33
TIPE/ GAYA DAN PERILAKU KEPEMIMPINAN Gaya kepemimpinan merupakan perilaku/cara yang dipilih dan digunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap, dan perilaku anggota organisasi (Hadari Nawawi, 2003: 115). Sementara Agus Dharma mengartikan gaya kepemimpinan sebagai pola tingkah laku yang ditunjukkan seseorang pada saat mempengaruhi orang lain. Paul Hersey & Kenneth Blanchard mengatakan bahwa gaya kepemim-pinan merupakan pola perilaku pada saat seseorang mencoba mempengaruhi orang lain dan mereka menerimanya. Menurut Tannenbaum & Schmidt, ada empat faktor yang mem-pengaruhi gaya kepemimpinan, yaitu: a. Sistem nilai b. Rasa yakin terhadap bawahan/anggota yang dipimpin c. Kecenderungan dalam kepemimpinan d. Perasaan aman dalam situasi tertentu Banyak sekali tipe/gaya kepemimpinan yang dapat dipakai, baik yang bersifat tradisional maupun yang modern dan lebih sesuai diterapkan pada situasi saat ini. Eugene Emerson Jennings & Robert T. Golembiewaski mengatakan ada enam tipe/gaya kepemimpinan, yaitu: (1)

TIPE DAN GAYA KEPEMIMPINAN.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TIPE DAN GAYA KEPEMIMPINAN.docx

TIPE/ GAYA DAN PERILAKU KEPEMIMPINAN

Gaya kepemimpinan merupakan perilaku/cara yang dipilih dan

digunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap, dan perilaku

anggota organisasi (Hadari Nawawi, 2003: 115). Sementara Agus Dharma

mengartikan gaya kepemimpinan sebagai pola tingkah laku yang ditunjukkan

seseorang pada saat mempengaruhi orang lain. Paul Hersey & Kenneth Blanchard

mengatakan bahwa gaya kepemim-pinan merupakan pola perilaku pada saat

seseorang mencoba mempengaruhi orang lain dan mereka menerimanya.

Menurut Tannenbaum & Schmidt, ada empat faktor yang mem-pengaruhi gaya

kepemimpinan, yaitu:

a.       Sistem nilai

b.      Rasa yakin terhadap bawahan/anggota yang dipimpin

c.       Kecenderungan dalam kepemimpinan

d.      Perasaan aman dalam situasi tertentu

Banyak sekali tipe/gaya kepemimpinan yang dapat dipakai, baik yang bersifat

tradisional maupun yang modern dan lebih sesuai diterapkan pada situasi saat ini.

Eugene Emerson Jennings & Robert T. Golembiewaski mengatakan ada enam

tipe/gaya kepemimpinan, yaitu: (1) Otokratis, (2) Diktatoris, (3) Demokratis, (4)

Kharismatis, (5) Paternalistis, dan (6) Laissez-Faire. Hadari Nawawi

mengemukakan ada tiga tipe kepemimpinan, yang masing-masing terdiri atas

beberapa gaya kepemim-pinan. Ketiga tipe kepemimpinan tersebut adalah: (a)

Tipe Otoriter, (b) Tipe Demokratis, dan (c) Tipe Bebas (Laissez Faire/Free-Rein).

Secara singkat beberapa tipe tersebut akan dijelaskan dalam uraian di bawah ini. 

Page 2: TIPE DAN GAYA KEPEMIMPINAN.docx

A.    TIPE KEPEMIMPINAN OTORITER

                  Merupakan tipe kepemimpinan yang menghimpun sejumlah

perilaku/gaya kepemimpinan yang bersifat terpusat pada diri pemimpin sebagai

satu-satunya penentu, penguasa, dan pengendali organisasi dan kegiatannya,

dalam usaha mencapai tujuan. Tipe kepemimpinan Otoriter yang dilaksanakan

dari titik ekstrim tertinggi menuju titik ekstrim terendah, meliputi beberapa

gaya/perilaku kepemimpinan, yaitu: (1) Otokrat (Autocrat), (2) Diktatoris

(Dictator) (3) Otokrasi yang Lunak (Benevolent Autocrat), (4) Pembelot Diserter),

(5) Pelindung dan Penyelamat (Missionary), (6) Gaya/perilaku Kepemimpinan

Kompromis (Compromiser).

Dampak dari kepemimpinan otoriter yang dilaksanakan pada titik ekstrim

tertinggi pada kehidupan organisasi/perusahaan adalah:

1.     Anggota organisasi cenderung pasif, bekerja menunggu perintah, tidak berani

mengambil keputusan dalam memecahkan masalah, karena takut dinyatakan

salah.

2.     Anggota tidak ikut berpartisipasi aktif bukan karena tidak mampu, tetapi

karena tidak dihargai atau mungkin akan dinilai sebagai pembangkangan

yang dapat merugikan dirinya.

3.     Kehidupan organisasi berlangsung statis dan tidak berkembang, karena tidak

ada inisiatif, kreativitas, maupun gagasan dari anggota.

4.     Tidak membina/mengambangkan potensi kepemimpinan anggota untuk

kaderisasi kepemimpinan.

5.     Kedisiplinan, usaha keras anggota dilakukan secara terpaksa dan cenderung

berpura-pura, karena takut sanksi/hukuman.

Page 3: TIPE DAN GAYA KEPEMIMPINAN.docx

6.     Biasanya muncul orang/tokoh sebagai pengambil muka yang tidak disukai

anggota lain.

7.     Secara diam-diam muncul kelompok penentang yang menunggu kesempatan

untuk melawan tindakan pimpinan.

8.     Pemimpin cenderung kehabisan inisiatif, kreativitas, inovasi, karena tidak

ada masukan dari anggota. Sementara motivasi dan semangat kerja menjadi

rendah/turun.

9.     Tidak ada rapat/diskusi untuk memecahkan masalah. Yang ada hanya rapat

untuk menyampaikan instruksi, sanksi bagi anggota yang melakukan

pelanggaran, dan sejenisnya.

10.  Disiplin diterapkan secara ketat dan kaku, sehingga iklim kerja menjadi

tegang, saling mencurigai, dan saling tidak percaya.

11. Pemimpin cenderung tidak menyukai perubahan, perbaikan, dan

perkembangan organisasi.

Berikut ini dijelaskan masing-masing gaya/perilaku kepemimpinan yang termasuk

dalam tipe kepemimpinan otoriter.

1.      Gaya atau Perilaku Kepemimpinan Otokrat

            Karakteristiknya:

Berorientasi pada pelaksanaan tugas;

Pelaksanaan tugas tidak boleh salah/keliru, dan setiap kesalahan akan

diberikan sanksi/hukuman berat

Prinsipnya “manusia lebih suka diarahkan tanpa memikul tanggung jawab

daripada diberi kebebasan merencanakan dan melaksanakan sesuatu”;

Page 4: TIPE DAN GAYA KEPEMIMPINAN.docx

Tidak ada kesempatan bagi anggota untuk menyampaikan inisiatif,

kreativitas, saran, dan kritik;

Tidak berorientasi pada hubungan manusiawi dengan anggota;

Tidak percaya kepada anggota/orang lain, karena takut disalah-gunakan.

2.      Gaya atau Perilaku Kepemimpinan Diktatoris

            Gaya ini lebih keras dan kejam daripada gaya otoriter. Cirinya:

Pemimpin berperilaku sebagai penguasa tunggal dan tidak dapat diganti.

Perilaku ini didukung teori bahwa pemimpin diciptakan dengan membawa

karakteristik/sifat kepemimpinan, yang tidak dimiliki orang lain;

Setiap kemauan pemimpin harus terlaksana, meskipun dengan segala cara

dan berakibat fatal bagi anggota.

Orientasi kepemimpinan hanya pada hasil, tidak peduli bagaimana cara

mencapainya;

Bersembunyi di balik slogan sebagai pelindung, penyelamat, pembela,

pahlawan, sehingga sering dipuja/dikultuskan;

Ucapannya diberlakukan sebagai peraturan yang harus dilaksana-kan dan

tidak boleh dibantah;

Senjata utamanya adalah hukuman berat bagi anggota yang

menentang/berkhianat;

Antaranggota sering terjadi saling curiga; dan

Anggota tidak boleh berinisiatif, bahkan tidak boleh mengomen-tari 

ucapan, keputusan, serta perintah pimpinan.

3.      Gaya atau Perilaku Kepemimpinan Otokratik Lunak

            Ciri/karakteristiknya:

Page 5: TIPE DAN GAYA KEPEMIMPINAN.docx

Pemimpin berorientasi pada hasil dengan dimanipulasi orientasi pada

anggota dalam kadar rendah, misalnya dengan memberikan motivasi agar

melaksanakan keputusan atasan;

Pemimpin memiliki kemampuan memberikan instruksi untuk meyakinkan

anggota untuk kepentingan bersama;

Dalam menuntut ketaatan/kepatuhan anggota dilakukan dengan membuat

peraturan, yang sebenarnya lebih banyak untuk mempertahankan

kedudukannya;

Pemimpin cenderung kurang percaya diri dalam pembuatan keputusan

dengan cara selalu mencari pendukung;

Menolak kreativitas, inisiatif, dll. dari anggota yang bukan kroni atau

orang kepercayaannya; dan

Sanksi/hukuman tetap merupakan senjata dalam menuntut kepatuhan

anggota, dengan pengawasan ketat.

4.      Gaya atau Perilaku Kepemimpinan Pembelot (Diserter)

Ciri/karekteristiknya:

Pemimpin menghindar dari tugas dan tanggung jawab mem-pengaruhi,

menggerakkan, dan mengarahkan anggota untuk bekerja sama dalam

mencapai tujuan organisiasi;

Pemimpin tidak senang membuat rencana dan melaksanakan kegiatan

yang tidak menguntungkan, karena akan menjadi beban yang

memberatkan;

Pemimpin cenderung hanya melibatkan diri pada tugas ringan dan mudah;

Page 6: TIPE DAN GAYA KEPEMIMPINAN.docx

Pemimpin bersikap keras dalam menggunakan kekuasaan kepada anggota

yang tidak mengikuti kemauannya;

Pemimpin senang menyendiri dan tertutup dengan anggota;

Pemimpin cenderung iri hati terhadap teman (sesama pemimpin) yang

sukses, dan berusaha menghalanginya dengan cara yang tidak jujur dan

tidak sportif;

Pemimpin mudah menyerah jika menghadapi kesulitan. Tugas yang berat

akan ditolak, sehingga menjadi beban yang lain;

Pekerjaan yang menguntungkan dirinya akan dilakukan dengan gigih,

tetapi jika hanya menguntungkan organisasi akan dikerjakan sekedarnya

dengan mutu rendah.

5.      Gaya atau Perilaku Kepemimpinan Pelindung dan Penyelamat

            Ciri/karakteristiknya:

Pemimpin mengutamakan orientasi hubungan, sehingga terlihat ramah,

baik hati, dan suka menolong, sehingga anggota mengikuti

arahan/petunjuk pemimpin;

Pemimpin berusaha mencegah konflik, sehingga mereka percaya dan

simpati. Tetapi sebenarnya semuanya merupakan sarana untuk

memaksakan kehendak pemimpin;

Dalam bekerja pemimpin berusaha menghindari formalitas dan birokrasi,

sehingga anggota terkesan memperoleh kemudahan dalam banyak hal.

Dampaknya, anggota merasa berhutang budi kepada pemimpin.

Page 7: TIPE DAN GAYA KEPEMIMPINAN.docx

Pengawasan dijadikan sarana untuk memberi kesan bahwa pemimpin

memperhatikan anggota dalam melaksanakan keputusan, instruksi, dan

kebijakannya.

6.      Gaya atau Perilaku Kepemimpinan Kompromi, cirinya:

Untuk mempertahankan kekuasaannya, pemimpin tidak ber-orientasi pada

anggota tetapi pada atasan yang menentukan jabatan kepemimpinannya.

Pemimpin senang memuji, memberi hadiah, dll. berperilaku mengambil

hati, berpura-pura, agar tujuannya tercapai;

Melibatkan anggota dalam pengambilan keputusan, tetapi tujuannya untuk

meyakinkan bahwa rencana yang telah disiapkannya diterima dan

dilaksanakan;

Sebelum membuat keputusan, pemimpin selalu menghitung untung/rugi

bagi dirinya, bukan bagi anggota;

Tidak tertarik pada pengembangan pekerjaan dan organisasi, karena akan

menambah beban kerja dan tanggung jawab;

Mampu bekerja sama dengan anggota dalam pengertian dimanfaatkan dan

diperalat untuk melaksanakan pekerjaan agar memperoleh penilaian baik

terutama dari atasan; dan

Memberikan motivasi kepada anggota secara selektif, terutama bagi

bawahan yang melaksanakan pekerjaan yang akan dinilai oleh atasannya

sebagai prestasi pemimpin.

B.     TIPE KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS

Page 8: TIPE DAN GAYA KEPEMIMPINAN.docx

Pada tipe ini manusia sebagai faktor terpenting dalam kepemimpinan

yang dilakukan berdasarkan dan mengutamakan orientasi pada hubungan dengan

anggota organisasi. Filsafat demokratis yang mendasari tipa dan gaya

kepemimpinan ini adalah pengakuan bahwa manusia merupakan makhluk yang

memiliki harkat dan martabat yang mulia dengan hak asasi yang sama.

Implementasi demokratis pada tipe kepemimpinan ini antara lain:

Mengakui dan menghargai manusia sebagai makhluk individual, yang

memiliki perbedaan kemampuan satu dengan lain;

Memberikan hak dan kesempatan yang sama kepada setiap individu untuk

mengaktualisasikan diri melalui prestasinya;

Memberikan hak dan kesempatan yang sama kepada setiap individu untuk

mengembangkan kemampuan masing-masing, dengan meng-hormati

nilai/norma yang berlaku;

Menumbuhkan kehidupan bersama melalui kerja sama yang saling

menghormati kelebihan dan kekurangan setiap individu;

Memberikan kesempatan setiap individu untuk maju dan bersaing secara

jujur/fair dan sehat; dan

Memberikan tanggung jawab dan kewajiban untuk mewujudkan

kehidupan bersama yang harmonis, terutama dalam organisasi.

      Tipe kepemimpinan Demokratis juga dapat bergerak dari titik ekstrim

tertinggi menuju titik ekstrim terendah, yang meliputi lima gaya kepemimpinan,

yaitu: (1) Birokrat, (2) Pembangun/Pengembang Organisasi, (3) Eksekutif, (4)

Organisatoris dan Administratif, dan (5) Legitimasi/Resmi atau berdasarkan

Page 9: TIPE DAN GAYA KEPEMIMPINAN.docx

Pengangkatan (Headmanship). Berikut ini karakteristik masing-masing gaya

kepemimpinan tersebut.

1.      Gaya atau Perilaku Kepemimpinan Birokrat, ciri/karakteristiknya:

Pemimpin mengutamakan ketaatan pada peraturan dan meka-nisme kerja

yang telah ditentukan. Apabila birokrasi dalam pengambilan keputusan

terlalu banyak, keputusannya sering terlambat dan kurang

menguntungkan;

Pemimpin yang lebih tinggi menuntut ketaatan pemimpin di bawahnya;

Pemimpin berusaha mengembangkan hubungan informal untuk

mengimbangi hubungan kerja formal yang statis dan kaku;

Untuk membina kerja sama, dilakukan pemimpin dengan orientasi pada

posisi/kedudukan dalam struktur organisasi;

Pemimpin kurang aktif dalam mengembangkan organisasi, karena

cenderung tidak menyukai perubahan, meskipun ada gagasan, inisiatif, dan

saran dari anggota/bawahan;

Pemimpin lamban dalam mengambil keputusan; dan

Pemimpin lebih menyukai pekerjaan rutin yang statis dan beresiko

rendah. 

2.      Gaya atau Perilaku Kepemimpinan Pengembang dan Pembangun Organisasi

(Developer), karakteristiknya:

Pemimpin sangat mahir dalam menciptakan, mengembangkan, dan

membina kerja sama untuk mencapai tujuan bersama;

Bekerja secara teratur dan bertanggung jawab, sehingga efek-tivitas kerja

tinggi dalam menggerakkan anggota untuk mencapai tujuan;

Page 10: TIPE DAN GAYA KEPEMIMPINAN.docx

Mau dan mampu mempercayai orang lain dalam melaksanakan pekerjaan,

dengan memberikan pelimpahan wewenang dan tanggung jawab yang

jelas;

Selalu berusaha meningkatkan kemampuan kerja anggota, agar proses dan

hasil kerjanya sesuai standar;

Memiliki kemauan dan kemampuan positif dalam menghargai,

menghormati, dan memberdayakan anggota sebagai subjek maupun

sebagai individu;

Mau dan mampu membina hubungan manusiwai yang efektif, baik di

dalam maupun di luar jam kerja; dan

Yakin bahwa anggotanya merupakan individu yang mampu bertanggung

jawab jika diberi kesempatan sesuai batas-batas potensi yang dimiliki.

3.      Gaya atau Perilaku Kepemimpinan Eksekutif, karakteristiknya:

Pemimpin yakin bahwa anggotanya dapat bekerja dan menjadi pemimpin

sebaik dirinya, sehingga harus dihormati secara manusiawi;

Pemimpin memiliki komitmen tinggi pada kegiatan pengem-bangan

kemampuan anggota yang potensial dam bidangnya;

Cenderung berorientasi pada kualitas pelaksanaan tugas dan hasilnya,

dengan menetapkan standar pekerjaan yang tinggi;

Pemimpin berdisiplin dalam bekerja, sangat meyakinkan, disegani, dan

dihormati anggota;

Selalu berusaha menumbuhkan, memlihara, dan mengembang-kan

partisipasi aktif anggota memalui motivasi kerja secara terpadu;

Page 11: TIPE DAN GAYA KEPEMIMPINAN.docx

Memiliki semangat, moral, loyalitas, dan dedikasi kerja yang tinggi,

sehingga menjadi teladan bagi anggota;

Memiliki kemampuan menumbuhkan kesadaran dan kesediaan bekerja

keras untuk menjadi anggota yang sukses, tanpa menekan/memaksa;

Menempatkan dan menghargai anggota sebagai rekan atau partner kerja,

tidak sekedar sebagai bawahan/anak buah;

Memiliki kemampuan mewujudkan kualitas kehidupan kerja yang

kondusif, sehingga anggota merasa aman, terjamin, dan memiliki

kepuasan kerja yang tinggi;

Memiliki perhatian yang positif dalam menyelesaikan konflik

antaranggota atau antara anggota dengan pemimpin;

Terbuka terhadap kritik, saran atau pendapat, yang dimanfa-atkan untuk

memperbaiki kekeliruan dalam kepemimpinannya;

Mampu membedakan masalah yang perlu atau tidak perlu diselesaikan di

dalam maupun di luar rapat, serta memiliki prioritas dalam pemecahan

masalah.

4.      Gaya atau Perilaku Kepemimpinan Organisatoris dan Adminis-trator,

karakteristiknya:

Pemimpin menyukai pembagian kerja yang jelas dengan membentuk unit-

unit kerja seperti urusan, seksi, bagian, bidang, divisi, dll.

Pemimpin bekerja secara terencana dengan langkah-langkah yang sesuai

dengan fungsi manajemen (perencanaan, peng-organisasian,

penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan);

Page 12: TIPE DAN GAYA KEPEMIMPINAN.docx

Mementingkan tersedianya data/informasi mutakhir baik kuantitatif

maupun kualitatif untuk pengambilan keputusan;

Orientasi pada hubungan manusia (dengan anggota) rendah, karena

tuntutan utama mematuhi aturan yang berlaku, sehingga ada

kecenderungan otoriter dan setiap kesalahan anggota akan dikenakan

sanksi/hukuman;

Peraturan digunakan pemimpin untuk menolak inisiatif, gagasan, maupun

kreativitas anggota, dan pemimpin tidak menyukai adanya perubahan;

Meyakinkan anggota bahwa ide, inisiatif, dan kreativitas pemimpin harus

dilaksanakan dengan tanggung jawab;

5.      Gaya atau Perilaku Kepemimpinan Resmi

Kepemimpinan ini mendapat legitimasi melalui Surat Keputusan dari

pejabat atau pihak yang berwenang. Contohnya: Kepala Biro Keuangan, Presiden,

Menteri, Ketua Lembaga Penelitian, dll.

Karakteristiknya:

Pemimpin mempertahankan diri sebagai pelindung anggota, sebagaimana

ayah melindungi anggota keluarganya. Pemimpin berusaha mengetahui

segala kegiatan/masalah anggota, karena ikut bertanggung jawab atas

dampak positif maupun negatifnya;

Pemimpin berada paling depan dalam menghadapi masalah dan

penyelesaiannya, baik masalah organisasi maupun masalah pribadi

anggota. Harapannya, anggota tetap percaya dan kedudukannya sebagai

pemimpin tetap bertahan;

Page 13: TIPE DAN GAYA KEPEMIMPINAN.docx

Berusaha mendahulukan kepentingan organisasi daripada kepentingan

anggota maupun kepentingan pribadinya; dan

Gaya kepemimpinannya dijalankan dengan sikap pengabdian, kerelaan

berkurban dan kepeloporan yang tinggi dalam mewujudkan kegiatan yang

bermanfaat bagi kepentingan organisasi atau kepentingan bersama.

            Ada beberapa perbedaan pokok antara tipe kepemimpinan Otokratis dan

tipe kepemimpinan Demokratis:

OTOKRATIS DEMOKRATIS

Lebih berorientasi pada tugas;

Mempengaruhi anggota dg.

memberitahu pekerjaan & cara

melakukannya;

Menekankan bahwa kuasa pe-

mimpin berasal dari posisi/ ja-

batan yg. dimiliki, dan bawahan

cenderung malas & sulit diper-

caya;

Kebijakan dan keputusan lahir

dari pemimpin.

Lebih berorientasi pada hubungan

Berbagi tanggung jawab

kepemim-pinan dg. melibatkan

anggota dlm. perencanaan &

pelaksanaan tugas

Menekankan bahwa kuasa

pemim-pin berasal dari kelompok

yg. di-pimpin, dan bawahan dapat

meng-arahkan sendiri & kreatif

jika dimo-tivasi;

Kebijakan terbuka dari forum

diskusi & keputusan kelompok.

Page 14: TIPE DAN GAYA KEPEMIMPINAN.docx

C.    TIPE KEPEMIMPINAN BEBAS / PARTISIPATIF (LAISSEZ-FAIRE /

FREE-REIN)

Tipe kepemimpinan ini berpandangan bahwa anggota organisasi mampu

mandiri dalam membuat keputusan atau mengurus dirinya, dengan seminimal

mungkin pengarahan dari pimpinan. Tipe kepemim-pinan ini biasanya paling sulit

diterapkan oleh pimpinan, karena dia lebih banyak bertindak sebagai pusat

informasi dan hanya sedikit melakukan pengawasan. Kontak baru terjadi apabila

pemimpin memberikan informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan

pekerjaan. Dampak yang sering terjadi dalam tipe kepemimpinan ini adalah terjadi

kekacauan, karena pemimpin sengaja membiarkan para anggota berbeda

kepentingan dan kemampuan untuk bertindak ke arahnya sendiri. Pemimpin lebih

banyak berperan sebagai penasihat jika diperlukan. Gaya/perilaku kepemimpinan

yang termasuk tipe kepemim-pinan Bebas ini adalah (1) Agitator dan (2) Simbol.

Dalam perkembangan selanjutnya, seorang pemimpin dalam satu

organisasi tidak cukup hanya menerapkan satu tipe/gaya kepemimpinan untuk

semua situasi. Setiap organisasi memiliki ciri khas yang unik dan berbeda dengan

organisasi lain. Dalam organisasi sejenis pun akan menghadapi masalah,

lingkungan, cara mencapai tujuan, watak/ kepriba-dian pemimpin maupun

anggota organisasi, dll. yang berbeda-beda. Setiap saat situasi organisasi maupun

situasi personalnya bisa berubah. Untuk itu, akhirnya muncul teori kepemimpinan

baru yang dikenal dengan Teori/Pendekatan Kontingensi (Contingency Approach)

atau Teori Situasional. Dalam teori/pendekatan ini, gaya kepemimpinan harus

disesuaikan dengan situasi organisasi serta situasi orang yang dipimpin, dan

dimungkinkan setiap saat berubah. Teori/pendekatan ini juga berpendapat bahwa

Page 15: TIPE DAN GAYA KEPEMIMPINAN.docx

tidak ada satu jalan (tipe/gaya kepemimpinan) terbaik untuk mengelola dan

mengurus satu organisasi, apalagi yang berlaku secara umum untuk semua situasi.

D.    GAYA/PERILAKU KEPEMIMPINAN SITUASIONAL

Kepemimpinan Situasional dihasilkan dari rangkaian tiga faktor,

yaitusifat kepribadian pemimpin, sifat dasar kelompok dan anggotanya serta

peristiwa yangdiharapkan kepada kelompok

Ada beberapa model kepemimpinan yang merupakan pengem-bangan Teori

Kepemimpinan Situasional, yaitu:

1.   Model Kepemimpinan Situasional dari Fiedler

     Ada tiga dimensi dalam situasi yang dihadapi pemimpin:

Hubungan pemimpin dengan anggota;

Situasi akan menguntungkan apabila pemimpin diterima oleh anggotanya,

atau sebaliknya.

Derajad dari susunan tugas;

Artinya, setiap orang mengetahui rincian tugasnya, wewenang, serta

tanggung jawab dalam melaksanakan tugas tersebut.

Posisi kekuasaan pemimpin.

Artinya, kedudukan/posisi kekuasaan formal pemimpin menjadi tegas dan

kuat, sehingga mempermudah usahanya dalam mem-pengaruhi pikiran,

perasaan, sikap, dan perilaku anggota organi-sasinya.

2.      Model Kepemimpinan Situasional Tiga Dimensi dari Reddin

Menurut Reddin, ada tiga pola dasar yang dapat digunakan untuk

menetapkan pola perilaku kepemimpinan, yaitu:

Page 16: TIPE DAN GAYA KEPEMIMPINAN.docx

a.       berorientasi pada tugas (task oriented);

b.      berorientasi pada hubungan (relationship oriented); dan

c.       berorientasi pada efektivitas (effectiveness oriented).

Dari ketiga orientasi ini, Reddin mengelompokkan ada empat

gaya/perilaku yang tidak efektif, yaitu (a) Deserter, (b) Missionary , (c) Autocrat,

dan (d) Compromiser. Sedangkan gaya/perilaku kepemim-pinan yang efektif

adalah (a) Bureaucrat, (b) Developer, (c) Benevolent Autocrat, dan (d) Executive.

3.      Model Kepemimpinan Kontinum dari Tannenbaum & Schmidt

Ada tiga faktor yang perlu dipertimbangkan untuk merealisasikan

kepemimpinan yang efektif, yaitu:

a.       kekuatan pemimpin (pendidikan, pengalaman, pribadi, dll.)

b.      kekuatan anggota organisasi sebagai bawahan (pendidikan, pengalaman,

motivasi kerja, tanggung jawab, dll.), dan

c.       kekuatan situasi/interaksi pimpinan dengan anggota  (suasana/ iklim kerja,

budaya organisasi, dll.).

Perilaku kepemimpinan pada model ini meliputi:

Pemimpin sebagai pengambil keputusan;

Pemimpin yang menawarkan (menjual) keputusan;

(Pemimpin membuat alternatif keputusan yg. ditawarkan kepada anggota

untuk dipilih tanpa diubah).

Pemimpin menyampaikan gagasan, dan meminta anggota memb-hasnya

sebelum ditetapkan menjadi keputusan;

Pemimpin menawarkan keputusan yang boleh didiskusikan dan dapat

diubah sebelum ditetapkan;

Page 17: TIPE DAN GAYA KEPEMIMPINAN.docx

Pemimpin yang menyampaikan masalah, menerima saran, dan membuat

keputusan;

Pemimpin yang menyerahkan pembuatan keputusan kepada kelompok,

dengan batas-batas tertentu; dan

Pemimpin mempercayakan kepada anggota untuk menjalankan fungsinya

dalam batas-batas yang telah ditetapkan pimpinan.

4.      Model Kepemimpinan Situasional dari Hersey dan Blanchard

Model ini bertolak dari prinsip bahwa kepemimpinan  yang efektif dapat

diwujudkan melalui kemampuan memilih perilaku/gaya kepe-mimpinan yang

tepat berdasarkan tingkat kesiapan (readiness) dan kematangan (maturation)

anggota organisasi. Teori ini menyatakan bahwa keefektifan kepemimpinan

sangat dipengaruhi tingkat kemam-puan (kesiapan & kematangan) anggota

organisasi dalam menerima atau menolak pimpinan.

      Gaya/perilaku kepemimpinan dalam model ini terdiri dari:

1.      Telling Style (gaya mengatakan/memerintah/mengarahkan)

Dilaksanakan dengan orientasi pada tugas tinggi, orientasi pada hubungan

rendah.

Pemimpin merupakan pusat kegiatan.

Sesuai untuk lingkungan organisasi yang kesiapan & kemata-ngan pribadi

anggotanya rendah.

Perlu instruksi spesifik, pengarahan, dan pengawasan ketat.

2.      Selling Style (gaya menawarkan/menjual)

Dilaksanakan dg. orientasi pada tugas dan hubungan tinggi.

Page 18: TIPE DAN GAYA KEPEMIMPINAN.docx

Sesuai untuk situasi anggota yg. kesiapan & kematangannya masih rendah

dan kemampuan kerja belum memadai.

Pemimpin berperan menawarkan (menjual) tugas-tugas  kepada mereka

yang mau & mampu, dengan memberikan pengarahan kepada anggota yg.

kemampuan & kemauan kerjanya rendah.

Pemimpin sebagai pengarah dan pendukung anggotanya.

3.      Participating Style (gaya partisipasi)

Dilaksanakan dengan orientasi pada tugas rendah, orientasi pada hubungan

tinggi.

Menunjukkan kesediaan & kemampuan pemimpin dalam men-

dayagunakan anggota.

Sesuai jika kesiapan & kematangan anggota sudah tinggi.

Pengambilan keputusan dilakukan bersama atau dilakukan sendiri oleh

pimpinan sebagai atasan.

4.      Delegating Style (gaya pendelegasian wewenang)

Dilaksanakan dengan orientasi tugas dan orientasi hubungan rendah.

Sesuai jika kesiapan & kematangan anggota sangat tinggi.

Kemampuan & keahlian anggota untuk bekerja juga tinggi, sehingga layak

diberikan pelimpahan wewenang.

E.     GAYA/PERILAKU KEPEMIMPINAN KARISMATIK

Yaitu gaya/perilaku kepemimpinan berdasarkan karakteristik kualitas

kepribadian istimewa pemimpin, karena memiliki daya tarik yang sangat

memukau sehingga memperoleh banyak anggota.

Page 19: TIPE DAN GAYA KEPEMIMPINAN.docx

      Indikator kepemimpinan karismatik menurut Yulk adalah:

Pengikutnya meyakini kebenarannya dalam cara memimpin;

Pengikutnya menerima gaya kepemimpinannya tanpa bertanya;

Pengikutnya memiliki kasih sayang kepada pemimpin;

Adanya kesadaran untuk mematuhi perintah pemimpin;

Dalam mewujudkan misi organisasi melibatkan pengikutnya seca-ra

emosional;

Mempertinggi pencapaian kinerja pengikutnya; dan

Dipercaya pengikutnya bahwa dengan kepemimpinannya akan mampu

mewujudkan misi organisasi.

Beberapa karakteristik utama kepemimpinan karismatik antara lain:

Percaya diri, tentang kemampuan dan penilaian dirinya;

Memiliki visi dan tujuan ideal untuk masa depan yang lebih baik;

Mampu mengungkapkan visi secara jelas;

Yakin terhadap visinya, punya komitmen kuat, bersedia menerima resiko,

mengeluarkan biaya tinggi, melibatkan diri dalam pengor-banan;

Memunculkan perilaku baru yang tidak konvensional, kadang-kadang

keluar aturan;

Dipahami sebagai agen perubahan, bukan pengikut status quo;

Memiliki kepekaan terhadap lingkungan, menilai lingkungan secara

realistis, melaksanakan manajemen sumber daya untuk perubah-an.

Page 20: TIPE DAN GAYA KEPEMIMPINAN.docx

F.     GAYA/PERILAKU KEPEMIMPINAN AHLI (EXPERT)

Merupakan gaya/perilaku yang didasari keahlian tertentu yang dimiliki

pemimpin, sesuai bidang pekerjaan utama di organisasi-nya. Gaya ini

menekankan bahwa pemimpin harus profesional di bidangnya, karena pendidikan

formal atau pengalaman kerja yang lama dalam bidang tersebut.

1. Gaya/perilaku Kepemimpinan Paternalistik

Merupakan pemimpin yang memiliki sikap kedewasaan (kebapak-

bapakan) dalam arti dapat melindungi, mengayomi, dan menolong anggotanya.

Biasanya berlaku untuk masyarakat tradisional/ agraris.

2. Gaya/perilaku Kepemimpinan Transformasional

Merupakan gaya kepemimpinan yang ditandai dengan pemimpin yang

memandu/memotivasi anggota untuk mencapai tujuan dengan memperjelas peran

dan tuntutan tugas. Kepemimpinan transforma-sional lebih menekankan pada

kegiatan pemberdayaan melalui pe-ningkatan konsep diri anggota yang positif.

Ciri-cirinya:

Cenderung karismatik, melalui perumusan visi dan misi yang jelas, bangga

terhadap pimpinan;

Mengutamakan inspirasi dengan mengomunikasikan harapan yang tinggi;

Mampu memberikan rangsangan intelektual, menggalakkan kecer-dasan,

membangun organisasi belajar, mengutamakan rasionali-tas, dan

pemecahan masalah secara teliti;

Mempertimbangkan faktor individu, perhatian secara pribadi, mem-

perlakukan anggota secara individu, menyelenggarakan pelatihan, dan

menasehati.

Page 21: TIPE DAN GAYA KEPEMIMPINAN.docx

Kepemimpinan transformasional berusaha menanamkan dan mendo-

rong anggota untuk bersifat kritis terhadap pendapat/ pandangan yang sudah

mapan di lingkungan organisasi atau yang ditetapkan oleh pemimpin.

Scott Burd mengemukakan bahwa kepemimpinan transformasional

merupakan pendekatan yang diterapkan dalam rangka memperta-hankan

pemimpin dan organisasinya dengan cara penggabungan tiga unsur, yaitu strategi,

kepemimpinan, dan budaya organisasi.

Strategi mencakup kemampuan dalam menetapkan arah yang akan dituju

organisasi, dengan membangun visi dan merumuskan rencana strategis & rencana

operasional.

Kepemimpinan, mencakup kegiatan merealisasikan strategi melalui

tindakan kepemimpinan transformasional yang sesuai dengan fungsi dan situasi,

menjadi pemimpin yang dapat mempengaruhi dan diakui anggota, mampu

memotivasi, menciptakan lingkungan kondusif, dan menciptakan cara kerja yang

lebih mudah.

Budaya organisasi, merupakan realisasi kepemimpinan transforma-

sional yang mencakup kemampuan memotivasi anggota untuk menerapkan

strategi, memahami budaya kerja, berlaku adil, mene-rima perubahan yang

inovatif, dan membangkitkan semangat kerja tim.

Page 22: TIPE DAN GAYA KEPEMIMPINAN.docx

DAFTAR PUSTAKA

http://satyaexcel.blogspot.com/2014/09/konsep-dasar-kepemimpinan.html.(27 maret 2015)