang diperoleh dari Puskesmas 18 kab/kota yaitu kab.malang, kab. Kediri, kota kediri, kab. blitar,kota blitar, kab. tulungagung, kab. trenggalek, kab. jombang, kab. lamongan, kab. tuban, kab. bojonegoro, kab. madiun, kota madiun, kab. magetan, kab. ngawi, kab. ponorogo, kab. pacitan, kab. nganjuk yang menderita kusta > 2 % merupakan masyarakat miskin. Disamping itu penularan kusta jika

Term of Reference (Tor)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

TOR GENDER

Citation preview

Page 1: Term of Reference (Tor)

TERM OF REFERENCE (TOR)

Kerangka Acuan

Kementrian Lembaga/Negara : Pemerintah Provinsi Jawa Timur

Nama SKPD : Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

UPT. RS. KUSTA KEDIRI

Tahun : 2014

Program Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Tujuan Program Memberikan informasi kepada masyarakat tentang tanda-tanda

penyakit kusta serta pengobatan kusta

Latar Belakang Gambaran Umum :

Kusta bukanlah penyakit keturunan, tapi suatu penyakit menular menahun yang disebabkan oleh kuman kusta (mycobacterium leprae) yang menyerang kulit , saraf tepi dan jaringan tubuh lainnya.Penyakit kusta di Indonesia menempati urutan no.3 di dunia setelah india dan brasil yang pada tahun 2011 terdapat 23.169 kasus kusta baru. Penyakit kusta di Indonesia terutama di Jawa Timur menempati urutan no.1 sebanyak 3714 ribu, anak-anak 339 penderita atau 9%, 527 atau 14% kondisi cacat dan 564 orang berpotensi cacat kasus. Proporsi cacat tingkat 2 pada penderita kusta laki-laki ditemukanData yang diperoleh dari Puskesmas 18 kab/kota yaitu kab.malang, kab. Kediri, kota kediri, kab. blitar,kota blitar, kab. tulungagung, kab. trenggalek, kab. jombang, kab. lamongan, kab. tuban, kab. bojonegoro, kab. madiun, kota madiun, kab. magetan, kab. ngawi, kab. ponorogo, kab. pacitan, kab. nganjuk yang menderita kusta > 2 % merupakan masyarakat miskin. Disamping itu penularan kusta jika tidak mendapatkan pelayanan lambat laun menambah angka penderita kusta.Jumlah pasien penderita kusta Tahun 2014 sebanyak 458 pasien dengan jumlah pasien laki-laki sebanyak 250 pasien dan pasien perempuan sebanyak 208 pasien.Berikut ini Faktor Kesenjangan dalam Isu Gender sebagai berikut:- AKSES : Kesempatan untuk mendapatkan informasi

kesehatan tentang penyakit kusta masih kurang, terutama bagi pasien perempuan, karena dengan adanya keterbatasan waktu yang ada dan mengenai pencegahan penyakit kusta sejak dini.

- PARTISIPASI : Keterlibatan pasien kusta terhadap kegiatan kusta keliling. Dengan adanya data pasien yang terlibat dalam kegiatan tersebut lebih banyak pasien laki-laki dari pada perempuan.

Page 2: Term of Reference (Tor)

- KONTROL : kurangnya pengetahuan masyarakat tentang tanda dan gejala penyakit kusta, kurang menjaga kebersihan dengan lingkungan sekitar.

- MANFAAT : Dengan adanya kegiatan kusta keliling diharapkan pasien kusta yang teradapat di pelosok desa di 18 kab/kota dapat diberikan pelayanan dan deteksi dini kusta (pasien laki-laki maupun pasien perempuan).

Berikut ini Faktor Internal dalam Isu Gender sebagai berikut : - Belum semua stake holder /pengambil keputusan

memahami ARG. Hal ini berpengaruh pada anggaran yang responsif gender Terutama Penyakit Kusta

- Jumlah Tenaga Medis RS Kusta Kediri sebanyak 11 orang, perempuan sebanyak 6 orang dan laki-laki sebanyak 5 orang Jumlah Tenaga Paramedis RS Kusta Kediri sebanyak 37 orang, perempuan sebanyak 20 orang dan laki-laki sebanyak 17 orang. Dengan demikian lebih banyak pegawai perempuan yang aktif dalam kegiatan tersebut.

Berikut ini Faktor Eksternal dalam Isu Gender sebagai berikut : - Stigma masyarakat terhadap penyakit kusta yang masih

tinggi dan juga masyarakat masih menganggap penyakit kusta sebagai penyakit kutukan.

- Pasien dengan adanya gejala penyakit kusta enggan berobat karena keterbatasan ekonomi. Rata-rata penderita penyakit kusta adalah masyarakat miskin/menengah kebawah.

- Para penderita penyakit kusta merasa dikucilkan dengan anggota keluarga mereka dan dengan masyarakat sekitar.

- Adanya budaya malu untuk berobat ke pelayanan kesehatan terdekat.

Dasar Hukum :1. UU no. 7/2008 tentang pengesahan konvensi mengenai

penhapusan segala bentuk diskriminasi thd wanita 2. UU No.36 Tahun 2009tentang Kesehatan3. UU No 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran 4. Peraturan pemeritah No. 38 th 2007 tentang pembagian

urusan pemerintahan, pemerintahan daerah propinsi dan pemerintah daerah kab/kota

5. Instruksi presiden no. 9 th 2000 tentang PUG dalam pembangunan

6. Peraturan MenKeu no. 104/PMK.02/2010 tentang petunjuk penyusunan dan penelaan AKL th 2011

7. Kesepakatan bersama antara Men PP &PA dgn menkes tentang pelaksanaan PUG di bidang kesehatan no. 07/Men/ PP& Pa/5/2010- no. 593/Menkes/SKB/V/2010

8. PERGUB NO. 18 TH 2010 TENTANG RAD PUG PROP.

Page 3: Term of Reference (Tor)

JAWA TIMUR 2010 – 20149. PERGUB NO. 27 TH 2010 TTG PEDOMAN

PELAKSANAAN PUG DALAM PEMBANGUNAN PROVINSI JAWA TIMUR

10. SK GUBENUR TTG POKJA PUG PROP. JAWA TIMUR No. 188/155/kpts/013/2010

Kegiatan Pelayanan Kusta Keliling

Tujuan kegiatan Menurunkan Jumlah Penderita Penyakit Kusta

Cara Pelaksanaan

Kegiatan

- Monitoring Pelaksanaan Supervisi daerah-daerah yang menjadi kantong Kusta di 18 kab/kota.

- Pelaksanaan Promosi Kesehatan (Promkes) tentang pelayanan Kusta keliling di kab/kota.

- Evaluasi kegiatan promosi kesehatan kusta kelilingTempat dan Waktu

Pelaksanaan Kegiatan

Tempat Kegiatan : Kab.Malang, Kab. Kediri, Kota Kediri, Kab.

Blitar,Kota Blitar, Kab. Tulungagung, Kab. Trenggalek, Kab.

Jombang, Kab. Lamongan, Kab. Tuban, Kab. Bojonegoro, Kab.

Madiun, Kota Madiun, Kab. Magetan, Kab. Ngawi, Kab.

Ponorogo, Kab. Pacitan, Kab. Nganjuk.

Pelaksanaan Kegiatan : Januari 2014 – Desember 2014

Indikator Kinerja - Penderita kusta, mantan penderita kusta, suspect kusta dan kontak memahami tentang penyakit kusta dan pencegahannya.

- Terpenuhinya program upaya kesehatan perorangan

Maksud dan Tujuan Terjaringnya dan terlaksananya pelayanan/tindakan langsung pada penderita kusta baru, mantan penderita kusta, suspect kusta dan kontak di 18 kota/kab eks karesidenan kediri.Di Tahun 2014 sebanyak 458 pasien kusta yang mengikuti kegiatan kusta keliling. Jumlah pasien laki-laki sebanyak 250 pasien dan jumlah pasien perempuan sebanyak 208 pasien. Target penderita kusta dan suspect penderita kusta yang terlayani di Tahun 2015 sebanyak 400 pasien. Dengan jumlah pasien laki-laki sebanyak 225 pasien dan pasien perempuan sebanyak 175 pasien.

Rencana Anggaran

Biaya

DPA 2014 Rp 252.000.000

Pelaksana dan Kuasa Pengguna AnggaranKepala UPT. RS. KUSTA Kediri

Page 4: Term of Reference (Tor)

Penanggung Jawab

dr. NUR SITI MAIMUNAHNIP.

Pengguna AnggaranKepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

................