5
1. Obesitas sentral : kumpulan lemak abdominal berlebih yang terdapat di daerah abdomen. 2. Obesitas perifer : obesitas yang menyerupai pir yaitu penumpukan lemak yang terjadi dibagian bawah seperti pinggul, pantat, dan paha dan resiko terhadap penyakit pada tipe ini umumnya kecil. 3. Diabetes Mellitus : kelainan metabolik di mana ditemukan ketidakmampuan untuk mengoksidasi karbohidrat, akibat gangguan pada mekanisme insulin yang normal, menimbulkan hiperglikemia, glikosuria, poliuria, rasa lapar, rasa haus, badan kurus, kelemahan, asidosis, sering menyebabkan dispnea, lipemia, ketonuria, dan akhirnya koma. 4. Hyperglikemia : peningkatan kandungan glukosa dalam darah yang tinggi secara abnormal. 5. Hypoglikemia : suatu keadaan dimana kadar gula darah (glukosa) secara abnormal rendah. 6. Hyperlipidemia : peningkatan konsentrasi setiap atau semua lipid dalam plasma, meliputi hipertrigliseridemia, hiperkolesterolemia, dan sebagainya. 7. Dislipidemia : kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan atau penurunan fraksilipid dalam plasma. Keadaan terjadinya peningkatan kadar LDL kolesterol dalam darah yang dapat disertai penurunan HDL kolesterol. 8. Syndrome metabolik : kombinasi yang mencakup sekurangnya tiga dari beberapa kelainan berikut : obesitas abdominal, hipertrigliserida, kadar HDL rendah, hipertensi dan kadar gula darah puasa yang tinggi.

terminologi gizi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

endokrin

Citation preview

1. Obesitas sentral: kumpulan lemak abdominal berlebih yang terdapat di daerah abdomen.

2. Obesitas perifer: obesitas yang menyerupai pir yaitu penumpukan lemak yang terjadi dibagian bawah seperti pinggul, pantat, dan paha dan resiko terhadap penyakit pada tipe ini umumnya kecil.

3. Diabetes Mellitus: kelainan metabolik di mana ditemukan ketidakmampuan untuk mengoksidasi karbohidrat, akibat gangguan pada mekanisme insulin yang normal, menimbulkan hiperglikemia, glikosuria, poliuria, rasa lapar, rasa haus, badan kurus, kelemahan, asidosis, sering menyebabkan dispnea, lipemia, ketonuria, dan akhirnya koma.

4. Hyperglikemia: peningkatan kandungan glukosa dalam darah yang tinggi secara abnormal.

5. Hypoglikemia: suatu keadaan dimana kadar gula darah (glukosa) secara abnormal rendah.

6. Hyperlipidemia: peningkatan konsentrasi setiap atau semua lipid dalam plasma, meliputi hipertrigliseridemia, hiperkolesterolemia, dan sebagainya.

7. Dislipidemia: kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan atau penurunan fraksilipid dalam plasma. Keadaan terjadinya peningkatan kadar LDL kolesterol dalam darah yang dapat disertai penurunan HDL kolesterol.

8. Syndrome metabolik: kombinasi yang mencakup sekurangnya tiga dari beberapa kelainan berikut : obesitas abdominal, hipertrigliserida, kadar HDL rendah, hipertensi dan kadar gula darah puasa yang tinggi.

9. Hypertiroid: aktivitas kelenjar tiroid yang berlebihan, ditandai oleh peningkatan laju metabolik, gondok, dan gangguan sistem saraf otonom dan metabolise kreatinin.

10. Hypotiroid: defisiensi aktifitas tiroid. Pada orang dewasa, ditandai oleh peningkatan laju metabolik, kelelahan, dan letargi.

11. Tirotoksikosis: keadaan sakit akibat aktivitas kelenjar tiroid yang berlebihan.

12. Osteoporosis: penipisan tulang yang abnormal, mungkin idiopatik atau sekunder terhadap penyakit lain.

13. Insulin: hormon protein berantai ganda yang dibentuk dari proinsulin pada sel beta pulau pankreatik Langerhans. Hormon utama pengatur bahan bakar, disekresikan ke dalam darah sebagai respons terhadap meningkatnya kadar glukosa darah atau asam amino darah. Insulin memacu penyimpanan glukosa dan ambilan asam amino, meningkatkan sintesis protein dan lipid, serta menghambat lipolisis dan glukoneogenesis.

14. Strauma/Goiter: pembesaran kelenjar tiroid, yang menyebabkan pembengkakan di bagian depan leher.

15. Glikogen: polisakarida yang bercabang banyak pada rantai glukosa, bentuk utama penyimpanan karbohidrat pada binatang terutama disimpan di hati dan otot, glikogen disintesis dan didegredasi menjadi energi sesuai dengan kebutuhan.

16. Mikroangiopati: penyakit pembuluh darah atau system limfatik yang mengenai pembuluh darah kecil.

17. Makroangiopati: penyakit pembuluh darah atau system limfatik yang mengenai pembuluh darah besar, seperti yang dijumpai pada diabetes mellitus.

18. VLDL: very low density lipoprotein adalah sisa-sisa yang berasal dari mutan kilomikron dan lipoprotein dengan densitas yang sangat rendah, yang tidak dapat dimetabolisme secara sempurna dan tertimbun di dalam plasma.

19. LDL: kolesterol serum yang dibawa oleh low density lipoprotein lebih kurang 60- 70% dari total serum kolesterol.

20. HDL: kolesterol serum yang dibawa oleh high density lipoprotein lebih kurang 20-30% dari total serum kolesterol.

21. Trigliserida: senyawa yang terdiri dari tiga molekul asam lemak terseterifikasi menjadi gliserol; lemak netral yang disintesis karbohidrat untuk disimpan dalam sel lemak hewan.

22. Poliuria: pasase volume urin yang besar dalam periode tertentu. Ciri khas diabetes mellitus.

23. Polidipsi: rasa haus dan intake cairan kronik yang berlebihan; kondisi ini dapat mempunyai penyebab organic, seperti dehidrasi diabetes mellitus, diabetes insipidus, atau sebagai reaksi terhadap suatu obat , atau bersifat psikologis.

24. Polifagi: timbulnya keinginan untuk makan lebih banyak namun tidak dibarengi dengan peningkatan berat badan malah bisa menurunkan berat badan.

25. GDP: gula darah puasa adalah kadar gula yang sudah diukur setelah melakukan puasa selama kurang lebih 10 s.d 1 jam. Kadar Gula darah puasa biasanya di kisaran 80 s.d 120 mg/dl.

26. GDS: hasil pengukuran yang dilakukan seketika pada waktu itu tanpa ada puasa. Kadar normalnya 140 mg/dl.

27. GD2PP: glukosa darah post prandial adalah tes yang biasa dilakukan untuk menguji respon penderita terhadap asupan tinggi karbohidrat 2 jam setelah makan.

28. TTGO: tes toleransi glukosa oral adalah tes darah yang dilakukan untuk membuat diagnosis diabetes mellitus. Tes ini juga dapat dilakukan untuk keperluan lain seperti untuk mendiagnosa hipoglikemia (gula darah rendah) atau sindrom malabsorpsi di mana gula tidak diserap dengan baik melalui usus ke dalam aliran darah

29. Retinopati: kelainan pembuluh darah yang menuju ke mata berupa perdarahan, tidak adekuatnya pasokan darah dan penyumbatan pembuluh darah.

30. Exopthalmus: kondisi yang mana salah satu atau kedua bola mata menonjol keluar, hal ini dapat disebabkan oleh pembengkakan dari jaringan halus dalam kantung mata.

31. Glukosa: gula sederhana (monosakarida) yang berfungsi sebagai sumber utama energi di dalam tubuh.