36
TIM PEMERIKSA KEMBALI MENYAMBANGI KEMENAG NTT Dari Nusa Tenggara Timur Untuk Nusantara Be rn as Edisi 9 Tahun V, Nomor 32, September 2016 ISSN 2252-360X GELIAT REFORMASI BIROKRASI Dalam Wajah Promosi dan Rotasi KANWIL KEMENAG NTT BENAHI SAKIP

TIM PEMERIKSA KEMBALI MENYAMBANGI KEMENAG NTT …ntt.kemenag.go.id/file/majalah/14798885441201777870.pdf · Meningkatkan Akses dan Kualitas Pendidikan Umum Berciri Agama, ... Manggarai

Embed Size (px)

Citation preview

TIM PEMERIKSA KEMBALI MENYAMBANGI KEMENAG NTT

Dari Nusa Tenggara Timur Untuk Nusantara

BernasEdisi

9 Tahu

n V, N

omor 3

2, Sept

ember

2016 ISSN 2252-360X

GELIAT REFORMASI BIROKRASIDalam Wajah Promosi dan Rotasi KANWIL KEMENAG NTT BENAHI SAKIP

Http :// ntt.kemenag.go.id

M I S I• Meningkatkan Pemahaman dan Pengamalan Ajaran Agama• Memantapkan Kerukunan Intra dan Antar Umat Beragama• Menyediakan Pelayanan Kehidupan Beragama yang Merata dan Berkualitas• Meningkatkan Pemanfaatan dan Kualitas Pengelolaan Potensi Ekonomi

Keagamaan • Mewujudkan Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah yang Berkualitas dan

Akuntabel• Meningkatkan Akses dan Kualitas Pendidikan Umum Berciri Agama, Pendidikan

Agama pada Satuan Pendidikan Umum dan Pendidikan Keagamaan• Mewujudkan Tatakelola Pemerintahan yang Bersih, Akuntabel dan Terpercaya

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMAPROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

V I S ITerwujudnya Masyarakat

Nusa Tenggara Timur Yang Taat Beragama, Rukun,Cerdas, dan Sejahtera Lahir

Batin dalam Rangka Mewujudkan Indonesia yang

Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan

Gotong-Royong

Edisi 9 Tahun V, Nomor 32 September 2016

1

Membangun Masyarakat Beragama NTT Beriman, Cerdas, Rukun, dan Sejahtera

Pelindung :Kepala Kantor Wilayah

Kementerian AgamaProvinsi Nusa Tenggara Timur

(ex-officio)

Penanggungjawab :Kepala Bagian Tata Usaha

Kantor Wilayah Kementerian AgamaProvinsi Nusa Tenggara Timur

(ex-officio)

Pemimpin Umum :Drs. Sarman Marselinus

Wakil Pemimpin Umum:H. Hasan Manuk, S.Pd, M.Pd

Pemimpin Redaksi./Redaktur Pelaksana :

John. B. Seja

Dewan Redaksi :Yohanes F. G.M. Wassa

Bobby BabaputraYakobus Sabon IgorGenoveva Menggol

Robertus FidiantoDaniel H. N. Ngaji, S.Kom

Sirkulasi :Genoveva Menggol; Gabriel Were

Design Grafis/Layout/ Foto :Daniel H. N. Ngaji, S.Kom

Kontributor Daerah :Kantor Kementerian Agama Kabupaten/

Kota dan Madrasah Negeri se-NTT

ALAMAT REDAKSI/ SIRKULASI :Subbag Informasi dan Humas

Kanwil Kementerian Agama NTTJl. Frans Seda Kupang,

Telp/Fax [email protected]

Diterbitkan sebagai Media Komunikasi dan Informasi

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur

PERCETAKAN :CV. INARA

Jl. Amabi, Samping Gereja Maranatha OebufuHP. 0812 46 646 222, Kupang - NTT

Redaksi menerima berita, opini, baik dari kalangan internal maupun dari penulis di luar lingkup Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur sesuai dengan misi penerbitan majalah ini. Redaksi berhak melakukan editing tanpa mengubah isi dan struktur naskah. Naskah yang tidak dimuat tidak dikembalikan

DITERBITKAN OLEH SUB BAGIAN INFORMASIDAH HUBUNGAN MASYARAKAT

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMAPROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Salam Redaksi

1

Salam Sejahtera.

Pembaca nan budiman.

Selamat bersua kembali pada edisi kesembilan Majalah BERNAS bulan September tahun 2016. Kali ini BERNAS hadir dengan tema umum Geliat Reformasi Birokrasi Dalam Wajah Promosi dan Rotasi. Hal pokok yang kami sajikan ke hadapan pembaca adalah laporan peristiwa menonjol di bulan September ini yakni peristiwa pelantikan 13 pejabat eselon III lingkup Kementerian Agama Prov. Nusa Tenggara Timur, sebuah upaya memenuhi harapan di atas hamparan baru.

Pada rubrik Liputan Khusus kami suguhkan informasi kegiatan Open Promotion Jabatan Pengawas Eselon IV lingkup Kanwil Kementerian Agama Prov. NTT. Ini menjadi sebuah era baru, harapan baru ketika jabatan bukan lagi sebuah pemberian, amanah atau kepercayaan, melainkan jabatan menjadi sebuah perjuangan, diperebutkan, diraih dan diamalkan. Sebagai sebuah hal baru dan pertama kalinya, informasi penyelenggaraan Open Promotion Jabatan Pengawas Eselon IV ini pantas untuk kita simak dan dalami bersama.

Pada edisi kesembilan ini, kami juga menampilkan liputan kegiatan menonjol sepanjang bulan September 2016 pada satuan kerja Kementerian Agama di Provinsi Nusa Tenggara Timur, baik dalam berita maupun lensa kegiatan. Secara khusus informasi tentang kunjungan Tim Auditor dari Itjen Kemenag RI, juga upaya Kanwil Kementerian Agama Prov. NTT membenahi SAKIP sesuai rekomendasi tim Itjen. Kami juga menampilkan beberapa informasi menarik lainnya yang tampak terlepas dari tema pokok BERNAS September 2016, itu dikarenakan kami bermaksud menampilkan kegiatan yang kami pandang strategis, unik dan bernilai lebih sepanjang bulan September 2016.

Dan pada bagian akhir kami menghadirkan sosok Sahabat BERNAS, Drs. Krostoforus Mahal, Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Manggarai Timur, sebuah satuan kerja baru Kementerian Agama di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Orang lama yang telah sukses membesarkan Kantor Kemenag Kab. Manggarai Barat, dan kini akan mengulangi hal yang sama di Kabupaten Manggarai Timur.

Selamat membaca.Redaksi

Edisi 9 Tahun V, Nomor 32 September 2016

2

Sejenak Bersama Bapak Kristo MahalKepala Kankemenag Kab. Manggarai Timur“Well…. Ini aku, utuslah aku”

DAFTAR ISI

Salam Redaksi 1

Daftar Isi 2

Editorial 3

Fokus Utama 4-7

Ssst, Ini Bukan SARA 8

Liputan Khusus 9-11

Bidik Lensa 12-14

Seputar Kanwil 15-23

Lintas Flobamora 24-29

Sahabat BERNAS 30-31

Bianglala 32

Fokus Utama Hal. 4 - 7

Liputan Khusus Hal. 9 - 11

Sahabat BERNAS Hal. 30 - 31

Pelantikan Pejabat Eselon IIIMemenuhi Harapan Di atas Hamparan Baru

“Mutasi dan rotasi merupakan fenomena yang biasa terjadi di sebuah organisasi. Keduanya merupakan bagian dari pengembangan sumber daya manusia (SDM). Tujuannya adalah untuk meningkatkan kompetensi karyawan, mengembangkan motivasi, meningkatkan pengetahuan dan pengalaman kerja, mutu proses pekerjaan dan produktifitas serta efisiensi organisasi. Namun bisa menjadi hal yang tidak biasa kalau kedua kegiatan itu menimbulkan harap-harap cemas di kalangan pegawai (manajemen dan non-manajemen).”

Open Promotion MenemukanNegarawan

Edisi 9 Tahun V, Nomor 32 September 2016

3

Rotasi Untuk Pengembangan Karier

Editorial

Rotasi atau rolling memiliki pengertian memutar atau menggilir penempatan pejabat struktural maupun fungsional dari satu jabatan tertentu

ke jabatan lainnya yang ditetapkan dalam sebuah kebijakan yang bersifat compulsory atau wajib.

Rotasi memiliki peranan penting dalam sistem penyelenggaraan kepegawaian dari sebuah organisasi. Paling tidak ada 3 (tiga) manfaat yang dapat ditarik dari rotasi, yaitu kepentingan dinas, kepentingan pejabat yang bersangkutan, dan kepentingan publik.

Perputaran jabatan merupakan alat yang dapat digunakan oleh manajemen perkantoran untuk m e n d a p a t k a n keuntungan antara lain sebagai sarana evaluasi penugasan pe jabat . Rotasi adalah alat yang penting dan efisien bagi pimpinan kantor untuk melakukan penilaian terhadap pejabatnya, apakah kinerja yang bersangkutan meningkat a ta u m e n u r u n d a r i jabatan lainnya yang pernah dipegangnya. Dari evaluasi ini pimpinan kantor akan mengetahui kecocokan jabatan yang paling tepat untuk diberikan kepada stafnya, sesuai dengan disiplin ilmu, keterampilan, dan karakter yang dimiliki.

Juga sebagai sarana meningkatkan produktivitas kerja. Melalui rotasi, pimpinan unit kerja akan tahu keunggulan dan kelemahan kinerja pejabatnya. Dari penilaian atas keunggulan dan kelemahan ini, maka pimpinan dapat menempatkan stafnya dalam jabatan yang tepat. Dengan demikian, produktivitas kerja yang bersangkutan akan maksimal pada jabatan barunya, dan pada gilirannya kantor akan mendapatkan manfaat berupa meningkatnya produksi (out come).

Bagi pegawai, rotasi memiliki beberapa manfaat yaitu: memperluas pengalaman dan kemampuan. Dengan banyaknya perpindahan jabatan yang dialami oleh pegawai, maka dapat dipastikan yang bersangkutan akan memiliki banyak pengalaman. Pengalaman tersebut, diharapkan akan meningkatkan kemampuan baik pengetahuan maupun keterampilan.

Juga menghilangkan hambatan psikologis. Rotasi akan dapat memberikan kesegaran baru. Rasa jenuh dan depresi yang menghimpit karena kelamaan bekerja pada jabatan tertentu diharapkan akan hilang, setelah dilakukan rotasi, suasana kerja baru diharapkan dapat memicu motivasi untuk maju dan mendatangkan tingkat produktivitas kerja yang lebih baik lagi. Tantangan baru dari tugas di jabatan baru, diharapkan akan mendorong yang bersangkutan untuk bekerja lebih giat lagi.

Bagi publik rotasi diharapkan akan memberikan keuntungan antara lain cepatnya layanan jasa kepada mereka. Pegawai yang terlepas dari kejenuhan dan

merasa fresh dalam menjalankan tugasnya yang baru, dan diyakini akan member ikan pelayanan yang lebih baik.

Bagaimana j ika s a m a s e ka l i t i d a k

pernah terjadi rotasi dalam sebuah organisasi? Dapat timbul apa yang disebut chauvinisme sempit. Perasaan bahwa tempat yang bersangkutan bekerja adalah unit kerja yang paling hebat. Ibarat “katak dalam tempurung” Ini sangat berbahaya dan tidak baik bagi budaya kerja dan kelangsungan kerja organisasi secara keseluruhan. Selain itu, lamanya seorang bertugas pada jabatan tertentu akan mengakibatkan

kejenuhan dan depresi. Akibat lanjutnya produktivitas kerja menurun. Sudah barang tentu, ini merupakan kerugian bagi organisasi.

Tidak adanya kebijakan rotasi atau sangat jarangnya dilakukan rotasi, dapat menimbulkan efek negatif bagi suasana kejiwaan pegawai. Apabila pada suatu saat, organisasi melakukan rotasi, maka pegawai yang dipindahkan dan para pegawai lainnya akan menilai bahwa itu adalah “hukuman” atas kesalahan yang dilakukan. Bagi yang tidak dipindahkan mungkin akan berpikir “salah apa dia?”

Rotasi perlu dilakukan untuk kepentingan organisasi, pejabat yang bersangkutan maupun masyarakat. Oleh karena itu, rotasi menjadi kebijakan yang wajib diterapkan dalam setiap organisasi pemerintah, tentu saja dengan mempertimbangkan pula aspek kesejahteraan jasmani dan lahiriah pegawai yang akan dirotasi, semisal tersedianya infrastruktur penunjang seperti rumah dinas dan lainnya.***(JohnSeja)

Edisi 9 Tahun V, Nomor 32 September 2016

4

Fokus Utama

Ka n w i l Ke m e nte r i a n Agama Provinsi

Nusa Teng gara T imur kembali menggelar Acara Pengambi lan Sumpah dan Pelantikan Pejabat Eselon III di lingkup Kanwil K e m e n t e r i a n A g a m a Provinsi Nusa Tenggara Timur digelar pada Selasa (05/09/2016), bertempat di Aula Utama Kanwil Kemenag Provinsi NTT.

Pada kesempatan tersebut, sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia nomor : B.II/3/11280 s.d 11292 tanggal 22 Agustus 2016 dengan disaksikan oleh saksi I yakni Kepala Bidang Pendidikan Katolik, Drs. Djata Dominikus dan saksi II Pembimbing Syariah, Dra. Hj. Ening Murtiningsih, M.Pd beserta segenap hadirin, Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur, Drs. Sarman Marselinus mengambil sumpah dan melantik 13 (tiga belas) orang pejabat Eselon III di lingkup Kanwil

Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Usa i mengambi l sumpah dan melantik para pejabat eselon III yang sempat diwarnai aksi penolakan tersebut, Kakanwil Sarman dalam sambutan mengatakan bahwa setiap peristiwa mutasi, entah rotasi atau

promosi selalu memberikan hamparan tugas baru dengan harapan baru. Dan mengharapkan para pejabat eselon III untuk bekerja dan memenuhi harapan di atas hamparan yang baru itu.

Dikatakan, dalam manajemen organisasi, pejabat eselon III dapat diibaratkan sebagai pengolah kebijakan eselon II, untuk dijadikan menu yang bisa memenuhi kebutuhan masyarakat yang dilayani. Oleh karena itu, setiap Pejabat Eselon III hendaknya memiliki kemampuan dan komitmen yang kuat, serta semangat juang yang tinggi dan selalu siap

Pelantikan Pejabat Eselon IIIMemenuhi Harapan Di atas Hamparan Baru

“Mutasi dan rotasi merupakan fenomena yang biasa terjadi di sebuah organisasi. Keduanya merupakan bagian dari pengembangan sumber daya manusia

(SDM). Tujuannya adalah untuk meningkatkan kompetensi karyawan, mengembangkan motivasi,

meningkatkan pengetahuan dan pengalaman kerja, mutu proses pekerjaan dan produktifitas serta

efisiensi organisasi. Namun bisa menjadi hal yang tidak biasa kalau kedua kegiatan itu menimbulkan

harap-harap cemas di kalangan pegawai (manajemen dan non-manajemen).”

Edisi 9 Tahun V, Nomor 32 September 2016

5

sedia membantu pimpinan dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan.

"Saya berharap saudaraku semua yang hari ini dilantik ke dalam tugas jabatan yang baru, menjadi roda penggerak organisasi dan bergulirnya fungsi-fungsi manajemen dan administrasi, baik yang dilakukan secara sinergis, paralel maupun parsial pada setiap unit kerja kita masing-masing. Kita semua sudah diberikan hak dalam bentuk gaji, tukin dan fasilitas jabatan lainnya untuk melaksanaan semua itu, maka marilah kita laksanakan tugas jabatan kita sebagai kewajiban dengan penuh amanah," harap Kakanwil.

"Teruslah memacu semangat kerja dengan 5 Nilai Budaya Kerja untuk mewujudkan komitmen

rapat kerja kita baru-baru ini yakni mewujudkan tata kelola Kementerian Agama yang baik menuju WTP dengan mencapai daya serap atau realisasi anggaran sebesar 95% dengan predikat laporan keuangan terbaik," ajak Kakanwil.

Lebih jauh, orang nomor satu di lingkungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur itu menegaskan bahwa pelantikan yang dilakukan adalah rotasi jabatan sebagai bagian dari kehidupan organisasi dalam rangka pemantapan dan peningkatan kapasitas kelembagaan, penyegaran, dan peningkatan kinerja.

Kakanwil menambahkan, rotasi dilaksanakan karena beberapa alasan; karena ketentuan aturan jabatan; karena kebutuhan organisasi dan sebagai bagian dari pembinaan. Rotasi terjadi dalam jabatan, kepangkatan, dan eselonering yang sama, kecuali dalam rangka pembinaan bisa diturunkan kepangkatan/eseloneringnya. "Rotasi tidak dilakukan melalui open promotion," ujar Kakanwil Sarman.

Lebih lanjut, Sarman Marselinus membeberkan bahwa promosi adalah mutasi dari jenjang jabatan yang lebih rendah untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi yang lowong. Karena itu promosi hanya diperuntukan bagi JFU/JFTuntuk mengisi jabatan eselon IV; pejabat Eselon IV untuk jabatan eselon III; pejabat eselon III untuk jabatan eselon II; dan

eselon II untuk mengisi jabatan eselon I yang kosong. Promosi ini melalui mekanisme open promotion atau lelang jabatan secara terbuka dan setiap ASN yang memenuhi syarat melamar untuk mengisi jabatan yang diminati. Karena itu, promosi dilakukan setelah seluruh proses rotasi selesai dilaksanakan.

Lebih jauh, Kakanwil menjelaskan, baik rotasi maupun promosi semuanya dilaksanakan melalui mekanisme seleksi yang dilakukan oleh Panitia seleksi atau Pansel, yang ditetapkan langsung dan ditandatangani Sekjen Kemenag RI. Setiap Pansel hanya bekerja satu kali masa rotasi atau promosi

Edisi 9 Tahun V, Nomor 32 September 2016

6

dengan komposisi 55% dari kalangan eksternal Kementerian Agama dan 45% internal Kementerian Agama.

"Itu artinya jika Pansel beranggotakan 5 orang, maka 3 orang berasal dari kalangan eksternal dan 2 orang dari kalangan internal," tandas Kakanwil.

Usai mengangkat sumpah dan melantik para pejabat Eselon III, Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur, Drs. Sarman Marselinus bersama Ketua Dharma Wanita Persatuan unit Kanwil, Ny. Xaveria Adelheid Ghunu

Sarman menyalami satu per satu para pejabat yang dilantik diikuti oleh para pejabat di lingkup Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, para saksi, rohaniwan pendamping, beserta segenap hadirin dalam acara pelantikan tersebut.

Jamuan santap siang bersama menjadi menu penutup acara Pengambilan Sumpah dan Pelantikan Pejabat Eselon III di lingkup Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur. Para ASN tampak berbaur untuk menikmati sajian khas berselera di terik siang itu.***(Gerald Wassa)

Edisi 9 Tahun V, Nomor 32 September 2016

7

NO NAMA JABATAN LAMA JABATAN BARU1. Mikael Pah, S.Ip Kepala Kantor Kemenag Kab. Rote

NdaoKepala Kantor Kemenag Kab. Sabu Raijua

2. Drs. Kristoforus Mahal Kepala Kantor Kemenag Kab. Manggarai Barat

Kepala Kantor Kemenag Kab. Manggarai Timur

3. Drs. Petrus Fahik Kepala Kantor Kemenag Kab. Sumba Barat

Kepala Kantor Kemenag Kab. Sikka

4. Drs. Fransiskus Kepala Kantor Kemenag Kab. Sikka Kepala Kantor Kemenag Kab. Sumba Barat Daya

5. Drs. Julius David Kalumbang Kepala Kantor Kemenag Kab. Sumba Barat Daya

Kepala Kantor Kemenag Kab. Ngada

6. Drs. Karolus Sara Buang Lera Kepala Kantor Kemenag Kab. Ngada Kepala Kantor Kemenag Kab. Flores Timur

7. Petrus Pedo Beke, S.Ag Kepala Kantor Kemenag Kab. Flores Timur

Kepala Kantor Kemenag Kab. Ende

8. Yosef Nganggo, S.Ag Kepala Kantor Kemenag Kab. Ende Kepala Kantor Kemenag Kab. Nagekeo

9. Drs. Ope Rafael Kepala Kantor Kemenag Kab. Nagekeo

Kepala Kantor Kemenag Kab. Belu

10. Drs. Yosef Akoit Kepala Kantor Kemenag Kab. Belu Kepala Kantor Kemenag Kab. TTU11. Dra. Yosefina Matilda Neonbeni Kepala Kantor Kemenag Kab. TTU Kepala Kantor Kemenag Kab. Malaka12. Drs. Sem Saetban, MM Kepala Bidang Bimas Kristen Kanwil

Kemenag Provinsi NTTKepala Kantor Kemenag Kab. Kupang

13. Drs. Yorhans S. Lopis, M.Si Kepala Kantor Kemenag Kab. Kupang

Kepala Bidang Bimas Kristen Kanwil Kemenag Provinsi NTT

Berikut daftar pejabat Eselon III yang diangkat sumpah dan dilantik oleh Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur sesuai dengan

Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia nomor : B.II/3/11280 s.d 11292 tanggal 22 Agustus 2016.

Edisi 9 Tahun V, Nomor 32 September 2016

88

Sssttt...Ini Bukan SARA

Saat berkotbah di hadapan jemaatnya, Pastor berkata: "Siapa yang ingin naik ke sorga, harap berdiri!"Akhirnya semua pada berdiri, kecuali seorang pria.Sang pastor tak habis mengerti, maka segera menanyakan orang yang sedang duduk itu: "Anda tak ingin naik ke sorga?"Orang itu menjawab: "Sudah tentu aku juga ingin ke sorga Pastor, tetapi sekarang boleh tidak jika perginya bukan sekarang? Soalnya saya belum lama menjadi pejabat."

(dari berbagai sumber/jw)

Di kantin sebuah sekolah, Mias dan Gonggus, dua orang siswa berbincang-bincang tentang seorang guru mereka yang baru saja dilantik.Mias : “Saya heran dengan Pak Guru, kalau ngajar

selalu duduk, tidak pernah mau berdiri.”Gonggus : “Ah, Mias begitu saja masa kau perhatikan.”Mias : “Ya, kau tahu tidak apa sebabnya?”Gonggus : “Barangkali saja capek atau kakinya tidak

kuat berdiri.”Mias : “Bukan itu sebabnya Gus, sebab dia juga

seorang pejabat.”Gonggus : “Apa hubungannya?!!”Mias : “Ya… kalau dia berdiri, takut kursinya

diduduki orang lain.”Gonggus : “???”

(dari berbagai sumber/jw)

Guru Yang Menjadi Pejabat

Pergi Ke Sorga

Edisi 9 Tahun V, Nomor 32 September 2016

9

Liputan Khusus

PerubahanPe r u b a h a n . I t u l a h

nafas reformas i . Demi memantap kan l an gkah reformasi birokrasi maka dipandang perlu adanya perubahan dengan tujuan mempercepat terwujudnya birokrasi pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Untuk mencapai tujuan tersebut segala cara dan upaya digalakkan termasuk merombak sistem birokrasi yang sudah terkesan lamban, lama dan ke-ningratan. Sumber utama yang memungkinkan bahkan meligitimasi perubahan dalam sistem birokrasi adalah menetapkan peraturan dan perundangan. Karena itu reformasi di bidang kepegawaian melahirkan Undang- Undang Aparatur Sipil Negara yang di dalamnya termaktub antara lain mengatur dan menata sistem rekrutmen, penjenjangan karier serta pembinaan pegawai yang selama puluhan tahun ini diklaim telah digembosi oleh perilaku KKN melalui praktek rekrutmen dan penjenjangan yang terkesan berada di antara tataran like dan dislike.

PengumumanBentuk turunan dari Undang-Undang ASN oleh

masing-masing lembaga pemerintahan diolah, diatur dan disusun melalui berbagai peraturan dan keputusan. Kementerian Agama sebagai salah satu lembaga pemerintah melalui pucuk pimpinannya Menteri Agama kemudian mengeluarkan Keputusan Menteri Agama (KMA) nomor 207 tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Asesmen Kompetensi PNS di Lingkungan Kementerian Agama Republik Indonesia.

A m a n a t K M A i n i ditindaklanjuti dengan terbitnya Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kemenag RI nomor SJ/B.II/2/

K P. 0 0 . 1 / 0 5 9 1 5 / 2 0 1 5 tentang Pola Pengisian Jabatan Administrator dan Pengawas (eselon III dan IV) pada Kementerian Agama RI. Kedua bentuk aturan ini menetapkan bahwa setiap ASN yang ingin menduduki jabatan tertentu wajib mengikuti seleksi terbuka atau open promotion. Open promotion atau seleksi terbuka ini secara umum di lingkungan K e m e n t e r i a n A g a m a meskipun pelaksanaannya

tidak serentak. Di NTT, September, SEPerti TEriMa BERkat menjadi bulan yang tepat untuk melaksanakan open promotion.

Setelah merampungkan seluruh konsep dan dokumen pengumuman, ditandatangani Ketua Panitia Seleksi yang juga Kabag TU Kanwil Kemenag NTT, H. Hasan Manuk, S.Pd, M.Pd, Pengumuman tentang Seleksi Terbuka Jabatan Pengawas Eselon IV di Lingkungan Kemenag NTT dipajang pada papan pengumuman tepatnya di lobby Kanwil Kemenag NTT oleh Fenni Wadoe, S.Sos dan Thomas Mone, yang bertugas di bagian kesekretariatan Panitia Seleksi, Kamis, 01 September 2016 pagi. Tidak hanya berhenti di situ, pemberitaan tentang Pengumuman Seleksi Terbuka termuat juga di laman website Kanwil Kemenag NTT bahkan disebarluaskan melalui akun WhatsApp

Open Promotion Menemukan Negarawan

Edisi 9 Tahun V, Nomor 32 September 2016

10

dan facebook beberapa ASN Kemenag NTT.

Ini berita gembira, karena dengan demikian maka semakin terbukalah akses peluang untuk sesegera mungkin menemukan dan melahirkan di antara sekian ribu pegawai Kemenag NTT kader-kader pemimpin masa depan Kemenag NTT dengan menduduki jabatan-jabatan pada unit-unit teknis di Satker-satker Kemenag NTT yang telah ditinggalkan atau telah dipredikasi akan ditinggalkan sebagai akibat rotasi dan pensiun.

Gayung bersambut, pengumuman itupun direspon dengan sangat cepat. Terbukti jumlah pengunjung pada web kemenag NTT yang ingin mengetahui secara detail perihal isi pengumuman tersebut mencapai lebih dari 800-an kunjungan. Ini artinya berita seleksi terbuka gemanya luar dari biasanya. Beda dengan berita-berita web pada hari-hari sebelumnya. Walaupun demikian menjelang ditutupnya masa pengajuan lamaran ternyata masih terdapat jabatan yang belum dilamar. Jabatan yang belum dilamar di antaranya Penyelenggara Bimas Katolik Sabu Raijua dan Kepala Kantor Urusan Agama di beberapa tempat.

Selain itu ada juga beberapa pelamar berpindah haluan dari yang sebelumnya berangkat dari satker masing-masing menuju Kupang, tempat

penyelenggaraan seleksi dengan telah memantapkan pilihan pada jabatan dan tempat tertentu pada akhirnya

karena perhitungan peluang dan kesempatan harus mematangkan kembali pilihannya pada jabatan dan lokasi baru. Misalnya Sabu Raijua yang dari awal bagi banyak orang dipandang sebagai tantangan dan pilihan yang mungkin berada dalam kategori susah-susah amat, pada injury time muncul peminatnya juga. Pilihan untuk kondisi ini patut diacungkan jempol. Mantap. Benar, kata petuah, orang pesimis melihat kesulitan dalam tantangan tetapi orang optimis memandang tantangan sebagai peluang. Ya, boleh dibilang dalam kondisi demikian peribahasa berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian menjadi inspirasi yang meyakinkan merebut kesempatan.

51 Pelamar Rebut 34 Jabatan

Kamis, 15 September pagi… nampak satu dua peserta seleksi mulai berdatangan. Adalah karena pakaian yang wajib dikenakan hitam putih berdasi menjadi tanda pengenal pembeda. Di antara mereka selalu ada senyum tatkala berjumpa, bersalaman dan sekedar bercengkrama entah dengan yang sehari-hari bekerja di kantor wilayah maupun yang datang dari satker daerah karena

kesamaan tujuan merebut peluang yang kini tersedia di depan mata, jabatan Pengawas, Eselon IV,.

Edisi 9 Tahun V, Nomor 32 September 2016

11

Data final di hari pertama pelaksanaan seleksi, seperti dijelaskan Kasubag Organisasi Tata Laksana dan Kepegawaian (Ortapeg) Kanwil Kemenag NTT yang juga merangkap sebagai Sekretaris Panitia, Seingo Bili, S.Pd merincikan sebanyak 51 yang mengajukan lamaran. Dari berkas yang masuk, ketika disortir berpatokan persyaratan normative ternyata hanya 41 pelamar yang pantas disebut sebagai peserta seleksi sedangkan 10 pelamar tidak dapat diikutsertakan karena terkendala pangkat, jenjang pendidikan dan juga sedang menduduki jabatan yang setara.

Seingo juga menambahkan meskipun ada 34 jabatan yang lowong namun yang dapat diakomodir hanya 28 jabatan. Kondisi ini dikarenakan ada beberapa jabatan yang ketiadaan pelamar. Ada juga kemudahan untuk memperbesar peluang yakni kepada masing-masing peserta juga diberikan ruang untuk boleh memilih dua jenis jabatan di lokasi berbeda.

“Sebenarnya hanya 27 jabatan yang dilamar tetapi kemudian ada perubahan karena ada juga yang akhirnya melamar untuk jabatan Penyelenggara Bimas Katolik Sabu Raijua sehingga menjadi 28 jabatan sedangkan 6 jabatan Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan masih kosong”, ungkap Seingo. Pada sesi wawancara, masing-masing peserta diperhadapkan dengan tiga anggota panitia seleksi yakni Drs. Yorhans S. Lopies, M.Si, (Kepala Bidang Bimas Kristen Kanwil Kemenag Prov. NTT) H. Hasan Manuk, S.Pd, M.Pd (Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Prov. NTT) dan Dr. Harun Y. Natonis, S.Pd, M,Si. (Ketua STAKN Kupang).

Menemukan Figur NegarawanOpen promosi pada akhirnya mau menemukan

apa yang disebut dengan negarawan. Apakah sulit untuk menemukan sosok negarawan di era ini. Sedikit mengulik arti negarawan dari sejarah peradaban. Negarawan menurut Filsuf Plato adalah orang yang rela berkorban secara tulus demi keutuhan dan kemajuan bangsanya dan secara aktif ikut serta mewujudkan cita-cita bangsanya. Negarawan bukanlah orang yang menghitung hitung untung rugi ketika tenaga dan pikirannya dibutuhkan negara. Negarawan bukanlah sosok yang mementingkan kepentingan sesaat demi

citra pribadi. Karena itu karakter negarawan sejati hanya dapat dibuktikan ketika kursi jabatan telah diduduki.

Seorang negarawan akan lebih meletakkan profesionalisme dan moral sebagai standar utama. Kebijakannya berangkat dari kepentingan kolektif. Baginya, amanah sebagai seorang pemimpin harus membawa kesejahteraan dan kedamaian bagi yang dipimpin.

Tidak beda jauh dari Plato, Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) meng-generalisir berbagai karakter dari seorang negarawan antara lain berbudi luhur, siap untuk berkorban tanpa pamrih, memiliki visi yang jelas, bijaksana, teguh hati, memiliki rasa keadilan, memiliki prediksi jauh ke depan tidak sekedar

reaktif tetapi juga proaktif dan antisipatif, cinta damai, toleran dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, ulet, bermartabat, energik pantang menyerah, berpikir sistemik, konsisten antara idealisme dan perbuatan, integritas, terbuka dalam pengambilan keputusan, sederhana, rendah hati serta selalu berpikir strategis dan tidak pernah ragu dalam keadaan kritis untuk mengambil langkah-langkah yang signifikan.

Berdasarkan pemahaman demikian, Kakanwil Kemenag NTT, Drs. Sarman Marselinus pada kesempatan membuka kegiatan Seleksi Terbuka Jabatan Pengawas Eselon IV lingkup Kanwil Kemenag NTT, Kamis (15/09/2016) di Aula Kanwil Kemenag NTT mengatakan bahwa seleksi terbuka tersebut selain dalam rangka menjaga kontinuitas pelaksanaan tugas akibat adanya jabatan yang lowong, juga terutama dimaksudkan untuk menemukan figur negarawan yang baik.

“Seleksi ini dimaksudkan untuk menemukan figur negarawan yang mampu bekerja dengan sebaik-baiknya untuk melayani kepentingan masyarakat, bangsa dan negara,” kata Sarman Marselinus. ***(bobby babaputra)

Edisi 9 Tahun V, Nomor 32 September 2016

12

Bidik Lensa

Latar budaya Lamaholot Flores Timur ditampilkan dalam penjemputan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Flores Timur yang baru, Drs. Karolus Sara Buang Lera bersama Ibu, Senin (19/09/2016) di depan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Flores Timur oleh mantan Kakanmenag Flotim, Petrus Pedo Beke,S.Ag bersama Ibu.

K a k a n w i l K e m e n a g Prov. NTT, Drs. Sarman M a r s e l i n u s k e t i k a memberikan arahan dalam pembukaan Workhshop Penatausahaan Barang M i l i k i N e g a r a y a n g diselenggarakan Ditjen Bimas Islam Kemenag RI, Rabu, (28/09/2016) di Hotel Aston Kupang. Hadir mendampingi, Kabid Haji dan Bimas Islam Kemenag NTT, Drs. Syamsul Maarif, Ka b a g U m u m D i t j e n Bimas Islam Kemenag RI, dan 45 peserta dari Kanwil Kemenag NTT dan Kemenag Kabupaten kota se-NTT.

Kepala Kankemenag Kab. Manggarai Timur, Drs. Kristoforus Mahal b e r s a m a s e m u a p e j a b a t s t r u k t u ra l eselon IV, melakukan tatap muka sekaligus lapor diri dengan Bupati Kabupaten Manggarai Timur, Drs. Yosef Tote, M.Si di hari pertama beliau memimpin satker b a r u K a n ke m e n a g Kab. Manggarai Timur, (13/09/2016).

Edisi 9 Tahun V, Nomor 32 September 2016

13

K a k a n w i l K e m e n a g Prov. NTT, Drs. Sarman Marsel inus bergambar bersama Gubernur NTT dan sebagian Forkompinda Prov. NTT setelah upacara peresmian Pura Oebananta yang ter letak di ja lan Sabu, Kelurahan Fatubesi K o t a K u p a n g , K a m i s (08/09/2016).

Pejabat eselon III beragama Kristen (Drs. Yorhans S. Lopis, M.Si, Drs. S e m S a e t b a n , MM dan Mikael Pah, S.Ip ) ketika m e n g a n g k a t s u m p a h p a d a acara pelantikan pejabat eselon III bertempat di Aula Kanwil, Selasa (05/09/2016).

Pejabat eselon III beragama K a t o l i k ( D r s . P e t r u s Fahik, Drs. Julius David Kalumbang, Petrus Pedo beke, S.Ag, Drs. Ope Rafael, Drs. Kristoforus Mahal, Drs. Yosef Akoit, Drs. Fransiskus, Yosef Nganggo, S .Ag , Drs. Karolus Sara Buang Lera dan Dra. Yosefina Matilda Neonbeni) ketika mengangkat sumpah pada acara pelantikan pejabat eselon III bertempat di A u l a K a n w i l , S e l a s a (05/09/2016).

Edisi 9 Tahun V, Nomor 32 September 2016

14

Kakanwil Kemenag Prov. NTT, Drs. Sarman Marselinus bersama Dirjen Bimas Katolik Kemenag RI, Drs. Eusabius Binsasi dan Kabid Urusan Katolik Kanwil Kemenag Prov. NTT, Drs. JB Kleden, MM ketika menghadiri perayaan ekaristi pentahbisan 13 imam baru (pastor Katolik) dan perayaan ulang tahun ke-25 Seminari Tinggi St. Mikhael Kupang, bertempat di lapangan bola kaki Penfui Kupang, Kamis (29/09/2016).

Ke t u a t i m a u d i t k i n e r j a dar i Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI, Farida Nugrahini ketika menyerahkan dokumen hasil audit kinerja kepada Kabag TU Kanwi l Kemenag Provinsi NTT, H. Hasan Manuk, S.Pd, M.Pd pada acara pemaparan hasil audit kinerja oleh tim Itjen Kemenag RI di Aula Utama Kanwil Kemenag Provinsi NTT Senin (26/09/2016).

Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah bergambar bersama Wakil Gubernur NTT, Beny Litelnoni, Kakanwil Kemenag Prov. NTT, Kaban Kesbangpol Prov. NTT, Ketua FKUB Prov. NTT bersama anggota FKUB Prov. NTT seusai acara Tatap Muka bertempat di ruang rapat Wakil Gubernur NTT, Kamis (15/09/2016).

Edisi 9 Tahun V, Nomor 32 September 2016

15

Seputar Kanwil

Kupang - Tim Evaluator SAKIP Itjen Kementerian Agama pada Kamis (01/09/2016) siang akhirnya mengumumkan hasil evaluasi atas SAKIP Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, sebesar 56,68. Tim menilai bahwa Sistem Akuntabilitas Kanwil Kemenag Provinsi NTT tahun 2015 cukup baik, taat kebijakan, memiliki sistem yang dapat digunakan untuk meproduksi informasi kinerja sedangkan untuk pertanggungjawaban perlu banyak perbaikan tidak mendasar. Dengan demikian, SAKIP Tahun 2015 Kanwil Kemenag Provinsi NTT masuk kategori cukup (CC).

Dalam paparannya, Ketua Tim Evaluator, Yusuf mengungkapkan bahwa penilaian atas SAKIP

merupakan amanat Perpres 29 Tahun 2014 dan Permenpan-RB Nomor 12 Tahun 2015. Evaluasi ini, katanya mencakup Rencana Kinerja,Perjanjian Kinerja, Pengukuran Kinerja, Pengelolaan Data

Kinerja, Pelaporan Kinerja, Reviu dan Evaluasi Kinerja.

Lebih jauh Yusuf mengungkapkan bahwa penting untuk diperhatikan oleh seluruh jajaran instansi pemerintah mulai dari pejabat hingga staf. SAKIP, kata Yusuf, adalah semacam pedoman arah pelaksanaan kinerja pada sebuah instansi sebab di dalamnya akan termuat dengan eksplisit tujuan maupun sasaran kinerja instansi dimaksud yang dapat terbaca melalui sejumlah indikator yang terukur.

Di hadapan Kabag TU, Kepala Bidang/Pembimbing dan Kasubag di lingkup Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, tim memberikan sejumlah hal yang

perlu diberi perhatian serius terutama berkaitan dengan Renstra, Indikator Kinerja Utama dan Rencana Aksi. Ia berharap agar hal-hal tersebut dapat ditindaklanjuti sesegera mungkin sebelum pelaksanaan audit oleh tim dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi agar opini atas SAKIP Kementerian Agama dinilai baik.

Perlu diketahui, evaluasi itu dilakukan selama 4 hari dari tanggal 29 Agustus s/d 01 Sept. 2016 dengan

menggunakan metode telaah dokumen serta konfimasi langsung dengan sejumlah pejabat dan pengelola SAKIP di lingkup Kanwil Kemenag Provinsi NTT.*** ntt.kemenag.go.id/fidianto/bbp/yanto

Evaluasi SAKIP, Kanwil Dapat Nilai Cukup

Edisi 9 Tahun V, Nomor 32 September 2016

16

K u p a n g - P u r a Oebananta yang terletak di jalan Sabu, Kelurahan Fatubesi Kota Kupang, Kamis (08/09/2016), diresmikan melalui penandatanganan prasasti oleh Gubernur NTT, Frans Lebu Raya. Sebelum penandatanganan, Gubernur NTT dalam sambutannya mengungkapkan harapannya bahwa pura yang disucikan tersebut dapat menjadi tempat suci, di mana umat Hindu dapat melaksanakan ritual doa dengan baik. Dia berharap agar umat hindu NTT dan kupang khususnya dapat mendoakan NTT agar lebih cepat maju.

Selain itu, Frans juga mengharapkan agar tetap memelihara kerukunan dengan menghargai kemajemukan. Karena menurutnya, kemajemukan ibarat sebuah taman indah yang didalamnya tumbuh bunga dengan berbagai warna.

Pura Oebananta Diresmikan

"Mari kita jaga kerukunan dan tidak toleran kepada ISIS. Doakan agar daerah ini tetap rukun, damai dan cepat maju", kata Frans.

Hadir pada peresmian tersebut, Dirjen Bimas Hindu Kemenag RI, Prof.Dr. I Ketut Widnya, P.hD, Sekretaris Dirjen Bimas Katolik Kemenag RI, Drs. Agustinus Tungga Gempa, MM, Kakanwil Kemenag NTT, Drs. Sarman Marselinus, Tokoh lintas agama dan kepercayaan, Kapolda NTT dan undangan lainnya.*** ntt.kemenag.go.id/bbp/rf/yanto

Kupang - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur, Drs. Sarman Marselinus, meminta agar pengembangan pondok pesantren di Nusa Tenggara Timur agar diarahkan menjadi panti kerukunan. Contoh nyata dari Islam Nusantara yang inklusif, toleran dan menghargai keyakinan orang lain. Hal itu diungkapkannya saat memberikan sambutan pada pembukaan Workshop Pengembangan Pendidikan Agama dan Keagamaan di Daerah Tertinggal yang berlangsung Rabu (14/09/2016) di Neo Hotel Kupang.

Pengembangan pontren (pondok pesantren) di NTT adalah pengembangan kepribadian seorang mukhsin yang bukan sekedar muslim melainkan mampu melakukan pemberdayaan masyarakat daerah perbatasan yang mayoritas bukan muslim di bidang pengembangan sosial,

budaya dan perekonomian tanpa berambisi menjadikan masyarakat setempat menjadi kaum muslim. Idealnya, santri di wilayah perbatasan NTT hendaknya menjadi obor pembawa damai, ungkap Kakanwil.

Menurut Kakanwil, kehadiran para santri yang demikian tentu akan membawa dampak besar bagi pembangunan di wilayah ini. Dan lebih daripada itu, masyarakat mayoritas NTT yang non Islam akhirnya juga dapat merasakan manfaat dari kehadiran sebuah pondok pesantren di tengah mereka sebagai sebuah Ramatan Lil Alamin dalam arti yang dimiliki seluruh kata itu.

Perlu diketahui, kegiatan ini diselenggarakan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Agama dan Keagamaaan Balitbang Kemenag dan diikuti oleh 75 orang peserta yang merupakan

Kakanwil Minta Pontren NTT Menjadi Panti Kerukunan

Edisi 9 Tahun V, Nomor 32 September 2016

17

Kupang - Bertempat di Asrama Haji Transit Kupang, Selasa (13/09/2016), Keluarga Besar Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. NTT

bersama DWP Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. NTT, merayakan Idul Adha 1437H/2016M bersama sebagai momen mempererat silaturahmi antar ASN dan penghormatan bagi Kaum Muslim yang merayakan hari bahagianya ini.

Kegiatan yang diprakarsai oleh Bidang Haji & Bimas Islam serta Pembimbing Syariah Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. NTT ini, mendapat apresiasi dari Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. NTT serta seluruh ASN yang hadir karena dikemas dalam nuansa santai dan rileks, bertema alam (di ruang terbuka), agar tidak mendatangkan unsur formil kaku.

"Terima kasih kepada teman-teman yang telah menyiapkan seluruh rangkaian acara, mulai dari pemotongan hewan kurban, penyiapan tempat acara dan menu masakan yang disajikan," ungkap Kakanwil Kemenag Prov. NTT, Drs. Sarman Marselinus, dalam sambutannya.

"Saya juga mengapresiasi kehadiran teman-teman bukan beragama Islam yang hadir pada kesempatan ini, yang menunjukkan eratnya tali persaudaraan dalam kebersamaan kita. Semoga momen baik ini terus dimaknai agar kehidupan kita dapat berkembang semakin lebih baik," lanjut Kakanwil dalam sambutannya.

Perayaan Idul Adha 1437H/2016M di Lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. NTT ini diramu dalam santap siang bersama dan diselingi dengan karoke oleh ASN dan DWP Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. NTT. Tampak Kabag TU, H. Hasan Manuk bersama Kabid Haji dan Bimais, H. Syamyul Maarif sedang menyumbangkan suara emas mereka.***ntt.kemenag.go.id/prily/yen/yanto

pengasuh pondok pesantren se Nusa Tenggara Timur. Tampak hadir pada acara pembukaan kegiatan dimaksud Kapuslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan, Dr. H. Hamdar Arraiyah, M.Ag, Kabid Pendidikan Islam Kanwil Kemenag NTT beserta sejumlah pejabat di lingkup Bidang Pendidikan Islam.***ntt.kemenag.go.id/(fidianto/bbp/yanto

Kanwil NTT Gelar Perayaan Idul Adha 1437 H

Edisi 9 Tahun V, Nomor 32 September 2016

18

Kupang - Pengendali teknis tim Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI, Irianto, membeberkan langkah kunci untuk mengoptimalkan kinerja Kementerian Agama yang disebut Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin pada acara Entry Briefing, bertempat di Aula Utama Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, Kamis (15/09/2016).

Terdapat lima langkah, imbuh Irianto, yakni membenahi administrasi dan meningkatkan transparansi, memperbesar dampak program Kementerian bagi pemangku kepentingan, mengimplementasikan layanan prima, memperkuat kerjasama, dan meningkatkan kepekaan sosial.

Irianto menambahkan, sesuai PERMEN PAN-RB Nomor 52 Tahun 2016 tentang pedoman pembangunan ZI menuju WBK dan WBBK bagi instansi pemerintah yakni bahwa proses pembangunan difokuskan pada manajemen perubahan yang merupakan bagian dari pelaksanaan

Inilah Langkah Kunci Untuk Mengoptimalkan Kinerja KemenagRevo l u s i M e nta l y a n g b e r t u j u a n u n t u k m e r u b a h secara sistemik dan konsisten mekanisme kerja, pola pik ir, budaya kerja, dan individu pada unit kerja yang dibangun.

Te r k a i t h a l tersebut, sambung I r i a n t o , I r j e n Kemenag mengajak

satker untuk terus berupaya mengembalikan opini WTP dengan melakukan 4 hal sebagai berikut yaitu standar akuntansi akrual yang diterapkan di setiap satuan kerja, kecukupan laporan keuangan, mentaati peraturan perundang-undangan tentang standar kepatuhan di Kemenag, dan memperhatikan pengendalian keuangan.

Untuk itu, Irianto menandaskan, satker diharapkan melakukan aksi dukung reformasi birokrasi dengan melakukan internalisasi 5 Nilai Budaya Kerja, memperbaiki SOP, meningkatkan nilai SAKIP, meningkatkan kompetensi pegawai berbasis elektronik, melaksanakan e-government, melaksanakan audit perencanaan di setiap satker strategis, meningkatkan efektifitas penggunaan anggaran melalui money follow program, melaksanakan program pencegahan korupsi, menciptakan pelayanan public sebagai program quick wins, dan melakukan survey kepada pelanggan secara berkala.*** ntt.kemenag.go.id/jw/bbp/yanto

Kupang - Kehadiran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) justru membantu agar Indonesia tidak terjebak dalam dikotomi antara agama dan negara. Hal itu dikatakan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah ketika melakukan tatap muka dengan Pengurus FKUB Provinsi NTT, Forkopimda NTT dan Kanwil Kementerian Agama bertempat di ruang rapat Wakil Gubernur NTT, Kamis (15/09/2016).

Anggota DPR dari PKS itu mengatakan bahwa Pancasila merupakan pertemuan saripati antara agama dan negara. Di bawah Pancasila, katanya dibangun konstitusi yang menjamin hak warga negara. Karena itu hak warga negara tidak boleh dirampas atau ditindas. Menurutnya tantangan Indonesia saat ini adalah manajemen hari-hari bangsa Indonesia. “Mudah-mudahan tidak ada ujian

FKUB Bantu Indonesia Tidak Terjebak Dalam Dikotomi Agama dan Negaraterhadap fondasi negara,” kata Fahri.

Ketua FKUB NTT, Dr. Theresia Geme dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa saat ini NTT menjadi barometer kerukunan nasional. Meskipun demikian tidak dapat dihindari efek domino jika terjadi konflik di daerah lain. Kekuatan NTT saat ini, tambahnya adalah karena setiap persoalan dan konflik selalu diselesaikan melalui pendekatan budaya. Theresia menegaskan bahwa isu-isu agama pada akhirnya mempunyai sasaran untuk melenyapkan identitas kebangsaan NKRI. “Karena itu hindari prasangka buruk,” kata Theresia.

Hadir dalam pertemuan itu, Kakanwil Kemenag NTT, Drs. Sarman Marselinus, Pembimas Buddha, Aryadi Satyawira,SH dan Kasubag KUB dan Hukum, Bobby Octavianus, S.Sos, MM.*** ntt.kemenag.go.id/bbp/rf/yanto

Edisi 9 Tahun V, Nomor 32 September 2016

19

Kupang - Sehari setelah pembentukan Tim Pembenahan SAKIP, Kakanwil Kementerian Agama Provinsi NTT menginstruksikan tim untuk bekerja cepat. Ini dimaksudkan untuk melakukan pembenahan semestinya mengikuti kriteria Laporan Kinerja Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP) sebagaimana diamanatkan dalam PermenPAN-RB Nomor 12 Tahun 2015 sebagaimana disampaikan tim Itjen ketika melakukan evaluasi atas LAKIP Kanwil Kemenag NTT Tahun 2015.

Hal tersebut disampaikannya ketika memberikan

arahan pada apel kesadaran yang diikuti oleh seluruh jajaran Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, Senin (19/09/2016) pagi, di halaman Kanwil Kemenag Provinsi NTT.

Dalam amanatnya, Kakanwil menegaskan bahwa tim yang terdiri dari para Kabid/Pembimbing dan Kasubag itu diberikan waktu untuk menyelesaikan sejumlah catatan perbaikan atas SAKIP itu selama satu minggu kedepan dengan fokus utama pada bukti fisik dokumen SAKIP serta penyesuaian dokumen RK-AKL dengan Renstra dan Indikator Kinerja Utama.

Kakanwil berharap agar kehadiran dan kerja tim tersebut akan mengoptimalkan pembenahan dokumen pertanggungjawaban kinerja sesuai yang dipersyaratkan peraturan perundang-undangan. Juga diharapkan tersedianya dokumen SAKIP yang tepat sesuai aturan akan meminimalisir terjadinya penyimpangan yang berpotensi merugikan negara.

Mengakhiri arahannya, Kakanwil meminta budaya pengendalian ini juga senantiasa diikuti dengan perubahan sikap dan perilaku seluruh pegawai. Berbagai upaya perbaikan, lanjut kakanwil, tidak akan berhasil maksimal tanpa diikuti oleh perubahan sikap dan prilaku pegawai. Karena itu dibutuhkan komitmen yang kuat dari seluruh pegawai untuk melalakukan pengendalian mandiri.

Mari k i ta sama-sama sal ing membantu meningkatkan sinergi dan integritas untuk bekerja keras dan tepat, bekerja lebih cerdas dan ikhlas, pungkasnya menutup. ***ntt.kemenag.go.id /fidianto/jw/yanto

Bentuk Tim Pembenahan SAKIP, Kakanwil Instruksikan Kerja Cepat

Edisi 9 Tahun V, Nomor 32 September 2016

20

Kupang - Demikian disampaikan oleh Kepala Kanwil Kemenag Prov. NTT, Drs. Sarman Marselinus, pada acara diskusi bersama auditor Itjen Kemenag RI atas hasil kerja tim pembenahan SAKIP Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTT yang dipandu oleh Kepala Bidang Urusan Agama Katolik, Drs. JB Kleden, MM bertempat di Aula Utama Kanwil Kemenag Prov. NTT, Jumat (23/09/2016).

"Dokumentasi merupakan salah satu bukti fisik dari pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh instansi pemerintah. Apalagi di jaman reformasi birokrasi yang menekankan akuntabilitas dewasa ini, kita dituntut untuk mempertanggungjawabkan segala aktivitas kepemerintahan melalui mekanisme SAKIP," demikian kata Drs. Sarman Marselinus.

Hal ini disampaikan pada hari kelima dari keseluruhan proses pembenahan SAKIP yang dilakukan oleh tim khusus yang diketuai oleh Drs. JB Kleden, yang melibatkan unsur bidang teknis dan subbag TU sebagai tindak lanjut hasil audit tim Biro Ortala dan tim Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI atas SAKIP Kanwil Kemenag Prov. NTT.

Menurut Drs. JB Kleden, MM, SAKIP Kanwil Kementerian Agama Prov. NTT sudah disiapkan secara matang, walau demikian perlu ada perbaikan dan penambahan. Alasan utamanya adalah karena beberapa dokumen yang dibutuhkan oleh tim auditor pada waktu pemeriksaan, tidak dapat diberikan pada waktunya karena masih tercecer.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Hakim, salah seorang auditor Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI yang pada kesempatan ini sedang mengaudit kinerja tahun 2015 di Kanwil Kemenag Prov. NTT, yang ikut dalam proses diskusi pemantapan pembenahan SAKIP ini. Menurut Hakim, apa yang dilakukan oleh Kanwil Kemenag Prov. NTT ini sangat diapresiasi, perlu diteruskan dan dilakukan secara berkala.

Dokumentasi Itu Penting"Kami mengapresiasi kerja tim pembenahan SAKIP.

Apa yang sudah dibuat ini, dilanjutkan terus. Jika ada perubahan segera disampaikan kepada pihak yang berkepentingan”. Kata Hakim.

Lebih lanjut, auditor Itjen juga menganjurkan untuk dilakukan evaluasi secara rutin di tingkat Kanwil. "Setiap Kanwil diminta untuk membentuk tim internal guna mengevaluasi SAKIP secara internal di tingkat eselon II. Hal ini wajib dilakukan sepanjang periode Renstra, hingga berakhir. Untuk itu, setiap evaluasi internal yang dilakukan wajib didokumentasikan berupa surat undangan, notulen rapat, hasil evaluasi, rencana tindak lanjut, dan jika memungkinkan dengan foto-foto kegiatan," tambah Hakim.

*** ntt.kemenag.go.id /jose/yen/yanto

Kupang - Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, H. Hasan Manuk, S.Pd., M.Pd, mengungkapkan rasa senangnya terhadap hasil yang dicapai oleh Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT dalam kegiatan pemaparan hasil audit kinerja oleh tim Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI Tahun 2015, bertempat di Aula Utama Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, Senin (26/09/2016).

Namun, imbuh Kabag TU, selain senang dengan hasil yang luar biasa yang diperoleh Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, beliau juga merinding karena hal tersebut sekaligus menjadi tantangan untuk tahun-tahun berikutnya agar nilai yang dicapai minimal tetap sama bahkan meningkat.

Pada kesempatan tersebut, Kabag TU menyampaikan terima kasih kepada tim audit kinerja dari Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI yang telah berkenan melakukan pemeriksaan di lingkup Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT.

Edisi 9 Tahun V, Nomor 32 September 2016

21

Kupang - Ketua tim audit kinerja dari Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI, Farida Nugrahini, memberikan apresiasi kepada Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur atas hasil rekapitulasi sistem pengendalian internal (SPI) yang mengalami kemajuan signifikan dari 59 % tahun lalu dan kini menjadi 81,68 %. Hal tersebut mengemuka dalam kegiatan pemaparan hasil audit kinerja oleh tim Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI Tahun 2015, bertempat di Aula Utama Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT Senin (26/09/2016).

Dalam pemaparan, Nugrahini menjelaskan audit kinerja dilakukan melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan. Dikatakan, pengukuran capaian kinerja dilakukan dengan metode pengukuran

kinerja Balanced Scorecard yang terbagi dalam empat perspektif yakni perspektifstakeholders, perspektif internal proses, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, dan perspektif keuangan.

"Untuk total nilai SPI 81,68 %. Sedangkan untuk capaian kinerja Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur mendapat skor 79,69 % dengan kategori berhasil," ujar Ibu

Farida Nugrahini yang disambut aplaus oleh segenap ASN yang hadir pada kesempatan tersebut.

Lebih jauh, Farida Nugrahini soroti masih adanya temuan yang sama seperti temuan tahun lalu. Terkait hal ini, Farida mengaku sedih namun secara keseluruhan Farida mengaku apa yang dicapai oleh Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT sudah baik.

D i akh i r pemaparan, Far ida Nugrah in i menyampaikan terima kasih untuk kerjasama selama pemeriksaan yang berlangsung selama 14 hari. Beliau berharap temuan yang sama tidak lagi ditemukan di tahun-tahun mendatang sekaligus mewakili tim pemeriksa memohon maaf jika dalam proses pemeriksaan terdapat sikap dan kata-kata yang kurang berkenan.***ntt.kemenag.go.id /jw/jose/yanto

Ketua Tim Pemeriksa Apresiasi Kanwil Kemenag NTT

"Tentu semua ini dilakukan demi perbaikan ke arah positif di masa mendatang," ujar pria asal Lembata tersebut.

Untuk diketahui, total nilai Sistem Pengendalian Internal (SPI) Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT

memperoleh skor 81,68 %. Sedangkan untuk capaian kinerja Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur mendapat skor 79,69 % dengan kategori berhasil.

Di penghujung kegiatan pemaparan hasil audit oleh tim Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI, ketua tim audit kinerja dari Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI, Farida Nugrahini, memberikan dokumen hasil pemeriksaan kepada Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, H. Hasan Manuk, S.Pd.,M.Pd, dengan disaksikan oleh para Kepala Bidang/Pembimbing, para Kasubag, para Bendahara Pengeluaran dan Bendahara Pengeluaran Pembantu serta para penanggungjawab kegiatan pada masing-masing unit di lingkup Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT.*** ntt.kemenag.go.id /jw/jose/yanto

Kabag TU Senang Dengan Hasil Audit, Tapi…

Edisi 9 Tahun V, Nomor 32 September 2016

22

Maumere - Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Sekretariat Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia menggelar kegiatan Sosialisasi Regulasi Terkait Kerukunan Umat Beragama dan Pengembangan Wawasan Multikultural di Maumere, Provinsi Nusa Tenggara Timur bertempat di Hotel Sylvia Maumere, pada Senin (26/09/2016).

Kegiatan yang berlangsung dua hari ini (26 s.d 27 September 2016) dibuka oleh Kepala Kanwil Kemenag Prov. NTT, Drs. Sarman Marselinus. Dalam sambutannya, Kakanwil Kemenag Prov. NTT berharap agar sosialisasi ini akan semakin memperkuat kerukunan di NTT, khususnya di daratan Flores. "Saya berharap agar seusai kegiatan ini kerukunan yang ada di NTT dapat diperkuat," pungkas Kakanwil Sarman.

Pada kesempatan yang sama, Kakanwil Kemenag

PKUB Gelar Kegiatan di MaumereProv. NTT juga didaulat untuk menghadiri perayaan syukur Hari Ulang Tahun ke 75 Yang Mulia Uskup Maumere, Mgr. Gerulfus Cherubim Pareira, SVD bertempat di Rumah Keuskupan Maumere. Pertemuan dengan pimpinan Gereja Katolik Keuskupan Maumere ini merupakan moment perdana silahturahmi Kepala Kanwil Kemenag Prov. NTT dengan Uskup Maumere.

Sebelum kembali ke Kupang, Kakanwil Kemenag Prov. NTT mengadakan tatap muka bersama segenap ASN pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sikka, bertempat di Aula Kantor Kemenag Kab. Sikka pada Selasa (27/09/2016).

"Kita karyawan negara untuk melayani publik. Oleh karena itu, kita harus bebaskan diri dari idealisme pribadi dan fokus pada kepentingan bersama sesuai dengan visi dan misi Kementerian Agama," tandas

Sarman Marselinus.Lebih lanjut, alumnus

STFK Ledalero ini mengatakan b a h w a p a r a k a r y a w a n harus membangun dan meningkatkan sinergi masing-masing. Hal ini menurut Sarman merupakan tuntutan karena tugas setiap karyawan selalu bertambah banyak dan semakin berat.

*** ntt.kemenag.go.id/yesyurun/yongky/jw/yanto

Edisi 9 Tahun V, Nomor 32 September 2016

23

Kupang - Perempuan Lintas Agama (PELITA) berikrar mengakui kemajemukan bangsa Indonesia dengan terus mengedepankan toleransi sehingga kerukunan tetap terjaga di tengah masyarakat Indonesia. Hal itu dikatakan Ketua PELITA, Ny. Xaveria A. Ghunu ketika memberikan sekapur sirih dalam kegiatan Seminar Sehari bertemakan Perempuan dan Toleransi, Jumat (23/09/2016) di aula Kanwil Kemenag NTT.

Xaveria mengatakan bahwa PELITA memiliki misi utama yakni membangun dan menjaga kerukunan untuk kelangsungan pembangunan nasional. Karena itu dalam setiap program kegiatan, PELITA selalu mengedepankan pembelajaran dan pemahaman secara bersama mengenai nilai-nilai kerukunan di samping kegiatan-kegiatan yang bersifat penguatan kelembagaan.

Melalui kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan, PELITA diharapkan dapat menjadi teladan dalam mengembangkan sikap toleransi di tengah masyarakat yang majemuk. "Perempuan Lintas Agama harus menjadi perempuan bijaksana baikan pelita yang mampu menjadi contoh toleransi bagi lingkungan sekitar," kata Xaveria.

Kegiatan sehari tersebut diikuti oleh peserta sebanyak 40 orang terdiri dari berbagai unsur organisasi masing-masing agama di Kota Kupang dan sekitarnya dengan menampilkan narasumber selain Kakanwil Kemenag NTT, Drs. Sarman Marselinus dan H. Hasan Manuk, S.Pd,M.Pd juga Ketua FKUB NTT, Dr. Theresia Geme.***ntt.kemenag.go.id/bbp/prily/yanto

PELITA BerikrarAkui KemajemukanDengan Toleransi

Edisi 9 Tahun V, Nomor 32 September 2016

24

Lintas FLOBAMORA

Lewoleba - Nuraini Hs. Wahid, S.Pd, resmi memegang kendali Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kedang setelah dilantik dan diambil sumpahnya oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lembata, Dra. Dorthia Nahak, MH beberapa waktu lalu (27/09/2016) bertempat di Aula MAN Kedang. Ibu Nur (demikian sapaan hariannya), dilantik menjadi Kepala MAN Kedang berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor 6439/KW.20.1/2/KP.07.6/08/2016 Tanggal 19 Agustus 2016. Sebelum dilantik, Nuraini adalah Guru Madya bidang studi Fisika pada MTsN Kupang, Kantor Kementerian Agama Kota Kupang. Beliau menggantikan Kepala MAN Kedang yang lama, Ismail Z. Betawi, S.Pd yang kini bertugas sebagai Kepala MAN Insan Cendikia Sorong, Papua Barat.

Dalam sambutannya pada acara pelantikan dan serah terima jabatan Kepala MAN Kedang tersebut, Kakankemenag Kab. Lembata, Dra. Dorthia Nahak, MH menyampaikan ucapan terima kasih kepada pejabat lama, Ismail Z. Betawi, S.Pd, atas segala daya upaya yang telah membesarkan MAN Kedang sejak awal masa kepemimpinannya hingga saat ini, di mana sekarang

MAN Kedang telah mensejajarkan namanya dengan madrasah-madrasah ternama lainnya baik di tingkat NTT maupun tingkat nasional. Sementara itu, kepada Kepala MAN Kedang yang baru beliau berharap agar bisa melanjutkan hal-hal baik yang telah mentradisi di dalam lingkungan civitas MAN Kedang sambil terus berupaya untuk membuat terobosan-terobosan baru guna lebih meningkatkan mutu pendidikan di almamater tersebut.

Hadir dalam acara Pelantikan dan serah terima jabatan tersebut, Kasubbag Tata Usaha Kankemenag Kab. Lembata, Andreas Sakera, A.Md, para pejabat di lingkungan Kantor Kemenag Kab. Lembata, tokoh masyarakat dan tokoh agama serta civitas MAN Kedang.

***ntt.kemenag.go.id/djo/rf/robert

Kota Kupang - Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Kupang, Drs. Ambrosius Korbaffo, M.Si, melantik 3 (tiga) Kepala KUA Kecamatan di lingkungan Kemenag Kota Kupang, bertempat di halaman Kantor I Kemenag Kota Kupang, Rabu (28/09/2016), pukul 09.00 wita, yang dihadiri Pejabat Eselon IV dan seluruh ASN Kemenag Kota Kupang serta Ketua Dharma Wanita Persatuan Kemenag Kota Kupang, Ny. Fransina Jintan Korbaffo dan anggota.

Pejabat Kepala KUA yang dilantik masing-masing Aladin, S.Ag yang menjabat sebagai Kepala KUA Kecamatan Kelapa Lima, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala

Pelantikan Kepala KUA Kemenag Kota KupangKUA Kecamatan Alak Kemenag Kota Kupang, Mukhsin, S.Ag yang menjabat sebagai Kepala KUA Maulafa, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala KUA Kecamatan Kupang Timur Kemenag Kabupaten Kupang dan M. Ali, S.Ag, yang menjabat sebagai Kepala KUA Kecamatan Alak, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala KUA Kecamatan Fatuleu Kemenag Kabupaten Kupang.

Dalam sambutannya Kakanmenag Kota Kupang, Drs. Ambrosius Korbaffo, M.Si, menyampaikan pesan pada ketiga pejabat yang dilantik untuk bekerja dengan dilandasi 3 hal: Pertama, Jangan cari dan jadi masalah, serta pisahkan diri dari masalah. Kedua, Gunakan kekuatan pikir sebagai cara untuk menyelesaikan masalah. Ketiga, Loyalitas terhadap aturan dan pimpinan. "Karena biasanya kalau sudah jadi pejabat akan menjadi-jadi," imbuhnya.

Di akhir sambutan, Kakanmenag Kota Kupang mengucapkan terima kasih pada mantan pejabat Kepala KUA Kecamatan Kelapa Lima, Abdul Hamid KB, S.HI dan mantan pejabat Kepala KUA Kecamatan Maulafa, Syamsudin Abdullah, S.Ag, yang telah memasuki masa pensiun sejak 1 September 2016, yang ikut hadir dalam prosesi serah terima jabatan kepala KUA pada pejabat yang baru.***ntt.kemenag.go.id/aidachomsah/bbp/robert

Nuraini Jadi Nahkoda MAN Kedang

Edisi 9 Tahun V, Nomor 32 September 2016

25

Labuan Bajo - Menjadi kepala madrasah bukanlah tujuan melainkan sebuah amanah sehingga diharapkan bisa bekerja dengan ikhlas dan bertanggung jawab. Kepala madrasah harus bisa bersinergi, membangun team work dan komitmen bersama dalam mengelola seluruh proses pendidikan di madarasah

Hal tersebut menjadi harapan penting yang disampaikan oleh Kepala Bidang Pendidikan Islam Kanwil Kemenag NTT, Drs. H.Husen Anwar saat melantik Kepala

MTsN Nanggalili, Muhamad Wahidsin, S.Ag dan KTU MAN Labuan Bajo, Bachtiar, S.Pd.Ind, Kamis, (29/9/2016) pagi.

Menjadi kepala madrasah ujarnya tidak terlepas juga dari 5 Nilai Budaya Kerja (NBK) Kementerian Agama sehingga mampu berdampak positif dalam upaya mendorong mutu madrasah untuk bisa bersaing dengan lembaga pendidikan setara lainnya.

Pendidikan harus dikelola untuk mempersiapkan anak didik yang mampu menguasai ilmu dan tekhnologi di masa depan, membangun diri dan bangsanya seiring tantangan era globalisasi dimasa mendatang pinta Husen Anwar.

Ini sangat penting karena menurutnya serbuan informasi saat ini bukan tidak mungkin mampu menggoyahkan nilai dan budaya bangsa termasuk para peserta didik di madrasah sehingga harus diwaspadai oleh semua elemen dan pelaku pendidikan termasuk para kepala madrasah.

Mengutip Peraturan Menteria Agama (PMA) No.29 Tahun 2012 tentang Kepala Madrasah, putra Reo, Manggarai ini mengingatkan pejabat yang dilantik untuk minimal memiliki 5 kompetensi sebagai kepala madrasah yakni komptensi kepribadian, manajerial, wirausaha, supervisi maupun sosial.***ntt.kemenag.go.id/jm/bbp/robert

Kamad Harus Bangun Sinergitas dan Team Work

Mbay - Kabar gembira menghampiri 2 (dua) pejabat Eseleon IV lingkup Kantor Kementerian Agama Kab. Nagekeo yakni Kasubbag TU, Petrus Haro, S.Ag dan Kasi Pendidikan Katolik, Fidelis Seran, S.Ag, setelah mendapat kabar hasil Verifikasi Administrasi Dokumen pada pelamar seleksi terbuka jabatan Administrator Eselon III di lingkungan Kantor Kementerian Agama Prov. NTT tahun 2016.

Mereka berhasil melewati tahap seleksi administrasi Seleksi Terbuka Jabatan Administrator Eselon IIIa. Mendengar hal ini Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Nagekeo, Yosef Nganggo, S.Ag, memanggil kedua pejabat tersebut di ruang kerja Kakanmenag pada hari Rabu (28/9/2016) sembari memberi ucapan terima kasih kepada kedua pejabat Eselon IV tersebut yang telah melengkapi berkas dan mengikuti seleksi secara terbuka.

Kakanmenag juga memberikan peneguhan kepada dua pejabat tersebut untuk mengikuti tahap berikutnya yang membutuhkan ketenangan karena lebih menantang yakni menghadapi tim pengkaji, tim khusus panitia seleksi (Pansel) untuk

Dua Pejabat Kemenag Nagekeo Lolos Verifikas Berkasdiwawancarai.

“Ini adalah jaman baru pembenahan birokrasi kita di Kementerian Agama. Harus berani mengikuti arus perubahan jaman, sambil tetap bertahan pada nilai-nilai luhur yang ada dalam 5 Nilai Budaya Kerja. Maju terus, kami mendukung,” kata Yosef Nganggo.

Fidelis Seran menanggapi kabar baik ini mengatakan bahwa dirinya siap untuk maju dalam proses seleksi tahap berikutnya dan tentu ini memberi kesempatan untuk belajar lebih banyak lagi. Fidelis pun bangga mengikuti proses ini sebab disana ada pengalaman yang berharga.***ntt.kemenag.go.id/valln/bbp/robert

Edisi 9 Tahun V, Nomor 32 September 2016

26

Bajawa - Serah terima memori jabatan penuh makna dan kesan tersendiri bagi kedua pejabat yaitu Drs. Karolus Sara B. Lera, mantan Kepala Kantor Kemenag Kab. Ngada dan Drs. Julius David Kalumbang, Kepala Kantor Kemenag Kab. Ngada, berlangsung pada acara Temu Pisah di Aula KanKemenag Kab. Ngada, Senin (26/09/2016).

Tampak kebersahajaan kedua Kepala Kantor ini ketika saling berjabatan tangan setelah melakukan serah terima memori jabatan yang disaksikan oleh semua ASN Kemenag Kab. Ngada dan para tamu undangan yang hadir.

"Banyak kenangan-kenangan yang tidak bisa dilupakan selama bertugas sejak 01 Agustus 2011 di Kantor Kemenag Kab. Ngada. Semuanya telah diabadikan dalam memori ini untuk menjadi referensi dalam melaksanakan tugas ke depannya," demikian pesan Karolus S. B. Lera kepada KaKanKemenag Kab. Ngada yang baru.

Setelah menyerahkan memori ini, Kepala Kantor Kemenag Kab. Flotim, Drs. Karolus Sara B. Lera mendapatkan buah tangan yang diberikan oleh Kepala Kemenag Kab. Ngada, Kepala Kejaksaan Negeri Bajawa dan Kepala Pengadilan Agama Bajawa.

Drs. Karolus S.B. Lera akan bertugas di Kantor Kementerian Agama Kab. Flores Timur sebagai Kepala Kantor. Sedangkan Drs. Julius David Kalumbang, sebelumnya menjabat sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Sumba Barat Daya. ***ntt.kemenag.go.id/kuwaydin/prily/robert

Serah Terima Memori Jabatan

Maumere - Demikian ungkapan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sikka Drs. Petrus Fahik dalam pertemuan bersama para Aparatur Sipil Negara (ASN), bertempat di Aula Kantor Kemenag Kab. Sikka, pada Rabu (21/09/2016).

Kakankemenag Sikka mengatakan bahwa pertemuan ini dilaksanakan pada awal masa tugasnya, dalam rangka menyusun kesamaan visi, gerak, pendapat, agar dapat sejalan dan saling bekerjasama melaksanakan tugas dan pelayanan di Kementerian Agama. Oleh karena itu, Petrus Fahik mengajak ASN untuk memiliki mindset atau pola pikir yang baru, artinya bahwa pola pikir harus berubah supaya budaya kerja atau kebiasaan lama yang kurang baik dapat ditinggalkan.

Mengapa Mindset ini penting? Menurut mantan Kepala Kantor Kemenag Kab. Sumba Barat, karena mindset mendorong melakukan aksi setiap saat gunameningkatkan kualitas hidup. Bukan cuma yang berhubungan dengan kesejahteraan hidup, tapi juga bagaimana menjaga kesehatan, mempersubur cinta pada orang-orang di sekeliling.

"Jadilah orang yang terbuka. Terbuka pada kesempatan baru, jaga motivasi dan jangan ragu untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik dari apa

yang biasa Anda lakukan setiap hari. Action! Setiap Anda berada dalam kondisi sangat positif seperti ini, jangan sia-siakan setiap detiknya dengan tidak melakukan apa-apa. Mau belajar dan menjadikan diri Anda sebagai magnet positif, maka bukan saja pasti mengubah diri Anda menjadi lebih baik, namun juga orang-orang di sekitar Anda akan terdorong mengikuti Anda,” tegas putra Timor meyakinkan.***ntt.kemenag.go.id/yesyurun/bbp/robert

Mindset Harus Berubah

Edisi 9 Tahun V, Nomor 32 September 2016

27

Oelmasi - Bertempat di Aula Kemenag Kabupaten Kupang, 30 orang ASN menerima Satya Lencana Karya Satya X dan XX tahun yang diserahkan Kepala Kantor Kemenag Kab. Kupang Drs. Sem Saetban, MM pada Apel Kesadaran, hari Senin, (19/09/2016).

"Satya Lencana yang diterima oleh ASN merupakan penghargaan yang diberikan oleh pemerintah sebagai bukti pengabdian yang baik kepada bangsa dan Negara. Penghargaan ini juga diperoleh karena dukungan keluarga baik suami atau istri maupun anak-anak sehingga patutlah penerima Satya Lencana menjadi teladan dalam tugas dan pelayanan baik dalam keluarga maupun di masyarakat,” ungkap Sem Saetban.

Sem yang untuk pertama kali memimpin apel kesadaran pasca dimutasi dari jabatan sebelumnya sebagai Kepala Bidang Bimas Kristen Kanwil Kemenag Prov. NTT itu menghimbau kepada seluruh ASN agar dapat bekerja sama memaknai dan melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai amanah Allah dan

pengabdian kepada bangsa dan negara. Lebih lanjut pak Sem juga mengajak ASN Kemenag Kab. Kupang untuk menunjukkan jati diri lewat penerapan 5 Nilai Budaya Kerja dan selalu membangun komunikasi dan koordinasi yang baik antara sesama staf maupun dengan atasan.***ntt.kemenag.go.id/mdd/bbp/robert

30 ASN Kemenag Kupang Terima Satya Lencana

Kefamenanu - Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Timor Tengah Utara, Drs. Yosef Akoit, dalam Rapat Koordinasi bersama Kepala Sub Bagian Tata Usaha, para Kepala Seksi, Penyelenggara, Kepala KUA dan Koordinator Unit Teknis lainnya, bertempat di Ruangan Kepala Kantor Kemenag Kab. TTU, Selasa (20/09/2016).

Menurut Yosef Akoit, seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) harus menunjukan kinerja yang baik, yang harus dituangkan dalam catatan laporan kinerja. Hal ini bertujuan agar kinerja dari seorang ASN tidak diragukan, mengingat catatan kecil tersebut merupakan pembuktian atas kinerja yang dihasilkan dari seorang ASN.

" S e t i a p A S N h a r u s membuat catatan di buku laporan kinerja. ASN tidak cukup fingerprint (red. Absen sidik jari) saja, harus diikuti dengan kinerja dari waktu ke waktu. Jika tidak ada catatan, maka

ASN Tidak Cukup Memenuhi Fingerprint Sajakinerjanya diragukan", tegas Mantan Kepala Kantor Kemenag Kab. Belu dalam rapat tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, beliau juga turut mengapresisi kinerja seluruh ASN Kankemenag Kab. TTU atas partisipasinya dalam kurun waktu seminggu terkahir ini di antaranya menyukseskan Pameran Pembangunan dalam menyambut HUT Kota Kefamenanu yang ke-94 tahun, tanggal 22 September 2016.***ntt.kemenag.go.id/didi/yen/robert

Edisi 9 Tahun V, Nomor 32 September 2016

28

Ende - "Suasana hidup yang tolerans dan rukun antar umat beragama di Kabupaten Ende, langgeng karena berakar pada budaya. Demikian inti sambutan Plh. Kepala Kemenag Ende, Drs. Fransiskus Naga, pada moment silaturahmi Kerukunan Umat Beragama Wilayah Korem 1602, di Aula Lantai 2 RM Cita Rasa, minggu malam (04/09/2016).

Acara yang diprakarsai oleh Dandim 1602 Ende ini, menghadrikan Bupati, Wakil Bupati, Forkompimda, Pimpinan Agama dan organisasi Keagamaan serta Tokoh masyarakat Kabupaten Ende.

Dalam sambutanya mewakili Institusi Kemenag Ende, Frans Naga, membagikan pengalaman nyata betapa lekatnya suasana hidup yang toleran dan rukun di tengah masyarakat di Wilayah Utara Kabupaten Ende,

Toleransi Dan Kerukunan Berakar Pada Budayadi mana ketika penyelenggaraan Ibadah Haji di Desa Watu Bara - Kecamatan Maukaro, yang mayoritas penduduknya beragama Islam, Pastor Paroki (Imam Katolik) diminta untuk mempersembahkan perayaan Misa Kudus dengan intensi khusus mohon kesuksesan Ziarah Iman bagi calon Jamaah Haji di Tanah Suci. Hal ini sungguh terjadi karena Toleransi dan

Kerukunan di wilayah ini dimateraikan oleh hubungan darah dan menjadi tradisi sebagai warisan leluhur yang tidak akan bisa tergoyahkan oleh siapa pun.

"Saya tidak mendeskripsikan teori/rumusan tentang toleransi dan kerukunan pada moment berahmat ini. Bagi saya teori para ahli itu tidak menolong. Saya mengisahkan kondisi riil di atas sebagai suasana hidup yang toleran dan rukun yang dihidupi masyarakat beragama di daerah saya, di wilayah pantai Utara. Ini sebuah fakta betapa toleransi dan kerukunan di daerah ini, sungguh erat dan terus langgeng tak tergoyahkan karena diikat oleh simpul budaya warisan leluhur." Pungkas Kasi Pendidikan Katolik Kantor Kemenag Kab. Ende ini singkat.

***ntt.kemenag.go.id/nipa/rf/robert

MAN Ende - Setelah mengikuti perlombaan defile dalam memperingati hari ulang tahun Republik Indonesia di lapangan Pancasila Ende, MAN Ende terpilih sebagai juara III.

32 siswa dan siswi MAN Ende yang tergabung dalam anggota pasukan defile bergerak dari ujung Jalan Soekarno melewati rombongan Bupati dan Wakil Bupati untuk selanjutnya dinilai oleh dewan juri.

Dalam pertunjukkan baris berbaris, defile MAN Ende mendapat sambutan tepuk tangan meriah dari penonton yang tetap antusias di tengah terik matahari.

Bachrudin, yang menjadi pemimpin pasukan mengaku bangga bisa meraih juara III menyisihkan beberapa sekolah lainnya di kota Ende. "Alhamdulillah kami meraih juara III, bangga karena hampir seluruh sekolah ikut," ujar Ketua OSIS MAN Ende. Didampingi Abdul Gani, Bachrudin menerima piala di Kantor Bupati Ende, Senin (19/09/2016). ***ntt.kemenag.go.id/syaifulliga/jw/robert

MAN Ende Juara III Perlombaan Defile

Edisi 9 Tahun V, Nomor 32 September 2016

29

Labuan Bajo - Kegiatan Pasraman Kilat yang dilaksanakan Bimas Hindu Manggarai Barat melalui Unit Penyuluhnya bekerja sama dengan PHDI Mabar dan Pengurus Pasraman Widya Saraswati selama 2 hari, 17-18 September 2016 selain meningkatkan Sradha dan Bahkti peserta juga mendorong pola hidup sehat melalui gerakan Yoga Asanas.

Hal tersebut ditegaskan oleh Ketua Panitia Kegiatan, I Gede Sudiyadnya dalam laporan saat pembukaan kegiatan yang berlangsung di Aula Pasraman Widya Saraswati, Pura Agung Giri Segara, Sabtu(17/09/2016).

Selain itu tambah pengelola Bintang Flores Hotel ini, Pasraman Kilat ini juga bertujuan membentuk anak didik yang suputra, memperkenalkan dan mengaplikasikan Dharma Gita sekaligus memupuk rasa toleransi, kerja sama, karma marga/yoga (ngayah) serta saling asah, asih, asuh sesuai ajaran Tat Twam Asi. "Para peserta diharapkan juga mempunyai keterampilan membuat sarana persembahyangan sesuai tuntutan kurikulum dan kebutuhan sehari-hari," pungkas Gede Sudiyadnya.

Yoga Asanas sendiri dalam Agama Hindu menurut Penyuluh Hindu, I Made Sujati, S.Ag yang di konfirmasi usai kegiatan adalah Yoga yang sengaja dilakukan untuk mendapatkan kebugaran dan olah tubuh untuk mendapatkan sikap badan yang sempurna. Yoga ini menampilkan berbagai gerakan badan atau sikap badan pada saat melakukan gerakan yoga.

***ntt.kemenag.go.id/jm/jw/robert

Pasraman Kilat Dorong Pola Hidup Sehat Melalui Yoga Asanas

Waibakul - Dalam rangka penguatan, motivasi kepada seluruh aparatur Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumba Tengah, Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTT, H. Hasan Manuk, S.Pd.,M.Pd bersama Kasubbag Perencanaan dan Keuangan, Reginaldus S. Serang melakukan kunjungan kerja dan berdialog secara langsung bertempat di Aula Kantor Kemenag Kab. Sumba Tengah, Kamis (29/09/2016).

Hadir pada acara tatap muka tersebut, Kakanmenag Kab. Sumba Tengah, Bulla Nggallu, S.Pd.,M.Si, Kasubbag TU, Yosef Rangga Kapodo, SS, para Kepala Seksi/Penyelenggara, Kepala KUA Kec. Katikutana, Kepala SMTK Waibakul, para JFT, JFU, dan PTT lingkup Kantor Kemenag Kab. Sumba Tengah.

Acara tersebut diawali dengan penyampaian sekapur sirih oleh Kakanmenag Kab. Sumba Tengah, Bulla Nggallu, S.Pd.,M.Si. Bulla Nggallu menyampaikan beberapa usulan kepada Kabag TU antara lain: pertama, mohon menempatkan pengawas pendidikan agama baik itu Kristen, Katolik dan Islam di Sumba Tengah dari Kabupaten lain karena di Sumba Tengah belum ada

Permohonan Kemenag Sumba Tengah Kepada Kepala Bagian Tata Usahapengawas; kedua, berharap agar ada alokasi anggaran bantuan pembangunan gedung ibadah dan peralatan ibadah dalam DIPA kabupaten; ketiga, mohon anggaran untuk sewa rumah dinas Kepala dan KTU karena sampai saat ini belum ada rumah dinas; keempat, agar Kab. Sumba Tengah mendapatkan kesempatan untuk diaudit oleh instansi berwenang supaya dapat diketahui apa yang menjadi kekurangan untuk segera diperbaiki.

Selanjutnya Kabag TU, H. Hasan Manuk menyam-paikan beberapa arahannya tentang pembinaan kepada pegawai Kemenag agar meningkatkan kinerjanya sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.***(FRS/Yen)

Edisi 9 Tahun V, Nomor 32 September 2016

30

Sahabat BERNAS

30

Sejenak Bersama Bapak Kristo MahalKepala Kankemenag Kab. Manggarai Timur

“Well…. Ini aku, utuslah aku”

Senin, 5 September 2016, bertempat di Aula Utama Kanwil Kemenag Provinsi NTT, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi

NTT, Drs. Sarman Marselinus secara resmi melantik 13 orang pejabat eselon III di lingkungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT. Salah satu di antara ke -13 Pejabat yang dilantik tersebut adalah Drs. Kristoforus Mahal (yang akrab disapa pak Kristo).

Pak Kristo dilantik menjadi Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Manggarai Timur, sebuah satker baru yang membutuhkan pemimpin yang tepat, cerdas dan berpengalaman. Berbekal pengalaman terdahulunya menangani satkter baru, yakni Kab. Mabar, dengan menelorkan segudang prestasi, pak Kristo berujar mantap. “Well…. Ini aku, utuslah aku.”

Ketika dimintai komentarnya perihal kepercayaan untuk menata Satker baru, bapak dari 3 orang anak ini mengatakan bahwa walau awalnya agak berat namun demi kepentingan organisasi dan kepecayaan yang diberikan maka tugas dan kepercayaan ini akan dilaksanakan dengan ikhlas dan senang hati. “Ya, jujur saja awalnya saya agak berat menerima karena harus kembali menata satker baru lagi mulai dari nol. Pengalaman menata satker baru di Manggarai Barat, terasa lelah juga dan dengan berbagai keterbatasan sarana dan prasarana. Apalagi 4 tahun lagi saya sudah purna tugas alias pensiun. Ada kecenderungan manusiawi untuk berpikir dan merasa bahwa waktu yang tersisa itu sebaiknya tidak lagi diisi dengan tugas-tugas berat yang menuntut banyak pengorbanan.”

“Tetapi karena ini untuk kepentingan organisasi yang juga telah begitu banyak memberi, maka harus diterima dengan ikhlas dan senang hati. Dalam pertimbangan dan kajian yang melahirkan kebijakan atau keputusan yang ‘menyiksa’ itu pasti juga ada afirmasi dan apresiasi pimpinan terhadap apa yang telah dibuat untuk organisasi biar kecil sekalipun. Karena itu, well... ini aku, utuslah aku!"

Suami dari Dra. Maria Aben ini, juga menguraikan tentang gaya kepemimpinan yang akan diterapkan pada Satker baru. Menurutnya Gaya kepemimpinannya tidak akan banyak berubah. “Gaya kepemimpinan tentu terutama ditentukan oleh karakter kepribadian dari pemimpin itu sendiri, yang tentu juga disesuaikan dengan tuntutan situasi dan kondisi lingkungan internal dan eksternal organisasi yang dipimpin. Karena itu saya pikir gaya kepemimpin tidak akan banyak berubah,” urainya.

Masih menurutnya, memimpin satker baru dan lama, terletak pada peluang mendesain atau menciptakan budaya organisasi. “Pada satker baru relatif lebih mudah mendesain budaya organisasi karena kita merintis mulai dari awal. Tinggal dibutuhkan komitmen yang kuat. Tetapi kalau satker lama, budaya organisasinya relatif sudah terbentuk, karena itu sulit diubah. Kalau budaya organisasinya sudah baik, maka ok, tinggal di-maintenance, tetapi kalau sebaliknya belum baik, maka ini yang sulit diubah,” lanjutnya.

Mantan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Manggarai Barat ini merupakan sosok seorang pemimpin yang berprestasi. Ini terbukti di kala beliau memimpin Kementerian Agama Kabupaten Manggarai Barat, yang kala

itu juga sebagai satker baru namun berhasil meraih segudang prestasi di antaranya penghargaan pengelolaan keuangan terbaik tahun 2014, dan selalu berada pada peringkat 5 besar dalam penghargaan kontributor berita terbaik 2013 s/d 2015.

Terkait keberhasilan dan prestasi tersebut, pak Kristo kembali mengeaskan bahwa, gaya kepemimpinannya tidak banyak berubah. Apa yang sudah dibuat di Mabar, itulah yang akan diterapkan di Matim dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada. “Tentang prestasi yang disebutkan tadi, saya

Edisi 9 Tahun V, Nomor 32 September 2016

31

BIODATA

Nama : Drs. Kristoforus MahalNIP : 19620608 199203 1 001Tempat, tanggal lahir : Ruteng, 08 Juni 1962Pangkat/Golongan : Pembina Tk. I, IV/bJabatan : Kepala KantorUnit Kerja : Kantor Kementerian Agama Kabupaten Manggarai TimurPendidikan Terakhir : Strata Satu (S1)Pengalaman Jabatan : 1. Guru Agama Katolik pada SMA, Kab. Manggarai: 1992 s/d 1994 2. Kaur TU Kepegawaian: 1994 s/d 2000 3. Kepala Subbagian Tata Usaha: 2000 s/d 2003 4. Kasi Supervisi Bidang Pendakat Kanwil Depag NTT: 2003 s/d 2006 5. Kasi Pendakat Mabar: 2006 s/d 2007 (merangkap PYMT Kakan) 6. Kakan Kemenag Mabar: 2007 s/d 2016 7. Kakan Kemenag Matim: 2016 s/d sekarang

Alamat Kantor : Jl Manggis RT 14/RW 04, Kelurahan Kota Ndora, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur

Alamat Rumah : Jln. Frans Nala, Cowang Dereng, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai BaratHP : 081339462410Email : [email protected]

DATA KELUARGANama Istri : Dra. Aben K.S.S. MariaPekerjaan : PNS-GuruNama Anak : 1. Leontius B.C. Mahal 2. Rosa L.B. Mahal 3. Regina V.D. Mahal

31

no comment lah. Itu urusan pimpinan dan tanyakan pada masyarakat, teman-teman saya di kantor atau juga pada ‘rumput yg bergoyang’, hehehe..., “ ujarnya santai.

Mantan Kepala Seksi Supervisi Bidang Pendidikan Katolik Departemen Agama Kanwil Prov NTT (sekarang Kementerian Agama, red) mengatakan bahwa ada beberapa hal prinsip yang akan diterapkannya pada Kemenag Matim, di antaranya adalah membangun komitmen bersama untuk menjadikan Kantor Kemenag Manggarai Timur sebagai organisasi pembelajaran. Supaya semua ASN dapat terus bertumbuh dan berkembang seiring dengan dinamika perubahan dan perkembangan masyarakat dan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang begitu pesat.

Juga membangun team-work dengan sedapat mungkin berusaha menerapkan prinsip-prinsip demokrasi sehingga ada rasa memiliki organisasi dan terutama tanggung jawab. Semuanya itu digerakkan oleh lima nilai budaya kerja. Karena itu lima nilai budaya kerja perlu terus diinternalisasi dan diimplementasikan, mulai pertama dan terutama dari pimpinan. Dengan demikian diharapkan dapat terwujud budaya organisasi dan sistem yang kondusif dan sungguh mendukung terlaksananya tugas pokok dan fungsi demi terwujudnya visi dan misi. Kendala awal tentunya kekurangan sumber daya manusia, apalagi masih ada moratorium rekrutmen pegawai.

Semoga satu dua tahun ke depan ada pengangkatan PNS khususnya untuk satker-satker baru.

Meski dengan beban tugas yang cukup berat dan tinggal berjauhan dengan keluarga (keluarga Pak Kristo berdomisili di Kab. Manggarai Barat, red), bapak kelahiran Ruteng 54 tahun yang lalu ini sangat bersyukur memiliki keluarga

yang sangat mendukung perjalanan karirnya. “Keluarga sangat mendukung pelaksanaan tugas selama ini. Saya bersyukur karena mempunyai istri yang mudah bergaul dan punya rasa humor yang tinggi, sehingga berperan signifikan dalam menjalin hubungan yang baik dengan pimpinan dan para pejabat di daerah dan tokoh-tokoh masyarakat,” katanya.

Di akhir perbincangan, Pak Kristo mengucapkan terimakasih kepada semua pihak dan mohon dukungan untuk tugas yang baru. “Terakhir ijinkan saya menghaturkan terimakasih kepada bapak Kakanwil atas kepercayaan, bimbingan dan dukungan yang telah diberikan selama ini. Terima kasih juga kepada Kabag, para Kabid, Pembimas, para Kasubag atas koordinasi dan kerjasama yang baik selama ini. Terima kasih khusus untuk semua

pejabat dan ASN di Kankemenag Mabar, proud of you all. Sekaligus mohon dukungan dan doa untuk tugas yang baru,” tandasnya. ***(yeni)

Edisi 9 Tahun V, Nomor 32 September 2016

32

Bianglala

Tahun 2016 ini, adalah tahun perubahan. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur telah berhasil

melaksanakan lelang jabatan atau promosi terbuka (open promotion) atau bahkan disebut juga job tender. Jabatan yang dilelang adalah Jabatan Pengawas Eselon IV dan Administrator Eselon III. Ini adalah bentuk perubahan yang luar biasa, karena tidak seperti ini pada tahun sebelumnya.

Perubahan paradigma memposisikan ASN dari sistem baperjakat kepada sistem merit ini, mendapat penegasan hukum dari UU No 5 Tahun 2014, khususnya pada pasal 68 ayat 1 dan 2. Pada ayat 1 disebutkan, PNS diangkat dalam pangkat dan jabatan tertentu pada instansi pemerintah. Selanjutnya ayat 2: Pengangkatan PNS dalam jabatan tertentu, sebagaimana dimaksud pada ayat 1, ditentukan berdasarkan perbandingan obyektif antara kompetensi, kualifikasi dan persyaratan yang dibutuhkan oleh jabatan dengan kompetensi, kualifikasi dan persyaratan yang dimiliki oleh pegawai.

Paradigma baru ini dikenal dengan nama sistem merit dan ditegaskan juga dalam pasal 51 UU ASN No. 5 Tahun 2014, bahwa “Management ASN diselenggarakan dengan sistem merit dengan berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi dan kinerja secara adil dan wajar tanpa membeda-bedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal-usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur dan kondisi kecacatan.”

Sesungguhnya, istilah lelang jabatan atau sering disebut job tender bukanlah hal baru dalam perspektif New Public Management (NPM) khususnya dalam ilmu administrasi publik. Perihal lelang jabatan atau promosi jabatan sudah lama dikenal di negara-negara barat dengan istilah yang berbeda tetapi dengan tujuan yang sama.

Di Indonesia, promosi jabatan dilakukan melalui sistem baperjakat secara tertutup. Tetapi akhir-akhir ini, istilah lelang jabatan menjadi popular dan menarik perhatian publik. Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT telah melaksanakannya. Hal ini sejalan dengan Program Grand Design Reformasi Birokrasi dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi melalui 9 Program Percepatan Reformasi Birokrasi. Dari 9 program itu, salah satunya

adalah program sistem promosi PNS secara terbuka.Tujuan dari sistem merit ini adalah memilih

aparatur yang memiliki kapasitas, kompetensi dan integritas yang memadai untuk mengisi posisi jabatan tertentu sehingga dapat menjalankan tugas dengan lebih efektif dan efisien. Karena itu lelang jabatan dilaksanakan secara transparan dengan menggunakan indikator tertentu dan dilakukan oleh pihak yang netral serta memiliki kompetensi dalam melakukan seleksi.

Melalui promosi jabatan secara terbuka dengan seluruh mekanisme yang dipersyaratkan, dapat menghilangkan budaya birokrasi yang selama ini ada dalam pikiran banyak orang dan mengindikasikan keterkaitan emosional dan ekonomis tertentu dalam mendudukkan seseorang pada jabatan tertentu. Kadangkala muncul dalam pikiran bahwa keterkaitan emosional selalu ada hubungan dengan kedekatan kekerabatan.Sedangkan keterkaitan ekonomis tertentu berkaitan dengan mendudukkan seseorang pada posisi tertentu untuk kepentingan ekonomis tertentu. Bahkan juga muncul pikiran adanya intervensi pihak-pihak yang menempatkan orangnya dalam posisi tertentu.

Melalui promosi jabatan secara terbuka dapat menghilangkan semua pikiran negatif yang selama ini ada dalam pikiran. Sebab melalui seleksi terbuka, kualitas obyektif lebih dikedepankan, kompetensi lebih diutamakan daripada urat tangan. Dalam seleksi terbuka, persaingan kualitas dipertaruhkan, karena tiada kualitas yang handal tanpa persaingan. Dalam persaingan semua orang yang berkualitas, akan mendapatkan seseorang yang lebih berkualitas, atau dalam persaingan semua orang baik, akan mendapatkan yang terbaik. Artinya, hasil dari proses ini akan melahirkan pejabat baru, yang diproses dengan cara baru. Para pejabat pasca proses open promotion, baik di Kanwil maupun di kabupaten/kota merupakan buah perdana dari perubahan memposisikan PNS pada jabatan sesuai kompetensi yang dimilikinya. Semua yang dilantik adalah yang terpilih dari banyak pelamar, dan karena itu, keterpilihan itu akan menyata kualitas dan kompetensinya dalam pembuktian kinerja di lapangan nanti.

***Siprianus Muda HondoKasi Penyuluhan Bidang Urusan Agama Katolik

“Job Tender”Memilih Yang Terbaik dari Yang Baik

Drs. Sarman MarselinusKakanwil

Kepada Segenap Umat Islam di Provinsi Nusa Tenggara Timur

KELUARGA BESARKANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA

PROVINSI NUSA TENGGARA TIMURBERSAMA

DHARMA WANITA PERSATUAN UNIT KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Mengucapkan

ASN

pada Bidang Pendidikan Katolik, Kantor Wilayah Kem

enterian Agama Provinsi N

TT, Tahun 2016.

ISSN 2252-360X