Upload
dangduong
View
239
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP LAYANANTRANSAKSI DIGITAL PADA FINANCIAL TECHNOLOGY
(Studi Pada Layanan Gopay PT. Gojek Indonesia)
(Skripsi)
Oleh
SYLVIA GUNASERA HAFIZAH S
FAKULTAS HUKUMUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2018
i
ABSTRAK
TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP LAYANAN TRANSAKSIDIGITAL PADA FINANCIAL TECHNOLOGY (STUDI PADA LAYANAN
GOPAY PT. GOJEK INDONESIA)OLEH:
SYLVIA GUNASERA HAFIZAH SIREGAR
Gopay atau Go Wallet adalah dompet virtual untuk menyimpan Gojek CreditCustomer yang bisa digunakan untuk membayar transaksi-transaksi yangberkaitan dengan layanan di dalam aplikasi Gojek. Gopay dapat digunakan jika,Customer memiliki saldo di dalam Gopay, dengan saldo tersebut customer dapatmelakukan pembayaran. Saat ini Gopay sudah terintegrasi dengan bank-bankbesar di Indonesia demi kemudahan customer untuk melakukan isi saldo kedalamGopay, akan tetapi dalam praktek muamalah ada dua pandangan mengenaiGopay, yaitu pandangan yang mengatakan Gopay ‘haram’, sedangkan disisi lainada pandangan yang mengatakan bahwa Gopay ‘boleh’. Permasalahan dalampenelitian ini adalah Apa saja syarat dan prosedur Gopay PT. Gojek Indonesia danBagaimana tinjauan hukum Islam terhadap Transaksi Gopay.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitianhukum normatif. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian hukumdeskriptif. Pendekatan masalah yang digunakan adalah pendekatan hukumnormatif. Data yang akan diperlukan dalam tulisan ini bersumber dari datasekunder. Data yang dikumpulkan adalah data sekunder. Tahap-tahap pengolahandata dalam penelitian ini adalah Pemeriksaan Data (editing), Penandaan Data(coding), sistemasi data, Dalam penulisan penelitian ini, data-data dan informasiterkait transaksi finansial Gopay yang telah didapat oleh peneliti, terlebih dahuludianalisis dalam bentuk kalimat yang teratur, runtun, dan efektif.
Hasil Penelitian ini adalah bahwa ada perbedaan pendapat mengenai akadtransaksi Gopay. Pendapat yang mengharamkan Gopay, menyatakan bahwa akadTopUp Gopay adalah akad hutang dimana pelanggan memberikan hutang keGojek. dan karena setiap manfaat yang timbul dari hutang itu hukumnya haram,maka diskon Gopay itu adalah haram sehingga Gopay menjadi haram bila adaselisih dengan pembayaran tunai fisik. Pendapat yang membolehkan Gopay,dengan melihat ketentuan yang diberikan pihak gojek, akad yang terjadi bukanutang piutang, tapi pembayaran akad ijarah yang disegerakan. Hal ini di dasarkanpada ketentuan, Gopay merupakan dompet untuk membayar semua transaksi didalam aplikasi Gojek dan Gopay tidak bisa diuangkan atau dikembalikan. Artinya,pihak gojek tidak menerima pembatalan akad, bagi yang sudah membeli voucherGopay. Kondisi ini berbeda dengan akad utang piutang. Dalam akad utang piutang,uang yang kita serahkan kepada penerima utang, harus dikembalikan, dan selamauang itu masih ada, tidak akan hangus sampai dilunasi.
Kata Kunci: Hukum Islam, Transaksi Digital, Financial Technology, Gopay
TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP LAYANANTRANSAKSI DIGITAL PADA FINANCIAL TECHNOLOGY
(Studi Pada Layanan Gopay PT. Gojek Indonesia)
Oleh
SYLVIA GUNASERA HAFIZAH S
Skripsi
Pada
Bagian Hukum PerdataFakultas Hukum Universitas Lampung
FAKULTAS HUKUMUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2018
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai GelarSARJANA HUKUM
v
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandar Lampung, pada tanggal 30
Agustus 1996, dan merupakan anak tunggal dari pasangan
Bapak H. Hasanuddin Siregar, S.E. dan Ibu Hj. Elly Nurlaili,
SH.,M.H.
Pendidikan TK Pembina Sukarame Bandar Lampung yang
diselesaikan pada tahun 2002, MIN 1 Sukarame Bandar Lampung yang
diselesaikan pada tahun 2008, MTSN 2 Sukarame Bandar Lampung yang
diselesaikan pada tahun 2011, MAN 1 Model Bandar Lampung yang diselesaikan
pada tahun 2014, dan terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Hukum Universitas
Lampung pada tahun 2014.
Selama menjadi mahasiswa, Penulis pernah aktif di beberapa organisasi
kemahasiswaan, seperti Anggota Himpunan Mahasiswa (HIMA) Perdata,
mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Tanjung Kemala,
Kecamatan Pubian, Kabupaten Lampung Tengah.
vi
MOTO
انفروا خفافا وثقاال وجاھدوا بأموالكم وأنفسكم في سبیل هللا
"Berangkatlah, baik merasa berat atau ringan. Dan berjihadlah dengan harta danjiwamu di jalan Allah."
(At -Taubah ayat 41)
vii
PERSEMBAHAN
Atas Ridho Allah SWT dan dengan segala kerendahan hati
kupersembahkan skripsiku ini kepada:
Kedua orang tuaku tercinta Papa Hasanuddin Siregar dan Mama Elly Nurlaili
yang selama ini selalu mendo’akanku agar senantiasa diberikan kemudahan dan
kelancaran dalam setiap langkahku, dan juga telah memberikan cinta, kasih
sayang, kebahagiaan, doa, serta pengorbanannya selama ini untuk
keberhasilanku.
viii
SANWACANA
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala keberkahan, nikmat, rahmat dan taufik serta hidayah-Nya.
Sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul
“TINJAUANHUKUM ISLAM TERHADAP LAYANAN TRANSAKSI
DIGITAL PADA FINANCIAL TECHNOLOGY (STUDI PADA LAYANAN
GOPAY PT. GOJEK INDONESIA)” sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Lampung.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan ilmu pengetahuan,
bimbingan, dan masukan yang bersifat membangun dari berbagai pihak, maka
pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Maroni S.H., M.H., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas
Lampung;
2. Bapak Dr. Sunaryo, S.H., M.Hum., selaku Ketua Bagian Hukum Keperdataan
Fakultas Hukum Universitas Lampung;
3. Ibu Dr. Amnawaty, S.H., M.H., selaku Dosen Pembimbing I yang banyak
membantu penulis dengan penuh kesabaran, membimbing, memberikan
masukan, motivasi dan mengarahkan penulis sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan;
4. Ibu Selvia Oktaviana, S.H., M.H, selaku Pembimbing II yang banyak
membantu penulis dengan penuh kesabaran, meluangkan waktu untuk
membimbing, memberikan motivasi dan masukan yang membangun serta
mengarahkan penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan;
ix
5. Ibu Dr. Nunung Rodliyah, M.A.., selaku Pembahas I yang telah memberikan
kritik, saran, dan masukan yang sangat membangun terhadap skripsi ini;
6. Ibu Kasmawati,S.H.,M.Hum., selaku Pembahas II yang telah memberikan
kritik, saran, dan masukan yang sangat membangun terhadap skripsi ini;
7. Bapak Dr. FX Sumarja, S.H., M.H., selaku Pembimbing Akademik atas
bimbingan dan pengarahan kepada penulis selama menjalankan studi di
Fakultas Hukum Universitas Lampung;
8. Seluruh dosen dan karyawan/i Fakultas Hukum Universitas Lampung yang
penuh dedikasi dalam memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis, serta
segala bantuan secara teknis maupun administratif yang diberikan kepada
penulis selama menyelesaikan studi;
9. Eyang Ibuku terimakasih untuk semua dukungan moril dan motivasi yang telah
kau berikan selama ini. Tak pernah sedikitpun kau lelah untuk selalu
membimbingku dan mendoakan cucumu ini yang terbaik.
10. Saudara saudarikuku tercinta terimakasih untuk semua dukungan moril,
motivasi yang kau berikan selama ini, serta selalu mendoakan dan
menyemangatiku;
11. Untuk sahabatku sejak SMA, Redyan Asri Irsalina terimakasih karena selalu
buat saya kesal tapi menghibur. Karena kekesalan yang kau berikan padaku
adalah bukti bahwa kau menyayangiku.
12. Sahabat-sahabat terbaikku selama menjalani perkuliahan, Nisa Istana Wati,
Robiatul Adawiyah, Naura Nisrina, Rut Dian Christiani, Yohanna Tasya, Ratu
Bulan, Sintha Utami, Ria Kurniawati, Verena Lestari terimakasih untuk
dukungan moril serta motivasi kepada penulis selama perkuliahan yang selalu
x
ada baik saat senang maupun sedih, terimakasih telah memberi keceriaan
dalam hidupku, semoga persahabatan ini tetap terjalin untuk selamanya;
13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
dalam penyelesaian skripsi ini, terimakasih atas semua bantuan dan
dukungannya.
14. Almamater tercinta, Fakultas Hukum Universitas Lampung.
15. Himpunan Mahasiswa (Hima) Perdata beserta semua rekan di dalamnya.
Terimakasih untuk semua pangalaman luar biasa berharganya.
16. Teman-teman seperjuangan Fakultas Hukum Universitas Lampung angkatan
2014, terimakasih kebersamannya.
17. Semua pihak yang dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam
penyelesaian skripsi ini, terimakasih atas semua bantuan dan dukungannya.
Semoga Allah SWT memberikan balasan atas jasa dan budi baik yang telah
diberikan kepada penulis. Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini
masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi
yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya, khususnya bagi
penulis dalam mengembangkan dan mengamalkan ilmu pengetahuan.
Bandar Lampung, Desember 2018
Penulis,
Sylvia Gunasera Hafizah Siregar
DAFTAR ISI
HalamanABSTRAK ......................................................................................................... iHALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iiHALAMAN PENGESAHAN........................................................................... iiiLEMBAR PERNYATAAN .............................................................................. ivRIWAYAT HIDUP ........................................................................................... vMOTO ................................................................................................................ viHALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... viiSANWACANA...................................................................................................viiiDAFTAR ISI...................................................................................................... ix
I. PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah....................................................................... 1B. Rumusan Masalah ................................................................................ 8C. Ruang Lingkup..................................................................................... 8D. Tujuan Penelitian.................................................................................. 8E. Kegunaan Penelitian............................................................................ 9
II. TINJAUAN PUSTAKAA. Kerangka Konseptual ........................................................................... 10
1. Pengertian Financial Technology................................................... 102. Klasifikasi Fintech Menurut Bank Indonesia................................. 113. Pengertian Riba .............................................................................. 144. Pembagian Riba............................................................................ 165. Pengertian Ijarah............................................................................ 21
B. Kerangka Pikir ..................................................................................... 26
III. METODE PENELITIANA. Jenis Penelitian..................................................................................... 28B. Tipe Penelitian ..................................................................................... 29C. Pendekatan Masalah............................................................................. 29D. Data dan Sumber Data ......................................................................... 30E. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 31F. Metode Pengolahan Data ..................................................................... 32G. Analisis Data ........................................................................................ 33
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Syarat Dan Prosedur Pada Transaksi Gopay..................................34
1. Gambaran Umum PT. Aplikasi Karya AnakBangsa........................................................................................ 34
2. Syarat Dan Prosedur Transaksi Gopay....................................... 37
B. Perspektif Hukum Islam Terhadap Transaksi Gopay......................421. Perspektif Yang Mengharamkan Transaksi Gopay...................422. Perspektif Yang Membolehkan Transaksi Gopay.....................52
V. PENUTUPA. Kesimpulan.....................................................................................61B. Saran...............................................................................................62
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................63
LAMPIRAN
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Era modern saat ini, manusia memiliki kehidupan dengan segala aktivitas
yang tidak pernah lepas dari perkembangan teknologi. Perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi telah menyebabkan perubahan baik
dibidang sosial, ekonomi, maupun budaya yang berlangsung dengan cepat.
Dengan perkembangan teknologi yang sangat maju, bidang financial juga
memiliki perkembangan ke arah yang lebih efisien dan modern. Dalam bidang
perekonomian dunia saat ini sangat penting untuk memberikan inovasi
teknologi didalamnya. Teknologi dan financial memiliki hubungan yang
berkaitan. Saat ini telah hadir teknologi yang mengarah pada inovasi finansial
dengan sentuhan teknologi modern di bidang jasa yang bernama Financial
Technology.
Menurut Peraturan Bank Indonesia No.18/40/PBI/2016 tentang
Penyelenggaraan Pemerosesan Transaksi Pembayaran, pada halaman
menimbang menyatakan bahwa perkembangan teknologi dan sistem informasi
terus melahirkan berbagai inovasi, khususnya yang berkaitan dengan
Financial Technology ( FinTech ) dalam rangka memenuhi kebutuhan
masyarakat termasuk dibidang jasa sistem pembayaran, baik dari sisi
instrumen, penyelenggara, mekanisme, maupun infrastruktur penyelenggaraan
2
pemrosesan transaksi pembayaran. FinTech akan menghadirkan proses
transaksi keuangan yang lebih praktis, aman serta modern.
Saat ini uang elektronik menjadi salah satu alat pembayaran non-tunai yang
digunakan dalam transaksi melalui internet. Indonesia adalah salah satu negara
yang mengikuti perkembangan uang elektronik ini. Pranata hukum yang
dibutuhkan untuk mendukung perkembangan uang elektronik adalah dengan
mengeluarkan aturan yang dibuat Bank Indonesia sebagai Bank Central dan
sebagai entitas moneter. Peraturan Bank Indonesia (PBI) tersebut adalan PBI
Nomor: 11/12/PBI/2009 Tentang Uang Elektronik. Adanya peraturan
kebijakan ini tentu saja menjadi bukti nyata bahwa Indonesia mengakui
adanya uang elektronik di Indonesia.
Model bisnis e-commerce telah berkembang, tidak hanya di sektor ritel atau
pasar untuk produk, tetapi juga berkembang pada layanan transportasi, seperti
gojek, uber,grab, layanan keuangan seperti modalku, Gopay dan Uang Teman.
Kesemua layanan keuangan tersebut merupakan bagian FinTech. Keberadaan
dan perkembangan Fintech didukung oleh inovasi teknologi di bidang, cloud
computing, learning machines, digital & mobile payment, block chain
distributed ledgers, dan big data. Di indonesia layanan keuangan FinTech
yang saat ini sedang berkembang dibedakan ke dalam beberapa kelompok,
yaitu payment system, digital banking, online/digital insurance, peer-to-peer
3
(P2P)Lending, dan crowdfunding. Berdasarkan data Bank Indonesia, saat ini
terdapat 96 perusahaan FinTech yang beroperasi di Indonesia.1
Berdasarkan hasil observasi, perkembangan transaksi di aplikasi Gojek saat ini
yaitu Gopay,2 sebagai sebuah media registrasi pembayaran yang terdapat pada
aplikasi Gojek. Pada saat ini pelanggan setia Gojek bisa melakukan transaksi
pembayaran melalui uang digital selain menggunakan metode pembayaran
uang cash. Pelanggan Gojek dapat mengisi saldo Gopay langsung melalui
rekening bank dengan pilihan metode deposit saldo melalui ATM, mobile
banking, atau internet banking yang akan memberikan kebebasan bertransaksi
dimanapun. Pada tahun 2017 Gojek fokus pada layanan Gopay dan program
tambahan GoPoints, dimana pelanggan akan memperoleh poin dari permainan
swipe game token yang didapat dari setiap transaksinya melalui Gopay.
Menurut riset lembaga JakPat3 ( Aplikasi platform survei online di Indonesia )
pada Desember 2016, persentase penggunaan pembayaran digital pada Gopay
di Indonesia telah mencapai 27,1%, berada diurutan keempat setelah Mandiri
e-Money sebesar 43,8%, BCA Flazz sebesar 39,1%, dan Telkomsel T-Cash
sebesar 29,1%. Hal ini bisa disimpulkan bahwa layanan GoPay yang baru
1Ika Sri Mawarni, Metodologi Penelitian:”Analisis Persepsi Masyarakat Pengguna LayananTransaksi Digital Pada Financial Technology”Bandung: Universitas Telkom, 20172Gopay menurut Erwandi Tarmizi adalah dompet virtual untuk menyimpan gojek kredit yang bisadigunakan untuk membayar transaksi di dalam aplikasi gojek.3https://kumparan.com/@kumparantech/gopay-mulai-saingi-uang-elektronik-mandiri-dan-bcadiakses pada tanggal 14 februari 2018 pkl. 09:00
4
berjalan sekitar setahun mendapatkan respon yang luar biasa. Tidak menutupi
kemungkinan untuk peningkatan dan posisi layanan Gopay di masa depan
akan mendapatkan posisi yang lebih tinggi di Indonesia dalam layanan
transaksi digital.
Layanan pembayaran digital Gopay banyak digemari oleh para pengguna
sejak Gojek memberi promo potongan harga 50% khusus pelanggan yang
menggunakan transaksi Gopay. Layanan ojek motor GoRide masih menjadi
yang paling banyak dipakai dalam pembayaran menggunakan Gopay. Saldo
Gopay yang dimiliki dapat digunakan untuk membayar semua jenis layanan
Gojek mulai dari GoRide, GoFood sampai dengan GoMart. CEO sekaligus
pendiri Gojek Nadiem Makariem4 mengumumkan bahwa Gopay nantinya
akan bisa digunakan untuk melakukan pembayaran di luar aplikasi Gojek.
Sehingga Gopay tak hanya digunakan untuk membayar berbagai layanan
Gojek seperti selama ini Dengan memperluas layanan pembayaran non
tunainya, Gopay bisa digunakan di e-commerce atau situs online lainnya di
Indonesia. Gopay juga bisa digunakan untuk membayar di toko offline.
Praktek muamalah yang terjadi saat ini, ketika fitur Gopay tersebut gunakan,
ada dua pendapat dikalangan para ulama. Pertama, pendapat yang mengatakan
bahwa transaksi finansial melalui Gopay adalah haram. Karena pelanggan
harus mendepositkan sejumlah uang ke Gopay, uang tersebut belum langsung
4https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20170926144332-185-244134/gopay-segera-keluar-dari-aplikasi-gojek pada tanggal 7 februari 2018 pkl.12.20
5
dihabiskan oleh pelanggan, dengan demikian uang yang akan terkumpul akan
sangat banyak, uang yang terkumpul itulah yang dipakai oleh Gopay untuk
memberikan discount atau potongan harga, sebagai tambahan manfaat.
Tambahan Manfaat dalam prinsip dasar dan kaidah baku dari Muamalah
dinamakan riba.
كل قرض جرمنفعة فھو ربا
“Setiap Hutang yang mengambil manfaat adalah riba”.
Manfaat atau keuntungan yang dimaksud mencakup semua bentuk
keuntungan, bahkan sampai bentuk keuntungan pelayanan. Diriwayatkan dari
Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu,
على الدابة فال یركبھا وال یقبلھ أو حملھ ذا أقرض أحدكم قرضا فأھدى ل
“Apabila kalian mengutangkan sesuatu kepada orang lain, kemudian (orang
yang berutang) memberi hadiah kepada yang mengutangi atau memberi
layanan berupa naik kendaraannya (dengan gratis), janganlah menaikinya dan
jangan menerimanya.” (HR. Ibnu Majah 2526).
Kedua, pendapat yang mengatakan Gopay tidak haram, dikemukakan oleh
Oni Sahroni dari DSN menyatakan akad Ijaroh Maushufah fiy
Dzimmah dimana pelanggan adalah pihak ajir (penyewa/pengupah) dan
Gojek adalah pihak muajir (yang disewa/dipekerjakan) dimana deposit
6
TopUp adalah bentuk pembayaran ujrah dimuka. Demikian juga Ahmad
Ifham Sholihin dari KARIM consulting menyatakan bahwa akad dari Gopay
adalah bentuk bay salam dengan objek manfaat sehingga akadnya
adalah Ijaroh Maushufah fiy Dzimmah.5
Dakwah di bidang ekonomi merupakan sebuah keniscayaan sekaligus
kewajiban dan kebutuhan, sebagaimana telah pernah dilakukan oleh
Rasulullah saw, dan para sahabatnya. Mereka dapat mengendalikan kegiatan
ekonomi terutama di bidang perdagangan, mampu mengendalikan pasar dan
melakukan kerja sama (networking) antara produsen dengan konsumen yang
semuanya diikat dan dilandasi oleh nilai -nilai syariah islamiyah. Dalam
sebuah hadis shahih, Rasulullah saw, bersabda: “kami adalah kaum yang
tidak pernah mengkonsumsi sesuatu kecuali makanan dari orang-orang yang
bertakwa, dan tidak pernah mengkonsumsi kepada makanan kami kecuali
orang yang bertakwa pula.”6
Materi muamalah (ekonomi islam) dalam perjalanan waktu yang panjang,
cenderung diabaikan kaum muslimin, padahal ajaran muamalah termasuk
bagian penting dari ajaran islam, akibatnya terjadilah kajian islam parsial
(sepotong-sepotong). Padahal orang-orang yang beriman diperintahkan untuk
memasuki islam secara kaffah (menyeluruh).
5https://dnuxminds.wordpress.com/2017/10/05/apakah-haram-membayar-transaksi-gojek-dengan-menggunakan-gopay/, pada tanggal 1 februari 2018 pkl. 15:216Zainudiin Ali, Hukum Ekonomi Syariah, Jakarta: Sinar Grafika, 2008, hlm 50
7
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah ke dalam islam secara menyeluruh
(kaffah), dan janganlah kalian menuruti langkah-langkah syaitan.
Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.”
Akibat dari terlupakan dalam pengkajian dibidang ekonomi maka umat islam
tertinggal dalam ekonomi diantaranya memahami ekonomi sesuai syari’at
Islam dan banyak kaum muslimin yang melanggar prinsip ekonomi islam
dalam mencari nafkah hidupnya, seperti riba dan sebagainya.
Berdasarkan pada alasan tersebut diatas peneliti tertarik mengangkat tema
mengenai Gopay dengan judul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap
Layanan Transaksi Digital Pada Financial technology (Studi Pada
Layanan Gopay PT. Gojek Indonesia)”.
8
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah disampaikan, maka permasalahan
yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
1. Apa saja syarat dan prosedur Gopay di Indonesia?
2. Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap Transaksi Gopay?
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah analisis tinjauan hukum Islam terhadap
layanan Gopay. Pandangan ini berkenaan dengan halal atau tidaknya layanan
transaksi Gopay serta bagaimanakah solusi transaksi digital Gopay yang sesuai
dengan syari’at Islam. Lingkup bidang ilmu dalam penelitian ini adalah hukum
keperdataan, khususnya hukum ekonomi Islam.
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak dicapai penulis ialah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui haram atau tidaknya layanan gopay ditinjau dari sudut
hukum islam.
2. Untuk mencari solusi terhadap layanan gopay di Indonesia yang sesuai
dengan syari’at Islam
9
E. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini akan memberikan sumbang saran dalam ilmu pengetahuan
hukum, khususnya mengenai Layanan Transaksi Digital Pada Financial
technology (Studi Pada Layanan Gopay PT.Gojek Indonesia).
2. Kegunaan Praktis
Selain kegunaan teoritis, penelitian inipun memberikan kegunaan praktis pada
penelitian ini sebagai berikut:
a. Menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis dan masyarakat mengenai
Layanan Transaksi Digital Pada Financial technology (Studi Pada Layanan
Gopay Di Indonesia).
b. Memperoleh data dan informasi secara lebih jelas dan lengkap sebagai bahan
untuk menyusun penulisan hukum guna melengkapi persyaratan dalam
mencapai gelar kesarjanaan di bidang Ilmu Hukum Keperdataan Universitas
Lampung.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Konsep
1. Pengertian Financial Technology
Era teknologi merupakan sebuah era di mana kehidupan dan aktivitas
masyarakat akan lebih mudah dan efektif dikarenakan peran dunia digital.
Salah satu jenis startup yang mulai marak adalah pada bidang Fintech. Fintech
adalah sebuah sebutan yang disingkat dari kata ‘financial’ dan ‘technology’ di
mana artinya adalah sebuah inovasi di dalam bidang jasa keuangan. Inovasi
yang ditawarkan Fintech sangat luas dan dalam berbagai segmen, baik itu B2B
(Business to Business) hingga beberapa contoh bisnis yang tergabung di dalam
Fintech adalah:7
a. Proses jual beli saham,
b. Pembayaran,
c. Peminjaman uang (lending) secara peer to peer,
d. Transfer dana,
e. Investasi ritel,
f. Perencanaan keuangan (personal finance),
g. Dan lainnya.
7https://www.finansialku.com/definisi-fintech-adalah pada tanggal 11 januari, 2018 pkl. 09:32
11
2. Klasifikasi Fintech menurut Bank Indonesia:8
Pertama, Crowdfunding dan Peer to Peer Lending
Pada klasifikasi ini, Fintech berguna sebagai mediasi yang menemukan
investor dengan pencari modal, layaknya marketplace dalam istilah e-
commerce. Crowdfunding (pembiayaan masal atau berbasis patungan)
dan peer to peer (P2P) lending ini diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan).
Crowdfunding sangat berguna untuk melakukan penggalangan dana seperti
untuk mendanai sebuah karya, membantu korban bencana dan lainnya.Dengan
adanya Fintech, penggalangan dana dapat dilakukan secara online, sehingga
penggalangan akan lebih mudah dan efisien. P2P Lending merupakan sebuah
layanan Fintech yang sangat membantu masyarakat UMKM sehingga mereka
dapat meminjam dana dengan mudah walaupun mereka belum memiliki
rekening di bank. Permodalan tentunya merupakan sebuah isu yang sangat
signifikan untuk mengembangkan usaha dan memenuhi kebutuhan finansial
masyarakat. Beberapa contoh startup fintech pada klasifikasi ini adalah:
a. UangTeman.com dan TemanUsaha.com untuk contoh pembiayaan dalam
bentuk utang,
b. Wujudkan.com dan Kitabisa.com untuk contoh pembiayaan masal,
c. Koinworks.com dan Danadidik.com untuk contoh peer to peer lending,
8 https://www.investree.id/blog/peer-to-peer-lending/fintech-menurut-bank-indonesia-kenali-jenis-dan-manfaatnya diakses pada tanggal 27 februari 2018 pkl. 20.15
12
d. Kredivo.com dan ShootYourDream.com untuk contoh cicilan tanpa kartu
kredit.
Kedua, Market Aggregator
Pada klasifikasi ini, Fintech akan berperan sebagai pembanding produk
keuangan, dimana Fintech tersebut akan mengumpulkan dan mengoleksi data
finansial untuk dijadikan referensi oleh pengguna. Klasifikasi ini juga dapat
disebut dengan nama comparison site atau financial aggregator.
Contohnya, jika seorang konsumen ingin memilih produk
KPR, platform Fintech akan menyesuaikan data finansial pribadi konsumen
dan memberikan pilihan produk KPR sesuai dengan data pribadi yang
dimasukkan. Pilihan ini akan diberikan sesuai dengan keinginan dan
kemampuan finansial serta preferensi konsumen. Untuk contoh pembanding
produk keuangan secara umum adalah Cekaja.com dan Kreditgogo.com,
untuk pembanding produk asuransi yaitu RajaPremi.com dan
Asuransi88.com.
Ketiga, Risk and Investment Management
Konsep yang ditawarkan Fintech dalam klasifikasi ini memiliki fungsi
seperti financial planner yang berbentuk digital. Pengguna akan dibantu
untuk mendapatkan produk investasi yang paling cocok sesuai dengan
preferensi yang diberikan. Selain manajemen risiko dan investasi, pada
klasifikasi ini, juga terdapat manajemen aset, dimana Fintech akan membantu
13
operasional sebuah usaha sehingga lebih praktis. Fintech yang bergerak
dalam bidang perencanaan keuangan juga tergolong di dalam klasifikasi jenis
ini. Salah satu platform terkenal yang berfokus pada financial
planning (perencanaan keuangan) adalah Finansialku.com, yang memiliki
fokus pada financial education, edukasi untuk meningkatkan literasi
keuangan serta perencanaan keuangan. Beberapa contoh fintech untuk jenis
ini adalah NgaturDuit.com dan Dompet Sehat sebagai contoh pelacak
pengeluaran untuk pribadi.Jurnal.id dan Sleekr sebagai contoh pelacak
pengeluaran untuk UMKM dan pengatur pajak seperti Online-Pajak.com.
Keempat, Payment, Settlement dan Clearing
Jenis Fintech yang tergabung di dalam klasifikasi ini adalah pembayaran
(payments) seperti payment gateway dan e-wallet. Klasifikasi ini diawasi oleh
BI (Bank Indonesia) karena proses pembayaran ini juga meliputi perputaran
uang yang nantinya akan menjadi tanggung jawab Bank Indonesia. Seperti
yang telah disebutkan di atas, payment gateway merupakan salah satu contoh
klasifikasi keempat. Payment gateway merupakan sebuah jembatan antara
pelanggan dan e-commerce (perusahaan penyedia jual beli online) yang
difokuskan pada sistem pembayaran. Dengan adanya Fintech
berbentuk payment gateway, pelanggan dapat memilih metode pembayaran
yang diinginkan. Salah satu contoh Fintech dalam bentuk payment gateway
adalah iPaymu.com.
14
Selain payment gateway, contoh lain Fintech dalam klasifikasi ini yang sangat
terkenal adalah uang elektronik dan dompet elektronik. Uang elektronik
merupakan uang yang dikemas dalam bentuk digital yang mana uang tersebut
dapat menjadi alat pembayaran pada umumnya, untuk berbelanja, membayar
tagihan dan lainnya hanya dengan melalui sebuah aplikasi. Beberapa contoh
perusahaan Fintech dalam bidang pembayaran adalah:
a. DoKu, Kartuku (perusahaan pembayaran)
b. Sakuku BCA, Uangku Smartfren (perusahaan pembayaran dengan mobile)
c. GCI Indonesia (Gift Card)
d. Dan lainnya
3. Pengertian Riba
Pengertian riba adalah akad yang terjadi dengan pertukaran tertentu, tidak
diketahui sama atau tidak menurut syara’ atau terlambat salah satunya. Riba
sebagai adalah penambahan-penambahan yang disyaratkan oleh orang yang
memiliki harta kepada orang yang meminjam hartanya (uangnya), karena
pengunduran janji pembayaran oleh peminjam dari waktu yang telah
ditentukan.9
9 Muhammad Ilmi, Mengenal Perbankan Syariah, Jakarta: Pelita Utama, 2002, hlm. 12.
15
Kata riba berasal dari bahasa Arab, secara etimologis berarti tambahan
(azziyadah)10, berkembang (an-numuw), membesar (al-'uluw)11 dan meningkat
(al- irtifa'). Sehubungan dengan arti riba dari segi bahasa tersebut, ada
ungkapan orang Arab kuno menyatakan sebagai berikut; arbafulan 'alafulani
dzaazada 'alaihi (seorang melakukan riba terhadap orang lain jika didalamnya
terdapat unsur tambahan atau disebut liyarbumaa' thaythumminsyai'inlita'
khuzuaktsara minhu (mengambil dari sesuatu yang kamu berikan dengan cara
berlebih dari apa yang diberikan).
Menurut terminologi ilmu fiqh, riba merupakan tambahan khusus yang
dimiliki salah satu pihak yang terlibat tanpa adanya imbalan tertentu. Riba
sering juga diterjemahkan dalam bahasa Inggris sebagai "Usury" dengan arti
tambahan uang atas modal yang diperoleh dengan cara yang dilarang oleh
syara', baik dengan jumlah tambahan yang sedikit ataupun dengan jumlah
tambahan banyak. Berbicara riba identik dengan bunga bank atau rente, sering
kita dengar di tengah-tengah masyarakat bahwa rente disamakan dengan riba.
Pendapat itu disebabkan rente dan riba merupakan "bunga" uang, karena
mempunyai arti yang sama yaitu sama-sama bunga, maka hukumnya sama
yaitu haram.
10Abu Sura'i Abdul Hadi, Bunga Bank Dalam Islam,alih bahasa M. Thalib, (Surabaya: al- Ikhlas,1993), hal.125. menurutnya riba adalah tambahan yang berasal dari usaha haram yang merugikansalah satu pihak dalam suatu transaksi.11Menurut Syaikh Abul A'laal-Maududi An-Numuw adalah pertumbuhan dan Al-'Uluw adalahtinggi, lihat, Bicara Tentang Bunga Bank dan Riba,hlm.110.
16
4. Pembagian Riba
Para ulama membagi riba menjadi dua, yaitu:12
a. Riba Dayn
Riba dayn adalah riba yang dilakukan oleh bangsa arab jahiliyah sebagaimana
yang dijelaskan sebelumnya. Yaitu: pemberi hutang mensyaratkan kepada
peminjam untuk mengembalikan hutang ditambah bunga, atau penjual barang
tidak tunai mensyaratkan denda jika si pembeli telat melunasi kewajiban
bayarnya yang telah jatuh tempo, atau si pembeli sendiri yang mengajukan
persyaratan untuk membayar denda dengan ucapan, “Beri saya tenggang waktu
dan akan saya bayar lebih besar dari harga semula”. Riba dayn dikenal juga
dengan riba dalam Al-quran.
Khalifah Umar radhiyallahu anhu pernah mengungkapkan suatu pernyataan
yang menunjukkan bahwa permasalahan riba merupakan salah satu
permasalahan yang cukup rumit dalam islam. Diriwayatkan oleh Andurrazaq
dalam Mushannaf, Umar berkata,
“Kami meninggalkan 9/10 transaksi muamalat halal karena khawatir terimbas
riba”.
12Erwandi Tarmizi, Harta Haram Muamalat Kontemporer, Bogor: Berkat Mulia Insani, 2017, hlm394
17
Dalam sistem perekonomian, perbankan dan keuangan modern, riba dayn
banyak dijumpai, di antaranya Bunga Bank. Bunga (Interest) yaitu: imbalan
yang dibayar oleh peminjam atas dana yang diterimanya, bunga dinyatakan
dalam persen.
Bank konvensional (bank yang tidak islami) sebgian besar usahanya
bergantung kepada bunga. Dimana bank mengumpulkan modal dari dana
masyarakat dalam bentuk tabungan, lalu uang yang terhimpun dari dana
masyarakat tersebut dipinjamkan dalam bentuk modal kepada suatu pihak.
Bank memberikan bunga kepada para penabung dan menarik bunga dari
peminjam. Bunga yang ditarik dari peminjam jauh lebih besar dari pada bunga
yang diberikan kepada pemilik rekening tabungan. Selisih dari dua bunga:
peminjam dan penabung merupakan laba yang diperoleh bank.
Selain itu, sebagian bank juga memberikan hadiah kepada pemilik rekening
tabungan secara acak melalui undian. Sebelum menjelaskan pendapat ulama
dalam hal ini, perlu diingat bahwa akad menabung di bank dalam tinjauan fikih
adalah akad pinjaman, dimana hakikatnya pemilik rekening adalah sebagai
pemberi pinjaman dan bank sebagai penerima pinjaman. Dengan demikian
banyak pertanyaan mengenai boleh atau tidaknya kita seorang muslim
menerima hadiah dari orang yang yang diberi pinjaman. Para ulama berbeda
pendapat tentang hal ini.
18
Pendapat Pertama, Sebagian ulama membolehkan menerima hadiah dari orang
yang menerima pinjaman, pendapat ini merupakan mazhab Syafi’i. Dalil
pendapat ini, hadis-hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menerima
hadiah.Diriwayatkan oleh Bukhari dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia
berkata,“Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam selalu menerima hadiah dan
beliau juga selalu membalas orang yang memberikan hadiah”. (HR. Bukhari).
Pendapat Kedua, Tidak boleh pemberi pinjaman uang menerima hadiah dari
peminjam, pendapat ini merupakan mazhab Maliki dan Hanbali, karena
merupakan celah untuk menghalalkan riba.Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
“Apabila seseorang diantaramu memberikan pinjaman, lalu yang menerima
pinjaman memberikan hadiah kepadamu atau memintamu untuk menaiki
kendaraannya, maka jangnlah engkau menaikinya dan jangan terima
hadiahnya. Kecuali (pemberian hadiah tersebut) telah berlangsung antaramu
dengannya sebelum engkau berikan dia pinjaman”. (HR. Ibnu Majah. Derajat
hadis ini dinyatakan hasan pleh Imam Suyuthi).
Juga beberapa atsar dari para sahabat Nabi yang melarang menerima hadiah
dari orang yang diberinya pinjaman, di antaranya: Seseorang bertanya kepada
Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, “Aku memberikan pinjaman uang kepada
seseorang, lalu ia memberiku hadiah”.
19
Ibnu Umar menjawab, “Kembalikan hadiahnya atau beri dia uang senilai
hadiah tersebut (potong utangya senilai hadiah)”. (HR. Abdurrazaq).
Abdullah bin Salam radhiyallahu ‘anhu berkata kepada temannya yang berada
di Kufah, “Engkau berada di negeri, di mana praktik riba banyak dilakukan.
Jika engkau memberikan pinjaman kepada seseorang maka jangan terima
hadiah darinya, sekalipun sekedar rumput makanan ternak. Sesungguhnya hal
itu adalah riba”. (HR. Bukhari).
Dari hadis daan atsar di atas jelaslah bahwa haram hukumnya menerima hadiah
dari pihak yang menerima pinjaman. Dan ini merupakan pendapat terkuat,
wallahu’alam. Maka pemilik rekening tabungan di bank konvensional yang
hakikatnya adalah pemberi pinjaman kepada bank tidak boleh menerima
hadiah dari pihak bank. Dan hadiah tersebut termasuk riba, karena utang akan
dikembalikan bank ditambah dengan hadiah, sedangkan hutang yang
bertambah adalah riba.13
b. Riba Ba’i
Secara liungistik, al bai’ (jual beli) bererti pertukaran sesuatu dengan sesuatu.
Secara istilah, menurut madzhab Hanafiyah, jual beli adalah pertukaran harta
(mal) dengan harta dengan menggunakan cara tertentu. Menurut imam Nawawi
adalah pertukaran harta dengan harta dengan maksud untuk memiliki.
13Ibid,. hlm 406
20
Landasan Hukumnya,
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku
dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu
Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu”. (An-Nisa: 29)
Dengan demikian, Riba ba’i yaitu riba yang objeknya adalah akad jual-beli. Riba
ini terbagi dua:14
Pertama, Riba fadhl yaitu menukar salah satu dari 6 jenis harta riba (emas, perak,
kurma, gandum, (sya’ir) gandum jenis murah dan garam) dengan yang sejenis dan
ukuran berbeda. Misalnya menukar 10kg emas Singapura dengan 11kg emas
Jakarta atau Menukar 1kg kurma Ajwa’ Madinah dengan kurma Sukkari.
Kedua, Riba Nasi’ah, Menukar salah satu harta riba dengan harta riba lainnya
yang sejenis atau berlainan jenis akan tetapi ‘illatnya sama (yaitu: emas dan perak
illatnya alat tukar. Kurma, gandum, sya’ir, dan garam illatnya makanan pokok dan
tahan lama) dengan cara tidak tunai. Misalnya: Menukar 10g emas Singapura
dengan 10g emas Jakarta tidak tunai atau menukar 1g emas dengan 15g perak
tidak tunai.
14Ibid,. hlm 530
21
Adapun dalil tentang Riba ba’i. Hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang
diriwayatkan dari Ubadah bin Shamit radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
“Emas ditukar dengan emas, perak ditukar dengan perak, gandum ditukar dengan
gandum, dan Sya’ir ditukar dengan Sya’ir, kurma ditukar dengan kurma, garam
ditukar dengan garam, haruslah sama ukuran dan takarannya serta tunai. Apabila
jenisnya berbeda, ukurannya juga boleh berbeda dengan syarat tunai”.
(HR.Muslim).
5. Pengertian Ijarah
Pengertian ijarah adalah suatu akad yang berisi penukaran manfaat sesuatu
dengan jalan memberikan imbalan dalam jumlah tertentu. Hal ini sama artinya
dengan menjual manfaat sesuatu benda, bukan menjual ‘ain (zat) dari benda itu
sendiri.15
Al Ijarah berasal dari kata Al Ajru yang berarti Al ‘Iwaḍu (ganti)16. Ijarah
menurut arti bahasa adalah nama upah.17 Ijarah atau sewa adalah memberi
penyewa kesempatan dari barang sewaan untuk jangka waktu tertentu dengan
imbalan yang besarnya telah disepakati bersama.18
15 Nasrun Haroen, Fiqh Mu’amalah, Jakarta: Gaya Media Pratama, , 2007, hlm. 29.16Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah 13 , terj. Kamaluddin A. Marzuki, Bandung: Al Ma’arif , 1987, hlm717Aliy As’ad, Tarjamah Fathul Mu’in 2, Kudus: Menara Kudus, hlm 286.18 Helmi Karim, Fiqh Muamalah, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 1997. hlm. 71.
22
Menurut pengertian syara’, Al Ijarah ialah: Suatu jenis akad untuk mengambil
manfaat dengan jalan penggantian.19 Dari pengertian di atas terlihat bahwa yang
dimaksud dengan sewamenyewa itu adalah pengambilan manfaat sesuatu benda,
jadi dalam hal ini bendanya tidak kurang sama sekali, dengan perkataan lain
dengan terjadinya peristiwa sewa-menyewa, yang berpindah hanyalah manfaat
dari benda yang disewakan tersebut, dalam hal ini dapat berupa manfaat barang
seperti kendaraan, rumah dan manfaat karya seperti pemusik, bahkan dapat juga
berupa karya pribadi seperti pekerja.20
Dalam syariat Islam, ijarah adalah jenis akad untuk mengambil manfaat dengan
kompensasi. Ada beberapa definisi yang dikemukakan para ulama:21
a. Ulama Mazhab Hanafi mendefinisikan ijarah sebagai transaksi terhadap suatu
manfaat dengan suatu imbalan.
b. Ulama Mazhab Syafi’i mendefinisikannya sebagai transaksi terhadap manfaat
yang dituju, tertentu bersifat bisa dimanfaatkan, dengan suatu imbalan
tertentu.
c. Ulama Malikiyah dan Hambaliyah mendefinisikannya sebagai pemilikan
manfaat sesuatu yang dibolehkan dalam waktu tertentu dengan suatu imbalan.
6. Dasar Hukum Ijarah
19Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah 13,terj. Kamaluddin A. Marzuki,Bandung: Al Ma’arif, 1987, hlm 720Chairuman Pasaribu dan Suhrawardi K. Lubis, Hukum Perjanjian Dalam Islam, Jakarta: SinarGrafika, 2004, hlm52.21M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam,Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2003,hlm 207
23
Al-ijarah dalam bentuk sewa menyewa maupun dalam bentuk upah mengupah
merupakan muamalah yang telah disyariatkan dalam Islam. Hukum asalnya
menurut Jumhur Ulama adalah mubah atau boleh bila dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan oleh syara’ berdasarkan ayat al-Qur’an, hadishadis
Nabi dan ketetapan Ijma Ulama.
Adapun dasar hukum tentang kebolehan al-ijarah dalam al-Quran terdapat dalam
beberapa ayat diantaranya firman Allah antara lain:22
Surat al-Qashash ayat 26:
“Salah seorang dari wanita itu berkata: wahai bapakku, upahlah dia,
sesungguhnya orang yang engkau upah itu adalah orang yang kuat dan dapat
dipercaya”.23
Surat at-Thalaq ayat 6:
22Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah, terj. Nor Hasanuddin,Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2004,hlm 203-20423Ibid, 389
24
“Jika mereka telah menyusukan anakmu, maka berilah upah mereka”24
Adapun dasar hukum dari hadits Nabi diantaranya adalah:
Al Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Nabi saw.
bersabda:
“Rasulullah saw berbekam, kemudian beliau memberikan upah kepada tukang-
tukang itu”.25
Riwayat Ibnu Maajah, Rasulullah bersabda:
”Berikanlah upah atau jasa kepada orang yang diupah sebelum kering
keringatnya”.26
24Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, 558
25Syihabuddin Ahmad, Ibanah Al-Ahkam Syarh Bulugh Al-Maram, Beirut: Daar Al-Fikr, 2004,hlm 18126Ibid, 185
25
Adapun dasar hukum ijarah berdasarkan ijma’ ialah semua umat sepakat, tidak
ada seorang ulama pun membantah kesepakatan (ijma’) ini, sekalipun ada
beberapa orang diantara mereka yang berbeda pendapat, tetapi hal itu tidak
dianggap.27 Umat Islam pada masa sahabat telah berijma’ bahwa ijarah
dibolehkan sebab bermanfaat bagi manusia.28
Perlu diketahui bahwa tujuan disyariatkannya ijarah itu adalah untuk memberikan
keringanan kepada umat dalam pergaulan hidup. Seseorang mempunyai uang
tetapi tidak dapat bekerja; dipihak lain ada yang punya tenaga dan membutuhkan
uang. Dengan adanya ijarah keduanya saling mendapat keuntungan dan
memperoleh manfaat.
27Hendi Suhendi, Fiqih Muamalah, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2011, hlm11728Rahmat Syafe’i, Fiqih Muamalah, Bandung:Pustaka Pelajar, 2001, hlm124
26
B. Kerangka Pikir
Transfer Dana
Keterangan:
Konsumen mentransfer dana ke akun Gopay yang dibatasi sebesar: (a) Rp.
1.000.000,- (satu juta Rupiah) jika akun pengguna tidak terverifikasi; atau (b) Rp.
10.000.000,- (sepuluh juta Rupiah) jika akun pengguna terverifikasi; atau (c)
jumlah lain yang lebih kecil sebagaimana Gopay tentukan. Setelah mentransfer
sejumlah dana ke akun Gopay maka dana tersebut bisa langsung digunakan untuk
Konsumen Gopay
ProdukMakanan/Layanan
Transportasi dll
PerspektifHukum Islam
Halal Haram
Diskon /TambahanManfaat
27
membiayai semua layanan yang ada di aplikasi gojek, seperti Layanan Gofood
(Produk makanan), Layanan Transportasi Dll.
Setiap pembayaran melalu Gopay konsumen akan diberikan tambahan manfaat
atau diskon (Potongan harga) terhadap semua layanan yang digunakan di aplikasi
Gojek tersebut. Pemberian diskon atau tambahan manfaat inilah yang
menimbulkan perbedaan perspektif di kalangan para ulama mengenai halal atau
haramnya transaksi digital Gopay.
Pihak yang menyatakan haram menyatakan bahwa pengguna jasa Gojek yang
membayar jasa dengan Gopay mendapat potongan harga maka ini adalah manfaat
yang diberikan muqtaridh (penerima pinjaman) kepada muqridh (pemberi
pinjaman) dan setiap pinjaman yang mendatangkan manfaat bagi pemberi
pinjaman hukumnya adalah Riba. Dan pihak yang menyatakan halal menyatakan
bahwa Gopay menggunakan akad Ijaroh Maushufah fiy Dzimmah dimana
pelanggan adalah pihak ajir (penyewa/pengupah) dan Gojek adalah pihak muajir
(yang disewa/dipekerjakan) dimana deposit TopUp adalah bentuk pembayaran
ujrah dimuka.
28
III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian
hukum normatif, yaitu menggunakan studi kasus hukum normatif, mengkaji
hukum yang dikonsepkan sebagai norma atau kaidah yang berlaku dalam
masyarakat, dan menjadi perilaku setiap orang. Norma hukum yang berlaku
itu berupa norma hukum positif tertulis bentukan lembaga perundang-
undangan (Undang-Undang Dasar), kodifikasi, undang-undang, peraturan
pemerintah, dan norma hukum tertulis bentukan lembaga peradilan
(judgemade law), serta norma agama dan norma hukum tertulis buatan pihak-
pihak yang berkepentingan.29
Di dalam penelitian hukum normatif, maka penelitian terhadap asas-asas
hukum dilakukan terhadap kaidah-kaidah hukum, yang merupakan patokan-
patokan berperilaku atau bersikap tidak pantas. Penelitian tersebut dapat
dilakukan (terutama) terhadap bahan hukum primer dan sekunder. Sebab,
tidak setiap pasal dalam suatu perundang-undangan misalnya, mengandung
kaidah hukum; ada pasal-pasal yang hanya merupakan batasan saja
sebagaimana lazimnya ditemukan pada bab ketentuan-ketentuan umum dari
29Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, Penerbit : Citra Aditya Bakti, Bandung,2004, hlm 2
29
perundang-undangan tersebut. Dalam hal tulisan ini, peneliti memfokuskan
tuliskan pada kajian normatif terkait Tinjauan Hukum Islam Terhadap layanan
Transaksi Digital Pada Financial Technology (Studi Pada layanan Gopay
PT.Gojek Indonesia).
B. Tipe Penelitian
Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum deskriptif, yaitu
penelitian yang menggambarkan secara sistematis, faktual, dan akurat
mengenai fakta-fakta yuridis yang kemudian diperjelas dari keseluruhan data
yang akan diperoleh dari penelitian. Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan informasi secara jelas mengenai layanan Gopay sebagai bagian
dari financial technology dan halal atau tidaknya layanan Gopay tersebut.
C. Pendekatan Masalah
Di dalam penelitian hukum terdapat beberapa pendekatan, dengan pendekatan
tersebut peneliti akan mendapatkan informasi dari berbagai aspek mengenai
isu yang sedang dicoba untuk dicari jawabannya. Metode pendekatan dalam
penelitian ini adalah pendekatan peraturan perundang-undangan (statue
aproach),30 dan pandangan para ulama terkait fiqih muammalah.
Pendekatan masalah yang digunakan adalah pendekatan hukum normatif.
Pendekatan hukum normatif yaitu penelitian dengan mengkaji peraturan
perundang-undangan yang menjadi dasar hubungan hukum serta pandangan
para ulama terkait fiqih muammalah sertaliteratur-literatur yang berhubungan
30Peter Mahmud Marzuki. 2008.Penelitian Hukum. Cet 2. Jakarta: Kencana. hlm 29
30
dengan masalah yang akan dibahas dalam penelitian. Pendekatan normatif
yang digunakan berarti penelitian ini akan mengkaji tentang layanan Gopay
sebagai bagian dari financial technology, dan halal atau tidaknya layanan
Gopay tersebut serta memberikan solusi yang berdasarkan syariat islam
terhadap layanan transaksi digital pada financial technology dalam hal
initerhadap layanan Gopay PT. Gojek Indonesia.
D. Data dan Sumber
Data yang akan diperlukan dalam tulisan ini bersumber dari data sekunder.
Data sekunder yaitu antara lain, mencakup dokumen-dokumen resmi, buku-
buku, hasil-hasil penelitian yang berwujud laporan, buku harian, dan
seterusnya.31 Yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder
dan bahan hukum tersier.
a. Bahan hukum primer, yaitu bahan hukum yang mengikat seperti peraturan
perundang-undangan yang berhubungan dengan penelitian meliputi:
1) Al- Qur‟an;
2) Al-Hadist;
3) BI Nomor 11/12/PBI/2009 tentang uang elektronik
BI Nomor 18/40/PBI/2016 tentang penyelenggaraan pemrosesan transaksi
pembayaran
4) Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang bunga
(Interest/Fa’idah)
31Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI-Press, 2010, hlm. 12.
31
Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia Nomor:
09/DSN-MUI/IV/2000 tentang pembiayaan ijarah
Fatwa Perhimpunan Al-irsyad No: 005/DFPA/VI/1439 Tentang Haramnya
Diskon Yang Didapatkan Dari Gopay Dan Layanan Yang Sejenisnya
b. Penelitian bahan hukum sekunder, yaitu buku-buku literatur, penelusuran
internet, serta berbagai artikel yang masih berhubungan dengan Layanan
transaksi digital Gopay.
c. Penelitian bahan hukum tersier, yaitu tulisan-tulisan ilmiah nonhukum
yang berkaitan dengan judul penelitian.
E. Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan adalah data sekunder. Pengumpulan data-data
sekunder dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Studi Pustaka
Studi Pustaka yaitu pengkajian informasi tertulis mengenai hukum yang
berasal dari berbagai sumber dan dipublikasikan secara luas serta
dibutuhkan dalam penelitian hukum normatif. Studi kepustakaan dilakukan
untuk memperoleh data sekunder yaitu melakukan serangkaian kegiatan
studi dokumentasi dengan cara membaca dan mengutip literatur-literatur,
mengkaji peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan
permasalahan yang dibahas.
32
b. Studi Dokumen
Studi dokumen dalam penulisan skripsi ini dilakukan dengan mengkaji
dokumen resmi yang berkenaan dengan keberadaan Gopay PT.Gojek
Indonesia.
F. Metode Pengolahan Data
Tahap-tahap pengolahan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Pemeriksaan Data (editing)
Yaitu pembenaran apakah data yang terkumpul melalui studi pustaka,
dokumen sudah dianggap lengkap, relevan, jelas, tidak berlebihan, dan
tanpa kesalahan.
b. Penandaan Data (coding)
Yaitu pemberian tanda pada data yang diperoleh, baik berupa penomoran
ataupun penggunaan tanda atau simbol atau kata tertentu yang
menunjukkan golongan/kelompok/klasifikasi data menurut jenis dan
sumbernya, dengan tujuan untuk menyajikan data secara sempurna,
memudahkan rekonstruksi serta analisis data.
c. Sistematisasi Data
Sistematisasi data adalah proses menyusun dan menepatkan data yang
diperoleh secara sistematis dan disesuaikan dengan kerangka masalah,
sehingga mempermudah memperoleh gambaran yang sesuai dengan
rumusan masalah.
33
G. Analisis Data
Data sekunder yang telah dikumpulkan kemudian diolah, selanjutnya bahan
tersebut akan dianalisis dan dibahas secara kualitatif. Analisis kualitatif yaitu
penelitian yang mengacu pada norma hukum yang terdapat dalam peraturan
perundang-undangan dan serta norma-norma yang hidup dan berkembang
dalam masyarakat. Analisis secara kualitatif juga menguraikan data secara
bermutu dalam bentuk kalimat yang teratur, runtun, logis, tidak tumpang
tindih dan efektif sehingga memudahkan interpretasi data dan pemahaman
hasil analisis, kemudian ditarik kesimpulan sehingga diperoleh gambaran
yang jelas mengenai jawaban dari permasalahan yang dibahas.32
Dalam penulisan penelitian ini, data-data dan informasi terkait transaksi
finansial Gopay yang telah didapat oleh peneliti, terlebih dahulu dianalisis
dalam bentuk kalimat yang teratur, runtun, dan efektif. Sehingga hal ini akan
memudahkan para pembaca dalam menginterpretasi data dan memahami
hasil. Kemudian peneliti juga memberikan analisis di akhir pembahasan tiap
rumusan masalah dan penulis menafsirkan data hasil penelitian untuk
menjawab rumusan masalah secara sistematis sebelum kemudian ditarik
kesimpulan sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai layanan Gopay
sebagai bagian dari financial technology, dan dasar hukum halal atau tidaknya
layanan Gopay serta mencari solusi transaksi financial Gopay yang sesuai
dengan syari’at Islam.
32Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Sinar Grafika, 2009, hlm. 105.
V. PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan uraian dan deskripsi dari pembahasan dan hasil penelitian pada
bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Gopay menyediakan fasilitas layanan antara lain: Top-Up atau isi ulang
saldo ke aku Gojeknya melalui transfer dari bank dll, Pembayaran
transaksi Gojek termasuk pula transaksi -transaksi lainnya yang tersedia
semisal Gocar, Gofood dll , Transfer Dana ke akun/rekening Gojek
lainnya. Penarikan Tunai dari Akun Gopay melalui bank pelanggan yang
didaftarkan di Gojek, transaksi melalui Gopay, menyebabkan perbedaan
pendapat. Perbedaan pendapat tersebut disebabkan oleh dua faktor yakni
perbedaan pendapat terkait diskon atau selisih harga antara pembayaran
Gopay yang lebih murah bila dibandingkan dengan pembayaran tunai fisik
(memberi uang langsung ke pengemudi Gojek). Dan kedua Perbedaan
pendapat terkait akad TopUp Deposit Gopay apakah berupa akad Wadiah
(penitipan) atau akad Hutang .
2. Pendapat yang mengharamkan Gopay, menyatakan bahwa akad TopUp
Gopay adalah akad hutang dimana pelanggan memberikan hutang ke
Gojek. dan karena setiap manfaat yang timbul dari hutang itu hukumnya
62
haram, maka diskon Gopay itu adalah haram sehingga Gopay menjadi
haram bila ada selisih dengan pembayaran tunai fisik.
3. Pendapat yang membolehkan Gopay, dengan melihat ketentuan yang
diberikan pihak gojek, akad yang terjadi bukan utang piutang, tapi
pembayaran akad ijarah yang disegerakan. Hal ini di dasarkan pada
ketentuan, Gopay merupakan dompet untuk membayar semua transaksi di
dalam aplikasi Gojek dan Gopay tidak bisa diuangkan atau dikembalikan.
Artinya, pihak gojek tidak menerima pembatalan akad, bagi yang sudah
membeli voucher Gopay. Kondisi ini berbeda dengan akad utang piutang.
Dalam akad utang piutang, uang yang kita serahkan kepada penerima
utang, harus dikembalikan, dan selama uang itu masih ada, tidak akan
hangus sampai dilunasi.
B. Saran
Saran penulis ditujukan bagi PT GoJek Indonesia:
1. PT. Gojek Indonesia, Untuk menyampaikan dengan benar apakah
sebenarnya akad ToPup Gopay itu. Bisa bertanya atau meminta penilaian
dari DSN atau ulama lainnya
2. Apabila menggunakan deposit Gopay pelanggan, maka gunakanlah untuk
transaksi-transaksi yang sah menurut syariat Islam agar para deposan
tidak merasa bersalah sebab memberi peluang uang depositnya digunakan
untuk transaksi-transaksi yang haram ataupun untuk syubhat.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Abdul Hadi ,Abu Sura'i.1993.Bunga Bank Dalam Islam, alih bahasa M. Thalib,Surabaya:al- Ikhlas
Ali, Zainuddin. 2008.Hukum Ekonomi Syariah, Jakarta: Sinar Grafika
.........................2009.MetodePenelitianHukum, Jakarta,SinarGrafika
Amnawaty. 2017. Aspek Hukum Perbankan Syariah Teori dan Implementasi,Bandar Lampung: Zam-Zam Tower
As’ad , Aliy. Tarjamah Fathul Mu’in 2, Kudus: Menara Kudus
Ali Hasan, M. 2003. Berbagai Macam Transaksi dalam Islam, Jakarta:RajaGrafindo Persada
Abdul Rahman Ghazaly, Ghufron Ihsan dan Sapiudin Shidiq. 2012. FiqihMuamalat, Jakarta: Kencana Prenada Media Group
A. Mas’adi ,Ghufron.2002.Fiqih Muamalah Kontekstual, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada
Chairuman Pasaribu, Suhrawardi K. Lubis. 2004.Hukum Perjanjian Dalam islam,Jakarta: Sinar Grafika
Haroen, Nasrun. 2007.Fiqh Mu’amalah, Jakarta: Gaya Media Pratama
Ilmi, Muhammad.2002.Mengenal Perbankan Syariah, Jakarta: Pelita Utama
Karim, Helmi.1997.Fiqh Muamalah. Jakarta: RajaGrafindo Persada
K. Lubis ,Suhrawardi.2000.Hukum Ekonomi Islam, Jakarta: Sinar Grafika
64
Muhammad ,Abdulkadir.2004.Hukum dan Penelitian Hukum, Bandung : CitraAditya Bakti
Mahmud Marzuki,Peter.2008. Penelitian Hukum, Jakarta: Kencana
P3EI. 2012.Ekonomi Islam, Jakarta: RajaGrafindo Persada
Sabiq ,Sayyid.1987. Fikih Sunnah 13 , terj. Kamaluddin A. Marzuki, Bandung: AlMa’arif........................2004. Fiqih Sunnah, terj. Nor Hasanuddin Jakarta: Pena PundiAksara
Syarifuddin, Amir. 2003. Garis-Garis Besar Fiqih, Bogor: Kencana
Suhendi, hendi.2011. Fiqih Muamalah, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada
Syafei, Rachmat.2001.Fiqh Muamalah, Bandung:Pustaka Pelajar
Syihabuddin Ahmad.2004.Ibanah Al-Ahkam Syarh Bulugh Al-Maram.Beirut:Daar Al-Fikr
Soekanto, Soerjono dan Mamudji, Sri.2006.Penelitian Hukum Normatif, Jakarta:Raja Grafindo Persada
Soekanto ,Soerjono.2010.PengantarPenelitianHukum,Jakarta:UI-Press
Tarmizi, Erwandi.2017. Harta Haram Muamalat Kontemporer, Bogor: BerkatMulia Insani
UNDANG-UNDANG
BI Nomor 11/12/PBI/2009 tentang uang elektronik
BI Nomor 18/40/PBI/2016 tentang penyelenggaraan pemrosesan transaksipembayaran
Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang bunga(Interest/Fa’idah)
Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia Nomor: 09/DSN-MUI/IV/2000 tentang pembiayaan ijarah
65
Fatwa Perhimpunan Al-irsyad No: 005/DFPA/VI/1439 Tentang HaramnyaDiskon Yang Didapatkan Dari Gopay Dan Layanan Yang Sejenisnya
SKRIPSI
Ika Sri Mawarni, Metodologi Penelitian: “Analisis Persepsi Masyarakat PenggunaLayanan Transaksi Digital Pada Financial Technology”Bandung: UniversitasTelkom, 2017
WEBSITE
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20170926144332-185-244134/gopay-segera-keluar-dari-aplikasi-gojek
https://sekolahmuamalah.com/riba-pada-ojek-online/
https://dnuxminds.wordpress.com/2017/10/05/apakah-haram-membayar-transaksi-gojek-dengan-menggunakan-gopay/
https://kumparan.com/@kumparantech/gopay-mulai-saingi-uang-elektronik-mandiri-dan-bca
https://www.finansialku.com/definisi-fintech-adalah
http://www.kokogiovanni.com/2016/08/7-manfaat-layanan-fintech-yang-patut-ketahui.html
https://www.go-jek.com/go-pay/kebijakan-privasi/