69
1 TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA NILAI TANAH (Studi pada Kantor Badan Pertanahan Nasional Kota Bandar Lampung) Skripsi Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mendapatkan Gelar Sarjana SI dalamIlmuSyari’ah Oleh NIA RAMA MELATI 1521030093 Jurusan : Hukum Ekonomi Syariah FAKULTAS SYARI’AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 1441 H/2020 M

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

1

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL

TANAH BERDASARKAN ZONA NILAI TANAH

(Studi pada Kantor Badan Pertanahan Nasional Kota Bandar Lampung)

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

Guna Mendapatkan Gelar Sarjana SI dalamIlmuSyari’ah

Oleh

NIA RAMA MELATI

1521030093

Jurusan : Hukum Ekonomi Syariah

FAKULTAS SYARI’AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

RADEN INTAN LAMPUNG

1441 H/2020 M

Page 2: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

2

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL

TANAH BERDASARKAN ZONA NILAI TANAH

(Studi pada Kantor Badan Pertanahan Nasional Kota Bandar Lampung)

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

Guna Mendapatkan Gelar Sarjana SI dalam Ilmu yari’ah

Oleh

NIA RAMA MELATI

1521030093

Jurusan : Hukum Ekonomi Syariah

Pembimbing I : Dra. Firdaweri, M.H.I

Pembimbing II : Eti Karini, S.H., M.Hum.

FAKULTAS SYARI’AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

RADEN INTAN LAMPUNG

1441 H/2020 M

Page 3: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

3

ABSTRAK

Tanah atau lahan merupakan salah satu sumber daya yang mempunyai

peranan strategis dalam pembangunan perkotaan. Hal ini menimbulkan

permasalahan pada tanah perkotaan, seperti peningkatan harga tanah yang tak

terkendali. Hal ini sering kali terjadi pengaduan pada Kantor Badan Pertanahan

Kota Bandar Lampung terdapat pemohon atau pembeli sering kali mengajukan

keberatan harga nilai jual tanah yang tidak sesuai dengan harga pasar. Dalam

menentukan harga tanah pada pembeli pihak Kantor menganjurkan pembeli atau

penjual menggunakan Zona Nilai Tanah. Berdasarkan latar belakang di atas

membuat penulis tertarik untuk memecahkan masalahnya dengan rumusan: 1.

Bagaimana penentuan harga dalam jual beli tanah berdasarkan Zona Nilai Tanah

di Kantor BPN Kota Bandar Lampung dan 2. Bagaimana tinjauan hukum Islam

terhadap penentuan harga jual beli tanah berdasarkan Zona Nilai Tanah di Kantor

BPN Kota Bandar Lampung. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini yaitu

ingin mengetahui sejelas mungkin tentang 1. Bagaimana penetuan harga dalam

jual beli tanah berdasarkan Zona Nilai di Kantor BPN Kota Bandar Lampung. 2.

Ingin mengetahui sejelas mungkin tentang Bagaimana tinjuaun hukum Islam

terhadap penetuan harga jual beli tanah berdasarkan Zona Nilai Tanah di Kanto

BPN Kota Bandar Lampung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

termasuk jenis penelitian lapangan (field reseach), yaitu mengadakan penelitian

lapangan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini

bersifat deskriptif analisis, sumber data yang digunakan data primer dan data

sekunder. Pengolahan data dengan menggunakan populasi, Analisis data

menggunakan analisis kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian ini ditemukan

bahwa Dalam menentukan harga tanah pada pembeli pihak BPN menganjurkan

pembeli / penjual menggunakan ZNT, pihak BPN sudah menentukan harga dan

sudah ada data lapangan. Pemohon atau pembeli dapat mengajukan keberatan

harga tanah jika nilai harga tanahnya tidak sesuai. Pihak kantor BPN kemudian

akan meninjau ulang kelapangan dan ada mekanismenya dalam mencocokkan

peta ZNT nya untuk menemukan hasil harga tanah yang sebenarnya. Dalam

mengajukan keberatan harga tanah menurut pertimbangan pihak BPN bisa

dikabulkan bisa juga tidak dikabulkan, harga baru bisa diturunkan apabila sudah

melakukan survey kelapangan dan melakukan survey pada tanah masyarakat

sekitar kemudian pihak kantor BPN akan menentukan harga tanah tersebut sesuai

Zona yang lebih mendekati harga pasar. Menurut ketentuan pandangan hukum

Islam tentang syarat objek ini tidak menyalahi ketentuan hukum jual beli, dalam

pelaksanaan jual beli tanah pada ZNT sudah terpenuhi syarat dan ijab qabul dan

tidak menyalahi ketentuan jual beli dalam hukum Islam. Sebagaimana yang

terdapat dalam surat QS. An-Nisa (4) ayat 29

Page 4: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

4

Page 5: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

5

Page 6: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

6

MOTTO

”Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang

berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum

di antara manusia supaya kamu menetapkan adil. Sesungguhnya

Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu.

Sesungguhnya Allah maha mendengar lagi Maha Melihat”

(Q.S. An-Nissa (4) : 58 )

Page 7: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

7

PERSEMBAHAN

Sebagai ungkapan cinta, sayang, dan rasa hormat yang tak terhingga skripsi ini

dipersembahkan untuk :

1. Kedua orang tuaku tercinta, Papa Choiriel. S dan Mama Nursamilah yang

telah melindungi , mengasuh, menyayangi, mendidik penulis dari sejak

kandungan hingga dewasa, serta senantiasa mendo’akan dan sangat

mengharapkan keberhasilan. Dan berkat do’a restu keduanya sehingga

dapat diselesaikan dengan baik. Semoga semua ini merupakan hadiah

terindah dan dapat membanggakan kedua orang tua.

2. Untuk Kakak Selviani Malla Sari (Yukli) Amd, Keb. Untuk adik-adikku

Ira Tri Susanti, Rendi Anggara Saputra semoga gelar yang didapatkan

sekarang dengan usaha yang telah dilakukan menjadi motivasi bagi kalian

supaya bisa terus melanjutkan pendidikan dan mengejar cita- cita.

3. Almamater tercinta Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung

tempatku menimba ilmu penegtahuan.

Page 8: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

8

RIWAYAT HIDUP

Nama lengkap penulis Nia Rama Melati, dilahirkan di Kotabumi, 27 Januari

1998, merupakan anak ke 2 dari 4 bersaudara, dari pasangan bapak Choiriel. S

dan Ibu Nursamilah. Riwayat pendidikan penulis :

1. TK Mari Taqwa Kotabumi, Lulus Tahun 2003

2. SD Negeri 03 Kotabumi, Lulus Tahun 2009

3. SMP Negeri 03 Kotabumi, Lulus Tahun 2012

4. SMA Negeri 03, Lulus Tahun 2015

Kemudian melanjutkan studi akademikl pada tahun 2015 dengan terdaftar sebagai

mahasiswi S1 Hukum Ekonomi Syariah di Fakultas Syariah Universitas Islam

Negeri Raden Intan Lampung.

Page 9: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

9

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmannirrahim,

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang maha kuasa yang telah

memberikan nikmat, taufik dan hidayahNya, sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana hukum pada

jurusan Hukum Ekonomi Syariah di Fakultas Syariah UIN Raden Intan Lampung,

Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi

Muhammad SAW, para sahabat, keluarga dan pengikutnya.

Dalam skripsi ini saya banyak menerima bantuan dan bimbingan dari berbagai

pihak, serta dengan tidak mengurangi rasa terima kasih atas bantuan semua pihak,

rasa hormat dan terima kasih penulis sampaikan pada :

1. Bapak Dr.H. Khairuddin, M.H selaku Dekan Fakultas Syariah UIN Raden

Intan Lampung.

2. Bapak Khairuddin, M.H.I selaku Ketua Jurusan Muamalah dan Juhratul

Khulwah, M.S.I selaku sekretaris Jurusan Muamalah Fakultas Syariah

UIN Raden Intan Lampung.

3. Ibu Dra. Firdaweri, M.H.I selaku Dosen Pembimbing I dan Eti Karini,

S.H., M.Hum selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan

pengarahan dan bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Seluruh dosen Fakultas Syariah UIN Raden Intan Lampung yang telah

mendidik dan mengajarkan ilmu penegtahuan yang bermanfaat.

Page 10: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

10

5. Seluruh staf dan karyawan tata usaha Fakultas Syariah, perpustakaan

Fakultas Syariah dan perpustakaan pusat UIN Raden Intan Lampung yang

telah memberikan fasilitas dan bantuannya.

6. Kepala Seksi Pengadaan Tanah Kota Bandar Lampung.

7. Sahabat-sahabat terbaikku Robin Sar, Intan, Nas, Melanie, Sintia Cebon,

Atika, Fajar, Batara, Riski, Jose, Ichsan, yang telah membantu, berjuang

bersama dan menemani hari-hariku selama masa perkuliahan di UIN

Raden Intan Lampung suatu saat saya akan merindukannya.

8. Teman-teman kelas Muamalah H angkatan 2015 yang telah berjuang

bersama dalam perkuliahan, teman-teman KKN 2018, Dan teman-teman

saya diluar perkuliahan yang hadir dikehidupanku.

Semoga Allah membalas jasa dan budi baik kita semua dan semoga skripsi

ini dapat bermanfaat. Penulis sadar bahwa skripsi banyak kekurangan, dan

jauh dari kata sempurna, mengingat kemampuan yang terbatas. Untuk ini

kepada para pembaca kiranya dapat memberikan masukan dan saran-saran

nya serta keritikan sehingga penelitian ini akan lebih baik.

Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaan bagi penulis dan khususny

bagi para pembaca pada umumnya.

Bandar Lampung, 16 Januari 2020

Nia Rama Melati

Page 11: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

11

DAFTAR ISI

JUDUL .............................................................................................................. i

ABSTRAK ........................................................................................................ ii

PERNYATAAN ................................................................................................ iii

PERSETUJUAN ............................................................................................... iv

PENGESAHAN ................................................................................................ v

MOTTO ............................................................................................................ vi

PERSEMBAHAN ............................................................................................. vii

RIWAYAT HIDUP ..........................................................................................

viii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ix

DAFTAR ISI ..................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul ................................................................................ 1

B. Alasan Memilih Judul........................................................................ 3

C. Latar Belakang Masalah .................................................................... 4

D. Fokus Penelitian ................................................................................ 7

E. Rumusan Masalah .............................................................................. 8

F. Tujuan Penelitian ............................................................................... 8

G. Signifikasi Penelitian......................................................................... 8

H. Metode Penelitian .............................................................................. 9

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Jual Beli dalam Islam ......................................................................... 14

a. Pengertian Jual Beli ....................................................................... 14

b. Dasar Hukum Jual Beli .................................................................. 15

c. Rukun dan Syarat Jual Beli ............................................................ 19

d. Macam-macam Jual Beli ............................................................... 29

e.Jual Beli yang Dilarang dalam Islam .............................................. 30

f. Khiyar dalam Jual Beli ................................................................... 32

2. Harga dalam Islam ............................................................................. 34

a. Pengertian Harga............................................................................ 34

b. Penentuan Harga ............................................................................ 36

c. Konsep Harga yang Adil................................................................ 39

3. Konsep Tanah ..................................................................................... 41

a. Pengertian Tanah ........................................................................... 41

b. Dasar Hukum Tanah ...................................................................... 44

c. Nilai dan Harga Tanah ................................................................... 46

d. Perubahan Nilai dan Harga Tanah ................................................. 50

e. Zona Nilai Tanah ........................................................................... 51

B.Tinjauan Pustaka ........................................................................................ 52

Page 12: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

12

BAB III LAPORAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................................... 55

1. Badan Pertahanan Nasional Kota Bandar Lampung ........................ 55

2. Struktur Organisasi Badan Pertanahan Kota Bandar Lampung ....... 67

B. Mekanisme Penentuan Perbedaan Harga Tanah berdasarkan Zona

Nilai Tanah di Kantor BPN Kota Bandar Lampung ............................

69

BAB IV ANALISIS DATA

A. Perbedaan harga terhadap jual beli tanah berdasarkan Zona Nilai

Tanah di Kantor BPN Kota Bandar Lampung ....................................... 76

B. Tinjauan hukum Islam terhadap perbedaan harga dalam jual beli

Tanah berdasarkan Zona Nilai Tanah .................................................... 77

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................ 81

B. Rekomendasi .......................................................................................... 82

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Lampiran 1 Wawancara dan Foto Dokumentasi

Lampiran 2 Surat Penelitian KESBANGPOL Kota Bandar Lampung

Lampiran 3 Balasan surat penelitian

Page 13: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul

Agar tidak salah penafsiran mengenai maksud judul proposal ini, maka

pada bagian penegasan judul akan diuraikan secara rinci. Adapun kata-kata

yang perlu ditegaskan dalam judul “Tinjauan Hukum Islam Tentang

Perbedaan Harga Jual Tanah Berdasarkan Zona Nilai Tanah” studi pada

Kantor BPN Kota Bandar Lampung, yaitu sebagai berikut :

1. Tinjauan Hukum Islam

a. “Tinjauan adalah hasil meninjau, pandangan, pendapat, (sesudah

menyelidiki, mempelajari, dan sebagainya).”1 Tinjauan dari skripsi ini

ditinjau dari hukum Islam.

b. ”Hukum Islam atau Syariat Islam “Menurut Alaidin Koto” diartikan

sebagai “hukum-hukum atau segala aturan yang ditetapkan oleh Allah

buat hambanya untuk ditaati, baik berkaitan dengan hubungan

mereka dengan Allah maupun hubungannya dengan mereka sendiri.”2

Sedangkan menurut Abdul Wahab Khalaf, hukum Islam adalah

“ketetapan yang telah ditentukan oleh Allah SWT berupa aturan dan

1

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Balai Pustaka, 2016). h. 1470. 2Alaiddin Koto, Ilmu Fiqh dan Ushul Fiqh, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2014), h.

36.

Page 14: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

14

larangan bagi umat Islam dalam berhubungan dengan Allah maupun

dengan sesama manusia lainnya.”3

Jadi yang dimaksud dengan Tinjauan Hukum Islam adalah hasil

meninjau meninjau, pandangan, pendapat yang ketetapannya

sudah ditentukan oleh Allah SWT berupa larangan bagi umat

Islam dalam berhubungan dengan Allah maupun dengan sesama

manusia lainnya.

2. Perbedaan harga jual tanah berdasarkan Zona Nilai Tanah

a. Perbedaan harga jual tanahperbedaan adalah beda, selisih; percecahan

terjadi karena paham; perilhal yang berbeda; perihal yang membuat

berbeda.4 Harga adalah nilai barang yang ditentukan atau dirupakan

dengan uang; jumlah uang atau alat tukar lain yang senilai, yang harus

dibayarkan untuk produk jasa, pada waktu tertentu dan dipasar

tertentu.5 Jual adalah perjanjian tukar menukar benda atau barang yang

mempunyai nilai secara sukarela di antara kedua belah pihak, yang

satu menerima benda-benda dan pihak lain menerimanya sesuai

dengan perjanjian atau ketentuan yang telah dibenarkan Syara’ dan

disepakati.6 Dalam hal ini membahas tentang perbedaan harga jual

tanah yang terjadi perselisihan, perihal yang membuat berbeda.

3Abdul Wahab Khalaf, Kaidah-Kaidah Hukum Islam (Jakarta: Raja Grafindo, 1994) h.

154. 4Kamus Besar Bahasa Indonesia. dalam Jaringan / Online. KBBI: Pusat Bahasa.

5Ibid.

6Prof.Dr.H. Hendi Suhendi, M. Si. Fiqh Muamalah (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), h.69.

Page 15: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

15

b. Berdasarkan Zona Nilai Tanah

Zona Nilai Tanah adalah area yang menggambarkan nilai tanah yang

relative sama dari sekumpulan bidang tanah didalamnya, yang

batasannya bisa bersifat imajiner ataupun nyata sesuai dengan

penggunaan tanah dan mempunyai perbedaan nilai antara satu dengan

yang lainnya berdasarkan analisapetugas dengan metode perbandingan

harga pasar dan biaya.7

Jadi, yang dimaksud dengan perbedaan harga jual tanah berdasarkan

Zona Nilai Tanah adalah perbedaan harga atau selisih harga yang

mempunyai perbedaan nilai antara satu dengan yang lainnya

berdasarkan analisa petugas dengan metode perbandingan harga pasar

dan biaya.

3. Kata Badan Pertanahan Nasional untuk selanjutnya ditulis dengan BPN.

Jadi yang dimaksud dengan judul skripsi ini adalah meninjau pada

hukum Islam mengenai adanya perbedaan harga jual tanah berdasarkan

Zona Nilai Tanah.

B. Alasan Memilih Judul

Pada penulisan proposal ini terdapat beberapa alasan yang menarik

perhatian penulis untuk mengangkat masalah dalam judul sebagai berikut :

1. Alasan Objektif

Penjualan tanah berdasarkan Zona Nilai Tanah akan memberikan

informasi kepada instansi pemerintah dalam merencanakan pembangunan

7Muhammad Irsyadi Firdaus, Arinda Kusuma Wardani. Pembuatan Peta Zona Nilai

Tanah dengan Pendekatan Penilaian Massal untuk meningkatkan potensi PAD khususnya PBB

dan BPHTB (Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, 2015)

Page 16: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

16

untuk kepentingan umum khususnya dalam hal pengadaan tanah, untuk

mengetahui pembebasan tanah guna pemberian ganti rugi kepada

masyarakat yang terkena dan instansi atau perusahaan lain yang

memerlukannya.

2. Alasan Subjektif

a. Pembahasan ini sesuai dengan bidang studi yang penulis tekuni pada

Falkultas Syariah UIN Raden Intan Lampung.

b. Sumber data mudah didapatkan sehingga memudahkan penulis untuk

melakukan penelitian.

C. Latar Belakang Masalah

Tanah sebagai salah satu sumber daya yang akan mendorong manusia

dalam kehidupannya untuk berprilaku secara unik terhadap tanah atau bidang

tanah tersebut. Tanah itu bersifat unik di lokasinya serta komposisinya, tidak

bisa dipindahkan ke lokasi lain. Latar belakang tersebut berimplikasi terhadap

ketersediaan tanah, keterbatasan ketersediaan tanah sebagai akibat dari

permintaan tanah yang meningkat jauh lebih besar dari tanah yang dapat

disediakan. Keadaan ini mendorong kenaikan nilai tanah yang tidak

terkendali.

Salah satu penyebab meningkatnya harga tanah secara tiba tiba adalah

situasi pasar tanah yang tidak transparan. Hal ini yang kemudian

mengakibatkan persaingan yang terjadi dalam pembebasan tanah menjadi

tidak sempurna yang mungkin disebabkan oleh informasi yang kurang tepat

Page 17: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

17

sehingga menjadi spekulasi.8 Penilaian orang atas sebidang tanah akan

menjadi sangat berbeda, karena tanah memiliki beberapa dimensi dan ukuran

yang berbeda-beda. Penilaian atas sebidang tanah memerlukan keahlian

tersendiri. Selain membutuhkan pengalaman, penilaian tanah juga

membutuhkan pengetahuan yang memadai tentang prinsip-prinsip penilaian,

teknik pendekatan dalam penilaian, faktor-faktor yang mempengaruhi nilai

jual lahan, serta metode yang dipakai untuk mempermudah dalam estimasi

nilai tanah.9

Sementara itu yang terjadi di Kantor Badan Pertanahan Nasional di Kota

Bandar Lampung terdapat permasalahan tentang pengaduan perbedaan harga

nilai tanah ZNT yang nilainya tidak sesuai dengan harga nilai pasar. Terdapat

tiga macam pendekatan untuk menaksir estimasi nilai tanah yang umum

digunakan, yaitu perbandingan harga pasar, biaya perolehan baru , dan

penghasilan yang diperoleh dari tanah. Salah satunya dengan cara

pemanfaatan Zona Nilai Tanah (ZNT), Zona Nilai Tanah adalah

menggambarkan nilai tanah yang relative sama dari sekumpulan bidang tanah

didalamnya, yang batasannya bisa bersifat imajiner ataupun nyata sesuai

dengan penggunaan tanah dan mempunyai perbedaan nilai antara satu dengan

yang lainnya berdasarkan berdasarkan analisa petugas dengan metode

perbandingan harga pasar dan biaya.

8http://eprints.undip.ac.id/45126/2/_BAB_I.pdf, diakses pada tanggal 30Januari 2019

9http://eprints.undip.ac.id/45126/2/_BAB_I.pdf, diakses pada tanggal 30Januari 2019

Page 18: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

18

Mengingat ZNT berbasis nilai pasar, maka ZNT dapat dimanfaatkan untuk

penentuan tarif dalam pelayanan pertanahan, referensi masyarakat dalam

transaksi, penentuan ganti rugi, inventori nilai asset publik maupun asset

masyarakat, monitoring nilai tanah dan pasar tanah, dan referensi penetapan

NJOP (Nilai Jual Objek Pajak) untuk PBB, agar lebih adil dan transparan.

Menurut hukum Islam Islam memberikan kebebasan pasar dan menyerahkan

kepada hukum naluri yang kiranya dapat melaksanakan fungsinya nelaras

dengan penawaran dan permintaan. Oleh karena itu kita lihat Rasulullah SAW

ketika sedang naiknya harga,diminta oleh orang banyak supaya menentukan

harga. Rasulullah SAW menjawab:

لأرجو أن ألقى الله وليس أحد إن الله ىو المسعر القابض الباسط الرزاق وإن يطلبن بظلمة ف دم ولا مال

“Allah lah yang menentukan harga, yang mencabut, yang

meluaskan dan memberi rezeki. Saya mengharap ingin bertemu Allah,

sedangkan tidak ada seorang pun di antara kamu yang menuntut saya

dalam urusan darah maupun harta bendanya.” (Riwayat Ahmad, Abu

Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah, ad-Darimi dan Abu Ya‟la) ”10

Sepanjang ridha, kejujuran, keadilan melekat dalam suatu proses

mu’amalah dan jual beli, tanpa ada unsur kebatilan dan kezhaliman,

bentuk transaksi itu diperbolehkan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Q.S: An-Nisa (4)

ayat 29:

10

Syeh Muhammad Yusuf Qardhawi. Halal & Haram dalam Islam (PT Bima Ilmu

Surabaya),h. 354

Page 19: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

19

نكم بالباطل إلا أن تكون تارة عن يا أي ها الذين آمنوا لا تأكلوا أموالكم ب ي م ت راض منك

”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan

harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan

yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu”11

Dengan demikian, apa yang dimaksud oleh hadis diatas bukan berarti

mutlak dilarang menetapkan harga sekalipun dengan maksud demi

menghilangkan bahaya dan menghalangi setiap perbuatan zalim. Bahkan,

menurut pendapat para ahli, menetapkan harga itu ada yang bersifat zalim dan

terlarang, dan ada pula yang bijaksana dan halal. Oleh karena itu, jika

penetapan harga itu mengandung unsur-unsur kezaliman dan pemaksaan yang

tidak betul ialah dengan menetapkan suatu harga yang tidak dapat diterima

atau melarang suatu harga yang tidak dapat diterima atau melarang yang oleh

Allah dibenarkan, maka jelaslah penetapan harga semacam itu hukumnya

haram. Yang terjadi sekarang ini di masyarakat, terjadinya kekeliruan kepada

masyarakat, bahwasannya ketika mereka membeli tanah melalui BPN harga

tanah tersebut berbeda dengan harga nilai pasar yg dijual dengan masyarakat.

Dengan demikian terlihat jelas bahwa yang terjadi di lokasi dengan

teori yang ada terdapat ketidaksamaan atau kesenjangan, oleh sebab itu

membuat penulis tertarik memecahkan masalahnya melalui karya ilmiah yang

berbentuk skripsi dengan judul Tinjauan Hukum Islam Tentang Perbedaan

Harga Jual Tanah Berdasarkan Zona Nilai Tanah.’

11

Departemen Agama RI.Al‟quran dan Terjemahan

Page 20: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

20

D. Fokus Penelitian

Dalam penelitian ini memfokuskan masalah terlebih dahulu agar tidak

terjadi perluasan permasalahan yang nantinya tidak sesuai dengan tujuan

penelitian ini. Maka penelitian ini difokuskan pada jual beli tanah berdasarkan

Zona Nilai Tanah di Kantor BPN Bandar Lampung.

E. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan maka dapat

dirumuskan pokok permasalahan yang akan menjadi kajian selanjutnya, yaitu:

1. Bagaimana perbedaan harga dalam jual beli tanah berdasarkan Zona Nilai

Tanah di Kantor BPN Kota Bandar Lampung?

2. Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap perbedaan harga jual beli

tanah berdasarkan Zona Nilai Tanah di Kantor BPN Kota Bandar

Lampung?

F. Tujuan penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui dan memahami penentuan harga dalam jual beli

tanah berdasarkan Zona Nilai Tanah di Kantor BPN Kota Bandar

Lampung.

b. Untuk mengetahui dan memahami hukum terhadap penentuan harga

dalam jual belu tanah berdasarkan Zona Nilai Tanah di Kantor BPN

Kota Bandar Lampung.

Page 21: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

21

G. Signifikasi Penelitian

1. Secara teoritis, yaitu untuk memberi sumbangsih bagi khanazah pemikiran

Islam pada umumnya civitas akademika Fakultas Syari’ah jurusan

muamalah khususnya.

2. Secara praktis, yaitu memberikan manfaat bagi masyarakat umum

sehingga mampu menumbuhkan rasa keimanan dan ketakwaan kepada

Allah SWT. Selain itu, penelitian berguna pula untuk memenuhi salah

satu tugas akademik guna memperoleh gelar sarjana hukum.

H. Metode Penelitian

1. Jenis dan Sifat Penelitian

Menurut jenisnya penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field

research). Jenis penelitian adalah “penelitian yang dilakukan sistematis

dan metode untuk mengungkapkan data yang ada di lapangan atau

penelitian yang dilakukan dalam tempat yang sebenarnya.12

Metode ini bertujuan untuk mengumpulkan data dari lokasi atau

lapangan, yakni dari berbagai informasi yang berkaitan dengan buku-buku

yang membahas tentang pemanfaatan znt dalam jual beli hak tanah,

termasuk juga data primer hasil wawancara dengan cara para pihak yang

bersangkutan sebagai objek penelitian. Dan juga menggabungkan ke

dalam juenis suatu penelitian kepustakaan (library research)yakni

“penelitian kepustakaan yang dilaksanakan dengan cara membaca,

menelaah dan mencatat berbagai literature, atau bahan bacaan yang sesuai

12

Sutrisno Hadi,Metedelogi Reseach, Jilid I, Cetakan XVII, (Yogyakarta : Fakultas Psikologi

UGM),1985, h .3.

Page 22: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

22

dengan pokok bahasan, kemudian disaring dan dituangkan dalam

kerangka pemikiran secara teoritis.13

Adapun sifat peneletian ini bersifat deskriftif analitis, yaitu “jenis

penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan

sejernih mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti.14

2. Sumber Data dan Penelitian

Sedangkan data yang dicari yaitu :

a. Data primer adalah “data pokok yang diperoleh langsung dari lapangan

oleh orang yang melakukan penelitian atau orang yang bersangkutan

memerlukannya.”15

yang dalam penelitian ini adalah karyawan pada

Kantor BPN di Kota Bandar Lampung.

b. Data sekunder adalah “data tambahan yang diperoleh atau

dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-

sumber yang telah ada.16

Data sekunder yang digunakan oleh

penelitian bersumber dari buku-buku yang sesuai dengan bahasan,

dilaksanakan dengan cara membaca, menelaah, dan mencatat sebagai

liberator atau bahan yang sesuai dengan permasalahan yang dibahas

kemudian dituangkan ke dalam kerangka pemikiran teoritis.

13

Kartini Kartono, Pengantar Metedelogi Reseach, (Bandung: ALUMNI, 1998), h. 78. 14

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 2013), h. 208. 15

Iqbal Hasan, Analisi Data Penlitian dengan Statistik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), h .

16

Ibid, h . 19.

Page 23: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

23

3. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah “keseluruhan objek penelitian”.17

Objek pada populasi

diteliti, hasilnya dianilis, disimpulkan, dan kesimpulan itu berlaku

untuk seluruh populasi. Adapun yang menjadi populasi dalam

penelitian adalah pihak yang mengeluarkan produk znt di Kantor BPN

di Kota Bandar Lampung. Adapun yang menjadi populasi dalam

penelitian ini yaitu 5 orang responden yang merupakan karyawan

Kantor BPN Kota Bandar Lampung.

4. Teknik Pengumpulan data

a. Wawancara

Wawancara adalah “teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti

untuk mendapatkan keterangan lisan melalui bercakap-cakap dan

berhadapan muka dengan orang yang dapat memberikan keterangan

pada penelitian.”18

Terdapat berbagai macam jenis wawancara, yaitu

wawancara terstruktur, wawancara semi terstruktur, dan wawancara tak

berstruktur. Dalam pengumpulan data tersebut, penulis menggunakan

metode wawancara tak berstruktur. Wawancara tidak berstruktur

adalah “teknik pengumpulan dara yang digunakan peneliti yang

dilaksanakan secara bebas tanpa menggunakan pedoman wawancara

17

Suharsimi Arikunto,.... h.173. 18

Mardalis, Metode Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 1989), h .65.

Page 24: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

24

secara sistematis, pedoman yang digunakan hanya garis-garis besar

permasalahan”.19

b. Observasi

Observasi adalah “kegiatan peninjauan yang dilakukan di lokasi

penelitian dengan pencatatan, pemotretan, dan perekaman tentang

situasi dan kondisi di lapangan.”20

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah“teknik pengumpulan data yang tidak langsung

pada subjek peneliti, namun melalui dokumen. Dokumen yang

digunakan dapat berupa surat kabar, notulenrapat, agenda dan

sebagainya.”21

d. Metode Pengolahan Data

Setelah data yang diperlukan terkumpul, maka diolah dengan secara

sistematis sehingga menjadi hasil pembahasan dan gambaran data

pengolahan data pada umumnya dilakukan dengan cara: Pemerikasaan

data (editing) adalah pengecekan atau pengoreksian data yang telah

dikumpulkan, karena kemungkinan data yang masuk atau terkumpul

ini tidak logis dan meragukan. Tujuan editing adalah untuk

menghilangkan kesalahan-kesalahan pencatatan di lapangan dan

bersifat koreksi, sehingga kekurangannya dapat dilengkapi atau

diperbaiki.

19

Ibid, h . 66. 20

Abdul Kadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum (Bandung: PT. Citra Aditya

Bakti, 2004) h . 85. 21

Suharsimi Arikunto,....h. 188.

Page 25: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

25

e. Sistematika Data adalah menempatkan data menurut kerangka

sistematika pokok bahasan dan sub pokok bahasan berdasarkan urutan

masalah.22

f. Analisis Data adalah “suatu cara peneltian yang menghasilkan datab

deskriftif analisis, yaitu apa yang dinyatakan oleh responden secara

tertulis atau lisan dan juga perilakunya yang nyata, diteliti dan

dipelajari sebagai sesuatu yang utuh.”23

Analisis data yang digunakan

adalah kualitatif yaitu : metode yang berangkat dari pengetahuan yang

bersifat umum bertitik tolak pada pengetahuan umum, kemudian

hendak menilai kejadian yang khusus, metode ini digunakan dalam

gambaran umum proses pelaksanaan pemanfaatan Zona Nilai Tanah

(ZNT) di masyarakat baik dari data yang didapatkan di lapangan yang

kemudian digabung dengan data dari beberapa liberator, dari gambaran

umum tersebut ditarik sebuah kesimpulan.

Dalam penarikan sebuah kesimpulan, penulis menggunakan metode

penyimpulan secara deduktif dan induktif. Kesimpulan deduktif adalah

“pengambilan kesimpulan dari pernyataan yang bersifat umum diikuti oleh

uraian atau pernyataan yang berifat khusu”. Kesimpulan induktif adalah

“pengambilan kesimpulan dengan mengemuukakan data atau pernyataan

khusus kemudian dilanjutkan dengan pernyataan umum.24

22

Ibid, h . 185. 23

Soerjono Soekanto, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, (Jakarta: PT. Raja

Grafindo, 1998), h . 12. 24

Ibid, h . 14.

Page 26: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

26

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Jual Beli Dalam Islam

1. Pengertian Jual Beli

Jual beli merupakan akad yang umum dikeluarkan masyarakat, karena

dalam setiap pemenuhan hidupnya, masyarakat tidak bisa lepas untuk

meninggalkan akad ini. Dengan memperhatikan kita dapat mengambil

pengertian bahwa jual beli itu suatu proses tukar menukar kebutuhan. Untuk

memahami secara lebih jelas kita harus memberi batasan.Sehingga jelas

bagi kita apa itu jual beli, baik secara bahasa (etimologi) maupun secara

istilah (terminologi).Sebagian ulama memberi pengertian jual beli adalah

tukar menukar harta meskipun masih ada dalam tanggungan atau

kemanfaatan yang mubah dengan sesuatu yang semisal dengan keduanya

untuk memberikan secara tetap.25

Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat dipahami bahwa

yang dimaksud dengan pengertian jual beli adalah suatu perjanjian tukar

menukar barang atau barang dengan uang dengan jalan melepaskan hak

milik dari yang satu kepada yang lain atas dasar saling merelakan sesuai

dengan ketentuan yang dibenarkan syara” (hukum Islam).26

25

Syeh Abdurrahman as-Sa”di, et al, Fiqih Jual Beli: Panduan Praktis Bisnis Syariah,

(Jakarta: Senayan Publishing, 2008), h. 143 26

Khumedi Ja”far, Hukum Perdata Islam di Indonesia. (Aspek Hukum Keluarga dan

Bisnis), (Bandar Lampung: Pusat Penelitian dan Penerbitan IAIN Raden Intan Lampung Jl. Letkol

H. Endro Suratmin Sukarame, 2015) , h. 140

Page 27: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

27

2. Dasar Hukum Jual Beli

Hukum asal dari jual beli adalah mubah (boleh). Akan tetapi, pada

situasi-situasi tertentu, menurut Imam asy-Syabiti (w.790 H), pakar fiqh

Maliki, hukumnya boleh berubah menjadi wajib. Imam asy-Syatibi memberi

contoh ketika terjadi praktik ihtikar (penimbunan barang senhingga

stokhilan dari pasar dan harga melonjak naik.27

Diantara dalil (landasan

Syariah) yang memperbolehkan praktik akad jual beli adalah sebagai

berikut:

a. Al-Quran

Al-Quran sebagai sumber utama hukum Islam, memberikan dasar-

dasar diperbolehkannya jual beli guna memenuhi kebutuhan hidup orang

Islam. Hal ini dapat dilihat dalam firman Allah SWT dalam Q.S An-Nisa

4 : 29

”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan

harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan

perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan

janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha

Penyayang kepadamu.”28

27

Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah, (Jakarta : Gaya Media Pratama, 2007), h. 114 28

Departermen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahannya, (Jakarta Pusat: Pena

Pundi Aksara, 2006), h. 83.

Page 28: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

28

Ayat diatas mula-mula hanya ditujukan kepada orang-orang yang beriman

agar jangan memperoleh harta dengan batil, artinya menurut jalan yang

sewajarnya, dan diberi peringatan agar memperoleh harta dengan jalan pernagaan

yang berlaku suka sama suka atau ada kerelaan kedua belah pihak. Ijab dan qabul

atau apa saja yang dikenal adat kebiasaan sebagai serah terima adalah bentuk-

bentukyang digunakan hukum untuk menunjukkan kerelaan.29

Berdasarkan ayat diatas dapat dilihat bahwa jual beli adalah cara yang

diberikan Aallah Swt, kepada seluruh umat untuk mencari rezeki, dan dalam jual

beli dasar yang paling utama adalah kerelaan atau dasar suka sama suka.

Peniagaan yang berasal dari kata tiaga atau niaga yang kadang-kadang

pula disebut dengan dagang atau perdagangan adalah amat luas maksudnya yakni

segala jual beli, tukar menukar, gaji menggaji, sewa menyewa, upah megupah,

dan semua yang menimnulkan peredaran harta benda, termasuk itu dalam niaga.30

Kemudian dalam Q.S Al-Baqarah (2) ayat 275yang berbunyi sebagai

berikut :

29

M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, (Jakarta: Lentera –Hati,2002), h. 41 30

Haji Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA), Tafsir Al-Azhar, juz V, (Jakarta:

Yayasan Nurul Islam, 1984), h. 35-36.

Page 29: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

29

31

“Orang-orang yang makan (mengambil) riba[174] tidak dapat

berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan

lantaran (tekanan) penyakit gila[175]. keadaan mereka yang demikian itu,

adalah disebabkan mereka Berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli

itu sama dengan riba, padahal Allah Telah menghalalkan jual beli dan

mengharamkan riba. orang-orang yang Telah sampai kepadanya

larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka

baginya apa yang Telah diambilnya dahulu[176] (sebelum datang

larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali

(mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka;

mereka kekal di dalamnya.”

Ayat diatas menjelaskan bahwa Allah menghalalkan jual beli dan

mengharamkan riba. Ayat ini juga dapat dipahami untuk melakukan jual beli

dengan mematuhi peraturan-peraturan yang telah ditetapkan dalam Islam. Bahwa

jual beli merupakan tindakan atau transaksi yang telah disyariatkan, dalam arti

telah ada hukumnya yang jelas dalam Islam yang berkenaan dengan hukum

taklifi,hukumnya adalah boleh. Kebolehannya jual beli yaiutu untuk

menghindarkan manusia dari kesulitan dalam bermu’amalah dengan hartanya.

Riba adalah mengambil kelebihan di atasmodal dari yang butuh dengan

mengeksploitasi kebutuhannya. Orang-orang yang makan, yakni bertransaksi

dengan riba, baik dalam bentuk memberi ataupun mengambil, tidak dapat

berdiri,yakni melakukan aktivitas, melainkan seperti berdirinya orang yang

31

Departermen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahannya, (Jakarta Pusat: Pena Pundi

Aksara, 2006), h. 63.

Page 30: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

30

membingungkan oleh setan, sehingga tak tahu arah disebabkan oleh sentuhannya

(setan).

Orang yang melakukan praktek riba akan hidup dalam situasi gelisah,

tidak tentram, selalu bingung dan berada kepada ketidakpastian, disebabkan

karena pikiran nereak yang tertuju kepada materi dan penambahannya.32

a. As Sunnah

عن رفاعة بن رافع رضي اللو عنو أن النب صلى اللو عليو وسلم سئل أي

رور رواه الكسب أطيب قال : عمل الرجل بيده ، وكل ب يع مب حو الاكم الب زار وصح

”Dari Rifa”ah bin Rafi r.a bahwasannya Nabi Saw, ditanya :

pencairan apakah yang paling baik? Beliau menjawab : ialah orang yang

bekerja dengan tangannya, dan tiap-tiap jual beli yang benar. (HR, Al-

Bazzar disahkan oleh Al-Hakim).33

Hadist diatas menjelaskan jual beli yang benar yakni jual beli memenuhi

rukun dan syaratnya serta tidak mengandung unsur kecurangan,penipuan, saling

menjatuhkan dan riba.

Menurut pendapat jumhur, jual beli yang menjadi kebiasaan, misalnya jual

beli sesuatu yang menjadi kebutuhan sehari-hari tidak disyariatkan ijab qabul.

32

M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah vol.1, (Jakarta : Lentera hati,2002), h. 588. 33

Al Hafiz Ibnu Hajar Al-Asqalany, Terjemah Bulughul Maram, Cet. Pertama, (Jakarta:

Pustaka Amani, 1995), h. 303

Page 31: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

31

Namun menurut fatwa ulama Syafi’iyyah jual beli barang-barang yang kecilpun

harus ijab dan qabul.34

Melihat fenomena sekarang ini, banyak para pedagang muslim yang

mengabaikan dan melalaikan aspek mu‟amalah menurut hadits-hadits di atas.

Sehingga tidak peduli memakan barang yang haram atau memperjualbelikan

barang-barang dengan cara yang tidak benar dan terlarang menurut syari’at Islam.

Sikap semacam ini merupakan kekeliruan yang harus diupayakan pencegahannya

diri dari segala sesuatu yang subhat apalagi haram.

b. Ijma

Ulama telah sepakat bahwa jual beli diperbolehkan dengan alasan

bahwa manusia tidak akan mampu mencukupi kebutuhan dirinya, tanpa

bantuan orang lain. Namun demikian, bantuan atau barang milik orang

lain yang dibutuhkan itu, harus diganti dengan barang lain yang

sesuai.35

Mengacu kepada ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadist, hukum jual

beli adalah mubah (boleh). Namun pada situasi tertentu, hukum jual

beli itu bisa berubah menjadi sunnah, wajib, haram, dan makruh.36

2. Rukun dan Syarat Jual Beli

Rukun dan syarat jual beli merupakan hal penting, sebab jual beli yang

tidak memenuhi rukun dan syaratnya, maka jual beli tersebut tidak sah

hukumnya. Oleh karena itu, Islam telah mengatur rukun dan syarat jual beli

34

Al-Jahlani, Muhammad Ibnu Ismail, Sulubus Salam , (Bandung: Dahlan, tt), h.4 35

Rachmat Syafei, Fiqh Muamalah, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2000), h. 75 36

Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2000),h. 114

Page 32: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

32

sehingga jual beli itu dapat dikatakan sah oleh syara’. Mengenai rukun dan

syarat jual beli, para ulama berbeda pendapat. Dalam menentukan rukun jual

beli ini terdapat perbedaan pebdapat ulama mazhab Hanafi dan jumhur ulama.

Rukun jual beli menurut ulama mazhab Hanafi hanya satu, yaitu ijab dan

Kabul. Menurut mereka, yang menjadi rukun jual beli itu hanyalah kerelaan

(keridhaan) kedua belah pihak untuk berjual beli. Namun karena unsur

kerelaan itu merupakan unsur hati yang sering tidak kelihatan, maka

diperlukan indicator yang menunjukkan kerelaan tersebut dari kedua belah

pihak. Indikator ini bisa tergambar dalan ijab dan Kabul, atau melalui cara

saling memberikan barang dan harga barang. Berikut penjelasan mengenai

penjelasan mengenai rukun dan syarat jual beli :

a. Rukun Jual Beli

Penetapan jual beli, diantara para ulama terjadi perbedaan pendapat.

Menurut ulama Hanafiyah, rukun jual beli adalah ijab (ungkapan) dan

qabbul yang menunjukkan pertukaran barang secara ridha, baik dari

ucapan maupun dengan perbuatan.37

Menurut Jumhur ulama ada empat rukun jual beli, yaitu :

1) Bai‟ dan Mustari (penjual dan pembeli)

2) Shighat (ijab qabul)

3) Ma‟qud alaih (benda atau barang)

4) Ada nilai tukar pengganti barang

37

Rachmat Syafe’I, Fiqih Muamalah,(Bandung : CV. Pustaka Setia, 2001), h. 75-76

Page 33: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

33

Menurut ulama mazhab hanafi, orang yang berakad, barang yang

dibeli, dan nilai tukar barang termasuk syariat dalam jual beli, bukan

rukun.

Apabila ijab dan kabul telah diucapkan dalam akad jual beli, maka

pemilikan barang dan uang telah berpindah tangan. Barang yang

berpindah tangan menjadi milik penjual.

Ulama fikih mengemukakan bahwa syarat ijab dan kabul ini sebagai

berikut :

1) Orang yang mengucapkan telah akil baligh dan berakal atau telah

berakal, sesuai dengan perbedaan mereka dalam menentukan syarat-

syarat seperti telah dikemukakan diatas

2) Kabul sesuai dengan ijab, Misalnya, penjual mengatakan : saya jual

tas ini seharga sepuluh ribu, lalu pembeli menjawab : saya beli dengan

harga sepuluh ribu

3) Ijab dan Kabul dilakukan dalam satu majelis maksudnya, kedua belah

pihak yang melakukan akad jual beli hadir dan membicarakan

masalah yang sama.

Apabila penjual mengucapkan ijab, lalu pembeli beranjak sebelum

mengucapkan Kabul atau pembeli melakukan aktivitas lain yang tidak

terkait dengan masalah jual beli, kemudian ia mengucapkan Kabul,

maka menurut kesepakatan ulama fikih, jual beli ini tidak sah,

Page 34: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

34

sekalipun mereka berpendirian bahwa ijab tidak harus dijawab

langsung dengan Kabul.

Perilaku mengambil barang dan membayar harga barang oleh pembeli

telah menunjukkan ijab dan Kabul dan telah mengandung unsure

kerelaan.

1) Ma‟qud‟ alaih (benda atau barang)

Barang yang dijual harus merupakan hal yang diperbolehkan untuk

dijual, bersih, bisa diserahkan kepada pembeli, dan bisa diketahui

pembeli meskipun hanya dengan ciri-cirinya.

2) Syarat nilai tukar (harga barang)

Unsur terpenting dalam jual beli adalah nilai tukar dari barang yang

dijual. Terkait dengan masalah tukar ini, ulama fiqih membedakan

as-samn dengan as-si‟r . menurut ulama, as-sam adalah harga pasar

yang berlaku ditengah-tengah masyarakat secara actual, sedangkan

as-si‟r adalah modal barang yang sebenernya diterima para

pedagang sebelum dijual kepada konsumen.

Harga yang dipermainkan oleh pedagang adalah as-samn.

Ulama fiqih mengemukakan syarat as-samn sebagai berikut:

a) Harga yang disepakati kedua belah pihak harus jelas jumlahnya

b) Dapat diserahkan pada waktu akad, sekalipun secara hukum

seperti pembayaran dengan cek dan kartu kredit. Apabila harga

barang itu dibayar kemudian (berutang), maka waktu

pembayarannya harus jelas

Page 35: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

35

c) Apabila jual beli itu dilakukan secara barter (al-muqayyadah),

maka barang yang dijadikan nilai tukar bukan barang yang

diharamkan syara’, seperti babi dan ghamar karena kedua jenis

benda ini tidak bernilai dengan syara’.

3) Kerelaan kedua belah pihak

Jual beli tidak sah dengan ketidak relaan salah satu dari

kedua belah pihak baik penjual maupun pembeli, karena

Rasulullah Saw. Bersabda, “sesungguhnya jual beli itu dengan

kerelaan” (HR. Ibnu Majah dengan Sanad Hasan).38

b. Syarat-Syarat Jual Beli

1. Aqidaani (penjual dan pembeli)

Yang dimaksud dengan aqiidani adalah orang-orang yang

mengadakan aqad (transaksi). Disini dapat berperan sebagai penjual

dan pembeli. Adapun syarat yang harus dipenuhi oleh yang

mengadakan aqad (transaksi) antara lain.39

a. Berakal dan beragama Islam, jual beli hendaknya dilakukan dalam

keadaan sadar dan sehat, jual beli yang dilakukan oleh orang gila,

mabuk atau pingsan tidak sah dan haram.40

Hal ini dijelaskan Allah

dalam surat AN-Nisa ayat 5, yaitu :

38

Ismail Nawawi, Fiqih Muamalah, (Klasik dan Kontemporer), (Bogor : Ghalia

Indonesia, 2012), h. 77 39

Surahwardi K Lubis, Hukum Ekonomi Islam, (Jakarta : Sinar Grafika, 2000), h. 130 40

Khumedi Ja’far...., h 141

Page 36: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

36

“Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum

sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang

dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. berilah mereka belanja dan

pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata

yang baik. Orang yang belum sempurna akalnya ialah anak yatim yang

belum balig atau orang dewasa yang tidak dapat mengatur harta

bendanya.”

b. Dan kehendaknya sendiri (bukan dipaksa), pada dasarnya jual beli itu

kehendaknya dilakukan atas kemauan sendiri (adanya kerelaan) atau

tidak ada paksaan dari masing-masing pihak. Karena kerelaan itu adalah

perkara yang tersembunyi dan tergantung pada qarinah diantara ijab dan

qabu, seperti suka sama suka dalam ucapan, penyerahan dan penerimaan.

Keadaan tidak mubazir (pemboros), orang pemboros apabila

melakukan jual beli, maka jual belinya yidak sah. Sebab orang-orang

yang melakukan pemborosan itu suka menghambur-hamburkan

hartanya.41

c. Baliqh, anak kecil tidak sah jual belinya. Adapun anak-anak yang sudah

mengerti tetapi belum sampai umur dewasa, menurut pendapat sebagian

para ulama, bahwa mereka dibolehkan berjual beli barang-barang yang

kecil-kecil karena kalau tidak diperbolehkan sudah tentu menjadi

41

Ibid, h. 131

Page 37: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

37

kesulitan dan kesukaran sedang agama Islam sekali-kali tidak akan

mengadakan aturan yang mendatangkan kesulitan kepada pemeluknya.42

2. Uang/harga dan barang (ma‟qud‟alaih)

Adapun syarat-syarat jual beli ditunjau dari ma‟duq‟alaih yaitu :

a. Suci barangnya

Ulama Malikiyah berpendapat bahwa tidak sah jual beli barang

najis, seperti tulang bangkai dan kulitnya walaupun telah disamak,

karena barang tersebut khamer, babi dan anjing. Tetapi sebagian

ulama malikiyah membolehkan jual beli anjing yang digunakan

untuk berburu, menjaga rumah dan perkebunan.43

Menurut mazhab

Hanfi dan Zahiri, semua barang yang memiliki nilai manfaat

dikategorikan halal untuk dijual. Untuk itu mereka berpendapat

bahwa boleh menjual kotoran-kotoran dan sampah-sampah yang

mengandung najis karena sangat dibutuhkan penggunaannya untuk

keperluan perkebunan dan dapat digunakan sebagai produk

tanaman. Demikian pula di perbolehkan menjual setiap barang

najis yang dapat dimanfaatkan selain untuk dimakan dan minum

seperti minyak najis untuk keperluan penerangan dan untuk cat

pelapis serta digunakan mencelup weter.44

42

Ibid, h. 132 43

Ibid. h. 133. 44

Chairuman Pasaribu, Hukum Perjanjian Dalam Islam (Jakarta: Sinar Garafika, 2009), h.

39.

Page 38: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

38

b. Dapat diambil manfaatnya

Menjual belikan binatang serangga, ular, semut, tikus atau

binatang-binatang lainnya yang buas adalah tidak sah kecuali untuk

dimanfaatkan. Adapun jual beli harimau, buaya, kucing, ular dan

binatang lainnya yang berguna untuk berburu, atau dapat

dimanfaatkan maka diperbolehkan.

c. Milik orang yang melakukan akad

Menjual belikan sesuatu barang yang bukan menjadi miliknya

sendiri atau tidak mendapatkan ijin dari pemiliknya adalah tidak

sah. Karena jual beli baru bisa dilaksanakan apabila yang berakad

tersebut mempunyai kekuasaan untuk melakukan jual beli.

d. Dapat diketahui

Barang yang sedang dijual belikan harus dapat diketahui banyak,

berat, atau jenisnya. Demikian pula harganya harus diketahui sifat,

jumlah maupun masanya. Jika barang dan harga tidak diketahui

atau salah satu dari keduanya tidak diketahui, maka jual beli tidak

sah karena mengandung unsur penipuan. Mengenai syarat

mengetahui barang yang dijual cukup dengan menyaksikan barang

sekalipun tidak diketahui jumlahnya. Untuk barang zimmah (dapat

dihitung, ditakar), maka kadar kualitas dan kuantitas harus

diketahui oleh pihak berakad.45

45

Ibnu Mas’ud, Fiqh Madzhab Syafi‟i Edisi Lengkap (Bandung: Pustaka Setia, 2000, h.

31.

Page 39: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

39

3. Syarat yang terkait dengan ijab dan kabul

Ulama fikih sepakat menyatakan, bahwa urusan utama dalam jual

beli adalah kedua belah pihak. Kerelaan ini dapat terlihat saat akad

berlangsung. Ijab Kabul harus diucapkan secara jelas dalam transaksi

yang bersifat mengikat kedua belah pihak, seperti akad jual beli dan

sewa-menyewa. Ulama fikih menyatakan bahwa syarat ijab dan kabul itu

adalah sebagai berikut :

a. Orang yang mengucapkannya telah akil baligh dan berakal (Jumhur

Ulama) atau telah berakal (Ulama Mazhab Hanafi), sesuai dengan

perbedaan mereka dalam menentukan syarat-syarat seperti telah

dikemukakan diatas.

b. Kabul sesuai dengan ijab. Contohnya : “Saya jual sepeda ini dengan

harga sepuluh ribu”, lalu pembeli menjawab : “Saya beli sepeda ini

dengan harga sepuluh ribu”

c. Ijab dan kabul dilakukan dalam satu majlis. Maksudnya kedua belah

pihak yang melakukan akad jual beli ini hadir dan membacakan

masalah yang sama.

d. Janganlah diselingi dengan kata-kata lain antara ijab dan kabul.

4. Syarat barang yang diperjualbelikan, adalah sebagai berikut :

Barang itu ada, atau tidak ada di tempat, tetapi pihak penjual

menyatakan kesanggupannya untuk mengadakan barang itu Umpanya.

Barang itu ada pada sebuah toko atau masih di pabrik dan lainnya di

Page 40: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

40

simpan di gudang. Sebab adakalanya tidak semua barang yang dijual

berada di toko atau belum dikirim dari pabrik, mungkin karena tempat

sempit atau alasan-alasan lainnya.

a. Dapat dimanfaatkan dan bermanfaat bagi manusia, oleh sebab itu,

bangkai, khamar, dan benda-benda haram lainnya, tidak sah menjadi

objek jual beli, karena benda-benda tersebut tidak bermanfaat bagi

manusia dalam pandangan syara’.

b. Milik seseorang. Barang yang sifatnya belum dimiliki seseorang, tidak

boleh diperjualbelikan, seperti memperjualbelikan ikan di laut, emas

dalam tanah, karena ikan dan emas itu belum dimiliki penjual.

5. Syarat nilai tukar (harga barang)

Nilai tukar barang adalah termasuk unsur yang terpenting. Zaman

sekarang disebut uang. Berkaitan dengan nilai tukar ini, ulama fikih

membedakan antara as-tsamn dan as-Si‟r. Menurut mereka, as-tsamn

adalah harga pasar yang berlaku ditengah-tengah masyarakat, sedangkan

as-Si‟r adalah modal kepada konsumen, dengan demikian, ada dua harga,

yaitu harga antara sesama pedagang dan harga antara pedagang dan

konsumen (harga jual pasar). Harga yang dipermainkan pra pedagang

adalah as-tsamn, bukan harga as-Si‟r. Ulama Fikih mengemukakan

syarat as-tsamn sebagai berikut:

a. Harga yang disepakati kedua belah pihak harus jelas harus jelas

jumlahnya.

Page 41: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

41

b. Dapat diserahkan pada saat waktu akad (transaksi), sekali pun secara

hukum seperti pembayaran dengan cek atau kartu kredit. Apabila

barang itu dibayar kemudian (berhutang), maka waktu pembayarannya

pun harus jelas waktunya.

4. Macam-macam Jual Beli

Dalam macam atau bentuk jual beli, ulama Hanfiyah membagi jaul beli

dari segi sah atau tidaknya menjadi tiga bentuk, yaitu:

a. Jual beli yang shahih

Suatu jual beli dikatakan sebagai jual beli yang shahih apabila jual beli itu

disyaratkan, memenuhi rukun dan syarat yang ditentukan, bukan milik

orang lain, dan tidak tergantung pada khiyar lagi. Misalnya, seseorang

membeli sebuah kendaraan roda empat. Seluruh rukun dan syarat jual beli

telah terpenuhi. Kendaraan roda empat itu telah diperiksa oleh pembeli dan

tidak ada cacat, tidak ada yang rusak, tidak terjadi manipulasi harga dan

harga buku itu pun telah diserahkan, serta tidak ada lagi hak khiyar dalam

jual beli itu. Jual beli seperti ini hukumnya shahih dan mengikat kedua

belah pihak.

b. Jual beli yang batal

Jual beli dikatakan sebagai jual beli yang batal apabila salah satu atau

seluruh rukunnya tidak terpenuhi, atau jual beli tersebut pada dasar dan

sifatnya tidak disyari’atkan atau barang yang dijual adalah barang-barang

yang diharamkan syara’.

Page 42: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

42

c. Jual beli yang fasid

Jual beli yang fasid adalah jual beli yang rusak dan apabila kerusakan itu

menyangkut harga barang dan boleh diperbaiki. Jenis-jenis jual beli fasid,

antara lain :

1) Jual beli al-majhul, yaitu jual beli yang barangnya secara global tidak

dapat diketahui, dengan syarat kemajhulannya bersifat sedikit, maka

jual belinya sah.

2) Jual beli yang dikaitkan dengan suatu syarat. Menurut ulama Hanfiyah,

jual beli seperti ini dianggap sah pada saat syaratnya terpenuhi atau

tenggang waktu yang disebutkan dalam akad jatuh tempo.

3) Menjual barang ghaib yang tidak dapat dihadirkan pada saat jual beli

berlangsung, sehingga tidak dapat dilihat langsung oleh pembeli.

5. Jual Beli yang Dilarang dalam Islam

Berkenaan dengan hal ini. Wahbah Al-Juhalili membagi:

a. Jual beli yang dilarang karena ahliah ahli akad (penjual dan pembeli),

antara lain:

1) Jual beli orang gila

Artinya bahwa jual beli yang sedang mabuk juga dianggap tidak sah,

sebab ia dipandang tidak berakal.

2) Jual beli anak kecil

Page 43: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

43

Artinya jual beli yang dilakukan anak kecil (belum mumayyiz)

dipandang tidak sah, kecuali dalam perkara-perkara yang ringan.

3) Jual beli orang buta

Jumhur Ulama sepakat bahwa jual beli yang dilakukan orang buta

tanpa diterangkan sifatnya dipandang tidak sah. Karena ia dianggap

tidak bisa membedakan barang jelek dan yang baik, bahkan menurut

ulama Syafi’iah walaupun diterangkan sifatnya tetap dipandang tidak

sah.

4) Jual beli fudhul

Artinya juall beli milik orang lain tanpa seizin pemiliknya, oleh

karena itu menurut para ulama jual beli yang demikian dipandang

tidak sah, sebab dianggap mengambil hak orang lain (mencuri).

5) Jual beli orang yang terhalang sakit, bodoh atau pemboros)

Artinya bahwa jual beli yang dilakukan oleh orang-orang yang

terhalang baik karena ia sakit maupun kebodohannya dipandang tidak

sah, sebab ia dianggap tidak punya kepandaian dan ucapannya

dipandang tidak dapat dipegang.

6) Jual beli malja‟

Artinya jual beli yang dilakukan oleh orang yang sedang dalam

bahaya. Jual beli yang demikian menurut kebanyakan ulama tidak sah,

karena dipandang tidak normal sebagaimana yang terjadi pada

umumnya.

Page 44: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

44

b. Jual beli yang dilarang karena objek jual beli (barang yang diperjual

belikan), sebagai berikut:

1) Jual beli gharar

Yaitu jual beli barang yang mengandung kesamaran. Jual beli yang

demikian tidak sah.

2) Jual beli barang yang tidak diserahkan

Artinya bahwa jual beli barang yang tidak dapat diserahkan, seperti

burung yang ada di udara dan ikan yang ada di air dipandang tidak

sah, karena jual beli seperti ini dianggap tidak ada kejelasan yang

pasti.

3) Jual beli majhul

Artinya jual beli barang yang tidak jelas, misalnya jual beli singkong

yang masih ditanah, jual beli buah-buahan yang baru berbentuk

bunga, dan lain-lain. Jual beli seperti ini menurut jumhur ulama tidak

sah karena akan mendatangkan pertentangan di antara manusia.

4) Jual beli sperma binatang

Maksudnya bahwa jual beli sperma (mani) binatang seperti

mengawinkan seekor sapi jantan dengan sapi betina agar mendapat

keturunan yang baik adalah haram.

5) Jual beli yang dihukumkan najis oleh Agama (Al-qur’an)

Artinya bahwa jual beli barang-barang yang sudah jelas hukumnya

oleh agama seperti arak, babi, bangkai, dan berhala adalah haram.

Page 45: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

45

6. Khiyar Dalam Jual Beli

Dalam jual beli, menurut agama Islam dibolehkan memilih, apakah akan

meneruskan jual beli atau akan membatalkannya. Penjual dan pembeli

mempunyai hak khiyar/pilih selama berada ditempat jual beli, sejak ijab

dilakukan hingga berakhirnya pertemuan tersebut.46

Secara etimologi khiyar berati memilih, menyisihkan, dan menyaring.

Secara umum artinya adalah menentukan yang terbaik dari dua hal (atau lebih)

untuk diajdikan orientasi.47

Secara terminologis dalam ilmu fikih, khiyar berarti hak yang dimiliki

dua orang yang melakukan perjanjian usaha untuk memilih antara dua hal yang

disukainya, meneruskan perjanjian tersebut atau membatalkannya. 48

Hikmah disyariatkannya hak pilih adalah membuktikan dan

mempertegas adanya kerelaan dari pihak-pihak yang terikat dalam perjanjian.

Oleh sebab itu syariat hanya menetapkan dalam kondisi tertentu saja, atau

ketika salah satu pihak yang terlibat menegaskannya sebagai persyaratan.

Karena terjadinya oleh sesuatu hal, khiyar dibagi menjadi tiga bagian:

a. Khiyar majelis, artinya antara penjual dan pembeli boleh memilih akan

melanjutkan jual beli atau membatalkannya. Selama keduanya masih ada

46

Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah (edisi revisi), Buku II Tentang Akad, Pasal 69

(Jakarta: Pusat Pengkajian Hukum Islam dan Masyarakat Madani (PPHIM), 2009), h. 33. 47

Abdullah Al-Muslih dan Shalah Ash-Shawi, Fiqh Ekonomi Keuangan Islam, (Jakarta:

Darul Haq, 2001), h. 47. 48

Ibid.

Page 46: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

46

dalam satu tempat (majelis), khiyar majelis boleh dilakukan dalam berbagai

jual beli.

b. Khiyarsyariat, yaitu penjualan yang didalamnya disyariatkan sesuatu baik

oleh penjual maupun oleh pembeli, seperti seseorang berkata “saya jual

rumah ini dengan harga Rp100.000.000,00 dengan syarat khiyar selama tiga

hari”

c. Khiyar aib‟, artinya dalam jual beli ini disyariatkan kesempurnaan benda-

benda yang dibeli, seperti seseorang berkata. “saya beli mobil itu seharga

sekian, bila mobil itu cacat akan saya kembalikan”, seperti yang diriwatkan

oleh Ahmad dan Abu Dawud dari Aisyah r.a bahwa seseorang membeli

budak, kemudian budak tersebut disuruh berdiri di dekatnya, didapatinya

pada diri budak itu kecacatan, lalu diadukannya kepada rasul, maka budak

itu dekembalikan pada penjual. Penyebab khiyar aib adalah adanya cacat

pada barang yang diperjualbelikan (ma‟qud „alaih) atau harga (tsaman),

karena kurang nilainya atau tidak sesuai dengan maksud, atau orang yang

berakad tidak meneliti kecacatannya ketika akad berlangsung.

B. Harga Dalam Islam

1. Pengertian Harga

Merupakan sesuatu kesepakatan mengenai transaksi jual beli

barang/jasa di mana kesepakatan tersebut diridhai oleh kedua belah pihak.

Harga tersebut haruslah direlakan oleh kedua belah pihak dalam akad, baik

Page 47: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

47

lebih sedikit, lebih besar, atau sama dengan nilai barang/jasa yang

ditawarkan oleh pihak penjual kepada pihak pembeli.49

Harga ditentukan oleh permintaan produk/jasa oleh para pembeli dan

pemasaran produk/jasa dari para pengusaha/pedagang, jadi harga-harga

ditentukan oleh permintaan pasar dan penawaran pasar yang membentuk

suatu titik keseimbangan. Titik keseimbangan itu merupakan kesepakatan

antara pembeli dan penjual yang mana para pembeli memberikan ridha dan

para penjual juga memberikan ridha. Jadi para pembeli dan penjual masing-

masing saling meridhai. Titik keseimbangan itulah dinamakan dengan

harga.50

Terkait dengan masalah nilai tukar ini, para Ulama’ fiqh

membedakan ats-Tsaman dengan as-si’r. Menurut mereka, ats-Tsaman

adalah harga pasar yang berlaku ditengah-tengah masyarakat secara aktual,

sedangkan as-si’radalah modal barang yang seharusnya diterima para

pedagang sebelum dijual ke konsumen.51

Dengan demikian terdapat 2 macam harga, yaitu as-Tsaman dan as-

si’r. Harga yang dapat dipermainkan para pedagang adalah as-Tsaman

bukan as-si’r. Ulama; fiqh mengemukakan syarat as-Tsaman sebagai

berikut:

49

Muhammad Birusman Nuryadin, “Harga dalam Perspektif Islam”. Jurnal MAZAHIB,

Vol .IV No. 1 (Juni 2007), h. 93 50

Ibid., h. 94 51

Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007), h. 118.

Page 48: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

48

a. Harga yang disepakati kedua belah pihak jelas jumlahnya

b. Dapat diserahkan pada waktu akad (transaksi), sekalipun secara hukum,

seperti pembayaran dengan cek dan kartu kredit. Apabila barang itu dibayar

kemudian (berhutang), maka waktu pembayarammya pun harus jelas

waktunya.

c. Apabila jual beli itu dilakukan secara barter, maka barang yang dijadikan

nilai tukar, bukan barang yang diharamkan syara’ seperti babi dan khamar,

karena kedua jenis benda itu tidak bernilai dalam pandangan syara’.52

2. Penentuan Harga

Penentuan harga adalah pemasangan nilai tertentu untuk barang yang

akan dijual dengan wajar, penjual tidak zalim dan tidak menjerumuskan

pembeli.

Dalam ekonomi Islam siapa pun wajib boleh berbisnis. Namun

demikian, dia tidak boleh melakukan ikhtiar, yaitu mengambil keuntungan di

atas keuntungan normal dengan menjual lebih sedikit barang untuk harga yang

lebih tinggi. Islam menghargai hak penjual dan pembeli untuk menentukan

harga sekaligus melindungi hak keduanya.53

Tujuan dari perdangan adalah mencari untung, sedangkan Islam tidak

pernah memberikan batasan tertentu bagi seorang pedagang dalam

memperoleh untung. Namun bagaimanapun juga, adalah tidak adil apabila

seseorang membeli tidak sesuai dengan barang, atau sesuai dengan harga yang

52

M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam (Fiqh Muamalat) (Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 2003), h. 124-125. 53

Lukma Hakim, Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam (Surakarta: Erlangga, 2012), h. 173.

Page 49: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

49

sedang berlaku. 54

Dalam menentuka harga suartu produk baik barang

makanan maupun non makanan, terutama barang bahan pokok (sembako),

harus mengacu kepada harga pasar dan kepentingan bersama (harga yang

adil), tidak hanya keuntungan semata, karena Ekonomi Islam lebih

mengutamakan manfaat (benefit) dalam berusaha, dan bukan hanya

keuntungan (profit) semata.

Berdasarkan definisi tentang harga yang adil, Ibnu Taimiyah

mendefinisikan laba (keuntungan) yang adil sebagai laba normal yang secara

umum diperoleh dari jenis perdagangan tertentu, tanpa merugikan orang lain.

Ia menentang tingkat keuntungan yang tidak alazim, bersifat eksploitatif

(ghaban fahisy) dengan memanfaatkan ketidak pedulian masyarakat terhadap

kondisi pasar yang ada. 55

Dalam konsep ekonomi Islam harga ditentukan oleh keseimbangan

permintaan dan penawaran. Keseimbangan ini tidak terjadi bila antara penjual

dan pembeli tidak bersikap saling merelakan. Kerelaan ini ditentuka oleh

penjual dan pembeli dalam mempertahankan kepentingannya atas barang

tersebut. Jadi, harga ditentukan oleh kemampuan penjual untuk menyediakan

barang yang ditawarkan kepada pembeli, dan kemampuan pembeli untuk

mendapatkan barang tersebut daripenjual.56

Keadaan rela sama rela

54

Muhammad, Etika Bisnis Islami (Yogyakarta: UPP-AMP YKPN Yogyakarta, tt),

h.178. 55

Adiwarman Azwar Karim, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2012), h. 360. 56

Heri Sudarsono, Konsep Ekonomi Islam, (Yogyakarta: Ekonisia, 2002), h. 216.

Page 50: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

50

merupakan kebaikan dari keadaan aniaya yaitu keadaan diaman salah satu

pihak senang atas kesedihan atas pihak lain.57

Dalam sejarah Islam masalah penentuan harga dibebaskan berdasarkan

persetujuan khalayak masyarakat,. Rasulullah SAW sangat menghargai harga

yang terjadi, karena mekanisme pasar yang dan menyuruh masyarakat muslim

untuk mematuhi peraturan ini. Sepanjang kenaikan terjadi karena kekuatan

permintaan dan penawaran yang murni dan wajar, yang tidak dipaksa atau

tekanan pihak tertentu (tekanan monopolistik dan monopsonitik), maka tidak

ada alasan untuk tidak menghormati harga pasar.

Tetapi apabila para pedagang sudah menaikan harga di atas batas

kewajaran, mereka itu telah berbuat zalim dan sangat membahayakan umat

manusia, maka seorang penguasa (pemerintah) harus campur tangandalam

menangani persoalan tersebut dengan cara menetapkan harga standa. Dengan

maksud untuk melindungi hak-hak orang lain, mencegah terjadinya

penimbunan barang dan menghindari dari kecurangan para pedagang.58

Ekonomi yang moderat tidak menzalimi masyarakat khususnya kaum

lemah sebagaimana yang terjadi pada masyarakat kapitalis. Islam juga tidak

menzalimi hak individu sebagaimana yang dilakukan oleh kaum sosialis,

terutama komunis, tetapi di tengah-tengah antar keduanya.59

57

Adiwarman A. Karim, Ekonomi Mikro Islami (Jakarta: PT RajaGrafindo Perasada,

2012), h. 152. 58

Ibid, h. 170. 59

Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam (Jakarta: Gema Insani Press, 1997),

h. 71.

Page 51: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

51

Islam menganut mekanisme pasar yang berdasarkan kebebasan pasar.

Dengan maksud dalam segala bentuk penentuan harga diperoleh dari adanya

permintaan dan penawaran yang berlaku, sehingga perubahanharga yangtidak

didasarkan pada permintaan dan penawaran adalah perbuatan zalim, seperti

adanya penimbunan dan monopoli

3. Konsep Harga yang Adil

Menurut Islam, adil merupakan norma paling utama dalam sejarah

aspek perekonomian. Hal itu dapat ditangkap dalam Al- Qur’an yang

menjadikan adil sebagai tujuan agama samawi. Bahkan, adil adalah salah satu

asma Allah. Allah SWT berfirman dalam Q.S. al-Maidah ayat 8:

“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi orang-

orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi

dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu

kaum, mendorong kamu untuk Berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena

adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah,

Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Keadilan sifat adil adalah zalim. Allah menyukai orang yang

bersikap adil dan sangat memusuhi kezaliman, bahkan melaknatnya. Al-

qur’an sangat menekankan perlunya keadilan. Menurut Islam, adil

Page 52: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

52

sangatlah natural untuk mempergunakan gagasan ini berhubungan dengan

pasar, khususnya dengan harga. Karena itu, Rasulullah SAW menyatakan

sifatnya sebagai riba seseorang yang menjual terlalu mahal di atas

kepercayaan pelanggan. Islam mengatur agar persaingan di pasar

dilakukan dengan adil. Setiap bentuk yang dapat menimbulkan

keidakadilan dilarang.

Harga yang adil atau jujur disebut sebagai tradisi Rasulullah SAW,

dalam konteks kompensasi terhadap pemilik, misalnya dalam kasus

seorang majikan yang membebaskan budaknya. Budak itu kemudian

menjadi manusia merdeka dan majikannya tetpa memperoleh kompensasi

dengan harga yang jujur (qimah al-adl). Dugaan tentang harga yang adil

atau jujur juga ditemukan dalam salah satu surat kenegaraan dari khalifah

keempat, Ali bin Abi Thalib.

Para Hakim, yang telah mengkodifikasikan hukum Islam tentang

transaksi bisnis, menggunakan konsep itu dalam obyek barang cacat yang

dijual, perebutan kuasa, memaksa penimbunan barang untuk menjual

barang timbunannya, menetapkan harga terlalu tinggi, membuang jaminan

atas harta milik, dan sebagainya. Secara umum, mereka berfikir bahwa

harga sesuatu yang adil adalah harga yang dibayar untuk obyek yang sama

yang diberikan pada waktu dan tempat diserahkan. Karena itu mereka

Page 53: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

53

lebih suka menyebutnya dengan istilah harga ekuivalen (setara) (Thaman

al-mithl). 60

Menurut Ibnu Taimiyah, ada dua tema dalam penentuan harga

yaitu kompensasi harga serta setara dan harga yang setara . Dia berkata:

Kompensasi yang setara akan diukur dan ditaksir ole hal-hal yang setara

dan itulah esensi dari keadilan. Di manapun ia membedakan antara dua

jenis harga, yakni yang tidak adil dan terlarang serta harga yang adil dan

disukai. Dia mempertimbangkan harga yang setara itu sebagai harga yang

adil.61

Harga yang setara didefinisikan sebagai harga baku dimana

penduduk menjual barang-barang mereka, dimana harga yang berlaku

mereflesikan nilai tukar yang setara dengan barang tersebut, diterima

secara ridha. Yang dijalankan atas dasar penipuan bukanlah harga yang

setara, hal ini menandakan bahwa harga yang setara haruslah merupakan

harga yang kompetitif tanpa unsur penipuan.62

Dalam bisnis perlu adanya standar harga, yaitu prinsip-prinsip

transaksi bisnis harus dilakukan pada harga yang adil, sebab hal itu

merupakan cerminan dari komitmen syariat Islam terhadap keadilan yang

menyeluruh. Secara umum, harga yang adil adalah harga yang tidak

menimbulkan eksploitasi atau penindasan (kezaliman) sehingga merugikan

60

Ibid, h. 93. 61

Ibid, h. 93-94. 62

Ibid, h. 97.

Page 54: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

54

salah satu pihak dan menguntungkan pihak lain.Harga harus

mencerminkan manfaat bagi pembeli yang normal dan pembeli

memperoleh manfaat yang secara dengan harga yang dibayarkan.63

C. Konsep Tanah

1. Pengertian Tanah

Tanah merupakan sumber daya alam yang menunjang kehidupan

banyak orang karena merupakan tempat tinggal dan mata pencaharian setiap

orang, oleh karena itu tanah mempunyai hubungan yang sangat erat dengan

manusia. Tanah juga merupakan kekayaan Negara yang dibutuhkan baik

untuk perorangan maupun badab hukum atau kelompok yang

penguasaannya diatur oleh Negara yang pemanfaatannya diperuntukan

penuh untuk masyarakat.

Tanah dalam hukum agraria berasal dari kata akter (belanda) yang

berarti tanah pertanian, namun dalam bahasa latin agger berarti tanah atau

sebidang tanah, agrarius (latin) berarti perladangan, persawahan,

persawahan, pertanian, agrarian (inggris) berarti tanah pertanian.64

Dalam hukum tanah Malaysia, pengertian Tanah yang disebut land,

memiliki beberapa arti, beberapa diantaranya yaitu sebagai berikut:

a. Permukaan bumi dan semua bagian pembentukannya

b. Bagian bumi dibawah permukaan dan segala isi yang dikandungnya

63

Sukarno Wibowo, Dedi Supridi, Ekonomi Mikro Islam (Bandung: Pustaka Setia, 2013),

h. 212. 64

M, Arba, Hukum Agraria Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika, 2015), h. 1

Page 55: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

55

c. Seluruh tanaman dan sumber daya alam, baik yang sudah dioleh

menjadi satu barang produksi maupun yang masih berada diatas atau

dibawah bumi

d. Segala sesuatu yang didapat secara permanen atau sementara diatas

atau dibawah permukaan bumi65

Menurut Pasal 1 ayat 4 UUPA junio Pasal 4 ayat 1 UUPA tanah adalah

permukaan bumi dan tubuh bumi dibawahnya serta yang berada dibawah

air. Yang berarti bahwa pengertian tanah meliputi permukaan bumi yang

ada di daratan dan permukaan bumi yang berada dibawah air termasuk air

laut.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), tanah adalah:

Pertama, permukaan bumi atau lapisan bumi yang diatas sekali, Kedua,

keadaan bumi disuatu tempat, Ketiga, permukaan bumi yang diberi batas,

Keempat, bahan-bahan dari bumi, bumi segala bahan sesuatu (pasir, cadas,

napal, dll).

Kata tanah dalam arti yuridis kata tanah yang mana telah diberikan

batasan resmi oleh UUPA No. 5 Tahun 1960 Pasal 4 yang menyatakan

bahwa: Atas dasar hak menguasai dari Negara sebagai yang dimaksud

dalam Pasal 2 ditentukan adanya macam-macam hak atas permukaan

bumi, yang disebut tanah. Yang dapat diberikan kepada dan dipunyai oleh

orang-orang, baik sendiri maupun bersama-sama dengan orang lain serta

65

Ibid, h. 2

Page 56: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

56

badan-badan hukum. Dengan demikian arti “Tanah” dalam pengertian

yuridis adalah permukaan bumi, makna permukaan bumi sebagai bagian

dari tanah yang dapat dihaki oleh setiap orang atau badan hukum.66

Definisi tanah dalam statute 205 (1 ix) Law of property act (Undang-

undang perumahan), tanah meliputi lahan umum dan areal pertambangan

dan mineral, bangunan atau bagian bangunan dan tanah hak bersama yang

turun-temurun juga yang disewakan, dan fasilitas lain yang diwarisi dan

kemudahan memperoleh hak, hak pribadi atau sesuatu yang

menguntungkan yang dihasilkan dari tanah.67

Menurut Maria R. Ruwiastuti, Tanah adalah sesuatu wilayah

berpotensi ekonomi yang mampu menghidupi kelompok manusia (bisa

berupa hutan, sungai, gunung, sumber mineral maupun lahan-lahan

pertanian) dan dihayati sebagai perpangkalan budaya dari komunitas yang

bersangkutan. Apabila disintesiskan pengertian tanah baik yang tercantum

dalam undang-undang atau pandangan yang dikemukakan oleh para ahli,

maka konsep tanah dapat disarikan sebagai berikut:

1. Pengertian tanah dari aspek fisiknya

2. Pengertian tanah dari aspek penguasaannya

3. Pengertian tanah dari aspek fungsi atau manfaatnya

Dari ketiga hal diatas maka dapat dikemukakan tanah adalah permukaan

bumi yang dapat dikuasai oleh Negara, masyarakat adat, dan/atau

66

Supriyadi, Hukum Agraria (Jakarta: Sinar Rafika, 2007), h. 3 67

Ibid., h. 9

Page 57: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

57

perorangan, dan/atau badan serta dapat dipergunakan untuk kepentingan

yang bernilai ekonomis dan budaya.

2. Dasar Hukum Tanah

a. Dasar Hukum Tanah UUPA

Mengingat arti pentingnya tanah bagi kelangsungan hidup masyarakat,

maka diperlukan peraturan yang lengkap dalam hal penggunaan, pemanfaatan,

pemilikan dan perbuatan hukum yang berkaitan dengan hal tersebut. Semua ini

bertujuan untuk menghindari persengketaan tanah baik yang menyangkut

pemilikan maupun perbuatan-perbuatan hukum yang dilakukan pemiliknya,

maka dari itu dibuat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960, tentang Peraturan

Dasar Pokok-pokok Agraria yang biasa disebut Undang-Undang Pokok

Agraria (UUPA) mengisyaratkan bahwa tanah itu pada tingkatan tertinggi

dikuasai oleh Negara sebagai organisasi seluruh rakyat.

Dalam rangka menjamin kepastian hak dan kepastian hukum atas tanah,

UUPA telah menggariskan adanya keharusan untuk melaksanakan pendaftaran

tanah diseluruh indonesia. Menurut Boedi Harsono pendaftaran tanah sebagai

serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh negara atau pemerintah secara terus

menerus dan diatur, berupa pengumpulan data keterangan atau data tertentu

yang ada di wilayah-wilayah tertentu, pengolahan, penyimpanan, dan

penyajian bagi kepentingan rakyat dalam memberikan kepastian hukum di

bidang pertanahan termasuk bukti dan pemeliharaannya.

Page 58: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

58

a. Dasar Hukum Tanah Dalam Islam

Dalam Al-Qur’an ada tiga kata yang disebutkan Allah Swt tentang

tanah, di samping kata al-ardhun (الارض)kata yang juga banyak

disinggung adalah Al-Thin (الطين), kemudian disebutkan juga kata Al-

Turab (التراب) yang apabila diartikan berarti tanah. Hal ini juga

ditunjukkan dengan ada banyaknya kata yang menyebutkan al-ard

Hal ini di jelaskan di dalam Al-Qur’an surah Al-Nahl (16) .(الارض)

ayat 65:

”Dan Allah menurunkan dari langit air (hujan) dan dengan air itu

dihidupkan-Nya bumi sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang

demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi

orang-orang yang mendengarkan (pelajaran).68

Terdapat juga dalam firman Allah SWT Q.S Al-Imran (3) ayat 49:

68

Departemen Agama RI, Al-Qur‟an Al-Karim dan Terjemahannya dengan transliterasi,

(Semarang: PT. Karya Toha Putra,t.t). h. 523.

Page 59: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

59

”Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada

mereka): "Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa

sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, Yaitu aku membuat untuk kamu

dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, Maka ia menjadi

seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang

buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku

menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan

kepadamu apa yang kamu Makan dan apa yang kamu simpan di

rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda

(kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman”.

b. Nilai dan Harga Tanah

Pengertian nilai tanah dibedakan antara tanah yang diusahakan

(improved land) dan tanah yang tidak diusahakan (unimproved land). Nilai

tanah yang tidak diusahakan adalah harga tanah tanpa bangunan diatasnya.

Sedang nilai tanah yang diusahakan adalah harga tanah ditambah dengan

harga bangunan yang terdapat di atasnya (Reksohadiprodjo, 1985). Nilai

tanah menurut Chapin (1999), dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok,

antara lain :

1) Nilai keuntungan yang dihubungkan dengan tujuanekonomi dan

yang dapat dicapai dengan jual beli tanah dipasaran bebas.

2) Nilai kepentingan umum yang dihubungkan dengan kepentingan

umum dalam perbaikan kehidupan masyarakat.

3) Nilai sosial yang merupakan hal mendasar bagi kehidupan dan

dinyatakan penduduk dengan perilaku yang berhubungan dengan

pelestarian, tradisi, kepercayaan dan sebagainya.

Menurut Supriyanto (1999), dalam Presylia (2002), nilai tanah

adalah suatu pengukuran yang didasarkan kepada kemampuan tanah

Page 60: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

60

secara ekonomis dalam hubungannya dengan produktifitas dan strategi

ekonomisnya. Di dalam realitanya, nilai tanah dibagi menjadi dua, yaitu

nilai tanah langsung dan nilai tanah tidak langsung.

Nilai tanah langsung adalah suatu ukuran nilai kemampuan tanah

yang secara langsung memberikan nilai produktifitas dan kemampuan

ekonomisnya, seperti misalnya lahan atau tanah yang secara langsung

dapat berproduksi, contohnya tanah pertanian.

Nilai tanah tidak langsung adalah suatu ukuran nilai kemampuan

tanah dilihat dari segi letak strategis sehingga dapat memberikan nilai

produktifitas dan kemampuan ekonomis, seperti misalnya tanah yang

letaknya 12 berada di pusat perdagangan, industri, perkantoran dan

tempat rekreasi.

Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat dikatakan bahwa

suatu tanah mungkin saja nilainya secara langsung rendah karena tingkat

kesuburunnya rendah, tetapi berdasarkan letak strategisnya sangat

ekonomis. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai adalah suatu kesatuan

moneter yang melekat pada suatu properti yang dipengaruhi oleh factor

sosial, ekonomi, politik dan faktor fisik yang dinyatakan dalam harga

dimana harga ini mencerminkan nilai dari properti tersebut (Presylia,

2002).

Menurut Sujarto (1986), dalam Ely (2006), nilai tanah adalah

perwujudan dari kemampuan tanah sehubungan dengan pemanfaatan dan

Page 61: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

61

penggunaan tanah, dimana penentuan nilai tanahnya tidak terlepas dari

nilai keseluruhan tanah dimana tanah itu berlokasi.

Sedangkan menurut Suryanto (1997), dalam Ernawati (2005), nilai

tanah adalah perwujudan dari kemampuan sehubungan dengan

pemanfaatan dan penggunaan tanah sebagai ilustrasi, dimana harga tanah

merupakan salah satu refleksi dari nilai tanah dan sering digunakan

sebagai indeks bagi nilai tanah. Harga tanah adalah penilaian atas tanah

yang diukur berdasarkan harga nominal dalam satuan uang untuk satuan

luas tertentu pada pasaran lahan (Riza, 2005). Nilai tanah dan harga tanah

mempunyai hubungan yang fungsional, dimana harga tanah ditentukan

oleh nilai tanah atau harga tanah mencerminkan tinggi rendahnya nilai

tanah.

Dalam hubungan ini, perubahan nilai tanah serta penentuan nilai

dengan harga tanah dipengaruhi oleh faktor - faktor yang menunjang

kemanfaatan, kemampuan dan produktifitas ekonomis tanah tersebut.

Menurut Riza (2005), harga sebidang tanah ditentukan oleh jenis

kegiatan yang ditempatkan di atasnya dan terwujud dalam bentuk

penggunaan tanah. Harga tanah dalam keadaan sebenarnya dapat

digolongkan menjadi harga tanah pemerintah 13 (Goverment Land Price)

dan harga tanah pasar (Market Land Price).

Page 62: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

62

Menurut Brian Berry (1984) harga tanah merupakan refleksi dari

nilai tanah artinya harga merupakan cerminan dari nilai tanah tersebut.

Pengertian umum dari nilai dan harga tanah adalah :

1) Nilai tanah (land value) adalah perwujudan dari kemampuan

sehubungan dengan pemanfaatan dan penggunaan tanah.

2) Harga tanah (land prize) adalah salah satu refleksi dari nilai tanah

dan sering digunakan sebagai indeks bagi nilai tanah.

Menurut Luky (1997), dengan adanya investasi pada tanah yang

terus-menerus maka harga tanah juga meningkat secara non-linier. Hal ini

disebabkan karena harga tanah merupakan harga pasar tidak sempurna

(imperfect market), artinya harga tanah tidak mungkin turun karena tidak

berimbangnya supply dan demand.69

4. Perubahan Nilai dan Harga Tanah

Menurut Riza (2005), pada dasarnya nilai suatu tanah dapat diciptakan,

dipelihara, diubah atau dirusak oleh permainan keempat kekuatan penggerak

kehidupan masyarakat, yaitu:

a. Standar kehidupan sosial

b. Perubahan dan penyesuaian kehidupan ekonomi

c. Peraturan pemerintah

d. Pengaruh – pengaruh alam dan lingkungan

69

Narendra Saktyo Adi, “Analisa Zona Nilai Tanah Akibat Perubahan Penggunaan

Lahan”. (Tugas Akhir Jurusan Teknik Geomatika Fakulatas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut

Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, 2015).

Page 63: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

63

Selanjutnya menurut Rahman (1992), dalam Riza (2005), karena nilai

suatu tanah tersebut merupakan fungsi permintaan dan penawaran, maka faktor

– faktor yang perlu di pertimbangkan yang akan mempengaruhi penawaran dan

permintaan tanah tersebut di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Pertambahan atau pengurangan jumlah penduduk

2. Perubahan komposisi umur penduduk

3. Perubahan dalam kecenderungan dan cita rasa II-7

4. Perubahan dalam jenis masyarakat

5. Perubahan teknologi

6. Kemampuan pembeli di pasaran

7. Perubahan teknik pembangunan

8. Aksesbilitas terhadap berbagai fasilitas

9. Peruntukan tanah

5. Zona Nilai Tanah

a. Zona Nilai Tanah (ZNT)

Zona Nilai Tanah merupakan area yang menggambarkan nilai

tanah yang relatif sama, sekumpulan bidang tanah di dalamnya yang

batasannya bersifat imanijer ataupun nyata sesuai penggunaan tanah dan

mempunyai perbedaan nilai antara yang satu dengan yang lainnya

berdasarkan analisis perbandingan harga pasar dan biaya

Zona Nilai Tanah adalah Zona geografis yang terdiri atas

sekelompok objek pajak yang mempunyai satu Nilai Indikasi Rata-rata

yang dibatasi oleh batas penguasaan/pemilikan objek pajak dalam satu

Page 64: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

64

satuan wilayah administrasi pemerintahan desa/kelurahan tanpa terikat

pada batas blok.

b. Peta Zona Nilai Tanah

Peta Zona Nilai Tanah adalah Peta yang menggambarkan suatu

zona geografis yang terdiri atas sekelompok objek pajak yang

mempunyai satu Nilai Indikasi Rata-rata (NIR) yang dibatasi oleh batas

penguasaan/pemilikan objek pajak dalam satu wilayah administrasi

desa/kelurahan. Penentuan batas Zona Nilai Tanah tidak terikat kepada

batas blok

Peta Zona Nilai Tanah menggunakan teknik spasial dalam

membuat zona-zona yang berbentuk luasan atau polygon yang mewakili

nilai tanah tertentu sesuai dengan kondisi nyata di lapangan yang berasal

dari nilai transaksi jual beli. Peta Zona Nilai Tanah ini dibuat dengan

menggunakan alat bantu Sistem Informasi Geografis yang dapat

mengolah data titik koordinat nilai tanah menjadi klasifikasi harga tanah

dalam bentuk zona untuk membedakan nilai tanah pada masing-masing

zona.70

c. Pembuatan Peta ZNT Pembuatan peta ZNT dengan cara memploting

nilai NIR dan data NJOP sesuai dengan batas dan atribut yang telah

ditentukan terlebih dahulu. Kemudian mengklasifikasikan nilai tanah

sesuai dengan harga atau nilai yang berdekatan.

70

Erni Dwi Haspari Putri, Bambang Sudarsono, Nurhadi Bashit, “Analisis Pengaruh

Perubahan Penggunaan Lahan Akibat Perpindahan Fasilitas Publik Terhadap Zona Nilai Tanah Di

Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali “. Jurnal Geodesi Undip, Vol .8, No 1 (Januari 2019), h.

370.

Page 65: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

65

D. Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian ini menggali informasi dari penelitian-penelitian

sebelumnya sebagai bahan perbandingan, baik mengenai kekurangan atau

kelebihan yang sudah ada. Selain itu, peneliti juga menggali informasi dari

buku-buku maupun skripsi dalam rangka mendapatkan suatu informasi yang

ada sebelumnya tentang teori yang berkaitan dengan judul yang digunakan

untuk memperoleh landasan teori ilmiah.

1. Jurnal Rizky Silvandie, Sawitri Subiyanto, Hani’ah. Program Studi

Teknik Geodesi Fakultas Teknik, Unversitas Diponegoro dengan judul

“Penentuan Perubahan Zona Nilai Tanah Berdasarkan harga pasar

untuk peningkatan NJOP di Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga”.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan, pengumpulan data

yang digunakan menggunakan metode observasi, wawancara,

dokumentasi langsung pada tempat penelitian di Kecamatan Argomulyo

Kota Salatiga. Hasil penelitian yang didapat dalam penelitian ini, bahwa

dari perhitungan Assasement Sales Ratio yang merupakan presentase

perbandingan nilai tanah berdasarkan NJOP dan NIR untuk keperluan

penarikan PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) presentase kenaikan

pemasukan PBB berdasarkan ZNT NIR sebesar 5922,35% dibandingkan

dengan nilai pemasukan pajak berdasarkan ZNT NJOP. Titik fokus

kajian pada Jurnal ini adalah perbandingan nilai tanah berdasarakan

NJOP dan NIR untuk keperluan PBB presentase kenaikan pemasukan

PBB berdasarkan ZNT NIR sebesar 5922,35% dibandingkan dengan nilai

Page 66: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

66

pemasukan pajak berdasarkan ZNT NJOP. Sedangkan karya ilmiah yang

diteliti titik fokusnya berbeda, kajian peneliti lebih terfokus dalam hukum

Islam

2. Skripsi Aninda Rizky Dhani S. Universitas Gajahmada Teknik Geodesi

dengan judul “Pembuatan Peta Perbedaan Nilai Tanah Pada ZNT dan

Harga Penawaran di Iklan Surat Kabar”. Penelitian ini menggunakan

jenis penelitian lapangan, pengumpulan data yang digunakan

menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi, dokumentasi

langsung pada tempat penelitian di daerah Kecamatan Ngaglik,

Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Hasil penelitian yang didapat dalam

penelitian ini berupa peta heatmap yang menampilkan perbedaan nilai

tanah pada ZNT dan harga penawaran di iklan surat kabar di Kecamatan

Ngaglik. Perbedaan nilai tanah tersebut mempunyai rentang nilai tanah

terendah sebesar Rp 25.000,00 dan nilai tanah tertinggi sebesar Rp

8.500.000,00 dengan rata-rata nilai persentase perbedaan sebesar 33%

dari nilai tanah peta ZNT. Titik fokus pada skripsi ini adalah ini berupa

peta heatmap yang menampilkan perbedaan nilai tanah pada ZNT dan

harga penawaran di iklan surat kabar di Kecamatan Ngaglik. Sedangkan

karya ilmiah yang diteliti titk fokusnya berbeda, kajian peneliti lebih

terfokus dalam hukum Islam.

Page 67: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

67

DAFTAR PUSTAKA

A. Al-Quran Al-Karim

Amrullah, Haji Abdul Malik Karim (HAMKA), Tafsir Al-Azhar, juz V, Jakarta:

Yayasan Nurul Islam, 1984.

Departemen Agama RI.Al’quran dan Terjemahan

Departermen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahannya, Jakarta Pusat: Pena

Pundi Aksara, 2006.

Mas’ud, Ibnu , Fiqh Madzhab Syafi‟i Edisi LengkapBandung: Pustaka Setia,

2000.

Shihab,M. Quraish, Tafsir Al-Misbah, Jakarta: Lentera –Hati, 2002.

B. Buku

Abdul Kadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum Bandung: PT. Citra

Aditya Bakti, 2004.

Abdul Wahab Khalaf, Kaidah-Kaidah Hukum Islam Jakarta: Raja Grafindo, 1994.

Alaiddin Koto, Ilmu Fiqh dan Ushul Fiqh, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2014.

Al-Asqalany, Al Hafiz Ibnu Hajar, Terjemah Bulughul Maram, Cet. Pertama,

Jakarta: Pustaka Amani, 1995.

Al-Jahlani, Muhammad Ibnu Ismail, Sulubus Salam , Bandung: Dahlan.

Al-Muslih, Abdullah dan Shalah Ash-Shawi, Fiqh Ekonomi Keuangan Islam,

Jakarta: Darul Haq, 2001.

Arba,M, Hukum Agraria Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika, 2015.

As-Sadi, Syeh Abdurrahman,Fiqih Jual Beli: Panduan Praktis Bisnis Syariah

Jakarta: Senayan Publishing: 2008.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Jakarta: Balai Pustaka, 2016.

Hakim, Lukma, Prinsip-Prinsip Ekonomi IslamSurakarta: Erlangga, 2012.

Page 68: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

68

Haroen, Nasrun, Fiqh Muamalah, Jakarta : Gaya Media Pratama, 2007.

Hasan, M. Ali, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam (Fiqh Muamalat) Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada, 2003.

Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah Jakarta: Rajawali Pers, 2014..

Jafar, Khumedi, Hukum Perdata Islam di Indonesia (Aspek Hukum Keluarga dan

Bisnis), Bandar Lampung: Pusat Penelitian dan Penerbitan IAIN Raden

Intan Lampung Jl. Letkol H. Endro Suratmin Sukarame, 2015.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. dalam Jaringan / Online. KBBI: Pusat Bahasa.

Karim,Adiwarman Azwar, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2012..

Lubis, Surahwardi K, Hukum Ekonomi Islam, Jakarta : Sinar Grafika, 2000.

Mardalis, Metode Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara, 1989.

Nuryadin, Muhammad Birusman, “Harga dalam Perspektif Islam”. Jurnal

MAZAHIB, Vol .IV No. 1 Juni 2007.

Pasaribu, Chairuman, Hukum Perjanjian Dalam IslamJakarta: Sinar Garafika,

2009.

Qardhawi,Yusuf, Norma dan Etika Ekonomi Islam Jakarta: Gema Insani Press,

1997.

Sudarsono,Heri, Konsep Ekonomi Islam,Yogyakarta: Ekonisia, 2002.

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 2013.

Supridi,Sukarno Wibowo Dedi, Ekonomi Mikro IslamBandung: Pustaka Setia,

2013.

Supriyadi, Hukum Agraria Jakarta: Sinar Rafika, 2007.

Sutrisno Hadi, Metedelogi Reseach, Jilid I, Cetakan XVII, Yogyakarta : Fakultas

Psikologi UGM.

Syafei, Rachmat, Fiqh Muamalah, Bandung: CV Pustaka Setia, 2000.

Syeh Muhammad Yusuf Qardhawi. Halal & Haram dalam Islam PT Bima Ilmu

Surabaya.

Page 69: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL …repository.radenintan.ac.id/10619/1/SKRIPSI 2.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERBEDAAN HARGA JUAL TANAH BERDASARKAN ZONA

69

C. Jurnal & Sumber Buku.

Adi, Narendra Saktyo, “Analisa Zona Nilai Tanah Akibat Perubahan Penggunaan

Lahan”. Tugas Akhir Jurusan Teknik Geomatika Fakulatas Teknik Sipil dan

Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, 2015.

Muhammad Irsyadi Firdaus, Arinda Kusuma Wardani. Pembuatan Peta Zona

Nilai Tanah dengan Pendekatan Penilaian Massal untuk meningkatkan

potensi PAD khususnya PBB dan BPHTB Institut Teknologi Sepuluh

Nopember Surabaya, 2015.

Putri, Erni Dwi Haspari, Bambang Sudarsono, Nurhadi, “Analisis Pengaruh

Perubahan Penggunaan Lahan Akibat Perpindahan Fasilitas Publik

Terhadap Zona Nilai Tanah Di Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali “.

Jurnal Geodesi Undip, Vol .8, No 1 Januari 2019.

D. Peraturan Perundang-undangan

UUPA No. 5 Tahun 1960 Pasal 4

Undang-Undang No 5 Tahun 1960

Undang-Undang No. 2 Tahun 2012

E. Wawancara

Bapak Kadri Hartono S.SIT wawancara tentang Pengadaan Tanah, Badan

Pertanahan Bandar Lampung, 19 September 2019

Bapak Ibnu Malik, S. H Kepala Subsebsi Badan Pertanahan Bandar Lampung, 19

September 2019.

Rizky Novriyandi, wawancara tentang Pengadaan Tanah, Badan Pertanahan

Bandar Lampung, 20 September 2019.

Warga A, wawancara tentang keberatan harga , 2 September 2019.

Restu Hayati, Amd wawancara tentang Pengadaan Tanah, Badan Pertanahan

Bandar Lampung, 20 September 2019.

F. Internet

http://eprints.undip.ac.id/45126/2/_BAB_I.pdf, diakses pada tanggal

30Januari 2019