9
TINDAK PIDANA KHUSUS 1. Melawan hukum artinya meskipun perbuatan tersebut tidak diatur dalam peraturan perundang-undangan (melawan hukum formil) namun apabila perbuatan tersebut dianggap tercela karena tidak sesuai dengan rasa keadilan atau norma-norma kehidupan sosial dalam masyarakat (melawan hukum materil) maka perbuatan tersebut dapat dipidana. 2.a. Dalam penyelidikan dapat dilakukan oleh Jaksa berdasarkan ketentuan dalam UU No. 31/ 1999 jo UU No 30/2002 Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dapat melakukan penyidikan dan penuntutanTindak Pidana Korupsi, dapat mengambil alih perkara tindak pidana korupsi baik pada tingkat penyidikan dan atau penuntutan (Ps 8 UU No 30/2002). Perkara pidana khusus harus didahulukan dari perkara pidana lain. Adanya gugatan perdata terhadap tersangka/terdakwa TP Korupsi. Penuntutan Kembali terhadap pidana bebas atas dasar kerugian negara. Perkara pidana Khusus di adili di Pengadilan khusus (HPE). Dianutnya Peradilan In absentia. Diakuinya terobosan terhadap rahasia bank. Dianut Pembuktian terbalik. Larangan menyebutkan identitas pelapor. Perlunya pegawai penghubung. Dianut TTS dan TT. b. Ruang lingkup tindak pidana khusus ini tidaklah bersifat tetap, akan tetapi dapat berubah tergantung dengan apakah ada penyimpangan atau menetapkan sendiri ketentuan khusus dari UU Pidana yang mengatur substansi tertentu. Contoh : UU No 9 tahun 1976 tentang Tindak

Tindak pidana khusus

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tindak pidana khusus

TINDAK PIDANA KHUSUS

1. Melawan hukum artinya meskipun perbuatan tersebut tidak diatur dalam peraturan

perundang-undangan (melawan hukum formil) namun apabila perbuatan tersebut

dianggap tercela karena tidak sesuai dengan rasa keadilan atau norma-norma

kehidupan sosial dalam masyarakat (melawan hukum materil) maka perbuatan

tersebut dapat dipidana.

2.a. Dalam penyelidikan dapat dilakukan oleh Jaksa berdasarkan ketentuan dalam UU No.

31/ 1999 jo UU No 30/2002 Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dapat

melakukan penyidikan dan penuntutanTindak Pidana Korupsi, dapat mengambil alih

perkara tindak pidana korupsi baik pada tingkat penyidikan dan atau penuntutan (Ps 8

UU No 30/2002). Perkara pidana khusus harus didahulukan dari perkara pidana lain.

Adanya gugatan perdata terhadap tersangka/terdakwa TP Korupsi. Penuntutan

Kembali terhadap pidana bebas atas dasar kerugian negara. Perkara pidana Khusus di

adili di Pengadilan khusus (HPE). Dianutnya Peradilan In absentia. Diakuinya

terobosan terhadap rahasia bank. Dianut Pembuktian terbalik. Larangan menyebutkan

identitas pelapor. Perlunya pegawai penghubung. Dianut TTS dan TT.

b. Ruang lingkup tindak pidana khusus ini tidaklah bersifat tetap, akan tetapi dapat

berubah tergantung dengan apakah ada penyimpangan atau menetapkan sendiri

ketentuan khusus dari UU Pidana yang mengatur substansi tertentu. Contoh : UU No

9 tahun 1976 tentang Tindak Pidana Narkotika merupakan tindak pidana khusus.

Setelah UU No 9 tahun 1976 dicabut dengan UU No 22 tahun 1997 tidak terdapat

penyimpangan maka tidak lagi menjadi bagian tindak pidana khusus. Demikian juga

UU No 32 tahun 1964 tentang Lalu Lintas Devisa telah dicabut dengan UU No 24

tahun 1999 tentang Lalu Linyas Devisa dan Sistem Nilai Tukar Uang. Sehingga UU

yang mengatur tentang Lalu Lintas Devisa ini tidak lagi merupakan tindak pidana

khusus.

Page 2: Tindak pidana khusus

HUKUM TATA NEGARA

1. a. Indonesia adalah negara demokrasi, negara yang pemerintahannya berjalan dari

rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Akan tetapi, pelaksanaan demokrasi di

indonesia berbeda dengan negara lain dikarenakan perbedaan ideologi dan sudut

pandang suatu negara, selain itu disesuaikan dengan situasi dan kondisi negara yang

bersangkutan.

b. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa

Negara Indonesia menganut paham demokrasi yang artinya kekuasaan atau

kedaulatan berada di tangan rakyat. Hal ini tercermin dalam pasal 1 ayat (2) Undang-

Undang Dasar 1945 yang menentukan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan

dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar. Pada penegasan yang lain, Konstitusi

kita juga menentukan secara tegas bahwa Negara Indonesia adalah Negara Hukum.

Upaya penerapan Cita Negara Hukum Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat dan

bernegara yang demokratis bertujuan mewujudkan tata kehidupan bangsa guna

melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk

memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, ikut

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan

keadilan sosial, sesuai dengan amanat pembukaan UUD 1945.

2. Fungsi DPR sebagai pengontrol ini bertujuan untuk menjaga

tindakan pemerintah atau badan eksekutif sesuai dengan kebijakan

dan perundang undangan yang telah ditetapkan. Apabila DPR tidak

puas dengan kebijaksanaan pemerintah dalam menjalankan

tugasnya, maka DPR (badan legislatif) mempunyai beberapa hak

tertentu lainya; hak untuk mengajukan pertayaan, hak interpelasi

yaitu hak untuk meminta keterangan kepada pemerintah mengenai

kebijaksanaannya didalam suatu bidang, hak angket yaitu hak bagi

anggota badan legislatif untuk mengadakan penyelidikan mengenai

suatu masalah dengan harapan agar diperhatikan oleh pemerintah,

hak mosi yaitu hak untuk mengajukan sikap tidak percaya kepada

pemerintah.

3. Sistem pemerintahan dalam arti luas adalah sistem hubungan kekuasaan antara

lembaga-lembaga negara yang terdapat dalam Undang-Undang Dasar Negara

Page 3: Tindak pidana khusus

Republik Indonesia Tahun 1945. Sistem pemerintahan dalam arti luas inilah yang

dimaksud dengan sistem ketatanegaraan Indonesia.

Sistem pemerintahan dalam arti sempit ialah sistem hubungan kekuasaan antara

eksekutif (pemerintah) dan legislatif.

4. Mahkamah Konstitusi berwenang :

1) Menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945.

2) Memutus Sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan

oleh UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

3) Memutus pembubaran partai politik, dan

4) Memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum.

Page 4: Tindak pidana khusus

HUKUM INTERNASIONAL

1. Yang termasuk subjek-subjek hukum Internasional adalah sebagai berikut;

1) Negara. Negara yang menjadi subjek hukum internasional yaitu negara yang

merdeka, berdaulat dan tidak merupakan bagian dari suatu negara. negara yang

berdaulat artinya negara yang mempunyai pemerintahan sendiri secara penuh,

yaitu kekuasaan penuh terhadap warganegara dalam lingkungan kewenangan

negara itu.

2) Tahta Suci (vatikan), yang dimaksud tahta suci (Heilige Stoel) ialah Gereja katolik

Roma yang diwakili oleh Paus di vatikan. walaupun Vatikan bukan sebuah negara

seperti pada umumnya, tahta suci mempunyai kedudukan sama dengan sebuah

negara sebagai subjek hukum internasional.

3) Palang Merah Internasional, kedudukan palang merah internasional sebagai

subjek hukum internasional diperkuat dengan adanya beberapa perjanjian.

diantaranya konvensi jenewa tentang perlindungan korban perang.

4) Organisasi Internasional, dalam pergaulan internasional yang menyangkut

hubungan antar negara, banyak sekali organisasia yang diadakan (dibentuk) oleh

negara-negara itu. bahkan sekarang dapat dikatakan telah menjadi lembaga

hukum. Menurut perkembangannya suatu organisasi internasional timbul pada

tahun 1815 dan menjadi lembaga hukum internasional sejak konres wina.

5) Orang Perseorangan (individu), manusia sebagai individu dianggap sebagai subjek

hukum internasional jika dalam tindakan atau kegiatan yang dilakukannya

memperoleh penilaian positif atau negatif sesuai kehendak damai kehidupan

masyarakat dunia. Individu juga dapat mengajukan perkara kepada Mahkamah

Arbitrase Internasional.

6) Pemberontak dan pihak dalam sengketa. ini dianggap sebagai salah satu subjek

hukum internasional karena mereka memiliki hak yang sama untuk menentukan

nasibnya sendiri, memilih sistem ekonomi, politik, sosial sendiri, menguasai

sumber kekayaan alam diwilayah yang didudukinya.

2. Pada dasarnya diakui bahwa hukum internasional dan hukum nasional itu mempunyai

hubungan saling mempengaruhi yaitu sbb : Hukum Internasional Dapat Menjadi

Hukum Nasional Hukum internasional yang terbentuk berdasarkan kesepakatan

diantara berbagai Negara-negara di dunia ini dapat menjadi atau masuk dalam ruang

lingkup hukum nasional suatu Negara apabila suatu Negara tersebut meratifikasi

Page 5: Tindak pidana khusus

hukum internasional tersebut. Hukum Nasional Dapat Menjadi Hukum Internasional

Hukum nasionlapun dapat menjadi hukum Internasional karena pada dasarnya hukum

internasional bersumber dari hukum nasional. Untuk menjadi hukum

internasional,hukum nasional dapat melalui tiga cara yaitu : melalui hukum kebiasaan

internasional, melalui yurisprudensi,melalui perjanjian dan konvensi internasional.

Menurut Teori transformasi,Delegasi,dan harmonisasi, hukum internasional dan

hukum nasional harus dipandang sejajar dalam hal kedudukannya serta adanya

hubungan natara satu dengan yang lain .

3. Konvensi Wina tahun 1969 menetapkan ketentuan-ketentuan yang batalnya

persetujuan atau perjanjian yang telah disepakati, diantaranya sebagai berikut:

1) Terjadi pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan hukum nasional salah satu

peserta yang berkaitan dengan kewenangan (kompetensi) kuasa penuh negara

yang bersangkutan.

2) Terdapat unsur kesalahan (error) berkenaan dengan suatu fakta atau/keadaan pada

waktu perjanjian dibuat.

3) Terdapat unsur penipuan oleh suatu negara peserta terhadap negara peserta lain

pada waktu pembentukan perjanjian.

4) Terdapat kelicikan atau akal bulus, baik secara langsung maupun tidak langsung

terhadap mereka yang menjadi kuasa penuh dan negara peserta tertentu.

5) Terdapat unsur paksaan dalam arti penggunaan kekerasan dan ancaman kepada

seorang kuasa penuh atau negara peserta tertentu.

6) Terdapat ketentuan yang bertentangan dengan suatu kaidah dasar atau asas jus

cogenst. Maksud asas ini adalah kaidah atau norma yang telah diterima dan diakui

oleh masyarakat internasional secara keseluruhan yang tidak boleh dilanggar dan

hanya dapat diubah oleh suatu norma dasar hukum internasional umum yang baru

dan mempunyai sifat sama.