Upload
others
View
11
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
TIM PENYUSUN
Pengarah
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar Nurbit,SIP.MH
Penanggungjawab
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar
Dedi Rochyani, SKM, M.Kes
Ketua
Kepala Sub bagian Progra m, Informasi dan Hubungan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar
Didi Dwiantoro, SKM, M.Kes
Sekretaris/ Editor Essy Desmita,SKM
Anggota Jaya Hadi Fitrah,SKM
Sofna Almou Dudi, AMK Muhammad Rizki,SKM
Melki Ramadhan S,S.Kep Nurannisa,SKM
Kontributor Sekretariat
Bidang Sumber Daya Kesehatan Bidang Pelayanan Kesehatan Bidang Kesehatan Masyarakat
Bidang P2P Puskesmas se-Kabupaten Kampar
RSUD Bangkinang
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah hirabbil alamin, berkat rahmat dan karunia Allah SWT, akhirnya
“Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar
Tahun 2018” ini dapat diselesaikan.
Laporan Kinerja Dinas kesehatan Kabupaten Kampar tahun 2018 disusun untuk
melaksanakan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 Tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan setiap instansi
pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintah negara untuk
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan
pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan strategik yang telah
ditetapkan dengan berpedoman kepada Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003
dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014.
Laporan kinerja merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kebijakan,
program, dan kegiatan pembangunan yang telah diamanahkan kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten Kampar. Berbagai data kinerja disajikan setelah melalui proses pengumpulan
dan pengukuran yang sistematis agar dapat dimanfaatkan sebagai informasi kinerja yang
dapat mendukung perencanaan pembangunan kesehatan di masa mendatang untuk
mencapai Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar yaitu “Terwujudnya Kabupaten
Kampar sebagai wilayah industri dan pertanian yang maju dengan masyarakat yang
religius,beradat,berbudaya dan sejahtera”
Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada semua
pihak yang telah berperan aktif dalam menyusun dan menyelesaikan Laporan Kinerja
Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar tahun 2018. Besar harapan kami, agar semua
pihak yang terkait dapat memberikan saran dan kritik yang membangun demi
sempurnanya laporan ini. Semoga keberadaan Laporan Kinerja ini dapat menjadi media
pertanggungjawaban serta peningkatan kinerja bagi seluruh pegawai dilingkungan Dinas
Kesehatan Kabupaten Kampar.
Bangkinang Kota, Februari 2019
KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN KAMPAR
NURBIT Pembina TK.I
NIP. 19621231 198512 1 018
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR…………………………………………………………............................ i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………............................... ii
DAFTAR TABEL ………………………………………………………………………….......... iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………............................. 1
1.1. Gambaran Umum…………………………………………………………….... 1
1.1.1 Kedudukan….…………………………………………...................... 1
1.1.2 Tugas Pokok dan Fungsi………………………………................... 1
1.1.3 Struktur Organisasi……………………………………..................... 2
1.1.4 Lingkungan Strategis yang Berpengaruh…………………………. 3
1.1.5 Landasan Hukum……..…………………………....…..................... 5
1.1.6 Maksud dan Tujuan …………………….…………...….................. 6
1.1.7 Sistematika Pembahasan……………………………...................... 6
BAB II PERENCANAAN KINERJA DAN PERJANJIAN KINERJA……….......................... 9
2.1 Rencana Strategi……….………………………….…………........................... 9
2.2 Visi, Misi dan Nilai-Nilai…………………………………………...................... 10
2.3 Tujuan dan Sasaran Strategi………………………………………………… . 11
2.4 Prioritas Pembangunan di Bidang Kesehatan ……………………................ 11
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA…………………………………...................................... 12
3.1 Capaian Kinerja Dinas Kesehatan …………………………………………... 12
3.2 Kerangka Pengukuran …………………………………………………………. 13
3.3 Evaluasi Pencapaian Sasaran dan Pengukuran Kinerja …………………... 14
3.4 Tahapan Pengukuran Realisasi Kinerja…………………………………….. .. 35
3.5 Pengelolaan Barang Milik Daerah ……………………………………………. 91
BAB IV PENUTUP……………………………………………………………………………..... 93
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Skala Pengukuran Ordinal Pencapaian Kinerja………............................... 15
Tabel 3.2 Evaluasi Pencapaian Misi 1 Sasaran 1………..………............................... 17
Tabel 3.3 Evaluasi Pencapaian Misi 1 Sasaran 2………..………............................... 19
Tabel 3.4 Evaluasi Pencapaian Sasaran 3………………..……….............................. 21
Tabel 3.5 Rasio Keberadaan Dokter umum/Dokter Gigi, Perawat dan Bidan di
Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Tahun 2018........................................ 22
Tabel 3.6 Evaluasi Pencapaian Sasaran 4………………..………............................. 30
Tabel 3.7 Evaluasi Pencapaian Sasaran 5………………..………............................. 31
Tabel 3.8 Evaluasi Pencapaian Sasaran 6………………..………............................. 32
Tabel 3.9 Evaluasi Pencapaian Sasaran 7………………..………............................. 35
Tabel 3.10 Gambaran Keuangan Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2018. 37
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
1
1.1 Gambaran Umum
1.1.1 Kedudukan
Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kampar No. 6 Tahun 2016
tentang pembentukan dan susunan perangkat daerah Kabupaten Kampar,
dinyatakan bahwa kedudukan Dinas Kesehatan adalah sebagai penyelenggara
urusan Pemerintah di bidang kesehatan yang berada dibawah dan bertanggung
jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
1.1.2 Tugas Pokok dan Fungsi
Tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar dijabarkan dan
ditetapkan dengan Peraturan Bupati Kampar No. 42 Tahun 2016. Dinas Kesehatan
Kabupaten Kampar berada dibawah Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar,
dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang bertanggung jawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah , dengan tugas pokok:
Kepala Dinas mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintah
daerah dibidang kesehatan untuk membantu Bupati dan menyelenggarakan urusan
pemerintah dengan fungsi:
a Perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan operasional dibidang
kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan
kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan dan Farmasi, Alat Kesehatan dan
PKRT.
b Koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan
administrasi kepada seluruh unsur organisasi dilingkungan Dinas Kesehatan
Kabupaten Kampar.
c Pengelolaan barang milik daerah yang menjadi tanggung jawab Dinas
Kesehatan Kabupaten Kampar.
d Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Daerah terkait dengan
bidang kesehatan.
BAB I
PENDAHULUAN
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
2
1.1.3 Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Bupati Kabupaten Kampar No. 42 Tahun 2016
Susunan Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar adalah sebagai berikut :
1 Kepala Dinas Kesehatan
2 Sekretariat
a. Sub bagian program, informasi dan hubungan masyarakat
b. Sub bagian hukum, kepegawaian dan umum
c. Sub bagian keuangan dan pengelolaan aset
3 Bidang kesehatan masyarakat.
a. Seksi kesehatan keluarga dan gizi masyarakat.
b. Seksi promosi dan pemberdayaan masyarakat
c. Seksi kesehatan lingkungan
4 Bidang pencegahan dan pengendalian penyakit
a. Seksi surveilan dan imunisasi
b. Seksi pencegahan dan pengendalian penyakit menular
c. Seksi pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular
5 Bidang pelayanan kesehatan
a. Seksi pelayanan kesehatan primer dan tradisional
b. Seksi pelayanan kesehatan rujukan
c. Seksi pembiayaan dan jaminan kesehatan masyarakat
6 Bidang sumber daya kesehatan
a. Seksi kefarmasian, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah
tangga
b. Seksi pengembangan sarana dan prasarana
c. Seksi sumber daya manusia kesehatan
7 Unit pelaksana teknis dinas (UPTD)
a. UPTD Puskesmas
b. UPTD Instalasi Farmasi Kesehatan
c. UPTD Laboratorium Kesehatan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
3
1.1.4 Lingkungan Strategis yang Berpengaruh
Program Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Kampar yang dilaksanakan
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten bersama jajaran kesehatan tidak akan dapat
berjalan dengan baik sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang diembannya
tanpa keterlibatan dari sektor lain yang terkait, peran lintas sektor dan swasta serta
masyarakat umumnya. Bila dikoordinasikan dengan baik secara sinergis maka apa
yang menjadi visi Kabupaten Kampar yang juga menjadi Visi Dinas Kesehatan
Tahun 2017 – 2022 yaitu “Terwujudnya Kabupaten Kampar sebagai Wilayah
Industri dan Pertanian yang Maju dengan Masyarakat yang Religius, Beradat,
Berbudaya dan Sejahtera”.
Untuk itu perlu ditetapkan berbagai program kesehatan yang telah
disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan yang terdapat di masyarakat,
dengan mengutamakan upaya peningkatan dan pemeliharaan kesehatan serta
ketersediaan sumber daya yang ada.
Dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat dalam memperoleh
pelayanan kesehatan yang optimal dan terjangkau oleh berbagai lapisan
masyarakat, maka sumber daya dibidang kesehatan dituntut untuk lebih bekerja
secara profesional yang menjamin out come yang akan dirasakan langsung oleh
masyarakat, hal ini terdapat dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang
kesehatan yang menyatakan bahwa setiap orang memiliki hak yang sama dalam
memperoleh derajat kesehatan dan Undang-undang No 36 Tahun 2014 tentang
Kesehatan yang menyatakan bahwa kesehatan sebagai hak asasi manusia harus
diwujudkan dalam bentuk pemberian berbagai pelayanan kesehatan kepada seluruh
masyarakat melalui penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang menyeluruh
oleh Pemerintah, Pemerintah daerah dan masyarakat secara terarah, terpadu dan
berkesinambungan, adil dan merata, serta aman, berkualitas dan terjangkau oleh
masyarakat.
Pemerintah berkewajiban menyediakan pelayanan kesehatan yang bersifat
public goods artinya pelayanan yang harus tersedia dan dapat dijangkau oleh setiap
orang untuk memperoleh peluang dan mengembangkan kemampuan hidup sehat,
yang pada akhirnya kesehatan merupakan gaya hidup masyarakat di Kabupaten
Kampar. Disamping itu pemerintah berkewajiban memfasilitasi pengembangan
pelayanan kesehatan yang bersifat private goods yang memberikan peluang kepada
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
4
masyarakat untuk memilih pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan
dan kemampuannya. Pemerintah bertugas mengatur, membina dan mengawasi
penyelenggaraan upaya kesehatan yang merata dan terjangkau oleh masyarakat,
serta menggerakkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan dan
pembiayaan kesehatan dengan memperhatikan fungsi sosial sehingga pelayanan
kesehatan bagi masyarakat yang kurang mampu tetap dapat terjamin. Oleh karena
itu Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar pada tahun 2018 memiliki program
unggulan yaitu: UGD 24 jam diseluruh puskesmas yang ada di Kabupaten Kampar,
Revitalisasi sistem kesehatan karna didalamnya ada kegiatan Akreditasi
Puskesmas, Pelayanan kesehatan Jamkesmas, Jamkesda dan Jampersal.
Untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan program yang telah
dilakukan, serta untuk mengetahui apakah tujuan dan sasaran program mencapai
hasil yang diharapkan yaitu berhasil guna dan berdayaguna yang optimal dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta dapat meningkatkan kinerja
pembangunan kesehatan di Kabupaten Kampar, maka perlu disusun laporan dalam
bentuk Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) selama T.A 2018. Hal ini
sebagai pelaksanaan dari Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 tahun
2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang selanjutnya
disingkat SAKIP adalah rangkaian sistematik dari berbagai aktifitas, alat dan
prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan pengukuran, pengumpulan
data, pengklasifikasian dalam rangka pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja
instansi pemerintah. Setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggaraan
pemerintahan Negara berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan
tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan
didasarkan suatu perencanaan strategis yang ditetapkan oleh masing-masing
instansi, berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai dan berpedoman
kepada Peraturan MENPAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang petunjuk teknis
perjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan tata cara reviu atas laporan kinerja instansi
pemerintah.
Laporan Kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan
fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan
anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah
pengukuran kinerja, evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
5
hasil analisis terhadap pengukuran kinerja. Laporan kinerja juga berperan sebagai
alat kendali, alat penilai dan alat pendorong terwujudnya Good Governance yaitu
pemerintahan yang baik, bersih, dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
1.1.5 Landasan Hukum
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan
Kabupaten Kampar Tahun 2018 berlandaskan kepada :
a Undang-undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5).
b Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 25, tambahan lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4614)
c Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang kedudukan, tugas dan
fungsi kementrian Negara serta susunan organisasi, tugas dan fungsi eselon I
Kementrian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
peraturan Presiden Nomor 135 Tahun 2014
d Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
e Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah
f Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan
Korupsi.
g Peraturan Menteri Negara PAN dan RB Nomor 29 Tahun 2010 tentang
Pedoman Penyusunan dan Pelaporan Akuntabilitas dan Penetapan Kinerja
Instansi Pemerintah
h Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan tata cara Reviu atas laporan kinerja Instansi
Pemerintah.
i Peraturan Daerah Kabupaten Kampar Nomor 6 Tahun 2016 Tentang
pembentukan dan susunan perangkat Daerah Kabupaten Kampar.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
6
j Peraturan Bupati Kampar Nomor 42 Tahun 2016 tentang kedudukan,
susunan organisasi tugas dan fungsi serta tata kerja Dinas Kesehatan
Kabupaten Kampar
1.1.6 Maksud dan Tujuan
Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan
fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan
anggaran.
Tujuan pelaporan kinerja oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar:
a. Memberikan infomasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas
kinerja yang telah dan seharusnya dicapai.
b. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah
untuk meningkatkan kinerjanya.
Gambar 1.1
Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Kinerja 2018
1.1.7 Sistimatika Pembahasan
Pada dasarnya laporan kinerja disusun oleh setiap tingkatan organisasi yang
menyusun perjanjian kinerja dan menyajikan informasi tentang:
a. Uraian singkat organisasi
b. Rencana dan target kinerja yang ditetapkan
c. Pengukuran kinerja
Informasi kinerja
terukur
Meningkatkan
Kinerja
Laporan Kinerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
7
d. Evaluasi dan analisis kinerja untuk setiap sasaran strategis atau hasil
program atau kegiatan dan kondisi terakhir yang seharusnya terwujud.
Analisis ini juga mencakup atas efisiensi penggunaan sumber daya.
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor 53 Tahun 2014 tentang petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja
dan tata cara reviu atas laporan kinerja instansi pemerintah terdiri dari empat bab
dengan sistematika sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan.
Menguraikan tentang penjelasan umum organisasi, dengan penekanan
kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic
issued) yang sedang dihadapi organisasi.
Bab II Perencanaan Kinerja.
Menguraikan tentang ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang
bersangkutan.
Bab III Akuntabilitas Kinerja.
Menguraikan tentang:
A. Capaian kinerja organisasi
Pada sub bab ini disajian capaian kinerja organisasi untuk setiap
pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil
pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja
sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai
berikut:
1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini.
2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja
tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.
3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan
target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen
perencanaan strategis organisasi.
4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar
nasional .
5. Analisis penyebab keberhasilan atau kegagalan dan peningkatan
atau penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.
6. Analisis atas efisiansi penggunaan sumber daya.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
8
7. Analisis program atau kegiatan yang menunjang keberhasilan
ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
B. Realisasi anggaran
Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan
yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja Dinas Kesehatan
sesuai dengan dokumen Perjanjian kinerja.
Bab IV Penutup
Menguraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta
langkah di masa mendatang yang akan dilakukan Dinas Kesehatan untuk
meningkatkan kinerjanya.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
9
2.1 Rencana Strategis
Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan strategis
merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar
mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, nasional, global dan tetap
berada dalam tatanan sistem administrasi negara kesatuan Republik Indonesia.
Oleh karena itu, pendekatan perencanaan strategis yang jelas dan sinergis, instansi
pemerintah lebih dapat menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang
dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
menggambarkan visi, misi, tujuan, sasaran, program dan kegiatan Dinas Kesehatan
Kabupaten Kampar. RPJMD secara sistematis mengedepankan isu-isu lokal, yang
diterjemahkan kedalam bentuk strategi kebijakan dan rencana pembangunan yang
terarah, efektif dan berkesinambungan sehingga dapat diimplementasikan secara
bertahap sesuai dengan skala prioritas dan kemampuan anggaran pembiayaan.
Perencanaan merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang
ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) tahun secara sistematis dan
berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang
ada atau yang mungkin timbul. Proses ini menghasilkan suatu rencana strategis
instansi pemerintah (Dokumen Renstra) yang setidaknya memuat visi, misi, tujuan,
sasaran, strategi, kebijakan dan program serta ukuran keberhasilan dan kegagalan
dalam pelaksanaannya.
Pada penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas
Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2018 ini, mengacu pada peraturan menteri
negara pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birograsi No. 53 Tahun 2014
tentang petunjuk teknis penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan
teknis reviu atas laporan dan peraturan daerah No. 7 tahun 2014 tentang perubahan
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
DAN PERJANJIAN KINERJA
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
10
peraturan daerah Kabupaten Kampar No. 12 tahun 2012 tentang rencana
pembangunan
Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan strategis
merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar
mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, nasional dan global, serta
tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Dengan pendekatan perencanaan strategis yang jelas dan sinergis,
instansi pemerintah lebih dapat menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi,
peluang, dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas
kinerjanya.
Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar dalam rangka mewujudkan Renstra
yang telah disusun secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh, dan tanggap
terhadap perubahan-perubahan yang mungkin terjadi di masa depan, dengan
memperhitungkan kekuatan (strenghts), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan tantangan (threats), baik pada lingkungan internal maupun
eksternal. Dokumen Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2018 –
2022 dapat digunakan sebagai dasar penilaian kinerja Kepala Dinas dalam
melaksanakan kegiatan pemerintahan, pembangunan, dan pemberdayaan
masyarakat selama masa jabatannya.
2.2 Visi, Misi dan Nilai – Nilai
2.2.1 Pernyataan visi
Visi Kabupaten Kampar Tahun 2017 – 2022 yang sekaligus menjadi Visi
Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar” Terwujudnya Kabupaten Kampar
sebagai wilayah industri dan pertanian yang maju dengan masyarakat yang
religius, beradat, berbudaya dan sejahtera”
2.2.2 Pernyataan Misi
Guna mewujudkan visi pembangunan daerah periode 2017 – 2022 tersebut,
maka ditetapkan enam misi diantaranya menyiapkan sumber daya manusia yang
handal dan profesional. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia harus dijamin
pula dengan kondisi kesehatan masyarakat yang baik. Upaya ini perlu dilakukan
secara bersamaan dalam kerangka membangun masyarakat yang tidak hanya
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
11
cerdas namun juga sehat, sehingga target pembangunan dapat dicapai secara
maksimal.
2.3 Tujuan dan Sasaran Strategis
2.3.1 Tujuan
Meningkatkan kualitas dan akses pelayanan kesehatan
2.3.1 Sasaran strategis
1. Meningkatnya pemerataan dan kualitas sarana prasarana kesehatan
2. Meningkatnya pemerataan dan kualitas tenaga kesehatan
3. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
4. Meningkatnya aksessibiliti masyarakat miskin terhadap layanan kesehatan
2.4 Prioritas Pembangunan di Bidang Kesehatan
2.4.1 Rencana Kinerja Tahunan
Perencanaan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar dijabarkan dari
sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategis. Rencana
kinerja ini akan dilaksanakan melalui berbagai kegiatan tahunan. Di dalam rencana
kinerja telah ditetapkan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator
kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Penyusunan rencana kinerja ini
merupakan komitmen seluruh unsur Pimpinan dan pelaksana pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Kampar untuk mencapainya dalam periode tahunan.
Proses penyusunan rencana kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar
telah melalui tahapan-tahapan berikut:
Penetapan Program
Penetapan Sasaran
Penetapan Kegiatan
Indikator Pencapaian
Sasaran,
Indikator Kinerja kegiatan
Target Indikator Kinerja Kegiatan
Target Kinerja Sasaran
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
12
3.1 Capaian Kinerja Dinas Kesehatan
Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan,
badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan
atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang
berwenang menerima pelaporan akuntabilitas atau pemberi amanah.
Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar selaku pengemban amanah
masyarakat kabupaten kampar melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui
penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) yang disusun sesuai
ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor
29 tahun 2014 tentang sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dan
peraturan menteri negara pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi
republik indonesia nomor 53 tahun 2014 tentang petunjuk teknis perjanjian kinerja,
pelaporan kinerja dan tata cara reviu atas laporan kinerja instansi pemerintah.
LKjIP tersebut menyajikan penilaian tingkat keberhasilan Dinas Kesehatan
Kabupaten Kampar melaksanakan kegiatan sepanjang Tahun anggaran 2018
sesuai dengan target kegiatan dari masing-masing kelompok indikator kinerja
kegiatan, dan target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang
ditetapkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Tahun 2017-2022 dan perjanjian kerja Tahun 2018.
3.2 Kerangka Pengukuran
Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program dan sasaran yang telah ditetapkan
dalam rangka mewujudkan visi dan misi Kabupaten Kampar yang sekaligus
menjadi visi dan misi Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar.
Mengacu kepada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun
2014 tentang sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dan peraturan
menteri negara pendayagunaan apatarur negara dan reformasi birokrasi republik
BAB III
AKUNTABILITAS
KINERJA
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
13
indonesia nomor 53 tahun 2014 tentang petunjuk teknis perjanjian kinerja,
pelaporan kinerja dan tata cara reviu atas laporan kinerja instansi pemerintah,
kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar diukur berdasarkan tingkat
pencapaian sasaran dan indikator sasaran. Gambaran mengenai tingkat
pencapaian sasaran didapatkan melalui perbandingan antara Perjanjian Kinerja
dengan realisasi pada Tahun berjalan.
Pencapaian sasaran diperoleh dengan cara membandingkan target dengan
realisasi indikator sasaran melalui media formulir pengukuran kinerja kemudian
atas hasil pengukuran kinerja tersebut dilakukan evaluasi untuk mengetahui
keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan hasil
pengukuran kinerja, diperoleh capaian kinerja untuk setiap sasaran strategis dan
selanjutnya dianalisis dengan cara :
1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja Tahun 2018
2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja Tahun 2018
dengan Tahun lalu dan beberapa tahun berakhir.
3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2018 dengan target
jangka menengah yang terdapat dokumen RPJMD
Nilai yang diperoleh dari pencapaian kinerja dikelompokkan dalam skala
pengukuran ordinal sebagai berikut:
Tabel 3.1
Skala Pengukuran Ordinal Pencapaian Kinerja
No % Capaian Kinerja Peringkat Interpretasi
1 ≥ 85 AA Memuaskan
2 ≥ 75 – 85 A Baik Sekali
3 ≥ 65 – 75 B Baik
4 ≥ 50 – 65 CC Cukup Baik
5 ≥ 30 – 50 C Agak Kurang
6 ≥ 0 – 30 D Kurang
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
14
Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja, dilakukan analisis pencapaian
kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab
tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan.
1. Indikator kinerja
Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan
tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan, dengan
memperhitungkan indikator masukan (input), dan hasil (outcome).
2. Indikator sasaran
Indikator sasaran adalah sesuatu yang dapat menunjukkan secara signifikan
mengenai keberhasilan atau kegagalan pencapaian sasaran, Indikator sasaran
dilengkapi dengan target kualitatif dan satuannya untuk mempermudah
pengukuran pencapaian sasaran.
3.3 Evaluasi Pencapaian Sasaran dan Pengukuran Kinerja
Secara umum Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar telah dapat
melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Kampar tahun 2017-2022. 4 (empat)
sasaran strategis dan 23 indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam perjanjian
kinerja Tahun 2018 adalah sebagai berikut:
Pengukuran kinerja pencapaian sasaran terhadap misi pada tahun 2018
adalah sebagai berikut:
3.3.1 Sasaran 1 : Meningkatnya Pemerataan dan kualitas sarana dan prasarana
kesehatan
Dalam pencapaian sasaran ini, Pemerintah Kabupaten Kampar
menggunakan 5 indikator kinerja dengan capaian sebagai berikut:
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
15
Tabel 3.2 Evaluasi Pencapaian Sasaran 1
Indikator
Kinerja
Hasil
2015
Hasil
2016
Hasil
2017
Target
2018
Hasil
2018
%
Capaian
Tercapai
/ Tidak
Hasil
s.d
2018
Target
Akhir
RPJMD
Jumlah Rumah
Sakit Swasta
5 5 5 5 5 100 V 5 5
Cakupan
pembinaan dan
pengawasan
sarana
kesehatan
swasta
80 100 100 100 100 100 V 90 80
Rasio
Puskesmas
perawatan
dengan
kecamatan
8 8 8 8 8 100 V 8 9
Rasio
Puskesmas
non perawatan
untuk 30.000
penduduk
23 22 22 23 23 100 V 23 23
Rasio
puskesmas
pembantu
dengan desa
72.8 72,8 71 72,4 72,4 100 V 72,74 100
Rata-rata
capaian 100
Keterangan :
V = Tercapai
X = Tidak Tercapai
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
16
^ = Pencapaian Hasil masih dibawah target tetapi telah melebihi realisasi tahun
sebelumnya.
Berdasarkan data yang ada pada tabel diatas, secara umum dapat
diketahui realisasi ke 5 (lima) indikator kinerja selama tahun 2018 menunjukkan
seluruh indikator kinerja mencapai target yang telah ditetapkan .
Untuk menunjang kebutuhan pelayanan kesehatan jumlah rumah sakit
swasta di Kabupaten Kampar hingga tahun 2018 berjumlah 5 unit, jumlah apotik
62 semuanya telah memiliki izin, jumlah toko obat tercatat sebanyak 136.
Dalam pencapaian sasaran ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar
menggunakan 3 indikator kinerja dengan capaian sebagai berikut:
Rasio Puskesmas perawatan dengan kecamatan belum mencapai target
disebabkan oleh belum tersedianya alokasi dana untuk pengembangan
puskesmas menjadi puskesmas perawatan.
Berdasarkan data yang ada pada tabel diatas, secara umum dapat
diketahui realisasi dari 3 indikator kinerja selama tahun 2018 menunjukkan bahwa
sebanyak satu indikator kinerja mencapai target yang telah ditetapkan
diantaranya:
1. Rasio puskesmas non perawatan untuk 30.000 penduduk
2. Rasio puskesmas pembantu dengan desa
Untuk memenuhi pelayanan kesehatan dasar di Kabupaten Kampar telah
tersedia 31 puskesmas, 8 puskesmas rawat inap dan 23 rawat jalan, 181
puskesmas pembantu dan 26 Puskesmas keliling serta 651 posyandu, setiap
kecamatan telah memiliki puskesmas bahkan ada yang lebih dari 1 puskesmas.
pada kecamatan yang padat penduduk seperti Kecamatan Siak Hulu memiliki 3
puskesmas, Kecamatan XIII Koto Kampar memiliki 3 puskesmas, Kecamatan
Tapung memiliki 3 puskesmas, Tapung Hulu, Tapung Hilir, Kampar Kiri Hulu dan
Gunung Sahilan memiliki 2 puskesmas dan kecamatan lainnya memiliki masing-
masing 1 puskesmas. Dengan kondisi sekarang ini ratio antara puskesmas
terhadap jumlah penduduk di Kabupaten Kampar tercatat 1: 24.688, Rasio antara
puskesmas perawatan dengan kecamatan tahun 2018 tercatat 8 : 21, Rasio
puskesmas pembantu dengan desa sebesar 181 : 250 dimana puskesmas
pembantu sudah dimiliki sebesar 74% desa dikabupaten Kampar. Pada tahun
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
17
2018 poskesdes sebanyak 156 unit. Disamping itu telah tersedia sebuah
laboratorium kesehatan, 1 Rumah Sakit Umum Daerah sebagai pelayanan
kesehatan rujukan dari puskesmas.
3.3.2 Sasaran 2 : Meningkatnya pemerataan dan kualitas tenaga kesehatan
Untuk meningkatkan mutu dan pemerataan dan kualitas tenaga kesehatan
di pelayanan kesehatan diperlukan tenaga medis yang cukup. Gambaran
mengenai kecukupan tenaga medis di Kabupaten Kampar adalah sebagai berikut :
Tabel 3.3
Rasio Keberadaan Dokter Umum/Dokter Gigi, Perawat dan Bidan di Wilayah
Kerja Dinas Kesehatan Tahun 2018
No Jenis Tenaga Ratio
Yang Ada Standar ISO 2010
1
Dokter Umum/Dokter
Spesialis/ Dokter
Gigi
19,4 : 100.000
Penduduk 40 : 100.000 Penduduk
2 Perawat 84,5 : 100.000
Penduduk
158 : 100.000
Penduduk
3 Bidan 107 : 100.000 Penduduk 100 : 100.000
Penduduk
1. Ratio tenaga dokter per 100.000 penduduk
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa gambaran mengenai kecukupan
tenaga dokter dalam satu wilayah dapat diukur dengan menggunakan
indikator jumlah dokter per 100.000 penduduk (ratio tenaga dokter terhadap
100.000 penduduk)
Jumlah dokter sampai dengan tahun 2018 adalah 25 dokter spesialis, 86
dokter umum dan 41 dokter gigi, berarti setiap penduduk hanya dilayani oleh
15 s.d 17 dokter. Sedangkan menurut perhitungan nasional rata-rata pada
tahun 2010 ada 40 orang dokter setiap 100.000 penduduk. Diharapkan pada
tahun 2019 ada peningkatan jumlah dokter.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
18
2. Ratio Tenaga Dokter dan Dokter gigi Puskesmas
Untuk mengukur tingkat kecukupan dokter umum dan dokter gigi
disarana pelayanan kesehatan terdepan adalah dengan menggunakan
indikator ratio dokter dan dokter gigi puskesmas terhadap jumlah puskesmas.
Ratio tenaga dokter terhadap puskesmas di kabupaten kampar pada tahun
2018 yaitu pada satu puskesmas terdapat 2 – 3 orang dokter umum dan 1 – 2
orang dokter gigi.
Dalam meningkatkan mutu dan pemerataan pelayanan kesehatan maka
upaya yang telah dan akan ditempuh selanjutnya adalah menitik beratkan
pelayanan kesehatan di puskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan
dasar dengan menempatkan dokter umum dan dokter gigi.
3. Ratio Tenaga Bidan per 100.000 penduduk
Gambaran tingkat kecukupan tenaga bidan dapat ditunjukkan dengan
jumlah bidan per 100.000 penduduk. Menurut indikator ISO 2010 rata-rata
bidan per 100.000 penduduk adalah 100 bidan. Sedangkan ratio tenaga bidan
di Kabupaten Kampar pada tahun 2018 adalah 107 orang per 100.000
penduduk, angka ini meningkat dari tahun 2016 yang berjumlah 94.
4. Ratio Tenaga Perawat per 100.000 penduduk
Jumlah tenaga perawat per 100.000 penduduk dapat memberikan
gambaran tentang pendistribusian tenaga perawat dalam suatu wilayah kerja.
Jumlah tenaga perawat kesehatan per 100.000 penduduk dikabupaten
kampar pada tahun 2018 adalah 85 orang sedangkan kebutuhan tenaga
perawat diperhitungkan cukup bila berada pada posisi 158 per 100.000
penduduk. Jumlah tenaga perawat kesehatan memegang peranan yang
sangat penting dalam rangka menjaga kesehatan masyarakat, karena
perawatlah yang pada umumnya memberikan pelayanan langsung baik kuratif
maupun preventif. Jumlah kebutuhan tenaga bidan, perawat, kesmas, gizi,
teknisi medis, farmasi,sanitasi di Kabupaten Kampar sudah hampir memenuhi
kebutuhan namun belum terdistribusi dengan baik.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
19
Tenaga Kesehatan
Data ketenagaan Tahun 2016 s.d Tahun 2018 (PNS, PTT,dan Honor)
adalah sebagai berikut :
No. Jenis Ketenagaan Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
1. Dokter Spesialis 25 orang 25 25
2 Dokter Umum 65 orang 66 86
3. Dokter Gigi 32 orang 36 41
4. Perawat 474 orang 542 666
5 Bidan 259 orang 754 847
6. Apoteker 9 Orang 6 7
7. SI Farmasi 2 orang 0 0
8. Asisten Apoteker 38 orang 41 36
9. Ahli Gizi 21 orang 29 27
10. Rekam Medis 6 0rang 7 7
11 Analis 46 orang 42 42
12 Sanitarian 18 orang 18 21
13 Perawat Gigi 27 orang 25 25
14 Pendidikan S2 19 orang 9 9
15 Sarjana Kesehatan 103 orang 67 71
16. Tenaga Lainnya (PNS) 61 orang 63 63
17. Tenaga Lainnya (THL
dan TBK)
109 orang 140 140
Jumlah 1.514 orang 1.870 orang 2.114 orang
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
20
3.3.3 Sasaran 3 : Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Dalam pencapaian sasaran meningkatnya derajat kesehatan masyarakat,
Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar menggunakan 16 indikator kinerja dengan
capaian sebagai sebagai berikut:
Tabel 3.2
Evaluasi Pencapaian Misi 1 sasaran1
Indikator
Kinerja
Hasil
2015
Hasil
2016
Hasil
2017
Target
2018
Hasil
2018
%
Capaian
Tercapai
/
Tidak
Hasil
s.d
2018
Target
Akhir
RPJM
D
Cakupan
komplikasi
kebidanan
yang
ditangani
100 100 100 100 100 100 V 100 100
Cakupan
pelayanan
puskesmas
17 30 17 17 17 100 V 19,8 90
Cakupan
kunjungan
bayi
90.1 98 85.1 80 79,7 99,6 X 90,15 100
Cakupan
balita gizi
buruk dapat
perawatan
100 100 100 100 100 100 V 100 100
Cakupan
desa/
kelurahan
universal
child
immunization
(UCI)
59 74,8 72.8 100 84,8 84,8 X 84,8 100
Menurunnya
angka
kematian
bayi per
12 9 5 3,6 3,6 100 V 8,5 32
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
21
1.000
kelahiran
hidup
Menurunnya
angka
kematian
balita
8 0 5 3,6 3,6 100 V 5,5 32
Menurunnya
angka
kematian ibu
melahirkan
142 124 73 64 64 100 V 115 102
Meningkatya
usia harapan
hidup
71.1 71,1
71,1
71,1
71,1 71 V 71 71.6
Persentase
RT
berprilaku
hidup bersih
dan sehat
(PHBS)
47 27 40 40 44 110 V 49,8 80
Jumlah
keluarga
sadar gizi
(kadarzi)
didesa
100 60,19 89 80 89 111 V 82,5 80
Persentase
desa siaga
aktif
28.1 57 25 45 12 26,6 X 26,6 45
Persentase
posyandu
mandiri dan
purnama
71.1
4 34 70 60 67 100 V 57,4 40
Cakupan 80.3 58 90,1 80 28,7 35,8 X 35,8 80
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
22
bayi yang
mendapat
ASI eksklusif
Persentase
Rumah
memiliki
sanitasi
dasar sehat
69 83,3 83,3 85 77,5 91 X 78,9 100
Rasio rumah
layak huni
90 83,3 83,3 95 83,3 87,7 X 86,7 100
Rata-rata
capaian
Tahun 2018
93,07
Keterangan:
V = Tercapai
X = Tidak Tercapai
^ = Pencapaian Hasil masih dibawah target tetapi telah melebihi realisasi tahun
sebelumnya
Berdasarkan data yang ada pada tabel diatas, secara umum dapat
diketahui realisasi dari 16 (enam belas) indikator kinerja selama tahun 2018
menunjukkan bahwa sebanyak 10 indikator kinerja mencapai target yang telah
ditetapkan diantaranya :
1. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
2. Cakupan pelayanan puskesmas
3. Cakupan balita gizi buruk dapat perawatan
4. Menurunnya angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup
5. Menurunnya angka kematian balita
6. Menurunnya angka kematian ibu melahirkan
7. Meningkatya usia harapan hidup
8. Persentase RT berprilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
9. Jumlah keluarga sadar gizi (kadarzi) didesa
10. Persentase posyandu mandiri dan purnama
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
23
Sedangkan sebanyak 6 indikator kinerja tidak mencapai target yang telah
ditetapkan yaitu:
1. Cakupan kunjungan bayi
2. Cakupan desa/ kelurahan universal child immunization (UCI)
3. Persentase desa siaga aktif
4. Cakupan bayi yang mendapat ASI eksklusif
5. Persentase Rumah memiliki sanitasi dasar sehat
6. Rasio rumah layak huni
Perkembangan capaian kinerja pada indikator cakupan Balita Gizi Buruk
didukung oleh kegiatan pemberian makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI)
pada balita miskin dan program PMT-AS.
Alasan indikator Cakupan desa/ kelurahan universal child immunization
(UCI) tidak mencapai target yang telah ditentukan adalah :
1. Tidak tercapiannya target imunisasi TT pada WUS karena ada perbedaan
persepsi tentang imunisasi TT pada ibu hamil..
2. Masih adanya bidan desa yang belum melaksanakan screning TT dan tidak
melakukan pencatatan screning TT.
Untuk mendorong pencapian indikator sasaran cakupan desa/ kelurahan
Universal Child Immunization (UCI) dilakukan melalui :
1. Melaksanakan sweeping untuk meningkatkan pencapaian imunisasi dasar
lengkap sebagai indikator tercapainya desa UCI (Universal Child Imunisation).
2. Melaksanakan sosialisasi untuk menyatukan persepsi tentang pelaksanaan
dan pencatatan screnin TT.
3. Melakukan kembali sosialisasi tentang pentingnya imunisasi bagi murid SD
sederajat.
4. Melaksanakan pertemuan atau pelatihan untuk meningkatkan SDM pengelola
program imunisasi.
Persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat masih rendah
disebabkan oleh masih tingginya jumlah perokok aktif yang ada di Kabupaten
Kampar.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
24
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan
pengalaman belajar untuk menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga,
kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan
informasi dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku,
sehingga membantu masyarakat mengenali dan mengatasi masalah sendiri dalam
tatanan rumah tangga, agar dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dalam
rangka menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatan.
Untuk mendukung pencapaian indikator Rumah Tangga berperilaku hidup
bersih dan sehat, pada tahun 2018 telah dilaksanakan kegiatan penyuluhan
masyarakat pola hidup sehat di Puskesmas dan jaringannya, pengembangan
media promosi dan informasi sadar hidup sehat dan pembinaan usaha kesehatan
sekolah tingkat SD.
Untuk memperluas cakupan dan jangkauan pelayanan puskesmas telah
dikembangkan berbagai sarana upaya kesehatan bersumber daya masyarakat
berupa posyandu. Tercatat pada tahun 2018 ada 651. Kegiatan posyandu sudah
berjalan dengan baik, jumlah kader juga memenuhi syarat namun capaian
kegiatan dan dana sehat harus ditingkatkan lagi.
Persentase desa siaga aktif menurun menjadi 26,6% dari persentase tahun
sebelumnya 25%.
Persentase rumah memiliki sanitasi dasar sehat belum mencapai target
disebabkan oleh keadaan realita dilapangan mayoritas tidak memenuhi indikator
penilaian sanitasi seperti Saluran pembuangan air limbah rumah tangga dan
tempat sampah.
Untuk menggambarkan lingkungan sehat ditentukan oleh indikator seperti
persentase rumah tangga terhadap akses air bersih, persentase rumah tangga
memiliki sanitasi dasar, persentase tempat-tempat umum dan pengelolaan
makanan (TUPM).
Untuk mendukung pencapaian indikator diatas pada tahun 2018 telah
dilaksanakan kegiatan antara lain:
1. Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat
Sasaran kegiatan penyuluhan menciptakan lingkungan sehat adalah personal
higiene bagi murid sekolah dasar pada 489 SD dan 31 Puskesmas se
Kabupaten Kampar seluruhnya telah dilaksanakan 100%.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
25
2. Sosialisasi kebijakan lingkungan sehat
Kegiatan sosialisasi kebijakan lingkungan sehat bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang program swadaya
PAMSIMAS. Kegiatan ini dilaksanakan melalui sosialisasi lingkungan sehat
yang melibatkan kepala desa, ketua BPD, PKK, kader kesehatan, petugas
kesehatan dilaksanakan di 31 Puskesmas.
3.3.4 Sasaran 4 : Meningkatnya Aksessibiliti masyarakat miskin terhadap
layanan kesehatan
Dalam pencapaian sasaran ini, Pemerintah Kabupaten Kampar
menggunakan 2 indikator kinerja dengan capaian sebagai berikut:
Tabel 3.7 Evaluasi Pencapaian Sasaran 5
Indikator Kinerja Hasil
2015
Hasil
2016
Hasil
2017
Target
2018
Hasil
2018
%
Capaia
n
Tercapai/
Tidak
Hasil
s.d
2018
Target
Akhir
RPJMD
Cakupan penduduk
miskin yang
mendapat Jaminan
Kesehatan (%)
100 90 80 100 80 80 X 92,5 100
Cakupan Pelayanan
Jamkesmas (%)
100 90 100 100 100 100 V 100 100
Rata-rata capaian
Tahun 2018
94,5
Keterangan:
V = Tercapai
X = Tidak Tercapai
^ = Pencapaian Hasil masih dibawah target tetapi telah melebihi realisasi tahun
sebelumnya
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
26
Berdasarkan data yang ada pada tabel diatas, secara umum dapat diketahui
realisasi dari 2 indikator kinerja selama tahun 2018 menunjukkan bahwa sebanyak
satu indikator kinerja cakupan pelayanan jamkesmas, kinerja mencapai target
yang telah ditetapkan yaitu jumlah penduduk miskin yang mendapat jaminan
kesehatan.
Satu indikator kinerja belum mencapai target yang telah ditetapkan yaitu
cakupan jumlah penduduk miskin yang mendapat jaminan kesehatan.
Program Jamkesmas yang diselenggarakan Pemerintah telah mencakup
jaminan kesehatan penduduk miskin di Kabupaten Kampar. Ditambah komitmen
pemerintah daerah Kabupaten Kampar dengan program Jamkesda telah
meningkatkan cakupan jaminan kesehatan. Mulai tanggal 1 juli 2015 pemerintah
telah mengintegrasikan peserta Jamkesda ke BPJS (Program JKN).
Penduduk yang memiliki kepesertaan Jamkesda telah dilayani pada 31
puskesmas dengan pelayanan IGD 24 jam.
Program unggulan Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2018 sebagai
berikut:
1. Program UGD 24 jam disetiap puskesmas sekabupaten kampar untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan prima kemasyarakat.
a. Pelaksanaan kegiatan:
Pelaksanaan kegiatan UGD 24 jam pada Tahun 2018 dilaksanakan diseluruh
UPTD Puskesmas baik rawat inap maupun non rawat inap, dimana jumlah tenaga
bantu kesehatan yang dipekerjakan berjumlah 557 orang dengan rincian sebagai
berikut:
6 orang TBK bekerja di Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar yang
mempunyai tugas sebagai verifikator laporan TBK di UPTD Puskesmas.
534 orang TBK bekerja di 31 UPTD Puskesmas se Kabupaten Kampar yang
mempunyai tugas melaksanakan pelayanan kesehatan di UPTD Puskesmas.
17 orang TBK diperbantukan ke RSUD Bangkinang terhitung bulan Maret
2018 dengan opsi pada Tahun 2018 honor dan kepegawaian TBK tersebut
dibebankan RSUD Bangkinang.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
27
Jumlah dana yang disediakan untuk pelaksanaan kegiatan tersebut adalah
Rp. 8.198.926.000, dengan realisasi fisik sebesar 100%, realisasi keuangan
97,44%.
b. Masalah
Kompetisi petugas UGD UPTD Puskesmas 24 jam yang masih belum
mumpuni.
Adanya penumpukan petugas pada beberapa puskesmas, sehingga
puskesmas lainnya kekurangan tenaga.
c. Solusi
Mengadakan pelatihan petugas UGD 24 jam.
Membuat kebijakan tentang distribusi petugas UGD yang merata disetiap
puskesmas.
2. Kegiatan Akreditasi Puskesmas
a. Pelaksanaan kegiatan:
Jumlah UPTD Puskesmas yang dilakukan pendampingan pada Tahun 2018
berjumlah 11 Puskesmas :
UPTD Puskesmas Bangkinang
UPTD Puskesmas XIII Koto Kampar III
UPTD Puskesmas Kampar Utara
UPTD Puskesmas Tapung I
UPTD Puskesmas Tapung II
UPTD Puskesmas Siak Hulu III
UPTD Puskesmas Gunung Sahilan I
UPTD Puskesmas Gunung Sahilan II
UPTD Puskesmas Koto Kampar Hulu
UPTD Puskesmas Tapung Hilir II
UPTD Puskesmas Kampar Kiri Hulu I
Jumlah UPTD Puskesmas yang dilakukan survey pada Tahun 2018 adalah
sebanyak 1 (satu) Puskesma yang yaitu UPTD Puskesmas Tapung Hilir I.
Program Akreditasi FKTP Puskesmas ini menggunakan anggaran DAK Non fisik
sebesar Rp.2.330.000.000,- dengan realisasi fisik sebanyak 100% dan realisasi
keuangan 91,13%.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
28
b. Masalah
Kekurangan Tim Pendamping akreditasi sehingga pendampingan pasca
akreditasi tidak bisa dilaksanakan.
Sarana dan Prasarana Puskesmas yang belum sesuai dengan Permenkes
Nomor 75 Tahun 2015.
c. Solusi masalah
- Penambahan Tim di akhir tahun 2018 sudah terealisasi sebanyak 5 orang,
sehingga di tahun 2019 sudah ada 4 tim.
- Advokasi ke seksi sarana dan prasarana serta perencanaan program tentang
pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana Puskesmas yang disesuaikan
dengan Permenkes Nomor 75 Tahun 2015
3. Kegiatan pelayanan kesehatan JKN, jamkesda dan jampersal
a. Pelaksanaan kegiatan jamkesda tahun 2018
Hak hidup yang memadai untuk kesehatan dan kesejahteraan dirinya dan
keluarganya merupakan hak azazi manusia dan diakui oleh segenap bangsa-
bangsa dunia, termasuk Indonesia.
Dalam Undang – Undang Dasar 1945 pasal 28 H dan Undang – Undang No 36
Tahun 2009 Pengganti Undang – Undang 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan,
Dalam Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 ditegaskan bahwa setiap orang
mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses dan sumber daya dibidang
kesehatan dan memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan
terjangkau.
Untuk mewujudkan komitmen global dan konstitusi di atas, pemerintah
bertanggung jawab atas jaminan kesehatan masyarakat melalui Jaminan
Kesehatan Nasional ( JKN ) bagi kesehatan perorangan.
Dalam program JKN, masyarakat miskin dan tidak mampu yang sebelumnya
merupakan peserta Jamkesmas dialihkan sebagai peserta Penerima Bantuan
Iuran ( PBI ) JKN / KIS yang iurannya dibayarkan Pemerintah Pusat. Kondisi ini
didukung juga oleh Pemerintah Kabupaten Kampar yang terus memantapkan
jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu diluar kuota PBI JKN
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
29
/ KIS melalui program Jaminan Kesehatan Daerah (JAMKESDA ) sebagai
bagian dari pengembangan jaminan secara menyeluruh.
Saat ini peserta Jamkesda Kabupaten Kampar terdiri dari :
1). Jamkesda Integrasi
Peserta Jamkesda yang bermigrasi ke program Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN), dimana Iuran Premi ke BPJS menggunakan dana Sharing dengan dana
Propinsi yaitu 50 : 50 dengan dana Anggaran Belanja Kabupaten Kampar.
Jumlah Peserta sebanyak 35.000 jiwa.
2). Jamkesda Non Integrasi
Peserta Yang telah terdaftar dalam data Base Surat Keputusan Bupati Kampar
dimana peserta dapat dilayani di Rumah sakit Tipe C ( Rumah Sakit Umum
Bangkinang atau Rumah Sakit Petala Bumi), Apabila Pasien di Rujuk Ke
Rumah sakit tipe B ( Rumah Sakit Arifin Ahmad ) secara Otomatis akan
Menjadi Peserta jamkesda Propinsi. Saat Ini Jumlah Peserta Sebanyak 35.893
Jiwa.
3). Jamkesda dengan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM)
Pesertanya adalah Masyarakat Kabupaten Kampar yang Miskin / tidak mampu
diluar JKN / KIS, Jamkesda Integrasi dan Jamkesda Non Integrasi.
Peserta hanya bisa dilayani sampai Rumah Sakit Tipe C. Syarat Kepesertaan
adalah : Surat Keterangan Tidak Mampu ( SKTM ) dari Desa di ketahui Camat.
Rekomendasi dari Dinas sosial, Surat Rujukan dari Puskesmas, Foto Copy
KTP dan Foto Copy Kartu Keluarga.
b. Permasalahan yang ada dalam pelaksanaan jamkesda
1). Pada data kepesertaan masih belum sinkron sehingga ada data yang tumpang
tindih.
2). Masih banyaknya masyarakat yang apabila sakit menggunakan SKTM untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit
3). Dana Pengklaim pasien jamkesda untuk Rumah Sakit Tipe C Ditahun
anggaran 2018 masih kurang sehingga masih ada klaim yang belum
terbayarkan.
4). Masih Banyak masyarakat Miskin yang belum terjangkau dalam pendataaan
kepesertaan Jamkesda.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
30
5). Untuk masyarakat miskin yang diluar kuota Jamkesda integrasi dan Non
Integrasi bila dirujuk ke Rumah sakit Tipe B ( Rumah Sakit Umum Arifin Ahmad
)tidak bisa mendapat Jaminan Kesehatan karena belum adanya kerja sama
Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar dengan Rumah Sakit Tipe B ( Rumah
sakit Arifin Ahmad ).
c. Pemecahan Masalah :
1). Untuk sinkronisasi data, Dinas Kesehatan bekerja sama dengan Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil untuk melengkapi data kepesertaan yang
belum ada NIK.
2). Untuk data kepesertaan sebaiknya dilakukan Validasi data bersama Dinas
Sosial
3). Masalah pembayaran Klaim peserta Jamkesda di Rumah sakit tipe C telah
dianggarkan pada APBD tahun ajaran 2018.
4). Sebaiknya Jamkesda yang non Integrasi di migrasi menjadi Jamkesda
Integrasi.
5). Sebaiknya jangkauan pelayanan pasien Jamkesda yang menggunakan SKTM
bukan hanya di Rumah sakit Tipe C saja tapi sampai ke Rumah Sakit tipe B.
6). Penambahan klinik / Rumah Sakit Swasta yang dapat membantu dalam
memberikan pelayanan kepada pasien Jamkesda dengan cara bekerja sama
dengan klinik / Rumah Sakit Swasta.
3.4 Tahapan Pengukuran Realisasi Kinerja
Merupakan hasil perbandingan antara rencana kegiatan dengan hasil
pencapaian kegiatan
Evaluasi dan analisis capaian kinerja dilakukan dengan membandingkan
indikator kinerja realisasi dengan indikator kinerja yang direncanakan. Pada tahun
2018, Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar telah menetapkan 4 sasaran strategis
yang dicapai melalui pelaksanaan 22 program yang meliputi 121 kegiatan. Semua
kegiatan telah dianggarkan dalam APBD Kabupaten Kampar Tahun 2018 dan
Dana alokasi khusus (DAK) yang berasal dari dana pusat. Merupakan komitmen
Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar dalam mengimplementasikan Rencana
Kinerja Tahun 2018.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
31
Menurut teori HL Blum derajat kesehatan manusia dipengaruhi oleh 4 faktor
yaitu faktor lingkungan, faktor perilaku, faktor pelayanan kesehatan dan faktor
keturunan. Dari keempat faktor itu, faktor perilaku mempunyai pengaruh yang
cukup besar bersama dengan faktor lingkungan.
Dalam tatanan otonomi daerah, Visi Indonesia Sehat 2018 akan dapat
dicapai apabila telah tercapai secara keseluruhan jika Kabupaten/Kota juga Sehat.
Oleh karena itu, selain harus dikembangkan sistem kesehatan Kabupaten/Kota
yang merupakan sub sistem dari Sistem Kesehatan Nasional, harus ditetapkan
pula kegiatan minimal yang harus dilaksanakan oleh Kabupaten/Kota sesuai yang
tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan No.1457/Menkes/SK/X/2004
tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota.
3.4.1 Realisasi Anggaran
Target kinerja APBD secara keseluruhan mencakup unsur pendapatan,
belanja, dan pembiayaan. Untuk unsur pendapatan, target kinerja dilihat dari sub
komponen PAD, sedangkan unsur belanja, terget-target kinerja terutama dilihat
dari program dan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan.
Berikut ini gambaran target kinerja APBD Kabupaten Kampar Tahun 2018
pada Dinas Kesehatan yang secara ringkas dapat dilihat dari Pendapatan, Belanja
dan Pembiayaan Daerah pada anggaran setelah perubahan dan realisasinya.
Tabel 3.10 Gambaran Keuangan Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2018
No. Uraian
Jumlah Lebih/(kurang)
SETELAH
PERUBAHAN
REALISASI
ANGGARAN Rp %
4. PENDAPATAN
DAERAH
23.159.957.128
21.636.477.373
1.523.479.755
93,42
4.1 Pendapatan
Asli Daerah 23.159.957.128
21.636.477.373
1.523.479.755
93,42
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
32
No. Uraian
Jumlah Lebih/(kurang)
SETELAH
PERUBAHAN
REALISASI
ANGGARAN Rp %
4.1.1 Pajak Daerah
4.1.2 Retribusi Daerah 62.445.000
62.445.000
100,00
4.1.2.01 Retribusi Jasa
Umum
4.1.2.01
Lain-lain
pendapatan asli
daerah yang
syah (pelayanan
kesehatan
penduduk miskin
BPJS
kesehatan)
23.159.957.128
21.636.477.373
1.523.479.755
93,42
Jumlah
Pendapatan
23.159.957.128
22.293.173.377
866.783.751
96,26
5. BELANJA
DAERAH 202.343.547.378 186.391.293.286,30
15.952.254.092
92,12
5.1 Belanja Tidak
Langsung 95.860.983.815 92.834.380.953
3.026.602.862
96,84
5.1.1 Belanja Pegawai 95.860.983.815 92.834.380.953 3.026.602.862
96,84
5.2 Belanja
Langsung 106.482.563.563 93.556.912.333,30
12.925.651.230
87,86
5.2.1 Belanja Pegawai 1.811.808.000 1.683.396.250
128.411.750
92,91
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
33
No. Uraian
Jumlah Lebih/(kurang)
SETELAH
PERUBAHAN
REALISASI
ANGGARAN Rp %
5.2.2 Belanja Barang
dan Jasa 87.025.043.028 75.203.521.012
11.821.522.016
86,42
5.2.3 Belanja Modal 17.645.712.535 16.669.995.071,30
975.717.464
94,47
Jumlah Belanja 202.343.547.378 186.391.293.286,30
15.952.254.092
92,12
Surplus /
(Defisit) (179.183.590.250) 164.754.815.913,30
14.428.774.337
91,95
PAD Kabupaten Kampar yang dikelola Dinas Kesehatan meliputi :
Pelayanan Kesehatan, yang terdiri dari :
a. Pelayanan Kesehatan Dasar
b. Pengawasan kualitas air
Mulai tahun 2018 sesuai dengan hasil verifikasi dari Propinsi Riau PAD
tersebut di tiadakan karena dasar hukum yang tidak ada.
Kebijakan pengelolaan keuangan di Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar
dapat dilihat sebagai berikut :
1. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Kebijakan Belanja
a. Kegiatan Peningkatan Kesehatan Masyarakat
Input : Dana yang tersedia sebesar Rp. 40.518.775 (Empat
puluh juta lima ratus delapan belas juta tujuh ratus
tujuh puluh lima ribu rupiah.)
Proses : Terlaksana dan terbinanya program pengembangan
puskesmas dan lansia di puskesmas yang menjadi
Pilot Projeck
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
34
Output : Terbinanya petugas pelaksana program
pengembangan seperti perkesmas dan kesehatan
jiwa.
Outcome : Terciptanya kesamaan visi dan persepsi pengelola
atau pelaksana program pengembangan disemua
puskesmas.
Target : 100%
Realisasi : 74,76%
b. Kegiatan Akreditasi (DAK)
Input : Dana yang tersedia untuk kegiatan sebesar
Rp. 2.330.000.000
Output : Sertifikat Akreditasi
Outcome : Meningkatnya kinerja petugas puskesmas
Target : 100%
Realisasi : 91,13%
Permasalahan : Masa persiapan Puskesmas yang relatif singkat
dikarenakan proses pendampingan dilakukan pada
bulan April 2018 setelah terbit DPA, sarana dan
prasarana puskesmas yang belum sesuai dengan
Permenkes Nomor 75 Tahun 2015.
Solusi masalah : Proses pendampingan Akreditasi di mulai bulan Januari
2018, Advokasi ke seksi sarana dan prasarana serta
perencanaan program tentang pemenuhan kebutuhan
sarana dan prasarana puskesmas yang disesuaikan
dengan Permenkes Nomor 75 Tahun 2015.
c. Kegiatan Peningkatan Pelayanan Puskesmas dan Puskesmas
Pembantu
Input : Dana yang tersedia sebesar Rp.8.198.926.000
Output : Terlaksanya pelatihan & Bimtek untuk petugas bantu
UGD 24 jam
Outcome : Terbinanya pelayanan IGD 24 Jam di semua puskesmas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
35
Terget : 100%
Realisasi : 97,44%
Permasalahan : Kompetensi petugas UGD UPTD Puskesmas 24 jam
yang masih belum memadai, penyebaran tenaga
kesehatan yang belum merata sesuai dengan
kebutuhan.
Solusi masalah : Mengadakan pelatihan petugas UGD 24 jam, membuat
kebijakan tentang distribusi petugas UGD yang merata
disetiap puskesmas sesuai dengan kebutuhannya.
d. Kegiatan Peningkatan Pelayanan & Penanggulangan Masalah
Kesehatan
Input : Dana yang tersedia sebesar Rp. 460.260.000
Output : Terlaksananya pelayanan kesehatan pada hari raya,
natal dan Tahun baru serta kesehatan lapangan lainnya.
Outcome : Mutu pelayanan kesehatan rujukan dan pelayanan
kegawat daruratan dilapangan.
Target : 100%
Realisasi : 99,06%
e. Kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
Input : Dana yang tersedia sebesar Rp. 21.157.755.000
Output : Terlaksananya manajemen Dinas Kesehatan dalam
upaya kesehatan masyarakat yang bersifat promotif dan
preventif.
Outcome : Terlaksananya manajemen BOK Dinas Kesehatan dan
terpantaunya pelaksanaan BOK di Puskesmas.
Target : 100%
Realisasi : 96,54%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
36
f. Kegiatan Jaminan persalinan (DAK)
Input : Dana yang tersedia sebesar Rp. 7.657.771.000
Penyediaan rumah tunggu kelhiran dan klaim paket
persalinan
Output : Terlaksananya pelayanan jampersal dan rumah tunggu
kelahiran di Kabupaten Kampar.
Outcome : 2 rumah tunggu kelahiran di Kab.Kampar.
Target : 70% Bumil/ bulin/ bufas di Kabupaten Kampar
memanfaatan fasilitas rumah tunggu kelahiran.
Realisasi : 13% bumil/ bulin/ bufas di Kabupaten Kampar
memanfaatkan fasilitas rumah tunggu kelahiran.
Permasalahan : 1. Masih kurangnya sosialisasi rumah tunggu kelahiran
di tingkat desa.
2. Masih rendahnya keinginan dan kemauan bumil/
bulin/ bufas dan anggota keluarga untuk menetap di
rumah tunggu kelahiran.
3. Adanya anggapan dari masyarakat khususnya bumil/
bulin/ bufas tentang pelayanan tenaga kesehatan
yang tidak memuaskan jika biaya persalinan
ditanggung oleh pemerintah.
4. Sewa mobilitas tidak dipakai, tidak ada pasien
5. Transport kader/petugas kesehatan karena tidak ada
pasien
6. Makan minum kegiatan tidak terpakai karena tidak
ada pasien
7. Kurangnya sosialisasi kepada petugas tenaga
kesehatan di Puskesmas/desa.
Solusi masalah : Meningkatkan sosialisasi rumah tunggu kelahiran
ditingkat desa dengan melibatkan para stakeholder
terkait.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
37
g. Kegiatan Upaya kesehatan kerja
Input : Dana yang tersedia sebesar Rp. 44.450.000
Output : Terlaksananya upaya kesehatan kerja di puskesmas.
Outcome : Persentase puskesmas yang menyelenggarakan upaya
kesehatan kerja.
Target : 100%
Realisasi : 40 %
Permasalahan : Kurangnya SDM penanggung jawab program kegiatan
yang berstatus PNS sehingga penyelesaian
administrasi keuangan tidak terealisasi dengan
maksimal
h. Kegiatan Peningkatan pelayanan kesehatan olahraga
Input : Dana yang tersedia sebesar Rp. 75.370.000
Output : Terlaksananya pelayanan kesehatan olah raga
Outcome : Pelayanan kesehatan olahraga yang baik.
Target : 100%
Realisasi : 40.48%
Permasalahan : Kurangnya SDM penanggung jawab program kegiatan
yang berstatus PNS sehingga penyelesaian
administrasi keuangan tidak terealisasi dengan
maksimal, Cetak modul tidak dilaksanakan karena
batalnya pelatihan
i. Kegiatan Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin di Puskesmas dan
Jaringannya
Input : Total anggaran Rp. 10.557.686.354,- ( Sepuluh
milyar lima ratus lima puluh tujuh juta enam ratus
delapan puluh enam ribu tiga ratus lima puluh
empat rupiah)
Output : Terlaksananya pelayanan pengobatan bagi
masyarakat miskin dan tidak mampu
Proses : Klaim BPJS secara bertahap
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
38
Outcome : Terjaminnya pelayanan kesehatan masyarakat
miskin
Target : 100%
Realisasi : 95,82%
2. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Kebijakan Belanja
a. Kegiatan Penyusunan Peta Informasi Masyarakat Kurang Gizi
Input : Dana Rp. 83.965.000,- (Delapan puluh tiga juta
sembilan ratus enam puluh lima ribu rupiah)
Kegiatan ini untuk 690 posyandu di 31 Puskesmas yang
dilaksanakan oleh kader posyandu serta pemantuan
oleh petugas puskesmas se Kabupaten Kampar.
Proses : Pencatatan dan pelaporan hasil penimbangan oleh
petugas Puskesmas.
Output : Terlaksananya penimbanguuan Balita di 690 posyandu.
Outcome : Terpantaunya pertumbuhan Balita secara berkala di
seluruh Kabupaten Kampar.
Target : 100%
Realisasi : 82,45%
Permasalahan :
Solusi Masalah : Perencanaaan anggaran yang lebih baik lagi di tahun
yang akan datang.
b. Kegiatan Pemberian Makanan Tambahan dan Vitamin
Input : Dana Rp.19.075.000,- (Sembilan belas juta tujuh puluh
lima ribu rupiah). Kegiatan ini dilaksanakan untuk
Posyandu pengadaan Kartu menuju Sehat (KMS) dan
cetak buku buku diposyandu serta pengadaan MP-ASI
untuk balita posyandu dan PMT balita gizi buruk untuk
keluarga miskin kegiatan ini dilaksanakan agar
meningkatkan kunjungan masyarakat agar mau datang
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
39
membawa anaknya keposyandu dan dilaksanakan di 31
Puskesmas se Kabupaten Kampar.
Proses : Penyediaan Susu dan biscuit untuk Tambahan makanan
anak baik balita yang sehat dan balita gizi buruk agar
anak balita dapat terpantau perkembangannya.
Pencatatan hasil kegiatan oleh petugas puskesmas.
Output : Terlaksananya pemberian Makanan Pendamping Air
Susu ibu (MP-ASI) pada balita miskin.
Outcome : Meningkatnya status gizi balita di Kabupaten Kampar.
Target : 100%
Realisasi :37,38%
Permasalahan : Kurangnya SDM yang bertsatus PNS sehingga
perjalanan dinas banyak tidak terpakai.
Solusi Masalah : Perencanaaan anggaran yang lebih baik lagi di tahun
yang akan datang.
c. Pemberdayaan Masyarakat untuk Pencapaian Keluarga Sadar Gizi
Input : Dana Rp 56.400.000,- (Lima puluh enam juta empat ratus
ribu rupiah),
Proses :Terlaksanakanya pemberian makanan tambahan anak
sekolah
Output : Terlaksananya MMD di Kab. Kampar
Outcome : meningkat dan terpantaunya status Gizi anak SD
Target : 100%
Realisasi : 95,55%
Permasalahan : SDM PNS yag kurang
Solusi Masalah : Perencanaaan anggaran yang lebih baik lagi di tahun
yang akan datang.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
40
d. Penanggulangan kurang energi protein ( KEP ), anemia gizi besi,
gangguan akibat kurang yodium ( GAKY), Kurang vitamin A dan
kekurangan zat gizi mikro lainnya.
Input : Dana Rp78.250.000,- (Tujuh puluh delapan juta dua
ratus lima puluh ribu rupiah),
Proses : Tersedianya data keadaan status gizi balita
Output : Terlaksananya pemantauan status gizi balita,pemberian
vitamin A,tablet tambah darah,multivitamin dan PMT ibu
hamil
Outcome : Meningkatnya status gizi balita, ibu hamil dan ibu
menyusui
Target : 100%
Realisasi : 76,93 %
Permasalahan : Keterbatasan SDM sehingga kegiatan ada yang tidak
bisa dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
3. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Kebijakan Belanja
a. Kegiatan Pelayanan Vaksinasi Bagi Balita dan Anak Sekolah
Input : Dana sebesar Rp. 170.175.000,- (Seratus tujuh puluh
juta seratus tujuh puluh lima ribu rupiah). Untuk
pencapaian kegiatan BIAS dan BOOSTER pada balita
dan murid SD sederajat.
Proses : Pemeliharaan cold chain, pengangkutan dan logistik
vaksin, pembinaan kegiatan pelayanan vaksinasi bagi
balita dan anak sekolah ke Puskesmas.
Output : Terimunisasi Balita dan Murid SD sederajat.
Outcome : Terlindungi Balita, Murid SD sederajat dari penyakit
PD3I.
Target : 95% BIAS, 95% BOOSTER
Realisasi : 95% BIAS, 95% BOOSTER
Permasalahan pada kegiatan Pelayanan Vaksinasi Bagi Balita dan Anak
Sekolah.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
41
1) Sering berubah- ubahnya penggunaan software by name by addres
setiap tahunnya menyulitkan puskesmas untuk melakukan
penyesuaian terhadap software.
2) Pelaksanaan BOOSTER DPT-HB-Hib & Campak belum sepenuhnya
dilaksanakan Puskesmas.
3) Walaupun cakupan BIAS sudah mencapai target yang ditentukan,
belum semua murid SD sederajat di vaksinasi saat pelaksanaan BIAS.
Hal ini disebabkan adanya beberapa anak yang tidak mendapat izin
orang tua untuk di imunisasi dan ketidak hadiran siswa saat
pelaksanaan BIAS.
4) Belum semua Puskesmas memiliki cold chain (kulkas penyimpanan
vaksin) yang sesuai standar.
5) Masih terbatasnya dana untuk pembiayaan kegiatan imunisasi.
6) Masih kurangnya vaccine carrier di puskesmas.
7) Terbatasnya SDM yang untuk mendukung kegiatan imunisasi.
Solusi Masalah pada Kegiatan Pelayanan Vaksinasi Bagi Balita dan Anak
Sekolah.
1) Melaksanakan sosialisasi mengenai penggunaan software baru.
2) Melakukan sosialisasi tentang pentingnya imunisasi bagi murid SD
sederajat.
3) Perlunya penggadaan cold chain dan vaccine carrier yang sesuai
standarisasi.
4) Perlunya pendanaan yang memadai untuk pencapaian target program.
5) Perlunya pelatihan lebih lanjut untuk meningkatkan SDM pengelolaan
program.
b. Kegiatan Peningkatan Surveilans Epidemiologi dan Penanggulangan
Wabah
Input : Dana sebesar Rp. 198.975.000,- (Seratus sembilan puluh
delapan juta sembilan ratus tujuh puluh lima ribu rupiah).
Untuk pembiayaan penyelidikan epidemiologi kasus dan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
42
penanggulangan wabah/ KLB/ rumor KLB pada daerah
terjadinya kasus.
Proses : Melakukan penyelidikan Epidemiologi kasus dan
penanggulangan wabah/ KLB/ rumor KLB.
Output : Terlaksananya surveilans epidemiologi kasus kejadian luar
biasa (KLB) dan MATRA.
Outcome : Tercapainya pemutusan rantai penularan KLB dan
terlaksananya kegiatan MATRA.
Target : 100%
Realisasi : 98,8%
Permasalahan pada pelaksanaan Kegiatan Peningkatan Surveilans
Epidemiologi dan Penanggulangan Wabah.
1) Masih kurangnya koordinasi lintas program, lintas sektor terkait untuk
penemuan kasus.
2) Belum jalannya kegiatan surveilands aktif rumah sakit.
3) Belum terlaksana sepenuhnya kerjasama dengan klinik- klinik swasta,
rumah sakit swasta dan prakter dokter untuk penemuan kasus dimasing-
masing wilayah puskesmas.
4) Masih terbatasnya dana untuk melakukan penyelidikan epidemiologi dan
penanggulangan kasus KLB atau rumor KLB.
5) Perlunya pembaharuan ilmu tentang surveilands.
6) Belum terbentuknya Tim gerak cepat (TGC) untuk penanggulangan KLB/
Bencana/ Wabah.
7) Belum semua pengelola program surveilans puskesmas melakukan
pengolahan dan analisis data trend kasus penyakit
Solusi masalah pada kegiatan Peningkatan Surveilans Epidemiologi dan
Penanggulangan Wabah
a) Melakukan kerjasama lintas program dan lintas sektor untuk penemuan
kasus.
b) Menyurati klinik- klinik swasta, praktek dokter dan rumah sakit untuk
penemuan kasus.
c) Perlunya pendanaan yang memadai untuk mendukung kegiatan
surveilans.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
43
d) Melakukan pelatihan untuk pembaharuan ilmu tentang surveilans.
e) Pembentukan Tim Gerak Cepat (TGC) untuk penanggulangan KLB/
Bencana/ Wabah.
f) Pembinaan lebih lanjut kepada pengelola program surveilans agar
melakukan pengolahan dan analisis data trnd kasus penyakit untuk
kewaspadaan dini.
c. Kegiatan Peningkatan Imunisasi
Input : Dana sebesar Rp.218.140.000,- (Dua ratus delapan
belas juta seratus empat puluh ribu rupiah). Untuk
pembiayaan pembinaan pencapaian Desa UCI dan
pencapaian scrining TT
Proses : Melakukan pembinaan kepada Puskesmas untuk
pencapaian desa UCI dan sosialisasi untuk
menyatukan persepsi tentang pelaksanaan dan
pencatatan screning TT.
Output : Meningkatkan cakupan imunisasi Desa UCI.
Outcome : Terealisasinya desa UCI.
Target : 100%
Realisasi : 99,98%
Permasalahan : 1. Belum tercapainya 100% Desa UCI (Universal Child
Imunitation) untuk semua antigen.
g) Tidak tercapainya target imunisasi TT pada WUS karena adanya
perbedaan persepsi tentang imunisasi TT pada Bumil, masih adanya
bidan desa yang belum melaksanakan scrining TT dan tidak melakukan
pencatatan scrining TT.
h) Terbatasnya dana untuk pembiayaan kegiatan peningkatan imunisasi.
Solusi Masalah : 1. Melakukan sweeping untuk meningkatkan
pencapaian imunisasi dasar lengkap yang
merupakan indikator tercapainya desa UCI.
2. Melakukan sosialisasi untuk menyatukan persepsi
tentang pelaksanaan dan pencatatan screning TT.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
44
3. Perunya pelatihan lebih lanjut untuk meningkatkan
SDM pengelola program imunisasi.
d. Kegiatan Penyemprotan /Fogging Sarang Nyamuk
Input : Dana Rp.208.154.700.- (Dua ratus delapan juta seratus
lima puluh empat ribu tujuh ratus rupiah )
Kegiatan ini untuk operasional penyemprotan/ fogging
focus pada daerah/wilayah dengan hasil penyelidikan
epidemiologi positif dan penyemprotan/fogging rutin di
desa endemis demam berdarah di wilayah puskesmas
yang tersebar di Kabupaten Kampar.
Proses : Penyemprotan/fogging focus dan rutin dilakukan oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar dengan
pengawasan kegiatan dilakukan oleh pemegang
program demam berdarah dinas kesehatan dan petugas
puskesmas setempat untuk menurunkan jumlah
kejadian dan kematian DBD.
Output : Terlaksananya fogging rutin dan fokus.
Target : 100%
Realisasi : 97,09%
Permasalahan : Pelaksanaan fogging focus masih dipusatkan di Dinas
Kesehatan karena keterbatasan peralatan mobilisasi
dan tenaga teknis dilapangan, mengakibatkan fogging
dilakukan dengan sistem antrian.
Solusi : Melengkapi fasilitas peralatan mobilisasi dan tenaga
teknis pelaksana fogging terhadap puskesmas yang
endemis agar dapat melaksanakan fogging dalam
wilayah kerjanya.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
45
e. Kegiatan Pelayanan dan pembinaan kesehatan jemaah.
Input : Dana Rp.416.144.000.- ( Empat ratus enam belas juta
seratus empat puluh empat ribu rupiah )
Kegiatan ini untuk pembiayaan pemeriksaan dan
pembinaan kesehatan JCH tahap 1 pada 21 puskesmas
dan tahap 2 ditingkat kabupaten.
Proses : Melakukan pemeriksaan dan pembinaan kesehatan
jemaah haji.
Output : Terlaksananya kegiatan pemeriksaan kesehatan CJH.
Target : 100 %
Realisasi : 99,94 %
Permasalahan : 1. Masih kurangnya fasilitas laboratorium puskesmas
untuk menunjang pemeriksaan labor dasar.
2. Masih lambatnya Dinas kesehatan menerima hasil
rujukan pemeriksaan JCH dari rumah sakit rujukan
yang ditunjuk.
3. Masih adanya keterlambatan dalam pemeriksaan
kesehatan JCH di Puskesmas.
4. Pembinaan kesehatan JCH di Puskesmas belum
optimal.
5. Dana tersedia tidak sesuai dengan jumlah JCH yang
berangkat karena adanya penambahan kuota JCH.
6. Surveilans K3JH belum berjalan sepenuhnya.
7. Belum seluruh puskesmas melakukan entry
siskohatkes karena keterbatasan jaringan internet.
Solusi : 1. Perlunya pengadaan alat- alat laboratorium untuk
mendukung pemeriksaan labor dasar di Puskesmas.
2. Perlunya komitmen rumah sakit dan Puskesmas
untuk lebih tepat waktu dalam melakukan
pemeriksaan rujukan kesehatan JCH.
3. Melakukan pembinaan kesehatan JCH di Puskesmas
agar tercapai JCH yang mandiri dan dan sehat.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
46
4. Perlunya pendanaan yang memadai untuk menukung
tercapinya kegiatan pemeriksaan dan pembinaan
kesehatan JCH.
5. Melakukan sosialisasi atau pembinaan kepada
Puskesmas dan JCH untuk melaksanakan surveilans
K3JH untuk memantau kesehatan jemaah haji pasca
kepulangan haji.
6. Perlu adanya software siskohatkes offline agar
puskesmas yang belum melakukan entry siskohatkes
yang terkendala karena jaringan bisa melakukan
pengentryan.
f. Kegiatan Pengadaan Alat Fogging dan Bahan - Bahan Fogging
Input : Dana Rp.128.490.000,- (Seratus dua puluh delapan juta
empat ratus sembilan puluh ribu rupiah)
Kegiatan ini untuk mendukung operasional
penyemprotan/fogging focus pada daerah/wilayah dengan
kasus Demam Berdarah dengan hasil penyelidikan
epidemiologi positif dan penyemprotan /fogging rutin di
desa endemis demam berdarah di puskesmas yang
tersebar di Kabupaten Kampar.
Proses : Pengadaan alat fogging dan bahan bahan fogging untuk
kegiatan Penyemprotan/fogging rutin dan focus.
Output : Terlaksananya penyemprotan fogging rutin dan focus.
Target : 100%
Realisasi : 99,94%
Permasalahan : Telah tertanam image dimasyarakat “DBD-Fogging”
Solusi : Mensosialisasikan penanganan kasus sesuai dengan
petunjuk prosedur tetap kejadian DBD.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
47
g. Kegiatan Pengadaan Vaksin Penyakit Menular
Input : Dana Rp 60.951.000,.- (Enam puluh juta sembilan ratus
lima puluh satu ribu rupiah)
Kegiatan ini untuk pemenuhan kebutuhan vaksin anti
rabies pada seluruh kasus gigitan hewan penular rabies
diwilayah puskesmas di Kabupaten Kampar.
Proses : Pengadaan vaksin anti rabies untuk kasus gigitan hewan
penular rabies yang didistribusikan pada 5 rabies center.
Output : Angka kematian (CFR) rabies 0%
Target : 100%
Realisasi : 99,99%
Permasalahan : Vaksin Anti Rabies (VAR) tidak ada di pasaran, karena
produsen VAR hanya bisa mencukupi untuk kebutuhan
Kemenkes.
Solusi : Minta bantuan kebutuhan VAR ke Kementrian Kesehatan
melalui Dinas Kesehatan Propinsi Riau.
h. Kegiatan Pencegahan Penularan Penyakit Endemik / Epidemik
Input : Dana Rp.108.200.000.- ( Seratus delapan juta dua ratus
ribu rupiah)
Kegiatan ini untuk operasional kegiatan yang bertujuan
untuk penurunan kasus TB paru, Kusta, Filariasis dam
Prambusia .
Proses : Merupakan operasional pelaksanaan kegiatan dari
pemberantasan penyakit endemik/epidemik yang terdiri
dari penyakit TB paru, Kusta , Filariasis dan Prambusia.
Output : Terlaksananya penatalaksanaan program dan pelaporan
program .
Target : 100%
Realisasi : : 75 %
Permasalahan : Pencapaian program masih rendah, belum sesuai target
pelaksanaan, kurangnya kerjasama baik lintas program
maupun lintas sektor,
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
48
Solusi : Meningkatkan supervisi dan bimbingan teknis program,
sosialisasi dan meningkatkan kerjasama terutama
dengan sektor swasta.
i. Kegiatan Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
Input : Dana Rp.86.835.000.- ( Delapan puluh enam juta delapan
ratus tiga puluh lima ribu rupiah)
Kegiatan ini untuk operasional kegiatan yang bertujuan
untuk penurunan kasus Malaria, DBD, Chikungunya,
Rabies dan Diare.
Proses : Merupakan operasional pelaksanaan kegiatan dari
pemberantasan penyakit yang terdiri dari penyakit
Malaria, DBD, Chikungunya, Rabies dan Diare.
Output : Terlaksananya penatalaksanaan program dan pelaporan
program .
Target : 100%
Realisasi : 97,83%
Permasalahan : Masih rendahnya SDM pemegang program P2M.
Solusi : Peningkatan SDM pemegang program P2M melalui
bimbingan teknis dan pelatihan.
j. Kegiatan Eliminasi penyakit filariasis
Input : Dana Rp. 37.151.000.- (Tiga puluh tujuh juta seratus
lima puluh satu ribu rupiah)
Proses : Pemutusan penularan mata rantai penyakit filariasis.
Output : Terlaksananya kegiatan eliminasi filariasis di 31
puskesmas
Target : 100%
Realisasi : 87,13%
Permasalahan : Biaya perjalanan kegiatan TAS II tidak terserap semua
Solusi : Perencanaan tahun berikutnya harus lebih baik lagi
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
49
k. Kegiatan pencegahan dan penanggulangan TB Paru
Input : Dana yang tersedia sebesar Rp.130.820.000 ( Seratus
tiga puluh juta delapan ratus dua puluh ribu rupiah)
Proses : Pelayanan kegiatan pencegahan dan penanggulangan
TB-Paru.
Output : Terlaksananya kegiatan pencegahan penanggulangan
TB-Paru.
Outcome : Case Detection Rate (CDR) TB-Paru 40 %
Target : 100%
Realisasi : 97,99%
Permasalahan : Rendahnya SDM petugas kesehatan ditingkat Posyandu
dan Desa untuk melakukan penjaringan dan penemuan
kasus TB-Paru.terbtasnya wasor di kabupaten
Solusi : Sosialisasi dan peningkatan SDM bagi pemegang
program dan petugas kesehatan di tingkat posyandu dan
desa mengenai pencegahan dan penanggulangan TB-
Paru.
l. Kegiatan Pencegahan dan penanggulangan HIV/ AIDS
Input : Dana sebesar Rp. 36.770.000,- (Tiga puluh enam juta
tujuh ratus tujuh puluh ribu rupiah).
Proses : Pelayanan pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS.
Output : Terlaksananya pencegahan dan penanggulangan
HIV/AIDS.
Outcome : Tingginya penenuan kasus HIV/AIDS.
Target : 100 %
Realisasi : 93,64 %
Permasalahan : Hanya 8 Puskesmas yang sudah bisa melaksanakan
layanan pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS
karena sudah mempunyai Tim HIV/AIDS hasil dari
pelatihan LKB (layanan Komprehensif
Berkesinambungan)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
50
Solusi : Mengadakan pelatihan layanan komprehensif
berkesinambungan (LKB) untuk 23 UPTD Puskesmas.
4. Program Pengendalian Penyakit Tidak Menular
Kebijakan Belanja
a. Kegiatan Peningkatan Program Pengendalian Penyakit Tidak Menular
Input : Rp.119.540.250,- ( Seratus sembilan belas juta lima ratus
empat puluh ribu rupiah
Output : Terlaksananya kegiatan posbindu PTM.
Outcome : Terlaksananya skrining PTM pada kelompok usia 15 – 59
tahun.
Target : 100%
Realisasi : 83,15%
Permasalahan
1) 1. Desa belum memiliki posbindu PTM
2) Dana yang tersedia belum memadai.
3) Alat posbindu kit belum memenuhi kebutuhan
4) Keterbatasan SDM yang berstatus PNS sehingga biaya perjalaan dinas
tidak terserap semua
Solusi Masalah
1) Membentuk posbindu diseluruh desa .
2) Pengadaan fasilitas Posbindu Kit.
b. Kegiatan Pembinaan pelayanan kesehatan jiwa
Input : Rp.47.250.000,- ( Empat puluh tujuh juta dua ratus lima
puluh ribu rupiah.
Output : Terlaksananya kegiatan kesehatan jiwa.
Outcome : Terlaksananya kegiatan pelayanan kesehatan jiwa.
Target : 100%
Realisasi : 99,04 %
Permasalahan : Belum terdata kasus ODGJ diseluruh wilayah dan hanya
tiga puskesmas yang telah mendapatkan pelatihan
deteksi dini gangguan jiwa.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
51
Solusi masalah :
1. Melatih tenaga puskesmas untuk deteksi dini ganggauan jiwa
2. Melakukan pendataan ODGJ melalui kegiatan kesehatan.
c. Kegiatan Pengembangan Posbindu PTM
Input : Rp. 113.091.000,- (Seratus tiga belas juta sembilan
puluh satu ribu rupiah).
Output : Terlaksananya kegiatan POSBINDU PTM
Outcome : Terlaksananya kegiatan pelayanan POSBINDU PTM.
Target : 100%
Realisasi : 89,06
Permasalahan : Keterbatasan SDM yang berstatus PNS sehingga
perjalanan dinas tidak terserap semua
Solusi masalah : Penambahan tenaga PNS
d. Kegiatan Peningkatan Pelayanan PTM Terpadu
Input : Rp. 88.685.000,- (Delapan puluh delapan juta enam
ratus delapan puluh lima ribu rupiah.
Output : Terlaksananya kegiatan pelayanan PTM Terpadu
Outcome : Terlaksananya kegiatan pelayanan PTM Terpadu.
Target : 100%
Realisasi : 98,98
Permasalahan : Keterbatasan SDM yang berstatus PNS sehingga
perjalanan dinas tidak terserap semua
Solusi masalah : Penambahan tenaga PNS
5. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan anak
a. Kegiatan Peningkatan cakupan P4K
Input
:
Tersedianya Dana Rp.160.330.000,- (Seratus Enam
puluh juta tiga ratus tiga puluh ribu rupiah). Kegiatan ini
berupa Pertemuan Bidan, Peningkatan Kualitas ANC
terpadu, Peningkatan Penguatan Konseling dan
Perjalanan Dinas Dalam Daerah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
52
Proses
Output
Outcome
Target
Realisasi
Permasalahan
Solusi
:
:
:
:
:
:
:
Pertemuan Bidan dilaksanakan 3 kali guna untuk
meningkatkan kualitas pelayanan pada ibu hamil dan
Peningkatan Kualitas Kinerja Bidan
Terlaksananya pelayanan yang baik sesuai dengan
standar bagi ibu hamil oleh petugas kesehatan terutama
bidan.
Terlaksananya pelayanan ANC terpadu sesuai standar 10
T bagi ibu hamil sehingga Resti dan Komplikasi yang
mungkin akan terjadi dapat tertanggulangi dengan baik
dan benar sehingga AKI dan AKB dapat menurun.
Meningkatnya kualitas pelayanan dan kinerja Bidan
Meningkatnya kualitas pelayanan ANC terpadu
Meningkatnya derajat kesehatan ibu, menurunnya kasus
komplikasi
100%
21,02 %
Kegiatan Pertemuan Peningkatan Konseling dan
Perjalanan Dinas Dalam Daerah tidak terealisasi/ tidak
dilaksanakan karena keterbatasan SDM yang handal.
Penyusunan Anggaran yang lebih baik lagi, da
peambahan SDM yang handal
b. Penurunan Angka Kematian Ibu, Angka kematian Bayi dan Angka
Kematian Balita
Input : Dana Rp. 59.965.000 ( Lima puluh sembilan juta sembilan
ratus enam puluh lima Ribu Rupiah)
Kegiatan berupa pertemuan AMP, Asuhan Persalinan
Normal (APN), Pertemuan TIM Pengkaji AMP dan
Perjalan Dinas Dalam dan Luar Daerah
Proses : Pertemuan AMP dilakukan untuk meningkatkan
pengkajian kasus -kasus kematian yang terjadi di
Kabupaten Kampar yang di ikuti oleh 36 orang peserta
dari Puskesmas di Kabupaten Kampar, Pertemuan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
53
diadakan 1 kali dengan narasumber SPOG dan SPA
sama sama membahas kasus - kasus kematian ibu, Bayi
dan Balita
Output : Terdatanya dan tertanganinya kasu – kasus kematian
yang terjadi dan terlaksananya manajemen penenganan
kasus – kasus komplikasi
Outcome : Menurunnya Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi
dan Angka Kematian Balita
Meningkatnya derajat kesehatan Ibu dan Anak
Target : 100%
Realisasi : 72,26 %
Permasalahan : Beberapa kegiatan yang tidak terealisasikan membuat
rendahnya pencapaian target.
Solusi : Penyusunan Anggaran yang sesuai dengan situasi dan
kondisi
c. Kegiatan Peningkatan Manajemen Program Kesehatan Keluarga
Input : Dana Rp. 54.525.000 (Lima puluh empat juta lima ratus
dua puluh lima ribu Rupiah)
Kegiatan antara lain pertemuan Evaluasi semester 2 kali
dan perjalan dinas dlam daerah
Proses : Pertemuan Evaluasi semester yang dilaksanakan 1 kali
dengan dihadiri 34 orang peserta guna untuk melakukan
kegiatan program sampai sejauh mana sudah
dilaksanakan, mengevaluasikan program – program yang
ada dalam manajemen program Kesehatan Keluarga
serta membahas penyelesaian masalah yang ada
Output : Terdatanya masalah – masalah yang ada dan
teridentifikasi program – program yang belum tercapai
Outcome : Menningkatnya Pengelolahan Manajemen Program
Kesehatan Keluarga
Target : 100%
Realisasi : 91,03 %
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
54
Permasalahan : Sebagian kegiatan tidak dapat direalisasikan
desebabkan waktu yang kurang tepat
Solusi Permasalahan : Penyusunan anggaran yang lebih baik
d. Kegiatan Peningkatan Kualitas Hidup Anak dan Remaja
Input : Dana Rp.90.430.000 (Sembilan puluh juta empat ratus
tiga puluh ribu Rupiah)
Kegiatan berupa Sosialisasi Program PKPR Lintas Sektor
dan Perjalanan Dinas Dalam Daerah
Proses : Pertemuan bertujuan guna untuk meningkatkan program
kesehatan remaja kepada lintas sektor yang di ikuti terkait
dalam peningkatan kesehatan reproduksi pada remaja,
antara lain : Dikpora, Sekolah, KBBPP, dll. Pertemuan
dihadiri 55 oran peserta yang dilakukan dalam 1 kali
pertemuan
Output : Tersosialisasinya dan terpacunya partisipasi lintas sektor
dalam pengembanganprogram kesehatan reproduksi
remaja
Outcome : Meningkatnya pengetahuan dan dukungan lintas sektor
pada remaja dalam kesehatan reproduksinya
Target : 100%
Realisasi : 23,41%
Permasalahan : Perjalanan dinas dalam daerah dan pertemuan
yang tidak terealisasi, karena kurangnya SDM
yang handal
Solusi Permasalahan : Penyusunan anggaran sesuai realisasi,
penambahan SDM yang handal
6. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.
a. Kegiatan Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup
Sehat
Input : Dana Rp.221.950.000,- (Dua ratus dua puluh satu juta
sembilan ratus lima puluh ribu rupiah)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
55
Proses : Pelaksanaan pengembangan media promosi dan informasi
sadar hidup sehat di Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar
dan disalurkan ke puskesmas-puskesmas yang ada
diwilayah Kabupaten Kampar untuk disebarkan ke
masyarakat..
Output : Tersedianya media promosi kesehatan.
Outcome
Target
Realisasi
:
:
:
Meningkatkan pengetahuan serta informasi ke masyarakat
melalui media promosi.
100%
95,61%
b. Kegiatan Pembinaan Usaha Kesehatan Sekolah Tingkat SD
Input : Dana Rp.69.450.000 ( Enam puluh sembilan juta empat
ratus lima puluh ribu rupiah). Kegiatan antara lain
Sosialisasi UKS bagi 31 Puskesmas serta Perjalanan
Dinas Dalam dan Luar Daerah
Proses : Sosialisasi UKS bagi 31 Puskesmas untuk
mengenalkan dan memberikan informasi yang benar
tentang pelaksanaan UKS yang benar dan sesuai
standar SOP
Output : Terlaksananya Sosialisasi UKS di seluruh Puskesmas
Outcome
Target
Realisasi
Permasalahan
Solusi
:
:
:
:
:
Meningkatnya standar pelayanan UKS dan kinerja
pengelola program
100%
85,08 %
Ada sisa nilai perjalanan dinas yang tidak terealisasikan
Penyusunan anggaran yang lebih baik lagi
c. Kegiatan Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat
Input : Dana Rp. 139.880.000,- (Seratus tiga puluh sembilan juta
delapan ratus delapan puluh ribu rupiah).
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
56
Kegiatan ini berupa penyuluhan ke masyarakat yang
dilaksanakan oleh seluruh lintas program yang ada
dipuskesmas.
Proses : Pelaksanaan penyuluhan kemasyarakat oleh pengelola
lintas program puskesmas dilaksanakan di desa, mesjid,
sekolah-sekolah dan lain-lain.
Output : Peningkatan pengetahuan, kesadaran, kemandirian
masyarakat dan Desa berprilaku hidup bersih dan sehat
pada 21 Desa.
Outcome : Peningkatan pengetahuan dan perilaku masyarakat dan
siswa-siswi tentang kesehatan sehingga taraf hidup
kesehatan meningkat dan terbentuknya desa siaga aktif di
Kabupaten Kampar.
Target : 100%
Realisasi : 98,59%
Permasalahan : Ada sisa nilai perjalanan dinas yang tidak
terealisasikan
Solusi : Penyusunan anggaran yang lebih baik lagi
d. Kegiatan Pengembangan upaya kesehatan berbasis masyarakat
(UKBM)
Input : Dana Rp.114.407.600,- ( Seratus empat belas juta empat
ratus tujuh ribu enam ratus rupiah).
Kegiatan ini berupa penyuluhan ke masyarakat yang
dilaksanakan oleh seluruh lintas program yang ada
dipuskesmas.
Proses : Pelaksanaan penyuluhan kemasyarakat oleh pengelola
lintas program puskesmas dilaksanakan di desa, mesjid,
sekolah-sekolah dan lain-lain.
Output : Peningkatan pengetahuan, kesadaran, kemandirian
masyarakat dan Desa berprilaku hidup bersih dan sehat
pada 21 Desa.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
57
Outcome : Peningkatan pengetahuan dan perilaku masyarakat dan
siswa-siswi tentang kesehatan sehingga taraf hidup
kesehatan meningkat dan terbentuknya desa siaga aktif di
Kabupaten Kampar.
Target : 100%
Realisasi : 82,95%
Permasalahan : Ada sisa nilai perjalanan dinas yang tidak
terealisasikan
Solusi : Penyusunan anggaran yang lebih baik lagi
e. Kegiatan Pengadaan Media Promosi (DAK Fisik Reguler)
Input : Dana Rp.111.538.000,- ( Seratus sebelas juta lima ratus
tiga puluh delapan ribu rupiah).
Proses : Tersedianya media penyuluhan masyarakat
Output : Terlaksananya pesan-pesan kesehatan kepada masyarakat
Outcome : Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan
Target : 100%
Realisasi : 98,51%
7. Program Pengembangan Lingkungan Sehat
a. Kegiatan pengembangan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM).
Input : Dana yang tersedia Rp. 165.082.000,- (Seratus
enam puluh lima juta delapan puluh dua ribu rupiah).
Output : Terlaksananya pengembangan STBM dan kegiatan
survey EHRA.
Outcome : Jumlah Desa stop buang air besar sembarangan.
Target : 100%
Realisasi : 47,67 %
Permasalahan :
Perjalanan dinas kegiatan telah dilaksanakan tetapi
karena kurangnya tenaga SDM penanggung jawab
program kegiatan yang berstatus PNS sehingga
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
58
penyelesaian administrasi keuangan tidak terealisasi.
Cetak modul tidak dilaksanakan karena pertemuan tidak
jadi dilaksanakan.
Solusi masalah : Penambahan SDM PNS yang handal
b. Kegiatan pengawasan higiene dan sanitasi tempat- tempat umum
(TTU)
Input : Anggaran 2018 sebesar Rp.31.420.000,- ( Tiga puluh
satu juta empat ratus dua puluh ribu rupiah)
Kegiatan ini dilaksanakan oleh petugas Kabupaten dan
petugas puskesmas se kabupaten kampar.
Output : Terlaksananya TTU yang memenuhi syarat.
Outcome : meningkatnya prestasi TTU yang memenuhi syarat.
Target : 100%
Realisasi : 93,57 %
8. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan
a. Pengawasan dan pengendalian keamanan dan kesehatan makanan
hasil Produksi rumah tangga
Input : Dana yang tersedia Rp.362.140.000,- ( Tiga ratus
enam puluh dua juta seratus empat puluh ribu
rupiah)
Output : Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan
Outcome : Terlaksananya pertemuan keamanan pangan 2 kali
setahun 50 orang
Target : 100%
Realisasi : 91,64 %
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
59
b. Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Keamanan dan Kesehatan
Makanan dan Restoran.
Input : Dana yang tersedia Rp.66.500.000,- (Enam puluh enam
juta lima ratus rupiah)
Output : Terlaksananya pengawasan dan pengendalian
keamanan makanan restoran atau rumah makan, jasa
boga dan depot air minum isi ulang.
Outcome : Meningkatkan hasil pengawasan restoran, jasa boga
dan tempat air minum isi ulang.
Target : 100%
Realisasi :77,86 %
Permasalahan :
Perjalanan dinas kegiatan telah dilaksanakan tetapi
karena kurangnya tenaga SDM penanggung jawab
program kegiatan yang berstatus PNS sehingga
penyelesaian administrasi keuangan tidak terealisasi.
Cetak modul tidak dilaksanakan karena pertemuan tidak
jadi dilaksanakan.
Solusi masalah : Penambahan SDM PNS yang handal
c. KegiatanPengadaan Kesling KIT ( DAK Fisik Reguler).
Input : Dana yang tersedia Rp.247.500.000,- (Dua ratus empat
puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah)
Proses : Tersedianya sanitarian field kit di puskesmas
Output : Terlaksananya pemeriksaan makanan pada TPM
Outcome : Meningkatnya tempat pengelolaan makanan yang
memenuhi syarat
Target : 100%
Realisasi : 0 %
Permalasahan : Gagal lelang
Solusi : Perencanaan yang lebih baik lagi
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
60
9. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
a. Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Input : Dana Rp. 158.291.004(Seratus lima puluh delapan juta
dua ratus sembilan puluh satu ribu empat rupiah)
Proses : Pelaksanaan Rapat Evaluasi Program Puskesmas dua
kali dalam satu tahun, pembuatan laporan tahunan dan
pembuatan laporan SPM.
Output : Terlaksananya rapat evaluasi Program Puskesmas
empat kali dalam satu tahun, selesainya pembuatan
Laporan tahunan dan laporan SPM.
Outcome : Diperolehnya gambaran pelayanan yang ada di 31
Puskesmas sekabupaten kampar dan gambaran derajat
kesehatan di kabupaten kampar.
Target : 100%
Realisasi : 94,81 %
Masalah : Adanya kelebihan transpor keluar daerah.
Solusi masalah : Perencanaan anggaran yang lebih baik lagi.
b. Kegiatan Peningkatan Pemanfaatan sistem informasi kesehatan (SIK)
Input : Dana Rp. 119.728.400,- (Seratus sembilan belas juta
tujuh ratus dua puluh delapan ribu empat ratus rupiah)
Proses : Pendampingan program sikda generik di puskesmas
dan konsultasi, koordinasi penerapan Sikda Generi.
Output : Terlaksananya Sikda Generik di 21 Puskesmas yang
ada di Kabupaten Kampar.
Outcome : Terkomputerisasinya semua kegiatan pelayanan yang
ada di Puskesmas. Mulai dari pendaftaran diloket
sampai ke pengambilan obat.
Target : 100%
Realisasi : 87,01 %
Masalah : kelebihan upah tenaga harian lepas (THL).
Solusi masalah : Perencanaan anggaran yang lebih baik lagi.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
61
c. Kegiatan Penyusunan Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Input : Tersedianya dana Rp.166.670.000,- ( Seratus enam
puluh enam juta enam ratus tujuh puluh ribu rupiah)
Proses : Terlaksananya pengentrian RKA Tahun 2018 dan
APBDP Tahun 2018
Output : Terlaksananya penyusunan Renja, Penja, Penyusunan
RKA 2018 dan APBDP 2018.
Outcome : Terdokumentasinya gambaran Renja, Penja RKA 2018
dan APBDP 2018.
Target : 100%
Realisasi : 92,89%
Masalah : kelebihan upah tenaga harian lepas (THL).
Solusi masalah : Perencanaan anggaran yang lebih baik lagi.
d. Kegiatan Pembangunan dan pemutakhiran data dasar standar
pelayanan kesehatan.
Input : Tersedianya dana Rp.112.435.800,- (Seratus dua belas
juta empat ratus tiga puluh lima ribu delapan ratus
rupiah)
Proses : Terlaksananya entry data profil kesehatan Tahun
2018.Terdokumentasinya Profil Kesehatan dan Bimtek
Profil Ke Puskesmas.
Output : Terlaksananya Proses penyusunan Profil Kesehatan
dan Bimtek Profil ke Puskesmas.
Outcome : Terdokumentasinya Profil Kesehatan dan Bimtek Profil
Ke Puskesmas.
Target : 100%
Realisasi : 85,97 %
Masalah : Adanya kelebihan biaya transpor perjalanan dinas dalam
daerah dan luar daerah.
Solusi masalah : Perencanaan anggaran yang lebih baik lagi.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
62
e. Kegiatan Penyusunan standar pelayanan minimal kesehatan
Input : Tersedianya dana Rp.91.531.200,- (Sembilan puluh satu
juta lima ratus tiga puluh satu ribu dua ratus rupiah)
Proses : Terlaksananya entry data profil kesehatan Tahun
2018.Terdokumentasinya Profil Kesehatan dan Bimtek
Profil Ke Puskesmas.
Output : Terlaksananya Proses penyusunan Profil Kesehatan
dan Bimtek Profil ke Puskesmas.
Outcome : Terdokumentasinya Profil Kesehatan dan Bimtek Profil
Ke Puskesmas.
Target : 100%
Realisasi : 97,03 %
Masalah : Adanya kelebihan biaya transpor perjalanan dinas dalam
daerah dan luar daerah.
Solusi masalah : Perencanaan anggaran yang lebih baik lagi.
10. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana
Puskesmas /Puskesmas Pembantu dan Jaringannya.
a. Kegiatan Pembangunan Puskesmas
Input : Dana yang tersedia untuk kegiatan pembangunan
puskesmas adalah Rp. 4.019.360.000,-(Empat milyard
sembilan belas juta tiga ratus enam puluh ribu rupiah).
Output : Terlaksananya pembangunan puskesmas
Outcome : Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan yang
berkualitas kepada Puskesmas.
Target : 100%
Realisasi : 98,24%
b. Kegiatan Pembangunan Puskesmas Pembantu
Input : Dana yang tersedia untuk kegiatan pembangunan Pustu
adalah Rp. 221.220.000,-(Dua ratus dua puluh satu juta
dua ratus dua puluh ribu rupiah)
Output : Terlaksananya pembangunan puskesmas.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
63
Outcome : Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan yang
berkualitas kepada masyarakat.
Target : 100%
Realisasi : 94,17 %
c. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Puskesmas
Input : Dana yang tersedia untuk kegiatan adalah Rp.
487.600.000,- (Empat ratus delapan puluh tujuh juta
enam ratus ribu rupiah).
Proses : Belanja modal pengadaan sarana dan prasarana
Puskesmas.
Output : Tersedianya sarana dan rasarana Puskesmas yang
memadai.
Outcome : Berfungsinya sarana dan prasarana yang menunjang
peningkatan pelayanan di Puskesmas.
Target : 100%
Realisasi : 98,94 %
d. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Puskesmas Pembantu
Input : Dana yang tersedia untuk kegiatan pengadaan sarana
dan prasarana puskesmas pembantu adalah Rp.
326.000.000,- (Tiga ratus dua puluh enam juta rupiah).
Proses : Belanja modal pengadaan sarana dan prasarana
puskesmas pembantu
Output : Terlaksananya pengadaan sarana dan prasarana
Puskesmas Pembantu.
Outcome : Berfungsinya pelayanan kesehatan Pustu.
Target : 100%
Realisasi : 99,54 %
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
64
e. Kegiatan Pembangunan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu serta
sarana dan prasarana (DAK)
Input : Dana yang tersedia untuk kegiatan adalah Rp.
5.395.000.000,-(Lima milyar tiga ratus sembilan puluh
lima juta rupiah).
Proses : Belanja modal pembangunan puskesmas dan Pustu
serta pengadaan sarana dan prasarana menggunakan
dana DAK.
Output : Terlaksananya pembangunan Puskesmas serta
pengadaan sarana dan prasarana.
Outcome : Berfungsinya pelayanan kesehatan Puskesmas
Target : 100%
Realisasi : 90,44 %
f. Kegiatan Peningkatan Aplikasi Sarana,Prasarana dan Alat Kesehatan
(ASPAK)
Input : Dana yang tersedia untuk kegiatan ini sebesar
Rp.138.010.000,- (Seratus tiga puluh delapan juta
sepuluh ribu rupiah)
Proses :
Target : 100%
Realisasi : 99,02 %
Permasalahan : Adanya sisa dana karena tidak dapat estimasi harga
yang pasti dari pihak penyedia
11. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
a. Kegiatan Pembinaan Institusi Kesehatan Swasta
Input : Dana yang tersedia untuk kegiatan pembinaan institusi
swasta sebesar Rp.125.312.400,- (Seratus dua puluh
lima juta tiga ratus dua belas ribu empat ratus rupiah)
Proses : Mengadakan pertemuan antara institusi swasta seperti
rumah sakit swasta, klinik pengobatan swasta dalam
rangka pembinaan institusi tersebut.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
65
Target : 100%
Realisasi : 93,57 %
Permasalahan : Belanja perjalanan dinas luar daerah tidak sepenuhnya
dapat terealisasi karena sesuai dengan real cost.
12. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
Input : Dana yang tersedia untuk kegiatan pembinaan institusi
swasta sebesar Rp.53.525.000,- (Lima puluh tiga juta lima ratus dua puluh
lima ribu rupiah)
Proses : Tingkat kesehatan/kemandirian lansia
Output ; Terlaksananya konsolidasi berupa pertemuan dan
sosialisasi program usia lanjut
Outcome : Terlaksananya Puskesmas santun lansia
Target : 100%
Realisasi : 31,31 %
Permasalahan : Tidak dilaksanakan pertemuan
Solusi : Perencanaan di tahun berikutnya harus lebih baik
13. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a. Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat
Input : Dana Rp. 3.750.000,- (Tiga Juta tujuh ratus lima puluh
ribu rupiah)
Kegiatan ini untuk pembelian materai, perangko, amplop
untuk selama 1 (satu) tahun.
Proses : Untuk Pengurusan surat menyurat, administrasi Dinas
Kesehatan dan UPTD se- Kabupaten Kampar.
Output : Jumlah Surat Terkirim 1 Tahun
Outcome : Terlaksananya proses surat menyurat dalam satu tahun
Target : 100 %
Realisasi : 100 %
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
66
b. Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
Input : Dana Rp. 755.250.000,- (Tujuh ratus lima puluh lima
juta dua ratus lima puluh ribu rupiah)
Kegiatan ini untuk belanja telpon, air dan listrik untuk
UPTD dan Dinas Kesehatan.
Proses : Untuk lancarnya pelaksanaan Kantor Dinas Kesehatan
dan UPTDnya.
Output : Terpenuhinya kebutuhan berkomunikasi, air dan
penerangan
Outcome : Lancarnya pelaksanaan pekerjaan kantor.
Target : 100 %
Realisasi : 92,74 %
Permasalahan : Pada APBD murni penggunaan listrik tidak mencukupi
dengan dana yang tersedia sehingga ada penambahan
pada APBD-P
c. Kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kenderaan
Dinas/ Operasional
Input : Dana Rp.18.000.000,- (Delapan belas juta rupiah)
Proses : Untuk keperluan belanja pengurusan Surat Tanda
Nomor Kenderaan (STNK).
Ouput : Terlaksananya pengurusan perizinan Kenderaan Dinas /
Operasional
Outcome : Lancarnya kegiatan operasional Kenderaan Dinas
Target : 100 %
Realisasi : 89,25 %
Permasalahan:
d. Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
Input : Dana Rp. 938.153.000,- (Sembilan ratus tiga puluh
delapan juta seratus lima puluh tiga ribu rupiah)
Kegiatan ini digunakan untuk belanja peralatan
kebersihan dan bahan pembersih Dinas Kesehatan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
67
serta pembayaran jasa petugas cleaning service Dinas
kesehatan.
Proses : Untuk memenuhi kebutuhan kebersihan kantor dan
UPTD.
Output : Terpelihara kebersihan kantor dan UPTD.
Outcome : Lancarnya pekerjaan dan operasional kantor dan
UPTD.
Target : 100 %
Realisasi : 83,53 %
e. Kegiatan Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja
Input : Dana Rp 64.800.000,- (Enam puluh empat juta delapan
ratus ribu rupiah)
Kegiatan ini digunakan untuk perbaikan peralatan kerja
seperti, AC, Mesin TIK dan Komputer
Proses : Untuk memenuhi perbaikan peralatan kerja kantor
Output : Terlaksananya perbaikan peralatan kerja Kantor dan
UPTD.
Outcome : Tersedianya perbaikan peralatan kerja kantor dan
UPTD.
Target : 100 %
Realisasi : 88,89 %
f. Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor
Input : Dana Rp. 133.756.000,- (Seratus tiga puluh tiga juta
tujuh ratus lima puluh enam ribu rupiah)
Kegiatan ini berupa belanja alat tulis kantor untuk Dinas
Kesehatan.
Proses : untuk memenuhi kebutuhan alat tulis kantor sehari- hari
Output : Tersedianya kebutuhan kantor.
Oucome : Lancarnya penyelenggaraan administrasi perkantoran
Target : 100 %
Realisasi : 98,78 %
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
68
g. Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
Input : Dana Rp. 97.794.600,- (Sembilan puluh tujuh juta tujuh
ratus sembilan puluh empat ribu enam ratus rupiah)
Kegiatan ini untuk belanja barang cetak dinas.
Proses : Untuk memenuhi kebutuhan barang cetakan dan
penggandaan
Ouput : Tersedianya kebutuhan barang cetakan dan
penggandaan
Outcome : Lancarnya penyelenggaraan administrasi perkantoran
barang cetakan dan penggandaan.
Target : 100 %
Realisasi : 99,3 %
h. Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan
Bangunan Kantor
Input : Dana Rp. 188.950.000,- (Seratus delapan puluh delapan
juta sembilan ratus lima puluh ribu rupiah)
Kegiatan ini untuk memenuhi kebutuhan energi listrik
dan penerangan kantor.
Proses : Untuk penerangan bangunan kantor dan terpenuhinya
kebutuhan energi listrik.
Output : Tersedianya Komponen instalasi listrik/ penerangan
bangunan kantor.
Outcome : Lancarnya kegiatan perkantoran dan penerangan
bangunan kantor
Target : 100 %
Realisasi : 98,50 %
Solusi masalah : Dilaksanakan sesuai dengan keuangan yang telah
disediakan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
69
i. Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-
undangan
Input : Dana Rp. 32.500.000,- (Tiga puluh dua juta lima ratus
ribu rupiah)
Kegiatan ini untuk keperluan belanja surat kabar/
majalah untuk kantor dan UPTDnya.
Proses : Tersedianya bahan bacaan dan peraturan perundang-
undangan
Output : Tersedianya bahan bacaan dan perundang-undangan
Outcome : Terealisasinya penyediaan bahan bacaan dan
perundang-undangan
Target : 100 %
Realisasi : 76,15 %
j. Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah
Input : Dana Rp. 718.550.000,- (Tujuh ratus delapan belas juta
lima ratus lima puluh ribu rupiah)
Kegiatan ini berupa belanja perjalana Dinas Luar Daerah
untuk Koordinasi dan konsultasi.
Proses : adanya rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar
daerah oleh pejabat eselon serta pegawai gol III.
Output : Terlaksananya koordinasi dan konsultasi ke Luar
Daerah
Outcome : Adanya singkronisasi perencanaan dan pelaksanaan
program
Target : 100 %
Realisasi : 72,5 %
k. Kegiatan Penyediaan Jasa Tenaga Harian Lepas
Input : Dana Rp.1.214.948.250,- (Satu milyar dua ratus empat
belas juta sembilan ratus empat puluh delapan ribu dua
ratus lima puluh rupiah)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
70
Kegiatan ini berupa Honorarium untuk Tenaga Harian
Lepas Dinas Kesehatan dan Puskesmas se Kab.
Kampar.
Proses : Tersedianya jasa tenaga Honorer / Tenaga Harian
Lepas
Output : Terbayarnya gaji pegawai honorer dan uang
peningkatan kesejahteraan pegawai.
Outcome : Tercapainya jasa pendukung tenaga administrasi kantor
Target : 100 %
Realisasi : 91,08 %
Permasalahan : Adanya hari libur nasional
Solusi Masalah : Mengikuti prosedur yang berlaku
l. Kegiatan Penyediaan Jasa Pengamanan Kantor
Input : Dana Rp.465.000.000,- (Empat ratus enam puluh lima
juta rupiah)
Kegiatan untuk honorarium penjaga keamanan Dinas
Kesehatan dan Puskesmas.
Proses : Tersedianya jasa pengamanan Kantor
Output : Terbayarnya gaji honorer dan uang peningkatan
kesejahteraan pegawai.
Outcome : Terjaganya kantor dan aset Puskesmas.
Target : 100 %
Realisasi : 98,17 %
n. Kegiatan rapat- rapat koordinasi dalam daerah
Input : Dana Rp.472.850.000,- (Empa ratus tujuh puluh dua juta
delapan ratus l;ima puluh ribu rupiah)
Kegiatan ini berupa perjalanan Dinas dalam daerah
untuk bimbingan teknis.
Proses : Adanya bimbingan teknis ke UPTD Puskesmas.
Output : Terlaksananya bimbingan teknis ke puskesmas.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
71
Outcome : Adanya sinkronisasi perencanaan dan pelaksanaan
kegiatan.
Target : 100 %
Realisasi : 68,09 %
Permasalahan : Perjalanan ke puskesmas tidak terserap keterbatasan
tenaga yang ada
Solusi Masalah : Perencanaan yang lebih baik lagi
o. Kegiatan Makan minum rapat
Input : Dana Rp.339.335.000,- (Tiga ratus tiga puluh sembilan
juta tiga ratus tiga puluh lima ribu rupiah)
Kegiatan ini berupa perjalanan Dinas dalam daerah
untuk bimbingan teknis.
Proses : Adanya bimbingan teknis ke UPTD Puskesmas.
Output : Terlaksananya bimbingan teknis ke puskesmas.
Outcome : Adanya sinkronisasi perencanaan dan pelaksanaan
kegiatan.
Target : 100 %
Realisasi : 94,75 %
14. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
a. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/ Berkala Gedung Kantor
Input : Dana Rp. 483.000.000,- (Empat ratus delapan puluh tiga
juta rupiah)
Kegiatan untuk pemeliharaan gedung Dinas beserta
puskesmas perawatan dan non perawatan
Proses : Tersedianya sarana gedung Kantor
Output : Terlaksananya pemeliharaan gedung kantor
Outcome : Terpeliharanya Gedung Kantor
Target : 100 %
Realisasi : 99,82 %
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
72
b. Pemeliharaan Rutin / Berkala Kenderaan Dinas/ Operasional
Input : Dana Rp. 708.687.895,- (Tujuh ratus delapan juta enam
ratus delapan puluh tujuh ribu delapan ratus sembilan
puluh lima rupiah)
Kegiatan ini untuk belanja service kenderaan Dinas dan
Puskel Puskesmas.
Proses : Tersedianya Kenderaan Dinas Operasional
Output : Terlaksananya pemeliharaan Kenderaan Dinas & Puskel
ambulance
Outcome : Terpeliharanya kondisi kenderaan Dinas & Puskel
Ambulance
Target : 100 %
Realisasi : 66,11 %
Permasalahan : Kendaraan Dinas masih ada di Pejabat yang lama belum
diserah terimakan.
Solusi Masalah : Perencanaan yang lebih baik lagi
c. Pemeliharaan Rutin / Berkala peralatan kesehatan/laboratorium
Input : Dana Rp. 8.000.000,- (Delapan juta rupiah)
Proses : Tersedianya pemeliharaan rutin/berkala peralatan
kesehatan
Output : Terpeliharanya kondisi peralatan kesehatan dan dapat
digunakan dengan baik
Outcome : Pelayana prima meningkat dan berjalan dengan baik
Target : 100 %
Realisasi : 25 %
Permasalahan : Tidak adanya usulan perbaikan dari puskesmas
Solusi Masalah : Perencanaan yang lebih baik lagi
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
73
15. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
Keuangan
a. Kegiatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi
Kinerja SKPD
Input : Dana Rp.75.912.640,- (Tujuh puluh lima juta sembilan
ratus dua belas ribu enam ratus empat puluh rupiah)
Proses : Pembuatan laporan kinerja SKPD.
Output : Tersusunnya Laporan Capaian Kinerja SKPD.
Outcome : Diketahuinya tingkatan kinerja SKPD Dinas Kesehatan
Kabupaten Kampar
Target : 100 %
Realisasi : 25,28 %
Permasalahan :Sesuai dengan rekomendasi dari propinsi bahwa
perjalanan dinas dlm daerah pada kegiatan ini tidak
diperbolehkab.
Solusi Masalah : Perencanaan yang lebih baik lagi
b. Kegiatan Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun
Input : Dana Rp.17.608.000,- ( Tujuh belas juta enam ratus
delapan ribu rupiah)
Kegiatan ini berupa penyusunan pelaporan keuangan
akhir tahun
Proses : Pembuatan laporan keuangan SKPD.
Output : Tersusunnya laporan keuangan SKPD akhir tahun
Outcome : Diketahuinya tingkat kinerja SKPD
Target : 100 %
Realisasi : 100 %
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
74
16. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
a. Kegiatan Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
Input : Dana yang tersedia Rp. 5.007.400.000,,- ( Lima milyar
tujuh juta empat ratus ribu rupiah)
Kegiatan ini untuk memenuhi kebutuhan obat-obatan
dan perbekalan kesehatan untuk seluruh masyarakat
kab. Kampar di 31 Puskesmas
Proses : Pengadaan obat-obatan dan perbekalan kesehatan
dengan sistem E-Katalog dan Pelelangan Umum.
Output : Tersedianya obat-obatan dan perbekalan Kesehatan
Outcome : Terlaksananya pelayanan kesehatan di 31 Puskesmas
Target : 100 %
Realisasi : 98,67. %
Permasalahan : Dana sisa pengadaan obat dan BMHP yang ditolak oleh
penyedia di E- Katalog. Penolakan dilakukan penyedia
diakhir tahun (bulan desember 2018) sehingga anggaran
tidak bisa dibelanjakan lagi.
Solusi Masalah : Pengadaan obat akan dilakukan lebih awal untuk bisa
memaksimalkan penggunaan dana
b. Kegiatan Peningkatan Mutu Penggunaan Obat dan Perbekalan
Kesehatan.
Input : Dana yang tersedia Rp.329.150.000,- ( Tiga ratus dua
puluh sembilan juta seratus lima puluh ribu rupiah)
Kegiatan ini untuk meningkatkan mutu penggunaan obat
dan perbekalan kesehatan di Puskesmas
Proses : Pertemuan dengan Dokter Poli dan Penanggung jawab
obat di Puskesmas untuk mengevaluasi pemakaian dan
permasalahan obat, serta mengadakan supervisi
penggunaan obat rasional ke 31 Puskesmas.
Output : Terlaksananya pertemuan peningkatan mutu
penggunaan obat
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
75
Outcome : Meningkatnya mutu penggunaan obat dan perbekalan
kesehatan oleh petugas di Puskesmas
Target : 100 %
Realisasi : 76,33 %
c. Kegiatan Peningkatan Pemerataan Obat dan Perbekalan Kesehatan.
Input : Dana yang tersedia Rp.604.625.000,- (Enam ratus
empat juta enam ratus dua puluh lima ribu rupiah)
Kegiatan ini untuk memenuhi ketersediaan obat-obatan
dan perbekalan kesehatan untuk seluruh masyarakat
Kab. Kampar di 31 Puskesmas
Proses : Pendistribusian obat-obatan dan perbekalan kesehatan
di seluruh Puskesmas se Kab. Kampar.
Output : Tersedianya obat-obatan dan perbekalan kesehatan
Outcome : Terlaksananya pelayanan kesehatan di 31 Puskesmas
Target : 100 %
Realisasi : 76,65 %
d. Kegiatan Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan (DAK)
Input : Dana yang tersedia Rp.3.854.522.000,- (Tiga milyar
delapan ratus lima puluh empat juta lima ratus dua puluh
dua ribu rupiah)
Kegiatan ini untuk memenuhi ketersediaan obat-obatan
dan perbekalan kesehatan untuk seluruh masyarakat
Kab. Kampar di 31 Puskesmas
Proses : Pendistribusian obat-obatan dan perbekalan kesehatan
di seluruh Puskesmas se Kab. Kampar.
Output : Tersedianya obat-obatan dan perbekalan kesehatan
Outcome : Terlaksananya pelayanan kesehatan di 31 Puskesmas
Target : 100 %
Realisasi : 92,47 %
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
76
e. Kegiatan Pengadaan penunjang IFK (DAK)
Input : Dana yang tersedia Rp.677.650.000,- (Enam ratus tujuh
puluh tujuh juta enam ratus lima puluh ribu rupiah)
Kegiatan ini untuk memenuhi sarana dan prasarana
penunjang dalam pengelola obat-obatan dan perbekalan
kesehatan di Instalasi Farmasi kabupaten Kampar
Proses : Pengadaan sarana dan prasarana penunjang di Instalasi
Farmasi Kabupaten Kampar
Output : Tersedianya sarana dan prasarana penunjang di
Instalasi Farmasi Kabupaten Kampar
Outcome : Tersedianya sarana dan prasarana penunjang di
Instalasi Farmasi Kabupaten Kampar
Target : 100 %
Realisasi : 98,23 %
17. Program Pengawasan Obat dan Makanan.
a. Kegiatan Peningkatan Pengawasan keamanan pangan dan bahan
berbahaya.
Input : Dana yang tersedia Rp.301.610.000,- (Tiga ratus satu
juta enam ratus sepuluh ribu rupiah)
Kegiatan ini untuk meningkatkan Pembinaan dan
Pengawasan terhadap IRTP
Proses : Melakukan Pelatihan Keamanan Pangan terhadap
pemilik IRTP di wilayah Kab. Kampar dua kali dalam
setahun
Output : Terlaksananya Pelatihan Keamanan Pangan
Outcome : Menurunnya Penggunaan BTP yang dilarang
Target : 100 %
Realisasi : 60,15 %
Permasalahan : Jumlah IRTP yang begitu banyak dan kurangnya
anggaran untuk melaksanakan Pelatihan Keamanan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
77
Pangan sehingga hanya 50 IRTP yang bisa diberikan
Sertifikat
Solusi Masalah :Penambahan anggaran sehingga bisa menambah jumlah
IRTP yang yang diikutkan Pelatihan Keamanan Pangan
b. Kegiatan Peningkatan kapasitas laboratorium pengawasan obat dan
makanan
Input : Dana yang tersedia Rp.289.060.000,- (Dua ratus
delapan puluh sembilan juta enam puluh ribu rupiah)
Proses : Tercapainya pengawasan kualitas air pada depot air
minum isi ulang,sumber air bersih yang diperiksa.
Output : Terlaksananya pengawasan kualitas air depot , air
minum isi ulang dan air bersih di masyarakat
Outcome : Tersedianya target PAD dari retribusi pemeriksaan
sampel air
Target : 100 %
Realisasi : 96,16 %
Permasalahan : Pihak ketiga (pemilik depot) tidak mau mengambil hasil
pemeriksaan karena menghindari biaya retribusi yang
ditetapkan dengan perda.
Solusi Masalah : Sosialisasi perda dan permenkes terhadap pemeilik
depot
18. Program Pengembangan obat asli Indonesia.
a) Kegiatan Pengembangan standarisasi tanaman obat bahan alam
Indonesia.
Input : Dana Rp. 157.430.000,- (Seratus lima puluh tujuh
juta empat ratus tiga puluh ribu rupiah)
Proses : Kegiatan yang dilaksanakan adalah sosialisasi
gerakanan nasional minum jamu, serta pembinaan
bude jamu.
Output : Terlaksananya pertemuan dan sosialisasi serta
pembinaan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
78
Outcome : Pengolahan obat tradisional, herbal ( jamu ) sesuai
dengan tata cara pengolahan jamu yang baik
Target : 100 %
Realisasi : 78,09 %
Permasalahan : Masih bayak Pengolah jamu belum memiliki
pengetahuan mengolah obat tradisioanal dengan
baik dan benar
Solusi Masalah : Dilakukan pembinaan secara terus menerus
19. Program pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia
kesehatan.
a. Kegiatan Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan.
Input : Dana Rp. 289.876.500,- ( Dua ratus delapan puluh
sembilan juta delapan ratus tujuh puluh enam ribu
lima ratus rupiah)
Proses : Melakukan pertemuan managemen puskesmas dan
bimtek managemen puskesmas.
Output : Terlaksananya pertemuan managemen puskesmas.
Outcome : meningkatnya kemampuan manajerial kepala
Puskesmas.
Target : 100 %
Realisasi : 99,45 %
b. Kegiatan Penilaian tenaga kesehatan teladan dan puskesmas
berprestasi.
Input : Dana Rp.170.900.000,- ( Seratus tujuh puluh juta
sembilan ratus ribu rupiah)
Proses : Melaksanakan kegiatan penilaian tenaga kesehatan
teladan dan puskesmas berprestasi yang diusulkan
dari puskesmas.
Output : Terlaksananya penilaian tenaga kesehatan teladan
dan puskesmas berprestasi tingkat kabupaten
kampar Tahun 2018.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
79
Outcome : Terpilihnya lima kategori nakes teladan (dokter gigi,
dokter umum, bidan, sanitarian, tenaga Gizi).
Target : 100 %
Realisasi : 93,81 %
20. Program Jaminan Kesehatan Nasional
a. JKN FKTP Puskesmas se Kab.Kampar (31 Puskesmas)
Input : Dana Rp. 21.245.463.295,- (Dua puluh satu milyar dua
ratus empat puluh lima juta empat ratus enam puluh
tiga ribu dua ratus sembilan puluh lima rupiah)
Output :Terdatanya fasilitas kesehatan rujukan.
Outcome :Terlaksananya pemutakhiran data fasilitas kesehatan
rujuk.
Target : 100 %
Realisasi : 93,80 %
b. Klaim Persalinan
Input : Dana Rp.500.000.000,- (Lima ratus juta rupiah)
Output :Terdatanya fasilitas kesehatan rujukan.
Outcome :Terlaksananya pemutakhiran data fasilitas kesehatan
rujuk.
Target : 100 %
Realisasi : 68,47 %
21. Program pembinaan upaya kesehatan rujukan.
a. Kegiatan Pemutakhiran data fasilitas kesehatan rujukan.
Input : Dana Rp. 31.783.900,- (Tiga puluh satu juta tujuh
ratus delapan puluh tiga ribu sembilan ratus rupiah)
Output : Terdatanya fasilitas kesehatan rujukan.
Outcome : Terlaksananya pemutakhiran data fasilitas kesehatan
rujuk.
Target : 100 %
Realisasi : 88,86 %
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
80
3.5 PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH
1.5.1 Kelompok Barang yang Dikuasai
Kelompok barang yang dikuasai pada Dinas Kesehatan adalah
sebagaimana yang tercantum dalam tabel inventaris barang milik Dinas
Kesehatan. Kelompok barang yang dikuasai berasal dari pengadaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kampar ataupun yang berasal dari
dana lain seperti APBD Propinsi (Bankeu), APBN (DAK) dan dana hibah lainnya.
1.5.2 Permasalahan dan Solusi
a. Permasalahan
Banyaknya tanah milik Puskesmas dan puskesmas pembantu yang belum
memiliki surat/akte, terutama Puskesmas dan pustu yang baru dibangun.
Banyaknya kendaraan milik puskesmas yang belum memiliki surat-surat
(STNK/BPKB)
b. Solusi
Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar melalui Kepala Puskesmasnya sudah
berupaya untuk mengurus surat keterangan dari kepala desa setempat.
Sebagai bahan untuk dapat di aktekan melalui dana APBD Dinas
Kesehatan Kabupaten Kampar pada tahun yang akan datang.
Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar melalui kepala puskesmasnya sudah
berupaya untuk mengurus surat-surat kendaraan dinas yang terkait.
3.5.3 Perbekalan Kesehatan
Menurut undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan yang
menyatakan bahwa kesehatan merupakan hak azasi manusia dan salah satu
unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa
indonesia.
Dalam undang-undang kesehatan No. 36 Tahun 2009 tersebut, banyak
memberikan peluang bagi peningkatan pembangunan kesehatan karena dalam
pasal 171 ayat (2) besar anggaran kesehatan pemerintah daerah provinsi,
kabupaten / kota dialokasikan minimal 10% dari anggaran pendapatan dan belanja
daerah diluar gaji. Anggaran kesehatan di Kabupaten Kampar yang meliputi
anggaran Dinas Kesehatan sebesar Rp. 106.482.563.563 atau 4,79% dari total
APBD Kabupaten Kampar Rp. 2.221.556.230.018 Rumah Sakit Umum Daerah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
81
Kabupaten Kampar mendapatkan anggaran Rp. 95.014.979.374 atau 4,28% dari
total APBD Rp.2.221.556.230.018. Persentase anggaran dibidang kesehatan
untuk Kabupaten Kampar adalah 9,07% dan angka ini turun 0,73% dari tahun
2017 dengan persentase 9,8%. Namun demikian perlu adanya peningkatan
alokasi anggaran dibidang kesehatan ini sesuai dengan amanat Undang- undang
kesehatan No. 36 Tahun 2009 yaitu 10% dari total APBD diluar gaji.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
82
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Kesehatan Kabupaten
Kampar Tahun 2018 merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja atas
pelaksanaan APBD Kabupaten Kampar Tahun 2018 dan wujud keberhasilan
atau kegagalan pencapaian misi Pemerintah Kabupaten Kampar.
Secara umum target kinerja Tahun 2018 sudah tercapai maka Dinas
Kesehatan Kabupaten Kampar dikategorikan berhasil dalam mencapai tujuan
dan sasaran organisasi meskipun capaian ini masih terbatas pada indikator
kinerja yang dapat diukur.
Tahun 2018, pelaksanaan pembangunan dan penyelenggaraan
pemerintahan didasarkan komitmen Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar yang
tertuang dalam perjanjian kinerja Tahun 2018 yang dilandasi dengan rencana
pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Tahun 2018- 2022. Secara
ringkas seluruh capaian kinerja pada tahun 2018 telah memberikan arah bagi
jajaran pemerintah Kabupaten Kampar untuk meningkatkan kinerjanya pada
masa selanjutnya secara berkesinambungan. Oleh karena itu, sesuai dengan
hasil analisa capaian kenerja 2018, dirumuskan beberapa langkah penting
sebagai strategi pemecahan masalah yang dapat dijadikan sebagai salah satu
bahan pertimbangan dimasa selanjutnya, sebagai berikut:
1. Perbaikan perencanaan pembangunan lima tahunan sebagai landasan
pembangunan yang kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam rencana kinerja
setiap tahunnya secara lebih akurat dan cermat. Sehingga rencana kinerja
yang disepakati secara bersama-sama dengan stakeholders, dapat
diwujudkan dan diukur kinerjanya secara lebih akurat dengan hasil yang
lebih optimal
2. Menjadikan hasil kinerja Tahun 2018 sebagai langkah nyata untuk
perbaikan perencanaan dan kinerja tahun 2018 dengan mengantisipasi
BAB IV
PENUTUP
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018
83
kegagalan pencapaian target tahun 2018 dan mempertahankan
keberhasilan yang diraih ditahun 2018.
3. Melakukan konsolidasi organisasi secara internal dalam rangka
meningkatkan kesadaran dan komitmen jajaran aparatur di Dinas
Kesehatan Kabupaten Kampar terhadap tugas dan fungsi pelayanan umum.
4. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan kegiatan agar dapat
mecapai tujuan dan sasaran dikaitkan dengan upaya mewujudkan visi dan
misi Pemerintah Kabupaten Kampar.
5. Mekanisme pengumpulan data kinerja terus ditingkatkan secara
berkesinambungan sehingga pencapaian kinerja dapat dimonitor secara
berkala dan didukung dengan informasi yang lebih akurat.
6. Meningkatkan pengalokasian penggunaan anggaran secara adil dan merata
agar dapat dinikmati oleh seluruh kelompok masyarakat tanpa diskriminasi
dalam pemberian pelayanan.
7. Mengoptimalkan pendayagunaan sumber daya manusia yang ada sebagai
motor penggerak dan pelaku pembangunan sekaligus selaku pelayan
masyarakat.
Sebagai akhir kata, segenap aparatur Dinas Kesehatan Kabupaten
Kampar mengharapkan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018
ini dapat memenuhi kewajiban akuntabilitas kami kepada para stakeholders dan
sebagai sumber informasi penting dalam pengambilan keputusan guna
peningkatan kenerja selanjutnya.