12
20 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan cara pengambilan sampel data kebisingan lalu lintas dan wawancara terhadap penduduk yang dilakukan dengan cara purposive sampling dan dianalisis dengan bantuan program aplikasi Software SPSS. Sumber data yang dibutuhkan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder, data primer yang dibutuhkan adalah volume lalu lintas, kecepatan kendaraan, kebisingan lalu lintas dan wawancara sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi pemerintahan terkait, hasil-hasil penelitain terdahulu serta sumber-sumber lain yang berhubungan dengan topik penelitian antara lain data jumlah penduduk, peta administratif lokasi penelitian, dan baku mutu tingkat kebisingan Provinsi Bali. 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di lokasi Perumahan Dalung Permai yang terletak di Desa Dalung Kecamatan Kuta Utara Kabupaten Badung. Perumahan Dalung Permai merupakan perumahan tipe terbuka yang memiliki akses keluar dan masuk lebih dari satu pintu. Perumahan ini berkembang cukup pesat karena memiliki letak yang strategis sehingga pergerakan atau mobilitas penduduknya sangat tinggi.

tingkat kebisingan lalu lintas di lingkungan perumahan dalung

  • Upload
    dokhanh

  • View
    240

  • Download
    9

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: tingkat kebisingan lalu lintas di lingkungan perumahan dalung

20

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan cara pengambilan sampel data

kebisingan lalu lintas dan wawancara terhadap penduduk yang dilakukan dengan

cara purposive sampling dan dianalisis dengan bantuan program aplikasi Software

SPSS. Sumber data yang dibutuhkan adalah sumber data primer dan sumber data

sekunder, data primer yang dibutuhkan adalah volume lalu lintas, kecepatan

kendaraan, kebisingan lalu lintas dan wawancara sedangkan data sekunder

diperoleh dari instansi pemerintahan terkait, hasil-hasil penelitain terdahulu serta

sumber-sumber lain yang berhubungan dengan topik penelitian antara lain data

jumlah penduduk, peta administratif lokasi penelitian, dan baku mutu tingkat

kebisingan Provinsi Bali.

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di lokasi Perumahan Dalung Permai yang terletak

di Desa Dalung Kecamatan Kuta Utara Kabupaten Badung. Perumahan Dalung

Permai merupakan perumahan tipe terbuka yang memiliki akses keluar dan masuk

lebih dari satu pintu. Perumahan ini berkembang cukup pesat karena memiliki

letak yang strategis sehingga pergerakan atau mobilitas penduduknya sangat

tinggi.

Page 2: tingkat kebisingan lalu lintas di lingkungan perumahan dalung

21

Perumahan Dalung Permai yang berada di lokasi penelitian seperti Gambar 4.1

merupakan bangkitan perjalanan bagi penduduk di sekitarnya, terutama bagi

penduduk yang melakukan aktivitas atau kegiatan sehari-hari seperti bekerja,

sekolah maupun beraktifitas yang lainnya. Selain sebagai jalur perlintasan

pergerakan lalu lintas, Perumahan Dalung Permai juga memiliki fasilitas-fasilitas

yang dapat menimbulkan terjadinya bangkitan perjalanan bagi penduduk di

sekitarnya. Pada perumahan ini, juga terdapat tempat-tempat perbelanjaan dan

sekolah negeri maupun swasta, sehingga mobilitas kendaraan di dalam perumahan

ini sangat tinggi terutama pada saat jam-jam sibuk pagi hari, siang hari dan sore

hari.

Sumber : Kantor Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara

Gambar 4.1 Peta Wilayah Perumahan Dalung Permai

PERUMAHAN DALUNG PERMAI

DESA DALUNG

Page 3: tingkat kebisingan lalu lintas di lingkungan perumahan dalung

22

4.3 Penentuan Sumber Data

Sumber data diperoleh dari data primer dan sekunder. Data primer

diperoleh dengan melakukan penelitian di lapangan secara langsung meliputi:

volume lalu lintas, tingkat kebisingan, kecepatan kendaraan dan wawancara pada

masyarakat Perumahan Dalung Permai malalui koesioner. Data sekunder

merupakan data yang didapatkan melalu instansi pemerintah yang terdiri dari

jumlah penduduk di Perumahan Dalung Permai dan perkembangan kendaraan

bermotor di Provinsi Bali.

Populasi dari penelitian ini adalah penghuni Perumahan Dalung Permai

Desa Dalung Kecamatan Kuta Utara Kabupaten Badung yang merasakan dampak

langsung dari tingkat kebisingan akibat lalu lintas, yaitu penduduk yang rumahnya

terletak di tepi jalur utama jalan raya. Pengambilan data primer untuk tiap-tiap

data yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :

1. Data Volume Lalu Lintas

Penelitian volume lalu lintas adalah dengan cara menghitung volume lalu lintas

kendaraan yang masuk dan keluar dari area lingkungan Perumahan Dalung

Permai. Pengambilan data dilakukan pada pagi hari (pukul 06.00-09.00 Wita),

siang hari (pukul 11.00-14.00 Wita), sore hari (pukul 16.00-19.00 Wita), dan

malam hari (20.00-22.00 Wita).

2. Data Kecepatan Kendaraan

Dalam pengambilan sampel data kecepatan sesaat kendaraan di lingkungan

Perumahan Dalung Permai, digunakan pengambilan sampel secara random,

yaitu pengambilan data kecepatan sesaat setiap jenis kendaraan secara acak.

Page 4: tingkat kebisingan lalu lintas di lingkungan perumahan dalung

23

3. Data Kebisingan Lalu Lintas

Pengambilan data kebisingan lalu lintas dilakukan dengan cara mengukur data

tingkat kebisingan lalu lintas pada titik-titik tertentu untuk mendapatkan tingkat

kebisingan lalu lintas yang dapat mewakili tingkat kebisingan lalu lintas secara

keseluruhan di lingkungan Perumahan Dalung Permai.

4. Data Wawancara

Data primer lain yang berkaitan dengan persepsi penghuni perumahan terhadap

kebisingan lalu lintas adalah data wawancara. Dalam pengambilan sampel

wawancara terhadap penduduk ini digunakan metode wawancara dengan

jumlah responden yang diwawancarai adalah 45 responden, yaitu pengambilan

data dengan kuesioner yang dilakukan pada rumah yang berada pada tepi jalur

utama jalan raya yang terdapat di lingkungan perumahan.

4.4 Instrumen Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, diperlukan beberapa alat utama yang

terdiri dari :

1. Kuesioner yang berfungsi untuk mengetahui presepsi masyarakat melalui

daftar pertanyaan yang harus dijawab dan diisi oleh responden yang ada di

perumahan tersebut.

2. Formulir Survei, sebagai alat pencatatan data primer berupa tingkat

kebisingan, kecepatan kendaraan dan komposisi kendaraan.

3. Speed Gun, untuk mengukur kecepatan kendaraan yang melintas pada

perumahan tersebut.

4. Counter, untuk menghitung volume lalu lintas berbagai golongan kendaraan.

Page 5: tingkat kebisingan lalu lintas di lingkungan perumahan dalung

24

5. Jam dan Stop Watch, untuk mengetahui waktu.

6. Sound Level Meter, sebagai alat pengukur tingkat kebisingan.

7. Meteran, sebagai alat ukur panjang dan jarak.

8. Kamera digital, untuk mendokumentasikan pelaksanaan penelitian.

9. Software SPSS (Statistikal Product and Service Solutions), sebagai alat

analisis statistik.

4.5 Prosedur Penelitian

Secara garis besar prosedur penelitian meliputi beberapa tahapan seperti

Gambar 4.2. Sebelum melakukan pengumpulan data primer maka terlebih dahulu

dilakukan survei pendahuluan. Hal ini bertujuan agar dalam pengambilan data

primer lebih akurat serta pengolahan dan analisis data tidak mengalami kesulitan.

Survei pendahuluan dimulai pada awal bulan Januari 2015. Pemilihan awal

bulan disebabkan karena awal bulan merupakan tanggal muda bagi sebagian besar

penduduk, sehingga diprediksikan tingkat perjalanan orang dan barang yang

menggunakan moda transportasi darat frekuensinya akan sangat tinggi.

Page 6: tingkat kebisingan lalu lintas di lingkungan perumahan dalung

25

Gambar 4.2 Diagram Alir Kegiatan Penelitian

Survei pendahuluan yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah

melakukan wawancara dengan menggunakan kuesioner dan survei volume lalu

lintas terklasifikasi selama 16 jam untuk menentukan jam sibuk dan jam tidak

Analisis Tingkat Kebisingan, Kecepatan Kendaraan, Komposisi kendaraan, dan Persepsi masyarakat di Perumahan Dalung Permai

Analisis Data

Studi Literatur Baku Mutu Yang Berlaku

Perumusan Masalah

Survei Wawancara

Persepsi Penduduk Terhadap Tingkat

Kebisingan Tingkat

Kebisingan

Survei Pendahuluan

Survei Volume dan Kecepatan

Lalu Lintas

Survei Tingkat Kebisingan Lalu

Lintas

Karakteristik Volume dan

Kecepatan Lalu Lintas

Karakteristik Tingkat Kebisingan

di Perumahan

Page 7: tingkat kebisingan lalu lintas di lingkungan perumahan dalung

26

sibuk baik untuk kondisi pagi, siang, sore maupun malam hari, sehingga dapat

menentukan periode waktu pada pengambilan data primer. Cara pengumpulan

data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Data Volume Lalu Lintas

Pelaksanaan Survei volume lalu lintas dilakukan sebagai kelanjutan Survei

pendahuluan. Survei ini dilaksanakan bulan Januari 2015 yaitu sehari sesudah

Survei pendahuluan. Survei pengambilan data volume lalu lintas diklasifikasikan

menurut arah dan jenis kendaraan yang dilakukan selama periode jam sibuk

maupun jam tidak sibuk baik untuk waktu pagi, siang, sore dan malam hari sesuai

dengan hasil Survei pendahuluan pada tiap-tiap titik pengamatan.

Jenis kendaraan diklasifikasikan menurut kendaraan berat/ringan, jenis

sepeda motor empat tak dan dua tak, kendaraan bermesin solar/bensin. Metode

yang digunakan dalam teknik pengumpulan data volume lalu lintas adalah metode

Survei secara manual dengan bantuan alat counter.

b. Data Kecepatan Kendaraan

Pengukuran kecepatan sesaat kendaraan dilakukan dengan menggunakan

bantuan alat speed gun yang memiliki tingkat akurasi ± 2 km/jam, dengan range

kecepatan berkisar dari 17 km/jam-117 km/jam. Pengukuran kecepatan sesaat

dilakukan untuk tiap jenis kendaraan dengan periode waktu pengambilan data

bersamaan dengan Survei volume lalu lintas. Pencacahan data kecepatan sesaat

dilakukan pada pagi, siang, sore dan malam hari dengan interval waktu 15 menit.

Page 8: tingkat kebisingan lalu lintas di lingkungan perumahan dalung

27

c. Data Kebisingan Lalu Lintas

Pengambilan data kebisingan lalu lintas dilakukan dalam periode waktu

yang bersamaan dengan Survei volume lalu lintas dengan menggunakan alat

Sound Level Meter, yang memiliki kemampuan mengukur tingkat kebisingan

dengan range kebisingan berkisar dari 30 dB (A) - 130 dB(A). Pengukuran

kebisingan dilakukan pada pagi, siang, sore dan malam hari, dengan interval

waktu 15 menit.

Tiap titik pengukuran (sampel) diasumsikan mewakili tingkat kebisingan

lalu lintas di Perumahan Dalung Permai, sehingga dalam pelaksanaan pengukuran

kebisingan pada tiap-tiap ruas jalan dilakukan pada titik tengah panjang tiap-tiap

ruas jalan atau disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Pengukuran dilakukan

pada jarak 1 (satu) meter dari tepi perkerasan jalan dengan ketinggian alat pada

posisi 1,2 meter dari permukaan tanah dan mikrofon menghadap ke sumber bising

(Department of Transport Welsh Office HMSO,1988).

Pelaksanaan Survei bersamaan dengan Survei kecepatan sesaat yaitu awal

bulan Januari 2015. Dalam pelaksanaan Survei ini juga memakan waktu yang

cukup lama karena keterbatasan alat sound level meter, sehingga dalam

pelaksanaan pengukuran kebisingan lalu lintas dilakukan secara bergantian

menurut lokasi atau ruas jalan utama yang terdapat di Perumahan Dalung Permai.

d. Data Wawancara

Survei wawancara dilaksanakan dengan menggunakan kuesioner pada

awal bulan Januari 2015. Survei wawancara dilakukan pada rumah yang berada

Page 9: tingkat kebisingan lalu lintas di lingkungan perumahan dalung

28

pada tepi jalur utama jalan raya yang terdapat di lingkungan perumahan. Sampel

data responden yang diambil dibedakan menurut blok atau banjar dengan tujuan

untuk memudahkan dalam proses analisis data. Survei wawancara dilakukan

mendahului Survei pengambilan data primer yang lainnya agar dapat dilakukan

uji validitas dan realibilitas terhadap kuesioner.

4.6 Analisis Data

Analisis Statistik

a. Deskriptif

Dalam statistik analisis deskriptif ini dikemukakan cara-cara penyajian

data dengan tabel biasa maupun distribusi frekuensi seperti garis maupun batang,

diagram lingkaran, piktogram, penjelasan kelompok melalui nilai mean, median,

dan modus. Melalui data kuesioner yang telah diperoleh dengan wawancara maka

dengan bantuan software SPSS akan ditentukan nilai mean, median, dan modus

dari setiap item pertanyaan yang terdapat di dalam kuesioner. Dengan demikian

akan diketahui profil dan persepsi penduduk terhadap tingkat kebisingan lalu

lintas.

b. Uji Validitas dan Realibilitas

Kuesioner persepsi penghuni perumahan terhadap tingkat kebisingan lalu

lintas di bagi dalam 3 kelompok yaitu faktor tingkat gangguan kebisingan lalu

lintas yang terjadi (mencakup sumber kebisingan dan periode waktu terjadinya

kebisingan), akibat yang ditimbulkan oleh kebisingan lalu lintas dan usulan

penduduk untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh kebisingan lalu

Page 10: tingkat kebisingan lalu lintas di lingkungan perumahan dalung

29

lintas. Sebelum dilakukan pengolahan data dari kuesioner yang disebarkan,

terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan realibilitas. Uji validitas dan reliabilitas

ini dilakukan dengan bantuan software SPSS.

Penilaian persepsi penduduk di perumahan terhadap tingkat kebisingan

lalu lintas berdasarkan skor yang diberi dari 4 (empat) kategori jawaban. Apabila

responden menjawab : sangat setuju (SS) diberi skor 4 (empat), setuju (S) diberi

skor 3 (tiga), tidak setuju diberi skor 2 (dua) dan sangat tidak setuju (STS) diberi

skor 1 (satu).

Nilai persepsi penduduk di perumahan terhadap tingkat kebisingan lalu

lintas didasarkan pada total skor dari jawaban responden terhadap pertanyaaan.

Semakin tinggi total skor yang diperoleh, berarti semakin tinggi pula persepsi

tingkat gangguan, akibat gangguan yang diterima dan juga semakin tinggi

kemauan untuk mengurangi dampak kebisingan lalu lintas melalui usulan yang

terdapat pada kuesioner. Hal sebaliknya berlaku juga untuk skor total yang

semakin rendah.

a). Uji Validitas

Arikunto (1993), analisis butir dilakukan dengan didahului oleh suatu

asumsi bahwa instrument dikatakan valid jika setiap butir faktor yang membentuk

instrument tersebut sudah valid. Analisis butir dapat dilakukan dengan

mengkorelasikan skor faktor dengan skor total, untuk mengetahui kekhususan tiap

butir faktor. Sesudah itu dapat diuji validitas tiap butir faktor dengan

Page 11: tingkat kebisingan lalu lintas di lingkungan perumahan dalung

30

mengkorelasikan masing-masing skor faktor dengan skor total dari seluruh subyek

penelitian. Analisis korelasi dimaksud adalah :

dengan :

N = jumlah subyek penelitian

X = skor dari butir instrument

Y = skor total dari butir instrument

r xy = koefisien korelasi

Instrument dikatakan valid jika setiap butir faktor yang membentuk instrument

tersebut sudah valid seperti misalnya dari jumlah butir pertanyaan memiliki nilai

korelasi (r) hitung lebih dari nilai korelasi (r) tabel.

b). Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh alat ukur

memberikan hasil yang relatif sama (konsisten) bila dilakukan pengukuran

kembali terhadap gejala yang sama. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan

metode Cronbach’s coefficient alpha (α) test. Uji reliabilitas kuesioner persepsi

penduduk di perumahan terhadap tingkat kebisingan lalu lintas dilakukan

berdasarkan pertanyaan yang valid. Suatu kuesioner dinyatakan reliabel bila

mempunyai nilai alpha (α) > 0,6 ( Sujarweni, 2007). Rumus umum yang biasa

digunakan dalam metode ini adalah :

Page 12: tingkat kebisingan lalu lintas di lingkungan perumahan dalung

31

dengan :

α = reliabilitas instrument

k = banyaknya butir instrument

= varians j atau varians dari tiap butir

= varians skor tes atau varians total

c. Analisis Regresi

Analisis regresi dilakukan untuk melihat hubungan antara kebisingan

dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kebisingan antara lain volume

kendaraan, kecepatan kendaraan, jenis kendaraan dan faktor-faktor lainnya.

Persamaan umum yang digunakan dalam metode ini adalah regresi sederhana dan

regresi berganda dengan persamaan sebagai berikut :

Regresi sederhana Y = a + bX

Regresi berganda Y = a + b1X1 + b2X2 + .....+ bnXn

dengan :

a = konstanta

b = koefisien regresi

X = variabel independen

Y = variabel dependen