Tinjauan aspek yuridis

Embed Size (px)

Citation preview

Oleh: Devi Rahayu Mailiza Amalia Ria Yulia

TINJAUAN ASPEK YURIDIS

a. Pengertian koperasi Dilihat dari segi bahasa, secara umum

koperasi berasal dari kata-kata latin yaitu Cum yang berarti dengan, dan Aperari berarti bekerja. Dari dua kata ini, dalam bahasa Inggris dikenal istilah Co dan Operation, yang dalam bahasa Belanda disebut dengan istilah Cooperatieve Vereneging yang berarti bekerja bersama dengan orang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Setiap koperasi dari segi hukum adalah

badan hukum, dan ini diatur dalam Pasal 9 Undang-Undang No. 25 tahun 1992 Tentang Perkoperasian.

Dasar Hukum Koperasi Indonesia Landasan yuridis keberadaan koperasi sebagai

badan usaha dapat di lihat dalam Pasal 33 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 yang mengemukakan : Perekonomian disusun sebagai usaha bersama

atas asas kekeluargaan

Dalam Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945

tercantum dasar demokrasi ekonomi, produksi dikerjakan oleh semua untuk semua dibawah pimpinan atau anggota-anggota masyarakat.

Penjabaran lebih lanjut Tentang asas yang

dikandung dalam Pasal 33 ayat (1) UUD 1945, pembentukan undang-undang telah mengudangkan Undang-Undang No.12 tahun 1967 Tentang Pokok-Pokok Perkoperasian. Setelah undang-undang ini berlaku selama 25 tahun, barulah diadakan penyempurnaan dengan diundangkannya undang-undang No. 25 tahun 1992 Tentang Perkoperasian.

Asas Koperasi Indonesia Menurut ketentuan Pasal 2 Undang-Undang

No. 25 tahun 1992, koperasi berlandaskan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 berdasarkan asas kekeluargaan. Asas kekeluargaan ini adalah asas yang memang sesuai dengan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia.

d.

Prinsip Koperasi Indonesia

Menurut ketentuan Pasal 5 Undang-Undang No. 25 tahun 1992 menentukan prinsip koperasi.

Koperasi melaksanakan prinsip Koperasi sebagai berikut: a) keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka; b) pengelolaan dilakukan secara demokratis; c) pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota; d) pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal;e) kemandirian.

Dalam mengembangkan Koperasi, maka

Koperasi melaksanakan pula prinsip Koperasi sebagai berikut: a) pendidikan perkoperasian; b) kerja sama antarkoperasi. Dalam Penjelasan dari Pasal 5 UndangUndang No. 25 tahun 1992 tersebut, diuraikan bahwa prinsip koperasi adalah merupakan satu kesatuan dan tidak dipisahkan dalam kehidupan berkoperasi.

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG JENIS KOPERASI DI INDONESIA

Ketentuan Pasal 16 Undang-Undang No. 25

tahun 1992 menyatakan bahwa jenis koperasi didasarkan pada kesamaan kegiatan dan kepentingan ekonomi anggotannya. Mengenai penjelasan koperasi ini, jika ditinjau dari berbagai sudut pendekatan maka dapatlah diuraikan seperti :

Berdasarkan pendekatan sejarah timbulnya

gerakan koperasi, maka dikenal jenis-jenis koperasi seperti berikut : Koperasi konsumsi; Koperasi kredit; dan Koperasi Produksi. Berdasarkan pendekatan menurut lapangan usaha dan/atau tempat tingal para anggotanya, maka dikenal beberapa jenis koperasi antara lain : koperasi simpan pinjam, koperasi konsumen, koperasi produsen, koperasi pemasaran dan koperasi Jasa.

PERATURANG PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG KOPERASI SEBAGAI BADAN USAHA

Koperasi adalah badan usaha (UU No.25

tahun 1992). Sebagai badan usaha, koperasi tetap tunduk terhadap kaidah-kaidah perusahaan dan prinsip prinsip ekonomi yang berlaku.

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG TUJUAN HUKUM KOPERASI tujuan badan usaha koperasi adaalah

memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya (Pasal 3 Undang-Undang No. 25 tahun 1992). Tujuan ini dijabarkan dalam berbagai aspek program oleh manajemen koperasi pada setiap rapat anggota tahunan.