20
Tinjauan Pustaka Sejarah, Teori, serta Struktur dan Fungsi Sel Veny Febrina 102010166 23 Desember 2010 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Pendahuluan Sel merupakan kesatuan dasar struktural dan fungsional makhluk hidup. Sebagai kesatuan struktural berarti makhluk hidup terdiri atas sel-sel. Ada makhluk hidup yang terdiri atas sel tunggal (uniseluler) dan ada juga yang terdiri dari banyak sel (multiseluler). Sel sebgai unit fungsional berarti seluruh fungsi kehidupan / aktifitas kehidupan pada makhluk hidup uniseluler maupun multiseluler berlangsung di dalam tubuh dilakukan oleh sel. Aktifitas kehidupan meliputi proses metabolisme, reproduksi, respirasi, ekskresi, dll.Sel memiliki banyak organel didalamnya yang memiliki fungsi masing-masing dalam kehidupan sel khususnya melakukan aktifitas sel.

Tinjauan Pustaka Blok 3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

blok

Citation preview

Page 1: Tinjauan Pustaka Blok 3

Tinjauan Pustaka

Sejarah, Teori, serta Struktur dan Fungsi Sel

Veny Febrina

102010166

23 Desember 2010

Fakultas Kedokteran

Universitas Kristen Krida Wacana

Pendahuluan

Sel merupakan kesatuan dasar struktural dan fungsional makhluk hidup. Sebagai

kesatuan struktural berarti makhluk hidup terdiri atas sel-sel. Ada makhluk hidup yang

terdiri atas sel tunggal (uniseluler) dan ada juga yang terdiri dari banyak sel (multiseluler).

Sel sebgai unit fungsional berarti seluruh fungsi kehidupan / aktifitas kehidupan pada

makhluk hidup uniseluler maupun multiseluler berlangsung di dalam tubuh dilakukan oleh

sel. Aktifitas kehidupan meliputi proses metabolisme, reproduksi, respirasi, ekskresi, dll.Sel

memiliki banyak organel didalamnya yang memiliki fungsi masing-masing dalam kehidupan

sel khususnya melakukan aktifitas sel.

Sel membutuhkan organel-organelnya dalam melaksanakan fungsi pada bagian sel

berada. Sel-sel akan membentuk jaringan yang akhirnya jaringan-jaringan membentuk

organ, lalu organ-organ akhirnya membentuk individu.

Teori sel

Pada abad ke-19 penelitian terhadap sel semakin berkembang. Para ahli pun banyak

bermunculan dan melahirkan beberapa teori sel. Teori sel yang dikemukakan pada

umumnya berkaitan dengan fungsi-fungsi sel. Teori-teori sel tersebut antara lain sebagai

berikut:1

Page 2: Tinjauan Pustaka Blok 3

1. Sel berasal dari kata cellula (ruang kecil). Pada tahun 1665, Robert Hooke mencoba

melihat struktur sel pada sayatan gabus dibawah mikroskop. Dari hasil

pengamatannya diketahui terlihat rongga-rongga yang dibatasi oleh dinding tebal.

Jika dilihat secara keseluruhan, strukturnya mirip sarang lebah. Satuan terkecil dari

rongga itu dinamakan sel.

2. Pada 1835, ahli biologi berkebangsaan Prancis, Felix Dujardin menemukan bahwa

banyak mikroorganisme yang tersusun atas satu sel saja. Dujardin juga mengamati

bahwa bahan atau substansi dari semua sel hidup adalah sama.

3. Sel sebagai kesatuan struktural. Teori ini dikemukakan oleh Mathlas Schleiden dan

Theodor Schwann. Keduanya menyatakan bahwa makhluk hidup tersusun dari

beberapa organ, setiap organ tersusun atas jaringan, dan setiap jaringan tersusun

oleh sel. Jadi, sel merupakan kesatuan struktural yang terkecil. Teori ini merupakan

teori yang sangat mendasar dalam pengembangan biologi sel sehingga akhirnya

Schwann diakui sebagai sitologi modern.

4. Sel sebagai kesatuan fungsional. Teori ini dikemukakan oleh Max Schultze. Ia

menyatakan bahwa semua kegiatan hidup seperti metabolisme, ekskresi, dan

sintesis terjadi di dalam sel. Jadi, kegiatan sel berperan penting dalam tubuh.

5. Sel sebagai kesatuan reproduksi. Teori ini dikemukakan oleh Rudolf Virchow (1858)

dengan slogannya Omne cellula e cellula. Artinya, setiap sel berasal dari sel. Sel

merupakan hasil reproduksi dari sel. Jadi, satuan terkecil dalam reproduksi adalah

sel.

6. Sel sebagai kesatuan pertumbuhan. Teori ini dikemukakan oleh Rene Dutrochet. Ia

mengatakan bahwa suatu makhluk hidup dikatakan tumbuh apabila terjadi

pertambahan volume tubuh. Pertambahan volume tubuh tersebut disebabkan oleh

pertambahan volume sel dan pertambahan jumlah sel. Jadi, individu mengalami

pertumbuhan karena selnya bertambah banyak dan bertambah besar.

7. Sel sebagai kesatuan heriditas. Teori ini dikemukakan oleh Edmund B. Wilson.

Menurutnya, sifat keturunan (heriditas) terdapat pada kromosom dan kromosom

terdapat pada inti sel. Inti sel terdapat pada sel kelamin, yaitu spermatozoa dan

ovum. Jadi, sel berperan dalam penurunan sifat.

Sejarah penemuan sel2

Page 3: Tinjauan Pustaka Blok 3

Pada 1665, seorang ilmuwan Inggris, Robert Hooke mengamati sayatan gabus

dibawah mikroskop sederhana. Ia menemukan ruang-ruang kecil yang dipisahkan oleh suatu

dinding. Selanjutnya, ia menamakan ruang-ruang tersebut sebagai sel.3 Sel yang diamati

Hooke adalah sel yang tidak hidup.4

Dua ratus tahun kemudian sekitar tahun 1835, seorang ilmuwan Perancis yang

bernama Felix Dujardin meneliti bahwa sel-sel tersebut tersusun atas substansi berupa

cairan. Cairan tersebut dikenal dengan istilah protoplasma. Istilah protoplasma pertama kali

dikemukakan oleh Johannes Purkinje.2-5

Mathias Schleiden, seorang ahli botani dari Jerman melakukan pengamatan secara

mikroskopis terhadap tumbuhan dan ditemukanlah sel. Pada waktu yang bersamaan,

Theodor Schwann, seorang ahli zoologi Jerman menemukan bahwa hewan pun tersusun

atas sel. Kesimpulan dari hasil penemuan Schleiden dan Schwann (1810-1882) adalah sel

merupakan komponen dasar semua makhluk hidup.2-4

Rudolf Virchow (1858) seorang ahli biologi dari Jerman berpendapat bahwa setiap

sel berasal dari sel sebelumnya. Dengan kata lain pembelahan sel hanya dapat muncul dari

sel lainnya. Berdasarkan tinjauan tentang sel, dapat diketahui dua batasan sebagai berikut:3

1. A.G. Hoewy dan Siekevitz (1963) menyatakan bahwa sel adalah unit aktivitas biologis

yang dibatasi oleh membran semipermeabel dan mampu bereproduksi sendiri pada

suatu media yang bebas dari sistem kehidupan lain.

2. Menurut definisi umum, sel adalah unit terkecil penyusun makhluk hidup, baik

struktural dan fungsional. Berdasarkan kedua definisi tersebut, virus tidak tercakup

di dalamnya karena virus merupakan makhluk hidup yang tidak berupa sel.

Berdasarkan jumlah sel, makhluk hidup digolongkan menjadi makhluk hidup

uniseluler (bersel tunggal) dan makhluk hidup multiseluler (bersel banyak).

Berdasarkan keadaan inti sel, sel dibedakan menjadi sel prokariotik (inti sel tidak

mempunyai membran) dan sel eukariotik (inti sel dibatasi oleh membran)(Lihat

gambar 1 dan 2).

Struktur dan fugsi sel

Page 4: Tinjauan Pustaka Blok 3

Sel merupakan unit terkecil dari organisme hidup. Kehidupan dimulai di dalam sel.

Sel adalah suatu ”pabrik” yang didalamnya dapat disintesis ribuan molekul yang sangat

dibutuhkan oleh organisme. Ukuran sel bervariasi tergantung fungsinya. Bentuk sel juga

tergantung tempat dan fungsinya. Garis tengah sel bervariasi antara 0.1 – 1.0 µm. Sel paling

besar adalah telur angsa, sedangkan sel terpanjang adalah sel otot dan sel saraf.

Berdasarkan jumlah sel penyusunnya maka organisme dibedakan menjadi organisme

uniseluler (terdiri dari satu sel) dan multiseluler (terdiri dari banyak sel). Sel yang hidup

mempunyai struktur sama, yaitu terdiri dari membran plasma, nukleus (inti sel) atau

nukleoid pada prokariota, sitoplasma, serta organel-organel yang terdapat didalamnya.

Bentuk dan ukuran sel bermacam-macam, tergantung pada tempat dan fungsi dari

jaringan yang disusunnya. Organel di dalam sel mempunyai fungsi yang berbeda antara satu

sama lain (Lihat gambar 1). Berdasarkan ada tidaknya dinding atau selaput inti, sel

dibedakan menjadi dua, yaitu prokariotik adalah sel yang tidak mempunyai dinding atau

selaput inti, sedangkan sel eukariotik adalah sel yang sudah mempunyai dinding atau

selaput inti.4

Gambar 1: Organel-organel sel eukariotik

Page 5: Tinjauan Pustaka Blok 3

Gambar 2: sel eukariotik8

Organisme yang tersusun oleh sel prokariotik pada umumnya uniseluler. Contoh

organisme yang tersusun dari sel prokariotik adalah bakteri dengan ciri-ciri sebagai berikut :

1. Sitoplasma dan materi genetik bercampur

2. Bahan gen (asam deoksiribonukleat, DNA) terdapat dalam sitoplasma, berbentuk cincin

(bulat)

3. Tidak dijumpai badan Golgi, mitokondria, dan retikulum endoplasma (RE), tetapi dijumpai

adanya ribosom

Ciri-ciri sel eukariotik adalah sebagai berikut :4

1. Sitoplasma dan nukleoplasma terpisah

2. Bahan gen di dalam inti, mitokondria, dan kloroplas (pada tumbuhan)

3. Badan Golgi, mitokondria, RE dan ribosom ada

4. Bahan gen (DNA) seperti pita dan tersusun spiralSecara umum ada dua macam sel eukariotik yang mempunyai materi penyusun relatif berbeda, yaitu sel hewan dan tumbuhan. Perbedaan antara

sel hewan dan tumbuhan:2,3

Hewan Tumbuhan

Dinding sel _ +

Lisosom + _

Sentriol + _

Plastida _ +

Membran plasma

Page 6: Tinjauan Pustaka Blok 3

Membran sel atau membran plasma adalah bagian terluar dari sel. Membran sel

disebut juga plasmalema. Membran sel terdiri atas dua lapis lipid sehingga struktur

membran disebut juga lipid bilayer. Selain itu membran sel juga mengandung molekul

protein. Membran sel memiliki protein ekstrinsik (protein perifer) dan protein intrinsik

( protein integral). Protein integral yang berikatan dengan karbohidrat membentuk

glikoprotein. Protein perifer berikatan dengan fosfolipid membentuk lipoprotein (Lihat

gambar 2).

Gambar 2: struktur membran plasma9

Membran sel memiliki sifat semipermeabel dan selektif permeabel. Semipermeabel

artinya mudah dilewati oleh molekul air. Sementara itu, selektif permeabel memiliki arti

bahwa membran hanya dapat dilewati oleh ion dan molekul polar tertentu. Sebagai

komponen membran sel, molekul fosfolipid terdiri atas molekul fosfat dan molekul lemak.

Molekul fosfat bersifat hidrofilik (dapat mengikat air), sedangkan molekul lemak bersifat

hidrofobik (tidak mengikat air).3

Fungsi membran plasma antara lain sebagai berikut:4

1. Mengatur lalu lintas senyawa-senyawa atau ion-ion yang masuk dan keluar sel atau

organel.

2. Sebagai reseptor (pengenal) molekul-molekul khusus (hormon) metabolit dan

agensia khas seperti bakteri dan virus

3. Tempat berlangsungnya berbagai reaksi kimia seperti pada membran mitokondria,

kloroplas, retikulum endoplasma dan lain-lain

4. Sebagai reseptor perubahan lingkungan sel, seperti perubahan suhu, intensitas

cahaya dan lain-lain

Page 7: Tinjauan Pustaka Blok 3

Membran sel memiliki fungsi dala3m pergerakan ion atau molekul dari dalam ataupun

dari luar sel. Menurut Campbell, bagian tengah membran yang bersifat hidrofobik

merintangi pengangkutan ion dan molekul polar yang keduanya bersifat hidrofilik. Molekul

hidrofobik, seperti senyawa hidrokarbon dan oksigen, dapat larut dalam membran dan

melaluinya dengan mudah. Molekul yang sangat kecil, bersifat polar, tetapi tidak bermuatan

dapat menembus membran dengan cepat.

Sebagai contoh, air dan karbondioksida memiliki ukuran yang cukup kecil untuk

menembus di antara lapisan lipid pada membran. Lipid bilayer sangat tidak permeabel

(impermeabel) terhadap molekul polar berukuran besar, dan tidak bermuatan seperti

glukosa dan jenis gula lainnya. Selain itu, membran sel juga impermeabel terhadap semua

jenis ion, termasuk ion ukuran kecil, seperti H+ dan Na+. Struktur lipid bilayer merupakan

penyebab adanya sifat selektif permeabel pada membran. Protein integral pada membran

berperan penting dalam mengatur transportasi ion dan molekul.

Sitoplasma dan nukleoplasma

Sitoplasma terdiri dari sitosol yang merupakan cairan bening pengisi sel, dan

ruangan-ruangan yang dikelilingi membran yang disebut organela. Bagian pinggir sitoplasma

terdiferensiasi menjadi selaput tipis yang disebut membran plasma. Sitosol mengandung

protein-protein terlarut berupa enzim, serta protein berbentuk filamen yang disebut

sitoskeleton. Banyak sekali jenis enzim yang terlarut di dalam sitosol atau hialoplasma.

Selain enzim dan protein berbentuk filamen halus, di dalam sitosol juga terdapat ribuan

ribosom yang aktif mensintesa protein.

Sitoplasma berfungsi memberi bentuk sel, tempat berlangsungnya berbagai reaksi

kimia sel. Selain itu adanya sitoskeleton dalam sitoplasma, berperan untuk mengatur dan

menimbulkan gerakan sitoplasma serta mengatur berbagai reaksi enzimatik. Nukleoplasma

merupakan cairan yang terdapat dalam inti sel (nukleus). Nukleoplasma dan sitoplasma

dipisahkan oleh membran plasma rangkap yang disebut membran inti. Lembaran membran

yang menghadap ke dalam disebut membran nukleoplasmik, sedangkan lembaran membran

yang menghadap ke sitoplasma disebut sitosolik.

Organel sel

1. Inti sel (nukleus)

Page 8: Tinjauan Pustaka Blok 3

Inti sel pertama kali diteliti oleh Robert Brown pada tahun 1831 pada sel tanaman.

Biasanya dalam tiap sel hanya terdapat satu inti sel yang dengan menggunakan mikroskop

cahaya tampak berbentuk bulat atau oval. Beberapa jenis sel yang memiliki lebih dari satu

inti sel (polinuclear), misalnya sel-sel otot lurik dan sel dari beberapa jenis ganggang. Letak

inti sel dalam sel umumnya di tengah sel, kecuali pada sel-sel kelenjar yang inti selnya

berada pada dasar sel.

Inti sel merupakan pusat pengontrol genetik pada sel eukariotik. Di dalam inti sel

terdapat ADN/DNA yang merupakan cetak biru (blueprint) bagi pembentukan berbagai

protein terutama enzim. Enzim diperlukan dalam menjalankan berbagai fungsi di sitiplasma.

Pada umumnya, ADN inti mengikat protein berbentuk butiran-butiran yang disebut

kromatin. Selama sel membelah, butiran kromatin membentuk suatu struktur kumparan

disebut kromosom yang cukup tebal jika dilihat dengan mikroskop elektron. Bagian terluar

inti sel yang berbatasan dengan sitoplasma adalah membran inti yang terdiri atas membran

ganda dengan banyak pori. Pori-pori pada membran inti tersebut berfungsi menghubungkan

sitoplasma dan nukleoplasma. Nukleoplasma merupakan zat yang tersusun dari protein. Di

dalam inti sel terdapat suatu massa yang berserabut dan berbutir-butir atau bergranula

yang disebut anak inti (nukleolus). Dalam satu inti sel sering dijumpai lebih dari satu anak

inti dan adakalanya anak inti ini menempel pada membran inti. Di dalam nukleolus terdapat

ADN, ARN, dan protein. Asam deoksiribosanukleat (ADN) atau sering disebut juga DNA

(Deoxyribonucleic Acid) berfungsi untuk menyampaikan informasi genetik dan sintesis

protein. Asam ribonukleat (ARN) atau disebut juga RNA (Ribonucleic Acid) berfungsi untuk

sintesis protein.1

2. Ribosom

Robosom merupakan suatu tempat di dalam sel yang juga merupakan tempat

protein diproduksi. Sel-sel yang mempunyai kecepatan sintesis protein tinggi biasanya

memiliki ribosom melimpah. Contohnya, sel hati manusia memiliki jutaan ribosom.

Di dalam sel ada dua macam ribosom, yaitu ribosom bebas yang terdapat di dalam

sitosol dan ribosom berikatan yang menempel pada membran sebelah luar dari retikulum

endoplasma. Protein yang diproduksi oleh ribosom bebas akan berfungsi di dalam sitosol.

Sementara protein yang disintesis di dalam ribosom yang berikatan umumnya berperan

Page 9: Tinjauan Pustaka Blok 3

dalam membran itu sendiri. Ribosom berikatan berfungsi dalam organel tertentu seperti

lisosom dan untuk diekspor ke luar sel seperti sel dalam pankreas. Ribosom bebas dan

ribosom berikatan mempunyai struktur yang identik. Ribosom merupakan organel terkecil

yang tersuspensi di dalalm sel sehingga hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.

Kadangkala, ribosom berkumpul membentuk rantai dalam pola spiral atau terpilin sehingga

disebut juga poliribosom atau polisom. Polisom tersusun atas beberapa ribosom yang

melekat pada satu molekul ARNd. Polisom mempunyai fungsi untuk mengadakan sintesis

protein yang lebih kompleks sehingga dapat meningkatkan jumlah protein yang diproduksi.

Sintesis protein merupakan fungsi sel vital yang berlangsung di ribuan ribosom yang

ada dalam sel. Ribosom berdiameter antara 15-25 nm. Ribosom tersebar di sitoplasma atau

bergabung dengan retikulum endoplasma kasar. Ribosom juga dijumpai menempel pada

membran sebelah luar selaput inti di sisi sitosol. Ribosom tampak seperti bintik hitam pada

mikrograf elektron dengan pembesaran tinggi. Pada sel prokariotik, ribosom berukuran

lebih kecil sekitar 15 nm terdapat dalam mitokondria dan kloroplas. Ribosom ini mensintesis

sebagian protein yang terdapat dalam organel tersebut. Protein kloroplas dan protein

mitokondria lain dibuat di ribosom sitoplasma dan diangkut ke organel tersebut.1

3. Retikulum Endoplasma (RE)

Organel sel ini ditemukan oleh Porter dan kawan-kawan pada tahun 1945.1

Retikulum endoplasma yang terdapat pada sel-sel eukariotik, tersusun atas sistem membran

ganda yang membentuk jaring-jaring sitoplasma dan berada di dekat atau melekat pada inti

sel. Ada dua jenis, yaitu retikulum endoplasma kasar (RE kasar) karena permukaan luarnya

melekat ribosom dan jenis yang kedua dinamai retikulum endoplasma halus(RE halus)

karena pada membrannya tidak terdapat robosom. Sel-sel tumbuhan umumnya tidak

mengandung RE kasar, kecuali sel-sel yang bersekresi, misalnya pada beberapa bunga.

Pada sel-sel manusia RE halus berfungsi pada biosintesis hormon-hormon steroid,

misalnya banyak terdapat dalam sel leydig testis yang menghasilkan kortikosteroid, juga

pada sel-sel korpus luteum di ovarium yang menghasilkan progesteron. Selain fungsi di atas,

RE halus berperan sebagai berikut:5

1. Mengangkut protein yang disusun pada RE kasar bersama Golgi kompleks

Page 10: Tinjauan Pustaka Blok 3

2. Melaksanakan reaksi awal pada oksidasi lemak

3. Dengan enzim-enzim di dalamnya, RE halus dapat menyusun fosfo lipid, glikolipid,

dan steroid

4. Melaksanakan detoksifikasi ‘drug’ dan racun

4. Badan Golgi

Badan Golgi (aparatus Golgi) pada sel hewan maupun sel tumbuhan pertama kali

ditemukan oleh ahli Biologi dan fisika dari Italia bernama Camello Golgi. Dengan mikroskop

elektron, badan Golgi terlihat mempunyai struktur sebagai timbunan kantong kempis yang

masing-masing tidak berhubungan. Badan Golgi mempunyai fungsi yang berhubungan

dengan retikulum endoplasma. Badan Golgi terdiri dari dua sisi, salah satu sisinya berfungsi

menerima vesikel (kantong) transpor yang dihasilkan oleh retikulum endoplasma.Vesikel

transpor mengandung molekul glikoprotein. Sementara sisi lain berfungsi mengeluarkan

substansi yang tertinggal dalam retikulum endoplasma yang dikemas dalam vesikel transpor

dan merupakan produk terakhir. Produk ini dapat menjadi bagian dari plasma membran

atau organel lainnya seperti lisosom.4

5. Lisosom

Lisosom berbentuk bulat seperti bola (berdiameter sekitar 500 mm), mengandung

enzim-enzim yang berfungsi untuk mencernakan bahan makanan yang masuk ke dalam sel

dan sisa-sisa, baik secara pinositosis maupun fagositosis. Lisosom dihasilkan oleh RER dan

badan Golgi. Lisosom berasal dari bahasa Yunani yang berarti badan pemecah. Lisosom

berisi enzim hidrolitik. RER mengambil enzim dari membran bersama. Badan Golgi

menyempurnakan enzim dan melepas lisosom.

Beberapa sel menelan makanan ke dalam vakuola makanan. Lisosom mengadakan

fusi dengan vakuola makanan. Sementara nutrisi dicerna oleh enzim hidrolitik. Lisosom juga

berfungsi merusak bakteri yang jahat. Sel darah putih memasukkan bakteri ke dalam

vakuola, sedangkan enzim lisosom mengosongkan vakuola dengan menusuk dinding sel

bakteri. Lisosom juga membantu menghancurkan organel yang rusak.4

6. Vakuola

Seperti lisosom, vakuola juga merupakan sakus (kantong) berselaput. Vakuola

mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda, tergantung fungsinya. Pada sel tumbuhan,

Page 11: Tinjauan Pustaka Blok 3

vakuola berukuran besar dan merupakan vakuola sentral. Vakuola sentral kemungkinan

membantu sel tumbuhan untuk tumbuh membesar. Dengan adanya penyerapan air,

vakuola sentral dapat menyimpan substansi yang vital dan produk sisa metabolisme sel.

Vakuola sentral pada bunga berfungsi untuk menyimpan pigmen untuk menarik insekta

penyerbuk. Pada Paramecium, bakteri dimakan dengan menggunakan pseudopodia,

dimasukkan ke dalam vakuola kontraktil, lalu dicerna oleh enzim didalamnya. Untuk protista

yang hidup di air, vakuola kontraktil sangat penting untuk menjaga lingkungan internal.1

7. Mitokondria

Mitokondria (tunggal = mitokondrion) memiliki struktur yang lebih sederhana

dibandingkan dengan kloroplas. Mitokondria merupakan tempat terjadinya proses respirasi

seluler yang mengubah energi kimia dari makanan menjadi energi kimia dan molekul

pembakar seluler yang disebut ATP (Adenosin Tri Phosphat). Mitokondria memiliki selaput

ganda serta selaput luar dan dalam. Selaput dalam membentuk tonjolan ke arah dalam yang

disebut krista. Mitokondria berisi enzim-enzim oksidatif yang berpartisipasi dalam reaksi

siklus Krebs.4

8. Mikrotubul

Mikrotubul merupakan serabut penyusun rangka sel (sitoskeleton) yang terbesar.

Mikrotubul ditemukan dalam sitoplasma semua sel eukariotik, berbentuk tabung panjang

dengan ukuran diameter 25 nm dan panjang 200 nm. Dinding mikrotubul tersusun atas

protein globular yang disebut tubulin. Masing-masing tubulin terdiri atas dua subunit

polipeptida yang mirip. Mikrotubul membentuk dan menopang sel serta menyediakan jalan

bagi organel yang bergerak. Contohnya, mikrotubul sebagai guide vesicle secretory dari

badan Golgi menuju membran plasma. Mikrotubul juga terlibat dalam pemisahan

kromosom selama sel membelah. Mikrotubul dapat membentuk organel lain berupa

sentriol, silia, dan flagela.1

9. Sentriol

Organel sel ini merupakan organel yang tidak ikut aktif dalam metabolisme sel, tetapi

memegang peran penting dalam proses pembelahan sel. Sentriol berbentuk silinder dengan

permukaan bergerigi. Sentriol memiliki ukuran panjang 3000 – 5000 Ǻ dan diameter 2000 Ǻ.

Page 12: Tinjauan Pustaka Blok 3

Sentriol terletak di dekat inti sel. Dengan mikroskop elektron, sentriol tampak dikelilingi oleh

mikrotubulus yang tersusun radial ke arah luar dan susunannya seperti bintang. Sentriol

biasanya terletak dekat inti sel. Sentriol biasanya berpasangan. Dalam keadaan

berpasangan, sentriol biasa disebut dengan diplosom. Sentriol merupakan hasil

perkembangan dari sentrosom. 4

10. Sentrosom

Pada beberapa sel, mikrotubulus tumbuh dari sentrosom. Dalam sentrosom pada sel

hewan dijumpai sepasang sentrosom yang masing-masing tersusun atas sembilan set

mikrotubulus yang tersusun dalam lingkaran.4

No. Organel sel Keterangan

1 Ribosom Sebagai tempat sintesis protein

2 Lisosom Di dalamnya terdapat enzim yang berfungsi untuk

mencernakan bahan makanan yang masuk ke dalam sel

3 Retikulum Endoplasma (RE) Terdiri atas RE halus dan RE kasar. Pada RE kasar

terdapat ribosom di dinding sebelah luar membran. RE

halus berperan dalam berbagai proses metabolisme,

misalnya sintesis lemak, metabolisme karbohidrat, dan

detoksifikasi racun

4 Badan Golgi Mempunyai fungsi yang berhubungan dengan RE. Badan

golgi terdiri atas dua sisi, salah satu sisinya berfungsi

menerima kantong transpor yang dihasilkan RE. Sisi yang

lain berfungsi mengeluarkan substansi yang tertinggal

dalam RE dan dikemas dalam kantong transpor yang

merupakan produk terakhir.

5 Badan Mikro (peroksisom) Banyak mengandung enzim oksidase dan katalase yang

terdapat pada sel-sel hati

6 Vakuola Berisi cairan yang mengandung bahan makanan. Pada sel

tumbuhan vakuola berukuran besar, sedangkan pada sel

hewan kecil

7 Mitokondria Merupakan tempat terjadinya proses respirasi seluler

Page 13: Tinjauan Pustaka Blok 3

yang mengubah energi kimia dari makanan menjadi

molekul pembakar seluler yang disebut ATP.

8 Mikrotubulus Berfungsi membentuk dan menopang sel serta

memberikan ruang bagi organel untuk bergerak

9 Plastida Hanya terdapat pada sel tumbuhan. Terdiri atas plastida

yang berwarna dan plastida tidak berwarna (leukoplas).

Contoh plastida berwarna adalah kloroplas dan

kromoplas. Contoh leukoplas ialah leukoamiloplas,

elaioplas, dan proteinoplas

10 Sentriol Hanya terdapat pada sel hewan dan terletak di dekat inti

sel. Sentriol dikelilingi oleh mikrotubul yang tersusun

radial ke arah luar dan susunannya seperti bintang

Tabel 1: Beberapa organel yang terdapat di dalam sel beserta penjelasannya1

Penutup

Istilah sel pertama kali dikemukakan oleh Robert Hooke, lalu para ahli lainnya

mengemukakan penelitian mereka tentang sel.Masing-masing dari mereka meneliti tentang

sel sampai penemuan organel-organel sel yang paling kecil.

Sel merupakan unit dasar kehidupan. Sel memiliki organel-organel untuk melakukan

fungsi dan kerja sel. Organel-organel sel memiliki fungsi masing-masing dalam melakukan

aktifitas sel.

Daftar Pustaka

1) Setiowati T, Furqonita D.Biologi interaktif jilid 1 untuk SMA kelas XI. Jakarta: Azka

Press;2007.h.3-14

2) Setiowati T, Furqonita D.Biologi interaktif jilid 1 untuk SMA kelas X. Jakarta: Azka

Press;2007.h.3

3) Karmana O. Cerdas belajar biologi. Jakarta: Penerbit Grafindo Media Pratama;

2007.h.6-

4) Priastini R, Hartono B. Biologi kedokteran. Jakarta : Penerbit Fakultas Kedokteran

Universitas Kristen Krida Wacana; .h.30-

Page 14: Tinjauan Pustaka Blok 3

5) Susilowarno RG, Hartono RS, Mulyadi, Murtiningsih TEM, Umiyati. Biologi.

Jakarta :Grasindo.h.3-

6) Ariabowo, Sobardan DA. Praktis belajar biologi untuk kelas XI Sekolah menengah

atas/ Madrasah. Jakarta: Penerbit Visindo Media Persada; 2007.h.2-9.

7) Felix. Sel. Ed. Kamis 21 Agustus 2008. Diunduh dari http://felixthecat-

biology.blogspot.com/2008/08/sel-adalah-bagian-terkecil-dari-tubuh.html, 30 Desember

2010.

8) Ajeng. Struktur dan fungsi bagian-bagian sel. Ed. 19 September 2010. Diunduh dari

http://ajenx-moodylazyfunny-strawberrygirl.blogspot.com/2010/09/struktur-dan-fungsi-

bagian2-sel.html, 30 Desember 2010.

9) Jeunieb IP. Struktur dan fungsi sel. Ed 18 November 2009. Diunduh dari http://ismail-

jeunib.blogspot.com/2009/11/makalah-biologi-struktur-dan-fungsi-sel.html, 30 Desember

2010.