36
i TINGKAT AKTIVITAS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X SOSIAL DI SMA NEGERI 10 SEMARANG TAHUN 2016/2017 SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh NOVIANTO WIDI SAPUTRA NIM 3201410096 JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

TINGKAT AKTIVITAS SISWA MENGGUNAKAN MODEL …lib.unnes.ac.id/30109/1/3201410096.pdf · Plh Dekan Fakultas Ilmu Sosial ... ini adalah siswa kelas X sosial SMA Negeri 10 Semarang dan

Embed Size (px)

Citation preview

i

TINGKAT AKTIVITAS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA MATA PELAJARAN

GEOGRAFI KELAS X SOSIAL DI SMA NEGERI 10 SEMARANG TAHUN 2016/2017

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh NOVIANTO WIDI SAPUTRA

NIM 3201410096

JURUSAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia

Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial pada :

Hari :

Tanggal :

Semarang, Agustus 2017

Ketua Jurusan Geografi Dosen pembimbing

Dr. Tjaturohono Budi Sanjoto, M.Si Drs. Suroso, M.Si

NIP 196210191988031002 NIP 196004021986011001

iii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi

Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang pada:

Hari :

Tanggal :

Penguji I Penguji II Penguji III

Dr. Eva Banowati M.Si Drs. Moch. Arifien M.Si Drs. Suroso, M.Si

NIP.196109291989012003 NIP.195508261983031002 NIP.196004021986011001

Mengetahui

Plh Dekan Fakultas Ilmu Sosial

Prof. Dr. Rustono, M. Hum

NIP. 19580127 198303 1 003

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau

seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat di dalam skripsi ini

dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, Agustus 2017

Novianto Widi Saputra

NIM. 3201410096

v

SARI

Novianto Widi. 2017. Tingkat aktivitas siswa dengan menggunakan model

pembelajaran Jigsaw pada mata pelajaran geografi kelas X Sosial SMA Negeri 10

Semarang tahun 2016/2017. Skripsi Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Suroso

Kata Kunci: Aktivitas,Jigsaw

Kegiatan belajar mengajar mata pelajaran geografi di SMA Negeri 10

Semarang saat ini sudah menerapkan berbagai macam model pembelajaran, dari

berbagai model pembelajaran yang telah diterapkan Jigsaw memiliki rata-rata

nilai kelas terendah sebesar 72, nilai ini merupakan nilai terendah di antara model

model pembelajaran lain yang diterapkan di SMA Negeri 10 Semarang dan di

bawah nilai ketuntasan kriteria minimal (KKM). Permasalahan yang dikaji dalam

penelitian ini adalah bagaimana tingkat aktivitas siswa dalam model pembelajaran

Jigsaw. Tujuan dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan tingkat aktivitas

siswa pada model pembelajaran Jigsaw.

Penelitian ini menggunakan teknik statistik deskriptif dengan pengolahan

data menggunakan teknik tabulasi distribusi frekuensi. Populasi dalam penelitian

ini adalah siswa kelas X sosial SMA Negeri 10 Semarang dan sampel didapatkan

menggunakan proporsional random sampling sebesar 23% dari total siswa

keseluruhan, yang diperoleh 8 siswa dari 4 kelas yang berjumlah 32 orang.

Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan observasi yang telah di lakukan

diperoleh tingkat aktivitas siswa menggunakan model pembelajaran Jigsaw berada

pada kategori rendah dengan rata-rata sebesar 15,1 dari jumlah skor tertinggi

sebesar 30. Dan dari 5 sub variabel pada aktivitas siswa menggunakan model

pembelajaran Jigsaw terdapat 3 sub variabel yang berada pada kategori rendah

dan 2 sub variabel berada pada kategori sedang.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pada penerapan model

pembelajaran Jigsaw berada pada kategori rendah dan mengalami masalah pada 3

aktivitas, yaitu pada aktivitas siswa dalam kelompok asal, aktivitas siswa dalam

kelompok ahli, dan pada aktivitas siswa setelah kembali ke kelompok asal, saran

yang dapat disampaikan berdasarkan penelitian ini adalah guru perlu lebih

meningkatkan semangat dan memotivasi siswa untuk lebih aktif mengikuti

pembelajaran sehingga akan mengacu siswa untuk belajar lebih giat lagi.

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

� Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya

(An-Najm: 39).

� Niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di

antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. (Al-

Mujadalah: 11).

� Barang siapa menempuh jalan menuntut ilmu padanya, niscaya akan

dimudahkan jalannya menuju surga (HR. Muslim).

� Ketika anda berhenti belajar, anda berhenti tumbuh (John Maxwell).

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya dedikasikan untuk:

- Kedua orang tua, Tavip Widi Asmo dan

Isnawati yang selalu memberi kasih sayang, doa

serta dukungan moral dan material.

- Sahabatku Candra Ardianto yang selalu

menghibur dan mensuport saya.

- Sahabat Ravvel dimanapun berada yang selalu

memberi senyum di hidupku.

- Sahabat-sahabatku Ulin Niam, Nanda, Ihya, atas

motivasi dan dukungannya.

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan

hidayah-Nya, serta sholawat dan salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad

SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul tingkat aktivitas

siswa menggunakan model pembelajaran Jigsaw mata pelajaran Geografi Kelas X

Sosial SMA Negeri 10 Semarang Tahun 2016/2017.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat terselesaikan tanpa adanya

bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang

yang telah memberi kesempatan kepada peneliti untuk menimba ilmu di

UNNES.

2. Drs. Moh. Solehatul Mustofa, M.A., Dekan Fakultas Ilmu Sosial yang telah

memberikan kemudahan administrasi dalam perijinan penelitian.

3. Dr. Tjaturohono Budi Sanjoto, M.Si., Ketua Jurusan Geografi yang telah

memberikan kemudahan administrasi dalam penyusunan skripsi.

4. Drs. Suroso, M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing,

memberi arahan dan saran dalam penyusunan skripsi.

5. Dr. Eva Banowati M.Si., dan Drs. Moch. Arifien M.Si., selaku Dosen

Penguji yang telah memberikan arahan dan saran dalam menyusun skripsi

ini.

viii

6. Drs. Sriyono, M.Si., selaku Dosen Wali yang telah memberikan bimbingan

dan arahan.

7. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Geografi yang telah memberikan ilmu

kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.

8. Ibu Kuswati serta seluruh pegawai Jurusan Geografi atas bantuan dan

motivasinya.

9. Drs. Supriyanto, M.Pd., selaku kepala SMA Negeri 10 Semarang yang telah

memberikan ijin penelitian.

10. Ibu Zu’ama Hilma Ismani S.Pd., Guru pada mata pelajaran geografi di SMA

Negeri 10 Semarang yang telah membimbing selama proses penelitian.

Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi sekolah sebagai

tempat penelitian dan juga bermanfaat bagi guru di SMA Negeri 10 Semarang

maupun Guru di SMA lainnya.

Semarang, Agustus 2017

Novianto Widi Saputra

NIM. 3201410096

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................. iii

PERNYATAAN ...................................................................................... iv

SARI ........................................................................................................ v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................... vi

KATA PENGANTAR ............................................................................ vii

DAFTAR ISI ........................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xii

DAFTAR TABEL ................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 4

1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 4

1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................ 5

1.5 Penegasan Istilah .......................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR

2.1 Belajar dan Pembelajaran ............................................................. 7

x

Halaman

2.1.1 Pengertian Belajar dan pembelajaran ................................... 7

2.1.2 Komponen Pembelajaran ..................................................... 8

2.2 Model Pembelajaran .................................................................... 11

2.2.1 Pengertian Model pembelajaran .......................................... 11

2.2.2 Macam-macam model pembelajaran ................................... 11

2.3 Model Jigsaw ............................................................................... 12

2.3.1 Pembelajaran Jigsaw ............................................................ 12

2.3.2 Langkah-langkah model pembelajaran Jigsaw .................... 13

2.3.3 Aktivitas siswa dengan menggunakan model Jigsaw .......... 14

2.4 Kerangka Berpikir ........................................................................ 17

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu penelitian ....................................................... 19

3.2 Populasi Penelitian ...................................................................... 19

3.3 Sampel dan teknik pengambilan sampel ..................................... 20

3.4 Variabel penelitian ...................................................................... 21

3.5 Teknik pengumpulan data ........................................................... 22

3.6 Teknik analisis data ..................................................................... 23

3.7 Diagram alir penelitian ................................................................ 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Keadaan Umum Objek Penelitian ............................................... 29

xi

Halaman

4.1.1 Lokasi Penelitian .................................................................. 29

4.1.2 Sarana dan Prasarana ............................................................ 31

4.2 Pembelajaran Dengan Model Jigsaw .......................................... 31

4.2.1 Aktivitas siswa ..................................................................... 31

4.2.2 Aktivitas siswa dalam persiapan pembelajaran Jigsaw ....... 33

4.2.3 Aktivitas siswa dalam kelompok asal .................................. 34

4.2.4 Aktivitas siswa dalam kelompok ahli .................................. 34

4.2.5 Aktivitas siswa setelah kembali ke kelompok asal .............. 35

4.2.6 Aktivitas siswa dalam evaluasi pembelajaran ..................... 36

4.3 Pembahasan ................................................................................. 37

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .......................................................................................... 40

B. Saran .................................................................................................... 41

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 42

LAMPIRAN .............................................................................................. 44

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kerangka Berfikir ......................................................................... 17

3.2 Diagram Alir Penelitian ................................................................. 28

4.1 Peta Lokasi Penelitian .................................................................. 30

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Hasil Ujian semester genap SMA Negeri 10 Semarang tahun

pelajaran 2015/2016 ..................................................................... 2

1.2 Model pembelajaran yang di terapkan di SMA Negeri 10

Semarang ...................................................................................... 4

3.1 Populasi penelitian ....................................................................... 19

3.2 Sampel penelitian ......................................................................... 20

3.3 Format parameter aktivitas siswa dalam model pembelajaran

Jigsaw ........................................................................................... 25

3.4 Format distribusi frekuensi ............................................................ 25

3.5 Distribusi Frekuensi aktivitas dengan menggunakan model Jigsaw 26

3.6 Distribusi frekuensi aktivitas dalam persiapan Jigsaw .................. 27

4.1 Aktivitas siswa menggunakan model pembelajaran Jigsaw ......... 32

4.2 Aktivitas siswa dalam persiapan model Jigsaw ........................... 33

4.3 Aktivitas siswa dalam kelompok asal .......................................... 34

4.4 Aktivitas siswa dalam kelompok ahli ........................................... 35

4.5 Aktivitas siswa setelah kembali ke kelompok asal ...................... 35

4.6 Aktivitas siswa dalam evaluasi pembelajaran .............................. 36

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kisi-kisi instrumen lembar observasi aktivitas siswa ................... 45

2. Lembar observasi aktivitas siswa ................................................. 46

3. Rubrik lembar penilaian aktivitas siswa ....................................... 47

4. Silabus pembelajaran .................................................................... 52

5. Rancangan persiapan pembelajaran (RPP) .................................. 59

6. Tabulasi data penelitian aktivitas siswa ........................................ 62

7. Tabel frekuensi aktivitas siswa ..................................................... 65

8. Rekapitulasi aktivitas siswa .......................................................... 66

9. Daftar nama siswa kelas X ........................................................... 67

10. Daftar nama siswa Observasi ...................................................... 71

11. Surat ijin penelitian ...................................................................... 72

12. Surat keterangan dari SMA Negeri 10 Semarang ....................... 73

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang tujuan

nasional pendidikan, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Proses

pembelajaran di sekolah diwujudkan dengan interaksi yang melibatkan guru

sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik. Proses pembelajaran di sekolah

dilakukan berdasarkan rancangan-rancangan dalam pembelajaran. Rancangan

tersebut disusun secara sistematis dan berpedoman pada seperangkat aturan

tentang pendidikan yang dikemas dalam bentuk kurikulum.

Tujuan jangka panjang kegiatan pembelajaran adalah membantu siswa

mencapai kemampuan secara optimal untuk dapat belajar lebih mudah dan efektif

dimasa datang, sehingga dibutuhkan kerangka pembelajaran secara konseptual

(model pembelajaran) yang menentukan tercapainya tujuan pembelajaran.

Menurut Winataputra (dalam Solehatin, 2008) model pembelajaran adalah

kerangka konseptual yang melukiskanprosedur yang sistematis dalam

mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran

tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan

2

para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas

pembelajaran. Guru dituntut untuk dapat menerapkan pembelajaran yang dapat

menarik bagi siswa dan tidak menggunakan model pembelajaran konvensional

yang hanya akan membuat siswa pasif, bosan dan tidak tertarik terhadap mata

pelajaran tersebut.

Berdasarkan dokumentasi dari guru mata pelajaran Geografi SMA Negeri

10 Kota Semarang diperoleh data hasil ujian Geografi semester genap SMA

Negeri 10 Semarang tahun pelajaran 2015/2016 yang disajikan ke dalam tabel di

bawah ini:

Tabel 1.1 Hasil Ujian semester genap SMA Negeri 10 Semarang tahun

pelajaran 2015/2016

No Nilai Keterangan

Kelas

X XI XII

F % F % F %

1. >75 Tuntas 127 72 130 85 128 75

2. <75 Tidak

Tuntas 23 28 50 15 42 25

Jumlah 150 100 180 100 170 100

Sumber : Daftar nilai ujian semester Genap SMA Negeri 10 Semarang

tahun ajaran 2015/2016

Berdasarkan tabel 1.1 menunjukkan bahwa dari hasil ujian semester genap

di SMA Negeri 10 Semarang tahun pelajaran 2015/2016 pada kelas X terdapat

72% yang memiliki kriteria tuntas dan terdapat 28% yang memiliki kriteria tidak

tuntas, pada kelas XI terdapat 85% yang memiliki kriteria tuntas dan terdapat 15%

yang memiliki kriteria tidak tuntas, pada kelas XII terdapat 75% yang memiliki

3

kriteria tuntas dan terdapat 25% yang memiliki kriteria tidak tuntas. Dari

penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa kelas yang memiliki kriteria

ketuntasan belajar tertinggi terdapat di kelas XI dengan persentase ketuntasan

sebesar 85% dan kelas yang memiliki kriteria ketuntasan belajar terendah terdapat

di kelas X dengan persentase ketuntasan sebesar 72%.

Strategi pembelajaran yang melibatkan siswa aktif diharapkan dapat

memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan. Melalui strategi

pembelajaran yang melibatkan siswa aktif diharapkan dapat membangun

pengetahuan siswa secara aktif. Terdapat beberapa model atau strategi

pembelajaran yang dikembangkan oleh beberapa ahli dalam mengoptimalkan

hasil belajar siswa, diantaranya adalah model pembelajaran kooperatif

(Cooperative Learning).

Berdasarkan data yang didapatkan melalui guru kelas X geografi SMA

Negeri 10 Semarang yang terangkum dalam tabel, pembelajaran sudah

menggunakan berbagai model pembelajaran yang variatif di antaranya adalah

Numbered Head Together, Picture&picture, Mine mapping dan juga Jigsaw. Dari

ke empat model pembelajaran yang diterapkan tersebut, Jigsaw menghasilkan

rata-rata nilai kelas terendah sebesar 72, nilai ini merupakan nilai terendah di

antara model-model lain yang diterapkan di SMA Negeri 10 Semarang dan di

bawah nilai ketuntasan kriteria minimal (KKM).

4

Tabel 1.2 Model pembelajaran yang di terapkan di kelas X di SMA Negeri

10 Semarang tahun pelajaran 2015/2016

Model Pembelajaran

Kriteria

Numbered Head

Together

picture & picture

mine mapping Jigsaw

Penggunaan

model

3x

pertemuan

7x

pertemuan

4x

pertemuan 4x pertemuan

Rata-rata

kelas 76 75 79 72

KKM 75

Sumber : Dokumentasi RPP guru mata pelajaran geografi SMA Negeri 10

Semarang

Berdasarkan kondisi tersebut peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian

dengan judul “Tingkat aktivitas siswa menggunakan model pembelajaran Jigsaw

Kelas X Mata Pelajaran Geografi di SMA Negeri 10 Semarang tahun pelajaran

2016/2017”

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan Latar belakang yang telah dijabarkan diatas, dapat ditarik

Rumusan Masalah yaitu Bagaimanakah tingkat aktivitas siswa menggunakan

model pembelajaran jigsaw di SMA Negeri 10 Semarang.

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat aktivitas belajar siswa

dengan menggunakan model pembelajaran Jigsaw pada mata pelajaran Geografi

di SMA Negeri 10 Semarang.

5

1.4 MANFAAT PENELITIAN

1.4.1 Manfaat Teoritis

Memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya

bidang pendidikan dalam kaitannya dengan pembelajaran yang menggunakan

model pembelajaran Jigsaw pada mata pelajaran geografi.

1.4.2 Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi oleh guru maupun

pihak-pihak yang berkepentingan dalam melakukan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran Jigsaw sehingga pembelajaran yang

dilaksanakan dapat mencapai tujuannya secara maksimal.

1.5 PENEGASAN ISTILAH

Penegasan istilah dalam proposal skripsi ini dimaksudkan untuk memberi

definisi istilah yang digunakan dan memberikan ruang lingkup permasalahan agar

diperoleh persamaan pandangan sesuai yang dimaksud dalam rancangan

penelitian ini.

1.5.1 Model Pembelajaran Jigsaw

Metode pembelajaran dapat didefinisikan sebagai kerangka konseptual

yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman

belajar untuk mencapai tujuan belajar (Suprijono, 2010: 46). Pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw yaitu siswa melakukan suatu kegiatan belajar dengan cara

bekerja sama dengan siswa lain untuk mencapai tujuan bersama (Rusman, 2012).

6

1.5.2 Aktivitas Belajar siswa

Aktivitas belajar siswa adalah aktivitas yang bersifat fisik ataupun mental

(Sardiman, 2005:96). Aktivitas belajar adalah serangkaian kegiatan fisik atau

jasmani maupun mental atau rohani yang saling berkaitan sehingga tercipta

belajar yang optimal.

Aktivitas siswa dalam penelitian ini adalah merupakan serangkaian

aktivitas yang dilakukan siswa dimulai dari awal pembelajaran hingga akhir

pembelajaran yang meliputi Aktivitas siswa dalam Persiapan pembelajaran

Jigsaw, Aktivitas siswa dalam bekerjasama di kelompok asal, Aktivitas siswa

dalam bekerjasama di kelompok asal, Aktivitas siswa dalam diskusi kelompok

ahli, Aktivitas siswa setelah kembali ke kelompok asal, Aktivitas siswa dalam

evaluasi pembelajaran.

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR

2.1 Belajar dan Pembelajaran

Belajar merupakan proses dasar dari perkembangan hidup manusia.

Melalui belajar, manusia melakukan perubahan-perubahan kualitatif individu

sehingga tingkah lakunya berkembang. Semua aktivitas dan prestasi hidup

manusia tidak lain adalah hasil dari belajar. Belajar bukan hanya sekedar

pengalaman. Belajar adalah suatu proses dan bukan suatu hasil. Karena itu belajar

berlangsung secara aktif dan integratif dengan menggunakan berbagai bentuk

perbuatan untuk mencapai suatu tujuan (Soemanto, 2003).

Menurut James O. Wittaker (dalam Soemanto, 2003) belajar dapat

didefinisikan sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui

latihan dan pengalaman. Menurut Howard L. Kingsley (dalam Soemanto, 2003)

belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam artian luas) ditimbulkan atau

diubah melalui praktek atau latihan. Menurut Gagne (dalam Suprijono, 2010)

belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang

melalui aktivitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari

proses pertumbuhan seseorang secara alamiah. mengembangkan metode untuk

mencapai hasil pengajaran yang diinginkan Pemilihan, penetapan dan

pengembangan metode ini didasarkan pada kondisi pengajaran yang ada.

Konsep pembelajaran menurut Uno, Hamzah (2007: 2) memiliki hakikat

8

perencanaan atau perancangan (desain) sebagai upaya untuk

membelajarkan siswa. Itulah sebabnya dalam belajar, siswa tidak hanya

berinteraksi dengan guru sebagai salah satu sumber belajar, tetapi mungkin

berinteraksi dengan keseluruhan sumber belajar yang dipakai untuk mencapai

tujuan pembelajaran yang diinginkan. Oleh karena itu pembelajaran memusatkan

perhatian pada bagaimana membelajarkan siswa dan bukan pada apa yang

dipelajari siswa.

Gagne (dalam Rifa’i, 2010: 192) menyatakan bahwa pembelajaran

merupakan serangkaian peristiwa eksternal peserta didik yang dirancang untuk

mendukung proses internal belajar. Peristiwa belajar ini dirancang agar

memungkinkan peserta didik memproses informasi nyata dalam rangka mencapai

tujuan yang telah ditetapkan.

2.1.1 Komponen Pembelajaran

Pengajaran adalah suatu sistem artinya keseluruhan yang terdiri dari

komponen-komponen yang berinteraksi antara satu dengan yang lainnya secara

keseluruhan untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

Komponen merupakan bagian dari suatu sistem yang memiliki peran dalam

keseluruhan berlangsungnya suatu proses untuk mencapai tujuan sistem. Jadi,

komponen pendidikan adalah bagian-bagian dari sistem proses pendidikan yang

menentukan berhasil atau tidaknya proses pendidikan Menurut slameto (2010)

komponen-komponen pembelajaran meliputi:

9

2.1.1.1 Tujuan pendidikan

Tujuan pembelajaran adalah sesuatu yang dicapai dalam proses

pemebelajaran setelah mendapatkan pembelajaran atau materi yang disampaikan

dari guru kepada siswa. Biasanya tujuan pembelajaran ini mempunyai dampak

pada perubahan siswa baik secara sikap (afektif) pengetahuan (kognitif) maupun

praktik (psikomotorik).

2.1.1.2 Bahan atau materi pelajaran

Bahan atau materi pembelajaran merupakan sesuatu yang ditransfer

kepada peserta didik yang memuat tentang aspek kognitif, psikomotrik dan

afektif, yang diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap aspek

perkembangan peserta didik. Materi pembelajaran biasanya ditransfer melalui

media pembelajaran untuk mengoptimalkan proses pembelajaran. Materi atau

bahan ajar harus dilengkapi dengan sumber belajar yang relevan untuk menjaga

relevansi keakuratan bahan ajar atau materi,

2.1.1.3 Sumber belajar

Sumber belajar digunakan oleh guru untuk memperkuat keakuratan

relevansi materi, kebenaran serta menjaga plagiat dari materi yang sudah

digunakan. Sumber belajar dicantumkan pada sumber bahan ajar, rencana

pembelajaran maupun media pembelajaran.

2.1.1.4 Media atau alat

Media dalam pembelajaran digunakan untuk membantu guru dalam

menyampaikan materi yang disampaikan kepada siswa. Media ini berfungsi

sebagai persamaan persepsi antar peseta didik dalam memahami materi yang

10

disampaikan. Sehingga peserta didik mampu menyerap materi secara optimal

yang diberikan oleh guru dalam pembelajaran.

2.1.1.5 Pendidik

Pendidik yang biasanya disebut dengan guru, merupakan seorang mediator

pembelajaran. Peran guru ini bukan hanya mentransfer ilmu, namun pendidik juga

mengevaluasi dari hasil pembelajaran.

2.1.1.6 Evaluasi

Pembelajaran bukan hanya membutuhkan hanya penyampaian materi,

namun dibutuhkan evaluasi sebagai tolok ukur keberhasilan peserta didik dalam

memahami materi yang disampaikan. Hal ini diperlukan untuk mengecek tingkat

pemahaman, pemetaan pada kemampuan pengetahuan dan karakter peserta didik.

2.1.1.7 Peserta didik

Peserta didik adalah obyek yang diberikan treatmen oleh guru agar

mengalami perubahan yang diharapkan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Dalam pembelajaran peserta didik memiliki karakter yang beranekaragam

sehingga membutuhkan teknik tertentu yang tepat dalam pembelajaran.

2.1.1.8 Pendekatan dan metode

Metode atau pendekatan adalah gaya penyampaian dalam menyampaikan

materi secara utuh dalam proses pembelajaran. Pendekatan ini didalamnya

terdapat model pembelajaran, teknik dan sebagainya. Model pembelajaran inilah

yang dapat menciptakan suasana belajar dan merupakan kompenen penting dalam

pembelajaran.(Slameto, 2010).

11

2.2 Model pembelajaran

2.2.1 Pengertian Model pembelajaran

Mills (Dalam suprijono,2010: 45) berpendapat bahwa model adalah bentuk

representasi akurat sebagai proses aktual yang memungkinkan seseorang atau

sekelompok orang mencoba bertindak berdasarkan model itu. Model merupakan

interpretasi terhadap hasil observasi dan pengukuran yang diperoleh dari beberapa

sistem.

Model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil

penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang

berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya pada

tingkat operasional di kelas. Model pembelajaran dapat pula diartikan sebagai

pola yang digunakan untuk penyusunan kurikulum, mengatur materi, dan

memberi petunjuk kepada guru di kelas.

Model pembelajaran dapat didefinisikan sebagai kerangka konseptual yang

melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar

untuk mencapai tujuan belajar (Suprijono, 2010:46)

2.2.2 Macam-macam model pembelajaran

Model pembelajaran dibagi menjadi dua model yaitu:

2.2.2.1 Model pembelajaran individual

Model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang melibatkan

siswa secara individual tanpa melibatkan kelompok. Model ini menekankan siswa

aktif secara individu. Model ini dipakai untuk melihat perkembangan siswa secara

individu. Contoh dari model pembelajaran ini adalah numbered head together,

12

talking stick, snowboling dll. Abdurrahman dan Bintoro (Dalam Nurhadi 2003 :

61) menyatakan Pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem yang di dalamnya

terdapat elemen-elemen yang saling terkait. Adapun berbagai elemen dalam

pembelajaran kooperatif adalah adanya (1) saling ketergantungan positif, (2)

interaksi tatap muka, (3) akuntabilitas individual, dan (4) keterampilan untuk

menjalin hubungan antara pribadi atau keterampilan sosial yang secara sengaja

diajarkan. Contoh model pembelajaran kooperatif adalah Cooperative Integrated

Reading and Composition (CIRC), Student Team Achievement Division (STAD),

Think pair and share, Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw.

2.3 Model Jigsaw

2.3.1 Pembelajaran Jigsaw

Pembelajaran Jigsaw merupakan suatu model pembelajaran agar siswa

belajar ke dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan

berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling bekerja

sama dan saling membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran

(Chabibah, 2006)

Model Jigsaw pertama kali dikembangkan oleh Aronson (Dalam

Huda,2012) dalam Jigsaw, siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil

terdiri dari 5 anggota. Setiap kelompok diberi informasi yang membahas salah

satu topik dari materi pelajaran mereka saat itu. Dari informasi yang diberikan

pada setiap kelompok ini, masing-masing anggota harus mempelajari bagian-

bagian yang berbeda dari informasi tersebut. (Huda,2012: 120).

13

Setelah mempelajari informasi tersebut dalam kelompoknya masing-

masing, setiap anggota yang mempelajari bagian-bagian ini berkumpul dengan

anggota-anggota dari kelompok-kelompok lain yang juga menerima bagian-

bagian yang sama.perkumpulan siswa yang memiliki bagian informasi yang sama

ini dikenal dengan istilah “kelompok ahli” (Expert Group). Dalam kelompok ahli

ini masing-masing siswa saling berdiskusi dan mencari data terbaik bagaimana

menjelaskan bagian informasi tersebut kepada teman-teman satu kelompoknya

yang semula. Setelah diskusi selesai semua siswa dalam kelompok ahli kembali

ke kelompok dia semula dan masing-masing dari mereka mulai menjelaskan

bagian informasi tersbut kepada teman-teman satu kelompoknya.

Jadi dalam Model pembelajaran Jigsaw, siswa bekerja kelompok selama

dua kali, yakni dalam kelompok mereka sendiri dan dalam kelompok ahli. Setelah

masing-masing anggota menjelaskan bagiannya masing-masing kepada teman-

teman satu kelompoknya, mereka mulai bersiap untuk di uji secara individu

(biasanya kuis). Guru memberikan kuis kepada setiap anggota kelompok untuk

dikerjakan sendiri-sendiri, tanpa bantuan siapapun. Skor yang diperoleh setiap

anggota dari hasil ujian/kuis individu ini akan menentukan skor yang diperoleh

oleh kelompok mereka (Huda, 2012: 121).

2.3.2 Langkah-langkah Model pembelajaran Jigsaw

Stephen, Sikes, and Snapp (dalam Rusman, 2012: 220) mengemukakan

langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sebagai berikut:

2.3.2.1 Siswa dikelompokkan ke dalam 1 sampai 5 anggota tim.

2.3.2.2 Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda.

14

2.3.2.3 Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan.

2.3.2.4 Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/subbab

yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk

mendiskusikan subbab mereka.

2.3.2.5 Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke

kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang

subbab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan

dengan saksama.

2.3.2.6 Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi.

2.3.2.7 Guru memberi evaluasi

2.3.2.8 Penutup

Langkah-langkah dalam model pembelajaran jigsaw di atas harus

dilaksanakan dengan benar dan sesuai urutan. Hal ini bertujuan agar pembelajaran

jigsaw berjalan dengan baik sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa pun

meningkat

2.3.3 Aktivitas Siswa dengan menggunakan model Jigsaw

Menurut Aqib (2013), Aktivitas yang dilakukan siswa selama

pembelajaran Jigsaw yang dilakukan adalah sebagai berikut :

2.3.3.1 Indikator aktivitas siswa dalam persiapan pembelajaran Jigsaw

Aktivitas siswa dalam persiapan pembelajaran Jigsaw adalah sebagai

berikut :

15

2.3.3.1.1 Siswa memperhatikan arahan dari guru

Kemampuan yang dimaksud adalah siswa memperhatikan arahan dari

guru dengan tenang, penuh perhatian dan tidak berbicara sendiri dengan teman

2.3.3.1.2 Siswa mengajukan pertanyaan untuk hal yang belum diketahui

Kemampuan yang dimaksud adalah tingkat antusias di dalam diri siswa

untuk mengetahui lebih dalam mengenai materi pembelajaran

2.3.3.2 Aktivitas siswa dalam kelompok asal

Aktivitas siswa dalam kelompok asal adalah sebagai berikut :

2.3.3.2.1 Siswa melaksanakan pembagian tugas dalam kelompok asal

Kemampuan yang dimaksud adalah siswa melaksanakan pembelajaran

di dalam kelompok dengan penuh rasa tanggung jawab dan sesuai dengan alokasi

waktu yang telah di tetapkan.

2.3.3.2.2 Siswa menyampaikan hasil kerja kepada anggota kelompok asal

Kemampuan yang dimaksud adalah siswa dapat menyampaikan hasil

informasi atau referensi yang didapatkannya melalui berbagai sumber sesuai

dengan materi yang didapatkannya

2.3.3.3 Aktivitas siswa dalam kelompok ahli

Aktivitas siswa dalam kelompok ahli adalah sebagai berikut :

2.3.3.3.1 Siswa melaksanakan diskusi di kelompok ahli

Kemampuan yang dimaksud adalah siswa berpartisipasi aktif berupa

berpendapat aktif dalam kelompok,memberikan solusi dalam diskusi kelompok,

menghargai pendapat orang lain, berbicara sesuai dengan materinya, dan

menggunakan nada yang sewajarnya dalam kelompok.

16

2.3.3.3.2 Siswa menyimpulkan hasil diskusi kelompok ahli

Kemampuan yang dimaksud adalah siswa dituntut dapat menyimpulkan

hasil diskusi kelompok ahli sebagai materi yang akan diajarkan kepada kelompok

asal ke dalam buku siswa.

2.3.3.4 Aktivitas siswa setelah kembali ke kelompok asal

Aktivitas siswa dalam setelah kembali ke kelompok asal adalah sebagai

berikut :

2.3.3.4.1 Siswa menyampaikan materi kepada anggota kelompok asal

Kemampuan yang dimaksud adalah siswa mampu mengkomunikasikan

atau menyampaikan informasi materi yang dia dapatkan di kelompok ahli kepada

kelompok asal dengan jelas,runtut,mudah di mengerti dan mencakup semua

materi yang telah di diskusikan.

2.3.3.4.2 Siswa menyimpulkan hasil penjelasan anggota kelompok asal

Kemampuan yang dimaksud adalah siswa mampu menyimpulkan

penjelasan semua anggota kelompok asal yang memiliki materi yang berbeda di

buku siswa

2.3.3.5 Aktivitas siswa dalam Evaluasi pembelajaran

Aktivitas siswa dalam evaluasi adalah sebagai berikut :

2.3.3.5.1 Siswa dalam presentasi kelas

Kemampuan yang dimaksud adalah siswa mampu menjelaskan hasil

diskusi mengenai sub materinya mencakup semua materi yang telah di pelajari di

dalam presentasi kelas sebagai konfirmasi kepada guru mengenai pemahaman

materi.

17

2.3.3.5.2 Siswa mengerjakan kuis atau soal

Kemampuan yang dimaksud adalah siswa dengan mandiri mampu

mengerjakan kuis atau soal yang diberikan oleh guru dengan tertib,tenang,tepat

waktu, dengan jawaban benar.

2.4 Kerangka berpikir

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran

jigsaw. Mode pembelajaran jigsaw merupakan model pembelajaran secara

berkelompok. Setiap kelompok membahas salah satu topik dari materi pelajaran

mereka saat itu. Kemudian dari informasi yg diberikan pada setiap kelompok ini,

masing-masing anggota harus mempelajari bagian-bagian yang berbeda dari

informasi tersebut. Ciri yang menonjol dalam pembelajaran tipe jigsaw adanya

kelompok ahli, yaitu kelompok yang membahas sub materi yang sama dari

masing-masing kelompok sehingga setiap anggota kelompok dituntut untuk aktif

dalam pembelajaran. Dalam kelompok ahli ini masing-masing siswa saling

berdiskusi dan mencari materi yang baik. Setiap anggota kelompok bertanggung

jawab penuh terhadap kelompoknya karena setelah diskusi kelompok ahli selesai,

siswa kembali kepada kelompok asal dan menjelaskan informasi yang didapat dari

kelompok ahli.

Jadi dalam metode jigsaw, siswa bekerja kelompok selama dua kali, yakni

dalam kelompok mereka sendiri dan dalam kelompok ahli. Setelah masing-masing

anggota menjelaskan bagiannya masing-masing kepada teman-teman satu

kelompoknya, mereka mulai bersiap untuk di uji secara individu

18

Gambar 2.2 kerangka Berpikir

Model pembelajaran Jigsaw

Tingkat aktivitas siswa

Persiapan

pembelajaran

Aktivitas dalam

kelompok asal

Aktivitas dalam

kelompok ahli

Aktivitas setelah

kembali ke kelompok

asal

Evaluasi

pembelajaran

1. Memperhatikan penjelasan dari guru

2. Mengajukan pertanyaan

1. Melaksanakan pembagian tugas

2. Menyampaikan hasil kerja kepada

kelompok asal

1. Melaksanakan diskusi dalam kelompok

ahli

2. Menyimpulkan hasil diskusi kelompok

ahli

1. Menyampaikan materi kepada anggota

kelompok asal

2. Menyimpulkan hasil penjelasan materi

1. Melaksanakan presentasi kelas

2. Mengerjakan Kuis atau Soal

40

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa aktivitas belajar siswa

dengan menggunakan model pembelajaran Jigsaw memiliki rata-rata aktivitas

sebesar 15,1 dan berada pada kategori rendah. Dengan rincian 3 (tiga) aktivitas

berada pada kategori rendah dan 2 (dua) aktivitas berada pada kategori sedang.

Untuk catatan pada 3 (tiga) aktivitas yang berada kategori rendah, peran aktif

siswa terlihat kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. pada point

aktivitas siswa dalam kelompok asal, siswa tidak melaksanakan pembagian tugas

dalam kelompok asal dan juga siswa banyak yang tidak menyampaikan hasil

kerjanya dikarenakan banyak siswa yang hanya memiliki buku LKS dan tidak

memiliki buku referensi lain.kemudian pada point aktivitas siswa dalam kelompok

ahli, siswa tidak berpartisipasi aktif dalam diskusi kelompok dan lebih sering

terlihat membuat kegaduhan di dalam kelas dan juga siswa banyak yang tidak

membuat kesimpulan hasil diskusi kelompok di dalam buku catatannya sebagai

bekal untuk disampaikan pada kelompok asalnya. Kemudian pada aktivitas siswa

setelah kembali ke kelompok asal, siswa pun banyak yang tidak menyampaikan

adapun yang mengajarkan kepada kelompok nya kurang mencakup semua materi

yang dipelajari dan juga dalam aktivitas siswa menyimpulkan hasil penjelasan di

dalam kelompok asal, banyak siswa yang tidak merangkum penjelasan teman dan

41

walaupun merangkum tidak mencakup semua materi yang dipelajari secara

menyeluruh.

5.2 SARAN

Berdasarkan temuan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka disarankan

sebagai berikut.

5.2.1 Setiap siswa hendaknya memiliki lebih dari 1 referensi buku sebagai

modal efektifnya model Jigsaw untuk diterapkan pada proses belajar mengajar.

5.2.2 Guru hendaknya mampu mengacu motivasi siswa untuk lebih mengikuti

proses pembelajaran secara aktif dengan keterbatasan yang ada.

42

DAFTAR PUSTAKA

Agus, Suprijono. 2010. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Akhmad Sudrajat. 2008. Pengertian Pendekatan,Strategi, Metode, Teknik,dan

Model Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Aqib, Zainal. 2013. Model-model dan media pembelajaran konstekstual

(Inovatif).Bandung: Yrama Widya.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara

_____. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

Cipta.

_____. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

Cipta.

Chabibah, Umi. 2006. Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw

Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Geografi, Jurnal Pendidikan

Inovatif Volume 1 Nomor 2. Diakses 22 Juli 2017

Huda, Miftahul. 2012. Cooperative Learning Metode,Teknik,Struktur dan Model

Terapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nurhadi, dkk . 2003. Pembelajaran Kontekstual (Cooperatif Learning di Ruang-

ruang Kelas). Jakarta: Gramedia Widiasarana.

Rifa’i, Achmad RC, dan Catharina Tri Anni. 2010. Psikologi Pendidikan.

Semarang: Universitas Negeri Semarang Press

43

Rusman, 2012. Model-model pembelajaran: Mengembangkan profesionalisme

Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sardiman, A.M. 2005. Interaksi dan Motivasi Mengajar. Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada.

Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka

Cipta.

Soemanto, Wasty. 2003. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Solehatin, Etin. 2008. Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS.

Jakarta: Bumi Aksara.

Sugiyono.2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif

dan R&D). Bandung: CV.Alfabeta.

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.

Jakarta: Prestasi Pustaka.

Uno, Hamzah B. 2007. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.