Upload
buituong
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
TINGKAT PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG
KB MOW (TUBEKTOMI) DI RSU ASSALAM
GEMOLONG SRAGEN
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Akhir
Pendidikan D III Kebidanan
Disusun Oleh :
ISMIYATIN
NIM. B09.088
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2012
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
HALAMAN PERSETUJUAN
KARYA TULIS ILMIAH
TINGKAT PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG
KB MOW (TUBEKTOMI) DI RSU ASSALAM
GEMOLONG SRAGEN
Disusun Oleh :
ISMIYATIN
NIM. B09.088
Telah diperiksa dan disetujui
Pada tanggal 06 Juli 2012
Pembimbing
(Eni Rumiyati, S.ST)
NIK. 200682019
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
HALAMAN PENGESAHAN
KARYA TULIS ILMIAH
TINGKAT PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG
KB MOW (TUBEKTOMI) DI RSU ASSALAM
GEMOLONG SRAGEN
Disusun Oleh :
ISMIYATIN
NIM. B09.088
Telah dipertahankan di depan dewan penguji
Program Studi Diploma III Kebidanan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta
Pada tanggal Juli 2012
Penguji I Penguji II
(Retno Wulandari, S.ST) (Anis Nurhidayati, S.ST., M.Kes)
NIK. 200985034 NIK. 200685025
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan
Ka.Prodi
(Dheny Rohmatika, S.SiT)
NIK. 200582015
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah yang berjudul ”Tingkat pengetahuan Ibu Post Partum tentang KB MOW
(Tubektomi) di RSU Assalam Gemolong Sragen”. Karya Tulis Imiah ini
disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu
syarat kelulusan STIKES Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa
tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Imiah ini tidak
diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKES Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Eni Rumiyati, S.ST, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan
waktunya untuk memberi arahan dan bimbingan kepada penulis.
4. Ibu dr. Wiwiek Irawati. M.Kes selaku Direktur RSU Assalam Gemolong
Sragen yang telah memberi ijin kepada penulis untuk pengambilan data awal
dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah.
5. Seluruh Dosen dan Staff Akademi Kebidanan Kusuma Husada Surakarta
terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
6. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh
referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Seluruh responden yang telah bersedia diambil datanya guna penyusunan
Karya Tulis Ilmiah ini
8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Imiah ini masih
banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi
kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi
semua pihak.
Surakarta, Juli 2012
Penulis
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2012
Ismiyatin
B09.088
TINGKAT PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG
KB MOW (TUBEKTOMI) DI RSU ASSALAM
GEMOLONG SRAGEN
xiii + 50 halaman + 11 lampiran + 6 tabel + 2 gambar
ABSTRAK
Latar Belakang : Medis Operatif Wanita (MOW) adalah kreasi baru kontap
wanita. Metode operatif wanita (kontap wanita) dalam gerakan keluarga berencana
nasional diterima masyarakat dengan meningkatkan jumlah peserta yang semakin
muda. Studi pendahuluan yang peneliti lakukan dengan cara wawancara terhadap 5
ibu post partum di RSU Assalam Gemolong Sragen terdapat 2 ibu post partum
mengetahui pengertian tentang KB MOW dan keuntungan KB MOW
(Tubektomi). Sedangkan 3 ibu post partum belum mengetahui tentang KB
MOW(Tubektomi)
Tujuan : Mengetahui tingkat pengetahuan Ibu Post Partum tentang KB MOW
(Tubektomi) di RSU Assalam Gemolong Sragen.
Metode Penelitian : Desain penelitian ini menggunakan rancangan deskriptifkuantitatif. Penelitian ini dilakukan di RSU Assalam Gemolong Sragen pada
tangal 8 Juni 2012. Populasi dalam penelitian sebanyak 36 responden dan Sampel
dalam penelitian ini adalah 36 responden menggunakan teknik sampling jenuh.
Instrumen penelitian ini adalah kuesioner dan penelitian ini hanya menggunakan
variabel tunggal yaitu Pengetahuan Ibu Post Partum tentang KB MOW. Analisa
menggunakan analisa univariat.Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan ibu post
partum tentang KB MOW (Tubektomi) di RSU Assalam Gemolong Sragen dapat
dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 3 responden (8,3%), pengetahuan cukup
sebanyak 28 responden (77,8%) dan pengetahuan kurang sebanyak 5 responden
(13,9%).
Kesimpulan : Tingkat pengetahuan ibu post partum tentang KB MOW
(Tubektomi) di RSU Assalam Gemolong Sragen dapat dikategorikan pengetahuan
cukup yaitu sebanyak 28 responden (77,8%).
Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, post partum, KB MOW (Tubektomi)
Kepustakaan : 20 literatur (tahun 2002 – 2011)
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Ketika berada dalam keterpurukan, harapan adalah sesuatu yang kita bangun
sendiri, bukan orang lain tapi diri kita sendiri
Alaskan kepalamu di bantal kejujuran, rebahkan dirimu di kasur keikhlasan,
selimutkan dirimu dengan kain kesetiaan
dan tidurlah dalam keimanan
Jangan takut pada masa depan dan jangan menangis
untuk masa lalu
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku
(Filipi 4: 13)
PERSEMBAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahan
kepada :
1. Ayah dan Bunda, terima kasih atas do’a
tanpamu diriku bukanlah apa-apa.
2. Adikku yang kusayangi thanx’s tuk semua
dorongan dan semangatnya.
3. Mantan “Pacarku“ yang kan mendampingiku
menjadi Nahkoda tuk mengarungi bahtera
kehidupan ini.
4. Sahabatku “Endang”, “Bang Ratri, Kiki”
kalian akan selalu ada di dalam jiwa, di relung
hati dan di setiap kehidupanku, semoga ini
akan abadi, semoga perjalanan ini menjadikan
kita semakin dewasa.
5. Semua teman-teman di RSU Assalam
Gemolong terima kasih dukungan dan
semangatnya
6. Almamater tercinta
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
CURICULUM VITAE
BIODATA
Nama : Ismiyatin
Tempat / Tanggal Lahir : Purworejo, 15 September 1983
Agama : Kristen
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Krajan Rt 02/I, Hulosobo, Kaligesing Purworejo
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SD N Hulosobo tahun 1995
2. SMP N I Kaligesing tahun 1998
3. SMA N 3 Purworejo tahun 2001
4. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Angkatan 2009
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iv
ABSTRAK ................................................................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ vii
CURICULUM VITAE.................................................................................. viii
DAFTAR ISI ................................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xiii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Perumusan Masalah................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian .................................................................... 4
E. Keaslian Studi Kasus ................................................................. 5
F. Sistematika Penulisan ................................................................ 6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori .......................................................................... 7
1. Pengetahuan ........................................................................ 7
2. Teori Post Partum ............................................................... 16
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
3. Kontrasepsi ......................................................................... 21
4. Medis Operatif Wanita (MOW) /Tubektomi ........................ 23
B. Kerangka Konsep ..................................................................... 30
C. Kerangka Konsep ..................................................................... 31
BAB III. METODOLOGI LAPORAN KASUS
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ................................................ 32
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................... 32
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ................... 33
D. Instrumen Penelitian ................................................................. 34
E. Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................... 35
F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 37
G. Variabel Penelitian ................................................................... 38
H. Definisi Operasional ................................................................. 38
I. Metode Pengolahan dan Analisa Data ....................................... 39
J. Etika Penelitian ........................................................................ 41
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum ...................................................................... 42
B. Hasil Penelitian ........................................................................ 43
C. Pembahasan .............................................................................. 43
D. Keterbatasan Penelitian ............................................................ 48
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 49
B. Saran ......................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
DAFTAR GAMBAR
Gambar. 2.1. Kerangka Teori ..................................................................... 30
Gambar. 2.2. Kerangka Konsep .................................................................. 31
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi Pernyataan .................................................................. 36
Tabel 3.2 Definisi Operasional ................................................................. 40
Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan umur ................................ 43
Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan Pendidikan ....................... 43
Tabel 4.3 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan.......................... 44
Tabel 4.4 Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum tentang KB MOW
(Tubektomi) di RSU Assalam Gemolong Sragen ....................... 44
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 3. Surat Balasan dari Lahan
Lampiran 4. Permohonan ijin Validitas
Lampiran 5. Surat Permohonan menjadi Responden
Lampiran 6. Lembar Kesediaan Menjadi Responden
Lampiran 7. Koesioner Penelitian
Lampiran 8. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 9. Data Hasil Penelitian
Lampiran 10. Distribusi Frekuensi
Lampiran 11. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu tolak ukur pembangunan nasional adalah meningkatnya
kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat. Semakin berkualitas maka
kesejahteraan masyarakatnya semakin baik pula (Notoatmodjo, 2007). Dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat, pemerintah melakukan
pembangunan dalam berbagai bidang, salah satunya adalah mengatasi
kependudukan antara lain sumber daya manusia yang rendah dan
meningkatnya pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin pesat
(Winkjosastro, 2010).
Gerakan Keluarga Berencana Nasional Indonesia telah berumur panjang
(42 tahun) dan masyarakat dunia menganggap Indonesia berhasil menurunkan
angka kelahiran dengan bermakna (Manuaba, 2007). Keluarga Berencana
merupakan suatu cara yang efektif untuk mencegah mortalitas ibu dan anak
karena dapat menolong pasangan suami istri menghindari kehamilan resiko
tinggi. Keluarga Berencana (KB) tidak dapat menjamin kesehatan ibu dan
anak, tetapi dengan melindungi keluarga terhadap kehamilan resiko tinggi, KB
dapat menyelamatkan jiwa dan mengurangi angka kesakitan (Hartanto, 2004).
Perkembangan Gerakan KB Nasional telah berhasil menurunkan laju
pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas
total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856 pada tahun 1994.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Hingga saat ini akseptor KB aktif 35,2 % adalah akseptor KB suntik, diikuti
28,1 % pil, 18,85 % IUD, 14,2 % Implan dan 1 % menggunakan kontrasepsi
lain, sisanya memilih 3,5 % kontrasepsi mantap (sterilisasi) (Affandi, 2006).
Akseptor KB aktif untuk propinsi Jawa Tengah ada 4.604.160 akseptor.
Akseptor KB suntik sebanyak 49,52 %, pil sebanyak 18,35 %, IUD sebanyak
12,33 %, Implan sebanyak 11,09 %, MOP/MOW sebanyak 7,76 % dan
kondom sebanyak 0,93 % (Dinkes Prop. Jawa Tengah, 2004).
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya
ini dapat bersifat sementara maupun bersifat permanen dan upaya ini dapat
dilakukan dengan menggunakan cara, alat atau obat-obatan
(Proverawati, 2010). Umumnya klien pasca persalinan ingin menunda
kehamilan berikutnya paling sedikit 2 tahun lagi atau tidak ingin tambah anak
lagi. Konseling tentang keluarga berencana atau metode kontrasepsi sebaiknya
diberikan sewaktu asuhan antenatal maupun pasca persalinan. Metode
kontrasepsi mantap wanita dapat dilakukan dalam 48 jam pasca persalinan atau
6 minggu pasca persalinan (Saifuddin, 2010).
Kontrasepsi mantap wanita atau dalam bahasa Medis Operatif Wanita
(MOW) adalah kreasi baru kontap wanita. Metode operatif wanita (kontap
wanita) dalam gerakan keluarga berencana nasional diterima masyarakat
dengan meningkatkan jumlah peserta yang semakin muda. Dengan usia sekitar
30 tahun diperlukan waktu cukup lama untuk mencapai klimakterium secara
alami. Peserta metode operasi wanita yang relatif muda tidak boleh menderita
gangguan hormonal karena medis teknis operasinya (Manuaba, 2010).
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Berdasarkan data dari RSU Assalam Gemolong tahun 2011 terdapat 424
akseptor aktif. Akseptor KB suntik sebanyak 172 (40,57%) akseptor, akseptor
MOW sebanyak 142 (33,49%) akseptor, akseptor Implant sebanyak 69
(16,27%) akseptor dan akseptor IUD sebanyak 41 (9,67%) akseptor.
Berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan dengan cara
wawancara terhadap 5 ibu post partum di RSU Assalam Gemolong Sragen
terdapat 2 ibu post partum mengetahui pengertian tentang KB MOW dan
keuntungan KB MOW (Tubektomi). Sedangkan 3 ibu post partum belum
mengetahui tentang KB MOW(Tubektomi).
Peran bidan sangat besar dalam upaya menggalakkan penerimaan metode
kontrasepsi mantap yaitu dengan memberikan Konseling Informasi dan
Edukasi (KIE) dan Komunikasi Informasi dan Motivasi (KIM) tentang
kontrasepsi mantap. Diharapkan bidan menjadi pusat penggerak penerimaan
kontrasepsi mantap (Manuaba, 2010).
Dari uraian tersebut di atas dari itu penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang ”Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum tentang KB MOW
(Tubektomi) di RSU Assalam Gemolong Sragen”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari Latar Belakang diatas perumusan masalah
dalam penelitian ini adalah: ”Bagaimanakah Tingkat Pengetahuan Ibu Post
Partum tentang KB MOW (Tubektomi) di RSU Assalam Gemolong Sragen?”.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui tingkat pengetahuan Ibu Post Partum tentang KB MOW
(Tubektomi) di RSU Assalam Gemolong Sragen.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui tingkat pengetahuan Ibu Post Partum tentang KB MOW
(Tubektomi) di RSU Assalam Gemolong Sragen pada tingkat baik.
b. Mengetahui tingkat pengetahuan Ibu Post Partum tentang KB MOW
(Tubektomi) di RSU Assalam Gemolong Sragen pada tingkat cukup.
c. Mengetahui tingkat pengetahuan Ibu Post Partum tentang KB MOW
(Tubektomi) di RSU Assalam Gemolong Sragen pada tingkat kurang
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Ilmu Pengetahuan
Dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam menambah wawasan
pengetahuan dibidang kesehatan keluarga berencana khususnya MOW
(Tubektomi).
2. Diri Sendiri
Menerapkan ilmu yang diperoleh dari pendidikan tentang
kontrasepsi MOW (Tubektomi) dengan praktek di lapangan dan menambah
wawasan serta pengalaman tentang kontrasepsi MOW (Tubektomi).
3. Rumah Sakit
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Meningkatkan mutu pelayanan dan sebagai bahan masukan bagi
petugas kesehatan dalam memberikan konseling tentang KB MOW
(Tubektomi) kepada calon akseptor.
E. Keaslian Penelitian
Penelitian lain yang berhubungan dengan penelitian ini dilakukan oleh:
Nor Lutfi Himawati ( 2009), dengan judul Faktor-faktor Yang
Mendorong Akseptor KB MOW Memilih Alat Kontrasepsi MOW”. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasar faktor
pengetahuan diperoleh hasil responden sebagian besar memiliki pengetahuan
yang baik tentang KB MOW sebanyak 17 responden (56,7%). Pengetahuan
tentang KB mempengaruhi seseorang memilih suatu alat kontrasepsi. Ini
disebabkan seseorang yang berpendidikan tinggi akan lebih luas pandangannya
dan lebih mudah menerima ide dan tata cara kehidupan baru. Dalam hubungan
dengan pemakaian kontrasepsi pendidikan akseptor dapat mempengaruhi
dalam hal pemilihan jenis kontrasepsi yang secara tidak langsung akan
mempengaruhi kelangsungan pemakaiannya.
Perbedaan penelitian yang peneliti lakukan yaitu waktu, tempat dan
variabel penelitian serta hasil penelitian, persamaan sama-sama membahas
tentang MOW.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
F. Sistematika Penelitian
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 bab, yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan isi proposal karya tulis secara singkat meliputi
latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, keaslian penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tinjauan teori medis tentang pengetahuan, teori kontrasepsi,
KB MOW (Tubektomi), kerangka teori dan kerangka konsep.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi
penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, alat
penelitian, pengumpulan data, variabel penelitian, definisi
operasional, metode pengolahan data dan analisa data serta etika
penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisikan tentang hasil penelitian, pembahasan hasil
penelitian serta keterbatasan penelitian.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari penelitian dan saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Pengetahuan
a. Pengertian
Pengetahuan merupakan hasil “tahu” pengindraan manusia
terhadap suatu obyek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui panca
indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa
dan melalui kulit. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang
sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior)
(Notoatmodjo, 2005).
b. Cara Memperoleh Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo, (2010) cara untuk memperoleh kebenaran
pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi dua yakni cara tradisional
atau non ilmiah yakni tanpa melalui penelitian ilmiah dan cara modern
atau cara ilmiah yakni melalui proses penelitian. Untuk lebih jelasnya
dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Cara tradisional atau non ilmiah terdiri dari:
a) Cara coba – salah (Trial and Error)
Cara ini dipakai orang sebelum adanya kebudayaan,
bahkan mungkin sebelum adanya peradaban apabila seseorang
menghadapi persoalan atau masalah upaya pemecahannya
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
dilakukan dengan coba-coba. Cara coba-coba ini dilakukan
dengan menggunakan beberapa kemungkinan dalam
memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak
berhasil, dicoba kemungkinan yang lain sampai masalah tersebut
dapat terpecahkan.
b) Secara Kebetulan
Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak
disengaja oleh orang yang bersangkutan.
c) Cara kekuasaan atau otoritas
Kehidupan sehari-hari ditemukan banyak sekali kebiasaan
dan tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa melalui penalaran
apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan
seperti ini bukan hanya terjadi pada masyarakat tradisional saja,
melainkan juga terjadi pada masyarakat modern. Kebiasaan ini
seolah diterima dari sumbernya sebagai kebenaran yang mutlak.
Sumber pengetahuan tersebut dapat berupa pemimpin-pemimpin
masyarakat baik formal maupun informal. Para pemuka agama,
pemegang pemerintahan dan lain sebagainya. Dengan kata lain,
pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada pemegang
otoritas, yakni orang mempunyai wibawa atau kekuasaan, baik
tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun
ahli ilmu pengetahuan atau ilmuwan.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
d) Berdasarkan pengalaman sendiri
Pengalaman adalah guru terbaik demikian bunyi pepatah.
Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu
merupakan sumber pengetahuan atau pengalaman itu merupakan
suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh
sebab itu pengalaman pribadipun dapat digunakan sebagai upaya
memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara
mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam
memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu.
e) Cara akal sehat (common sense)
Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat
menemukan teori atau kebenaran. Misalnya pemberian hadiah
dan hukuman merupakan cara yang masih dianut oleh banyak
orang untuk mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan.
f) Kebenaran melalui wahyu
Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang
diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus
diterima dan diyakini oleh pengikut agama yang bersangkutan,
terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasional atau tidak.
Sebab kebenaran ini diterima oleh para Nabi adalah sebagai
wahyu dan bukan karena hasil usaha penalaran atau penyelidikan
manusia.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
g) Kebenaran secara intuitif
Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat
sekali melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui proses
penalaran atau berpikir. Kebenaran yang diperoleh melalui
intuitif sukar dipercaya karena kebenaran ini tidak menggunakan
cara yang rasional dan yang sistematis.
h) Melalui jalan pikiran
Sejalan dengan perkembangan perkembangan kebudayaan
umat manusia cara manusia berfikir ikut berkembang. Dari sini
manusia mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh
pengetahuan. Induksi dan deduksi pada dasarnya merupakan cara
melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui pernyataan-
pernyataan yang dikemukan. Apabila proses pembuatan
kesimpulan itu melalui pernyataan-pernyataan yang khusus
kepada yang umum dinamakan induksi sedangkan deduksi
adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum
ke khusus.
i) Induksi
Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai
dari pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat
umum. Hal ini berarti dalam berpikir induksi pembuatan
kesimpulan tersebut berdasarkan pengalaman-pengalaman
empiris yang ditangkap oleh indra kemudian disimpulkan ke
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
dalam suatu konsep yang memungkinkan seseorang untuk
memahami suatu gejala.
j) Deduksi
Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-
pernyataan umum ke khusus. Di dalam proses berpikir deduksi
berlaku bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum pada
kelas tertentu, berlaku juga kebenarannya pada semua persitiwa
yang terjadi pada setiap yang termasuk dalam kelas itu.
2) Cara ilmiah atau modern
Cara baru atau dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa
ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode
penelitian ilmiah, atau metodologi penelitian (research metodology).
Cara ini dikembangkan oleh Francis Bacon yang mengembangkan
metode berpikir induktif kemudian dikembangkan oleh Deobold van
Dallen yang menyatakan bahwa dalam memperoleh kesimpulan
dilakukan dengan mengadakan observasi langsung dan membuat
pencatatan-pencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan
objek yang diamatinya. Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok :
a) Segala sesuatu yang positif yakni gejala tertentu yang muncul
pada saat dilakukan pengamatan.
b) Segala sesuatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidak
muncul pada saat dilakukan pengamatan.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
c) Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi yaitu gejala-gejala
yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Menurut Cahyono (2009), ada beberapa faktor yang mempengaruhi
pengetahuan seseorang, yaitu :
1) Pendidikan
Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan
kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan
berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar,
makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk
menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan
cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain
maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk
semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan.
Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana
diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut
akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan
bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak
berpengetahuan rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak
diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada
pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang tentang sesuatu obyek
juga mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua
aspek inilah yang akhirnya akan menentukan sikap seseorang
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
terhadap obyek tertentu. Semakin banyak aspek positif dari obyek
yang diketahui, akan menumbuhkan sikap makin positif terhadap
obyek tersebut .
2) Mass media / informasi
Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun
non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate
impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan
pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia bermacam-macam
media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat
tentang inovasi baru.
Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa
seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai
pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayan orang.
Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa
membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat
mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai
sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya
pengetahuan terhadap hal tersebut.
3) Sosial budaya dan ekonomi
Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa
melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan
demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak
melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu,
sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan
seseorang.
4) Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar
individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan
berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam
individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi
karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan
direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.
5) Pengalaman
Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara
untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang
kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah
yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang
dikembangkan memberikan pengetahuan dan keterampilan
professional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat
mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang merupakan
manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang
bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya.
6) Usia
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir
seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula
daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang
diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya, individu akan
lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta
lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya
menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan
lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca.
Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan verbal
dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini.
d. Tingkat Pengetahuan di dalam Domain Kognitif
Menurut Notoatmodjo (2007), dalam domain kognitif berkaitan
dengan pengetahuan yang bersifat intelektual (cara berpikir,
berintraksi, analisa, memecahkan masalah dan lain-lain) yang
berjenjang sebagai berikut :
1) Tahu (Knowledge)
Menunjukkan keberhasilan mengumpulkan keterangan apa adanya.
Termasuk dalam kategori ini adalah kemampuan mengenali atau
mengingat kembali hal-hal atau keterangan yang pernah berhasil di
himpun atau dikenali (recall of facts).
2) Memahami (Comprehension)
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Pemahaman diartikan dicapainya pengertian (understanding)
tentang hal yang sudah kita kenali. Karena sudah memahami hal
yang bersangkutan maka juga sudah mampu mengenali hal tadi
meskipun diberi bentuk lain. Termasuk dalam jenjang kognitif ini
misalnya kemampuan menterjemahkan, menginterpretasikan,
menafsirkan, meramalkan dan mengeksplorasikan.
3) Menerapkan (Aplication)
Penerapan diartikan sebagai kemampuan menerapkan hal yang
sudah dipahami ke dalam situasi dan kondisi yang sesuai.
4) Analisa (Analysis)
Analisis adalah kemampuan untuk menguraikan hal tadi menjadi
rincian yang terdiri unsur-unsur atau komponen-komponen yang
berhubungan antara yang satu dengan lainnya dalam suatu bentuk
susunan berarti.
5) Sintesis (Syntesis)
Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun kembali bagian-
bagian atau unsur-unsur tadi menjadi suatu keseluruhan yang
mengandung arti tertentu.
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk membandingkan hal
yang bersangkutan dengan hal-hal serupa atau setara lainnya,
sehingga diperoleh kesan yang lengkap dan menyeluruh tentang hal
yang sedang dinilainya.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
e. Pengukuran Pengetahuan
Menurut Arikunto (2006), pengukuran pengetahuan dapat
dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi
materi yang akan diukur dari subyek penelitian atau responden ke
dalam pengetahuan yang ingin kita ukur atau kita ketahui dapat kita
sesuaikan dengan tingkatan-tingkatannya. Adapun pertanyaan yang
dapat digunakan untuk pengukuran pengetahuan secara umum dapat
dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu:
1) Pertanyaan subyektif, misalnya jenis pertanyaan essay.
Pertanyaan essay disebut pertanyaan subyektif karena penilaian
untuk pertanyaan ini melibatkan faktor subyektif dari penilai,
sehingga nilainya akan berbeda dari seseorang penilai satu
dibandingkan dengan yang lain dari satu waktu ke waktu yang
lainnya
2) Pertanyaan obyektif, misalnya pertanyaan pilihan ganda (multiple
choise), bentul salah, dan pertanyaan menjodohkan. Pertanyaan
pilihan ganda, betul salah, menjodohkan disebut pertanyaan
obyektif karena pertanyaan-pertanyaan itu dapat dinilai secara pasti
oleh penilai.
Dari kedua jenis pertanyaan tersebut, pertanyaan obyektif khususnya
pertanyaan pilihan ganda lebih disukai untuk dijadikan sebagai alat
ukur dalam pengukuran pengetahuan karena lebih mudah disesuaikan
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
dengan pengetahuan yang akan diukur dan penilaiannya akan lebih
cepat (Arikunto, 2006).
2. Teori Post Partum
a. Pengertian
1) Masa nifas disebut juga masa post partum atau puerperium adalah
masa atau waktu sejak bayi dilahirkan dan plasenta keluar lepas
dari rahim sampai enam minggu berikutnya, disertai dengan
pulihnya kembali organ-organ ang berkaitan dengan kandungan
yang mengalami perubahan seperti perlukaan saat melahirkan
(Suherni, 2009).
2) Masa nifas (puerperium) adalah waktu yang diperlukan untuk
kembalinya organ genetalia internal menjadi normal secara
anatomi dan fungsional yaitu sekitar 6 minggu (Manuaba, 2007).
3) Nifas atau puerperium mulai setelah partus selesai dan berakhir
setelah kira-kira 6 minggu. Akan tetapi seluruh alat genetalia baru
pulih seperti sebelum hamil dalam waktu 3 bulan
(Winkjosastro, 2006).
b. Periode Nifas
Menurut Suherni (2009), masa nifas dibagi menjadi 3 periode :
1) Puerperium dini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan
berdiri dan berjalan-jalan.
2) Puerperium intermedial yaitu masa kepulihan menyeluruh dari
organ-organ genetalia kira-kira antara 6 – 8 minggu.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
3) Remote puerperium yaitu waktu yang diperlukan pulih dan sehat
sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan
mempunyai komplikasi.
c. Kebutuhan Dasar Masa Nifas
Menurut Bahiyatun (2008), Kebutuhan dasar masa nifas meliputi :
1) Nutrisi dan cairan
Ibu nifas memerlukan diet untuk mempertahankan tubuh
terhadap infeksi, mencegah konstipasi dan untuk memulai proses
pemberian ASI eksklusif. Gizi ibu menyusui dibutuhkan untuk
produksi ASI dan pemulihan kesehatan ibu. Kebutuhan gizi yang
perlu diperhatikan, yaitu:
a) Makanan dianjurkan seimbang antara jumlah dan mutunya.
b) Banyak minum, setiap hari harus minum lebih dari 6 gelas
c) Makan makanan yang tidak merangsang, baik secara termis,
mekanis atau kimia untuk menjaga kelancaran pencernaan.
d) Batasi makanan yang berbau keras.
e) Gunakan bahan makanan yang dapat merangsang produksi
ASI, misalnya sayur hijau.
2) Ambulasi
Ambulasi sedini mungkin sangat dianjurkan kecuali ada
kontraindikasi. Ambulasi ini akan meningkatkan sirkulasi dan
mencegah risiko tromboflebitis, meningkatkan fungsi kerja
peristaltic dan kandung kemih sehinga mencegah distensi
abdominal dan konstipasi.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
3) Eliminasi
Berkemih harus terjadi dalam 4 – 8 jam pertama dan
minimal sebanyak 200 cc. anjurkan ibu untuk minum banyak
cairan dan ambulasi. Rangsang untuk berkemih dapat diberikan
dengan rendam duduk (sitz bath) untuk mengurangi edema dan
relaksasi sfinger, lalu kompres hangat atau dingin.
4) Personal Hygiene
Sering membersihkan arena perineum meningkatkan
kenyamanan dan mencegah infeksi. Tindakan ini paling sering
menggunakan air hangat yang dialirkan ke atas vulva perineum
setelah berkemih atau defekasi, hindari penyemprotan langsung.
5) Istirahat
Ibu nifas membutuhkan istirahat dan tidur yang cukup,
istirahat sangat penting untuk ibu yang menyusui. Tindakan rutin
di rumah sakit hendaknya tidak mengganggu istirahat dan tidur
ibu.
6) Seksualitas masa nifas
Kebutuhan seksual sering menjadi perhatian ibu dan
keluarga. Diskusikan hal ini sejak mulai hamil dan diulang pada
postpartum berdasarkan budaya dan kepercayaan ibu dan
keluarga. Seksualitas dipengaruhi oleh derajat ruptur perineum
dan penurunan hormone steroid setelah persalinan.
7) KB pada Ibu menyusui
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Keluarga berencana adalah salah satu usaha untuk
mencapai kesejahteraan dengan jalan member nasehat perkawinan,
pengobatan kemandulan dan penjarangan kehamilan. KB
merupakan salah satu usaha membantu keluarga atau individu
merencanakan kehidupan berkeluarganya dengan baik, sehingga
dapat mencapai keluarga berkualitas.
3. Kontrasepsi
a. Pengertian
1) Kontrasepsi adalah usaha-usaha untuk mencegah kehamilan, usaha-
usaha itu dapat bersifat sementara, dapat juga bersifat permanent
(Wiknjosastro, 2008).
2) Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadianya kehamilan.
Upaya ini bersifat sementara maupun bersifat permanen dan upaya
ini dapat dilakukan dengan menggunakan cara, alat atau obat-
obatan (Proverawati, 2010).
b. Metode Kontrasepsi
Menurut Hartanto (2004), cara/metode kontrasepsi dapat dibagi
menjadi:
1) Metode sederhana
a) Tanpa alat (kalender, suhu basal, lendir serviks)
b) Dengan alat (barrier, kimiawi)
2) Metode modern
a) Kontrasepsi hormonal: pil, suntik, implant
b) IUD
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
c) Kontrasepsi mantap: MOW dan MOP
c. Ciri-ciri Kontrasepsi
Menurut Hartanto (2004).Suatu kontrasepsi yang ideal meliputi :
1) Daya guna
2) Aman
3) Murah
4) Mudah didapat
5) Tidak memerlukan motivasi terus menerus
6) Efek samping minimal
d. Syarat-syarat suatu metode kontrasepsi
Menurut Hartanto (2004), syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu
metode kontrasepsi yang baik ialah:
1) Aman/ tidak berbahaya
2) Dapat diandalkan
3) Sederhana.
4) Murah
5) Dapat diterima oleh orang banyak
6) Pemakaian jangka lama (continuation rate tinggi).
4. Medis Operatif Wanita (MOW) / Tubektomi
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
a. Pengertian
1) Tubektomi atau kontap wanita ialah suatu kontrasepsi permanen
untuk mencegah keluarnya ovum dengan cara tindakan mengikat
dan atau memotong pada kedua saluran tuba (Suratun ,dkk, 2008).
2) Tubektomi adalah setiap tindakan pada kedua saluran telur wanita
yang mengakibatkan wanita tersebut tidak akan mendapat
keturunan lagi. Jenis kontrasepsi ini bersifat permanen, karena
dilakukan penyumbatan pada saluran telur wanita yang dilakukan
dengan cara diikat, dipotong ataupun dibakar (Proverawati, 2010).
b. Keuntungan Tubektomi
Menurut Proverawati (2010), tubektomi memberikan keuntungan non
kontrasepsi yaitu:
1) Penggunaan sangat efektif, yaitu 0,5 kehamilan per 100 perempuan
selama tahun pertama penggunaan.
2) Tidak mempengaruhi terhadap proses menyusui (breastfeeding).
3) Tidak tergantung pada faktor senggama
4) Baik bagi klien bila kehamilan akan menjadi resiko kehamilan yang
serius.
5) Pembedahan sederhana dapat dilakukan dengan anestesi lokal.
6) Tidak ada efek samping dalam jangka waktu yang panjang.
7) Tidak ada perubahan organ dalam.
c. Keterbatasan Tubektomi
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Menurut Proverawati (2010), metode tubektomi ini juga memiliki
keterbatasan-keterbatasan yang harus diperhatikan yaitu:
1) Harus dipertimbangkan sifat mantap metode kontrasepsi ini (tidak
dapat dipulihkan kembali).
2) Klien dapat menyesal di kemudian hari.
3) Resiko komplikasi kecil namun dapat meningkat apabila
menggunakan anestesi setelah tindakan.
4) Rasa sakit atau ketidaknyamanan muncul dalam waktu pendek
setelah tindakan.
5) Dilakukan oleh dokter terlatih, yaitu dokter spesialis ginekologi
untuk proses laparoskopi.
6) Tidak melindungi diri dari IMS termasuk HBV dan HIV/AIDS.
d. Syarat-syarat
Beberapa syarat menurut Proverawati (2010), hal yang perlu
diperhatikan ketika akan menggunakan kontrasepsi mantap tubektomi
ini yaitu:
1) Usia lebih dari 26 tahun
2) Jumlah anak (paritas) minimal adalah 2 dengan umur anak terkecil
lebih dari 2 tahun.
3) Yakin telah mempunyai besar keluarga yang sesuai dengan
keinginannya dan pasangannya.
4) Pada kehamilan akan menimbulkan risiko kesehatan yang serius.
5) Pasca persalinan dan atau pasca keguguran.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
6) Paham dan secara suka rela setuju dengan prosedur pelaksanaan.
Klien mempunyai hak untuk berubah pikiran setiap waktu sebelum
pelaksanaan prosedur ini, serta informed concent form harus
ditandatangani oleh klien sebelum prosedur dilaksanakan
e. Komplikasi Tubektomi dan Penanganannya
Menurut Saifuddin (2010), komplikasi dan penanganan MOW
meliputi:
1) Infeksi Luka
Apabila terlihat infeksi luka, obati dengan antibiotic bila terdapat
abses lakukan drainase dan obati seperti yang terindikasi
2) Demam pasca operasi
Obati infeksi berdasarkan apa yang ditemukan
3) Luka pada kandung kemih, intestinal
Mengacu ke tingkat asuhan yang tepat, apabila kandung kemih atau
usus luka dan diketahui sewaktu operasi, lakukan reparasi primer,
apabila ditemukan pasca operasi dirujuk ke rumah sakit yang tepat
bila perlu.
4) Hematoma (Subkutan)
Gunakan packs yang hangat dan lembab di tempat tersebut. Amati
hal ini biasanya akan berhenti dengan berjalannya waktu tetapi
dapat membutuhkan drainase bila ektensif.
5) Emboli gas yang diakibatkan oleh laparoskopi.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Ajukan ke tingkat asuhan yang tepat dan mulailah resusitasi
intensif, termasuk cara intravena, resusitasi kardio pulmonar dan
tindakan penunjang kehidupan lainnya.
6) Rasa sakit pada lokasi pembedahan
Pastikan adanya infeksi atau abses dan obati berdasarkan apa yang
ditemukan
7) Perdarahan superficial (tepi kulit atau subkutan)
Mengontrol perdarahan dan obati berdasarkan apa yang ditemukan.
f. Efek samping MOW
Menurut Hartanto (2004) kontap wanita tidak menimbulkan efek
samping jangka panjang yang jelek. Selama paling sedikit dua
dasawarsa terakhir ini, timbul perdebatan mengenai efek samping
jangka panjang bila memang ada dari kontap wanita. Persoalan efek
samping jangka panjang kontap wanita meliputi empat hal, yaitu:
1) Perubahan-perubahan hormonal
2) Pola haid
3) Problem ginekologis
4) Problem psikologis
g. Waktu pelaksanaan Tubektomi
Menurut Suratun (2008), waktu pelaksanaan tubektomi, yaitu:
1) Pasca persalinan, sebaiknya dalam jangka waktu 48 jam pasca
persalinan.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
2) Pasca keguguran, dapat dilaksanakan pada hari yang sama dengan
evakuasi rahim atau keesokan harinya.
3) Dalam masa interval (keadaan tidak hamil), sebaiknya dilakukan
dalam 2 minggu pertama dari siklus haid ataupun setelahnya,
seandainya calon akseptor menggunakan salah satu cara
kontrasepsi dalam siklus tersebut.
h. Persiapan pra-operatif MOW
Menurut Saifuddin (2010), persiapan pra-operatif MOW, yaitu:
1) Jelaskan secara lengkap mengenai tindakan MOW termasuk
mekanisme.
2) Pencegahan kehamilan yang dihasilkan dan efek samping yang
mungkin terjadi.
3) Berikan nasehat untuk perawatan luka bedah, kemana minta
pertolongan bila terjadi kelainan atau keluhan sebelum waktu
kontrol.
4) Berikan nasehat tetang cara menggunakan obat yang diberikan
sesudah tindakan pembedahan.
5) Anjurkan klien puasa sebelum operasi atau tidak makan dan minum
sekurang-kurangnya 2 jam sebelum operasi.
6) Datang ke klinik dengan diantar anggota keluarga atau ditemani
orang dewasa.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
7) Rambut pubis yang cukup panjang digunting pendek dan
dibersihkan dengan sabun dan air serta dilanjutkan dengan cairan
antiseptic.
8) Tidak memakai perhiasan dan tidak memakai kosmetik seperti
pemerah bibir, pemerah pipi, kutek dan lain-lain.
9) Menghubungi petugas setibanya di klinik.
i. Perawatan dan pemeriksaan Pasca Operasi
Perawatan dan pemeriksaan pasca operasi menurut Suratun (2008),
yaitu:
1) Setelah tindakan pembedahan klien dirawat di ruang pulih selama
kurang lebih 4 – 6 jam.
2) Bila dilakukan anestesi local, pemindahan klien dari meja operasi
ke kereta dorong dan dari kereta dorong ke tempat tidur di ruang
pulih dilakukan oleh 2 orang perawat dengan mendekatkan kareta
dorong ke meja operasi atau tempat tidur. Akseptor diminta untuk
menggeserkan badannya, bila klien memperoleh anestesi umum
pemindahan pasien dilakukan oleh 3 – 4 orang.
3) Selama diruang pulih klien diamati dan dinilai:
a) Nadi, tekanan darah, pernafasan tiap 15 menit pertam, tiap 30
menit pada 1 jam kedua dan selanjutnya tidap jam hingga
pasien pulang.
b) Rasa nyeri yang timbul yang mungkin memerlukan pengobatan
analgetik.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
c) Perdarahan dari luka dan kemaluannya.
d) Suhu badannya.
4) Dua jam setelah tindakan dengan anestesi local klien diizinkan
minum dan makan, karena rasa mengantuk telah hilang.
5) Dua jam setelah tindakan dengan anestesi lokal klien diizinkan
duduk dan latihan berjalan dengan ditemani keluarganya apabila
pasien tidak pusing.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
B. Kerangka Teori
Gambar 2.1.
Kerangka Teori
Sumber: Notoatmodjo (2010), Hartanto (2004) (dimodifikasi)
Pengetahuan
Ibu Post PartumKontrasepsi Mantap (MOW)
1. Pengertian
2. Keuntungan MOW
3. Keterbatasan MOW
4. Syarat-syarat
5. Komplikasi MOW dan
Penanganannya
6. Efek samping MOW
7. Waktu pelaksanaan MOW
8. Persiapan pra-operatif MOW
9. Perawatan dan pemeriksaan Pasca
Operasi
Faktor yang mempengaruhi
Pengetahuan:
1. Pendidikan
2. Mass media / informasi
3. Sosial budaya dan
ekonomi
4. Lingkungan
5. Pengalaman
6. Usia
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
C. Kerangka Konsep
Keterangan:
: Variabel yang diteliti
: Variabel yang tidak diteliti
Gambar 2.2.
Kerangka Konsep
Pengetahuan Ibu Post
Partum tentang KB MOW
Baik
Cukup
Kurang
Faktor yang mempengaruhi
Pengetahuan:
1. Pendidikan
2. Mass media / informasi
3. Sosial budaya dan ekonomi
4. Lingkungan
5. Pengalaman
6. Usia
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kuantitatif.
Menurut Nursalam (2008), penelitian deskritptif bertujuan untuk
mendeskripsikan (memaparkan) peristiwa-peristiwa yang penting yang terjadi
pada masa kini. Deskripsi peristiwa dilakukan secara sistematis dan lebih
menekankan pada data factual daripada penyimpulan. Penelitian kuantitatif
adalah teknik yang digunakan untuk mengolah data yang berbentuk angka,
baik sebagai hasil pengukurang maupun hasil konvensi (Nototatmodjo, 2005)
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi
Lokasi adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan data
selama kasus berlangsung (Budiarto, 2003). Penelitian ini dilakukan di
RSU Assalam Gemolong Sragen.
2. Waktu penelitian
Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk
memperoleh data penelitian yang dilaksanakan (Budiarto, 2003). Penelitian
ini dilaksanakan pada tangal 8 - 16 Juni 2012.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan olehpeneliti dan dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Hidayat, 2007). Populasi dalam penleitian ini adalah semua ibu post
partum di RSU Assalam Gemolong pada tanggal 8 – 16 Juni sebanyak 36
ibu.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang
diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2005).
Menurut Arikunto (2006), jika populasi kurang dari 100 maka lebih baik
diambil semua dan jika jumlah subyek lebih dari 100, maka dapat diambil
10 – 15% atau 20-25%. Dalam penelitian ini sampel yang diambil harus
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
a. Kriteria Inklusi
1) Ibu postpartum yang melahirkan di RS Assalam Gemolong
2) Ibu yang bisa membaca dan menulis
3) Ibu bersedia menjadi responden
b. Kriteria Eksklusi
1) Ibu post partum patologi
2) Ibu yang tidak bersedia menjadi responden
3) Ibu yang tidak bisa membaca dan menulis.
Sampel penelitian diambil dalam penelitian ini adalah 36 responden.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
3. Teknik sampling
Tehnik sampling adalah suatu proses seleksi sampel yang digunakan
dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan
mewakili keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2007). Penelitian ini
menggunakan teknik sampling jenuh, yaitu teknik penentuan sampel bila
semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2007).
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini adalah kuesioner tertutup yang diisi oleh
responden. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang hal-hal
yang ia ketahui dan sudah disediakan jawabannya (Arikunto, 2006). Kuesioner
diambil dari sumber teori tentang kontrasepsi mantap MOW atau Tubektomi.
Kuesioner dalam penelitian terdiri dari 30 pernyataan, dimana pernyataan
dengan kriteria positif skor 1 untuk jawaban benar dan skor 0 bila jawaban
salah, pernyataan negatif skor 0 untuk jawaban benar dan skor 1 untuk jawaban
salah.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Pertanyaan
Variabel Sub VariabelPertanyaan Jumlah
SoalFavourable Unfavourable
Tingkat
pengetahuan
Ibu PostPartum tentang
MOW
1. Pengertian 1,2 2
2. Keuntungan Tubektomi 3,4,6 5 4
3. Keterbatasan Tubektomi 7,9,11 8,10 54. Syarat-syarat 12,13,14*,15
16,17*,18
5
5. Komplikasi Tubektomi dan
Penanganannya
19,20,21 3
6. Efek Samping 22,23 2
7. Waktu Pelaksanaan 24,25 2
8. Persiapan pra Operatif 26*,27 19. Perawatan dan pemeriksaan
pasca operasi
28,29,30 3
Jumlah 30
Keterangan : * = tidak valid
E. Uji Validitas dan Reliabilitas
Kuesioner untuk penelitian terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan
reabilitas dengan karakteristik seperti sejenis di luar lokasi penelitian.
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat
kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2006). Sebuah
instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya
hendak diukur. Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus
product moment, yaitu:
Keterangan:
N : Jumlah responden
( ) ( ) }Y-Y{N}XX{
YX.-XY.N
2222 ΣΣΣ−Σ
ΣΣΣ=
Nrxy
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
rxy : Koefisien korelasi product moment
x : Skor pertanyaan
y : Skor total
xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total
Instrument dikatakan valid jika nilai rhitung > rtabel (0,361). Setelah dilakukan
uji coba instrumen yang dilakukan di RSUD Gemolong dengan 30
responden didapatkan 27 pernyataan valid dan 3 pernyataan tidak valid
yaitu nomor 14, 17, 26, untuk selanjutnya pernyataan yang tidak valid tidak
digunakan dalam penelitian.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan
bersifat tendensius, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban
tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya,
maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2006).
Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha
Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows. Rumus
Alpha Chronbach adalah sebagai berikut:
Σ−
−
=t
b
k
kr
2
2
11 11 σ
σ
Keterangan:
r11 = Reliabilitas Instrument
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
?ásnb2
= Jumlah varian butir
s‘t2
= Varians total
Hasil uji instrumen didapatkan nilai alpha cronbach’s 0,863 > rkriteria
(0,60), sehingga pernyataan dikatakan reliabel.
F. Teknik Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar
pertanyaan persetujuan dan membagikan kuesioner pada Ibu Postpartum di
RSU Assalam Gemolong Sragen, kemudian menjelaskan tentang cara
pengisiannya. Responden disuruh mengisi kuesioner dengan selesai dan
kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri
dari:
1. Data Primer
Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya atau objek
penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi (Riwidikdo, 2006).
Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari pengisian kuesioner
tentang KB MOW yang diisi Ibu Post Partum di RSU Assalam Gemolong
Sragen.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari
objek penelitian (Riwidikdo, 2006). Data sekunder didapatkan dari data
rekam medis Ibu Post Partum di RSU Assalam Gemolong Sragen
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
G. Variabel penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Dalam
penelitian hanya menggunakan variabel tunggal yaitu Pengetahuan Ibu Post
Partum tentang KB MOW.
H. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup
atau pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti
(Notoatmodjo, 2010).
Tabel 3.2
Definisi Operasional
Nama
Variabel
Pengertian Indikator Alat
Ukur
Skala
PengetahuanIbu Post
Partum
tentang KBMOW
Kemampuan IbuPosta Partum
menjawab
kuesioner tentangKB MOW
dengan benar
1. Baik : Bila nilairesponden yang diperoleh
(x) > mean + 1 SD
2. Cukup : Bila nilairesponden mean -1 SD =áx
=ámean + 1 SD
3. Kurang : Bila nilairesponden yang diperoleh
(x) < mean – 1 SD
Kuesioner Ordinal
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
I. Metode Pengolahan dan Analisa Data
1. Pengolahan Data
Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya
adalah pengolahan data. Proses pengolahan data menurut Arikunto (2006)
adalah:
a. Editing
Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban
dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian
dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Editing
dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak
sesuai dapat segera dilengkapi.
b. Coding
Kegiatan ini memberi kode angka pada kuesioner terhadap tahap-
tahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data
selanjutnya.
c. Tabulating
Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban
kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukkan ke
dalam tabel.
2. Analisis Data
Menurut Notoatmodjo (2005), analisa univariat yaitu menganalisa
terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan
distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel. Penelitian ini hanya
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
mendeskirpsikan pengetahuan responden tentang Tingkat Pengetahuan Ibu
Post Partum tentang KB MOW di RSU Assalam Gemolong Sragen.
Menurut Riwidikdo (2009), maka digunakan perhitungan sebagai
berikut:
Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD
Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD = x = mean + 1 SD
Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD
Menurut Notoatmodjo (2007), rumus mean yaitu:
Rumus : X =n
x∑
Keterangan :
X : rata-rata ( mean )
∑ x: Jumlah seluruh jawaban responden
n : Jumlah responden
Simpangan baku (standard deviation) adalah ukuran yang dapat
dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data) terhadap
rata-ratanya.
Rumus :
SD =1
)(1
2
1
−
−∑=
n
xxn
i
Keterangan:
x : nilai responden
n : jumlah responden
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
J. Etika Penelitian
Setelah mendapat persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian
dengan memperhatikan masalah etika menurut Hidayat (2007), meliputi :
1. Informed Consent ( lembar persetujuan menjadi responden)
Sebelum lembar persetujuan diberikan pada subyek penelitian peneliti
menjelaskan maskud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan serta
manfaat yang dilakukannya penelitian. Setelah diberikan penjelasan,
lembar persetujuan diberikan kepada subyek penelitian. Jika subyek
penelitian bersedia diteliti maka mereka harus menandatangani lembar
persetujuan, namun jika subyek penelitian menolak untuk diteliti maka
mereka harus menandatangani lembar persetujuan, namun jika subyek
penelitian menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan
tetap menghormati haknya.
2. Anonimity (tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasiaan subyek penelitian, peneliti tidak
mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup dengan
inisial dan memberi nomor pada masing–masing lembar tersebut.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Kerahasiaan semua informasi yang diperoleh oleh subyek penelitian
dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan
disajikan atau dilaporkan pada hasil penelitian.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di RSU Assalam Gemolong, berdiri pada tahun
2003 dengan nama Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Assalam yang
beralamat di Desa Ngembat Padas Gemolong Sragen Jawa Tengah.
Guna memberikan pelayanan kesehatan berkualitas kepada masyarakat,
maka RSIA Assalam pada akhir tahun 2008 berbenah untuk mengembangkan
statusnya menjadi Rumah Sakit Umum (RSU). Pada tanggal 15 Juni 2011
status badan hukum RSU Assalam berpindah dari KOPINKES ASSALAM
menjadi PT. Wahyu Isma Putra untuk menyelenggarakan Rumah Sakit Umum
(RSU) Assalam selama 5 tahun.
RSU Assalam melaksanakan pelayanan berupa Pelayanan Medik
Rawat Jalan dan pelayanan Medik Rawat Inap. Pelayanan Rawat Jalan terdiri
dari IGD, Poliklinik Spesialis dan Fisiotherapi. Pelayanan Medik Rawat Inap
terdiri dari IRNA I bangsal umum dan Anak. IRNA II terdiri Obsgyn, kamar
bersalin, Perinatologi dan Kamar Operasi, Kamar VIP kelas I, II, III dan
Ruang Isolasi. Sedangkan pelayanan penunjang medik terdiri dari instalasi
laboratorium dan radiologi.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
B. Hasil Penelitian
1. Karakteristi Responden
a. Karakteristik responden berdasarkan umur
Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan umur
No Umur JumlahPersentase
(%)
1
2
3
< 20 tahun
20 – 35 tahun
> 35 tahun
2
29
5
5,6
80,6
13,9
Total 36 100
Sumber: Data Primer, 2012
Berdasarkan tabel 4.1 di atas umur kurang dari 20 tahun terdapat
sebanyak 2 responden (5,6%), umur 20 – 35 tahun sebanyak
31 responden (80,6%) dan umur lebih dari 35 tahun sebanyak 5
responden (13,9%).
b. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan
Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan
NoPendidikan Jumlah
Persentase
(%)
1
2
3
SD
SLTP
SLTA
PT (Perguruan Tinggi)
2
10
22
2
5,6
27,7
61,1
5,6
Total 36 100
Sumber: Data Primer, 2012
Berdasarkan tabel di atas pendidikan SD sebanyak 2 respodnen
(5,6%) pendidikan SLTP sebanyak 10 responden (27,7%), pendidikan
SLTA sebanyak 22 responden (61,1%) dan Perguruan Tinggi terdapat
sebanyak 2 responden (5,6%).
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
c. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan
Tabel 4.3 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan
NoPekerjaan Jumlah
Persentase
(%)
1
2
3
IRT
Swasta
PNS
18
15
3
50,0
41,7
8,3
Total 36 100
Sumber: Data Primer, 2012
Berdasarkan tabel 4.3 karakteristik responden berdasarkan
pekerjaan sebanyak 18 responden (61,8%) sebagai IRT, sebanyak
15 responden (41,7%) bekerja di swasta dan sebanyak 3 responden
(8,3%) sebagai PNS.
2. Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum tentang KB MOW (Tubektomi) di
RSU Assalam Gemolong Sragen
Setelah dilakukan perhitungan diperoleh nilai rata-rata (mean) 20,4 dan
nilai Standard Deviation (SD) 4,6.
Tabel 4.4 Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum tentang KB MOW
(Tubektomi) di RSU Assalam Gemolong Sragen
No Pengetahuan JumlahPersentase
(%)
1
2
3
Baik
Cukup
Kurang
3
28
5
8,3
77,8
13,9
Total 36 100
Sumber: Data Primer, 2012
Berdasarkan tingkat pengetahuan ibu post partum tentang KB
MOW (Tubektomi) di RSU Assalam Gemolong Sragen dapat
dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 3 responden (8,3%),
pengetahuan cukup sebanyak 28 responden (77,8%) dan pengetahuan
kurang sebanyak 5 responden (13,9%). Jadi tingkat pengetahuan ibu post
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
partum tentang KB MOW (Tubektomi) di RSU Assalam Gemolong Sragen
dapat dikategorikan pengetahuan cukup yaitu sebanyak 28 responden
(77,8%).
C. PEMBAHASAN
Berdasarkan tingkat pengetahuan ibu post partum tentang KB MOW
(Tubektomi) di RSU Assalam Gemolong Sragen dapat dikategorikan
pengetahuan baik sebanyak 3 responden (8,3%), pengetahuan cukup sebanyak
28 responden (77,8%) dan pengetahuan kurang sebanyak 5 responden
(13,9%).
Menurut Notoatmodjo (2005), pengetahuan merupakan hasil “tahu”
pengindraan manusia terhadap suatu obyek tertentu. Proses pengindraan
terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan melalui kulit. Pengetahuan atau kognitif merupakan
domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over
behavior).
Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan ibu post partum
tentang KB MOW (Tubektomi) di RSU Assalam Gemolong Sragen dapat
dikategorikan pengetahuan cukup yaitu sebanyak 28 responden (77,8%).
meliputi pengertian, keuntungan Tubektomi, keterbatasan tubektomi, syarat-
syarat, perawatan dan pemeriksaan pasca operasi, efek samping, waktu
pelaksanaan, persiapan pra operatif, komplikasi tubektomi dan
penanganannya.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Menurut Notoatmodjo, (2010) cara untuk memperoleh kebenaran
pengetahuan. Sejalan dengan perkembangan perkembangan kebudayaan umat
manusia cara manusia berfikir ikut berkembang. Dari sini manusia mampu
menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuan.
Menurut Cahyonoputra (2009), ada beberapa faktor yang
mempengaruhi pengetahuan seseorang, salah satu faktor yang mempengaruhi
pengetahuan adalah pendidikan. Menurut Cahyonoputra (2009), pendidikan
adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di
dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan
mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin
mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi
maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang
lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk
semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan.
Berdasarkan karakteristik responden didapatkan sebanyak 22
responden (61,1%) dengan pendidikan SLTA. Menurut Cahyonoputra (2009),
pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan
seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas
pula pengetahuannya.
Hasil penelitian karakteristik responden berdasarkan umur mayoritas
umur responden umur 20 – 35 tahun sebanyak 31 responden (80,6%). Menurut
Cahyonoputra (2009), umur mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola
pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin
membaik. Pada usia madya, individu akan lebih berperan aktif dalam
masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan persiapan
demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia
madya akan lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca.
Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan verbal
dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini.
Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non
formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact)
sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Majunya
teknologi akan tersedia bermacam-macam media massa yang dapat
mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru salah satunya
yaitu KB MOW (Tubektomi).
Berdasarkan karakteristik responden berdasarkan pekerjaan sebanyak
18 responden (61,8%) sebagai IRT. Menurut Cahyonoputra (2009),
pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan memberikan
pengetahuan dan keterampilan professional serta pengalaman belajar selama
bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang
merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang
bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya.
Menurut Suratun (2008), tubektomi atau kontap wanita ialah suatu
kontrasepsi permanen untuk mencegah keluarnya ovum dengan cara tindakan
mengikat dan atau memotong pada kedua saluran tuba.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Menurut Hartanto (2004) kontap wanita tidak menimbulkan efek
samping jangka panjang yang jelek. Selama paling sedikit dua dasawarsa
terakhir ini, timbul perdebatan mengenai efek samping jangka panjang bila
memang ada dari kontap wanita.
D. Keterbatasan Penelitian
1. Kendala responden kurang memahami bahasa yang dipakai dalam
kuesioner terutama bahasa medis, sehingga responden harus bertanya
pada peneliti.
2. Keterbatasan variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga
hasil penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan ibu postpartum tentang
KB MOW (Tubektomi) saja. Penelitian ini akan berbeda hasil jika faktor
yang mempengaruhi diteliti. Kuesioner yang digunakan kuesioner
tertutup sehingga responden hanya bisa menjawab ya atau tidak dan
jawaban responden belum bisa untuk mengukur pengetahuan secara
mendalam.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini mengambil judul Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum
tentang KB MOW (Tubektomi) di RSU Assalam Gemolong Sragen dengan
responden sebanyak 36 orang. Tingkat pengetahuan responden dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Tingkat pengetahuan ibu post partum tentang KB MOW (Tubektomi) di
RSU Assalam Gemolong Sragen dapat dikategorikan pengetahuan baik
sebanyak 3 responden (8,3%)
2. Tingkat pengetahuan ibu post partum tentang KB MOW (Tubektomi) di
RSU Assalam Gemolong Sragen pengetahuan cukup sebanyak 28
responden (77,8%)
3. Tingkat pengetahuan ibu post partum tentang KB MOW (Tubektomi) di
RSU Assalam Gemolong Sragen pengetahuan kurang sebanyak 5
responden (13,9%).
B. Saran
1. Rumah Sakit
Diharapkan dengan penelitian rumah sakit dapat meningkatkan mutu
pelayanan melalui konseling dan penyuluhan tentang KB MOW
(Tubektomi) kepada calon akseptor.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
2. Responden
Diharapkan tetap menggunakan kontrasepsi yang sesuai dengan keadaan
responden dan meningkatkan pengetahuan dengan mengikuti penyuluhan
serta mencari informasi melalui media masa.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan untuk peneliti selanjutnya untuk mengembangkan penelitian
dengan menambah variabel penelitian dan menggunakan responden yang
lebih banyak sehingga didapatkan hasil yang lebih baik.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer