65

TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

  • Upload
    lamanh

  • View
    235

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai
Page 2: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai
Page 3: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

TIM PENYUSUN

Pengarah

Helmiati

Penyusun

Nurharyadi Ichsan Nur Ahadi Angga Conni Saputra Fedian Putranto Cipto Santoso

PUSAT DATA DAN INFORMASI Badan Penelitian dan Pembangunan, Pendidikan dan Pelatihan, dan Informasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

2016

Page 4: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

i

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur

KATA PENGANTAR

Pembangunan kawasan perdesaan dengan desa-desa yang menjadi

wilayah pengembangannya bertujuan untuk pemenuhan standar pelayanan

minimum desa sesuai dengan kondisi geografisnya, penanggulangan

kemiskinan dan pengembangan usaha ekonomi masyarakat desa,

pembangunan sumber daya manusia, peningkatan keberdayaan, dan

pembentukan modal sosial budaya masyarakat desa, pengelolaan sumber

daya alam dan lingkungan hidup berkelanjutan, serta penataan ruang kawasan

perdesaan, dan pengembangan ekonomi kawasan perdesaan untuk

mendorong keterkaitan desa-kota. Untuk itu pada tahun 2015 telah

ditetapkan sebanyak 108 kawasan perdesaan yang tersebar di 72 kabupaten

dengan diantaranya Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari.

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari meliputi 5 desa

terletak di Kecamatan Teluk Pandan (Desa Teluk Pandan dan Kandolo) dan

Sangatta Selatan (Desa Sangatta Selatan, Sangkima, dan Teluk Singkama),

Kabupaten Kutai Timur. Buku ini berisi tentang profil, kebijakan daerah dalam

arahan pembangunan dan pengembangan yang beririsan dengan Kawasan

Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari. Dalam penyajian informasi kawasan

perdesaan ini, pendekatannya melalui data-data per kecamatan dan desa

sesuai dengan yang tersedia di lintas sektor.

Kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu

dalam penyediaan data dan informasi maupun dalam proses penulisan buku

ini. Harapan kami semoga sajian informasi Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan

Agribis Lestari, Kabupaten Kutai Timur dapat bermanfaat dalam menunjang

perencanaan dan pengambilan kebijakan pengembangan kawasan perdesaan.

Jakarta, Desember 2016 Kepala Pusat

Data dan Informasi

Helmiati

Page 5: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

ii

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur

Page 6: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

iii

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur

DAFTAR ISI

Hal.

Kata Pengantar...................................................................................... i

Daftar Isi ............................................................................................... iii

Daftar Tabel .......................................................................................... v

Daftar Gambar ...................................................................................... vi

Daftar Lampiran .................................................................................... vi

I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1. Latar Belakang .................................................................. 1

1.2. Tujuan ............................................................................. 2

1.3. Ruang Lingkup Pembahasan ............................................ 2

1.4. Metode Penulisan ............................................................ 3

II. PROFIL KABUPATEN MALANG …………………………………………………. 9

2.1. Letak Geografis, Wilayah administrasi, dan Aksesibilitas. 9

2.2. Iklim dan Hidrologi ………………………………………………………. 9

2.3. Penggunaan Lahan ………………………………………………………. 10

2.4. Kependudukan …………………………………………………………….. 11

2.5. Pendidikan …………………………………………………………………… 11

2.6. Kesehatan …………………………………………………………………… 12

2.7. Agama …………………………………………………………………………. 12

2.8. Transportasi dan Komunikasi ……………………………………….. 13

2.9. Perekonomian ……………………………………………………………… 13

2.10. Pertanian ……………………………………………………………………… 17

2.11. Indeks Pembangunan Desa ………………………………………….. 24

III. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KABUPATEN KUTAI TIMUR ………… 27

3.1. Kebijakan Penataan ruang dalam RTRW Kabupaten Kutai

Timur …………………………………………………………………………….

27

3.2. Kebijakan Pembangunan ………………………………………………. 30

3.3. Pengembangan Kawasan Strategis di Kabupaten Kutai

Timur …………………………………………………………………………….

31

3.4. Potensi Pengembangan Wilayah …………………………………. 35

IV. KAWASAN PERDESAAN PINGGIR HUTAN AGRIBIS LESTARI …….. 43

4.1. Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari ........... 43

4.2. Kependudukan …………………………………………………………….. 43

4.3. Pendidikan dan Kesehatan …………………………………………… 45

Page 7: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

iv

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur

4.4. Keagamaan ………………………………………………………………….. 45

4.5. Pertanian ……………………………………………………………………… 45

4.6. Peternakan …………………………………………………………………… 47

4.7. Indeks Pembangunan Desa ………………………………………….. 48

4.8. Arahan Pengembangan ……………………………………………….. 50

V. PENUTUP …………………………………………………………………………………. 51

LAMPIRAN ……………………………………………………………………………….. 53

Page 8: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

v

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur

DAFTAR TABEL

Hal. Tabel 1.1 Struktur Data Aktivitas …………………………………………………. 4

Tabel 1.2 Struktur Tabel LQ …………………………………………………………. 4 Tabel 2.1 Jenis Penggunaan Tanah di Kabupaten Kutai Timur

Tahun 2014 …………………………………………………………………..

10 Tabel 2.2 Banyak Sekolah dan Murid Menurut Jenis Sekolah di

Kabupaten Kutai Timur ……………………………………………......

11 Tabel 2.3 Jenis dan Jumlah Fasilitas di Kabupaten Kutai Timur …….. 12

Tabel 2.4 Nilai PDRB Kabupaten Kutai Timur Tahun 2010 dan 2013 berdasarkan Harga Berlaku dan Harga Konstan tahun 2000 ……………………………………………………………………………..

15 Tabel 2.5 Kontribusi (%) dan Pertumbuhan (%) Nilai PDRB

Kabupaten Kutai Timur Tahun 2010 dan 2013 Menurut Lapangan Usaha ……………………………………………………………

16

Tabel 2.6 Lembaga Ekonomi Bank dan Koperasi di Kabupaten Kutai Timur ……………………………………………………………………………

17

Tabel 2.7 Keragaan Pengusahaan Tanaman Pangan di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2014 dan Perhitungan Location Quotient …………………………………………………………

17

Tabel 2.8 Jumlah Produksi 8 Tanaman Buah-Buahan di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 ................................

19

Tabel 2.9 Luas Panen 12 Jenis Tanaman Hortikultura Semusim di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 .................................

20

Tabel 2.10 Keragaan Pengusahaan Tanaman Perkebunan Rakyat di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2014 dan

Perhitungan Location Quotient ……………………………………

21 Tabel 2.11 Populasi Ternak dan Kontribusinya di Kabupaten Kutai

Timur Tahun 2014 ………………………………………………………..

23 Tabel 4.1 Luas Panen Tanaman Pangan dan Luas Tanaman

Perkebunan di Kecamatan Teluk Pandan dan Sangatta Selatan Berikut Kontribusinya Terhadap Kabupaten Kutai

Timur tahun 2014 ....................................................

46 Tabel 4.2 Jenis Ternak di Kecamatan Teluk Pandan dan Sangatta

Selatan Berikut Kontribusinya Terhadap Kabupaten Kutai Timur tahun 2014 ...................................................

47 Tabel 4.3 Desa-Desa dan Status IPD di Kecamatan Teluk Pandan

dan Sangatta Selatan …………………………………………………….

48

Page 9: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

vi

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur

DAFTAR GAMBAR Hal. Gambar 2.1 Luas Panen (Ha) Padi Sawah dan Padi ladang per

Kecamatan di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2014 ……

18 Gambar 2.2 Luas Tanam (Ha) Karet dan Kelapa Sawit per

Kecamatan di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2014 ……

22 Gambar 2.3 Dimensi IPD ……………………………………………………………… 24 Gambar 2.4 IPD 2014 Kabupaten Kutai Timur ……………………………… 25 Gambar 4.1 Penghasilan Utama Sebagian Besar Penduduk Desa

pada Sektor Pertanian di Desa Wilayah Pengembangan Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur …………………

44 Gambar 4.2 Status Perkembangan Desa (IPD 2014) di Desa

Wilayah Pengembangan Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari, di Kabupaten Kutai Timur ……….

49

DAFTAR LAMPIRAN Hal. Lampiran 1

Luas Panen (Ha) Padi Sawah dan Padi Ladang per Kecamatan di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2014 ……

54

Lampiran 2

Luas Tanam (Ha) Karet dan Kelapa Sawit per Kecamatan di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2014 ……

55

Page 10: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

1

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kawasan perdesaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan

utama pertanian, termasuk pengelolaan sumberdaya alam dengan

susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan,

pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.

Dalam UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, pembangunan kawasan

perdesaan merupakan perpaduan pembangunan antar-Desa dalam 1

(satu) Kabupaten/Kota (Pasal 83 Ayat (1)). Pembangunan kawasan

perdesaan dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dan pihak ketiga yang terkait

dengan pemanfaatan Aset Desa dan tata ruang Desa wajib melibatkan

Pemerintah Desa (Pasal 84 Ayat (1)).

Dalam RPJMN 2015-2019 arah kebijakan dan strategi

pembangunan desa dan kawasan perdesaan adalah (1) Pemenuhan

Standar Pelayanan Minimum Desa sesuai dengan kondisi geografisnya,

(2) Penanggulangan kemiskinan dan pengembangan usaha ekonomi

masyarakat Desa, (3) Pembangunan sumber daya manusia, peningkatan

keberdayaan, dan pembentukan modal sosial budaya masyarakat Desa,

(4) pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup berkelanjutan,

serta penataan ruang kawasan perdesaan, dan (5) pengembangan

ekonomi kawasan perdesaan untuk mendorong keterkaitan desa-kota.

Untuk melaksanakan pembangunan kawasan perdesaan, pada

tahun 2015 Direktorat Perencanaan Pembangunan Kawasan Perdesaan

(Ditjen. PKP)1 telah menetapkan 108 kawasan perdesaan yang tersebar di

72 Kabupaten dan diharapkan akan menjadi lokus dalam pembangunan

kawasan perdesaan di tahun-tahun berikutnya. Pelaksanaan

pembangunan di kawasan perdesaan yang telah ditetapkan tersebut

1 Direktorat Perencanaan Pembangunan Kawasan Perdesaan, Ditjen PKP (2016).

Page 11: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

2

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur Timur

tentunya harus searah dengan kebijakan dan arahan dalam penataan

ruang yang ditetapkan di wilayah tersebut.

Salah satu kawasan perdesaan yang ditetapkan pada tahun 2015

tersebut adalah Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari, di

Kecamatan Sangatta Selatan dan Teluk Pandan, Kabupaten Kutai Timur,

Provinsi Kalimantan Timur. Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis

Lestari tersebut mempunyai wilayah pengembangan sebanyak 5 desa,

yaitu Desa Sangatta Selatan, Sangkima, dan Teluk sangkima (Kecamatan

Sangatta Selatan) serta Desa Kandolo dan Teluk Pandan (Kecamatan

Teluk Pandan). Potensi unggulan yang akan dikembangkan dalam

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari adalah pertanian (padi),

peternakan, dan perkebunan (karet dan kelapa sawit). Sebagai bahan

informasi kepada masyarakat, maka kegiatan penyusunan data dan

informasi tentang kawasan perdesaan menjadi penting untuk dilakukan.

1.2. Tujuan

Tujuan penyusunan buku ini adalah untuk menyajikan informasi

mengenai Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari, di Kecamatan

Sangatta Selatan dan Teluk Pandan, Kabupaten Kutai Timur.

1.3. Ruang Lingkup Pembahasan

Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan

Agribis Lestari, di Kecamatan Sangatta Selatan dan Teluk Pandan,

Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur, ruang lingkup

pembahasannya meliputi:

a. Profil Kabupaten Kutai Timur yang meliputi letak wilayah administrasi,

letak geografis, dan aksesibilitas, kondisi fisik daerah, dan aspek sosial

diantaranya kependudukan, pendidikan, dan kesehatan,

perekonomian (PDRB dan pertumbuhan ekonomi), komoditas yang

cukup potensial dikembangkan di daerah tersebut diantaranya

pertanian, perkebunan, hortikultura, dan peternakan.

Page 12: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

3

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur

b. Kebijakan pemerintah daerah dalam perencanaan dan pelaksanaan

pembangunan di Kabupaten Kutai Timur.

1.4. Metode Penulisan

a. Metode Pengumpulan dan Jenis Data yang Dikumpulkan

Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan perjalanan

dinas ke Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur untuk

mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur,

Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di

Bappeda Kabupaten Kutai Timur, serta data dan informasi pendukung

dari SKPD terkait, Kecamatan Sangatta Selatan dan Teluk Pandan, dan

desa wilayah pengembangan Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan

Agribis Lestari. Data-data penunjang lainnya diperoleh dari unit-unit

kerja di Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi serta didapatkan

dari sumber-sumber lain, misalnya dari internet.

b. Metode pengolahan data

b.1. Location Quotient

Data yang diperoleh berupa data sekunder, selanjutnya diolah

dengan membuat tabulasi data untuk selanjutnya digunakan sebagai

bahan analisis. Untuk mengetahui pemusatan/basis (aktifitas)

digunakan metode analisis Keunggulan Komparatif Wilayah (Location

Quotient/LQ Analysis). Location Quotient merupakan suatu indeks

untuk membandingkan pangsa sub wilayah dalam aktifitas tertentu

dengan pangsa total aktifitas tersebut dalam total aktifitas wilayah.

Secara lebih operasional, LQ didefinisikan sebagai rasio persentase

dari total aktifitas pada sub wilayah ke-j terhadap persentase aktifitas

total wilayah yang diamati.

Analisis LQ dilakukan terhadap pengusahaan tanaman pangan,

perkebunan, dan hortikultura di Kecamatan Sangatta Selatan dan

Teluk Pandan dibandingkan dengan Kabupaten Kutai Timur. Struktur

data aktifitas tertera pada Tabel 1.1, sedangkan struktur tabel LQ

Page 13: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

4

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur Timur

tertera pada Tabel 1.2. Asumsi yang digunakan dalam analisis ini

adalah bahwa (1) kondisi geografis relatif seragam, (2) pola-pola

aktifitas bersifat seragam, dan (3) setiap aktifitas menghasilkan produk

yang sama.

Persamaan dari LQ adalah:

XXXXLQ

I

JIJ

IJ...

.

/

/

Di mana:

Xij : derajat aktifitas ke-i di sub wilayah ke-j

X.j : total aktifitas di sub wilayah ke-j

Xi. : total aktifitas ke-i di wilayah

X.. : derajat aktifitas total di wilayah

Tabel 1.1 Struktur Data Aktifitas

Sektor Kecamatan Lokasi (j)

Jumlah Xi.

(Kabupaten) i Nama Komoditas

1 X1j X1.

2 X2j X2.

… ... ... ...

n Xnj Xn.

Jumlah X.j X..

Tabel 1.2 Struktur Tabel LQ

Sektor LQ Kecamatan (j)

i Nama Komoditas

1 LQ1j

2 LQ2j

… … ...

n LQnj

Untuk dapat menginterpretasikan hasil analisis LQ, digunakan batasan

sebagai berikut:

Page 14: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

5

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur

1) Jika nilai LQij > 1, maka hal ini menunjukkan terjadinya konsentrasi

suatu aktifitas di kecamatan-j secara relatif dibandingkan dengan

total kabupaten atau terjadi pemusatan aktifitas di kecamatan-j.

2) Jika nilai LQij = 1, maka kecamatan-j tersebut mempunyai pangsa

aktifitas setara dengan pangsa total atau konsentrasi aktifitas di

kecamatan-j sama dengan rata-rata total kabupaten.

3) Jika nilai LQij < 1, maka kecamatan-j tersebut mempunyai pangsa

relatif lebih kecil dibandingkan dengan aktifitas yang secara umum

ditemukan di seluruh kabupaten.

b.2. Shift-Share Analysis

Shift-share Analysis(SSA) digunakan melengkapi Location

Quotient Analysis. Shift-share analysis merupakan teknik analisis

untuk memahami pergeseran struktur aktifitas di suatu lokasi tertentu

dibandingkan dengan suatu referensi (dengan cakupan wilayah lebih

luas) dalam dua titik waktu (Panuju dan Rustiadi, 2005)2. Pemahaman

struktur aktifitas dari hasil SSA juga menjelaskan kemampuan

berkompetisi (competitiveness) aktifitas tertentu di suatu wilayah

secara dinamis atau perubahan aktifitas dalam cakupan wilayah lebih

luas. Hasil SSA menjelaskan kinerja (performance) suatu aktifitas di

suatu sub wilayah dan membandingkannya dengan kinerjanya di

dalam total wilayah.

Shift-share Analysis mampu memberikan gambaran sebab-

sebab terjadinya pertumbuhan suatu aktifitas di suatu wilayah. Sebab-

sebab yang dimaksud dibagi menjadi tiga bagian yaitu: sebab yang

berasal dari dinamika lokal (sub wilayah), sebab dari dinamika

aktifitas/sektor (total wilayah), dan sebab dari dinamika wilayah

secara umum. Dari hasil SSA ini diperoleh gambaran kinerja aktifitas di

suatu wilayah. Gambaran kinerja ini dapat dijelaskan dari 3 komponen

hasil analisis, yaitu:

2 Panuju DR dan Rustiadi E. 2005. Dasar-Dasar Perencanaan Pengembangan Wilayah. Departemen Ilmu Tanah dan

Sumberdaya Lahan. Fakultas Pertanian IPB. Bogor.

Page 15: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

6

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur Timur

1) Komponen Laju Pertumbuhan Total (Komponen share). Komponen

ini menyatakan pertumbuhan total wilayah pada dua titik waktu

yang menunjukkan dinamika total wilayah.

2) Komponen Pergeseran Proporsional (Komponen proportional

shift). Komponen ini menyatakan pertumbuhan total aktifitas

tertentu secara relatif, dibandingkan dengan pertumbuhan secara

umum dalam total wilayah yang menunjukkan dinamika

sektor/aktifitas total dalam wilayah.

3) Komponen Pergeseran Diferensial (Komponen differential shift).

Ukuran ini menjelaskan bagaimana tingkat kompetisi

(competitiveness) suatu aktifitas tertentu dibandingkan dengan

pertumbuhan total sektor/aktifitas tersebut dalam wilayah.

Komponen ini menggambarkan dinamika (keunggulan/

ketidakunggulan) suatu sektor/aktifitas tertentu di sub wilayah

tertentu terhadap aktifitas tersebut di sub wilayah lain.

Persamaan SSA adalah sebagai berikut :

a b c

dimana:

a : komponen share

b : komponen proportional shift

c : komponen differential shift

X.. : Nilai total aktifitas dalam total wilayah

Xi. : Nilai total aktifitas tertentu dalam total wilayah

Xij : Nilai aktifitas tertentu dalam unit wilayah tertentu

t1 : titik tahun akhir

t0 : titik tahun awal

Dari hasil analisis LQ dan SSA diharapkan dapat diperoleh gambaran

mengenai lapangan usaha yang tumbuh dan memiliki keunggulan di

sub wilayah tertentu terhadap aktifitas lapangan usaha dalam wilayah.

XX

XX

XX

XX

XX

SSAti

ti

tij

tij

t

t

ti

ti

t

t

)0(

)1(

)0(

)1(

)0(

)1(

)0(

)1(

)0(

)1(

..

......

1

Page 16: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

7

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur

c. Metode Pembahasan

Metode pembahasan yang digunakan dalam penulisan buku ini

adalah secara deskriptif hasil dari pengolahan data dan informasi yang

diperoleh baik di daerah survey maupun dari lembaga terkait.

Page 17: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

8

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur Timur

Page 18: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

9

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur

BAB II PROFIL KABUPATEN KUTAI TIMUR

2.1. Letak Geografis, Wilayah Administrasi, dan Aksesibilitas

Kabupaten Kutai Timur adalah salah satu kabupaten di Provinsi

Kalimantan Timur, Indonesia. Kutai Timur terletak di wilayah khatulistiwa

dengan koordinat di antara 115°56'26"-118°58'19" BT dan 1°17'1" LS-

1°52'39" LU. dengan batas-batas sebagai berikut:

Sebelah Utara : Kabupaten Berau,

Sebelah Timur : Selat Makassar,

Sebelah Selatan : Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Bontang,

Sebelah Barat : Kabupaten Kutai Kartanegara.

Kabupaten Kutai Timur merupakan kabupaten hasil pemekaran

dari Kabupaten Kutai berdasarkan UU Nomor 47 Tahun 1999, Tentang

Pemekaran Wilayah Provinsi dan Kabupaten yang diresmikan oleh

Menteri Dalam Negeri pada tanggal 28 Oktober 1999. Kabupaten Kutai

Timur luas wilayahnya adalah sekitar 35.747,50 km². Ibu kota kabupaten

ini terletak di Sangatta, dengan wilayah administrasi meliputi 18

kecamatan dengan 134 desa.

2.2. Iklim dan Hidrologi

Wilayah Kutai Timur terdiri dari daratan dan perairan, yang mana

untuk wilayah daratan tidak terlepas dari gunung/pegunungan yang

jumlahnya sekitar 8 (delapan) gunung dan yang tertinggi adalah Gunung

Menyapa dengan ketinggian mencapai 2000 m. Sedangkan wilayah

perairan berupa laut/pantai, sungai dan danau, untuk sungai terdapat

diseluruh kecamatan namun yang terpanjang Sungai Kedang Kepala

terletak di Kecamatan Muara Wahau dengan panjang 319 km, hal ini

berbeda dengan danau yang hanya terdapat di Kecamatan Mura Bengkal

yaitu Danau Ngayau dan Danau Karang.

Page 19: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

10

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur Timur

2.3. Penggunaan Lahan

Berdasarkan data Kabupaten Kutai Timur Dalam Angka tahun 2015,

penggunaan lahan tahun 2014 di wilayah Kabupaten Kutai Timur untuk

permukiman, sawah, tegal/kebun, areal perkebunan, hutan negara,

hutan rakyat, tambak rakyat, dan lainnya adalah sebesar 315.043 ha.

Penggunaan tanah yang dominan adalah untuk tegal/kebun yaitu

seluas 98.641 ha atau 31,3%. Luas penggunaan tanah lain yang dominan

adalah penggunaan tanah lainnya (21,5%) dan hutan negara (19,7%).

Jenis penggunaan tanah secara rinci di Kabupaten Kutai Timur pada tahun

2014 tertera pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Jenis Penggunaan Tanah di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2014

Jenis Penggunaan Tanah Penggunaan Tanah

Luas (Ha) %

1. Awan 24.398,11 0,76

2. Belukar 1.200.864,08 37,65

3. Belukar Rawa 183.741,25 5,76

4. Hutan Mangrove Primer 16.464,70 0,52

5. Hutan Mangrove Sekunder 10.723,77 0,34

6. Hutan Primer 412.862,52 12,94

7. Hutan Rawa Primer 348,40 0,01

8. Hutan Rawa Sekunder 25.404,56 0,80

9. Hutan Sekunder 815.506,97 25,57

10. Hutan Tanaman 92.985,8 2,92

11. Pertanian Lahan Kering Campur Semak 40.332,70 1,26

12. Perkebunan 296.119,33 9,28

13. Permukiman 10.468,87 0,33

14. Pertanian Lahan Kering 450,01 0,01

15. Rawa 30.776,26 0,96

16. Pertambangan 22.410,51 0,70

17. Tambak 3.175,20 0,10

18. Transmigrasi 2.833,00 0,09

Jumlah 3.189.866,04 100,0

Sumber: Kabupaten Kutai Timur Dalam Angka, 2015.

Page 20: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

11

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur

2.4. Kependudukan

Penduduk Kabupaten Kutai Timur berdasarkan proyeksi penduduk

tahun 2015 sebanyak 337.677 jiwa yang terdiri atas 183.653 jiwa

penduduk laki-laki dan 154.024 jiwa penduduk perempuan.

Dibandingkan dengan proyeksi jumlah penduduk tahun 2014, penduduk

Kutai Timur mengalami pertumbuhan sebesar 5,72 persen dan jika

dibandingkan dengan jumlah penduduk hasil Sensus Penduduk 2010

jumlah penduduk Kutai Timur mengalami pertumbuhan sebesar 32,95

persen. Sementara itu besarnya angka rasio jenis kelamin tahun 2015

penduduk laki-laki terhadap penduduk perempuan sebesar 1,19.

Kepadatan penduduk di Kabupaten Kutai Timur tahun 2015

mencapai 9 jiwa/km2 dengan rata-rata jumlah penduduk per rumah

tangga 4 orang. Kepadatan Penduduk di 18 kecamatan cukup beragam

dengan kepadatan penduduk tertinggi terletak di kecamatan Rantau

Pulung dengan kepadatan sebesar 66 jiwa/km² dan terendah di

Kecamatan Busang sebesar 2 jiwa/Km².

2.5. Pendidikan

Berdasarkan data Kabupaten Kutai Timur Dalam Angka (2015),

jumlah murid SD sampai dengan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas

(SMU/SMK) adalah 66.157 orang siswa yang belajar di 442 sekolah

(Negeri dan Swasta). Banyaknya sekolah dan murid menurut jenis sekolah

umum di Kabupaten Kutai Timur tertera pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Banyak Sekolah dan Murid Menurut Jenis Sekolah di Kabupaten Kutai

Timur

Jenis Sekolah Sekolah Jumlah Murid

Negeri Swasta Jumlah Negeri Swasta Jumlah

1. SD 181 26 207 35.556 7.070 42.626

2. SMP 60 26 86 10.766 3.243 14.009

3. SMU 17 5 22 3.994 451 4.445

4. SMK 10 12 22 2.224 2.853 5.077

Jumlah 268 174 442 52.540 13.617 66.157

Sumber: Kabupaten Kutai Dalam Angka, 2015.

Page 21: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

12

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur Timur

2.6. Kesehatan

Berdasarkan data Kabupaten Kutai Timur Dalam Angka (2015),

jumlah fasilitas kesehatan yang tersedia di Kabupaten Kutai Timur

meliputi 7 Rumah Sakit, Puskesmas 19 buah, Posyandau 243 buah, serta

Balai Pengobatan 15 buah. Jenis dan jumlah fasilitas kesehatan di

Kabupaten Kutai Timur tertera pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3 Jenis dan Jumlah Fasilitas di Kabupaten Kutai Timur

Jenis Fasilitas Kesehatan Jumlah

1. Rumah Sakit Umum Pemerintah 7

2. Puskesmas 19

3. Puskesmas Pembantu 105

4. Balai Pengobatan 15

5. Posyandu 243

Sumber: Kabupaten Kutai Timur Dalam Angka, 2015.

Jumlah fasilitas kesehatan yang cukup banyak untuk tiap jenisnya

tersebut didukung oleh tenaga kesehatan sebanyak 148 medis, 462

perawat, 266 bidan, 32 farmasi, 10 ahli gizi, 36 teknisi medis dan 10 ahli

sanitasi.

2.7 Agama

Berdasarkan data dari Kabupaten Kutai Timur Dalam Angka (2015)

penduduk berdasarkan agama di Kabupaten Kutai Timur sebagian besar

73,94% beragama Islam selebihnya 21,08% beragama Kristen Protestan

4,33% beragama Kristen Katolik, 0,59% Beragama Hindu, 0,04%

beragama Budha. Jumlah sarana ibadah di Kabupaten Kutai Timur dari

tahun ketahun senantiasa mengalami peningkatan seiring dengan

meningkatnya jumlah pemeluk agama sebagai akibat adanya

pertumbuhan penduduk, pada tahun 2013 jumlah tempat ibadah

meningkat menjadi 821 unit. Jumlah ini mengalami peningkatan 26 unit

disbanding tahun 2010 Sarana tempat ibadah tersebut terdiri atas

Mesjid sebanyak 335 unit, Langgar sebanyak 261 unit, Gereja Katholik

Page 22: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

13

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur

sebanyak 54 unit, Gereja Protestan sebanyak 152 unit, Pura sebanyak

19 unit dan Vihara sebanyak 0 unit.

2.8. Transportasi dan Komunikasi

Panjang jalan di Kabupaten Kutai Timur pada tahun 2014

mencapai 1.292,00 km dengan jenis permukaan jalan aspal 86,170 km,

kerikil 781,210 km, tanah 307,586 km dan yang belum terinci 80,093

km jalan. Jalan kondisi baik sepanjang 669,21 km, kondisi sedang 331,77

km, rusak 199,02 km dan rusak berat 92,00 km.

Untuk memenuhi moda transportasi darat, kendaraan angkutan

utama yang harus tersedia adalah kendaraan bermotor. Jumlah

kendaraan bermotor pada tahun 2013 adalah sebanyak 4.697 unit. Yang

terdiri dari 4 jenis kendaraan, diantaranya mobil bus sebanyak 144

unit, mobil penumpang sebanyak 88 unit, mobil khusus sebanyak 6

unit, dan mobil barang sebanyak 4.459 unit.

Di tahun 2014 jumlah Surat yang dikirim melalui pos sebanyak

17.775 surat, dengan jumlah surat terbanyak ada di PT. POS Indonesia

Unit Sangatta yaitu 10.728 surat. Wesel yang dikirim sebanyak 110.644

dan terbanyak adalah dengan menggunakan jenis pengiriman instan,

yaitu sebanyak 108.800 wesel. Sedangkan untuk pengiriman paket POS

dalam negeri adalah sebanyak 12.400 paket dengan pengiriman

menggunakan paket pos biasa sebanyak 7.453 dan dengan pengiriman

kilat khusus sebanyak 4.947. Untuk pengiriman ke luar negeri adalah

sebanyak 15 surat dan 28 paket.

2.9. Perekonomian

Setiap perencanaan pembangunan wilayah memerlukan batasan

praktikal yang dapat digunakan secara operasional untuk mengukur

tingkat perkembangan wilayahnya. Secara umum tampaknya

pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan kinerja ekonomi yang

paling populer.

Page 23: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

14

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur Timur

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan ukuran

produktifitas wilayah yang paling umum dan paling diterima secara luas

sebagai standar ukuran pembangunan dalam skala wilayah dan negara.

PDRB pada dasarnya merupakan total produksi kotor dari suatu wilayah,

yakni total nilai dari semua barang dan jasa yang diproduksikan oleh

seluruh rakyat di wilayah tersebut dalam periode satu tahun.

Nilai PDRB dihitung berdasarkan harga berlaku atau berdasarkan

harga konstan dengan menggunakan tahun dasar yang telah ditentukan.

PDRB atas dasar harga berlaku digunakan untuk melihat struktur ekonomi

suatu daerah, sedang PDRB atas dasar harga konstan digunakan untuk

melihat pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Jika PDRB dibagi dengan

jumlah penduduk suatu daerah, maka diperoleh pendapatan per kapita

daerah tersebut.

2.9.1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Struktur ekonomi suatu daerah dapat dilihat berdasarkan nilai

PDRB atas dasar harga berlaku. Berdasarkan PDRB ini dapat dilihat sektor

yang dominan di daerah tersebut. Tetapi PDRB atas harga berlaku ini

tidak mencerminkan perekonomian daerah yang sesungguhnya, karena

dalam PDRB atas dasar harga berlaku masih mengandung nilai inflasi,

artinya meskipun angka PDRB tahun sekarang lebih tinggi dibandingkan

tahun sebelumnya, belum berarti bahwa perekonomian daerah tersebut

tumbuh. Hal ini tergantung besarnya inflasi pada tahun saat PDRB akan

dihitung. Nilai PDRB di Kabupaten Kutai Timur menurut lapangan usaha

tahun 2010 dan 2013 berdasarkan harga berlaku dan konstan tahun 2000

disajikan pada Tabel 2.4.

Berdasarkan Kabupaten Kutai Timur Dalam Angka (2015) nilai PDRB

atas dasar harga berlaku Kabupaten Kutai Timur tahun 2010 adalah

34.247.873,45 Juta Rupiah dan pada tahun 2013 adalah sebesar

54.584.879,79 Juta Rupiah. Tiga besar lapangan usaha yang mempunyai

kontribusi terbesar pada tahun 2010 dan 2013 adalah lapangan usaha

pertambanga dan penggalian, pertanian dan kehutanan, serta

perdagangan, hotel dan restoran. Kontribusi (%) nilai PDRB di Kabupaten

Page 24: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

15

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur

Kutai Timur tahun 2010 dan 2013 serta pertumbuhannya menurut

lapangan usaha disajikan pada Tabel 2.5.

Tabel 2.4 Nilai PDRB Kabupaten Kutai Timur Tahun 2010 dan 2013 berdasarkan

Harga Berlaku dan Harga Konstan tahun 2000

Lapangan Usaha Harga Berlaku Harga Konstan Tahun 2000

2010 2013* 2010 2013*

1. Pertanian dan

Kehutanan

1.292.751,66 1.966.877,26 604.158,54 722.108,76

2. Pertambangan

dan Penggalian

29.705.414,58 47.499.219,20 14.942.745,98 19.530.556,16

3. Industri

Pengolahan

95.255,08 122.922,38 44.809,28 45.426,21

4. Listrik, Gas dan

Air Bersih

32.177,87 44.360,23 11.584,44 12.574,68

5. Bangunan 731.254,70 1.031.582,73 327.468,15 361.359,19

7. Perdagangan,

Hotel dan

Restoran

1.213.959,58 2.062.218,37 677.004,99 847.883,23

8. Pengangkutan

dan Komunikasi

597.836,41 1.007.665,64 216.637,14 244.905,40

9. Keuangan,

Persewaan dan

Jasa Perusahaan

289.273,69 356.737,15 136.236,67 151.043,20

10. Jasa-Jasa 289.949,88 493.296,83 122.701,62 135.004,09

Jumlah 34.247.873,45 54.584.879,79 17.083.346,81 22.050.860,92

Keterangan: *Angka Sementara. Sumber: Kabupaten Kutai Timur Dalam Angka, 2015.

Pertumbuhan nilai PDRB berdasarkan lapangan usaha pada

tahun 2013 dibandingkan tahun 2010 berdasarkan harga berlaku

tahun 2000 sebesar 22,53%. Lapangan usaha yang mempunyai

persentase pertumbuhan terbesar berturut-turut adalah lapangan

usaha pertambanga dan penggalian, perdagangan, hotel dan restoran,

serta pertanian dan kehutanan. Lapangan usaha tersebut juga

Page 25: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

16

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur Timur

merupakan tiga besar lapangan usaha yang kontribusinya terbesar

di Kabupaten Kutai Timur baik pada tahun 2010 maupun 2013.

Tabel 2.5 Kontribusi (%) dan Pertumbuhan (%) Nilai PDRB Kabupaten Kutai

Timur Tahun 2010 dan 2013 Menurut Lapangan Usaha

Lapangan Usaha

Harga Berlaku Pertumbuhan

Berdasarkan

Harga Konstan

Tahun 2000

2010 2013

1. Pertanian dan Kehutanan 3,77 3,60 16,33

2. Pertambangan dan Penggalian 86,74 87,02 23,49

3. Industri Pengolahan 0,28 0,23 1,36

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 0,09 0,08 7,87

5. Bangunan 2,14 1,89 9,38

7. Perdagangan, Hotel dan Restoran 3,49 3,78 20,15

8. Pengangkutan dan Komunikasi 1,98 1,85 11,54

9. Keuangan, Persewaan dan Jasa

Perusahaan

0,90 0,65 9,80

10. Jasa-Jasa 0,63 0,90 9,11

Jumlah 100,00 100,00

Pertumbuhan 22,53 Sumber: Kabupaten Kutai Timur Dalam Angka, 2015 (diolah).

2.9.2. Lembaga Ekonomi

Lembaga ekonomi yang terdapat di Kabupaten Kutai Timur berupa

Bank dan Koperasi. Berdasarkan data Kabupaten Kutai Timur Dalam

Angka tahun 2015, Bank berjumlah 24 buah. Lembaga ekonomi lain

adalah koperasi yang terdapat di semua kecamatan dengan jumlah

mencapai 956 koperasi. Bank dan koperasi di Kabupaten Kutai Timur

tertera pada Tabel 2.6.

Page 26: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

17

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur

Tabel 2.6 Lembaga Ekonomi Bank dan Koperasi di Kabupaten Kutai Timur

Jenis Lembaga Ekonomi Jumlah

1. Bank 24

2. Koperasi

a. Koperasi Unit Desa (KUD) 39

b. Koperasi non KUD 913

c. Koperasi Puskopbun (Sekunder) 4

Sumber: Kabupaten Kutai Timur Dalam Angka, 2015.

2.10. Pertanian

Komoditi yang dihasilkan Kabupaten Kutai Timur dari pertanian

dirinci dalam beberapa jenis yaitu tanaman pangan, hortikultura,

perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan.

2.10.1. Pertanian Tanaman Pangan

Tanaman pangan yang relatif luas diusahakan di Kabupaten

Kutai Timur adalah padi sawah dan padi ladang. Secara rinci luas

panen 8 komoditas tanaman pangan disajikan pada Tabel 2.7.

Tabel 2.7 Keragaan Pengusahaan Tanaman Pangan di Kabupaten Kutai

Timur Tahun 2014 dan Perhitungan Location Quotient

Komoditas

Kecamatan Teluk

Pandan dan Sangatta

Selatan

Kabupaten Kutai

Timur LQ

Ha % Ha %

1. Padi Sawah 651 77,5 6.071 44,6 1,74

2. Padi Ladang 80 9,5 6.343 46,6 0,20

3. Jagung 32 3,8 452 3,3 1,15

4. Ubi Kayu 38 4,5 279 2,1 2,20

5. Ubi Jalar 10 1,2 115 0,8 1,41

6. Kacang Tanah 19 2,3 192 1,4 1,60

7. Kedelai 7 0,8 90 0,7 1,26

8. Kacang Hijau 3 0,4 57 0,4 0,85

Jumlah 840 100,0 13.599 100,0

Sumber: Kabupaten Kutai Timur Dalam Angka, 2015 (diolah).

Page 27: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

18

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur Timur

Gambar 2.1 Luas Panen (Ha) Padi Sawah dan Padi Ladang per Kecamatan di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2014.

Page 28: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

19

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur

Terhadap 8 komoditas tanaman pangan, kontribusi luas panen

padi sawah adalah 44,6% dengan jumlah produksi sebanyak 27.434

ton. Sedangkan luas panen padi ladang sebesar 46,6% dengan

jumlah produksi sebesar 15,788 ton.

Untuk wilayah Kecamatan Teluk Pandan dan Sangatta Selatan,

dimana sebagian desanya menjadi wilayah pengembangan Kawasan

Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari hanya padi sawah yang luas

panennya mempunyai kontribusi besar yaitu 77,5% dengan produksi

2.920 ton. Hasil perhitungan Location Quotient (LQ) menunjukkan bahwa

komoditas padi sawah mempunyai nilai LQ > 1, hal ini menunjukkan

bahwa padi sawah merupakan komoditas basis di Kecamatan tersebut.

Perhitungan SSA tidak dilakukan disebabkan keterbatasan data yang

diperoleh.

2.10.2. Pertanian Tanaman Buah-Buahan (Tahunan)

Produksi tanaman buah-buahan di Provinsi Kalimantan Timur

didominasi oleh pisang, durian, jeruk siam dan rambutan (Tabel

2.8).

Tabel 2.8 Jumlah Produksi 8 Tanaman Buah-Buahan di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015

Komoditas Produksi

(Kuintal)

1. Pisang 703.481

2. Durian 74.182

3. Jeruk Siam 48.335

4. Rambutan 47.450

5. Mangga 21.032

6. Nangka/Cempedak 19.598

7. Belimbing 16.064

8. Pepaya 10.467

Sumber: Kabupaten Kutai Timur Dalam Angka, 2015.

Page 29: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

20

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur Timur

2.10.3. Pertanian Tanaman Hortikultura Semusim (Sayuran)

Pengusahaan tanaman hortikultura semusim dan produksinya

di Provinsi Kalimantan Timur ditunjukkan pada Tabel 2.9.

Tabel 2.9 Luas Panen 12 Jenis Tanaman Hortikultura Semusim di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015

Komoditas Luas Panen

(Ha)

Jumlah Produksi

(Kuintal)

1. Kacang Panjang 168 1.791

2. Jamur 164 2.011

3. Kangkung 156 2.890

4. Ketimun 151 1.844

5. Bayam 149 2.110

6. Cabe Rawit 126 1.087

7. Sawi 125 3.108

8. Terung 114 1.349

9. Tomat 66 816

10. Cabe Besar 56 470

11. Buncis 55 743

12. Semangka 53 1.022

Sumber: Kabupaten Kutai Timur Dalam Angka, 2015.

2.10.4. Perkebunan

Jenis- jenis tanaman

perkebunan yang dikembangkan

masyarakat di Kabupaten Kutai

Timur antara lain karet, kelapa,

kopi, lada, kakao, dan kelapa

sawit. Luas tanaman perkebunan

rakyat di Kutai Timur Tahun 2014

adalah 101.422,97 ha. Selain itu

masih terdapat perkebunan besar

swasta dengan jenis tanaman

kelapa sawit seluas 318.025,81 ha. Untuk perkebunan rakyat dari

perkebunan seluas 101.422,97 ha didominasi oleh tanaman kelapa

Page 30: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

21

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur

sawit yaitu 84,9%. Demikian juga dengan pengusahaan tanaman

perkebunan rakyat di Kecamatan Teluk Pandan dan Sangatta

Selatan, kontribusi kelapa sawit terhadap luas tanaman perkebunan

juga besar yaitu 49,7% (Tabel 2.10).

Tabel 2.10 Keragaan Pengusahaan Tanaman Perkebunan Rakyat di

Kabupaten Kutai Timur Tahun 2014 dan Perhitungan Location

Quotient

Komoditas

Kecamatan Teluk

Pandan dan Sangatta

Selatan

Kabupaten Kutai

Timur LQ

Ha % Ha %

1. Karet 1.116,00 35,4 9.047,80 8,9 3,97

2. Kelapa 93,85 3,0 1.275,22 1,3 2,37

3. Kopi 37,50 1,2 220,27 0,2 5,48

4. Lada 27,00 0,9 345,63 0,3 2,51

5. Kakao 311,50 9,9 4.472,65 4,4 2,24

6. Kelapa Sawit 1.567,80 49,7 86.061,40 84,9 0,59

Jumlah 3.153,65 100,0 101.422,97 100,0 Sumber: Kabupaten Kutai Timur Dalam Angka, 2015.

Hasil perhitungan Location Quotient (LQ) di Kecamatan Teluk

Pandan dan Sangatta Selatan menunjukkan bahwa komoditas

perkebunan kecuali kelapa sawit mempunyai nilai LQ > 1 dengan karet

dan kakao juga mempunyai kontribusi luas tanam yang relatif besar.

Kelapa sawit walaupun nilai LQ < 1 namun mempunyai kontribusi

terbesar dalam luas tanam di wilayah tersebut.

Page 31: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

22

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur Timur

Gambar 2.2 Luas Tanam (Ha) Karet dan Kelapa Sawit per Kecamatan di

Kabupaten Kutai Timur Tahun 2014.

Page 32: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

23

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur

2.10.5. Peternakan

Populasi ternak besar di Kabupaten Kutai Timur didominasi oleh

ternak sapi potong (95,7%). Sedangkan untuk ternak kecil, populasi

ternak kambing relatif besar dengan kontribusi 58,1% atau 8.320 ekor.

Populasi ternak unggas didominasi oleh ayam ras pedaging dengan

kontribusi 57,8% atau 920.242 ekor dan ayam buras dengan kontribusi

39,3% atau 626.590 ekor. Untuk di wilayah Kecamatan Teluk Pandan dan

Sangatta Selatan sejalan dengan kondisi di Kabupaten Timur. Secara rinci

populasi ternak dan kontribusinya di Kabupaten Kutai Timur tertera pada

Tabel 2.11.

Tabel 2.11 Populasi Ternak dan Kontribusinya di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2014

Jenis Ternak

Kecamatan Teluk

Pandan dan

Sangatta Selatan

Kabupaten Kutai

Timur Kontribusi

(%)

Ekor % Ekor %

Ternak Besar

1. Sapi 1.771 95,5 17.177 95,7 10,3 % Populasi

2. Kerbau 83 4,5 769 4,3 10,8 % Populasi

Jumlah 1.854 100,0 17.946 100,0

Ternak Kecil

1. Kambing 921 79,8 8.320 58,1 11,1 % Populasi

2. Babi 233 20,2 5.993 41,9 3,9 % Populasi

Jumlah 1.154 100,0 14.313 100,0

Ternak Unggas

1. Ayam Buras 98.564 9,6 626.590 39,3 15,7 % Populasi

2. Ayam Ras

Pedaging

901.273 87,4 920.242 57,8 97,9 % Populasi

3. Ayam Ras

Petelur

28.935 2,8 29.293 1,8 98,8 % Populasi

4. Itik 2.225 0,2 17.199 1,1 12,9 % Populasi

Jumlah 1.030.997 100,0 1.593.324 100,0 Sumber: Kabupaten Kutai Timur Dalam Angka, 2015.

Page 33: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

24

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur Timur

2.10.6. Perikanan

Perikanan di Kabupaten Kutai Timur terdiri dari perikanan laut dan

darat. Kondisi tahun 2014 menunjukkan bahwa perikanan laut lebih

dominan dibandingkan dengan perikanan darat. Dari 7512,4 ton produksi

ikan di Kabupaten Kutai Timur 74,3% merupakan hasil dari perikanan laut

(Kabupaten Kutai Timur Dalam Angka, 2015).

2.10.7. Kehutanan

Jumlah perusahaan di bidang kehutanan yang aktif tahun 2014

berdasarkan IUPHHK-HT di Kabupaten Kutai Timur adalah 12 perusahaan

dengan luas areal yang dikelola adalah 481.411 ha. Selain itu terdapat

hutan (hutan lindung, hutan suaka alam dan wisata, hutan produksi

terbatas, hutan produksi tetap, hutan produksi yang dapat dikonversi)

yang terindikasi perlu dilakukan reboisasi dan rehabilitas seluas

2.121.196,74 ha.

2.11. Indeks Pembangunan Desa

Indeks Pembangunan Desa (IPD) adalah indeks komposit yang

disusun menggunakan beberapa dimensi, variabel, dan indikator

kuantitatif untuk menggambarkan tingkat kemajuan desa pada suatu

waktu. Apabila IPD diukur secara berkala dan ditampilkan antar waktu,

maka dapat diperoleh dinamika dan perubahan tingkat kemajuan desa.

Dinamika dan perubahan tingkat kemajuan desa secara tidak langsung

merupakan ukuran kinerja pembangunan di desa atau kawasan

perdesaan.

Pengukuran IPD berdasarkan 5 Dimensi,

12 Variabel, dan 42 Indikator menghasilkan

ukuran komposit yang dapat digunakan sebagai

bahan penyusunan tipologi desa yaitu: Desa

Tertinggal, Desa Berkembang, dan Desa Mandiri

(Bappenas, 2015), dengan definisi sebagai

berikut:

Page 34: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

25

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur

1. Desa Tertinggal, adalah desa dengan nilai IPD kurang dari sama

dengan 50.

2. Desa Berkembang, adalah desa dengan nilai IPD lebih dari 50 namun

kurang dari sama dengan 75.

3. Desa Mandiri, Desa yang telah terpenuhi pada aspek kebutuhan sosial

dasar, infrastruktur dasar, sarana dasar, pelayanan umum, dan

penyelenggaraan pemerintahan desa dan secara kelembagaan telah

memiliki keberlanjutan. Desa Mandiri merupakan desa dengan nilai

IPD lebih dari 75.

Selain itu, hasil pengukuran

IPD menyediakan informasi yang

dapat digunakan sebagai bahan: (a)

penetapan target pencapaian dan

lokasi sasaran RPJMN 2015 – 2019,

dan (b) evaluasi “kinerja

pembangunan desa”. IPD tahun

2014 ini dimungkinkan menjadi

baseline, perlu dipertimbangkan

upaya penyediaan data dan pengukuran serupa di masa datang.

Berdasarkan Data Podes (2014), hasil perhitungan Indeks Pembangunan

Desa di Kabupaten Malang yang dilakukan oleh Bappenas bekerjasama

dengan BPS dengan jumlah desa 134 Desa terdapat Desa Tertinggal

sebanyak 22 Desa (16,4%), Desa Berkembang sebanyak 108 Desa (80,6%),

dan Desa Mandiri sebanyak 4 Desa (3,0%).

Page 35: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

26

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur Timur

Page 36: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

27

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur

BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

KABUPATEN KUTAI TIMUR

3.1 Kebijakan Penataan ruang dalam RTRW Kabupaten Kutai Timur

Wilayah Kabupaten Kutai Timur terbagi dalam Sub Satuan Wilayah

Pengembangan (SSWP)3. Sistem perwilayahan ini pun menggambarkan

satuan wilayah kabupaten yang memiliki pusat di suatu kota kecamatan

yang dijadikan sebagai pusat kegiatan perwilayahan tersebut. SSWP di

Kabupaten Kutai Timur adalah sebagai berikut:

1) SWP Pusat

SWP Pusat berpusat di Kota Sangatta yang di dalam RTRWN dan

draf revisi RTRWP Kalimantan Timur ditetapkan sebagai Pusat

Kegiatan Wilayah di Kabupaten Kutai Timur. SSWP ini meliputi :

a. Kecamatan Teluk Pandan,

b. Kecamatan Sangatta Selatan,

c. Kecamatan Sangatta Utara,

d. Kecamatan Rantau Pulung, dan

e. Kecamatan Bengalon.

Kawasan ini didukung oleh jumlah yang besar dan kepadatan

penduduk yang tinggi dengan dukungan kelengkapan fasilitas sosial

ekonomi yang paling lengkap dibandingkan dengan pusat-pusat

lainnya dalam wilayah kabupaten Kutai Timur. Kawasan ini

mempunyai fungsi sebagai Pusat Pengembangan Wilayah yang

memiliki tingkatan kota paling tinggi di antara kota-kota lainnya yang

terdapat di wilayah Kabupaten Kutai Timur. Sesuai dengan fungsi

sebagai pusat pengembangan wilayah, kawasan ini diarahkan sebagai

pusat jasa pemerintahan, pusat jasa pelayanan keuangan atau bank

untuk melayani satu kabupaten, sebagai simpul transportasi dan

3 [BAPPEDA] Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kutai Timur. Rencaana Tata Ruang Wilayah Kutai Timur,

Provinsi Kalimantan Timur, 2016.

Page 37: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

28

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur Timur

diarahkan pula sebagai pusat distribusi kolektor dari pusat

pengumpul Muara Wahau dan Maloy (Sangkulirang) dengan

orientasi menuju ke Kota Samarinda dan Balikpapan.

2) SSWP Timur

SSWP Timur berpusat di Kota Sangkulirang, yang di dalam draf

RTRWP Kalimantan Timur ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Lokal

(PKL) di Kabupaten Kutai Timur. SSWP ini meliputi :

a. Kecamatan Karangan,

b. Kecamatan Kaubun,

c. Kecamatan Kaliorang,

d. Kecamatan Sangkulirang, dan

e. Kecamatan Sandaran.

Kawasan ini selain didukung oleh kelengkapan fasilitas juga

didukung oleh jumlah penduduk yang cukup besar dan kepadatan

penduduk yang tinggi. Kawasan perkotaan ini bila dilihat dari sistem

kota-kotanya merupakan kota dengan tingkatan di bawah Kota

Sangatta. Kawasan kota ini mempunyai fungsi sebagai Pusat

Pengembangan Antar Sub Wilayah, sehingga kawasan kota ini

diarahkan sebagai pusat jasa-jasa pelayanan keuangan atau bank

untuk beberapa kecamatan, sebagai simpul transportasi beberapa

kecamatan dan pusat pengumpulan dan pengolahan barang-barang

yang melayani beberapa kecamatan. Sesuai dengan fungsi sebagai

kawasan perkotaan, kawasan ini diarahkan sebagai pusat

pemukiman.

3) SSWP Utara

SSWP Utara berpusat di Kota Muara Wahau, yang di dalam draf

RTRWP Kalimantan Timur ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Lokal

(PKL) di Kabupaten Kutai Timur. SSWP ini meliputi:

a. Kecamatan Kombeng,

b. Kecamatan Telen, dan

c. Kecamatan Muara Wahau.

Page 38: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

29

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur

Walaupun kawasan ini memiliki kelengkapan sarana dan

prasarana wilayah yang relatif baik, namun kurang didukung oleh

jumlah penduduk. Oleh karena itu maka perlu dikembangkan

kegiatan-kegiatan yang dapat menarik penduduk ke kawasan ini.

Kawasan Kota Muara Wahau ini bila dilihat dari lingkup Kabupaten

Kutai Timur memiliki hirarki kota II dan berfungsi sebagai Pusat

Pengembangan Antar Sub Wilayah. Berdasarkan fungsi tersebut, Kota

Muara Wahau ini ditempatkan sebagai pusat pengumpul aliran

produksi dari desa-desa di kecamatan sekitarnya (desa-desa di

Kecamatan Muara Wahau, Kecamatan Telen dan Kecamatan

Kongbeng). Selain itu, kawasan ini pun diarahkan sebagai pusat

pelayanan keuangan atau bank untuk kecamatan- kecamatan

disekitarnya sebagai pusat pelayanan keuangan atau bank untuk

kecamatan-kecamatan di sekitarnya serta menjadi simpul

transportasi dari kecamatan-kecamatan tersebut serta menjadi pusat

pemukiman.

4) SSWP Selatan

Kalimantan Timur ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL)

di Kabupaten Kutai Timur, SSWP ini meliputi:

a. Kecamatan Batu Ampar,

b. Kecamatan Busang,

c. Kecamatan Long Mesangat,

d. Kecamatan Muara Ancalong, dan

e. Kecamatan Muara Bengkal.

Kawasan ini cukup dilengkapi oleh fasilitas sosial ekonomi dan

jumlah penduduk yang cukup. Kawasan kota ini merupakan kota

hirarki II yang berfungsi sebagai Pusat Pengembangan Antar Sub

Wilayah, sehingga arahan pengembangan kawasan kota ini sama

dengan arahan pengembangan kawasan kota sebelumnya yaitu

Muara Wahau dan Sangkulirang. Khusus untuk arahan sebagai pusat

pengumpul aliran produksi, kawasan ini diarahkan sebagai pusat

pengumpul dari desa-desa disekitar Kecamatan Muara Ancalong,

Page 39: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

30

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur Timur

Busang dan Muara Bengkal. Dilihat dari lokasinya, kawasan ini

potensial sebagai jembatan untuk pemasaran hasil produksinya

keluar wilayah yang lebih luas maka kawasan ini diarahkan untuk

menjadi stimulator pengembangan wilayah belakangnya.

3.2 Kebijakan Pembangunan

Saat ini Kabupaten Kutai Timur (Kutim) telah memasuki rencana

pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) tahun 2016-2021.

Rencana kerja pembangunan Kutim tahun 2017, merupakan satu

masukan rencana kerja pembangunan RPJMD. Seluruh Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) harus menjalankan visi misi dari kebijakan

Bupati Kutai Timur. Fokus dari pembangunan di Kabupaten Kutai Timur

tetap di tiga bidang yaitu:

1. Bidang sumber daya manusia, peningkatan sumber daya manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Bidang ekonomi dalam penekanannya adalah pertanian dalam arti

luas dan mewujudkan daya saing ekonomi daerah melalui

pembangunan agribisnis dan agroindustri.

3. Bidang infrastruktur atau sarana serta prasarana, meningkatkan

infrastruktur dasar secara merata. Meningkatkan pengelolaan ruang

untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang lebih baik lebih sehat dan

nyaman bagi kehidupan manusia, mewujudkan tata kelola pemerintah

yang profesional dan berorientasi pada pelayanan publik.

Kutai Timur memiliki kebijakan lima tahun kedepan dengan misi

desa membangun. Mengenai bagaimana desa membangun menurutnya

dapat diketahui dari profil desa yang disusun oleh Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional dan Badan Pusat Statistik. Dimana hal tersebut

telah dijadikan kriteria untuk menilai keadaan desa, melihat desa

tertinggal, desa berkembang, dan desa mandiri. Dijelaskan pembentuk

keriteria desa tersebut berdasarkan indikator dasar, indikator sektoral,

maupun indikator kemandirian. Indikator dasar yang sangat penting itu

terseterbentuk dari lima komponen.

Page 40: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

31

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur

Pertama bagaimana melihat kondisi infrastruktur yang ada di desa,

kedua kesehatan, ketiga pendidikan, keempat pelayanan public dan yang

kelima, penyelenggaraan pemerintahan, yakni mengenai bagaimana

aparat desa baik dari Kepala Desa, BPD menyelenggarakan

kewenangannya sesuai dengan otonomi masing-masing. Penilaian desa

dilakukan antara angka 0 sampai 100. Desa yang memiliki nilai 0-50

termasuk desa tertinggal. Untuk di Kutai Timur masih ada tiga desa

tertingal antara lain Desa Muara Dun, Desa Kelinjau Ulu dan Desa

Kelompok Baru. Sementara lainnya masuk kategori desa berkembang4.

3.3. Pengembangan Kawasan Strategis di Kabupaten Kutai Timur

3.3.1. Pengembangan Wilayah Kutai Timur sebagai Kawasan Strategis

Nasional

Kawasan strategis nasional adalah wilayah yang penataan

ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting

secara nasional terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan

negara, ekonomi, sosial, budaya,dan/atau lingkungan, termasuk wilayah

yang telah ditetapkan sebagai warisan dunia.

Kawasan Strategis Nasional (KSN) di Kabupaten Kutai Timur

ditetapkan berupa Kawasan Strategis dari sudut kepentingan ekonomi,

seperti yang telah tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 85 Tahun

2014 tentang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans

Kalimantan (MBTK) seluas 557,34 Ha yang terletak di Kecamatan

Kaliorang Kabupaten Kutai Timur. Kawasan Strategis Nasional dari sudut

pertahanan dan keamanan negara yaitu berupa Kawasan Perbatasan

Darat RI dan Jantung Kalimantan (Heart of Borneo) yang berada di

Kecamatan Muara Wahau dan Kecamatan Busang.

4 Kn11. 2016. Fokus Pembangunan yang meliputi 3 bidang SDM, Pertanian dan Infrastruktur

http://kutimnews.blogspot.co.id/2016/03/fokus-pembangunan-meliputi-tiga-bidang.html

Page 41: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

32

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur Timur

Kawasan strategis nasional pertahanan keamanan tersebut

ditetapkan dengan kriteria:

a. diperuntukkan bagi kepentingan pemeliharaan keamanan dan

pertahanan negara berdasarkan geostrategi nasional,

b. diperuntukkan bagi basis militer, daerah latihan militer, daerah

pembuangan amunisi dan peralatan pertahanan lainnya, gudang

amunisi, daerah uji coba sistem persenjataan, dan/atau kawasan

industri, sistem pertahanan, atau

c. merupakan wilayah kedaulatan negara yang berbatasan langsung

dengan negara tetangga.

Selain Kawasan Strategis Nasional yang telah ditetapkan, terdapat

pula Kawasan Andalan Nasional di Kabupaten Kutai Timur, yaitu

Kawasan Andalan Sangkulirang – Sangatta – Muara Wahau

(SASAMAWA) dengan sektor unggulan industri, perikanan perkebunan,

kehutanan, pertambangan, perikanan laut, dan pariwisata.

3.3.2. Pengembangan Wilayah Kutai Timur sebagai Kawasan Strategis

Provinsi

Kawasan Strategis Provinsi yang ada di Kabupaten Kutai Timur

merupakan kawasan strategis yang memiliki kepentingan pertumbuhan

ekonomi yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi

Kalimantan Timur. Kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi

diidentifikasi melalui penentuan sektor-sektor ekonomi kunci

Kalimantan Timur, sektor-sektor unggulan yang dimiliki oleh setiap

kabupaten/kota, preferensi investasi di masing- masing kabupaten/kota,

serta pengembangan kebijakan infrastruktur pendukung pengembangan

wilayah. Kemudian diidentifikasi juga karakteristik tingkat

perkembangan masing-masing kabupaten/kota.

Arah pengembangan ekonomi Kalimantan Timur lebih jelas

dijabarkan melalui penentuan kawasan-kawasan strategis ekonomi

dengan melihat posisi tingkat perkembangan setiap kabupaten/kota,

prioritas sektor unggulan apa yang dikembangkan di kawasan tersebut

Page 42: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

33

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur

berdasarkan sektor kunci Kalimantan Timur, serta kebutuhan

infrastruktur pendukung wilayahnya; prioritas investasi jangka pendek

dan jangka panjang menjadi input untuk menetapkan fokus sektor pada

setiap kawasan strategis yang dikembangkan; serta potensi kerja sama

antar daerah. Kawasan Strategis Provinsi yang ditetapkan di Kabupaten

Kutai Timur adalah:

a. kawasan industri dan pelabuhan Maloy, dan

b. kawasan agropolitan regional.

3.3.2.1 Pengembangan Wilayah Kutai Timur sebagai Kawasan Industri dan

Pelabuhan Maloy

Kawasan industri dan pelabuhan Maloy diprioritaskan untuk

mengakomodasi kecenderungan meningkatkan transaksi global.

Kawasan ini dikembangkan dengan tujuan utama meningkatkan eksport

komoditas dan produksi utama serta mempermudah impor bahan baku

untuk proses produksi di tanah air. Kawasan ini perlu didukung oleh Zona

Pengolahan Ekspor, Zona Logistik, Zona Industri, Zona Pengembangan

Teknologi, dan zona ekonomi lainnya seperti zona perdagangan dan zona

pelayanan.

Zona industri yang terintegrasi dengan kawasan ini terutama

industri yang bersifat pengembangan industri dasar dan manufaktur,

terutama yang berorientasi pada sumber daya lokal. Potensi industri

ini dikembangkan dengan melihat potensi ekonomiunggulan lokal

(sektor kunci di masing-masing kabupaten/kota), keterkaitan antar

industri dan input/output antar sektor; merupakan industri yang

berorientasi menggunakan sumber daya dan material teknis secara lokal

dan mengembangkan keterkaitan antar pusat industri dengan dukungan

infrastruktur wilayah; terutama yang tersebar di Kabupaten Kutai Timur,

Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Kutai Barat dan Kabupaten

Berau serta Kota Bontang. Selain itu, untuk mendukung ekonomi lokal,

perlu disediakan zona usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di

Page 43: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

34

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur Timur

kawasan industri dan pelabuhan Maloy untuk mendorong linkage mereka

dalam proses industri.

Kawasan ini terkait Ini juga terkait pengembangan program

agroindustri di Maloy. Pada konsep KTM Maloy, akan dikembangkan

pola kawasan terpadu dengan berbagai fasilitas yang akan dibangun,

diantaranya pusat pemerintahan dan pengelola KTM, sarana pertemuan,

pusat pelayanan umum, sarana kesehatan, pusat bisnis, pusat

perdagangan, sarana ibadah, sarana pendidikan SD, SMP,SMA, SMK,

Institut, sarana olahraga, hotel, terminal umum, pasar induk, bengkel,

terminal agro, pasar agro, seed center, SPBU, IPAL dan pembangkit

listrik.

3.3.2.2. Pengembangan Wilayah Kutai Timur sebagai Kawasan Agropolitan

Regional

Kawasan Agropolitan Regional yang ditetapkan sebagai Kawasan

Strategis Provinsi ini berada di wilayah produksi pertanian dan

perkebunan Kabupaten Kutai Timur, yaitu di SSWP Utara dan SSWP

Selatan Kabupaten Kutai Timur. SSWP Utara terdiri dari:

a. Kecamatan Muara Wahau, dan

b. Kecamatan Kongbeng.

Kecamatan Telen Sedangkan SSWP Selatan terdiri dari:

a. Kecamatan Batu Ampar,

b. Kecamatan Long Mesangat,

c. Kecamatan Busang,

d. Kecamatan Muara Ancalong, dan

e. Kecamatan Muara Bengkal.

Kecamatan-kecamatan tersebut merupakan basis pertanian

terutama perkebunan dan kehutanan utama di Kabupaten Kutai Timur

yang memberikan pendapatan cukup besar kepada daerah. Kawasan

Agropolitan ini memberikan pula dampak yang cukup besar kepada

pendapatan Provinsi, sehingga tidak hanya Kabupaten Kutai Timur yang

Page 44: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

35

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur

merasakan hasilnya, namun dirasakan pula oleh kabupaten-kabupaten

disekitarnya.

Pengembangan agropolitan di Kalimantan Timur sangat layak

didukung karena merupakan program-program visibel yang dapat

menimbulkan multiflier efek luas bagi masyarakat. Pemerintah pusat

sebagai pemrakarsa dan pelaksana tentu memerlukan juga dukungan

pemerintah provinsi dan kabupaten/kota.

Pengembangan agropolitan ini tidak akan bisa diwujudkan tanpa

dukungan infrastruktur yang baik. Dukungan investor untuk melakukan

investasinya dalam proyek besar pengembangan agropolitan. Bahkan

sangat terbuka kemungkinan jika klaster industri pertanian oleochemical

di Maloy sukses membentuk kawasan industri downstream (hilir)

perkebunan secara lebih luas.

Kalimantan Timur telah memberikan komitmen yang jelas dalam

bentuk pembangunan yang mempertimbangkan sisi lingkungan, sosial

dan ekonomi berkelanjutan dalam komitmen Kalimantan Timur Green.

Ini juga yang harus lakukan pada pembangunan sektor perkebunan,

termasuk perkebunan kelapa sawit, Kalimantan Timur harus siap untuk

melaksanakan model pembangunan ekonomi berkelanjutan yang

memperhatikan sisi lingkungan hidup dan sosial masyarakat. Tidak ada

rekomendasi untuk lahan gambut dan tidak ada negoisasi untuk hutan

primer.

3.4. Potensi Pengembangan Wilayah

Berdasarkan pertimbangan potensi permintaan hasil produksi

wilayah Kabupaten Kutai Timur, baik internal maupun eksternal,

khususnya produksi yang berbasis sumberdaya yang dapat diperbaharui,

adalah hasil produksi tanaman pangan, perkebunan, perikanan dan

peternakan yang berada di kawasan budidaya. Kawasan budidaya

mencakup kawasan pemukiman perkotaan dan perdesaan, pertanian

tanaman pangan, perikanan, peternakan, perkebunan, hutan produksi

perindustrian, pertambangan, pariwisata, kawasan Hankam dan kawasan

Page 45: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

36

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur Timur

lainnya5. Kabupaten Kutai Timur memiliki potensi pengembangan

beberapa kawasan yang meliputi:

1. Kawasan Pertanian Tanaman Pangan

Kawasan pertanian tanaman pangan di Kabupaten Kutai Timur

terbagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu tanaman pangan lahan basah dan

tanaman pangan lahan kering. Berdasarkan beberapa kriteria yaitu

kelerengan lahan, jenis tanah, kedalaman solum, tekstur tanah, dan

tingkat erosi, maka kesesuaian lahan untuk kawaan budidaya tanaman

pangan lahan kering di wilayah Kabupaten Kutai Timur dapat

diidentifikasi bahwa lahan yang sesuai untuk kegiatan tanaman

pertanian lahan kering berada di sebagian besar wilayah Kabupaten

Kutai Timur dan tersebar di semua kecamatan yang ada. Sedangkan

kesesuaian lahan budidaya tanaman pangan lahan basah di wilayah

Kabupaten Kutai Timur dapat didiidentifikasi bahwa yang sesuai untuk

kegiatan tanaman pertanian lahan basah adalah di sebagian kecil dari

wilayah yang ada di Kabupaten Kutai Timur dengan luas yang cukup

signifikan di Kecamatan Muara Bengkal dan Muara Ancalong.

Kegiatan budidaya pertanian lahan basah dan food estate

merupakan lahan sawah, baik yang beririgasi teknis, setengah teknis,

maupun irigasi perdesaan yang telah diusahakan secara intensif.

Kawasan lahan pertanian diharapkan dapat tetap dipertahankan

dalam rangka ketahanan pangan dan ketahanan budaya. Kawasan

budidaya pertanian lahan basah di wilayah perencanaan selain

dikembangkan untuk produksi pangan juga diarahkan sebagai

kawasan penyangga (buffer zone) untuk menjaga kualitas lingkungan

dalam bentuk jalur hijau atau ruang terbuka hijau.

Kawasan budidaya pertanian lahan basah terutama yang telah

terlayani jaringan irigasi merupakan kawasan yang tetap

dipertahankan dengan meminimasi alih fungsi ke kegiatan budidaya

lainnya. Lahan food estate yang merupakan areal lahan pertanian

5 Bappeda Kab. Ktai Timur. Profil daerah Kabupaten Kutai Timur. 2015.

Page 46: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

37

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur

pangan berkelanjutan dicadangkan di 4 (empat) kecamatan yaitu

Busang, Karangan, Muara Ancalong dan Sandaran dengan luas

63.202,78 Ha, sementara itu lahan pertanian pangan direncanakan

seluas lebih kurang 107.755,37 Ha yang tersebar di seluruh kecamatan

di Kabupaten Kutai Timur merupakan lahan yang dimanfaatkan untuk

budidaya tanaman pangan semusim dan atau tanaman tahunan yang

dicirikan pengelolaannya relatif tidak memerlukan air irigasi.

Sedangkan pemanfaatan pertanian lahan kering adalah untuk

tegalan, tanaman sayur mayur (holtikultura), dan kebun campuran.

Pertanian lahan kering yang tidak intensif merupakan cadangan

pengembangan kawasan perkotaan. Setiap tahun penggunaan tanah

untuk pertanian khususnya tanah sawah mengalami penyusutan

luasan atau alih fungsi. Karenanya perlu dilakukan berbagai upaya

pencegahan alih fungsi yang menghambat pembangunan sektor

pertanian dimasa akan datang seperti berkurangnya jumlah produksi

dan produktivitas padi yang berpotensi mengakibatkan hambatan

dalam mewujudkan swasembada pangan. Upaya yang harus dilakukan

adalah mengembangkan dan mengoptimalkan area pertanian

tanaman pangan melalui penyusunan strategi pengelolaan

sumberdaya lahan pertanian secara berkelanjutan dan pencegahan

berkurangnya lahan sawah produktif serta lahan produktif lainnya,

terutama untuk lahan beririgasi teknis yang sudah dikembangkan.

Hasil produksi tanaman pangan di Kabupaten Kutai Timur,

berpotensi turut berkontribusi untuk memenuhi permintaan di dalam

negeri, terutama kebutuhan lokal kabupaten dan Provinsi Kalimantan

Timur. Sementara, komoditas unggulan terutama kedelai dan jagung

berpeluang untuk pemenuhan kebutuhan dalam lingkup nasional.

2. Kawasan Perkebunan

Pembangunan perkebunan di Kabupaten Kutai Timur dalam

beberapa tahun terakhir telah menunjukkan pertumbuhan cukup

signifikan, antara lain ditandai dengan semakin meningkatnya luas

Page 47: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

38

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur Timur

area produksi dan produktivitas. Komoditas yang banyak

dikembangkan dalam perkebunan rakyat antara lain kakao, karet,

lada, dan kelapa sawit. Secara khusus, sektor perkebunan kelapa sawit

menjadi primadona bagi masyarakat Kutai Timur, terutama para

petani yang berada di pedalaman. Perkebunan kelapa sawit

berkembang seiring dengan pertumbuhan koperasi yang terus

menunjukkan kemajuan, dan bahkan perkembangan perkebunan

kelapa sawit Kutai Timur diantara yang terbaik di wilayah Indonesia.

Perencanaan kawasan perkebunan dengan menggunakan kebijakan

pengelolaan kawasan perkebunan meliputi:

a. Pengembangan kegiatan lahan perkebunan diupayakan untuk

meningkatkan produktivitas tanaman yang ada saat ini,

b. Pemanfaatan lahan perkebunan untuk sistem tumpang sari dengan

kegiatan budidaya pertanian lahan kering,

c. Pemilihan jenis komoditi unggulan sesuai dengan potensi lahan,

d. Pengembangan lahan perkebunan pada lahan-lahan yang memiliki

kesesuaian lahan sebagai lahan perkebunan melalui intensifikasi

dan pemilihan teknologi tepat guna.

Kawasan perkebunan di Kabupaten Kutai Timur tersebar pada 16

kecamatan yaitu Kecamatan Sangatta Utara, Rantau Pulung, Bengalon,

Muara Bengkal, Muara Ancalong, Long Mesangat, Busang, Muara

Wahau, Kongbeng, Telen, Batu Ampar, Kaliorang, Sangkulirang,

Kaubun, Karangan dan Sandaran.

3. Kawasan Peternakan

Hasil produksi peternakan di Kabupaten Kutai Timur, baik

peternakan kecil (seperti unggas) maupun peternakan besar (seperti:

kambing, sapi, dan lain lain). Beberapa lokasi wilayah perencanaan

terdapat usaha kegiatan peternakan dalam skala kecil terutama

peternakan ayam. Kebijakan pengelolaan kawasan budidaya

peternakan diarahkan untuk:

a. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) petani ternak,

Page 48: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

39

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur

b. Peningkatan teknologi, produktivitas, dan kualitas ternak,

c. Pengendalian limbah peternakan agar tidak mengganggu

lingkungan permukiman dan sumber air, serta

d. Pengembangan sinergi antara kegiatan peternakan dan usaha

pertanian lainnya.

4. Kawasan Perikanan

Kawasan perikanan tangkap adalah kawasan bagi kegiatan

memperoleh ikan di perairan yang tidak dalam keadaan dibudidayakan

dengan alat ataucara apapun, termasuk kegiatan yang menggunakan

kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan,

menangani, mengolah, dan atau mengawetkannya. Kawasan

pengembangan perikanan tangkap di Kabupaten Kutai Timur

diarahkan dan dibagi dalam tiga jalur dengan klasifikasi area dan

peralatan.

Sementara itu kawasan perikanan budidaya adalah kawasan

yang diperuntukkan bagi kegiatan memelihara, membesarkan, dan

atau membiakkan ikan seta memanen hasilnya dalam lingkungan

terkontrol, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk

memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani,

mengolah, dan atau mengawetkannya. Kriteria penetapan kawasan

perikanan budidaya meliputi:

a. Perairan laut pasang surut yang terlindung pasir, kerakal dan atau

berbatu,

b. Perairan lautyang semi terlindung dan atau perairan yang

terlindung dari aksi gelombang ekstrim,

c. Di luar kawasan pelabuhan dan atau jalur pelayaran,

d. Salinitas air relatif konstan dalam kisaran normal air laut,

e. Aksesibilitas kawasan mudah dicapai, dekat pemukiman

masyarakat pesisir dan tidak dalam pengaruh oleh air limbah,

f. Perairan laut di luar zona inti kawasan perlindungan,

Page 49: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

40

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur Timur

g. Perairan laut di luar areal terumbu karang dan Padang Lamun,

h. Kualitas air memenuhi baku mutu air laut untuk budidaya ikan.

Sedangkan kawasan budidaya laut yang direncanakan

dikembangkan berada di perairan laut Kecamatan Sangatta Selatan

berupa budidaya perikanan tangkap laut dan budidaya rumput laut.

5. Kawasan Pertambangan

Kawasan pertambangan memiliki peran penting dalam

peningkatan perekonomian Kabupaten Kutai Timur. Produksi tambang

yang dihasilkan oleh beberapa perusahaan lokal, nasional dan

internasional diharapkan mampu menjadi penggerak utama (prime

mover) bagi perekonomian Kabupaten Kutai Timur. Berdasarkan

RTRW Kabupaten Kutai Timur tahun 2013-2032, ijin konsesi

pertambangan sebagai kawasan tambang sebagian besar masih dalam

proses Feasibility Study yang lebih lanjut untuk kesesuaian lahannya.

Ijin konsesi kawasan yang memiliki potensi pertambangan di

Kabupaten Kutai Timur memiliki luas sebesar lebih kurang 1.602.653

Ha.

Sedangkan kawasan bekas pertambangan yang ada saat ini

sangat dimungkinkan menjadi kawasan lindung dimasa yang akan

datang. Oleh karena itu upaya rehabilitasi dan revitalisasi kawasan

bekas pertambangan menjadi keharusan agar tidak terjadi kerusakan

ekologis yang sangat serius dan berdampak fatal dikemudian hari.

Pemerintah Kabupaten Kutai Timur harus berupaya secara

berkelanjutan untuk mempertahankan kawasan lindung yang telah

ada dan menambah kawasan lindung baru dari kawasan bekas

pertambangan.

6. Kawasan Pariwisata

Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial menciptakan

Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta mampu memberikan multiplier

effect bagi berkembangnya sektor-sektor terkait, seperti pertanian

Page 50: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

41

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur

(bunga, buah, perikanan), industri kerajinan, perdagangan (misalnya

rumah makan), dan jasa (penginapan, pemandu wisata, transportasi,

dan sebagainya). Sehingga perkembangnya sektor ini diharapkan

dapat meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat, terutama yang

tinggal di sekitar kawasan wisata. Kekayaan alami di Kabupaten Kutai

Timur seperti hutan, pantai, goa merupakan aset berharga yang

potensial untuk pengembangan kawasan wisata yang berkelanjutan.

Kondisi alam Kabupaten Kutai Timur menawarkan ragam produk

wisata yang dapat dikembangkan, antara lain Geowisata (lokasi Karst

Sangkulirang-Gua Pengadan), Wisata Pantai (beberapa lokasi yang

berada di zona Sangatta), Wisata Bahari (pulau Birah-Birahan),

Ekowisata (berbagai lokasi di Taman Nasional Kutai), Wisata Budaya

Tradisional (desa tempat suku Dayak Wehea bermukim), Wisata

Pendidikan dan Penelitian (Gua Pengadan, Desa Adat, Penelitian

Orang Utan di Mentoko), Keunggulan daya tarik wisata, lukisan-lukisan

berupa gambar negatif cap tangan tiga susun, perhiasan, peralatan,

patung bahkan guci-guci China dan hewan yang ditemukan pada lokasi

gua di Kawasan Pengadan sejauh ini merupakan satu-satunya gua

alami di Indonesia yang memiliki peninggalan pra sejarah.

Kawasan Karst ini bahkan menyimpan cerita manusia-manusia

pertama Kalimantan, jauh lebih tua dari kebudayaan Kutai, yang

berpotensi menjadi salah satu warisan dunia (World Heritage).

Kawasan karst ini merupakan pembeda utama dengan wilayah lain

yang tidak bergunung karst, dimana merupakan sumber dari mata air

utama sungai-sungai besar di semenanjung Mangkalihat dan

Sangkulirang yang menyangga kehidupan masyarakat Berau dan Kutai

Timur. Kegiatan yang dikembangkan dengan fungsi untuk mendukung

kegiatan pariwisata ini adalah: a) Peningkatan program sadar wisata

kepada masyarakat melalui penerangan dan penyuluhan, b)

Peningkatan promosi obyek wisata, penataan dan pengembangan

terhadap obyek-obyek wisata yang ada sehingga lebih representatif.

Page 51: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

42

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur Timur

7. Kawasan Permukiman

Kawasan permukiman di Kabupaten Kutai Timur mencakup

kawasan permukiman perkotaan dan kawasan permukiman

perdesaan. Kebijakan pengembangan permukiman pedesaan

dilakukan dengan menciptakan sentra-sentra produksi yang prospektif

dalam penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pendapatan. Sejalan

dengan itu perlu diciptakan saling keterhubungan antara sentra

produksi dengan pusat pemasarannya sehingga dapat saling

menunjang sistem perwilayahan. Kawasan permukiman pedesaan

direncanakan lebih kurang 70.588,63 Ha yang tersebar di seluruh

kecamatan di Kabupaten Kutai Timur.

Kawasan permukiman perkotaan terletak di 3 (tiga) kecamatan

antara lain: Kecamatan Sangatta Utara sebagai pusat kegiatan wilayah

dan sentra pemerintahan di Kabupaten Kutai Timur dengan tingkat

pertumbuhan penduduk yang cukup besar dialokasikan ruang lebih

kurang 9.766,6 Ha. Sedangkan Kecamatan Sangatta Selatan yang juga

merupakan bagian dari pusat kegiatan wilayah, perencanaan

permukiman perkotaan lebih kurang 1.755,28 ha cukup relevan

mengingat Kecamatan Sangatta Selatan didalamnya meliputi areal

Taman Nasional Kutai. Permukiman perkotaan lainnya yang

direncanakan di Kabupaten Kutai Timur berada di Kecamatan

Kaliorang sebagai perwujudan dari konsep Kota Terpadu Mandiri

(KTM), yang dialokasikan seluas lebih kurang 126,04 Ha.

Page 52: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

43

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur

BAB IV KAWASAN PERDESAAN

PINGGIR HUTAN AGRIBIS LESTARI

4.1. Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari terletak di

Kecamatan Sangatta Selatan dan Teluk Pandan, Kabupaten Kutai Timur,

Provinsi Kalimantan Timur. Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis

Lestari tersebut mempunyai wilayah pengembangan sebanyak 5 desa,

yaitu Desa Sangatta Selatan, Sangkima, dan Teluk sangkima (di

Kecamatan Sangatta Selatan) serta Desa Kandolo dan Teluk Pandan (di

Kecamatan Teluk Pandan). Potensi unggulan yang akan dikembangkan

dalam Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari adalah pertanian

(padi), peternakan, dan perkebunan (karet dan kelapa sawit).

Data dan Informasi basis desa untuk desa-desa yang menjadi

wilayah pengembangan dari Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis

Lestari disajikan dalam basis kecamatan baik itu kependudukan, sosial,

pertanian, serta data dan informasi terkait lainnya.

4.2. Kependudukan

Berdasarkan data Kabupaten Kutai Timur Dalam Angka (2015)

Jumlah rumah tangga tahun 2014 di Kecamatan Teluk Pandan adalah

3.866 KK dengan penduduk 15.523 jiwa yang terdiri dari 8.189 laki-laki

dan 7.064 perempuan. Luas wilayah Kecamatan Teluk Pandan adalah

831,00 km2 sehingga kepadatan penduduk adalah 18,35 jiwa/km2.

Berdasarkan data Kabupaten Kutai Timur Dalam Angka (2015)

Jumlah rumah tangga tahun 2014 di Kecamatan Sangatta Selatan adalah

6.046 KK dengan penduduk 22.731 jiwa yang terdiri dari 12.249 laki-laki

dan 10.482 perempuan. Luas wilayah Kecamatan Teluk Pandan adalah

1.660,85 km2 sehingga kepadatan penduduk adalah 13,69 jiwa/km2.

Penghasilan utama sebagian besar penduduk di Kawasan

Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari saat ini berasal dari lapangan

usaha pertanian dengan komoditas palawija dan padi (Potensi Desa, BPS

2014). Di Kecamatan Teluk Pandan dan Sangatta Selatan sebagian

masyarakat juga telah membudidayakan kelapa sawit.

Page 53: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

44

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur Timur

Gambar 4.1 Penghasilan Utama Sebagian Besar Penduduk Desa pada Sektor

Pertanian di Desa Wilayah Pengembangan Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur.

Page 54: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

45

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur

4.3. Pendidikan dan Kesehatan

Sarana pendidikan di Kecamatan Teluk Pandan tersedia dari TK

sampai SMK dengan jumlah baik negeri dan swasta sebagai berikut TK 8

buah, SD/Sederajat 7 buah, SLTP/sederajat 4 buah, SMA/sederajat 2

buah. Untuk di Kecamatan Sangatta Selatan TK 6 buah, SD/Sederajat 12

buah, SLTP/sederajat 5 buah, SMA/sederajat 3 buah (Kabupaten Kutai

Timur Dalam Angka, 2015)

Sarana dan tenaga kesehatan tersedia di Kecamatan Teluk Pandan

adalah puskesmas 1 buah, puskesmas pembantu 6 buah, balai

pengobatan 1 buah, dr umum 1 orang, dr gigi 1 orang, bidan 9 orang,

perawat 11 orang, dan tenaga farmasi 1 orang. Untuk di Kecamatan

Sangatta Selatan sarana dan tenaga kesehatan tersedia adalah

puskesmas 1 buah, puskesmas pembantu 3 buah, balai pengobatan 1

buah, dr umum 5 orang, dr gigi 2 orang, bidan 9 orang, perawat 38 orang,

dan tenaga farmasi 4 orang.

4.4. Keagamaan

Fasilitas rumah ibadah yang tersedia di Kecamatan Teluk Pandan

adalah masjid 35 buah, mushola 16 buah, dan gereja protestan 3 buah.

Sedangkan di Kecamatan Sangatta Selatan tersedia masjid 26 buah,

mushola 263 buah, gereja katolik 3 buah, dan gereja protestan 6 buah.

4.5. Pertanian

Komoditas pertanian yang dihasilkan dari Kecamatan Teluk Pandan

dan Sangatta Selatan yang datanya tersedia basis kecamatan adalah

tanaman pangan dan perkebunan. Berikut luas panen tanaman pangan

dan luas tanaman perkebunan di Kecamatan Teluk Pandan dan Sangatta

Selatan berikut kontribusinya terhadap Kabupaten Kutai Timur (Tabel

4.1).

Page 55: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

46

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur Timur

Tabel 4.1 Luas Panen Tanaman Pangan dan Luas Tanaman Perkebunan di

Kecamatan Teluk Pandan dan Sangatta Selatan Berikut Kontribusinya

Terhadap Kabupaten Kutai Timur tahun 2014

Jenis Tanaman

Kecamatan

Kab. Kutai

Timur

Kontribusi Kec.

Teluk Pandan dan

Sangatta Selatan

terhadap Kab.

Kutai Timur (%)

Teluk

Pandan

Sangatta

Selatan Jumlah

Luas Panen (Ha)

1. Padi Sawah 432,00 219,00 651,00 6.071,00 10,7

2. Padi Ladang 0,00 80,00 80,00 6.343,00 1,3

3. Ubi Jalar 8,00 2,00 10,00 115,00 8,7

4. Ubi Kayu 18,00 20,00 38,00 279,00 13,6

5. Kacang Hijau 3,00 0,00 3,00 57,00 5,3

6. Kacang Tanah 12,00 7,00 19,00 192,00 9,9

7. Kedelai 7,00 0,00 7,00 90,00 7,8

8. Jagung 12,00 20,00 32,00 452,00 7,1

Luas Tanaman (Ha)

1. Karet 189,00 927,00 1.116,00 9.047,80 12,3

2. Kelapa 52,75 41,10 93,85 1.275,22 7,4

3. Kopi 30,50 7,00 37,50 220,27 17,0

4. Lada 19,50 7,50 27,00 345,63 7,8

5. Kakao 306,00 5,50 311,50 4.472,65 7,0

6. Kelapa Sawit 1.009,50 558,30 1.567,80 86.061,40 1,8

Sumber: Kabupaten Kutai Timur Dalam Angka, 2015.

Tanaman pangan di Kecamatan Teluk Pandan dan Sangatta Selatan

yang kontribusinya terhadap pengusahaan tanaman pangan di

Kabupaten Kutai Timur yang di atas 10% hanya padi sawah dan ubi kayu.

Sedangkan untuk tanaman perkebunan yang kontribusinya di atas 10%

hanya karet dan kopi. Untuk kelapa sawit rakyat pada tahun 2014

kontribusinya baru 1,8%.

Page 56: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

47

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur

4.6. Peternakan

Jenis ternak yang dihasilkan dari Kecamatan Teluk Pandan dan

Sangatta Selatan yang datanya tersedia basis kecamatan adalah ternak

besar, ternak kecil, dan unggas. Berikut populasi jenis ternak di

Kecamatan Teluk Pandan dan Sangatta Selatan berikut kontribusinya

terhadap Kabupaten Kutai Timur (Tabel 4.2).

Tabel 4.2 Jenis Ternak di Kecamatan Teluk Pandan dan Sangatta Selatan

Berikut Kontribusinya Terhadap Kabupaten Kutai Timur tahun 2014

Jenis Tanaman

Kecamatan

Kab. Kutai

Timur

Kontribusi Kec.

Teluk Pandan dan

Sangatta Selatan

terhadap Kab.

Kutai Timur (%)

Teluk

Pandan

Sangatta

Selatan Jumlah

Ternak Besar (Ekor)

1. Sapi 799 972 1.771 17.177 10,3

2. Kerbau 59 24 83 769 10,8

Ternak Kecil (Ekor)

1. Kambing 341 580 921 8.320 11,1

2. Babi 0 233 233 5.993 3,9

Ternak Unggas (Ekor)

3. Ayam Buras 27.452 71.112 98.564 626.590 15,7

4. Ayam Ras

Pedaging 34.385 866.888 901.273 920.242 97,9

5. Ayam ras

Petelur 15.000 13.935 28.935 29.293 98,8

6. Itik 2.028 197 2.225 17.199 12,9 Sumber: Kabupaten Kutai Timur Dalam Angka, 2015.

Ternak sapi dan kerbau di Kecamatan Teluk Pandan dan Sangatta

Selatan mempunyai kontribusi populasi terhadap Kabupaten Kutai Timur

di atas 10%, demikian juga dengan kambing. Untuk ternak unggas semua

jenis berkontribusi di atas 10% bahkan untuk Ayam Ras Pedaging dan

Petelur di atas 95%.

Page 57: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

48

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur Timur

4.7. Indeks Pembangunan Desa (IPD)

Berdasarkan Data Podes (2014), hasil perhitungan Indeks

Pembangunan Desa di Kecamatan Teluk Pandan dan Sangatta Selatan

yang dilakukan oleh Bappenas bekerjasama dengan BPS dengan 10 Desa

tidak terdapat Desa Tertinggal, Desa Berkembang sebanyak 9 Desa (90%),

dan Desa Mandiri sebanyak 1 Desa (10%). Dari 5 desa yang menjadi

wilayah pengembangan Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari,

4 desa merupakan desa berkembang dan 1 desa yaitu Desa Sangatta

Selatan statusnya Desa Mandiri (Tabel 4.3).

Tabel 4.3 Desa-Desa dan Status IPD di Kecamatan Teluk Pandan dan Sangatta Selatan

Kecamatan / Desa Status IPD Keterangan

Kec. Teluk Pandan

1. Teluk Pandan Berkembang Bagian Kws. Perdesaan

2. Suka Rahmat Berkembang -

3. Suka Damai Berkembang -

4. Kandolo Berkembang Bagian Kws. Perdesaan

5. Danau Redan Berkembang -

6. Martadinata Berkembang -

Kec. Sangatta Selatan

1. Sangatta Selatan Mandiri Bagian Kws. Perdesaan

2. Singa Geweh Berkembang -

3. Sangkima Berkembang Bagian Kws. Perdesaan

4. Teluk Singkama Berkembang Bagian Kws. Perdesaan Sumber: Indeks Pembangunan Desa 2014 “Tantangan Pemenuhan Standar Pelayanan Minimum

Desa” (Bappenas, 2015).

Page 58: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

49

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur

Gambar 4.2 Status Perkembangan Desa (IPD 2014) di Desa Wilayah

Pengembangan Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari, di Kabupaten Kutai Timur.

Page 59: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

50

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur Timur

4.8. Arahan Pengembangan

Arahan pengembangan khusus Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan

Agribis Lestari belum tersusun, namun demikian dari beberapa referensi

yang ada terkait dengan arahan yang ada dalam Rencana Tata Ruang

Wilayah Kabupaten Kutai Timur terdapat arahan pengembangan untuk

Kecamatan Teluk Pandan dan Sangatta Selatan, yaitu:

1. Kecamatan Teluk Pandan dan Sangatta Selatan direncanakan

sebagai bagian dari pusat kegiatan wilayah Kabupaten Kutai Timur

yang berpusat di Sangatta bersama-sama dengan Kecamatan

Sangatta Utara, Rantau Pulung, dan Bengalon. Kawasan ini

diarahkan sebagai pusat jasa pemerintahan, pusat jasa pelayanan

keuangan atau bank untuk melayani satu kabupaten, sebagai simpul

transportasi dan diarahkan pula sebagai pusat distribusi kolektor

dari pusat pengumpul Muara Wahau dan Maloy (Sangkulirang)

dengan orientasi menuju ke Kota Samarinda dan Balikpapan.

2. Bersama-sama dengan Kecamatan Sangatta Utara dan Kaliorang,

Kecamatan Sangatta Selatan direncanakan sebagai kawasan

permukiman perkotaan. Perencanaan permukiman perkotaan di

Kecamatan Sangatta Selatan lebih kurang seluas 1.755,28 ha cukup

relevan mengingat Kecamatan Sangatta Selatan didalamnya

meliputi areal Taman Nasional Kutai.

Page 60: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

51

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur

BAB V PENUTUP

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari terletak di Kecamatan

Sangatta Selatan dan Teluk Pandan, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi

Kalimantan Timur. Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari tersebut

mempunyai wilayah pengembangan sebanyak 5 desa, yaitu Desa Sangatta

Selatan, Sangkima, dan Teluk sangkima (di Kecamatan Sangatta Selatan) serta

Desa Kandolo dan Teluk Pandan (di Kecamatan Teluk Pandan). Potensi

unggulan yang akan dikembangkan dalam Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan

Agribis Lestari adalah pertanian (padi), peternakan, dan perkebunan (karet dan

kelapa sawit). Penghasilan utama sebagian besar penduduk di Kawasan

Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari saat ini berasal dari lapangan usaha

pertanian dengan komoditas palawija dan padi. Di Kecamatan Teluk Pandan

dan Sangatta Selatan sebagian masyarakat juga telah membudidayakan kelapa

sawit.

Untuk pengembangan komoditas unggulan di Kecamatan Teluk Pandan

dan Sangatta Selatan, beberapa komoditas yang mempunyai nilai LQ > 1 dan

kontribusinya besar terhadap pengusahaan tanaman pertanian diantaranya

padi sawah kontribusi terhadap pengusahaan tanaman pangan sebesar 77,5%,

karet dengan kontribusi terhadap pengusahaan tanaman perkebunan sebesar

35,4% dan kakao 9,9%. Tanaman kelapa sawit mempunyai kontribusi yang

besar yaitu 49,7% namun demikian nilai LQ < 1.

Arahan pengembangan yang direncanakan untuk Kecamatan Teluk

Pandan dan Sangatta Selatan adalah bersama-sama dengan Kecamatan

Sangatta Utara, Rantau Pulung, dan Bengalon sebagai pusat kegiatan wilayah

yang berpusat di Sangatta. Kawasan ini diarahkan sebagai pusat jasa

pemerintahan, pusat jasa pelayanan keuangan atau bank untuk melayani satu

kabupaten, sebagai simpul transportasi dan diarahkan pula sebagai pusat

distribusi kolektor dari pusat pengumpul Muara Wahau dan Maloy

(Sangkulirang) dengan orientasi menuju ke Kota Samarinda dan Balikpapan.

Page 61: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

52

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur Timur

Page 62: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

53

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur

LAMPIRAN

Page 63: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

54

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur Timur

Lampiran 1 Luas Panen (Ha) Padi Sawah dan Padi Ladang per Kecamatan di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2014

Kecamatan Luas Panen (Ha)

Padi Sawah Padi Ladang

1. Muara Ancalong 2 798

2. Busang 10 979

3. Long Mesangat 796 308

4. Muara Wahau 165 301

5. Telen 50 571

6. Kongbeng 278 451

7. Muara Bengkal 17 356

8. Batu Ampar 0 382

9. Sangatta Utara 0 16

10. Bengalon 176 325

11. Teluk Pandan 432 0

12. Sangatta Selatan 219 80

13. Rantau Pulung 819 832

14. Sangkulirang 145 20

15. Kaliorang 1.298 438

16. Sandaran 94 0

17. Kaubun 1.373 78

18. Karangan 197 408 Sumber: Kabupaten Kutai Timur Dalam Angka, 2015.

Page 64: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

55

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur

Lampiran 2 Luas Tanam (Ha) Karet dan Kelapa Sawit per Kecamatan di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2014

Kecamatan Luas Tanam (Ha)

Karet Kelapa Sawit

1. Muara Ancalong 542,00 3.671,50

2. Busang 598,70 1.379,34

3. Long Mesangat 1.114,75 1.950,33

4. Muara Wahau 147,00 13.342,59

5. Telen 286,00 9.893,36

6. Kongbeng 386,00 7.514,34

7. Muara Bengkal 302,00 3.176,26

8. Batu Ampar 1.763,50 702,59

9. Sangatta Utara 341,00 134,00

10. Bengalon 423,00 10.639,02

11. Teluk Pandan 189,00 1.009,50

12. Sangatta Selatan 927,00 558,30

13. Rantau Pulung 490,00 3.317,50

14. Sangkulirang 354,50 4.205,16

15. Kaliorang 191,50 2.862,09

16. Sandaran 162,00 5.804,59

17. Kaubun 614,00 7.267,05

18. Karangan 215,35 7.273,88 Sumber: Kabupaten Kutai Timur Dalam Angka, 2015.

Page 65: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · mendapatkan data dan informasi di BPS Kabupaten Kutai Timur, Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Kutai

56

Kawasan Perdesaan Pinggir Hutan Agribis Lestari di Kabupaten Kutai Timur Timur