Term of References FGD 1 - Edit

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ToR FGD RPW

Citation preview

Term of References (ToR)FOCUS GROUP DISCUSSION IARAHAN RENCANA PENGEMBANGAN WILAYAH (RPW) PULAU NIAS, MENTAWAI, RUPAT, dan SIMEULEU

PengantarSalah satu poin dari Nawacita adalah Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan. Kebijakan desentralisasi asimetris ini dimaksudkan untuk melindungi kepentingan nasional Indonesia di kawasan-kawasan perbatasan sekaligus memperkuat daya saing ekonomi Indonesia secara global. Kebijakan tersebut perlu didorong oleh Pembangunan kewilayahan berbasis penataan ruang dan pembangunan infrastruktur pada wilayah pinggiran dalam hal ini wilayah perbatasan.Wilayah perbatasan Pesisir Sumatera merupakan wilayah pinggiran yang berbatasan langsung dengan laut lepas dan berhadapan dengan negara-negara India, Maladewa, Australia, Malaysia, dan Singapura. Pada wilayah tersebut terdapat wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang lokasinya sebetulnya berdekatan dengan Pusat-pusat Pertumbuhan (Kota-kota besar seperti Padang, Medan, Pekanbaru) tetapi taraf pembangunannya masih dapat dikatakan tertinggal dan masih terdapat daerah-daerah tertinggal dalam artian akses terhadap sarana prasarana contohnya akses terhadap sarana kesehatan dan pendidikan, ketersediaan prasarana jalan dan perhubungan, dan ketersediaan utilitas listrik, air minum, dan utilitas lingkungan lainnya yang kurang memadai. Selain itu keterbatasan fisik bentang alam dan kerawanan bencana juga menjadi salah satu faktor pembatas pengembangan di wilayah tersebut.Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) sendiri pembangunan di wilayah tersebut telah didorong dengan ditetapkannya beberapa kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil terluar sebagai Kawasan Strategis Nasional (KSN). Juga ditetapkan beberapa pusat pertumbuhan pada wilayah tersebut berupa Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), maupun Pusat Kawasan Strategis Nasional (PKSN) untuk mendorong perkembangan wilayah tersebut. Selain itu pada Rencana Tata Ruang (RTR) Pulau Sumatera sebagai penjabaran dan perangkat operasional RTRWN, wilayah tersebut juga diarahkan sebagai beranda depan dan pintu gerbang negara dengan memperhatikan keharmonisan aspek kedaulatan, pertahanan dan keamanan negara, kesejahteraan masyarakat, kelestarian lingkungan hidup, serta berbasis mitigasi dan adaptasi bencana.Untuk mewujudkan hal tersebut, Kementerian Agraria dan Tata Ruang pada tahun ini melaksanakan kegiatan Rencana Pembangunan Wilayah (RPW) Pulau Nias, Mentawai, Rupat, dan Simeuleu. Agar pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan sesuai tujuan yang diharapkan dan membawa manfaat yang optimal bagi masyarakat di wilayah tersebut, maka diperlukan keterlibatan para pemangku kepentingan untuk memberikan masukan-masukan terkait arahan pengembangan wilayah. Masukan tersebut terkait dengan pengumpulan dan pendalaman isu-isu strategis kemudian gagasan-gagasan awal pemecahan isu-isu permasalahan pembangunan di wilayah tersebut serta masukan terkait metode dan substansi penyusunan Rencana Pengembangan Wilayah (RPW). Masukan dan Keterlibatan dari para pemangku kepentingan diharapkan dapat juga berlanjut menjadi ajang koordinasi dan sinergi program pembangunan wilayah terluar pada masing-masing kepentingan.Tujuan1. Mengeksplorasi isu-isu pembangunan wilayah perencanaan (P. Nias, Mentawai, Rupat, dan Simeuleu) 2. Memberikan masukan terhadap substansi materi Rencana Pengembangan Wilayah (RPW) P. Nias, Mentawai, Rupat, SimeuleuAgenda08.00 09.00Registrasi Peserta08.30 09.00Morning Coffee09.00 09.15Sambutan Pembuka dari Direktur Perencanaan Tata Ruang09.15 09.30Penyampaian Latar Belakang kegiatan, Lingkup Wilayah, Isu-isu awal Perencanaan, dan Substansi perencanaan dari Kasubdit Perencanaan Tata Ruang Nasional09.30 10.40Diskusi Sesi I : Tinjauan Kondisi Fisik Kawasan dan KebencanaanPemaparan kondisi fisik lahan pada wilayah perencanaan dari Perwakilan Badan Geologi Kementerian ESDM (20 menit)Pemaparan profil mitigasi bencana pada wilayah perencanaan dari Perwakilan Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BNPB (20 menit)Diskusi dan Pembahasan (30 menit)10.40 11.50Diskusi Sesi II : Tinjauan Kondisi Pengelolaan Perbatasan dan Daerah Tertinggal pada wilayah perencanan Pemaparan Isu Permasalahan dan Kebijakan Pengelolaan Perbatasan pada wilayah perencanaan dari Perwakilan Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan, BNPP (20 menit)Pemaparan Isu Permasalahan dan Kebijakan Penanganan daerah tertinggal pada wilayah perencanaan dari Perwakilan Direktur Kawasan Khusus dan Daerah Tertinggal Bappenas (20 menit)Diskusi dan Pembahasan (30 menit)11.50 13.00Ishoma13.00 14.10Diskusi Sesi III : Tinjauan Isu Permasalahan Pengembangan Perekonomian pada wilayah perencananPemaparan Potensi Pengembangan Blue Economy pada wilayah perencanaan dari perwakilan Ditjen KP3K, Kementrian Kelautan dan Perikanan (20 menit)Pemaparan isu aksesibilitas transportasi dalam mendukung pengembangan ekonomi pada wilayah perencanaan dari perwakilan Biro Perencanaan, Kementerian Perhubungan (20 menit)Diskusi dan Pembahasan (30 menit)14.10 15.20Diskusi Sesi IV : Tinjauan Kondisi Sarana, Prasarana, dan Utilitas Pulau pada wilayah perencanan Pemaparan Isu Permasalahan Prasarana Pekerjaan Umum dan Perumahan pada wilayah perencanaan dari Perwakilan BPIW, Kemen PU-Pera (20 menit)Pemaparan Isu Permasalahan Utilitas Energi pada wilayah perencanaan dari Perwakilan Ditjen Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM (20 menit)Diskusi dan Pembahasan (30 menit)15.20 15.30PenutupanPesertaDaftar Undangan Peserta :1. Bappenas - Direktur Kawasan Khusus dan Daerah Tertinggal2. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan3. Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan (BNPP) Deputi Bidang Pengelolaan Infrastruktur Kawasan Perbatasan4. Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan (BNPP) Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan5. Kementerian Pertahanan - Ditjen Perencanaan Pertahanan6. TNI-AL - Lantamal7. TNI-AU8. Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla) Deputi Bidang Kebijakan dan Strategi9. Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi Ditjen Pengembangan Daerah Tertentu10. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW)11. Kementerian ESDM Badan Geologi12. Kementerian ESDM Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)13. Kementerian ESDM Ditjen Ketenagalistrikan14. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Ditjen Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil (KP3K)15. Kementerian Pertanian Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian16. Kementerian Pariwisata Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata17. Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Deputi Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan dan Perubahan Iklim18. Kementerian Perhubungan Biro Perencanaan19. Konsultan RPW P. Nias, Mentawai, Rupat, SimeuleuWaktu dan TempatTanggal: _____________________Tempat: _____________________Narahubung ______________________