Upload
vukiet
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
THE
NEXTLEVEL
The Next Level.indd 1 9/27/2018 10:24:22
Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta
1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).
2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
3. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
4. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).
The Next Level.indd 2 9/27/2018 10:24:22
THE
NEXTLEVEL
Penerbit PT Elex Media Komputindo
Ben Abadi
The Next Level.indd 3 9/27/2018 10:24:22
THE NEXT LEVELDitulis oleh Ben Abadi
© 2018 Ben Abadi
Editor: Whindy ([email protected])
Hak Cipta dilindungi Undang-undang
Diterbitkan pertama kali oleh
Penerbit PT Elex Media Komputindo
Kelompok Gramedia — Jakarta
Anggota IKAPI, Jakarta
EMK
718061633
ISBN 978-602-04-8496-9
Dilarang mengutip, memperbanyak, dan menerjemahkan sebagian
atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit
Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, Jakarta
Isi di luar tanggung jawab percetakan
The Next Level.indd 4 9/27/2018 10:24:22
1
Keju lama sudah hilang dan pindah, now what?
The Next Level didedikasikan
untuk para pemilik bisnis yang
ingin mencari cara-cara baru
dalam membangun bisnis yang
menghasilkan PROFIT dan bisa
dijalankan oleh siapa saja. Buku
ini, dalam konteks bisnis, bisa
diartikan bisnis model baru,
melakukan restrukturisasi,
mencari pasar baru ataupun
produk baru.
Ini adalah hasil dari pengalaman dalam menyelamatkan
bisnis keluarga yang hampir bangkrut di tahun 1997 dan
saat ini menjadi SUKSES. Di dalamnya juga ada intisari
bisnis dari coach Ben yang sudah melakukan coaching
Sebelum Anda
Melanjutkan...
The Next Level.indd 1 9/27/2018 10:24:23
2
kepada lebih dari 600 pebisnis kecil, menengah, dan
besar. Juga ada contoh perusahaan lintas industri
yang bermula dengan satu cabang, sampai menjadi
perusahaan holding yang ada di sana-sini.
Buku ini juga cocok bagi pemilik bisnis keluarga
yang ingin sang penerusnya mengembangkan dan
memperbesar bisnis. Pameo yang ada saat ini (generasi
pertama membangun, generasi kedua menikmati, dan
generasi ketiga menghancurkan) tidak akan terjadi jika
bisnis tradisional diubah menjadi profesional, bahkan
menjadi perusahaan terbuka seperti Kalbe Farma, BCA,
Djarum, Sidomuncul, dan lainnya.
Seperti yang kita tahu bahwa bisnis yang bagus mem-
butuhkan SDM yang mumpuni dan butuh sistem yang
SOLID. Walaupun membangun bisnis terlihat cukup
sederhana, jika Anda belum memahami bagaimana
cara nya, maka risiko gagal akan lebih besar. Buku ini
akan memperbesar peluang SUKSES Anda dan mem -
per kecil risiko kegagalan dalam membangun dan
mengembangkan bisnis. Mungkin Anda belum mem -
punyai barang atau jasa yang relevan, atau mungkin
Anda belum bertemu orang yang tepat juga. Ingatlah,
banyak di luar sana orang yang bersedia membantu agar
Anda bisa lebih berkembang dan lebih sukses. Semoga
dengan mempelajari “The Next Level” akan membuka
wawasan, memberikan ide-ide segar dan cerdas dalam
The Next Level.indd 2 9/27/2018 10:24:23
3
membangun bisnis yang PROFITABLE dan bisa dijalankan
oleh siapa saja. Juga nantinya bisa GO GLOBAL.
Saat ini marak bisnis yang berguguran, kita bisa sebut
Seven Eleven, Dabenhams, Clark Shoes, dan yang
terakhir Uber, perusahaan transportasi daring terbesar
dunia. Uber yang selama 9 tahun ini merugi hampir 62
triliun, menjual operasinya di Asia Tenggara ke Grab,
perusahaan pesaingnya asal Malaysia, dengan imbalan
saham Grab sebesar 27%.
Anda selaku pemilik bisnis ataupun seorang marketer
perlu memahami, bahwa banyak terjadi pergeseran
pasar di tengah disrupsi ini.
Suatu perubahan yang terjadi secara meluas. Mulai dari
pemerintahan, ekonomi, hukum, politik, sampai pena taan kota,
konstruksi, pelayanan kesehatan, pendidikan, kompetisi bisnis,
dan juga hubungan-hubungan sosial. Bahkan konsep marketing
pun sekarang terdisrupsi, yang menyebabkan pentingnya Anda
saat ini memiliki konsep digital marketing untuk memperkuat
branding, membangun awareness, dan juga meroketkan omzet
dan profit. Jika tidak sadar akan perubahan-perubahan ini, maka
Anda akan ketinggalan atau akan kandas.
Apa itu disrupsi?
The Next Level.indd 3 9/27/2018 10:24:23
4
Buku ini menawarkan cara-cara sederhana dan mudah
untuk memperkuat fundamental bisnis dan melakukan
better management sehingga menciptakan more money.
Elemen SDM juga sangat penting dalam era disrupsi.
Kekuatan suatu perusahaan sangat ditentukan oleh
tim yang memiliki the right man in the right place, doing the right things.
Penyelarasan value antar-generasi SDM, dari milenial
sampai baby boomers sangatlah penting. Visi perusahaan
hanya bisa terlaksana jika tim mendukung. Anda akan
melihat di dalam buku ini berbagai contoh praktis
tentang leaderships becoming the best you, walk-the-talk,
dan talk-the-walk.
Sepanjang sejarah, selalu ada perusahaan yang menang
dan yang kalah di setiap disrupsi yang terjadi. Dengan
komitmen dan antusiasme untuk senantiasa belajar,
saya doakan agar setiap Anda yang membaca buku ini
akan terinspirasi untuk menjadikan bisnis Anda MORE
PROFITABLE dan bisa dijalankan oleh siapa saja. Ini
merupakan syarat jika bisnis Anda akan di-franchise-kan
atau nantinya akan menjadi perusahaan terbuka.
The Next Level.indd 4 9/27/2018 10:24:23
Entrepreneur Test
The Next Level.indd 5 9/27/2018 10:24:24
6
Silakan dicentang dan berikan nomor untuk masalah bisnis Anda (nomor 1 adalah yang paling
menggambarkan situasi bisnis Anda, dan nomor 10 yang tidak terlalu menggambarkan situasi bisnis). Jika
ini bukan masalah Anda, kosongkan sa ja.
6
Omzet cenderung menurun, produktivitas SDM lemah.
Anda mendapat banyak prospek, tapi sedikit yang menjadi konsumen.
Konsumen Anda hanya membeli sekali dan tidak pernah kembali.
Anda sangat sibuk, tapi profit tidak kelihatan.
The Next Level.indd 6 9/27/2018 10:24:24
77
Anda terjebak di perang harga dan konsumen Anda fokus dengan harga.
Anda yang paling bekerja keras, dan paling jarang berlibur.
Anda harus senantiasa memonitor SDM Anda dan memecahkan masalah.
SDM Anda sering keluar masuk dan sulit untuk mencari karyawan baru.
Anda kurang fokus, visi bisnis ke depan tidak jelas.
Anda BOSAN dengan rutinitas dan kehilangan inspirasi.
The Next Level.indd 7 9/27/2018 10:24:24
8
Gary seorang pemilik perusahaan retail elektronik dan
memiliki 9 cabang. Gary dari jam 6 pagi sudah berangkat
untuk menghindari kemacetan dan membuka tokonya
dari jam 9 pagi sampai jam 7 malam. Setelah 12 tahun
menjalani kehidupan seperti itu, ada rasa jenuh dan ada
banyak hal yang mengganggu Gary, ia ingin membuka
cabang di tempat lain, tapi bingung siapa yang akan
mengelolanya. Biasanya, dia yang membuka dan me -
nutup tokonya sendiri. Dia yang melayani konsumen
dari pagi sampai malam. Ketika ingin bertemu saya pun,
sangat sulit bagi dia untuk menemukan waktu yang pas.
Akhirnya, diputuskan untuk bertemu di hari Sabtu sore.
Kami bertemu di sebuah coffee shop untuk menemukan
insights atas permasalahan bisnis beliau.
Di sore itu, Gary datang tergopoh-gopoh, karena kon -
su men masih memadati tokonya sehingga janji ngopi
GARY ingin ekspansi menuju THE NEXT LEVEL...
The Next Level.indd 8 9/27/2018 10:24:24
9
jam 3 sore, menjadi molor hingga baru dimulai jam 5.
Bisnisnya cukup ramai dan Gary memang hanya dibantu
oleh tiga orang staf biasa, sehingga dia berlaku sebagai
pemilik sekaligus manajer toko. Di kamus saya, jika
Anda memiliki bisnis dan masih harus mengurus hal-hal
operasional, maka itu hanyalah sebuah pekerjaan dan
bukan bisnis. Definisi bisnis adalah sebuah institusi yang
komersil, menguntungkan, dan bisa beroperasi tanpa
sang pemilik harus nungguin.
Setelah memesan kopi Americano, kami berbincang-
bincang tentang tingkat keuntungan dari toko Gary.
Bisnis jika ingin meraup keuntungan harus memiliki
sistem untuk mencetak keuntungan tersebut. Per -
tama, penting untuk menguji dan mengukur prospek
konsumen atau traffic yang masuk ke toko per harinya.
Gary pun tidak berpikir untuk melakukan itu. Dan
The Next Level.indd 9 9/27/2018 10:24:24
10
setelah beberapa pertanyaan, sangat jelas bahwa
selama ini Gary hanya sibuk berdagang dan bukan
mem bangun sistem bisnisnya. Karena hal itulah, dia sulit
meninggalkan tokonya.
Gary pun semakin bingung ketika ditanyakan tentang
berapa tingkat pembelanjaan per konsumen setiap
kali kunjungan, berapa tingkat closing rate (berapa
banyak konsumen yang masuk ke toko dan melakukan
pembelian), dan seberapa sering konsumennya datang
per bulannya.
Gary pun kesulitan mencari SDM bagus, atau lebih
tepatnya tidak punya waktu untuk melakukannya.
Waktu bersama keluarga pun tergerus dan bahkan
saat pulang dagang, terkadang hari sudah terlalu larut
sehingga tak sempat bermain dengan anak. Gary ingin
mengubah cara mengelola tokonya yang masih sangat
konvensional dengan sebuah sistem, sehingga bisa
membuka lebih banyak cabang dan bisa berjalan tanpa
dia harus banyak terlibat.
The Next Level.indd 10 9/27/2018 10:24:24
132
Ben Abadi aktif berjualan sejak menimba ilmu di
Australia, saat krisis moneter Indonesia tahun 1998.
Saat itu bisnis keluarga terlilit utang sehingga memaksa
Ben untuk berjualan dan memulai karier sebagai agen
properti “door-to-door.”
Coach Ben mulai belajar sistem bisnis dari almarhum
Bapak Sukiyatnom, co-founder Es Teler 77, dan dari pemi-
lik Subway, franchise nomor 1 dunia, di Australia. Bisnis
keluarga yang sempat goyang akibat diterpa krisis 1998
memaksa coach Ben kembali ke Indonesia. Membenahi
bisnis keluarga dari keadaan terpuruk menjadi profitable
lagi merupakan salah satu pengalaman berharga
baginya. Passion dalam membangun bisnis kecil hingga
menengah, menjadi bisnis besar membuat coach Ben
berkomitmen untuk menjadi Business Coach di awal
tahun 2000-an.
Memiliki lebih dari 15.000 jam terbang dalam meng-
coach bisnis dan telah bekerja sama dengan lebih
dari 700 pengusaha, membuat coach Ben selalu dicari
oleh banyak pengusaha. Alasannya, coach Ben dikenal
sebagai seseorang yang “been there, done that.”
TENTANG PENULIS
The Next Level.indd 132 9/27/2018 10:24:34
133
Setelah menulis lima buku, coach Ben juga terus menulis
buku selanjutnya dan secara kontinu belajar ke luar
negeri dan menuangkan ilmu terbarunya lewat buku,
media sosial, maupun channel Youtube.
Hingga kini, coach Ben juga melatih para supervisor dan
manajer perusahaan nasional dan multinasional untuk
menjadi coach bagi bawahannya.
Berbagai industri yang ditangani coach Ben antara lain:
ritel, franchise, trading, manufaktur, ekspor-impor, jasa,
skin care, resto, food & beverages, pabrik kertas (pulp and
paper), real estate/properti, edukasi, asuransi, rumah
sakit/klinik, machinery/power tool, car audio/sound
system, IT, otomotif, stock broker, dan lain-lain.
Coach Ben percaya, bisnis harus bisa berjalan tanpa
pemiliknya dan harus sanggup profitable dalam
situasi apapun. Mimpinya adalah bisa membimbing
pengusaha Indonesia agar bisa buka cabang di sana-
sini, go REGIONAL, bahkan go GLOBAL.
@CoachBenAbadi
The Next Level.indd 133 9/27/2018 10:24:34