15
GALUKOMA AKUT SUDUT TERTUTUP A. Definisi Galukoma akut tertutup merupakan kelainan pada mata yang terjadi karena peningkatan TIO mendadak yang disebabkan oleh sempitnya atau tertutup saluran aqous humor, oleh karena itu disebut sudut tertutup akut. Sudut tertutup sendiri didefinisikan sumbatan trabecular meshwork oleh perifer iris (kontak iridotrabekular), adanya kontak ini menyebabkan sumbatan pembuangan humor aquos. B. Fisiologi humor aquos Humor aqous diproduksi oleh prosesus siliaris melalui proses difusi dan transport aktif. Pada glaukoma penting untuk mengetahui fisiologi humor aquos dan sudut bilik mata depan, sudut bilik mata depan merupakan sudut yang dibentuk oleh kornea dan iris (iridokornea) dimana diantara sudut tersebut terdapat anyaman trabecular (trabecular meshwork) pada normanya besar sudutnya 45º. Komposis humor aquos meliputi plasma (utama), askorbat, piruvat, protein, urea, dan glukosa. Ada 2 rute sistem produksi:

Tinjauan pustaka MATA.doc

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dafpus

Citation preview

Page 1: Tinjauan pustaka MATA.doc

GALUKOMA AKUT SUDUT TERTUTUP

A. Definisi

Galukoma akut tertutup merupakan kelainan pada mata yang

terjadi karena peningkatan TIO mendadak yang disebabkan oleh

sempitnya atau tertutup saluran aqous humor, oleh karena itu disebut sudut

tertutup akut.

Sudut tertutup sendiri didefinisikan sumbatan trabecular meshwork

oleh perifer iris (kontak iridotrabekular), adanya kontak ini menyebabkan

sumbatan pembuangan humor aquos.

B. Fisiologi humor aquos

Humor aqous diproduksi oleh prosesus siliaris melalui proses difusi

dan transport aktif. Pada glaukoma penting untuk mengetahui fisiologi

humor aquos dan sudut bilik mata depan, sudut bilik mata depan

merupakan sudut yang dibentuk oleh kornea dan iris (iridokornea) dimana

diantara sudut tersebut terdapat anyaman trabecular (trabecular meshwork)

pada normanya besar sudutnya 45º.

Komposis humor aquos meliputi plasma (utama), askorbat, piruvat,

protein, urea, dan glukosa. Ada 2 rute sistem produksi:

1. Drainase humor aquos berjalan dari camera oculi posterior kemudian

melewati pupil menuju camera oculi anterior dan keluar ke sinus

venosus sclera / trabecular meshwork (90%).

2. Drainase via jaringan uveosklera (10%).

Page 2: Tinjauan pustaka MATA.doc

Gambar 1: Drainase humor aquos

Gambar 2: Rute humor aquos

C. Faktor risiko dan epidemiologi

1. Usia

- Usia diatas 40 tahun berisiko terjadi glaukoma sudut tertutup akut

terjadi 1 dari 1000 orang

- Pada kasus non blok pupil terjadi pada kasus yang lebih muda.

2. Jenis kelamin

Page 3: Tinjauan pustaka MATA.doc

Lebih sering wanita dibanding laki-laki. Perbandingannya 4 : 1.

3. Riwayat keluarga

Riwayat glaukoma pada keluarga menjadi faktor risiko, karena secara

struktur anatomis mata mirip.

4. Refrkasi

- Keadaan hipermetropia (axial) yang tinggi menjadikan faktor

risiko menderita glaukoma sudut tertutup akut karena jarak antero-

posterior bola mata yang pendek dan sudut bilik mata depan

menjadi dangkal

- Keadaan myopia (myopia refrakta) yang tinggi pada seseorang

merupakan faktor resiko menderita glaukoma sudut tertutup akut,

karena kecembungan lensa yang kuat, sehingga mengakibatkan

blok pupil.

D. Patofisilogi

1. Blok pupil

Humor aquos gagal melewati pupil (A), sehingga ada perbedaan

tekanan antara COP dan COA, sehingga terjadi keadaan tekanan di

COP lebih tinggi dibanding COA, karenanya iris akan terdorong

kedepan “iris bombe/iris bombans” (B). Iris yang terdorong kedepan

ini menyebabkan sumbatan/oklusi sudut bilik mata depan.

Hal ini disebabkan karena kontak iridokornea, dengan adanya

kontak iridokornea maka humor aquos tidak akan bisa terdrainase (C),

sehingga TIO akan naik dengan cepat, yang menyebabkan nyeri yang

sangat, kemerahan, dan penglihatan kabur.

Page 4: Tinjauan pustaka MATA.doc

Gambar 3: Iris bombans

2. Plateu iris

Plateu iris adalah peninggian iris. Saat pupil berdilatasi, iris bagian

perifer akan menebal dan akan menutup saluran pengeluaran humor

aquos. Serangan akut biasanya pada malam hari, saat cahaya kurang,

dimana saat itu pupil akan berdilatasi.

Page 5: Tinjauan pustaka MATA.doc

Gambar 4: Plateau iris

E. Diagnosis

1. Anamnesis

Identitas

- Usia

Usia diatas 40 tahun memiliki presdiposisi menderita glaucoma

lebih besar.

- Jenis kelamin

Perempuan lebih sering menderita disbanding dengan laki-laki

Page 6: Tinjauan pustaka MATA.doc

- Pekerjaan

Pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi dan lama lebih

beresiko, karena lensa terus berakomodasi sehingga kemungkinan

terjadinya hambatan humor aquos cukup tinggi.

Riwayat penyakit sekarang

- Penglihatan kabur

Pada kondisi akut kabur disebabkan karena edema kornea, edema

kornea terjadi akibat gagalnya fungsi pompa endotel sehingga

terjadi dekompensasi berupa edem. Pada kondisi kronis terjadi

akibat kerusakan papil nervus opticus

- Rasa sakit hebat pada mata dan kepala

Terjadinya kenaikan TIO akan menyebabkan stimulasi saraf

sensoris yang ada di mata.

- Melihat halo (pelangi disekitar objek)\

Halo disebabkan karena edema kornea, edema ini berisi banyak

cairan. Cairan ini jika terkena cahaya sehingga cahaya yang masuk

terlihat seperti pelangi.

- Mual dengan muntah

Peningkatan TIO akan merangsang pusat mual dan muntah yang

ada di medulla oblongata melalui perangsangan serabur saraf

sensorik nervus trigeminus.

- Mata merah (merah)

- Pupil melebar (midriasis)

- Lapang pandang menciut

Disebabkan karena gangguan atau kerusakan saraf optik akan

terlihat sebagai penciutan lapang pandang.

Riwayat penyakit keluarga

- Riwayat glukoma pada keluarga akan memperbesar terkenanya

glaucoma karena struktur anatomi mata yang sama.

Kebiasaan dan lingkungan

- Kebiasaan membaca dekat

Page 7: Tinjauan pustaka MATA.doc

- Emosi (bingung dan takut) dapat menimbulkan kenaikan TIO

secara mendadak.

2. Pemeriksaan fisik

a. Inspeksi

Apakah pupil melebar (midriasis), konjungtiva hiperemis, iris

sembab, kornea udem dan suram.

b. Palpasi

Palpasi bola mata secara subyektif didapatkan bola mata dirasa

keras karena peningkatan TIO

c. Visus

Penurunan mendadak tajam penglihatan.

3. Pemeriksaan penunjang

a. Slit lamp

Slit lamp mempunyai ukuran 4-6 dioptri. Untuk melihat benda

dengan loupe yang berkekuatan 5.0 dioptri maka benda yang

dilihat harus terletak 20 cm. Bila benda yang disinari dengan

sentolop, maka benda yang dilihat akan lebih tegas.

Bisa terlihat kornea edem dan suram, konjungtiva hiperemis, pupil

lebar, iris sembab.

b. Tonometri

Tindakan pengukuran tekanan intraokuler dengan alat yang disebut

tonometer. Tekanan bola mata normal 10-20 mmHg. TIO pada

glaucoma akut bisa mencapai 60-80 mmHg.

c. Goniokospi

Sudut bilik mata depan merupakan tempat penyaluran keluar

humor aquous. Dengan gonioskopi dapat menilai keadaan sudut,

apakah sudut terbuka, sempit, atau sudut tertutup. Pada glaukoma

akut, didapatkan sudut bilik mata yang sempit. Kelainan bilik mata

depan dinyatakan dengan kedalaman dangakal, dalam, suar (fler),

hifema, dan adanya hipopion

Page 8: Tinjauan pustaka MATA.doc

d. Ophalmoskop

Untuk menilai papil optikus. Atropi optikus akibat glaucoma

menimbulkan kelainan diskus yang khas terdapat pencekungan

atau penggaungan diskus optikus (cupping). Dapat juga dilakukan

pengukuran rasio cawan/diskus, rasio cawan diskus lebih dari 0.5

atau asimetris yang bermakna antara kedua mata kemungkinan

besar mengindikasikan adanya atropi glaukomatosa.

e. Pemeriksaan lapang pandang (uji konfrontasi).

Penderita diperiksa dengan duduk berhadapan dengan pemeriksa

pada jarak 1 meter. Mata kanan pasien diperiksa dengan mata kiri

begitu juga sebaliknya. Sebuah benda dengan jarak yang sama

digeser perlahan dari perifer menuju ke tengah. Bila pasien sudah

melihatnya memberi tahu. Pada keadaan ini bila pasien melihat

saat yang bersamaan dengan pemeriksa berarti lapang pandang

adalah normal. Pada glaucoma akut terjadi penciutan lapang

pandang.

F. Tata laksana

Glaukoma sudut tertutup akut merupakan suatu kegawatdaruratan mata

yang memerlukan penanganan segera untuk mencegah kerusakan nurvus

optikus yang dapat menyebabkan gluakoma absolut (kebutaan).

1. Segera turunkan TIO

- Hiperosmotik

Cairan hiperosmotik, berfungsi untuk meningkatkan osmolaritas

pembuluh darah episklera sehingga cairan dari ekstravaskuler akan

masuk ke intravaskuler. Gliserin, dosis 1-1,5 gr/kgBB dalam 50%

cairan langsung diminum habis. Gliserin dapat menurunkan TIO

dalam waktu 30-90 menit setelah pemberian, dan bekerja 5-6 jam.

Manitol, diindikasikan jika terdapat mual muntah yang hebat, dan

sekiranya harus lewat intravena. Dosis intravena 1-1,5 gr/kgBB

dalam 20% larutan intravena (dalam infus 3-5 cc/menit=60-100

tetes/menit).

Page 9: Tinjauan pustaka MATA.doc

- Beta bloker

Timolol, berfungsi untuk menurunkan produksi humor aquos.

Kerja long acting (12 jam), sehingga pemberian disarankan pada

pagi hari saat bangun tidur (pukul 05.00) dan sore hari (17.00).

Diberikan pagi hari karena awal mula produksi humor aquos

dimulai sejak bangun tidur, sehingga bila diberikan terlalu lama,

dan produksi telah terjadi, akhirnya pemberian timolol percuma.

Timolol eye drop pada keadaan akut diberikan 0,5%.

- Inhibitor karbonik anhidrase

Azetazolamide 500 mg IV (bila TIO sangat tinggi) atau 500 mg

oral dilanjutkan 250 mg 4 kali.

- Tekan reaksi radang

Steroid topikal: prednison 1% atau dexamethasone 0.1% sehari 4

kali.

- Penderita bed rest (dalam posisi supine/berbaring) untuk

memudahkan lensa bergerak ke posterior mengikuti dehidrasi

vitreus akibat hiperosmotik agar sudut dapat terbuka.

- Sesudah ± 1 jam, periksa TIO dan sudut BMD

Pada umunya TIO sudah mulai turun dan bila sudah < 40

mmHg, beri pilocarpine 2% dan setelah ½ jam bila TIO tetap

turun dan sudut mulai membuka beri pilocarpine 1% sehari 4 kali,

timolol 0.5% sehari 2 kali, topical prednisolon 1% atau

dexamethasone 0.1% sehari 4 kali.\

- Bedah

Iridektomi perifer. Digunakan untuk membuat saluran dari

bilik mata belakang dan depan karena telah terdapat hambatan

dalam pengaliran humour aquos. Hal ini hanya dapat dilakukan

jika sudut yang tertutup sebanyak 50%.

Trabekulektomi (bedah drainase). Dilakukan jika sudut

yang tertutup lebih dari 50% atau gagal dengan iridektomi.

Page 10: Tinjauan pustaka MATA.doc

G. Prognosis

1. Batasan waktu:

a. ≤2x24 jam prognosis baik (glaukoma sudut tertutup akut tak

terbengkalai).

b. >2x24 jam prognosis buruk (glaukoma sudut tertutup akut

terbengkalai/glaukoma sudut tertutup kronis).

2. Menjadi glaucoma absolute :

a. TIO meningkat sangat cepat

b. Ada penyakit yang mendasari : Diabetes mellitus, Hipertensi.

Page 11: Tinjauan pustaka MATA.doc

Daftar Pustaka

Ilyas, S. 2007. Ilmu Penyakit Mata3th, FKUI: Jakarta

Kanski J.J., Bowling, B., 2011, Clinical Ophtalmology, 7th, Elsevier: United

Kingdom

Khurana, A.K., 2007, Comprehensive Opthamology 4th, New Age International:

New Delhi.

Nurwasis, Komarantih, E., 2006, Pedoman Diagnosis dan Terapi Bag/SMF Ilmu

Penyakit Mata3th, Rumah Sakit Umum dr Soetomo dan Fakultas

Kedokteran Universitas Airlangga: Surabaya

Eva, P.R., Whitcher, J.P., 2007, Vaughan & Asbury’s General Ophtalmology, 17th,

Appleton & Lange, A Simon & Schuster Company