32
BAB 3 : HASIL PENGAMATAN The life of Mammals Anda mengira bahwa orang utan ini yang mencuci kaos kaki ini adalah tipuan sirkus di mana ia dilatih secara khusus. Tapi tidak. Ia melakukannya ini sepenuhnya atas inisiatif sendiri. Ia melihat orang lain melakukannya. Dan ia sedang meniru. Dan kemampuan meniru juga memakai alat-alat ini adalah hal yang dimulai pada kera namun dibawa oleh kera dengan tingkat yang jauh lebih tinggi. dan kedua bakat itu membawa pada perubahan dunia. Food for yhought (renungan) Perkemahan Leakey di Kalimantan adalah tempat tinggal sekelompok orangutan yang diambil dari kandang dan dikembalikan ke hutan. Karena mereka bagian dari dunia kita dan kita bagian mereka. Mereka dapat mengungkap pemahaman pada kesamaan kita. Ibu tua ini sedang melakukan sendiri. Juga anaknya, yang lahir

The Life of Mammals

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bIOGEOGRAFI

Citation preview

Page 1: The Life of Mammals

BAB 3 : HASIL PENGAMATAN

The life of Mammals

Anda mengira bahwa orang utan ini yang mencuci kaos kaki ini adalah

tipuan sirkus di mana ia dilatih secara khusus. Tapi tidak. Ia melakukannya

ini sepenuhnya atas inisiatif sendiri. Ia melihat orang lain melakukannya.

Dan ia sedang meniru. Dan kemampuan meniru juga memakai alat-alat ini

adalah hal yang dimulai pada kera namun dibawa oleh kera dengan tingkat

yang jauh lebih tinggi. dan kedua bakat itu membawa pada perubahan

dunia.

Food for yhought (renungan)

Perkemahan Leakey di Kalimantan adalah tempat tinggal sekelompok

orangutan yang diambil dari kandang dan dikembalikan ke hutan. Karena

mereka bagian dari dunia kita dan kita bagian mereka. Mereka dapat

mengungkap pemahaman pada kesamaan kita. Ibu tua ini sedang

melakukan sendiri. Juga anaknya, yang lahir di hutan. Bahkan bayinya juga

tertarik, memang amat mengesankan bila duduk dekat orangutan seperti ini

melihat betapa miripnya mereka dengan manusia. Tentu saja kita berdua

adalah kera-kera besar. Tapi lihat betapa manusianya tangannya itu.

Keahlian dimana ia mengambil benda. Cara ia memegang peralatan seperti

itu. Cara ia memakai otaknya meniru apa yang dilakukan orang lain. Tapi

Page 2: The Life of Mammals

yang terpenting kita berbagi dari otak kita yang besar. Itu menghasilkan

banyak bakat dan kemampuan yang sama kita miliki.

Semua kera menyukai satu jenis makanan : buah-buahan. Namun

mengambil buah di hutan Asia Tenggara bisa bermasalah. Ada pemangsa

kuat di tanah hingga orangutan jarang turun ke tanah. Mereka sejauh ini

hewan paling berat yang hidup di dahan-dahan. Tapi mereka mencipta cara

cerdik untuk memanfaatkan bobot mereka. Mereka melompat galah.

Meskipun behitu, bergelantungan dapat amat melelahkan. Karena pohon

buah tak banyak dan di berbagai tempat, orangutan perlu menempuhnya

secara lurus antara phon-pohon itu. Tapi mereka jarang tersesat, jadi

tampaknya mereka punya peta hutan dalam pikiran mereka. Butuh banyak

keahlian untuk bepergian seperti ini. Dan anak-anaknya butuh bertahun-

tahun untuk menyamai keahlian orang tuanya dalam mencari jalan dan

senam udara. Ibu mengawasi ketat anaknya. Siap bila dibutuhkan untuk

member bantuan tangan atau lengan, atau kaki. Butuh 13 tahun bagi anak

agar menyamai pengetahuan hutan ibunya. Ini mungkin sebabnya anak

orangutan lebih banyak bersama ibunya daripada kera lain, kecuali manusia.

Namun pada akhirnya, ikatan ini harus putus.

Orangutan  yang dewasa, terkenal sebagai penyendiri. Didesak untuk

hidup berpisah karena kurangnya makanan. Tapi itu tak berarti mereka

antisocial. Tiap 4 atau 5 tahun sekali, hutan member makanan berlimpah

ketika banyak pohon buah masak secara bersamaan. Ini memungkinkan

orangutan bahwa bila ada kesempatan mereka benar-benar memiliki hati

Page 3: The Life of Mammals

hewan social. Di pohon ini, 20 orangutan reuni setelah berpisah bertahun-

tahun. Namun musim buah tidak lama, jadi waktu sangat berharga. Dengan

cara yang sama, kita dapat mengulang hubungan kita lagi terkadang setelah

berpisah bertahun-tahun. Jadi orangutan dapat mengingat lagi dengan cepat

ke dalam lingkungan social mereka. Itu membutuhkan otak yang mampu

mencatat berbagai individu dalam periode yang panjang dan jauh. Ada satu

tempat dimana interaksi antara orangutan lebih sering terjadi dibanding

tampat lain.

Hutan rawa di Sumatra Utara. Ini surge bagi orangutan. Banjir yang

teratur dan air membawa persediaan nutrisi yang kaya. Jadi ada banyak

makanan tersedia. Di sini, orangutan dapat bepergian makan bersama

dalam kelompok sepanjang tahun. Mereka memakan serangga juga buah.

Mengumpulkan rayap dari batang busuk tak perlu kecerdasan. Tapi

mengambil sesuatu dari lubang di pohon adalah soal lain, bahkan bagi

jantan kuat seperti ini. Tapi orangutan di sini telah memecahkan masalah itu

mereka memakai alat. Mula-mula mereka memilih ranting. Berikutnya

mereka mematahkannya. Lalu mengasahnya agar berbentuk. Lalu secara

hati-hati memasukkannya ke pohon mengambil apa yang mereka ininkan di

dalamnya. Jantan cerdik ii menyodok sarang lebah dengan alat berujung dua

yang memungkinkan dia menjilat madu di satu ujung sambil mengambil lagi

di ujung satunya. Anggita keelompok yang muda melihat dan belajar. Jadi

tradisi berkembang yang akan disampaikan pada generasi yang baru. Jika

ada banyak makanan orangutan dapat berkumpul dengan padat dan

membentuk komunitas. Dan dalam komunitas, jika satu individu punya ide

bagus lainnya akan menirunya dan lalu membentuk kebudayaan. Untuk

melihat kebudayaan kera yang lebih ruumit kita harus ke benua lain.

Page 4: The Life of Mammals

Ini Afrika, di sini, pulau yang penuh hutan bakau mulut Kongo adalah

tempat tinggal komunitas simpanse yang luar biasa. Simpanse-simpanse ini

yatim piatu. Orangtua mereka telah dibunuh untuk dijual dagingnya. Banyak

dari mereka dipelihara dalam kondisi yang memadai.  Kini mereka bagian

dari eksperimen unik di mana mereka diajarkan keahlian yang mereka

butuhkan agar bisa mandiri di hutan. Beberapa yang muda punya sedikit

keahlian dengan melihat manusia. Sebagian tahu cara membuka kacang.

Tapi butuh beberapa tahun belajar menaruh kacang di lubang lalu

bagaimana memakai palu. Simpanse ini, Balinga, sudah ahli. Temannya, Flo,

melihat dengan penuh perhatian. Puck sedang berjuang. Ia baru belajar

membelah kacang waktu berusia 6 tahun. Itu 2 tahun terlambat bagi

simpanse untuk mempelajari keahlian baru. Anda tak dapat mengajarkan

kera tua hal-hal baru. Awas jarimu. Tntu saja ada macam-macam cara

membuka kacang. Dan sejalan dengan itu, ada banyak jenis kacang.

Begitupun kelompok simpanse mengembangkan cara berbeda yang berbeda

dalam mengatasi masalah. Itulah awal dari kebudayaan. Tentu saja

kebudayaan punya banyak hal di dalamnya, terlepas dari membelah kacang.

Hutan tropis ini terletak ribuan mil di timur Kongo, di Uganda. Di sini

ada juga simpanse. Tapi punya kebudayaan yang amat berbeda. Dan

mereka belum pernah difilmkan sebelumnya. Komunitas mereka paling

besar dan berisi jantan paling banyak. Seperti di tempat ini, tradisi

kebudayaan menyangkut rincian dari etiket social. Di sini mereka melakukan

gaya merawat yang dikenal sebagai jabat tangan. Umumnya para jantan

Page 5: The Life of Mammals

bergaul baik, tapi sekali-sekali ada perkelahian. Dan ini dapat menjadi

sangat serius. Jantan muda bernama Grapelli sedang dipukuli dengan brutal

oleh kumpulan jantan dewasa yang amat banyak. Seperti inilah jadinya

Grapelli. Ia terluka berat dan hampir dipastikan ia akan mati.

Apa yang terjadi di Ngogo yang menyebabkan serangan buas ini? Satu

teori ialah bahwa jantan muda sulit mendapat tempat di dalam kelompok

jantan-jantan dewasa yang besar, yang hidupnya diatur oleh hubungan

social yang kita belum pahami. Bahkan perilaku merawat seperti ini dapat

bermakna social besar. Tentu saja, merawat itu penting bagi kesehatan. Ini

adalah pelayanan yang sering dilakukan jantan pada keluarganya seperti

yang dilakukan kakak beradik ini. Ini juga cara mencipta dan menjaga

hubungan social yang baik antara sekutu dan jantan dalam satu kelompok.

Jantan muda ini Pork Pie, tampak lebih berhasil secara social daripada

Grapelli.

Tapi jantan-jantan ini punya hal lain di otaknya daripada merawat.

Perhatian mereka terarah ke puncak pohon. Saatnya berburu. Sekelompok

besar jantan yang berpikiran sama berkumpul. Salah satu menyuarakan

genderang. Ini tanda bagi yang ada di sekitar bahwa perburuan akan

dimulai. Simpanse di tempat lain berburu bila melihat kesempatan baik. Tapi

di Ngogo sini, berburu sering mulai tanpa perlu terlihat mangsa. Para jantan

merebah hutan. Mereka berjalan bisa hingga 4 jam mencari korban yang

mungkin ada. Pork Pie ikut. Ia belum diterima sebagai anggota kelompok

berburu. Inilah yang mereka cari, kawanan kera colobous merah.

Page 6: The Life of Mammals

Para pemburu mengambil posisi pada pohon-pohon di sekitarnya siap

menyerang kera yang mencoba kabur. Mereka mendekati pada sasaran

yang paling mudah, betina dan anaknya. Jantan Colobous berusaha 

menyerang balik tapi simpanse lebih besar dan lebih kuat. Jantan Colobous

berusaha menyerang balik tapi simpanse lebih besar dan lebih kuat.

Beberapa anak terpisah dari ibunya. Mereka kini jadi mangsa empuk. Para

jantan yang pertama makan. Mereka campur daging dengan daun. Sama

seperti manusia memakan sayur dengan dagingnya. Tapi sebagian jantan

pemburu kini berbgai mangsanyadengan anggota laim dari kelompo,

termasuk para betina. Mengapa mereka melakukan itu? Telah memicu

banyak psekulasi. Kendati begitu di Ngogo lebih sering bebagi dengan

sekutunya dengan daging untuk memperkuat ikatan –ikatan ini, harapan

mendapatkan bagian daging mungkin merupakan alasan bagi yang lain

untuk ikut berburu sejak semula.

Simpase memiliki banyak kesamaan dengan manusia. Bagaimana pun

mereka dianggap keluarga terdekat kita yang hidup. Mereka pintar, sosial,

makhluk politis. Dan rupanya mereka juga bermimpi. Tapi jauh dimasa

prasejarah mimpi dan ambisi dari kera yang keturunnanya akhirnya

menguasai planet pasti telah mengambil arah yang berbeda. Penemuan

tentang makhluk itu lebih banyak dilakukan di Olduvai Gorge in Tanzania

daripada tempaaat lain  di dunia. Barang kali kita dapat petunjuk mengapa

nenek moyang kita mengambil jalan berbeda. Tiga setengah juta tahun yang

Page 7: The Life of Mammals

lalu, gunung di belakangku memuntahkan debu yang meliputi seluruh

daratan.  Dan di debu itulah penumuan paling di ingat dari semua.

Ini adalah sebuah fosil jejak dari badak purba dan kijang. Di laetoli,

Tanzania sini dan di daratan mereka ada jejak seekor kera. Kera yang amat

luar biasa. Para ilmuwan menegaskan bahwa mereka dapat menyimpulkan

dari bentuk tulang, poster dari hewan itu. Tapi selalau ada perdebatan. Tapi

disini terbukti positif bahwa tiga setengah juta tahun lalu nenek moyang

berjalan dengan dua kaki tegak.  Disini lubang terbentuk oleh tumit sewaktu

menyentuh tanah. Telapak berlubang dan jari yang besar, bukan lurus ke

depan seperti yang dibutuhkan jika anda mau memanjat pohon menjulur

kedepan untuk member dorongan terakhir. Namun ynag menarik pada

Laetoli adalah ada banyak jejak kaki dan semua fosil perilaku dan

pengungkapan kehidupan keluarga ini. Dua oknum, satu lebih besar dari

lainnya, mungkin jantan dan betina tampak berjalan berdampingan,

mungkin bergandengan tangan. Jejak yang jantan oleh jejak-jejak yang lebih

kecil. Mungkin jejak yang berjalan diatas debu gunung segar dan mengikuti

langkah-langkah ayahnya. Tentunya pertanyaan besar adalah mengapa

mereka berdiri. Ada beberapa pendapat. Salah satu ialah mendapat

pandangan lebih luas ke sekitarnya untuk melihat bahaya atau mangsa.

Mungkin untuk membebaskan tangan memakai alat mengambil makanan

atau menggendong bayi. Dan ada pendapat ketiga yang agak lebih

kontroversial.

Page 8: The Life of Mammals

Sekitar 6 juta tahun yang lalu, iklim di bumi menjadi amat berubah-

ubah. Hutan Afrika yang besar mulai mati. Liputan pepohonan terpecah oleh

semak dan rerumputan. Ada  buklti pula bahwa pergerakan kuilit bumi

yanga lamban menyebabkan Afrika Timur banjir. Ada hunia baru yang

muncul untuk kerrrrra-kera.  Dengan memakai tangan-tanganya yang

panjang seperti simpanse, makhluk ini masih memanjat pohon untuk

mencari makan. Namun begitu hutan berkurang meraka harus berjalan jauh

dari satu pohon kepohon lain. Dan termasuk menyeberangi ruang terbuka

rerumputan atau perairan. Untuk mitu mereka berjala tegak di atas 2 kaki

seperti aku. Tiba-tiba bayangan masa lalu kita muncul dengan terang ke

masa nenek moyang kita,  untuk mengikuti perubahan iklim, harus

mengarungi air dan menjaga kepala diatas untuk mencari makan. Itu masa

yang penting, ketika nenek moyabg kita melangkah dari kera menuju ke

manusia. Kera menyesuiakan diri terutama untuk kehidupan di pohon. Itu

sebabnya mengapa mereka bergoyang jika ingin berjalan tegak. Meraka

lelah berjalan dua kaki untuk waktu yang lama. Tapi bila mengarungi air, air

menyokong tubuh mereka dan mengambil sebagian beban otot sehingga

berjalan tegak lebih lama. Mungkin kehidupan di perairan mendukung

perubahan anatomi. Pada wktu ini, tulang panggul dari kera awal ini

berubah dan nenek moyang kita mengadopsi keberadaannya yang tegak.

Ada tempat-tempat di hutan Kongo yang dapat memberi hal apa saja yang

ditemukan manusia kera di rawa.

Ini adalah gorilla daratan rendah. Mereka memakan tanaman rawa.

Nenek moyang kita mungkin dating ketempat seperti ini untuk makan

dengan cara serupa. Kita tahu dari bukti-bukti bahwa akar dan umbi yang

bernutrisi memeang dimakan oleh manusia pertama. Ada juga makan lain

yang mungkin didapat nenek moyang kita disini. Gorilla masa kini adalah

vegetarian. Namun nenek moyang kita, dengan menilai gigi meraka juga

memakan daging, seperti juga simpanse. Meski gorilla tampak tak peduli

Page 9: The Life of Mammals

hewan lain yang mendatangi rawa, kehadiran makhluk hidup itu mungkin

diperhatikan oleh manusia kera awal. Namun menangkap mangsa cepat dan

waspada seperti ini yang mudah terbang dan lebih cepat dari pada kera

butuh keahlian untuk mengikuti jejak mereka. Menghubungkan tanda-tanda

ditanah dengan hewan yang telah lewat beberapa jam atau hari lalu, butuh

lompatan imajinasi besar. Dan setahu kita, hanya manusia yang dapat

melakukan itu.

Tapi begitu dilakukan, mengenal jejak yang paling sederhana tidaklah

sulit. Bahkan aku tahu bahwa ini adalaah jejak dari seekor rusa. Tapi ada

orang yang dapat menafsir tanda terhalus ditanah. Mereka berburu tanpa

suara. Sinyal tangan menunjukkan ada yang menemukan jejak kelompok

kuda. Inilah orang San dari Guru Kalahari suku terakhir dibumi yang

memakai tekhnik yang diyakini sebagai tekhnik paling kuno. Pemburuan

yang amat tekun. Mereka mengejar mangsanya. Mereka mulai mersakan

ritme pergerakan hewan dianra jejak-jejaknya. Kelompok  mtodak bergerak

cepat. Hewan-hewan ini mulai takut. Mereka berkonsentrasi pada hewan

jantan. Ia membawa rangkaian tanduk yang berat. Dan karena itu akan

mulai lelah. Untuk itu harus memisahkan dia dari kawannya. Sehingga

jejaknya tidak dibingungkan dengan jejak kawanan lain.

Matahari bersinar diatas kepala. Para pria merasakan perubahan dari

langkah kuda. Ia melambat. Setelah lama mencari jejak mereka masuk

kedalam kondisi yang mirip kegilaan. Dan saat itu tak melihat tanda-tanda

Page 10: The Life of Mammals

jejak kuda. Dengan pemburu harus membayangkan jalan yang ia ambil.

Panasnya terasa terik bagi para  pemburu. Tapi mereka cukup dekat pada

tahap pemburuan berikutnya. Pengejaran. Inilah tanda untuk mulai. Tapi

hanya satu oaring untuk memlakukannnya: Karohe, si pelari. Ia harus tak

kenal lelah. Kini ujian daya tahan. Siapa yang jatuh lebih dahulu. Manusia

atau hewan. Inilah bagaimana dullu manusia beeburu sebelum punya

senjata.

Ketika pemburu hanya punya daya tahan fisiknya sendiri. Untuk

mendapatkan hadiahnya. Berlari dengan 2 kaki lebih efisien untuk jarak jauh

daripada 4 kaki. Manusia berkeringat dari kelenjar di seluruh tubuhnya

hingga dingin. Kuda berkeringat sedikit dan harus berteduh jika ingin

menjadi dingin. Manusia mempunya tangan untuk membawa air. Jadi selama

mengejar ia dapat mengganti cairan yang keluar sebagai keringat. Beberapa

jam berlalu dan Karohe semakin dekat. Tapi kuda lari memasuki semak

lindung yang lebat. Jejaknya menghilang. Karohe mencoba menempatkan

diri dalam pikiran kuda dan dirinya mengulang kembali saat kuda

mendengar ia mendekat waktu ia mencoba berteduh. Ia menyimpulakan

kearah mana ia harus berlari. Sudah dekat. Pengejaran berlangsung 8 jam.

Pemburu dan yang diburu sudah pada akhir tenaganya. Keduanya tak dapat

lari lagi. Lalu kuda jatuh. Karena kelelahan luar biasa. Ia hampir mati.

Lemparan tombak Koreha tak lebih dari gerakan simbolis. Pemburu

menghormati kekiauatan dan keberania buruannya dengan gerakan upacara

yang menjamin bahwa rohnya kembali ke pasir gurun dari mana ia berasal.

Ketika ia hidup, ia hidup dan bernapas dengannya. Dan merasakan setiap

gerakan dari tubuhnya. Dan pada saat kematian ia ikut merasakan sakitnya.

Page 11: The Life of Mammals

Untuk membantu mencari jejak. Ciri anjing mereka mulai

berubah.ternak dipelihara dengan proses serupa. Dengan memilih anak

yang paling jinak dan membesarkannya sendiri. Orang Funali dar Mali

menyatakan klaimnya atas separuh hewan liar yang berkelana di savanna

dan menandai mereka. Namun hewan pencari rumput, liar atau jinak harus

bemigrasi sesuai musim untuk mendapat padang rumput. Lalu orang harus

mengikuti mereka. Orang di seluruh dunia mencoba memelihara hewan.

Tapi nyatanya hanya sedikit spesies yang cocok. Agar berhasil, hewan

pertama-tama harus relative jinak. Kedua, memakan makanan yang mudah

disediakan. Ketiga, dapat berkembang biak di dalam kandangnya. Keempat,

hidup dalam kelompok, dimana individunya mengenal hanya satu dominan

dimana yang lain takluk. Karena kemudian manusia dapat mengambil alih

hewan dominan itu. Dan mengontrol kawanannya. Tembakam mendorong

ternak maju. Kawanan harus dibimbing jika mereka ingin tetap hidup pada

bagian perjalanan panjang tahunannya yang paling menantang. Jadi setiap

tahun hewan perumput baik perliharaan atau liar harus membahayakan

hidupnya di perairan berbahaya ini untuk mendapat makanan di sisi lain.

Namun ternak yang jinak dan patuh dan dibimbing dan dilindungi oleh

manusia. Jika tidak dalam kawasan, mereka mungkin tersapu oleh arus air.

Mengembangkan ternak bukanlah pilihan mudah. Menjaga mereka tetap

hidup penuh dengan kesulitan. Kendati semua masalah tersebut, manusia

telah berhasil baik. Sehingga ternak peliharaan kini melebihi jumlah liar.

Dengan mengandalkan kawanan yang harus bermigrasi mencari rumput

membuatnya orang tak mungkin tinggal permanen di satu tempat. Tapi di

wilayah yang lebih subur, ternak bias dikurung.  Mereka bukan saja

menyediakan daging dan susu, tapi juga tenaga.

Page 12: The Life of Mammals

Dan begitu orang menetap, mereka menanam tanaman. Mereka bias

menjadi petani. Seluruh dunia, hutan dan padang rumput mulai menghilang.

Diganti dengan lading-ladang dimana tanaman pangan ditanam. Orang

mulai menyeleksi tanaman yang memberi panen berguna maka tanaman

juga berubah, sama seperti hewan berubah. Di Afrika, Eropa, dan Asia orang

mulai menetap di desa-desa. Hingga kini populasi tiap spesies hewan di

bumi dibatasi oleh jumlah makanan yang tersedia bagi hewan. Tapi manusia

kini mengubahnya. Mereka belajar bagaimana menambah persediaan

makanan jauh melebihi yang muncul secara alami.

 Itu masa penting dalam sejarah planet ini. Rumah kecil aneh ini bukan

dibangun untuk ditinggali manusia. Tapi ini tempat yang terpenting di desa

Dogon, Mali Afrika Barat. Ini sebuah lumbung. Berisi Millet. Millet adalah hal

terpenting dalam kehidupan Dogon. Setahun penuh menanam dan

memanennya. Lebih banyak rumah yang berisi ini di desa daripada rumah-

rumah tempat tinggal manusia. Music pertama bayi lahir di Dogon yang

mungkin terdengar adalah suara ibunya mengalun kan lagu millet.

Kini orang tak lagi terdesak untuk selalu berpindah tempat untuk

mencari makanannya. Mereka punya waktu lebih untuk hal lain. Ritual dan

kesenian tumbuh subur seperti belum pernah sebelumnya. Bagi Dogon

panen telah usai. Lumbung-lumbung sudah punah. Kini saatnya berpesta.

Begitu makanan tersedia lebih mudah, maka populasi manusia terus

meningkat. Desa tumbuh menjadi kota. Kota menjadi perkotaan. Sejumlah

Page 13: The Life of Mammals

besar orang hidup bersama-sama memungkinkan sebagian orang terhindar

dari tugas harian memproduksi makanan. Mereka bias menjadi pengrajin

dan menukar hasilnya dengan makanan. Jadi semakin mungkin teknologi

untuk berkembang. Untuk kesenian dan ilmu pengetahuan tumbuh subur.

Dan bagi orang membuat gedung-gedung besar.

Inilah tikal. Ibukota bangsa Maya. Yang membuat bangunan paling

tinggi di seluruh dunia baru. Hingga pencakar-pencakar langit kita bangun di

New York di awal abad ke-20. Di ketinggian kemegahan Tikal sekitar 1300

tahun lalu. Kota itu meliputi wilayah yang luas. Setidaknya dua kali lebih

besar Roma Purba. Pusat kota dipenuhi oleh ribuan kuildan rumah. Kini

hanya sebagian yang masih terlihat. Penduduknya mengungguli kegiatan

peradaban dalam segala bentuk. Bukan saja mereka membuat bangunan

mereka pengukir dan pelukis ulung. Mereka pakar astronomi. Dan mengukur

siklus matahari dengan amat tepat. Mereka membuat system kalender rumit

dimana amat terkait dengan keyakinan religious mereka. Dan mereka

membuat sisi penulisan. Pada masa itu, itulah yang paling maju di semua

Amerika. Pada masa itu, itulah yang paling maju di semua Amerika. Dengan

keahlian dan pengetahuan seperti itu kapan dan mengapa kota mereka

ditinggalkan?

Untungnya, kita punya petunjuk, tentu saja menurut saat ini. Maya

mencatat semua sejarahnya amat rinci di sebuat batu. Catatan terakhir

ditemukan di reruntuhan kota bertanggal pada tahun 869 M. setelah itu,

kota menjadi sunyi. Penghuninya menghilang. Dan peradaban klasik Maya

Page 14: The Life of Mammals

berakhir. Penjelasan mengapa Tikal dan semua kota Maya hancur menjadi

pokok perdebatan hangat. Hingga kini, bukti baru telah ditemukan. Untuk

melihatnya, anda perlu naik ke atas kota. Dari sana, anda dapat  melihat

gambaran kedudukannya yang meluas melebihi reruntuhan yang ditutupi

hutan yang ada kini. Kamera di angkasa menyingkap struktur saluran air.

Kanal dan jaringan lading yang padat terkubur di bawah tanah. Bukti bahwa

pada waktu kuil dibangun hutan disekitarnya telah rata. Dan diganti dengan

lading-ladang pertanian yang amat luas. Begitu populasi meningkat mungkin

sekitar 60 ribu para petani berjuang untuk menghasilkan cukup makanan.

Akhirnya kesuburan lading telah habis. Segera orang-orang kelaparan.

Mereka keluar pergi dari kota. Dan pelan-pelan hutan kembali.

Tapi bagaiman nasib Tikal relevan dengan kita sekarang? Ketika Maya

membangun kotanya, hanya ada 50 juta orang di seluruh planet ini. Tapi

Maya tak mampu mendukung populasinya dengan teknologi yang telah

mereka kembangkan. Meskipun sudah canggih waktu itu. Lalu, beberapa

abad kemudian. Manusia di tempat lain dengan teknik yang baru

dikembangkan mulai membangun yang pencakar langit yang Tikal menjadi

kerdil.

Kini bukan hanya 50 juta. Tapi 6 milyar penduduk bumi.  hamper lebih

dari separuhnya tinggal di kota-kota yang kini masih tumbuh pesat. Semua

orang tersebut butuh makanan.  Kita amat ingin memanfaatkan tempat-

tempat paling subur di bumi. untuk menumbuhkan makanan kita. Kini kita

harus mencoba di tempat lain.

Di gurun seperti ini di Arizona mencoba panen tampak nya sia-sia.

Dengan hany curah hujan beberapa centi per tahun paying tak ada gunanya

disini dan kurang air bagi tanaman yang haus. Namun penampilan dapat

menipu. Dengan teknologi tepat, gurun pun dapat ditanami tanaman

bermanfaat. Ladang-ladang subur ini hanya bias ada karena kemampuan

manusia untuk berinovasi dan belajar. Otak kita yang besar memungkinkan

Page 15: The Life of Mammals

kita menemukan bagaimana menambah pupuk pada tanah tak subur.

Mengatasi hama dengan insektisida dan bahkan membawa hujan ke gurun.

Hujan ini dipompa melalui pipa sepanjang ratusan mil. Dari persediaan air

yang jauh. Setiap tahun manusia membelokkan sama dengan seluruh sungai

untuk mengairi ladangnya. Dalam beberapa ribu tahun. Revolusi pertanian

telah menyebar hingga ke semua masyarakat. Kini lebih dari sepertiga

daratan diperuntukkan untuk menghasilkan makanan bagi manusia. Dan itu

mengubah sebagian dataran secara amat dramatis.

Keanekaragaman ekosistem alam dunia yang kaya telah diganti

dengan keseragaman. Komunitas rumit telah menghilangkan dan berubah

menjadi monokultur. Sulaman-sulaman rumit dari alam telah diganti dengan

lanskap geometris garis-garis lurus. Semua ini dimungkinkan oleh revolusi

teknologi yang dimulai ketika tangan-tangan kita bebas. Dan kita dapat

mengubah sekeliling kita. Kepandaian kita kina memungkinkan kita

mengoptimalkan sudut-sudut bumi yang tak mungkin dan tak menjanjikan.

Kita bahkan mulai bertani di laut.

Perubahan-perubahan yang telah kita buat di permukaan planet kita

begitu banyak sehingga kini terlihat dari angkasa. Tapi begitu jumlah kita

meningkat, kian sedikit daratan bagi hewan dan tumbuhan lain. Tapi

manusia tak dapat memperluas jumlah secara tak terhingga. Apakah

peradaban kita akan hancur seperti pada Maya? Ini panggung lepas landas

bagi prestasi terbesar, rumit dan harapan tertinggi bagi manusia. Dari

pesawat ulang alik hingga stasiun angkasa. Dan dari sini pada tahun 2020

spesies kita mungkin menerbangkan proyek yang paling ambisiusnya untuk

menetap di planet lain. Dan mengirim misi ke Mars. Kera yang berdiri di atas

dua kaki belakang kini penuh melebihi planetnya. Kini ia mencari jalan ke

angkasa. Untuk mencari tempat lain. Bila Mars yang berpotensi telah habis

rencana manusia keluar dari horizon mereka, bias lebih jauh lagi. Dengan

impian mengkoloni dunia lain, yang lebih jauh. Era eksplorasi baru ini

dimulai. Ketika manusia mendarat di bulan. Apakah itu jangkauan terjauh

Page 16: The Life of Mammals

atau terjangkau dari spesies kita atau dorongan menjelajah kita yang tak

lekang, dan jumlah kita yang terus meningkat membawa kita menjejakkan

kaki ke dunia baru.  “Elang telah mendarat…”

Tiga setengah juta tahun memisahkan orang-orang yang meninggalkan jejak

kaki ini di pasir Afrika dengan orang yang meninggalkan jejak di bulan.

Hanya sekejab mata suatu revolusi. Dengan memakai intelegensi yang

tumbuh pesat, mamalia sukses ini telah mengeksploitasi lingkungan untuk

memproduksi makanan bagi populasi yang terus meningkat. Kendati ada

bencana bila peradaban melampaui diri mereka prose situ berlangsung lebih

cepat, bahkan dewasa ini. Kini manusia mencari makanan, bukan di planet

ini, tapi di planet lain. Mungkin sudah tiba saatnya untuk menaruh prose situ

secara terbalik. Bukan dengan mengendalikan lingkungan demi naiknya

populasi mungkin saatnya kita mengontrol populasi demi kelangsungan

kehidupan.

BAB 4 : PEMBAHASAN

MAMALIA

Binatang menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang

terutama dicirikan oleh adanya kelenjar susu, yang pada betina

menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya; adanya rambut; dan

tubuh yang endoterm atau "berdarah panas

Page 17: The Life of Mammals

Ciri-ciri hewan mamalia :

Mempunyai saraf tunjang.

Bertulang belakang.

Mempunyai jantung dengan 4 ruang.

Badan dilitupi oleh bulu.

Mempunyai cuping telinga.

Mempunyai kelenjar peluh.

Mamalia betina melahirkan dan menyusukan anak, kecuali mamalia

yang sangat primitif seperti Platypus dan sesetengah Tenggiling.

Bernafas melalui peparu.

Berdarah panas (suhu badan tetap).

Contoh-contoh hewan mamalia :

Arnab

Gajah

Harimau

Orang Utan

Rusa Babi

Seladang

Tenuk

Ikan paus

Tikus

Klasifikasi hewan mamalia :

Monotremata,

contoh: Ornithorynchus amatinus (platiphus/cungur bebek).

Marsupia,

contoh: marcropus Sp (kanguru)

Rodentia,

contoh: lupus Sp (kelinci)

Chiroptera,

contoh: megachliroptera Sp (kelelawar)

Insectivora,

contoh: crocidura mutina (tikus cerurut)

Carnivora,

contoh: canis familiaris (anjing)

Cataceae,

contoh: balaenoptera musculus (ikan paus)

Drobosceida,

contoh: elephans indicus (gajah)

Page 18: The Life of Mammals

Sirenia,

contoh: duyon dugong (ikan duyung)

Parissodactyla,

contoh: tapirus indicus (tapir)

Autodacytia,

contoh: camerus dromedaricus (unta)

ORANG UTAN

Orang utan (atau orangutan, nama lainnya adalah mawas) adalah

sejenis kera besar dengan lengan panjang dan berbulu kemerahan atau

cokelat, yang hidup di hutan tropika Indonesia dan Malaysia, khususnya di

Pulau Kalimantan dan Sumatera. Istilah "orang utan" diambil dari bahasa

Melayu, yang berarti manusia (orang) hutan. Orang utan mencakup dua

spesies, yaitu orang utan sumatera (Pongo abelii) dan orang utan

kalimantan (borneo) (Pongo pygmaeus). Yang unik adalah orang utan

memiliki kekerabatan dekat dengan manusia pada tingkat kingdom

animalia, dimana orang utan memiliki tingkat kesamaan DNA sebesar

96.4%.

Mereka memiliki tubuh yang gemuk dan besar, berleher besar, lengan

yang panjang dan kuat, kaki yang pendek dan tertunduk, dan tidak

mempunyai ekor. Orangutan memiliki tinggi sekitar 1.25-1.5 meter. Tubuh

orangutan diselimuti rambut merah kecoklatan. Mereka mempunyai kepala

yang besar dengan posisi mulut yang tinggi. Saat mencapai tingkat

Page 19: The Life of Mammals

kematangan seksual, orangutan jantan memiliki pelipis yang gemuk pada

kedua sisi, ubun-ubun yang besar, rambut menjadi panjang dan tumbuh

janggut disekitar wajah. Mereka mempunyai indera yang sama seperti

manusia, yaitu pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecap, dan

peraba. Berat orangutan jantan sekitar 50-90 kg, sedangkan orangutan

betina beratnya sekitar 30-50 kg. Telapak tangan mereka mempunyai 4 jari-

jari panjang ditambah 1 ibu jari. Telapak kaki mereka juga memiliki susunan

jari-jemari yang sangat mirip dengan manusia. Orangutan masih termasuk

dalam spesies kera besar seperti gorila dan simpanse. Golongan kera besar

masuk dalam klasifikasi mammalia, memiliki ukuran otak yang besar, mata

yang mengarah kedepan, dan tangan yang dapat melakukan genggaman.

Orangutan termasuk hewan vertebrata, yang berarti bahwa mereka memiliki

tulang belakang. Orangutan juga termasuk hewan mamalia dan primata.

Ada 2 jenis spesies orangutan, yaitu orangutan Kalimantan/Borneo

(Pongo pygmaeus) dan Orangutan Sumatra (Pongo abelii). Keturunan

Orangutan Sumatra dan Kalimantan berbeda sejak 1.1 sampai 2.3 juta tahun

yang lalu. Pembelajaran genetik telah mengidentifikasi 3 subspesies

Orangutan Borneo : P.p.pygmaeus, P.p.wurmbii, P.p.morio. Masing-masing

subspesies berdiferensiasi sesuai dengan daerah sebaran geografisnya dan

meliputi ukuran tubuh. Orangutan Kalimantan Tengah (P.p.wurmbii)

mendiami daerah Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Mereka

merupakan subspesies Borneo yang terbesar. Orangutan Kalimantan daerah

Timur Laut (P.p.morio) mendiami daerah Sabah dan daerah Kalimantan

Timur. Mereka merupakan subspesies yang terkecil.

Orangutan ditemukan di wilayah hutan hujan tropis Asia Tenggara,

yaitu di pulau Borneo dan Sumatra di wilayah bagian negara Indonesia dan

Malaysia. Mereka biasa tinggal di pepohonan lebat dan membuat sarangnya

dari dedaunan. Orangutan dapat hidup pada berbagai tipe hutan, mulai dari

hutan dipterokarpus perbukitan dan dataran rendah, daerah aliran sungai,

Page 20: The Life of Mammals

hutan rawa air tawar, rawa gambut, tanah kering di atas rawa bakau dan

nipah, sampai ke hutan pegunungan. Di Borneo, orangutan dapat ditemukan

pada ketinggian 500 m di atas permukaan laut (dpl), sedangkan kerabatnya

di Sumatra dilaporkan dapat mencapai hutan pegunungan pada 1.000 m

dpl.

Orangutan Sumatra (Pongo abelii lesson) merupakan salah satu hewan

endemis yang hanya ada di Sumatra. Orangutan di Sumatra hanya

menempati bagian utara pulau itu, mulai dari Timang Gajah, Aceh Tengah

sampai Sitinjak di Tapanuli Selatan. Keberadaan hewan mamalia ini

dilindungi Undang-Undang 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya

Alam Hayati dan Ekosistemnya dan digolongkan sebagai Critically

Endangered oleh IUCN. Di Sumatra, salah satu populasi orangutan terdapat

di daerah aliran sungai (DAS) Batang Toru, Sumatra Utara. Populasi

orangutan liar di Sumatra diperkirakan sejumlah 7.300. Di DAS Batang Toru

380 ekor dengan kepadatan pupulasi sekitar 0,47 sampai 0,82 ekor per

kilometer persegi. Populasi orangutan Sumatra (Pongo abelii lesson) kini

diperkirakan 7.500 ekor. Padahal pada era 1990 an, diperkirakan 200.000

ekor. Populasi mereka terdapat di 13 daerah terpisah secara geografis.

Kondisi ini menyebabkan kelangsungan hidup mereka semakin terancam

punah. Saat ini hampir semua Orangutan Sumatra hanya ditemukan di

Provinsi Sumatra Utara dan Provinsi Aceh, dengan Danau Toba sebagai

batas paling selatan sebarannya. Hanya 2 populasi yang relatif kecil berada

di sebelah barat daya [danau], yaitu Sarulla Timur dan hutan-hutan di

Batang Toru Barat. Populasi orangutan terbesar di Sumatra dijumpai di

Leuser Barat (2.508 individu) dan Leuser Timur (1.052 individu), serta Rawa

Singkil (1.500 individu). Populasi lain yang diperkirakan potensial untuk

bertahan dalam jangka panjang (viable) terdapat di Batang Toru,Sumatra

Utara, dengan ukuran sekitar 400 individu.

Orangutan di Borneo yang dikategorikan sebagai endangered oleh

IUCN terbagi dalam tiga subspesies: Orangutan di Borneo dikelompokkan ke

dalam tiga anak jenis, yaitu Pongo pygmaeus pygmaeus yang berada di

bagian utara Sungai Kapuas sampai ke timur laut Sarawak; Pongo pygmaeus

wurmbii yang ditemukan mulai dari selatan Sungai Kapuas hingga bagian

barat Sungai Barito; dan Pongo pygmaeus morio. Di Borneo, orangutan

dapat ditemukan di Sabah, Sarawak, dan hampir seluruh hutan dataran

rendah Kalimantan, kecuali Kalimantan Selatan dan Brunei Darussalam.

Page 21: The Life of Mammals

Meskipun orangutan termasuk hewan omnivora, sebagian besar dari

mereka hanya memakan tumbuhan. 90% dari makanannya berupa buah-

buahan. Makanannya antara lain adalah kulit pohon, dedaunan, bunga,

beberapa jenis serangga, dan sekitar 300 jenis buah-buahan. Selain itu

mereka juga memakan nektar,madu dan jamur. Mereka juga gemar makan

durian, walaupun aromanya tajam, tetapi mereka menyukainya. Orangutan

bahkan tidak perlu meninggalkan pohon mereka jika ingin minum. Mereka

biasanya meminum air yang telah terkumpul di lubang-lubang di antara

cabang pohon. Biasanya induk orangutan mengajarkan bagaimana cara

mendapatkan makanan, bagaimana cara mendapatkan makanan, dan

berbagai jenis pohon pada musim yang berbeda-beda. Melalui ini, dapat

terlihat bahwa orangutan ternyata memiliki peta lokasi hutan yang kompleks

di otak mereka, sehingga mereka tidak menyia-nyiakan tenaga pada saat

mencari makanan. Dan anaknya juga dapat mengetahui beragam jenis

pohon dan tanaman, yang mana yang bisa dimakan dan bagaimana cara

memproses makanan yang terlindungi oleh cangkang dan duri yang tajam.

Predator terbesar orangutan dewasa ini adalah manusia. Selain

manusia, predator orangutan adalah macan tutul, babi, buaya, ular phyton,

dan elang hitam.

Orangutan termasuk makhluk pemalu. Mereka jarang memperlihatkan

dirinya kepada orang atau makhluk lain yang tak dikenalnya.

Orangutan betina biasanya melahirkan pada usia 7-10 tahun dengan

lama kandungan berkisar antara 8,5 hingga 9 bulan; hampir sama dengan

manusia. Jumlah bayi yang dilahirkan seorang betina biasanya hanya satu.

Bayi orangutan dapat hidup mandiri pada usia 6-7 tahun. Kebergantungan

orangutan pada induknya merupakan yang terlama dari semua hewan,

karena ada banyak hal yang harus dipelajari untuk bisa bertahan hidup,

Page 22: The Life of Mammals

mereka biasanya dipelihara hingga berusia 6 tahun. Orangutan

berkembangbiak lebih lama dibandingkan hewan primata lainnya, orangutan

betina hanya melahirkan seekor anak setiap 7-8 tahun sekali. Umur

orangutan di alam liar sekitar 45 tahun, dan sepanjang gidupnya orangutan

betina hanya memiliki 3 keturunan seumur hidupnya. Dimana itu berarti

reproduksi orangutan sangat lambat.

Orangutan dapat bergerak cepat dari pohon ke pohon dengan cara

berayun pada cabang-cabang pohon, atau yang biasa dipanggil brachiating.

Mereka juga dapat berjalan dengan kedua kakinya, namun jarang sekali

ditemukan. Orang utan tidak dapat berenang.

Tidak seperti gorila dan simpanse, orangutan tidak hidup dalam

sekawanan yang besar. Mereka merupakan hewan yang semi-soliter.

Orangutan jantan biasanya ditemukan sendirian dan orangutan betina

biasanya ditemani oleh beberapa anaknya. Walaupun oranutan sering

memanjat dan membangun tempat tidur dipohon, mereka pada intinya

merupakan hewan terrestrial(menghabiskan hidup ditanah).

Beberapa fakta menarik

Orangutan dapat menggunakan tongkat sebagai alat bantu untuk

mengambil makanan, dan menggunakan daun sebagai pelindung sinar

matahari.

Orangutan jantan terbesar memiliki rentangan lengan (panjang dari

satu ujung tangan ke ujung tangan yang lain apabila kedua tangan

direntangkan) mencapai 2.3 m.

Orangutan jantan dapat membuat panggilan jarak jauh yang dapat

didengar dalam radius 1 km. Digunakan untuk menandai/mengawasi

arealnya, memanggil sang betina, mencegah orang utan jantan

lainnya yang mengganggu. Mereka mempunyai kantung tenggorokan

yang besar yang membuat mereka mampu melakukannya.

Page 23: The Life of Mammals

Orangutan saat ini hanya terdapat di Sumatra dan Kalimantan, di

wilayah Asia Tenggara. Karena tempat tinggalnya merupakan hutan yang

lebat, maka sulit untuk memperkirakan jumlah populasi yang tepat. Di

Borneo, populasi orangutan diperkirakan sekitar 55.000 individu. Di

Sumatra, jumlahnya diperkirakan sekitar 7.500 individu.

Ancaman terbesar yang tengah dialami oleh orangutan adalah habitat

yang semakin sempit karena kawasan hutan hujan yang menjadi tempat

tinggalnya dijadikan sebagai lahan kelapa sawit, pertambangan dan

pepohonan ditebang untuk diambil kayunya. Orangutan telah kehilangan

80% wilayah habitatnya dalam waktu kurang dari 20 tahun. Tak jarang

mereka juga dilukai dan bahkan dibunuh oleh para petani dan pemilik lahan

karena dianggap sebagai hama. Jika seekor orangutan betina ditemukan

dengan anaknya, maka induknya akan dibunuh dan anaknya kemudian

dijual dalam perdagangan hewan ilegal. Pusat rehabilitasi didirikan untuk

merawat oranutan yang sakit, terluka dan yang telah kehilangan induknya.

Mereka dirawat dengan tujuan untuk dikembalikan ke habitat aslinya.

Di Sumatra, populasinya hanya berada di daerah Leuser, yang luasnya

2.6 juta hektare yang mencakup Aceh dan Sumatra Utara. Leuser telah

dinyatakan sebagai salah satu dari kawasan keanekaragaman hayati yang

terpenting dan ditunjuk sebagai UNESCO Warisan Hutan Hujan Tropis

Sumatera pada tahun 2004. Ekosistemnya menggabungkan Taman Nasional

Gunung Leuser, tetapi kebanyakan para Orangutan tinggal diluar batas area

yang dilindungi, dimana luas hutan berkurang sebesar 10-15% tiap

tahunnya untuk dijadikan sebagai area penebangan dan sebagai kawasan

pertanian.

Page 24: The Life of Mammals

Indonesia merupakan salah satu negara yang mengalami

berkurangnya jumlah hutan tropis terbesar didunia. Tidak ada tanda-tanda

yang menunjukkan berkurangnya laju deforestasi. Sekitar 15 tahun yang

lalu, tercatat sekitar 1.7 juta hektare luas hutan yang terus ditebang setiap

tahunnya di Indonesia, dan terus bertambah pada tahun 2000 sebanyak 2

juta hektare.

Penebangan legal dan ilegal telah membawa dampak penyusutan

jumlah hutan di Sumatra. Pembukaan hutan sebagai ladang sawit di

Sumatra dan Kalimantan juga telah mengakibatkan pembabatan hutan

sebanyak jutaan hektare, dan semua dataran hutan yang tidak terlindungi

akan mengalami hal yang sama nantinya.

Konflik mematikan yang sering terjadi di perkebunan adalah saat

dimana Orangutan yang habitatnya makin berkurang karena pembukaan

hutan harus mencari makanan yang cukup untuk bertahan hidup. Spesies

yang dilindungi dan terancam punah ini seringkali dipandang sebagai

ancaman bagi keuntungan perkebunan karena mereka dianggap sebagai

hama dan harus dibunuh.

Orangutan biasanya dibunuh saat mereka memasuki area

perkebunan dan merusak tanaman. Hal ini sering terjadi karena orangutan

tidak bisa menemukan makanan yang mereka butuhkan di hutan tempat

mereka tinggal.

Secara teori, orangutan telah dilindungi di Sumatra dengan peraturan

perundang-undangan sejak tahun 1931, yang melarang untuk memiliki,

membunuh atau menangkap orangutan. Tetapi pada prakteknya, para

pemburu masih sering memburu mereka, kebanyakan untuk perdagangan

hewan. Pada hukum internasional, orangutan masuk dalam Appendix I dari

daftar CITES(Convention on International Trade in Endangered Species) yang

melarang dilakukannya perdagangan karena mengingat status konservasi

dari spesies ini dialam bebas. Namun, tetap saja ada banyak permintaan

terhadap bayi orangutan, baik itu permintaan lokal, nasional dan

internasional untuk dijadikan sebagai hewan peliharaan. Anak orangutan

sangat bergantung pada induknya untuk bertahan hidup dan juga dalam

proses perkembangan, untuk mengambil anak dari orangutan maka

induknya harus dibunuh. Diperkirakan, untuk setiap bayi yang selamat dari

Page 25: The Life of Mammals

penangkapan dan pengangkutan merepresentasikan kematian dari

orangutan betina dewasa.

Menurut data dari website WWF, diperkirakan telah terjadi

pengimporan orangutan ke Taiwan sebanyak 1000 ekor yang terjadi antara

tahun 1985 dan 1990. Untuk setiap orangutan yang tiba di Taiwan, maka

ada 3 sampai 5 hewan lain yang mati dalam prosesnya. Perdagangan

orangutan dilaporakan juga terjadi di Kalimantan, dimana baik orangutan itu

hidaup atau mati juga masih tetap terjual.

Orangutan Sumatra telah masuk dalam klasifikasi Critically

Endangered dalam daftar IUCN. Populasinya menurun drastis dimana pada

tahun 1994 jumlahnya mencapai lebih dari 12.000, namun pada tahun 2003

menjadi sekitar 7.300 ekor. Data pada tahun 2008 melaporkan bahwa

diperkirakan jumlah Orangutan Sumatra di alam liar hanya tinggal sekitar

6.500 ekor.

Secara historis, orangutan ditemukan di kawasan hutan lintas

Sumatra, tetapi sekarang terbatas hanya didaerah Sumatra Utara dan

provinsi Aceh. Habitat yang sesuai untuk Orangutan saat ini hanya tersisa

sekitar kurang dari 900.000 hektare di pulau Sumatra.

Saat ini diperkirakan orangutan akan menjadi spesies kera besar

pertama yang punah di alam liar. Penyebab utamanya adalah berkurangnya

habitat dan perdagangan hewan.

Orangutan merupakan spesies dasar bagi konservasi. Orangutan

memegang peranan penting bagi regenerasi hutan melalui buah-buahan dan

biji-bijian yang mereka makan. Hilangnya orangutan mencerminkan

hilangnya ratusan spesies tanaman dan hewan pada ekosistem hutan hujan.

Hutan primer dunia yang tersisa merupakan dasar kesejahteraan

manusia, dan kunci dari planet yang sehat adalah keanekaragaman hayati,

Page 26: The Life of Mammals

menyelamatkan orangutan turut menolong mamalia, burung, reptil, amfibi,

serangga, tanaman, dan berbagain macam spesies lainnya yang hidup di

hutan hujan Indonesia.

LAPORAN FILM

THE LIFE OF MAMMALS

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Biogeografi

Dosen Pengasuh :

Drs. H. Sidharta Adyatma, M.Si

Page 27: The Life of Mammals

Ellyn Normelani, M.Pd

Disusun oleh :

Dessy Puji Lestari

NIM. A1A509208

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARMASIN

2011