16
ii TESIS PENCURIAN IKAN DI ZONA EKONOMI EKSKLUSIF DAN PENERAPAN UNCLOS-1982 (Studi Perbandingan Undang-Undang Tentang Perikanan Antara Indonesia Dengan Australia) oleh : WIDYAWATI NIM : 12106061 PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER ILMU HUKUM UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2008

TESIS PENCURIAN IKAN DI ZONA EKONOMI EKSKLUSIF DAN ...skripsi.narotama.ac.id/files/12106061 - WIDYAWATI.pdfvii 7. Bapak Soemali, SH. M.Hum. atas inspirasi, dorongan dan bantuan pustaka

  • Upload
    lythuy

  • View
    243

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

ii

TESIS

PENCURIAN IKAN DI ZONA EKONOMI EKSKLUSIF

DAN PENERAPAN UNCLOS-1982

(Studi Perbandingan Undang-Undang Tentang Perikanan Antara

Indonesia Dengan Australia)

oleh :WIDYAWATI

NIM : 12106061

PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER ILMU HUKUMUNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA

2008

iii

PENCURIAN IKAN DI ZONA EKONOMI EKSKLUSIF

DAN PENERAPAN UNCLOS-1982

(Studi Perbandingan Undang-Undang Tentang Perikanan AntaraIndonesia Dengan Australia)

TESISUntuk memperoleh Gelar Magister

Dalam Program Studi Magister Ilmu HukumPada Program Pascasarjana Universitas Narotama

Oleh :Nama : WIDYAWATI

NIM : 121 06061

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER ILMU HUKUMNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA

2008

TESIS INI TELAH DISETUJUI

iv

PADA TANGGAL 26 April 2008

Oleh :

Pembimbing

Dr. J. HENDY TEDJONAGORO, SH.

Mengetahui Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum

Universitas Narotama

Dr. SADJIJONO, SH., M. Hum. LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS

v

Dipertahankan didepan sidang Tim Penguji Program Pascasarjana Universitas Narotama Surabaya dan dinyatakan diterima untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar Magister Hukum pada tanggal 26 April 2008

TIM PENGUJI

1. Ketua : Prof. Dr. BASUKI REKSO WIBOWO, SH. MS.

2. Anggota : ARIEF DWIATMOKO , SH, MH

3. Anggota : Dr. J. HENDY TEDJONAGORO, SH.

vi

UCAPAN TERIMA KASIH

Segala puja dan puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT., atas

berkat rahmat dan karuniaNya sehingga penyusunan tesis ini dapat diselesaikan

dengan baik.

Dengan ketulusan hati yang sangat dalam penulis mengucapkan rasa

terimakasih kepada berbagai pihak atas segala bantuan, dukungan, saran dan kritik

yang telah diberikan. Untuk itu perkenankan saya mempersembahkan ucapan terima

kasih kepada :

1. Bapak H.R. Djoko Soemadijo, SH. selaku Rektor Universitas Narotama

Surabaya.

2. Bapak Dr. H. Ismanto Hadi. S, MS. selaku Direktur Program Pasca Sarjana

Universitas Narotama Surabaya.

3. Bapak Dr. Sadjijono, SH. M.Hum., selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu

Hukum pada Program Pasca Sarjana Universitas Narotama Surabaya.

4. Bapak Dr. J. Hendy Tedjonagoro, SH., selaku Dosen Pembimbing yang bersedia

membantu dengan buku-buku serta meluangkan waktu, tenaga dan pikiran yang

luar biasa dalam memberikan bimbingan kepada penulis, sehingga Tesis ini dapat

diselesaikan.

5. Seluruh staf dan karyawan Program Pascasarjana khususnya Megister Ilmu

Hukum Universitas Narotama Surabaya dengan segala bantuannya yang telah

diberikan kepada penulis selama mengikuti studi sehingga selesainya Tesis ini.

6. Keluarga yang tercinta, Almarhum Bapakku Kol. Art Suharto, Mamahku Hj.

Ruhijati, Suamiku Djunatrio Sambodo Luhung, SE., MM. Anak-anak ku Zeinhart

Zyuhartaqi dan Zeinhart Malik Mattalievi, Kakak-kakakku, Purwadi dan Letkol

Arh.Prijanto, yang telah memahami, mendukung, mendorong dan membantu baik

moril maupun materiil dengan caranya masing-masing yang membuat segalanya

menjadi lengkap.

vii

7. Bapak Soemali, SH. M.Hum. atas inspirasi, dorongan dan bantuan pustaka yang

telah diberikannya.

8. Rekanku Florentina Yenny Kristanti, SH. , yang membantu penulisan ini dengan

mengerjakan sebagian besar tugas-tugas harian di kantor, sehingga memberikan

waktu yang cukup banyak untuk mengerjakan tesis ini.

9. Rekan-rekan Angkatan ke XV, Program Magister Ilmu Hukum pada Program

Pasca Sarjana Universitas Narotama atas kebersamaan dan kekeluargaannya

terutama pada Ir. Haris Arthur Hedar, SE., SH., selaku ketua kelas yang

mencurahkan segenap perhatiannya untuk kelancaran kegiatan di angkatan ini.

Akhirnya penulis mengaharapkan semoga tesis ini dapat memberikan manfaat

dan sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam

bidang ilmu hukum.

Surabaya, April 2008

Penulis

viii

RINGKASAN

Pencurian ikan (illegal fishing) merupakan permasalahan dunia, banyak negara yang telah dirugikan dari tindak pidana ini. Di Indonesia pencurian ikan telah merugikan negara nilainya, setahun mencapai Rp. 30 triliun. Menurut Freddy Numberi, pemerintah Indonesia sudah saatnya mengambil tindakan tegas terhadap kapal asing yang melakukan illegal fishing. Selama ini Indonesia sudah bersikap lunak terhadap kapal asing yang menjarah ikan di Indonesia. Untuk mendukung hal tersebut, pemerintah akan segera melakukan revisi terhadap Undang-Undang nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan. Australia sebagai negara pantai juga mengalami masalah dengan pencurian ikan di wilayah perairannya, akan tetapi dari tahun ketahun jumlahnya semakin menurun.

Berdasarkan United Nations Convention On The Law Of The Sea (UNCLOS) 1982, maka negara pantai memiliki kewenangan untuk mengelola perairan sampai dengan sejauh 200 mil laut dari garis yang sama dengan dasar pengukuran laut teritorial, yang selanjutnya di sebut Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Konvensi ini juga mengatur hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang berkaitan dengan ZEE tersebut. Yang berkaitan dengan perikanan, adalah pada intinya adalah negara pantai jika tidak dapat memanen sendiri hasil perikanan di zona tersebut maka berkewajiban untuk mengijinkan negara yang tidak berpantai dan negara dengan kondisi geografis tertentu untuk ikut memanfaat kan hasil perikanan sampai dengan jumlah yang diperbolehkan dengan tetap menghormati syarat-syarat yang ditentukan oleh negara pantai. Dan negara pantai diberi kewenangan untuk melakukan tindakan-tindakan yang dirasa perlu guna menjaga keamanan dan kelestarian dari sumber daya perikanan di zona tersebut.

Indonesia dan Australia telah meratifikasi ketentuan UNCLOS 1982, karenanya kedua negara tersebut harus tunduk pada ketentuan tersebut. Sehingga Zona Ekonomi Eksklusif merupakan zona khusus dengan demikian aturan yang dibuat di zona tersebut seharusnya juga bersifat khusus. Undang-undang perikanan Australia yaitu Fisheries Management Act 1991 telah melaksanakan hal tersebut dalam pasal-pasal yang ada termasuk ketentuan yang berkaitan dengan kapal-kapal asing. Sedangkan undang-undang perikanan Indonesia yaitu Undang-Undang nomor 31 tahun 2004 tentang perikanan, ternyata belum memisahkan secara tegas mengenai ketentuan yang ada di Zona Ekonomi Eksklusif, termasuk juga ketentuan yang berkaitan dengan kapal-kapal asing.

Undang-Undang nomor 31 tahun 2004 tentang perikanan belum sepenuhnya menggali ketentuan UNCLOS 1982, sehingga ada ketentuan yang menguntungkan tetapi terlewat, sedangkan pada Fisheries Management Act 1991 hal tersebut telah terangkum dengan terinci, sehingga para aparat yang bertugas dapat menjalankan tugasnya dengan lebih baik dalam melakukan pengamanan di zona tersebut. Karenanya disarankan untuk melakukan perbaikan pada undang-undang tersebut, termasuk diantaranya upaya penyediaan teknologi yang moderen dalam melakukan pengawasan, peningkatan kualitasa aparat terkait, serta merubah komposisi anggaran

ix

pertahanan agar Angkatan Laut dan Angkatan Udara dapat memperoleh porsi yang lebih besar lagi, dengan dasar pertimbangan bahwa matra laut dan matra udara yang harus di awasi jauh lebih luas dibandingkan dengan matra darat.

x

ABSTRACT

The main purpose of this research is to prepare more input by conducted revised for Indonesian Fisheries Act, thereby the revised of Indonesian Fisheries Act would be more flexible and has agility to solve for any problem as well as its way out. For those who will observed Indonesia and Australia Fisheries Act specifically, and UNCLOS-1982 conception either, they would have understand and wider perspective about International Sea Law and Economic Exclusive Zone according to UNCLOS-1982, as base to analyze comparation between Indonesian and Australian Fisheries Act, concerning in illegal fishing by which analyze specific points in Australian Fisheries Act.

The type of research in law conducted by search only the literature material or secondary data is called normative law research. This research include several things, such as research of basic in law, system of law and comparation between law.

The approach of this research is conducted by normative and has its based on UNCLOS-1982 and all its concepts included is a basic standard for Economic Exclusive Zone, as which arranging in Indonesian and Australian Fisheries Act. Hereinafter this research study the system of the law, as based as supporting activity to analyze comparation between Indonesian and Australian Fisheries Act, so we can find out the strength and weakness of Indonesian Fisheries Act, its become better and more perfect fisheries act.Keywords : illegal fishing, economic exclusive zone.

xi

DAFTAR ISI Halaman

Halaman Sampul Depan................................................................................... i

Halaman Sampul Dalam .................................................................................. ii

Halaman Prasyarat Gelar.................................................................................. iii

Halaman Persetujuan........................................................................................ iv

Halaman Lembar Pengesahan Ujian Tesis....................................................... v

Halaman Ucapan Terima Kasih ....................................................................... vi

Halaman Ringkasan ......................................................................................... viii

Halaman Abstract............................................................................................. x

Halaman Daftar Isi ........................................................................................... xi

Halaman Daftar Peraturan Perundang-Undangan............................................ xiii

Daftar Lampiran ............................................................................................... xiv

Daftar Singkatan............................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1. Latar Belakang .................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah............................................................................... 4

1.3. Tujuan ................................................................................................ 5

1.4. Manfaat Penelitian .............................................................................. 6

1.5. Tinjauan Pustaka................................................................................. 6

1.5.1. Kerangka Teoritis..................................................................... 6

xii

1.5.2. Kerangka Konseptual ............................................................... 14

1.6. Metode Penelitian ............................................................................... 16

1.6.1. Tipe Penelitian ......................................................................... 16

1.6.2. Pendekatan Masalah................................................................. 17

1.6.3. Bahan Hukum .......................................................................... 18

1.6.4. Prosedur Pengumpulan Bahan Hukum .................................... 18

1.6.5. Pengolahan dan Analisa Bahan Hukum................................... 19

1.7. Sistematika.......................................................................................... 19

BAB II ZONA EKONOMI EKSKLUSIF.................................................... 21

BAB III ANALISIS PERBANDINGAN UNDANG UNDANG

PERIKANAN ANTARA INDONESIA DENGAN AUSTRALIA ............. 52

BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 91

4.1 Kesimpulan ....................................................................................... 91

4.2 Saran.................................................................................................. 92

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 95

LAMPIRAN

xiii

DAFTAR PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

United Nations Convention On The Law Of The Sea 1982Undang-undang nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (L.N. Tahun 2004 nomor 118)Fisheries Administration Act 1991Fisheries Management Act 1991

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Peta Batas Negara IndonesiaLampiran 2 : Peta Perikanan IndonesiaLampiran 3 : Peta Batas Negara AustraliaLampiran 4 : Australian Fishing Zone MapLampiran 5 : Fisheries Administration Act 1991Lampiran 6 : Fisheries Management Act 1991Lampiran 7 : United Nations Convention On The Law Of The Sea 1982Lampiran 8 : Grafik Kerugian Akibat Penangkapan Ikan Secara Ilegal Lampiran 9 : Data Volume dan Nilai Ekspor Perikanan Indonesia di Pasar Produktif 2005-2007

xv

DAFTAR SINGKATAN

AFMA : Australian Fisheries Management AuthorityAFZ : Australian Fishing ZoneEEZ : Economic Exclusive ZoneFAO : Food and Agriculture OrganizationGT : GrossTonILO : International Labour OrganizationOAU : Organization of African UnityPBB : Persatuan Bangsa-BangsaUNCLOS : United Nations Convention On The Law Of The SeaUNESCO : United Nations of Education, Social and Culture Organization UNO : United Nations OrganizationWHO : World Health OrganizationZEE : Zona Ekonomi EksklusifZEEI : Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia

xvi

DAFTAR PUSTAKA

1. Buku

Atmasasmita, Romli, Perbandingan Hukum Pidana, CV. Mandar Maju, Bandung, 2000.

Bisri Ilhami, Sistem Hukum Indonesia, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2004.

Fauzi, Akhmad, Kebijakan Perikanan Dan Kelautan, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005.

Fuady, Munir , Perbandingan Ilmu Hukum, PT. Refika Aditama, Bandung, 2007.

Koers, Albert W., Het Verdrag Van De Verenigde Naties Inzake Het Recht Van De Zee, Een Samenvating (Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Tentang Hukum Laut, Suatu Ringkasan), Cetakan Kedua, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta 1994

Kurnia, Ida, Kedudukan Negara-Negara Pada Zona Ekonomi Eksklusif, Diadit Media, Jakarta, 2007

Kusumaatmadja , Mochtar, Bunga Rampai Hukum Laut, Binacipta, Bandung, 1978.

Nussbaum, Arthur, A Concise History Of The Law of Nations (Sedjarah Hukum Internasional) alih bahasa Sam Suhaedi Admawiria, Binatjipta, Bandung, 1969.

Pickwell, Linda, Australia, (alih bahasa oleh Suryani), PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Solo, 2007.

Prijanto, Heru, Hukum Laut Internasional, Bayumedia, Malang, 2007.

Prodjodikoro, Wirjono, Hukum Laut Bagi Indonesia, Sumur Bandung, 1976

Rahardjo, Satjipto, Ilmu Hukum, Cetakan Keenam, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2006.

Subagyo, P. Joko, Hukum Laut Indonesia, Rineka Cipta, Jakarta, 2005

Suherman, Ade Maman, Pengantar Perbandingan Sistem Hukum, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2004.

xvii

Sunggono, Bambang, Metodologi Penelitian Hukum, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2007.

Soemitro, Ronny Hanitijo, Metodolologi Penelitian Hukum, Cetakan Kedua Ghalia Indonesia, Jakarta, 1985.

Soekanto, Soerjono, Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2003.

Tedjonagoro, J. Hendy, Ilmu Perbandingan Hukum Tata Negara, Materi Kuliah Ilmu Hukum Tata Negara, Fakultas Hukum Universitas Airlangga, 1990.

2. Surat Kabar

Harian Kompas, PT. Gramedia Kompas, Jakarta, Maret 2008.

Harian Surya, PT. Antar Surya Jaya, Surabaya, Februari, 2008

3. Situs internet

http://www.daff.gov.au/

http://www.d-infokom.jatim/

http://www.dkp.go.id/

http: //en.wikipedia.org/wiki/Exclusif_Economic_Zone_#Australia

http://www.mffc.gov.releases/2007/07036a.html

http://www.Tempo-interactive.com/