Tipe Kontraksi & Kerja Otot

Embed Size (px)

Citation preview

Tipe Kontraksi dan Kerja OtotMay 13th, 2010 | Author: evan physical Otot yang berkontraksi ada 2 tipenya yaitu Isometrik dan Isotonik. 1. Isometrik (Iso=seimbang, metrik = ukuran) adalah kontraksi yang mempengaruhi tenaga melalui peningkatan ketegangan intra-muscular tanpa perubahan panjang otot. 2. Isotonik adalah kontraksi ketegangan intra-muskular yang disertai oleh perubahan panjang otot. Perubahan tersebut bisa dalam keadaan memendek atau memanjang. Tipe Kerja Otot Kerja didefinisikan sebagai hasil dari tenaga/force dan jarak melalui aksi force. Tipe kerja otot digunakan untuk mengontrol dan menggerakkan lever tubuh baik statis, konsentrik dan eksentrik. Static Muscle Work yaitu otot berkontraksi secara isometrik untuk menyeimbangkan tenaga/force yang berlawanan dan mempertahankan stabilitas, tetapi tidak ada gerakan atau kerja yang dilakukan. Concentric Muscle Work yaitu otot berkontraksi secara isotonik dalam keadaan memendek guna menghasilkan gerakan, dimana titik perlengketan otot akan saling berdekatan (konsentrik artinya kearah titik pusat) dan gerakan kearah tarikan otot. Eccentric Muscle Work yaitu otot berkontraksi secara isotonik dalam keadaan memanjang, dimana titik perlengketan otot akan saling berpisah (eccentric artinya menjauhi titik pusat) dan bekerja berlawanan dengan aksi force yang lebih besar dari kontraksi ototnya sendiri. Dengan demikian gerakan yang terjadi berlawanan arah dengan tarikan otot.

Serabut Otot ManusiaMay 2nd, 2010 | Author: evan physical Sebuah sel otot tunggal dinamakan dengan serabut otot karena berbentuk seperti benang/ serabut. Membran yang membungkus serabut otot kadang-kadang dinamakan dengan sarkolemma dan secara khusus sitoplasma ini dinamakan dengan sarkoplasma. Sarkoplasma pada setiap serabut otot mengandung sejumlah nukleus dan mitokondria, serta sejumlah benang/serabut myofibril yang berjalan paralel sejajar satu sama lain. Myofibril mengandung 2 tipe filamen protein yang susunannya menghasilkan karakteristik pola striated sehingga dinamakan otot striated atau otot skeletal. Observasi melalui mikroskop terlihat adanya perubahan struktur bands (A bands, I bands) dan garis didalam otot skeletal selama kontraksi otot. Sarkomer terbagi-bagi antara 2 Z lines, yang merupakan unit struktural dasar dari serabut otot. Setiap sarkomer dibagi dua oleh suatu M line. A band berisi filamen myosin yang kasar dan tebal, serta dikelilingi oleh 6 filamen aktin yang tipis dan halus. I band berisi hanya filamen aktin yang tipis. Pada kedua band tersebut, filamen-filamen protein dipertahankan dalam posisinya oleh perlekatan pada Z line, yang melekat ke sarkolemma. Pada pusat A band terdapat H zone, yang berisi hanya filamen myosin yang tebal. Selama kontraksi otot, filamen aktin yang tipis dari salah satu ujung sarkomer akan slide satu sama lain. Sebagaimana terlihat melalui mikroskop, Z line bergerak kearah A bands untuk mempertahankan ukuran awalnya, sementara I bands menjadi sempit dan H zone menjadi hilang. Proyeksi dari filamen myosin dinamakan dengan cross-bridge yang membentuk hubungan fisik dengan filamen aktin selama kontraksi otot, dengan sejumlah hubungan yang proporsional dengan produksi gaya dan pengeluaran energi. Suatu saluran jaringan membran yang dikenal sebagai retikulum sarkoplasmik adalah berhubungan dengan setiap serabut secara external. Secara internal, serabut terbelah oleh terowongan kecil yang dinamakan dengan transverse tubule. Transverse tubule berjalan secara sempurna melalui serabut dan hanya terbuka kearah external. Retikulum sarkoplasmik dan transverse tubule merupakan saluran-saluran untuk tranportasi mediator elektrokimiawi dari aktivasi otot. Beberapa lapisan jaringan konektif/ penyambung memberikan superstruktur untuk struktur serabut otot. Setiap membran serabut atau sarkolemma dikelilingi atau dibungkus oleh jaringan konektif tipis yang dinamakan dengan endomysium. Serabut-serabut otot yang tergabung kedalam fascicle dibungkus oleh jaringan konektif yang dikenal sebagai perimysium. Kelompok-kelompok fascicle membentuk otot secara keseluruhan yang kemudian dibungkus/ dikelilingi oleh epimysium, yang berlanjut sampai dengan tendon otot.

Group Aksi OtotApril 28th, 2010 | Author: evan physical Otot tidak bekerja secara terisolir (bekerja sendirian). Beberapa otot harus bekerja untuk menghasilkan gerakan halus yang terkoordinir sehingga masing-masing otot memiliki peran. Primemover atau agonis Otot yang bekerja secara primemover adalah otot-otot yang mengawali dan memulai gerakan. Antagonis Otot yang dapat menghsilkan gerakan lawanan dari gerakan yang dihasilkan oleh otot agonis. Ketika otot agonis bekerja maka antagonis harus relaks secara reciprokal, yakni secara axact besarnya sama. Ketegangan dari kontraksi agonis adalah sama dengan relaksasi yang dihasilkan oleh otot lawannya (antagonis) agar terjadi gerakan yang halus. Sinergis Otot yang bekerja sebagai sinergis adalah otot-otot yang berkontraksi untuk menyempurnakan suatu posisi sendi atau membuat kerja otot agonis lebih kuat. Otot-otot sinergis paling sering diobservasi kerjanya ketika ot wrot agonis merupakan otot-otot biaxial atau multiaxial, sebagai contoh ekstensor wrist. Otot-otot sinergis juga berkontraksi untuk mencegah gerakan ekstra atau tambahan yang mungkin dihasilkan oleh otot agonis. Pada umumnya otot agonis bekerja tanpa disadari

Proses Pemulihan dengan O2April 27th, 2010 | Author: evan physical Proses pemulihan sama pentingnya dengan proses selama latihan fisik. Pemulihan yang tidak sempurna akan menurunkan kinerja. konsep yang paling berkaitan adalah utang O2 (the oxigen Dept).

Hal-hal lain yang penting dalam proses pemulihan : 1. Pemulihan cadangan fosfagen otot 2. Pengisian mioglobin dengan O2 3. Pengisian cadangan glikogen otot 4. Pemusnahan asam laktat darah dan otot. Orang bernafas dalam dan cepat selama beberapa waktu setelah berhenti berolahraga untuk melunasi hutang O2 yang dibuat saat berolahraga. Besarnya konsumsi O2 selama pemulihan setelah melakukan latihan dikurangi besarnya konsumsi O2 pada keadaan istirahat biasa selama selang waktu yang sama. Ketika aktifitas ditunjang oleh ATP yang berasal dari sumber-sumber nonok, maka O2 diperlukan untuk pemulihan sistem-sistem energi. Tubuh mengandung kurang lebih 2 liter cadangan O2 untuk metabolisme aerobik, tanpa menghirup O2 baru (1/2 liter dalam paru-paru, 1/4 liter larut dalam cairan tubuh, 1 liter dalam hemoglobin darah & 0,3 liter dalam otot dan terikat dengan mioglobin otot. Pada kerja fisik berat , hampir semua O2 terpakai dalam 1 menit untuk metabolisme aerobik sehingga harus diganti (bernafas melebihi kebutuhan normal), juga untuk membentuk kembali sistem CP (hutang O2 tanpa laktat) dan pemulihan sistem asam laktat (hutang O2 asam laktat). Tambahan O2 kurang lebih 11,5 liter dengan hutang O2 asam laktat kurang lebih 8 liter. 4 menit pertama kecepatan ambilan O2 masih tinggi kemudian turun berangsur-angsur. Saat pemulihan, ATP dipasok oleh proses fosforilasi oksidatif untuk mensintesis ulang CP untuk memulihkan cadangannya. Energi dari CP digunakan membentuk ATP, dan energi sistem glikogen asam laktat membentuk CP dan ATP. Sedangkan energi dari sistem fosforilasi oksidatif membentuk kembali semua sistem. Jika cukup energi, asam laktat dipindahkan melalui :

Sebagian asam laktat diubah menjadi asam piruvat dan dimetabolisme secara metabolisme oleh seluruh jaringan tubuh untuk menghasilkan ATP Sisanya diubah menjadi glukosa oleh hati, selanjutnya digunakan untuk melengkapi cadangan glikogen di hati dan otot.