53
TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM SIMPAN PINJAM PAGUYUBAN PEDAGANG KAIN DI KECAMATAN REMBANG KABUPATEN PURBALINGGA SKRIPSI DIAJUKAN KEPADA JURUSAN MUAMALAT FAKULTAS SYARI’AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN DARI SYARAT GUNA MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU DALAM ILMU HUKUM ISLAM DISUSUN OLEH: IIN QORORIATUN FADLILLAH 03380452 PEMBIMBING: 1. Hj. FATMA AMILIA, S.Ag, M.Si. 2. SITI DJAZIMAH, S.Ag, M.SI. MUAMALAT FAKULTAS SYARI’AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2008 © 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM SIMPAN …digilib.uin-suka.ac.id/1132/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manusia adalah mahkluk sosial yang mempunyai kodrat hidup dalam masyarakat,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM SIMPAN …digilib.uin-suka.ac.id/1132/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manusia adalah mahkluk sosial yang mempunyai kodrat hidup dalam masyarakat,

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM SIMPAN PINJAM PAGUYUBAN PEDAGANG KAIN

DI KECAMATAN REMBANG KABUPATEN PURBALINGGA

SKRIPSI

DIAJUKAN KEPADA JURUSAN MUAMALAT FAKULTAS SYARI’AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN DARI SYARAT GUNA MEMPEROLEH

GELAR SARJANA STRATA SATU DALAM ILMU HUKUM ISLAM

DISUSUN OLEH:

IIN QORORIATUN FADLILLAH 03380452

PEMBIMBING:

1. Hj. FATMA AMILIA, S.Ag, M.Si. 2. SITI DJAZIMAH, S.Ag, M.SI.

MUAMALAT FAKULTAS SYARI’AH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

2008

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 2: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM SIMPAN …digilib.uin-suka.ac.id/1132/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manusia adalah mahkluk sosial yang mempunyai kodrat hidup dalam masyarakat,

ii

ABSTRAK

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia terkadang tidak dapat memenuhi

kebutuhannya dengan harta yang dimilikinya, hal ini terjadi karena kemampuan seseorang yang terbatas sedangkan kebutuhan yang ingin dipenuhi sangat banyak baik kebutuhan yang bersifat primer, sekunder maupun tersier, oleh karena itu, bila sewaktu-waktu muncul kebutuhan yang mendesak dan sangat terpaksa seseorang harus berhutang pada orang lain atau lembaga baik berupa uang maupun barang-barang.

Paguyuban simpan pinjam adalah perkumpulan untuk membela para anggotanya di dalam keperluan mereka akan kredit yang akan digunakan untuk melancarkan jalan usahanya. Dalam prakteknya semua anggota paguyuban simpan pinjam memberikan modal awal yang sama, kemudian untuk menentukan siapa yang akan mendapatkan pinjaman dengan cara dikocok dalam waktu satu tahun sekali, dalam pengembalian pinjamannya dibebani bunga sebesar 30%/tahun.

Dari uraian di atas, penelitian ini memfokuskan pada tinjauan hukum Islam tentang prosedur pemungutannya dan tentang penambahan dalam pengembalian pinjaman.

Jenis penelitian yang digunakan adalah field research (penelitian lapangan), dengan teknik pengumpulan data yang berupa: observasi, interview dan dokumentasi, sedangkan sifatnya adalah deskriptif dan preskriptif, yaitu suatu cara untuk menggambarkan dan menganalisis data secara cermat tentang hukum penambahan pengembalian atas pinjaman menurut hukum Islam. Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan normatif, pendekatan tersebut diharapkan penyusun memperoleh hasil penelitian yang sesuai dengan tinjauan hukum Islam.

Dalam hasil penelitian ini diketemukan bahwa prosedur pemungutan dalam memperoleh pinjaman di paguyuban simpan pinjam pedagang kain di Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga dengan cara dikocok atau masyarakat lebih mengenalnya dengan nama arisan. Dalam prakteknya tidak mengandung unsur judi, unsur riba, unsur penipuan, unsur paksaan, unsur ketidakadilan dan unsur-unsur negatif lainnya, maka diperbolehkan karena tidak bertentangan dengan dalil-dalil syara’. Adapun dalam prakteknya terdapat unsur-unsur penambahan (bunga) dalam pengembalian pinjaman ini diperbolehkan sebab fasilitas simpan pinjam ini untuk keperluan usaha mereka sehingga dapat meningkatkan perekonomian para anggotanya dan presepsi anggota terhadap bunga pinjaman adalah sesuatu yang wajar karena hasil dari keuntungan itu pada akhirnya akan dibagi rata kesemua anggota untuk kesejahteraan mereka.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 3: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM SIMPAN …digilib.uin-suka.ac.id/1132/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manusia adalah mahkluk sosial yang mempunyai kodrat hidup dalam masyarakat,

iii

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 4: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM SIMPAN …digilib.uin-suka.ac.id/1132/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manusia adalah mahkluk sosial yang mempunyai kodrat hidup dalam masyarakat,

iv

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 5: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM SIMPAN …digilib.uin-suka.ac.id/1132/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manusia adalah mahkluk sosial yang mempunyai kodrat hidup dalam masyarakat,

v

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 6: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM SIMPAN …digilib.uin-suka.ac.id/1132/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manusia adalah mahkluk sosial yang mempunyai kodrat hidup dalam masyarakat,

vi

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Transliterasi kata-kata Arab ke dalam kata-kata Latin yang dipakai dalam

penyusunan skripsi ini berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri

Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tertanggal

22 Januari 1998 Nomor : 157/1987 dan 0593b/U/1987.

I. Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Huruf latin Nama

alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan ا

ba’ b Be ب

ta’ t Te ت

sa’ ssss ث \\ \\ es (dengan titik di atas)

jim j Je ج

}ha’ h حha (dengan titik di

bawah)

kha’ kh Ka dan Ha خ

dal d De د

zal z| ze (dengan titik di atas) ذ

ra’ r Er ر

zai z Zet ز

sin s Es س

syin sy es dan ye ش

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 7: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM SIMPAN …digilib.uin-suka.ac.id/1132/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manusia adalah mahkluk sosial yang mempunyai kodrat hidup dalam masyarakat,

vii

{sad s صes (dengan titik di

bawah)

{dad d ضde (dengan titik di

bawah)

ta’ t} te (dengan titik di bawah) ط

{za’ z ظzet (dengan titik di

bawah)

ain ‘ koma terbalik di atas‘ ع

gain g Ge غ

fa’ f Ef ف

qaf q Qi ق

kaf k Ka ك

lam l el ل

mim m em م

nun n en ن

waw w W و

ha’ h Ha ه

hamzah ‘ Apostrof ء

ya’ y Ye ي

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 8: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM SIMPAN …digilib.uin-suka.ac.id/1132/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manusia adalah mahkluk sosial yang mempunyai kodrat hidup dalam masyarakat,

viii

II. Konsonan Rangkap karena Syaddah ditulis rangkap

ditulis Sunnah سنة

ditulis ‘Illah علة

III. Ta’ Marbu>t{u>t{u>t{u>t{ah di akhir kata

a. Bila dimatikan ditulis dengan h

ditulis al-Mā’idah املائدة

ditulis Islāmiyyah اسالمية

(Ketentuan ini tidak diperlukan kata-kata arab yang sudah terserap ke

dalam bahasa Indonesia, seperti zakat, salat dan sebagainya, kecuali bila

dikehendaki lafal aslinya).

b. Bila diikuti dengan kata sandang “al” serta bacaan kedua itu terpisah,

maka ditulis dengan h.

ditulis Muqāranah al-ma z||āhib مقارنة املذاهب

IV. Vokal Pendek

1. -----َ--- Fath}ah{ ditulis a

2. -----ِ--- Kasrah ditulis i

3. -----ُ--- d}amah ditulis u

V. Vokal Panjang

1. fath}ah{ + alif ditulis a>

إستحسان ditulis Istih{sa>n

2. Fath}ah{ + ya’ mati ditulis a>

أنثى ditulis Uns\|a>

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 9: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM SIMPAN …digilib.uin-suka.ac.id/1132/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manusia adalah mahkluk sosial yang mempunyai kodrat hidup dalam masyarakat,

ix

3. Kasrah + yā’ mati ditulis i>

العلواين ditulis al-‘Ālwānī

4. D}ammah + wāwu mati ditulis u>

علوم ditulis ‘Ulu>m

VI. Vokal Rangkap

1. Fath}ah{ + ya’ mati

غريهم

ditulis

ditulis

ai

Gairihim

2. Fath}ah{ + wawu mati

قول

ditulis

ditulis

au

Qaul

VII. Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata Dipisahkan dengan

Apostrof

أأنتمditulis aantum

أعدتditulis u’iddat

ditulis la’in syakartum لئن شكـرمت

VIII. Kata Sandang Alif +Lam

a. Bila diikuti huruf Qamariyyah

القرأنditulis al-Qur’a>n

ditulis al-Qiya>s القياس

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 10: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM SIMPAN …digilib.uin-suka.ac.id/1132/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manusia adalah mahkluk sosial yang mempunyai kodrat hidup dalam masyarakat,

x

b. Bila diikuti huruf Syamsiyyah ditulis dengan menggunakan huruf

Syamsiyyah yang mengikutinya, serta menghilangkan huruf l (el)nya.

ditulis ar-Risālah الرسالة

’ditulis an-Nisā النساء

IX. Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat

Ditulis menurut bunyi atau pengucapannya.

ditulis Ahl al-Ra’yi أهل الرأي

Ditulis Ahl as-Sunnah أهل السنة

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 11: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM SIMPAN …digilib.uin-suka.ac.id/1132/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manusia adalah mahkluk sosial yang mempunyai kodrat hidup dalam masyarakat,

xi

MOTTO

اهللا عند جتدوه خري من ألنفسكم تقدموا وما

"Kebaikan yang kamu usahakan adalah bagi dirimu dan pahalanya bagimu" (Al-Baqarah (2): 110)

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 12: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM SIMPAN …digilib.uin-suka.ac.id/1132/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manusia adalah mahkluk sosial yang mempunyai kodrat hidup dalam masyarakat,

xii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

Almamaterku

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 13: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM SIMPAN …digilib.uin-suka.ac.id/1132/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manusia adalah mahkluk sosial yang mempunyai kodrat hidup dalam masyarakat,

xiii

KATA PENGANTAR

رحيمال الرمحن اهللا بسم

إلـه ال أن أشهد والدين الدنيا امور على نستعني وبه العاملني رب هللا احلمد

وعلى حممد سيدنا على والسالم والصالة اهللا رسول حممدا أن وأشهد إالاهللا

.امجعني وصحبه ألهDengan nama Allah Yang Maha Penyayang. Segala puji dan syukur

senantiasa penulis haturkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

baik. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya.

Penulis sadar sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak mungkin tersusun tanpa

bantuan dari banyak pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis

menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Drs. Yudian Wahyudi, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Syariah.

2. Bapak dan Ibu Dosen beserta seluruh civitas akademika fakultas Syari’ah UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta, pengurus ucapkan terima kasih atas motifasi yang

telah diberikan.

3. Bapak Drs. Riyanta, M.Hum, dan Gusnam Haris, S.Ag, M.Ag, selaku Ketua

Jurusan Muamalat dan Sekretaris Jurusan Muamalat.

4. Ibu Hj. Fatma Amilia, S.Ag, M.Si., selaku Pembimbing Skripsi I sekaligus

sebagai pembimbing akademik yang telah memberikan pengarahan dan

masukan terhadap penyelesaian skripsi ini.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 14: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM SIMPAN …digilib.uin-suka.ac.id/1132/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manusia adalah mahkluk sosial yang mempunyai kodrat hidup dalam masyarakat,

xiv

5. Ibu Siti Djazimah, S.Ag, M.SI, selaku Pembimbing Skripsi II yang telah

memberikan pengarahan dan masukan terhadap penyelesaian skripsi ini.

6. Segenap Pengurus dan Anggota Paguyuban simpan pinjam pedagang kain,

terima kasih atas semua informasi yang telah diberikan.

7. Bapak Imam Supardi dan Ibu Sutari tercinta, Mas Firdaos, Mba Jannah, Mba

Nur, de Rahma, sepupuku Agus dan Dwi, serta semua keluarga yang telah

memberikan dukungan baik moril maupun materil kepada penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini.

8. Sahabat-sahabatku seperjuangan Anton, Abic, Solie, Siti, Sulsan, Ela, Duroh,

Wafa, Sari, Lia, serta semua teman-teman MU-3 angkatan 2003 yang telah

memberikan motivasi dari hati yang terdalam.

9. Teman-teman kos Retansa, Julet, Moena, Rahma, Romlah, Rini, Yayuk, Suci,

Wiwit, Ela, Lidya, Khusni, Eneng, Ayu, Ulfa, yang sudah membantu dan

memberikan motivasi dalam pembuatan skripsi ini

Kepada semuanya penulis memanjatkan do’a kehadirat Allah SWT,

semoga jasa-jasa mereka diterima sebagai amal yang shaleh dan mendapat balasan

yang setimpal. Amin.

Yogyakarta, 26 Zulhijjah 1428 H 5 Januari 2008 M

Penyusun

Iin Qororiatun F

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 15: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM SIMPAN …digilib.uin-suka.ac.id/1132/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manusia adalah mahkluk sosial yang mempunyai kodrat hidup dalam masyarakat,

xv

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

ABSTRAK....................................................................................................... ii

HALAMAN NOTA PEMBIMBING............................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... v

PEDOMAN TRANSLITERASI ...................................................................... vi

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... xi

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... xii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... xiii

DAFTAR ISI.................................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah.......................................................... 1

B. Pokok Masalah ........................................................................ 6

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ........................................... 6

D. Telaah Pustaka ....................................................................... 7

E. Kerangka Teoritik .................................................................. 9

F. Metode Penelitian.................................................................... 18

G. Sistematika Pembahasan ......................................................... 21

BAB II KONSEP DASAR SIMPAN PINJAM DALAM HUKUM

ISLAM......................................................................................... 23

A. Konsep Dasar Simpanan dalam Hukum Islam ...................... 23

1. Pengertian Simpanan dan Dasar Hukum Simpanan......... 24

2. Bentuk-Bentuk Simpanan ................................................ 27

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 16: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM SIMPAN …digilib.uin-suka.ac.id/1132/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manusia adalah mahkluk sosial yang mempunyai kodrat hidup dalam masyarakat,

xvi

B. Konsep Dasar Pinjaman dalam Hukum Islam ....................... 28

1. Pengertian Pinjaman, Dasar Hukum, dan Hikmah........... 28

2. Rukun dan Macam-macam Pinjaman .............................. 34

3. Ketentuan-ketentuan yang Berhubungan dengan

Pinjaman........................................................................... 36

C. Konsep Dasar Riba dalam Hukum Islam............................ . 39

BAB III PRAKTEK SIMPAN PINJAM PAGUYUBAN

PEDAGANG KAIN DI KECAMATAN REMBANG

KABUPATEN PURBALINGGA.............................................. 44

A. Gambaran Umum Paguyuban Simpan Pinjam Pedagang

Kain di Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga.......... 44

1. Sejarah Berdirinya Paguyuban Simpan Pinjam

Pedagang Kain di Kecamatan Rembang Kabupaten

Purbalingga ...................................................................... 44

2. Macam-macam Paguyuban yang Ada di Kecamatan

Rembang Kabupaten Purbalingga.................................... 45

B. Deskripsi 3 Paguyuban Simpan Pinjam Pedagang Kain di

Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga....................... 47

1. Paguyuban Simpan Pinjam Peduli ................................... 47

2. Paguyuban Simpan Pinjam Lancar .................................. 51

3. Paguyuban Simpan Pinjam Negeri Duo........................... 54

C. Hak dan Kewajiban Pengurus dan Anggota........................... 57

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 17: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM SIMPAN …digilib.uin-suka.ac.id/1132/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manusia adalah mahkluk sosial yang mempunyai kodrat hidup dalam masyarakat,

xvii

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM

SIMPAN PINJAM PAGUYUBAN PEDAGANG KAIN DI

KECAMATAN REMBANG KABUPATEN

PURBALINGGA ........................................................................ 61

A. Analisis Prosedur Pemungutan pada Paguyuban Simpan

Pinjam Pedagang Kain ........................................................... 61

B. Analisis Penambahan dalam Pengembalian Pinjaman........... 70

BAB V PENUTUP ................................................................................... 80

A. Kesimpulan ............................................................................ 80

B. Saran-saran............................................................................. 81

BIBLIOGRAFI............................................................................................... 82

LAMPIRAN

TERJEMAHAN...................................................................................... I

BIOGRAFI ............................................................................................. II

PEDOMAN WAWANCARA ................................................................ III

CURRICULUM VITAE......................................................................... IV

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 18: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM SIMPAN …digilib.uin-suka.ac.id/1132/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manusia adalah mahkluk sosial yang mempunyai kodrat hidup dalam masyarakat,

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia adalah mahkluk sosial yang mempunyai kodrat hidup dalam

masyarakat, dalam hidupnya memerlukan adanya manusia lain yang bersama-

sama hidup dalam masyarakat. Dalam hidup bermasyarakat, manusia selalu

berhubungan satu sama lain dalam menghadapi kebutuhan hidupnya.

Ahmad Azhar Basyir dalam bukunya yang berjudul “Asas-asas Hukum

Muamalat” menjelaskan bahwa pergaulan hidup setiap orang melakukan

perbuatan dalam hubungannya dengan orang lain, dalam agama Islam disebut

dengan istilah Muamalat.1

Kepentingan setiap orang dalam pergaulan hidup menimbulkan adanya

hak dan kewajiban. Setiap orang mempunyai hak yang wajib diperhatikan oleh

orang lain dan dalam waktu yang sama memikul kewajiban yang harus

diberikan kepada orang lain. Hubungan hak dan kewajiban tersebut diatur

dengan aturan-aturan hukum untuk menghindari terjadinya bentrokan-

bentrokan kepentingan dari berbagai pihak. Aturan hukum yang mengatur

hubungan hak dan kewajiban dalam masyarakat tersebut dikenal dengan

istilah hukum Muamalat2. Islam sebagai agama dan rahmat bagi seluruh umat

manusia di dunia memberikan aturan-aturan bagi kelangsungan hidup dan

kesejahteraan manusia yang mencakup segala aspek kehidupan, dengan

1 Ahmad Azhar Basyir, Asas-Asas Muamalat (Yogyakarta: UII, 1993), hlm. 7. 2 Ibid.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 19: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM SIMPAN …digilib.uin-suka.ac.id/1132/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manusia adalah mahkluk sosial yang mempunyai kodrat hidup dalam masyarakat,

2

berdasarkan pada kebenaran dalam menghadapi segala persoalan hidup, dalam

masalah ekonomi, Islam telah membicarakan dan mengaturnya meskipun

hanya bersifat umum. Namun demikian, pokok- pokok ketentuan tersebut

dapat dijadikan sebagai dasar filosofis yang melandasi operasional sistem

perekonomian.

Manusia dalam berinteraksi dengan masyarakat, sering kali terbentur

dengan kemampuan dan kemauan yang terbatas. Kenyataan seperti ini

menyebabkan manusia kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Oleh karena itu, bila sewaktu-waktu muncul kebutuhan yang mendesak dan

sangat terpaksa, seseorang harus berhutang pada orang lain, baik berupa

barang maupun uang, dengan memberi pertolongan pinjaman mempunyai nilai

kebaikan dan berpahala di sisi Allah.

Sebenarnya, sistem simpan pinjam pada saat ini sangat dibutuhkan

terlebih bagi mereka yang berada di desa atau sering disebut dengan penduduk

pedesaan. Dengan pentingnya sistem simpan pinjam ini, maka perlu adanya

pelaksanaan simpan pinjam yang benar-benar jauh dari hal riba dalam bentuk

apapun. Menurut Basyir, hukum Islam dalam memberikan aturan-aturan

dalam bidang muamalat bersifat longgar, guna memberikan kesempatan

perkembangan-perkembangan hidup manusia dalam bidang ini dikemudian

hari. Hukum Islam memberikan ketentuan yang pada dasarnya pintu

perkembangan senantiasa terbuka, tetapi perlu diperhatikan perkembangan-

perkembangan itu jangan sampai menimbulkan kesempitan-kesempitan pada

satu pihak, oleh karena adanya tekanan-tekanan pihak lain.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 20: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM SIMPAN …digilib.uin-suka.ac.id/1132/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manusia adalah mahkluk sosial yang mempunyai kodrat hidup dalam masyarakat,

3

Al-Qur’an menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba, yang arti

harfiahnya adalah “penambahan” tapi tidak semua penambahan itu dilarang

dalam Islam. Al-Qur’an telah memperkenankan dari jual beli atau dagang tapi

tidak dari pinjaman yang diberikan kepada seorang pengutang. Pada

umumnya para ulama telah sepakat bahwa yang dimaksud dengan riba ialah

bunga. Sementara sebagian orang masih berpendapat, bahwa yang dilarang

oleh Islam itu adalah riba bukannya bunga, tetapi ada juga pendapat lain yang

mengatakan berapapun besar tingkat pembungaan uang tetap termasuk riba.3

Salah satu bentuk perwujudan dari muamalat bisa dalam bentuk

pendirian paguyuban. Paguyuban adalah perkumpulan yang bersifat

kekeluargaan, didirikan oleh orang-orang yang sepaham (sedarah) untuk

membina persatuan (kerukunan dan sebagainya) di antara para anggotanya.4

paguyuban simpan pinjam adalah perkumpulan untuk membela para

anggotanya di dalam keperluan mereka akan kredit yang akan digunakan

untuk melancarkan jalan usahanya, misalnya, paguyuban simpan pinjam yang

didirikan oleh pedagang-pedagang kecil yang berada dalam kesulitan untuk

mendapatkan uang. Atas dorongan inilah mereka dengan sesamanya

bermufakat mengumpulkan tenaga, mengadakan persekutuan bersama dengan

tujuan supaya mereka dapat juga memenuhi kebutuhan kredit itu. Tiap-tiap

anggota diwajibkan menyimpan sejumlah uang ke dalam persekutuannya pada

3 Ahmad Azhar Basyir, Hukum Islam Tentang Riba,Utang Piutang, Gadai (Bandung: Al

Ma’arif, 1983), hlm. 31.

4 Sulchan Yasin, Kamus Bahasa Indonesia ( Surabaya: Amanah, 1997), hlm. 346.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 21: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM SIMPAN …digilib.uin-suka.ac.id/1132/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manusia adalah mahkluk sosial yang mempunyai kodrat hidup dalam masyarakat,

4

waktu yang ditentukan, sedang uang itu secara bergiliran dan teratur

dipinjamkan kepada anggota yang membutuhkan kredit.

Seperti yang dipraktekan oleh paguyuban simpan pinjam pedagang

kain di Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga ini terbentuk atas

dorongan untuk bermufakat mengumpulkan tenaga, mengadakan persekutuan

bersama dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan mereka akan kredit.

Keberadaan simpan pinjam paguyuban yang dilakukan oleh warga

Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga ini sangat membantu

meningkatkan kesejahteraan dan membantu masyarakat dalam memenuhi

kebutuhan hidup masyarakat di Kecamatan Rembang. Awal mula yang

membuat penyusun tertarik untuk melakukan penelitian di paguyuban ini

karena kegiatan paguyuban seperti ini sangat marak sekali di Kecamatan

Rembang Kabupaten Purbalingga dan sangat diminati oleh sebagian besar

masyarakat Rembang Kabupaten Purbalingga. Dari data yang diperoleh

kurang lebih ada 12 paguyuban di Kecamatan Rembang Kabupaten

Purbalingga, yang anggotanya sebagian besar adalah pedagang kain yang

usaha dagangnya di luar jawa yaitu di daerah Sumatra meliputi, Lampung,

Jambi, Palembang dan Riau.

Sistem dalam mendapatkan pinjaman di paguyuban ini melalui

pengocokan. Misalkan untuk anggota berjumlah 25 orang, modal awal setiap

anggota menyetor Rp. 1.000.000,00. sehingga seluruhnya berjumlah

Rp. 25.000.000,00. hasil dari modal awal ini kemudian akan dikocok dalam

satu tahun untuk mendapatkan 5 pemenang, sehingga setiap pemenang

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 22: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM SIMPAN …digilib.uin-suka.ac.id/1132/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manusia adalah mahkluk sosial yang mempunyai kodrat hidup dalam masyarakat,

5

masing-masing mendapat Rp. 5.000.000,00. dalam waktu 10 bulan pemenang

tersebut harus mengembalikan uang tersebut secara tunai Rp. 5.000.000,00

ditambah dengan bunga sebesar 3%/bulan, sehingga dalam 10 bulan bunganya

menjadi 30%. Kemudian kalkulasinya setiap pemenang pertama harus

mengembalikan uang sebesar Rp 6.500.000,00. Tetapi jika pemenang dalam

waktu 10 bulan belum bisa mengembalikan pinjamannya maka diberi toleransi

2 bulan, sehingga bunganya bertambah menjadi 36%. Untuk tahun berikutnya

semua hasil pengembalian pinjaman itu akan dikocok lagi, kalau dihitung

semuanya berjumlah Rp. 32.500.000,00. Untuk jumlah pemenang selanjutnya

akan bertambah tiap kali kocokan dan jumlah uang yang dipinjamkan juga

bertambah terus, artinya pemenang semakin maju tahun dapatnya semakin

bertambah atau jumlah pinjamannya berbeda dari pemenang tahun yang lalu.

Setelah semua menjadi pemenang tetap akan digilir lagi dan akan berakhir

sesuai dengan kesepakatan anggota, dan semua modal ditambah keuntungan

akan dibagi secara rata ke semua anggota.5

Dari praktek sistem simpan pinjam di atas, ada perbedaan dengan

sistem simpan pinjam pada umumnya, khususnya dalam hal penambahan

pengembalian dan sistem memperoleh pinjamanya yang berbeda dengan jenis

simpan pinjam yang lain, maka penulis tertarik untuk mengangkatnya dalam

sebuah skripsi.

5 Wawancara dengan Bapak Isharyanto dan Ibu Tri Mumpuni, pada tanggal 6 Februari

2007.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 23: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM SIMPAN …digilib.uin-suka.ac.id/1132/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manusia adalah mahkluk sosial yang mempunyai kodrat hidup dalam masyarakat,

6

B. Pokok Masalah

Dari uraian latar belakang masalah di atas, penyusun akan mengangkat

pokok masalah sbb:

1. Bagaimana praktek simpan pinjam paguyuban pedagang kain di

Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga?

2. Bagaimana pandangan hukum Islam terhadap sistem pengelolaan simpan

pinjam mengenai prosedur pemungutan dan penambahan pengembalian

pinjaman pada paguyuban pedagang kain di Kecamatan Rembang

Kabupaten Purbalingga?

C. Tujuan dan Kegunaan

Tujuan penelitian adalah:

1. Untuk mendeskripsikan praktek simpan pinjam paguyuban pedagang kain

di Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga.

2. Untuk menjelaskan pandangan hukum Islam tentang sistem pengelolaan

simpan pinjam mengenai prosedur pemungutan dan penambahan

pengembalian pinjaman pada paguyuban pedagang kain di Kecamatan

Rembang Kabupaten Purbalingga.

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah:

1. Sebagai sumbangan pemikiran ekonomi rakyat kecil sebagai tujuan

kebijakan ekonomi Indonesia yang diwarnai oleh nilai-nilai Islam

2. Untuk memberikan pemahaman tentang ketentuan praktek peminjaman

menurut hukum Islam

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 24: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM SIMPAN …digilib.uin-suka.ac.id/1132/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manusia adalah mahkluk sosial yang mempunyai kodrat hidup dalam masyarakat,

7

3. Sebagai masukan bagi paguyuban pedagang kain di Kecamatan Rembang

Kabupaten Purbalingga dalam menyusun kebijakan yang akan diambil

khususnya yang berkaitan dengan praktek pemberian pinjaman.

D. Telaah Pustaka

Paguyuban merupakan suatu bentuk kerjasama dalam lapangan

perekonomian. Kerjasama ini ada karena adanya kesamaan jenis kebutuhan,

mereka bersama-sama mengusahakan kebutuhan sehari-hari, kebutuhan yang

berhubungan dengan perusahaan maupun rumah tangganya.

Penelitian yang membahas masalah simpan pinjam adalah Nanik,

Mahasiswa Institut Ilmu Al-Qur'an Jawa Tengah (IIAJ).6 Nanik membahas

tentang perbedaan dan persamaan bentuk simpan pinjam di Koperasi Pegawai

Negeri Departemen Agama sesuai dengan hukum Islam, dan penelitiannya

difokuskan pada bentuk simpan pinjamnya, bukan pada pelaksanaan yang

berlaku dan analisa yang digunakan tidak memakai analisa hukum Islam, akan

tetapi menggunakan analisa kekoperasian pada umumnya, yaitu tentang

presentase peminjaman dan yang sesuai dengan kaidah-kaidah simpan pinjam

yang diatur dalam koperasi tersebut. Serta penelitiannya lebih menitik

beratkan pada bentuk simpan pinjam dan ketentuan-ketentuan lainya. hal ini

berbeda dengan penyusun, dari segi analisa penyusun mengkaitkan dengan

penerapan hukum Islam, kemudian dari segi obyek yang digunakanpun

berbeda.

6 Nanik, “Perbedaan dan Persamaan Bentuk Simpan pinjam di Koperasi Pegawai Negeri Departemen Agama dalam Pandangan Hukum Islam,” skripsi Institut Ilmu Al-Qur’an Jawa Tengah (2001) tidak dipublikasikan, hlm. 25-28.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 25: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM SIMPAN …digilib.uin-suka.ac.id/1132/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manusia adalah mahkluk sosial yang mempunyai kodrat hidup dalam masyarakat,

8

Peneliti lain yang membahas masalah simpan pinjam dalam hal ini di

koperasi adalah Lestria Septiani, mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN)

Sunan Kalijaga Yogyakarta.7 Lestria Septiani menjelaskan adanya unsur riba

pada pinjaman yang sifatnya konsumtif pada simpan pinjam di Koperasi

Departemen Agama Kota Yogyakarta karena adanya pinjaman yang berlipat

ganda. Perbedaan yang akan penulis diteliti terletak pada prosedur perolehan

uang pinjaman yaitu ditentukan berdasarkan hasil kocokan, sistem ini berbeda

dengan simpan pinjam tersebut di atas.

Peneliti lain dilakukan oleh Zaenal Arifin, mahasiswa Universitas

Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta.8 Zaenal lebih memfokuskan

pada tinjauan Hukum Islam terhadap Praktek peminjaman di koperasi PT

Djarum Kudus, di mana pinjaman itu ada dua macam yaitu pinjaman

konsumtif dan pinjaman produktif. Di dalam praktek peminjaman di koperasi

PT Djarum Kudus tidak mengandung unsur yang dilarang dalam Islam,

sehingga diperbolehkan.

Mengenai pelaksanaan simpan pinjam paguyuban pedagang kain di

Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga belum ada yang membahasnya

maka penyusun mengangkat permasalahan tersebut dalam bentuk skripsi.

7 Lestria Septiani, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Penambahan Simpan pinjam di

Koperasi Departemen Agama Kota Yogyakarta” skripsi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga (2005), hlm. 45.

8 Zaenal Arifin ”Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktek Peminjaman di Koperasi PT

Jarum Kudus,” skripsi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga (2005), hlm. 35.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 26: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM SIMPAN …digilib.uin-suka.ac.id/1132/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manusia adalah mahkluk sosial yang mempunyai kodrat hidup dalam masyarakat,

9

E. Kerangka Teoretik

Dalam memecahkan suatu permasalahan atau menjawab pokok

masalah yang penyusun kemukakan di atas sangat perlu memaparkan

kerangka dan landasan pemikiran yang logis untuk berpijak, guna

membimbing dan mengarahkan pada tujuan yang jelas.

Tujuan syara’ dalam pembuatan hukum adalah mewujudnyatakan

kemaslahatan manusia dengan menjamin kebutuhan primer dan memenuhi

kebutuhan sekunder serta kebutuhan pelengkap.9

Dalam hukum Islam pada prinsipnya segala bentuk kegitan muamalat

adalah mubah, kecuali ada larangan yang telah ditentukan dalam al-Qur’an

dan sunah Rosul, asalkan tidak karena paksaan atau hanya umtuk memenuhi

keuntungan pribadi, maka kegiatan muamalat diperbolehkan selama kegiatan

itu bisa mendatangkan kemanfaatan dan dapat menghilangkan

kemadharatan.10

Secara global transaksi utang piutang atau simpan pinjam juga

termasuk kegiatan muamalat yang disyariatkan, dalam al-Qur’an Allah

berfirman:

11على االمث والعدوان وتعاونوا على الرب والتقوي وال تعاونوا

9 Abd. Wahab Kholaf, Ilmu Ushul Fiqih, alih bahasa Helmi, cet. I (Bandung: Gema

Risalah Pres, 1996), hlm. 354. 10 Ahmad Azhar Basyir, Asas-asas Hukum Muamalat, hlm. 10. 11 Al-Maidah (5) : 2.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 27: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM SIMPAN …digilib.uin-suka.ac.id/1132/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manusia adalah mahkluk sosial yang mempunyai kodrat hidup dalam masyarakat,

10

Secara spesifik lagi al-Qur’an juga menerangkan;

12 كثرية له أضعافا حسنا فيضاعفهقرضا الذي يقرض اهللا من ذا

Selain itu dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah

Rosulullah bersabda:

13ما من مسلم يقرض مسلما قرضا مرتني إال كان كصدقتها مرة

Berdasarkan ayat al-Qur’an dan hadits di atas dapat ditarik sebuah

hukum bahwa memberikan pinjaman/utang kepada orang lain sama juga

memberikan pertolongan walaupun si peminjam masih mempunyai kewajiban

untuk mengembalikan pinjamannya. Islam juga mengajarkan dalam

memberikan pinjaman hendaknya berbingkai pada kepercayaan, persahabatan

dan cinta kasih untuk saling menolong, tidak mengikatkan pinjaman pada

penambahan keuntungan atau mengambil manfaat atas pinjaman, karena yang

semacam itu sudah termasuk riba dan riba sangat tidak dibenarkan dalam

Islam. Seperti dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Baihaqi yang

terdapat dalam kitab Bulughul Maram yang berbunyi:

قال رسول اهللا صلى اهللا عليه وسلم كل قرض جرمنفعة فهو وجه من

14وجوه الربا

12 Al-Baqarah (2) : 2. 13 Abi Abdilah M Ibnu Umar Yazid al-Qazwim Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah, Bab

Qard (Beirut: Dar al-Fikr: t.t) II: 81 Hadits dari Ibnu Mas’ud. Nomor Hadits. 347. 14 Abu Bakar Ahmad Ibn al-Bayhaqi, Sunah al-Kubro ( Beirut: Dar al-Fikr, t.t.), hlm.

350.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 28: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM SIMPAN …digilib.uin-suka.ac.id/1132/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manusia adalah mahkluk sosial yang mempunyai kodrat hidup dalam masyarakat,

11

Dalam mensikapi utang piutang atau simpan pinjam, Islam telah

menetapkan pelarangan riba, selain itu Islam juga mempunyai etika dan tata

cara berhutang bagi kreditur (pihak yang memberikan pinjaman) maupun

debitur (pihak yang meminjam), etika hutang piutang secara Islami tersebut

antara lain:

1. Etika bagi kreditur (pihak yang menghutangkan)

Yaitu memberikan kelonggaran waktu pengembalian hutang

apabila debitur dalam keadaan kesulitan keuangan sebagaimana firman

Allah yang berbunyi:

لكم إن كنتم ميسرة وأن تصدقوا خريعسرة فنظرة إىل وإن كان ذو

15تعلمون

2. Etika bagi Debitur (pihak yang berhutang) ada dua yaitu:

a. Bagi debitur pihak yang berhutang diwajibkan untuk bersegera dalam

pengembalian hutangnya pada waktu yang sudah ditentukan.

Rasulullah bersabda:

16أتبع أحدكم على ملىء فليتبعمطل الغىن ظلم واذ

b. Disunatkan kepada pihak yang berhutang membalas jasa (kebaikan)

kepada pihak yang telah memberi pinjaman hutang dengan

15 Al-Baqarah (2): 280. 16 Al-Hafid Ibnu Hajar Asqalani, Bulughul Maram, Bab Salam Wa Qardi War Rahani

( Hadits dari Abi Hurairah dari Rasullullah), hlm. 332.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 29: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM SIMPAN …digilib.uin-suka.ac.id/1132/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manusia adalah mahkluk sosial yang mempunyai kodrat hidup dalam masyarakat,

12

memberikan tambahan uang atau barang, dengan syarat tidak

dijanjikan atau tidak ditentukan pada waktu akad peminjaman.

Sebagaimana sabda Rasulullah;

17اءإن خياركم أحسنكم قض

Selain hal itu yang terpenting yang harus diperhatikan dalam transaksi

utang piutang adalah akad. Karena dengan akadlah transaksi menjadi sah atau

tidak. Apabila dua orang telah membuat kesepakatan berarti mereka telah

melakukan perbuatan hukum, sehingga secara otomatis ada hak dan kewajiban

yang harus dijalankan sebagai konsekuensinya.

18مسئوالوأوفوا بالعهد إن العهد كان

Dari ayat tersebut dapat dilihat bahwa adanya kewajiban untuk

melaksanakan perjanjian yang telah disepakati. Apabila ada salah satu pihak

melakukan wanprestasi/pelanggaran hukum karena tidak melaksanakan

kewajiban, maka bagi pelaku dapat dikenakan sanksi (hukuman) sesuai

dengan kondisi dan alasannya, dengan catatan harus diselesaikan secara

ma’ruf dengan memperhatikan prinsip keadilan dan kejujuran untuk

melaksanakan amanah sebaik-baiknya, sehingga tidak merugikan apalagi

sampai mendholimi salah satu pihak.

17 Abu Abdillah Muhammad Ibnu Ismail, Sahih al-Bukhari, Bab Husni al-Qard

(Beirut:Dar Al-Fiqr, t.t.) II: 84, Hadits dari Jabir Ibnu Abdillah. 18 Al-Isra’ (17): 34

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 30: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM SIMPAN …digilib.uin-suka.ac.id/1132/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manusia adalah mahkluk sosial yang mempunyai kodrat hidup dalam masyarakat,

13

Secara umum lembaga keuangan syari’ah merupakan sebuah institusi

yang bebas riba dan bebas dari perjudian serta ketidakadilan. Pada dasarnya

lembaga ini dibangun atas dasar nas-nas yang ada dalam al-Qur’an dan as-

Sunnah. Untuk menghindari dari unsur riba dan sejenisnya, maka lembaga

perekonomian syari’ah paling tidak mempunyai kriteria yaitu:

1. Diselenggarakan dengan tidak melanggar aturan dan ketentuan hukum

Islam.

2. Membantu mencapai tujuan umat berdasarkan ajaran agama.

Apabila kriteria tersebut dilaksanakan, maka kemungkinan kegiatan

yang dilakukan benar-benar terbebas dari riba dan sejenisnya. Islam sebagai

agama yang mempunyai banyak aturan dalam setiap urusan. Walaupun

demikian Islam selalu memberikan kemudahan pada umatnya dalam

memenuhi berbagai macam kebutuhan hidupnya.

Pada prinsipnya tujuan pokok dari penetapan hukum Islam adalah

tercapainya kemaslahatan yang dimaksud di atas terbagi dalam tiga tingkatan,

yakni:

1. Tingkatan Daru<riyah (kebutuhan Primer) tingkat ini harus ada dalam

rangka memelihara lima kemaslahatan di antaranya adalah: memelihara

agama, memelihara jiwa, memelihara akal, memelihara harta, memelihara

keturunan.

2. Tingkat Hajjiyah (kebutuhan Sekunder), dibutuhkan dalam

penyempurnaan kemaslahatan pokok sebelumnya yang berbentuk

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 31: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM SIMPAN …digilib.uin-suka.ac.id/1132/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manusia adalah mahkluk sosial yang mempunyai kodrat hidup dalam masyarakat,

14

keringanan untuk mempertahankan dan memelihara kebutuhan mendasar

manusia. Misalnya berbuka puasa bagi orang yang sedang musafir.

3. Tingkat Tahsiniyah (kebutuhan Tersier), kemaslahatan yang sifatnya

sebagai pelengkap berupa keleluasaan yang dapat melengkapi

kemaslahatan sebelumnya. Misalnya dianjurkan melakukan ibadah sunnah

sebagai amalan tambahan dan berahklak mulia.19

Apabila dalam pemenuhan kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi

dengan harta sendiri, maka dapat dipenuhi dengan cara pinjaman baik itu

meminjam kepada sesama, karena pinjaman ini diakui keabsahannya oleh

Islam.

Dalam perkembangan hukum Islam, masalah pinjam meminjam ini

disebut juga al-Ariyah, yang secara bahasa berarti ‘peredaran’ (barang).

Menurut Abdurrahman al-Jaziri, dalam Kitab Al-Fiqh ‘Ala< al-Maz|a<hib al-

‘Ara<ba’ah istilah fuqaha adalah membolehkan seseorang untuk mengambil

manfaat suatu barang (harta) dari seseorang pemberi pinjaman (Ahl at-

Tabarru) berdasarkan aturan yang membolehkan pemanfaaatan tersebut tanpa

kehilangan barang pinjamanya dan tanpa ada sesuatu pengganti atau tambahan

serta dikembalikan dalam waktu tertentu.20 Jelasnya tidak menggambarkan

bentuk formula praktek riba (Jahiliyah), dan adanya kerugian sepihak dan

kezaliman sebagai hakikat riba pada waktu itu. Tampaknya kegiatan ekonomi

19 Asjmuni Abdurrahman, Metode Penetapan Hukum Islam, cet. I (Jakarta: Bulan

Bintang, 1986), hlm. 2-3. 20 Abdurrahman Al-Jaziri, Kitab Al-Fiqh ‘Ala< al-Maza<hib al- ‘Ara<ba’ah, (Beirut: Dar al-

Kutub al-Ilmiah,1990), hlm.237-239. Definisi tersebut di atas, merupakan pendapat Mazhab Syafi’I dan Hambali, sementara menurut Mazhab Hanafiyah dan Malikiyah adalah; “Pemilikan suatu barang dengan gratis dan bersifat temporer”.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 32: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM SIMPAN …digilib.uin-suka.ac.id/1132/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manusia adalah mahkluk sosial yang mempunyai kodrat hidup dalam masyarakat,

15

yang formulanya seperti itu, sejak dahulu sampai dengan masa fuqaha tetap

mendatangkan kezaliman dan kerugian. Tegasnya setiap tambahan atas jumlah

pinjaman itu dapat dipastikan mendatangkan kezaliman sebagaimana yang

dikhawatirkan dalam surat al-Baqarah 279: ‘la < tazlimu<na wa la< tuzlamu<na’.

Karena melekatnya asosiasi antara tambahan atas jumlah pinjaman dengan

penyengsaraan itu, maka penyengsaraan tidak perlu lagi dalam rumusan, baik

ulama fiqh maupun ulama tafsir.21

Dalam sejarah peradaban manusia tidak selamanya tambahan atas

jumlah pinjaman itu mendatangkan kesengsaraaan. Ada juga yang

mendatangkan keuntungan, baik bagi penerima maupun si peminjam, seperti

aktifitas kantor tabungan pos, perbankan, koperasi termasuk Paguyuban.

Tetapi karena rumusan yang terdapat dalam fiqh yang sudah demikian mapan,

kegiatan ekonomi yang mengandung formula tambahan atas jumlah pinjaman

baik berakibat menyengsarakan maupun menguntungkan tetap dimasukkan

dalam riba yang diharamkan.22

Pandangan ulama tentang bunga, yaitu Muhammad Hatta dan

Muhammad Syahrur:

1. Muhammad Hatta

Beliau berpendapat bahwa bunga dibagi dua macam, bunga

produktif dan bunga konsumtif. Bunga konsumtif memang bunga yang

diambil dari orang miskin yang meminjam untuk memenuhi keperluan

21 Muhammad Zuhri, Riba dalam Al-Qu’ran dan Perbankan: Sebuah Tilikan Antisipasif,

(Jakarta: Raja Grafindo Persada, !996), hlm. 109. 22 Ibid., hlm. 110.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 33: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM SIMPAN …digilib.uin-suka.ac.id/1132/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manusia adalah mahkluk sosial yang mempunyai kodrat hidup dalam masyarakat,

16

hidupnya. Sebenarnya dia berhutang dengan tidak berpikir panjang tentang

kemiskinan akibat dari peminjaman tersebut. Sementara bunga yang

diambil dari peminjaman untuk tujuan produksi, merupakan sebagian

keuntungan yang diperoleh dengan bantuan orang lain. Dengan demikian

uang pinjaman tersebut untuk menolong dan memperbaiki keadaaan hidup

peminjam, karena itulah ia mau membayar bunganya.23

2. Muhammad Syahrur

Beliau berpendapat bahwa bunga secara harfiah yaitu sesuatu yang

bertambah, tetapi dalam konteksnya ada perbedaan yang merupakan

impliksi dari penerapan teori (teori batas), yaitu riba sebagai batas

maksimal positif yang tidak boleh dilewati adalah ketika tambahan

(bunga) itu sudah mencapai batasan makimal (100%) atau bunga pinjaman

sudah mencapai bahkan melebihi modal pokok yang diistilahkan dengan

Ad‘a<fan Mudha<’afah sehingga dari pemahaman sepeti ini bunga bank yang

ada sekarang ini selama belum melewati batasan yang telah ditentukan

oleh Allah hukumnya boleh.

Dalam bermuamalat, memperoleh dan mengembangkan harta harus

terhindar dari unsur yang mengandung larangan. Karena dalam bermuamalat

bukan saja menyangkut hubungan dengan manusia, tetapi juga menyangkut

hubungan dengan Allah, sehingga masalah tersebut bukan hanya menyangkut

pada pemeliharaan harta saja, akan tetapi sekaligus menyangkut kemaslahatan

berkenaan dengan harta tetap terjaga.

23 Muhammad Hatta, Beberapa Pasal Ekonomi, cet.III (Jakarta: Balai Pustaka, 1985), hlm. 215.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 34: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM SIMPAN …digilib.uin-suka.ac.id/1132/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manusia adalah mahkluk sosial yang mempunyai kodrat hidup dalam masyarakat,

17

Dalam sistem simpan pinjam Paguyuban ini, yang sering menjadi

permasalahan adalah adanya kecenderungan perubahan nilai mata uang.

Apalagi di zaman modern sekarang ini, peranan uang sebagai standar harga

dan sarana alat tukar semakin kuat. Lebih dari itu fungsi uang adalah: alat

tukar menukar, satuan hitung, penimbunan kekayaan, dan standar pencicilan

hutang. Dengan begitu orang tidak lagi melakukan jual-beli barter, tetapi

semuanya ditukar dengan uang.24

Di samping itu, bentuk-bentuk kegiatan ekonomi semakin banyak

ragamnya, pergeseran nilai mulai kelihatan. Apa yang dahulu dianggap telah

baku, kini dipertanyakan. Bunga di pelbagai lembaga keuangan sebagai

konsekuensi hutang-piutang, disatu pihak terperangkap dalam formula riba,

tetapi di sisi lain mendatangkan keuntungan. Hal ini yang menjadi masalah

serius dalam kajian hukum Islam. Jika dengan alasan tersebut Paguyuban

memberlakukan bunga dan bunga tersebut bukan semata-mata untuk

mengatasi permasalahan inflasi akan tetapi sekaligus mencari keuntungan,

yaitu adanya sistem pembagian Sisa Hasil Usaha atau SHU (seperti sistem

yang ada pada saat ini), maka Paguyuban tersebut dapat dikategorikan

mengandung unsur riba, karena adanya unsur untuk mencari keuntungan

dengan memberlakukan bunga.

Di samping itu pada dasarnya Islam memberikan kebebasan pada

seseorang untuk melakukan akad (perjanjian), sepanjang tidak melanggar

ketertiban umum dan nilai kesusilaan.

24 Muchdarsyah, Uang dan Bank, (Jakarta: Bina aksara, 1989), hlm. 6-9.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 35: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM SIMPAN …digilib.uin-suka.ac.id/1132/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manusia adalah mahkluk sosial yang mempunyai kodrat hidup dalam masyarakat,

18

Berdasarkan paparan di atas penyusun ingin lebih jauh menelusuri

sistem simpan pinjam Paguyuban pedagang kain di Kecamatan Rembang

Kabupaten Purbalingga untuk di tinjau hukumnya menurut pandangan hukum

Islam yang didasarkan pada nass al-Qur’an, Hadits, dan Ijma para ulama,

terutama pada sistem pemungutan dalam perolehan pinjaman dan penambahan

dalam pengembalian pinjaman yang diterapkan oleh Paguyuban tersebut.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam pembahasan ini adalah

penelitian lapangan (field research), yakni suatu usaha untuk

mengumpulkan data dan informasi secara intensif dari pelaksanaan

paguyuban simpan pinjam pedagang kain di Kecamatan Rembang

Kabupaten Purbalingga.

2. Sifat Penelitian

Sifat penelitian yang penyusun gunakan yaitu penelitian deskriptif

analitik dan preskriptif yaitu berusaha untuk memaparkan secara jelas

mengenai data atau fakta-fakta yang berkaitan dengan paguyuban simpan

pinjam pedagang kain tersebut, kemudian berangkat dari hasil pemaparan

tersebut penyusun berusaha untuk menganalisa dan menilainya dengan

mempertimbangkan nass-nass al-Qur’an, Al-Sunnah dan atau pendapat

para ulama atau cendikiawan muslim.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 36: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM SIMPAN …digilib.uin-suka.ac.id/1132/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manusia adalah mahkluk sosial yang mempunyai kodrat hidup dalam masyarakat,

19

3. Populasi dan Sampel

Subyek penelitian ini adalah paguyuban simpan pinjam pedagang

kain yaitu pihak-pihak yang melakukan dan mengadakan peminjaman

kepada paguyuban simpan pinjam. Dalam penentuan sampel penyusun

menggunakan teknik non random sampling, yaitu tidak semua individu

dalam populasi diberi peluang yang sama untuk menjadi anggota sample,

penyusun akan mengambil sampel 3 paguyuban pedagang kain dari

populasi yang ada untuk diteliti, dari pihak paguyuban diwakili oleh

pimpinan atau pengurus yang ditunjuk sedangkan dari pihak peminjam

akan diwakili oleh beberapa orang saja.25 Pengambilan sample khusus bagi

paguyuban yang sudah lama mendirikan paguyuban simpan pinjam dan

yang memiliki jumlah anggota yang paling banyak.

4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data penyusun menggunakan cara, melalui:

a. Wawancara / Interview

Yaitu suatu cara untuk mengetahui informasi dengan cara tanya

jawab secara langsung. Dalam melaksanakan interview, peneliti

mengajukan pertanyaan yang sudah disiapkan kepada pengurus dan

anggota paguyuban pedagang kain di Kecamatan Rembang Kabupaten

Purbalingga.26

25 Suharsini Arikunta, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, cet. II (Jakarta:

Rineke Cipta, 1998), hlm. 127. 26 Sutrisno Hadi, Metodologi Research (Yogyakarta: Andi Ofset, 1993), hlm. 192.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 37: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM SIMPAN …digilib.uin-suka.ac.id/1132/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manusia adalah mahkluk sosial yang mempunyai kodrat hidup dalam masyarakat,

20

b. Observasi / Pengamatan

Mengadakan pengamatan langsung terhadap objek yang akan

diteliti, yaitu di paguyuban simpan pinjam pedagang kain di

Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga sehingga akan

memperoleh informasi dan keterangan tentang masalah yang diselidiki

dan memperoleh gambaran yang lebih jelas dan mungkin dapat

menjadi petunjuk tentang cara memecahkannya.

c. Dokumentasi

Guna melengkapi data yang telah dikumpulkan, maka

penyusun berusaha untuk mengumpulkan dan menggunakan dokumen-

dokumen yang telah ada di lokasi penelitian berupa, catatan-catatan

mengenai penyetoran uang paguyuban simpan pinjam pedagang kain,

surat perjanjian, data peserta, serta arsip-arsip lain yang berkaitan

dengan penelitian.

5. Pendekatan Penelitian

Dalam bahasan ini, digunakan pendekatan normatif, yaitu

mengkaji masalah yang diteliti dengan mengacu pada sumber-sumber

hukum Islam yaitu al-Qur’an dan Hadits, Kitab-kitab fikih, dan buku-buku

lain yang berhubungan dengan objek penelitian.

6. Metode Analisis Data

Setelah data yang diperoleh terkumpul, maka langkah selanjutnya

adalah melakukan analisis terhadap data tersebut dengan menggunakan

analisa kualitatif dengan cara deduksi, yaitu merupakan suatu langkah

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 38: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM SIMPAN …digilib.uin-suka.ac.id/1132/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manusia adalah mahkluk sosial yang mempunyai kodrat hidup dalam masyarakat,

21

analisis dari hal-hal yang bersifat umum kepada hal-hal yang bersifat

khusus.27 Yakni menguraikan pandangan para ahli hukum atau fuqaha

tentang hukum penambahan pengembalian atas pinjaman. Dengan

demikian, akan diperoleh gambaran dan kesimpulan yang jelas mengenai

alasan-alasan penambahan dalam pengembalian pinjaman termasuk riba

atau layak untuk diadakan.

G. Sistematika Pembahasan

Secara garis besar, penulisan ini terbagi atas lima bab dengan

rasionalisasi sebagai berikut.

Bab pertama, Pendahuluan, terdiri dari Latar Belakang Masalah, Pokok

Masalah, Tujuan dan Kegunaan, Telaah Pustaka, Kerangka Teoritik, Metode

Penelitian dan Sistematika Pembahasan.

Bab kedua, untuk menghantarkan kepada permasalahan, maka pada

bab ini akan diketengahkan teori tentang simpan pinjam, pembahasannya

dimulai dengan membahas konsep dasar simpan pinjam dalam hukum Islam,

meliputi pengertian Simpanan dan dasar hukum impanan, bentuk-bentuk

simpanan, pengertian pinjaman, dasar hukum, dan hikmah, rukun dan macam-

macam pinjaman, dan ketentuan-ketentuan yang berhubungan dengan

pinjaman, dan konsep dasar riba dalam hokum Islam

Bab ketiga, pembahasan mengenai kondisi umum obyek penelitian

yang mengetengahkan tentang praktek paguyuban simpan pinjam pedagang

27 Winarno Surachmat (Ed), Dasar dan Tehnik Research; Pengantar Metodologi Ilmiah,

(Bandung: Tarsito, 1978), hlm. 265.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 39: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM SIMPAN …digilib.uin-suka.ac.id/1132/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manusia adalah mahkluk sosial yang mempunyai kodrat hidup dalam masyarakat,

22

kain di Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga, terdiri dari gambaran

umum paguyuban meliputi sejarah berdirinya paguyuban simpan pinjam

pedagang kain, macam-macam paguyuban simpan pinjam pedagang kain yang

ada di Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga dan deskripsi 3

paguyuban simpan pinjam pedagang kain di Kecamatan Rembang Kabupaten

Purbalingga, meliputi, tingkat keagamaan dan pendidikan anggota paguyuban,

struktur organisasi, sistem pengelolaan paguyuban simpan pinjam pedagang

kain, dan hak dan kewajiban pengurus dan anggota paguyuban simpan pinjam

pedagang kain di Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga.

Bab keempat, merupakan fokus penelitian mengenai analisis hukum

Islam terhadap prosedur pemungutan pada sistem simpan pinjam paguyuban

pedagang kain dan analisis terhadap penambahan dalam pengembalian

pinjaman pada paguyuban pedagang kain di Kecamatan Rembang Kabupaten

Purbalingga.

Bab kelima, Penutup terdiri dari Kesimpulan dan Saran

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 40: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM SIMPAN …digilib.uin-suka.ac.id/1132/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manusia adalah mahkluk sosial yang mempunyai kodrat hidup dalam masyarakat,

78

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan

hal-hal sebagai berikut:

1. Sistem pengelolaan simpan pinjam paguyuban pedagang kain di

Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga menggunakan sistem bunga

yang ditujukan untuk kesejahteraan anggota bukan untuk keuntungan

perseorangan dan ini merupakan kesepakatan dari semua anggota

paguyuban. Dalam perolehan pinjamannya dengan cara dikocok atau

arisan.

2. Prosedur pemungutan dalam memperoleh pinjaman di paguyuban simpan

pinjam pedagang kain di Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga

dengan cara dikocok atau masyarakat mengenalnya dengan nama arisan.

Dalam prakteknya tidak mengandung unsur judi, unsur riba, unsur

penipuan, unsur paksaan, unsur ketidakadilan dan unsur-unsur negatif

lainnya, maka diperbolehkan karena tidak bertentangan dengan dalil-dalil

syara’. Adapun dalam prakteknya terdapat unsur-unsur penambahan

(bunga) dalam pengembalian pinjaman ini diperbolehkan karena fasilitas

simpan pinjam ini untuk keperluan usaha mereka sehingga dapat

meningkatkan perekonomian para anggotanya dan presepsi anggota

terhadap bunga pinjaman adalah sesuatu yang wajar karena hasil dari

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 41: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM SIMPAN …digilib.uin-suka.ac.id/1132/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manusia adalah mahkluk sosial yang mempunyai kodrat hidup dalam masyarakat,

79

keuntungan itu pada akhirnya akan dibagi rata ke semua anggota untuk

kesejahteraan mereka.

B. Saran-Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan saran-saran

sebagai berikut:

1. Pihak pengurus dan anggota paguyuban simpan pinjam hendaknya

mengadakan suatu jaminan yang dapat digunakan untuk mengantisipasi

hal-hal yang tidak diinginkan, apabila ada peserta paguyuban yang ingkar

janji atau wanprestasi.

2. Kepada pengurus simpan pinjam paguyuban pedagang kain di Kecamatan

Rembang Kabupaten Purbalingga dapat melaksanakan tugasnya dengan

baik dan mengarahkan anggotanya untuk selalu mematuhi tata tertib

paguyuban.

3. Untuk Masyarakat Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga yang

belum membentuk paguyuban simpan pinjam hendaknya berinisiatif untuk

membentuk sebuah paguyuban simpan pinjam dengan mencontoh

paguyuban simpan pinjam yang sudah berjalan,k arena paguyuban seperti

ini sangat bagus sekali untuk menunjang perekonomian warga Kecamatan

Rembang Kabupaten Purbalingga.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 42: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM SIMPAN …digilib.uin-suka.ac.id/1132/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manusia adalah mahkluk sosial yang mempunyai kodrat hidup dalam masyarakat,

82

BIBLIOGRAFI

Al-Qur’an

Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bandung: Lubuk Agung, 1989.

Hadis/Syarah Hadis

Bukhari, al-, Muhammad bin Muqatil dari’Abdullah dari Yunus dari Az-zuhri dari ’Urwah dari ’Aisyah ra. al-, Sahih al- Bukhari, 5 jilid. Beirut: Dar al-Fikr, 1401 H/1981M.

Hambal, bin Ahmad, Musnad al-Imam Ahmad bin Hambal, 6 jilid, Beirut: Dar al- Fikr, 1398H/1978M.

Muhammad, Abu Abdillah Ibn Ismail al-Bukhari, Sahih al-Bukhori, Juz 1-8, Istanbul: Dar al-Fikr, 1401 H/1981M.

Majah, Ibnu, Sunan al-Mustafa, 2 Juz, Beirut: Dar al-fikr,t.t.

Fiqh/Usul Fiqh

Abdul Hadi, Abu Surai, Bunga Bank Dalam Islam, Surabaya: Al ikhlas, 1993.

Abdurrahman, Asjmuni, Metode Penetapan Hukum Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1986.

Abu Zahrah, Muhammad, Ushul Fiqh, terj. Saefullah Ma’shun dkk, Jakarta: Pustaka Firdaus, 2005.

Aekley, Garden, Teori Ekonomi Makro, Jakarta: UI Pres, 1997.

Ahmad, Amrullah, Islamisasi Ekonomi Suatu Evaluasi dan proyek Gerakan Perekonomian Islam, Yogyakarta: PLP2M, 1995.

Al-jaziri, Abdurrahman, Kitab Al-Fiqh ‘Ala< al-Maza<hib al- ‘Ara<ba’ah, Beirut: Dar al kutub al-ilmiah, 1990.

----------, Kitab Al-Fiqh ‘Ala< al-Maza<hib al- ‘Ara<ba’ah, Mesir: Al maktabah al tijariyah al kubro, t.t.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 43: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM SIMPAN …digilib.uin-suka.ac.id/1132/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manusia adalah mahkluk sosial yang mempunyai kodrat hidup dalam masyarakat,

83

Al-jurjawi, Ali Ahmad, Hikmat al Tasyri wa Fal Safatuhu, Beirut: Dar al fikr, t.t.

Al Sanusi, Ali Ahmad, Al Muamalat al Ma<liyah al Mu’a<siroh fi Mizan al Fiqh al Islam, Kuwait: Maktabah Al fallah,t.t.

Antonio, Muhammad Syafi’i, Bank Syariah dari Teori ke Praktek, Jakarta: Gema Insani, 2001.

-----------------, Bank Syariah Wacana Ulama dan Cendikiawan, Jakarta: Tazkia Institute, 1999.

As-Shiddieqy, TM. Hasbi, Falsafah Hukum Islam, cet. V, Jakarta: Bulan Bintang, 1993.

Basyir, Ahmad Azhar, Asas-asas Hukum Muamalat, Yogyakarta: UII,1993.

----------------, Hukum Islam Tentang Riba, Utang Piutang, Gadai, cet. III, Bandung: Al ma’arif, 1983.

Dahlan, Abdul Azis, Ensiklopedi Hukum Islam, cet.I, Jakarta: Ichtiar Baru Van Houve, 1996/1997.

Fikri, Ali, Al Muamalat al Madiyaha al Adabiyyah, Kairo: Mustofa al bab al halabi, 1357.

Hanafi, Ahmad, Ushul Fiqh, cet. 5, Jakarta: Widjaya, 1971.

Harahap, Syabirin, Bunga Uang dan Riba Dalam Hukum Islam, Jakarta: Pustaka Al husna, 1984.

Hatta, Muhammad, Beberapa Pasal Ekonomi, Jakarta: Balai Pustaka, 1985.

Iqbal Quraishi, Anwar, Islam dan Teori Pembungaan Uang, Jakarta: Tintamas, 1973.

Kholaf, Abd. Wahab, Ilmu Ushul Fiqh, cet. I, Bandung: Gema Risalah Pres, 1996.

Nawawi, Imam, Al Majmu' Syarh al-Huhazzab, Beirut: Dar al-Fiqr, 1990.

Mohd Fachrudin, Dr Fuad, Riba Dalam Bank, Koperasi, Perseroan, dan Asuransi, Bandung: PT Alma’arif, 1993.

Muhammad, Sistem dan Prosedur Operasional Bank Islam, Yogyakarta: UII Press, 2000.

Muslim, Al-Jami' as-Shahih, Beirut: Libanon: Dar al Fiqr, t.t.

Pasaribu, Chairuman, dan K.Lubis, Suhrawardi, Hukum Perjanjian Dalam Islam, Jakarta: Sinar Grafindo, 1996.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 44: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM SIMPAN …digilib.uin-suka.ac.id/1132/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manusia adalah mahkluk sosial yang mempunyai kodrat hidup dalam masyarakat,

84

Rosyada, Dede, Hukum Islam dan Peran Sosial, cet.I, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1993.

Saeed, Abdullah, Bank Islam dan Bunga, terj: Nurul Huda, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003.

Sinungan, Muchdarsyah, Uang dan Bank, Jakarta: Rineke Cipta, 1989.

Winardi, Istilah Ekonomi dalam Tiga Bahasa Inggris, Belanda, Indonesia, Indonesia, Bandung: Mandar Maju, 1996.

Zuhdi, Masjfuk, Masail Fiqhiyah, cet. IX, Jakarta: Toko Gunung Agung, 1993.

Zuhri, Muhammad, Riba Dalam Al-Qur’an dan Perbankan: Sebuah Tilikan Antisipasif, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996.

Lain-lain

Arikunta, Suharsini, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, cet. II, Jakarta: Rineke Cipta, 1998.

Guritno, T, Kamus Ekonomi, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1994.

Hadi, Sutrisno, Metodologi Research, Yogyakarta: Andi offset, 1990.

Salim, Peter, Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, ed.I, Jakarta: Modern English Press, 1991.

Subekti dan Sudibio, Tjitro, Kitab UU Hukum Perdata, cet. ke 31, Jakarta: Pratnya Paramita, 2001.

Surachmat, Winarno, Dasar dan Tehnik Research: Pengantar Metodologi Ilmiah, Bandung: Tarsito, 1978.

Tim PP Muhammadiyah Majlis Tarjih, Tanya Jawab Agama, jilid II, Yogyakarta: Pers Suara Muhammadiyah, 2003.

Yasin, Sulchan, Kamus Bahasa Indonesia, Surabaya: Amanah, 1997.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 45: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM SIMPAN …digilib.uin-suka.ac.id/1132/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manusia adalah mahkluk sosial yang mempunyai kodrat hidup dalam masyarakat,

I

Lampiran I

TERJEMAHAN

BAB HAL FN. TERJEMAHAN

BAB I

9

10

10

10

11

11

12

12

11

12

13

14

15

16

17

18

Dan tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan takwa dan janganlah kamu tolong menolong dalam berbuat dosa. Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (memanfaatkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan memperlipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Barang siapa orang muslim yang meminjamkan muslim lainnya dua kali kecuali yang satunya adalah (senilai) sedekah. Tiap-tiap hutang yang mengambil manfaat maka semacam dari beberapa macam riba. Dan jika (orang berhutang itu) dalam kesukaran, maka senilai tangguh sampai dia berkelapangan. Orang yang menunda-nunda hutang adalah dhalim, apabila salah satu dari kamu mampu membayar maka penuhilah. Sesungguhnya orang yang paling baik di antara kamu adalah orang yang paling baik ketika membayar. Dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungjawabanya.

BAB II

25

32

32

2

11

12

Jika kamu dalam perjalanan ( dan bermuamalat tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang) akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amalannya (hutangnya)dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian dan barang siapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya, dan Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah) maka Allah akan memperlipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 46: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM SIMPAN …digilib.uin-suka.ac.id/1132/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manusia adalah mahkluk sosial yang mempunyai kodrat hidup dalam masyarakat,

II

33

33

41

13

14

24

orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi yang berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari al-Qur’an dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Barang siapa membantu hajat saudaranya maka Allah akan membantunya dan barang siapa membahagiakan saudaranya maka akan dibahagiakan Allah di Yaumul Qiyamah. Barang siapa orang muslim yang meminjamkan muslim lainnya dua kali kecuali yang satunya adalah (seniali) sedekah. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman(278). Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu: kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.(279).

BAB IV

61

64

66

73

1 6

10

13

Sesuatu di pandang oleh kaum muslimin baik, maka menurut Allah adalah baik. Rasulullah SAW berhutang unta yang berusia satu tahun, kemudian beliau melunasinya dengan unta satu tahun lebih tua dari unta tersebut dan beliau bersabda; bahwasanya sebaik-baik kalian adalah sebagus-bagusnya pengembalian hutang. Apabila Rasulullah SAW hendak bepergian, beliau mengundi di antara istri-istrinya maka yang mana di antara mereka keluar sahamnya dialah yang diajak pergi bersamanya. Sesuatu yang dipandang oleh kaum muslimin baik menurut Allah adalah baik, dan sesuatu yang dipandang oleh mereka buruk, maka menurutNya adalah buruk.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 47: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM SIMPAN …digilib.uin-suka.ac.id/1132/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manusia adalah mahkluk sosial yang mempunyai kodrat hidup dalam masyarakat,

III

Lampiran II

BIOGRAFI ULAMA

1. Ahmad Azhar Basyir

Lahir di Kauman Yogyakarta, pada tanggal 21 November 1928 M. Beliau adalah Dosen di Fakultas UGM Yogyakarta dan sekaligus sebagai ketua Jurusan Filsafat pada fakultas yang sama. Setelah menamatkan studinya di PTAIN Yogyakarta (1959), beliau melanjutkan studinya ke Universitas Kairo Jurusan Syari’ah, Universitas Dar al-Ulum sampai mendapat gelar MA, dalam bidang Dirasah Islamiyah pada tahun 1965. Karyanya yang telah beredar yaitu Garis Besar Sistem Ekonomi Islam (1981), Maslah Imamah dalam Filsafat Politik Islam (1981), Hukum Waris Islam (1982), Citra Masyarakat Muslim (1984) dan Hukum Perkawinan Islam (1977). Pada tahun 1993 beliau wafat dan dimakamkan di Yogyakarta.

2. Muhammad Syafi’i Antonio Muhammad Syafi’i Antonio lahir pada 12 Mei 1967 dengan nama asli Nio Gwan Chang dari pasangan Liem Soen Nio Sem Nyou. Sekalipun di besarkan di tengah keluarga Kong Hucu dan Kristen, pengembanganya mencari kebenaran telah menghantarkannya keharibaan Islam. Buku yang telah Ia tulis adalah: Apa dan Bagaimana Bank Islam, Prinsip Operasional Bank Islam, Zakat Kaum Berdasi, Wawasan Islam dan Ekonomi, Arbitrase Islam di Indonesia, Bank Syari’ah Suatu Pengenalan Umum, Bank Syari’ah Bagi Bankir dan Praktisi Keuangan, dan Bank Syari’ah; Wacana Ulama dan Cendekiawan.

3. Imam al-Bukhari Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah bin Ismail bin Ibrahim bin Mughiroh bin Bardibah, beliau dilahirkan di Bukhara, suatu kota di Uzbekistan wilayah Rusia pada hari jum’at tanggal 13 Syawal 194 H/ 810M. Sejak usia 10 tahun sudah mampu menghafal al-Qur’an, beliau banyak melawat dari suatu tempat yakni Syam, Mesir, Basyrah maupun Hijaz dalam rangka menuntut ilmu hadits. Bukhari adalah orang pertama penyusun kitab sahih, yang kemudian jejaknya diikuti oleh ulama yang lainnya sesudah beliau. Kitab itu disusun selama 16 tahun, kitab itu berjudul “ Jami’ as-Sahih” yang terkenal dengan Sahih Bukhari. Beliau wafat pada tahun 252H/870M.

4. Abdurrahman al-Jaziri Beliau adalah ulama yang cukup terkenal berkebangsaan Mesir, beliau banyak menguasai hukum-hukum positif dalam 4 mazhab sunah. Al-Jaziri adalah seorang maha guru dalam mata kuliah Perbandingan Mazhab pada Universitas Cairo di Mesir. Salah satu karyanya yang terkenal dalam bidang Fiqh ialah kitab al-Fiqh ‘ala Mazahib al- ‘Arba’ah yang mengupas pendapat dari Imam mazhab yang empat pada segala mazhab fiqh.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 48: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM SIMPAN …digilib.uin-suka.ac.id/1132/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manusia adalah mahkluk sosial yang mempunyai kodrat hidup dalam masyarakat,

IV

5. Ibnu Majah Nama lengkapnya Ibn ‘Abdullah Ibn Yazid Ibn Majah ar-Rabi’y al- Qazwaniy, dilahirkan tahun 209H. Beliau sering melawat ke berbagai kota antara lain, Iraq, Basrah, Kuffah, Makkah, Mesir dan kota-kota lain. Beliau mengumpulkan hadits dan meriwayatkannya dari ulama-ulama, karyanya mengenai as-Sunnah, kitab-kitab dan sejarah. Beliau wafat pada bulan Ramadhan tahun 273 H.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 49: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM SIMPAN …digilib.uin-suka.ac.id/1132/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manusia adalah mahkluk sosial yang mempunyai kodrat hidup dalam masyarakat,

V

Lampiran III

PEDOMAN WAWANCARA

Pengurus:

1. Apa yang menjadi latar belakang berdirinya paguyuban simpan pinjam?

2. Siapa pencetus diadakannya paguyuban simpan pinjam pedagang kain?

3. Apa tujuan dari diadakannya paguyuban simpan pinjam?

4. Sejak kapan paguyuban simpan pinjam diadakan?

5. Bagaimana mekanisme pelaksanaan paguyuban simpan pinjam pedagang kain?

6. Bagaimana perkembangan paguyuban mulai berdiri sampai sekarang?

7. Bagaimana struktur pengurus di paguyuban simpan pinjam pedagang kain?

8. Berapa jumlah anggota paguyuban?

9. Apa hak dan kewajiban pengurus dan anggota paguyuban simpan pinjam?

10. Faktor apa saja yang menghambat pengelolaan paguyuban simpan pinjam?

11. Faktor- Faktor apa saja yang mendukung pelaksanaan paguyuban simpan pinjam?

12. Dalam hal simpan pinjam ketentuan apa saja yang digunakan paguyuban simpan

pinjam untuk kelancaran simpan pinjam?

13. Adakah peraturan- peraturan yang harus diikuti atau dipatuhi oleh peminjam?

14. Adakah kebijakan khusus yang ditetapkan paguyuban untuk dipatuhi oleh

peminjam?

15. Apakah Akad simpan pinjam berdasarkan kesepakatan bersama atau sah

ditetapkan langsung oleh paguyuban?

16. Adakah jaminan dalam melakukan transaksi simpan pinjam?

17. Apa manfaat dan madharat yang ditimbulkan dari pelaksanaan paguyuban simpan

pinjam pedagang kain?

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 50: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM SIMPAN …digilib.uin-suka.ac.id/1132/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manusia adalah mahkluk sosial yang mempunyai kodrat hidup dalam masyarakat,

VI

Anggota:

1. Bagaimana cara anda mendapatkan pinjaman di paguyuban simpan pinjam

pedagang kain?

2. Untuk kebutuhan apa saja pinjaman tersebut?

3. Bagaimana menurut pendapat anda mengenai keberadaan paguyuban simpan

pinjam pedagang kain?

4. Apa benar anda telah melakukan transaksi dengan pihak pengurus?

5. Bagaimana prosedur untuk memperoleh pinjaman di paguyuban simpan pinjam

pedagang kain?

6. Syarat-syarat apa sajakah untuk mendapatkan pinjaman itu, apakah itu

memberatkan?

7. Berapa jangka waktu yang diberikan untuk mengembalikan pinjaman?

8. Dalam mengembalikan pinjaman pernahkah anda mengalami tunggakan?

9. Apa penyebab keterlambatan dalam mengembalikan pinjaman?

10. Kemudian akibat apa yang anda terima karena keterlambatan membayar

angsuran?

11. Apakah ada tambahan dalam pengembalian pinjaman anda?

12. Apakah anda keberatan dengan bunga yang ditetapkan di paguyuban simpan

pinjam pedagang kain ini?

13. Bagaimanakah menurut anda tentang sanksi atau tindakan yang dilakukan oleh

pengurus terhadap keterlambatan dalam mengembalikan pinjaman?

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 51: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM SIMPAN …digilib.uin-suka.ac.id/1132/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manusia adalah mahkluk sosial yang mempunyai kodrat hidup dalam masyarakat,

VII

Nama :

Umur :

Paguyuban :

Tanda tangan :

1. Apa benar anda telah melakukan transaksi dengan pihak pengurus?

Jawab:

2. Bagaimana cara anda mendapatkan pinjaman di paguyuban ini?

Jawab:

3. Untuk kebutuhan apa saja pinjaman tersebut?

Jawab:

4. Bagaimana menurut pendapat anda tentang diadakannya paguyuban ini?

Jawab:

5. Bagaimana cara untuk memperoleh pinjaman di paguyuban ini?

Jawab:

6. Apakah ada syarat-syarat untuk mendapatkan pinjaman itu, apa saja syarat-

syaratnya?

Jawab:

7. Berapa jangka waktu yang diberikan untuk mengembalikan pinjaman?

Jawab:

8. Pernahkah anda mengalami keterlambatan dalam mengembalikan pinjaman? Apa

penyebabnya?

Jawab:

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 52: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM SIMPAN …digilib.uin-suka.ac.id/1132/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manusia adalah mahkluk sosial yang mempunyai kodrat hidup dalam masyarakat,

VIII

9. Kemudian akibat apa yang anda terima karena keterlambatan membayar

angsuran?

Jawab:

10. Bagaimanakah menurut anda tentang sanksi atau tindakan yang dilakukan oleh

pengurus terhadap keterlambatan dalam mengembalikan pinjaman?

Jawab:

11. Apakah ada tambahan (bunga) dalam pengembalian pinjaman anda? berapa

tambahannya?

Jawab:

12. Apakah anda keberatan dengan bunga yang ditetapkan di Paguyuban ini?

Jawab:

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 53: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM SIMPAN …digilib.uin-suka.ac.id/1132/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manusia adalah mahkluk sosial yang mempunyai kodrat hidup dalam masyarakat,

IX

Lampiran IV

CURRICULUM VITAE

Nama Lengkap : Iin Qororiatun Fadlillah

Nama Panggilan : Iin / Dilla

Jenis Kelamin : Perempuan.

Agama : Islam

Tempat dan Tanggal Lahir : Purbalingga, 14 Juni 1985

Alamat : RT 02 RW 07, Bantarbarang, Rembang, Purbalingga

Nama Orang Tua

1. Ayah : H. Imam Supardi,A.Ma

2. Ibu : Sutari

Riwayat Pendidikan

1. MI YAPPI Bantarbarang 02 Tahun 1991-1996

2. SLTP Negeri 1 Losari Tahun 1997-2000

3. SMU Negeri 1 Rembang Tahun 2000-2003

4. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun Masuk 2003

Penyusun

Iin Qororiatun Fadlillah NIM. 03380452

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta