13
PERTEMUAN 3 Testing & Implementation System

Testing & Implementation System

  • Upload
    keiran

  • View
    46

  • Download
    4

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Testing & Implementation System. Pertemuan 3. Dasar-Dasar Testing. Obyektifitas Materi Memberikan landasan yang cukup dalam memahami dasar-dasar testing ( seperti obyektifitas dan prinsip-prinsip dasar testing dan testabilitas ). - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: Testing & Implementation System

PERTEMUAN 3

Testing & Implementation System

Page 2: Testing & Implementation System

Dasar-Dasar Testing

Obyektifitas Materi Memberikan landasan yang cukup dalam

memahami dasar-dasar testing (seperti obyektifitas dan prinsip-prinsip dasar testing dan testabilitas).

Memberikan gambaran secara umum tentang �siklus hidup testing dan integrasinya di dalam siklus hidup pengembangan software .

Materi: Moto Testing � Isu-Isu Seputar TestingTestabilitas

Page 3: Testing & Implementation System

Moto Testing

Pandanganakan testing ini direfleksikan dalam moto testing yang dinyatakan oleh Myers di tahun 1976:Test case yang bagus adalah yang mempunyai kemungkinan tinggi dalam mendeteksi defect yang sebelumnya belum ditemukan, bukan yang dapat memperlihatkan bahwa program telah bekerja dengan benar.

Satu dari kebanyakan masalah sulit dalam testing adalah �pengetahuan akan kapan untuk berhenti.

Tidak mungkin untuk mengetes programAnda sendiri.�Bagian yangdibutuhkandari tiap testcaseadalah deskripsi �dari keluaran yang diharapkan.

Hindari testing yang tidak produktif ataudi awang-awang.

Page 4: Testing & Implementation System

Tulis test case untuk kondisi yang valid dan tak valid. Inspeksi hasil dari tiap tes.� Semakin meningkatnya jumlah defect yang terdeteksi

dari suatu bagian program, kemungkinan dari keberadaan defect yang tak terdeteksi juga meningkat.

Tunjuklah programer terbaik Anda untuk melakukan �testing.

Pastikan bahwa testabilitas adalah suatu obyektifitas kunci dalam disain softwareAnda.

Disain dari sistem seharusnya seperti tiap modul yang diintegrasikan ke dalam sistem hanya sekali.

Jangan pernah mengubah program untuk membuat �testing lebih mudah (kecuali pada perubahan yang permanen).

Testing, seperti tiap aktifitas kebanyakan yang lain,testing juga harus dimulai dengan obyektifitas.

Page 5: Testing & Implementation System

Isu-Isu Seputar Testing

Page 6: Testing & Implementation System

Sistem itu “Buggy“

Sistem pengembangan yang kurang baik dan terencana.

Sistem pelayanan yang kurang baik dan �terencana.

Analis, disainer dan programer tidak tahu bagaimana membangun suatu kualitas ke dalam sistem yang ada.

Tester tidak banyak terpengaruh oleh definisi �dari kebutuhan, development atau proses pelayanan.

Page 7: Testing & Implementation System

Testing ditampilkan dengan gambaran yang menakutkan

Testing Mahal Testing butuh aktivitas waktu yang besar Testing menakutkan Apalagi kesalahan yang terjadi (seperti

penentuan atribut pengukuran yang salah) dapat menjadi senjata makan tuan, dimana aktifitas testing yang telah dilakukan akan menjadi suatu hal yang percuma dan malah membuat situasi semakin membingungkan.

Page 8: Testing & Implementation System

Batas waktu menjadi hambatan bagi testing

Manajemen menginginkan produk diluncurkan secepat mungkin (ASAP – As Soon As Possible)

Banyak cara dan hal yang harus dilakukan �dalam testing dalam waktu yang singkat.

Batas waktu kadang-kadang tidak realistis, dan tekanan antara meluncurkan produk dengan cepat dibandingkan dengan membuat produk yang benar.

Testing kadang-kadang terlalu sedikit, terlambat dan tidak terencana.

Page 9: Testing & Implementation System

Testing bukan organisasi dan ilmu

Testing dalam pelaksanaan dan pengembangannya sangat bergantung pada kreatifitas dan pengalaman

Setiap pendekatan testing adalah baru dan unik

Page 10: Testing & Implementation System

Manajemen pendukung untuk testing kurang dari ideal

Tak banyak pihak manajemen yang menaruh perhatian lebih pada testing,malah kebanyakan dari mereka memandang testing hanya dengan sebelah mata.

Kurangnya kesadaran akan pentingnya testing bagi terciptanya software yang berkualitas, atau bahkan tidak sadar akan kualitas.

Adanya mitos yang salah tentang testing.

Page 11: Testing & Implementation System

Testabilitas

Page 12: Testing & Implementation System

Operability, “Semakin baik Software berkerja, akan membuat software dites dengan lebih efisien.”

Observability, “Apa yang Anda lihat, adalah apa yang Anda tes.”

Controllability, “Dengan semakin baik kita dapat mengendalikan software, semakin banyak testing dapat diotomatisasi dan dioptimalisasi.”

Decomposability, “Dengan pengendalian batasan testing,kita dapat lebih cepat dalam mengisolasi masalah dan melakukan testing ulang yang lebih baik.”

Simplicity, “Semakin sedikit yang dites, semakin cepat kita melakukannya.”

Page 13: Testing & Implementation System

Stability, “Semakin sedikit perubahan, semakin sedikit masalah / gangguan testing.”

Understandability, “Semakin banyak informasi yang kita miliki,kita akan dapat melakukan tes lebih baik.”