63
TINGKAT PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG KB MOW (TUBEKTOMI) DI RSU ASSALAM GEMOLONG SRAGEN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Akhir Pendidikan D III Kebidanan Disusun Oleh : ISMIYATIN NIM. B09.088 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2012 Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

TINGKAT PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG

KB MOW (TUBEKTOMI) DI RSU ASSALAM

GEMOLONG SRAGEN

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Akhir

Pendidikan D III Kebidanan

Disusun Oleh :

ISMIYATIN

NIM. B09.088

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2012

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 2: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

HALAMAN PERSETUJUAN

KARYA TULIS ILMIAH

TINGKAT PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG

KB MOW (TUBEKTOMI) DI RSU ASSALAM

GEMOLONG SRAGEN

Disusun Oleh :

ISMIYATIN

NIM. B09.088

Telah diperiksa dan disetujui

Pada tanggal 06 Juli 2012

Pembimbing

(Eni Rumiyati, S.ST)

NIK. 200682019

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 3: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

HALAMAN PENGESAHAN

KARYA TULIS ILMIAH

TINGKAT PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG

KB MOW (TUBEKTOMI) DI RSU ASSALAM

GEMOLONG SRAGEN

Disusun Oleh :

ISMIYATIN

NIM. B09.088

Telah dipertahankan di depan dewan penguji

Program Studi Diploma III Kebidanan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta

Pada tanggal Juli 2012

Penguji I Penguji II

(Retno Wulandari, S.ST) (Anis Nurhidayati, S.ST., M.Kes)

NIK. 200985034 NIK. 200685025

Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan

untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan

Ka.Prodi

(Dheny Rohmatika, S.SiT)

NIK. 200582015

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 4: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah yang berjudul ”Tingkat pengetahuan Ibu Post Partum tentang KB MOW

(Tubektomi) di RSU Assalam Gemolong Sragen”. Karya Tulis Imiah ini

disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu

syarat kelulusan STIKES Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa

tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Imiah ini tidak

diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKES Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Eni Rumiyati, S.ST, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan

waktunya untuk memberi arahan dan bimbingan kepada penulis.

4. Ibu dr. Wiwiek Irawati. M.Kes selaku Direktur RSU Assalam Gemolong

Sragen yang telah memberi ijin kepada penulis untuk pengambilan data awal

dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah.

5. Seluruh Dosen dan Staff Akademi Kebidanan Kusuma Husada Surakarta

terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 5: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

6. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh

referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Seluruh responden yang telah bersedia diambil datanya guna penyusunan

Karya Tulis Ilmiah ini

8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Imiah ini masih

banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi

kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi

semua pihak.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 6: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juli 2012

Ismiyatin

B09.088

TINGKAT PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG

KB MOW (TUBEKTOMI) DI RSU ASSALAM

GEMOLONG SRAGEN

xiii + 50 halaman + 11 lampiran + 6 tabel + 2 gambar

ABSTRAK

Latar Belakang : Medis Operatif Wanita (MOW) adalah kreasi baru kontap

wanita. Metode operatif wanita (kontap wanita) dalam gerakan keluarga berencana

nasional diterima masyarakat dengan meningkatkan jumlah peserta yang semakin

muda. Studi pendahuluan yang peneliti lakukan dengan cara wawancara terhadap 5

ibu post partum di RSU Assalam Gemolong Sragen terdapat 2 ibu post partum

mengetahui pengertian tentang KB MOW dan keuntungan KB MOW

(Tubektomi). Sedangkan 3 ibu post partum belum mengetahui tentang KB

MOW(Tubektomi)

Tujuan : Mengetahui tingkat pengetahuan Ibu Post Partum tentang KB MOW

(Tubektomi) di RSU Assalam Gemolong Sragen.

Metode Penelitian : Desain penelitian ini menggunakan rancangan deskriptifkuantitatif. Penelitian ini dilakukan di RSU Assalam Gemolong Sragen pada

tangal 8 Juni 2012. Populasi dalam penelitian sebanyak 36 responden dan Sampel

dalam penelitian ini adalah 36 responden menggunakan teknik sampling jenuh.

Instrumen penelitian ini adalah kuesioner dan penelitian ini hanya menggunakan

variabel tunggal yaitu Pengetahuan Ibu Post Partum tentang KB MOW. Analisa

menggunakan analisa univariat.Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan ibu post

partum tentang KB MOW (Tubektomi) di RSU Assalam Gemolong Sragen dapat

dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 3 responden (8,3%), pengetahuan cukup

sebanyak 28 responden (77,8%) dan pengetahuan kurang sebanyak 5 responden

(13,9%).

Kesimpulan : Tingkat pengetahuan ibu post partum tentang KB MOW

(Tubektomi) di RSU Assalam Gemolong Sragen dapat dikategorikan pengetahuan

cukup yaitu sebanyak 28 responden (77,8%).

Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, post partum, KB MOW (Tubektomi)

Kepustakaan : 20 literatur (tahun 2002 – 2011)

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 7: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Ketika berada dalam keterpurukan, harapan adalah sesuatu yang kita bangun

sendiri, bukan orang lain tapi diri kita sendiri

Alaskan kepalamu di bantal kejujuran, rebahkan dirimu di kasur keikhlasan,

selimutkan dirimu dengan kain kesetiaan

dan tidurlah dalam keimanan

Jangan takut pada masa depan dan jangan menangis

untuk masa lalu

Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

(Filipi 4: 13)

PERSEMBAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahan

kepada :

1. Ayah dan Bunda, terima kasih atas do’a

tanpamu diriku bukanlah apa-apa.

2. Adikku yang kusayangi thanx’s tuk semua

dorongan dan semangatnya.

3. Mantan “Pacarku“ yang kan mendampingiku

menjadi Nahkoda tuk mengarungi bahtera

kehidupan ini.

4. Sahabatku “Endang”, “Bang Ratri, Kiki”

kalian akan selalu ada di dalam jiwa, di relung

hati dan di setiap kehidupanku, semoga ini

akan abadi, semoga perjalanan ini menjadikan

kita semakin dewasa.

5. Semua teman-teman di RSU Assalam

Gemolong terima kasih dukungan dan

semangatnya

6. Almamater tercinta

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 8: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

CURICULUM VITAE

BIODATA

Nama : Ismiyatin

Tempat / Tanggal Lahir : Purworejo, 15 September 1983

Agama : Kristen

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Krajan Rt 02/I, Hulosobo, Kaligesing Purworejo

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. SD N Hulosobo tahun 1995

2. SMP N I Kaligesing tahun 1998

3. SMA N 3 Purworejo tahun 2001

4. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Angkatan 2009

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 9: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................................. iv

ABSTRAK ................................................................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ vii

CURICULUM VITAE.................................................................................. viii

DAFTAR ISI ................................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR.................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xiii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................... 1

B. Perumusan Masalah................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian .................................................................... 4

E. Keaslian Studi Kasus ................................................................. 5

F. Sistematika Penulisan ................................................................ 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori .......................................................................... 7

1. Pengetahuan ........................................................................ 7

2. Teori Post Partum ............................................................... 16

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 10: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

3. Kontrasepsi ......................................................................... 21

4. Medis Operatif Wanita (MOW) /Tubektomi ........................ 23

B. Kerangka Konsep ..................................................................... 30

C. Kerangka Konsep ..................................................................... 31

BAB III. METODOLOGI LAPORAN KASUS

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ................................................ 32

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................... 32

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ................... 33

D. Instrumen Penelitian ................................................................. 34

E. Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................... 35

F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 37

G. Variabel Penelitian ................................................................... 38

H. Definisi Operasional ................................................................. 38

I. Metode Pengolahan dan Analisa Data ....................................... 39

J. Etika Penelitian ........................................................................ 41

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum ...................................................................... 42

B. Hasil Penelitian ........................................................................ 43

C. Pembahasan .............................................................................. 43

D. Keterbatasan Penelitian ............................................................ 48

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 49

B. Saran ......................................................................................... 49

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 11: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

DAFTAR GAMBAR

Gambar. 2.1. Kerangka Teori ..................................................................... 30

Gambar. 2.2. Kerangka Konsep .................................................................. 31

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 12: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Pernyataan .................................................................. 36

Tabel 3.2 Definisi Operasional ................................................................. 40

Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan umur ................................ 43

Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan Pendidikan ....................... 43

Tabel 4.3 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan.......................... 44

Tabel 4.4 Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum tentang KB MOW

(Tubektomi) di RSU Assalam Gemolong Sragen ....................... 44

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 13: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 3. Surat Balasan dari Lahan

Lampiran 4. Permohonan ijin Validitas

Lampiran 5. Surat Permohonan menjadi Responden

Lampiran 6. Lembar Kesediaan Menjadi Responden

Lampiran 7. Koesioner Penelitian

Lampiran 8. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 9. Data Hasil Penelitian

Lampiran 10. Distribusi Frekuensi

Lampiran 11. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 14: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu tolak ukur pembangunan nasional adalah meningkatnya

kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat. Semakin berkualitas maka

kesejahteraan masyarakatnya semakin baik pula (Notoatmodjo, 2007). Dalam

rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat, pemerintah melakukan

pembangunan dalam berbagai bidang, salah satunya adalah mengatasi

kependudukan antara lain sumber daya manusia yang rendah dan

meningkatnya pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin pesat

(Winkjosastro, 2010).

Gerakan Keluarga Berencana Nasional Indonesia telah berumur panjang

(42 tahun) dan masyarakat dunia menganggap Indonesia berhasil menurunkan

angka kelahiran dengan bermakna (Manuaba, 2007). Keluarga Berencana

merupakan suatu cara yang efektif untuk mencegah mortalitas ibu dan anak

karena dapat menolong pasangan suami istri menghindari kehamilan resiko

tinggi. Keluarga Berencana (KB) tidak dapat menjamin kesehatan ibu dan

anak, tetapi dengan melindungi keluarga terhadap kehamilan resiko tinggi, KB

dapat menyelamatkan jiwa dan mengurangi angka kesakitan (Hartanto, 2004).

Perkembangan Gerakan KB Nasional telah berhasil menurunkan laju

pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas

total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856 pada tahun 1994.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 15: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

Hingga saat ini akseptor KB aktif 35,2 % adalah akseptor KB suntik, diikuti

28,1 % pil, 18,85 % IUD, 14,2 % Implan dan 1 % menggunakan kontrasepsi

lain, sisanya memilih 3,5 % kontrasepsi mantap (sterilisasi) (Affandi, 2006).

Akseptor KB aktif untuk propinsi Jawa Tengah ada 4.604.160 akseptor.

Akseptor KB suntik sebanyak 49,52 %, pil sebanyak 18,35 %, IUD sebanyak

12,33 %, Implan sebanyak 11,09 %, MOP/MOW sebanyak 7,76 % dan

kondom sebanyak 0,93 % (Dinkes Prop. Jawa Tengah, 2004).

Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya

ini dapat bersifat sementara maupun bersifat permanen dan upaya ini dapat

dilakukan dengan menggunakan cara, alat atau obat-obatan

(Proverawati, 2010). Umumnya klien pasca persalinan ingin menunda

kehamilan berikutnya paling sedikit 2 tahun lagi atau tidak ingin tambah anak

lagi. Konseling tentang keluarga berencana atau metode kontrasepsi sebaiknya

diberikan sewaktu asuhan antenatal maupun pasca persalinan. Metode

kontrasepsi mantap wanita dapat dilakukan dalam 48 jam pasca persalinan atau

6 minggu pasca persalinan (Saifuddin, 2010).

Kontrasepsi mantap wanita atau dalam bahasa Medis Operatif Wanita

(MOW) adalah kreasi baru kontap wanita. Metode operatif wanita (kontap

wanita) dalam gerakan keluarga berencana nasional diterima masyarakat

dengan meningkatkan jumlah peserta yang semakin muda. Dengan usia sekitar

30 tahun diperlukan waktu cukup lama untuk mencapai klimakterium secara

alami. Peserta metode operasi wanita yang relatif muda tidak boleh menderita

gangguan hormonal karena medis teknis operasinya (Manuaba, 2010).

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 16: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

Berdasarkan data dari RSU Assalam Gemolong tahun 2011 terdapat 424

akseptor aktif. Akseptor KB suntik sebanyak 172 (40,57%) akseptor, akseptor

MOW sebanyak 142 (33,49%) akseptor, akseptor Implant sebanyak 69

(16,27%) akseptor dan akseptor IUD sebanyak 41 (9,67%) akseptor.

Berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan dengan cara

wawancara terhadap 5 ibu post partum di RSU Assalam Gemolong Sragen

terdapat 2 ibu post partum mengetahui pengertian tentang KB MOW dan

keuntungan KB MOW (Tubektomi). Sedangkan 3 ibu post partum belum

mengetahui tentang KB MOW(Tubektomi).

Peran bidan sangat besar dalam upaya menggalakkan penerimaan metode

kontrasepsi mantap yaitu dengan memberikan Konseling Informasi dan

Edukasi (KIE) dan Komunikasi Informasi dan Motivasi (KIM) tentang

kontrasepsi mantap. Diharapkan bidan menjadi pusat penggerak penerimaan

kontrasepsi mantap (Manuaba, 2010).

Dari uraian tersebut di atas dari itu penulis tertarik untuk melakukan

penelitian tentang ”Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum tentang KB MOW

(Tubektomi) di RSU Assalam Gemolong Sragen”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari Latar Belakang diatas perumusan masalah

dalam penelitian ini adalah: ”Bagaimanakah Tingkat Pengetahuan Ibu Post

Partum tentang KB MOW (Tubektomi) di RSU Assalam Gemolong Sragen?”.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 17: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui tingkat pengetahuan Ibu Post Partum tentang KB MOW

(Tubektomi) di RSU Assalam Gemolong Sragen.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui tingkat pengetahuan Ibu Post Partum tentang KB MOW

(Tubektomi) di RSU Assalam Gemolong Sragen pada tingkat baik.

b. Mengetahui tingkat pengetahuan Ibu Post Partum tentang KB MOW

(Tubektomi) di RSU Assalam Gemolong Sragen pada tingkat cukup.

c. Mengetahui tingkat pengetahuan Ibu Post Partum tentang KB MOW

(Tubektomi) di RSU Assalam Gemolong Sragen pada tingkat kurang

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Ilmu Pengetahuan

Dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam menambah wawasan

pengetahuan dibidang kesehatan keluarga berencana khususnya MOW

(Tubektomi).

2. Diri Sendiri

Menerapkan ilmu yang diperoleh dari pendidikan tentang

kontrasepsi MOW (Tubektomi) dengan praktek di lapangan dan menambah

wawasan serta pengalaman tentang kontrasepsi MOW (Tubektomi).

3. Rumah Sakit

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 18: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

Meningkatkan mutu pelayanan dan sebagai bahan masukan bagi

petugas kesehatan dalam memberikan konseling tentang KB MOW

(Tubektomi) kepada calon akseptor.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian lain yang berhubungan dengan penelitian ini dilakukan oleh:

Nor Lutfi Himawati ( 2009), dengan judul Faktor-faktor Yang

Mendorong Akseptor KB MOW Memilih Alat Kontrasepsi MOW”. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasar faktor

pengetahuan diperoleh hasil responden sebagian besar memiliki pengetahuan

yang baik tentang KB MOW sebanyak 17 responden (56,7%). Pengetahuan

tentang KB mempengaruhi seseorang memilih suatu alat kontrasepsi. Ini

disebabkan seseorang yang berpendidikan tinggi akan lebih luas pandangannya

dan lebih mudah menerima ide dan tata cara kehidupan baru. Dalam hubungan

dengan pemakaian kontrasepsi pendidikan akseptor dapat mempengaruhi

dalam hal pemilihan jenis kontrasepsi yang secara tidak langsung akan

mempengaruhi kelangsungan pemakaiannya.

Perbedaan penelitian yang peneliti lakukan yaitu waktu, tempat dan

variabel penelitian serta hasil penelitian, persamaan sama-sama membahas

tentang MOW.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 19: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

F. Sistematika Penelitian

Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 bab, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan isi proposal karya tulis secara singkat meliputi

latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, keaslian penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisi tinjauan teori medis tentang pengetahuan, teori kontrasepsi,

KB MOW (Tubektomi), kerangka teori dan kerangka konsep.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi

penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, alat

penelitian, pengumpulan data, variabel penelitian, definisi

operasional, metode pengolahan data dan analisa data serta etika

penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tentang hasil penelitian, pembahasan hasil

penelitian serta keterbatasan penelitian.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari penelitian dan saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 20: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Pengetahuan

a. Pengertian

Pengetahuan merupakan hasil “tahu” pengindraan manusia

terhadap suatu obyek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui panca

indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa

dan melalui kulit. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang

sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior)

(Notoatmodjo, 2005).

b. Cara Memperoleh Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo, (2010) cara untuk memperoleh kebenaran

pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi dua yakni cara tradisional

atau non ilmiah yakni tanpa melalui penelitian ilmiah dan cara modern

atau cara ilmiah yakni melalui proses penelitian. Untuk lebih jelasnya

dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Cara tradisional atau non ilmiah terdiri dari:

a) Cara coba – salah (Trial and Error)

Cara ini dipakai orang sebelum adanya kebudayaan,

bahkan mungkin sebelum adanya peradaban apabila seseorang

menghadapi persoalan atau masalah upaya pemecahannya

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 21: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

dilakukan dengan coba-coba. Cara coba-coba ini dilakukan

dengan menggunakan beberapa kemungkinan dalam

memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak

berhasil, dicoba kemungkinan yang lain sampai masalah tersebut

dapat terpecahkan.

b) Secara Kebetulan

Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak

disengaja oleh orang yang bersangkutan.

c) Cara kekuasaan atau otoritas

Kehidupan sehari-hari ditemukan banyak sekali kebiasaan

dan tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa melalui penalaran

apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan

seperti ini bukan hanya terjadi pada masyarakat tradisional saja,

melainkan juga terjadi pada masyarakat modern. Kebiasaan ini

seolah diterima dari sumbernya sebagai kebenaran yang mutlak.

Sumber pengetahuan tersebut dapat berupa pemimpin-pemimpin

masyarakat baik formal maupun informal. Para pemuka agama,

pemegang pemerintahan dan lain sebagainya. Dengan kata lain,

pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada pemegang

otoritas, yakni orang mempunyai wibawa atau kekuasaan, baik

tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun

ahli ilmu pengetahuan atau ilmuwan.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 22: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

d) Berdasarkan pengalaman sendiri

Pengalaman adalah guru terbaik demikian bunyi pepatah.

Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu

merupakan sumber pengetahuan atau pengalaman itu merupakan

suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh

sebab itu pengalaman pribadipun dapat digunakan sebagai upaya

memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara

mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam

memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu.

e) Cara akal sehat (common sense)

Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat

menemukan teori atau kebenaran. Misalnya pemberian hadiah

dan hukuman merupakan cara yang masih dianut oleh banyak

orang untuk mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan.

f) Kebenaran melalui wahyu

Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang

diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus

diterima dan diyakini oleh pengikut agama yang bersangkutan,

terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasional atau tidak.

Sebab kebenaran ini diterima oleh para Nabi adalah sebagai

wahyu dan bukan karena hasil usaha penalaran atau penyelidikan

manusia.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 23: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

g) Kebenaran secara intuitif

Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat

sekali melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui proses

penalaran atau berpikir. Kebenaran yang diperoleh melalui

intuitif sukar dipercaya karena kebenaran ini tidak menggunakan

cara yang rasional dan yang sistematis.

h) Melalui jalan pikiran

Sejalan dengan perkembangan perkembangan kebudayaan

umat manusia cara manusia berfikir ikut berkembang. Dari sini

manusia mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh

pengetahuan. Induksi dan deduksi pada dasarnya merupakan cara

melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui pernyataan-

pernyataan yang dikemukan. Apabila proses pembuatan

kesimpulan itu melalui pernyataan-pernyataan yang khusus

kepada yang umum dinamakan induksi sedangkan deduksi

adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum

ke khusus.

i) Induksi

Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai

dari pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat

umum. Hal ini berarti dalam berpikir induksi pembuatan

kesimpulan tersebut berdasarkan pengalaman-pengalaman

empiris yang ditangkap oleh indra kemudian disimpulkan ke

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 24: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

dalam suatu konsep yang memungkinkan seseorang untuk

memahami suatu gejala.

j) Deduksi

Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-

pernyataan umum ke khusus. Di dalam proses berpikir deduksi

berlaku bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum pada

kelas tertentu, berlaku juga kebenarannya pada semua persitiwa

yang terjadi pada setiap yang termasuk dalam kelas itu.

2) Cara ilmiah atau modern

Cara baru atau dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa

ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode

penelitian ilmiah, atau metodologi penelitian (research metodology).

Cara ini dikembangkan oleh Francis Bacon yang mengembangkan

metode berpikir induktif kemudian dikembangkan oleh Deobold van

Dallen yang menyatakan bahwa dalam memperoleh kesimpulan

dilakukan dengan mengadakan observasi langsung dan membuat

pencatatan-pencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan

objek yang diamatinya. Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok :

a) Segala sesuatu yang positif yakni gejala tertentu yang muncul

pada saat dilakukan pengamatan.

b) Segala sesuatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidak

muncul pada saat dilakukan pengamatan.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 25: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

c) Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi yaitu gejala-gejala

yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Menurut Cahyono (2009), ada beberapa faktor yang mempengaruhi

pengetahuan seseorang, yaitu :

1) Pendidikan

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan

kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan

berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar,

makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk

menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan

cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain

maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk

semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan.

Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana

diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut

akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan

bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak

berpengetahuan rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak

diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada

pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang tentang sesuatu obyek

juga mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua

aspek inilah yang akhirnya akan menentukan sikap seseorang

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 26: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

terhadap obyek tertentu. Semakin banyak aspek positif dari obyek

yang diketahui, akan menumbuhkan sikap makin positif terhadap

obyek tersebut .

2) Mass media / informasi

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun

non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate

impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan

pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia bermacam-macam

media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat

tentang inovasi baru.

Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa

seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai

pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayan orang.

Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa

membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat

mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai

sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya

pengetahuan terhadap hal tersebut.

3) Sosial budaya dan ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa

melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan

demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak

melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 27: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu,

sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan

seseorang.

4) Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar

individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan

berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam

individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi

karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan

direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.

5) Pengalaman

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara

untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang

kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah

yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang

dikembangkan memberikan pengetahuan dan keterampilan

professional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat

mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang merupakan

manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang

bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya.

6) Usia

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 28: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir

seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula

daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang

diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya, individu akan

lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta

lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya

menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan

lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca.

Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan verbal

dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini.

d. Tingkat Pengetahuan di dalam Domain Kognitif

Menurut Notoatmodjo (2007), dalam domain kognitif berkaitan

dengan pengetahuan yang bersifat intelektual (cara berpikir,

berintraksi, analisa, memecahkan masalah dan lain-lain) yang

berjenjang sebagai berikut :

1) Tahu (Knowledge)

Menunjukkan keberhasilan mengumpulkan keterangan apa adanya.

Termasuk dalam kategori ini adalah kemampuan mengenali atau

mengingat kembali hal-hal atau keterangan yang pernah berhasil di

himpun atau dikenali (recall of facts).

2) Memahami (Comprehension)

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 29: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

Pemahaman diartikan dicapainya pengertian (understanding)

tentang hal yang sudah kita kenali. Karena sudah memahami hal

yang bersangkutan maka juga sudah mampu mengenali hal tadi

meskipun diberi bentuk lain. Termasuk dalam jenjang kognitif ini

misalnya kemampuan menterjemahkan, menginterpretasikan,

menafsirkan, meramalkan dan mengeksplorasikan.

3) Menerapkan (Aplication)

Penerapan diartikan sebagai kemampuan menerapkan hal yang

sudah dipahami ke dalam situasi dan kondisi yang sesuai.

4) Analisa (Analysis)

Analisis adalah kemampuan untuk menguraikan hal tadi menjadi

rincian yang terdiri unsur-unsur atau komponen-komponen yang

berhubungan antara yang satu dengan lainnya dalam suatu bentuk

susunan berarti.

5) Sintesis (Syntesis)

Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun kembali bagian-

bagian atau unsur-unsur tadi menjadi suatu keseluruhan yang

mengandung arti tertentu.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk membandingkan hal

yang bersangkutan dengan hal-hal serupa atau setara lainnya,

sehingga diperoleh kesan yang lengkap dan menyeluruh tentang hal

yang sedang dinilainya.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 30: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

e. Pengukuran Pengetahuan

Menurut Arikunto (2006), pengukuran pengetahuan dapat

dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi

materi yang akan diukur dari subyek penelitian atau responden ke

dalam pengetahuan yang ingin kita ukur atau kita ketahui dapat kita

sesuaikan dengan tingkatan-tingkatannya. Adapun pertanyaan yang

dapat digunakan untuk pengukuran pengetahuan secara umum dapat

dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu:

1) Pertanyaan subyektif, misalnya jenis pertanyaan essay.

Pertanyaan essay disebut pertanyaan subyektif karena penilaian

untuk pertanyaan ini melibatkan faktor subyektif dari penilai,

sehingga nilainya akan berbeda dari seseorang penilai satu

dibandingkan dengan yang lain dari satu waktu ke waktu yang

lainnya

2) Pertanyaan obyektif, misalnya pertanyaan pilihan ganda (multiple

choise), bentul salah, dan pertanyaan menjodohkan. Pertanyaan

pilihan ganda, betul salah, menjodohkan disebut pertanyaan

obyektif karena pertanyaan-pertanyaan itu dapat dinilai secara pasti

oleh penilai.

Dari kedua jenis pertanyaan tersebut, pertanyaan obyektif khususnya

pertanyaan pilihan ganda lebih disukai untuk dijadikan sebagai alat

ukur dalam pengukuran pengetahuan karena lebih mudah disesuaikan

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 31: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

dengan pengetahuan yang akan diukur dan penilaiannya akan lebih

cepat (Arikunto, 2006).

2. Teori Post Partum

a. Pengertian

1) Masa nifas disebut juga masa post partum atau puerperium adalah

masa atau waktu sejak bayi dilahirkan dan plasenta keluar lepas

dari rahim sampai enam minggu berikutnya, disertai dengan

pulihnya kembali organ-organ ang berkaitan dengan kandungan

yang mengalami perubahan seperti perlukaan saat melahirkan

(Suherni, 2009).

2) Masa nifas (puerperium) adalah waktu yang diperlukan untuk

kembalinya organ genetalia internal menjadi normal secara

anatomi dan fungsional yaitu sekitar 6 minggu (Manuaba, 2007).

3) Nifas atau puerperium mulai setelah partus selesai dan berakhir

setelah kira-kira 6 minggu. Akan tetapi seluruh alat genetalia baru

pulih seperti sebelum hamil dalam waktu 3 bulan

(Winkjosastro, 2006).

b. Periode Nifas

Menurut Suherni (2009), masa nifas dibagi menjadi 3 periode :

1) Puerperium dini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan

berdiri dan berjalan-jalan.

2) Puerperium intermedial yaitu masa kepulihan menyeluruh dari

organ-organ genetalia kira-kira antara 6 – 8 minggu.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 32: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

3) Remote puerperium yaitu waktu yang diperlukan pulih dan sehat

sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan

mempunyai komplikasi.

c. Kebutuhan Dasar Masa Nifas

Menurut Bahiyatun (2008), Kebutuhan dasar masa nifas meliputi :

1) Nutrisi dan cairan

Ibu nifas memerlukan diet untuk mempertahankan tubuh

terhadap infeksi, mencegah konstipasi dan untuk memulai proses

pemberian ASI eksklusif. Gizi ibu menyusui dibutuhkan untuk

produksi ASI dan pemulihan kesehatan ibu. Kebutuhan gizi yang

perlu diperhatikan, yaitu:

a) Makanan dianjurkan seimbang antara jumlah dan mutunya.

b) Banyak minum, setiap hari harus minum lebih dari 6 gelas

c) Makan makanan yang tidak merangsang, baik secara termis,

mekanis atau kimia untuk menjaga kelancaran pencernaan.

d) Batasi makanan yang berbau keras.

e) Gunakan bahan makanan yang dapat merangsang produksi

ASI, misalnya sayur hijau.

2) Ambulasi

Ambulasi sedini mungkin sangat dianjurkan kecuali ada

kontraindikasi. Ambulasi ini akan meningkatkan sirkulasi dan

mencegah risiko tromboflebitis, meningkatkan fungsi kerja

peristaltic dan kandung kemih sehinga mencegah distensi

abdominal dan konstipasi.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 33: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

3) Eliminasi

Berkemih harus terjadi dalam 4 – 8 jam pertama dan

minimal sebanyak 200 cc. anjurkan ibu untuk minum banyak

cairan dan ambulasi. Rangsang untuk berkemih dapat diberikan

dengan rendam duduk (sitz bath) untuk mengurangi edema dan

relaksasi sfinger, lalu kompres hangat atau dingin.

4) Personal Hygiene

Sering membersihkan arena perineum meningkatkan

kenyamanan dan mencegah infeksi. Tindakan ini paling sering

menggunakan air hangat yang dialirkan ke atas vulva perineum

setelah berkemih atau defekasi, hindari penyemprotan langsung.

5) Istirahat

Ibu nifas membutuhkan istirahat dan tidur yang cukup,

istirahat sangat penting untuk ibu yang menyusui. Tindakan rutin

di rumah sakit hendaknya tidak mengganggu istirahat dan tidur

ibu.

6) Seksualitas masa nifas

Kebutuhan seksual sering menjadi perhatian ibu dan

keluarga. Diskusikan hal ini sejak mulai hamil dan diulang pada

postpartum berdasarkan budaya dan kepercayaan ibu dan

keluarga. Seksualitas dipengaruhi oleh derajat ruptur perineum

dan penurunan hormone steroid setelah persalinan.

7) KB pada Ibu menyusui

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 34: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

Keluarga berencana adalah salah satu usaha untuk

mencapai kesejahteraan dengan jalan member nasehat perkawinan,

pengobatan kemandulan dan penjarangan kehamilan. KB

merupakan salah satu usaha membantu keluarga atau individu

merencanakan kehidupan berkeluarganya dengan baik, sehingga

dapat mencapai keluarga berkualitas.

3. Kontrasepsi

a. Pengertian

1) Kontrasepsi adalah usaha-usaha untuk mencegah kehamilan, usaha-

usaha itu dapat bersifat sementara, dapat juga bersifat permanent

(Wiknjosastro, 2008).

2) Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadianya kehamilan.

Upaya ini bersifat sementara maupun bersifat permanen dan upaya

ini dapat dilakukan dengan menggunakan cara, alat atau obat-

obatan (Proverawati, 2010).

b. Metode Kontrasepsi

Menurut Hartanto (2004), cara/metode kontrasepsi dapat dibagi

menjadi:

1) Metode sederhana

a) Tanpa alat (kalender, suhu basal, lendir serviks)

b) Dengan alat (barrier, kimiawi)

2) Metode modern

a) Kontrasepsi hormonal: pil, suntik, implant

b) IUD

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 35: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

c) Kontrasepsi mantap: MOW dan MOP

c. Ciri-ciri Kontrasepsi

Menurut Hartanto (2004).Suatu kontrasepsi yang ideal meliputi :

1) Daya guna

2) Aman

3) Murah

4) Mudah didapat

5) Tidak memerlukan motivasi terus menerus

6) Efek samping minimal

d. Syarat-syarat suatu metode kontrasepsi

Menurut Hartanto (2004), syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu

metode kontrasepsi yang baik ialah:

1) Aman/ tidak berbahaya

2) Dapat diandalkan

3) Sederhana.

4) Murah

5) Dapat diterima oleh orang banyak

6) Pemakaian jangka lama (continuation rate tinggi).

4. Medis Operatif Wanita (MOW) / Tubektomi

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 36: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

a. Pengertian

1) Tubektomi atau kontap wanita ialah suatu kontrasepsi permanen

untuk mencegah keluarnya ovum dengan cara tindakan mengikat

dan atau memotong pada kedua saluran tuba (Suratun ,dkk, 2008).

2) Tubektomi adalah setiap tindakan pada kedua saluran telur wanita

yang mengakibatkan wanita tersebut tidak akan mendapat

keturunan lagi. Jenis kontrasepsi ini bersifat permanen, karena

dilakukan penyumbatan pada saluran telur wanita yang dilakukan

dengan cara diikat, dipotong ataupun dibakar (Proverawati, 2010).

b. Keuntungan Tubektomi

Menurut Proverawati (2010), tubektomi memberikan keuntungan non

kontrasepsi yaitu:

1) Penggunaan sangat efektif, yaitu 0,5 kehamilan per 100 perempuan

selama tahun pertama penggunaan.

2) Tidak mempengaruhi terhadap proses menyusui (breastfeeding).

3) Tidak tergantung pada faktor senggama

4) Baik bagi klien bila kehamilan akan menjadi resiko kehamilan yang

serius.

5) Pembedahan sederhana dapat dilakukan dengan anestesi lokal.

6) Tidak ada efek samping dalam jangka waktu yang panjang.

7) Tidak ada perubahan organ dalam.

c. Keterbatasan Tubektomi

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 37: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

Menurut Proverawati (2010), metode tubektomi ini juga memiliki

keterbatasan-keterbatasan yang harus diperhatikan yaitu:

1) Harus dipertimbangkan sifat mantap metode kontrasepsi ini (tidak

dapat dipulihkan kembali).

2) Klien dapat menyesal di kemudian hari.

3) Resiko komplikasi kecil namun dapat meningkat apabila

menggunakan anestesi setelah tindakan.

4) Rasa sakit atau ketidaknyamanan muncul dalam waktu pendek

setelah tindakan.

5) Dilakukan oleh dokter terlatih, yaitu dokter spesialis ginekologi

untuk proses laparoskopi.

6) Tidak melindungi diri dari IMS termasuk HBV dan HIV/AIDS.

d. Syarat-syarat

Beberapa syarat menurut Proverawati (2010), hal yang perlu

diperhatikan ketika akan menggunakan kontrasepsi mantap tubektomi

ini yaitu:

1) Usia lebih dari 26 tahun

2) Jumlah anak (paritas) minimal adalah 2 dengan umur anak terkecil

lebih dari 2 tahun.

3) Yakin telah mempunyai besar keluarga yang sesuai dengan

keinginannya dan pasangannya.

4) Pada kehamilan akan menimbulkan risiko kesehatan yang serius.

5) Pasca persalinan dan atau pasca keguguran.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 38: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

6) Paham dan secara suka rela setuju dengan prosedur pelaksanaan.

Klien mempunyai hak untuk berubah pikiran setiap waktu sebelum

pelaksanaan prosedur ini, serta informed concent form harus

ditandatangani oleh klien sebelum prosedur dilaksanakan

e. Komplikasi Tubektomi dan Penanganannya

Menurut Saifuddin (2010), komplikasi dan penanganan MOW

meliputi:

1) Infeksi Luka

Apabila terlihat infeksi luka, obati dengan antibiotic bila terdapat

abses lakukan drainase dan obati seperti yang terindikasi

2) Demam pasca operasi

Obati infeksi berdasarkan apa yang ditemukan

3) Luka pada kandung kemih, intestinal

Mengacu ke tingkat asuhan yang tepat, apabila kandung kemih atau

usus luka dan diketahui sewaktu operasi, lakukan reparasi primer,

apabila ditemukan pasca operasi dirujuk ke rumah sakit yang tepat

bila perlu.

4) Hematoma (Subkutan)

Gunakan packs yang hangat dan lembab di tempat tersebut. Amati

hal ini biasanya akan berhenti dengan berjalannya waktu tetapi

dapat membutuhkan drainase bila ektensif.

5) Emboli gas yang diakibatkan oleh laparoskopi.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 39: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

Ajukan ke tingkat asuhan yang tepat dan mulailah resusitasi

intensif, termasuk cara intravena, resusitasi kardio pulmonar dan

tindakan penunjang kehidupan lainnya.

6) Rasa sakit pada lokasi pembedahan

Pastikan adanya infeksi atau abses dan obati berdasarkan apa yang

ditemukan

7) Perdarahan superficial (tepi kulit atau subkutan)

Mengontrol perdarahan dan obati berdasarkan apa yang ditemukan.

f. Efek samping MOW

Menurut Hartanto (2004) kontap wanita tidak menimbulkan efek

samping jangka panjang yang jelek. Selama paling sedikit dua

dasawarsa terakhir ini, timbul perdebatan mengenai efek samping

jangka panjang bila memang ada dari kontap wanita. Persoalan efek

samping jangka panjang kontap wanita meliputi empat hal, yaitu:

1) Perubahan-perubahan hormonal

2) Pola haid

3) Problem ginekologis

4) Problem psikologis

g. Waktu pelaksanaan Tubektomi

Menurut Suratun (2008), waktu pelaksanaan tubektomi, yaitu:

1) Pasca persalinan, sebaiknya dalam jangka waktu 48 jam pasca

persalinan.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 40: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

2) Pasca keguguran, dapat dilaksanakan pada hari yang sama dengan

evakuasi rahim atau keesokan harinya.

3) Dalam masa interval (keadaan tidak hamil), sebaiknya dilakukan

dalam 2 minggu pertama dari siklus haid ataupun setelahnya,

seandainya calon akseptor menggunakan salah satu cara

kontrasepsi dalam siklus tersebut.

h. Persiapan pra-operatif MOW

Menurut Saifuddin (2010), persiapan pra-operatif MOW, yaitu:

1) Jelaskan secara lengkap mengenai tindakan MOW termasuk

mekanisme.

2) Pencegahan kehamilan yang dihasilkan dan efek samping yang

mungkin terjadi.

3) Berikan nasehat untuk perawatan luka bedah, kemana minta

pertolongan bila terjadi kelainan atau keluhan sebelum waktu

kontrol.

4) Berikan nasehat tetang cara menggunakan obat yang diberikan

sesudah tindakan pembedahan.

5) Anjurkan klien puasa sebelum operasi atau tidak makan dan minum

sekurang-kurangnya 2 jam sebelum operasi.

6) Datang ke klinik dengan diantar anggota keluarga atau ditemani

orang dewasa.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 41: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

7) Rambut pubis yang cukup panjang digunting pendek dan

dibersihkan dengan sabun dan air serta dilanjutkan dengan cairan

antiseptic.

8) Tidak memakai perhiasan dan tidak memakai kosmetik seperti

pemerah bibir, pemerah pipi, kutek dan lain-lain.

9) Menghubungi petugas setibanya di klinik.

i. Perawatan dan pemeriksaan Pasca Operasi

Perawatan dan pemeriksaan pasca operasi menurut Suratun (2008),

yaitu:

1) Setelah tindakan pembedahan klien dirawat di ruang pulih selama

kurang lebih 4 – 6 jam.

2) Bila dilakukan anestesi local, pemindahan klien dari meja operasi

ke kereta dorong dan dari kereta dorong ke tempat tidur di ruang

pulih dilakukan oleh 2 orang perawat dengan mendekatkan kareta

dorong ke meja operasi atau tempat tidur. Akseptor diminta untuk

menggeserkan badannya, bila klien memperoleh anestesi umum

pemindahan pasien dilakukan oleh 3 – 4 orang.

3) Selama diruang pulih klien diamati dan dinilai:

a) Nadi, tekanan darah, pernafasan tiap 15 menit pertam, tiap 30

menit pada 1 jam kedua dan selanjutnya tidap jam hingga

pasien pulang.

b) Rasa nyeri yang timbul yang mungkin memerlukan pengobatan

analgetik.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 42: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

c) Perdarahan dari luka dan kemaluannya.

d) Suhu badannya.

4) Dua jam setelah tindakan dengan anestesi local klien diizinkan

minum dan makan, karena rasa mengantuk telah hilang.

5) Dua jam setelah tindakan dengan anestesi lokal klien diizinkan

duduk dan latihan berjalan dengan ditemani keluarganya apabila

pasien tidak pusing.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 43: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

B. Kerangka Teori

Gambar 2.1.

Kerangka Teori

Sumber: Notoatmodjo (2010), Hartanto (2004) (dimodifikasi)

Pengetahuan

Ibu Post PartumKontrasepsi Mantap (MOW)

1. Pengertian

2. Keuntungan MOW

3. Keterbatasan MOW

4. Syarat-syarat

5. Komplikasi MOW dan

Penanganannya

6. Efek samping MOW

7. Waktu pelaksanaan MOW

8. Persiapan pra-operatif MOW

9. Perawatan dan pemeriksaan Pasca

Operasi

Faktor yang mempengaruhi

Pengetahuan:

1. Pendidikan

2. Mass media / informasi

3. Sosial budaya dan

ekonomi

4. Lingkungan

5. Pengalaman

6. Usia

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 44: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

C. Kerangka Konsep

Keterangan:

: Variabel yang diteliti

: Variabel yang tidak diteliti

Gambar 2.2.

Kerangka Konsep

Pengetahuan Ibu Post

Partum tentang KB MOW

Baik

Cukup

Kurang

Faktor yang mempengaruhi

Pengetahuan:

1. Pendidikan

2. Mass media / informasi

3. Sosial budaya dan ekonomi

4. Lingkungan

5. Pengalaman

6. Usia

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 45: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kuantitatif.

Menurut Nursalam (2008), penelitian deskritptif bertujuan untuk

mendeskripsikan (memaparkan) peristiwa-peristiwa yang penting yang terjadi

pada masa kini. Deskripsi peristiwa dilakukan secara sistematis dan lebih

menekankan pada data factual daripada penyimpulan. Penelitian kuantitatif

adalah teknik yang digunakan untuk mengolah data yang berbentuk angka,

baik sebagai hasil pengukurang maupun hasil konvensi (Nototatmodjo, 2005)

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi

Lokasi adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan data

selama kasus berlangsung (Budiarto, 2003). Penelitian ini dilakukan di

RSU Assalam Gemolong Sragen.

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk

memperoleh data penelitian yang dilaksanakan (Budiarto, 2003). Penelitian

ini dilaksanakan pada tangal 8 - 16 Juni 2012.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 46: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan olehpeneliti dan dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Hidayat, 2007). Populasi dalam penleitian ini adalah semua ibu post

partum di RSU Assalam Gemolong pada tanggal 8 – 16 Juni sebanyak 36

ibu.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang

diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2005).

Menurut Arikunto (2006), jika populasi kurang dari 100 maka lebih baik

diambil semua dan jika jumlah subyek lebih dari 100, maka dapat diambil

10 – 15% atau 20-25%. Dalam penelitian ini sampel yang diambil harus

memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

a. Kriteria Inklusi

1) Ibu postpartum yang melahirkan di RS Assalam Gemolong

2) Ibu yang bisa membaca dan menulis

3) Ibu bersedia menjadi responden

b. Kriteria Eksklusi

1) Ibu post partum patologi

2) Ibu yang tidak bersedia menjadi responden

3) Ibu yang tidak bisa membaca dan menulis.

Sampel penelitian diambil dalam penelitian ini adalah 36 responden.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 47: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

3. Teknik sampling

Tehnik sampling adalah suatu proses seleksi sampel yang digunakan

dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan

mewakili keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2007). Penelitian ini

menggunakan teknik sampling jenuh, yaitu teknik penentuan sampel bila

semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2007).

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini adalah kuesioner tertutup yang diisi oleh

responden. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang hal-hal

yang ia ketahui dan sudah disediakan jawabannya (Arikunto, 2006). Kuesioner

diambil dari sumber teori tentang kontrasepsi mantap MOW atau Tubektomi.

Kuesioner dalam penelitian terdiri dari 30 pernyataan, dimana pernyataan

dengan kriteria positif skor 1 untuk jawaban benar dan skor 0 bila jawaban

salah, pernyataan negatif skor 0 untuk jawaban benar dan skor 1 untuk jawaban

salah.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 48: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Pertanyaan

Variabel Sub VariabelPertanyaan Jumlah

SoalFavourable Unfavourable

Tingkat

pengetahuan

Ibu PostPartum tentang

MOW

1. Pengertian 1,2 2

2. Keuntungan Tubektomi 3,4,6 5 4

3. Keterbatasan Tubektomi 7,9,11 8,10 54. Syarat-syarat 12,13,14*,15

16,17*,18

5

5. Komplikasi Tubektomi dan

Penanganannya

19,20,21 3

6. Efek Samping 22,23 2

7. Waktu Pelaksanaan 24,25 2

8. Persiapan pra Operatif 26*,27 19. Perawatan dan pemeriksaan

pasca operasi

28,29,30 3

Jumlah 30

Keterangan : * = tidak valid

E. Uji Validitas dan Reliabilitas

Kuesioner untuk penelitian terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan

reabilitas dengan karakteristik seperti sejenis di luar lokasi penelitian.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat

kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2006). Sebuah

instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya

hendak diukur. Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus

product moment, yaitu:

Keterangan:

N : Jumlah responden

( ) ( ) }Y-Y{N}XX{

YX.-XY.N

2222 ΣΣΣ−Σ

ΣΣΣ=

Nrxy

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 49: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

rxy : Koefisien korelasi product moment

x : Skor pertanyaan

y : Skor total

xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total

Instrument dikatakan valid jika nilai rhitung > rtabel (0,361). Setelah dilakukan

uji coba instrumen yang dilakukan di RSUD Gemolong dengan 30

responden didapatkan 27 pernyataan valid dan 3 pernyataan tidak valid

yaitu nomor 14, 17, 26, untuk selanjutnya pernyataan yang tidak valid tidak

digunakan dalam penelitian.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan

bersifat tendensius, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban

tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya,

maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2006).

Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha

Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows. Rumus

Alpha Chronbach adalah sebagai berikut:

Σ−

=t

b

k

kr

2

2

11 11 σ

σ

Keterangan:

r11 = Reliabilitas Instrument

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 50: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

?ásnb2

= Jumlah varian butir

s‘t2

= Varians total

Hasil uji instrumen didapatkan nilai alpha cronbach’s 0,863 > rkriteria

(0,60), sehingga pernyataan dikatakan reliabel.

F. Teknik Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar

pertanyaan persetujuan dan membagikan kuesioner pada Ibu Postpartum di

RSU Assalam Gemolong Sragen, kemudian menjelaskan tentang cara

pengisiannya. Responden disuruh mengisi kuesioner dengan selesai dan

kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri

dari:

1. Data Primer

Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya atau objek

penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi (Riwidikdo, 2006).

Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari pengisian kuesioner

tentang KB MOW yang diisi Ibu Post Partum di RSU Assalam Gemolong

Sragen.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari

objek penelitian (Riwidikdo, 2006). Data sekunder didapatkan dari data

rekam medis Ibu Post Partum di RSU Assalam Gemolong Sragen

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 51: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

G. Variabel penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang

hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Dalam

penelitian hanya menggunakan variabel tunggal yaitu Pengetahuan Ibu Post

Partum tentang KB MOW.

H. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup

atau pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti

(Notoatmodjo, 2010).

Tabel 3.2

Definisi Operasional

Nama

Variabel

Pengertian Indikator Alat

Ukur

Skala

PengetahuanIbu Post

Partum

tentang KBMOW

Kemampuan IbuPosta Partum

menjawab

kuesioner tentangKB MOW

dengan benar

1. Baik : Bila nilairesponden yang diperoleh

(x) > mean + 1 SD

2. Cukup : Bila nilairesponden mean -1 SD =áx

=ámean + 1 SD

3. Kurang : Bila nilairesponden yang diperoleh

(x) < mean – 1 SD

Kuesioner Ordinal

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 52: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

I. Metode Pengolahan dan Analisa Data

1. Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya

adalah pengolahan data. Proses pengolahan data menurut Arikunto (2006)

adalah:

a. Editing

Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban

dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian

dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Editing

dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak

sesuai dapat segera dilengkapi.

b. Coding

Kegiatan ini memberi kode angka pada kuesioner terhadap tahap-

tahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data

selanjutnya.

c. Tabulating

Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban

kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukkan ke

dalam tabel.

2. Analisis Data

Menurut Notoatmodjo (2005), analisa univariat yaitu menganalisa

terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan

distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel. Penelitian ini hanya

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 53: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

mendeskirpsikan pengetahuan responden tentang Tingkat Pengetahuan Ibu

Post Partum tentang KB MOW di RSU Assalam Gemolong Sragen.

Menurut Riwidikdo (2009), maka digunakan perhitungan sebagai

berikut:

Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD

Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD = x = mean + 1 SD

Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD

Menurut Notoatmodjo (2007), rumus mean yaitu:

Rumus : X =n

x∑

Keterangan :

X : rata-rata ( mean )

∑ x: Jumlah seluruh jawaban responden

n : Jumlah responden

Simpangan baku (standard deviation) adalah ukuran yang dapat

dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data) terhadap

rata-ratanya.

Rumus :

SD =1

)(1

2

1

−∑=

n

xxn

i

Keterangan:

x : nilai responden

n : jumlah responden

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 54: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

J. Etika Penelitian

Setelah mendapat persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian

dengan memperhatikan masalah etika menurut Hidayat (2007), meliputi :

1. Informed Consent ( lembar persetujuan menjadi responden)

Sebelum lembar persetujuan diberikan pada subyek penelitian peneliti

menjelaskan maskud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan serta

manfaat yang dilakukannya penelitian. Setelah diberikan penjelasan,

lembar persetujuan diberikan kepada subyek penelitian. Jika subyek

penelitian bersedia diteliti maka mereka harus menandatangani lembar

persetujuan, namun jika subyek penelitian menolak untuk diteliti maka

mereka harus menandatangani lembar persetujuan, namun jika subyek

penelitian menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan

tetap menghormati haknya.

2. Anonimity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan subyek penelitian, peneliti tidak

mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup dengan

inisial dan memberi nomor pada masing–masing lembar tersebut.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan semua informasi yang diperoleh oleh subyek penelitian

dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan

disajikan atau dilaporkan pada hasil penelitian.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 55: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSU Assalam Gemolong, berdiri pada tahun

2003 dengan nama Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Assalam yang

beralamat di Desa Ngembat Padas Gemolong Sragen Jawa Tengah.

Guna memberikan pelayanan kesehatan berkualitas kepada masyarakat,

maka RSIA Assalam pada akhir tahun 2008 berbenah untuk mengembangkan

statusnya menjadi Rumah Sakit Umum (RSU). Pada tanggal 15 Juni 2011

status badan hukum RSU Assalam berpindah dari KOPINKES ASSALAM

menjadi PT. Wahyu Isma Putra untuk menyelenggarakan Rumah Sakit Umum

(RSU) Assalam selama 5 tahun.

RSU Assalam melaksanakan pelayanan berupa Pelayanan Medik

Rawat Jalan dan pelayanan Medik Rawat Inap. Pelayanan Rawat Jalan terdiri

dari IGD, Poliklinik Spesialis dan Fisiotherapi. Pelayanan Medik Rawat Inap

terdiri dari IRNA I bangsal umum dan Anak. IRNA II terdiri Obsgyn, kamar

bersalin, Perinatologi dan Kamar Operasi, Kamar VIP kelas I, II, III dan

Ruang Isolasi. Sedangkan pelayanan penunjang medik terdiri dari instalasi

laboratorium dan radiologi.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 56: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

B. Hasil Penelitian

1. Karakteristi Responden

a. Karakteristik responden berdasarkan umur

Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan umur

No Umur JumlahPersentase

(%)

1

2

3

< 20 tahun

20 – 35 tahun

> 35 tahun

2

29

5

5,6

80,6

13,9

Total 36 100

Sumber: Data Primer, 2012

Berdasarkan tabel 4.1 di atas umur kurang dari 20 tahun terdapat

sebanyak 2 responden (5,6%), umur 20 – 35 tahun sebanyak

31 responden (80,6%) dan umur lebih dari 35 tahun sebanyak 5

responden (13,9%).

b. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan

Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan

NoPendidikan Jumlah

Persentase

(%)

1

2

3

SD

SLTP

SLTA

PT (Perguruan Tinggi)

2

10

22

2

5,6

27,7

61,1

5,6

Total 36 100

Sumber: Data Primer, 2012

Berdasarkan tabel di atas pendidikan SD sebanyak 2 respodnen

(5,6%) pendidikan SLTP sebanyak 10 responden (27,7%), pendidikan

SLTA sebanyak 22 responden (61,1%) dan Perguruan Tinggi terdapat

sebanyak 2 responden (5,6%).

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 57: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

c. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan

Tabel 4.3 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan

NoPekerjaan Jumlah

Persentase

(%)

1

2

3

IRT

Swasta

PNS

18

15

3

50,0

41,7

8,3

Total 36 100

Sumber: Data Primer, 2012

Berdasarkan tabel 4.3 karakteristik responden berdasarkan

pekerjaan sebanyak 18 responden (61,8%) sebagai IRT, sebanyak

15 responden (41,7%) bekerja di swasta dan sebanyak 3 responden

(8,3%) sebagai PNS.

2. Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum tentang KB MOW (Tubektomi) di

RSU Assalam Gemolong Sragen

Setelah dilakukan perhitungan diperoleh nilai rata-rata (mean) 20,4 dan

nilai Standard Deviation (SD) 4,6.

Tabel 4.4 Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum tentang KB MOW

(Tubektomi) di RSU Assalam Gemolong Sragen

No Pengetahuan JumlahPersentase

(%)

1

2

3

Baik

Cukup

Kurang

3

28

5

8,3

77,8

13,9

Total 36 100

Sumber: Data Primer, 2012

Berdasarkan tingkat pengetahuan ibu post partum tentang KB

MOW (Tubektomi) di RSU Assalam Gemolong Sragen dapat

dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 3 responden (8,3%),

pengetahuan cukup sebanyak 28 responden (77,8%) dan pengetahuan

kurang sebanyak 5 responden (13,9%). Jadi tingkat pengetahuan ibu post

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 58: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

partum tentang KB MOW (Tubektomi) di RSU Assalam Gemolong Sragen

dapat dikategorikan pengetahuan cukup yaitu sebanyak 28 responden

(77,8%).

C. PEMBAHASAN

Berdasarkan tingkat pengetahuan ibu post partum tentang KB MOW

(Tubektomi) di RSU Assalam Gemolong Sragen dapat dikategorikan

pengetahuan baik sebanyak 3 responden (8,3%), pengetahuan cukup sebanyak

28 responden (77,8%) dan pengetahuan kurang sebanyak 5 responden

(13,9%).

Menurut Notoatmodjo (2005), pengetahuan merupakan hasil “tahu”

pengindraan manusia terhadap suatu obyek tertentu. Proses pengindraan

terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran,

penciuman, rasa dan melalui kulit. Pengetahuan atau kognitif merupakan

domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over

behavior).

Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan ibu post partum

tentang KB MOW (Tubektomi) di RSU Assalam Gemolong Sragen dapat

dikategorikan pengetahuan cukup yaitu sebanyak 28 responden (77,8%).

meliputi pengertian, keuntungan Tubektomi, keterbatasan tubektomi, syarat-

syarat, perawatan dan pemeriksaan pasca operasi, efek samping, waktu

pelaksanaan, persiapan pra operatif, komplikasi tubektomi dan

penanganannya.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 59: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

Menurut Notoatmodjo, (2010) cara untuk memperoleh kebenaran

pengetahuan. Sejalan dengan perkembangan perkembangan kebudayaan umat

manusia cara manusia berfikir ikut berkembang. Dari sini manusia mampu

menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuan.

Menurut Cahyonoputra (2009), ada beberapa faktor yang

mempengaruhi pengetahuan seseorang, salah satu faktor yang mempengaruhi

pengetahuan adalah pendidikan. Menurut Cahyonoputra (2009), pendidikan

adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di

dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan

mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin

mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi

maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang

lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk

semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan.

Berdasarkan karakteristik responden didapatkan sebanyak 22

responden (61,1%) dengan pendidikan SLTA. Menurut Cahyonoputra (2009),

pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan

seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas

pula pengetahuannya.

Hasil penelitian karakteristik responden berdasarkan umur mayoritas

umur responden umur 20 – 35 tahun sebanyak 31 responden (80,6%). Menurut

Cahyonoputra (2009), umur mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola

pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 60: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin

membaik. Pada usia madya, individu akan lebih berperan aktif dalam

masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan persiapan

demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia

madya akan lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca.

Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan verbal

dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini.

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non

formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact)

sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Majunya

teknologi akan tersedia bermacam-macam media massa yang dapat

mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru salah satunya

yaitu KB MOW (Tubektomi).

Berdasarkan karakteristik responden berdasarkan pekerjaan sebanyak

18 responden (61,8%) sebagai IRT. Menurut Cahyonoputra (2009),

pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan memberikan

pengetahuan dan keterampilan professional serta pengalaman belajar selama

bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang

merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang

bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya.

Menurut Suratun (2008), tubektomi atau kontap wanita ialah suatu

kontrasepsi permanen untuk mencegah keluarnya ovum dengan cara tindakan

mengikat dan atau memotong pada kedua saluran tuba.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 61: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

Menurut Hartanto (2004) kontap wanita tidak menimbulkan efek

samping jangka panjang yang jelek. Selama paling sedikit dua dasawarsa

terakhir ini, timbul perdebatan mengenai efek samping jangka panjang bila

memang ada dari kontap wanita.

D. Keterbatasan Penelitian

1. Kendala responden kurang memahami bahasa yang dipakai dalam

kuesioner terutama bahasa medis, sehingga responden harus bertanya

pada peneliti.

2. Keterbatasan variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga

hasil penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan ibu postpartum tentang

KB MOW (Tubektomi) saja. Penelitian ini akan berbeda hasil jika faktor

yang mempengaruhi diteliti. Kuesioner yang digunakan kuesioner

tertutup sehingga responden hanya bisa menjawab ya atau tidak dan

jawaban responden belum bisa untuk mengukur pengetahuan secara

mendalam.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 62: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini mengambil judul Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum

tentang KB MOW (Tubektomi) di RSU Assalam Gemolong Sragen dengan

responden sebanyak 36 orang. Tingkat pengetahuan responden dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Tingkat pengetahuan ibu post partum tentang KB MOW (Tubektomi) di

RSU Assalam Gemolong Sragen dapat dikategorikan pengetahuan baik

sebanyak 3 responden (8,3%)

2. Tingkat pengetahuan ibu post partum tentang KB MOW (Tubektomi) di

RSU Assalam Gemolong Sragen pengetahuan cukup sebanyak 28

responden (77,8%)

3. Tingkat pengetahuan ibu post partum tentang KB MOW (Tubektomi) di

RSU Assalam Gemolong Sragen pengetahuan kurang sebanyak 5

responden (13,9%).

B. Saran

1. Rumah Sakit

Diharapkan dengan penelitian rumah sakit dapat meningkatkan mutu

pelayanan melalui konseling dan penyuluhan tentang KB MOW

(Tubektomi) kepada calon akseptor.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 63: TINGKATPENGETAHUANIBU POSTPARTUM TENTANG … · pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar 1,97 % serta tingkat fertilitas total sebesar 3,022 pada tahun 1991 dan menjadi 2,856

2. Responden

Diharapkan tetap menggunakan kontrasepsi yang sesuai dengan keadaan

responden dan meningkatkan pengetahuan dengan mengikuti penyuluhan

serta mencari informasi melalui media masa.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan untuk peneliti selanjutnya untuk mengembangkan penelitian

dengan menambah variabel penelitian dan menggunakan responden yang

lebih banyak sehingga didapatkan hasil yang lebih baik.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer