Upload
phamdat
View
221
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
i
TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA
PERAWATAN TALI PUSAT DI RB AN NUR
SUMBER SURAKARTA
TAHUN 2014
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun oleh:
ICHA MUBAROKAH PUJIASTUTI
NIM B11084
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2014
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG
CARA PERAWATAN PERAWATAN TALI PUSAT
DI RB AN NUR SUMBER SURAKARTA
Diajukan Oleh :
Icha Mubarokah Pujiastuti
NIM B11084
Telah diperiksa dan disetujui
Pada tanggal.........................
Pembimbing
Ika Budi Wijayanti, SST.,M.Sc
NIK. 200680024
iii
HALAMAN PENGESAHAN
TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFASTENTANG CARA
PERAWATAN TALI PUSAT DI RB AN NUR SUMBER
SURAKARTA
Karya Tulis Ilmiah
Disusun Oleh:
Icha Mubarokah Pujiastuti
NIM B11084
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Ujian Akhir Program D III Kebidanan
Pada Tanggal..................
PENGUJI I PENGUJI II
Rahajeng Putriningrum,SST.,M.Kes Ika Budi Wijayanti, SST.,M.Sc
NIK.20108305 NIK. 200680024
Tugas ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan
Mengetahui,
Ka.Prodi D III Kebidanan
Retno Wulandari, S.ST
NIK 200985034
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Tinggkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang
Cara Perawatan Tali Pusat Di RB An Nur Sumber Surakarta tahun 2014”. Karya
Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai
salah satu syarat kelulusan dari Program D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai
pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena
itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti M.Si, selaku ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Retno Wulandari, S.ST, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan
Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Ika Budi Wijayanti, S.ST.,M.Sc, selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada
penulis.
4. Ibu Hj. Sri Surti Mulyani, Amd.Keb, selaku Pimpinan RB An Nur Sumber
Surakarta, yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam
pengambilan data.
5. Seluruh responden yang telah bersedia untuk menjadi responden dalam
penelitian.
6. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.
v
7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penullis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
Surakarta, 2014
penulis
vi
Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2014
Icha Mubarokah Pujiasstuti
B11 084
TINGKAT PENNGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG
CARA PERAWATAN TALI PUSAT DI RB AN NUUR
SUMBER SURAKARTA
xii+ 49 halaman + 16 lampiran + 8 tabel + 2 gambar
ABSTRAK
Latar Belakang : Penyebab kematian neonatal dini yang tertinggi adalah infeksi
yaitu salah satu penyakit infeksi pada neonatal yaitu tetanus neonaturum.
Menurut SDKI 2012, Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia mancapai
32/1000 kelahiran hidup. Salah satu upaya cara untuk mengatasi masalah dan
memerangi angka kematian bayi karena infeksi tali pusat atau tetanus
Neonaturum, seperti yang disampaikan oleh Menteri Kesehatan yaitu
menggunakan strategi yang pada dasarnya menekan pada penyediaan layanan
maternal dan neonatal berkualitas.
Tujuan : Untuk mengetahui tingat pengetahuan ibu nifas tentang cara perawatan
tali pusat di RB An Nur Sumber Surakarta dalam kategori baik, cukup baik, dan
kurang baik.
Metode Penelitian : jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif, untuk teknik
pengambilan sampel pada penelitia ini adalah Accidental Sampling. Lokasi
penelitian di RB An Nuur Sumber Surakarta pada bulan Maret sampai Mei 2014.
Dengan jumlah 55 orang ibu nifas. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 40
orang ibu nifas. Alat pengumpul data yang digunakan adalah kuesioner tertutup
yang di uji validitas dan reliabelitas, teknik analisis univariant dengan distribusi
frekuensi.
Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 40 ibu nifas di RB
An Nuur Sumber Surakarta terdapat 4 orang (10%) termasuk kategori baik, 28
orang (70%) termasuk kategori cukup baik dan 8 orang (20%) termasuk kategori
kurang baik.
Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar
ibu nifas di RB An Nuur Sumber Surakarta mempunyai pengetahuan cukup baik
(70%) tentang cara perawatan tali pusat.
Kata Kunci : Pengetahuan, ibu nifas dan perawatan tali pusat
Kepustakaan : 20 Literatur (Tahun 2007 s/d 2013)
vii
MOTTO
v Ilmu tanpa ada perbuatan ibarat pohon tanpa buah (Pepatah Arab)
v Langkah yang kita ambil saat ini akan menentukan kehidupan kita dimasa
mendatang (Penulis)
PERSEMBAHAN
Dengan segala rendah hati, karya tulis ilmiah ini penulis
persembahkan :
1. Allah SWT yang telah memberikan petunjuk
kelancaran dan kemudahan dalam penyusunan karya
tulis ilmiah ini.
2. Bapak dan Ibu tercinta,terimakasih atas doa restunya
dan kasihnya selama ini.
3. Adikku tersayang wulan dan keluarga yang telah
mendukungku selama ini.
4. Ibu Ika Budi Wijayanti S.ST.M.Sc dan ibu Leni
Kurniawati SST., M.Kes yang telah membimbing saya
dengan sabar selama ini.
5. Teman – temanku ( darsini, uty, kak Ros, meida, umi,
ulya, giyarti ) dan semua orang yang telah berparsipasi
sertamemberiku semangat dalam pembuatan karya tulis
ilmiah ini.
6. Buat seseorang yang dengan sabar telah memberikan
perhatian, do’a, semangat dan dukungannya selama ini.
7. Almamater tercinta STIKES KUSUMA HUSADA
SURAKARTA PRODI D III KEBIDANAN
viii
CURICULUM VITAE
Nama : Icha Mubarokah Pujiastuti
Tempat / Tanggal Lahir : Boyolali, 07 Agustus 1993
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Dk Dukuh Kidul RT 04 RW 16 Jombong Cepogo
Boyolali
Riwayat Pendidikan
1. SD N Jombong 01 Cepogo Boyolali 2005
2. SMP N 02 Cepogo Boyolali 2008
3. SMA 01 Cepogo Boyolali 2011
4. Prodi DIII Kebidaanan STIKES Kusuma Husada Angkatan 2011
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iv
DAFTAR ISI ....................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Perumusan Masalah .................................................................... 3
C. Tujuan penelitian ........................................................................ 3
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 4
E. Keaslian Penelitian ..................................................................... 5
F. Sistematika Penelitian ................................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengetahuan ......................................................................... 8
a. Definisi Pengetahuan .................................................... 8
b. Tingkat Pengetahuan .................................................... 8
c. Cara Mempeoleh Pengetahuan ..................................... 10
d. Faktor yanng mempengaruhi pengetahuan ................... 12
2. Masa Nifas ........................................................................... 14
a. Pengertian ..................................................................... 14
b. Tahapan Masa Nifas ..................................................... 15
c. Lochea........................................................................... 15
3. Perawatan Tali pusat ............................................................ 17
a. Pengertian Tali Pusat .................................................... 17
x
b. Pengertian Perawatan Tali Pusat .................................. 17
c. Bagian-Bagian Tali Pusat ............................................. 17
d. Struktur Tali Pusat ........................................................ 18
e. Tujuan Perawatan Tali Pusat ........................................ 19
f. Penatalaksanaan Perawatan Tali Pusat Yamh Benar .... 20
g. Manfaat Perawatan Tali Pusat ...................................... 23
h. Cara pencegahan Infeksi Tali Pusat .............................. 23
B. Kerangka Teori ........................................................................... 24
C. Kerangka Konsep ........................................................................ 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Rancangan Penelitian ......................................................... 26
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 26
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel .................. 27
D. Variabel penelitian ...................................................................... 29
E. Definisi Operasional ................................................................... 29
F. Instrumen Penelitian ................................................................... 30
G. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 34
H. Metode Pengolahan dan Analisis data ........................................ 35
I. Etika Penelitian ........................................................................... 38
J. Jadwal Penelitian ........................................................................ 39
BAB IV PEMBAHASAN
A. Gambaran umum ......................................................................... 41
B. Hasil penelitian .......................................................................... 41
C. Pembahasan ................................................................................ 45
D. Keterbatasan ............................................................................... 48
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 49
B. Saran .......................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional Penelitian ..................................................... 29
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Tentang Perawatan Tali Pusat ....................... 30
Tabel 4.1 Kisi-kisi Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ................................... 42
Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Statistik Deskriptif Tingkat Pengetuan Ibu
Nifas Tentang Cara Perawatan Tali Pusat .................................... 42
Tabel 4.3 Kelompok Umur Responden ........................................................ 43
Tabel 4.4 Kelompok Pendidikan Responden ............................................... 43
Tabel 4.5 Kelompok Pekerjaan Responden ................................................. 44
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang
Cara Perawatan Tali Pusat ............................................................ 44
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori ......................................................................... 24
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian .................................................... 25
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas Dan Reabilitas
Lampiran 5. Surat Balasan Uji Validitas Dan Reabilitas
Lampiran 6. Surat Permihonan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 7. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 9. Surat Persetujuan Responden (inform consent)
Lampiran 10. Kuesioner Penelitian
Lampiran 11. Kunci jawaban Kuesioner
Lampiran 12. Data Tabulasi Uji Validitas Dan Reliabelitas
Lampiran 13. Data Hasil Uji Validitas
Lampiran 14. Data Hassil Uji Reliabelitas
Lampiran 15. Data Tabulasi Hasil Penelitian
Lampiran 16. Lembar Konsultasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut SDKI 2012, Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia
mancapai 32/1000 kelahiran hidup. Kematian bayi sebesar 79% terjadi setiap
minggu pertama kelahiran terutama pada saat persalinan. Sebanyak 54%
terjadi pada tingkatan keluarga yang sebagian besar disebabkan tidak
memperoleh layanan rujukan dan kurangnya pengetahuan keluarga akan
kegawatdaruratan pada bayi.
Penyebab utama kematian bayi baru lahir 0-6 hari adalah asfiksia
(gangguan pernapasan) (36.9%), prematuritas (32.4%), sepsis (12%),
hipotermi (6.8%), kelainan darah/ikterus (6.6%). Penyebab kematian bayi 7-
28 hari adalah sepsis (20.5%), kelainan congenital (18.1%), pneumonia
(15.4%), prematuritas dan BBLR (12.8%), RDS (respiratory distrees
syndrome) (12.8%) (DepKes RI, 2009).
Penyebab kematian neonatal dini yang tertinggi adalah infeksi yaitu
salah satu penyakit infeksi pada neonatal yaitu tetanus neonaturum. Kejadian
ini terjadi sebesar 9,8% di Indonesia, khususnya Jawa tengah sebesar 3%.
Infeksi ini disebabkan oleh pemotongan tali pusat yang tidak steril dan
perawatan tali pusat yang tidak benar (Depkes RI, 2008).
2
Salah satu upaya cara untuk mengatasi masalah dan memerangi
angka kematian bayi karena infeksi tali pusat atau tetanus Neonaturum,
seperti yang disampaikan oleh Menteri Kesehatan yaitu menggunakan strategi
yang pada dasarnya menekan pada penyediaan layanan maternal dan neonatal
berkualitas yang Cost-Efektif yang tertuang dalam tiga pesan kunci, yaitu
setiap kehamilan diberikan Toksoid Tetans, sterilisasi alat, penyuluhan
mengenal perawatan tali pusat yang benar pada masyarakat. Untuk menjamin
keberhasilan pelaksanaan tersebut, maka telah ditetapkan target untuk Angka
Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2015 sebesar 23/1000 kelahiran hidup
(DepKes RI, 2009)
Berdasarkan studi pengahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal
19 Oktober 2014 di RB An Nur Sumber Surakarta, didapatkan jumlah ibu
nifas di RB An Nur Sumber Surakarta selama bulan Oktober 2012 sampai
bulan Oktober 2014 sebanyak 315 orang, dan jumlah ibu nifas pada bulan
Agustus sampai bulan Oktober adalah 49 orang. Dari hasil wawancara
terhadap ibu didapatkan hasil bahwa terdapat ibu nifas yang belum
mengertahui mengenai cara perawatan tali pusat yang benar. Dari data ibu
nifas pada bulan Oktober 2012 sampai Oktober 2013 sebanyak 315 orang,
didapatkan jumlah bayi yang mengalami infeksi tali pusat sebanyak 4 bayi
(1,2%).
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik melakukan
penelitian dengan judul “Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan tali
pusat di RB An Nur Sumber Surakarta tahun 2014”.
3
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian di atas maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitia ini adalah “Bagaimana tingkat pengetahuan ibu nifas tentang
cara perawatan tali pusat di RB An Nur Sumber Surakarta tahun 2014?”
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang cara perawatan
tali pusat di RB An Nur Sumber Surakarta tahun 2014.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengetahuan ibu nifas di RB An Nur Sumber
Surakarta tentang cara perawatan tali pusat tahun 2014 pada tingkat
baik.
b. Untuk mengetahui pengetahuan ibu nifas di RB An Nur Sumber
Surakarta tentang cara perawatan tali pusat tahun 2014 pada tingkat
cukup.
c. Untuk mengetahui pengetahuan ibu nifas di RB An Nur Sumber
Surakarta tentang cara perawatan tali pusat tahun 2014 pada tingkat
kurang.
4
D. MANFAAT PENELTIAN
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya mengenai perawatan
tali pusat.
2. Bagi penulis
Menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti dan pengalaman
nyata dalam melaksanakan penelitian khususnya tentang perawatan tali
pusat.
3. Bagi Institusi
a. RB An Nur
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi bidan
ataupun petugas kesehatan lainya untuk meningkatkan pengetahuan
pada ibu nifas tentang perawatan tali pusat sehingga ibu nifas dapat
mengetahui mengenai perawatan tali pusat yang benar.
b. Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan wacana
kepustakaan mengenai perawatan tali pusat.
5
E. KEASLIAN PENELITIAN
Judul penelitian yang pernah diteliti antara lain :
1. Maftuhaturohma Diana (2010), dengan judul “Gambaran Tingkat
Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Teknik Tali Pusat Yang Benar Di BPS
Syafa’ati Desa Sumput Sidoarjo”. Peneliti menggunakan metode
deskriptif dengan menggunakan teknik non probabililty sampling secara
total sampling. Hasil penelitian dari tingkat pengetahuan ibu tentang
perawatan tali pusat menjukkan bahwa dari 25 responden sebagian besar
(56%) responden berpengetahuan kurang, dan sebagian kecil (16%)
respoden berpengetahuan cukup dan hampir setengahnya (28%)
berpengetahuan baik.
2. Dwi Yanti (2008), dengan judul “ Gambaran Perilaku Ibu Dalam
Perawatan Tali Pusat di Kabupaten Ponorogo”. Jenis penelitian adalah
deskriptif dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan
data yang digunakan adalah dengan menggunakan interview. Analisis
data menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa perilaku ibu dalam perawatan tali pusat dari 30 responden
didapatkan hasil sebagian besar yakni 16 responden (53%) memiliki
perilaku yang tidak mengerti mengenai perawatan tali pusat yang benar
dan hampir setengahnya yakni 14 responden (47%) memiliki perilaku
yang mengerti tentang perawatan tali pusat.
6
F. SISTEMATIKA PENELITIAN
Untuk mengetahui secara menyeluruh proposal karya tulis ilmiah ini
penulis menguraikan sistematika penulisan bab I sampai dengan bab V yang
saling berhubungan. Adapun gambaran sistematikanya adalah sebagai
berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini tentang latar belakang, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian
dan sistematika penelitian.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini akan dibahas tentang pengetahuan perawatan
tali pusat meliputi : pengetahuan mencakup definisi
pengetahuan dan faktor – faktor yang mempengaruhi
pengetahuan, masa nifas yang mencakup definisi masa
nifas, tahapan – tahapan masa nifas, lochea dan perawatan
tali pusat yang mencakup pengertian tali pusat, bagian -
bagian tali pusat, struktur tali pusat, manfaat perawatan tali
pusat dan cara penanggulangan / pencegahan infeksi pada
tali pusat. Teori – teori yang mendukung alasan
dilaksanakanya studi disebut kerangka konsep.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini akan dibahas tentang jenis dan rancanga
penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi, instrument
7
penelitian, teknik pengumpulan data, variable penelitian,
definisi operasianal, metode pengolahan data dan analisa
data, etika penelitian serta jadwal penelitian.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan dibahas Gambaran umum dan tempat
penelitian, Hasil penelitian yang mencakup tingkat
pengetahuan responden, Pembahasan dan Keterbatasan.
BAB V : PENTUTUP
Bab ini merupakan bab terahir yang berisi tentang
kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengetahuan
a. Definisi Pengetahuan
Pengetahuan (knowledge) adalah hasil dari manusia, yang
sekedar menjawab pertanyaan “what”. Misalnya apa air, apa
manusia, apa alam, dan sebagainya ( Notoatmodjo, 2012).
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi
setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.
Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni : indra
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan ini yang sangat domain sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang (over Behavior)
(Notoatmidjo, 2007).
b. Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2007), untuk mengukur tingkat
pengetahuan seseorang secara terperinci terdiri dari 6 tingkatan,
yaitu :
9
1) Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingat
ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap apa yang telah
diterima juga bisa dikatakan suatu kata kerja untuk mengukur
tingkat pengetahuan seseorang atau ibu tentang apa yang telah
dipelajari antara lain ibu bisa menyebutkan, menguraikan,
mengidentifikasi, menyatakan dan sebagainya.
2) Memahami (Comprehesion)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan
secara benar – benar tentang objek yang diketahuinya.
Seseorang atau ibu yang telah paham terhadap objek atau materi
harus dapat menjelaskan, menyebukan contoh, menjelaskan,
menyimpulkan, tentang materi yang dipelajari.
3) Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil
(sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau
penggunaan hukum – hukum, rumus, metode prinsip dan
sebagainya dalam konteks atau situasi lain.
10
4) Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjelaskan materi
atau melakukan pemyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk
mengetahui keadaan yang sebenarya dalam struktur organisasi.
5) Sintetis (Syntetis)
Sintetis adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian – bagian dalam suatu bentuk
keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintetis adalah suatu
kemampuan untuk menyusun formulasi yang ada.
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi diartikan kemampuan untuk melakukan penilaian
terhadap suatu materi atau objek. Penilaian berdasarkan suatu
kriteria yang ditentukan sendiri.
c. Cara memperoleh pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2012), Dari berbagai yang telah digunakan
untuk memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang sejarah, dapat
dikelompokkan menjadi dua, yakni :
1) Cara Tradisional Atau Non Ilmiah
Yakni tanpa penelitian ilmiah, cara kuno atau tradisional dipakai
orang untuk memperoleh kebenaran pengetahuan, sebelum
ditemukan metode ilmiah metode penemuan secara sistematik
dan logis adalah dengan cara non ilmiah, tanpa melalui
11
penelitian. Cara – cara penemuan pengetahuan pada periode ini
antara lain meliputi :
a) Cara Coba Salah (Trial and Error)
Cara ini telah dipakai orang sebelum ada kebudayaan,
bahkan mungkin sebelum adanya peradaban. Pada waktu
itu apabila seseorang menghadapi persoalan atau masalah,
upaya pemecahannya dilakukan dengan cobo –coba saja.
Cara coba –coba ini digunakan dengan menggunakan
beberapa kemungkinan dalam memecahkan masalah, upaya
pemecahanya dilakukan dengan coba – coba saja. Cara
coba –coba ini dilakukan dengan menggunakan beberapa
kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan apabila
kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan
yang lain, sampai masalah tersebut dapat dipecahkan. Itulah
sebabnya cara ini disebut metode trial (coba) and error
(gagal atau salah) atau metode coba salah (coba – coba).
b) Secara kebetulan
Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi tidak
disengaja oleh orang yang bersangkutan.
c) Cara kekuasaan atau otoritas
Sumber pengetahuan ini dapat berupa pimpin –
pemimimpin masyarakat baik formal maupun informal,
para pemuka agama, pemegang pemerintahan dan
12
sebagainya. Dengan kata lain pengetahuan tersebut
diperoleh berdasarkan pada pemegang otoritas, yakni orang
mempunyai wibawa atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas
pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu
pengetahuan atau ilmuan.
d) Berdasarkan Pengalaman pribadi
Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali
pengalaman yang pernah diperoleh dalam memecahkan
permasalahan yang dihadapi pada masa lalu.
e) Melalui jalan pikiran
Manusia telah mampu menggunakan penalaranya dalam
memperoleh pengetahuan.
2) Cara modern atau cara ilmiah
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada
dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut
dengan metode penelitian ilmiah atau lebih populer lagi metode
penelitian.
d. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2007), terdapat beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi pengetahuan, antara lain :
1) Umur
Umur adalah waktu untuk hidup/ada sejak dilahirkan. Umur
dapat mempengaruhi pengtahuan seseorang, semakin cukup
13
umur, maka tingkat kematangan seseorangakan lebih matang
dalam berfikir.
2) Pendidikan
Pendidikan seseorang akan mempengaruhi cara pandangnya
terhadap diri dan lingkungan. Oleh karena itu akan berbeda
orang yang berpendidikan tinggi dibanding yang berpendidikan
rendah dalam menyikapi proses dan berinteraksi. Menurut
Kementrian pendidikan dan budaya (2008), adapun
pengkategorian pendidikan yaitu untuk pendidikan dasar atau
rendah yaitu SD, untuk pendidikan menegah yaitu SMP dan
SMA, sedangkan untuk pendidiakan tinggi yaitu perguruan
tinggi.
3) Pekerjaan
Dengan adanya pekerjaan seseorang memerlukan banyak waktu
menyelesaikan pekerjaan yang dianggap penting memerlukan
perhatian masyarakat yang sibuk akan memiliki waktu yang
sedikit untuk memperoleh informasi, sehingga tingkat
pengetahuan yang mereka miliki jadi berkurang.
4) Paritas
Paritas adalah keadaan wanita yang pernah melahirkan bayi
hidup. Dimana para wanita memperoleh pengetahuan dari
pengalaman pribadi. Pengalaman merupakan suatu cara untuk
memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu
14
pengalaman pribadipun dapat digunakan sebagai upaya
memperoleh pengetahuan. Baik diperoleh secara langsung
ataupun tidak langsung, namun tidak semua pengalaman pribadi
dapat menuntun seseorang untuk menarik kesimpulan dengan
benar.
5) Intelegensia
Intelegensia prinsipnya mempengaruhi kemapuan penyusuain
diri dan cara – cara pengambilan keputusan.
6) Sosial Ekonomi dan Budaya
Individu yang berasal dari keluarga status ekonomi baik
dimungkinkan lebih memiliki sikap positif memandang diri dan
masa depannya dibandingkan dengan keluarga sosialnya
ekonomi lebih rendah. Adat istiadat yang berlaku setiap daerah
akan berpengaruh terhadap perilaku seseorang.
2. Masa Nifas
a. Pengertian Masa Nifas
Menurut Ambarwati (2010), masa nifas (puerperium) dimulai
setelah placenta lahir dan berakhir ketika alat – alat kandungan
kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung
selama kira – kira 6 minggu. Wanita yang melalui periode
puerperium disebut puerpura. Puerperium (Nifas) berlangsung
15
selama 6 minggu atau 42 hari, merupakan waktu yang diperlukan
untuk pulihnya alat kandungan pada keadaan normal.
Menurut Marmi (2012) masa nifas adalah dimulai beberapa jam
sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan.
Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika
alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang
berlangsung kira-kira 6 minggu.
b. Tahapan - tahapan masa nifas
Menurut Marmi (2012), masa nifas dibagi menjadi 3 tahap
yaitu :
1) Puerperium dini
Kepulihan diamana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-
jalan.
2) Puerperium intermedial
Kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya 6-8
minggu.
3) Remote puerperium
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat kembali dalam
keadaan senpurna terutama ibu apabila ibu selama hamil atau
waktu pesalinan mengalami komlikasi.
c. Lochea
Menurut Ambarwati (2010), Lochea adalah ekskresi cairan
rahim selama masa nifas. Lochea mengandung darah dan sisa
16
jaringan desidua yang nekrotik dari dalam uterus. Lochea
mempunyai bau amis/anyir seperti darah menstruasi, meskipun tidak
terlalu menyengat dan volumenya berbeda beda pada setiap wanita.
Lochea yang berbau tidak sedap menandakan adanya infeksi. Lochea
mempunyai perubahan karena proses involusi.
Proses keluarnya darah nifas atau lochea terdiri atas 4 tahapan yaitu :
1) Lochea Rubra/Merah (Krunta)
Lochea ini muncul pada hari pertama sampai hari keempat masa
postpartum. Cairan yang keluar berwarna merah karena berisi
darah segar, jaringan sisa-sisa plasenta, dinding rahim, lemak
bayi, lanugo (rambut bayi) dan mekonium.
2) Lochea Sangulenta
Cairan yang keluar berwarna merah kecoklatan dan berlendir.
Berlangsung dari hari keempat sampai hari ketujuh postpartum.
3) Lochea Serosa
Lochea ini berwarna kuning kecoklatan karena mengandung
serum, leukosit dan robeka/laserasi plasenta. Muncul pada hari
ketujuh sampai hari keempat belas postpartum.
4) Lochea Alba
Mengandung leukosit, sel desidua, sel epitel, selaput lendir
serviks dan serabut jaringan yang mati. Lochea alba bisa
berlangsung selama dua sampai enam minggu postpartum.
17
Lochea rubra yang menetap pada awal periode postpartum
menunjukkan adanya perdarahan pospartum sekunder yang mungin
disebabkan tertinggalnya sisa/selaput plasenta. Lochea serosa atau
alba yang berlanjut bisa menandakan adanya endometritis, terutama
jika disertai demam, rasa sakit atau nyeri tekan pada abdomen. Bela
terjadi infeksi, keluar cairan nanah berbau busuk yang disebut lochea
purulenta. Pengeluaran lochea yang tidak lancar keluar disebut
denga lochea statis (Ambarwati, 2010).
3. Perawatan Tali Pusat
a. Pengertian Tali Pusat
Tali pusat atau funiculus umbilicalis adalah saluran kehidupan
bagi janin selama dalam kandungan. Tali pusat disebut sebagai
saluran kehidupan karena saluran inilah yang selama kehamilan
menyuplai zat-zat gizi dan oksigen kepada janin. Setelah bayi lahir,
saluran ini sudah tidak diperlukan lagi sehingga harus dipotong dan
diikat atau dijepit (Irawan, 2011).
b. Pengertian perawatan tali pusat
Perawatan tali pusat adalah pengobatan dan pengikatan tali
pusat yang menyebabkan pemisahan fisik antara ibu bayi, kemudian
tali pusat dirawat dalam keadaan steril, bersih, kering, puput dan
terhindar dari infeksi tali pusat (Hidayat,2005).
c. Bagian-bagian tali pusat
18
Tali pusat terdiri dari bagian maternal (desidua basalis) dan
bagian janin (vili korionik). Permukaan maternal lebih memerah dan
tebagi menjadi beberapa bagian (kotiledon). Permukaan fetal ditutupi
dengan membran amniotik dan merupakan membran yang halus
serta berwarna kelabu dengan tonjolan pembuluh darah sehingga tali
pusat tidak hanya sebagai penyalur sumber makanan dan sebagai
penyaring bagi janin (Sarwono, 2008).
d. Struktur tali pusat
Menurut Irawan (2011), struktur tali pusat dibagi menjadi 3 bagian
yaitu :
1) Amnion
Amnion menutupi funiculus umbicalis dan merupakan
lanjutan amnion yang menutupi permukaan fetal plasenta. Pada
ujung fetal, amnion melanjutkan diri dengan kulit yang
menutupi abdomen. Kulit maupun membrane amnion berasal
dari ectoderm.
2) Tiga pembuluh darah
Setelah sruktur lengkung usus, yolk sack, dan duktus
vitellinus menghilang, tali pusat akhirnya hanya mengandung
pembuluh darah umbilical yang menghubungkan sirkulasi janin
dengan plasenta. Ketiga pembuluh darah itu saling berpilin di
dalam tali pusat dan melanjutkan pembuluh darah kecil pada vili
korion plasenta. Ketiga pembuluh darah tersebut yaitu :
19
a) Satu vena umbilikalis membawa oksigen dan member
nutrient ke sistem peredaran darah fetus dari darah maternal
yang terletak di dalam spatium choriodeciuale.
b) Dua arteri umbilicalis mengembalikan produk sisa (limbah)
dari fetus ke plasenta dimana produk sisa tersebut disimilsi
ke dalam peredaran darah meternal untuk diekskresikan.
3) Wharton jelly
Wharton jelly adalah zat yang berkonsistensi lengket
yang melindungi pembuluh darah pada tali pusat. Jeli ini
melindungi pembuluh darah tersebut terhadap kompresi
sehingga pemberian makanan yang kontinyu untuk janin dapat
dijamin dan membantu mencegah pembekuan tali pusat.
Wharton jelly akan mengembang jika terkena udara.
Jeli ini kadang-kadang terkumpul sebagai gumpalan kecil dan
membentuk simpul palsu di dalam tali pusat. Jumlah jeli inilah
yang menyebabkan t ali pusat menjadi tebal atau tupis.
e. Tujuan perawatan tali pusat.
Tujuan perawatan tali pusat adalah mencegah terjadinya
infeksi dan mempercepat pemisahan tali pusat dari perut bayi yaitu
dengan cara membiarkan tali pusat mengering secara alami, tanpa
membubuhkan alkohol atau ramuan lainya pada perawatan tali pusat.
Cukup membersihkan tali pusat dengan sabun setiap kali mandi dan
20
segaera dikeringkan dengan handuk lalu dibungkus dengan kassa
steril/bersih (Samkin dkk, 2008).
f. Penatalaksanaan perawatan tali pusat dengan benar
1) Menurut Irawan (2011), ada tiga langkah dalam melakukan
perawatan tali pusat yaitu :
a) Langkah pertama
Bersihkan sekitar tali pusat dengan sabun saat mandi,
kemudian keringkan dengan menggunakan handuk yang
lembut. Jangan terlalu lama membiarkan tali pusat terkena
air karena dapat menyebabkan tali pusat puput lebih lama.
Yang penting pastikan tali pusat dan area sekelilingnya
bersih dan kering. Selalu cuci tangan dengan sabun dengan
menggunakan air sebelum membersihkan tali pusat.
Rekomendasi terbaru dari WHO adalah cukup
membersihkan pangkal tali pusat dengan menggunakan air
dan sabun, lalu dikeringkan-anginkan sehingga benar-benar
kering.
b) Langkah kedua
Pembalutan tali pusat sebaiknya tidak terlalu rapat agar
udara tetap bisa masuk. Agar tidak tergesek dengan gurita
dan popok bayi, sebaiknya tali pusat yang belum kering
cukup dibungkus dengan kassa steril yang bersih dan kering
21
jika ada infeksi. Intinya adalah membiarkan tali pusat
terkena udara agar cepat mengering dan lepas.
c) Langkah ketiga
Jangan taburi tali pusat dengan menggunakan bedak
ataupun ramuan, karena tali pusat harus benar-benar dalam
keadaan bersih. Bedak dan ramuan dapat menjadi sumber
kuman yang bisa membahayakan bayi. Biarkan tali pusat
lepas dengan sendirinya. Jangan memegang-megang atau
bahkan menariknya meskipun tali pusat hanya tertinggal
selembar benang. Orang tua dapat menghubungi dokter bila
dalam empat minggu tali pusat belum puput atau tedapat
tanda-tanda infeksi seperti pangkal tali pusat dan daerah
sekitarnya berwarna merah, keluar cairan yang berbau, ada
darah yang keluar terus menerus, dan atau bayi demam
tanpa sebab yang jelas.
2) Menurut Depkes RI (APN, 2008), ada tiga langkah dalam
melakukan perawatan tali pusat yaitu :
a) Jangan membungkus puntung tali pusat atau mengoleskan
cairan/bahan apapun ke puntung tali pusat.
b) Mengoleskan alkohol atau povidon iodine masih
diperkenankan, tetapi tidak dikompreskan karena
menyebabkan tali pusat basah/lembab.
22
c) Memberikan nasehat pada ibu dan keluarganya yaitu :
(1) Lipat popok di bawah puntung tali pusat.
(2) Apabila puntung tali pusat kotor, bersihkan secara hati-
hati dengan air DTT dan sabun dan segera keringkan
dengan seksama dengan menggunakan kain bersih.
(3) Menjelaskan pada ibu bahwa ibu harus mencari
bantuan petugas kesehatan, jika tali pusat berdarah,
menjadi merah, bernanah dan/atau berbau.
(4) Apabila pangkal tali pusat bayi terus berdarah, merah
meluas atau mengeluarkan nanah dan atau berbau,
segera rujuk bayi ke fasilitas yang dilengkapi
perawatan bayi baru lahir.
3) Menurut Sarwono (2010), cara melakukan perawatan tali pusat
yaitu :
Yang terpenting dalam perawatan tali pusat adalah menjaga agar
tali pusat tetap kering dan bersih. Cuci tangan dengan sabun dan
air bersih sebelum merawat tali pusat. Bersihkan dengan lembut
kulit disekitar tali pusat dengan kapas basah, kemudian bungkus
dengan longgar dengan kasa bersih/steril. Popok atau celana
bayi diikat di bawah tali pusat, tidak menutupi tali pusat untuk
menghindari kontak dengan feces dan urin. Hindari penggunaan
koin atau uang logam untuk membalut tekan tali pusat.
Penelitian terbaru membuktikan bahwa penggunaan povidion
23
iodine dapat menimbulkan efek samping karena diabsorpsi oleh
kulit dan berkaitan dengan terjadinya transien hipotirroidesme.
Alkohol juga tidak lagi dianjurkan untuk merawat tali pusat
karena dapat mengiritasi kulit dan menghambat pelepasan tali
pusat, karena itu dikatakan yang terbaik adalah menjaga tali
pusat tetap kering dan bersih.
g. Manfaat peralatan tali pusat
Ada 3 manfaat perawatan tali pusat menurut Admin (2009), yaitu :
1) Dapat merawat tali pusat dengan teknik septik dan aseptik.
2) Dapat membersihkan tali pusat dan sekitarnya.
3) Dapet mencegah timbulnya infeksi oleh bakteri.
h. Cara pencegahan infeksi pada tali pusat
Cara penanggulangan atau pencegahan infeksi pada tali
pusat menurut Arin dan Akbar (2009) meliputi :
1) Penyuluhan bagi ibu paska melahirkan tentang merawat tali
pusat.
2) Memberikan latihan tentang perawatan tali pusat pada ibu paska
persalinan.
3) Instruksikan ibu untuk selalu memantau keadaan bayinya.
4) Melakukan perawatan tali pusat setiap kali basah atau kotor.
24
B. Kerangka Teori
Berdasarkan uraian teori dalam rumusan masalah di atas, maka
penulis mengembangkan kerangka konsep sebagai berikkut :
Gambar 2.1
Kerangka Teori Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Tali Pusat
(Notoatmotdjo,2012)
Tingkat Pengetahuan :
1. Tahu
2. Memahami
3. Aplikasi
4. Analisis
5. Sintesis
6. evaluasi
Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas
Tentanng Perawatan
Tali Pusat
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pengetahuan :
1. Umur
2. Pendidikan
3. Pekerjaan
4. Paritas
5. Intelegensia
6. Sosial Ekonomi dan Budaya
1. Pengertian perawatan tali pusat
2. Pengertian perawatan tali pusat
3. Bagian-bagian tali pusat
4. Struktur tali pusat
5. Tujuan perawatan tali pusat
6. Penatalaksanaan perawatan tali
pusat
7. Cara penanggulangan
/pencegahan infeksi
25
C. Kerangka Konsep Penelitian
Gambar 2.2
Kerangaka Konsep Tingakat Penngetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Tali
Pusat
Ket :
= yang diteliti
= yang tidak diteliti
Tingkat Pengetahuan Ibu
Nifas Tentang
Perawatan Tali Pusat
Faktor- faktor yang
mempengaruhi
pengetahuan :
1. Umur
2. Pendidikan
3. Pekerjaan
4. Paritas
5. Intelegensia
6. Sosial ekonomi dan
Baik
Cukup
Kurang
26
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Ditinjau dari segi tujuan penelitian yang hendak dicapai, penelitian
ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Notoatmodjo
(2012), deskriptif adalah penellitian yang bertujuan untuk meliihat ganbaran
fenomena (termasuk kesehatan) yang terjadi dalam suatu populasi tertentu.
Pada umumnya survei ini deskriptif digunakan untuk, membuat penilaian
terhadap suatu kondisi dan penyelanggaraan suatu program di masa sekarang,
kemudian halnya digunakan untuk menyusun perencanaan perbaikan program
tersebut. Menurut Riwidikdo (2013), kuantitatif adalah data yang dipaparkan
dalam bentuk angka-angka.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat yang akan dilakukan oleh
peneliti dalam melakukan kegiatan penelitian (Hidayat, 2007). Penelitian
ini akan dilakukan di RB An Nur Sumber Surakarta.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah rencana tentang jadwal yang dilakukan
oleh peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitianya (Hidayat, 2007).
27
Penelitian ini akan dilaksanakan mulai pada tanggal 20 Maret 2014
sampai 25 Mei 2014.
C. Popolasi, Sampel, dan teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2012), populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulanya. Populasi dari penelitian ini adalah semua ibu nifas
yang datang ke RB An Nur sumber surakarta selama bulan Januari
sampai Maret dengan jumlah ibu nifas tiap bulan rata-rata 26-35 ibu
nifas.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012). Sedangkan menurut
Notoatmodjo (2012), sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap
mewakili seluruh populasi. Jumlah sampel yang digunakan dalam
penelitian ini sebanyak ± 40 orang.
Agar karakteristik sampel tidak menyimpang dari populasinya,
maka sebelum dilakukan pengambilan sampel perlu ditentukan kriteria
inklusi, maupun kriteria eksklusi. Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-
ciri yang harus terpenuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil
sebagai sampel. Sedangkan kriteria ekslusi adalah ciri-ciri anggota
28
populasi yang tidak dapat diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2012).
Dalam penelitian ini terdapat kriteria inklusi dan ekslusi yaitu :
a. Kriteria Inklusi
1) Ibu nifas yang berkunjung di RB An Nur Sumber Surakarta.
2) Ibu nifas yang memahami baca dan tulis.
3) Ibu nifas yang sehat jasmani dan rohani.
4) Ibu nifas yang mau menjadi responden
b. Kriteria Ekslusi
1) Ibu nifas yang berkunjung di RB An Nur Sumber Surakarta tapi
tidak mengetahui baca dan tulis.
2) Ibu nifas yang sedang sakit.
3) Ibu nifas yang tidak bersedia menjadi responden.
3. Teknik Sampling
Teknik sempling merupakan suatu proses seleksi sampel yang
digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah
sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2007).
Teknik pengambilan sampel pada penelitia ini adalah Accidental
Sampling yaitu pengambilan sampel secara aksidental (accidental) ini
dilakukan dengan mengambil kasus atau responden yang secara
kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan konteks
penelitian (Notoatmodjo, 2012)
29
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2012).
Variabel dalam penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu
tingkat pengetahuan ibu nifas tentang cara perawatan tali pusat.
E. Definisi Operasional
Menurut Notoatmodjo (2012), definisi operasnal merupakan definisi
untuk membataasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel
diamati/diteliti, perlu sekali variabel-veriabel tersebut diberi batasan.
Tabel 3.1 definisi operasional penelitian
Variabel Definisi Alat Skala Hasil
Operasional Ukur Ukur Ukur
Tingkat Segala sesuatu Kuesioner Ordinal a. Baik : bila
Pengetahuan yang diketahui nilai
Ibu nifas oleh ibu nifas responden
Tantang cara tentang cara yang diperoleh
Perawatan perawatan ( x ) > mean +
Tali pusat tali pusat meliputi : 1 SD
1. Pengertian tali b. Cukup : bila Pusat nilai mean - 1
2. Tujuan SD ≤ mean ≤ + Perawatan tali 1 SD Pusat c. Kurang : bila
3. Penatalaksanaan nilai responden Perawatan tali yang diperoleh Pusat ( x ) < mean –
4. Manfaat perawatan 1 SD Perawatan tali Pusat (Riwidikdo, 2013)
5. Cara pencegahan Atau penanggulangan Infreksi pada tali Pusat
sumber : data primer, Desember 2013.
30
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk
pengumpulan data (Notoatmodjo, 2012). Dalam penelitian ini instrumen yang
digunakan untuk pengambilan data adalah data primer berupa kuesioner yang
diberikann kepada ibu nifas. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2012).
Kuesioner dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup, yang
berbentuk pertanyaan dimana dalam pertanyaan tersebut disediakan pilihan
jawaban yaitu “benar” atau “salah” dan responden diminta memilih satu
jawaba dari jawaban tersebut. Pertanyaan positif (favorabel) bila responden
dapat menjawab benar mendapat nilai 1 dan bila menjawab salah mendapat
nilai 0. Pertanyaan negatif (unfavorabel) apabila responden menjawab dengan
benar mendapat nilai 0 dan bila responden menjawab salah mendapat nilai 1.
Adapun cara dari pengisian kuesioner ini adalah dengan memberi tanda
centang (√) pada lembar kuesioner yang telah disediakan
31
Tabel. 3.1 Kisi-kisi kuesioner
Variabel indikator No Soal jumlah
Favourabel unfavourabel (soal)
Pengetahuan 1.Pengertian tali 1,2 3,4 4
Ibu nifas pusat
Tentang 2.Tujuan perawatan 5,6 7,8 4
Perawatan tali pusat
Pusat 3.Penetalaksaan 10,11,13, 9,12,15,18 21
Perawatan tali 14,16,17,19,21 20,22,23,31
tali pusat 24
4.Manfaat
Perawatan tali 26,27 25,28 4
Pusat
5.Cara 30,32 29,33 4
pencegahan atau
penenggunlangan
Infeksi pada tali
pusat
JUMLAH 33
Untuk mengetahui kuesioner ini berkualitas, maka kuesioner terkebih dahulu
diujikan dengan uji validitas dan reabilitas, dengan karakteristik seperti sejenis
diluar lokasi penelitian. Instrumen penelitian sebelumya diuji validitas dan uji
reabilitas kemudian diolah dengan dibantu program SPSS (statistical Product and
Service solution). Uji validitas ini akan dilakukan di RB Marga Waluya Surakarta,
dengan sampel sebanyak 30 orang.
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat
kevalitan atau kesahan suatu instrumen (Arikunto, 2010). Suatu
instrumen yang valid atau yang sahih bararti memiliki validitas yang
tinggi, sebaliknya instrumen yang rendah memiliki validitas yang rendah.
Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti
32
secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh
mana data yang dikumpulkan tidak menyimpang dari gambaran tentang
validitas yang dimaksud.
Untuk mengukur instrumen yang telah dibuat digunakan rumus
product moment dengan bantuan program SPSS versi 18. Menurut
Riwidikdo (2013), cara yang paling mudah dalam membaca hasil uji
adalalah berdasarkan nilai signifikasi (p) yang besarnya 0,000 yang
dibandingkan dengan nilai a=5%, dimana nilai p < 0,05, sehingga
menunjukkan bahwa item dengan jumlah nilai skor total item. Biasannya
apabila nilai signifikan (p) < 0,05 maka pada nilai korelasinya terdapat
tanda bintang (**), ini menunjukkan bahwa hasil pengujian bermakna,
atau signifikan dalam hal ini buktinya valid. Sedangkan untuk nilai sig >
0,05, maka dinyatakan tidak valid, artinya item tersebut disarankan untuk
tidak digunakan dalam pengumpulan data saat penelitian
Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan teknik product moment,
dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
r : koefisien korelasi
x : pernyataan
y : skor total
xy : skor pernyataan
N : jumlah sampel
33
Setelah diperoleh nilai rxy kemudian hasilnya dikonsultasikan
dengan harga kritik produck moment, jika rhitung > rtabel maka dikatakan
butir soal itu valid dan jika rhitung > rtabel diaktakan butir soal tidak valid.
Berdasarkan hasil validitas kuesioner terhadap 30 responden di
RB Marga Waluya Surakarta dengan jumlah kuesioner 33 item pernyaan
diperoleh 30 item pernyataan valid ( rhitung > rtabael ). Berdasarkan hasil
pengolahan data dengan bantuan komputer dengan program SPSS
diperoleh koefisien item pernyataan nomor 31, 32, 33 kurang dari 0,361
sehingga ketiga pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid dan tidak
digunakan untuk penelitian selanjutnya. Jai kuesioner untuk penelitian
selanjutnya hanya terdiri dari 30 item pertanyaan, dan dinyatakan valid
ini dibuktikan bahwa rhitung > rtabel (0,379-0,774 > 0,361).
2. Uji Reliabelitas
Reliabelitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang
baik akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih
jawaban-jawaban tertentu.
Instrumen yang sudah dapat dipercaya yang reliabel akan
menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Reliabelitas menunjuk
pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi
dapat diandalkan (Arikunto, 2010). Untuk mengetahui bahwa kuesioner
dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data, maka dilakukan uji
34
reabilitas dengan rumus koefisien reabilitas alfa cronbach dengan
bantuan program komputer SPSS for windows yang dapat digunakan
baik untuk instrumen yang jawabanya berskala maupun bersifat
dikotomis
( hanya mengeenal jawaban benar dan salah). Rumusnya adalah sebagai
berikut :
Keterangan :
: reabilitas instrumen
: banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
: jumlah varians butir
: varians total
Dengan menggunakan Alfa Cronbach, kuesioner dikatakan
reliabel apabila nilai alfa > 0,7 (Riwidikdo, 2013).
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan metode Alpha
Cronbach diperoleh nilai koefesien alpha sebesar 0, 866 hasil ini lebih
besar dari 0,7. Sehingga kuesioner penelitian dinyatakan reliabel dan
selanjutnya dapat dipergunakan sebagai penelitian.
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah sumber data dan merupakan semua
data yang menjadi sumber dalam penelitian (Hidayat, 2007). Data yang
diperoleh terdiri dari :
35
1. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti
dari yang sebelumnya tidak ada tujuanya disesuaikan dengan keperluan
penelitian (Hidayat, 2007). Dalam penelitian ini yang termasuk data
primer adalah data yang diperoleh dari hasil jawaban kuesioner
pengetahuan ibu nifas tentang cara perawatan tali pusat.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak
lain dan data sudah ada (Hidayat, 2007).
Adapun teknik untuk mengumpulkan data pada penelitian ini
menggunakan cara membagikan kuesioner kepada responden, kemudian
responden diminta untuk mengisi kuesioner tersebut sesuai dengan
kenyataan yang terjadi. Selanjutnya setelah responden selesai mengisi
kuesioner, maka kuesioner akan diambil langsung dan akan diteliti
kelengkapan dan lainnya.
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data
1. Pengolahan data
Menurut Hidayat (2007), dalam melakukan analisis data terlebih
dahulu harus diolah dengan tujuan mengubah data menjadi informasi.
Dalam statistik, informasi yang diperoleh dipergunakan untuk peroses
pengambilan keputusan, terutama dalam pengujian hipotesis. Dalam
36
pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh, antara
lain :
a. Editing
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang
diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap
pengumpulan data atau setelah data terkumpul.
b. Coding
Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka)
terhadap data yang terdiri atas beberapa katagori. Pemberian kode
ini sangat penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan
komputer.
c. Data entry
Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah
dikumpulkan ke dalam master tabel atau data base komputer,
kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau dengan
membuat tabel kongensi.
d. Melakukan teknik analisis
Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian akan
menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan
yang hendak dianalisis.
2. Analisis data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan analisa univariant. Yang bertujuan untuk
37
menjelaskan atau mendeskripsikan kerakteristik setiap variabel
penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya maengahasilkan
distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel
(Notoatmodjo, 2012). Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas
tentang cara perawatan tali pusat menurut Riwidikdo (2013) adalah
sebagai berikut :
a. Baik : bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD
b. Cukup : bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD
c. Kurang : bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD
Untuk mengetahui nilai rata-rata (mean) dengan rumus menurut
Riwidikdo (2013) :
Keterangan :
: nilai rata-rata
X : jumlah seluruh jawaban responden
n : jumlah maksimal yang harus diperoleh responden
Sedangkan untuk memperoleh simpangan baku dengan rumus
menurut Riwidikdo (2013) :
Sd =
Keterangan :
SD : simpangan baku
38
: nilai dari data
: banyaknya data
Untuk memperoleh skor presentase menurut Riwidikdo (2013),
yaitu sebagai berikut
Skor presentase =
Sedangkan rumus presentase untuk jumlah pengetahuan ibu
Nifas tentang cara perawatan tali pusat adalah :
Skor presentse =
I. Etika Penelitian
Melaksanakan penelitian khususnya jika yang menjadi subjek
penelitian adalah manusia, peneliti harus memahami hak dasar manusia.
Manusia memiliki kebebasan dalam menentukan dirinya, sehingga penelitian
yang akan dilaksanakan benar-benar menjunjung tinggi kebebasan manusia
(Hidayat, 2007). Setiap penelitian yang menggunakan objek manusia tidak
boleh bertentangan dengan etika agar hak responden dapat terlindungi,
kemudian kuesioner kesubjek yang diteliti dengan menekankan pada masalah
etika penellitian. Menurut Hidayat (2007), ada 3 jenis etika penelitian yaitu :
1. Informent Consent
Informent Consent diberikan sebelum melakukan penelitian. Informent
Consent ini berupa lembar persetujuan untuk menjadi responden.
39
Pemberian Informent Consent ini bertujuan agar subje mengerti maksud
dan tujuan peneliti dan mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia,
maka mereka harus menandatanngani lembar persetujuan dan jika
responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati keputusan
tersebut. Pada penelitian ini semua responden akan diberi lembar
persetujuan.
2. Anonymity (Kerahasiaan nama/identitas)
Anonimity berarti tidak perlu mencantumkan nama pada lembar
pengumpulan data (kuesioner). Peneliti hanya menuliskan kode pada
lembar pengumpulan data tersebut. Peneliti tidak akan mencantumkan
nama subjek pada lembar pengumpulan data dalam penelitian ini.
3. Confidentiality (Kerahasiaan hasil)
Confidentiality ini menjelaskan masalah-masalah responden yang harus
dirahasiakan dalam penellitian. Kerahasiaan informasi yang dikumpulkan
dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang
dilaporkan dalam hasil penelitian. Pada penelitian ini kerahasiaan
hasil/informasi yang telah dikumpulkan dari setiap subjek akan dijamin
oleg penelliti.
J. Jadwal Penelitian
Dalam bagian ini diuraikan langkah kegiatan dari mulai menyusun
proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian, beserta
40
waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut. Jadwal penelitian
terlampir
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di RB An Nuur yang beralamat di jalan
Pakel no. 33 Sumber, Surakarta.
RB An Nuur adalah salah satu Rumah Bersalin yang memiliki 4
Bidan. Sarana dan prasarana ruang di RB An Nuur terdiri dari 1 ruang BKIA,
1 ruang bersalin yang terdiri dari 3 bad ginekologi, 6 ruang nifas, dan ruang
tunggu. Pelayanan yang diberikan RB An Nuur meliputi Pertolongan
Persalinan, Periksa Hamil, Kesehatan Ibu Dan Anak, Keluarga Berencana,
Imunisasi Bayi Dan Anak, PAP Smear.
B. Hasil Penelitian
Responden dalam penelitian ini adalah ibu nifas yang datang di RB
An Nuur Sumber Surakarta, jumlah responden yang memenuhi kriteria ada
40 orang. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
menyebarkan kuesioner kepada responden dan kemudian kuesioner
dikembalikan untuk kepada peneliti untuk diolah, adapun kisi – kisi kuesioner
dapat dilihat pada tabel berikut :
42
Tabel 4.1 Kisi – kisi uji validitas dan uji reliabelitas
Variabel Indikator No Soal Jumlah
Favourabel Unfavorabel (soal)
Pengetahuan
ibu nifas
tentang cara
perawatan
tali pusat
1. Pengertian tali
pusat
2. Tujuan
perawatan tali
pusat
1,2
5,6
3,4
7,8
4
4
3. Penetalaksanaan
Perawatan tali
Pusat
10,11,13,14,
16,17,19,21
9,12,15,18,20,
22,23,31*
21
4. Manfaat
Perawatan tali
Pusat
26,27 25,28 4
5. Cara
Pencegahan atau
Penanggulangan
infeksi pada tali
pusat.
30,32* 29, 33* 4
JUMLAH 33
*Tidak valid
Berdasarkan tabel diatas didapatkan hasil dari 33 soal yang telah
dibuat kemudian setelah dilakukan uji validitas dan uji reabilitas terdapat 3
soal yang tidak valid dan soal tersebut dihilangkan dari kuesioner sehingga
soal kuesioner yang dipakai dalam penelitian ini sebanyak 30 soal.
Hasil penelitian ini diperoleh nilai mean dan standar deviasi yang
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.2 Hasil perhitungan satatistik deskriptif Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas
Tentang Cara Perawatan Tali Pusat
Variabel Mean Standar Deviasi
Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Cara
Perawatan Tali Pusat
17,8 3,4
43
Tabel 4.3 Kelompok umur responden
No Umur jumlah Prosentase (%)
1 < 20 tahun 8 20%
2 20 – 35 tahun 26 65%
3 >35 tahun 6 15%
Jumlah 40 100%
Pengelompokan umur diatas berdasarkan usia reproduktif seorang
wanita yaitu dimana pada usia wanita < 20 tahun belum siap untuk
bereproduksi sedangkan untuk usia wanita 20-35 tahun adalah usia diamana
seorang wanita paling aman untuk bereproduksi dan untuk wanita berusia >
35 tahun adalah usia dimana seorang wanita beresiko tinggi untuk
bereproduksi (Sarwono, 2010)
Dari tabel umur diatas didapatkan hasil tingkat pengetahuan untuk
umur < 20 tahun didapatkan tingkat pengetahuan cukup sebanyak 5
responden, dan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 3 responden, untuk
umur 20 – 35 tahun didapatkan tingkat pengetahuan cukup sebanyak 19
responden, dan tingkat pengetahuan baik sebanyak 2 responden, dan 5
responden berpetahuan kurang, untuk umur >35 tahun didapatkan tingkat
pengetahuan cukup 4 responden, dan tingkat pengetahuan baik sebanyak 2
responden.
Tabel 4.4 Kelompok pendidikan responden
No Kategori
pendidikan
Tingkat Pendidikan Jumlah
Responden
Prosentase (%)
1 Rendah SD - -
2 Menengah SMP 8 20%
SMA 22 55%
3 Tinggi Perguruan Tinggi 10 25%
Jumlah 40 100%
44
Dari tabel diatas tidak terdapat responden yang mempunyai
pendidikan rendah (SD), untuk tingkat pendidikan menengah terdapat 8
responden berpendidikan SMP dan 22 responden berpendidikan SMA,
sedangkan untuk tingkat pendidikan tinggi terdapat 10 responden yang
berpendidikan perguruan tinggi
Tabel 4.5 Jenis pekerjaan responden
No Pekerjaan Jumlah
Responden
Prosentase (%)
1 Ibu Rumah Tangga 25 62,5%
2 Swasta 10 25%
3 Pegawai Negri Sipil 5 12,5%
Jumlah 40 100%
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa dari responden yang bekerja
sebagai ibu rumah tangga yang mendapatkan tingkat pengetahuan kurang
sebanyak 6 responden dan 19 responden berpengetahuan cukup. Untuk
responden yang mempunyai pekerjaan swasta 8 responden yang
berpengetahuan cukup dan 1 responden yang berpengetahuan baik, serta 1
responden yang berpengetahuan kurang, untuk responden yang memiliki
pekerjaan PNS 3 diantaranya berpengetahuan baik dan 1 responden yang
berpengetahuan cukup dan 1 responden yang kurang.
Hasil penelitian tingkat pengetahuan responden tentang perawatan
tali pusat dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi tingkat pengetahuan ibu nifas tentang
cara perawatan tali pusat
45
Sumber : Data Primer
Berdasarkan hasil penelitian tentang tingkat pengetahuan yang telah
disajikan dalam bentuk tabel 4.3 dapat diketahui bahwa sebagian besar
mempunyai pengetahuan baik tentang perawatan tali pusat yaitu 4 responden
( 10%), yang mempunyai pengetahuan cukup baik yaitu 28 responden (70%),
dan yang mempunyai pengetahuan kurang baik yaitu 8 responden (20%).
Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar ibu nifas di RB An
Nuur Sumber Surakarta mempunyai pengetahuan cukup baik mengenai
perawatan tali pusat yaitu 28 responden (70%).
C. Pembahasan
Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang cara perawatan tali pusat di
RB An Nuur Sumber Surakarta 4 responden (10%), yang mempunyai
pengetahuan cukup baik yaitu 28 responden (70%), dan yang mempunyai
pengetahuan kurang baik yaitu 8 responden (20%).
Dari data kuesioner yang peneliti berikan, sebagian besar
pengetahuan mengenai cara perawatan tali pusat telah tercantum pada setiap
indikator pada kuesioner tersebut. Menurut DepKes RI (APN, 2008) bahwa
melipat popok bayi berada dibawah puntung tali pusat dimana ini bertujuan
agar pada saat bayi buang air kecil maupun buang air besar kotoran bayi
No Tingkat Pengetahuan Jumlah responden Prosentase (%)
1 Baik 4 10%
2 Cukup Baik 28 70%
3 Kurang Baik 8 20%
Jumlah 40 100%
46
tersebut tidak mengenai pada tali pusat. Sedangkan rekomendasi terbaru dari
WHO mengenai perawatan tali pusat cukup dengan membersihkan pangkal
tali pusat dengan menggunakan air dan sabun, lalu dikeringkan dan anginkan
sehingga benar – benar kering.
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan terjadi setelah
orang mengadakan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan
terhadap objek terjadi melelui panca indra manusia yaitu penglihatan,
penciuman, pendengaran, raba dan rasa dengan sendirinya. Sebagian besar
pengetahuan manusia didapatkan melalui indra penglihatan dan pendengaran.
Menurut Notoatmodjo (2005), faktor – faktor yang mempengaruhi
mempengaruhi pengetahuan salah satunya pendidikan, makin tinggi tingkat
pendidikan seseorang, maka makin mudah menerima informasi sehingga
makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya pendidikan yang
kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai –
nilai baru yang diperkenalkan. Pengetahuan itu sendiri dipengaruhi oleh
faktor pendidikan formal. Pengetahuan erat hubungannya dengan pendidikan,
dimana diharapkankan bahwa pendidikan yang tinggi maka orang tersebut
akan semakin luas pengetahuannya. Karena hasil pendidikan ikut membentuk
pola pikir, pola persepsi dan sikap pengambilan keputusan seseorang
(Notoatmodjo, 2007). Dari data di atas tidak didapatkan responden yang
perpendidikan rendah, sedangkan untuk responden yang mempunyai tingkat
pendidikan menengah yaitu terdapat 8 responden yang SMP dimana yang
mendapatkan pengetahuan kurang sebanyak 6 responden dan pengetahuan
47
cukup 2 responden, sedangkan untuk pendidikan SMA terdapat 22 responden
dimana yang maendapatkan tingkat pengetahuan cukup ada 20 responden dan
tingkat pengetahuan kurang ada 2 responden, untuk tingkat pendidikan tinggi
ada 10 responden dimana yang mendapatkan tingkat pengetahuan baik ada 4
responden dan tingkat pengetahuan cukup ada 6 responden. Dari data yang
didapatkan sehingga dapat disimpulkan bahwa seseorang yang mempunyai
pendidikan yang tinggi belum tentu mempunyai tingkat pengetahuan yang
baik pula. Menurut Notoatmodjo (2007), umur mempengaruhi tingkat
pengetahuan yaitu karena semakin cukup umur seseorang, maka tingkat
kematangan seseorang akan lebih matang dalam berfikir sehingga akan
mempengaruhi pemahaman dan tingkat pengetahuan seseorang, selain itu
pekerjaan juga mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang dikarenakan
jika seseorang tersebut memiliki pekerjaan yang dianggap penting sehingga
perhatian masyarakat yang sibuk akan memiliki sedikit pengetahuan,
sehingga tingkat pengetahuan yang mereka miliki berkurang. Dari data di
atas, untuk umur responden yang <20 tahun dari 8 responden yang mendapat
pengetahuan cukup 5 responden dan kurang sebanyak 3 responden, untuk
umur 20-35 tahun dari 26 responden yang mendapatkan pengetahuan baik 2
responden, pengetahuan cukup 19 responden dan kurang sebanyak 5
responden, sedangkan unutuk umur >35 tahun dari 6 responden yang
mendapatkan pengetahuan cukup sebanyak 4 responden dan baik 2 reponden.
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa umur seseorang tidak
mempengaruhi tingkat penetahuan seseorang.
48
D. Keterbatasan
Dalam penelitian ini mempunyai keterbatasan, yaitu :
1. Variabel penelitian
Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal sehingga hasil
penelitian terbatas pada tingkat penggetahuanb saja.
2. Kuesioner
Kuesioner yang digunakan kuesioner tertutup sehingga responden hanya
bisa menjawab ya atau tidak sehingga tidak dapat menguraikan jawaban
selain jawaban yang tersedia dan jawaban mereka belum bisa mengukur
pengetahuan secara mendalam.
3. Lokasi Penelitian
Penelitian ini hanya di lakukan di RB An Nuur Sumber Surakarta,
sehingga hasil penelitian ini tidak dapat digenelralisasikan.
49
BAB V
PENUTUP
Sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh peneliti yaitu untuk
mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan tali pusat di RB An
Nuur Sumber Surakarta maka peneliti mengambil sampel 40 orang, dari hasil
penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan dan saran sebagai berikut :
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu nifas tentang cara
perawatan tali pusat di RB An Nuur Sumber Surakarta dapat disimpulkan :
1. Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang cara perawatan tali pusat di RB
An Nuur Sumber Surakarta termasuk dalam kategori baik yaitu 4
responden (10%).
2. Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang cara perawatan tali pusat di RB
An Nuur Sumber Surakarta termasuk dalam kategori cukup yaitu 28
responden (70%).
3. Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang cara perawatan tali pusat di RB
An Nuur Sumber Surakarta termasuk dalam kategori kurang baik yaitu 8
responden (20%).
50
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pengetahuan ibu nifas
tentang cara perawatan tali pusat, maka saran yang dapat peneliti sampaikan
adalah :
1. Bagi ilmu pengetahuan
Diharapkan dapat menambah wacana dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi khususnya pengetahuan ibu nifas tentang cara
perawatan tali pusat.
2. Bagi peneliti
Diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk dapat mengembangkan
variabel penelitian dan sampel penelitian lebih banyak.
3. Bagi Institusi
a. RB An Nuur
Diharapkan bagi bidan atau petugas kesehatan lainnya dapat
memberikan informasi atau penyuluhan kepada ibu nifas tentang
cara perawatan bayi sehari-hari khususnya perawatan tali pusat.
b. Pendidikan
Diharapkan akan menambah referensi untuk mengembangkan
penelitian yang lebih lanjut tentang cara perawatan tali pusat.
DAFTAR PUSTAKA
Admin. 2008. Perawatan Tali Pusat.http://eresoft.wordpress.com. Diakses
tanggal 27 November 2013 pukul 10.00 WIB
Ambarwati, Wulandari. D. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta: Nuha
Medika.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Objek Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Arin, D. P, Akbar, K.H. 2009. Perawatan Tali Pusat. Jakarta : Rineka Cipta
Dinkes, RI. 2008. Buku acuan Persalinan Normal. Depkes: Jakarta
Depkes. 2008. Angka Kematian Neonatal. Available:
http://bimed.ee.itb.ac.id/telemedika. Diakses tanggal 19 November 2013
Pukul 11.40 WIB.
. 2009. Ibu Selamat, Bayi Sehat, Suami Siaga. Available:
http://www.depkes.go.id. Diakses tanggal 19 November 2013 Pukul 12.10
WIB.
Dwi Yanti.2008. Gambaran Perilaku ibu dalam Perawatan Tali Pusat di
Kabupaten ponorogo. Surakarta : Program DIII Kebidanan Stikes Aisyiah
Surakarta. Karya Tulis Ilmiah.
Hidayat, A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika.
Irawan, N.K. 2011.Menumpas Penyakit Dengan Darh Tali Pusat.Jakarta: Berlian
Media.
Maftuhaturohma, D. 2010. Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Teknik
Perawatan Tali Pusat Yang Benar Di BPS Ning Syafa’ati Desa Sumput Sidorjo. Karanganyar : Program D III Kebidanan Apikes Mitra Husada
Karanganyar. Karya Tulis Ilmiah.
Marmi. 2012. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas “Peuperium Care”.
Jogjakarta: Pustaka Belajar.
Notoatmodjo, S. 2007. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
. 2012. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Prawirohardjo, S. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono
prawirohardjo.
.2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono
prawirohardjo.
Riwidikdo, H. 2013. Statistik Kesehatan. Jogjakarta: Rohima Press.
SDTKI.2012.http://www.google.com/search?ie=UTF-
8&sourceid=navclient&gfns=1&q=SDKI+2012html 15 november, 2013
Pukul 10.35WIB.
Sodikin. 2009. Buku Saku Perawatan Tali Pusat. Jakarta : EGC
Sugiyono. 2012. Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
Bandung: Altabata