7
9 Tinjauan Seni Rupa Modern Eropa (Awal Abad XX) Seni modern memberikan berbagai alternatif dan permasalahan yang rumit dan sulit dipahami, seperti hubungan tak terpisahkan antara seni dan kehidupan. Seni dan kehidupan merupakan suatu komposisi yang menyeluruh seperti hal nya individualitas. Eli Siegel mengatakan bahwa ia berasal dari ketunggalan menuju kejamakan. Apabila kita mencoba menelusuri antara unsur-unsur yang terkongkritisasi dari suatu lukisan, ke suatu hal yang ada di dalam karya itu, maka sebenarnya kita melakukan seperti menelusuri diri saya ke hal-hal yang ada pada saya sendiri. (Eli Siegel, 1967: 100-111). Ekspresionisme Paul Cezanne (1839-1906) berpendapat bahwa, pelukis berpikir menggunakan warna. Tugas pelukis adalah memproduksi hal yang tiga dimensi ke dua dimensi (kanvas). Cezanne tidak ingin sekedar meniru alam (mimesis), melainkan alam ini ingin diciptakan kembali untuk memperoleh bentuk-bentuk yang kuat (Myers, 1959: 210). Cezanne mengamati alam sebagai suatu yang dinamis (Stephen C. Pepper, tth: 245). Ekspresionisme berangkat dari realisme dinamis, sebagai suatu pelepasan diri dari ketidakpuasan faham realisme formal. Dikatakan oleh Cezanne, bahwa yang paling sukar di dunia ini adalah mengutarakan ekspresi langsung atau konsepsi yang imaginer. Apabila tidak dicocokan dengan model yang objektif , maka buah pikiran yang menjelajahi kanvas akan tidak menentu. Untuk mencapai harmoni yang merupakan bagian seni yang esensial, seorang seniman harus berpegang pada sensasi nya, bukan pada visi nya. Vincent Van Gogh Abad XIX (1853-1890), dianggap sebagai perintis gerakan ini disamping Cezanne, Pieree Auguste Renoir, dan Paul Gauguin. Van Gogh memang mengalamai banyak penderitaan dari masyarakat semasa hidupnya, namun yang tergores di atas kanvasnya bukanlah semata-mata pengukuhan atas kenyataan yang ada, melainkan tindakan atas estetika terhadap dirinya dalam menghadapi dunia pada saat itu. Keterlibatan cita-cita hidupnya memberikan ciri dan gaya lukisan Van Gogh di zamannya. Ekspresionisme adalah suatu gaya seni yang berusaha untuk menggambarkan perasaan subyektif seorang seniman, individualistis, dan pemunculannya tidak bertepatan dengan periode dan Negara atau bangsa tertentu (Soedarso SP, 1990: 62-64). Wassily Kandinsky (1866-1944) adalah tokoh ekspresionisme Jerman kelahiran Rusia. Pengaruh yang kuat dari ornamen Jugendstil tertentu, sampailah Kandinsky pada suatu konsepsi seni lukis non obyektif (1910-1913), dan menemukan suatu jenis baru dalam seni

Tinjauan Seni Rupa Modern Eropa (Awal Abad XX) pionir seni abstrak. Kemudian dikembangkan oleh Kazimir Malevich (1878-1935) setelah ia mempelajari teori-teori Kandinsky, yang kemudian

  • Upload
    phamque

  • View
    217

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tinjauan Seni Rupa Modern Eropa (Awal Abad XX) pionir seni abstrak. Kemudian dikembangkan oleh Kazimir Malevich (1878-1935) setelah ia mempelajari teori-teori Kandinsky, yang kemudian

9

Tinjauan Seni Rupa Modern Eropa (Awal Abad XX)

Seni modern memberikan berbagai alternatif dan permasalahan yang rumit dan sulit

dipahami, seperti hubungan tak terpisahkan antara seni dan kehidupan. Seni dan

kehidupan merupakan suatu komposisi yang menyeluruh seperti hal nya individualitas. Eli

Siegel mengatakan bahwa ia berasal dari ketunggalan menuju kejamakan. Apabila kita

mencoba menelusuri antara unsur-unsur yang terkongkritisasi dari suatu lukisan, ke suatu

hal yang ada di dalam karya itu, maka sebenarnya kita melakukan seperti menelusuri diri

saya ke hal-hal yang ada pada saya sendiri. (Eli Siegel, 1967: 100-111).

Ekspresionisme

Paul Cezanne (1839-1906) berpendapat bahwa, pelukis berpikir menggunakan warna.

Tugas pelukis adalah memproduksi hal yang tiga dimensi ke dua dimensi (kanvas).

Cezanne tidak ingin sekedar meniru alam (mimesis), melainkan alam ini ingin diciptakan

kembali untuk memperoleh bentuk-bentuk yang kuat (Myers, 1959: 210). Cezanne

mengamati alam sebagai suatu yang dinamis (Stephen C. Pepper, tth: 245).

Ekspresionisme berangkat dari realisme dinamis, sebagai suatu pelepasan diri dari

ketidakpuasan faham realisme formal. Dikatakan oleh Cezanne, bahwa yang paling sukar

di dunia ini adalah mengutarakan ekspresi langsung atau konsepsi yang imaginer. Apabila

tidak dicocokan dengan model yang objektif , maka buah pikiran yang menjelajahi kanvas

akan tidak menentu. Untuk mencapai harmoni yang merupakan bagian seni yang esensial,

seorang seniman harus berpegang pada sensasi nya, bukan pada visi nya.

Vincent Van Gogh Abad XIX (1853-1890), dianggap sebagai perintis gerakan ini

disamping Cezanne, Pieree Auguste Renoir, dan Paul Gauguin. Van Gogh memang

mengalamai banyak penderitaan dari masyarakat semasa hidupnya, namun yang tergores

di atas kanvasnya bukanlah semata-mata pengukuhan atas kenyataan yang ada, melainkan

tindakan atas estetika terhadap dirinya dalam menghadapi dunia pada saat itu.

Keterlibatan cita-cita hidupnya memberikan ciri dan gaya lukisan Van Gogh di zamannya.

Ekspresionisme adalah suatu gaya seni yang berusaha untuk menggambarkan perasaan

subyektif seorang seniman, individualistis, dan pemunculannya tidak bertepatan dengan

periode dan Negara atau bangsa tertentu (Soedarso SP, 1990: 62-64).

Wassily Kandinsky (1866-1944) adalah tokoh ekspresionisme Jerman kelahiran Rusia.

Pengaruh yang kuat dari ornamen Jugendstil tertentu, sampailah Kandinsky pada suatu

konsepsi seni lukis non obyektif (1910-1913), dan menemukan suatu jenis baru dalam seni

Page 2: Tinjauan Seni Rupa Modern Eropa (Awal Abad XX) pionir seni abstrak. Kemudian dikembangkan oleh Kazimir Malevich (1878-1935) setelah ia mempelajari teori-teori Kandinsky, yang kemudian

10

lukis “art of internal necessity”, yang memanfaatkan warna dan garisuntuk

menggambarkan kondisi spiritual.

Wassily Kandinsky (1866-1944)

Ornamen Jugendstill

Page 3: Tinjauan Seni Rupa Modern Eropa (Awal Abad XX) pionir seni abstrak. Kemudian dikembangkan oleh Kazimir Malevich (1878-1935) setelah ia mempelajari teori-teori Kandinsky, yang kemudian

11

Wasily Kandinsky,

Composition VIII, 1923, Oil on canvas, 140 x 201 cm

Solomon R. Guggenheim Museum, New York

Perkembangan eksperimennya mengawali derajat abstraksi dan kemudian dipandang

sebagai pionir seni abstrak. Kemudian dikembangkan oleh Kazimir Malevich (1878-1935)

setelah ia mempelajari teori-teori Kandinsky, yang kemudian timbul beberapa gaya seni

abstrak, yang pada dasarnya adalah berusaha untuk meninggalkan bentuk alam dan seni

harul “dimurnikan” semata-mata terdiri dari unsur-unsurnya yang abstrak saja seperti

garis dan warna (Soedarso SP, 1990: 81-82).

Kazimir Malevich (1878-1935)

Page 4: Tinjauan Seni Rupa Modern Eropa (Awal Abad XX) pionir seni abstrak. Kemudian dikembangkan oleh Kazimir Malevich (1878-1935) setelah ia mempelajari teori-teori Kandinsky, yang kemudian

12

Sementara itu di bagian lain muncul perkembangan ekspresionisme yang dipengaruhi oleh

pelukis asal Norwegia Edvard Munch, Gauguin, dan Van Gogh, yaitu pelukis-pelukis

seperti Paula Modersohn Becker (1876-1909), Emil Nolde (1867-1956), dan Christian

Rohlfs (1849-1938), yang mengembangkan ekspresionisme figuratif.

Edvard Munch (1863-1944)

Edvard Munch,

The Scream, 1893, Oil, tempera, pastel and crayon on cardboard, 91 cm × 73.5 cm, National Gallery, Oslo,

Norway

Page 5: Tinjauan Seni Rupa Modern Eropa (Awal Abad XX) pionir seni abstrak. Kemudian dikembangkan oleh Kazimir Malevich (1878-1935) setelah ia mempelajari teori-teori Kandinsky, yang kemudian

13

Paula Modersohn Becker (1876-1907)

Paula Modersohn Becker, Sleeping Child

Page 6: Tinjauan Seni Rupa Modern Eropa (Awal Abad XX) pionir seni abstrak. Kemudian dikembangkan oleh Kazimir Malevich (1878-1935) setelah ia mempelajari teori-teori Kandinsky, yang kemudian

14

Emil Nolde (1867-1956)

Emil Nolde,

1909, Oil on Canvas, 86x107 cm, Statens Museum for Kunst, Copenhagen, Denmark

Page 7: Tinjauan Seni Rupa Modern Eropa (Awal Abad XX) pionir seni abstrak. Kemudian dikembangkan oleh Kazimir Malevich (1878-1935) setelah ia mempelajari teori-teori Kandinsky, yang kemudian

15

Christian Rohlfs (1849-1938)

Christian Rohlf,

A Pair of Dancers, Museum Folkwang Germany