30
TINGKATAN BATUBARA Presented by Akhmad Zamroni (安札諾)

TINGKATAN BATUBARA - WordPress.com · Kadar abu (ash) 3. Carbon (fixed carbon) 4. Zat terbang (volatile matter) B. Analisa Ultimat Analisis ultimat adalah analisis untuk menentukan

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TINGKATAN BATUBARA - WordPress.com · Kadar abu (ash) 3. Carbon (fixed carbon) 4. Zat terbang (volatile matter) B. Analisa Ultimat Analisis ultimat adalah analisis untuk menentukan

TINGKATAN BATUBARA

Presented by Akhmad Zamroni

(安札諾)

Page 2: TINGKATAN BATUBARA - WordPress.com · Kadar abu (ash) 3. Carbon (fixed carbon) 4. Zat terbang (volatile matter) B. Analisa Ultimat Analisis ultimat adalah analisis untuk menentukan
Page 3: TINGKATAN BATUBARA - WordPress.com · Kadar abu (ash) 3. Carbon (fixed carbon) 4. Zat terbang (volatile matter) B. Analisa Ultimat Analisis ultimat adalah analisis untuk menentukan
Page 4: TINGKATAN BATUBARA - WordPress.com · Kadar abu (ash) 3. Carbon (fixed carbon) 4. Zat terbang (volatile matter) B. Analisa Ultimat Analisis ultimat adalah analisis untuk menentukan
Page 5: TINGKATAN BATUBARA - WordPress.com · Kadar abu (ash) 3. Carbon (fixed carbon) 4. Zat terbang (volatile matter) B. Analisa Ultimat Analisis ultimat adalah analisis untuk menentukan

Jenis Batubara

1. Gambut

- Gambut merupakan sedimen yang berasal dari bagian tumbuhan yang diubah secara biokimia oleh bakteri di dalam air.

- Tidak seperti bagian-bagian berkayu yang terkubur dan dibentuk oleh panas dan tekanan bumi untuk waktu yang lama, zat kayu dan selulosa membusuk (terurai) di permukaan tanah.

Page 6: TINGKATAN BATUBARA - WordPress.com · Kadar abu (ash) 3. Carbon (fixed carbon) 4. Zat terbang (volatile matter) B. Analisa Ultimat Analisis ultimat adalah analisis untuk menentukan

Jenis Batubara

2. Lignit• Warna cokelat kehitaman, sangat

rapuh

• Nilai kalor rendah, kandungankarbon sedikit

• Kandungan air tinggi

• Kandungan abu banyak

• Kandungan sulfur banyak

Page 7: TINGKATAN BATUBARA - WordPress.com · Kadar abu (ash) 3. Carbon (fixed carbon) 4. Zat terbang (volatile matter) B. Analisa Ultimat Analisis ultimat adalah analisis untuk menentukan

Jenis Batubara

3. Bitumen

• Warna hitam mengkilat, kurangkompak

• Nilai kalori tinggi, kandungan karbonrelatif tinggi

• Kandungan air sedikit

• Kandungan abu sedikit

• Kandungan sulfur sedikit

Terdiri dari 80-90% karbon, 5-6% hidrogen. Kandungan hidrogen berkurang dan kandungan karbon meningkat sebagai akibat naiknya tingkat karbonisasi.

Page 8: TINGKATAN BATUBARA - WordPress.com · Kadar abu (ash) 3. Carbon (fixed carbon) 4. Zat terbang (volatile matter) B. Analisa Ultimat Analisis ultimat adalah analisis untuk menentukan

Jenis Batubara

4. Antrasit

• Warna hitam sangat mengkilap, kompak

• Nilai kalori sangat tinggi, kandungan karbonsangat tinggi.

• Kandungan air sangat sedikit

• Kandungan abu sangat sedikit

• Kandungan sulfur sangat sedikit

Antrasit memiliki daya pemanasan yang sangat kuat, dan menghasilkan panas yang konstan selama dibakar.

Page 9: TINGKATAN BATUBARA - WordPress.com · Kadar abu (ash) 3. Carbon (fixed carbon) 4. Zat terbang (volatile matter) B. Analisa Ultimat Analisis ultimat adalah analisis untuk menentukan

Sebagai padatan batubara terdiri atas

• kumpulan maceral (vitrinit, eksinit dan inertinit) serta

• Mineral (clay, calcite dll)

Page 10: TINGKATAN BATUBARA - WordPress.com · Kadar abu (ash) 3. Carbon (fixed carbon) 4. Zat terbang (volatile matter) B. Analisa Ultimat Analisis ultimat adalah analisis untuk menentukan

Analisa Batubara

Analisa Proksimat Analisa Ultimat Analisa Lain

Total moisture

Ash content

Volatile matter

Fixed carbon

C, H, O, N, S, P Calorific value

Hardgrove Grindability Index (HGI)

Sulfur content

Page 11: TINGKATAN BATUBARA - WordPress.com · Kadar abu (ash) 3. Carbon (fixed carbon) 4. Zat terbang (volatile matter) B. Analisa Ultimat Analisis ultimat adalah analisis untuk menentukan
Page 12: TINGKATAN BATUBARA - WordPress.com · Kadar abu (ash) 3. Carbon (fixed carbon) 4. Zat terbang (volatile matter) B. Analisa Ultimat Analisis ultimat adalah analisis untuk menentukan

Sifat BB dilihat dengan analisa

A. Analisa Proksimat total moisture atau kandungan air pada batubara

terdiri atas

1. Lengas (mooisture) yang berupa:

Lengas bebas (Free moisture)

Lengas bawaan (inherent m.)

Lengas total (total m.)

2. Kadar abu (ash)

3. Carbon (fixed carbon)

4. Zat terbang (volatile matter)

Page 13: TINGKATAN BATUBARA - WordPress.com · Kadar abu (ash) 3. Carbon (fixed carbon) 4. Zat terbang (volatile matter) B. Analisa Ultimat Analisis ultimat adalah analisis untuk menentukan

B. Analisa Ultimat

Analisis ultimat adalah analisis untuk menentukan kelas

batubara. Analisis ini adalah cara paling sederhana untuk

menunjukkan unsur pembentuk batubara yang penting.

Pada analisis ultimat terdapat 5 unsur yang dianalisis yaitu

: Karbon (C), Hidrogen (H), Sulfur (S), Nitrogen (N), dan

Oksigen (O).

Page 14: TINGKATAN BATUBARA - WordPress.com · Kadar abu (ash) 3. Carbon (fixed carbon) 4. Zat terbang (volatile matter) B. Analisa Ultimat Analisis ultimat adalah analisis untuk menentukan

C. Nilai Kalor

Nilai kalor batubara adalah panas yang dihasilkan oleh pembakaran setiap

satuan berat batubara pada kondisi standar. Biasanya cal/gr.

Page 15: TINGKATAN BATUBARA - WordPress.com · Kadar abu (ash) 3. Carbon (fixed carbon) 4. Zat terbang (volatile matter) B. Analisa Ultimat Analisis ultimat adalah analisis untuk menentukan

D. Total sulfur

• Dlm BB, S dijumpai sebagai pirit, markasit, calsiumsulfat, belerangorganik

• Saat dibakar akan berubah menjadi SO2

Page 16: TINGKATAN BATUBARA - WordPress.com · Kadar abu (ash) 3. Carbon (fixed carbon) 4. Zat terbang (volatile matter) B. Analisa Ultimat Analisis ultimat adalah analisis untuk menentukan

E. Analisa Abu

• Pada pembakaran BB akan membentuk oksida-oksida sbb:

SiO2, Al2O3, Fe2O3, TiO2, Mn3)4, CaO, MgO,

Na2O, K2O

• Pada industri semen akan mengotori semen

• Kadar abu BB indonesia yaitu berkisar 5-20%

Page 17: TINGKATAN BATUBARA - WordPress.com · Kadar abu (ash) 3. Carbon (fixed carbon) 4. Zat terbang (volatile matter) B. Analisa Ultimat Analisis ultimat adalah analisis untuk menentukan

F. Indek Gerus (Hardgrove index)

• Merupakan bilangan yang menunjukkan mudah sukarnya BB tergerus menjadibahan bakar serbuk.

• Makin kecil nilainya makin keras batubaranya

• BB indonesia yaitu kisaran 35-60

Page 18: TINGKATAN BATUBARA - WordPress.com · Kadar abu (ash) 3. Carbon (fixed carbon) 4. Zat terbang (volatile matter) B. Analisa Ultimat Analisis ultimat adalah analisis untuk menentukan

G. Sifat BB kaitannya dg volatile matterBanyaknya zat yang hilang bila sampel batubara dipanaskan pada suhu dan waktu yang telah ditentukan

1. Antrasit, mengandung sedikit volatile matter

2. Bitumine, mengandung medium v.m.

3. Lignit, mengandung banyak vm.

4. Gambut (peat)

Page 19: TINGKATAN BATUBARA - WordPress.com · Kadar abu (ash) 3. Carbon (fixed carbon) 4. Zat terbang (volatile matter) B. Analisa Ultimat Analisis ultimat adalah analisis untuk menentukan

H. Kandungan Air dalam BB

• Menurunkan karena mengurangi panas

Page 20: TINGKATAN BATUBARA - WordPress.com · Kadar abu (ash) 3. Carbon (fixed carbon) 4. Zat terbang (volatile matter) B. Analisa Ultimat Analisis ultimat adalah analisis untuk menentukan

I. Impurities/pengotor dalam BB

• Seperti clay

1. Inherent impuritiespengotor bawaan, sepertigipsum,anhidrit,pirit,silika,markasit, fosil lain

2. External impurities dari proses penambangan karena terbawanya lapisanpenutup, sangat umum, sulit dihindari pada tambang terbuka

Page 21: TINGKATAN BATUBARA - WordPress.com · Kadar abu (ash) 3. Carbon (fixed carbon) 4. Zat terbang (volatile matter) B. Analisa Ultimat Analisis ultimat adalah analisis untuk menentukan
Page 22: TINGKATAN BATUBARA - WordPress.com · Kadar abu (ash) 3. Carbon (fixed carbon) 4. Zat terbang (volatile matter) B. Analisa Ultimat Analisis ultimat adalah analisis untuk menentukan
Page 23: TINGKATAN BATUBARA - WordPress.com · Kadar abu (ash) 3. Carbon (fixed carbon) 4. Zat terbang (volatile matter) B. Analisa Ultimat Analisis ultimat adalah analisis untuk menentukan
Page 24: TINGKATAN BATUBARA - WordPress.com · Kadar abu (ash) 3. Carbon (fixed carbon) 4. Zat terbang (volatile matter) B. Analisa Ultimat Analisis ultimat adalah analisis untuk menentukan

Yogyakarta, 3 October 2019

Warukin Formation

Miocene

Formation pressure and the local quaternary fault affected on the

coal maturity

Low Sub-bituminous -bituminous

Much contamination

Page 25: TINGKATAN BATUBARA - WordPress.com · Kadar abu (ash) 3. Carbon (fixed carbon) 4. Zat terbang (volatile matter) B. Analisa Ultimat Analisis ultimat adalah analisis untuk menentukan

Yogyakarta, 3 October 2019

Warukin Formation

The deposition environment is a delta front to upper delta

plain.

(Allen & Chamber, 1998)

It made the much impurity material when the coalification.

Upper delta plain: rich in organic matter, but quite a lot

of impurities.

Delta front: the sulfur content classified as high, it is related to the

high seawater mixing within the basin. It was also affected by strong currents

Lower delta plain: have better qualities or higher organic matters than coals

formed in the upper delta plain.

Page 26: TINGKATAN BATUBARA - WordPress.com · Kadar abu (ash) 3. Carbon (fixed carbon) 4. Zat terbang (volatile matter) B. Analisa Ultimat Analisis ultimat adalah analisis untuk menentukan

Yogyakarta, 3 October 2019

Muara Enim Formation

Late Miocene

The activity of Bukit Barisan volcanism in the Early Miocene to the Late Miocene was also made it possible to affect the

calorific value of coals.

High

Bituminous

Page 27: TINGKATAN BATUBARA - WordPress.com · Kadar abu (ash) 3. Carbon (fixed carbon) 4. Zat terbang (volatile matter) B. Analisa Ultimat Analisis ultimat adalah analisis untuk menentukan

Yogyakarta, 3 October 2019

The deposition environment is the fluvial system and swamps or quite extensive land banks.

Muara Enim Formation

The amount of ash contents and sulfur contents are relatively small, which

indicates that the influence of seawater was not intensive

and it was more directed towards the terrestrial

environment.

Page 28: TINGKATAN BATUBARA - WordPress.com · Kadar abu (ash) 3. Carbon (fixed carbon) 4. Zat terbang (volatile matter) B. Analisa Ultimat Analisis ultimat adalah analisis untuk menentukan

Yogyakarta, 3 October 2019

Pengasih Formation

Pliocene –Pleistocene

Medium calorific

value

Affecting coals maturity was magmatic activities,

formation pressure, and the great Sumatera fault.

High Low

High

Page 29: TINGKATAN BATUBARA - WordPress.com · Kadar abu (ash) 3. Carbon (fixed carbon) 4. Zat terbang (volatile matter) B. Analisa Ultimat Analisis ultimat adalah analisis untuk menentukan

Yogyakarta, 3 October 2019

The depositional environment was expected in the terrestrial environment of

the fluvial system

Pengasih Formation

High ash content: It is still relatively young, the coal was

not perfect or even in the lignite rank

Differences in paleoclimatology compared

to coal samples of MuaraEnim Formation’s paleoclimatology

The depositional environment deposited on the terrestrial environment with a fluvial

system with relatively low sulfur content.

Page 30: TINGKATAN BATUBARA - WordPress.com · Kadar abu (ash) 3. Carbon (fixed carbon) 4. Zat terbang (volatile matter) B. Analisa Ultimat Analisis ultimat adalah analisis untuk menentukan

Yogyakarta, 3 October 2019

Conclusions

The differences in coal ranks of those samples have difference

geologic histories. Those factors that influencing of coal ranks are

rocks age, depositional environment, temperature,

pressure, and recent geologic events.