65
i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA PERAWATAN TALI PUSAT DI RB AN NUR SUMBER SURAKARTA TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun oleh: ICHA MUBAROKAH PUJIASTUTI NIM B11084 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2014

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

  • Upload
    phamdat

  • View
    221

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

i

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA

PERAWATAN TALI PUSAT DI RB AN NUR

SUMBER SURAKARTA

TAHUN 2014

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh:

ICHA MUBAROKAH PUJIASTUTI

NIM B11084

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2014

Page 2: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG

CARA PERAWATAN PERAWATAN TALI PUSAT

DI RB AN NUR SUMBER SURAKARTA

Diajukan Oleh :

Icha Mubarokah Pujiastuti

NIM B11084

Telah diperiksa dan disetujui

Pada tanggal.........................

Pembimbing

Ika Budi Wijayanti, SST.,M.Sc

NIK. 200680024

Page 3: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

iii

HALAMAN PENGESAHAN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFASTENTANG CARA

PERAWATAN TALI PUSAT DI RB AN NUR SUMBER

SURAKARTA

Karya Tulis Ilmiah

Disusun Oleh:

Icha Mubarokah Pujiastuti

NIM B11084

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Ujian Akhir Program D III Kebidanan

Pada Tanggal..................

PENGUJI I PENGUJI II

Rahajeng Putriningrum,SST.,M.Kes Ika Budi Wijayanti, SST.,M.Sc

NIK.20108305 NIK. 200680024

Tugas ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan

untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan

Mengetahui,

Ka.Prodi D III Kebidanan

Retno Wulandari, S.ST

NIK 200985034

Page 4: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Tinggkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang

Cara Perawatan Tali Pusat Di RB An Nur Sumber Surakarta tahun 2014”. Karya

Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai

salah satu syarat kelulusan dari Program D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena

itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti M.Si, selaku ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Retno Wulandari, S.ST, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan

Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Ika Budi Wijayanti, S.ST.,M.Sc, selaku dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada

penulis.

4. Ibu Hj. Sri Surti Mulyani, Amd.Keb, selaku Pimpinan RB An Nur Sumber

Surakarta, yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam

pengambilan data.

5. Seluruh responden yang telah bersedia untuk menjadi responden dalam

penelitian.

6. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

Page 5: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

v

7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu penullis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.

Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak

Surakarta, 2014

penulis

Page 6: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

vi

Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2014

Icha Mubarokah Pujiasstuti

B11 084

TINGKAT PENNGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG

CARA PERAWATAN TALI PUSAT DI RB AN NUUR

SUMBER SURAKARTA

xii+ 49 halaman + 16 lampiran + 8 tabel + 2 gambar

ABSTRAK

Latar Belakang : Penyebab kematian neonatal dini yang tertinggi adalah infeksi

yaitu salah satu penyakit infeksi pada neonatal yaitu tetanus neonaturum.

Menurut SDKI 2012, Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia mancapai

32/1000 kelahiran hidup. Salah satu upaya cara untuk mengatasi masalah dan

memerangi angka kematian bayi karena infeksi tali pusat atau tetanus

Neonaturum, seperti yang disampaikan oleh Menteri Kesehatan yaitu

menggunakan strategi yang pada dasarnya menekan pada penyediaan layanan

maternal dan neonatal berkualitas.

Tujuan : Untuk mengetahui tingat pengetahuan ibu nifas tentang cara perawatan

tali pusat di RB An Nur Sumber Surakarta dalam kategori baik, cukup baik, dan

kurang baik.

Metode Penelitian : jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif, untuk teknik

pengambilan sampel pada penelitia ini adalah Accidental Sampling. Lokasi

penelitian di RB An Nuur Sumber Surakarta pada bulan Maret sampai Mei 2014.

Dengan jumlah 55 orang ibu nifas. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 40

orang ibu nifas. Alat pengumpul data yang digunakan adalah kuesioner tertutup

yang di uji validitas dan reliabelitas, teknik analisis univariant dengan distribusi

frekuensi.

Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 40 ibu nifas di RB

An Nuur Sumber Surakarta terdapat 4 orang (10%) termasuk kategori baik, 28

orang (70%) termasuk kategori cukup baik dan 8 orang (20%) termasuk kategori

kurang baik.

Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar

ibu nifas di RB An Nuur Sumber Surakarta mempunyai pengetahuan cukup baik

(70%) tentang cara perawatan tali pusat.

Kata Kunci : Pengetahuan, ibu nifas dan perawatan tali pusat

Kepustakaan : 20 Literatur (Tahun 2007 s/d 2013)

Page 7: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

vii

MOTTO

v Ilmu tanpa ada perbuatan ibarat pohon tanpa buah (Pepatah Arab)

v Langkah yang kita ambil saat ini akan menentukan kehidupan kita dimasa

mendatang (Penulis)

PERSEMBAHAN

Dengan segala rendah hati, karya tulis ilmiah ini penulis

persembahkan :

1. Allah SWT yang telah memberikan petunjuk

kelancaran dan kemudahan dalam penyusunan karya

tulis ilmiah ini.

2. Bapak dan Ibu tercinta,terimakasih atas doa restunya

dan kasihnya selama ini.

3. Adikku tersayang wulan dan keluarga yang telah

mendukungku selama ini.

4. Ibu Ika Budi Wijayanti S.ST.M.Sc dan ibu Leni

Kurniawati SST., M.Kes yang telah membimbing saya

dengan sabar selama ini.

5. Teman – temanku ( darsini, uty, kak Ros, meida, umi,

ulya, giyarti ) dan semua orang yang telah berparsipasi

sertamemberiku semangat dalam pembuatan karya tulis

ilmiah ini.

6. Buat seseorang yang dengan sabar telah memberikan

perhatian, do’a, semangat dan dukungannya selama ini.

7. Almamater tercinta STIKES KUSUMA HUSADA

SURAKARTA PRODI D III KEBIDANAN

Page 8: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

viii

CURICULUM VITAE

Nama : Icha Mubarokah Pujiastuti

Tempat / Tanggal Lahir : Boyolali, 07 Agustus 1993

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Dk Dukuh Kidul RT 04 RW 16 Jombong Cepogo

Boyolali

Riwayat Pendidikan

1. SD N Jombong 01 Cepogo Boyolali 2005

2. SMP N 02 Cepogo Boyolali 2008

3. SMA 01 Cepogo Boyolali 2011

4. Prodi DIII Kebidaanan STIKES Kusuma Husada Angkatan 2011

Page 9: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... iv

DAFTAR ISI ....................................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Perumusan Masalah .................................................................... 3

C. Tujuan penelitian ........................................................................ 3

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 4

E. Keaslian Penelitian ..................................................................... 5

F. Sistematika Penelitian ................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengetahuan ......................................................................... 8

a. Definisi Pengetahuan .................................................... 8

b. Tingkat Pengetahuan .................................................... 8

c. Cara Mempeoleh Pengetahuan ..................................... 10

d. Faktor yanng mempengaruhi pengetahuan ................... 12

2. Masa Nifas ........................................................................... 14

a. Pengertian ..................................................................... 14

b. Tahapan Masa Nifas ..................................................... 15

c. Lochea........................................................................... 15

3. Perawatan Tali pusat ............................................................ 17

a. Pengertian Tali Pusat .................................................... 17

Page 10: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

x

b. Pengertian Perawatan Tali Pusat .................................. 17

c. Bagian-Bagian Tali Pusat ............................................. 17

d. Struktur Tali Pusat ........................................................ 18

e. Tujuan Perawatan Tali Pusat ........................................ 19

f. Penatalaksanaan Perawatan Tali Pusat Yamh Benar .... 20

g. Manfaat Perawatan Tali Pusat ...................................... 23

h. Cara pencegahan Infeksi Tali Pusat .............................. 23

B. Kerangka Teori ........................................................................... 24

C. Kerangka Konsep ........................................................................ 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Rancangan Penelitian ......................................................... 26

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 26

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel .................. 27

D. Variabel penelitian ...................................................................... 29

E. Definisi Operasional ................................................................... 29

F. Instrumen Penelitian ................................................................... 30

G. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 34

H. Metode Pengolahan dan Analisis data ........................................ 35

I. Etika Penelitian ........................................................................... 38

J. Jadwal Penelitian ........................................................................ 39

BAB IV PEMBAHASAN

A. Gambaran umum ......................................................................... 41

B. Hasil penelitian .......................................................................... 41

C. Pembahasan ................................................................................ 45

D. Keterbatasan ............................................................................... 48

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 49

B. Saran .......................................................................................... 50

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional Penelitian ..................................................... 29

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Tentang Perawatan Tali Pusat ....................... 30

Tabel 4.1 Kisi-kisi Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ................................... 42

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Statistik Deskriptif Tingkat Pengetuan Ibu

Nifas Tentang Cara Perawatan Tali Pusat .................................... 42

Tabel 4.3 Kelompok Umur Responden ........................................................ 43

Tabel 4.4 Kelompok Pendidikan Responden ............................................... 43

Tabel 4.5 Kelompok Pekerjaan Responden ................................................. 44

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang

Cara Perawatan Tali Pusat ............................................................ 44

Page 12: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori ......................................................................... 24

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian .................................................... 25

Page 13: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas Dan Reabilitas

Lampiran 5. Surat Balasan Uji Validitas Dan Reabilitas

Lampiran 6. Surat Permihonan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 7. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 9. Surat Persetujuan Responden (inform consent)

Lampiran 10. Kuesioner Penelitian

Lampiran 11. Kunci jawaban Kuesioner

Lampiran 12. Data Tabulasi Uji Validitas Dan Reliabelitas

Lampiran 13. Data Hasil Uji Validitas

Lampiran 14. Data Hassil Uji Reliabelitas

Lampiran 15. Data Tabulasi Hasil Penelitian

Lampiran 16. Lembar Konsultasi

Page 14: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut SDKI 2012, Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia

mancapai 32/1000 kelahiran hidup. Kematian bayi sebesar 79% terjadi setiap

minggu pertama kelahiran terutama pada saat persalinan. Sebanyak 54%

terjadi pada tingkatan keluarga yang sebagian besar disebabkan tidak

memperoleh layanan rujukan dan kurangnya pengetahuan keluarga akan

kegawatdaruratan pada bayi.

Penyebab utama kematian bayi baru lahir 0-6 hari adalah asfiksia

(gangguan pernapasan) (36.9%), prematuritas (32.4%), sepsis (12%),

hipotermi (6.8%), kelainan darah/ikterus (6.6%). Penyebab kematian bayi 7-

28 hari adalah sepsis (20.5%), kelainan congenital (18.1%), pneumonia

(15.4%), prematuritas dan BBLR (12.8%), RDS (respiratory distrees

syndrome) (12.8%) (DepKes RI, 2009).

Penyebab kematian neonatal dini yang tertinggi adalah infeksi yaitu

salah satu penyakit infeksi pada neonatal yaitu tetanus neonaturum. Kejadian

ini terjadi sebesar 9,8% di Indonesia, khususnya Jawa tengah sebesar 3%.

Infeksi ini disebabkan oleh pemotongan tali pusat yang tidak steril dan

perawatan tali pusat yang tidak benar (Depkes RI, 2008).

Page 15: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

2

Salah satu upaya cara untuk mengatasi masalah dan memerangi

angka kematian bayi karena infeksi tali pusat atau tetanus Neonaturum,

seperti yang disampaikan oleh Menteri Kesehatan yaitu menggunakan strategi

yang pada dasarnya menekan pada penyediaan layanan maternal dan neonatal

berkualitas yang Cost-Efektif yang tertuang dalam tiga pesan kunci, yaitu

setiap kehamilan diberikan Toksoid Tetans, sterilisasi alat, penyuluhan

mengenal perawatan tali pusat yang benar pada masyarakat. Untuk menjamin

keberhasilan pelaksanaan tersebut, maka telah ditetapkan target untuk Angka

Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2015 sebesar 23/1000 kelahiran hidup

(DepKes RI, 2009)

Berdasarkan studi pengahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal

19 Oktober 2014 di RB An Nur Sumber Surakarta, didapatkan jumlah ibu

nifas di RB An Nur Sumber Surakarta selama bulan Oktober 2012 sampai

bulan Oktober 2014 sebanyak 315 orang, dan jumlah ibu nifas pada bulan

Agustus sampai bulan Oktober adalah 49 orang. Dari hasil wawancara

terhadap ibu didapatkan hasil bahwa terdapat ibu nifas yang belum

mengertahui mengenai cara perawatan tali pusat yang benar. Dari data ibu

nifas pada bulan Oktober 2012 sampai Oktober 2013 sebanyak 315 orang,

didapatkan jumlah bayi yang mengalami infeksi tali pusat sebanyak 4 bayi

(1,2%).

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik melakukan

penelitian dengan judul “Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan tali

pusat di RB An Nur Sumber Surakarta tahun 2014”.

Page 16: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

3

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian di atas maka yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitia ini adalah “Bagaimana tingkat pengetahuan ibu nifas tentang

cara perawatan tali pusat di RB An Nur Sumber Surakarta tahun 2014?”

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang cara perawatan

tali pusat di RB An Nur Sumber Surakarta tahun 2014.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui pengetahuan ibu nifas di RB An Nur Sumber

Surakarta tentang cara perawatan tali pusat tahun 2014 pada tingkat

baik.

b. Untuk mengetahui pengetahuan ibu nifas di RB An Nur Sumber

Surakarta tentang cara perawatan tali pusat tahun 2014 pada tingkat

cukup.

c. Untuk mengetahui pengetahuan ibu nifas di RB An Nur Sumber

Surakarta tentang cara perawatan tali pusat tahun 2014 pada tingkat

kurang.

Page 17: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

4

D. MANFAAT PENELTIAN

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya mengenai perawatan

tali pusat.

2. Bagi penulis

Menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti dan pengalaman

nyata dalam melaksanakan penelitian khususnya tentang perawatan tali

pusat.

3. Bagi Institusi

a. RB An Nur

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi bidan

ataupun petugas kesehatan lainya untuk meningkatkan pengetahuan

pada ibu nifas tentang perawatan tali pusat sehingga ibu nifas dapat

mengetahui mengenai perawatan tali pusat yang benar.

b. Pendidikan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan wacana

kepustakaan mengenai perawatan tali pusat.

Page 18: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

5

E. KEASLIAN PENELITIAN

Judul penelitian yang pernah diteliti antara lain :

1. Maftuhaturohma Diana (2010), dengan judul “Gambaran Tingkat

Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Teknik Tali Pusat Yang Benar Di BPS

Syafa’ati Desa Sumput Sidoarjo”. Peneliti menggunakan metode

deskriptif dengan menggunakan teknik non probabililty sampling secara

total sampling. Hasil penelitian dari tingkat pengetahuan ibu tentang

perawatan tali pusat menjukkan bahwa dari 25 responden sebagian besar

(56%) responden berpengetahuan kurang, dan sebagian kecil (16%)

respoden berpengetahuan cukup dan hampir setengahnya (28%)

berpengetahuan baik.

2. Dwi Yanti (2008), dengan judul “ Gambaran Perilaku Ibu Dalam

Perawatan Tali Pusat di Kabupaten Ponorogo”. Jenis penelitian adalah

deskriptif dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan

data yang digunakan adalah dengan menggunakan interview. Analisis

data menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa perilaku ibu dalam perawatan tali pusat dari 30 responden

didapatkan hasil sebagian besar yakni 16 responden (53%) memiliki

perilaku yang tidak mengerti mengenai perawatan tali pusat yang benar

dan hampir setengahnya yakni 14 responden (47%) memiliki perilaku

yang mengerti tentang perawatan tali pusat.

Page 19: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

6

F. SISTEMATIKA PENELITIAN

Untuk mengetahui secara menyeluruh proposal karya tulis ilmiah ini

penulis menguraikan sistematika penulisan bab I sampai dengan bab V yang

saling berhubungan. Adapun gambaran sistematikanya adalah sebagai

berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini tentang latar belakang, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian

dan sistematika penelitian.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini akan dibahas tentang pengetahuan perawatan

tali pusat meliputi : pengetahuan mencakup definisi

pengetahuan dan faktor – faktor yang mempengaruhi

pengetahuan, masa nifas yang mencakup definisi masa

nifas, tahapan – tahapan masa nifas, lochea dan perawatan

tali pusat yang mencakup pengertian tali pusat, bagian -

bagian tali pusat, struktur tali pusat, manfaat perawatan tali

pusat dan cara penanggulangan / pencegahan infeksi pada

tali pusat. Teori – teori yang mendukung alasan

dilaksanakanya studi disebut kerangka konsep.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini akan dibahas tentang jenis dan rancanga

penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi, instrument

Page 20: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

7

penelitian, teknik pengumpulan data, variable penelitian,

definisi operasianal, metode pengolahan data dan analisa

data, etika penelitian serta jadwal penelitian.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dibahas Gambaran umum dan tempat

penelitian, Hasil penelitian yang mencakup tingkat

pengetahuan responden, Pembahasan dan Keterbatasan.

BAB V : PENTUTUP

Bab ini merupakan bab terahir yang berisi tentang

kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 21: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengetahuan

a. Definisi Pengetahuan

Pengetahuan (knowledge) adalah hasil dari manusia, yang

sekedar menjawab pertanyaan “what”. Misalnya apa air, apa

manusia, apa alam, dan sebagainya ( Notoatmodjo, 2012).

Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi

setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.

Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni : indra

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

Pengetahuan ini yang sangat domain sangat penting untuk

terbentuknya tindakan seseorang (over Behavior)

(Notoatmidjo, 2007).

b. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007), untuk mengukur tingkat

pengetahuan seseorang secara terperinci terdiri dari 6 tingkatan,

yaitu :

Page 22: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

9

1) Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingat

ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap apa yang telah

diterima juga bisa dikatakan suatu kata kerja untuk mengukur

tingkat pengetahuan seseorang atau ibu tentang apa yang telah

dipelajari antara lain ibu bisa menyebutkan, menguraikan,

mengidentifikasi, menyatakan dan sebagainya.

2) Memahami (Comprehesion)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan

secara benar – benar tentang objek yang diketahuinya.

Seseorang atau ibu yang telah paham terhadap objek atau materi

harus dapat menjelaskan, menyebukan contoh, menjelaskan,

menyimpulkan, tentang materi yang dipelajari.

3) Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil

(sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau

penggunaan hukum – hukum, rumus, metode prinsip dan

sebagainya dalam konteks atau situasi lain.

Page 23: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

10

4) Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjelaskan materi

atau melakukan pemyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk

mengetahui keadaan yang sebenarya dalam struktur organisasi.

5) Sintetis (Syntetis)

Sintetis adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian – bagian dalam suatu bentuk

keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintetis adalah suatu

kemampuan untuk menyusun formulasi yang ada.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi diartikan kemampuan untuk melakukan penilaian

terhadap suatu materi atau objek. Penilaian berdasarkan suatu

kriteria yang ditentukan sendiri.

c. Cara memperoleh pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2012), Dari berbagai yang telah digunakan

untuk memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang sejarah, dapat

dikelompokkan menjadi dua, yakni :

1) Cara Tradisional Atau Non Ilmiah

Yakni tanpa penelitian ilmiah, cara kuno atau tradisional dipakai

orang untuk memperoleh kebenaran pengetahuan, sebelum

ditemukan metode ilmiah metode penemuan secara sistematik

dan logis adalah dengan cara non ilmiah, tanpa melalui

Page 24: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

11

penelitian. Cara – cara penemuan pengetahuan pada periode ini

antara lain meliputi :

a) Cara Coba Salah (Trial and Error)

Cara ini telah dipakai orang sebelum ada kebudayaan,

bahkan mungkin sebelum adanya peradaban. Pada waktu

itu apabila seseorang menghadapi persoalan atau masalah,

upaya pemecahannya dilakukan dengan cobo –coba saja.

Cara coba –coba ini digunakan dengan menggunakan

beberapa kemungkinan dalam memecahkan masalah, upaya

pemecahanya dilakukan dengan coba – coba saja. Cara

coba –coba ini dilakukan dengan menggunakan beberapa

kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan apabila

kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan

yang lain, sampai masalah tersebut dapat dipecahkan. Itulah

sebabnya cara ini disebut metode trial (coba) and error

(gagal atau salah) atau metode coba salah (coba – coba).

b) Secara kebetulan

Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi tidak

disengaja oleh orang yang bersangkutan.

c) Cara kekuasaan atau otoritas

Sumber pengetahuan ini dapat berupa pimpin –

pemimimpin masyarakat baik formal maupun informal,

para pemuka agama, pemegang pemerintahan dan

Page 25: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

12

sebagainya. Dengan kata lain pengetahuan tersebut

diperoleh berdasarkan pada pemegang otoritas, yakni orang

mempunyai wibawa atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas

pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu

pengetahuan atau ilmuan.

d) Berdasarkan Pengalaman pribadi

Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali

pengalaman yang pernah diperoleh dalam memecahkan

permasalahan yang dihadapi pada masa lalu.

e) Melalui jalan pikiran

Manusia telah mampu menggunakan penalaranya dalam

memperoleh pengetahuan.

2) Cara modern atau cara ilmiah

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada

dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut

dengan metode penelitian ilmiah atau lebih populer lagi metode

penelitian.

d. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007), terdapat beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi pengetahuan, antara lain :

1) Umur

Umur adalah waktu untuk hidup/ada sejak dilahirkan. Umur

dapat mempengaruhi pengtahuan seseorang, semakin cukup

Page 26: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

13

umur, maka tingkat kematangan seseorangakan lebih matang

dalam berfikir.

2) Pendidikan

Pendidikan seseorang akan mempengaruhi cara pandangnya

terhadap diri dan lingkungan. Oleh karena itu akan berbeda

orang yang berpendidikan tinggi dibanding yang berpendidikan

rendah dalam menyikapi proses dan berinteraksi. Menurut

Kementrian pendidikan dan budaya (2008), adapun

pengkategorian pendidikan yaitu untuk pendidikan dasar atau

rendah yaitu SD, untuk pendidikan menegah yaitu SMP dan

SMA, sedangkan untuk pendidiakan tinggi yaitu perguruan

tinggi.

3) Pekerjaan

Dengan adanya pekerjaan seseorang memerlukan banyak waktu

menyelesaikan pekerjaan yang dianggap penting memerlukan

perhatian masyarakat yang sibuk akan memiliki waktu yang

sedikit untuk memperoleh informasi, sehingga tingkat

pengetahuan yang mereka miliki jadi berkurang.

4) Paritas

Paritas adalah keadaan wanita yang pernah melahirkan bayi

hidup. Dimana para wanita memperoleh pengetahuan dari

pengalaman pribadi. Pengalaman merupakan suatu cara untuk

memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu

Page 27: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

14

pengalaman pribadipun dapat digunakan sebagai upaya

memperoleh pengetahuan. Baik diperoleh secara langsung

ataupun tidak langsung, namun tidak semua pengalaman pribadi

dapat menuntun seseorang untuk menarik kesimpulan dengan

benar.

5) Intelegensia

Intelegensia prinsipnya mempengaruhi kemapuan penyusuain

diri dan cara – cara pengambilan keputusan.

6) Sosial Ekonomi dan Budaya

Individu yang berasal dari keluarga status ekonomi baik

dimungkinkan lebih memiliki sikap positif memandang diri dan

masa depannya dibandingkan dengan keluarga sosialnya

ekonomi lebih rendah. Adat istiadat yang berlaku setiap daerah

akan berpengaruh terhadap perilaku seseorang.

2. Masa Nifas

a. Pengertian Masa Nifas

Menurut Ambarwati (2010), masa nifas (puerperium) dimulai

setelah placenta lahir dan berakhir ketika alat – alat kandungan

kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung

selama kira – kira 6 minggu. Wanita yang melalui periode

puerperium disebut puerpura. Puerperium (Nifas) berlangsung

Page 28: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

15

selama 6 minggu atau 42 hari, merupakan waktu yang diperlukan

untuk pulihnya alat kandungan pada keadaan normal.

Menurut Marmi (2012) masa nifas adalah dimulai beberapa jam

sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan.

Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika

alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang

berlangsung kira-kira 6 minggu.

b. Tahapan - tahapan masa nifas

Menurut Marmi (2012), masa nifas dibagi menjadi 3 tahap

yaitu :

1) Puerperium dini

Kepulihan diamana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-

jalan.

2) Puerperium intermedial

Kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya 6-8

minggu.

3) Remote puerperium

Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat kembali dalam

keadaan senpurna terutama ibu apabila ibu selama hamil atau

waktu pesalinan mengalami komlikasi.

c. Lochea

Menurut Ambarwati (2010), Lochea adalah ekskresi cairan

rahim selama masa nifas. Lochea mengandung darah dan sisa

Page 29: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

16

jaringan desidua yang nekrotik dari dalam uterus. Lochea

mempunyai bau amis/anyir seperti darah menstruasi, meskipun tidak

terlalu menyengat dan volumenya berbeda beda pada setiap wanita.

Lochea yang berbau tidak sedap menandakan adanya infeksi. Lochea

mempunyai perubahan karena proses involusi.

Proses keluarnya darah nifas atau lochea terdiri atas 4 tahapan yaitu :

1) Lochea Rubra/Merah (Krunta)

Lochea ini muncul pada hari pertama sampai hari keempat masa

postpartum. Cairan yang keluar berwarna merah karena berisi

darah segar, jaringan sisa-sisa plasenta, dinding rahim, lemak

bayi, lanugo (rambut bayi) dan mekonium.

2) Lochea Sangulenta

Cairan yang keluar berwarna merah kecoklatan dan berlendir.

Berlangsung dari hari keempat sampai hari ketujuh postpartum.

3) Lochea Serosa

Lochea ini berwarna kuning kecoklatan karena mengandung

serum, leukosit dan robeka/laserasi plasenta. Muncul pada hari

ketujuh sampai hari keempat belas postpartum.

4) Lochea Alba

Mengandung leukosit, sel desidua, sel epitel, selaput lendir

serviks dan serabut jaringan yang mati. Lochea alba bisa

berlangsung selama dua sampai enam minggu postpartum.

Page 30: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

17

Lochea rubra yang menetap pada awal periode postpartum

menunjukkan adanya perdarahan pospartum sekunder yang mungin

disebabkan tertinggalnya sisa/selaput plasenta. Lochea serosa atau

alba yang berlanjut bisa menandakan adanya endometritis, terutama

jika disertai demam, rasa sakit atau nyeri tekan pada abdomen. Bela

terjadi infeksi, keluar cairan nanah berbau busuk yang disebut lochea

purulenta. Pengeluaran lochea yang tidak lancar keluar disebut

denga lochea statis (Ambarwati, 2010).

3. Perawatan Tali Pusat

a. Pengertian Tali Pusat

Tali pusat atau funiculus umbilicalis adalah saluran kehidupan

bagi janin selama dalam kandungan. Tali pusat disebut sebagai

saluran kehidupan karena saluran inilah yang selama kehamilan

menyuplai zat-zat gizi dan oksigen kepada janin. Setelah bayi lahir,

saluran ini sudah tidak diperlukan lagi sehingga harus dipotong dan

diikat atau dijepit (Irawan, 2011).

b. Pengertian perawatan tali pusat

Perawatan tali pusat adalah pengobatan dan pengikatan tali

pusat yang menyebabkan pemisahan fisik antara ibu bayi, kemudian

tali pusat dirawat dalam keadaan steril, bersih, kering, puput dan

terhindar dari infeksi tali pusat (Hidayat,2005).

c. Bagian-bagian tali pusat

Page 31: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

18

Tali pusat terdiri dari bagian maternal (desidua basalis) dan

bagian janin (vili korionik). Permukaan maternal lebih memerah dan

tebagi menjadi beberapa bagian (kotiledon). Permukaan fetal ditutupi

dengan membran amniotik dan merupakan membran yang halus

serta berwarna kelabu dengan tonjolan pembuluh darah sehingga tali

pusat tidak hanya sebagai penyalur sumber makanan dan sebagai

penyaring bagi janin (Sarwono, 2008).

d. Struktur tali pusat

Menurut Irawan (2011), struktur tali pusat dibagi menjadi 3 bagian

yaitu :

1) Amnion

Amnion menutupi funiculus umbicalis dan merupakan

lanjutan amnion yang menutupi permukaan fetal plasenta. Pada

ujung fetal, amnion melanjutkan diri dengan kulit yang

menutupi abdomen. Kulit maupun membrane amnion berasal

dari ectoderm.

2) Tiga pembuluh darah

Setelah sruktur lengkung usus, yolk sack, dan duktus

vitellinus menghilang, tali pusat akhirnya hanya mengandung

pembuluh darah umbilical yang menghubungkan sirkulasi janin

dengan plasenta. Ketiga pembuluh darah itu saling berpilin di

dalam tali pusat dan melanjutkan pembuluh darah kecil pada vili

korion plasenta. Ketiga pembuluh darah tersebut yaitu :

Page 32: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

19

a) Satu vena umbilikalis membawa oksigen dan member

nutrient ke sistem peredaran darah fetus dari darah maternal

yang terletak di dalam spatium choriodeciuale.

b) Dua arteri umbilicalis mengembalikan produk sisa (limbah)

dari fetus ke plasenta dimana produk sisa tersebut disimilsi

ke dalam peredaran darah meternal untuk diekskresikan.

3) Wharton jelly

Wharton jelly adalah zat yang berkonsistensi lengket

yang melindungi pembuluh darah pada tali pusat. Jeli ini

melindungi pembuluh darah tersebut terhadap kompresi

sehingga pemberian makanan yang kontinyu untuk janin dapat

dijamin dan membantu mencegah pembekuan tali pusat.

Wharton jelly akan mengembang jika terkena udara.

Jeli ini kadang-kadang terkumpul sebagai gumpalan kecil dan

membentuk simpul palsu di dalam tali pusat. Jumlah jeli inilah

yang menyebabkan t ali pusat menjadi tebal atau tupis.

e. Tujuan perawatan tali pusat.

Tujuan perawatan tali pusat adalah mencegah terjadinya

infeksi dan mempercepat pemisahan tali pusat dari perut bayi yaitu

dengan cara membiarkan tali pusat mengering secara alami, tanpa

membubuhkan alkohol atau ramuan lainya pada perawatan tali pusat.

Cukup membersihkan tali pusat dengan sabun setiap kali mandi dan

Page 33: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

20

segaera dikeringkan dengan handuk lalu dibungkus dengan kassa

steril/bersih (Samkin dkk, 2008).

f. Penatalaksanaan perawatan tali pusat dengan benar

1) Menurut Irawan (2011), ada tiga langkah dalam melakukan

perawatan tali pusat yaitu :

a) Langkah pertama

Bersihkan sekitar tali pusat dengan sabun saat mandi,

kemudian keringkan dengan menggunakan handuk yang

lembut. Jangan terlalu lama membiarkan tali pusat terkena

air karena dapat menyebabkan tali pusat puput lebih lama.

Yang penting pastikan tali pusat dan area sekelilingnya

bersih dan kering. Selalu cuci tangan dengan sabun dengan

menggunakan air sebelum membersihkan tali pusat.

Rekomendasi terbaru dari WHO adalah cukup

membersihkan pangkal tali pusat dengan menggunakan air

dan sabun, lalu dikeringkan-anginkan sehingga benar-benar

kering.

b) Langkah kedua

Pembalutan tali pusat sebaiknya tidak terlalu rapat agar

udara tetap bisa masuk. Agar tidak tergesek dengan gurita

dan popok bayi, sebaiknya tali pusat yang belum kering

cukup dibungkus dengan kassa steril yang bersih dan kering

Page 34: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

21

jika ada infeksi. Intinya adalah membiarkan tali pusat

terkena udara agar cepat mengering dan lepas.

c) Langkah ketiga

Jangan taburi tali pusat dengan menggunakan bedak

ataupun ramuan, karena tali pusat harus benar-benar dalam

keadaan bersih. Bedak dan ramuan dapat menjadi sumber

kuman yang bisa membahayakan bayi. Biarkan tali pusat

lepas dengan sendirinya. Jangan memegang-megang atau

bahkan menariknya meskipun tali pusat hanya tertinggal

selembar benang. Orang tua dapat menghubungi dokter bila

dalam empat minggu tali pusat belum puput atau tedapat

tanda-tanda infeksi seperti pangkal tali pusat dan daerah

sekitarnya berwarna merah, keluar cairan yang berbau, ada

darah yang keluar terus menerus, dan atau bayi demam

tanpa sebab yang jelas.

2) Menurut Depkes RI (APN, 2008), ada tiga langkah dalam

melakukan perawatan tali pusat yaitu :

a) Jangan membungkus puntung tali pusat atau mengoleskan

cairan/bahan apapun ke puntung tali pusat.

b) Mengoleskan alkohol atau povidon iodine masih

diperkenankan, tetapi tidak dikompreskan karena

menyebabkan tali pusat basah/lembab.

Page 35: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

22

c) Memberikan nasehat pada ibu dan keluarganya yaitu :

(1) Lipat popok di bawah puntung tali pusat.

(2) Apabila puntung tali pusat kotor, bersihkan secara hati-

hati dengan air DTT dan sabun dan segera keringkan

dengan seksama dengan menggunakan kain bersih.

(3) Menjelaskan pada ibu bahwa ibu harus mencari

bantuan petugas kesehatan, jika tali pusat berdarah,

menjadi merah, bernanah dan/atau berbau.

(4) Apabila pangkal tali pusat bayi terus berdarah, merah

meluas atau mengeluarkan nanah dan atau berbau,

segera rujuk bayi ke fasilitas yang dilengkapi

perawatan bayi baru lahir.

3) Menurut Sarwono (2010), cara melakukan perawatan tali pusat

yaitu :

Yang terpenting dalam perawatan tali pusat adalah menjaga agar

tali pusat tetap kering dan bersih. Cuci tangan dengan sabun dan

air bersih sebelum merawat tali pusat. Bersihkan dengan lembut

kulit disekitar tali pusat dengan kapas basah, kemudian bungkus

dengan longgar dengan kasa bersih/steril. Popok atau celana

bayi diikat di bawah tali pusat, tidak menutupi tali pusat untuk

menghindari kontak dengan feces dan urin. Hindari penggunaan

koin atau uang logam untuk membalut tekan tali pusat.

Penelitian terbaru membuktikan bahwa penggunaan povidion

Page 36: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

23

iodine dapat menimbulkan efek samping karena diabsorpsi oleh

kulit dan berkaitan dengan terjadinya transien hipotirroidesme.

Alkohol juga tidak lagi dianjurkan untuk merawat tali pusat

karena dapat mengiritasi kulit dan menghambat pelepasan tali

pusat, karena itu dikatakan yang terbaik adalah menjaga tali

pusat tetap kering dan bersih.

g. Manfaat peralatan tali pusat

Ada 3 manfaat perawatan tali pusat menurut Admin (2009), yaitu :

1) Dapat merawat tali pusat dengan teknik septik dan aseptik.

2) Dapat membersihkan tali pusat dan sekitarnya.

3) Dapet mencegah timbulnya infeksi oleh bakteri.

h. Cara pencegahan infeksi pada tali pusat

Cara penanggulangan atau pencegahan infeksi pada tali

pusat menurut Arin dan Akbar (2009) meliputi :

1) Penyuluhan bagi ibu paska melahirkan tentang merawat tali

pusat.

2) Memberikan latihan tentang perawatan tali pusat pada ibu paska

persalinan.

3) Instruksikan ibu untuk selalu memantau keadaan bayinya.

4) Melakukan perawatan tali pusat setiap kali basah atau kotor.

Page 37: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

24

B. Kerangka Teori

Berdasarkan uraian teori dalam rumusan masalah di atas, maka

penulis mengembangkan kerangka konsep sebagai berikkut :

Gambar 2.1

Kerangka Teori Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Tali Pusat

(Notoatmotdjo,2012)

Tingkat Pengetahuan :

1. Tahu

2. Memahami

3. Aplikasi

4. Analisis

5. Sintesis

6. evaluasi

Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas

Tentanng Perawatan

Tali Pusat

Faktor-faktor yang mempengaruhi

pengetahuan :

1. Umur

2. Pendidikan

3. Pekerjaan

4. Paritas

5. Intelegensia

6. Sosial Ekonomi dan Budaya

1. Pengertian perawatan tali pusat

2. Pengertian perawatan tali pusat

3. Bagian-bagian tali pusat

4. Struktur tali pusat

5. Tujuan perawatan tali pusat

6. Penatalaksanaan perawatan tali

pusat

7. Cara penanggulangan

/pencegahan infeksi

Page 38: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

25

C. Kerangka Konsep Penelitian

Gambar 2.2

Kerangaka Konsep Tingakat Penngetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Tali

Pusat

Ket :

= yang diteliti

= yang tidak diteliti

Tingkat Pengetahuan Ibu

Nifas Tentang

Perawatan Tali Pusat

Faktor- faktor yang

mempengaruhi

pengetahuan :

1. Umur

2. Pendidikan

3. Pekerjaan

4. Paritas

5. Intelegensia

6. Sosial ekonomi dan

Baik

Cukup

Kurang

Page 39: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Ditinjau dari segi tujuan penelitian yang hendak dicapai, penelitian

ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Notoatmodjo

(2012), deskriptif adalah penellitian yang bertujuan untuk meliihat ganbaran

fenomena (termasuk kesehatan) yang terjadi dalam suatu populasi tertentu.

Pada umumnya survei ini deskriptif digunakan untuk, membuat penilaian

terhadap suatu kondisi dan penyelanggaraan suatu program di masa sekarang,

kemudian halnya digunakan untuk menyusun perencanaan perbaikan program

tersebut. Menurut Riwidikdo (2013), kuantitatif adalah data yang dipaparkan

dalam bentuk angka-angka.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat yang akan dilakukan oleh

peneliti dalam melakukan kegiatan penelitian (Hidayat, 2007). Penelitian

ini akan dilakukan di RB An Nur Sumber Surakarta.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah rencana tentang jadwal yang dilakukan

oleh peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitianya (Hidayat, 2007).

Page 40: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

27

Penelitian ini akan dilaksanakan mulai pada tanggal 20 Maret 2014

sampai 25 Mei 2014.

C. Popolasi, Sampel, dan teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2012), populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulanya. Populasi dari penelitian ini adalah semua ibu nifas

yang datang ke RB An Nur sumber surakarta selama bulan Januari

sampai Maret dengan jumlah ibu nifas tiap bulan rata-rata 26-35 ibu

nifas.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012). Sedangkan menurut

Notoatmodjo (2012), sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap

mewakili seluruh populasi. Jumlah sampel yang digunakan dalam

penelitian ini sebanyak ± 40 orang.

Agar karakteristik sampel tidak menyimpang dari populasinya,

maka sebelum dilakukan pengambilan sampel perlu ditentukan kriteria

inklusi, maupun kriteria eksklusi. Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-

ciri yang harus terpenuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil

sebagai sampel. Sedangkan kriteria ekslusi adalah ciri-ciri anggota

Page 41: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

28

populasi yang tidak dapat diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2012).

Dalam penelitian ini terdapat kriteria inklusi dan ekslusi yaitu :

a. Kriteria Inklusi

1) Ibu nifas yang berkunjung di RB An Nur Sumber Surakarta.

2) Ibu nifas yang memahami baca dan tulis.

3) Ibu nifas yang sehat jasmani dan rohani.

4) Ibu nifas yang mau menjadi responden

b. Kriteria Ekslusi

1) Ibu nifas yang berkunjung di RB An Nur Sumber Surakarta tapi

tidak mengetahui baca dan tulis.

2) Ibu nifas yang sedang sakit.

3) Ibu nifas yang tidak bersedia menjadi responden.

3. Teknik Sampling

Teknik sempling merupakan suatu proses seleksi sampel yang

digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah

sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2007).

Teknik pengambilan sampel pada penelitia ini adalah Accidental

Sampling yaitu pengambilan sampel secara aksidental (accidental) ini

dilakukan dengan mengambil kasus atau responden yang secara

kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan konteks

penelitian (Notoatmodjo, 2012)

Page 42: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

29

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2012).

Variabel dalam penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu

tingkat pengetahuan ibu nifas tentang cara perawatan tali pusat.

E. Definisi Operasional

Menurut Notoatmodjo (2012), definisi operasnal merupakan definisi

untuk membataasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel

diamati/diteliti, perlu sekali variabel-veriabel tersebut diberi batasan.

Tabel 3.1 definisi operasional penelitian

Variabel Definisi Alat Skala Hasil

Operasional Ukur Ukur Ukur

Tingkat Segala sesuatu Kuesioner Ordinal a. Baik : bila

Pengetahuan yang diketahui nilai

Ibu nifas oleh ibu nifas responden

Tantang cara tentang cara yang diperoleh

Perawatan perawatan ( x ) > mean +

Tali pusat tali pusat meliputi : 1 SD

1. Pengertian tali b. Cukup : bila Pusat nilai mean - 1

2. Tujuan SD ≤ mean ≤ + Perawatan tali 1 SD Pusat c. Kurang : bila

3. Penatalaksanaan nilai responden Perawatan tali yang diperoleh Pusat ( x ) < mean –

4. Manfaat perawatan 1 SD Perawatan tali Pusat (Riwidikdo, 2013)

5. Cara pencegahan Atau penanggulangan Infreksi pada tali Pusat

sumber : data primer, Desember 2013.

Page 43: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

30

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk

pengumpulan data (Notoatmodjo, 2012). Dalam penelitian ini instrumen yang

digunakan untuk pengambilan data adalah data primer berupa kuesioner yang

diberikann kepada ibu nifas. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2012).

Kuesioner dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup, yang

berbentuk pertanyaan dimana dalam pertanyaan tersebut disediakan pilihan

jawaban yaitu “benar” atau “salah” dan responden diminta memilih satu

jawaba dari jawaban tersebut. Pertanyaan positif (favorabel) bila responden

dapat menjawab benar mendapat nilai 1 dan bila menjawab salah mendapat

nilai 0. Pertanyaan negatif (unfavorabel) apabila responden menjawab dengan

benar mendapat nilai 0 dan bila responden menjawab salah mendapat nilai 1.

Adapun cara dari pengisian kuesioner ini adalah dengan memberi tanda

centang (√) pada lembar kuesioner yang telah disediakan

Page 44: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

31

Tabel. 3.1 Kisi-kisi kuesioner

Variabel indikator No Soal jumlah

Favourabel unfavourabel (soal)

Pengetahuan 1.Pengertian tali 1,2 3,4 4

Ibu nifas pusat

Tentang 2.Tujuan perawatan 5,6 7,8 4

Perawatan tali pusat

Pusat 3.Penetalaksaan 10,11,13, 9,12,15,18 21

Perawatan tali 14,16,17,19,21 20,22,23,31

tali pusat 24

4.Manfaat

Perawatan tali 26,27 25,28 4

Pusat

5.Cara 30,32 29,33 4

pencegahan atau

penenggunlangan

Infeksi pada tali

pusat

JUMLAH 33

Untuk mengetahui kuesioner ini berkualitas, maka kuesioner terkebih dahulu

diujikan dengan uji validitas dan reabilitas, dengan karakteristik seperti sejenis

diluar lokasi penelitian. Instrumen penelitian sebelumya diuji validitas dan uji

reabilitas kemudian diolah dengan dibantu program SPSS (statistical Product and

Service solution). Uji validitas ini akan dilakukan di RB Marga Waluya Surakarta,

dengan sampel sebanyak 30 orang.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat

kevalitan atau kesahan suatu instrumen (Arikunto, 2010). Suatu

instrumen yang valid atau yang sahih bararti memiliki validitas yang

tinggi, sebaliknya instrumen yang rendah memiliki validitas yang rendah.

Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang

diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti

Page 45: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

32

secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh

mana data yang dikumpulkan tidak menyimpang dari gambaran tentang

validitas yang dimaksud.

Untuk mengukur instrumen yang telah dibuat digunakan rumus

product moment dengan bantuan program SPSS versi 18. Menurut

Riwidikdo (2013), cara yang paling mudah dalam membaca hasil uji

adalalah berdasarkan nilai signifikasi (p) yang besarnya 0,000 yang

dibandingkan dengan nilai a=5%, dimana nilai p < 0,05, sehingga

menunjukkan bahwa item dengan jumlah nilai skor total item. Biasannya

apabila nilai signifikan (p) < 0,05 maka pada nilai korelasinya terdapat

tanda bintang (**), ini menunjukkan bahwa hasil pengujian bermakna,

atau signifikan dalam hal ini buktinya valid. Sedangkan untuk nilai sig >

0,05, maka dinyatakan tidak valid, artinya item tersebut disarankan untuk

tidak digunakan dalam pengumpulan data saat penelitian

Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan teknik product moment,

dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

r : koefisien korelasi

x : pernyataan

y : skor total

xy : skor pernyataan

N : jumlah sampel

Page 46: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

33

Setelah diperoleh nilai rxy kemudian hasilnya dikonsultasikan

dengan harga kritik produck moment, jika rhitung > rtabel maka dikatakan

butir soal itu valid dan jika rhitung > rtabel diaktakan butir soal tidak valid.

Berdasarkan hasil validitas kuesioner terhadap 30 responden di

RB Marga Waluya Surakarta dengan jumlah kuesioner 33 item pernyaan

diperoleh 30 item pernyataan valid ( rhitung > rtabael ). Berdasarkan hasil

pengolahan data dengan bantuan komputer dengan program SPSS

diperoleh koefisien item pernyataan nomor 31, 32, 33 kurang dari 0,361

sehingga ketiga pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid dan tidak

digunakan untuk penelitian selanjutnya. Jai kuesioner untuk penelitian

selanjutnya hanya terdiri dari 30 item pertanyaan, dan dinyatakan valid

ini dibuktikan bahwa rhitung > rtabel (0,379-0,774 > 0,361).

2. Uji Reliabelitas

Reliabelitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang

baik akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih

jawaban-jawaban tertentu.

Instrumen yang sudah dapat dipercaya yang reliabel akan

menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Reliabelitas menunjuk

pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi

dapat diandalkan (Arikunto, 2010). Untuk mengetahui bahwa kuesioner

dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data, maka dilakukan uji

Page 47: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

34

reabilitas dengan rumus koefisien reabilitas alfa cronbach dengan

bantuan program komputer SPSS for windows yang dapat digunakan

baik untuk instrumen yang jawabanya berskala maupun bersifat

dikotomis

( hanya mengeenal jawaban benar dan salah). Rumusnya adalah sebagai

berikut :

Keterangan :

: reabilitas instrumen

: banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

: jumlah varians butir

: varians total

Dengan menggunakan Alfa Cronbach, kuesioner dikatakan

reliabel apabila nilai alfa > 0,7 (Riwidikdo, 2013).

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan metode Alpha

Cronbach diperoleh nilai koefesien alpha sebesar 0, 866 hasil ini lebih

besar dari 0,7. Sehingga kuesioner penelitian dinyatakan reliabel dan

selanjutnya dapat dipergunakan sebagai penelitian.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah sumber data dan merupakan semua

data yang menjadi sumber dalam penelitian (Hidayat, 2007). Data yang

diperoleh terdiri dari :

Page 48: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

35

1. Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti

dari yang sebelumnya tidak ada tujuanya disesuaikan dengan keperluan

penelitian (Hidayat, 2007). Dalam penelitian ini yang termasuk data

primer adalah data yang diperoleh dari hasil jawaban kuesioner

pengetahuan ibu nifas tentang cara perawatan tali pusat.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak

lain dan data sudah ada (Hidayat, 2007).

Adapun teknik untuk mengumpulkan data pada penelitian ini

menggunakan cara membagikan kuesioner kepada responden, kemudian

responden diminta untuk mengisi kuesioner tersebut sesuai dengan

kenyataan yang terjadi. Selanjutnya setelah responden selesai mengisi

kuesioner, maka kuesioner akan diambil langsung dan akan diteliti

kelengkapan dan lainnya.

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan data

Menurut Hidayat (2007), dalam melakukan analisis data terlebih

dahulu harus diolah dengan tujuan mengubah data menjadi informasi.

Dalam statistik, informasi yang diperoleh dipergunakan untuk peroses

pengambilan keputusan, terutama dalam pengujian hipotesis. Dalam

Page 49: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

36

pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh, antara

lain :

a. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang

diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap

pengumpulan data atau setelah data terkumpul.

b. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka)

terhadap data yang terdiri atas beberapa katagori. Pemberian kode

ini sangat penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan

komputer.

c. Data entry

Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah

dikumpulkan ke dalam master tabel atau data base komputer,

kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau dengan

membuat tabel kongensi.

d. Melakukan teknik analisis

Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian akan

menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan

yang hendak dianalisis.

2. Analisis data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan analisa univariant. Yang bertujuan untuk

Page 50: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

37

menjelaskan atau mendeskripsikan kerakteristik setiap variabel

penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya maengahasilkan

distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel

(Notoatmodjo, 2012). Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas

tentang cara perawatan tali pusat menurut Riwidikdo (2013) adalah

sebagai berikut :

a. Baik : bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD

b. Cukup : bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD

c. Kurang : bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD

Untuk mengetahui nilai rata-rata (mean) dengan rumus menurut

Riwidikdo (2013) :

Keterangan :

: nilai rata-rata

X : jumlah seluruh jawaban responden

n : jumlah maksimal yang harus diperoleh responden

Sedangkan untuk memperoleh simpangan baku dengan rumus

menurut Riwidikdo (2013) :

Sd =

Keterangan :

SD : simpangan baku

Page 51: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

38

: nilai dari data

: banyaknya data

Untuk memperoleh skor presentase menurut Riwidikdo (2013),

yaitu sebagai berikut

Skor presentase =

Sedangkan rumus presentase untuk jumlah pengetahuan ibu

Nifas tentang cara perawatan tali pusat adalah :

Skor presentse =

I. Etika Penelitian

Melaksanakan penelitian khususnya jika yang menjadi subjek

penelitian adalah manusia, peneliti harus memahami hak dasar manusia.

Manusia memiliki kebebasan dalam menentukan dirinya, sehingga penelitian

yang akan dilaksanakan benar-benar menjunjung tinggi kebebasan manusia

(Hidayat, 2007). Setiap penelitian yang menggunakan objek manusia tidak

boleh bertentangan dengan etika agar hak responden dapat terlindungi,

kemudian kuesioner kesubjek yang diteliti dengan menekankan pada masalah

etika penellitian. Menurut Hidayat (2007), ada 3 jenis etika penelitian yaitu :

1. Informent Consent

Informent Consent diberikan sebelum melakukan penelitian. Informent

Consent ini berupa lembar persetujuan untuk menjadi responden.

Page 52: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

39

Pemberian Informent Consent ini bertujuan agar subje mengerti maksud

dan tujuan peneliti dan mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia,

maka mereka harus menandatanngani lembar persetujuan dan jika

responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati keputusan

tersebut. Pada penelitian ini semua responden akan diberi lembar

persetujuan.

2. Anonymity (Kerahasiaan nama/identitas)

Anonimity berarti tidak perlu mencantumkan nama pada lembar

pengumpulan data (kuesioner). Peneliti hanya menuliskan kode pada

lembar pengumpulan data tersebut. Peneliti tidak akan mencantumkan

nama subjek pada lembar pengumpulan data dalam penelitian ini.

3. Confidentiality (Kerahasiaan hasil)

Confidentiality ini menjelaskan masalah-masalah responden yang harus

dirahasiakan dalam penellitian. Kerahasiaan informasi yang dikumpulkan

dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang

dilaporkan dalam hasil penelitian. Pada penelitian ini kerahasiaan

hasil/informasi yang telah dikumpulkan dari setiap subjek akan dijamin

oleg penelliti.

J. Jadwal Penelitian

Dalam bagian ini diuraikan langkah kegiatan dari mulai menyusun

proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian, beserta

Page 53: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

40

waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut. Jadwal penelitian

terlampir

Page 54: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RB An Nuur yang beralamat di jalan

Pakel no. 33 Sumber, Surakarta.

RB An Nuur adalah salah satu Rumah Bersalin yang memiliki 4

Bidan. Sarana dan prasarana ruang di RB An Nuur terdiri dari 1 ruang BKIA,

1 ruang bersalin yang terdiri dari 3 bad ginekologi, 6 ruang nifas, dan ruang

tunggu. Pelayanan yang diberikan RB An Nuur meliputi Pertolongan

Persalinan, Periksa Hamil, Kesehatan Ibu Dan Anak, Keluarga Berencana,

Imunisasi Bayi Dan Anak, PAP Smear.

B. Hasil Penelitian

Responden dalam penelitian ini adalah ibu nifas yang datang di RB

An Nuur Sumber Surakarta, jumlah responden yang memenuhi kriteria ada

40 orang. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

menyebarkan kuesioner kepada responden dan kemudian kuesioner

dikembalikan untuk kepada peneliti untuk diolah, adapun kisi – kisi kuesioner

dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 55: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

42

Tabel 4.1 Kisi – kisi uji validitas dan uji reliabelitas

Variabel Indikator No Soal Jumlah

Favourabel Unfavorabel (soal)

Pengetahuan

ibu nifas

tentang cara

perawatan

tali pusat

1. Pengertian tali

pusat

2. Tujuan

perawatan tali

pusat

1,2

5,6

3,4

7,8

4

4

3. Penetalaksanaan

Perawatan tali

Pusat

10,11,13,14,

16,17,19,21

9,12,15,18,20,

22,23,31*

21

4. Manfaat

Perawatan tali

Pusat

26,27 25,28 4

5. Cara

Pencegahan atau

Penanggulangan

infeksi pada tali

pusat.

30,32* 29, 33* 4

JUMLAH 33

*Tidak valid

Berdasarkan tabel diatas didapatkan hasil dari 33 soal yang telah

dibuat kemudian setelah dilakukan uji validitas dan uji reabilitas terdapat 3

soal yang tidak valid dan soal tersebut dihilangkan dari kuesioner sehingga

soal kuesioner yang dipakai dalam penelitian ini sebanyak 30 soal.

Hasil penelitian ini diperoleh nilai mean dan standar deviasi yang

dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.2 Hasil perhitungan satatistik deskriptif Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas

Tentang Cara Perawatan Tali Pusat

Variabel Mean Standar Deviasi

Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Cara

Perawatan Tali Pusat

17,8 3,4

Page 56: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

43

Tabel 4.3 Kelompok umur responden

No Umur jumlah Prosentase (%)

1 < 20 tahun 8 20%

2 20 – 35 tahun 26 65%

3 >35 tahun 6 15%

Jumlah 40 100%

Pengelompokan umur diatas berdasarkan usia reproduktif seorang

wanita yaitu dimana pada usia wanita < 20 tahun belum siap untuk

bereproduksi sedangkan untuk usia wanita 20-35 tahun adalah usia diamana

seorang wanita paling aman untuk bereproduksi dan untuk wanita berusia >

35 tahun adalah usia dimana seorang wanita beresiko tinggi untuk

bereproduksi (Sarwono, 2010)

Dari tabel umur diatas didapatkan hasil tingkat pengetahuan untuk

umur < 20 tahun didapatkan tingkat pengetahuan cukup sebanyak 5

responden, dan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 3 responden, untuk

umur 20 – 35 tahun didapatkan tingkat pengetahuan cukup sebanyak 19

responden, dan tingkat pengetahuan baik sebanyak 2 responden, dan 5

responden berpetahuan kurang, untuk umur >35 tahun didapatkan tingkat

pengetahuan cukup 4 responden, dan tingkat pengetahuan baik sebanyak 2

responden.

Tabel 4.4 Kelompok pendidikan responden

No Kategori

pendidikan

Tingkat Pendidikan Jumlah

Responden

Prosentase (%)

1 Rendah SD - -

2 Menengah SMP 8 20%

SMA 22 55%

3 Tinggi Perguruan Tinggi 10 25%

Jumlah 40 100%

Page 57: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

44

Dari tabel diatas tidak terdapat responden yang mempunyai

pendidikan rendah (SD), untuk tingkat pendidikan menengah terdapat 8

responden berpendidikan SMP dan 22 responden berpendidikan SMA,

sedangkan untuk tingkat pendidikan tinggi terdapat 10 responden yang

berpendidikan perguruan tinggi

Tabel 4.5 Jenis pekerjaan responden

No Pekerjaan Jumlah

Responden

Prosentase (%)

1 Ibu Rumah Tangga 25 62,5%

2 Swasta 10 25%

3 Pegawai Negri Sipil 5 12,5%

Jumlah 40 100%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa dari responden yang bekerja

sebagai ibu rumah tangga yang mendapatkan tingkat pengetahuan kurang

sebanyak 6 responden dan 19 responden berpengetahuan cukup. Untuk

responden yang mempunyai pekerjaan swasta 8 responden yang

berpengetahuan cukup dan 1 responden yang berpengetahuan baik, serta 1

responden yang berpengetahuan kurang, untuk responden yang memiliki

pekerjaan PNS 3 diantaranya berpengetahuan baik dan 1 responden yang

berpengetahuan cukup dan 1 responden yang kurang.

Hasil penelitian tingkat pengetahuan responden tentang perawatan

tali pusat dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi tingkat pengetahuan ibu nifas tentang

cara perawatan tali pusat

Page 58: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

45

Sumber : Data Primer

Berdasarkan hasil penelitian tentang tingkat pengetahuan yang telah

disajikan dalam bentuk tabel 4.3 dapat diketahui bahwa sebagian besar

mempunyai pengetahuan baik tentang perawatan tali pusat yaitu 4 responden

( 10%), yang mempunyai pengetahuan cukup baik yaitu 28 responden (70%),

dan yang mempunyai pengetahuan kurang baik yaitu 8 responden (20%).

Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar ibu nifas di RB An

Nuur Sumber Surakarta mempunyai pengetahuan cukup baik mengenai

perawatan tali pusat yaitu 28 responden (70%).

C. Pembahasan

Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang cara perawatan tali pusat di

RB An Nuur Sumber Surakarta 4 responden (10%), yang mempunyai

pengetahuan cukup baik yaitu 28 responden (70%), dan yang mempunyai

pengetahuan kurang baik yaitu 8 responden (20%).

Dari data kuesioner yang peneliti berikan, sebagian besar

pengetahuan mengenai cara perawatan tali pusat telah tercantum pada setiap

indikator pada kuesioner tersebut. Menurut DepKes RI (APN, 2008) bahwa

melipat popok bayi berada dibawah puntung tali pusat dimana ini bertujuan

agar pada saat bayi buang air kecil maupun buang air besar kotoran bayi

No Tingkat Pengetahuan Jumlah responden Prosentase (%)

1 Baik 4 10%

2 Cukup Baik 28 70%

3 Kurang Baik 8 20%

Jumlah 40 100%

Page 59: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

46

tersebut tidak mengenai pada tali pusat. Sedangkan rekomendasi terbaru dari

WHO mengenai perawatan tali pusat cukup dengan membersihkan pangkal

tali pusat dengan menggunakan air dan sabun, lalu dikeringkan dan anginkan

sehingga benar – benar kering.

Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan terjadi setelah

orang mengadakan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan

terhadap objek terjadi melelui panca indra manusia yaitu penglihatan,

penciuman, pendengaran, raba dan rasa dengan sendirinya. Sebagian besar

pengetahuan manusia didapatkan melalui indra penglihatan dan pendengaran.

Menurut Notoatmodjo (2005), faktor – faktor yang mempengaruhi

mempengaruhi pengetahuan salah satunya pendidikan, makin tinggi tingkat

pendidikan seseorang, maka makin mudah menerima informasi sehingga

makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya pendidikan yang

kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai –

nilai baru yang diperkenalkan. Pengetahuan itu sendiri dipengaruhi oleh

faktor pendidikan formal. Pengetahuan erat hubungannya dengan pendidikan,

dimana diharapkankan bahwa pendidikan yang tinggi maka orang tersebut

akan semakin luas pengetahuannya. Karena hasil pendidikan ikut membentuk

pola pikir, pola persepsi dan sikap pengambilan keputusan seseorang

(Notoatmodjo, 2007). Dari data di atas tidak didapatkan responden yang

perpendidikan rendah, sedangkan untuk responden yang mempunyai tingkat

pendidikan menengah yaitu terdapat 8 responden yang SMP dimana yang

mendapatkan pengetahuan kurang sebanyak 6 responden dan pengetahuan

Page 60: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

47

cukup 2 responden, sedangkan untuk pendidikan SMA terdapat 22 responden

dimana yang maendapatkan tingkat pengetahuan cukup ada 20 responden dan

tingkat pengetahuan kurang ada 2 responden, untuk tingkat pendidikan tinggi

ada 10 responden dimana yang mendapatkan tingkat pengetahuan baik ada 4

responden dan tingkat pengetahuan cukup ada 6 responden. Dari data yang

didapatkan sehingga dapat disimpulkan bahwa seseorang yang mempunyai

pendidikan yang tinggi belum tentu mempunyai tingkat pengetahuan yang

baik pula. Menurut Notoatmodjo (2007), umur mempengaruhi tingkat

pengetahuan yaitu karena semakin cukup umur seseorang, maka tingkat

kematangan seseorang akan lebih matang dalam berfikir sehingga akan

mempengaruhi pemahaman dan tingkat pengetahuan seseorang, selain itu

pekerjaan juga mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang dikarenakan

jika seseorang tersebut memiliki pekerjaan yang dianggap penting sehingga

perhatian masyarakat yang sibuk akan memiliki sedikit pengetahuan,

sehingga tingkat pengetahuan yang mereka miliki berkurang. Dari data di

atas, untuk umur responden yang <20 tahun dari 8 responden yang mendapat

pengetahuan cukup 5 responden dan kurang sebanyak 3 responden, untuk

umur 20-35 tahun dari 26 responden yang mendapatkan pengetahuan baik 2

responden, pengetahuan cukup 19 responden dan kurang sebanyak 5

responden, sedangkan unutuk umur >35 tahun dari 6 responden yang

mendapatkan pengetahuan cukup sebanyak 4 responden dan baik 2 reponden.

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa umur seseorang tidak

mempengaruhi tingkat penetahuan seseorang.

Page 61: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

48

D. Keterbatasan

Dalam penelitian ini mempunyai keterbatasan, yaitu :

1. Variabel penelitian

Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal sehingga hasil

penelitian terbatas pada tingkat penggetahuanb saja.

2. Kuesioner

Kuesioner yang digunakan kuesioner tertutup sehingga responden hanya

bisa menjawab ya atau tidak sehingga tidak dapat menguraikan jawaban

selain jawaban yang tersedia dan jawaban mereka belum bisa mengukur

pengetahuan secara mendalam.

3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini hanya di lakukan di RB An Nuur Sumber Surakarta,

sehingga hasil penelitian ini tidak dapat digenelralisasikan.

Page 62: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

49

BAB V

PENUTUP

Sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh peneliti yaitu untuk

mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan tali pusat di RB An

Nuur Sumber Surakarta maka peneliti mengambil sampel 40 orang, dari hasil

penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan dan saran sebagai berikut :

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu nifas tentang cara

perawatan tali pusat di RB An Nuur Sumber Surakarta dapat disimpulkan :

1. Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang cara perawatan tali pusat di RB

An Nuur Sumber Surakarta termasuk dalam kategori baik yaitu 4

responden (10%).

2. Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang cara perawatan tali pusat di RB

An Nuur Sumber Surakarta termasuk dalam kategori cukup yaitu 28

responden (70%).

3. Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang cara perawatan tali pusat di RB

An Nuur Sumber Surakarta termasuk dalam kategori kurang baik yaitu 8

responden (20%).

Page 63: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

50

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pengetahuan ibu nifas

tentang cara perawatan tali pusat, maka saran yang dapat peneliti sampaikan

adalah :

1. Bagi ilmu pengetahuan

Diharapkan dapat menambah wacana dalam pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi khususnya pengetahuan ibu nifas tentang cara

perawatan tali pusat.

2. Bagi peneliti

Diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk dapat mengembangkan

variabel penelitian dan sampel penelitian lebih banyak.

3. Bagi Institusi

a. RB An Nuur

Diharapkan bagi bidan atau petugas kesehatan lainnya dapat

memberikan informasi atau penyuluhan kepada ibu nifas tentang

cara perawatan bayi sehari-hari khususnya perawatan tali pusat.

b. Pendidikan

Diharapkan akan menambah referensi untuk mengembangkan

penelitian yang lebih lanjut tentang cara perawatan tali pusat.

Page 64: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

DAFTAR PUSTAKA

Admin. 2008. Perawatan Tali Pusat.http://eresoft.wordpress.com. Diakses

tanggal 27 November 2013 pukul 10.00 WIB

Ambarwati, Wulandari. D. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta: Nuha

Medika.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Objek Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Arin, D. P, Akbar, K.H. 2009. Perawatan Tali Pusat. Jakarta : Rineka Cipta

Dinkes, RI. 2008. Buku acuan Persalinan Normal. Depkes: Jakarta

Depkes. 2008. Angka Kematian Neonatal. Available:

http://bimed.ee.itb.ac.id/telemedika. Diakses tanggal 19 November 2013

Pukul 11.40 WIB.

. 2009. Ibu Selamat, Bayi Sehat, Suami Siaga. Available:

http://www.depkes.go.id. Diakses tanggal 19 November 2013 Pukul 12.10

WIB.

Dwi Yanti.2008. Gambaran Perilaku ibu dalam Perawatan Tali Pusat di

Kabupaten ponorogo. Surakarta : Program DIII Kebidanan Stikes Aisyiah

Surakarta. Karya Tulis Ilmiah.

Hidayat, A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data.

Jakarta: Salemba Medika.

Irawan, N.K. 2011.Menumpas Penyakit Dengan Darh Tali Pusat.Jakarta: Berlian

Media.

Maftuhaturohma, D. 2010. Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Teknik

Perawatan Tali Pusat Yang Benar Di BPS Ning Syafa’ati Desa Sumput Sidorjo. Karanganyar : Program D III Kebidanan Apikes Mitra Husada

Karanganyar. Karya Tulis Ilmiah.

Marmi. 2012. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas “Peuperium Care”.

Jogjakarta: Pustaka Belajar.

Notoatmodjo, S. 2007. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Page 65: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA · PDF fileB. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... Berdasarkan uraian di atas maka yang

. 2012. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Prawirohardjo, S. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono

prawirohardjo.

.2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono

prawirohardjo.

Riwidikdo, H. 2013. Statistik Kesehatan. Jogjakarta: Rohima Press.

SDTKI.2012.http://www.google.com/search?ie=UTF-

8&sourceid=navclient&gfns=1&q=SDKI+2012html 15 november, 2013

Pukul 10.35WIB.

Sodikin. 2009. Buku Saku Perawatan Tali Pusat. Jakarta : EGC

Sugiyono. 2012. Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.

Bandung: Altabata