Upload
dwi-ayu-indaswary-nhb
View
273
Download
14
Embed Size (px)
Citation preview
4. Sebutkan dan jelaskan tipe-tipe reaksi hipersensitivitas dan mekanisme dasarnya! Dan
termasuk tipe berapakah reaksi hipersensitivitas pada kasus serta gejala-gejalanya?
Jawab:
Reaksi hipersensitivitas oleh Robert Coombs dan Philip HH Gell (1963) dibagi dalam 4
tipe reaksi.
A. Reaksi Hipersensitivitas Tipe-I (Reaksi Alergi)Mekanisme dasar:
Pada reaksi ini yang paling berperan adalah : mast cell/ basofil dan IgE, dan atopi (sifat kecenderungan menderita alergi)
B. Reaksi Hipersensitivitas Tipe-II (Reaksi Sitotoksik)Terjadinya reaksi hipersensitivitas tipe-II ini sangat erat kaitannya dengan adanya suatu proses penanggulangan munculnya sel klon baru.Mekanisme hipersensitivitas ini dapat terjadi dalam 2 jalur, yaitu:
C. Reaksi Hipersensitivitas Tipe-III (Imun Kompleks)
D. Reaksi Hipersensitivitas Tipe-IV (Delayed Type Hypersensitivity)
Terjadinya reaksi ini disebabkan oleh infeksi mikro organisme yang bersifat intra seluler atau suatu antigen tertentu.
Untuk kasus pada modul Pilek Menahun, penderita mengalami reaksi hipersensitivitas tipe-I
dengan mekanisme dan gejala-gejala pada beberapa jenis alerginya sebagai berikut.
Mekanisme Reaksi Hipersensitivitas Tipe-I
Reaksi tipe 1 atau disebut juga reaksi tipe cepat atau reaksi anafilaksis atau reaksi alergi
timbul segera sesudah tubuh terpajan dengan alergen. Alergen yang masuk ke dalam tubuh
menimbulkan respon imun berupa produksi IgE. Urutan kejadiannya sebagai berikut:
a. Fase sensitasi: waktu yang dibutuhkan untuk pembentukan IgE sampai diikat silang oleh
reseptor spesifik (Fce-R) pada permukaan sel mast atau basofil.
b. Fase aktivasi: waktu yang diperlukan antara pajanan ulang dengan antigen yang spesifik
dan sel mast/basofil melepas isinya yang berisikan granul yang menimbulkan reaksi. Hal
ini terjadi oleh ikatan silang antara antigen dengan IgE.
c. Fase efektor: waktu terjadi respon yang kompleks (anafilaksis) sebagai efek dari
mediator-mediator yang dilepas sel mast/basofil dengan aktivitas farmakologik.
Gejala Dan Tanda Alergi Tipe 1 Pada DD
A. Rinitis vasomotor
Gejala yang dijumpai pada rinitis vasomotor kadang-kadang sulit dibedakan dengan
rinitis alergi seperti hidung tersumbat dan rinore.
1. Rinore yang hebat dan bersifat mukus atau serous sering dijumpai.
2. Gejala hidung tersumbat sangat bervariasi yang dapat bergantian dari satu sisi ke
sisi yang lain, terutama sewaktu perubahan posisi.
3. Keluhan bersin-bersin tidak begitu nyata bila dibandingkan dengan rinitis alergi
dan tidak terdapat rasa gatal di hidung dan mata.
4. Gejala dapat memburuk pada pagi hari waktu bangun tidur oleh karena adanya
perubahan suhu yang ekstrim, udara lembab, dan juga oleh karena asap rokok
dan sebagainya.
5. keluhan adanya ingus yang jatuh ke tenggorok ( post nasal drip ).
Berdasarkan gejala yang menonjol, rinitis vasomotor dibedakan dalam
2 golongan, yaitu golongan obstruksi ( blockers ) dan golongan
rinore ( runners / sneezers ).
Gejala lain berupa :
1. Rinitis termasuk bersin dan selesema,
2. hidung tersumbat dan gatal-gatal hidung,
3. telinga, mata pedih, gatal-gatal dan sakit kepala.
B. Polip nasal
Gejala yang ditimbulkan oleh polip hidung :
1. rasa sumbatan di hidung. Sumbatan ini menetap, tidak hilang timbul dan makin
lama semakin berat keluhannya sumbatan yang berat dapat menyebabkan
hilangnya indra penciuman.
2. Gangguan drainase sinus dapat menyebabkan nyeri kepala dan keluarnya sekret
hidung.
3. Bila penyebabnya alergi, penderita mengeluh adanya iritasi hidung yang disertai
bersin-bersin.
4. Pada Rinoskopi anterior polip hidung sering kali harus dibedakan dari konka
hidung yang menyerupai polip ( Konka Polipoid ).
C. Rhinitis alergi
Rinitis alergi diklasifikasikan berdasarkan :
1. Lama gejala, rinitis alergi dibagi menjadi:
Intermiten: Gejala <4 hari per minggu dan lamanya <4 minggu
Persisten: Gejala >4 hari per minggu dan lamanya >4 minggu
1. Gejala rinitis alergi yang khas ialah terdapatnya serangan bersin
berulang. Sebetulnya bersin merupakan gejala yang normal, terutama
pada pagi hari atau bila terdapat kontak dengan sejumlah besar debu.
2. Gejala lain ialah keluar ingus (rinore) yang encer dan banyak, hidung
tersumbat, hidung dan mata gatal, yang kadang-kadang disertai dengan
banyak air mata keluar (lakrimasi).
3. Tanda-tanda alergi juga terlihat di hidung, mata, telinga, faring atau
laring.
4. Tanda hidung termasuk lipatan hidung melintang – garis hitam
melintang pada tengah punggung hidung akibat sering menggosok
hidung ke atas menirukan pemberian hormat (allergic salute), pucat
dan edema
5. mukosa hidung yang dapat muncul kebiruan.
6. Lubang hidung bengkak. Disertai dengan sekret mukoid atau cair.
7. Tanda di mata termasuk edema kelopak mata, kongesti konjungtiva,
lingkar hitam dibawah mata (allergic shiner).
8. Tanda pada telinga termasuk retraksi membran timpani atau otitis
media serosa sebagai hasil dari hambatan tuba eustachii.
9. Tanda faringeal termasuk faringitis granuler akibat hiperplasia
submukosa jaringan limfoid. Tanda laringeal termasuk suara serak dan
edema pita suara.
Gejala lain yang tidak khas dapat berupa:
1. batuk, sakit kepala, masalah penciuman, mengi, penekanan pada
sinus dan nyeri wajah, post nasal drip.
2. Beberapa orang juga mengalami lemah dan lesu, mudah marah,
kehilangan nafsu makan dan sulit tidur.
D. Sinusitis
I. Gejala dan tanda sinusitis kronis termasuk :
1. Aliran lendir yang berwarna kuning tebal atau kehijauan dari hidung atau
bagian bawah belakang tenggorokan.
2. Obstruksi hidung yang menyebabkan kesulitan bernapas melalui hidung
3. Nyeri dan pembengkakan di sekitar mata, pipi, hidung atau dahi
4. Sakit di rahang atas dan gigi
5. Mengurangi rasa penciuman
6. Batuk, yang mungkin lebih buruk pada malam hari
Indikasi dan gejala lain sinusitis kronis dapat termasuk :
1. Telinga sakit
2. Sakit tenggorokan
3. Kelelahan atau lekas marah
4. Mual
gejala dan tanda sinusitis kronis serupa dengan sinusitis kronis, yang membedakan
adalah gejala sinusitis kronis berlangusng lebih lama dan lebih sering. Berbeda dengan
sinusitis kronis, demam bukanlah tanda umum sinusitis kronis.
II. gejala dan tanda sinusitis kronis yang serius Nyeri atau pembengkakan di sekitar
mata
Dahi bengkak
Sakit kepala parah
Kebingungan
Pandangan ganda atau gangguan pandangan
Leher kaku
Sesak napas
E. Rhinitis medika mentosa
Gejala dan Tanda
1. Penderita mengeluh hidungnya tersumbat terus menerus dan berair.
2. Pada pemeriksaan konka dengan secret hidung yang berlebihan.
Apabila diuji dengan adrenalin, adema konka tidak berkurang.