4
Seminar Nasional Pascasarjana XI ITS, Surabaya 27 Juli 2011 ISBN No. 1 KARAKTERISASI DAN KALIBRASI AKUISISI DATA PADA SENSOR MASSA DENGAN MENGGUNAKAN ADC 16 BIT Niswari Sulistiowaty 1) , Melania Suweni Muntini 2) Laboratoium Elektronika & Instrumentasi Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 60111 Email : [email protected], [email protected] ABSTRAK Makalah ini menyajikan hasil penelitian tentang karakterisasi dan kalibrasi akuisisi data sensor massa load cell dengan menggunakan ADC 16 bit. Mekanisme sistem yang digunakan dalam sensor load cell adalah memasang salah satu ujung load cell secara statis pada rangka mekanik dan satu ujung lainnya digantung tempat massa yang akan diukur. Tegangan keluaran sensor load cell dikonversi oleh piranti ADC 16 bit untuk diubah dalam bentuk keluaran digital. Display yang digunakan dalam penelitian adalah LCD 16X2. Dalam pembacaan pengukuran massa, beban terus ditambahkan hingga terbaca tegangan keluaran di LCD. Kalibrasi load cell dilakukan tanpa pengaturan ofset nol pada tegangan, yaitu tegangan keluaran tidak menunjukkan nol ketika timbangan belum diberi beban. Variasi massa di peroleh dengan menambahkan beban. Persamaan karakteristik load cell yang menyatakan hubungan antara tegangan(V) dalam volt, dan massa(m)dalam gram adalah V=( 0,004185 m + 36,4643)mV. Error tegangan yang di hitung secara manual didapatkan 0,0025 volt, yang dibandingkan dengan nilai error tegangan dari slidewrite sebesar 0,18070 mVolt, perbedaan tersebut karena dari perhitungan manual terjadi keterbatasan cara pandang saat menggeser grafik. Perhitungan yang diperoleh mempunyai tingkat kepercayaan 95% yang berada pada rentang 36,055. Dari hasil karakterisasi, load cell tipe CZL601 dapat mengukur beban sampai dengan 20 kilogram dengan tingkat sensitivitas(0,004604 ± 0,000028) mVolt / gram . Kata kunci: karakterisasi, kalibrasi, load cell, ADC 16 bit, error 1. PENDAHULUAN Pada makalah ini disampaikan hasil penelitian untuk mengkarakterisasi dan mengkalibrasi sensor massa load cell yang akuisisi datanya menggunakan ADC 16 bit. Secara umum, load cell dan sensor gaya berisi pegas logam mekanik dengan mengaplikasikan beberapa foil metal strain gauge (SG). Strain dari pegas mekanik muncul sebagai pengaruh dari pembebanan yang kemudian ditransmisikan pada strain gauge. Pengukuran sinyal yang dihasilkan dari load cell adalah dari perubahan resistansi strain gauge yang linier dengan gaya yang diaplikasikan (Mauselein dkk., 2009). Pada makalah ini disampaikan hasil karakterisasi dan kalibrasi akuisisi data pada sensor massa menggunakan ADC 16 bit. Sensor massa loadcell yang digunakkan adalah jenis single point model CZL601 yang mampu mengukur beban sampai dengan 20 kg. Akuisisi data dilakukan dengan menggunakan ADC 16 bit, yang memiliki resolusi yang lebih baik dibanding akuisisi sebelumnya [Sugriwan, 2010]. Rangkaian sensor massa dihubungkan dengan pengkondisi sinyal, selanjutnya, hasil dan akuisisi data ditampilkan pada display LCD 16X2. 2. DASAR TEORI 2.1 Load Cell Sebagai Sensor Massa Load cell adalah sebuah sensor gaya yang banyak digunakkan dalam industri yang memerlukan peralatan untuk mengukur massa. Transduksi massa dapat bervariasi bergantung pada perubahan parameter fisis. Piezoresistif yang populer adalah strain gauge yang memanfaatkan perubahan resistansi strain gauge setiap mendapat deformasi dari posisi setimbang sebagai akibat pembebanan massa tertentu. Strain () adalah sejumlah deformasi pada material sebagai pengaruh dari aplikasi gaya. Lebih khusus lagi, strain didefinisikan sebagai perbandingan perubahan panjang terhadap panjang mula-mula, sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 2.1. Gambar 1. Sebuah gaya yang dikenakan pada batang L dan mengalami perubahan panjang ∆ L akibat strain (National Instrument, 1999). Terdapat beberapa metode untuk mengukur strain, yang berikut ini adalah strain gauge, sebuah devais dengan beberapa resistansi bervariasi dan proporsional dengan sejumlah strain dalam divais. Gauge yang paling luas digunakan adalah bonded metallic strain gauge, berisi beberapa fine wire atau gaya gaya

TK Wilujeng.pdf

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas

Citation preview

Page 1: TK Wilujeng.pdf

Seminar Nasional Pascasarjana XI – ITS, Surabaya 27 Juli 2011

ISBN No.

1

KARAKTERISASI DAN KALIBRASI AKUISISI DATA PADA SENSOR MASSA

DENGAN MENGGUNAKAN ADC 16 BIT

Niswari Sulistiowaty

1), Melania Suweni Muntini

2)

Laboratoium Elektronika & Instrumentasi Jurusan Fisika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya 60111

Email : [email protected], [email protected]

ABSTRAK

Makalah ini menyajikan hasil penelitian tentang karakterisasi dan kalibrasi akuisisi data sensor massa load

cell dengan menggunakan ADC 16 bit. Mekanisme sistem yang digunakan dalam sensor load cell adalah memasang

salah satu ujung load cell secara statis pada rangka mekanik dan satu ujung lainnya digantung tempat massa yang

akan diukur. Tegangan keluaran sensor load cell dikonversi oleh piranti ADC 16 bit untuk diubah dalam bentuk

keluaran digital. Display yang digunakan dalam penelitian adalah LCD 16X2. Dalam pembacaan pengukuran massa,

beban terus ditambahkan hingga terbaca tegangan keluaran di LCD.

Kalibrasi load cell dilakukan tanpa pengaturan ofset nol pada tegangan, yaitu tegangan keluaran tidak

menunjukkan nol ketika timbangan belum diberi beban. Variasi massa di peroleh dengan menambahkan beban.

Persamaan karakteristik load cell yang menyatakan hubungan antara tegangan(V) dalam volt, dan massa(m)dalam

gram adalah V=( 0,004185 m + 36,4643)mV. Error tegangan yang di hitung secara manual didapatkan 0,0025 volt,

yang dibandingkan dengan nilai error tegangan dari slidewrite sebesar 0,18070 mVolt, perbedaan tersebut karena dari

perhitungan manual terjadi keterbatasan cara pandang saat menggeser grafik. Perhitungan yang diperoleh mempunyai

tingkat kepercayaan 95% yang berada pada rentang 36,055. Dari hasil karakterisasi, load cell tipe CZL601 dapat

mengukur beban sampai dengan 20 kilogram dengan tingkat sensitivitas(0,004604 ± 0,000028) mVolt / gram .

Kata kunci: karakterisasi, kalibrasi, load cell, ADC 16 bit, error

1. PENDAHULUAN

Pada makalah ini disampaikan hasil

penelitian untuk mengkarakterisasi dan

mengkalibrasi sensor massa load cell yang

akuisisi datanya menggunakan ADC 16 bit.

Secara umum, load cell dan sensor gaya berisi

pegas logam mekanik dengan mengaplikasikan

beberapa foil metal strain gauge (SG). Strain

dari pegas mekanik muncul sebagai pengaruh

dari pembebanan yang kemudian

ditransmisikan pada strain gauge. Pengukuran

sinyal yang dihasilkan dari load cell adalah

dari perubahan resistansi strain gauge yang

linier dengan gaya yang diaplikasikan

(Mauselein dkk., 2009).

Pada makalah ini disampaikan hasil

karakterisasi dan kalibrasi akuisisi data pada

sensor massa menggunakan ADC 16 bit.

Sensor massa loadcell yang digunakkan adalah

jenis single point model CZL601 yang mampu

mengukur beban sampai dengan 20 kg.

Akuisisi data dilakukan dengan menggunakan

ADC 16 bit, yang memiliki resolusi yang lebih

baik dibanding akuisisi sebelumnya

[Sugriwan, 2010]. Rangkaian sensor massa

dihubungkan dengan pengkondisi sinyal,

selanjutnya, hasil dan akuisisi data ditampilkan

pada display LCD 16X2.

2. DASAR TEORI

2.1 Load Cell Sebagai Sensor Massa

Load cell adalah sebuah sensor gaya

yang banyak digunakkan dalam industri yang

memerlukan peralatan untuk mengukur massa.

Transduksi massa dapat bervariasi bergantung

pada perubahan parameter fisis. Piezoresistif

yang populer adalah strain gauge yang

memanfaatkan perubahan resistansi strain

gauge setiap mendapat deformasi dari posisi

setimbang sebagai akibat pembebanan massa

tertentu.

Strain () adalah sejumlah deformasi pada

material sebagai pengaruh dari aplikasi gaya.

Lebih khusus lagi, strain didefinisikan sebagai

perbandingan perubahan panjang terhadap

panjang mula-mula, sebagaimana ditunjukkan

pada Gambar 2.1.

Gambar 1. Sebuah gaya yang dikenakan pada

batang L dan mengalami perubahan panjang ∆

L akibat strain (National Instrument, 1999).

Terdapat beberapa metode untuk

mengukur strain, yang berikut ini adalah strain

gauge, sebuah devais dengan beberapa

resistansi bervariasi dan proporsional dengan

sejumlah strain dalam divais. Gauge yang

paling luas digunakan adalah bonded metallic

strain gauge, berisi beberapa fine wire atau

gaya gaya

Page 2: TK Wilujeng.pdf

Seminar Nasional Pascasarjana XI – ITS, Surabaya 27 Juli 2011

ISBN No.

2

metallic foil yang disusun dalam pola garis (grid)

seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.2.

Gambar 2. Pola garis metallic strain gauge

Prinsip dasar fundametal dari strain gauge

adalah sensitivitas dari strain, diekspresikan

secara kuantitatif sebagai gauge factor (GF).

Gauge factor didefinisikan sebagai rasio dari

pembagian perubahan dalam resistansi

terhadap pembagian perubahan

panjangnya(strain).

Resistansi dari strain gauge hanya berubah

terhadap respon strain gauge material dan

perubahan temperatur. Devais yang

menggunakan prinsip strain gauge untuk

pengukuran massa adalah load cell. Load cell

merupakan devais yang menggunakan efek

piezoresistif dengan bentuk fisik ditunjukkan

pada Gambar 2.3.

Penelitian ini akan menggunakan load cell

dengan rentang massa maksimum 20 kg.

Gambar 3. Load cell single point model

CZL601 (Tedea-Huntleigh, 2009)

2.2 Karakterisasi dan kalibrasi sensor

load cell

Kalibrasi dan karakterisasi load cell

ini akan digunakan untuk mengukur tegangan

akibat penambahan massa.. Kalibrasi

dilakukan dengan non zero calibration pada

tegangan, di mana tegangan keluaran tidak

menunjukkan nol ketika belum diberi anak

timbangan sebagai pembeban (tanpa

pengaturan ofset nol). Timbal sebagai

pembeban dikalibrasi di Laboratorium Gaya

dan Massa Balai Pengamanan Fasilitas

Kesehatan (BPFK) Surabaya. Anak timbangan

bersertifikat yaitu merk sartorius tipe YCW

553-00, nomor seri 15929662, kelas F1 dengan

nominal 500 gram. Timbal digunakan sebagai

data kalibrasi load cell untuk mendapatkan

hubungan karakteristik antara massa (m)

dengan tegangan (V). Variasi massa diperoleh

dengan menambahkan timbal ke dalam

keranjang. Hasil kalibrasi terhadap delapan

timbal ditunjukkan pada tabel 1. Kondisi

ruang ketika diambil pengukuran, suhu 23,2

± 0,07 kelembaban relatif 50,2 %RH, dan

tekanan 1009,5 hPa.

Nilai

(g)

Nomor

Timbal

Massa

Kovensional

(g)

Ketidakpastian

Pengukuran

(g)

500 1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

499,9982

499,9978

500,0015

499,9995

499,9940

499,9993

499,9983

499,9960

499,9994

499,9965

0,21

0,21

0,21

0,21

0,21

0,21

0,21

0,21

0,21

0,21

Timbal yang telah diketahui massa

konvensionalnya digunakan sebagai data

kalibrasi load cell untuk mendapatkan

hubungan karakteristik antara massa dengan

tegangan. Variasi massa diperoleh dengan

menambahkan timbal ke dalam keranjang.

Hasil kalibrasi load cell dengan timbal

ditunjukkan pada tabel 1 yang berpadanan

dengan grafik karakteristik yang ditunjukkan

pada Gambar 2.6. Pada kalibrasi load cell

ini dilakukan dengan cara menambahkan

timbal satu per satu sampai dengan beban

total sekitar 5 kilogram timbal yang

selanjutnya respon tegangannya dicatat.

2.3 Akuisisi Data Menggunakan

Pengkonversi Sinyal Analog ke Digital

(ADC) Keluaran hasil pengukuran berupa besaran

fisis yang biasanya berbentuk sinyal analog

yang nantinya dirubah menjadi sinyal digital.

Analog to Digital Converter (ADC) adalah

sebuah piranti yang dirancang untuk

mengubah sinyal-sinyal analog menjadi sinyal-

sinyal digital. IC ADC 0804 dianggap dapat

memenuhi kebutuhan dari rangkaian yang

akan dibuat. Hal-hal yang perlu diperhatikan

dalam penggunaan ADC ini adalah tegangan

maksimum yang dapat dikonversikan oleh

ADC dari rangkaian pengkondisi sinyal,

resolusi, pewaktu eksternal ADC, tipe

keluaran, ketepatan dan waktu konversinya.

Ada beberapa karakteristik penting ADC: (1)

Waktu konversi, (2) Resolusi, (3)

Ketidaklinieran, (4) Akurasi.

ADC 16 bit digunakan untuk input

tegangan yang berskala mikrovolt (uV). ADC

yang digunakan dalam penelitian ini adalah

ADC MAX195. Dalam ADC ini

komunikasinya menggunakan interface inter

integrated circuit dengan mikrokontroler. I2C (

Inter Integrated Circuit ) adalah sitem

komunikasi dengan menggunakan dua jalur

kabel yang dapat menghubungkan beberapa

devais dan satu master dalam satu saluran.

ADC ini dapat beroperasi pada catu daya

tunggal antara 0 sampai 5 volt serta

mempunyai kecepatan transfer dan keakursian

yang tinggi.

ADC 16 bit MAX 195 dalam

mengkonversi sinyal analog menggunakan

sistem SAR (successive-approximation

Page 3: TK Wilujeng.pdf

Seminar Nasional Pascasarjana XI – ITS, Surabaya 27 Juli 2011

ISBN No.

3

register) dimana output data yang dikeluarkan

berupa data digital secara serial. Sistem SAR

merupakan sistem yang membentuk sebuah

urutan data (sequencial) sesuai dengan sinyal

input yang diberikannya, sehingga data yang

dikeluarkan akan urut.

3. METODOLOGI

Penelitian ini terdiri dari beberapa

tahapan, yaitu perancangan rangkaian

elektronika untuk sensor load cell, membuat

rangkaian pengkondisi sinyal untuk load cell,

membuat rangkaian ADC, kemudian

pengambilan dan analisis data.

Desain sistem instrumentasi untuk analisis

kesalahan pengukuran sensor load cell terdiri

dari blok sensor massa yang menggunakan

load cell tipe CZL601,blok catu daya,blok

penguat Instrumentasi,blok adc 16 bit dengan

catu daya tunggal antara 0 sampai 5 volt dan

display lcd.

Load cell ditempatkan pada rangka

mekanis yang dibuat statis pada salah satu

ujungnya,pada ujung yang lain digantungkan

sebuah rangka besi segiempat sebagai

keranjang tempat mengukur massa.Untuk

mendapatkan hubungan antara massa dengan

tegangan pada load cell dilakukan proses

kalibrasi menggunakan anak timbangan

(timbal). Timbal ini dibuat dibengkel logam

Laboratorium Fisika Dasar jurusan FMIPA

Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya. Sinyal keluaran dari load cell

dihubungkan dengan rangkaian elektrik yang

dirancang khusus untuk penelitian ini.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Kalibrasi dilakukan dengan non zero

calibration pada tegangan, di mana tegangan

keluaran tidak menunjukkan nol ketika belum

di beri anak timbangan sebagai pembeban

(tanpa pengaturan ofset nol).Timbal sebagai

pembeban dikalibrasi di Laboratorium Gaya

dan Massa Balai Pengamanan Fasilitas

Kesehatan (BPFK)Surabaya. Anak timbangan

bersertifikat yaitu merk sartorius model / tipe

YCW 553-00, nomor seri 15929662, kelas F1

dengan nominal 500 gram. Timbal

digunakkan sebagai data kalibrasi load cell

untuk mendapatkan hubungan karakteristik

antara massa,m,dengan tegangan,V. Variasi

massa di peroleh dengan menambahkan timbal

ke dalam keranjang.

Gambar 4. Grafik karakteristik kalibrasi load

cell

Kalibrasi load cell menggunakan 10

timbal dengan berat total timbal sekitar 5

kilogram.Timbal dimasukkan ke keranjang

pembeban satu persatu dan respon tegangan

yang keluar dari load cell dicatat. Grafik

karakterisasi kalibrasi load cell nampak seperti

gambar dibawah.

Bila massa beban ditambahkan maka

tegangan yang terbaca pada display juga akan

bertambah besar,dengan menggunakan ADC

16 bit maka perubahan tegangan sebesar 0,002

volt dapat diteliti. Hal ini didapatkan saat

pengambilan data penambahan massa 500

gram menjadi 1000 gram. Resolusi yang

dimiliki oleh ADC 16 bit sebesar 7.62.10-

2mV,oleh karenaitu apabila adanya perubahan

tegangan pada sistem sensor lebih besar

daripada resolusiADC16 bit akan terdeteksi.

Penempatan timbal dalam keranjang

diatur sedemikian sehingga load cell tersebar

merata (setimbang). Dalam karakterisasi load

cell, telah dilakukan penempatan timbal pada

masing-masing keempat sudutnya. Selanjutnya

dilakukan pengukuran naik dan respon

tegangan diukur. Hasil pengukuran dengan

penempatan timbal berkelompok di masing-

masing sudutnya memberikan respon tegangan

yang sama dengan respon tegangan ketika

penempatan timbal menyebar. Hal ini karena

pembebanan menekan salah satu ujung load

cell pada satu titik.Perhitungan error voltase

secara manual didapatkan dengan menggeser

garis lurus terbaik grafik massa berbanding

tegangan dengan menerapkan perumusan

.Sehingga didapatkan nilai error tegangan

sebesar 0,0025 volt. Sedangkan hasil

karakterisasi load cell secara software

,diperoleh persamaan karakteristik

Vm=0,0041850m + 36,46413volt.

Dari software didapatkan data linier seperti

tabel diatas,sehingga di dapatkan nilai error

tegangan 0,18070 volt . Dengan tingkat

kepercayaan 95 % yang berada pada rentang

36,055.

5. KESIMPULAN

Dari hasil karakterisasi dan kalibrasi

terhadap sensor massa, load cell tipe CZL601,

dapat disimpulkan bahwa:

1. Rangka mekanis dari bahan logam dibuat

khas untuk dapat ditempatkan di atas

paling palayuan, pada mana salah satu

ujung load cell dibuat statis dan ujung

lainnya digantungkan sebuah keranjang

sebagai pembeban.

2. Sepuluh anak timbangan (timbel), sebagai

pembeban kalibrator untuk load cell,

dengan berat nominal masing-masing

sekitar 500 gram telah dikalibrasi di

Laboratorium Massa dan Gaya BPFK

Depkes Surabaya untuk mengetahui nilai

benarnya di mana kalibrator timbangan

dan anak timbangan bersertifikat dna

tertelusur.

3. Load cell sebagai sensor massa, penguat

instrumentasi, dan perangkat akuisi

Page 4: TK Wilujeng.pdf

Seminar Nasional Pascasarjana XI – ITS, Surabaya 27 Juli 2011

ISBN No.

4

bekerja sebagai sebuah sistem

instrumentasi analisi kesalahan

pengukuran massa sensur load cell dengan

mengaplikasikan adc 16 bit.

4. load cell dengan disain untuk digunakan

sebagai mengukur massa

V = (0,0041850 m + 36,46431) mV

dengan nilai error yang kecil yaitu0,18070

mV dan software dengan tingkat

kepercayaan 95% sedangkan dari

perhitungan didapat error 0,0025

volt.Unjuk kerja dari load cell sangat

tinggi dan error histerisis yang sangat

rendah.

Terimakasih kepada DP2 M, atas pendanaan

penelitian melalui hibah penelitian Tim

Pasca Sarjana Tahun 2011.

DAFTAR PUSTAKA

Agus Bejo, 2008, C & AVR Rahasia

Kemudahan Bahasa C dalam Mikrokontroller

ATMega 8535, Yogyakarta: Graha Ilmu.

Bolton, W, 2002, Sistem Informasi dan Sistem

Kontrol, Jakarta : Erlangga.

Digiware, 2010, ADC 16 bit Max 195, Data

Sheet

Introduction to Strain gages, Chris Field and

David M. Beams, Department of Electrical

Engineering, University of Texas at Tyler,

2005, David M. Beams

Imron, 2001, Data dan Pengukuran Fisis,

Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Kyowa Electronic Instrument co., LTD.2006.

How Strain gages Work. Diakses 23 Januari

2011 dari Kyowa. Sensor System Solutions.

http://www.kyowa-

ei.co.jp/english/product/gages/pdf/howsgw.pdf

Hardiman, Lobes dkk, 2009. Perancangan

Modul Pengendali menggunakan

Mikrokontroler AT89S52 pada prototipe alat

penimbang otomatis, Jurnal Teknik Indusri

Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Sugriwan, Iwan, 2010, Perancangan Sistem

Instrumentasi untuk Pengukuran Derajat Layu

Pada Pengolahan The Hitam, Tesis Program

magister Jurusan Fisika FMIPA ITS-Surabaya.

STRESS-STRAIN RELATIONS.

URL:http://www.bradford.ac.uk/staff/vtoropov

/tmp/week4.pdf. Diakses 12 Pebruari 2011.

Tadea Inc. 2009. Single Point Load Cell. Data

Sheet.

Terrel, David L. 1996. Op-Amps: Design,

Application, and Troubleshooting. Elsevier

Science and Technology. Oxford UK.

Purwanto, Dwi, 2008, Rancang Bangun Load

Cell sebagai Sensor Gaya Pada Sistem Uji,

Peneliti Balai Besar Teknologi Kekuatan