32
Proses Mendengar dan Tes Pendengaran Oleh: I Putu Krisna 15710045 Dwi Arya 15710041

Tes Pendengaran

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tes Pendengaran THT

Citation preview

Page 1: Tes Pendengaran

Proses Mendengar dan Tes Pendengaran

Oleh: I Putu Krisna 15710045Dwi Arya 15710041

Page 2: Tes Pendengaran

BAGAN PROSES MENDENGAR

Konduksi

Aurikulum

M.A.E

M.Timpani

MaleusInkus

Stapes

• gelombang bunyi dikumpulkan dan ditentukan arah bunyi

• diteruskan,diresonansi

• diperkuat 22 kali

Sensorineural

Page 3: Tes Pendengaran

BAGAN PROSES MENDENGAR

Sensorineural

Konduksi

Koklear

Perilimf(skala vestibuli skala timpani) Endolimf

(skala media)

Organ Corti

Retrokoklear

• M.Reisner dan M.Basilaris bergetar

• M.Tektoria bergetar

Gesekan dengansel rambut

• Cochlear microphonic

Page 4: Tes Pendengaran

Sensori

Koklear

Retrokoklear

N.Koklearis

N.Akustikus

Nuklei di Batang otak

Pusat PendengranKorteks Serebri

Lobus Temporalis(Wernicke)

• Meneruskan Impuls listrik

• Mendengar dengan sadar

neural

Page 5: Tes Pendengaran

PEMERIKSAAN PENDENGARAN Case history/anamnesis Rinne,webber,Swabach

Timpanometry Otoacoustic Emision (OAE)

BOA (Behaviour Observation Audiometry)

Free Field Test atau VRA BERA

Audiometry /play audiometry

Page 6: Tes Pendengaran

CASE HISTORY/AMNANESISInterview yang dilakukan oleh pihak pemeriksa

(audilogist) dengan pasien/anak (orang tua anak) guna

mengumpulkan data selengkap mungkin yang

berkaitan dengan gangguan pendengaran pasien.

Meliputi:Data Identitas Pasien

Symptomations (Gejala-gejala)Surgical/Medical Record

Hearing Corection RecordArea of Difficulty

Page 7: Tes Pendengaran

Tympanometry

Pemeriksaan/Pengukuran fungsi telinga bagian tengah dengan menggunakan

timpanometer.Manfaat: Screening kondisi medis telinga tengah Membedakan secara tegas antara gangguan pendengaran syaraf dan

konduktif Diagnosis terhadap gangguan pendengaran konduktif Manajemen dan monitoring secara medis Sebagai salah satu data yang menguatkan analisa dan diagnosis

gangguan pendengaran.

Page 8: Tes Pendengaran

Contoh hasil tympanogram

-

Base volume 0.74 ccCompliance 0.68 ccPressure +5 daPa

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

-200-300 -100 0 +200+100 [daPa]

-----

[cc]

• Type A normal

Page 9: Tes Pendengaran

Base volume 0.74 ccCompliance 0.25 ccPressure +5 daPa

-

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

-200-300 -100 0 +200+100 [daPa]

-----

[cc]

•Type AS (Shallow /Stiffnes)

- Otosklerosis stadium lanjut (GT nampak berwarna pink) - Timpanosklerosis (GT nampak berwarna biru) - Adanya jaringan parut/kiloid pada gendang telinga

Type A Shallow mengindikasikan :

Page 10: Tes Pendengaran

Otoacustic Emision (OAE)TUJUAN PEMERIKSAAN OAE:

Adalah untuk menentukan kondisi cochlea, khususnya fungsi sel-sel rambut luar (Outer Hair Cell=OHC) pada organ corti.

FUNGSI /MANFAAT Skrining pendengaran pada: bayi baru lahir, anak-

anak, orang-orang cacat. Mengestimasikan kepekaan pendengaran dalam

batas-batas tertentu Membedakan antara gangguan pendengaran

sensori dengan neural, pada gangguan pendengaran sensorineural.

Memeriksa orang yang pura-pura tuli (malingering).

Data ini dapat dikumpulkan (diperoleh) dari pasien yang tidu ratau bahkan dalam kondisi koma, karena tidak diperlukan respon perilaku.

Page 11: Tes Pendengaran

CONTOH HASIL DPOAE

Page 12: Tes Pendengaran

BERA

BERA merupakan:Suatu potential

listrik di otak, sebagai akibat

rangsangan bunyi, yang direkam

dengan menem- pelkan

elektroda di kulit kepala.

Page 13: Tes Pendengaran
Page 14: Tes Pendengaran

Audiometry

Audiometry adalah pemeriksaan pendengaran dengan menggunakan audiometer

Audiometer adalah alat untuk pemeriksaan pendengaran.

Audiogram adalah hasil pemeriksaan dengan audiometer.

Audiometrist adalah orang yang berprofesi mengoperasionalkan audiometer untuk pemeriksaan.

Audiologi adalah ilmu yang membahas tentang pendengaran

Audiologist adalah orang yang ahli dalam bidang audiologi.

Page 15: Tes Pendengaran

Sarana & peralatan……….Ruang Periksa Ruang periksa yang kedap suara

(suara-suara dari luar tidak masuk, bebas gema) dengan kekedapan max 30 dB.

Ruang periksa yang nyaman/comfortable

Penerangan yang cukup, sehingga bagi pasien yang kurang dengar berat/tuli sangat terbantu untuk membaca ujaran si pemeriksa.

Page 16: Tes Pendengaran

AudiometerBagian-bagian audiometer : Head phone dengan kode :

a. Warna merah untuk telinga kanan

b. Warna biru untuk telinga kiri

Switch Indikator untuk memilih telinga yang mau diperiksa (kanan atau kiri)

Indikator frekuensi Switch Interuptor Indikator nada yang disajikan :

tone, pulse, warble, dll Indikator intensitas. Indikator perubahan fungsi

audiometer : Mic, AC, BC Microphone. Bone Conductor Masking indikator.

Page 17: Tes Pendengaran

Tes audiometry……….TES AIR CONDUCTION (AC)Tujuannya untuk mengetahui kemampuan

dengan pasien terhadap suara yang paling lemah lewat hantaran udara

TES BONE CONDUCTION (BC)Tujuannya untuk mengetahui

kemampuan dengar pasien terhadap suara yang paling lemah lewat

hantaran tulang (fungsi syaraf pendengaran

Page 18: Tes Pendengaran

Persiapan tes….

Susunan tempat duduk Pasien tidak boleh melihat :

a. Tangan kita waktu menekan keyboard atau tutsb. Layar monitor (Pada Audiometry

terkomputerisasi) Kekedapan ruang periksa Matikan atau kecilkan : AC, Fan

Page 19: Tes Pendengaran

Pemeriksaan Audiometry Lepaskan segala aksesori yang

mengganggu untuk pemasangan head phone spt : giwang, ABD dll

Memberikan instruksi untuk pemeriksaan AC-THR

Pasang Headphone dengan tepat (Merah-Kanan dan Biru-Kiri)

Mengatur setting komputer/audiometer untuk pemeriksaan AC-THR

Lakukan pemeriksaan terlebih dahulu pada telinga yang lebih baik. Bila telinga kanan-kiri sama mulailah pada telinga kanan.

Page 20: Tes Pendengaran

Untuk tes ini :a. Selalu dengan urutan frekuensi sbb : 1

kHz – 2 kHz –3 kHz-4kHz –8 kHz – 500 Hz – 250 Hz.

b. Intensitas - Telinga normal dimulai dari 40 dB - Kurang dengar ringan dimulai dari 60 dB - Kurang dengar sedang dimulai dari 70 dB - Kurang dengar berat dimulai dari 90 dB- Tuli dimulai dari 100 dB c. Pengurangan intensitas selalu 10 dB dan penambahan intensitas selalu 5 dB

Page 21: Tes Pendengaran

Pemeriksaan BC Pasang Head Band (Bone Conductor)

pada telinga yang akan diperiksa (Mulai pada telinga yang lebih baik).

Memberikan instruksi untuk pemeriksaan BC-THR

Mengatur setting komputer/audiometer untuk pemeriksaan BC-THR

Lakukan pemeriksaan dengan urutan sbb :a. Selalu dengan urutan frekuensi sbb : 1 kHz – 2 kHz – 4kHz – 500 Hzb. Intensitas

Dimulai dari 10 dB lebih keras dari AC-THRc. Pengurangan intensitas selalu 10 dB dan penambahan intensitas selalu 5 dB

Page 22: Tes Pendengaran

Play audiometry….

Play audiometry diterapkan untukAnak-anak yang :

Sudah bisa kooperatifMengerti “instruksi” lewat: contoh,perintah

sederhana.

Page 23: Tes Pendengaran

Free Field Test (FFT)&Visual Reinforcement Audiometry

(AVR)

SUBYEK SASARAN FFT dan VRA, adalah anak-anak yang

belum kooperatif, yang belum memungkinkan dilaku-kan play

audiometry.

TUJUANMendapatkan data secara kasar, tentang

Kemampuan dengar seorang anak.

Page 24: Tes Pendengaran

Behavioral Observation Audiometry (BOA)

TUJUAN: Untuk mengetahui adanya kelainan pendengaran

pada anak sedini mungkin, sehingga dapat dilakukan

penanganan (intervensi) sedini mungkin secara tepat.

PENTAHAPAN/FREKUENSI PEMERIKSAAN: Empat kali sampai anak berumur 2 th yakni: Tiga bulan sekali sampai anak berumur 6

bulan. Enam bulan sekali sampai anak berumur 1 th

Satu tahun sekali sampai anak umur 2 th.

Page 25: Tes Pendengaran

Umur Tipe perilaku respons

0-6 mg Mengedipkan, melebarkan mata

Melebarkan mata

6 mgg-4 bl Mengedipkan mata

- Melebarkan mata

Mulai menggerakkan kepala. (4 bln)

4 – 7 bln Memutar kepala lateral ke arah suara

7 – 9 bln Mengarahkan kepala ke sumber suara: samping,, bawah

9 – 13 bl. Mengarahkan kepala ke sumber suara: samping, bawah, atas telinga.

13– 16 bl Mengarahkan kepala ke: lateral, bawah, atas: sumber suara.

16 – 21 bl Mengarahkan kepala ke samping, atas, bawah sumber suara

21 – 24 bl Mengarahkan kepala ke samping,

Atas, bawah sumber suara.

Page 26: Tes Pendengaran

Audiogram……….

Page 27: Tes Pendengaran

Aspek-aspek suara /bunyi yang didengar oleh seseorang:FrekuensiAdalah tinggi rendahnya suatu bunyi.jumlah getaran dalam waktu 1 sekon/detik.dinyatakan dalam ukuran Hertz (Hz)

IntensitasAdalah keras lemahnya suatu

bunyi Dinyatakan dalam satuan

ukuran deci Bell (dB)

Page 28: Tes Pendengaran

Area Pendengaran …..

Page 29: Tes Pendengaran

Gangguan pendengaran…..

Ambang Dengar

Tingkat Gangguan Pendengaran

0 – 20 NORMAL

21 – 40 Kurang dengar ringan

41 – 70 Kurang dengar sedang

71 – 90 Kurang dengar berat

> 90 TULI

Page 30: Tes Pendengaran

Untuk menentukan tingkat gangguan pendengaran =

HTL(500 Hz) + HTL (1kHz) + HTL (2 kHz) + HTL (4 kHz)4

Page 31: Tes Pendengaran

UCL =UNCONFORTABLE LEVEL (DAYA TAHAN TELINGA TERHADAP SUARA PALING KERAS)

DYNAMIC RANGE (AREA PENDENGARAN)

U U UU UCL

Area pen-dengaran

Page 32: Tes Pendengaran

TERIMA KASIH : )