12
Tindakan Sosial Seluruh perilaku manusia yang dilakukan dengan sadar ataupun tidak sadar untuk mencapai tujuan tertentu. Tidak semua perilaku dapat dimengerti sebagai suatu manifestasi rasionalitas. Misal: ada orang yang bersedia membeli lukisan abstrak –seperti lukisan Affandi atau Picasso, atau perangko kuno dengan harga jutaan ada orang yang mengatakan bahwa tindakan orang yang membeli lukisan itu adalah tidak rasional. tetapi kalau kita mau berpikir lebih mendalam maka tahu alasan subyektif mereka hingga bersedia mengeluarkan uang begitu banyak untuk sebuah lukisan,

Tindakan Sosial

  • Upload
    kiet

  • View
    90

  • Download
    13

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tindakan Sosial.  Seluruh perilaku manusia yang dilakukan dengan sadar ataupun tidak sadar untuk mencapai tujuan tertentu. - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: Tindakan Sosial

Tindakan Sosial

Seluruh perilaku manusia yang dilakukan dengan sadar ataupun tidak sadar untuk mencapai tujuan tertentu.

Tidak semua perilaku dapat dimengerti sebagai suatu manifestasi rasionalitas. Misal: ada orang yang bersedia membeli lukisan abstrak –seperti lukisan Affandi atau Picasso, atau perangko kuno dengan harga jutaan ada orang yang mengatakan bahwa tindakan orang yang membeli lukisan itu adalah tidak rasional.

tetapi kalau kita mau berpikir lebih mendalam maka tahu alasan subyektif mereka hingga bersedia mengeluarkan uang begitu banyak untuk sebuah lukisan,

Page 2: Tindakan Sosial

Lanjutan tindakan sosial

Menurut Max Weber, metode yang bisa dipergunakan untuk memahami arti-arti subyektif tindakan sosial seseorang adalah dengan verstehen.

kemampuan untuk berempati atau kemampuan untuk menempatkan diri dalam kerangka berpikir orang lain yang perilakunya mau dijelaskan dan situasi serta tujuan-tujuannya mau dilihat menurut perspektif orang itu

Page 3: Tindakan Sosial

Max Weber mengklasifikasikan empat jenis tindakan sosial yang mempengaruhi sistem dan struktur sosial masyarakat.

Rasionalitas instrumental. Di sini tindakan sosial yang dilakukan seseorang didasarkan atas pertimbangan dan pilihan sadar yang berhubungan dengan tujuan tindakan itu dan ketersediaan alat yang dipergunakan untuk mencapainya.

Rasionalitas yang berorientasi nilai. Sifat rasionalnya adalah bahwa alat-alat yang ada hanya merupakan pertimbangan dan perhitungan yang sadar, sementara tujuan-tujuannya sudah ada di dalam hubungannya dengan nilai-nilai individu yang bersifat absolut. Contoh perilaku beribadah.

Page 4: Tindakan Sosial

Lanjutan tindakan Weber

Tindakan tradisional. Dalam tindakan jenis ini, seseorang memperlihatkan perilaku tertentu karena kebiasaan yang diperoleh dari nenek moyang, tanpa refleksi yang sadar atau perencanaan.

Tindakan afektif. Tipe tindakan ini didominasi perasaan atau emosi tanpa refleksi intelektual atau perencanaan sadar. Tindakan afektif sifatnya spontan, tidak rasional, dan merupakan ekspresi emosional dari individu.

Page 5: Tindakan Sosial

“Pengambilan Peran” Dalam Interaksi Sosial Secara teoritis, tindakan sosial dan interaksi

sosial adalah dua konsep yang berbeda arti. Tindakan sosial adalah hal-hal yang dilakukan

individu atau kelompok di dalam interaksi dan situasi sosial tertentu.

Sedangkan yang dimaksud dengan interaksi sosial adalah proses di mana antara individu dengan individu, individu dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok berhubungan satu dengan yang lain.

Page 6: Tindakan Sosial

Interaksi sosial adalah syarat utama bagi terjadinya aktivitas sosial dan hadirnya kenyataan sosial.

Max Weber melihat kenyataan sosial sebagai sesuatu yang didasarkan pada motivasi individu dan tindakan-tindakan sosial

Ketika berinteraksi, seseorang atau kelompok sebenarnya tengah berusaha atau belajar bagaimana memahami tindakan sosial orang atau kelompok lain.

Sebuah interaksi sosial akan kacau bilamana antara pihak-pihak yang berinteraksi tidak saling memahami motivasi dan makna tindakan sosial yang mereka lakukan.

Page 7: Tindakan Sosial

Menurut George Herbert Mead

agar interaksi sosial bisa berjalan dengan tertib dan teratur dan agar anggota masyarakat bisa berfungsi secara “normal”, maka yang diperlukan

bukan hanya kemampuan untuk bertindak sesuai dengan konteks sosialnya,

tetapi juga memerlukan kemampuan untuk menilai secara obyektif perilaku kita sendiri dari sudut pandang orang lain.

Pertanyaan umum yang lazim muncul adalah: apakah perilaku atau tindakan kita sudah cukup pantas di hadapan si X atau si Y?

Page 8: Tindakan Sosial

Menurut Erving Goffman salah satu penganut pendekatan intreraksionisme

simbolik berpendapat --teknik-teknik yang dipakai seseorang untuk mengendalikan kesan-kesan di mata orang lain disebut “seni pengaturan kesan”.

Perilaku “asli” yang ekspresif, spontan dan kurang dapat dikendalikan, seyogyanya tidak diumbar begitu saja oleh seorang pemuda bila ia belum tahu persis bagaimana karakteristik yang disenangi oleh orang tua si pacar.

Menurut Goffman, masalah utama yang dihadapi setiap individu dalam pelbagai hubungan sosialnya adalah bagaimana mengontrol kesan-kesan yang diberikan kepada orang lain.

Page 9: Tindakan Sosial

Salah satu konsep Goffman yang terkenal adalah apa yang disebut Model Dramaturgi.

Goffman membedakan dua macam pernyataan,

yaitu: Pernyataan yang diberikan (expression given),

yaitu sarana-sarana tanda yang dengan sengaja dipergunakan untuk menyampaikan informasi tertentu kepada orang lain.

Pernyataan lepas (expression given off), yaitu informasi yang disampaikan tanpa sengaja.

Page 10: Tindakan Sosial

Menurut Goffman

Ketika berinteraksi dengan orang –yang itu berarti seseorang tampil di panggung depan (frontstage)-- maka yang bakal ditampilkan adalah pernyataan yang diberikan sesuai dengan identitas macam apa yang ingin dikesankan si pembicara.

Sedangkan, bila seseorang berada di panggung belakang (backstage), pernyataan dan perilaku apapun yang ditampilkan si pembicara tidaklah menjadi persoalan.

Seseorang yang berada di kamar mandi, misalnya, ia tentu tanpa canggung sedikit pun untuk bertindak apa saja karena di hadapannya tidak ada orang lain yang diperhitungkan reaksinya.

Page 11: Tindakan Sosial

George Herbert Mead

Seseorang atau kelompok yang telah mampu berempati dan menilai diri sendiri sesuai dengan pandangan orang lain disebut sebagai “diri” (the self).

“Diri” dibentuk dan diubah melalui interaksi dengan orang lain: seseorang tidak dilahirkan dengan identitas dan karakteristik ”diri” yang telah “jadi”, melainkan ia akan dibentuk oleh lingkungannya melalui simbol-simbol dan sosialisasi.

Mead menyebut kemampuan untuk menyesuaikan perilaku seseorang sebagai tanggapan terhadap situasi-situasi sosial tertentu sebagai “pengambilan peran”(role-taking).

Page 12: Tindakan Sosial

Menurut para penganut pendekatan interaksionisme simbolik, setiap tindakan “pengambilan peran” pada dasarnya harus memperhatikan dua faktor

dugaan orang sebelumnya terhadap tanggapan yang akan diberikan oleh orang lain kepada mereka.

pemikiran atau pandangan orang mengenai perilaku mereka sendiri dengan mengingat tafsiran mereka terhadap tanggapan orang lain.

Mead lebih lanjut menyatakan bahwa dalam “diri” terdapat dua komponen yakni I dan me.

Perilaku yang diperbuat dengan memperhitungkan kemungkinan reaksi atau sikap-sikap orang lain mencerminkan apa yang oleh Mead dinamakan me.

Sedangkan I adalah perwujudan dari identitas pribadi orang per orang yang khas.