13
Oleh: Dr. BAMBANG SUHARTO Sp.A., MH.Kes.

Tetanus (Lock Jaw)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Lockjaw can refer to any of the following:Medical conditions and diseasesTrismus, a pathological condition in which the mouth is held shut by sustained spasm of the masseter (jaw) muscle, often observed in cases of tetanus.Tetanus, an infectious disease of the central nervous system.Penile Pnuemacoccus, an experiencing of erection lasting longer than four hours.

Citation preview

  • Oleh:

    Dr. BAMBANG SUHARTO Sp.A., MH.Kes.

  • Manifestasi klinis terjadi oleh karena absorbsi eksotoksin yang dikeluarkan oleh Clostridium Tetani pada fase pertumbuhan di dalam tubuh manusia.

    C. Tetani:Bersifat anaerob.Di luar tubuh manusia, kuman berbentuk spora.Tersebar di tanah.Mengeluarkan toksin bila kondisi memungkinkan.Toksinnya: dapat menhancurkan eritrosit, leukosit. Tetanospasmin bersifat neurotropik sehingga menyebabkan spasme dan ketegangan otot.

  • Epidemiologi: kuman hidup di daerah terkontaminasi tanah, kebersihan dan perawatan luka bakar yang tidak optimal.Patogenesis:Port dentrenya adalah kondisi anaerob seperti pada luka tusuk, luka bakar, luka gigit, umbilikus dll.Hipotesis cara kerja dan absorbsi toksin:Toksin diabsorbsi melalui ujung syaraf.Diabsorbsi melalui sistem limfatik ke sirkulasi kemudian ke susunan syaraf pusar.Toksin yang sudah terikat di SSP sulit dinetralkan.

  • Gejala klinik: masa inkubasinya adalah 5 14 hari (kadang-kadang sampai beberapa minggu). Dapat terjadi mendadak ketegangan otot yang bertambah, terutama otot rahang.Dalam 48 jam terjadi :Trismus (sukar membuka mulut),Kaku kuduk sampai opistotonus,Ketegangan otot dinding perut,Kejang tonik, bila dirangsang,Rhesus Sardinicus oleh karena spasme otot wajah. Sukar menelan , gelisah, mudah terangsang, nyeri kepala dan ekstremitas, hal ini sering merupakan gejala dini.

  • Spasme khas: badan kaku dengan opistotonus, ekstremitas inferior ekstensi, lengan kaku, dengan tangan mengepal kuat.Anak sadar.Spasme mula-mula terjadi intermiten diselingi periode rilaksasi selanjutnya tidak jelas dan terasa nyeri.Kadang-kadang terjadi perdarahan intramuskuler kontraksi yang kuat.Asfeksia dan sianosis akibat serangan pada otot pernafasan dan laring.Retensi urine oleh karena spasme uretral.Fraktur Columna Vertebralis.Demam tinggi dapat terjadi pada stadium akhir.

  • Menurut beratnya gejala, tetanus dibagi 3 stadium:Trismus 3 cm, tidak ada kejang tonik meskipun dirangsang.Trismus 3 cm, dengan kejang tonik bila dilakukan rangsangan.Trismus 1 cm, kejang tonik spontan.Diagnosis:AnamnesisGejala klinik khas.Komplikasi:Spasme otot faring yang menyebabkan terkumpulnya saliva di rongga mulut sehingga dapat menyebabkan pnemonia aspirasi.

  • Asfeksia.Atlektasis oleh karena obstruksi oleh sekret.Fraktur kompresi.

    Diagnosis banding:Spasme oleh karena pemberian striknin.Tetani oleh karena hipokalsemia dan fosfat.Kejang pada meningitis.Rabies.Trismus pada angina berat, abses retrofaringeal, abses gigi, pembesaran kelenjar leher.Kaku kuduk pada meningitis, mastoiditis, penmonia lobaris, miositis pada leher, spondilitis pada leher.

  • Prognosis : Dipengaruhi oleh faktor:a. Masa tunas yang pendek ( kurang dari 7 hari).b. Usia terlalu muda.c. Frekuensi kejang.d. Suhu tubuh yang tinggi.e. Pengobatan yang terlambat. f. Periode of onset yang pendek (jarak antara trismus I dengan terjadinya kejang).g. Komplikasi yang terjadi terutama otot nafas dan obstruksi.

  • Pengobatan:ATS.Antikonvulsan.Penisilin Prokain.Diet: cukup kalori cukup protein, bila trismus beri diet cair, kalau perlu parenteral.Isolasi (harus tenang).Kalau perlu O2 , kalau perlu trakheostomi.Perawatan khusus bila: kejang sulit di atasi, spame laring, komplikasi yang memerlukan perawatan intensive yakni dengan obstruksi jalan nafas, kegagalan nafas, hipertermi.

    .

  • C. Tetani masuk melalui tali pusat sebagai akibat perawatan/tindakan yang tidak memenuhi syarat kebersihan misalnya: pemotongan talipusat dengan bambu/gunting/silet yang tidak steril; talipusat dirawat dibubuhi abu, tanah, minyak, daun-daunan, kunyit dll.Perjalanan penyakit sama dengan tetanus anak tetapi lebih cepat dan lebih berat.Anamnesis bayi tiba-tiba panas, tidak mau menetek (trismus), gejala yang jelas adalah mulut mencucu (karper mond), mudah dan sering kejang, sianosis,

  • suhu meningkat, kaku kuduk sampai opistotonus. Perjalanan penyakit sangat berat dan tidak dibagi dalam 3 stadium.Pengobatan:IVFD: sesuai dengan keadaan umum penderita dan hasil pemeriksaan analisa gas darah. ATS.Ampisilin, bila sepsis diterapi sesuai dengan keadaan sepsis.Tali pusat dibersihkan dengan alkohol 70%, betadine, H2O2.

  • Perhatikan respirasi, diuresis dan tanda vital lainnya.Bersihkan lendir.Kalau perlu O2.

    Pencegahan Tetanus neonatorum:Imunisasi Toksoid Tetanus pada umur kehamilan trisemester III sampai 3 kali berturut-turut.

    Komplikasi:Bronkopnemoni, asfeksia, sianosis, sepsis neonatorum.

  • *************