9
Tingkat Pengukuran Variabel Pengukuran tidak lain adalah sebuah proses kuantifikasi yang merupakan usaha manusia untuk mencantumkan bilangan kepada sistem materi yang bukan bilangan untuk menggambarkan sifat-sifat materi tersebut berdasarkan hukum mengenai sifat-sifat itu. Apabila seseorang mengatakan melakukan pengukuran, maka hasil kerjanya itu akan memberikan bilangan. Interpretasi terhadap bilangan tersebut tergantung kepada aturan yang dipakai pada saat kita mencantumkan bilangannya. Menurut tingkat pengukurannya, variabel dibagi ke dalam empat kelompok, yaitu: Skala nominal Skala ordinal Skala interval Skala Rasio Skala Nominal Dalam skala nominal bilangan itu fungsinya semata-mata hanya sebagai lambang untuk membedakan. Terhadap bilangan-bilangan seperti ini tidak berlaku hukum aritmatik secara penuh, misal: tidak boleh menjumlahkan, mengurangi, mengalikan, maupun membagi. Contoh: Digunakan aturan jika kita berbicara mengenai pekerjaan Abri (1) PNS (2) Pedagang (3) Petani (4) Buruh (5) Lain-lain (6) Skala Ordinal

Tingkat Pengukuran Variabel Kuliah Ok

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tingkat pengukuran variabel

Citation preview

Page 1: Tingkat Pengukuran Variabel Kuliah Ok

Tingkat Pengukuran Variabel

Pengukuran tidak lain adalah sebuah proses kuantifikasi yang merupakan usaha manusia untuk mencantumkan bilangan kepada sistem materi yang bukan bilangan untuk menggambarkan sifat-sifat materi tersebut berdasarkan hukum mengenai sifat-sifat itu.

Apabila seseorang mengatakan melakukan pengukuran, maka hasil kerjanya itu akan memberikan bilangan. Interpretasi terhadap bilangan tersebut tergantung kepada aturan yang dipakai pada saat kita mencantumkan bilangannya.

Menurut tingkat pengukurannya, variabel dibagi ke dalam empat kelompok, yaitu: Skala nominal Skala ordinal Skala interval Skala Rasio

Skala NominalDalam skala nominal bilangan itu fungsinya semata-mata hanya sebagai lambang untuk membedakan. Terhadap bilangan-bilangan seperti ini tidak berlaku hukum aritmatik secara penuh, misal: tidak boleh menjumlahkan, mengurangi, mengalikan, maupun membagi.Contoh:

Digunakan aturan jika kita berbicara mengenai pekerjaanAbri (1)PNS (2)Pedagang (3)Petani (4)Buruh (5)Lain-lain (6)

Skala OrdinalPada tingkat pengukuran ordinal bilangan itu fungsinya ada dua:

1. Sebagai lambang untuk membedakan2. Untuk mengurutkan peringkat berdasarkan kualitas yang ditentukan

Contoh:Sangat cantik (1)Cantik (2)Cukup (3)Kurang cantik (4)Tidak cantik (5)

Makin kecil bilangan, peringkat makin tinggi

SD kelas 1 (1)SD kelas 2 (2)SD kelas 3 (3)

Page 2: Tingkat Pengukuran Variabel Kuliah Ok

SD kelas 4 (4)SD kelas 5 (5)SD kelas 6 (6)

Makin besar bilangan, peringkat makin tinggi.

Boleh pakai mana saja, asal konsisten. Artinya sekali seseorang peneliti menggunakan makin kecil bilangan makin tinggi peringkat, maka untuk selanjutnya dalam penelitian itu dia menggunakan aturan tersebut secara konsisten.Pada tingkat pengukuran ordinal kita bisa mengatakan lebih baik/lebih buruk, tetapi tidak bisa menentukan berapa kali lebih baik/lebih buruknya.

Contoh:Anak kelas 6 pengetahuannya lebih baik daripada anak kelas 3, dan

bukannya anak kelas 6 pengetahuannya dua kali lebih baik dari pada anak kelas 3.

Skala IntervalBilangan pada skala interval fungsinya ada tiga, yaitu:

1. Bilangan sebagai lambang untuk membedakan2. Bilangan untuk mengurutkan peringkat (makin besar bilangan, peringkat

makin tinggi)3. Bilangan bisa memperlihatkan jarak interval

Ciri utama tingkat pengukuran interval adalah bahwa titik nol bukan merupakan titik mutlak, tetapi titik yang ditentukan berdasarkan perjanjian.

Contoh:Skala pada termometerF = 9/5C + 32

C F100 21275 16750 12225 770 32

Skala RasioCiri utama variabel dengan tingkat pengukuran rasio adalah bahwa titik nol adalah mutlak. Nilai nol artinya kosong.

Page 3: Tingkat Pengukuran Variabel Kuliah Ok

Uji Validitas (Test of Validity)

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah disusun benar-benar mengukur apa yang perlu diukur. Uji validitas dimaksudkan sebagai ukuran seberapa cermat suatu alat melakukan fungsi ukurannya. Suatu alat ukur yang validitasnya tinggi akan mempunyai varian kesalahan yang kecil, sehingga data yang terkumpul merupakan data yang dapat dipercaya.

Contoh: Penyusunan skala pengukur sikap terhadap nilai anak (value of children)

Mendifinisikan secara operasional konsep yang akan diukur

Negatif beban emosional beban ekonomi berkurangnya kelesuasaan dan pengembangan diri beban tenaga beban bagi keluarga

Positif keuntungan emosional Keuntungan ekonomi dan rasa aman Pengayaan dan pengembangan diri Identifikasi pada anak Kemesreaan keluarga dan keutuhan perkawinan

Contoh: Keuntungan Emosionala. Orang yang tidak mempunyai anak tidak akan dapat merasakan

kebahagiaan yang sesungguhnyab. Orang yang memiliki anak tidak akan kesepian di dalam

hidupnyac. Kehadiran anak-anak membuat suasana rumah lebih meriah

Contoh: Keuntungan Ekonomi dan rasa amana. Banyak anak banyak rezekib. Dengan mempunyai anak pekerjaan di rumah menjadi ringanc. Anak adalah jaminan hidup di masa tua

Contoh: Pengayaan dan Pengembangan diria. Pengalaman mengasuh anak membuat pribadi lebih dewasa

Page 4: Tingkat Pengukuran Variabel Kuliah Ok

b. Pengalaman mengasuh anak adalah pengalaman yang sangat berharga

c. Mengasuh anak akan membuat kesabaran diri meningkatContoh: Identifikasi pada anak (anak representasi dirinya)

a. Anak adalah pewaris kehidupan yang tidak bias diganti oleh siapapun

b. Kesuksesasan yang diperoleh oleh anak adalah sumber kegembiraan orang tua yang tidak dapat disamai oleh kegembiraan lainnya

c. Tanpa anak hidup ini tidak lengkapContoh: Kemesraan keluarga dan keutuhan perkawinan

a. Hubungan suami istri akan lebih intim dengan memiliki anakb. Tanpa anak suami akan berkurang cintanya pada isteric. Anak adalah pencegah utama terjadinya perceraian

Contoh: Beban Emosionala. Memiliki anak membuat pikiran tidak pernah tenangb. Anak adalah sumber kecemasan dalam kehidupanc. Hidup ini akan lebih bahagia bila tidak memiliki anak

Contoh: Beban Ekonomi dan rasa amana. Banyak anak, keungan keluarga akan morat maritb. Dengan banyak anak kemewahan hidup akan berkurangc. Hidup tanpa anak akan lebih menjamin keluarga

Contoh: Berkurangnya keleluasaan dan kesempatana. Kehadiran anak membuat kehidupan kurang bebasb. Banyak kesempatan untuk maju hilang karena mempunyai anakc. Keinginan seseorang akan mudah tercapai bila dia tidak punya

anakContoh: Beban tenaga

a. Mengurusi anak melelahkan badanb. Tanpa anak orang akan sehat badannyac. Merawat anak menuntut banyak tenaga

Contoh: Beban keluargaa. Keintiman suami istri terganggu karena kehadiran anakb. Anak seringkali menjadi sumber pertengkaran suami istric. Perkawinan akan lebih mampu bertahan bila tidak memiliki

anak

Page 5: Tingkat Pengukuran Variabel Kuliah Ok

Cara Uji:Menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skor total dengan menggunakan korelasi “product moment”

Res. Nomor Pertanyaan Ttl1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

A 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 45B 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 45C 3 4 4 3 4 2 4 5 4 4 37D 5 5 4 3 4 5 4 3 4 1 38E 3 3 4 4 3 4 4 4 4 1 34F 2 1 2 1 2 2 2 2 1 5 20G 2 3 2 3 2 2 3 3 1 5 26H 1 1 1 2 1 2 2 1 2 5 18I 4 4 4 5 5 5 4 4 4 1 40J 3 2 2 2 2 3 2 2 2 5 25

N (∑XY) – (∑X∑Y)r = ------------------------------------------- √[ N∑X2 – (∑X)2] [N∑Y2– (∑Y)2]

Angka korelasi yang diperoleh harus dibandingkan dengan angka kritis table korelasi r. Cara melihat table adalah lihat baris N-2, pada tingkat signifikan tertentu. Bila angka r hitung > r table, maka berarti signifikan valid.

Uji Reliabilitas (Test of Reliability)

Uji reliabiliti atau keandalan, dimaksudkan untuk mengetahui apakah alat pengumpul data pada dasarnya menunjukkan tingkat ketepatan, keakuratan, kestabilan atau konsistensi dalam mengungkapkan gejalah tertentu dari sekelompok individu, walaupun dilakukan pada waktu yang berbeda.

Uji keandalan dilakukan terhadap pernyataan-pernyataan yang sudah valid untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran kembali, terhadap gejalah yang sama.

Page 6: Tingkat Pengukuran Variabel Kuliah Ok

Langkah-langkahnya:

1. Membagi pertanyaan-pertanyaan menjadi dua belah2. Skor untuk masing-masing pertanyaan pada tiap belahan

dijumlahkan, sehingga menghasilkan dua skor total untuk masing-masing responden

3. mengkorelasikan skor total belahan pertama dengan skor total belahan kedua

4. Mencari reliabiliti untuk keseluruhan pertanyaan dengan rumus spearman brown:

2(rb)Rtotal = -------------

1 + rbBandingkan dengan angka korelasi sebelumnya. Kalau r total > r antar belahan, maka dikatakan reliable (dengan catatan rb signifikan).

N (∑XY) – (∑X∑Y)r = ------------------------------------------- √[ N∑X2 – (∑X)2] [N∑Y2– (∑Y)2]