Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI SISTEM
PEREDARAN DARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
THINK PAIR SHARE (TPS) PADA PESERTA DIDIK KELAS XI IPA
SMAN 8 TAKALAR
SKRIPSI
Diajukan untuk meraih gelar sarjana pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh :
EKA SRI WAHYUNI
105441109616
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
i
ii
iii
iv
v
Motto “Jawaban sebuah keberhasilan adalah terus belajar dan
tak kenal putus asa.”
Persembahan
“Skripsi ini ku persembahkan kepada kedua orang tua, keluarga, dan sahabat Atas doa dan bantuannya dalam
mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini”
“Teman-teman Pendidikan Biologi 2016 khususnya kelas C, Serta seluruh pihak yang membantu”
vi
ABSTRAK
Eka Sri Wahyuni. 2020. Peningkatan Hasil Belajar Biologi Pada Materi Sistem
Peredaran Darah Melalui Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Pada
Peserta Didik Kelas XI IPA SMAN 8 Takalar. Skripsi. Program Studi Pendidikan
Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar. Pembimbing I Irmawanty dan pembimbing II Nurul Fadhilah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peningkatan hasil belajar biologi
pada materi sistem peredaran darah melalui model pembelajaran Think Pair Share
(TPS) pada peserta didik kelas XI SMAN 8 Takalar. Penelitian ini adalah
Penelitian Tindakan Kelas (class room action research) atau PTK. Penelitian
Tindakan Kelas dalam pelaksanaannya menggunakan pola siklus, dimana setiap
siklus membutuhkan dua atau tiga kali pertemuan dan tingkat penyelesaian
penelitian tergantung pada sejauh mana tingkat pencapaian keberhasilan
pembelajaran yang disesuaikan dengan standar penilaian. Setiap siklus dalam
penelitian ini terdiri dari tahapan kegiatan Perencanaan, Pelaksanaan tindakan,
Observasi dan Evaluasi, dan Refleksi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran
Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar Biologi pada materi
sistem peredaran darah peserta didik XI IPA 1 SMAN 8 Takalar, hal ini
ditunjukkan dengan skor rata-rata hasil belajar Biologi yang mengalami
peningkatan dari siklus I yaitu 63, sedangkan pada siklus II nilai rata-rata yang
diperoleh meningkat menjadi 83.
Kata kunci: hasil belajar, Think Pair Share (TPS)
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur patutlah dipanjatkan atas kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Biologi Pada
Materi Sistem Peredaran Darah Melalui Model Pembelajaran Think Pair Share
(TPS) Pada Peserta Didik Kelas XI IPA SMAN 8 Takalar”. Salawat dan salam
juga semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, beserta
sahabat, keluarga, dan umat yang istiqomah berada di jalan-Nya.
Penulis persembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat
dikasihi dan sayangi ayahanda tercinta Muhammad Basri, SH dan ibunda
Hasbiah, SE yang senantiasa mengiringi setiap perjalanan penulis dengan doa
restu, memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang yang tulus tanpa
pamrih, selalu memberi motivasi dan menjadi tempat keluh kesah terbaik bagi
penulis.
Untuk kakak-kakak yang selalu memberi dukungan moril dan materil serta
mendukung dan memberikan semangat disetiap keluh juga kesah. Serta
terimakasih kepada seluruh keluarga besar atas segala kasih sayang, dukungan
yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa
yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang
kehidupan di dunia dan di akhirat.
viii
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan
yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat
kepada Ayahanda Prof. Dr. H. Ambo Asse, S.Ag., M.Ag. Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar. Erwin Akib, M.Pd., Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Irmawanty,
S.Si.,M.Si. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar sekaligus
pembimbing I yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan
mengarahkan penulis, sehingga skripsi selesai dengan baik. Nurul Fadhilah, S.
Pd., M.Pd. selaku Pembimbing II yang telah berkenan membantu memberi saran
dan masukan selama penyusunan sehingga skripsi selesai dengan baik. Bapak/ Ibu
dan Asisten Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar yang telah banyak membantu dalam proses
penyelesaian skripsi ini dan membekali penulis selama perkuliahan. Seluruh Staf
dan Karyawan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar. Bapak Safri Aziz, S.Pd. selaku Guru pamong, yang
telah banyak memberikan bimbingan baik secara langsung maupun tidak lansung
sehingga pelaksanaan penelitian dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Guru
dan staf jajaran SMAN 8 Takalar. Siswa yang telah menerima kami,dan mau di
ajar oleh saya.
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak, utamanya kepada Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar. Penulis
ix
menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran
dan kritik yang membangun sangat diharapkan. Billahi Fisabilil Haq Fastabiqul
Khairat, Wassalamualaikum Wr. Wb
Makassar, Agustus 2020
Eka Sri Wahyuni
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………..i
LEMBAR PESETUJUAN PEMBIMBING…………………………...………….ii
SURAT PERNYATAAN……………………………………………………..….iii
SURAT PERJANJIAN………………………………………………………..….iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN………………………………………………..v
ABSTRAK………………………………………………………………………..vi
KATA PENGANTAR………………………………………………………..….vii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………x
DAFTAR TABEL………………………………………………...……………...xii
DAFTAR GAMBAR……………………………………………..…………......xiii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………….xiii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………..….….…1
A. Latar belakang…………………………………………………………….1
B. Masalah penelitian………………………….……………………………..4
C. Tujuan penelitian…………………………………….……………………5
D. Manfaat penelitian………………………………………………….…..…5
BAB II KAJIAN PUSTAKA…………………………………………………..…7
A. Kajian Pustaka……………………………………………………….…...7
1. Model pembelajaran ………………..…………………………….…10
2. Langkah-langkah model pembelajaran Think Pair Share (TPS)……13
3. Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Think Pair Share
(TPS)….….........................................................................................15
xi
4. Hasil belajar……………………..…………………………………...18
5. Penelitian relevan……………………………………………..….….29
6. Materi ajar……………………………………………………...….…31
B. Kerangka pikir…………………………………………………..…….…35
C. Hipotesis tindakan…………………………………………………..…..37
BAB III METODE PENELITIAN………………………………………..……..38
A. Jenis dan desain penelitian……………………………………….….…..38
B. Lokasi dan waktu penelitian…………………………………….……….42
C. Sumber data………………………………………………………...…….42
D. Subjek Peneliian………………………………………………………….43
E. Faktor yang diselidiki……………………………………………………43
F. Instrumen penelitian…………………………………………….…….…43
G. Teknik pengumpulan data………………………………………..……...44
H. Teknik analisis data………………………………………………..…....44
I. Indikator Keberhasilan……………………………………………...…..46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….……………….47
A. Hasil Penelitian…………………………………………….…………....47
B. Pembahasan………………………………………………………..…...56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………...59
A. Kesimpulan………………………………………………………..……59
B. Saran………………………………………………………………..…..59
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………......60
LAMPIRAN…………………………………………………………………….63
xii
DAFTAR TABEL
3.1 Pengkategorian Hasil Belajar……………………………………….….46
3.2 Kriteria Hasil Belajar Peserta Didik………………………………....…46
4.1 Statistik Skor Hasil Belajar Peserta didik………………………….…...48
4.2 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Hasil Belajar…………….….49
4.3 Deskripsi Ketuntasan Belajar Peserta Didik…………………………...50
4.4 Statistik Skor Hasil Belajar Peserta didik……………………………...53
4.5 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Hasil Belajar…………….…54
4.6 Deskripsi Ketuntasan Belajar Peserta Didik…………………………...55
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir…………………………………..37
Gambar 3.1 Siklus Penelitian…..………………………………….…40
xii
DAFTAR LAMPIRAN
A. Lampiran Persuratan…………………………………………………64
Surat pengantar penelitian dari LP3M…………………………….…....65
Surat izin penelitian dari Dinas Penanaman Modal……………….…...66
Surat telah melakukan penelitian dari SMAN 8 Takalar…………..…..67
Surat validasi instrument………………………………………....……68
B. Lampiran Validasi Instrumen………………………………….……69
Lembar validasi instrument validator I………………………….….…70
Lembar Validasi instrument validator II………………………..…..…83
C. Lampiran Instrumen Penelitian…………………………….………96
Rencana pelaksanaan pembelajaran………………………….…….…97
Lembar Kerja Siswa (LKS)…………………………………………129
Soal tes siklus I dan II…………………………………………..……138
Lembar observasi aktivitas peserta didik……………………….……178
D. Lampiran Hasil Belajar……………………………………….……182
Hasil belajar siklus I dan II………………………………………..…183
E. Lampiran Analisis Data……………………………………………202
Analisis data siklus I dan II……………………………………….…203
F. Lampiran Kartu Kontrol Penelitian………………………………207
G. Dokumentasi…………………………………………………………209
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan di
setiap Negara. Berhasil tidaknya pembangunan yang dilaksanakan akan
menentukan maju mundurnya Negara tersebut. Pendidikan sebagai salah satu
upaya untuk mencetak sumber daya manusia yang berkualitas dan berdedikasi
tinggi memerlukan pendukung mutu pendidikan. Salah satu upaya untuk
meningkatkan sumber daya manusia adalah melalui proses pembelajaran di
sekolah. Selain itu, dalam upaya untuk meningkatkan sumber daya
pendidikan, guru merupakan sumber daya manusia yang harus dibina dan
dikembangkan, sebab pembelajaran di sekolah yang terjadi selama ini masih
berpusat pada guru.
Beberapa kendala sehingga pembelajaran biologi belum mencapai taraf
yang diharapkan adalah kurangnya motivasi peserta didik untuk belajar
biologi, disamping itu peserta didik menganggap bahwa mata pelajaran
biologi adalah mata pelajaran yang sulit dan kurang menyenangkan. Persepsi
peserta didik yang menganggap bahwa biologi adalah pembelajaran yang sulit
dan kurang menyenangkan, memiliki banyak faktor penyebab hal itu terjadi,
misalnya saja ketika guru mengajarkan pelajaran biologi kepada peserta didik,
kebanyakan guru masih menerapkan pembelajaran Konvensional yang
mengakibatkan peserta didik merasa jenuh. Model pembelajaran konvensional
2
(ceramah) kurang memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk aktif
dalam proses pembelajaran sehingga peserta didik cenderung hanya diam dan
hanya mendengarkan penjelasan dari guru saja dan pembelajaran
konvensional kurang memfasilitasi peserta didik untuk bekerja sama antar
peserta didik satu dengan yang lain. Oleh karena itu, perluh ada suatu model
pembelajaran yang dapat memberikan kemudahan bagi peserta didik untuk
mempelajari ilmu Biologi secara baik dan benar. Materi sistem peredaran
darah merupakan materi yang sulit karena memiliki banyak konsep dan juga
sangat penting karena banyak diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari
Berdasarkan pengamatan awal di SMAN 8 Takalar banyak peserta didik
yang tidak memenuhi KKM, nilai KKM yaitu 75 untuk mata pelajaran
biologi, dan yang memenuhi KKM pada materi sistem peredaran darah yaitu
sebanyak 45 % sedangkan yang tidak memenuhi KKM yaitu sebanyak 55%.
Oleh karena itu, diperlukan suatu tindakan dalam pembelajaran biologi agar
siswa dapat merasa senang belajar biologi khususnya pada materi sistem
peredaran darah dan memperoleh nilai yang memenuhi KKM. Salah satu
upaya yang dapat dilakukan yaitu pemilihan model pembelajaran yang tepat.
Sehingga siswa dapat melibatkan dirinya secara aktif baik fisik, emosi,
maupun sosial.
Adapun salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan adalah
model pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning). Pembelajaran
kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang mana peserta didik belajar
dan bekerja dalam kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6
3
orang dengan struktur kelompok heterogen. Model pembelajaran kooperatif
adalah suatu model pembelajaran yang saat ini banyak digunakan untuk
mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa (Student
Oriented) terutama untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan oleh guru
dalam mengaktifkan peserta didik yang agresif dan tidak peduli kepada orang
lain. Pembelajaran kooperatif memiliki beberapa tipe yang salah satunya
adalah Tipe Think Pair Share (TPS).
Model pembelajaran Think Pair Share (TPS) adalah pembelajaran
kelompok dimana siswa diberi kesempatan untuk berfikir mandiri dan saling
membantu dengan teman yang lain. Pembelajaran Think Pair Share (TPS)
merupakan model pembelajaran kooperatif dengan pendekatan struktural.
Pendekatan ini memberi penekanan pada penggunaan struktur tertentu yang
dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa.
Hal sebanding dengan penelitian yang dilakukan oleh Nopiyanita (2013)
yang menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think
Pair Share (TPS) dapat menigkatkan prestasi belajar kognitif. Hal ini dapat
dilihat pada pelaksanaan siklus I dan II. Pada siklus I presentase peserta didik
yang tuntas adalah 42,42% dan pada siklus II meningkat menjadi 81,82%,
sedangkan dari aspek afektif, menunjukkan bahwa terdapat peningkatan
ketercapaian rata-rata indikator dari 72,31% menjadi 79,01%.
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti mengambil judul
4
“Peningkatan hasil belajar biologi pada materi sistem peredaran darah
melalui model pembelajaran Think Pair Share (TPS) Pada peserta didik
kelas XI SMAN 8 Takalar”
B. Masalah Penelitian
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, salah-satu masalah utama
dalam kegiatan pembelajaran Biologi di sekolah khususnya pada materi
sistem peredaran darah adalah kecenderungan proses pembelajaran yang
bersifat konvensional sehingga peserta didik kurang aktif dalam mengikuti
proses pembelajaran dan berdampak pada hasil belajar yang tidak
mencapai nilai KKM yaitu 75. Padahal, sebagai seorang guru profesional,
seharusnya dapat menemukan dan menggunakan berbagai cara dalam
proses pembelajaran sehingga dapat menekankan pada keaktifan peserta
didik dalam belajar sehingga penguasaan materi dapat lebih maksimal dan
dapat meningkatkan hasil belajar.
2. Alternatif Pemecahan Masalah
Untuk memecahkan masalah mengenai rendahnya hasil belajar
peserta didik pada materi sistem peredaran darah di kelas XI SMAN 8
Takalar, maka penulis menerapkan model pembelajaran Think Pair Share
(TPS).
3. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: “Apakah
model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan hasil
5
belajar biologi Peserta didik pada materi sistem peredaran darah kelas XI
SMAN 8 Takalar?”
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui Peningkatan hasil belajar biologi pada materi sistem peredaran
darah melalui model pembelajaran Think Pair Share (TPS) pada peserta didik
kelas XI SMAN 8 Takalar.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat memberikan manfaat , yaitu sebagai berikut :
1. Manfaat teoritis
Secara teoritis penelitian dapat menambah pemahaman terhadap model
pembelajaran Think Pair Share (TPS).
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Sekolah, Sebagai bahan masukan, saran dan informasi terhadap
SMAN 8 Takalar, Untuk penerapan model pembelajaran Think Pair
Share (TPS) untuk meningkatkan hasil belajar.
b. Bagi Guru Biologi SMAN 8 Takalar, penelitian ini dapat dijadikan
masukan bagi guru Biologi di SMAN 8 Takalar, mengenai model
pembelajaran Think Pair Share (TPS) yang dapatk meningkatkan hasil
belajar.
c. Bagi peserta didik, membantu dalam memahami pelajaran biologi pada
materi sistem peredaran darah dengan diterapkannya model
pembelajaran Think Pair Share (TPS)
6
d. Bagi peneliti, diharapkan dapat memperoleh pengalaman langsung dalam
penerapan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) sebagai suatu
model pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS
A. KAJIAN PUSTAKA
1. Model pembelajaran
a. Pengertian Model Pembelajaran
Menurut Suyanto (2013:154), Model Pembelajaran adalah suatu
rencana atau pola yang dapat kita gunakan untuk merancang tatap
muka di kelas atau pembelajan tambahan di luar kelas dan untuk
menyusun materi pembelajaran, sedangkan metode pembelajaran
merupakan cara mengajar atau menyapaikan materi pelajaran kepada
siswa yang sedang belajar. Model pembelajaran dirancang untuk
tujuan-tujuan tertentu, pengajaran konsep-konsep informasi, cara-cara
berpikir,studi dan nilai-nilai sosial.
Menurut Huda (2019:72), Model Pembelajaran dirancang untuk
tujuan tertentu, Sebagai model berpusat pada penyampaian guru,
sementara sebagaian yang lain berusaha fokus pada respon siswa
dalam mengerjakan tugas dan posisi-posisi siswa sebagai partner
dalam proses pembelajaran. Akan tetapi semua model tersebut
menekankan bagaimana membantu siswa belajar mengkonstruksi
pengetahuan belajar, yang mencakup belajar dari sumber-sumber yang
sering kali dianggap pasif, seperti belajar dari ceramah, filem, tugas
membaca, dan sebagainya.
8
b. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Cooperative Learning berasal dari kata Cooperative yang artinya
mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu
satu sama lainnya sebagai suatu kelompok tim. Istilah Cooperative
Learning dikenal dengan pembelajaran kooperatif, yaitu suatu model
pembelajaran yang saat ini banyak digunakan untuk mewujudkan
kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa, terutama untuk
mengatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan
siswa, yang tidak dapat bekerja sama dengan orang lain, siswa yang
agresif dan tidak peduli orang lain. Wibowo (2011:13).
Istilah pembelajaran kooperatif dalam pengertian bahasa asing
adalah cooperative learning. Pada hakekatnya, metode pembelajaran
kooperatif merupakan metode atau strategi pembelajaran gotong-
royong yang konsepnya hampir tidak jauh berbeda dengan metode
pembelajaran kelompok. Pembelajaran kooperatif berbeda dengan
metode pembelajaran kelompok. Ada unsur dasar pembelajaran
kooperatif yang membedakan dengan pembelajaran kelompok yang
dilakukan asal-asalan. Pelaksanaan prinsip dasar pokok sistem
pembelajaran kooperatif dengan benar akan memungkinkan guru
mengelola kelas dengan lebih efektif. Pembelajaran kooperatif proses
pembelajaran tidak harus belajar dari guru kepada siswa. Siswa dapat
saling membelajarkan sesama siswa lainnya Saputra (2010: 49).
9
Menurut Sholihatin (2010: 4), Pada dasarnya cooperative
learning mengandung pengertian sebagai suatu sikap atau perilaku
bersama dalam bekerja atau membantu diantara sesama dalam struktur
kerjasama yang teratur, yang terdiri dari dua orang atau lebih di mana
keberhasilan kerjasama sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari
setiap anggota kelompok itu sendiri. Cooperative learning juga dapat
diartikan sebagai struktur tugas bersama dalam suasana kebersamaan
diantara sesama anggota kelompok.
Cooperative learning merupakan model pembelajaran yang telah
dikenal sejak lama, pada saat guru mendorong para siswa untuk
melakukan kerjasama dalam kegiatan-kegiatan tertentu seperti diskusi
atau pengajaran oleh teman sebaya (peer teaching). Dalam melakukan
proses belajar-mengajar guru tidak lagi mendominasi, siswa dituntut
untuk berbagi informasi dengan siswa yang lainnya dan saling
belajarmengajar sesama mereka (Isjoni, 2010: 17).
Menurut Huda (2019:111), Model pembelajaran kooperatif
merupakan model pembelajaran dalam sebuah kelompok yang terdiri
dari tiga atau lebih anggota pada hakikatnya dapat memberikan daya
dan manfaat tersendiri. Salah satu asumsi yang mendasari
pengembangan pembelajaran kooperatif adalah bahwa sinergi yang
muncul melalui kerja sama akan meningkatkan motivasi yang jauh
lebih besar dari pada melalui lingkungan kompetitif individual.
10
Kelompok-kelompok social interaktif memiliki pengaruh yang
lebihbesar dari pada kelompok yang dibentuk secara berpasangan.
c. Pengertian Model Kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)
Menurut Marlina (2014:23-24), Pembelajaran Think Pair Share
(TPS) merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang dalam
bentuk diskusi yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir,
keterampilan komunikasi, dan mendorong keterampilan siswa dalam
kelas. Pembelajaran Think Pair Share (TPS) merupakan pembelajaran
yang menempatkan siswa secara berpasangan yang terdiri dari 2
sampai 5 orang untuk menyelesaikan tugas melalui tiga tahap yaitu
Think (berpikir), Pair (berpasangan), dan Share (berbagi).
Pembelajaran kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS)
merupakan pembelajaran kelompok dimana siswa diberi kesempatan
untuk berfikir mandiri dan saling membantu dengan teman yang lain.
Pembelajaran Tipe Think Pair Share (TPS) merupakan model
pembelajaran kooperatif dengan pendekatan struktural. Pendekatan ini
memberi penekanan pada penggunaan struktur tertentu yang dirancang
untuk mempengaruhi pola interaksi siswa (Suyitno,2010:10).
Tipe Think Pair Share (TPS) merupakan suatu cara yang efektif
untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Pembelajaran Tipe
Think Pair Share (TPS) membimbing siswa untuk memiliki tanggung
jawab individu dan tanggung jawab dalam kelompok atau
pasangannya. Prosedur tersebut telah disusun dan dibentuk sedemikian
11
rupa sehingga dapat memberikan waktu yang lebih banyak kepada
siswa untuk dapat berpikir dan merespon yang nantinya akan
membangkitkan partisipasi siswa. Pelaksanaan Tipe Think Pair Share
(TPS) meliputi tiga tahap yaitu Think (berpikir), Pairing
(berpasangan), dan Sharin (berbagi). Tipe Think Pair Share (TPS)
memiliki keistimewaan, yaitu siswa selain bisa mengembangkan
kemampuan individunya sendiri, juga bisa mengembangkan
kemampuan berkelompoknya serta keterampilan atau kecakapan sosial
(Suyitno, 2010:187)
Menurut Suyitno (2010:198), Keterampilan sosial dalam
proses pembelajaran Tipe Think Pair Share (TPS) antara lain:
1. Keterampilan sosial siswa dalam berkomunikasi meliputi dua
aspek, yaitu:
a. Aspek bertanya, Aspek bertanya meliputi keterampilan
sosial siswa dalam hal bertanya kepada teman dalam satu
kelompoknya ketika ada materi yang kurang dimengerti
serta bertanya pada diskusi kelas.
b. Aspek menyampaikan ide atau pendapat, Meliputi
keterampilan siswa menyampaikan pendapat saat diskusi
kelompok serta berpendapat (memberikan tanggapan atau
sanggahan) saat kelompok lain presentasi.
2. Keterampilan sosial aspek bekerjasama, Keterampilan sosial siswa
pada aspek yang bekerjasama meliputi keterampilan sosial siswa
12
dalam hal bekerjasama dengan teman dalam satu kelompok untuk
menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru.
3. Keterampilan sosial aspek menjadi pendengar yang baik,
Keterampilan sosial siswa pada aspek menjadi pendengar yang
baik yaitu keterampilan dalam hal mendengarkan guru, teman dari
kelompok lain saat sedang presentasi maupun saat teman dari
kelompok lain berpendapat.
Menurut Sanjaya (2010:31), Pembelajaran Tipe Think Pair Share
(TPS) mempunyai beberapa komponen, yaitu :
1. Think (berpikir), Pelaksanaan pembelajaran Tipe Think Pair Share
(TPS) diawali dari berpikir sendiri mengenai pemecahan suatu masalah.
Tahap berpikir menuntut siswa untuk lebih tekun dalam belajar dan
aktif mencari referensi agar lebih mudah dalam memecahkan masalah
atau soal yang diberikan guru.
2. Pair (berpasangan), Setelah diawali dengan berpikir, siswa kemudian
diminta untuk mendiskusikan hasil pemikirannya berpasangan.
3. Share (berbagi), Setelah mendiskusikan hasil pemikirannya, pasangan-
pasangan siswa yang ada diminta untuk berbagi hasil pemikiran yang
telah dibicarakan bersama pasangannya masing-masing kepada seluruh
kelas.
Beberapa alasan mengapa kita perlu menggunakan Tipe Think Pair
Share (TPS) karena membantu menstrukturkan diskusi (menyusun
diskusi dengan pola tertentu), Tipe Think Pair Share (TPS) meningkatkan
13
partisipasi siswa dan meningkatkan banyaknya informasi yang dapat
diingat siswa, Tipe Think Pair Share (TPS) meningkatkan lamanya
“Time On Task” (waktu pengerjaan permasalahan) dalam kelas dan
kualitas kontribusi dalam diskusi kelas, Siswa dapat meningkatkan
kecakapan sosial hidup mereka (Suyatno, 2010: 20).
d. Langkah - Langkah Model pembelajaran Think Pair Share (TPS)
Menurut Suyanto dan Jihad (2013:173), dalam pembelajaran Tipe
Think Pair Share (TPS) memiliki beberapa langkah yaitu:
1) Langkah Pertama
a) Menyampaikan pertanyaan : Guru menyampaikan pertanyaan
yang berhubungan dengan materi yang akan disampaikan.
b) Siswa memperhatikan/mendengarkan dengan aktif penjelasan
dan pertanyaan dari guru.
2) Langkah kedua
a) Berpikir : siswa berpikir secara individual.
b) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memikirkan
jawaban dari permasalahan yang disampaikan oleh guru.
Langkah ini dapat dikembangkan dengan meminta siswa untuk
menuliskan hasil pemikiran masing-masing.
3) Langkah ketiga
a) Berpasangan : setiap siswa mendiskusikan hasil pemikiran masing-
masing dengan pasangan.
14
b) Guru mengorganisasikan siswa untuk berpasangan dan memberi
kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan jawaban yang
menurut mereka paling benar atau meyakinkan. Guru memotivasi
siswa untuk aktif dalam kerja kelompoknya. Pelaksanaan model ini
dapat dilengkapi dengan LKS sebagai lembar kerja, kumpulan soal
latihan atau pertanyaan yang dikerjakan secara kelompok.
4) Langkah keempat
a) Berbagi : siswa berbagi jawaban mereka dengan seluruh kelas.
b) Siswa mempresentasikan jawaban atau pemecahan masalah secara
individual atau kelompok didepan kelas. Individu/kelompok yang
lain diberi kesempatan untuk bertanya atau memberikan pendapat
terhadap hasil diskusi kelompok tersebut.
c) Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi terhadap hasil
pemecahan masalah yang telah mereka diskusikan, dan memberikan
pujian bagi kelompok yang berhasil baik dan memberi semangat
bagi kelompok yang belum berhasil dengan baik (jika ada).
5) Langkah kelima
a) Dengan bimbingan guru siswa membuat simpulan dari materi yang
telah didiskusikan.
b) Guru memberikan evaluasi atau latihan soal mandiri.
c) Siswa diberi PR dari buku paket/LKS, atau mengerjakan ulang soal
evaluasi.
15
e. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Think Pair Share
(TPS)
Menurut Suyanto dan Jihad (2013:165), ada beberapa kelebihan
dan kekurangan dari metode pembelajaran Tipe Think Pair Share (TPS)
diantaranya:
1) Beberapa kelebihan dari model pembelajaran Think Pair Share (TPS)
diantaranya:
a) Memungkinkan siswa untuk merumuskan dan mengajukan
pertanyaan-pertnyaan mengenai materi yang diajarkan karena
secara tidak langsung memperoleh contoh pertanyaan yang
diajukan oleh guru, serta memperoleh kesempatan untuk
memikirkan materi yang diajarkan.
b) Siswa akan terlatih menerapkan konsep karena bertukar pendapat
dan pemikiran dengan temannya untuk mendapatkan kesepakatan
dalam memecahkan masalah.
c) Siswa lebih aktif dalam pembelajaran karena menyelesaikan
tugasnya dalam kelompok, dimana tiap kelompok hanya terdiri
dari 2 orang.
d) Siswa memperoleh kesempatan untuk mempresentasikan hasil
diskusinya dengan seluruh siswa sehingga ide yang ada menyebar.
e) Memungkinkan guru untuk lebih banyak memantau siswa dalam
proses pembelajaran.
16
2) Beberapa Kekurangan dari model pembelajaran Think Pair Share
(TPS) diantaranya:
a) sangat sulit diterapkan disekolah yang rata-rata kemampuan
siswanya rendah dan waktu yang terbatas, sedangkan jumlah
kelompok yang terbentuk banyak.
b) Banyak kelompok yang melapor dan perlu dimonitor
c) Lebih sedikit ide yang muncul
d) Jika ada perselisihan, tidak ada penengah
2. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Nasution (2011:34), hasil belajar dapat diartikan
sebagai tingkat keberhasilan murid dalam mempelajari materi pelajaran
di sekolah, yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari
hasil tes mengenai sejumlah meteri pelajaran tertentu. Hasil belajar
adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar mengajar dan biasa
ditunjukkan dari nilai tes yang diberikan oleh guru.
Hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada
siswa baik dari segi aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik yang
merupakan hasil dari belajar. Secara sederhana hasil bhelajar
merupakan kemampuan anak setelah melalui proses pembelajaran.
Karena belajar merupakan proses untuk seseorang yang berusaha
memperoleh suatu perubahan perilaku yang relatif menetap (Susanto,
2013: 5).
17
Hasil belajar merupakan prestasi yang di capai setelah siswa
menyelesaikan sejumlah pelajaran. Prestasi belajar merupakan hasil
belajar yang ideal meliputi segenap ranah psikologis yang berubah
sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa. Adapun prestasi
merupakan hasil yang di peroleh karena adanya aktivitas belajar yang
telah dilakukan. Dalam proses pembelajaran, kegiatan belajar
merupakan kegiatan yang paling pokok, artinya bahwa berhasil
tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada
bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik
(Sinar, 2018:20-21).
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar dapat dijelaskan
dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu “hasil” dan
“belajar”. Pengertian hasil menunjukkan pada suatu perolehan akibat
dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan
berubahnya input secara fungsional (Popi, 2011: 63).
Jufri (2013: 58), menyatakan hasil belajar adalah kapabilitas
atau kemampuan (Performance) yang dapat dilihat dalam diri
seseorang. Menurut Sudjana (2009: 22), hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
perlakuan dari pengajarnya. Sedangkan Suprijono (2016: 7),
meyatakan bahwa hasil belajar adalah prestasi yang dicapai siswa
18
dalam proses belajar mengajar yang membawa suatu perubahan
perilaku seseorang.
Menurut Maisaroh (2010:161), Hasil belajar adalah prestasi
dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara
individu maupun tim. Kemampuan, keterampilan, dan sikap seseorang
dalam menyelesaikan suatu hal. Hasil suatu membelajaran dapat
terwujud jika pembelajaran terjadi, menginginkan suatu pekerjaan
dilakukan secara baik dan benar agar memperoleh hasil yang baik dari
pekerjaan tersebut. Keberhasilan ini akan tampak dari pemahaman,
pengetahuan, atau keterampilan yang dimiliki individu.
Menurut Dimyati (2010:50), hasil belajar adalah hasil dari
interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Hasil interaksi tersebut
dapat dilihat melalui dua sisi yaitu dari sisi guru tindak mengajar
diakhiri dengan proses evaluasi belajar dan dari sisi siswa, hasil belajar
merupakan berakhirnya dan puncak proses belajar.
Menurut Hamalik (2010:31), Hasil belajar adalah pola-pola
perbuatan, nilai-nilai, pengetahuan-pengetahuan, sikap-sikap, apresiasi,
abilitas dan keterampilan. Hasil belajar adalah kemampuan yang
dimuliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Setelah
suatu proses pembelajaran berakhir, maka siswa memperoleh suatu
hasil belajar. Hasil belajar mempunyai peran penting dalam proses
pembelajaran. Tujuan utama yang ingin di capai dalam kegiatan
pembelajaran adalah hasil belajar. Hasil belajar digunakan untuk
19
mengetahui sebatas mana siswa dapat memahami serta mengerti materi
tersebut.
Menurut Arikunto (2010:58), hasil belajar tampak sebagai
terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati
dan diukur dalam perubahan pengetahuan, sikap dan
keterampilan.Perubahan dapat diartikan terjadinya peningkatan dan
pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya,
misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap tidak sopan menjadi sopan,
dan sebagainya. Lebih lanjut Winkel (2010:27), mengatakan “hasil
belajar adalah perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman
keterampilan dan nilai sikap yang bersifat konstan menetap”. Seseorang
yang sudah belajar tidak sama keadaannya dengan saat ketika belum
belajar. Para guru dan sekolah juga lebih mengutamakan aspek kognitif
dalam pengukuran hasil belajar siswa.
b. Penilaian Hasil Belajar
Menurut Gantini (2011:25), Penilaian pengetahuan dilakukan
untuk mengetahui tahap penguasaan-penguasaan faktual, koseptual,
serta prosedural yang dimiliki peserta didik. Selain itu, penilaian
pengetahuan juga dapat mencari tahu sejauh mana tingkat kecakapan
berpikir yang mampu dilakukan peserta didik, yang berada di rentang
rendah hingga tinggi. Penilaian pengetahuan tidak hanya dilakukan
untuk mengetahui pencapaian peserta didik dalam ruang lingkup
KBM/KKM. Hal ini juga dilakukan untuk mengidentifikasi kelemahan
20
dan kekuatan peserta didik dalam aspek penguasaan pengetahuan yang
telah mereka pelajari. Hasil penilaian pengetahuan akan memberikan
umpan balik bagi guru dan peserta didik, terutama mengenai kelemahan
penguasaan pengetahuan yang masih dimiliki peserta didik. Dalam hal
ini, hasil tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki mutu
pembelajaran. Penilaian pengetahuan dilakukan selama dan setelah
proses pembelajaran, yang hasilnya dinyatakan dalam bentuk angka
dalam rentang skor 0-100.
Menurut Maisaroh (2010:157), Nilai hasil belajar adalah salah
satu indikator yang bisa digunakan untuk mengukur keberhasilan
belajar seseorang. Nilai hasil belajar mencerminkan hasil yang dicapai
seseorang dari segi kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Dalam
proses belajar mengajar, ada banyak faktor yang mempengaruhi
pencapaian nilai hasil belajar siswa, baik yang berasal dari dalam diri
siswa maupun dari lingkungan luar, factor internal ini terkait disiplin
belajar, respond an motivasi siswa, sementara factor eksternal adalah
lingkungan belajar, tujuan pembelajaran, kreatifitas pemilihan media
pembelajaran oleh pendidik serta metode pembelajaran.
Ada beberapa teknik penilaian pengetahuan yang umum
dilakukan, dalam prosesnya tentu akan lebih baik apabila guru memiliki
teknik penilaian yang sesuai dengan karakteristik kompetensi yang
akan dinilai. Teknik yang biasa digunakan adalah teknik tes tertulis, tes
lisan, penugasan dan portopolio. Perlu ditekankan kembali bahwa
21
penerapan masing-masing teknik penilaian pengetahuan perluh
disesuaikan dengan karakteristik masing-masing kompetensi dasar. Hal
ini disebabkan adanya karakteristik tertentu yang dimuliki masing-
masing teknik penilaian, sehingga kaidah dan penggunaannya perluh
diperhatikan. Gantini (2011:25).
Menurut Gantini (2011:26), Butir soal dan pedoman penskoran
yang perluh dibuat sebagai instrument masing-masing teknik pun
beragam jenisnya yaitu, tes tertulis adalah jenis tes yang soal dan
jawabannya disajikan secara tertulis. Bentuknya dapat berupa pilihan
ganda, isian, salah benar, menjodohkan, atau uraian.
Menurut Gantini (2011:27), ada beberapa langkah-langkah
dalam menyusun instrument tes tertulis:
1) Menetapkan tujuan tes
Langkah pertama adalah menetapkan tujuan penilaian. Tentukan
apakah tes dilakukan untuk mengetahui capaian pembelajaran,
untuk memperbaikki proses pembelajaran atau keduanya.
2) Menyusun kisi-kisi
Kisi-kisi merupakan spesifikasi berisi kriteria soal yang akan
diujikan dan meliputi kompotensi dasar yang akan diukur, materi,
indikator soal, bentuk soal, serta jumlah soal. Kisi-kisi disusun
untuk memastikan bahwa butir soal telah mempresentasikan materi
yang perluh diukur secara proporsional.
3) Membuat soal berdasarkan kisi-kisi dan kaidah penulisan soal
22
Soal yang dibuat harus dipastikan sama dengan kisi-kisi yang telah
disusun, sehingga proporsi soal yang akan diujikan dapat terukur
secara sistematis dan tepat. Hal ini menghindari adanya soal ujian
yang melebihi kemampuan peserta didik.
4) Menyusun pedoman penskoran
Guru perluh menyediakan kunci jawaban untuk soal pilihan ganda,
isian, menjodohkan, dan jawaban singkat serta kunci/ model
jawaban dan rubrik untuk soal uraian.
c. Macam-Macam Hasil Belajar
Sudjana (2009: 22), membagi tiga macam hasil belajar, yakni a)
keterampilan dan kebiasaan; b) pengetahuan dan pengertian; c) sikap
dan cita-cita. Sedangkan Subur (2015: 11-12), membagi lima kategori
hasil belajar yaitu :
1) Informasi verbal (verbal information), yaitu hasil belajar yang
berupa kemampuan untuk menyediakan respon terhadap stimulus
yang spesifik pula, atau kemampuan mengingat atau menghafal
informasi. Contoh; kemampuan menyebutkan, mengidentifikasi
dan menjelaskan.
2) Keterampilan motoric (motor skill), yaitu kemampuan yang berupa
tindakan bersifat fisik dan penggunaan otot untuk melakukan
sesuatu tindakan, kemampuan hasil temuan itu.
3) Sikap (attitude), yaitu kondisi internal yang dapat memengaruhi
pilihan individu dalam melakukan tindakan. Sikap menunjukkan
23
adanya suatu kecenderungan yang dimiliki oleh seseorang dalam
berperilaku. Sikap bisa berupa keyakinan dan pilihan seseorang
yang mempengaruhi cara seseorang bertindak dalam menghadapi
suatu situasi dan kondisi. Karakteristik penting dari pembelajaran
pada ranah sikap adalah kemungkinan untuk tidak dapat dicapai
dalam waktu pendek, untuk menanamkan sikap dalam diri siswa
diperlukan waktu yang relatif cukup lama. Karena itu domain sikap
ini tidak dapat dicapai segera setelah siswa selesai selesai
mengikuti aktivitas pembelajaran.
4) Keterampilan intelektual (intelektual skill), yaitu kemampuan
dalam melakukan analisis dan modifikasi simbol-simbol kognitif
atau informasi. Keterampilan intelektual dilakukan untuk
mengatasi permasalahan.
5) Strategi kognitif (cognitive strategy), yaitu kemampuan
metakognitif yang diperlihatkan dalam bentuk kemampuan berfikir
(think how to think) ddan belajar bagaimana belajar (learn how to
learn).
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Menurut Tim Pengembang MKDP (2013: 140-141), hasil
belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu :
1) Faktor Internal yaitu faktor-faktor yang ada dalam diri siswa,
meliputi:
24
a) Faktor fisiologis atau jasmani individu baik bersifat bawaan
maupun yang diperoleh dengan melihat, mendengar,struktur
tubuh, cacat tubuh, dan sebagainya.
b) Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun keturunan,
yang meliputi faktor intelektual (bakat, kecakapan, prestasi) dan
faktor non-intelektual (sikap, minat, kebiasaan, motivasi,
kebutuhan, emosional).
c) Faktor kematangan baik fisik maupun psikis.
2) Faktor Eksternal yaitu faktor-faktor yang berada di luar diri siswa,
meliputi :
a) Faktor sosial yaitu lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat
dan kelompok.
b) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan dan
teknologi, kesenian, dan sebagainya.
c) Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah, belajar, iklim,
dan sebagainya.
d) Faktor spiritual atau lingkungankeagamaan.
Sedangkan menurut Syah (2015: 145-156), secara global faktor-
faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dapat kita bedakan
menjadi 3 macam, yakni:
a) Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan atau
kondisi jasmani (aspek fisiologis) dan rohani (aspek psikologis)
siswa. Pada aspek fisiologis, kondisi umum jasmani dan tonus
25
(tegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ
tubuh dan sendi-sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan
integritas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh
yang lemah, apalagi jika disertai pusing kepala berat misalnya,
dapat menurunkan kualitas ranah cipta (kognitif) sehingga materi
yang dipelajarinyapun kurang atau tidak berbekas. Sedangkan
pada aspek psikologis, banyak faktor yang termasuk aspek
psikologis yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas
perolehan pembelajaran siswa. Namun, di antara faktor-faktor
rohaniah siswa yang pada umumnya dipandang lebih esensial itu
adalah tingkat kecerdasan/intelegensi siswa, sikap siswa, bakat
siswa, minat siswa, dan motivasi belajar.
b) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan
di sekitar siswa. Faktor eksternal siswa juga terdiri dari dua
macam, yakni faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan
nonsosial. Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf
administrasi dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi
semangat belajar seorang siswa. Lingkungan sosial siswa adalah
masyarakat dan tetangga juga teman-teman sepermainan di sekitar
perkampungan siswa tersebut. Lingkungan sosial yang lebih
banyak mempengaruhi kegiatan belajar ialah orang tua dan
keluarga siswa itu sendiri. Sifat-sifat orang tua, praktik
pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga dan demografi
26
keluarga semuanya dapat memberi dampak baik ataupun buruk
terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai siswa. Sedangkan
pada lingkungan nonsosial, faktor-faktor yang termasuk
lingkungan nonsosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah
tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar,
keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor-
faktor ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar
siswa.
c) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis
upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang
digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-
materi pelajaran. Strategi dalam hal ini merupakan seperangkat
langkah operasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk
memecahkan masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu.
Ada dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar, yang pertama
faktor internal yaitu yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri.
Yang kedua adalah faktor eksternal yang berasal dari luar diri siswa.
Hasil belajar pada umumnya memiliki hasil belajar sebsesar 70% yang
dipengaruhi oleh faktor internal dan 30% dipengaruhi oleh faktor
eksternal atau dari lingkungan. Faktor lingkungan inilah yang memiliki
pengaruh terhadap hasil belajar siswa dan kualitas pembelajaran
(Abdullah, 2019 : 38).
27
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa
merupakan hasil dari suatu proses yang di dalamnya terlibat sejumlah
faktor yang dapat dibedakan jadi dua yaitu faktor dari dalam diri siswa
dan faktor dari luar diri siswa yang saling memengaruhinya. Tinggi
rendahnya hasil belajar sesorang dipengaruhi oleh faktor-faktor
tersebut.
Menurut Slameto (2013:54), berhasil atau tidaknya seseorang
dalam belajar disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi
pencapaian hasil belajar. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat
dibedakan menjadi dua yaitu :
1) Faktor individu (intern) yaitu :
a) Faktor biologis meliputi: kesehatan, gizi, pendengaran dan
penglihatan. Jika salah satu dari faktor biologis terganggu akan
mempengaruhi hasil prestasi belajar.
b) Faktor Psikologis, meliputi: intelegensi, minat dan motivasi
serta perhatian ingatan berpikir.
c) Faktor kelelahan, meliputi: kelelahan jasmani dan rohani.
Kelelahan jasmani Nampak dengan adanya lemah tubuh, lapar
dan haus serta mengantuk. Sedangkan kelelahan rohani dapat
dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan sehingga minat
dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu akan hilang.
2) Faktor yang ada pada luar individu (ekstern) yaitu:
28
a) Faktor keluarga. Keluarga adalah lembaga pendidikan yang
pertama dan terutama. Merupakan lembaga pendidikan dalam
ukuran kecil tetapi bersifat menentukan untuk pendidikan dalam
ukuran besar,
b) Faktor sekolah meliputi: metode mengajar, kurikulum,
hubungan guru dengan siswa, siswa dengan siswa dan
berdisiplin di sekolah,
c) Faktor masyarakat, meliputi: bentuk kehidupan masyarakat
sekitar dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Jika
lingkungan siswa adalah lingkungan terpelajar maka siswa akan
terpengaruh dan mendorong untuk lebih giat belajar
Menurut Slameto (2013), Hasil belajar yang dicapai siswa
dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu factor intern yang berasal dari siswa
tersebut, dan factor ekstern yang berasal dari luar diri siswa tersebut. Faktor
dari diri siswa terutama adalah kemampuan yang dimilikinya. Faktor
kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang
dicapai siswa. Seperti yang telah dikemukakan oleh Clark (2010), bahwa
hasil belajar siswa di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan
30% dipengaruhi oleh lingkungan. Selain faktor kemampuan siswa, juga
ada faktor lain seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan
kebiasaan belajar, serta masih banyak faktor lainnya. Adanya pengaruh dari
dalam diri siswa, merupakan hal yang logis dan wajar, sebab hakikat
perbuatan belajar adalah perubahan tingkah laku yang diniati dan
29
disadarinya. Siswa harus merasakan adanya kebutuhan untuk belajar dan
berprestasi. Meskipun demikian, hasil yang dicapai masih juga bergantung
dari lingkungan. Artinya, ada faktor-faktor yang berada diluar dirinya yang
dapat menentukan atau mempengaruhi hasil belajar yang dicapai. Salah
satu lingkungan belajar yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar
di sekolah adalah kualitas pengajaran. Kualitas pengajaran adalah tinggi
rendahnya atau efektif tidaknya proses belajar mengajar dalam mencapai
tujuan pengajaran.
3. Penelitian Yang Relevan
Penelitian yang relevan berfungsi memberikan pemaparan tentang
penelitian sebelumnya yang telah dilakukan. Berikut beberapa hasil
penelitian yang terdapat kaitannya dengan penelitian ini adalah :
a. Dalam penelitian Novita (2013) yang berjudul “Penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan media berbasis
website untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar biologi siswa
kelas X di SMAN 3 jember” disimpulkan bahwa hasil belajar dengan
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share terdapat
peningkatan motivasi belajar siswa dan hasil belajar siswa kelas X
SMAN 3 Jember.
b. Dalam penelitian Hermawati (2010) yang berjudul “Pengaruh model
pembelajaran kooperatif tipe think pair share terhadap hasil belajar
siswa pada konsep sistem reproduksi manusia” disimpulkan bahwa
30
terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share
terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem reproduksi manusia
pengaruhnya dapat dilihat dari perbedaan hasil belajar antara kelompok
yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share
dengan kelompok yang diajar dengan diskusi biasa. Aktivitas siswa
selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe think pair share mengalami peningkatan
yaitu dari 47,5% menjadi 87,5%
c. Dalam penelitian Kumala (2011) yang berjudul “Pengaruh penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe think pair share terhadap hasil
belajar biologi siswa kelas X IPA di SMAN 5 Jambi” dapat disimpulkan
bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada rana kognitif, afektif, dan
psikomotorik kelas X IPA di SMAN 5 Jambi.
d. Dalam Penelitian Hardyanti (2017) yang berjudul Penerapan “Model
Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Kelas XI MIA 2 SMAN 3 Model Takalar” dapat
disimpulkan bahwa model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI MIA 2 SMA Negeri 3 Takalar
dengan 6 fase yaitu Fase pendahuluan, Fase think, Fase pair, Fase share,
Fase evaluasi, Fase penghargaan dan Fase kesimpilan.
e. Dalam Penelitian Maisaroh (2010) yang berjudul “Peningkatan Hasil
Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Think Pair
31
Share (TPS) Pada Mata Pelajaran Keterampilan Dasar Komunikasi Di
SMK Negeri 1 Bogor” dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan keterampilan komunikasi
siswa di SMK Negeri 1 Bogor.
4. Materi Ajar
Salah satu Kompetensi Dasar (KD) dalam Kurikulum 2013 adalah
3.7 Menganalisis sistem peredaran darah pada manusia dan memahami
gangguan pada sistem peredaran darah manusia. Untuk mencapai KD
tersebut pembelajaran di arahkan pada materi sistem peredaran darah yang
terdiri dari, Komponen dan mekanisme sistem peredaran darah manusia,
serta gangguan pada sistem peredaran darah manusia. Dalam hidupnya,
manusia memerlukan makanan dan oksigen untuk melangsungkan
metabolisme. Proses metaboisme, selain menghasilkan zat-zat yang
berguna juga menghasilkan sampah (zat sisa) yang harus di keluarkan dari
tubuh. Bahan-bahan yang diperlukan tubuh seperti makanan, oksigen, hasil
metabolisme dan sisanya diangkut dan di edarkan didalam tubuh melalui
sistem peredaran darah.
a. Komponen Sistem Peredaran Darah
1) Darah
Menurut Zubaidah (2014: 5) darah merupakan jaringan yang
tersusun atas plasma, sel darah merah, sel darah putih, dan keping-
keping darah. Kurang lebih 55% bagian dari darah adalah plasma.
32
Darah berfungsi untuk mengangkut nutrisi, oksigen, karbondioksida
serta sisa metabolisme.
2) Sel Darah Merah (Eritrosit)
Sel darah merah (eritrosit) merupakan sel darah yang paling banyak
jumlahnya. Berbentuk cakram bikonkaf, bagian tengah lebih tipis
dibanding bagian tepi. Eritrosit berfungsi untuk mengangkut oksigen
dari paru-paru ke sel-sel di seluruh tubuh. Oleh karena itu, jenis sel
darah ini yang paling banyak terdapat dalam darah. Satu milimeter
kubik darah (lebih kurang sekitar satu tetes) terdiri atas lima juta
lebih sel darah merah Zubaidah (2014: 6).
3) Sel Darah Putih
Sel darah putih memiliki bentuk yang tidak tetap atau bersifat
amuboid dan mempunyai inti sel. Jumlah sel darah putih juga tidak
sebanyak jumlah sel darah merah. Setiap satu milimeter kubik darah
mengandung sekitar 8.000 sel darah putih. Fungsi utama sel darah
putih adalah melawan penyakit yang masuk ke dalam tubuh dan
membentuk antibodi. Berdasarkan ada atau tidaknya butir-butir kasar
(granula) dalam sitoplasma, leukosit dapat dibedakan menjadi
granulosit dan agranulosit. Granulosit merupakan kelompok sel
darah putih yang mempunyai granula dalam sitoplasmanya.
Sebaliknya, agranulosit tidak mempunyai granula. Leukosit jenis
granulosit terdiri atas eosinofil, basofil, dan netrofil (Zubaidah
.2014).
33
4) Keping Darah (Trombosit)
Trombosit merupakan fragmen sel yang tidak bernukleus berasal
dari megakariosit yang sangat besar didalam sumsum tulang.
Trombosit berjumlah 150.000 sampai 400.000 butir sel/mm darah.
Trombosit berbentuk tidak beraturan, tidak berwarna, dan mudah
pecah bila tersentuh benda kasar. Trombosit berfungsi dalam
hemostatis, perbaikan pembuluh darah yang robek, dan pembekuan
darah (Irnaningtyas, 2014).
5) Jantung
Menurut Sutanto, dkk., (2013: 179-182) Jantung merupakan salah
satu organ peredaran darah yang penting bagi tubuh manusia.
Jantung terletak di rongga dada sebelah kiri dan berfungsi sebagai
alat pemompa darah sehingga dapat dialirkan keseluruh tubuh
manusia. Jantung memiliki 4 ruang, yaitu dua ruang sebelah atas
yang terdiri dari serambi kiri (atrium sinister) dan serambi kanan
(atrium dexter), dan dua ruang sebelah bawah yang terdiri atas bilik
kiri (ventikel sinister) dan bilik kanan (ventrikel dexter).
b. Pembagian Sistem Peredaran Darah Manusia
Peredaran darah manusia termasuk peredaran darah tertutup
karena darah selalu beredar didalam pembuluh darah. Setiap beredar,
darah melalui jantung dua kali sehingga disebut peredaran darah ganda.
Pada peredaran darah ganda tersebut dikenal peredaran darah kecil dan
peredaran darah besar.
34
1) Peredaran Darah Kecil
Peredaran darah kecil disebut juga peredaran darah pulmonal.
Sistem peredaran darah ini dimulai ketika darah di bilik kanan
jantung yang rendah oksigen dipompa oleh arteri pulmonalis
menuju paru-paru. Disinilah karbondioksida yang ada dalam darah
dilepas ke paru, sementara oksigen yang baru masuk ke aliran
darah.
2) Peredaran Darah Besar
Peredaran darah besar adalah peredaran darah dari jantung
keseluruh tubuh kemudian kembali ke jantung lagi. Sistem
peredaran darah besar disebut juga peredaran darah sistemik. Sistem
peredaran darah besar dimulai ketika bilik kiri jantung memompa
darah yang mengandung oksigen dan nutrisi melalui aorta ke
seluruh tubuh. Ketika darah telah rendah oksigen atau hanya tersisa
karbondioksida, maka darah akan terkumpul di pembuluh darah dan
kembali ke bilik kanan jantung.
c. Gangguan Pada Sistem Peredaran Darah Manusia
Menurut Zubaidah (2014: 17) gangguan sistem peredaran darah
pada manusia yaitu:
1. Serangan Jantung
Serangan jantung terjadi jika arteri koronaria yang terdapat pada
jantung tidak dapat mengirimkan darah yang cukup ke sel-sel
jantung. Kondisi ini dapat terjadi karena arteri koronaria tersumbat
35
oleh lemak atau kolesterol. Tersumbatnya arteri koronaria akan
menyebabkan otot jantung berhenti beraktivitas jika sel-sel otot
tidak menerima oksigen dan nutrisi yang cukup
2. Stroke
Stroke merupakan suatu penyakit yang terjadi karena matinya
jaringan di otak yang disebabkan oleh kurangnya asupan oksigen ke
otak.
3. Arteriosklerosis
Yaitu pengerasan pembuluh nadi karena endapan lemak berbentuk
plakyaitu jaringan ikat berserat dan sel-sel otot polos yang di
infiltrasi oleh lipid
4. Anemia
Anemia yaitu rendahnya kadar hemoglobin dalam darah atau
berkurangnya jumlah eritrosit dalam darah.
5. Hipertensi
Hipertensi yaitu tekanan darah tinggi akibat arteriosklerosis
B. Kerangka Pikir
Model pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting untuk
keberhasilan proses pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran yang
tepat akan sangat membantu dalam keberhasilan proses pembelajaran
Keberhasilan suatu proses pembelajaran dapat dilihat melalui hasil belajar
siswa. Hasil belajar (achievement) itu sendiri dapat diartikan sebagai tingkat
keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah, yang
36
dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai
sejumlah materi pelajaran tertentu. Jadi dapat dikatakan bahwa nilai kkm
siswa dipengaruhi oleh model pembelajaran yang tepat.
Dalam pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) ini, siswa
diberi kesempatan untuk belajar secara individual terlebih dahulu, setelah itu
siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok kecil secara heterogen. Di dalam
kelompok siswa dapat saling bertukar pikiran, apabila saat diberi kesempatan
untuk belajar secara individual masih belum mengerti dapat didiskusikan
dalam kelompok. Siswa yang lebih pintar dapat memberi bantuan kepada
siswa yang lemah untuk menyelesaikan kesulitannya, sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai. Pembelajaran menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) diharapkan dapat
berpengaruh baik pada hasil belajar siswa dan pada akhirnya siswa akan
memperoleh hasil belajar yang meningkat.
37
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir
C. Hipotesis Tindakan
Adapun hipotesis tindakan dalam penelitian ini yaitu, jika model
pembelajaran Think Pair Share (TPS) diterapkan di Kelas XI SMAN 8
Takalar pada materi sistem peredaran darah, maka hasil belajar peserta didik
akan meningkat.
Kondisi Awal
Guru Menggunakan
Model Pembelajaran
Konfensional
Dengan Menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)
Diharapkan hasil belajar
meningkat
Tindakan
Kondisi Akhir
Menggunakan Model Pembelajaran
Think Pair Share (TPS)
Hasil belajar
Rendah
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (class room action
research) atau PTK. Penelitian Tindakan Kelas dalam pelaksanaannya
menggunakan pola siklus, dimana setiap siklus membutuhkan dua atau
tiga kali pertemuan dan tingkat penyelesaian penelitian tergantung pada
sejauh mana tingkat pencapaian keberhasilan pembelajaran yang
disesuaikan dengan standar penilaian. Setiap siklus dalam penelitian ini
terdiri dari tahapan kegiatan: 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan tindakan, 3)
Observasi dan Evaluasi, 4) Refleksi.
2. Prosedur Penelitian
a. Tahap Perencanaan (Planning) : langkah yang paling awal, yaitu
langkah untuk merencanakan tindakan yang telah dipilih untuk
memperbaiki keadaan, meliputi beberapa hal yang terkait dengan:
1) pembuatan skenario pembelajaran
2) persiapan sarana pembelajaran
3) persiapan instrument penelitian untuk pembelajaran
4) simulasi pelaksanaan tindakan.
b. Tahap Pelaksanaan (action) : untuk melaksanakan hal-hal yang telah
direncanakan dalam tahap perencanaan. Peneliti utama dan kolaborator
39
harus saling meyakinkan bahwa apa yang telah disepakati dalam
Perencanaan benar-benar dapat dilaksanakan.
c. Tahap Observasi (Observation)
Tahap observasi adalah tahap mengamati kejadian yang ada pada saat
pelaksanaan tindakan.
d. Tahap Refleksi (Reflecting) :
Tahap refleksi merupakan perenungan yang sangat mendalam untuk
membuat kesimpulan bersama jika indikator tercapai maka dapat
berlanjut ke siklus berikutnya dan jika belum tercapai harus kembali
untuk melakukan siklus berikutnya.
Penelitian tindakan kelas ini direncanakan dalam dua siklus,
dimana dalam siklus I dilsksanakan dalam dua (2) kali pertemuan dan
siklus II dilaksanakan dalam dua (2) kali pertemuan akan tetapi jika
siklus kedua belum berhasil maka akan dilanjutkan siklus berikutnya.
Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,
dan refleksi. Hal tersebut digambarkan pada bagan yang diuraikan oleh
Arikunto (2017) yaitu:
40
Gambar 3.1 Siklus Penelitian
3. Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas
Langkah-langkah penelitian yang dilakukan berbentuk siklus. Penelitian
tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus dengan tahapan,
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
Siklus I
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan, peneliti membuat perangkat pembelajaran
dan menyiapkan materi yang digunakan dengan menggunakan model
pembelajaran Think Pair Share (TPS) dengan langkah sebagai berikut:
1) Membuat jadwal perencanaan tindakan untuk mengajarkan materi
sesuai Kompetensi Dasar (KD).
Perencanaan
Siklus ke-I
Pengamatan
Pelaksanaan Refleksi
Perencanaan
Siklus ke-II
Pengamatan
Pelaksanaan Refleksi
Hasil
41
2) Membuat kesepakatan dengan guru mengenai kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif
tipe Think Pair Share (TPS)
3) Membuat Rencana Peroses Pembelajaran (RPP) dengan
menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair
Share (TPS)
b. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, dilakukan proses pembelajaran sesuai dengan
RPP serta dilakukan observasi terhadap pelaksanaan RPP yang telah
dilakukan.
c. Pengamatan
Selama proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Think
Pair Share (TPS) berlangsung, guru mengamati siswa dalam
mengerjakan LKS.
d. Refleksi
Peneliti bersama dengan guru menganalisis hasil pengamatan kinerja
peserta didik dan membuat kesimpulan, jika indikator belum tercapai
maka harus kembali untuk melakukan siklus berikutnya.
Siklus II
a. Perencanaan
1) Menyiapkan perangkat pembelajaran
2) Menyiapkan soal tes untuk memperoleh data hasil belajar siswa.
42
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan dalam pembelajaran
menggunakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS)
dilakukan proses pembelajaran sesuai dengan RPP yang dibuat.
c. Pengamatan
Selama proses siklus II yang dilakukan pada model pembelajaran
Think Pair Share (TPS) berlangsung, guru mengamai kinerja
peserta didik.
d. Refleksi
Peneliti menganalisis hasil pengamatan kinerja peserta didik serta
membandingkan dengan hasil pengamatan pada siklus I dalam bentuk
persentase. Apakah hasil belajar siswa meningkat. Analisis hasil
belajar siswa dilakukan dengan menentukan rata-rata nilai kelas.
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Takalar yang terletak di
Jalan Tikolla Dg Leo. Pelaksanaan ini dilaksanakan di Kelas XI SMA Negeri
8 Takalar. Waktu pelaksanaan penelitian yaitu pada Semester ganjil.
C. Sumber Data
1. Data primer
Data primer merupakan data yang diperoleh dari objek penelitian melalui
observasi yakni mengamati secara langsung serta mencatat peristiwa
penting yang berhubungan dengan pembahasan.
43
2. Data sekunder
Data ini diperoleh melalui telaah dokumen yang ada kaitannya dengan
penelitian, data ini dapat melalui data hasil belajar yang dikumpulkan.
D. Subjek Penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas ini yang menjadi subjeck penelitian
adalah peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 8 Takalar, yang berjumlah 24
orang terdiri dari 8 Laki-laki dan 16 Perempuan.
E. Faktor yang diselidiki
Faktor yang akan diselidiki pada penelitian ini, yaitu, Hasil belajar
yang dicapai siswa setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS).
F. Instrumen Penelitian
Adapun Instrumen penelitian yang digunakan yaitu :
1. Tes
Instrumen ini digunakan untuk mengukur pencapaian hasil belajar Biologi
pada materi sistem peredaran darah siswa setelah mengikuti proses belajar
mengajar. Penilaian dilakukan dengan cara melakukan tes pada akhir
siklus berupa soal pilihan ganda sebanyak 30 butir soal.
2. Dokumentasi
Data berupa gambaran profil sekolah, personil sekolah, foto, video saat
proses pembelajaran berlangsung.
44
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini terdiri dari observasi,
dokumentasi dan tes.
1. Observasi
Observasi adalah salah satu cara untuk mengadakan penelitian dengan cara
pengamatan langsung dan sistematis. Observasi ini dilakukan saat proses
pembelajaran berlangsung.
2. Dokumentasi
Dokumentasi dalam penelitian ini adalah seluruh bahan rekaman selama
penelitian berlangsung berupa foto-foto kegiatan pembelajaran,
3. Tes
Tes adalah berupa pertanyaan atau latihan atau alat yang digunakan untuk
mengukur pengetahuan, yang dimiliki individu atau kelompok berupa soal
pilihan ganda sebanyak 30 butir soal
H. Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan adalah deskripsi kualitatif, yaitu
menjawab dan memecahkan masalah dengan melakukan pemahaman dan
pendalaman secara menyeluruh dan utuh dari obyek yang diteliti guna
mendapatkan kesimpulan yang bersifat deskriptif sesuai dengan kondisi
dan waktu. Adapun data yang diperoleh melalui observasi dianalisis secara
kualitatif. Sedangkan hasil belajar yang diperoleh siswa akan dianalisis
secara kuantitatif kemudian dideskriptifkan secara sistematis sehingga
45
dapat diperoleh suatu kesimpulan. Untuk menganalisis data secara
kuantitatif digunakan statistik deskriptif.
1. Data ketuntasan belajar
Untuk mengetahui ketuntasan belajar peserta didik, data dianalisis
dengan rumus :
KK = ∑𝑋
𝑁 x 100 %
Keterangan :
X = Jumlah siswa yang memperoleh nilai ≥ 75
KK = Ketuntasan Klasikal
N = Jumlah siswa yang ikut tes
Kelas yang dikatakan tuntas secara klasikal terhadap materi
pelajaran yang diajarkan, jika ketuntasan secara klasikal ≥ 75 %.
2. Data Nilai Rata – Rata Kelas
Untuk mengetahui nilai rata-rata kelas dipergunakan persamaan
berikut:
x = ∑𝑓𝑖.𝑥𝑖
∑𝑓𝑖
Keterangan :
x = Nilai rata-rata kelas
fi = Frekuensi
xi = Nilai tes
Skor hasil belajar dikategorikan dengan menggunakan kategorisasi
skala lima, yang mengacu pada teknik kategori standar yang diterapkan
oleh departemen pendidikan nasional sebagai berikut:
46
Tabel 3.1 Pengkategorian hasil belajar
Nilai Hasil Belajar Kategori
90-100 Sangat tinggi
80-89 Tinggi
65-79 Sedang
55-64 Rendah
0-54 Sangat rendah
(Sumber : Aqib, 2011)
I. Indikator keberhasilan
Indikator keberhasilan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
ini dapat dilihat adanya peningkatan nilai hasil belajar peserta didik setiap
siklusnya. Hasil belajar peserta didik dianggap tuntas apabila adanya
peningkatan rata-rata nilai peserta didik setiap siklusnya dan secara klasikal
dianggap tuntas apabila mencapai 75 % (kategori tinggi) dan jumlah peserta
didik seluruhnya mencapai KKM.
Tabel 3.2 Kriteria Hasil Belajar Peserta Didik
Nilai Predikat Keterangan
93-100 A Sangat Baik
84-92 B Baik
75-83 C Cukup
<75 D Kurang
47
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Paparan data siklus I
a. Perencaraan (Planning)
a) Peneliti melakukan analisis silabus untuk menentukan kompotensi
dasar dan indikator yang akan disampaikan pada peserta didik
b) Membuat RPP
c) Membuat instrument yaitu lembar observasi peserta didik
d) Menyusun alat evaluasi pembelajaran
b. Pelaksanaan (Acting)
e) memberikan pengertian kepada peserta didik kondisi pembelajaran
dalam berkelompok
a) Guru menerapkan model pembelajaran Think Pair Share (TPS)
b) Observasi dan refleksi
Pada siklus I ini dilaksanakan tes hasil belajar yang berbentuk soal
pilihan ganda setelah penyajian materi. Adapun data skor hasil belajar
siklus I dapat dilihat pada tabel berikut ini:
48
Tabel 4.1 Statistik skor hasil belajar Biologi peserta didik kelas XI
IPA 1 SMAN 8 Takalar :
Statistik Nilai Statistik
Subjek 22
Skor ideal 100
Skor maksimum 80
Skor minimum 48
Rentang skor 32
Skor rata-rata 63
Variansi 16
Standar deviasi 0,9
Dari Tabel 4.1 menunjukkan bahwa skor rata-rata (mean) hasil
belajar Biologi setelah diterapkan model pembelajaran Think pair share
(TPS) pada siklus I adalah 63 dari skor ideal yang mungkin dicapai adalah
100, menunjukkan bahwa masih rendahnya skor rata-rata yang dicapai dan
belum mencapai nilai kkm.
Hal ini disebabkan karena masih kurangnya perhatian peserta didik
terhadap pelajaran biologi dengan melakukan kegiatan lain selama proses
pembelajaran berlangsung dan masih kurangnya minat peserta didik dalam
mengikuti proses pembelajaran sehingga dapat mengganggu konsetrasi
dalam proses pembelajaran. Apabila skor hasil belajar siswa
49
dikelompokkan ke dalam 5 kategori maka diperoleh distribusi frekuensi
nilai seperti yang disajikan pada tabel 4.2
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi dan presentase skor hasil belajar Biologi
siswa kelas XI IPA 1 SMAN 8 Takalar :
Skor Kategori Frekuensi Presentase
(%)
0-54 Sangat rendah 3 13
55-74 Rendah 15 68
75-80 Sedang 4 18
81-90 Tinggi 0 0
91-100 Sangat tinggi 0 0
Jumlah 22 100
Dari Tabel 4.2 di atas terlihat bahwa 13 % nilai peserta didik masih
pada kategori sangat rendah, 68 % nilai peserta didik berada pada kategori
rendah, 18 % peserta didik berada pada kategori sedang, 0 % berada pada
kategori tinggi dan 0% peserta didik berada pada kategori sangat tinggi.
Pada tabel di atas terlihat bahwa jumlah sampel sebanyak 22, hal ini
disebabkan karena pada saat mengikutti tes pada siklus I terdapat 2 orang
peserta didik yang tidak hadir dari jumlah sampel yang ada sebanyak 24
orang peserta didik.
50
Presentase peserta didik yang berada pada kategori rendah lebih
tinggi dibandingkan dari pada presentase peserta didik pada kategori tinggi.
Hal ini disebabkan karena masih kurangnya perhatian peserta didik terhadap
pelajaran biologi dengan melakukan kegiatan lain selama proses
pembelajaran berlangsung dan masih kurangnya minat peserta didik dalam
mengikuti proses pembelajaran sehingga dapat mengganggu konsetrasi
dalam proses pembelajaran. Presentase ketuntasan belajar peserta didik pada
siklus I dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 Deskripsi Ketuntasan Belajar Peserta Didik Siklus I
Persentase
skor
Kategori Frekuensi Persentase (%)
0-74 Tidak Tuntas 18 82
75-100 Tuntas 4 18
Jumlah 22 100
Berdasarkan Tabel 4.3 maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
biologi peserta didik kelas XI IPA 1 SMAN 8 Takalar setelah dilakukan
tindakan pembelajaran dengan metode Think Pair Share (TPS) Pada akhir
siklus I ternyata sebanyak 18 peserta didik (82%) yang masuk dalam
kategori tidak tuntas dan 4 peserta didik (18%) yang masuk pada kategori
tuntas.
51
c. Refleksi
Pada siklus I, dalam proses pembelajaran masih kurangnya
perhatian peserta didik terhadap pelajaran biologi dengan melakukan
kegiatan lain selama proses pembelajaran berlangsung, peserta didik
masih kurang antusias dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga
dapat mengganggu konsetrasi dalam proses pembelajaran, dan kurang
aktifnya peserta didik dalam melakukan diskusi kelompok.
Untuk memperbaikki kelemahan pada siklus I, maka peneliti bersama
dengan guru biologi merancang perbaikan pembelajaran siklus II dengan
cara lebih intensif membimbing kelompok yang mengalami kesulitan,
memberikan reward berupa pujian dan tepuk tangan kepada kelompok
yang memiliki hasil kerja kelompok yang terbaik dan tetap memotivasi
kelompok yang lain dalam mengerjakan tugas kelompok, serta
meningkatkan kepercayaan diri peserta didik di depan kelas. Hal ini
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada siklus II.
2. Paparan Siklus II
a. Perencanaan (planning)
a) Memberikan motivasi kepada peserta didik agar lebih aktif dalam
proses pembelajaran
b) Lebih intensif membimbing kelompok yang mengalami kesulitan
c) Memberikan pengakuan atau penghargaan kepada peserta didik
52
b. Pelaksanaan
a) Tugas yang diberikan kepada peserta didik pada tahap Think
mampu dikerjakan dengan baik, dan didiskusikan bersama dengan
anggota kelompoknya. dan peserta didik dalam satu kelompok
menunjukkan saling membantu untuk menguasai materi
pembelajaran
b) Sebagian besar peserta didik terlihat antusias dalam mengikuti
proses pembelajaran sehingga suasana pembelajaran efektif sudah
tercapai.
c. Observasi dan evaluasi
Tes belajar pada siklus II ini dilaksanakan dengan bentuk
soal pilihan ganda sebanyak 25 butir soal. Hasil analisis kuantitatif
menunjukkan bahwa skor rata-rata yang dicapai oleh peserta didik
kelas XI IPA 1 SMAN 8 Takalar yang diajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) pada
siklus II yang disajikan dalam Tabel 4.4
53
Tabel 4.4 Statistik Skor Hasil Belajar Peserta Didik Kelas XI IPA
SMAN 8 Takalar
Statistik Nilai Statistik
Subjek 21
Skor ideal 100
Skor maksimum 96
Skor minimum 76
Rentang skor 20
Skor rata-rata 83
Variansi 12
Standar deviasi 0,7
Secara individual, skor yang dicapai peserta didik
bervariasi dari skor minimum 75 dari terendah yang mungkin
mencapai 0 sampai dengan skor maksimum 96 dari skor ideal yang
mungkin dicapai 100 dari rentang skor 20.
Apabila skor hasil belajar peserta didik dikelompokkan ke
dalam 5 kategori maka diperoleh distribusi frekuensi nilai dilihat dari
tabel 4.5
54
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Hasil Belajar
Biologi Peserta didik Kelas XI IPA 1 SMAN 8 Takalar
Skor Kategori Frekuensi Presentase
(%)
0-54 Sangat rendah 0 0
55-74 Rendah 0 0
75-80 Sedang 10 48
81-90 Tinggi 7 33
91-100 Sangat tinggi 4 19
Jumlah 21 100
Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukkan bahwa 0% nilai peserta didik
yang berada pada kategori sangaat rendah, 0% nilai peserta didik yang
berada pada kategori rendah, 48% nilai peserta didik berada pada kategori
sedang, 33% nilai peserta didik berada pada kategori tinggi dan 19% nilai
peserta didik berada pada kategori sangat tinggi, Pada tabel di atas terlihat
bahwa jumlah sampel sebanyak 21, hal ini disebabkan karena pada saat
mengikutti tes pada siklus II terdapat 3 orang peserta didik yang tidak hadir
dari jumlah sampel yang ada sebanyak 24 orang peserta didik. Maka dapat
dikatakan bahwa hasil belajar peserta didik kelas XI IPA 1 SMAN 8 Takalar
mengalami peningkatan hasil belajar pada siklus II.
55
Apabila hasil belajar peserta didik pada siklus II dianalisis maka
persentase ketuntasan belajar peserta didik siklus II dapat dilihat pada Tabel
4.6
Tabel 4.6 Deskripsi Ketuntasan Belajar Peserta Dididk Siklus II
Persentase skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
0-74 Tidak Tuntas 0 0
75-100 Tuntas 21 100
Jumlah 21 100
Dari Tabel 4.6 menunjukkan bahwa persentase ketuntasan setelah
pemberian tindakan ternyata sebanyak 21 peserta didik (100%) yang masuk
pada kategori tuntas dan 0% peserta didik yang masuk pada kategori tidak
tuntas. Dalam hal ini peserta didik mengalami peningkatan pembelajaran
Biologi pada materi sistem peredaran darah.
d. Refleksi
Pada siklus II semangat dan antusias peserta didik dalam
mengikuti proses pembelajaran memperlihatkan kemajuan, secara umum
dapat dikatakan bahwa seluruh kegiatan pada siklus II ini mengalami
peningkatan. Berdasarkan data hasil pengamatan, perbaikan
pembelajaran siklus II dinyatakan telah berhasil, karena seluruh peserta
didik telah bersemangat dan antusias, serta aktif dalam mengerjakan
tugas kelompok sehingga hasil belajar peserta didik menjadi meningkat.
56
Keberhasilan perbaikan proses pembelajaran pada siklus II tidak
lepas dari refleksi yang dilakukan antara guru dan peneliti pada siklus I.
Berdasarkan hasil tersebut dan diskusi antara peneliti dan guru
menyatakan proses pembelajaran pada siklus II dikatakan berhasil.
B. Pembahasan
Penelitian ini dilakukan selama 6 kali pertemuan, dimana 3 kali pertemuan
pada siklus I dan 3 kali pertemuan pada siklus II. Setiap siklus dilakukan 2
kali pertemuan tatap muka (kegiatan pembelajaran) dan 1 kali tes hasil belajar.
Perbedaan antara siklus I dan siklus II yaitu terletak pada tindakan hasil
refleksi pada siklus I yang diterapkan pada siklus II dengan tujuan
memperbaiki proses pembelajaran sedangkan langkah-langkah model
pembelajaran Think Pair Share (TPS) pada kedua siklus pada dasarnya sama.
Berdasarkan hasil penyajian data pada siklus I dan siklus II, model
pembelajaran Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik, keberanian peserta didik untuk mengungkapkan pendapatnya di
depan kelas, dan kemampuan peserta didik bekerja sama dalam satu kelompok
belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan dalam proses
pembelajaran tersebut. Di dalam pembelajaran Think Pair Share (TPS) peserta
didik dipacu untuk belajar secara mandiri dalam satu kelompok . Peserta didik
belajar malalui keterlibatan aktif. Pelaksanaan model pembelajaran Think Pair
Share (TPS) akan membuat peserta didik lebih mandiri serta meningkatkan
kemampuan peserta didik dalam membangun struktur kognitifnya sendiri.
57
Kentuntasan hasil belajar pada siklus I hanya mencapai 18 % yang berarti
hanya 4 orang peserta didik yang mencapai KKM dari 22 orang peserta didik
kelas XI IPA I SMAN 8 Takalar. Sedangkan pada siklus II ketuntasan hasil
belajar peserta didik mencapai 100% yang berarti seluruh peserta didik
memiliki nilai mencapai KKM. Hal ini menunjukkan bahwa model
pembelajaran Think Pair Share (TPS) sudah terlaksana dengan sempurna.
Hasil observasi pada siklus I menunjukkan bahwa dalam fase Think yang
menjadi kendala dalam proses pembelajaran adalah pada saat guru
memberikan soal LKS. Dalam pemberian soal LKS ini peserta didik harus
menyalin soal yang di tampilkan oleh guru sehingga membutuhkan waktu
yang banyak. Hal ini membuat guru dan peneliti mengambil tindakan berupa
membuat print out soal LKS tersebut untuk dibagikan kepada peserta didik
sehingga peserta didik hanya perluh melihat, membaca LKS tersebut dan
memperhatikan penjelasan guru. Tindakan ini efektif dalam efesiensi waktu
yang digunakan dalam fase Think.
Dalam fase Pair, peserta didik dalam kelompoknya kurang antusias dalam
bekerja sama sehingga kurang memahami materi pembelajaran. Dengan
adanya masalah ini, maka guru lebih aktif membimbing setiap anggota
kelompok dan memberikan reward kepada kelompok yang memiliki nilai
tertinggi. Dengan tindakan ini maka peserta didik akan berusaha untuk lebih
antusias dalam melakukan diskusi kelompok sehingga peserta didik akan lebih
memahami materi pembelajaran. Hal tesebut sesuai dengan yang dikemukakan
oleh Sulfia (2017), menyatakan bahwa pemberian reward cukup efektif untuk
58
menumbuhkan antusias dan semangat peserta didik dalam proses
pembelajaran.
Pada fase Share, semua kelompok mempresentasikan hasil diskusi di
depan kelas, namun tindakan ini mengambil banyak waktu karena jawaban
yang dipaparkan hampir sama dengan kelompok yang lain. Untuk mengatasi
hal ini, maka guru hanya meminta satu kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusinya dan menanyakan kepada kelompok lain apakah jawaban yang
dipaparkan sama atau memiliki jawaban yang berbeda. Dalam fase ini masalah
kedua yang ditemui yaitu, peserta didik belum berani mengangkat tangan
untuk mengemukakan pendapat di depan kelas. Dengan masalah ini, guru
mengatasinya dengan menunjuk peserta didik untuk berpendapat di depan
kelas. Dengan tindakan ini peserta didik akan lebih berani dan percaya diri
untuk mengemukakan pendapatnya. Hal tesebut sesuai dengan yang
dikemukakan oleh Habibati (2011), menyatakan bahwa menunjuk salah
seorang peserta didik ke depan kelas pada saat proses pembelajaran
berlangsung dapat meningkatkan rasa percaya diri peserta didik.
Berdasarkan uraian diatas, penerapan model pembelajaran Think Pair
Share (TPS) berhasil dan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dari
siklus I ke siklus II. Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
Nopiyanita (2013) yang menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dapat menigkatkan prestasi belajar
kognitif peserta didik. Hal ini dapat dilihat pada pelaksanaan siklus I dan II.
59
Pada siklus I presentase peserta didik yang tuntas adalah 42,42% dan pada
siklus II meningkat menjadi 81,82%.
Berdasarkan pada indikator keberhasilan, peserta didik dikatakan tuntas
apabila adanya peningkatan rata-rata nilai siswa setiap siklusnya dan secara
klasikal dianggap tuntas apabila mencapai 75 % jumlah siswa seluruhnya
mencapai KKM. Dari data yang diperoleh dapat ditunjukkan bahwa pada
siklus I presentase ketuntasan belajar peserta didik yaitu 18 % tuntas, dan
pada siklus II presentase ketuntasan belajar peserta didik meningkat menjadi
100% tuntas.
Dengan melihat dari jumlah ketuntasan belajar peserta didik tersebut
mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran
Think Pair Share (TPS) yang digunakan dalam proses pembelajaran, dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi sistem peredaran darah
kelas XI.
60
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, analisis data, dan pembahasan maka
dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Think Pair
Share (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar Biologi pada materi sistem
peredaran darah peserta didik XI IPA 1 SMAN 8 Takalar, hal ini
ditunjukkan dengan skor rata-rata hasil belajar Biologi yang mengalami
peningkatan dari siklus I yaitu 63, sedangkan pada siklus II nilai rata-rata
yang diperoleh meningkat menjadi 83.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti
mengajukan beberapa saran dan upaya meningkatkan mutu pendidikan
antara lai :
1. Diharapkan kepada guru khususnya guru biologi agar menerapkan
model pembelajaran Think Pair Share (TPS) sejak dini untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik
2. Sebagai tindak lanjut penerapan, pada saat proses pembelajaran
diharapkan guru untuk lebih mengawasi dan mengantar serta
membimbing peserta didik dalam bekerja kelompok.
61
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :
Rineka Karya.
Arikunto, dkk. 2017. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Clark, 2010. Penilaian Hasil Belajar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rodakarya.
Dimyanti,dkk.2010. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rhineka Cipta.
Gantini, Pipit. 2011. Penilaian Hasil Belajar. Jakarta : Esensi erlangga group
Hamalik, Sutarsono. 2010. Penilaian Hasil Belajar. Bandung : CV Wacana Prima
Hardianti, Khaerunnisa. Dkk. 2017. Penerapan Model Pembelajaran Think Pair
Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI MIA 2 SMAN 3
Model Takalar. Jurnal Chemica.
Hermawati. 2010. Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share
terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem reproduksi manusia.
Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah.
Huda, Miftahul. 2019. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar
Irnaningtyas. 2014. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.
Isjoni, Ahmad. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Prenamedia
Group.
Jufri, A. Wahab. 2013. Belajar dan Pembelajaran SAINS. Bandung: Pustaka Reka
Cipta.
Kumala, S. 2011. Pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think
pair share terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X IPA di SMAN 5
Jambi. Jambi : Universitas Jambi.
Maisaroh. 2011. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Pada Mata Pelajaran Keterampilan
Dasar Komunikasi Di SMK Negeri 1 Bogor. Jurnal Ekonomi &
Pendidikan.
62
Marlina, dkk. 2014. Penggunaan Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS)
untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi dan Disposisi Matematis
Siswa di SMAN 1 Bireuen. Jurnal Didaktik Matematika.
Nasution,S. 2011. Metode Research Penelitian Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara.
Novita. 2013. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share
dengan media berbasis website untuk meningkatkan motivasi dan hasil
belajar biologi siswa kelas X di SMAN 3 jember. Jember : Universitas
Islam Jember.
Popi, Septian dan Sohari Sahrani. 2011. Psikologi Belajar dalam Prespektif Islam.
Bogor: Ghalia Indonesia.
Sanjaya.W.2010. Penelitian Pendidikan. Jakarta : Jakarta Kencana.
Sinar. 2018. Metode Active Learning. Yogyakarta : Deepublish.
Saputra, Agus. 2010. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sholihatin. 2010. Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Press
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Belajar Proses Belajar Mengajar.
Bandung: PT Remaja Rodakarya.
Susanto, Ahmad. 2016. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta : Prenamedia Group.
Sutanto, A., dkk. 2013. IPA Terpadu Jilid 2 Kelas VIII SMP. Jakarta : Erlangga
Suyatno dan Jihad. 2010. Menjadi Guru Profesional (StrategiMeningkatkan Kualifikasi dan Kualitas Guru di era Global. Jakarta: Esensi.
Suprijono. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Tim Pengembang MKDP. 2013. Kurikulum & Pembelajaran. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada.
Tim Penyusun FKIP Unismuh Makassar. 2017. Pedoman Penulisan Skripsi.
Makassar: Universitas Muhammadiyah Makassar.
Wibowo, Sigit . 2011. Perbandingan Hasil Belajar Biologi dengan Menggunaka
Model Pembelajaran Coverative Learning tipe Group Investigation
(GI) dan Think Pair Share (TPS). Skripsi Universitas Islam Negeri Sarif
Hidayatullah.
63
Winkel. 2010. Media dan Sumber Belajar. Yogyakarta: CV Budi Utama
Zubaidah, S., Mahanal, S., Yuliati, L. 2014. Ilmu Pengetahuan Alam Jakarta :
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
64
LAMPIRAN-LAMPIRAN
65
LAMPIRAN
PERSURATAN
66
67
68
69
70
LAMPIRAN
LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN
71
VALIDAATOR I
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
VALIDATOR II
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
LAMPIRAN
INSTRUMEN PENELITIAN
98
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KOMPETENSI INTI
K1 : Menghargai dan mengahayati ajaran agama yang dianutnya.
K2 : Menghargai dan mengahayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri,
peduli, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai
dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat
dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
K3 : Memahami, dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana
berdasarkan rasa ingin tahunya tentangilmu
pengetahuan,teknologi,seni,budayadengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
K4 : Menunjukkan keterampilan keterampilan menalar, mengolah, dan
menyaji secara kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan
komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang
keilmuan.
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
3. 6 Menganalisis hubungan antara struktur
jaringan penyusun organ pada sistem
peredaran darah dalam kaitannya dengan
bioproses dan gangguan fungsi yang dapat
terjadi pada sistem peredaran darah
manusia
3.6.1 Menjelaskan bagian-bagian
darah : sel sel darah dan
plasma darah
3.6.2 Menjelaskan tentang
mekanisme pembekuan
darah
Sekolah : SMA Negeri 8 Takalar
Mata Pelajaran : BIOLOGI
Materi : Sistem Peredaran Darah
Alokasi Waktu : 2 Jam (2x45 menit)
Tahun Pelajaran : 2020/2021
99
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat menjelaskan bagian-bagian darah, sel-sel darah dan plasma darah
2. Siswa dapat menjelaskan fungsi dari sel-sel darah
3. Siswa dapat menjelaskan tentang mekanisme pembekuan darah
MATERI AJAR
1) Pengertian Sistem Peredaran Darah
Sistem transportasi adalah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke
seluruh tubuh dan pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk
dikeluarkan dari tubuh. Sistem predaran darah manusia berupa sistem
peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda. Sistem peredaran darah
berfungsi untuk:
a. Mensuplai oksigen dan sari makanan yang diabsorbsi dari sistem pencernaan
ke seluruh jaringan tubuh
b. Membawa gas sisa berupa karbon dioksida ke paru-paru
c. Mengembalikan zat sisa metabolisme ke ginjal untuk di sekresikan
d. Menjaga suhu tubuh
e. Mendistribusikan hormon-hormon untuk mengatur fungsi sel tubuh
Sistem peredaran darah manusia melibatkan darah (alat transportasi
utama), jantung dan pembuluh darah (alat peredaran darah)
2) Komponen darah
Darah berbentuk cairan yang berwarna merah dan agak kental. Darah mengalir di
seluruh tubuh dan berhubungan langsung dengan sel-sel di dalam tubuh. Darah
terbentuk dari beberapa komponen, yaitu plasma darah, sel darah merah, sel
darah putih, dan keping darah.
a. Plasma darah
Darah yang terdapat di dalam tubuh kira-kira 8% dari bobot tubuh. Jadi, seorang
laki-laki dengan bobot badan 70 kg mempunyai volume darah kira-kira 5,4
liter, 55 % plasma darah dan 45% sel-sel darah. Darah manusia terdiri atas dua
komponen, yaitu sel-sel darah yang berbentuk padatan dan plasma darah yang
berbentuk cairan. Jika darah disentrifugasi, maka darah akan terbagi
menjadi beberapa bagian. Bagian paling bawah adalah sel-sel darah merah,
lapisan di atasnya adalah lapisan berwarna kuning yang berisi sel-sel
darah putih. Sedangkan, lapisan paling atas adalah plasma darah.
b. Eritrosit
100
Sel darah merah mempunyai jumlah terbanyak. Pada wanita normal mempunyai
kira-kira 4,5 juta sel darah merah dalam setiap mm³ darah. Pada laki-laki
normal sekitar 5 juta sel darah merah setiap mm³. Jumlah sel darah merah juga
dipengaruhi oleh ketinggian tempat seseorang hidup dan kesehatan seseorang.
Sel-sel darah merah mempunyai bentuk cakram bikonkaf dengan diameter 7,5
μm, ketebalan 2 μm, dan tidak berinti sel. Bentuk bikonkaf ini mempercepat pertukaran
gas-gas antara sel-sel dan plasma darah.
c. Leukosit
Sel darah putih mempunyai satu inti sel dan berbentuk tidak tetap. Fungsi umum
dari sel darah putih adalah melindungi tubuh dari infeksi. Umur leukosit dalam
sistem peredaran darah adalah 12 - 13 hari. Berdasarkan granula yang
dikandung sitoplasma, sel darah putih dapat dibedakan menjadi sel darah putih
bergranula (granulosit) dan sel darah putih yang tidak bergranula (agranulosit).
d. Trombosit
Keping-keping darah adalah fragmen sel-sel yang dihasilkan oleh sel-sel besar
(megakariosit) dalam sum-sum tulang. Trombosit berbentuk seperti cakram atau
lonjong dan berukuran 2 μm. Keping-keping darah mempunyai umur hanya 8 - 10
hari. Secara normal dalam setiap mm³ darah terdapat 150.000 - 400.000
keping-keping darah. Trombosit memiliki peranan dalam pembekuan darah.
METODE PEMBELAJARAN
Metode pembelajaran : kooperatif
Model pembelajaran : Think Pair Share (TPS)
MEDIA BELAJAR
Laptop
Lcd
Spidol
Papan Tulis
SUMBER BELAJAR
Buku paket yang relevan
101
Refernsi/Internet sesuai materi pokok
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pendahuluan (10 Menit)
Kegiatan Guru Siswa Orientasi Melakukan pembukaan dengan salam
pembuka, memanjatkan syukur kepada
Tuhan YME dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
Memeriksa kehadiran siswa sebagai sikap
disiplin
Menjawab salam dari
guru
Menjawab hadir
Bersiap dalam kegiatan
pembelajaran
Apresepsi Mengaitkan materi/tema/kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman siswa dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya
Mengajukan pertanyaan yang ada
keterkaitannya dengan pelajaran yang
akan dilakukan.
a. Mangapa darah berwarna merah?
b. Apa yang kalian pahami tentang
komponen darah?
Mendengarkan penjelasan
guru
Menjawab pertanyaan dari
guru
Motivasi c. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
Apabila materi tema/projek ini kerjakan
dengan baik dan sungguh-sungguh ini
dikuasai dengan baik, maka siswa
diharapkan dapat menjelaskan tentang
materi :
a. Peredaran darah manusia: komponen
darah, mekanisme pembekuan darah
Mendengarkan penjelasan
guru
Pemberian
Acuan d. Memberitahukan materi pelajaran yang
akan dibahas pada pertemuan saat itu.
e. Memberitahukan tentang kompetensi inti,
kompetensi dasar, indikator, dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung
f. Menyampaikan tujuan pembelajaran
g. Pembagian kelompok belajar Menjelaskan
mekanisme pelaksanaan belajar sesuai
dengan langkah-langkah
Mendengarkan penjelasan
guru
Kegiatan Inti (70 Menit)
Sintaks Model
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Guru Siswa
Penjelasan Materi Memberiksan penjelaskan
tentang materi peredaran darah
manusia: komponen darah,
mekanisme pembekuan darah
(dengan menggunakan media
pembelajaran)
Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya apabila
Melihat, mengamati, membaca,
mendengarkan, menulis dan
menyimak penjelasan guru
tentang materi peredaran darah
manusia: komponen darah,
mekanisme pembekuan darah
Menanyakan apabila ada yang
tidak di mengerti
102
masih ada materi yang belum di
mengerti
Think (Berpikir) Mengarahkan siswa untuk
mengerjakan LKS secara
mandiri
Megawasi dan membimbing
siswa dalam mengerjakan LKS
Mengerjakan LKS secara mandiri
Pair (Berpasangan) Mengarahkan siswa untuk duduk
bersama anggota kelompok yang
telah di tentukan
Mengarahkan siswa untuk
mendiskusikan hasil pemikiran
masing-masing dengan anggota
kelompok
Dan mencatat jawaban yang di
anggap paling benar dan
meyakinkan
Siswa mengikuti arahan dari guru
dan duduk bersama dengan
anggota kelompok
Mendiskusikan jawaban LKS
Mencatat jawaban yang benar dan
meyakinkan
Share (Berbagi) Meminta masing-masing
anggota kelompok ke depan
kelas untuk mempresentasekan
jawaban yang telah didiskusikan
dengan anggota kelompok
Membimbing siswa untuk
menyimpulkan materi yang telah
di diskusikan
Mempresentasekan jawaban yang
telah didiskusikan dengan
anggota kelompok
Menyimpulkan materi
Kegiatan Penutup (10 Menit)
Guru Siswa
Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran
peredaran darah manusia: komponen darah,
mekanisme pembekuan darah kepada kelompok
yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
Mengarahkan siswa memplajari /materi pada
pertemuan berikutnya
Menutup pertemuan dengan mengucap salam
penutup
Kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik memperoleh
penghargaan dari guru
Mempelajari materi pada pertemuan
berikutnya di rumah
Menjawab salam dari guru
103
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KOMPETENSI INTI
K1 : Menghargai dan mengahayati ajaran agama yang dianutnya.
K2 : Menghargai dan mengahayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri,
peduli, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai
dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat
dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
K3 : Memahami, dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana
berdasarkan rasa ingin tahunya tentangilmu
pengetahuan,teknologi,seni,budayadengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
K4 : Menunjukkan keterampilan keterampilan menalar, mengolah, dan
menyaji secara kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan
komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang
keilmuan.
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
3.6 Menganalisis hubungan antara struktur
jaringan penyusun organ pada sistem
peredaran darah dalam kaitannya dengan
bioproses dan gangguan fungsi yang dapat
terjadi pada sistem peredaran darah manusia
3.6.3 Menjelaskan beberapa
golongan darah,
uji golongan darah dan
transfusi darah
Sekolah : SMA Negeri 8 Takalar
Mata Pelajaran : BIOLOGI
Materi : Sistem Peredaran Darah
Alokasi Waktu : 2 Jam (2x45 menit)
Tahun Pelajaran : 2020/2021
104
MATERI AJAR
Golongan Darah
Berdasarkan ada atau tidak adanya antigen (aglutinogen) dan antibodi
(aglutinin),Golongan darah pada manusia dapat dibedakan menjadi empat
golongan, yaitu A, B, AB dan O. Orang yang bergolongan darah A, pada
membran sel darah merah mengandung antigen atau aglutinogen A.
Sementara, plasma darahnya mengandung aglutinin β (antibodi β). Orang
yang bergolongan darah B, pada membran sel darah merah mengandung
aglutinogen B, sementara plasma darahnya mengandung aglutinin α (antibodi α). Orang
yang bergolongan darah AB, pada membran sel darah merah mengandung
aglutinogen A dan B, sementara plasma darahnya tidak mengandung antibodi α
dan β. Orang yang bergolongan darah O, pada membran sel darah merah tidak
memiliki aglutinogen A dan B, sementara plasma darahnya mengandung aglutinin
α dan β.
METODE PEMBELAJARAN
Metode pembelajaran : kooperatif
Model pembelajaran : Think Pair Share (TPS)
MEDIA BELAJAR
Laptop
Lcd
Spidol
Papan Tulis
SUMBER BELAJAR
Buku paket yang relevan
Refernsi/Internet sesuai materi pokok
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat menjelaskan beberapa golongan darah
2. Siswa dapat mengetahui proses uji golongan darah dan transfusi darah
105
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
PENDAHULUAN (10 Menit)
Kegiatan Guru Siswa Orientasi Melakukan pembukaan dengan salam
pembuka, memanjatkan syukur kepada
Tuhan YME dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
Memeriksa kehadiran siswa sebagai sikap
disiplin
Menjawab salam dari guru
Menjawab hadir
Bersiap dalam kegiatan
pembelajaran
Apresepsi Mengaitkan materi/tema/kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman siswa dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya
Mengajukan pertanyaan yang ada
keterkaitannya dengan pelajaran yang
akan dilakukan.
a. Mengapa manusia memiliki
golongan darah yang berbeda-beda?
Mendengarkan penjelasan guru
Menjawab pertanyaan dari guru
Motivasi Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
Apabila materi tema/projek ini kerjakan
dengan baik dan sungguh-sungguh ini
dikuasai dengan baik, maka siswa
diharapkan dapat menjelaskan tentang
materi :
a. Golongan darah, uji golongan darah
dan transfusi darah
Mendengarkan penjelasan guru
Pemberian
Acuan Memberitahukan materi pelajaran yang
akan dibahas pada pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti,
kompetensi dasar, indikator, dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Pembagian kelompok belajar Menjelaskan
mekanisme pelaksanaan belajar sesuai
dengan langkah-langkah
Mendengarkan penjelasan guru
KEGIATAN INTI (70 Menit)
Sintaks
Model
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Guru Siswa
Penjelasan
Materi
Memberiksan penjelaskan
tentang materi Golongan darah,
uji golongan darah dan transfusi
darah dengan menggunakan
media pembelajarann
Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya apabila
masih ada materi yang belum di
mengerti
Melihat, mengamati, membaca,
mendengarkan, menulis dan
menyimak penjelasan guru tentang
materi peredaran darah manusia:
komponen darah, mekanisme
pembekuan darah
Menanyakan apabila ada yang tidak di
mengerti
106
Think
(Berpikir)
Mengarahkan siswa untuk
mengerjakan LKS secara
mandiri
Megawasi dan membimbing
siswa dalam mengerjakan LKS
Mengerjakan LKS secara mandiri
Pair
(Berpasangan)
Mengarahkan siswa untuk duduk
bersama anggota kelompok yang
telah di tentukan
Mengarahkan siswa untuk
mendiskusikan hasil pemikiran
masing-masing dengan anggota
kelompok
Dan mencatat jawaban yang di
anggap paling benar dan
meyakinkan
Siswa mengikuti arahan dari guru dan
duduk bersama dengan anggota
kelompok
Mendiskusikan jawaban LKS
Mencatat jawaban yang benar dan
meyakinkan
Share
(Berbagi)
Meminta masing-masing
anggota kelompok ke depan
kelas untuk mempresentasekan
jawaban yang telah didiskusikan
dengan anggota kelompok
Membimbing siswa untuk
menyimpulkan materi yang telah
di diskusikan
Mempresentasekan jawaban yang
telah didiskusikan dengan anggota
kelompok
Menyimpulkan materi
KEGIATAN PENUTUP (10 Menit)
Guru Siswa
Memberikan penghargaan untuk materi
pelajaran Golongan darah, uji golongan
darah dan transfusi darah kepada kelompok
yang memiliki kinerja dan kerjasama yang
baik.
Mengarahkan siswa memplajari /materi pada
pertemuan berikutnya
Menutup pertemuan dengan mengucap salam
penutup
Kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik memperoleh
penghargaan dari guru
Mempelajari materi pada pertemuan
berikutnya di rumah
Menjawab salam dari guru
107
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KOMPETENSI INTI
K1 : Menghargai dan mengahayati ajaran agama yang dianutnya.
K2 : Menghargai dan mengahayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri,
peduli, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai
dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat
dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
K3 : Memahami, dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana
berdasarkan rasa ingin tahunya tentangilmu
pengetahuan,teknologi,seni,budayadengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
K4 : Menunjukkan keterampilan keterampilan menalar, mengolah, dan
menyaji secara kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan
komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang
keilmuan.
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
3.6 Menganalisis hubungan antara struktur
jaringan penyusun organ pada sistem
peredaran darah dalam kaitannya dengan
bioproses dan gangguan fungsi yang dapat
terjadi pada sistem peredaran darah
3.6.4 Menjelaskan struktur
jaringan dan fungsi serta
ruang dan katup jantung
dan pembuluh darah
3.6.5 Menganalisis proses
peredaran darah
Sekolah : SMA Negeri 8 Takalar
Mata Pelajaran : BIOLOGI
Kelas/Semester : X/Ganjil
Alokasi Waktu : 2 Jam (2x45 menit)
Tahun Pelajaran : 2020/2021
108
manusia.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat menjelaskan struktur jaringan dan fungsi serta ruang dan katup
jantung dan pembuluh darah
2. Siswa dapat menganalisis proses peredaran darah
MATERI AJAR
a. Jantung
Jantung terletak di rongga dada, diselaputi oleh suatu membran
pelindung yang disebut perikardium.Dinding jantung terdiri atas
jaringan ikat padat yang membentuk suatu kerangka fibrosa dan otot
jantung.Serabut otot jantung bercabang-cabang
b. Pembuluh darah
Pembuluh darah adalah bagian dari sistem sirkulasi yang mengangkut
darah ke seluruh tubuh. Ada tiga jenis pembuluh darah, yaitu arteri
yang berfungsi membawa darah dari jantung, kapiler yang berfungsi
sebagai tempat pertukaran sebenarnya air dan bahan kimia antara
darah dan jaringan dan vena, yang membawa darah dari kapiler
kembali ke jantung. pembuluh darah terbesar adalah aorta.
Mekanisme peredaran darah
a. Peredaran darah besar: Ventrikel kiri-aorta-arteri-arteriola-kapiler-
venula-vena-vena kava superior-vena kava inferior-atrium kanan.
b. Peredaran darah darah kecil: Ventrikel kanan-arteri pulmonalis-paru-
paru-vena pulmonalis-atrium kiri.
METODE PEMBELAJARAN
Metode pembelajaran : kooperatif
Model pembelajaran : Think Pair Share (TPS)
109
MEDIA BELAJAR
Laptop
Lcd
Spidol
Papan Tulis
SUMBER BELAJAR
Buku paket yang relevan
Refernsi/Internet sesuai materi pokok
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pendahuluan (10 Menit)
Kegiata
n
Guru Siswa
Orientasi Melakukan pembukaan dengan salam
pembuka, memanjatkan syukur kepada
Tuhan YME dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
Memeriksa kehadiran siswa sebagai sikap
disiplin
Menjawab salam dari guru
Menjawab hadir
Bersiap dalam kegiatan
pembelajaran
Apresepsi Mengaitkan materi/tema/kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman siswa dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya
Mengajukan pertanyaan yang ada
keterkaitannya dengan pelajaran yang
akan dilakukan.
a. Apa yang kalian ketahui mengenai
jantung?
b. Apa yang membedakan proses peredaran
darah besar dengan peredaran darah
kecil?
Mendengarkan penjelasan guru
Menjawab pertanyaan dari guru
Motivasi Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
Apabila materi tema/projek ini kerjakan
dengan baik dan sungguh-sungguh ini
dikuasai dengan baik, maka siswa
diharapkan dapat menjelaskan tentang
materi :
a. Organ peredaran darah dan
mekanisme peredaran darah
Mendengarkan penjelasan guru
Pemberia
n Acuan Memberitahukan materi pelajaran yang
akan dibahas pada pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti,
kompetensi dasar, indikator, dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Mendengarkan penjelasan guru
110
Pembagian kelompok belajar Menjelaskan
mekanisme pelaksanaan belajar sesuai
dengan langkah-langkah
Kegiatan Inti (70 Menit)
Sintaks
Model
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Guru Siswa
Penjelasan
Materi
Memberiksan penjelaskan
tentang materi Organ peredaran
darah dan mekanisme peredaran
darah dengan menggunakan
media pembelajaran
Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya apabila
masih ada materi yang belum di
mengerti
Melihat, mengamati, membaca,
mendengarkan, menulis dan
menyimak penjelasan guru tentang
materi peredaran darah manusia:
komponen darah, mekanisme
pembekuan darah
Menanyakan apabila ada yang tidak di
mengerti
Think
(Berpikir)
Mengarahkan siswa untuk
mengerjakan LKS secara
mandiri
Megawasi dan membimbing
siswa dalam mengerjakan LKS
Mengerjakan LKS secara mandiri
Pair
(Berpasangan)
Mengarahkan siswa untuk duduk
bersama anggota kelompok yang
telah di tentukan
Mengarahkan siswa untuk
mendiskusikan hasil pemikiran
masing-masing dengan anggota
kelompok
Dan mencatat jawaban yang di
anggap paling benar dan
meyakinkan
Siswa mengikuti arahan dari guru dan
duduk bersama dengan anggota
kelompok
Mendiskusikan jawaban LKS
Mencatat jawaban yang benar dan
meyakinkan
Share
(Berbagi)
Meminta masing-masing
anggota kelompok ke depan
kelas untuk mempresentasekan
jawaban yang telah didiskusikan
dengan anggota kelompok
Membimbing siswa untuk
menyimpulkan materi yang telah
di diskusikan
Mempresentasekan jawaban yang
telah didiskusikan dengan anggota
kelompok
Menyimpulkan materi
Kegiatan Penutup (10 Menit) Guru Siswa
Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran
Organ peredaran darah dan mekanisme peredaran
darah kepada kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik.
Mengarahkan siswa memplajari /materi pada
pertemuan berikutnya
Menutup pertemuan dengan mengucap salam
penutup
Kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik memperoleh
penghargaan dari guru
Mempelajari materi pada pertemuan
berikutnya di rumah
Menjawab salam dari guru
111
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KOMPETENSI INTI
K1 : Menghargai dan mengahayati ajaran agama yang dianutnya.
K2 : Menghargai dan mengahayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri,
peduli, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai
dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat
dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
K3 : Memahami, dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana
berdasarkan rasa ingin tahunya tentangilmu
pengetahuan,teknologi,seni,budayadengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
K4 : Menunjukkan keterampilan keterampilan menalar, mengolah, dan
menyaji secara kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan
komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang
keilmuan.
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
3.6 Menganalisis hubungan antara struktur
jaringan penyusun organ pada sistem
peredaran darah dalam kaitannya dengan
bioproses dan gangguan fungsi yang dapat
terjadi pada sistem peredaran darah
3.6.6 Menjelaskan tentang sistem
limfa
3.6.7 Mengidentifikasi kelainan
dan gangguan pada sistem
peredaran darah
Sekolah : SMA Negeri 8 Takalar
Mata Pelajaran : BIOLOGI
Kelas/Semester : XI/Ganjil
Alokasi Waktu : 2 Jam (2x45 menit)
Tahun Pelajaran : 2020/2021
112
manusia. 3.6.8 Menjelaskan teknologi
yang berkaitan dengan
sistem peredaran darah
4.6 Menyajikan karya tulis tentang kelainan
pada struktur dan fungsi darah, jantung,
pembuluh darah yang menyebabkan
gangguan sistem peredaran darah manusia
serta kaitannya dengan teknologi melalui
studi literatur
4.6.1 Mempresentasekan hasil
analisis mengenai penyebab
dan dampak kelainan pada
sistem peredaran darah
manusia.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat menjelaskan tentang sistem limfa
2. Siswa dapat mengidentifikasi kelainan dan gangguan pada sistem peredaran
darah
3. Siswa dapat menjelaskan teknologi yang berkaitan dengan sistem peredaran
darah
4. Siswa dapat mempresentasekan hasil analisis mengenai penyebab dan dampak
kelainan pada sistem peredaran darah.
MATERI AJAR
Penyakit/gangguan pada sistem peredaran darah
a. Anemia
Penyakit yang disebabkan kekurangan sel darah merah atau sel darah merah
kekurangan hemoglobin.
b. Hemofilia
Penyakit yang disebabkan karena darah sukar membeku dan penyakit ini
biasanya turun menurun.
c. Varises
Penyakit yang diakibatkan oleh pembuluh darah kaki yang melebar karena
tekanan darah, sehingga fungsinya sedikit terganggu dan mengakibatkan
pembuluh darah jadi terlihat.
d. Leukemia
Penyakit yang disebabkan adanya kelebihan produksi sel darah putih
113
METODE PEMBELAJARAN
Metode pembelajaran : kooperatif
Model pembelajaran : Think Pair Share (TPS)
MEDIA BELAJAR
Laptop
Lcd
Spidol
Papan Tulis
SUMBER BELAJAR
Buku paket yang relevan
Refernsi/Internet sesuai materi pokok
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pendahuluan (10 Menit)
Kegiatan Guru Siswa Orientasi Melakukan pembukaan dengan salam
pembuka, memanjatkan syukur kepada
Tuhan YME dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
Memeriksa kehadiran siswa sebagai sikap
disiplin
Menjawab salam dari guru
Menjawab hadir
Bersiap dalam kegiatan
pembelajaran
Apresepsi Mengaitkan materi/tema/kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman siswa dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya
Mengajukan pertanyaan yang ada
keterkaitannya dengan pelajaran yang
akan dilakukan. a. Apa saha struktur pembuluh limfa?
b. Sebutkan gangguan kelainan pada
sistem peredaran darah manusia!
Mendengarkan penjelasan
guru
Menjawab pertanyaan dari
guru
Motivasi Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
Apabila materi tema/projek ini kerjakan
dengan baik dan sungguh-sungguh ini
dikuasai dengan baik, maka siswa
diharapkan dapat menjelaskan tentang
materi :
a. Sistem limfa, gangguan penyakit, dan
teknologi yang berkaitan dengan
sistem peredaran darah
Mendengarkan penjelasan
guru
114
Pemberian
Acuan Memberitahukan materi pelajaran yang
akan dibahas pada pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti,
kompetensi dasar, indikator, dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Pembagian kelompok belajar Menjelaskan
mekanisme pelaksanaan belajar sesuai
dengan langkah-langkah
Mendengarkan penjelasan
guru
Kegiatan Inti (70 Menit)
Sintaks Model
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Guru Siswa
Penjelasan Materi Memberiksan penjelaskan
tentang Sistem limfa, gangguan
penyakit, dan teknologi yang
berkaitan dengan sistem
peredaran darah dengan
menggunakan media
pembelajaran
Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya apabila
masih ada materi yang belum di
mengerti
Melihat, mengamati, membaca,
mendengarkan, menulis dan
menyimak penjelasan guru
tentang materi peredaran darah
manusia: komponen darah,
mekanisme pembekuan darah
Menanyakan apabila ada yang
tidak di mengerti
Think (Berpikir) Mengarahkan siswa untuk
mengerjakan LKS secara
mandiri
Megawasi dan membimbing
siswa dalam mengerjakan LKS
Mengerjakan LKS secara mandiri
Pair (Berpasangan) Mengarahkan siswa untuk duduk
bersama anggota kelompok yang
telah di tentukan
Mengarahkan siswa untuk
mendiskusikan hasil pemikiran
masing-masing dengan anggota
kelompok
Dan mencatat jawaban yang di
anggap paling benar dan
meyakinkan
Siswa mengikuti arahan dari guru
dan duduk bersama dengan
anggota kelompok
Mendiskusikan jawaban LKS
Mencatat jawaban yang benar dan
meyakinkan
Share (Berbagi) Meminta masing-masing
anggota kelompok ke depan
kelas untuk mempresentasekan
jawaban yang telah didiskusikan
dengan anggota kelompok
Membimbing siswa untuk
menyimpulkan materi yang telah
di diskusikan
Mempresentasekan jawaban yang
telah didiskusikan dengan
anggota kelompok
Menyimpulkan materi
Kegiatan Penutup (10 Menit) Guru Siswa
Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran
Sistem limfa, gangguan penyakit, dan teknologi
yang berkaitan dengan sistem peredaran darah
kepada kelompok yang memiliki kinerja dan
Kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik memperoleh
penghargaan dari guru
Mempelajari materi pada pertemuan
115
kerjasama yang baik.
Mengarahkan siswa memplajari /materi pada
pertemuan berikutnya
Menutup pertemuan dengan mengucap salam
penutup
berikutnya di rumah
Menjawab salam dari guru
Teknik penilaian dan bentuk instrumen
Teknik Penilaian Bentuk Instrumen
Tes tertulis Lembar kerja siswa dan Soal pilihan
Ganda
Penilaian Lembar Kerja Siswa Pertemuan
Ke-
Kompetensi Dasar Indikator Soal Bentuk Jumlah Soal
1 3.6 Menganalisis
hubungan antara
struktur jaringan
penyusun organ pada
sistem peredaran
darah dalam
kaitannya dengan
bioproses dan
gangguan fungsi
yang dapat terjadi
pada sistem
peredaran darah
manusia
1. Menyebutkan
komponen darah
2. Menjelaskan ciri dan
fungsi bagian-bagian
sel darah
3. Menjelaskan
mekanisme
pembekuan darah
Tes isian,
uraian
20
2 3.6 Menganalisis
hubungan antara
struktur jaringan
penyusun organ pada
sistem peredaran
darah dalam
kaitannya dengan
bioproses dan
gangguan fungsi
yang dapat terjadi
pada sistem
peredaran darah
manusia
1. Menjelaskan tentang
penggolongan darah
manusia berdasarkan
Sistem ABO
2. Menjelaskan istilah-
istilah dalam transfusi
darah
3. Mengidentifikasi
skema transfusi darah
berdasarkan sistem
ABO dan Rhesus
Tes isian,
uraian
16
3 3.6 Menganalisis
hubungan antara
struktur jaringan
penyusun organ
pada sistem
peredaran darah
dalam kaitannya
dengan bioproses
dan gangguan fungsi
yang dapat terjadi
pada sistem
peredaran darah
manusia
1. Menjelaskan fungsi
serta ruang dan katup
jantung
2. Mengidentifikasi
perbedaan antara
pembuluh arteri dan
vena
3. Menganalisis proses
pada mekanisme
peredaran darah
Tes isian,
uraian,
19
116
4 3.6 Menganalisis
hubungan antara
struktur jaringan
penyusun organ pada
sistem peredaran
darah dalam
kaitannya dengan
bioproses dan
gangguan fungsi
yang dapat terjadi
pada sistem
peredaran darah
manusia
1. Menjelaskan bagian-
bagian sistem limfa
2. Mengidentifikasi
kelainan dan
gangguan pada sistem
peredaran darah
3. Menjelaskan teknologi
yang berkaitan dengan
kesehatan jantung
Tes isian,
menjodo
hkan
16
Instrumen Soal dan Lembar Penilaian
Pertemua
n Ke
No.
Soal
Soal Jawaban Poin
1 1) Menyebutkan
komponen
penyusun darah
1. Sel darah
2. Protein plasma
3. Leukosit
4. Trombosit
5. Albumin
6. Fibrinogen
7. Agranulosit
8. Neutrophil
9. Basophil
10. Monosit
20
2) Menuliskan ciri-ciri
dan fungsi dari sel-
sel darah
1. Eritrosit
Ciri-ciri:
Memilki bentuk seperti cakram
dengan lekukan pada bagian
sentralnya (bikonkaf), berdiameter
7,65 µm dan dibungkus oleh
membrane sel dengan
permeabilitas yang tinggi.
Membrannya bersifat elastis dan
fleksibel. Setiap eritrosit
mengandung sekitar 300 juta
molekul hemoglobin yang dapat
mengikat oksigen.
Fungsi:
Untuk mengedarkan oksigen
keseluruh jaringan melalui
pengikatan oksigen oleh
hemoglobin. Eritrosit juga
berfungsi membawa
karbondioksida ke paru-paru
2. Neutrophil
Ciri-ciri:
Berjumlah 60% dari jumlah sel
darah putih, berdiameter 9-12 µm,
memiliki granula kecil berwarna
merah muda, dan memiliki nukleus
dengan 3-5 lobus yang
70
117
dihubungkan oleh benang-benang
kromatin tipis.
Fungsi:
Sebagai fagosit yang sangat aktif
untuk menyerang dan
menghancurkan bakteri, virus,
dana agen penyebab cedera
lainnya.
3. Eosinophil
Ciri-ciri:
Berjumlah 1-3% dari jumlah sel
darah putih, berdiameter 12-15 µm,
memiiki granula yang kasar dan
besar berwarna jingga kemerahan
dan memiliki nukleus dengan 2
lobus.
Fungsi:
Sebagai fagosit yang lemah dan
berperan dalam pembuangan racun
penyebab radang pada jaringan
yang cedera.
4. Basophil
Ciri-ciri:
Berjumlah kurang dari 1% dari
jumlah sel darah putih, berdiameter
12-15µm, bergranula besar, tidak
beraturan,, berwarna keunguan
hingga hita dan memiliki nukleus
berbentuk seperti huruf S.
Fungsi:
Mengandung histamine yang
berfungsi untuk meningkatkan
aliran darah ke jarinan yang cedera
dan mengandung antikoagulan
heparin untuk membantu
mencegahpenggumpalan darah
intravaskuler.
5. Limfosit
Ciri-ciri:
Berjumlah 30% dari jumlah sel
darah putih , sebagian ditemukan
di jaringan limfa, berumur hingga
beberapa tahun, memiliki nukleus
bulat berwarna biru gelap dan
dikelilingi lapisan tipis sitoplasma
dengan ukuran yang bervariasi (5-
15µm). limfosit berasal dari batang
di sumsum merah tulang kemudian
melanjutkan diferensiasi dan
poliferasi di dalam organ lain
Fungsi:
Berfungsi dalam reaksi imunologi
(kekebalan tubuh)
Limfosit B: memproduksi antibody
untuk merespon antigen tertentu
118
Limfosit T: tidak memproduksi
antibody. Memproduksi zat aktif
limfokin untuk membantu limfosit
B dalam merespon ntigen,
membunuh sel-sel asing dan
mengatur respon imun.
6. Monosit
Ciri-ciri:
Berjumlah 3-8% dari jumlah sel
darah putih , merupakan sel
terbesar, berdiameter 12-18µm dan
memiliki nukleus besar berbentuk
seperti telur atau ginjal yang
dikelilingi sitoplasma berwarna
biru keabuan pucat.
Fungsi:
Sebagai fagosit yang sangat aktif
dan bermigrasi melalui pembuluh
darah menjadi histiosit (makrofag)
yang berumur panjang di dalam
jaringan.
7. Trombosit
Ciri-ciri:
a. Merupakan fragmen sel, tidak
bernukleus, berasal dari
megakariosit yang sangat
besar di dalam sumsum tulang
b. Berjumlah 150.000-400.000
butir sel/mm3
darah, berbentuk
tidak beraturan, berukuran
setengah dari eritrosit,
berdiameter 2-4 µm, tidak
berwarna dan mudah pecah
jika tersentuh benda kasar
c. Sitoplasmanya terbungkus
oleh membrane plasma,
mengandung berbagai jenis
granula yang bereran dalam
pembekuan darah
d. Merupakan struktur yang
sangat aktif di dalam darah
berumur 5-9 hari.
Fungsi:
Trombosit berfungsi dalam
hemostatis (penghentian
pendarahan), perbaikan pembuluh
darah yang robek dan pembekuan
darah.
3) Menjelaskan
mekanisme
pembekuan darah
1. Trombokinase
2. Trombin
3. Fibrinogen
10
119
2 1) penggolongan
darah berdasarkan
sistem ABO
20
2) Menjelaskan
pengertian dari:
a. Donor
b. Resipien
c. Donor
universal
d. Resipien
universal
a. donor adalah orang yang
memberikan darahnya
b. resipiesn adalah orang yang
menerima darah dari donor
c. donor universal adalah orang
dengan jenis golongan darah yang
dapat memberikan transfusi darah
ke semua jenis golongan darah
d. resipien universal adalah orang
dengan jenis golongan darah yang
dapat menerima transfusi darah
dari semua golongan darah
40
3) Skema transfusi
darah berdasarkan
sistem ABO dan
Rhesus
40
3 1) Menjelaskan fungsi
serta ruang dan
katup jantung
1. Serambi kiri
Fungsi:
Menerima darah bersih dari paru-
paru
2. Katup aorta
Fungsi:
Alat untuk membuka jalan bagi
darah yang kaya akan oksigen
untuk dilewati dari bilik kiri ke
aorta (arteri terbesar di tubuh)
3. Katup mitral/bikuspidalis
Fungsi:
Alat untuk membuka jalan bagi
darah yang kaya oksigen dari paru-
paru mengalir dari serambi kiri ke
bilik kiri
4. Bilik kiri
Fungsi:
Memompa darah bersih dari
jantung keseluruh tubuh
5. Bilik kanan
Fungsi:
Memompa darah kotor dari jantung
ke paru-paru
6. Katup trikuspidalis
Fungsi:
Mengatur aliran darah antara
40
120
serambi kanan dan bilik kanan
7. Serambi kanan
Fungsi:
Menerima darah kotor dari tubuh
yang kemudian di bawa oleh
pembuluh darah
8. Katup pulmonalis
Fungsi:
Mengatur aliran darah dari bilik
kanan ke arteri pulmonalis yang
membawa darah ke paru-paru
untuk mengambil oksigen
2) Mengidentifikasi
perbedaan
pembuluh darah
arteri dan vena
Perbedaan Arteri Vena
Dinding Tebal,
elastis
Tipis,
kurang
elastis
Jumlah
dan letak
katup
Hanya 1,
terdapat
pada awal
keluar
dari
jantung
Banyak,
terdapat
di
sepanjang
pembuluh
yang
mengarah
ke jantung
Darah Kaya
oksigen,
kecuali
pada
arteri
pulmonali
s
Kaya
karbondio
ksida,
kecuali
pada vena
pulmonali
s
Arah
aliran
Meningga
lkan
jantung
Menuju
ke jantung
Tekanan Kuat, jika
terpotong
darah
akan
memancar
Lemah,
jika
terpotong
darah
menetes
Letak Di bagian
dalam
tubuh
Dekat
permukaa
n tubuh
30
3) Menganalisis
proses pada
mekanisme
peredaran darah
1. Pertukaran darah kaya CO2 dengan
darah kaya O2 di paru-paru
2. Darah kaya O2 dari serambi kiri
masuk ke bilik kiri
3. Darah kaya CO2 dari serambi
kanan masuk ke bilik kanan
4. Darah kaya CO2 dari seluruh
tubuh masuk ke dalam serambi
kanan
5. Darah kaya O2 masuk ke serambi
kiri dan dipompa ke seluruh tubuh
30
121
4 1) Menjelaskan
tentang sistem limfa
a. Organ limfa
1. Nodus limfa merupakan
struktur berbentuk oval,
berukuran 1-20 mm, tersusun
dari sejumlah pembuluh limfa
serata berfungsi menyaring
dan menghancurkan partikel
asing agar tidak menyebar ke
jaringan tubuh. Jika banyak
bakteri yang tersaring maka
nodus limfa akan
membengkak beberpa kali
dari ukuran normalnya karena
terjadi poliferasi limfosit dan
sel-sel lainnya.. nodus limfa
terdiri dari nodus submaksila,
nodus servik, nodus
supratroklear, nodus ketiak
dan nodus inguen.
2. Kelenjar timus merupakan
kelenjar yang terletak di dada,
berwarna kemerahan, terdiri
dari 2 lobus dan berperan
dalam sitem kekebalan karena
memproduksi limfosit T.
3. Tonsil merupakan kelenjar
yang terletak di bagian kanan
dan kiri faring di belakang
rongga mulut. Tonsil
berfungsi menahan kuman
yang masuk melalui mulut,
hidung dan kerongkongan.
4. Limpa merupakan kelenjar
yang berwarna ungu tua,
terletak disebelah kiri
abdomen dan permukaan
luarnya menyentukh
diafragma. Berfungsi
mengasilkan limfosit dan zat
antibody, menghancurkan sel
darah putih dan trombosit
serta menghasilka sel darah
merah pada janin.
b. Pembuluh limfa terdapat di seluruh
tubuh dan organ tubuh (kecuali
saraf pusat, bola mata, telinga
60
122
dalam, epidermi kulit, kartilago,
dan tulang). Pembuluh limfa
berupa vena kecil yang memiliki
banyak katup serta berdinding
transparan dan sangat permeable
sehingga partikel yang berukuran
sangat besar dapat masuk ke dalam
jaringan. Pembuluh limfa terkecil
terdapat pada vili usus halus yang
disebut lakteal yang berfungsi
membawa lemak ke peradaran
darah.
c. Cairan limfa (getah bening) adalah
cairan jaringan yang diabsorpsi ke
dalam kailer limfa, berwarna
kekuningan serta mengandung
plasma protein, lmfosit, keeping
darah, fibrinogen, lemak dan
sedikit oksigen. Cairan limfa tidak
mengandung sel darah merah dan
karbondioksida.
2) Mengidentifikasi
kelainan penyakit
pada sistem
peredaran darah
A C
B G
C D
D B
E A
20
3) Menjelaskan
teknologi yang
berkaitan dengan
sistem peredaran
darah manusia
A C
B E
C A
D G
E B
20
4. 1) Menyajikan karya
tulis dalam bentuk
pembahasan dan
kesimpulan
berdasarkan
penyakit dan
teknologi yang
berkaitan dengan
sistem peredara
darah
Pengertian
Ciri-ciri atau gejala
Penyebab
Teknologi
Cara pencegahan atau
pengobatan
100
Rubrik Penilaian LKS Pertemuan Pertama
Nomor Soal Kriteria Penilaian Skor
Soal Pertama
1) Menyebutkan komponen darah dengan benar 2
Tidak mengerjakan 0
123
2) Menyebutkan bagian plasma darah dengan benar 2
Tidak mengerjakan 0
3) Menyebutkan bagian dari sel darah dengan benar 2
Tidak mengerjakan 0
4) Menyebutkan bagian dari sel darah yang berperan dalam
pembekuan luka dengan benar
2
Tidak mengerjakan 0
5) Menyebutkan bagian dari protein plasma dengan benar 2
Tidak mengerjakan 0
6) Menyebutkan bagian dari protein plasma dengan benar 2
Tidak mengerjakan 0
7) Menyebutkan jenis leukosit dengan benar 2
Tidak mengerjakan 0
8) Menyebutkan bagian dari leukosit bersifat granulosit dengan
benar
2
Tidak mengerjakan 0
9) Menyebutkan bagian dari leukosit bersifat granulosit dengan
benar
2
Tidak mengerjakan 0
10) Menyebutkan bagian dari leukosit bersifat agranulosit
dengan benar
2
Tidak mengerjakan 0
Soal Kedua
1) Menjelaskan secara lengkap ciri dan fungsi sel darah merah
dengan benar
10
Menjelaskan secara lengkap ciri dan fungsi sel darah merah
dengan kurang tepat
8
Menjelaskan secara tidak lengkap ciri dan fungsi sel darah
merah
6
Hanya menjelaskan ciri dari sel darah merah dengan benar 5
Hanya menjelaskan fungsi sel darah merah dengan benar 5
Tidak mengerjakan 0
2) Menjelaskan secara lengkap ciri dan fungsi neutrophil
dengan benar
10
Menjelaskan secara lengkap ciri dan fungsi neutrophil
dengan kurang tepat
8
Menjelaskan secara tidak lengkap ciri dan fungsi neutrophil 6
Hanya menjelaskan ciri dari neutrophil dengan benar 5
124
Hanya menjelaskan fungsi neutrophil dengan benar 5
Tidak mengerjakan 0
3) Menjelaskan secara lengkap ciri dan fungsi eosinophil
dengan benar
10
Menjelaskan secara lengkap ciri dan fungsi eosinophil
dengan kurang tepat
8
Menjelaskan secara tidak lengkap ciri dan fungsi eosinophil 6
Hanya menjelaskan ciri dari eosinophil dengan benar 5
Hanya menjelaskan fungsi eosinophil dengan benar 5
Tidak mengerjakan 0
4) Menjelaskan secara lengkap ciri dan fungsi basophil dengan
benar
10
Menjelaskan secara lengkap ciri dan fungsi basophil dengan
kurang tepat
8
Menjelaskan secara tidak lengkap ciri dan fungsi basophil 6
Hanya menjelaskan ciri dari basophil dengan benar 5
Hanya menjelaskan fungsi basophil dengan benar 5
Tidak mengerjakan 0
5) Menjelaskan secara lengkap ciri dan fungsi limfosit dengan
benar
10
Menjelaskan secara lengkap ciri dan fungsi limfosit dengan
kurang tepat
8
Menjelaskan secara tidak lengkap ciri dan fungsi limfosit 6
Hanya menjelaskan ciri dari limfosit dengan benar 5
Hanya menjelaskan fungsi limfosit dengan benar 5
Tidak mengerjakan 0
6) Menjelaskan secara lengkap ciri dan fungsi monosit 10
Menjelaskan secara lengkap ciri dan fungsi monosit dengan
kurang tepat
8
Menjelaskan secara tidak lengkap ciri dan fungsi monosit 6
Hanya menjelaskan ciri dari monosit dengan benar 5
Hanya menjelaskan fungsi monosit dengan benar 5
Tidak mengerjakan 0
7) Menjelaskan secara lengkap ciri dan fungsi trombosit dengan
benar
10
Menjelaskan secara lengkap ciri dan fungsi trombosit dengan
kurang tepat
8
Menjelaskan secara tidak lengkap ciri dan fungsi trombosit 6
125
Hanya menjelaskan ciri dari trombosit dengan benar 5
Hanya menjelaskan fungsi trombosit dengan benar 5
Tidak mengerjakan 0
Soal Ketiga Melengkapi skema pembekuan darah dengan benar 10
Melengkapi skema pembekuan darah dengan kurang tepat 5
Tidak mengerjakan 0
Rubrik Penilaian LKS Pertemuan Kedua
Nomor Soal Kriteria Penilaian Skor
Soal Pertama
1) Menyebutkan kandungan aglutinogen dan agglutinin pada
golongan darah A dengan benar
5
Tidak mengerjakan 0
2) Menyebutkan kandungan aglutinogen dan agglutinin pada
golongan darah B dengan benar
5
Tidak mengerjakan 0
3) Menyebutkan kandungan aglutinogen dan agglutinin pada
golongan darah AB dengan benar
5
Tidak mengerjakan 0
4) Menyebutkan kandungan aglutinogen dan agglutinin pada
golongan darah O dengan benar
5
Tidak mengerjakan 0
Soal Kedua
1) Menjelaskan secara lengkap pengertian dari donor dengan
benar
20
Menjelaskan secara lengkap pengertian dari donor dengan
kurang tepat
10
Tidak mengerjakan 0
2) Menjelaskan secara lengkap pengertian resipien dengan
benar
20
Menjelaskan secara lengkap pengertian resipien dengan
kurang tepat
10
Tidak mengerjakan 0
3) Menjelaskan secara lengkap pengertian dari donor universal
dengan benar
20
Menjelaskan secara lengkap pengertian dari donor universal
dengan kurang tepat
10
Tidak mengerjakan 0
4) Menjelaskan secara lengkap pengertian resipien universal
dengan benar
20
Menjelaskan secara lengkap pengertian resipien universal
dengan kurang tepat
10
126
Tidak mengerjakan 0
Soal Ketiga Melengkapi skema transfusi darah berdasarkan
penggolongan darah sistem ABO dan Rhesus dengan benar
40
Melengkapi skema transfusi darah berdasarkan
penggolongan darah sistem ABO dan Rhesus dengan kurang
tepat
20
Tidak mengerjakan 0
Rubrik Penilaian LKS Pertemuan Ketiga
Nomor Soal Kriteria Penilaian Skor
Soal Pertama
1) Menjelaskan secara lengkap fungsi dari serambi kiri dengan
benar
5
Menjelaskan secara lengkap fungsi dari serambi kiri dengan
kurang tepat
3
Tidak mengerjakan 0
2) Menjelaskan secara lengkap fungsi dari katup aorta dengan
benar
5
Menjelaskan secara lengkap fungsi dari katup aorta dengan
kurang tepat
3
Tidak mengerjakan 0
3) Menjelaskan secara lengkap fungsi dari katup mitral dengan
benar
5
Menjelaskan secara lengkap fungsi dari katup mitral dengan
kurang tepat
3
Tidak mengerjakan 0
4) Menjelaskan secara lengkap fungsi dari bilik kiri dengan
benar
5
Menjelaskan secara lengkap fungsi dari bilik kiri dengan
kurang tepat
3
Tidak mengerjakan 0
5) Menjelaskan secara lengkap fungsi dari bilik kanan dengan
benar
5
Menjelaskan secara lengkap fungsi dari bilik kanan dengan
kurang tepat
3
Tidak mengerjakan 0
6) Menjelaskan secara lengkap fungsi dari katup trikuspidalis
dengan benar
5
Menjelaskan secara lengkap fungsi dari katup trikuspidalis
dengan kurang tepat
3
Tidak mengerjakan 0
7) Menjelaskan secara lengkap fungsi dari serambi kanan
dengan benar
5
Menjelaskan secara lengkap fungsi dari serambi kanan
dengan kurang tepat
3
Tidak mengerjakan 0
127
8) Menjelaskan secara lengkap fungsi dari katup pulmonalis
dengan benar
5
Menjelaskan secara lengkap fungsi dari katup pulmonalis
dengan kurang tepat
3
Tidak mengerjakan 0
Soal Kedua
1) Menyebutkan perbedaan dinding pada arteri dan vena
dengan benar
10
Tidak mengerjakan 0
2) Menyebutkan perbedaan jumlah dan letak katup pada arteri
dan vena dengan benar
10
Tidak mengerjakan 0
3) Menyebutkan perbedaan darah pada arteri dan vena dengan
benar
10
Tidak mengerjakan 0
4) Menyebutkan perbedaan arah aliran pada arteri dan vena
dengan benar
10
Tidak mengerjakan 0
5) Menyebutkan perbedaan tekanan pada arteri dan vena
dengan benar
10
Tidak mengerjakan 0
6) Menyebutkan perbedaan letak pada arteri dan vena dengan
benar
10
Tidak mengerjakan 0
Soal Ketiga Menjelaskan secara lengkap proses yang terjadi pada
mekanisme peredaran darah dengan benar dan spesifik
30
Menjelaskan secara lengkap proses yang terjadi pada
mekanisme peredaran darah dengan benar dan tidak spesifik
20
Menjelaskan secara lengkap proses yang terjadi pada
mekanisme peredaran darah dengan kurang tepat
15
Tidak mengerjakan 0
Rubrik Penilaian LKS Pertemuan Keempat
Nomor Soal Kriteria Penilaian Skor
Soal Pertama
1) Menjelaskan secara lengkap pengertian dari nodus limfa
dengan benar
5
Menjelaskan secara lengkap pengertian dari nodus limfa
dengan kurang tepat
3
Tidak mengerjakan 0
2) Menjelaskan secara lengkap pengertian dari kelenjar timus
dengan benar
5
Menjelaskan secara lengkap pengertian dari kelenjar timus
dengan kurang tepat
3
128
Tidak mengerjakan 0
3) Menjelaskan secara lengkap pengertian dari tonsil dengan
benar
5
Menjelaskan secara lengkap pengertian dari tonsil dengan
kurang tepat
3
Tidak mengerjakan 0
4) Menjelaskan secara lengkap pengertian dari limpa dengan
benar
5
Menjelaskan secara lengkap pengertian dari limpa dengan
kurang tepat
3
Tidak mengerjakan 0
5) Menjelaskan secara lengkap pengertian dari pembuluh limfa
dengan benar
5
Menjelaskan secara lengkap pengertian dari pembuluh limfa
dengan kurang tepat
3
Tidak mengerjakan 0
6) Menjelaskan secara lengkap pengertian dari cairan limfa
dengan benar
5
Menjelaskan secara lengkap pengertian dari cairan limfa
dengan kurang tepat
3
Tidak mengerjakan 0
Soal Kedua
1. Menyebutkan perbedaan dinding pada arteri dan vena
dengan benar
10
Tidak mengerjakan 0
2. Menyebutkan perbedaan jumlah dan letak katup pada arteri
dan vena dengan benar
10
Tidak mengerjakan 0
3. Menyebutkan perbedaan darah pada arteri dan vena dengan
benar
10
Tidak mengerjakan 0
4. Menyebutkan perbedaan arah aliran pada arteri dan vena
dengan benar
10
Tidak mengerjakan 0
5. Menyebutkan perbedaan tekanan pada arteri dan vena
dengan benar
10
Tidak mengerjakan 0
Soal Ketiga Memasangkan setiap nama penyakit dengan pengertian
penyakit dengan benar
10
Tidak mengerjakan 0
Soal Keempat Menyajikan karya tulis berkaitan dengan penyakit yang
dapat terjadi pada sistem peredaran darah dalam bentuk
pembahasan dan kesimpulan secara lengkap meliputi
pengertian, ciri-ciri atau gejala, penyebab, teknologi, cara
100
129
pencegahan atau pengobatan dengan benar dan jelas
Tidak mengerjakan 0
Keterangan:
Penilaian = Jumlah Skor Perolehan X 100 =
100
Kriteria Penilaian:
93-100 = Sangat Baik
84-92 = Baik
75-83 = Cukup
0-74 = Kurang
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
TES SIKLUS I
1. Alat transportasi atau alat pengangkutan utama di dalam tubuh manusia
merupakan tugas dari ….
a. Jantung
b. Darah
c. Getah bening
d. Sel darah merah
e. Trombosit
2. Dari pernyataan berikut yang bukan merupakan fungsi dari darah adalah ….
a. Mengangkut oksigen dan karbondioksida
b. Pembunuh kuman
c. Meneruskan rangsangan ke otak
d. Mengangkut sisa metabolism
e. Mengangkut sari-sari makanan keseluruh tubuh
3. Ketika Adi terluka, maka akan keluar darah dan beberapa saat kemuadia
darahnya akan berhenti keluar. Jenis darah yang berperan dalam kasus ini
adalah.....
a. Stop blood
b. Eritrosit
c. Trombosit......
d. Leukosit
e. Neutrofil
4. Perhatikan gambar berikut!
Fungsi hemoglobin adalah ….
a. Membawa CO2 ke jaringan
b. Membawa CO2 dari dari jaringan
140
c. Membantu dalam proses pembekuan darah
d. Mengikat oksigen untuk diedarkan ke seluruh bagian tubuh
e. membawa glukosa ke seluruh tubuh
5. Seorang siswa meneliti warna darah pada berbagai hewan avertebrata. Sebagai
pembanding, ia meneliti warna darah pada manusia. dari hasil temuannya,
warna darah berbagai hewan avertebrata banyak yang berwarna hijau, biru dan
sebagainya. Sedangkan darah pada manusia berwarna merah. Apakah yang
tekandung di dalam darah manusia sehingga menyebabkan darahnya berwarna
merah?
a. Zat besi
b. Pigmen merah darah
c. Zat-zat penyusun darah
d. Hemoglobin
e. Thrombin
6. Perhatikan gambar berikut!
Yang ditunjukkan oleh anak panah merupakan leukosit yang berfungsi sebagai
….
a. Pembentuk antibody
b. Menguraikan antigen
c. Menghancurkan antigen
d. Menurunkan jumlah antibody
e. Memakan kuman penyakit
7. Hani adalah seorang petani yang tingga di pegunungan sedangkan Abdan
adalah seorang nelayan. Setelah dilakukan tes, jumlah sel darah Hani lebih
banyak jumlahnya dibandingkan Abdan. Apa yang menyebabkan hal ini
terjadi?
141
a. Pada dataran tinggi, tekanan udara tinggi, begitu juga kadar oksigennya
sehingga tubuh membentuk sel darah merah lebih banyak agar dapat
mengikat oksigen lebih banyak
b. Pada dataran tinggi, tekanan udara rendah, begitu juga kadar oksigennya.
Oleh sebab itu tubuh membentuk sel darah merah lebih banyak agar dapat
mengikat oksigen lebih banyak
c. Pada dataran rendah, tekanan udara rendah begitu juga kadar oksigennya.
Oleh sebab itu tubuh membentuk sel darah merah lebih sedikit agar dapat
mengikat oksigen lebih banyak
d. Pada dataran tinggi, tekanan udara lebih tinggi, oksigen terlalu banyak
sehingga tubuh membutuhkan sel darah merah yang lebih banyak
e. Pada dataran rendah, tekanan udara rendah namun memiliki kadar oksigen
yang tinggi sehingga tubuh membentuk sel darah merah lebih banyak agar
dapat mengikat oksigen lebih banyak
8. Berikut ini yang bukan merupakan sifat sel darah putih adalah ….
a. Amoeboid, artinya dapat bergerak bebas
b. Diapedesis, artinya dapat menembus dinding kapiler
c. Fagositosis, artinya dapat membunuh kuman dengan cara memakannya
d. Diapedesis, artinya dapat menembus pembuluh darah vena darah
e. Kemotaksis, artinya bergerak mendekati atau menjauhi jaringan rusak
yang melepaskan zat kimia
9. Darah mempunyai beberapa komponen penyusunnya. Nama komponen
penyusun darah yang berbentuk cair adalah ….
a. Plasma darah
b. Eritrosit
c. Leukosit
d. Trombosit
e. Kapiler darah
10. Dari komponen-komponen darah berikut ini yang berupa sel tidak berinti
adalah ….
a. Leukosit dan eritrosit
142
b. Eritrosit dan trombosit
c. Trombosit dan leukosit
d. Plasma darah dan leukosit
e. Leukosit dan basofil
11. Diketahui sel darah mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1) Bentuknya tidak tetap
2) Bergerak bebas di luar pembuluh darah
3) Jumlah normalnya 8000 tiap 1 mm3
Sel darah yang mempunyai ciri tersebut adalah ….
a. Sel darah merah
b. Keeping darah
c. Sel darah putih
d. Plasma darah
e. Hemoglobin
12. Berikut merupakan berbagai fungsi dari sel darah:
1) Berperan dalam pembekuan darah
2) Berperan dalam pertahanan tubuh
3) Berperan dalam penyebaran nutrisi
4) Berperan dalam penyebaran oksigen
Dari fungsi tersebut yang merupakan peran dari trombosit dan leukosit adalah
….
a. 1 dan 3
b. 1 dan 2
c. 2 dan 4
d. 3 dan 4
e. 1 dan 4
13. Nama bagian plasma darah yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh
adalah ….
a. Serum
b. Albumin
c. Fibrin
143
d. Fibrinogen
e. Thrombin
14. Perhatikan skema pembekuan darah berikut ini:
Bagian yang ditunjukkan oleh nomor 1 dan 3 adalah ….
a. Trombokinase dan tromboplastin
b. Tromboplastin dan fibrinogen
c. Tromboppasyin dan thrombin
d. Trombokinase dan fibrin
e. Prothrombin dan tromboplastin
15. Tangan Andi terkena pisau saat ia memotong buah. Jenis sel darah yang
berfungsi dalam proses pembekuan darah pada luka Andi adalah ….
a. Eritrosit
b. Leukosit
c. Trombosit
d. Plasma darah
e. Kapiler darah
16. Moza membaca buku sejarah tentang penemu-penemu di bidang kesehatan. Ia
membaca tentang seorang ilmuan dari Austria yang menemukan cara
penggolongan darah dengan sistem ABO. Tokoh yang dimaksud dalam buku
tersebut adalah ….
a. Ibnu Sina
b. Gregor Mendel
c. Lazzaro Spallanzani
d. Karl Landsteiner
e. Antonie Van Leeuwenhoek
144
17. Jika dalam darah seseorang terdapat aglutinogen B dan aglutinin A, maka
orang tersebut mempunyai golongan darah....
a. A
b. O
c. B
d. AB
e. A dan AB
18. Kandungan yang menjadi dasar penentuan golongan darah pada manusia
adalah ….
a. Aglutinogen dan antigen
b. Aglutinogen dan agglutinin
c. Agglutinin dan antibody
d. Antibodi dan antiresigen
e. Antibodi dan hemoglobin
19. Palang Merah Indonesia (PMI) mengeluarkan data tentang kantong darah yang
masih tersisa di markasnya. Berikut merupakan banyaknya kantong darah
tersebut:
Jika pasien bergolongan darah A membutuhkan darah, berapa persenkah
kantong kantong darah yang secara teori dapat menjadi donor, apabila
golongan darah A tidak tersedia?
a. 33%
b. 35%
c. 32%
d. 34%
e. 36%
145
20. Maksud dari donor universal adalah ….
a. Donor yang secara teori dapat ditransfusikan hanya pada satu golongan
darah tanpa digumpalkan oleh resipien
b. Donor yang secara teori hanya dapat ditransfuskan pada golongan darah
yang sama dengan resipien
c. Donor yang secara teori dapat ditransfusikan kesemua golongan darah
tanpa digumpalkan oleh resipien
d. Donor yang secara teori dapat ditransfusikan pada salah satu resipien
kecuali golongan darah yang sama dengan donor
e. Donor yang secara teori tidak dapat ditransfusikan ke semua golongan
darah
21. Orang yang bergolongan darah A tidak mungkin mendonorkan darahnya
kepada orang yang bergolongan darah B karena akan terjadi penggumpalan
darah, hal ini terjadi karena...
a. Aglutinogen A akan bertemu dengan aglutinin α
b. Aglutinin β akan bertemu dengan aglutinogen B
c. Aglutinogen B akan bertemu dengan aglutinin β
d. Aglutinin α akan bertemu dengan aglutinin β
e. Aglutinogen A akan bertemu dengan aglutinogen B
22. Golongan darah secara teori dapat bertindak sebagai resipien universal adalah
….
a. A
b. B
c. AB
d. O
e. Semua jawaban benar
23. Suatu kelas melakukan praktikum untuk menguji golongan darah mereka.
Setelah dilakukan pengujian didapatkan hasil sebagai berikut:
146
Berdasarkan data tersebut, berapa orang dikelas tersebut yang secara teori
dapat menjadi resipien universal dan donor untuk golongan darah O?
a. Resipien universal 7 orang dan donor untuk golongan darah O 3 orang
b. Resipien universal 17 orang dan donor untuk golongan darah O 3 orang
c. Resipien universal 13 orang dan donor untuk golongan darah O 7 orang
d. Resipien universal 7 orang dan donor untuk golongan darah O 13 orang
e. Resipien universal 3 orang dan donor untuk golongan darah O 7 orang
24. Berikut adalah tabel kandungan di dalam golongan darah:
Gol.
darah
Aglutinogen Agglutinin
A A β
B B -
AB A dan B -
O - α dan β
Berdasarkan tabel di atas, golongan darah yang kandungannya tidak tepat
adalah ….
a. Golongan darah A
b. Golongan darah B
c. Golongan darah AB
d. Golongan darah O
e. Semua jawaban benar
25. Jika resipien menerima donor dari golongan darah yang tidak cocok dengan
dirinya maka yang akan terjadi adalah ….
a. Aliran darah tidak akan terhenti jika ada luka
b. Tuuh resipien akan melemah
147
c. Resipien akan mengalami anemia
d. Darah resipien akan mengalami penggumpalan
e. Tidak terjadi apa apa pada resipien
148
TES SIKLUS II
1. Jantung mempunyai 2 bagian yaitu dua rongga bagian atas dan dua rongga
bagian bawah. Dua rongga jantung bagian atas disebut ….
a. Ventrikel
b. Atrium
c. Superior
d. Inferior
e. Dorsal
2. Nama katup pada jantung yang terletak antara bilik kanan dan serambi
kanan adalah ….
a. Arteri pulmonalis
b. Vena semilunair
c. Vena cava
d. Valvula bikuspidalis
e. Valvula trikuspidalis
3. Perhatikan gambar berikut!
Fungsi organ di atas adalah ….
a. Menyerap O2 dari atmosfer
b. Menyaring sisa metabolisme dari darah
c. Menghasilkan eritrosit
d. Enghasilkan leukosit
e. Memompa darah ke seluruh tubuh
4. Perhatikan gambar jantung berikut!
149
Di dalam jantung terdapat beberapa katup atau sekat yang membatasi
ruang-ruang jantung. Katup pulmonalis ditunjukkan oleh huruf ….
a. A
b. B
c. C
d. D
e. E
5. Fungsi dari arteri pulmonalis pada jantung adalah ….
a. Membawa darah yang kaya oksigen menuju paru-paru
b. Membawa darah yang kaya oksigen dari paru-paru
c. Membawa darah yang kaya karbondioksida menuju paru-paru
d. Membawa darah yang kaya karbondioksida dari paru-paru
e. Semua jawaban benar
6. Berapakah nilai tekanan darah manusia dewasa normal pada saat ventrikel
berelaksasi?
a. 180/100 mmHg
b. 120/80 mmHg
c. 100/100 mmHg
d. 80/110 mmHg
e. 80/80 mmHg
7. Yang menyebabkan ventrikel kiri mempunyai lapisan paling tebal adalah
….
a. Ventrikel kiri mempunyai tugas yang lebih ringan yaitu memompa
darah menuju paru-paru
150
b. Ventrikel kiri mempunyai tugas yang lebih berat yaitu memompakan
darah menuju paru-paru
c. Ventrikel kiri mempunyai tugas yang lebh berat yaitu mengedarkan
darah dari jantung ke seluruh tubuh
d. Ventrikel kiri mempunyai tugas lebih ringan yaitu mengedarkan darah
dari jantung ke seluruh tubuh
e. Semua jawaban benar
8. Dari pernyataan di bawah ini, yang bukan merupakan karakteristik
pembuluh vena adalah ….
a. Mempunyai dinding pembuluh yang lebih tebal disbanding pembuluh
nadi
b. Mempunyai dinding pembuluh yang lebih tipis disbanding pembuluh
nadi
c. Mengalirkan darah dari kapiler menuju jantung
d. Letak pembuluh dekat dengan permukaan kulit
e. Darahnya banyak mengandung karbondioksida
9. Ana mendapat tugas untuk mencari artikel tentang pembuluh darah berupa
saluran tipis yang memungkinkan terjadinya pertukaran gas antara darah
dengan sel jaringan tubuh. Disebut apakah pembuluh darah tersebut?
a. Vena
b. Arteri
c. Kapiler
d. Venule
e. Pembuluh balik
10. Perhatikan tabel berikut:
Pembeda A B
Dinding Tebal dan
elastik
Tipis dan
kurang
elastic
Arah Meninggalkan Menuju
151
Aliran jantung jantung
Letak Di bagian
tubuh dalam
Dekat
dengan
permukaan
tubuh
Tekanan Kuat, jika
terpotong
darah
memancar
Lemah,
jika
terpotong
darah
menetes
Pernyataan yang sesuai dengan tabel di atas adalah ….
a. Bagian A merupakan ciri pembuluh darah vena dan bagian B
merupakan ciri pembuluh darah arteri
b. Bagian A merupakan ciri pembuluh darah arteri dan bagian B
merupakan ciri pembuluh kapiler darah
c. Bagian A merupakan ciri pembuluh venule dan bagian B merupakan
ciri pembuluh kapiler
d. Bagian A merupakan ciri pembuluh kapiler dan bagian B merupakan
ciri pembuluh venule
e. Bagian A merupakan pembuluh darah arteri dan bagian B merupakan
pembuluh darah vena
11. Seorang siswa menemukan grafik sebagai berikut:
Berdasarkan grafik tersebut, pernyataan yang paling tepat adalah ….
152
a. Seseorang yang tidak melakukan aktivitas, mempunyai rata-rata
denyut nadi yang lebih banyak
b. Seseorang yang melakukan aktivitas berat, mempunyai rata-rata
denyut nadi yang lebih sedikit
c. Seseorang yang melakukan aktivitas ringan, rata-rata mempunyai
enyut nadi yang lebih banyak
d. Seseorang yang melakukan aktivitas berat, rata-rata mempunyai
denyut nadi yang lebih banyak
e. Semua jawaban benar
12. Yang menyebabkan terjadinya peredaran darah keseluruh tubuh adalah ….
a. Otot jantung berkontraksi
b. Otot jantung berelaksasi
c. Pembuluh nadi berkontraksi
d. Pembuluh nadi berelaksasi
e. Jawaban c dan d benar
13. Yang dimaksud dengan peredaran darah besar adalah ….
a. Peredaran darah dari jantung menuju seluruh tubuh (kecuali paru-paru)
dan kembali ke jantung
b. Peredaran darah dari jantung menuju seluruh tubuh (termasuk paru-
paru) dan kembali ke jantung
c. Peredaran darah dari jantung menuju paru-paru dan kembali ke jantung
d. Peredaran darah dari jantung menuju paru-paru dan dialirkan ke
seluruh tubuh
e. Peredaran darah dari jantung menuju paru-paru
14. Yang dimaksud dengan peredaran darah tetutup adalah ….
a. Peredaran darah yang mengalir di dalam pembuluh darah
b. Peredaran darah yang mengalir tidak melalui pembuluh darah
c. Peredaran darah yang mengalir di dalam ruang jantung
d. Peredaran darah yang mengalir di luar ruang jantung
e. Peredaran darah dari jantung ke seluruh tubuh
153
15. Rika meneliti tentang sistem peredaran darah pada manusia. untuk
membandingkan hasil temuannya, rika diharuskan meneliti sistem
peredaran darah pada siput dan didapatkan hasil bahwa darah pada siput
tidak mengalir melalui pembuluh darah. Disebut apakah peredaran darah
pada siput tersebut?
a. Peredaran darah tertutup
b. Peredaran darah ganda
c. Peredaran darah terbuka
d. Peredaran darah tunggal
e. Peredaran darah kecil
16. Dari beberapa pernyataan berikut ini yang bukan merupakan peran
peredaran darah bagi tubuh manusia adalah ….
a. Mengedarkan sari makanan keseluruh tubuh
b. Mengedarkan oksigen keseluruh tubuh
c. Mengedarkan karbondioksida keseluruh tubuh
d. Mengangkut sampah dari jaringan tubuh
e. Semua jawaban benar
17. Seorang pasien di rumah sakit didiagnosis mengalami suatu penyakit
dengan ciri-ciri sebagai berikut:
1) Tubuh kekurangan hemoglobin atau sel darah merah
2) Tubuh kekurangan oksigen
3) Badan terasa lesu, kepala pusing, dan muka pucat
Berdasarkan ciri-ciri di atas, penyakit yang diderita pasien adalah ….
a. Serangan jantung
b. Varises
c. Anemia
d. Hemophilia
e. Leukemia
18. Perhatikan gambar virus berikut!
154
Virus di atas adalah HIV yang menyebabkan penyakit AIDS menyerang
sel ….
a. Eritrosit
b. Trombosit
c. Limfosit
d. Leukosit
e. Megakariosit
19. Penyakit keturunan dimana darah yang keluar dari pembuluh darah tidak
dapat membeku disebut ….
a. Hemophilia
b. Leukemia
c. Thrombus
d. Hipotensi
e. Hipertensi
20. Perhatikan diagram berikut ini!
Kesimpulan yang paling tepat berdasarkan diagram di atas adalah ….
a. Pravelensi hipertensi pada tahun 2013 meningkat sebanyak 32%
dibandingkan tahun sebelumnya
b. Pravelensi hipertensi pada tahun 2013 mengalami penurunan
mengalami penurunan sebanyak 68% dibandingkan tahun sebelumnya
155
c. Pravelensi hipertensi di Indonesia pada tahun 2013 sebesar 32%
d. Pravelensi hipertensi pada tahun 2013 sebesar 32% yang disebabkan
berbagai macam faktor
e. Pravelensi hipertensi pada tahun 2013 lebih tinggi dibanding tahun
sebelumnya
21. Kelainan dimana jumlah leukosit meningkat dan merugikan tubuh disebut
….
a. Leukemia
b. Hemophilia
c. Hipertensi
d. Hipotensi
e. Stroke
22. Diantara pernyataan berikut yang merupakan ciri dari penyakit varises
adalah ….
a. Darah sukar membeku
b. Pelebaran pembuluh vena terutama di bagian kaki
c. Tubuh kekurangan hemoglobin
d. Tekanan darah di bawah normal
e. Tekanan darah terlalu tinggi
23. Berikut ini merupakan teknologi yang berkaitan dengan sistem peredarah
darah manusia, kecuali ….
a. Terapi gen
b. Kultur jaringan
c. Bypass jantung
d. Angioplasty
e. Ekokardiografi
24. Suatu teknik untuk menumbuhkan pembuluh darah baru dengan cara
menyuntikkan beberapa salinan gen yang mengkode VEGF merupakan
salah satu teknologi yang berkaitan dengan sistem peredaran. Teknologi
yang dimaksud adalah....
a. Terapi gen
156
b. Ekokardiografi
c. Bypass jantung
d. Angioplasty
e. Transplantasi Jantung
25. Alat pacu detak jantung disebut....
a. Pacamaker
b. Thermometer
c. Otoskop
d. Sphygmomanometer
e. Stetoskop
Skor = Jumlah Skor Perolehan X 100 =
Skor Maksimal (25)
Keterangan Bobot Skor :
1. Jika jawaban benar skor 1
2. Jika jawaban salah skor 0
3. Jumlah Skor total 25
157
Rubrik pelinaian Tes siklus I dan siklus II
Indikator
Pembelajaran Indikator Soal Butir Soal
Aspek
Kognit
if Menjelaskan
bagian-bagian
darah: sel-sel
darah dan plasma
darah
Menjelaskan
pengertian darah
pada manusia
1. Alat transportasi atau alat
pengangkutan utama di dalam
tubuh manusia merupakan
tugas dari ….
a. Jantung
b. Darah
c. Getah bening
d. Sel darah merah
e. Trombosit
Kunci jawaban: B
C1
Menjelaskan
fungsi darah
2. Dari pernyataan berikut yang
bukan merupakan fungsi dari
darah adalah ….
a. Mengangkut oksigen dan
karbondioksida
b. Pembunuh kuman
c. Meneruskan rangsangan ke
otak
d. Mengangkut sisa metabolism
e. Mengangkut sari-sari makanan
keseluruh tubuh
Kunci jawaban: C
3. Ketika Adi terluka, maka akan
keluar darah dan beberapa saat
kemuadia darahnya akan
berhenti keluar. Jenis darah
yang berperan dalam kasus ini
adalah.....
a. Stop blood
b. Eritrosit
c. Trombosit......
d. Leukosit
e. Neutrofil
Kunci Jawaban C
C2
C2
158
Menjelaskan
fungsi
hemoglobin
4. Perhatikan gambar berikut!
Fungsi hemoglobin adalah ….
a. Membawa CO2 ke jaringan
b. Membawa CO2 dari dari
jaringan
c. Membantu dalam proses
pembekuan darah
d. Mengikat oksigen untuk
diedarkan ke seluruh bagian
tubuh
e. membawa glukosa ke seluruh
tubuh
Kunci jawaban: D
C2
Menjelaskan
penyebab darah
manusia
berwarna merah
5. Seorang siswa meneliti warna
darah pada berbagai hewan
avertebrata. Sebagai
pembanding, ia meneliti
warna darah pada manusia.
dari hasil temuannya, warna
darah berbagai hewan
avertebrata banyak yang
berwarna hijau, biru dan
sebagainya. Sedangkan darah
pada manusia berwarna
merah. Apakah yang
tekandung di dalam darah
manusia sehingga
menyebabkan darahnya
berwarna merah?
a. Zat besi
b. Pigmen merah darah
c. Zat-zat penyusun darah
d. Hemoglobin
e. Thrombin
C2
159
Kunci jawaban: D
Menjelaskan
fungsi leukosit
6. Perhatikan gambar berikut!
Yang ditunjukkan oleh anak
panah merupakan leukosit
yang berfungsi sebagai ….
a. Pembentuk antibody
b. Menguraikan antigen
c. Menghancurkan antigen
d. Menurunkan jumlah
antibody
e. Memakan kuman penyakit
Kunci jawaban: A
C2
Menggunakan
pengetahuan
tentang darah
dalam kehidupan
sehari-hari
7. Hani adalah seorang petani
yang tingga di
pegunungan sedangkan
Abdan adalah seorang
nelayan. Setelah dilakukan
tes, jumlah sel darah Hani
lebih banyak jumlahnya
dibandingkan Abdan. Apa
yang menyebabkan hal ini
terjadi?
a. Pada dataran tinggi,
tekanan udara tinggi,
begitu juga kadar
oksigennya sehingga
tubuh membentuk sel
darah merah lebih banyak
agar dapat mengikat
oksigen lebih banyak
b. Pada dataran tinggi,
tekanan udara rendah,
begitu juga kadar
oksigennya. Oleh sebab itu
tubuh membentuk sel
darah merah lebih banyak
agar dapat mengikat
oksigen lebih banyak
C4
160
c. Pada dataran rendah,
tekanan udara rendah
begitu juga kadar
oksigennya. Oleh sebab itu
tubuh membentuk sel
darah merah lebih sedikit
agar dapat mengikat
oksigen lebih banyak
d. Pada dataran tinggi,
tekanan udara lebih tinggi,
oksigen terlalu banyak
sehingga tubuh
membutuhkan sel darah
merah yang lebih banyak
e. Pada dataran rendah,
tekanan udara rendah
namun memiliki kadar
oksigen yang tinggi
sehingga tubuh
membentuk sel darah
merah lebih banyak agar
dapat mengikat oksigen
lebih banyak
Kunci jawaban: B
Menjelaskan sifat
dari sel darah
putih
8. Berikut ini yang bukan
merupakan sifat sel darah
putih adalah ….
a. Amoeboid, artinya dapat
bergerak bebas
b. Diapedesis, artinya dapat
menembus dinding kapiler
c. Fagositosis, artinya dapat
membunuh kuman dengan
cara memakannya
d. Diapedesis, artinya dapat
menembus pembuluh
darah vena darah
e. Kemotaksis, artinya
bergerak mendekati atau
menjauhi jaringan rusak
yang melepaskan zat kimia
Kunci jawaban: D
C2
Meyebutkan ciri-
ciri plasma darah
9. Darah mempunyai
beberapa komponen
penyusunnya. Nama
komponen penyusun darah
C1
161
yang berbentuk cair adalah
….
a. Plasma darah
b. Eritrosit
c. Leukosit
d. Trombosit
e. Kapiler darah
Kunci jawaban: A
Menyebutkan
ciri-ciri eritrosit
dan trombosit
10. Dari komponen-komponen
darah berikut ini yang
berupa sel tidak berinti
adalah ….
a. Leukosit dan eritrosit
b. Eritrosit dan trombosit
c. Trombosit dan leukosit
d. Plasma darah dan leukosit
e. Leukosit dan basofil
Kunci jawaban: B
C1
Merumuskan
ciri-ciri sel darah
putih
11. Diketahui sel darah
mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut:
1) Bentuknya tidak tetap
2) Bergerak bebas di luar
pembuluh darah
3) Jumlah normalnya 8000
tiap 1 mm3
Sel darah yang mempunyai
ciri tersebut adalah ….
a. Sel darah merah
b. Keeping darah
c. Sel darah putih
d. Plasma darah
e. Hemoglobin
Kunci jawaban: C
C4
Menjelaskan
fungsi sel-sel
darah pada
manusia
12. Berikut merupakan
berbagai fungsi dari sel
darah:
1) Berperan dalam
pembekuan darah
2) Berperan dalam
pertahanan tubuh
3) Berperan dalam
penyebaran nutrisi
4) Berperan dalam
penyebaran oksigen
Dari fungsi tersebut yang
C2
162
merupakan peran dari
trombosit dan leukosit adalah
….
a. 1 dan 3
b. 1 dan 2
c. 2 dan 4
d. 3 dan 4
e. 1 dan 4
Kunci jawaban: B
Menyebutkan
bagian-bagian
komponen darah
13. Nama bagian plasma darah
yang berperan dalam
sistem kekebalan tubuh
adalah ….
a. Serum
b. Albumin
c. Fibrin
d. Fibrinogen
e. Thrombin
Kunci jawaban: A
C1
Menejelaskan
tentang
mekanisme
pembekuan
darah
Melengkapi
bagian-bagian
yang sesuai
dengan proses
pembekuan darah
14. Perhatikan skema
pembekuan darah berikut
ini:
Bagian yang ditunjukkan oleh
nomor 1 dan 3 adalah ….
a. Trombokinase dan
tromboplastin
b. Tromboplastin dan
fibrinogen
c. Tromboppasyin dan
thrombin
d. Trombokinase dan fibrin
e. Prothrombin dan
tromboplastin
Kunci jawaban: D
Menyebutkan sel
darah yang
berfungsi pada
proses
15. Tangan Andi terkena pisau
saat ia memotong buah.
Jenis sel darah yang
berfungsi dalam proses
C1
163
pembekuan darah pembekuan darah pada
luka Andi adalah ….
a. Eritrosit
b. Leukosit
c. Trombosit
d. Plasma darah
e. Kapiler darah
Kunci jawaban: C
Menjelaskan
beberapa
golongan
darah, uji
golongan darah
dan transfusi
darah
Menyebutkan
penemu
golongan darah
sistem ABO pada
manusia
16. Moza membaca buku
sejarah tentang penemu-
penemu di bidang
kesehatan. Ia membaca
tentang seorang ilmuan
dari Austria yang
menemukan cara
penggolongan darah
dengan sistem ABO.
Tokoh yang dimaksud
dalam buku tersebut
adalah ….
a. Ibnu Sina
b. Gregor Mendel
c. Lazzaro Spallanzani
d. Karl Landsteiner
e. Antonie Van
Leeuwenhoek
Kunci jawaban: D
C1
17. Jika dalam darah seseorang
terdapat aglutinogen B dan
aglutinin A, maka orang
tersebut mempunyai golongan
darah....
a. A
b. O
c. B
d. AB
e. A dan AB
Kunci jawaban : C
C1
Menjelaskan dasar penentuan
golongan darah
pada manusia
18. Kandungan yang menjadi dasar penentuan golongan
darah pada manusia adalah
….
C2
164
a. Aglutinogen dan antigen
b. Aglutinogen dan
agglutinin
c. Agglutinin dan antibody
d. Antibodi dan antiresigen
e. Antibodi dan hemoglobin
Kunci jawaban: B
Menggunakan
konsep transfuse
darah dalam
kehidupan
sehari-hari
19. Palang Merah Indonesia
(PMI) mengeluarkan data
tentang kantong darah
yang masih tersisa di
markasnya. Berikut
merupakan banyaknya
kantong darah tersebut:
Jika pasien bergolongan darah
A membutuhkan darah, berapa
persenkah kantong kantong
darah yang secara teori dapat
menjadi donor, apabila
golongan darah A tidak
tersedia?
a. 33%
b. 35%
c. 32%
d. 34%
e. 36%
Kunci jawaban: D
C4
Menjelaskan
pengertian donor
dan resipien
20. Maksud dari donor
universal adalah ….
a. Donor yang secara teori
dapat ditransfusikan hanya
pada satu golongan darah
tanpa digumpalkan oleh
resipien
b. Donor yang secara teori
hanya dapat ditransfuskan
pada golongan darah yang
sama dengan resipien
C2
165
c. Donor yang secara teori
dapat ditransfusikan
kesemua golongan darah
tanpa digumpalkan oleh
resipien
d. Donor yang secara teori
dapat ditransfusikan pada
salah satu resipien kecuali
golongan darah yang sama
dengan donor
e. Donor yang secara teori
tidak dapat ditransfusikan
ke semua golongan darah
Kunci jawaban: C
21. Orang yang bergolongan
darah A tidak mungkin
mendonorkan darahnya
kepada orang yang
bergolongan darah B
karena akan terjadi
penggumpalan darah, hal
ini terjadi karena...
a. Aglutinogen A akan
bertemu dengan aglutinin
α
b. Aglutinin β akan bertemu
dengan aglutinogen B
c. Aglutinogen B akan
bertemu dengan aglutinin
β
d. Aglutinin α akan bertemu
dengan aglutinin β
e. Aglutinogen A akan
bertemu dengan
aglutinogen B
Kunci Jawaban : A
C3
166
Menyebutkan
golongan darah
yang bertindak
sebagai resipien
universal
22. Golongan darah secara
teori dapat bertindak
sebagai resipien universal
adalah ….
a. A
b. B
c. AB
d. O
e. Semua jawaban benar
Kunci jawaban: C
C1
Menganalisis
data hasil uji
golongan darah
yang disajikan
23. Suatu kelas melakukan
praktikum untuk menguji
golongan darah mereka.
Setelah dilakukan
pengujian didapatkan hasil
sebagai berikut:
Berdasarkan data tersebut,
berapa orang dikelas tersebut
yang secara teori dapat
menjadi resipien universal dan
donor untuk golongan darah
O?
a. Resipien universal 7 orang
dan donor untuk golongan
darah O 3 orang
b. Resipien universal 17
orang dan donor untuk
golongan darah O 3 orang
c. Resipien universal 13
orang dan donor untuk
golongan darah O 7 orang
d. Resipien universal 7 orang
dan donor untuk golongan
darah O 13 orang
C4
167
e. Resipien universal 3 orang
dan donor untuk golongan
darah O 7 orang
Kunci jawaban: A
Membedakan
kandungan
penyusun
golongan darah
24. Berikut adalah tabel
kandungan di dalam
golongan darah: Gol.
dara
h
Aglutinoge
n
Agglutini
n
A A β
B B -
AB A dan B -
O - α dan β
Berdasarkan tabel di atas,
golongan darah yang
kandungannya tidak tepat
adalah ….
a. Golongan darah A
b. Golongan darah B
c. Golongan darah AB
d. Golongan darah O
e. Semua jawaban benar
Kunci jawaban: B
C4
Menjelaskan
akibat kesalahan
donor darah
25. Jika resipien menerima
donor dari golongan darah
yang tidak cocok dengan
dirinya maka yang akan
terjadi adalah ….
a. Aliran darah tidak akan
terhenti jika ada luka
b. Tuuh resipien akan
melemah
c. Resipien akan mengalami
anemia
d. Darah resipien akan
mengalami penggumpalan
e. Tidak terjadi apa apa pada
resipien
Kunci jawaban: D
C2
Menjelaskan
struktur
jaringan dan
fungsi serta
ruang dan
katup jantung
Menyebutkan
bagian-bagian
jantung
1. Jantung mempunyai 2
bagian yaitu dua rongga
bagian atas dan dua
rongga bagian bawah. Dua
rongga jantung bagian atas
disebut ….
a. Ventrikel
C1
168
b. Atrium
c. Superior
d. Inferior
e. Dorsal
Kunci jawaban: B
Menjelaslan
macam-macam
katup pada
jantung
2. Nama katup pada jantung
yang terletak antara bilik
kanan dan serambi kanan
adalah ….
a. Arteri pulmonalis
b. Vena semilunair
c. Vena cava
d. Valvula bikuspidalis
e. Valvula trikuspidalis
Kunci jawaban: E
C1
Menjelaskan
fungsi jantung
3. Perhatikan gambar berikut!
Fungsi organ di atas adalah
….
a. Menyerap O2 dari
atmosfer
b. Menyaring sisa
metabolisme dari darah
c. Menghasilkan eritrosit
d. Enghasilkan leukosit
e. Memompa darah ke
seluruh tubuh
Kunci jawaban: E
C2
Mengidentifikasi
macam-macam
katup pada
jantung
4. Perhatikan gambar jantung
berikut!
C4
169
Di dalam jantung terdapat
beberapa katup atau sekat
yang membatasi ruang-ruang
jantung. Katup pulmonalis
ditunjukkan oleh huruf ….
a. A
b. B
c. C
d. D
e. E
Kunci jawaban: A
Menjelaskan
peran saluran-
saluran darah
pada jantung
5. Fungsi dari arteri pulmonalis
pada jantung adalah ….
a. Membawa darah yang
kaya oksigen menuju paru-
paru
b. Membawa darah yang
kaya oksigen dari paru-
paru
c. Membawa darah yang
kaya karbondioksida
menuju paru-paru
d. Membawa darah yang
kaya karbondioksida dari
paru-paru
e. Semua jawaban benar
Kunci jawaban: D
C2
Menyebutkan
jumlah tekanan
darah pada
manusia
6. Berapakah nilai tekanan darah
manusia dewasa normal pada
saat ventrikel berelaksasi?
a. 180/100 mmHg
b. 120/80 mmHg
c. 100/100 mmHg
d. 80/110 mmHg
e. 80/80 mmHg
C1
170
Kunci jawaban: B
Mendeskripsikan
hubungan
struktur dan
fungsi bagian-
bagian jantung
7. Yang menyebabkan ventrikel
kiri mempunyai lapisan paling
tebal adalah ….
a. Ventrikel kiri mempunyai
tugas yang lebih ringan
yaitu memompa darah
menuju paru-paru
b. Ventrikel kiri mempunyai
tugas yang lebih berat
yaitu memompakan darah
menuju paru-paru
c. Ventrikel kiri mempunyai
tugas yang lebh berat yaitu
mengedarkan darah dari
jantung ke seluruh tubuh
d. Ventrikel kiri mempunyai
tugas lebih ringan yaitu
mengedarkan darah dari
jantung ke seluruh tubuh
e. Semua jawaban benar
Kunci jawaban: C
C3
Mendeskripsikan
pembuluh darah
8. Dari pernyataan di bawah ini,
yang bukan merupakan
karakteristik pembuluh vena
adalah ….
a. Mempunyai dinding
pembuluh yang lebih
tebal disbanding pembuluh
nadi
b. Mempunyai dinding
pembuluh yang lebih tipis
disbanding pembuluh nadi
c. Mengalirkan darah dari
kapiler menuju jantung
d. Letak pembuluh dekat
dengan permukaan kulit
e. Darahnya banyak
mengandung
karbondioksida
Kunci jawaban: A
Menerapkan
pengetahuan
9. Ana mendapat tugas untuk
mencari artikel tentang
C3
171
tentang ciri dari
macam-macam
pembuluh darah
pembuluh darah berupa
saluran tipis yang
memungkinkan terjadinya
pertukaran gas antara darah
dengan sel jaringan tubuh.
Disebut apakah pembuluh
darah tersebut?
a. Vena
b. Arteri
c. Kapiler
d. Venule
e. Pembuluh balik
Kunci jawaban: C
Menguraikan
ciri-ciri dari
berbagai macam
pembuluh darah
10. Perhatikan tabel berikut: Pembed
a
A B
Dinding Tebal dan
elastik
Tipis dan
kurang
elastic
Arah
Aliran
Meninggalk
an jantung
Menuju
jantung
Letak Di bagian
tubuh dalam
Dekat
dengan
permukaan tubuh
Tekanan Kuat, jika terpotong
darah
memancar
Lemah, jika
terpotong
darah
menetes
Pernyataan yang sesuai
dengan tabel di atas adalah ….
a. Bagian A merupakan ciri
pembuluh darah vena dan
bagian B merupakan ciri
pembuluh darah arteri
b. Bagian A merupakan ciri
pembuluh darah arteri dan
bagian B merupakan ciri
pembuluh kapiler darah
c. Bagian A merupakan ciri
pembuluh venule dan
bagian B merupakan ciri
pembuluh kapiler
d. Bagian A merupakan ciri
pembuluh kapiler dan
bagian B merupakan ciri
pembuluh venule
e. Bagian A merupakan
172
pembuluh darah arteri dan
bagian B merupakan
pembuluh darah vena
Kunci jawaban: E
Menginterpretasi
kan data dengan
tepat dan
membuat
kesimpulan
11. Seorang siswa menemukan
grafik sebagai berikut:
Berdasarkan grafik tersebut,
pernyataan yang paling tepat
adalah ….
a. Seseorang yang tidak
melakukan aktivitas,
mempunyai rata-rata
denyut nadi yang lebih
banyak
b. Seseorang yang
melakukan aktivitas berat,
mempunyai rata-rata
denyut nadi yang lebih
sedikit
c. Seseorang yang
melakukan aktivitas
ringan, rata-rata
mempunyai enyut nadi
yang lebih banyak
d. Seseorang yang
melakukan aktivitas berat,
rata-rata mempunyai
denyut nadi yang lebih
banyak
e. Semua jawaban benar
Kunci jawaban: D
C3
Menganalisis
proses/mekanis
me peredaran
darah
Menjelaskan
proses terjadinya
peredaran darah
12. Yang menyebabkan terjadinya
peredaran darah keseluruh
tubuh adalah ….
a. Otot jantung berkontraksi
C2
173
b. Otot jantung berelaksasi
c. Pembuluh nadi
berkontraksi
d. Pembuluh nadi berelaksasi
e. Jawaban c dan d benar
Kunci jawaban: A
Menjelaskan
pengertian
peredaran darah
besar
13. Yang dimaksud dengan
peredaran darah besar adalah
….
a. Peredaran darah dari
jantung menuju seluruh
tubuh (kecuali paru-paru)
dan kembali ke jantung
b. Peredaran darah dari
jantung menuju seluruh
tubuh (termasuk paru-
paru) dan kembali ke
jantung
c. Peredaran darah dari
jantung menuju paru-paru
dan kembali ke jantung
d. Peredaran darah dari
jantung menuju paru-paru
dan dialirkan ke seluruh
tubuh
e. Peredaran darah dari
jantung menuju paru-paru
Kunci jawaban: A
Menjelaskan
pengertian
peredaran darah
tertutup
14. Yang dimaksud dengan
peredaran darah tetutup adalah
….
a. Peredaran darah yang
mengalir di dalam
pembuluh darah
b. Peredaran darah yang
mengalir tidak melalui
pembuluh darah
c. Peredaran darah yang
mengalir di dalam ruang
jantung
d. Peredaran darah yang
mengalir di luar ruang
jantung
C2
174
e. Peredaran darah dari
jantung ke seluruh tubuh
Kunci jawaban: A
Menjelaskan
pengertian
peredaran darah
terbuka
15. Rika meneliti tentang sistem
peredaran darah pada
manusia. untuk
membandingkan hasil
temuannya, rika diharuskan
meneliti sistem peredaran
darah pada siput dan
didapatkan hasil bahwa darah
pada siput tidak mengalir
melalui pembuluh darah.
Disebut apakah peredaran
darah pada siput tersebut?
a. Peredaran darah tertutup
b. Peredaran darah ganda
c. Peredaran darah terbuka
d. Peredaran darah tunggal
e. Peredaran darah kecil
Kunci jawaban: C
C2
Menjelaskan
peranan
peredaran darah
pada manusia
16. Dari beberapa pernyataan
berikut ini yang bukan
merupakan peran peredaran
darah bagi tubuh manusia
adalah ….
a. Mengedarkan sari
makanan keseluruh tubuh
b. Mengedarkan oksigen
keseluruh tubuh
c. Mengedarkan
karbondioksida keseluruh
tubuh
d. Mengangkut sampah dari
jaringan tubuh
e. Semua jawaban benar
Kunci jawaban: C
C2
Menjelaskan
tentang sistem
limfa
Mengidentifika
si kelainan dan
gangguan
penyakit pada
Menjelaskan ciri-
ciri penyakit
anemia
17. Seorang pasien di rumah sakit
didiagnosis mengalami suatu
penyakit dengan ciri-ciri
sebagai berikut:
C2
175
sistem
peredaran
darah manusia
1) Tubuh kekurangan
hemoglobin atau sel darah
merah
2) Tubuh kekurangan
oksigen
3) Badan terasa lesu, kepala
pusing, dan muka pucat
Berdasarkan ciri-ciri di atas,
penyakit yang diderita pasien
adalah ….
a. Serangan jantung
b. Varises
c. Anemia
d. Hemophilia
e. Leukemia
Kunci jawaban: C
Menyebutkan sel
yang diserang
oleh virus HIV
penyebab AIDS
18. Perhatikan gambar virus
berikut!
Virus di atas adalah HIV yang
menyebabkan penyakit AIDS
menyerang sel ….
a. Eritrosit
b. Trombosit
c. Limfosit
d. Leukosit
e. Megakariosit
Kunci jawaban: C
C2
Menyebutkan
penyakit
keturunan yang
menyebabkan
darah sukar
membeku
19. Penyakit keturunan dimana
darah yang keluar dari
pembuluh darah tidak dapat
membeku disebut ….
a. Hemophilia
b. Leukemia
c. Thrombus
d. Hipotensi
e. Hipertensi
Kunci jawaban: A
C1
176
Menyimpulkan
tentang
gambaran
penyakit sistem
peredaran darah
yang sering
terjad di
Indonesia
20. Perhatikan diagram berikut
ini!
Kesimpulan yang paling tepat
berdasarkan diagram di atas
adalah ….
a. Pravelensi hipertensi pada
tahun 2013 meningkat
sebanyak 32%
dibandingkan tahun
sebelumnya
b. Pravelensi hipertensi pada
tahun 2013 mengalami
penurunan mengalami
penurunan sebanyak 68%
dibandingkan tahun
sebelumnya
c. Pravelensi hipertensi di
Indonesia pada tahun 2013
sebesar 32%
d. Pravelensi hipertensi pada
tahun 2013 sebesar 32%
yang disebabkan berbagai
macam faktor
e. Pravelensi hipertensi pada
tahun 2013 lebih tinggi
dibanding tahun
sebelumnya
Kunci jawaban: C
C2
Menyebutkan
kelainan pada sel
darah putih
21. Kelainan dimana jumlah
leukosit meningkat dan
merugikan tubuh disebut ….
a. Leukemia
b. Hemophilia
c. Hipertensi
d. Hipotensi
e. Stroke
C1
177
Kunci jawaban: A
Menjelaskan ciri
penyakit varises
22. Diantara pernyataan berikut
yang merupakan ciri dari
penyakit varises adalah ….
a. Darah sukar membeku
b. Pelebaran pembuluh vena
terutama di bagian kaki
c. Tubuh kekurangan
hemoglobin
d. Tekanan darah di bawah
normal
e. Tekanan darah terlalu
tinggi
Kunci jawaban: B
C2
Menjelaskan
teknologi yang
berkaitan
dengan sistem
peredaran
darah
Menyebutkan
teknologi yang
berkaitan dengan
sistem peradaran
darah manusia
23. Berikut ini merupakan
teknologi yang berkaitan
dengan sistem peredarah darah
manusia, kecuali ….
a. Terapi gen
b. Kultur jaringan
c. Bypass jantung
d. Angioplasty
e. Ekokardiografi
Kunci jawaban: B
C2
24. Suatu teknik untuk
menumbuhkan pembuluh
darah baru dengan cara
menyuntikkan beberapa
salinan gen yang mengkode
VEGF merupakan salah satu
teknologi yang berkaitan
dengan sistem peredaran.
Teknologi yang dimaksud
adalah....
a. Terapi gen
b. Ekokardiografi
c. Bypass jantung
d. Angioplasty
e. Transplantasi Jantung
Kunci Jawaban : A
C2
25. Alat pacu detak jantung
disebut....
a. Pacamaker
b. Thermometer
C1
178
c. Otoskop
d. Sphygmomanometer
e. Stetoskop
Kunci Jawaban : A
179
AKTIFITAS SISWA DALAM MENERIMA PELAJARAN PADA SIKLUS I
No
Aspek yang diamati
Siklus I
Pertemuan
Rata-rata
Persentase
%
1 2
1 Siswa menjawab salam
dari guru
24 22 23 95
2 Kehadiran siswa 24 22 24 100
3 Siswa berdoa dan
menyiapkan fisik dan
psikis dalam kegiatan
pembelajaran
24 22 23 95
4 Siswa mendengarkan
apersepsi yang
disampaikan guru
24 22 23 95
5 Siswa mendengarkan
motivasi yang disampaikan
guru
24 22 23 95
6 Siswa mendengarkan KI,
KD dan tujuan
pembelajaran yang
disampaikan guru
24 22 23 95
7 Siswa duduk dalam
kelompoknya
24 22 23 95
8 Melihat, mengamati,
membaca, menulis dan
menyimak penjelasan guru
mengenai materi yang
diajarkan
22 20 21 87,5
9 Siswa mengidentifikasi dan
memberi pertanyaan
berkaitan informasi yang
disampaikan guru
10 13 15,5 47,9
10 Siswa aktif mengerjakan
LKS
21 20 20,5 85,4
11 Siswa mengumpulkan
informasi yang relevan
untuk mejawab pertanyaan
pada LKS
21 20 20,5 85,4
13 Siswa melakukan diskusi
dalam kelompoknya dan
21 20 20,5 85,4
180
mengolah informasi yang
di peroleh untuk membahas
pertanyaan pada LKS
14 Siswa melakukan
presentasi hasil diskusi
kelompok
24 22 23 95
15 Siswa memberikan
pertanyaan atau tanggapan
kepada kelompok yang
presentasi
6 7 6,5 27,2
16 Siswa menyimpulkan hasil
diskusi dan materi yang
telah diajarkan
4 6 5 20,8
17 Siswa yang memiliki
kinerja dan kerjasama yang
baik memperoleh
penghargaan dari guru
24 22 23 95
19 Siswa menjawab salam
dari guru dan mengucap
hamdalah
24 22 23 95
181
AKTIFITAS SISWA DALAM MENERIMA PELANAJAR PADA SIKLUS
II
No
Aspek yang diamati
Siklus II
Pertemuan
Rata-rata
Persentase
%
4 5
1 Siswa menjawab salam
dari guru
24 24 24 100
2 Kehadiran siswa 24 24 24 100
3 Siswa berdoa dan
menyiapkan fisik dan
psikis dalam kegiatan
pembelajaran
24 24 24 100
4 Siswa mendengarkan
apersepsi yang
disampaikan guru
24 24 24 100
5 Siswa mendengarkan
motivasi yang disampaikan
guru
24 24 24 100
6 Siswa mendengarkan KI,
KD dan tujuan
pembelajaran yang
disampaikan guru
24 24 24 100
7 Siswa duduk dalam
kelompoknya
24 24 24 100
8 Melihat, mengamati,
membaca, menulis dan
menyimak penjelasan guru
mengenai materi yang
diajarkan
24 24 24 100
9 Siswa mengidentifikasi dan
memberi pertanyaan
berkaitan informasi yang
disampaikan guru
15 19 17 70
10 Siswa aktif mengerjakan
LKS
24 24 24 100
11 Siswa mengumpulkan
informasi yang relevan
untuk mejawab pertanyaan
pada LKS
24 24 24 100
182
13 Siswa melakukan diskusi
dalam kelompoknya dan
mengolah informasi yang
di peroleh untuk membahas
pertanyaan pada LKS
24 24 24 100
14 Siswa melakukan
presentasi hasil diskusi
kelompok
24 24 24 100
15 Siswa memberikan
pertanyaan atau tanggapan
kepada kelompok yang
presentasi
8 10 9 36
16 Siswa menyimpulkan hasil
diskusi dan materi yang
telah diajarkan
10 14 12 50
17 Siswa yang memiliki
kinerja dan kerjasama yang
baik memperoleh
penghargaan dari guru
24 24 24 100
19 Siswa menjawab salam
dari guru dan mengucap
hamdalah
24 24 24 100
183
LAMPIRAN
HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
184
DAFTAR NILAI SIKLUS I DAN II
NO NAMA NILAI
SIKLUS I
NILAI
SIKLUS II
1 NUR ANNISA NASIR 48 -
2 NUR AINUN 56 76
3 RISKA NURUL ISLAMIYAH 68 84
4 NUR WAHYUNI LATIF 76 92
5 NUR IMSIRAH 56 76
6 MUH AGUS - 76
7 NURUL AZKA 76 96
8 ICHSAN FERDIANSYAH 68 -
9 NUR HIKMAH 80 92
10 ATIQAH MANSYUR 60 76
11 IRSYAD 68 76
12 SYAMSINAR 68 84
13 ASMAH T 56 76
14 MUHAMMAD DARWIS - 76
15 NUR IKSAN SALIM 72 96
16 JUMRIANTI 76 88
17 NUR ATIKAH 60 84
18 RISKA AFRIANA 56 80
19 MUSTAMIN 48 84
20 ISMAIL 48 88
21 KARMILA 64 88
22 ABD WAHID 68 76
23 BUR RAHMI ALFIANTI 64 80
24 NUR HANISAH 68 -
185
186
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
LAMPIRAN
ANALISIS DATA
204
Hasil Analisis Data Siklus I
Nilai tes (xi) Frekuensi (fi) Fi.xi
48 3 144
56 4 224
60 2 120
64 2 128
68 6 408
72 1 72
76 3 228
80 1 80
Jumlah 22 1404
Nilai Rata-rata (X)
x = ∑𝑓𝑖.𝑥𝑖
∑𝑓𝑖
= 1404
22 = 63
Nilai tes
(xi)
Frekuensi
(fi)
Fi.xi xi-x (xi-x)2 fi(xi-x)2
48 3 144 -15 30 90
56 4 224 -7 14 56
60 2 120 -3 6 12
64 2 128 1 2 4
205
68 6 408 5 10 60
72 1 72 9 18 18
76 3 228 13 26 78
80 1 80 17 34 34
Jumlah 22 1404 352
Variansi = ∑𝑓𝑖(𝑓𝑖−𝑥𝑖)2
𝑛−1
= 352
22−1
= 352
21
= 16
Standar Deviasi = √∑𝑓𝑖(𝑓𝑖−𝑥𝑖)2
𝑛−1
= √352
22−1
= √352
21
= 18,76
21
= 0,9
Rentang Skor = Skor tertinggi – Skor terendah
= 80-48
= 32
206
Hasil Analisis Data Siklus II
Nilai tes (xi) Frekuensi (fi) Fi.xi
76 8 608
80 2 160
84 4 336
88 3 264
92 2 184
96 2 192
Jumlah 21 1744
Nilai Rata-rata (X)
x = ∑𝑓𝑖.𝑥𝑖
∑𝑓𝑖
= 1744
21 = 83
Nilai tes
(xi)
Frekuensi
(fi)
Fi.xi xi-x (xi-x)2 fi(xi-x)2
76 8 608 -7 14 112
80 2 160 -3 6 12
84 4 336 1 2 8
88 3 264 5 10 30
207
92 2 184 9 18 36
96 2 192 13 26 52
Jumlah 21 1744 250
Variansi = ∑𝑓𝑖(𝑓𝑖−𝑥𝑖)2
𝑛−1
= 250
21−1
= 250
20
= 12
Standar Deviasi = √∑𝑓𝑖(𝑓𝑖−𝑥𝑖)2
𝑛−1
= √250
21−1
= √250
20
= 15,8
20
= 0,7
Rentang Skor = Skor tertinggi – Skor terendah
= 96-76
= 20
208
LAMPIRAN
KARTU KONTROL PENELITIAN
209
210
LAMPIRAN DOKUMENTASI
211
212
213
214
RIWAYAT HIDUP
EKA SRI WAHYUNI, Dilahirkan di Takalar pada
tanggal 4 September 1998, dari pasangan Ayahanda
Muh basri dan Ibunda Hasbiah. Penulis masuk
sekolah dasar pada tahun 2004 di SD Inpres pari’risi
kabupaten Takalar dan taman tahun 2010, tamat SMP Negeri 2 Takalar
pada tahun 2013 dan tamat SMA Negeri 1 Takalar pada tahun 2016. Pada
tahun 2016, penulis melanjutkan pendidikan di program studi pendidikan
biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) di Universitas
Muhammadiyah Makassar (UNISMUH).