Upload
others
View
11
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Tinjauan Sistematika Profil Spesialis — Proses TI,Sebagai Acuan Pengembangan Kompetensi
Achmad Benny Mutiara
Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas GunadarmaJl. Margonda Raya No.100, Pondok Cina, Depok
E-mail: [email protected]
PendahuluanKonsep globalisasi pada saat ini adalah konsep yang sering didengung-
dengungkan pemerintah dan kalangan bisnis secara intensif, bahkan sering
dipromosikan sebagai suatu peluang bisnis besar di masa depan yang harus
diraih dan dianut. Tetapi sedikit orang yang menyadari bahwa globalisasi adalah
kancah peperangan dunia yang dahsyat yang telah menelan banyak korban,
antara lain rakyat kita. Globalisasi adalah kancah peperangan ekonomi di mana
survivability suatu bangsa ditentukan oleh daya saing ekonominya. Suatu
peperangan yang tidak mengenal kasihan, di mana hukum yang berlaku adalah "survival of the fittest" atau hukum rimba. Senjata utama di dalam peperangan ini
adalah ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Ilmu pengetahuan dan
teknologi menentukan keunggulan, mutu, efisiensi produksi, harga dan akhirnya
daya-saing produk. Hal ini berarti daya-saing nasional sangat ditentukan oleh
penguasaan teknologi oleh masyarakatnya. Oleh karena itu transformasi
masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang berwawasan IPTEK dan
berbasis pengetahuan menjadi dasar yang mutlak bagi daya saing dan
ketahanan nasional, serta survivability sebagai bangsa di dalam peperangan
globalisasi ini. Di dalam konteks ini, maka diperlukan suatu sistem jaringan
informasi yang untuk jangka panjangnya dapat mendukung proses transformasi
masyarakat tersebut, sedangkan untuk jangka pendek dan menengahnya dapat
mendukung proses peningkatan ilmu dan teknologi serta fasilitas yang dapat
membantu percepatan proses penguasaan teknologi di tingkat industri maupun
di tingkat perguruan tinggi dan pelaku-pelaku proses teknologi lainnya (lembaga
penelitian, pelayanan masyarakat, dsb.)
Proses pertambahan nilai utamanya didapat dari penerapan pengetahuan di
dalam mata rantai pengolahan bahan hulu sampai proses produksi produk pada
hilirnya, termasuk pengembangan teknologinya, produknya, distribusinya dan
pemasarannya. Penggunaan pengetahuan akan memberikan peningkatan mutu,
efisiensi produksi, efisiensi distribusi dan pemasaran serta keunggulan
fungsional dari produk yang dihasilkan, yang pada akhirnya akan dapat
meningkatkan daya saing ekonomis produk tersebut. Di dalam kaitan ini, maka
salah satu kegiatan yang sangat vital baik bagi penguasaan teknologi maupun
dari penerapannya serta kesiapan sumber daya manusianya adalah kegiatan
penelitian dan pengembangan pada semua tingkat, dari perguruan tinggi,
lembaga penelitian sampai dengan industrinya.
Namun, dari uraian di atas, kunci sukses pengembangan sistem jaringan
informasi dan kegiatan penelitian dan pengembangan pada semua tingkat,
adalah ketersediaan sumber daya Telekomunikasi dan Infomatika (Telematika).
Sumber daya ini mencakup sumber daya teknologi telematika beserta sumber
daya manusianya. Ketersediaan teknologi telematika yang up-to-date tanpa
didukung sumber daya manusia yang handal adalah akanmenjadi suatu hal yang
percuma. Karena nantinya, kita tidak dapat menguasai dan mengembangkan
teknologinya, dan pada akhirnya sangat tergantung pada pakar telematika acing.
Dengan demikian, maka kunci-kunci sukses adalah kembali pada bagaimana
kita mempersiapkan sumber daya manusia telematika yang handal. Persiapan
disini tentunya adalah persiapan yang menghasilkan sumber daya manusia
telematika dengan kompetensi yang baik, bertaraf internasional (minimal
nasional).
Berbagai standar kompetensi tenaga telematika (atau spesialis TI) telah banyak
di"release" oleh berbagai organisasi profesi TI (IEEE, ACM, Asosiasi Masyarakat
Informasi dsb.). Secara umum, terdapat tiga lapisan bidang TI: i) lapisan
spesialis, ii) operational professionals, dan iii) strategic professionals.
Lapisan pertama (spesialis) meliputi 6 golongan karakteristik profil (software developer, Technician, solution developer, coordinator, adviser dan administrator) dengan keseluruhan 29 profil profesi. Lapisan kedua terdiri dari 4 profil profesi (IT Engineer, IT Manager, IT Consultant dan IT Commercial Manager) . Lapisan ketiga terdiri dari 2 profil profesi (IT System Engineer dan IT Bussiness Engineer)
Dari standar yang ada, hal yang menarik adalah acauan apa yang digunakan
dalam pengembangan kompetensi. Salah satu acuan, seperti yang sekarang
berkembang di negara-negara Eropa, adalah dengan memperhatikan sistmatika
profil spesialis dalam proses pengembangan teknologi informasi (singkatnya
dalam proses TI) itu sendiri. Proses ini terkait dengan proses kerja (work
process) para spesialis baik di suatu perusahaan maupun di suatu organisasi.
Dengan kata lain, pengembangan kompetensi akan lebih cenderung berorientasi
pada proses kerja.
Proses kerja yang khas, aktivitas yang khas dan tugas spesifik dari bidang TI
dan bidang aplikasi TI yang terkait mencirikan spesialis. Penggolongannya pada
proses TI secara umum menjelaskan kemiripan, keterkaitan (overlapping), dan
batas antar profil. Sehingga baik bagi perusahaan dan organisasi maupun bagi
tenaga TI itu sendiri, identifikasi dan pemilihan profil spesialis yang tepat menjadi
mungkin.
Proses TI: Sistematika Aktivitas/KegiatanProses TI menggambarkan secara umum pemroduksian dan penerapan produk-
produk TI. Pada proses ini terkait siklus hidup (life cycle) produk-pro luk secara
keseluruhan dan penetapan model penjamin kualitas (Quality of Assurance)
yang wajar. Hal ini memiliki banyak kelebihan dan keuntungan
1. Teknologi informasi meliputi software, hardware, dan teknologi komunikasi bagi
perusahaan dan organisasi modern saat ini. Dengan demikian proses TI
menggambarkan disamping pengembangan juga penerapan dari produk-
produk TI. Jadi disini terkait tidak hanya software dan sistem saja, melainkan
juga hardware dan jaringan.
2. Orientasi proses pada perusahaan menjamin kepuasan pelanggan dan
karyawan/pegawai/rekan kerja, kualitas produksi yang tinggi, dan
memungkinkan perbaikan-perbaikan yang tetap dan berkelanjutan (continue).
Pada penggambaran siklus hidup produk, proses kerja dan proses tugas
terintegrasi di dalam proses TI. Keduannya dapat diturunkan dari proses TI
dan diperinci lebih dalam
3. Penggolongan profil spesialis pada proses, aktivitas yang mencirikan, begitu
juga keterkaitan (overlapping) dengan profil lainnya dapat dengan mudah
dikenali dari proses TI
4. Sebagai model proses TI menawarkan dukungan (supporting) bagi
perusahaan seperti karyawan/pegawai/rekan kerja, untuk dapat
mengidentifikasi profil spesialis yang tepat dan sesuai dengan pekerjaan.
Dengan demikian proses TI dapat menambahkan atau mengintegrasikan
model proses dan metode pengembangan software yang sudah ada.
Proses TI diawali dengan ada ide atau kebutuhan (Idee/Need)
Sesuai analisis kasar dari ide atau kebutuhan diformulasikan permintaan
(demands) yang harus memenuhi sistem atau produksi baru.
Ide solusi pertama dibandingkan dengan hal-hal teknis, organisasi dan
finansial.
Apakah nantinya suatu produk perlu dibeli atau suatu sistem perlu
dikembangkan, ditetapkan disini, apakah nantinya penawaran di nilai atau
sistem baru dispesifikasi.
Spesifikasi sistem yang dibentuk berfungsi nantinya sebagai basis dari
proses pengembangan berikutnya.
Implementasi sistem, yang umumnya dalam bentuk modul-modul, merupakan
kegiatan yang besar/luas sekali dan berakhir dengan pengetesan modul dan
integrasinya ke sistem atau sub-sistem.
Jika sistem berfungsi dengan baik dan telah ditest secara menyeluruh,
product dapat dikirim (delivered)
Pelanggan mengambil dan membeli produk
Langkah berikutnya menyangkut adaptasi sistem yang bare dengan yang
sudah ada dan migrasi data. Langkah ini biasanya berlangsung dalam rangka
pilot phase.
Pada phase ini, pemakai (user dan administrator) sistem barn ini selanjutnya
juga di training.
Jika akhirnya sistem telah diinstall, dikonfigurasi, dan diadaptasi, proses
selanjutnya mengoperasikan sistem secara reguler, berikut mengawasi dan
memelihara sistem
Optimasi sistem sesuai kebutuhan selama proses operasi merupakan bagian
terakhir dari proses TI.
Jika produk atau sistem tidak sesuai lagi dengan kebutuhan/permintaan
(demand), maka analisis kebutuhan bare perlu dilakukan.
Dengan demikian proses TI akan kembali lagi ketitik awal prosesnya.
Langkah-langkah proses yang dijalankan perlu memperhatikan baik pihak
developer atau pihak user. Hal ini memungkinkan baik identifikasi aktivitas yang
khas dan tugas utama pada kedua belah pihak maupun gambaran overlapping,
junction dan fungsi-fungsi yang sama. Langkah-langkah proses TI mewakili
proses kerja yang luas dan kompleks. Pengoperasian, pengontrolan, dan
pengoptimalan sistem menggambarkan proses kontinu yang senantiasa harus
terus dijalankan. Implementasi sistem dapat berlangsung lama dan juga proses
penyearahan ke pelanggan dapateberlangsung melalui suatu proses bertahap.
Proses TI merangkup aktivitas-aktivitas dan proses-proses tersebut di atas pada
lapisan abtrak dan menjabarkannya dengan padat.
Spesialis TI: Proses Kerja (Work Process) pada PerusahaanBagian-bagian tertentu dan khas dari proses TI membentuk inti pekerjaan dari
setiap spesiaslis. Berbasiskan aktivitas inti ini spesialis TI dapat diklasifikasikan
menjadi 6 kelompok
Software developer
Coordinator
Solution developer
Technician
Administrator; dan
Adviser
Software Developer
Analisis kebutuhan, rancangan sistem atau modul, dan implementasi mencirikan
kelompok developer. Arsitektur sistem, program, bank data, user-interface dan
sebagainya dikembangkan oleh developer. Dengan demikian developer
ditempatkan pada umumnya pada bagian produksi.
Yang tergolong kedalam kelompok ini antara lain analis sistem, developer
sistem, serta software, data bank, user interface dan multimedia specialized
developer. Analisis kebutuhan dan proses kerja, serta rancangan sistem
keseluruhan merupakan tugas dari sistem analis dan developer sistem.
Kebutuhan user masa depan akan sistem membentuk basis bagi spesfikasi
software yang akan dikembangkan atau dihasilkan, dan hardware yan
diperlukan. Konsep solusi yang diciptakan dan gambaran formalnya sebagai
system-design atau arsitektur sistem direalisasikan oleh software, data bank,
user interface dan multimedia developer.
Integrasi modul pada sistem dan adapatasinya pada kebutuhan pemakai adalah
merupakan tugas sistem developer. Berbasis system-design, software, data
bank, user interface dan multimedia developer menelusuri spesifikasi khusus
yang diperlukan daxi modul yang dibuat. Modul ini kemudian diimplmentasikan.
Tugas sistem developer didalam proses TI diakhiri dengan test modul dan
dukungan dari integrasi sistem
Software, data bank, user interface dan multimedia developer dibedakan
berdasarkan titik berat bidang keahliannya. Aktivitas dari multimedia . dan user
interface developer berlangsung selama proses pengembangan, karena baik
integrasi jenis media yang berbeda maupun bentuk user interface perlu
ditanamkan kuat-kuat dan dalam pada suatu sistem. Sebaliknya database dan
software developer biasanya memrogram komponen-software tunggal yang akan
diintegrasikan kemudian pada suatu sistem.
Coodinator
Proses pengembangan dari sistem-sistem dan software dan kerja dari developer
harus didukung dikoodinasikan. Hal ini menjadi tugas seorang koordinator yang
juga harus ditempatkan pada bagian produksi.
Koordinator proyek TI, koordinator spesialis konfigurasi TI dan Test TI, serta
technical writer dan koordinator manajemen kualitas mendampingi proses-proses
pengembangan. Pengarahan dan koordinasi proyek-proyek yang kecil menjadi
tugas seorang koordinator proyek TI. Dia memahami aspek-aspek finasial,
teknis, personil dan organisasi dari proyek-proyek TI dan sekalgus memanage-
nya.
Koordinator konfigurasi TI, koordinator test TI dan technical writer mendampingi
i) proses-proses pengembangan mulai dari analiis kebutuhan sampai penjualan
produk dan ii) keseluruhan siklus hidup dari produk dan sistem berdasarkan
aspek-aspek tertentu. Pada manajemen konfigurasi dan perubahan menyangkut
penyediaan kapan saja dalam proses pengembangan akan modul-modul atau
(sub)-sistem aktual yang diaktifkan, dimana segala perubahan didokumentasi
dan dicatat dengan seksama. Konsepsi dan implementasi Test dari modul, sub-
sistem, keseluruhan sistem dan juga hardware merupakan tugas dari koordinator
test. Technical writer menyusun dan memelihara dokumentasi dalam proses
pengembangan untuk para pelanggan dan pemakai.
Penjamin kualitas selama proses pengembangan merupakan tugas utama dari
seorang koordinator manajemen kualitas. Selain itu is harus senantiasa terlibat
dalam penyusunan, realisasi, dan pengontrolan dari konsep kualitas general
yang terkait proses pengembangan dan proses kerja.
Koordinator-koordinator mengambil alih tugas representatif selama proses
pengembangan dan sekaligus memimpin tim pengembangan. Disamping itu
mereka mendampingi produk-produk dan sistem-sistem pada siklus hidup
berikutnya dan harus memahami gambaran umum mengenai solusi-solusi yang
besar dan kompleks, seperti solusi yang dikonsepsi oleh para solutions
developer.
Solutions DeveloperAnalisis kebutuhan dan perbandingan solusi, serta adaptasi sistem dan migrasi
data mencirikan seorang solution developer. Berbeda dengan seorang developer
yang memproduksi sesuatu, solution developer membeli sistem yang tersedia
atau produk di pasar dan mengadaptasikan dengan kebutuhan khusus dari
perusahaannnya. Seorang solution developer ditempatkan pada pihak pemakai
dari proses TI dan memiliki, disamping pengetahuan TI, pengetahuan yang
dalam mengenai bidang-bidang aplikasi khusus.
Developer spesial E-market, E-logistik, sistem manajemen pengetahuan dan
jaringan dan juga koordinator security TI dan bussines system adviser tergolong
solution developer. Kompetensi ditekankan pada bidang maketing, logistik,
manajemen pengathuan, jaringan dan security TI. Tugas utama solution
developer adalah menyangkut analisis kebutuhan spesifik perusahaan, konsepsi
solusi-solusi teknis informatika dan adaptasi sistem dan produk. Disamping itu is
akan membimbing dan mentraining pemakai.
TechnicianSolution developer untuk produksi industri, dengan komponen hardware dan
dalam teknik keamanan mencirikan kelompok technician. Disamping analisis
kebutuhan, membandingkan solusi, dan adapatasi sistem, tugas utamanya
adalah pemrograman near hardware, pengembangan dan integrasi hardware.
Seorang teknisi nenganalisis kebutuhan,
merancang sistem-sistem atau komponen-komponen, menimplementasi dan
mengintegariskannnya. Tugasnya jelas akan berbeda dengan software
developer, karena tools-tools, protocol, inteface, dan bahasa pemrograman yang
digunakannya berbeda.
Security technician, industrial systems technician dan device developer tergolong
teknisi. Device developer merancang, mengimplementasikan dan mentest
komponen-komponen hardware. Konsep dan solusi untuk peralatan technical
security (misal security kamera) berikut penginstalan pada infrastruktur TI adalah
tugas teknisi keamanan. Industrial system technician bertugas membuat konsep,
mengimple-mentasikan, dan memelihara sistem pedoman proses dan
otomatisasi industri, seperti kontrol robot pada industri otomotif atau kontrol
peralatan laboratorium pada rekaya proses ( process engineering). Berbeda
dengan spesialis lainnya, tergantung pada jenis usaha dan perusahan teknisi
hams melakukan seluruh aktivitas proses TI termasuk pemeliharan dari
peralatan, sistem dan solusi-solusi.
Administrator
Aktivitas utama dari administrator antara lain pengoperasian, pengontrolan dan
pengoptimalan sistem. Administrator memelihara dan mengontrol sistem dan
infrastruktur yang ada pada pihak pemakai. Proses-proses yang senantiasa
dijalankan dan kontinue membedakan aktivitas administrator dari tugas-tugas
yang terkait proyek dari spesialis lainnya
Administator spesial jaringan, sistem TI, data bank, aplikasi perusahaan dan web
membentuk kelompok administrator. Mereka bertugas mengkonfigurasi,
mengoperasikan, mengoptimalkan jaringan, sistem teknik informasi, bank data,
dan aplikasi perusahaan dan web.
Masing-masing administrator ini memiliki keahlian dan aktivitas tertentu.
Administrator sistem TI memlihara dan mengatur hardware dan komponen-
komponennya, sistem operasi dan software aplkasi, dan juga harus memiliki
pengetahuan memngenai jaringan. Administrator jaringan memiliki aktvitas
utama sebagai pengatur jaringan (network administrator), dan juga haru memiliki
pengetahuan mengenai sistem operasi dan aplikasi. Data bank membangun
basis setiap aplikasi perusahaan, sehingga data base administrator dan business
system administrator bekerja pada sistem yang sama: database administrator
bekerja pada lapisan data bank atai middle-ware, sedangkan business system
administrator sebagai key user
Melalui change management dan monitoring web admnistrator memiliki tugas
yang mirip dengan adminstrator lainnya, namum terbatas terutama pada
pemeliharan performansi internet dari perusahaan.
Adviser
Adviser memposisikan di diri di daerah irisan antara proses dan profit aktivitas
yang berbeda. Ia menjadi penghubung antara produsen dan pemakai dalam hal
teknis atau komersial. Lingkup aktivitas khasnya anntara lain juga analisis
kebutuhan, delivering dan acceptance dari produ, user training serta technical
support.
IT supporter dan IT trainer merupakan adviser di lingkup teknis; IT key accounter
dan IT product coodinator adalah adviser dalam lingkup komersial. IT supporter
menyelesaikan masalah aplikasi dan memelihara produk-produk dan sistem-
sistem (software, hardware, jaringan). Sebagai outsider, IT supporter senantiasa
berhubungan dengan beragam aplikasiaplikasi yang berbeda dan heterogen. Hal
membedakannya dari seorang administrator.
Tugas utama IT trainer adalah memperkenal produk baru ke user dan melatih
pemakaian software maupun hardware ke user. Model training klasik, konsultasi
personal, E-learning merupakan sebagian bentuk model pelatihan yang mungkin.
Hubungan yang baik dengan pelanggan merupakan A dan 0 bagi IT key
accounter dan IT product coordinator. Apabila IT sales representative memberi
nasehat/masukan positif pada pemakai dan menawarkan solusi-solusi secara
individual, maka tugas utama IT product coordinator dalam hal pengembangan
hardware, software dan sistem yang sesuai pasar. Perantara komersial
mendampingi produk dan proyek pads seluruh siklus hidupnya dan is merupakan
contact person bagi pelanggan, produser dan developer.
Bidang Kompetensi Spesialis
Dengan mengetahui proses kerja dan aktivitas yang khas, spesialis TI selama
proses TI dapat di klasfikasi dalam beberapa kelompok
Software Developer Solution Developer Administrator
IT System Analyst Bysiness Systems Advisor Network Administrator
IT System Developer E-Marketing Developer IT Systems Administrator
Software Developer E-Logistics Developer Databases Administrator
Database Developer Knowlegde Management
System Developer
Web Administrator
User Interface Developer IT Security Coordinator Businnes System
Administrator
Multimedia Developer Network Developer
Coordinator Technician Adviser
IT Project Coordinator Industrial System Technician IT Supporter
IT Configuration Coordinator Security Technician IT Trainer
IT Quality Management
Coordinator
Device Technician IT Product Coordinator
IT Test Coordinator IT Key Accounter
Technical Writer
Pembagian kelompok mencerminkan kembali bidang kompetensi, dimana
seorang spesialis hams menguasai ilmu, kemampuan, metode dan tools.
Bidang . kompetensi merupakan bagian yang dikenal dari kompetensi aksi
spesialis. Sinthesis kompetensi keahlian, metode, sosial dan personal
menggambarkan kompetensi aksi profesi seorang spesialis. Bidang komptensi
merupakan juga bidang-bidang yang menyeluruh dari kompetensi aksi yang
lengkap dan memuat pengalaman kerja atau profesi.
Proses rekayasa, metode-metode, dan tools dari pengembangan software, serta
standard pengembangan dan standard kualitas merupakan bidang kompetensi
yang khan dan penting untuk aktivitas-aktivitas di dalam pengembangan
software. Developer dan coordinator hams memiliki dan menguasainya. Apabila
developer memahami titik berat berikutnya pada analisis sistem, pada
coordinator penitikberatannya diletakan pada perencanaan dan manajemen
proyek, mediator/moderator dan penyelesain konflik
Solustion developer juga hams dapat menggunakan dan menerapkan konsep
analis sistem dan metode desain. Karena ia merupakan expert dibidang aplikasi
khusus, maka cara pikir yang bercabang baginya merupakan yang paling
essential, agar ia mampu merealisasikan dukungan teknis informatik bagi
kebutuhan dan permintaan (demand) professional.
Bidang kompetensi yang menyangkut sistem bus, protocol, interface dan juga
analisis hardware membedakan kelompok teknisi dari developer lainnya
Administrator berada sedikit jaug darn proses pengembangan. Keahlian
utamamya terletak pada bidang sistem operasi, jaringan, kontrol keamanan,
keamanan data, dan analisis dan solusi masalah yang terorientasi pada user.
Problem solusi terorientasi user, konsultasi sesuai customer, dan service
oriented mencirikan kelompok adviser yang fungsi sebagai interface antara
produser dan pemakai. Dan sudah semestinya bidang kompetensi suatu
spesialis berbeda satu sama lain walaupun dalam satu kelompok. Kontrol
proyek, manajemen risiko, pembangun tim, serta manajemen konflik dan krisis
merupakan bidang kompetensi IT project coordinator. Test coordinator berada
pada kelompok yang sama dengan IT project coordinator. Namun penekanan
pada coordinator test diletakkan pada strategy test, manajemen test, manajemen
kesalahan dan metode statistik. Contoh lain misalkan antara IT supporter dan IT
key accounter. Apabila IT supporter tugas mirip dengan seorang administrator
(jaringan, sistem operasi, kompenen sistem, protocol, interface, maka pada IT
key accounter pengetahuan spesifik produk, ketergantungan pasar, model
finansial dan analiss ekonomi adalah hal-hal yang sangat penting.
Rangkuman
Dengan memahami proses TI atau siklus hidup produk atau sistem dengan
berbasikan proses kerja, kita dapat mengembangkan bidang kompetensi TI.
Dimana bidang kompetensi ini akan sangat membantu kita dalam
mempersiapkan sumber daya mansia di bidang TI sesuai kebutuhan pasar.
Daftar PustakaBMBF, System of IT-Continuing Education, Bonn (2002); http://www.bmbf.de/
Yayasan Litbang Telekomunikasi Informatika (YLTI), Konsep Kerangka Konseptual Nusantara-21, 1998, http://n21.ac-id.net/content/n21-framework/
IPKIN, Standar Kompetensi Teknologi Informasi V.2, 2003
BMBF, IT-Reasearch 2006, Hudak Druck GmbH, Munchen (2004)