68
TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI ANAK 0 – 6 BULAN TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Ujian Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : RINA EMY ASTUTI NIM. B10.044 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013

TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

  • Upload
    vankiet

  • View
    237

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI

ANAK 0 – 6 BULAN TENTANG ASI EKSKLUSIF

DI DESA BLULUKAN COLOMADU

KARANGANYAR

TAHUN 2013

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Ujian Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun Oleh :

RINA EMY ASTUTI

NIM. B10.044

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2013

Page 2: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

HALAMAN PERSETUJUAN

KARYA TULIS ILMIAH

TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI

ANAK 0 – 6 BULAN TENTANG ASI EKSKLUSIF

DI DESA BLULUKAN COLOMADU

KARANGANYAR

TAHUN 2013

Diajukan Oleh :

RINA EMY ASTUTI

NIM. B10.044

Telah diperiksa dan disetujui

Pada tanggal 12 Juli 2013

Pembimbing

(Dheny Rohmatika, S.SiT)

NIK. 200582015

Page 3: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

HALAMAN PENGESAHAN

KARYA TULIS ILMIAH

TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI

ANAK 0 – 6 BULAN TENTANG ASI EKSKLUSIF

DI DESA BLULUKAN COLOMADU

KARANGANYAR

TAHUN 2013

Diajukan Oleh :

RINA EMY ASTUTI

NIM. B10.044

Telah dipertahankan di depan dewan penguji Program Studi Diploma III Kebidanan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta

Pada tanggal Juli 2013

Penguji I Penguji II

(Eni Rumiyati, S.ST) (Dheny Rohmatika, S.SiT)

NIK. 200985034 NIK. 200582015

Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan

untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan

Ka.Prodi

(Dheny Rohmatika, S.SiT)

NIK. 200582015

Page 4: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah yang berjudul ”Tingkat Pengetahuan Ibu Bekerja mempunyai anak 0-6

bulan tentang ASI Eksklusif di Desa Blulukan Colomadu Karanganyar”.

Karya Tulis Imiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas

akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada

Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari

berbagai pihak, Karya Tulis Imiah ini tidak diselesaikan dengan baik. Oleh

karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan STIKes

Kusuma Husada Surakarta sekaligus sebagai Pembimbing yang telah

meluangkan waktunya untuk memberi arahan dan bimbingan kepada penulis.

3. Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

telah memberi ijin kepada penulis untuk pengambilan data awal dalam

pembuatan Karya Tulis Ilmiah.

4. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kusuma Husada Surakarta terima kasih atas

segala bantuan yang telah diberikan.

5. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh

referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

Page 5: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

v

6. Seluruh responden yang telah bersedia diambil datanya guna penyusunan

Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Seluruh teman Angkatan 2010 yang telah membantu dalam pembuatan Karya

Tulis Ilmiah ini.

8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Imiah ini masih

banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi

kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi

semua pihak.

Surakarta, Juli 2013

Penulis

Page 6: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

vi

Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013

Rina Emy Astuti

B10.044

TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI

ANAK 0 – 6 BULAN TENTANG ASI EKSKLUSIF

DI DESA BLULUKAN COLOMADU

KARANGANYAR

TAHUN 2013

xiii + 53 halaman + 15 lampiran + 4 tabel + 2 gambar

ABSTRAK

Latar Belakang : Fenomena kurangnya pemberian ASI eksklusif disebabkan oleh

beberapa faktor, diantaranya pengetahuan ibu yang kurang memadai tentang ASI

eksklusif, beredarnya mitos pemberian ASI yang kurang baik misalnya menyusui

akan mengurangi keindahan payudara, serta kesibukan ibu bekerja dan singkatnya

cuti melahirkan. Dari hasil studi pendahuluan dengan melakukan wawancara

dengan 10 responden. Hasil wawancara terhadap 10 responden didapatkan

informasi, hanya 1 ibu (10%) dengan pengetahuan baik tentang ASI Eksklusif, 3

ibu (30%) dengan pengetahuan cukup tentang ASI Eksklusif, 6 ibu (60%) dengan

pengetahuan kurang Tujuan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu bekerja yang mempunyai

anak 0-6 bulan tentang ASI Eksklusif di Desa Blulukan Colomadu Karanganyar pada tingkat baik, cukup, kurang.

Metode Penelitian : Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di Desa Blulukan Colomadu Karanganyar pada bulan

April 2013. Sampel dalam penelitian ini adalah 32 ibu dengan sampling jenuh. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner. penelitian hanya menggunakan variabel

tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu yang bekerja tentang ASI Eksklusif. Analisa

data hanya menggunakan analisa univariat yang menghasilkan distribusi

prosentase.

Hasil Penelitian : Tingkat pengetahuan ibu bekerja yang mempunyai anak 0-6

bulan tentang ASI Eksklusif di Desa Blulukan Colomadu Karanganyar pada

tingkat baik sebanyak 5 responden (15,6%), pengetahuan cukup sebanyak 24

responden (75,0%) dan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 3 responden

(9,4%)

Kesimpulan : Tingkat pengetahuan ibu bekerja yang mempunyai anak 0-6 bulan

tentang ASI Eksklusif di Desa Blulukan Colomadu Karanganyar dari 32 responden

mayoritas pada tingkat pengetahuan cukup kemungkinan dipengaruhi oleh faktor

informasi dan pengalaman.

Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu Bekerja, ASI Eksklusif

Kepustakaan : 25 literatur (tahun 2003 – 2012)

Page 7: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

vii

MOTTO

Kekalahan adalah sekolah tempat kebenaran selalu tumbuh lebih kuat

(Henry Ward Beecher)

Beranilah mengambil resiko, sebab tidak ada hal lain yang bisa menggantikan pengalaman

(Paolo Coelho)

Betapapun suburnya tanah, sejuknya embun, teraturnya hujan dan bagusnya sinar

matahari, hasil tak pernah dipetik tanpa menabur

Jangan takut pada masa depan dan jangan menangis untuk masa lalu

PERSEMBAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahan kepada :

1. Allah SWT, yang telah memberikan kesehatan dan kemudahan dalam

penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. 2. Bapak - Ibu yang aku sayang terima

kasih atas doa nya tanpamu diriku bukanlah apa-apa.

3. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, terima

kasih yang telah membimbing dengan

penuh kesabaran

4. Adikku tercinta terima kasih

semangatnya.

5. Si “Popeye” terima kasih banyak

semangat, do’a dan kasih sayang,

menemani ku saat merasa putus asa

hingga ku dapat menjalani sampai saat

ini

6. Sahabat-sahabatku kalian akan selalu

ada di dalam jiwa, di relung hati dan

di setiap kehidupanku, semoga ini akan abadi

7. Almaterku tercinta

Page 8: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

CURICULUM VITAE

BIODATA

Nama : RINA EMI ASTUTI

Tempat / Tanggal Lahir : Semarang, 16 Maret 1988

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jl. Palebon Tengah No. 5 Semarang

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. SD Negeri Palebon 01 Semarang Lulus tahun 2001

2. SMP Negeri 14 Semarang Lulus tahun 2004

3. SMA Palebon Semarang Lulus tahun 2007

4. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Angkatan 2010

Page 9: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................................. iv

ABSTRAK ................................................................................................... vi

MOTTO PERSEMBAHAN ......................................................................... vii

CURRICULUM VITAE ............................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian .................................................................... 5

E. Keaslian Studi Kasus ................................................................. 6

F. Sistematika Penulisan ................................................................ 7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori .......................................................................... 8

1. Pengetahuan ......................................................................... 8

2. Ibu bekerja .......................................................................... 18

Page 10: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

x

3. ASI Ekslusif ........................................................................ 19

B. Kerangka Teori .......................................................................... 33

C. Kerangka Konsep ..................................................................... 34

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ................................................ 35

B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... 35

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ................... 36

D. Instrumen Penelitian ................................................................. 37

E. Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................... 37

F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 40

G. Variabel Penelitian ................................................................... 40

H. Definisi Operasional ................................................................. 41

I. Metode Pengolahan dan Analisa Data ....................................... 41

J. Etika Penelitian ......................................................................... 44

K. Jadwal Penelitian ...................................................................... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................... 46

B. Hasil Penelitian .......................................................................... 47

C. Pembahasan ............................................................................... 48

D. Keterbatasan Penelitian ............................................................. 51

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 52

B. Saran ........................................................................................ 53

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar. 2.1 Kerangka Teori ........................................................................ 33

Gambar 2.2 Kerangka Konsep .................................................................... 34

Gambar 4.1 Diagram Batang Tingkat Pengetahuan tentang ASI Eksklusif .... 48

Page 12: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Pernyataan ................................................................... 37

Tabel 3.2 Definisi Operasional .................................................................. 41

Tabel 4.1 Mean dan Standar Deviasi ......................................................... 47

Tabel 4.1 Tingkat Pengetahuan Ibu Bekerja yang mempunyai anak

0-6 bulan tentang ASI Eksklusif di Desa Blulukan

Colomadu Karanganyar ............................................................ 47

Page 13: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 4. Surat Permohonan Uji Validitas

Lampiran 5. Surat Balasan Uji Validitas

Lampiran 6. Surat Permohonan Penelitian

Lampiran 7. Surat Balasan Penelitian

Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 9. Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 10. Kuesioner Penelitian

Lampiran 11. Kunci Jawaban Kuesioner

Lampiran 12. Hasil Uji Validitas

Lampiran 13. Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran 14. Hasil Penelitian

Lampiran 15. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

Page 14: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

xiv

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di Indonesia, angka kematian bayi masih sangat tinggi, yaitu 34 per

1000 kelahiran hidup atau sekitar 57% kematian tersebut terjadi pada umur

dibawah 1 bulan atau saat neonatus (Depkes RI, 2009). Berdasarkan hasil

Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, derajat kesehatan

anak di Indonesia masih perlu ditingkatkan, ditandai oleh Angka Kematian

Bayi (AKB) 34 per 1000 kelahiran hidup dan menurut Survei Demografi

Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2010 angka kematian bayi di Indonesia

tahun 2010 tercatat 26 per 1000 kelahiran hidup. Sedangkan dalam Millenium

Development Goals (MDG’s), Indonesia menargetkan pada tahun 2015 Angka

Kematian Bayi (AKB) menurun menjadi 17 bayi per 1000 kelahiran hidup

(SDKI, 2010).

Salah satu penyebab kematian bayi disebabkan oleh masalah gangguan

pemberian Air Susu Ibu (ASI) (Depkes RI dalam Sapriyudi, 2009). Menurut

Dinkes (2011), Penyebab kematian bayi adalah gangguan pernafasan,

prematur, Berat Bayi Lahir Rendah, hipotermi, ikterus, kelainan

kongenital, diare meningitis, tetanus, malnutrisi, pneumonia, kelainan

saluran pencernaan.

Berdasarkan catatan Sentra Laktasi Indonesia yang bersumber dari

Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) ternyata hanya 15% ibu

yang memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Cakupan pemberian ASI

Page 15: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

xv

eksklusif di daerah perkotaan berkisar antara 4 – 12% sementara di pedesaan

tidak kalah jauh antara 4 – 15% (Riksani, 2012).

Fenomena kurangnya pemberian ASI eksklusif disebabkan oleh

beberapa faktor, diantaranya pengetahuan ibu yang kurang memadai tentang

ASI eksklusif, beredarnya mitos pemberian ASI yang kurang baik misalnya

menyusui akan mengurangi keindahan payudara, serta kesibukan ibu bekerja

dan singkatnya cuti melahirkan (Roesli, 2004).

Berbagai macam alasan ibu yang bekerja tidak mau memberikan ASI

pada bayinya, misalnya karena khawatir kariernya terganggu, takut badannya

tidak ramping lagi dan sebagainya. Faktanya jika ditinjau dari segi psikologis

hal itu sangatlah keliru karena ASI justru menciptakan hubungan emosional

yang erat antara ibu dan bayi. Disamping memberikan ASI eksklusif saat

bekerja memerlukan komitmen besar dan kesadaran tinggi baik ibu maupun

keluarga (Riksani, 2012).

Mengingat manfaat ASI yaitu bayi mendapatkan nutrisi dan enzim

terbaik yang dibutuhkan, bayi mendapatkan zat kekebalan tubuh serta

perlindungan dan kehangatan melalui kontak kulit dengan ibunya,

meningkatkan sensitivitas ibu akan kebutuhan bayinya, mengurangi

perdarahan serta konservasi zat besi, protein dan zat lainnya. Ibu bekerja tidak

lantas menjadi kendala untuk memberikan ASI setiap hari. Salah satu upaya

yang bisa dilakukan adalah memerah ASI lalu menyimpan ASI Perah (ASIP)

dengan baik agar manfaatnya tidak berkurang (Riksani, 2012)

Page 16: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

xvi

Para bidan dituntut berperan menggalakkan ASI eksklusif, hal itu

sesuai dengan Undang-Undang yang tertuang dalam Peraturan Bersama

Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, Menteri Tenaga Kerja dan

Transmigrasi serta Menteri Kesehatan Nomor 48/Men.PP/XII/2008,

PER/MEN/XII/2008 dan 1177/MENKES/PB/XII/2008 tentang peningkatan

pemberian ASI selama waktu kerja di tempat kerja. Jadi ibu tidak perlu

khawatir karena hak memberikan ASI sudah dijamin oleh negara. Dengan

adanya undang-undang ini jelas sudah bahwa seorang bayi baru lahir dengan

kondisi normal berhak mendapat ASI secara Eksklusif.

Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Desa Blulukan

Colomadu Kabupaten Karanganyar pada tanggal 20 Oktober 2012, didapatkan

data jumlah ibu menyusui sebanyak 32. Penulis melakukan wawancara

dengan 10 responden. Hasil wawancara terhadap 10 responden didapatkan

informasi, hanya 1 ibu (10%) dengan pengetahuan baik tentang ASI Eksklusif,

3 ibu (30%) dengan pengetahuan cukup tentang ASI Eksklusif, 6 ibu (60%)

dengan pengetahuan kurang.

Mengingat pentingnya ASI Eksklusif serta menumbuhkan kesadaran

masyarakat akan pentingnya ASI untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi,

oleh karena itu masyarakat perlu diberikan pengetahuan mengenai pentingya

pemberian ASI, sehingga ibu terdorong untuk memberikan ASI secara

eksklusif. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul : “Tingkat Pengetahuan Ibu Bekerja yang mempunyai

anak 0-6 bulan tentang ASI Eksklusif di Desa Blulukan Colomadu

Karanganyar”.

Page 17: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

xvii

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah : “Bagaimana Tingkat Pengetahuan Ibu Bekerja yang

Mempunyai Anak 0-6 Bulan tentang ASI Eksklusif di Desa Blulukan

Colomadu Karanganyar?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu bekerja yang mempunyai

anak 0-6 bulan tentang ASI Eksklusif di Desa Blulukan Colomadu

Karanganyar.

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu bekerja yang mempunyai anak

0-6 bulan tentang ASI Eksklusif di Desa Blulukan Colomadu

Karanganyar pada tingkat baik.

b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu bekerja yang mempunyai anak

0-6 bulan tentang ASI Eksklusif di Desa Blulukan Colomadu

Karanganyar pada tingkat cukup.

c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu bekerja yang mempunyai anak

0-6 bulan tentang ASI Eksklusif di Desa Blulukan Colomadu

Karanganyar pada tingkat kurang.

Page 18: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

xviii

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Ilmu Pengetahuan

Dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam perkembangan ilmu

pengetahuan khususnya tingkat pengetahuan ibu bekerja tentang ASI

eksklusif.

2. Diri Sendiri

Menerapkan ilmu yang diperoleh dalam pendidikan dan menambah

wawasan serta pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian,

khususnya ASI Eksklusif.

3. Institusi Pendidikan

Dapat digunakan sebagai sumber bacaan untuk penelitian selanjutnya

atau dijadikan referensi untuk peningkatan kualitas pendidikan kebidanan

khususnya tentang ASI Eksklusif.

4. Ibu Menyusui di Desa Blulukan Colomadu Karanganyar

Sebagai bahan masukan untuk masyarakat dalam upaya memberikan

pengetahuan kepada masyarakat akan pentingnya ASI eksklusif sehingga

ibu terdorong untuk memberikan ASI secara eksklusif selama 6 bulan.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian lain yang serupa dengan pernah dilakukan, yaitu :

Dyah Eka Kusumawati (2012), dengan judul ”Tingkat pengetahuan tentang

Manajemen Laktasi pada Ibu Bekerja di RW IX Kelurahan Jamurwonosari

Kecamatan Wonocolo Surabaya”. Desain penelitian ini menggunakan metode

Page 19: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

xix

deskriptif. Populasinya adalah semua ibu bekerja yang mempunyai bayi usia

0-6 bulan yang berjumlah 35 orang. Dengan sampel semua ibu bekerja

sebanyak 35 orang, dilakukan dengan teknik total sampling. Variabelnya yaitu

tingkat pengetahuan ibu bekerja. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner

kemudian data diolah dengan cara editing, scoring, coding, tabulating.

Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif. Disajikan dalam tabel

distribusi frekuensi hasil penelitian menunjukkan dari 35 responden,

didapatkan ibu bekerja yang mempunyai pengetahuan baik sebagian kecil

(14,3 %), pengetahuan cukup hampir setengahnya (31,4 %), dan pengetahuan

kurang sebagian besar (54,3 %).

Persamaan penelitian ini adalah jenis dan rancangan penelitian, instrumen

penelitian, variabel penelitian. Perbedaan penelitian ini adalah pada subyek

penelitian, lokasi dan waktu penelitian.

F. Sistematika Penulisan

Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 bab, sitematika yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan isi karya tulis secara singkat meliputi latar

belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, keaslian penelitian dan sistematika penulisan.

Page 20: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

xx

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisi tinjauan teori medis tentang pengetahuan (definisi

pengetahuan, tingkat pengetahuan, cara memperoleh pengetahuan,

faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan, cara pengukuran

pengetahuan), Pekerjaan, ASI Eksklusif (pengertian, manfaat

pemberian ASI, kandungan gizi dalam ASI, cara pemberian ASI,

cara memerah dan menyimpan ASI pada ibu bekerja), kerangka

teori dan kerangka konsep.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan

waktu penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel,

instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, variabel penelitian,

definisi operasional, metode pengolahan data dan analisa data serta

etika penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tentang gambaran umum lokasi penelitian hasil

penelitian, pembahasan dan keterbatasan penelitian.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari penelitian dan saran yang

meliputi saran bagi responden, Posyandu, Desa Blulukan Colomadu

Karanganyar dan Institusi pendidikan serta peneliti selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 21: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

xxi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Pengetahuan

a. Definisi pengetahuan

Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang

sekedar menjawab pertanyaan “what” (Notoatmodjo, 2010).

Pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh manusia atau hasil

pekerjaan manusia menjadi tahu. Pengetahuan itu merupakan milik

atau isi pikiran manusia yang merupakan hasil dari proses usaha

manusia untuk tahu (Nashrulloh, 2009).

Pada dasarnya pengetahuan merupakan hasil tahu dari manusia

terhadap sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk memahami

suatu objek tertentu. Pengetahuan dapat berwujud barang-barang baik

lewat indera maupun lewat akal, dapat pula objek yang dipahami oleh

manusia berbentuk ideal atau yang bersangkutan dengan masalah

kejiwaan (Notoatmodjo, 2010).

b. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007), ada 6 tingkat pengetahuan yang

dicapai dalam domain kognitif yaitu :

1) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat

kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang

Page 22: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

xxii

dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, ini

merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Untuk

mengukur bahwa seseorang, tahu tentang apa yang dipelajari antara

lain menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan. menyatakan dan

sebagainya

2) Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat

menginterprestasikan materi tersebut secara benar, orang yang telah

paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,

menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya

terhadap objek yang dipelajari.

3) Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenamya,

aplikasi ini diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan

hukum-hukum, rumus metode, prinsip dan sebagainya dalam

konteks atau situasi yang lain.

4) Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi

atau suatu objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih dalam

suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu

sama lain. Kemampuan analisa ini dapat dilihat dari penggunaan

kata kerja dapat menggambarkan, membedakan, mengelompokkan

Page 23: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

xxiii

dan seperti sebagainya. Analisis merupakan kemampuan untuk

mengidentifikasi, memisahkan dan sebagainya.

5) Sintesa (Syntesis)

Sintesa dalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menggabungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan

yang, baru dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk

menyusun formasi baru dari informasi-informasi yang ada misalnya

dapat menyusun, dapat menggunakan, dapat meringkaskan, dapat

menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang telah ada.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian

itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau

menggunakan kriteria yang telah ada.

c. Cara memperoleh pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), cara untuk memperoleh kebenaran

pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi dua yakni cara tradisional

atau non ilmiah yakni tanpa melalui penelitian ilmiah dan cara modern

atau cara ilmiah yakni melalui proses penelitian. Lebih jelasnya dapat

dijelaskan sebagai berikut :

1) Cara tradisional atau non ilmiah terdiri dari:

a) Cara coba – salah (Trial and Error)

Cara ini dipakai orang sebelum adanya kebudayaan,

bahkan mungkin sebelum adanya peradaban apabila seseorang

menghadapi persoalan atau masalah upaya pemecahannya

Page 24: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

xxiv

dilakukan dengan coba-coba. Cara coba-coba ini dilakukan

dengan menggunakan beberapa kemungkinan dalam

memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak

berhasil, dicoba kemungkinan yang lain sampai masalah tersebut

dapat terpecahkan.

b) Secara kebetulan

Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak

disengaja oleh orang yang bersangkutan.

c) Cara kekuasaan atau otoritas

Kehidupan sehari-hari ditemukan banyak sekali kebiasaan

dan tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa melalui penalaran

apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan

seperti ini bukan hanya terjadi pada masyarakat tradisional saja,

melainkan juga terjadi pada masyarakat modern. Kebiasaan ini

seolah diterima dari sumbernya sebagai kebenaran yang mutlak.

Sumber pengetahuan tersebut dapat berupa pemimpin-pemimpin

masyarakat baik formal maupun informal. Para pemuka agama,

pemegang pemerintahan dan lain sebagainya. Dengan kata lain,

pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada pemegang

otoritas, yakni orang mempunyai wibawa atau kekuasaan, baik

tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun

ahli ilmu pengetahuan atau ilmuwan.

Page 25: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

xxv

d) Berdasarkan pengalaman sendiri

Pengalaman adalah guru terbaik demikian bunyi pepatah.

Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu

merupakan sumber pengetahuan atau pengalaman itu merupakan

suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh

sebab itu pengalaman pribadipun dapat digunakan sebagai upaya

memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara

mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam

memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu.

e) Cara akal sehat (common sense)

Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat

menemukan teori atau kebenaran. Misalnya pemberian hadiah

dan hukuman merupakan cara yang masih dianut oleh banyak

orang untuk mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan.

f) Kebenaran melalui wahyu

Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang

diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus

diterima dan diyakini oleh pengikut agama yang bersangkutan,

terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasional atau tidak.

Sebab kebenaran ini diterima oleh para Nabi adalah sebagai

wahyu dan bukan karena hasil usaha penalaran atau penyelidikan

manusia.

Page 26: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

xxvi

g) Kebenaran secara intuitif

Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat

sekali melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui proses

penalaran atau berpikir. Kebenaran yang diperoleh melalui

intuitif sukar dipercaya karena kebenaran ini tidak menggunakan

cara yang rasional dan yang sistematis.

h) Melalui jalan pikiran

Sejalan dengan perkembangan perkembangan kebudayaan

umat manusia cara manusia berfikir ikut berkembang. Dari sini

manusia mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh

pengetahuan. Induksi dan deduksi pada dasarnya merupakan cara

melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui pernyataan-

pernyataan yang dikemukan. Apabila proses pembuatan

kesimpulan itu melalui pernyataan-pernyataan yang khusus

kepada yang umum dinamakan induksi sedangkan deduksi

adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum

ke khusus.

i) Induksi

Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai

dari pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat

umum. Hal ini berarti dalam berpikir induksi pembuatan

kesimpulan tersebut berdasarkan pengalaman-pengalaman

empiris yang ditangkap oleh indra kemudian disimpulkan ke

Page 27: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

xxvii

dalam suatu konsep yang memungkinkan seseorang untuk

memahami suatu gejala.

j) Deduksi

Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-

pernyataan umum ke khusus. Di dalam proses berpikir deduksi

berlaku bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum pada

kelas tertentu, berlaku juga kebenarannya pada semua persitiwa

yang terjadi pada setiap yang termasuk dalam kelas itu.

2) Cara ilmiah atau modern

Cara baru atau dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa

ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode

penelitian ilmiah, atau metodologi penelitian (research metodology).

Cara ini dikembangkan oleh Francis Bacon yang mengembangkan

metode berpikir induktif kemudian dikembangkan oleh Deobold van

Dallen yang menyatakan bahwa dalam memperoleh kesimpulan

dilakukan dengan mengadakan observasi langsung dan membuat

pencatatan-pencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan

objek yang diamatinya. Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok :

a) Segala sesuatu yang positif yakni gejala tertentu yang muncul

pada saat dilakukan pengamatan.

b) Segala sesuatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidak

muncul pada saat dilakukan pengamatan.

Page 28: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

xxviii

c) Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi yaitu gejala-gejala

yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang

Menurut Cahyonoputra (2009), ada beberapa faktor yang

mempengaruhi pengetahuan seseorang, yaitu :

1) Pendidikan.

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan

kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan

berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar,

makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk

menerima informasi. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan

pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi,

maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya.

Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan

formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal.

2) Media masa/ informasi

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun

non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate

impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan

pengetahuan. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media

masa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain

mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan

kepercayan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas

Page 29: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

xxix

pokoknya, media masa membawa pula pesan-pesan yang berisi

sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang.

3) Sosial budaya dan ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa

melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan

demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak

melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan

tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu,

sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan

seseorang.

4) Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar

individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan

berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam

individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi

karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan

direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.

5) Pengalaman

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara

untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang

kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah

yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang

dikembangkan memberikan pengetahuan dan keterampilan

professional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat

Page 30: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

xxx

mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang merupakan

manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang

bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya.

6) Usia

Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir

seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula

daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang

diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya, individu akan

lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta

lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya

menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan

lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca.

Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan verbal

dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini.

e. Cara Pengukuran Pengetahuan

Arikunto (2006), menyebutkan bahwa pengukuran pengetahuan

dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan

tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek pendidikan atau

responden.

Menurut Riwidikdo (2009), maka digunakan perhitungan

sebagai berikut:

Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD

Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD � x � mean + 1 SD

Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD

Page 31: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

xxxi

2. Ibu Bekerja

a. Pengertian Ibu Bekerja

Menurut Encyclopedia of Children’s Health, (2011), ibu bekerja adalah

seorang ibu yang bekerja di luar rumah untuk mendapatkan penghasilan

di samping membesarkan dan mengurus anak di rumah.

b. Bayi usia 0 – 6 bulan

Menurut Soetjiningsih (2012), bayi usia 0 – 6 bulan, meliputi:

1) usia 0 - I,5 bulan

a) Mulai mampu mengontrol gerakan otot-otot tubuhnya.

b) Membutuhkan banyak bantuan Anda untuk belajar mengangkat

dan menopang kepalanya dengan otot-otot lehernya.

c) Menggerakkan tangan dan kakinya untuk menunjukkan bahwa ia

tertarik dengan sesuatu yang ada di dekatnya.

d) Bisa tiba-tiba menggerakkan tubuhnya seperti kejang-kejang

dalam rangka belajar mengendalikan diri. Itu sebabnya Anda

perlu hati-hati dan memegangnya cukup kuat saat

menggendongnya.

e) Ketika terjaga, berilah ia kesempatan belajar mengangkat

kepalanya. Caranya, letakkan tubuhnya pada posisi telungkup,

sehingga memaksa anak berlatih mengangkat kepalanya.

f) Lakukan face to face alias saling berpandangan muka dengannya,

sesering mungkin

Page 32: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

xxxii

2) Umur 1,5 - 3 bulan

a) Mulai bisa belajar mengangkat kepalanya pada posisi telungkup.

b) Mulai aktif belajar mengontrol dan mengendalikan gerakan otot

tangan dan kakinya. Itu sebabnya, Anda akan melihat anak

mampu meraih serta menggenggam benda-benda kecil yang

Anda berikan padanya.

3) Umur 3 - 6 bulan

Perkembangan motorik kasar:

a) Mulai bisa mengangkat dan menahan kepalanya sendiri untuk

beberapa saat lamanya.

b) Bila dibaringkan telungkup, ia mampu menggunakan kedua

tangannya untuk menahan tubuhnya sambil bergerak maju.

c) Mulai belajar mengguling-gulingkan tubuhnya ke kanan dan ke

kiri.

d) Apabila ditaruh beberapa bantal di sekelilingnya sebagai

pengganjal, ia akan belajar untuk duduk. Bantulah dengan

mendudukkan dan menyandarkan tubuhnya pada bantal.

3. ASI Eksklusif

a. Pengertian

ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja sejak bayi dilahirkan

sampai sekitar 6 bulan. Selama itu bayi tidak diharapkan mendapat

tambahan cairan lain seperti susu formula, air jeruk, air teh , madu, air

putih. Pada pemberian ASI eksklusif bayi juga tidak diberikan

Page 33: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

xxxiii

makanan tambahan seperti pisang, biskuit, bubur susu, tim dan

sebagainya (Suradi, 2004).

Untuk mencapai ASI eksklusif, WHO dan UNICEF

merekomendasikan metode tiga langkah. Langkah pertama adalah

menyusui segera setelah melahirkan. Langkah kedua tidak

memberikan makanan tambahan apapun pada bayi. Langkah ketiga

menyusui sesering dan sebanyak yang diinginkan bayi. Melalui tiga

langkah tersebut, diharapkan tujuan menyusui secara eksklusif dapat

tercapai (Suryoprajogo, 2009).

b. Manfaat Pemberian ASI

Menurut Suradi (2004), manfaat pemberian ASI, meliputi:

1) Manfaat ASI untuk Ibu

a) Aspek Kesehatan Ibu

Isapan bayi pada payudara akan merangsang terbentuknya

oksitosin oleh kelenjar hipofisis. Oksitosin membantu involusi

uterus dan mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan.

Penundaan haid dan berkurangnya perdarahan pasca

persalinan mengurangi prevalensi anemia defisiensi besi.

Kejadian karsinoma mammae pada ibu yang menyusui lebih

rendah dibandingkan yang tidak menyusui.

b) Aspek Keluarga Berencana

Menyusui secara murni (eksklusif) dapat membantu

menjarangkan kehamilan. Ditemukan rerata jarak kelahiran

Page 34: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

xxxiv

ibu yang menyusui adalah 24 bulan, sedangkan yang tidak

menyusui 11 bulan. Hormon yang mempertahankan laktasi

bekerja menekan hormon ovulasi, sehingga dapat menunda

kembalinya kesuburan. Ibu yang sering hamil kecuali menjadi

beban bagi ibu sendiri, juga merupakan risiko tersendiri bagi

ibu untuk mendapatkan penyakit seperti anemia, risiko

kesakitan dan kematian akibat persalinan.

c) Aspek Psikologis

Keuntungan menyusui bukan hanya bermanfaat untuk bayi,

tetapi juga untuk ibu. Ibu akan merasa bangga dan diperlukan

oleh bayinya serta akan meningkatkan jalinan kasih sayang

ibu dan bayi.

2) Manfaat ASI untuk Keluarga

a) Aspek Ekonomi

ASI tidak perlu dibeli, sehingga dana yang seharusnya

digunakan untuk membeli susu formula dapat digunakan

untuk keperluan lain. Kecuali itu, penghematan juga

disebabkan karena bayi yang mendapat ASI lebih jarang sakit

sehingga mengurangi biaya berobat.

b) Aspek Psikologis

Kebahagiaan keluarga bertambah, karena kelahiran lebih

jarang, sehingga suasana kejiwaan ibu baik dan dapat

mendekatkan hubungan bagi dengan keluarga.

Page 35: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

xxxv

c) Aspek Kemudahan

Menyusui sangat praktis, karena dapat diberikan dimana

saja dan kapan saja. Keluarga tidak perlu repot menyiapkan

air masak, botol dan dot yang harus selalu dibersihkan. Tidak

perlu minta pertolongan orang lain

3) Manfaat ASI untuk Negara

a) Menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi.

Adanya faktor protektif dan nutrisi yang sesuai dalam

ASI menjamin satus gizi bayi serta kesakitan dan kematian

anak menurun. Beberapa penelitian epidemiologis menyatakan

bahwa ASI melindungi bayi dan anak dari penyakit infeksi,

misalnya diare, otitis media, dan infeksi saluran pernafasan

akut bagian bawah.

b) Mengurangi subsidi untuk rumah sakit

Subsidi untuk rumah sakit berkurang, karena rawat gabung

akan memperpendek lama rawat ibu dan bayi, mengurangi

komplikasi persalinan dan infeksi nosokomial serta mengurangi

biaya yang diperlukan untuk perawatan anak sakit. Anak yang

mendapat ASI lebih jarang dirawat di rumah sakit

dibandingkan anak yang mendapatkan susu formula.

c) Menghemat devisa negara.

ASI dapat dianggap sebagai kekayaan nasional. Jika

semua ibu menyusui diperkirakan dapat menghemat devisa

Page 36: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

xxxvi

sebesar Rp. 8,6 milyar yang seharusnya dipakai untuk membeli

susu formula.

d) Peningkatan kualitas generasi penerus.

Anak yang mendapat ASI dapat tumbuh kembang secara

optimal sehingga kualitas generasi penerus bangsa akan

terjamin.

Menurut Roesli (2008), keuntungan menyusui meningkat

seiring lama menyusu eksklusif hingga enam bulan. Setelah itu,

dengan tambahan makanan pendamping ASI pada usia enam bulan,

keuntungan menyusui meningkat seiring dengan meningkatnya

lama pemberian ASI sampai dua tahun atau lebih.

4) Manfaat ASI untuk bayi

Manfaat ASI untuk bayi menurut Roesli (2008), yaitu :

a) ASI sebagai nutrisi

ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan

komposisi yang seimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan

pertumbuhan bayi. ASI adalah makanan bayi yang paling

sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya.

b) ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi

Bayi yang baru lahir secara alamiah mendapat

immunoglobulin dari ibunya melalui plasenta. Namun, kadar zat

ini akan cepat sekali menurun segera setelah bayi lahir. Pada

saat kadar zat kekebalan bawaan menurun, sedangkan yang

Page 37: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

xxxvii

dibentuk oleh badan bayi belum mencukupi maka akan terjadi

kesenjangan zat kekebalan pada bayi. Kesenjangan akan hilang

atau berkurang apabila bayi diberi ASI, karena ASI adalah

cairan yang mengandung zat kekebalan yang akan melindungi

bayi dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus, parasit dan

jamur.

Bayi ASI eksklusif ternyata akan lebih sehat dan lebih

jarang sakit dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapat

ASI eksklusif. Anak yang sehat tentu akan lebih berkembang

kepandaiannya dibading anak yang sering sakit terutama bila

sakitnya berat.

c) ASI eksklusif meningkatkan kecerdasan

Faktor terpenting dalam proses pertumbuhan termasuk

pertumbuhan otak adalah nutrisi yang diberikan. Faktor-faktor

yang mempengaruhi kuantitas dan kualitas nutrisi secara

langsung juga dapat mempengaruhi pertumbuhan, termasuk

pertumbuhan otak. Memberikan ASI secara eksklusif sampai

bayi berusia 6 bulan akan menjamin tercapainya pengembangan

potensi kecerdasan anak secara optimal.

Nutrisi-nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan otak

bayi seperti taurin, laktosa, DHA, AA, omega 3 dan omega 6,

tidak ada atau sedikit sekali terdapat pada susu sapi. Mengingat

hal-hal tersebut, dapat dimengerti kiranya bahwa pertumbuhan

Page 38: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

xxxviii

otak bayi yang diberi ASI secara eksklusif selama 6 bulan akan

optimal dengan kualitas yang optimal pula.

d) ASI eksklusif meningkatkan jalinan kasih sayang

Bayi yang sering berada dalam dekapan ibu karena

menyusu akan merasakan kasih sayang ibunya. Ia juga akan

merasa aman dan tentram, terutama karena masih dapat

mendengar detak jantung ibunya yang telah ia kenal sejak

dalam kandungan. Perasaan terlindung dan disayangi inilah

yang akan menjadi dasar perkembangan emosi bayi dan

membentuk kepribadian yang percaya diri dan dasar spiritual

yang baik (Roesli, 2005).

e) Menyebabkan pertumbuhan yang baik

Bayi yang mendapatkan ASI mempunyai kenaikan berat

badan yang baik setelah lahir, dan mengurangi kemungkinan

obesitas. Frekuensi menyusui yang sering (tidak dibatasi) akan

menyebabkan volume ASI yang dihasilkan lebih banyak.

f) Mengurangi kejadian karies dentis

Insiden karies dentis pada bayi yang mendapat ASI akan

lebih sedikit dan bahkan tidak ada dibandingkan dengan

pemberian susu dengan menggunakan botol dan dot, karena

kebiasaan menyusui dengan botol dan dot terutama pada waktu

akan tidur menyebabkan gigi lebih lama kontak dengan sisa

Page 39: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

xxxix

susu formula dan menyebabkan asam yang terbentuk akan

merusak gigi.

g) Mengurangi kejadian maloklusi

Telah dibuktikan bahwa salah satu penyebab maloklusi

rahang adalah kebiasaan lidah yang mendorong ke depan akibat

menyusu dengan botol dan dot.

c. Kandungan Gizi dalam ASI

Menurut Riksani (2012), kandungan gizi dalam ASI, diantaranya yaitu:

1) Air

ASI mengandung 88,1% air sehingga ASI yang diminum bayi

sudah mencukupi kebutuhan dan sesuai dengan kesehatan bayi.

Bayi baru lahir yang hanya mendapat sedikit ASI pertama

(kolostrum) tidak memerlukan tambahan cairan karena bayi

dilahirkan dengan cukup cairan di dalam tubuhnya. ASI dengan

kandungan air yang lebih tinggi biasanya akan keluar pada hari

ketiga atau keempat.

2) Karbohidrat

Karbohidrat terbanyak dalam ASI adalah laktosa. Jumlahnyapun

lebih banyak daripada susu sapi. Laktosa diperlukan alam

pertumbuhan otak serta memiliki struktur kimiawi berupa sepasang

gula yaitu glukosa dan galaktosa. Galaktosa inilah makanan utama

dalam pengembangan jaringan otak. Jumlah galaktosa dalam ASI

lebih bnayak daripada mamalia lain. Laktosa juga berperan

Page 40: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

xl

membantu penyerapan kalsium yang berguna untuk pembentukan

tulang. Jadi anak yang mengkonsumsi ASI akan memiliki tubuh dan

tulang yang lebih kuat.

3) Protein

ASI mengandung protein yang tinggi dngan dua macam protein

utama, yaitu whey dan kasein. Whey adalah protein halus, lembut

serta mudah dicerna. Kasein adalah protein yang kasar, bergumpal

dan sukar dicerna oleh usus bayi. ASI memiliki perbandingan whey

dan kasein yang sesuai untuk bayi.

4) Taurin, DHA dan AA

Ginjal neonatus dapat mengonsentrasikan air kemih dengan baik

sehingga diperlukan susu dengan kadar garam dari mineral yang

rendah. ASI mengandung garam dan mineral lebih rendah

dibanding susu sapi. Bayi yang mendapat susu sapi atau susu

formula yang tidak dimodifikasi dapat menderita tetani karena

hipokalsemia. Kadar kalsium dalam susu sapi lebih tinggi dibanding

ASI. ASI mengandung mineral yang lengkap. Walaupun kadarnya

relatif rendah, tetapi cukup untuk bayi sampai berumur 6 bulan.

5) Vitamin

ASI mengandung vitamin yang diperlukan bayi. Vitamin K yang

befungsi sebagai katalisator pada proses pembekuan darah terdapat

dalam ASI dengan jumlah cukup dan mudah diserap. Dalam ASI

juga terdapat vitamin D dan E terutama dalam kolostrum.

Page 41: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

xli

d. Cara pemberian ASI

Menurut Suradi (2004), menyusui adalah proses belajar. Oleh

sebab itu ibu-ibu perlu mengetahui cara menyusui dengan baik dan

benar agar berhasil terutama dapat menyusui secara eksklusif, yaitu

bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai bayi berumur 6 bulan.

Cara menyusui yang baik dan benar menurut, yaitu :

1) Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit, kemudian dioleskan

pada puting dan sekitar areola. Cara ini bermanfaat sebagai

desinfektan dan menjaga kelembaban puting susu.

2) Bayi diposisikan menghadap perut dan payudara ibu.

3) Ibu duduk atau berbaring dengan santai, bila duduk lebih baik

menggunakan kursi yang rendah agar kaki ibu tidak

menggantung dan punggung ibu bersandar pada sandaran kursi.

4) Bayi dipegang pada bagian belakang bahu dengan satu lengan,

kepala bayi terletak pada lengkung siku ibu, kepala bayi tidak

boleh menengadah dan bokong bayi ditahan dengan telapak

tangan.

5) Satu tangan bayi diletakkan di belakang badan ibu dan satu

tangan di depan.

6) Perut bayi menempel pada badan ibu, kepala bayi menghadap

payudara.

7) Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.

8) Ibu menatap bayi dengan penuh kasih sayang.

Page 42: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

xlii

9) Payudara dipegang dengan ibu jari di atas dan jari yang lain

menopang di bawah. Jangan hanya menekan puting susu dan

areola.

10) Bayi diberi rangsangan agar membuka mulut dengan cara

menyentuh pipi dengan puting susu atau menyentuh sisi mulut

bayi.

11) Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi

didekatkan ke payudara ibu dan puting serta areolanya

dimasukkan ke mulut bayi, sehingga puting susu berada di

bawah langit-langit dan lidah bayi menekan agar ASI keluar dari

tempat penampungan ASI yang terletak di bawah areola. Setelah

bayi mulai menghisap payudara dengan irama perlahan namun

kuat, maka payudara tidak perlu dipegang atau disangga lagi.

12) Bila satu payudara sudah terasa kosong, jangan biarkan bayi

terus menghisap, sebab udara akan masuk. Lepaskan isapan dan

ganti dengan payudara yang lain, dengan cara memasukkan jari

kelingking ibu ke mulut bayi melalui sudut atau dagu bayi

ditekan ke bawah.

13) Setelah menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan

pada putting susu. Lalu bayi disendawakan dengan tujuan

mengeluarkan udara dari lambung supaya bayi tidak gumoh

setelah menyusu. Caranya bayi digendong tegak dengan

bersandar pada pundak ibu, kemudian punggungnya ditepuk

Page 43: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

xliii

perlahan-lahan atau bayi tidur tengkurap dipangkuan ibu

kemudian ditepuk perlahan-lahan.

e. Cara Memerah dan menyimpan ASI pada ibu bekerja

Menurut Saleha (2009), setidaknya sebulan sebelum masuk

kerja, mulailah memerah ASI dengan tangan. Cara memerah ASI

adalah sebagai berikut:

1) Perah areola (bagian gelap sekitar puting dengan jari, telunjuk dan

jari tengah.

2) Selanjutnya tekan areola dengan ritme persis seperti ritme bayi

yang mengisap.

3) Arahkan aliran ASI ke gelas bersih

4) Tuliskan tanggal pemerahan pada kantong plastik gula dengan

spidol permanen.

5) Masukkan ASI ke dalam kantong plastik, ikat dan simpan dalam

freezer.

Cara penyimpanan ASI menurut Cadwell (2011), yaitu:

a) Wadah

Gelas pastik pakai-ulang dan wadah yang memiliki sisi

yang keras dianggap sebagai penyimpan ASI terbaik. Setiap

wadah harus memiliki penutup yang pas dengan wadah.

Kantong plastik yang telah dirancang khusus oleh pabrik juga

tersedia untuk pengumpulan dan menyimpan ASI. Beberapa

Page 44: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

xliv

kantong plastik ini dengan wadah tempat ASI dipompa ke

sistem pemompaan dan kantong juga pas dengan botol susu

bayi. Kantong mudah terkontaminasi saat penanganan.

Tiap wadah ASI harus diberi label, minimal tanggal

penggunaan. Saat bayi prematur atau dirawat inap karena

alasan apapun, rumah sakit akan memberikan label untuk

ASInya ibu, yaitu tanggal pemompaan, nomor identitas

pasien, unit dan lain-lain. Jika ASI akan diberikan di penitipan

anak, nama bayi harus jelas dibaca dan ditulis dengan tinta

anti air dan anti gosok.

b) ASI dapat disimpan di suhu ruang, di lemari pendingin atau

freezer.

(1) Penyimpanan ASI di suhu ruang atau udara bebas 360

bertahan selama 6-8 jam

(2) Penyimpanan ASI di lemari pendingin (40 C) selama 24

jam, akan tetapi simpan ASI di dalam freezer sesegera

mungkin jika akan membekukannya.

(3) ASI dapat disimpan hingga 3 bulan di dalam freezer dan

6 bulan dalam suhu -70 C atau kurang.

(4) Selama seharian ASI pompa dalam jumlah sedikit yang

didinginkan dapat ditambah ke dalam penyimpanan ASI

di lemari pendingin.

Page 45: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

xlv

(5) Selalu simpan ASI di dalam bagian terdingin lemari

pendingin atau freezer.

Menurut Saleha (2009), pola penyusuan bayi pada ibu bekerja

yaitu malam hari bayi sesering mungkin dan selama mungkin. Berikut

ini adalah jadwal penyusunan pemberian ASI pada ibu yang bekerja :

1) Pukul 06.00 susui bayi sekenyang-kenyangnya

2) Pukul 07. 00 ibu berangkat kerja

3) Pukul 08.00 – 17.00 bayi diberi ASI perahan di rumah

4) Pukul 10.00, 14.00 dan 16.00 ibu memerah ASI

5) Tepat pukul 17.00 ibu meninggalkan kantor

Semua ibu harus memberikan ASI eksklusif, meskipun

diketahui bahwa ibu bekerja. Adapun cara pemberian ASI pada ibu

pekerja menurut Prasetyono (2012), dengan cara sebagai berikut :

1) Jika memungkinkan bayi bisa dibawa ke tempat ibu bekerja,

namun tindakan ini sangat sulit dilaksanakan bila tempat kerja atau

sekitarnya tidak tersedia sarana penitipan bayi atau pojok laktasi.

2) Ibu harus segera belajar memeras payudara demi memperoleh ASI

setelah bayi lahir. Sebelum pergi bekerja ibu menitipkan ASI

perasan kepada pengasuh bayi untuk diberikan kepada bayi saat ibu

bekerja

3) Ketika ibu berada di tempat kerja hendaknya ibu memeras

payudara atau memompa setiap 3- 4 jam sekali secara teratur.

Page 46: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

xlvi

Selanjutnya ibu menampung ASI perasan di cangkir atau gelas

yang bersih. Walau jumlahnya hanya sedikit, ASI perasan tetap

bermanfaat bagi bayi.

B. Kerangka Teori

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Sumber: modifikasi Notoatmodjo (2010), Manuaba (2010) dan Prasetyono (2009)

Pengetahuan

ASI Eksklusif

1. Pengertian

2. Manfaat Pemberian ASI

3. Komposisi ASI 4. Cara Pemberian ASI

5. Cara Memerah dan Cara Penyimpanan ASI

Faktor-faktor yang

Mempengaruhi

Pengetahuan :

1. Pendidikan

2. Media masa/informasi

3. Sosial budaya dan

ekonomi

4. Lingkungan

5. Pengalaman

6. Usia

Tingkatan Pengetahuan

1. Tahu

2. Memahami

3. Aplikasi

4. Analisis

5. Sintesa

6. Evaluasi

Page 47: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

xlvii

C. Kerangka Konsep Penelitian

Gambar 2.2. Kerangka Konsep

Baik

Cukup

Kurang

Tingkat Pengetahuan Ibu bekerja tentang

ASI Eksklusif

Page 48: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

xlviii

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

�� ������������ ������������

Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Menurut

Nursalam (2008), penelitian deskritptif bertujuan untuk mendeskripsikan

(memaparkan) peristiwa-peristiwa yang penting yang terjadi pada masa kini.

Deskripsi peristiwa dilakukan secara sistematis dan lebih menekankan pada

data factual daripada penyimpulan. Penelitian kuantitatif adalah teknik yang

digunakan untuk mengolah data yang berbentuk angka, baik sebagai hasil

pengukurang maupun hasil konvensi (Nototatmodjo, 2010).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi

Lokasi adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan data

selama kasus berlangsung (Budiarto, 2003). Penelitian ini dilakukan di

Desa Blulukan Colomadu Karanganyar.

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk

memperoleh data penelitian yang dilaksanakan (Budiarto, 2003). Penelitian

ini dilaksanakan pada tanggal 21 April 2013.

Page 49: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

xlix

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti dan dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Hidayat, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bekerja

mempunyai anak 0-6 bulan di Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

berjumlah 32 ibu.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang

diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010).

Menurut Arikunto (2010), jika populasi kurang dari 100 maka lebih baik

diambil semua dan jika jumlah subyek lebih dari 100, maka dapat diambil

10 – 15% atau 20-25%. Sampel dalam penelitian ini adalah 32 ibu.

3. Teknik sampling

Teknik sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk

dapat mewakili populasi. Cara-cara yang ditempuh dalam pengambilan

sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan

keseluruhan objek penelitian (Nursalam, 2009). Pengambilan sampel yaitu

dengan sampling jenuh.

Menurut Sugiyono (2010), sampling jenuh adalah teknik penentuan

sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Sampel

dalam penelitian ini adalah 32 ibu bekerja yang mempunyai anak 0-6

bulan.

Page 50: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

l

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini adalah kuesioner tertutup yang diisi oleh

responden. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang hal-hal

yang ia ketahui dan sudah disediakan jawabannya (Arikunto, 2010).

Kuesioner diambil dari sumber teori tentang ASI Eksklusif. Kuesioner

dalam penelitian ini dengan kriteria positif (favourable) skor 1 untuk jawaban

benar dan skor 0 bila responden menjawab salah, pernyataan negative

(unfavourable) skor 0 untuk jawaban benar dan skor 1 untuk jawaban salah.

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Pernyataan Penelitian

Variabel Sub Variabel

PernyataanJumlah

Soal Favourable Unfavourab

le

Tingkat

pengetahuan

Ibu bekerja

mempunyai

anak 0-6

bulan tentang

ASI Ekslusif

1. Pengertian 1,2 2

2. Manfaat Pemberian

ASI

3,4,6,7 5,8 6

3. Kandungan Gizi

dalam ASI

9,10,11,13

15

12,14 7

4. Cara Pemberian ASI 17,18,19,20 16, 5

5. Cara Memerah dan

Cara Penyimpanan

ASI

21,22,23,25

27

24,26 7

Jumlah 27

E. Uji Validitas dan Reliabilitas

Kuesioner untuk penelitian terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan

reabilitas dengan karakteristik seperti sejenis di luar lokasi penelitian. Uji

Validitas dilakukan pada tanggal 4-10 Maret 2013 di Desa Tohudan Colomadu

Karanganyar terhadap 30 responden dengan 30 pernyataan.

Page 51: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

li

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat

kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2010). Sebuah

instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya

hendak diukur. Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus

product moment, yaitu:

Keterangan:

N : Jumlah responden

rxy : Koefisien korelasi product moment

x : Skor pertanyaan

y : Skor total

xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total

Setelah dilakukan uji validitas dengan bantuan program SPSS for windows

versi 16.0 dari 30 pernyataan didapatkan nomor 7 dengan nilai 0,288 <

0,361, nomor pernyataan 21 dengan nilai rhitung 0,138 < 0361 dan nomor

23 dengan nilai rhitung 0,054 < 0,361, sehingga 3 pernyataan tidak valid

dikarenakan nilai rhitung < rtabel. Instrument dikatakan valid jika nilai rhitung >

rtabel, untuk selanjutnya nomor pernyataan yang tidak valid tidak digunakan

dalam kuesioner penelitian karena indikator pernyataan sudah mewakili

yang lain sehingga penelitian ini menggunakan 27 pernyataan.

( ) ( ) }Y - Y{N }XX{

YX. - XY . N

222 2ΣΣΣ−Σ

ΣΣΣ=

Nrxy

Page 52: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

lii

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan

bersifat tendensius, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban

tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya,

maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2006).

Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha

Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows. Rumus

Alpha Chronbach adalah sebagai berikut:

��

���

� Σ−��

���

−=

t

b

k

kr

2

2

11 11 σ

σ

Keterangan:

r11 = Reliabilitas Instrument

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

��b2 = Jumlah varian butir

�t2 = Varians total

Setelah dilakukan uji reliabilitas didapatkan nilai alpha cronbach’s

sebesar 0,874, sehingga instrumen dikatakan reliabel. Dikatakan reliabel

jika nilai alpha cronbach’s > rkriteria (0,60) (Ghozali, 2005).

Page 53: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

liii

F. Teknik Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar

pertanyaan persetujuan dan membagikan kuesioner pada ibu bekerja

mempunyai anak 0-6 bulan tentang ASI Eksklusif di Desa Blulukan Colomadu

Karanganyar, kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya. Responden

disuruh mengisi kuesioner dengan selesai dan kuesioner diambil pada saat itu

juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri dari:

1. Data Primer

Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya atau objek

penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi (Riwidikdo, 2006).

Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari pengisian kuesioner

tentang ASI Eksklusif yang diisi Ibu bekerja mempunyai anak 0 – 6 bulan

di Desa Blulukan Colomadu Karanganyar.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari

objek penelitian (Riwidikdo, 2006). Data sekunder didapatkan dari data

berdasarkan dari data demografi ibu, jumlah ibu dan identitas ibu bekerja

mempunyai anak 0 – 6 bulan di Desa Blulukan Colomadu Karanganyar.

G. Variabel penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang

hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Dalam

penelitian hanya menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu

yang bekerja tentang ASI Eksklusif.

Page 54: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

liv

H. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup

atau pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti

(Notoatmodjo, 2010).

Tabel 3.2

Definisi Operasional

Nama

Variabel

Pengertian Indikator Alat Ukur Skala

Pengetahuan

Ibu bekerja

mempunyai

anak 0-6

bulan di Desa Blulukan

Colomadu

Karanganyar

tentang ASI

Eksklusif.

Kemampuan

Ibu bekerja

menjawab

dengan benar

tentang ASI Eksklusif

1. Baik : Bila nilai

responden yang

diperoleh (x) > mean + 1

SD

2. Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD �

x � mean + 1 SD

3. Kurang : Bila nilai

responden yang

diperoleh (x) < mean – 1

SD

Kuesioner Ordinal

I. Metode Pengolahan dan Analisa Data

1. Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya

adalah pengolahan data. Proses pengolahan data (Notoatmodjo, 2010)

adalah:

a. Editing

Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban

dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian

dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Editing

dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak

sesuai dapat segera dilengkapi.

Page 55: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

lv

b. Coding

Kegiatan ini memberi kode angka pada kuesioner terhadap tahap-

tahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data

selanjutnya.

c. Tabulating

Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban

kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukkan ke

dalam tabel.

d. Memasukkan Data (Data Entri) atau processing

Memasukkan data yaitu jawaban dari masing-masing responden

dalam bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program

atau soffware komputer.

e. Pembersihan data (Cleaning)

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai

dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan adanya

kesalahan-kesalahan kode, ketidak lengkapan dan sebagainya,

kemudian di lakukan pembetulan atau koreksi, Proses ini disebut

pembersihan data (data cleaning).

2. Analisis Data

Menurut Notoatmodjo (2005), analisa univariat yaitu menganalisa

terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan

distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel. Penelitian ini hanya

mendeskirpsikan pengetahuan responden tentang Tingkat Pengetahuan Ibu

Page 56: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

lvi

bekerja yang mempunyai anak 0 – 6 bulan tentang ASI Eksklusif di Desa

Blulukan Colomadu Karanganyar.

Menurut Riwidikdo (2009), maka digunakan perhitungan sebagai

berikut:

Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD

Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD � x � mean + 1 SD

Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD

Menurut Notoatmodjo (2007), rumus mean yaitu:

Rumus : X = n

x�

Keterangan :

X : Rata-rata ( mean )

� x : Jumlah seluruh jawaban responden

n : Jumlah responden

Simpangan baku (standard deviation) adalah ukuran yang dapat

dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data) terhadap

rata-ratanya.

Rumus :

SD = 1

)( 2

2

−��

n

n

xixi

Keterangan:

x : Nilai responden

n : Jumlah responden

Page 57: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

lvii

Untuk mendapatkan distribusi persentase pengetahuan Ibu bekerja

tentang ASI Eksklusif digunakan rumus persentase.

Menurut Silalahi (2012), rumus persentase yaitu:

fi

Persen = ––– x 100 n

fi = Frekuensi

n = total kasus

J. Etika Penelitian

Setelah mendapat persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian

dengan memperhatikan masalah etika menurut Hidayat (2007), meliputi :

1. Informed Consent ( lembar persetujuan menjadi responden)

Sebelum lembar persetujuan diberikan pada subyek penelitian peneliti

menjelaskan maskud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan serta

manfaat yang dilakukannya penelitian. Setelah diberikan penjelasan,

lembar persetujuan diberikan kepada subyek penelitian. Jika subyek

penelitian bersedia diteliti maka mereka harus menandatangani lembar

persetujuan, namun jika subyek penelitian menolak untuk diteliti maka

mereka harus menandatangani lembar persetujuan, namun jika subyek

penelitian menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan

tetap menghormati haknya.

Page 58: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

lviii

2. Anonimity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan subyek penelitian, peneliti tidak

mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup dengan

inisial dan memberi nomor pada masing–masing lembar tersebut.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan semua informasi yang diperoleh oleh subyek penelitian

dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan

disajikan atau dilaporkan pada hasil penelitian.

K. Jadwal Penelitian

Terlampir

Page 59: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

lix

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Blulukan Kecamatan Colomadu

Kabupaten Karanganyar. Secara geografis Desa Blulukan berada di daerah

perbatasan antara kota Surakarta dan Boyolali. Desa Blulukan berbatasan

langsung dari sebelah Utara dengan Kabupaten Boyolali, sebelah Barat

Kabupaten Boyolali, batas sebelah Selatan Kabupaten Sukoharjo sebelah

Timur berbatasan langsung Kota Surakarta.

Sarana kesehatan yang bisa di dapat Desa Blulukan, seperti puskesmas,

rumah bersalin, apotek, rumah sakit dikarenakan letak wilayahnya yang

berdekatan dengan Kota sehingga mempermudah masyarakat untuk memenuhi

kesehatan bagi masyarakat Desa Blulukan. Pada saat dilakukan penelitian

terdapat 32 ibu bekerja yang menyusui anak 0-6 bulan.

B. Hasil Penelitian

Penelitian ini mengambil judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Bekerja

yang mempunyai anak 0-6 bulan tentang ASI Eksklusif di Desa Blulukan

Colomadu Karanganyar” untuk mengetahui tingkat pengetahuan terlebih

dahulu mencari nilai mean dan standar deviasi, hasil dapat dilihat pada tabel di

bawah ini :

Page 60: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

lx

1. Hasil Perhitungan Mean dan Standar Deviasi

Tabel 4.1 Mean dan Standar Deviasi

Variabel Mean Standar Deviasi

Tingkat Pengetahuan Ibu

Bekerja yang mempunyai

anak 0-6 bulan tentang ASI

Eksklusif

19,7 3,9

Setelah dilakukan perhitungan didapatkan nilai mean sebesar 19,7 dan

standari deviasi sebesar 3,9.

2. Hasil Penelitian

Berdasarkan nilai mean dan standar deviasi dapat dikategorikan 3 tingkat

pengetahuan ibu bekerja yang mempunyai anak 0-6 bulan tentang ASI

Eksklusif di Desa Blulukan Colomadu Karanganyar, tingkat pengetahuan

dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.1 Tingkat Pengetahuan Ibu Bekerja yang mempunyai anak 0-6 bulan tentang ASI Eksklusif di Desa Blulukan Colomadu

Karanganyar

No Pengetahuan Jumlah Persentase

(%)

1

2 3

Baik

Cukup Kurang

5

24 3

15,6

75,0 9,4

Total 32 100

Sumber: Data Primer, 2013

Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Bekerja yang mempunyai anak

0-6 bulan tentang ASI Eksklusif di Desa Blulukan Colomadu Karanganyar

dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 5 responden (15,6%),

pengetahuan cukup sebanyak 24 responden (75,0%) dan pengetahuan

kurang sebanyak 3 responden (9,4%). Jadi tingkat Pengetahuan Ibu Bekerja

yang mempunyai anak 0-6 bulan tentang ASI Eksklusif di Desa Blulukan

Page 61: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

Colomadu Karanganyar dalam kategori pengetahuan cukup yaitu sebanyak

24 responden (75,0%).

Tingkat Pengetahuan Ibu Bekerja yang mempunyai anak 0-6 bulan

tentang ASI Eksklusif di Desa Blulukan Colomadu Karanganyar dapat

digambarkan dengan diagram batang di bawah ini, yaitu:

Gambar 4.1 Diagram Batang Tingkat Pengetahuan tentang ASI Eksklusif

C. PEMBAHASAN

Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Bekerja yang mempunyai anak

0-6 bulan tentang ASI Eksklusif di Desa Blulukan Colomadu Karanganyar

dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 5 responden (15,6%),

pengetahuan cukup sebanyak 24 responden (75%) dan pengetahuan kurang

sebanyak 3 responden (9,4%).

Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar

menjawab pertanyaan “what”. Pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh

manusia atau hasil pekerjaan manusia menjadi tahu (Notoatmodjo, 2010).

Baik Cukup Kurang

5(15,6%

)

24(75,0%

)3

(9,4%)

Tingkat Pengetahuan tentang

ASI Eksklusif

���� ����� ����

Page 62: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

lxii

Pengetahuan itu merupakan milik atau isi pikiran manusia yang merupakan

hasil dari proses usaha manusia untuk tahu (Nashrulloh, 2009).

Faktor yang mempengaruhi pengetahuan pendidikan. Pendidikan adalah

suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan

di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi

proses belajar, makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut

untuk menerima informasi, dalam penyampaian informasi sebagai tugas media

masa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan

opini seseorang. Sosial budaya dan ekonomi, kebiasaan dan tradisi yang

dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik

atau buruk seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak

melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu

fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial

ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang. Lingkungan,

lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam

individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya

interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan

oleh setiap individu. Pengalaman, Pengalaman sebagai sumber pengetahuan

adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara

mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah

yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang

dikembangkan memberikan pengetahuan dan keterampilan professional serta

pengalaman belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan

mengambil keputusan. Usia, usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan

Page 63: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

lxiii

pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula

daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya

semakin membaik (Cahyonoputra, 2009).

ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja sejak bayi dilahirkan sampai

sekitar 6 bulan. Selama itu bayi tidak diharapkan mendapat tambahan cairan

lain seperti susu formula, air jeruk, air teh , madu, air putih. Pada pemberian

ASI eksklusif bayi juga tidak diberikan makanan tambahan seperti pisang,

biskuit, bubur susu, tim dan sebagainya (Suradi, 2004).

Untuk mencapai ASI eksklusif, WHO dan UNICEF merekomendasikan

metode tiga langkah. Langkah pertama adalah menyusui segera setelah

melahirkan. Langkah kedua tidak memberikan makanan tambahan apapun

pada bayi. Langkah ketiga menyusui sesering dan sebanyak yang diinginkan

bayi. Melalui tiga langkah tersebut, diharapkan tujuan menyusui secara

eksklusif dapat tercapai (Suryoprajogo, 2009). Ibu bekerja adalah seorang ibu

yang bekerja di luar rumah untuk mendapatkan penghasilan di samping

membesarkan dan mengurus anak di rumah (Encyclopedia of Children’s

Health, 2011).

Hasil dari penelitian tingkat pengetahuan ibu bekerja yang mempunyai

anak 0-6 bulan tentang ASI Eksklusif di Desa Blulukan Colomadu

Karanganyar mayoritas pada tingkat pengetahuan cukup.� Hal ini dikarenakan

masih banyak ibu yang kurang mengetahui tentang kandungan gizi dalam ASI

dan cara memeras ASI serta cara penyimpanan ASI. Kemungkinan

dipengaruhi oleh faktor informasi, semakin banyak memperoleh informasi

maka seseorang cenderung mempunyai pengetahuan yang lebih luas. Masih

kurangnya informasi yang didapatkan responden kemungkinan berasal dari

Page 64: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

lxiv

kurangnya pemahaman ibu tentang pengetahuan yang didapat baik dari tenaga

kesehatan atau sumber informasi lainya seperti media masa, dimana informasi

diperoleh baik secara langsung maupun tidak langsung, dari tempat-tempat

pelayanan kesehatan (Posyandu), atau media masa (Koran). Serta pengalaman,

semakin banyak pengalaman seseorang terhadap objek atau peristiwa makin

luas pula pengetahuan yang di dapat sehingga responden mampu mengambil

keputusan dengan tepat. Pengalaman menyusui kemungkinan di pengaruhi

oleh kebiasaan menyusui pada anak sebelumnya sehingga berpengaruh

terhadap keputusan ibu untuk menyusui atau tidak.

D. Keterbatasan Penelitian

1. Kendala

Pada saat pengambilan data sangat sulit untuk mengumpulkan responden

dalam satu waktu sehingga menunggu pada saat kegiatan posyandu.

2. Kelemahan

a. Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil

penelitian terbatas pada pengetahuan. Penelitian ini akan berbeda hasil

jika menggunakan lebih dari 1 variabel penelitian.

b. Kuesioner yang digunakan kuesioner tertutup sehingga responden hanya

bisa menjawab “benar” atau “salah” dan jawaban responden belum bisa

untuk mengukur pengetahuan secara mendalam.

Page 65: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

lxv

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini mengambil judul “Tingkat Pengetahuan pengetahuan

ibu bekerja yang mempunyai anak 0-6 bulan tentang ASI Eksklusif di Desa

Blulukan Colomadu Karanganyar” dengan 32 responden. Tingkat

pengetahuan responden dapat disimpulkan sebagai berikut:

d. Tingkat pengetahuan ibu bekerja yang mempunyai anak 0-6 bulan

tentang ASI Eksklusif di Desa Blulukan Colomadu Karanganyar pada

tingkat baik sebanyak 5 responden (15,6%)

e. Tingkat pengetahuan ibu bekerja yang mempunyai anak 0-6 bulan

tentang ASI Eksklusif di Desa Blulukan Colomadu Karanganyar pada

tingkat pengetahuan cukup sebanyak 24 responden (75,0%).

f. Tingkat pengetahuan ibu bekerja yang mempunyai anak 0-6 bulan

tentang ASI Eksklusif di Desa Blulukan Colomadu Karanganyar pada

tingkat kurang sebanyak 3 responden (9,4%).

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas saran yang diberikan penulis yaitu:

5. Responden

Diharapkan lebih meningkatkan pengetahuan tentang ASI Eksklusif

dengan aktif mengikuti penyuluhan, banyak membaca dan tetap

Page 66: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

lxvi

memberikan ASI Eksklusif selama 6 bulan tanpa diberikan makanan atau

minuman tambahan pada bayi.

6. Posyandu

Diharapkan dapat meningkatkan pelayanan dengan aktif memberikan

penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat khususnya tentang ASI

Ekslusif sehingga akan tercapai pemberian ASI Eksklusif pada bayi.

7. Desa Blulukan Colomadu Karanganyar

Diharapkan masyarakat Desa Blulukan Colomadu Karanganyar

bekerja sama dengan tenaga kesehatan untuk meningkatkan informasi

dengan melakukan penyuluhan khususnya pengetahuan tentang ASI

Eksklusif.

8. Institusi Pendidikan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber

bacaan atau dijadikan referensi untuk peningkatan kualitas pendidikan

kebidanan khususnya tentang ASI Eksklusif.

9. Peneliti Selanjutnya

Diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat mengembangkan

penelitian dengan variabel yang lebih, sehingga akan didapatkan penelitian

yang lebih bervariasi.

Page 67: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

lxvii

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S, 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka

Cipta

–––––––––––––––, 2010, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta.

Budiarto, E, 2003, Metodologi Penelitian Kedokteran, Jakarta : EGC

Cadwell, K, 2011, Buku Saku Manajemen Laktasi, Jakarta: EGC

Cahyonoputra, 2009, Pengetahuan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, diakses

http://forbetterhealth.wordpress.com, 23 Oktober 2012

Depkes, 2010, Target MDGs Bidang Kesehatan. http://www//1456-depkes-target-

mdgs-bidang-kesehatan.html. Diakses tanggal 12 Februari 2012

Encyclopedia of Children’s Health, 2011, Working Mothers.

http://www.enotes.com/childrens-health-encyclopedia. diakses 29 November

2012

Ghozali, I, 2005, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS/ Semarang

: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hidayat, A, A, 2007, Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data, Jakarta: Salemba Medik

Nasrulloh, A, 2009, Perbedaan Antara Ilmu dan Pengetahuan, melalui

http://www.filsafatindonesia1001.wordpress.com. Diakses 23 Okotber 2012

Nototatmodjo, S, 2005, Metodologi Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta

––––––––––––––––––––, 2007, Kesehatan Masyarakat : Ilmu dan Seni, Jakarta : Rineka

Cipta

––––––––––––––––––––, 2010, Metodologi Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta

Nursalam, 2008, Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Prasetyono, D,S, 2012, Buku Pintar ASI Eksklusif, Jogjakarta : Diva Press

Riksani, R, 2012, Keajaiban ASI (Air Susu Ibu), Jakarta: Dunia Sehat

Page 68: TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA YANG MEMPUNYAI … · Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta ... Bapak Sugito selaku Kepala Desa Blulukan Colomadu Karanganyar yang

lxviii

Riwidikdo, H, 2009 Statistik Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi Program R

dan SPSS, Yoyakarta: Pustaka Rihana

Roesli, U, 2008, Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Eksklusif, Jakarta: Pustaka Bunda

Saleha, S, 2009, Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas, Jakarta: Salemba Medika

Sapriyudi, 2009, Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan TerhadapPengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Tentang ASI Eksklusif di

Wilayah Kerja Puskesmas Tegalrejo, http://www.publikasi.umy.ac.id/index.php/psik/article/view/2071. Diakses

tanggal 11 Desember 2012

Silalahi, U, 2012, Metode Penelitian Sosial, Bandung: PT. Refika Aditama

Soetjiningsih, 2012, Tumbuh Kembang Anak, Jakarta : EGC

Sugiyono, 2010, Statistik Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta.

Suradi, R, 2004, Bahan Bacaan Manajemen Laktasi, Jakarta: Perinasia

Suryoprajogo, M, 2009, Keajaiban Menyusui, Yogyakarta: Keyword