Tinjauan Jurnal Adsorpsi Pendinginan Terhadap Kapasitas Penyerapan Beberapa Pasangan Adsorbent

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/15/2019 Tinjauan Jurnal Adsorpsi Pendinginan Terhadap Kapasitas Penyerapan Beberapa Pasangan Adsorbent

    1/12

    TINJAUAN JURNAL PENDINGINAN ADSORPSI TERHADAP KAPASITAS

    PENYERAPAN BEBERAPA PASANGAN ADSORBENT-ADSORBATE SERTA COP

    Ivand Hintingo, Hariyono, Moh.Amuh Muhidin

    Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Riau, Pekanbaru, Indonesia

    Kampus BinaWidya Km.12,5 Simpang Baru Pekanbaru 28293, Telp. 0761-566786,

    Fax. 0761-66595, http://eng.unri.ac.id 

     ______________________________________________________________________________

    Abstrak : Adsorpsi refrigerasi didasarkan pada evaporasi dan kondesasi dari sebuah refrigeran

    dengan adsorpsi atau reaksi kimia. Melonjok harga bahan bakar dan kesadaran masalah lingkungan

    menawarkan banyak aplikasi potensial thermal bertenaga adsorpsi pendingin. Namun, mesin-mesinadsorpsi pendingin masih memiliki beberapa kelemahan yang menghambat aplikasinya meluas. Hal

    ini karena : (i) panjang waktu adsorpsi/desorpsi, (ii) kapasitas refrigerasi kecil per satuan massa

    adsorbent, rendah Spesific Cooling Power (SCP) dari sistem, (iii) rendahnya (Coefficient of

    Perfomance) COP dari sistem. Oleh sebab itu, berbagai pasangan adsorbent-adsorbate ditinjau

    untuk mengetahui kapasitas penyerapan adsorbent, karena kapasitas penyerapan adsorbent

     berpengaruh terhadap nilai COP dan SCP.

    Kata Kunci :  Adsorpsi refrigerasi, adsorpsi pendingin, kapasitas penyerapan, COP

    COP : coefficient of performance.

    C : kapasitas penyerapan adsorbent, g refrigeran/g adsorbent.

    K : konstanta.

    n : konstanta.

    P : tekanan adsorpsi, kPa.

    qst  : adsorbsi kalor isoterik, W/kg.

    SCP : specific cooling power.

    T : temperature adsorbent, K.

    Tads  : temperature adsorbsi, °C.

    Tb : temperature didih normal °C.

    Td : temperature driving, °C.

    Te : temperature evaporasi, °C.

    Tsat : temperature saturasi yang berhubungan dengan tekanan refrigerant, K.

    X : konsentrasi refrigeran, kg refrigerant /kg adsorbent.

    xo : konsentrasi refrigeran pada kondisi saturasi, kg refrigerant /kg adsorbent.

    http://eng.unri.ac.id/http://eng.unri.ac.id/http://eng.unri.ac.id/http://eng.unri.ac.id/

  • 8/15/2019 Tinjauan Jurnal Adsorpsi Pendinginan Terhadap Kapasitas Penyerapan Beberapa Pasangan Adsorbent

    2/12

  • 8/15/2019 Tinjauan Jurnal Adsorpsi Pendinginan Terhadap Kapasitas Penyerapan Beberapa Pasangan Adsorbent

    3/12

    kemudian temperatur yang mengalami

     perubahan.

    III. HASIL DAN PEMBAHASAN

    3.1 Pasangan Adsorpsi Pendingin

    Pasangan Adsorpsi berarti pasangan yang

    terdiri dari adsorben dan refrigeran. Pasangan

    Adsorpsi bekerja adalah bagian penting dalam

    siklus pendingin adsorpsi. Pemilihan setiap

     pasangan adsorben-adsorbat untuk aplikasi pendinginan tergantung pada karakteristik

    tertentu yang diinginkan dari konstituennya.

    Karakteristik ini berkisar dari sifat

    termodinamika dan kimianya untuk sifat

    fisiknya dan bahkan untuk biaya atau

    ketersediaannya. Adsorbat atau refrigeran

    harus memiliki sifat sebagai berikut [Alghoul

    et.al. (2007)]:

    1.  Temperatur uap di bawah 0°C.2.  Ukuran molekul kecil untuk

    memungkinkannya teradsorpsi ke dalam

    adsorben.

    3.  Panas laten penguapan yang tinggi danvolume spesifik rendah.

    4.  Termal stabil dengan adsorben pada siklusoperasi rentang temperatur.

    5.  Tidak beracun, non-korosif dan tidakmudah terbakar.

    6.  Tekanan saturasi rendah (di atas atmosfer) pada suhu operasi normal.

    Pertimbangan penting yang mempengaruhi

     pilihan adsorben yang cocok adalah [Alghoul

    et.al. (2007)]

    1.  Adsorpsi sejumlah besar adsorbat dalamkondisi temperatur rendah.

    2.  Desorpsi sebagian besar adsorbat bilaterkena energi panas.

    3.  Memiliki panas laten yang tinggi adsorpsidibandingkan dengan panas yang masuk

    akal.

    4.  Tidak ada kerusakan dengan usia atau penggunaan.

    5.   Non-beracun dan non-korosif.6.  Biaya rendah dan tersedia secara luas.

    3.2 Karbon Aktif-Methanol

    A Review On Adsorption Cooling Systems

    With Adsorbent Carbon (Ahmed.A .Askalany

    ,dkk.,2012)

    El-Sharkawy et al, Untuk temperatur

    evaporator dari 15oC, Maxsorb III dapat

    menyerap metanol dari 1,2 g/g dalam waktu

    sekitar 160 menit. Perubahan SCP dan COP

    dengan suhu regenerasi untuk Maxsorb

    III/methanol, karbon aktif/metanol,

    LH/metanol, DEG/metanol dan pasang AC-

    35/methanol dipelajari. COP maksimum

    adalah 0,78 dengan Maxsorb III/metanol pada

    temperatur regenerasi 90oC.

    3.3 Karbon Aktif-Karbondioksida

  • 8/15/2019 Tinjauan Jurnal Adsorpsi Pendinginan Terhadap Kapasitas Penyerapan Beberapa Pasangan Adsorbent

    4/12

    Study On Activated Carbon-CO2  Pair:

    Adsorption Characteristics And Cycle

    Performance (I. I. El-Sharkawy, Doctor,

    dkk.,2010)

    SCE dari Maxsorb III-CO2 berdasarkan siklus

    adsorpsi pendingin disimulasikan dalam

    temperatur regenerasi/desorpsi berbeda dan

    temperatur evaporasi dari -10, 0, 10, 15.

    Gambar di bawah memperlihatkan Evolusi

    SCE dengan kenaikan temperatur sumber

    kalor. SCE meningkat linear dengan kenaikantemperature regenerasi. SCE meningkat

    dengan kenaikan temperatur evaporasi.

    Efek dari temperature regenerasi pada COP

    terlihat pada gambar 6. Untuk aplikasi

     pengkondisian udara (contoh temperature

    evaporator 10 atau 15). COP naik pada

    temperature desorpsi di bawah 80oC. COP

    mencapai 0,16 pada temperature 15oC dan

    sumber kalor dibawah 80oC. pada

    temperature di atas 80oC, kenaikan COP

    kecil walaupun SCE naik, yang terjadi karena

    fakta bahwa masukan panas menjadi

    signifikan besar untuk perbedaan temperature

    yang relatif lebih tinggi diantara sumber

     panas dan heat sink.

    Untuk temperature evaporasi rendah sistem

    adsorpsi pendinginan membutuhkan

    temperature regenerasi yang lebih tinggi.

    Pada kenyataannya, temperature minimum

    regenerasi antara 58oC dan 72oC untuk

    temperature evaporasi 0 dan -10. COP naik

    dengan kenaikan temperature regenerasi dan

    COP maksimum akan dicapai untuk

    temperature desorpsi lebih dari 100oC.

    3.4 Karbon Aktif-AmoniaCarbon-Ammonia Pairs For Adsorption

    Refrigeration Applications: Ice Making, Air

    Conditioning and Heat Pumping (Z.

    Tamainot-Telto, dkk., 2009)

    Karbon aktif yang digunakan adalah karbon

    aktif granular dengan berbagai macam variasi.

    Dengan TC = 35oC, TE = 10oC, dan T1 = 35oC.

    Untuk sampel karbon aktif SRD 1352/2 single

     bed memiliki nilai COP paling tinggi yaitu

    0.55 dengan temperatur 200o

    C, untuk sampel

  • 8/15/2019 Tinjauan Jurnal Adsorpsi Pendinginan Terhadap Kapasitas Penyerapan Beberapa Pasangan Adsorbent

    5/12

    SRD06041 memiliki nilai COP paling rendah

    yaitu 0.42 pada temperatur 200oC.

    Gambar 3.4 Sistem pendingin adsorpsi

    menggunakan karbon aktif granular

    Tabel 3.6 Jenis-jenis karbon aktif dan nilai

     penyerapannya

    Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa

    kapasitas penyerapan karbon aktif-amonia

     paling besar adalah untuk tipe SDR1352/2

     bentuk granular dengan nilai 0.8392

     penyerapan terhadap amonia. Dimana karbon

    aktif tersebut dibuat dari bahan batok kelapa.

    3.5 Zeolite A-AirEksperimental Determination of the

    Adsorption Capacity of Synthetic Zeolite

    A/Water Pair for Solar Cooling Applications

    (Amber, I, dkk., 2012)

    Pada jurnal ini menggunakan pasangan zeolite

    A/ air sebagai pasangan adsorben/adsorbat.

    Jumlah zeolite yang digunakan adalah 0.2 kg

    dengan rentang temperatur adsorpsi 40-

    150oC. sehingga percobaan dan pengambilan

    data dilakukan pada 4 variasi temperatur

    adsorpsi, yaitu pada temperatur 40oC, 100oC,

    120oC, dan 150oC.

    Dimana :Mass of zeolite (m) : 0.2 kg

    Mass of empty evaporator (m1) : 2 kg

    Mass of evaporator + water (before

    adsorption) = m2 = 2,6 kg

    Mass of evaporator + water (after adsorption)

    = m3 = (kg)

    3 parameter penting yang pada percobaan ini

    yaitu tekanan uap air (P), temperatur

    evaporator (T), dan kapasitas penyerapan (n).

    Dari hasil pengujian didapatkan hasil bahwa

    kapasitas penyerapan terbanyak zeolite A/ air

    adalah 0.258 kgad/kgw  pada Tad  = 100oC

    dengan Tev= 16oC.  Jadi nilai maksimum

     penyerapan air oleh zeolite A mendekati 26%

    dan itu tergantung dari tekanan uap air dan

    tingginya temperatur zeolite. Jumlah air yang

    diserap akan naik dengan naiknya tekanan

    uap air dan menurunnya temperatur zeolite.

    Tabel di bawah mengambarkan kapaasitas

     penyerapan zeolite A/ air pada 4 variasi

    temperatur adsorpsi.

  • 8/15/2019 Tinjauan Jurnal Adsorpsi Pendinginan Terhadap Kapasitas Penyerapan Beberapa Pasangan Adsorbent

    6/12

     

    Gambar 3.1 Kapasitas penyerapan zeolite A / air

    3.6  NA-Air dan NB-Etanol

    Enviromental Benign Working Pairs for

    Adsorption Refrigeration (Cui Qun, dkk.,

    2009)

    Pada jurnal ini meneliti beberapa pasangan

    adsorbent/adsorbate, dimana air dan etanol

    sebagai refrigerant atau adsorbat dan zeolite,

    silica-gel, karbon aktif, adsorbent NA dan NB

    sebagai adsorbent. Adsorpsi isotherms pada

    adsorbent NA dan NB didapatkan dengan

    high-vacuum gravimetric method. Pada jurnal

    ini dilakukan thermal analisis untuk berbagai

     jenis pasangan adosrbent/adsorbat.

    Tabel 3.1 Thermal analysis pada pasangan

    adsorbent/adsorbat

    Gambar 3.2 Adsorpsi Isotherm NA-water

    Gambar 3.3 Adsorpsi Isotherm NB-

    ethanol

    Tabel 3.2 Desorpsi dan Volume

     pendinginan pada berbagai pasangan

    adsorbent/adsorbat

    Jurnal ini menyimpulkan bahwa kapasitas

     penyerapan air oleh adsorbent NA adalah 0.7

    kg/kg. nilai ini 2,3 kali lebih besar dari nilai

    kapasitas penyerapan air oleh Zeolite 13x.

    sedangkan kapasitas penyerapan ethanol oleh

    adsorbent NB adalah 0.68 kg/kg, nilai ini 3

    kali lebih besar dibandingkan dengan

     pasangan karbon aktif-etanol. Untuk volume

  • 8/15/2019 Tinjauan Jurnal Adsorpsi Pendinginan Terhadap Kapasitas Penyerapan Beberapa Pasangan Adsorbent

    7/12

     pendinginan NA-water adalah 922 kJ/kg,

    volume pendinginannya mencapai 522 kJ/kg

    setelah temperatur regenerasi 100oC, dimana

    lebih besar daripada 13x-water pada

    temperatur regenarasi 300o

    C (512 kJ/kg).

    untuk pasangan NB-etanol mempunyai nilai

    volume refrigerasi yang besar dan temperatur

    regenerasi yang rendah. Pasangan NB-etanol

    dapat digunakan untuk menggantikan

     pasangan karbon aktif-metanol yang

    membutuhkan temperatur rendah sebagai

    sumber panasnya.

    3.7 Calcium Chloride Composites-Amonia

    Measurement of Adsorption Capacity of

    Amonia on Calcium Chloride Composites

    (S.A. Anjorin, 2011)

    Ada 11 sampel yang telah disiapkan untuk

     percobaan pada jurnal ini, Amonia digunakan

    sebagai refrigerant, calcium chloride

    composites (Calcium chloride/Charcoal,

    Calcium chloride/Silica gel and Calcium

    chloride/Calcium sulphate) telah dipilih

    sebagai adsorbent. Dimana 11 sampel ini

    yang berbeda adalah adsorbentnya dengan

     berbagai komposisi. Kapasitas penyerapan

    amonia pada adsorbent dapat dihitung

    menggunakan high vacum gravimetric

    method. Rentang tekanan pada penilitian di

     jurnal ini adalah 6.67 kPa-53.33 kPa. Tekanan

    adsorbat, amonia dan volume dari adsorbat

     per gram adsorbent dihitung dengan interval

    10K, dengan rentang 303-353K. Temperatur

    aktual pada adsorbent dapat dihitung dengan

    termometer dengan akurasi ±0.5oC. Nilai

    adsorpsi /penyerapan meningkat dengan

    turunnya temperatur dan naikknya tekanan

    untuk semua sampel. Pada sampel 8-11

    amonia yang terserap lebih banyak pada

    tekanan rendah daripada sampel 1-7 yang

    sebaliknya memiliki tekanan yang tinggi.

    Berikut adalah tabel hasil dari penelitian

    dengan nilai tekanan 55.050 Pa.

    Tabel 3.3 Kapasitas penyerapan pada 11sampel yang berbeda

    3.8 Silica Gel-Air  Characterization Of Equilibrium Conditions

    Of Adsorbed Silica – Gel/Water Bed

    According To Dubinin – Astakhov And

    Freundlichm (R. A. Afonso and V. Silveira

    Jr., 2005)

    Pada jurnal ini kondisi setimbang pada

     pasangan silica gel/air telah diteliti dan

    datanya telah digunakan untuk koefisien pada

     persamaan Dubinin-Astakhov dan persamaan

    Freundlich. Percobaan ini terdiri dari

     perhitungan temperatur dan tekanan untuk

    nilai penyerapan air oleh adsorbennya. Silicagel yang digunakan mutiara putih berbentuk

  • 8/15/2019 Tinjauan Jurnal Adsorpsi Pendinginan Terhadap Kapasitas Penyerapan Beberapa Pasangan Adsorbent

    8/12

     biji yang diproduksi di Brazil oleh Odin

    Industry dan perdagangan LTDA. Untuk

    mendapatkan data percobaan, silica-gel/air

    dimasukkan ke dalam tabung yang telah

    diselimuti bersamaan dengan sensor

    temperatur dan koneksi lainnya. Pertama kali,

    silica gel melepaskan uap air yang sudah

    terserap melalui thermal oil heating (125oC)

    dipanasakan melalui thermostatic bath. Pada

    fasa ini ini, katup terhubung dengan tabung

    yang terbuka sampai temperatur bed

    mencapai 120oC. Setelah itu, pompa vakumdihidupkan untuk memindahkan uap, sistem

    dijaga untuk 24 jam (120oC dibawah tekanan

    0.013 kPa). Setelah proses pelepasan, katup

    terhubung dengan botol yang berisi air yang

    disaring dan tetap terbuka sampai jumlah air

    tertentu telah diserap oleh silica gel. Setelah

    katup tertutup, thermal oil disrikulasi dengan

    temperatur yang berbeda untuk

    mengkondisikan temperatur pada adsorber

    dan hasil tekanannya dapat dihitung.

    Tabel 3.4 Kapasitas penyerapan silica

    gel/air pada berbagai kondisi

    Tabel 3.5 Jumlah silica-gel kering dan

    kapasitas maksimum penyerapan

    3.9 Serbuk Karbon Aktif-R134a

    Experimental Study on Adsorption Capacity

    of Actived Carbon Pairs with Different

    Refrigerants (Ahmed N. Shmroukh,

    dkk.,2013)

    Pada suhu adsorpsi 25°C maksimum

    Kapasitas adsorpsi ditemukan 0.8352 kg/kg

    untuk serbuk karbon aktif dengan R-134a dan

    minimum kapasitas adsorpsi ditemukan

    0,1583 kg/kg untuk butiran karbon aktif

    dengan R-407c. Sementara, pada adsorpsi

    suhu 50°C kapasitas adsorpsi maksimum

    adalah ditemukan 0.3207 kg/kg serbuk karbon

    aktif dengan R-134a dan kapasitas adsorpsi

    minimum ditemukan 0.0609 kg/kg untuk

     butiran karbon aktif dengan R-407c.

    Pasangan serbuk karbon aktif/R-134a sangat

    direkomendasikan untuk digunakan sebagai

     pendingin adsorpsi. Pasangan bekerja karena

    adsorpsi maksimum lebih tinggikapasitas dari pasangan diuji lainnya, untuk

    menghasilkan kompak, efisien dan dapat

    diandalkan untuk waktu yang lama adsorpsi

    kinerja hidup sistem pendinginan.

  • 8/15/2019 Tinjauan Jurnal Adsorpsi Pendinginan Terhadap Kapasitas Penyerapan Beberapa Pasangan Adsorbent

    9/12

     

    3.10 Karbon Aktif-Etanol dan Karbon Aktif-

    HFC 134a

    Isosteric Heats of Adsorption Extracted from

    Experiments of Ethanol and HFC 134a on

    Carbon Based Adsorbents (Ibrahim I. El-

    Sharkawy, dkk., 2006)

    Pada jurnal ini terdapat 5 pasangan

    adsorbent/adsorbat, yaitu ACF (A-

    20)/ethanol, ACF (A-15)/ethanol, Maxsorb

    II/HFC 134a, Fluka/HFC 134a, dan

    Chemviron/HFC 134a.

    Tabel 3.7 Parameter adsorpsi dari beberapa

     pasangan adsorbent/adsorbat

    Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa

    kapasitas penyerapan paling besar berada

     pada pasangan Maxsorb II/HFC 134a dengan

    nilai 2.058 kg/kg.

    3.11 Karbon Aktif-R134a

    Adsorption Characteristics and Heat of

    adsorption Measurements of R-134a on

    Actived Carbon (Bidyut B. Saha, dkk., 2009)

    Pada penelitian ini menggunakan karbon

    aktif/ R134a sebagai pasangan

    adsorbent/adsorbat. Dimana diperoleh data

    hasil pengujian sebagai berikut.

    Tabel 3.8 Hasil Pengujian

    Gambar 3.5 perbandingan kapasitas

     penyerapan R134a pada temperatur 30oC

    (-)

    Present by, (x) Loh et al. (in press), ()

    Akkimaradi et al.() Marc Frere et al

    (1994)

  • 8/15/2019 Tinjauan Jurnal Adsorpsi Pendinginan Terhadap Kapasitas Penyerapan Beberapa Pasangan Adsorbent

    10/12

     

    Modelling

    Penelitian bertujuan untuk memepelajari dinamika

    adsorpsi karbon aktif dengan methanol, variable

    yanag akan dipelajari adalah temperature dan

    adsorben, selain itu penelitian ini juga bertujuan

    untuk mengembangkan model yang sesuai dengan

    mekanisme peristiwa adsorpsi dengan cara

    mengkorelasikannya dengan data-datahasil

     percobaaan.Hasil penelitian ini harapannya

    mamapu menjelaskan mekanisme proses adsorpsi

    methanol oleh karbon aktif, berdasarkan model

    matematis dinamika adsorsi makan akan diperoleh parameter-parameter yang dapat dipakai pada

     perancangan alat adsorpsi sekala laboratorium.

    Do Duong dan Wang (1998) mengajukan suatu

    model untuk dinamik/kinetic adsorpsi gas karbon

    aktif yang menggabungkan hambatan difusi dalam

     partikel dengan pertukaran massa pada adsorpsi

    menurut Langmuir. Walaupun metode Langmuir

    ini bukanlah metode yang tepat untuk pertukaran

    massa terbatas antara dua fase dalam karbon aktif,

    namun demikian model ini telah terbukti sesuai

    dengan dengan data percobaan. Rudzinki, et. Al

    (1999) mengembangkan model kinematika

    adsorpsi berdasarkan pada teori laju transport

    antara permukaan secara statistic unutk laju

    adsoprsi dan menggunakan distribusi energi

    aktivasi untuk menjelaskan heterogenitas energi

     pada permukaan adsorben. Bhatia, et. Al (2000)

    mengggunakan model kinetika Langmuir untuk

    menjelaskan peristiwa adsorpsi Iodine pada

    karbon aktif dan terbukti hasilnya cukup

    memuaskan.

    Pada penelitian ini akan dicoba model kinetika/

    dinamik Langmuir untuk diterapakan pada

    Adsorpsi methanol oleh karbon aktif.

    Kinetika/dinamika adsorpsi Langmuir adalah

    merupakan suatu pendekatan model baik

    kesetimbangan maupun kinetika adsorpsi, maka

    model ini diasarkan atas beberapa asumsi yang

    harus dipertimbangkan yaitu:

    1.  Permukaan Adsorben bersifat homogen,sehingga energi adsorpsi konstan pada

    seluruh bagian.

    2.  Tiap atom teradsorpsi pada lokasi tertentudipermukaan adsorben.

    3.  Tiap bagian permukaan hanya dapat dapatmenampung satu molekul atau atom.

    Parameter-parameter

    Laju adsorpsi didefinisikan sebagaai berikut:

    ( )a a L s a R k C C C   

    Kecepatan desorpsi didefinisikan sebagi

    a a a R k C   

    Laju perubahan konsentrasi adsorbate yang

    teradsorpsi adalah:

    ( )

    a

    a d 

    aa L s a d a

    dC 

     R Rdt 

    dC k C C C k C  

    dt 

      (1)

    Saat mencapai kesetimbangan, 0adC 

    dt  sehingga

    :

    ( )

    1

    d ac a L s ac

    a s L

    d ac

    a L

    k C k C C C  

    C C k C 

    k C 

     

    Jika konstanta Langmuir: a

    k  K 

    k  , maka

     persamaan di atas menjadi

    1

     s Lac

     L

     KC C C 

     KC 

      (2)

  • 8/15/2019 Tinjauan Jurnal Adsorpsi Pendinginan Terhadap Kapasitas Penyerapan Beberapa Pasangan Adsorbent

    11/12

    Persamaan ini adalah persamaan kesetimbangan

    Langmuir.

    Persamaan Kinetika Adsorpsi (1) dapat dirubah

    menjadi

    (1 )a

    a L s d a L

    dC k C C k C KC  dt    (3)

    Berdasarkan persamaankesetimbagan

    (1 )   s L Lac

    C C  KC 

    C   

    Persamaan (3) menjadi

    a d a s La L s

    ac

    dC k C KC C  k C C 

    dt C    atau

    ( )a a L s ac aac

    dC k C C   C C dt C 

     

    Dari kesetimbangan juga

    1 s L L

    ac

    C C    KC 

    C K 

      , sehingga persamaan (4)

    menjadi :

    (1 )( )a a L ac adC k KC C C  

    dt K 

     

    Kemudian disederhanakan menjadi

    (1 )( )a d L ac adC 

    k KC C C  dt 

      (5)

    Pada persamaan (5) ini parameter K d dan K

    tergantung pad temperature dan dinyatak dengan

     persamaan Arhenius (Do, 1998)

    exp   d d d  E 

    k k  RT 

     

      (6)

    expd d Q

    k k  RT 

     

      (7)

    Berdasarkan neraca massa untuk konsentrasi

    cairan dapat diperoleh :

     s a L

     L

     M dC dC   xdt V dt  

      (8)

    Persamaan (2), (5), dan (8) digunkan sebagai

    kinetika proses adsorpsi, parameter K dan Cs 

    diperoleh dari model isotherm Langmuir atau

     persamaan (2) yang dicocokan dengan data-data

    kesetimbangan dari percobaan.

    Dengan suatu program computer K d (konstanta

    laju adsorpsi) dapat dihitung dari optimasi

     berdasarkan data percobaan dan model matematis

    yang telah disusun.

    IV.  KESIMPULANPada jurnal ini hanya mereview dari

     beberapa jurnal yang sudah ada mengenai

    kapasitas penyerapan dari beberapa pasangan

    adsorbent/adsorbat pada temperatur dan

    tekanan tertentu. Pentingnya penelitian

    mengenai kapasitas penyerapan ini karena

     besarnya kapasitas penyerapan akan

     berpengaruh terhadap nilai COP suatu sistem pendinginan adsorpsi. Semakin besar nilai

    kapasitas penyerapan pada suatu pasangan

    adsorbent/adsorbat maka akan semakin bagus

    nilai Coefisien of Perfomance (COP).

    V.  DAFTAR PUSTAKA

    [1] Afonso,M.R.A., and V. Silveira Jr.,

    Characterization Of Equilibrium Conditions

    Of Adsorbed Silica –   Gel/Water Bed

     According To Dubinin –  Astakhov And

     Freundlich  (2005) : Departamento de

    Engenharia de Alimentos Bairro Barão

    Geraldo CP. 6121, CEP 13083-862,

    Campinas, SP Brasil.

  • 8/15/2019 Tinjauan Jurnal Adsorpsi Pendinginan Terhadap Kapasitas Penyerapan Beberapa Pasangan Adsorbent

    12/12

    [2] Amber,I., Randolph O.O., and Yinka S.S.,

     Experimental determination of the adsorption

    capacity of synthetic Zeolite A/water pair for

     solar cooling applications  (2012) :

    Department of Mechanical Engineering,

    Ahmadu Bello University, Zaria, Nigeria.

    [3] Qun, C., Tao G., Chen H., Guo X., and

    Yao H., Environmental Benign Working Pairs

     for Adsorption Refrigeration (2009) : College

    of Chemical Engineering, Nanjing University

    of Technology, Nanjing, 210009, China.

    [4] Sharkawy, Ibrahim I. El., Bidyut B. S.,

    Shigeru K., Kandadai S.,  Isosteric heats of

    adsorption extracted from experiments of

    ethanol and HFC 134a on carbon based

    adsorbents  (2006) : Interdisciplinary

    Graduate School of Engineering Sciences,

    Kyushu University, Kasuga-koen 6-1,

    Kasuga-shi, Fukuoka 816-8580, Japan.

    [5] Saha, B.B., Khairul H., Ibrahim I. El-S.,

    Shigeru K.,  Adsorption characteristics and  

    heat of adsorption measurements of R-134a

    on activated carbon (2009) : 1563  –  1569.

    [6] Anjorin, S.A., Measurement of Adsorption

    Capacity of Ammonia on Calcium Chloride

    Composites  (2011) : Mechanical Engineering

    Department, Federal University of

    Technology, Akure, Nigeria.

    [7] Telto, Z.T., S.J. Metcalf, R.E. Critoph, Y.

    Zhong., R. Thorpe, Carbon-Ammonia pairs

     for adsorption refrigeration applications: ice

    making, air conditioning and heat pumping  

    (2009) : School of Engineering - University of

    Warwick Coventry CV4 7AL  –   United

    Kingdom (UK).

    [8] Mahmoud Salem Ahmed* And Ahmed

    Abd El-Kader Shehata ,  A Review On

     Adsorption Cooling Systems With Adsorbent

    Carbon : (2012) Mechanical Engineering

    Department, Sohag University, Sohag, Egypt.

    [9] I.I. El-Sharkawy, Doctor, dkk Study On

     Activated Carbon-CO2  Pair: Adsorption

    Characteristics And Cycle Performance  :

    (2010) Mechanical Power Engineering

    Department, Faculty of Engineering, Mansoura

    University, El-Mansoura, Egypt.

    [10] Ahmed N. Shmroukh, dkk  Experimental

    Study on Adsorption Capacity of Actived

    Carbon Pairs with Different Refrigerants

    (2013) International Journal of Chemical

    Science and Engineering Vol:7 No:11, 2013.

    [11] Sembodo, Bregas.,Model Kinetika Langmuir

    untuk Adsorpsi Timbal Pada Abu Sekam Padi.

    (2006):Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik

    UNS.