21
TIPOLOGI BAHASA Kelompok 7: Nikolaus Rendi Nining Prastyowati Isnani Muflikhatin Ajar Setiawan Yanuarria Kukuh Perwira

Tipologi bahasa

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tipologi bahasa

TIPOLOGI BAHASA

Kelompok 7: Nikolaus Rendi

Nining PrastyowatiIsnani Muflikhatin

Ajar SetiawanYanuarria Kukuh Perwira

Page 2: Tipologi bahasa

Tipologi Bahasa

Tipologi bahasa mengacu pada pengelompokkan bahasa berdasarkan ciri-ciri tertentu yang dimiliki oleh bahasa tersebut yang dapat juga dilihat dari kata dan tata kalimatnya. Mallinson dan Blake (1981: 3)

Tipologi bahasa secara morfo-sintaksis, yaitu: 1) pemarkahan Agen dan Pasien, 2) Tata urut kata, 3) Koordinasi: reduksi konjungsi, 4) subordinasi; klausa relatif.

Page 3: Tipologi bahasa

Tipologi Bahasa dan Aliansi Gramatikal

• Berdasarkan struktur kalimatnya, maka bahasa dapat dikelompokkan menjadi bahasa yang akusatif dan bahasa yang ergatif.

• Comrie (1988) dan Artawa (2004) mengungkapkan bahwa bahasa-bahasa dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu bahasa ergatif dan akusatif, pasif, dan aktif dan antipasif

Page 4: Tipologi bahasa

• Bahasa ergatif memperlakukan P sama dengan S. Biasanya sama-sama tidak bermarkah.

• Kalimat yang bertipe akusatif adalah kalimat yang memiliki sistem dimana A sama dengan S dan perlakuan yang berbeda dengan P.

• bahasa yang bertipe aktif adalah tipe bahasa yang menunjukkan bahwa ada sekelompok S yang berperilaku sama dengan P dan sekelompok S yang berperilaku sama dengan A dalam satu bahasa.

Page 5: Tipologi bahasa

Comrie (1989)• semua bahasa memiliki struktur yang verbanya

berbentuk transitif dan intransitif. • Verba intransitif memerlukan hanya satu argumen

saja, sedangkan verba transitif menghendaki dua argumen atau lebih.

• S (Subyek) = satu-satunya argumen dalam kalimat intransitif

• A (Agen) = argumen agen dalam kalimat transitif • P (Pasien) = argumen pasien dalam kalimat transitif

Page 6: Tipologi bahasa

Kode Tipologi Bahasa

Akusatif Ergatif

P A

SA

SP

Page 7: Tipologi bahasa

Konstruksi Kalimat Subordinatif

• hubungan antara klausa-klausa yang tidak setara. Satu klausa merupakan klausa bebas (independent clause), dan klausa lainnya merupakan klausa terikat (dependent clause).

• Sebuah konstruksi kalimat subordinatif dapat terdiri atas satu klausa utama dan satu klausa subordinatif.

Page 8: Tipologi bahasa

Contoh: Liz prepared the food that they had ordered

klausa utama: Lis prepared the food.klausa subordinatif: that they had ordered

Konstruksi kalimat subordinatif dapat ditandai dengan kehadiran konjungsi subordinatif seperti that ‘bahwa’, after ‘setelah’, before ‘sebelum’, because ‘karena’ atau ‘sebab’, while ‘sementara’, dan sejenisnya.

Page 9: Tipologi bahasa

Bagaimana dengan kalimat berikut?

Having finished breakfast, we went for a walk After we had finished breakfast, we went for a

walk.

Page 10: Tipologi bahasa

Tipologi Bahasa

• tipologi akusatif, • aktif, • pasif, • ergatif dan • antipasif. • Tidak ada satu bahasa pun yang memiliki satu

tipologi tertentu, apakah bahasa tersebut ergatif saja, akusatif saja, dan bahkan pasif saja.

Page 11: Tipologi bahasa

Kalimat Ergatif

• Kalimat ergatif secara morfologis adalah apabila komplemen Subyek (S) verba intransitif dimarkahi dengan cara yang sama dengan Pasien (P) verba transitif, dan berbeda dari komplemen Agen (A) verba transitif. Dan secara sintaksis dikatakan bahwa kalimat memiliki kaedah sintaksis yang memperlakukan S sama dengan P, dan berbeda dari A. (Comrie, 1988 dan Artawa, 2004)

Page 12: Tipologi bahasa

Contoh dalam bahasa Indonesia

• 1) Ahmad menjadi sangat sedih sebab Ibu memarahinya di depan umum (ERG 1- rekonstruksi)

• 2) Dia jatuh karena terantuk (ERG 2 - Verhaar, 2006: 284)

• 3) Makanan terlalu basah akan membasahi bulu anak itik sampai menggumpal dan menjadi jarang (ERG 3 - Verhaar, 2006: 284)

Page 13: Tipologi bahasa

• Kalimat 1) sampai 3) merupakan kalimat yang bertipologi ergatif. Pada kalimat 1) Subyek ‘Ahmad’ diperlakukan sama dengan Pasien ‘nya; pada kalimat 2) ‘Dia’ dimarkahi sama dengan (dia) tetapi disimbolkan dengan θ atau dilesapkan; Kalimat 3) Pasien ‘bulu anak itik’ yang diperlakukan sama dengan Subyek klausa subordinatif dilesapkan.

Page 14: Tipologi bahasa

akusatif

• adalah kalimat yang menggunakan simbol S, A, P (P yang menurut Dixon, 1979 termasuk di dalamnya adalah O).

• Artinya, dapat dianggap bahwa P itu mengandung peran semantis O di dalamnya.

• akusatif terjadi apabila S diperlakukan sama dengan A, tetapi berbeda dengan P.

Page 15: Tipologi bahasa

Contoh dalam bahasa Indonesia

• 4) Sri langsung pulang setelah menyelesaikan tugas

• 5) Sesudah mempertimbangkan segala hal, kita harus mengalah

• 6) Anda harus berusaha dengan sungguh-sungguh agar dapat berhasil dengan baik

Page 16: Tipologi bahasa

• Kalimat 4) sampai 6) merupakan kalimat yang akusatif, dimana S pada klausa inti diperlukan sama dengan A pada klausa subordinatif yang ditandai dengan Ø.

• Hubungan kedua klausa ini merupakan hubungan resultatif yang ditandai dengan konjungsi ‘setelah’, ‘sesudah’, dan ‘agar’.

Page 17: Tipologi bahasa

Kalimat Pasif dan Ergatif• parameter yang dapat membedakan tipologi kalimat ergatif

dan kalimat pasif (Artawa,2004) a) Pasif dan ergatif sama-sama melibatkan paling tidak properti S sama dengan P daripada A. b) Pasif dan ergatif berbeda dalam hal bahwa ergatif secara tipologis melibatkan integrasi yang lebih besar dari frasa Agen ke dalam sintaksis klausa c) Pasif dan ergatif berbeda dalam hal pemarkahan. Kalau pasif itu merupakan kalimat yang berkonstruksi kalimat bermarkah, sedangkan konstruksi ergatif konstruksi tak bermarkah.

Page 18: Tipologi bahasa

Kalimat Aktif dan Antipasif• Kalimat aktif merupakan konstruksi dasar dari

konstruksi akusatif • Kalimat antipasif merupakan konstruksi

turunan dari kalimat ergatif. • Dalam konstruksi antipasif diberlakukan

bahwa Pasien dalam konstruksi transitif dapat dilesapkan atau dihilangkan dari sebuah klausa.

Page 19: Tipologi bahasa

• Dalam hal ini, aktif dan antipasif sama dalam hal bahwa Agen memiliki properti Subyek.

• Antipasif bisa digunakan untuk membuat kalimat yang ditransitif.

Page 20: Tipologi bahasa

Contoh dalam bahasa Indonesia

• 10) Tiyang tetap punya keyakinan bahwa tiyang akan bisa menggapai cita-cita menjadi PNS (ANPAS/AKT 1 - Tokoh, 10/02/08: hal 1)

• Kalimat 10) merupakan kalimat kompleks yang terdiri atas dua klausa, dimana klausa pertama merupakan antipasif (tidak bisa dipasifkan), dan klausa kedua merupakan klausa aktif yang statif.

Page 21: Tipologi bahasa

DAFTAR PUSTAKA Ackerman, F & Webelhuth, G. 1998. A Theory of Predicates. Standford, California:

CSLI Publications

Aitchison, J. 1992. Teach Yourself Linguistics. London: Hodder & Stoughton

Alwi, Hasan, dkk. 1998. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Artawa, Ketut. 2004. Balinese Language: A Typological Description. Denpasar: CV Bali Media Adhikarsa

Cahyono, Bambang Yudi. 1995. Kristal-Kristal Ilmu Bahasa. Jakarta: Rineka

Chaer, Abdul. 2003. Linguistik Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta

Comrie, Bernard. 1989. Language Universals and Linguistic Typology. Great BritainBilling & Sons Ltd.

Dhammananda, Dr. K.Sri. 2005. You & Your Problems (Anda dan Permasalahan Anda). Bogor: Vipassana Giri Ratana

Manning D. C. 1991. Argument Structure and Grammatical Relations. California:

CSLI Publications